HERMENEUTIK PB
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
Michael F. Polii
Raven Neman
Ivenia Harindah
Marlan Tampanguma
Dosen Pengampu
FIPK
2019
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan patut kami kelompok panjatkan kehadirat Tuha Yesus Kristus bukan
semata karna kuat dan hebatnya kami sehingga Tugas Tafsiran ini bisa terselesaikan
dengan baik. Tidak lupa kami berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Hermeneutika PB, mem Priscila F. Rampengan, M.Th dan juga kepada pihak-pihak
yang ikut membantu terselesaikannya Tugas Tafsiran Injil Lukas 6:27-36 ini baik
bantuan dalam segi tenaga pikiran maupun materi kami kelompok tidak dapat
membalas satu persatu tapi yang maha kuasa pasti memberikan kelimpahan berkat
dan hikmat
Kami juga berharap Tugas ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
menafsir khususnya kitab Injil Lukas baik mahasiswa maupun dosen pengampu. Kami
kelompok menyadari akan kekurangan dalam penafsiran ini sehingga kami terbuka
untuk mendapatkan saran bahkan kritik yang membangun agar kedepannya tugas yang
diberikan bisa dibuat lebih baik lagi. Kirannya Tuhan Yesus Kristus memberkati kita
semua.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1. Penulis Kitab
2. Waktu & Tempat Penulisan
3. Penerima Kitab
4. Maksud & Tujuan Penulisan Kitab
URAIAN GRAMATIKAL/LEKSIKAL
URAIAN TAFSIRAN
DAFTAR PUSTAKA
LATAR BELAKANG
1) Penulis Kitab
Para ahli menyepakati bahwa penulis Injil Lukas ialah St. Lukas, seorang
tabib dan rekan kerja Paulus. Menurut perjanjian baru, Lukas itu seorang tabib
(Kol 4:14), seorang rekan Paulus (Fil 24) dan penulis 2 buku dari riwayat hidup
kristus dan sejarah gereja mula-mula (Lukas, Kisah Para rasul). 1 Memang dalam
kitab injil Lukas tidak menyebut-nyebut nama Lukas, apalagi di tempat-tempat
lain dalam perjanjian baru, tidak pernah disinggung sebagai penulis. Namun
seseorang dengan nama itu muncul sebagai pendamping Paulus (Kol 4:14, Fil
24, 2 Tim 4:11), dan kitab Kisah Para Rasul, yang dihasilkan bersamaan dengan
kitab injil lukas (Kis 1:1, 2 dan Luk 1:1-4), sering kali secara tiba-tiba
menggunakan kata “kami” sewaktu berbicara tentang perjalanan Paulus serta
mereka yang bersama dia.2 Ditambah kesaksian Bapa Gereja Irenaeus yang
menyatakan bahwa Lukas yang menulis injil ketiga dibawah arahan khotbah
Paulus.3
2) Waktu&Tempat penulisan
Kemungkinan penulisan ini bertempat di Siria, yang ditulis berdekatan
dengan peristiwa hancurnya bait Allah di Yerusalem pada tahun 70M dibawah
pemerintahan kaisar Vespasianus. 4 Untuk tahun penulisannya kitab Lukas
sendiri, berada pada rentang sekitar tahun 80-85M 5
3) Penerima Kitab
Lukas mempersembahkan bukunya kepada seorang laki-laki yang disebutnya
dengan “Teofilus yang mulia” (Lukas 1:1) ungkapan yang mulia, sebagai cara
penyebutan yang penuh hormat ini biasanya digunakan khusus untuk para
pejabat tinggi Romawi pada waktu itu. Ada pendapat bahwa Teofilus adalah
seorang hakim atau seorang pejabat tinggi yang bisa menolong orang-orang
1
Walter, Dunnett, Pengantar Perjanjian Baru (Malang; Gandum mas, 2013), Hal-20.
2
Bruce, Chilton, Studi Perjanjian Baru bagi Pemula (Jakarta; BPK Gunung Mulia, 2012), Hal-25.
3
Irenaeus, Agaisnt the Heresy, book III, Chapter 1.
4
Chilton, hal 45-46
5
F.F Bruce, dokumen-dokumen perjanjian baru (jakarta; BPK Gunung Mulia,2011), Hal 8.
kristen di pengadilan Romawi. Walaupun nama Teofilus berarti “Yang mengasihi
Allah”, namun penggunaannya bukan bersifat simbolis. Teofilus berarti seorang
Murid Lukas.6
4) Maksud dan Tujuan
Lukas menunjukan Injilnya kepada pembaca-pembaca Yunani (orang
bukan Yahudi) dan menampilkan Yesus sebagai Anak Manusia, manusia yang
ideal. Karena bangsa Yunani sejak lama mendambahkan “Manusia yang
sempurna”, karya Lukas dirancangkan untuk memenuhi permintaan tersebut.
Beberapa bagian yang paling penting adalah cerita tentang kelahiran Kristus
(1:26-38,2:8-20) kesaksian Allah tentang putra-Nya (3:21,22) pengunguman
bahwa Yesus ialah yang diurapi (4:16-24) tugas Anak Manusia (19:10). 7
PERBANDINGAN TEKS
orang berdosa
juga
meminjamkan
kepada orang
berdosa untuk
menerima lebih
banyak lagi.
Tetapi kamu, kasihilah But love ye your But love your
musuhmu dan berbuatlah baik enemies, and do enemies, do good
to them, and lend to
kepada mereka dan pinjamkan good, and lend,
them without
dengan tidak mengharapkan hoping for nothing expecting to get
balasan, maka upahmu akan again; and your anything back.
Then your reward
besar dan kamu akan menjadi reward shall be
will be great, and
anak-anak Allah yang great, and ye shall you will be sons of
35 Mahatinggi, sebab ia baik be the children of the Most High,
because he is kind
terhadap orang-orang yang the Highest: for he
to the ungrateful
tidak tahu berterima kasih dan is kind unto the and wicked. (=tapi
terhadap orang-orang jahat. unthankful and to cintai musuhmu,
the evil. (= dan berbuat baiklah
kepada mereka,
cintailah dan pinjami
musuhmu dan mereka tanpa
lakukan yang baik berharap
mendapatkan
dan jangan
apapun kembali.
berharap apa-apa Maka upahmu
lagi dan upahmu akan menjadi
besar, dan kamu
akan menjadi
akan menjadi
besar. Dan kamu anak-anak yang
akan menjadi Mahatinggi,
karena Dia baik
anak-anak yang
kepada orang
ditinggikan karena yang tidak tahu
dia baik kepada berterima kasih
dan jahat.
iblis dan kepada
mereka yang tidak
tahu
berterimakasih.)
Hendaklah kamu murah hati, Be ye therefore Be merciful, just as
sama seperti Bapamu adalah merciful, as your your Father is
merciful.(=berbelas
36 murah hati. Father also is
kasihlah, sama
merciful.(=jadilah seperti Bapamu
kamu penyayang, yang penuh belas
kasih)
seperti Bapamu
juga penyanyang)
DATA GRAMATIKAL
AYAT 27
VAlla. : Koordinasi kongjungsi: Bentuk jamak netral dari Allos yang berarti hal lain, yaitu
(adverbially) Berlawanan (dalam banyak hubungan): dan, tetapi (bahkan),
bagaimanapun, bahkan.
u`mi/n : Kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kepada kamu, Kasus: Datif.
toi/j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Datif.
avkou,ousin : Kata kerja maskulin jamak dari avkou,w : Mendengar. Kasus: Datif
avgapa/te : Kata kerja orang kedua jamak dari kata avgapa,w : mencintai.
tou.j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Akusatif.
evcqrou.j : Kata sifat normal: maskulin jamak dari kata evcqro,j : Kebencian. Kasus:
Akusatif.
u`mw/n : kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: dari kamu, Kasus: Genitif.
poiei/te : Kata kerja orang kedua jamak dari kata poie,w : Membuat, Melakukan.
toi/j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Datif.
misou/sin : Kata kerja orang ketiga jamak dari kata mise,w : Benci atau Dibenci. Kasus:
Datif.
u`ma/j : kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kamu. Kasus: Akusatif.
AYAT 28
euvlogei/te : Kata kerja orang kedua jamak dari kata euvloge,w : Memberkati.
tou.j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Akusatif
karwme,nouj : Kata kerja maskulin jamak dari kata katara,omai :Mengutuk. Kasus:
Akusatif.
u`ma/j : kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kamu. Kasus: Akusatif.
proseu,cesqe : Kata kerja orang kedua jamak dari kata proseu,comai: Berdoa.
evphreazo,ntwn : Kata kerja Maskulin jamak dari kata evphrea,zw : Menganiaya. Kasus:
Genetif.
u`ma/j : kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kamu. Kasus: Akusatif.
AYAT 29
tw/| : Definite article maskulin tunggal dari kata o`. Kasus: Datif.
tu,ptonti, : kata kerja maskulin tunggal dari kata tu,ptw :Menyerang. Kasus: Datif.
siago,na : Kata benda feminim tunggal dari kata siagw,n: Pipi. Kasus: Akusatif.
kai. :Konjungsi:Dan
kai. :Konjungsi:Dan
kai. :Konjungsi:Dan
kwlu,sh|j : kata kerja orang kedua tunggal dari kata kwlu,w :Jangan ditahan. Aorist
Subjunctive.
AYAT 30
panti. : Adjektif maskulin tunggal dari kata pa/j: untuk semua orang. Kasus: Datif.
aivtou/nti,: Kata kerja maskulin tunggal dari kata aivte,w : Meminta. Kasus: Datif.
kai. :Konjungsi:Dan
ta. : Definite article netral jamak dari kata o`. Kasus: Akusatif.
sa. : kata ganti orang kedua jamak netral: Milikmu. Kasus: Akusatif.
avpai,tei : kata kerja orang kedua tunggal dari avpaite,w : Menuntut kembali.
AYAT 31
kai. :Konjungsi:Dan
qe,lete : kata kerja orang kedua jamak dari kata qe,lw : berkeinginan.
poiw/sin : kata kerja orang ketiga jamak dari kata poie,w : Melakukan.
u`mi/n : Kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kepada kamu, Kasus: Datif.
a;nqrwpoi: Kata benda maskulin jamak dari kata a;nqrwpoj : Manusia. Kasus: Nominatif.
poiei/te: kata kerja orang kedua jamak dari kata poie,w : melakukan.
auvtoi/j: Kata ganti orang ketuga jamak maskulin dari kata auvto,j: Mereka. Kasus: Datif.
AYAT 32
kai. :Konjungsi:Dan
eiv : Konjungsi: Jika.
avgapa/te : Kata kerja orang kedua jamak dari kata avgapa,w : mencintai.
tou.j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Akusatif.
u`ma/j : kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kamu. Kasus: Akusatif.
u`mi/n : Kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kepada kamu, Kasus: Datif.
evsti,n : Kata kerja orang ketiga tunggal dari kata eivmi, : ini.
kai. :Konjungsi:Dan
oi` : Definite article maskulin jamak dari kata o`. Kasus: Nominatif.
tou.j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Akusatif.
auvtou.j: kata ganti diri bentuk jamak, genre maskulin. Dari kata auvto,j : mereka. Kasus:
Akusatif.
avgapw/sin: kata kerja orang ketiga jamak dari kata avgapa,w : Kasih.
AYAT 33
kai. : Konjungsi:Dan
avgaqopoih/te : kata kerja orang kedua jamak dari kata avgaqopoie,w: berbuat baik.
tou.j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Akusatif
avgaqopoiou/ntaj: kata kerja maskulin jamak dari kata avgaqopoie,w: berbuat baik
kepada. Kasus: Akusatif.
u`ma/j: kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kamu. Kasus: Akusatif.
u`mi/n : Kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kepada kamu, Kasus: Datif.
evsti,n : Kata kerja orang ketiga tunggal dari kata eivmi, : ini.
kai. : Konjungsi:Dan
Oi` : Definite article maskulin jamak dari kata o`. Kasus: Nominatif
a`martwloi. : Adjektif Maskulin Jamak dari kata a`martwlo,j. Berbuat baik kepada.
Kasus:Nominatif.
poiou/sinÅ : kata kerja orang ketiga jamak dari kata poie,w: melakukan.
AYAT 34
kai. : Konjungsi:Dan
w-n :kata ganti jamak maskulin dari kata o[j : siapa. Kasus: Genetif.
evlpi,zete : kata kerja orang kedua jamak dari kata evlpi,zw: mengharapkan.
u`mi/n : Kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: kepada kamu, Kasus: Datif.
kai. : Konjungsi:Dan
a`martwloi. : Adjektif maskulin jamak dari kata a`martwlo,j : pendosa. Kasus: Nominatif.
a`martwloi/j : Adjektif maskulin jama dari kata a`martwlo,j : pendosa. Kasus: Datif.
dani,zousin kata kerja orang ketiga jamak dari kata dani,zw : meminjamkan.
avpola,bwsin :kata kerja bentuk AORIST orang ketiga jamak dari kata avpolamba,nw :
menerima.
AYAT 35
avgapa/te : Kata kerja orang kedua jamak dari kata avgapa,w : mencintai.
tou.j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Akusatif
evcqrou.j : Kata sifat normal: maskulin jamak dari kata evcqro,j : Kebencian. Kasus:
Akusatif.
u`mw/n : kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: dari kamu, Kasus: Genitif.
kai. : Konjungsi:Dan
avpelpi,zontej kata kerja orang kedua jamak dari kata avpelpi,zw : berbuat baik.
kai. : Konjungsi:Dan
dani,zete : kata kerja orang kedua jamak dari kata dani,zw : Meminjam
kai. : Konjungsi:Dan
e;stai : kata kerja orang ketiga tunggal dari kata eivmi,: akan menjadi.
o` : Definite article.
misqo.j : kata benda maskulin tunggal: penghargaan.
u`mw/n : kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: dari kamu, Kasus: Genitif.
kai. : Konjungsi:Dan
e;sesqe : kata kerja orang kedua jamak dari kata eivmi: akan menjadi.
auvtou.j: kata ganti diri bentuk jamak, genre maskulin. Dari kata auvto,j : mereka. Kasus:
Akusatif.
evsti,n : Kata kerja orang ketiga tunggal dari kata eivmi, : ini.
tou.j : Definite article: maskulin jamak dari kata o.`. kasus: Akusatif
avcari,stouj : Adjektif maskulin jamak dari kata avca,ristoj: Tidak bersyukur. Kasus:
Akusatif.
kai. : Konjungsi:Dan
AYAT 36
Gi,nesqe : kata kerja middle atau pasif orang kedua jamak dari kata gi,nomai: Menjadi
kai. : Konjungsi:Dan
o` : Definite article.
path.r : kata benda maskulin tunggal: Bapa
u`mw/n : kata ganti orang kedua jamak dari kata su,: dari kamu, Kasus: Genitif.
evsti,n : Kata kerja orang ketiga tunggal dari kata eivmi, : ini.
Uraian Tafsiran
Ayat ini mirip dengan Matius 5:38-48. Tetapi kepada kamu yang mendengarkan
(ay 27) kepada kamu semua yang mendengarkan, bukan kepada murid saja, sebab
semua pelajaran berlaku kepada semua orang di semua tempat siapa yang mempunyai
telinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar. Orang-orang yang tekun
mendengarkan perkataan Kristus akan mendapati bahwa Ia mempunyai sesuatu yang
berharga untuk disampaikan kepada mereka.
Pengajaran yang disampaikan Kristus disini adalah:
I. Bahwa kita harus menunaikan kewajiban kita kepada semua orang, serta
bersikap jujur dan adil dalam semua urusan kita (ay 31) sebagaimana kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada
mereka sebab ini sama dengan mengasihi sesama manusia seperti dirimu
sendiri. Apa yang kita harapkan supaya diperbuat orang kepada kita, baik
menyangkut keadilan atau sikap dermawan, seandainya mereka mengalami
mengalami keadaan yang seperti kita dna begitu pula sebaliknya. Maka hal itulah
yang patut kita perbuat terhadap mereka. Kita harus menempatkan jiwa kita
kedalam tempat dimana jiwa mereka berada, dan berbelas kasihan serta
menolong mereka, sama seperti kita juga berharap mendapat belas kasihan dan
pertolongan.
II. Bahwa kita harus bermurah hati dalam memberi kepada mereka yang
membutuhkan(ay 30): “berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu,
kepada setiap orang yang kekurangan dan membutuhkan apa yang kamu miliki
dengan berlebih. Berilah kepada mereka yang tidak mampu mencukupi diri
sendiri dan tidak mempunyai sanak keluarga yang dapat menolong mereka”
Kristus ingin agar murid-murid Nya siap memberi dan berbagi, menurut
kemampuan mereka dalam peristiwa-peristiwa biasa dan diluar kemampuan
mereka dalam peristiwa-peristiwa yang luar biasa.
III. Bahwa kita harus bermurah hati dalam mengampuni orang-orang yang menyakiti
kita.
1. Janganlah kita terlampau menuntut hak ketika kita tidak
menerimanya,”barangsiapa yang mengambil jubahmu, baik dengan paksa
maupun dengan curang, biarkan juga ia mengambil bajumu (ay 29). Biarkan
dia memperolehnya, tanpa harus bertengkar lagi. Demikian pula (ay 30)
kepada orang yang mengambil kepunyaanmu”, yang meminjamnya, atau
mengambilnya darimu berdasarkan kepercayaan. Jangan menagih milikmu
darinya. Jika Allah mengizinkan utang tak terbayar janganlah menggunakan
hukum untuk melawannya tetapi lebih baik kehilangan milik daripada
menangkap dan mencekik orang itu (Mat.18:28). Jika seseorang melarikan
diri dengan utangmu dan mengambil kepunyaanmu janganlah mengusik
dirimu atau marah kepadanya.”
2. Janganlah kita bersikap keras dan membalas kesalahan orang terhadap
kita. Barangsiapa menampar pipimu yang sat. Daripada membalas
perbuatannya atau mengirimkan surat perintah untuk membawanya ke
pengadilan, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, artinya abaikan saja
hal itu, walaupun dengan begitu kamu mungkin akan merasa direndahkan
yang biasa terjadi dalam kejadian seperti ini. jika orang menampar pipimu
yang satu, daripada membalas tamparannya, bersiaplah menerima tamparan
berikut darinya. Artinya, serahkan kepada Allah untuk membela perkaramu
dan berdiam dirilah saat menerima penghinaan itu. Bila kita berbuat
demikian, Allah akan memuku semua musuh kita sejauh mereka adalah
musuhnya juga, di rahang untung mematahkan gigi orang-orang fasik
(Maz.3:8). Karena ia telah berkata, “pembalasan itu adalah hakKu”, dan ia
akan membuktikannya apabila kita membiarkanNYA melakukan pembalasan
bagi kita.
3. Bahwa lebih dari itu, kita haru berbuat baik kepada orang yang membenci
kita. Inilah yang terutama hendak diajarkan Juruselamat kita dalam ayat-ayat
ini sebagi hukum yang khas dalam AgamaNya dan sebagi perbuatan yang
harus dilakukan.
(1) Kita harus bersikap baik kepada orang yang menyakiti kita. Kita bukan saja
harus mengasihi musuh kita dan berkehendak baik bagi mereka, tetapi juga
berbuat baik kepada mereka seperti kepada siapa saja kalau memang
diperlakukan dan mampu kita lakukan. Kita haru berusaha menyatakannya
melalui perbuatan yang membangun jika memang tersedia kesempatn untuk
itu. Janganlah kita merencanakan yang jahat terhadap mereka atau berusaha
membalas dendam. Apakah mereka mengutuk kita, berbicara jahat tentang
kita dan mengharapkan kita celaka? Apakah mereka mencaci kita, baik
melalui perkataan maupun perbuatan? Apakah mereka berusaha membuat
kita tampak hina atau menjijikan? Biarlah kita meminta berkat bagi mereka
dan berdoa bagi mereka, berbicara yang baik-baik tentang mereka,
mengharapkan yang terbaik bagi mereka, terutama bagi jiwa mereka, dan
menjadi juru syafaat dalam doa kepada Allah bagi mereka. Hal ini diulangi
dalam ayat 35: kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka.
Supaya terasa ringan bagi kita, kewajiban yang sukar dimiliki di gambarkan
sebagai suatu kemurahan hati dan sebagi suatu keberhasilan yang jarang
dicapai orang. Mengasihi orang yang mengasihi kita bukanlah hal yang luar
biasa dan aneh bagi murid-murid Kristus, sebab orang-orang berdosa pun
mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka. Dalam perbuatan itu tidak
diperlukan penyangkalan diri sedikit pun. Perbuatan ini akan dilakukan oleh
siapa saja bahkan oleh orang-orang yang berwatak buruk sekalipun. Tidak
ada paksaan sama sekali dalam melakukannya (ay 32). Bagi kita tidak ada
jasanya bila kita mengasihi orang-orang yang berbicara dan berbuat tepat
seprti yang kita mau merekka perbuat bagi kita. “jikalau kamu berbuat baik
kepada orang yang berbuat kepadamu (ay 33) dan membalas kebaikan
mereka, apakah jasamu? Semua orang akan melakukan hal yang sama,
karena memang kebiasaannya begitu, karena rasa hormat dan sebagai rasa
terimakasih. Apakah manfaat mu bagi nama Kristus, atau nama baik apa
yang bisa kau hasilkan? Sebab orang-orang berdosapun yang tidak tau apa-
apa tentang Kristus dan pengajaranNya berbuat demikian. Namun, alangkah
baiknya bila kamu melakukan sesuatu yang lebih mulia dan lebih tinggi,
mengungguli sesama mu, melakukan hal yang tidak akan mau dilakukan
orang berdosa, dan yang tidak akan mungkin dicapai berdasarkan landasan
pikiran mereka: hendaklah kamu membalas kejahatan dengan kebaikan.”
Bukan supaya kita dianggap berjasa, tetapi supaya dimata Allah kita kelak
menjadi ternama, terpuji dan terhormat, dan Dialah yang akan menerima
jasaNya.
(2) Kita harus berbuat baik kepada orang-orang yang tidak akan memberikan
keuntungan apapun kepada kita (ay. 35). Pinjamkan dengan tidak
mengharapkan balasan. Yang dimaksudkan adalah orang kaya harus
meminjamkan sedikit uang mereka kepada orang miskin bagi keperluan
mereka untuk membeli makanan bagi diri mereka sekeluarga, atau untuk
mencegah dipenjarakan. Dalam hal ini, kita harus meminjamkan, dengan
tekat tidak menuntut bunga atas pinjaman itu, seperti sepatutnya kita minta
dari orang-orang yang meminjam uang untuk berdagang. Namun, ini
belumlah semuanya. Kita harus meminjamkan meskipun memiliki alasan
untuk menduga bahwa apa yang kita pinjamkan itu tidak akan kembali.
Pinjamkan kepada mereka yang begitu miskin hingga mereka tidak mungkin
mampu membayarnya kembali kepada kita. Ajaran ini dapat digambarkan
dengan sangat baik melalui hukum musa (UL. 15:7-10) yang mewajibkan kita
untuk memberikan pinjaman kepada saudara yang miskin sebanyak yang ia
perlukan, walaupun tahun penghapusan hutang sudah hampir tiba. Disini
terdapat dua alasan bagi kedermawanan ini.
a. Hal ini akan menguntungkan kita sebab upah kita akan besar (Ay. 35).
Berdasarkan atas kedermawanan sejati apa yang telah diberikan
dikeluarkan, dipinjamkan, terhilang didunia ini akan digantikan didunia
yang akan datang akan sangat menguntungkan kita. Kamu bukan saja
akan dibayar kembali, melainkan diganjar dengan upah besar. Kepada
mu akan dikatakan “mari, hai kamu yang diberkati, terimalah kerajaan
itu.”
b. Kita akan mendapat kehormatan olehnya, sebab dengan ini kita akan
serupa dengan Allah dalam hal kebaikan, yang merupakan kemuliaan
terbesar: kamu akan menjadi anak-anak Allah yang mahatinggi, yang
akan diakui olehNya sebagai anak-anakNya karena menjadi serupa
denganNya.” Allah itu sangat mulia karena Ia sangat baik hati terhadap
orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-
orang jahat. Ia melimpahkan pemeliharaanNya bahkan terhadap orang
yang paling jahat sekalipun, yang setiap hari membuatnya gusar dan
yang memberontak kepdaNya, serta menggunakan pemberian-
pemberian itu hanya untuk mempermalukan diriNya. Itulah sebabnya
Ia menyimpulkan (ay 36), hendaklah kamu rendah hati, sama seperti
Bapamu adalah murah hati. “karena itu haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang disorga adalah sempurna. Contohnya
Bapamu dalam hal-hal yang memancarkan kesempurnaan”. Ia akan
menerima perbuatan itu dengan senang hati meskipun jauh dari
sempurna. Kedermawanan disebut juga pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan (Kol. 3:14). Hal ini seharusnya
membuat kita terdorong untuk bermurah hati terhadap saudara-
saudara kita, bahkan terhadap mereka yang telah menyakiti kita. Ini
bukan saja karena Allah berbuat demikian terhdap orang lain, tetapi
juga terhadap kita, meskipun kita pernah dan masih berbuat jahat
serta tidak tahu berterima kasih. Hanya karena belas kasihanNya
sajalah kita tidak dibinasakan.
DAFTAR PUSTAKA