Anda di halaman 1dari 14

PELAJARAN 3

AKSEN, SUKU KATA, SHEWA SEDERHANA, QAMES-HATUF, DAN


TRANSLITERASI
3. A. AKSEN/PENEKANAN
1. Aksen utama bagi sebuah kata
a. Kaum Masoret mengembangkan sebuah sistem yang sangat khusus untuk aksen
kalimat di dalam Alkitab Ibrani. Pada tahap ini, kita hanya perlu untuk
memperhatikan aksen utama setiap kata. Suku kata yang menerima aksen utama
di salam sebuah kata di sebut nada (atau tonik) suku kata yang ditekankan di
dalam membaca. Ketika dipandang perlu untuk menandai nada suku kata maka
tata bahasa Ibrani menggunakan tanda

<

di dalam teks Ibrani untuk menandai

adanya aksen. Di dalam transliterasi, simbol menunjukkan aksen yang terdapat


di dalam suku kata tersebut.
b. Hampir semua kata menerima aksen utama pada akhir suku kata (milra). Ketika
suku kata terakhir diberi aksen, biasanya tidak ada tanda khurus yang muncul di
dalam tata bahasa Ibrani untuk menandai hal tersebut meskipun terkadang ada
juga tanda yang muncul untuk memperjelas pengaksenan tersebut. Misalnya:

~d'a'

(manusia) memiliki dua suku kata. Suku kata pertama adalah a' () dan

yang kedua adalah ~d' (dm). Karena tidak ada tanda aksen yang muncul pada
ata tersebut maka kita bisa beranggapan bahwa suku kata kedua (terakhir) adalah
yang diberi aksen. Jika ada tanda aksen yang muncul maka bentuknya adalah
sebagai berikut: ~d'a.'
c. Beberapa kata menerima aksen utama sebelum suku kata terakhir atau kedua dari
belakang suku kata (millel). Ketika hal ini terjadi maka suku kata yang mendapat
aksen atau penekanan akan diberi tanda. Aksen utama di dalam sebuah kata tidak
pernah muncul sebelum suku kata kedua dari akhir. Misalnya:

r[;v;

(pintu gerbang) , yaitu

;v;

(a) dan

r[;

(ar). Silabi yang ditekankan

<

diberikan aksen .
2. Meteg
a. Selain aksen utama, beberapa kata mempunyai aksen pelengkap atau sekunder
yang dikenal dengan istilah meteg (gt,m, = tali kekang). Tanda ini muncul
sebagai garis vertical di bawah sebuah konsonan. Biasanya tanda ini
ditempatkan di bagian kiri vokal. Contohnya:

)B,' Be(, dan B:(. Meskipun

demikian meteg dapat muncul di sebelah kanan vokal seperti pada)

w; (.

Pada

konsonan yang tidak memiliki sebuah vokal di bawahnya, meteg muncul


sendiri di bawah konsonan tersebut misalnya

T*o

dan

A)T.

b. Di dalam membaca teks Ibrani, meteg menyebabkan sang pembaca untuk


berhenti sejenak di dalam pengucapannya. Di dalam kata [;yqir'l(' (ke
cakrawala) sebuah meteg muncul di sebelah kiri qames pertama. Hal ini
menyebabkan pembaca untuk berhenti setelah

l(' (l), suku kata pertama dari

kata tersebut. Jeda ini berarti l(' memperoleh tanda stress sekunder. Dan karena
tidak ada tanda aksen yang muncul maka kita bisa menduga bahwa suku kata
terakhir [;yqi (qa ), diberi aksen sehingga menerima penekanan utama di
dalam pengucapan.
3.B SUKU KATA
1. Karakteristik Suku Kata
a. Sebuah suku kata biasanya diawali oleh sebuah konsonan.
b. Bersama dengan sebuah konsonan, setiap suku kata biasanya juga memiliki satu
vokal penuh (kecuali pada kasus furtive patah yang akan didiskusikan kemudian).
Akibatnya, sebuah kata bisa memiliki banyak suku kata karena memiliki vokal
penuh. Contohnya:

rh;

= (gunung) memiliki satu suku kata karena ia hanya memiliki satu vokal

yaitu patah.

rm;v'

= /mar (dia telah menyimpan) memiliki dua vokal (qames dan patah)

dan oleh karena itu memiliki dua suku kata: v' () dan rm; (mar).
(1) Seperti telah dijelaskan sebelumnya, vokal setengah (shewa sederhana dan
shewa gabungan) bersama dengan sebuah konsonan tidak dapat membentuk
suku kata yang terpisah.

tyrIB.

= b rt (perjanjian) hanya memiliki satu suku kata karena kata


e)

ini hanya memiliki satu vokal penuh yaitu hireq-yod. Meskipun b. (b


kelihatannya dapat membentuk sebuah suku kata namun ia bukanlah
sebuah suku kata karena shewa adalah vokal setengah.

hm'd'a]

= d/mh (tanah) memiliki dua suku kata karena ia memiliki

dua vokal penuh (dua qames). Suku kata pertama adalah d'a] (d) dan
suku kata kedua adalah hm' (mh). a] () tidak dapat membentuk suku
kata terpisah karena merupakan vokal setengah.
(2) Satu pengecualian pada aturan bahwa tidak ada suku kata yang memiliki lebih
dari satu vokal penuh terjadi pada kasus furtive patah. Ketika furtive patah
muncul pada akhir sebuah kata maka itu tidak menandai awal dari sebuah
suku kata baru. Misalnya kata

x;Wr

= ra (roh/spirit) hanya memiliki satu

suku kata saja karena vokal kedua adalah furtive patah yang tidak dapat
membentuk suku kata terpisah.

2.

Suku Kata Terbuka


a. Suku kata terdiri dari dua jenis: terbuka dan tertutup.
b. Suku kata terbuka ditentukan oleh dua hal:
1) Suku kata terbuka berakhir dengan sebuah vokal penuh.

(a) Pola dasar untuk sebuah suku kata terbuka adalah KONSONAN + VOKAL
PENUH [KV].

yKi

= k (yaitu) membentuk sebuah suku kata yang terbuka karena ia

mengikuti pola KV.

!t;n"

= n/tan (dia telah memberikan) memiliki dua suku kata. Suku

kata pertama has n" (n) adalah terbuka karena mengikuti pola KV.
(b) Pola dari suku kata terbuka dapat dipengaruhi oleh kondisi sebagai berikut:
[1] Jika shewa sederhana atau gabungan muncul di bawah konsonan
pertama dari suku kata terbuka maka pola yang dihasilkan adalah
KONSONAN (dengan sebuah shewa) + KONSONAN + VOKAL
PENUH [KKV].

ynEB.

= b n (anak dari) dan yxea] = (saudara laki-laki

dari). Masing-masing kata ini hanya mempunyai satu suku kata


terbuka karena mereka hanya memiliki satu vokal penuh.
Konsonan dengan shewa tidak dapat membentuk suku kata
terpisah.
[2] Konsonan diam a dan h tidak pernah menutup suku kata di akhir
sebuah kata. Lebih lanjut, a tidak pernah menutup sebuah kata di
tengah-tengah sebuah kata. Oleh karenanya, setiap suku kata yang
berakhir dengan a membentuk suku kata terbuka [KV]. Any final
Setiap suku kata (yaitu suku kata terakhir sebuah kata) yang berakhir
dengan

menciptakan suku kata terbuka [KV]. Pengecualian

terjadi jika h pada akhir sebuah kata memiliki sebuah mappiq (H);
dalam konteks itu maka H menutup suku kata tersebut.

aAB

= b (datang) and hKo = kh (demikian). Kedua-

duanya mempunya suku kata terbuka karena baik a maupun h


tidak dapat menutup suku kata terakhir di dalam sebuah kata.
Suku kata kedua dari t'ar'q' = q/r/t (engkau telah

memanggil) adalah terbuka karena

tidak dapat menutup

sebuah suku kata di tengah-tengah sebuah kata.

HB'

= bh (di dalamnya [f]) tidak membentuk sebuah suku kata

terbuka karena h pada akhir kata mempunyai sebuah mappiq.


Kata ini membentuk sebuah suku kata tertutup yang akan
didiskusikan pada bagian selanjutnya.
2) Hal mendasar kedua dari suku kata terbuka adalah bahwa vokal-vokalnya
biasanya adalah vokal panjang (atau vokal panjang alami) kecuali jika suku kata
tersebut diberi aksen maka vokalnya bisa panjang atau pendek.

%l;m'

= m/lak (dia adalah raja) mempunyai dua suku kata. Suku kata

pertama adalah terbuka karena memiliki vokal panjang dan tidak beraksen.

Di dalam kata ~x,l, = l/em (roti) suku kata pertama adalah terbuka
dan diberi aksen; dan mempunyai vokal pendek.

Di dalam

rp,se=

s/per (tulisan) suku kata pertama adalah terbuka dan

beraksen namun kali ini suku kata terbuka memiliki vokal panjang.

ymi

= m (siapa) hanya memiliki satu suku kata, akibatnya suku kata

tersebut adalah beraksen. Kata ini memiliki suku kata terbuka dengan
vokal panjang alami.

Kedua suku kata di dalam hr'AT (t/rh) adalah terbuka (karena h tidak
dapat tertutup di suku kata terakhir). Suku kata pertama mempunyai vokal
panjang alami dan tidak beraksen; suku kata kedua diberi aksen dengan
sebuah vokal panjang.

Karena sebuah meteg adalah aksen sekunder yang menyebabkan pembaca


berhenti sejenak di dalam pengucapan, maka meteg selalu menandai suku
kata terbuka meskipun vokal yang menyertainya adalah panjang atau
e

pendek. Contoh: dalam ht'b.)r(' = r/b th (dia adalah hebat/besar) dan

yhiy>w(:)

= va/y h (dan dia dulu adalah) sebuah meteg menyebabkan suku

kata pertama pada setiap kata terbuka. Kata yang pertama memiliki vokal
panjang sedangkan kata yang kedua memiliki vokal pendek.
3. Suku Kata Tertutup
Sebuah suku kata tertutup ditandai oleh dua ciri mendasar:
a. Sebuah suku kata tertutup berakhir tidak dengan sebuah vokal penuh melainkan
dengan dengan sebuah konsonan.
(1) Pola khas dari sebuah suku kata tertutup adalah KONSONAN + VOKAL PENUH +
KONSONAN [KVK].

~[; = am (bangsa) mempunyai satu suku kata yaitu tertutup karena


mempunyai pola KVK.

Suku kata kedua

br,x, = /reb (pedang) adalah sebuah suku kata tertutup; kata

ini juga memiliki pola KVK.


(2) Pola dari sebuah suku kata tertutup dapat dipengaruhi oleh:
(a) Jika shewa sederhana atau gabungan muncul di bawah konsonan pertama dari sebuah
suku kata tertutup maka pola yang dihasilkan adalah KONSONAN (dengan sebuah
shewa) + KONSONAN + VOKAL PENUH + KONSONAN (KKVK).

tAtB.

= b tt (anak perempuan dari) dan !Ara] = rn (bahtera) masing-

masing mempunyai satu suku kata tertutup yang mengikuti pola KKVK.
Konsonan-konsonan dengan shewa tidak dapat membentuk suku kata terpisah.
(b) Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, a dapat diam (yaitu kehilangan statusnya
sebagai konsonan), dalam arti bahwa ia tidak dapat menopang sebuah vokal atau

menutup sebuah suku kata. Huruf diam a dapat muncul di tengah sebuah suku kata
tertutup [KVK].

varo

= r (kepala)hanya memiliki satu vokal saja dan oleh karena itu

merupakan suku kata tertutup mengikuti pola KVK.


b. Ciri kedua yang mendasar dari suku kata tertutup adalah bahwa vokalnya biasanya
pendek. Pengecualian terjadi jika suku kata tersebut diberi aksen maka vokalnya bisa
pendek atau panjang (termasuk vokal panjang alami).

Suku kata kedua dari [b;v, = /ba (tujuh) adalah tertutup dan tidak beraksen;
ia memiliki vokal pendek.

Suku kata yang kedua dari jq;l' = l/qa (dia telah mengambil) adalah
tertutup dan beraksen; ia memiliki vokal pendek (kita dapat menganggap bahwa
suku kata kedua adalah beraksen mengingat bahwa tidak ada aksen yang muncul
di atas suku kata pertama).

Suku kata kedua dari lAdG" = g/dl (besar/hebat) adalah tertutup dan beaksen;
ia memiliki vokal panjang alami.

3. C. SHEWA SEDERHANA

1. Sebagaimana telah disebutkan di dalam pelajaran 2, shewa sederhana memiliki dua


fungsi: shewa bersuara dan shewa diam. Kedua fungsi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Shewa sederhana diucapkan hanya ketika ia muncul pada awal kata (di bawah
konsonan pertama) dari sebuah suku kata. Kemunculan sebuah vokal shewa pada
awal sebuah suku kata biasanya muncul pada empat situasi:
(1) Sebuah shewa pada awal sebuah kata biasanya selalu vokal karena ia muncul
pada awal sebuah suku kata. Misalnya:

~[un>= neum (ucapan) memiliki

vokal shewa.
(2) sebuah shewa yang muncul setelah vokal panjang biasanya adalah shewa
bersuara. Dengan kata lain, sebuah shewa setelah suku kata terbuka adalah
shewa bersuara karena ia muncul pada awal sebuah suku kata. Misalnya:

ybek.AK

= k/k b (bintang-bintang dari) mempunyai dua suku kata terbuka

karena ia memiliki dua vokal panjang. Shewa di bawah k kedua adalah


bersuara karena ia muncul setelah sebuah vokal panjang atau setelah suku kata
terbuka.
(3) Sebuah shewa yang muncul setelah sebuah meteg adalah shewa bersuara karena
ia juga muncul pada awal sebuah suku kata. Misalnya:

Di dalam

hl'v.m('

= m/ lh (dia telah memimpin) meteg menunjukkan

bahwa suku kata pertama adalah

m('.. Akibatnya, v.

mengawali suku kata

baru dengan vokal shewa.


(4)

Ketika dua shewa muncul berturut-turut (di bawah dua konsonan berturutturut) di tengah-tengah sebuah kata maka shewa yang kedua adalah bersuara
karena ia muncul di permulaan sebuah suku kata. Hal ini akan dijelaskan
lebih mendalam pada bagian berikutnya.

b. Shewa sederhana adalah shewa bisu karena ia muncul pada akhir sebuah suku
kata yaitu di bawah sebuah konsonan yang menutupi sebuah suku kata. Pada
konteks tersebut shewa muncul setelah vokal pendek dan berfungsi seperti
pembagi suku kata. Dengan kata lain, shewa bisu dapat muncul hanya pada akhir
sebuah suku kata tertutup; ia tidak dapat muncul di akhir dari suku kata terbuka.
Misalnya:

laer'f.yI= yi/r/l (Israel) shewa muncul setelah vokal pendek hireq dan
oleh karena itu ada pada akhir sebuah suku kata tertutup. 
Mungkin akan sangat menolong jika kita pertama-tama mentransliterasikan
semua shewa yang ada di dalam sebuah kata dan kemudian menandai
pembagian suku kata dengan memperhatikan mana yang merupakan shewa
bisu yang berfungsi sebagai petunjuk untuk pembagian suku kata.

Shewa kaf akhir %l,m, m/lek (raja) muncul pada akhir dari sebuah suku
kata tertutup yang menjadikannya sebagai shewa bisu dan ditiadakan dari
transliterasi.

2. Jika dua shewa muncul bersama-sama (di bawah dua konsonan secara berturut-turut)
di tengah-tengah sebuah kata, maka shewa yang pertama adalah bisu dan shewa yang
kedua adalah bersuara. Hal ini terjadi karena shewa yang pertama muncul setelah vokal
pendek dan akan berdiri pada akhir sebuah suku kata tertutup. Shewa yang kedua akan
muncul pada awal dari sebuah suku kata baru.

ht'r>k.nI

= nik /r th (dia dipotong) mempunyai dua shewa yang muncul

secara berturut-turut. Karena yang pertama (di bawah k) muncul setelah


vokal pendek (hireq), maka shewa itu adalah bisu dan berfungsi untuk
menutup suku kata yang pertama. Shewa yang kedua adalah shewa
bersuara yang berdiri pada awal (di bawah konsonan pertama) dari suku
kata kedua.
3. D. QAMES-HATUF

1. Seperti telah didiskusikan di atas, simbol

'

dapat digunakan sebagai dua jenis vokal

yang berbeda yaitu vokal panjang qames () atau vokal pendek qames-hatuf (o).
Berikut ini adalah petunjuk dasar tentang cara membedakan keduanya:
a. Karena qames-hatuf adalah vokal pendek, ia biasanya muncul di dalam suku kata
tertutup yang tidak beraksen. Ia tidak dapat muncul pada suku kata terbuka yang
beraksen. Misalnya:

Di dalam tm'y"y>w: = vay/y/mot (dan dia telah mati) bukan suku kata
pertama melainkan yang kedua yang diberi aksen. Oleh karena itu, vokal
pada suku kata kedua y" (y) adalah qames. Karena suku kata terakhir tm'
(mot) adalah tertutup dan tidak beraksen maka ia mempunyai vokal pendek
qames-hatuf.

b. Vokal

'

selalu merupakan qames kalau mempunyai aksen. Biasanya vokal itu

adalah sebuah qames di dalam suku kata terbuka atau ketika ia muncul bersamasama dengan sebuah meteg.

Di dalam rb'D' = d/br (kata) masing-masing suku kata mempunyai


dua vokal panjang qames karena suku kata pertama adalah terbuka dan
suku kata kedua diberi aksen.

hr'm.)(v'(

Di dalam

= (memelihara) vokal pertama adalah qames di dalam

suku kata terbuka seperti yang telah diidentifikasikan melalui meteg.


Karena a tidak dapat menutup sebuah suku kata, maka setiap suku kata
yang berakhir dengan a 'adalah merupakan suku kata terbuka dan vokal
sebelum a adalah sebuah qames. Demikian pula karena h (tanpa
mappiq) tidak dapat menutup suku kata terakhir dari sebuah kata, maka
setiap kata yang berakhir dengan h 'mempunyai sebuah suku kata terakhir
yang terbuka dan vokal sebelum h merupakan qames.

Vokal terakhir pada ac'm' = m/ (dia telah menemukan) adalah


qames karena suku kata terakhir adalah terbuka. because the last syllable
is open.

Sama juga dengan ha'me = m/h (seratus) berakhir dengan silabi


terbuka yang mana vokalnya adalah qames.

'

c. Jika sebuah

yang tidak beraksen diikuti oleh shewa bisu maka ia adalah

merupakan sebuah qames-hatuf. Namun, jika '(baik beraksen ataupun tidak)


diikuti oleh vokal shewa maka ia adalah sebuah qames. Di dalam tata bahasa ini,
sebuah meteg berfungsi untuk berfungsi untuk membantu kita membuat
perbedaan ini:

. '

.) '

(tanpa sebuah aksen) = qames-hatuf yang diikuti oleh shewa diam.


= qames diikuti oleh vokal shewa.

'

Di dalam lTex.h' = ho/tl (dibungkus) vokal (yang diikuti oleh sebuah


shewa) tidak memiliki aksen di atasnya; oleh karena itu,

'adalah sebuah

qames-hatuf dan shewa yang mengikutinya adalah pembagi suku kata.


Hasilnya adalah suku kata pertama dari kata itu adalah suku kata tertutup

10

x.h'

(ho), yang memiliki vokal pendek. Dengan kata lain, kata ini tidak
e

ditransliterasikan sebagai h/ tel (diawali dengan sebuah suku kata


terbuka yang memiliki sebuah vokal panjang), karena vokal

'

tidak

diaksenkan dai diikuti oleh sebuah sheva.


Suku kata pertama dari hm'k.x' = ok/mh (kebijaksanaan) adalah suku
kata tertutup k.x' (ok) dengan vokal pendek qames-hatuf. Vokal ini tidak
mempunyai meteg, tidak beraksen dan diikuti oleh sebuah sheva. Suku
kata kedua, adalah tidak beraksen, xm' (mh), memiliki vokal panjang
qames, karena diberi aksen dan h membuatnya menjadi suku kata
terbuka.
Dalam T'l.k'y" = y/kol/t (kamu akan dapat) suku kata pertama adalah
terbuka, jadi ia memiliki vokal panjang qames. Karena sebuah sheva

'

mengikuti vokal tak beraksen

di dalam suku kata kedua, vokal

tersebuk adalah sebuah qames-hatuf dan suku katanya adalah tertutup.


Vokal pada suku kata terakhir adalah sebuah qames karena suku kata
tersebut adalah terbuka dan beraksen.
Dalam

^t.)a'r'

= r//t k (dia [m] telah melihat kamu) semua vokal

penuh adalah qames. Keduanya ada di dalam suku kata terbuka.


Selanjutnya, qames kedua memiliki meteg, yang berarti bahwa keduanya
diikuti oleh sebuah vokal sheva.

3. E. TRANSLITERASI
Kata-kata yang di bawah ini adalah contoh-contoh transliterasi dari aksen-aksen,
pembagian suku kata, sheva sederhana, dan qames-hatuf.

~Aqm'

br,[,
#
~r'a]

m /qm
=B#

/reb
rm

tempatB#

sore
Aram
11

y[ed.yO
bG"f.mi
Ht'aow>
Wdb.)K'
tazO *
Hn"ymil.
Wxq.p.nIw>
rz"a/
^n>yBe
h['q.b.h'
tyviare
W[v.)P'
^n>xoG>
[;yriz>m;
rm;ayO
ynIgEr>h;y:)
~ydi[]Aml.
~r,j,B.
^l.k'a]
Adq|d>q'
Hy"r>Pi
~yIr;W[n>
[;Bif.a;w"
ATk.al;m.
h'yt,Anm.r>a;
%yIt;AbvU*m
Wkr.b.nIw.

y/d

mengetahui akan

mi/gb

pengungsian

v /th

dan dia (f)

k/b d
zt

l m/nh
e

mereka sangat berat


ini
menurut jenisnya

v nip/q

dan mereka akan dibuka

zr

memakai

b/n k

di antara kamu

hob/q h
r/t

dia dipatahkan menjadi


pertama

p/
e

mereka telah memberontak

g /n k
maz/ra

perutmu
biji

y/mar
ya/har/g/n

dia akan mengatakan


dia akan membunuhku

l m/dm

untuk masa-masa/musim-musim

b /rem

sebelum

kol/k

makananmu

qod/qd
pir/yh

kepalanya (m)
buahnya (f)

n /r/yim

kemudaan

v/a/bia

dan saya dipuaskan

m lak/t
e

pekerjaanya (m)

ar/m n/ty/h
e

m u/b/t/yik
e

v nib/r k

istananya (f)
kembalinya engkau
dan mereka akan diberkati

Kosa kata
Langit - ~Iy;m'v

Menciptakan(m) - ar''B

Mengatakan(f)- h'r.m'a

Hari - ~Ay

Rabbi/guru - yiB;r

Damai sejahtera - ~Al'v

Mengatakan(m)-r;m'a

Nama - ~ev

12

Penguasa - r;f

Terang - rAa

Kalimat:
Penguasa kedamaian. - ~Al'v

r;f
Siang dan malam- h;l.y>'l>w ~Ay
Nama saya adalah Levi.-yIwel yim.v
Siapa namanya (m)? - Am.v h;m
Namanya adalah Abraham. - ~'h'r.b;a Am.v
Allah dulu menciptakan langit.- ~Iy;m'v lea a;r'B
Rabbi dulu mengucapkan damai sejahtera kepadaku ~Al'v yil yiB;r r;m'a

Latihan:
a. Ucapkan kata-kata Ibrani di bawah ini dan tentukan apakah suku kata mereka adalah
terbuka atau tertutup.
(1) ta, (dengan)
(4) hm' (apa?)
(7) Hl' (untuknya)
(9)

ayhi

(dia perempuan)

(2) AB (di dalamnya)


(5) ~D" (darah)
(8)hP, (mulut)

(3) an" ((tolonglah)


(6) ynIa] (aku)

(10) x;yrIB. (gerbang bar)

b. Transliterasikanlah kata-kata berikut. Dan ketika melakukannya, tentukanlah jenisjenis suku kata yang ada. Tandailah juga suku kata yang memiliki aksen/tekanan.

yl;Wa (mungkin)
~c,[, (tulang)
lAql. (untuk sebuah suara)
h['v'r> (jahat)
jP'v.mi (keadilan)
%yae (bagaimana?)
H;boG" (tinggi)
yvid>q' (kekudusanku)
^t.ace (kepergianmu keluar)
%v,xo(kegelapan)
zxeaTo (dia akan menangkap) ~ydIb'[] (para hamba)
tm,d'ax,l.mi (pertempuran)
ytiymed>nI (saya hancur)
wyT'v.mi (pestanya)
~y[ij.nO (penanaman)
^yTiv.d;q.hi (aku membuat kamu kudus)
Hc'r>a; (tanah/negerinya [f])
t[;m;vo (mendengarkan)
hxq'\lu(dia [f] telah diambil)
Wnlem'[] (permasalahan kita)
rAale (dinyalakan)
%AmK' (seperti punyamu)
h[or>P; (Firaun)
^yb,y>ao (musuhmu)

13

ynEz>a'B (di telinga)


lw<[' (ketidakadilan)
hd'WhyBi* (di Yehuda)
h'b,h'a/ (mencintainya [f])
^q.x' (undang-undangnu)
~yIn:y[el' (untuk mataku)
~t,yyIh.wI (dan engkau akan menjadi) x;yliv.h;l. (menyebabkan mengirim)
txoP.v.mi (para kerabat)
h'ytiajeaje (saya akan menyapunya)
~yIT;v.xun).B; (dirantai [kb])
WhnEm.j.a,w" (dan saya dulu menyembunyikan itu)
tAxc'x.c;B. (di tanah kering)
^yt,nOm.l.a;w> (dan jendela-jendelamu)
~k,yteA)bv.x.m; (rencana-rencanamu)
c. Bacalah kata-kata yang ada di dalam Kej 1:1 di bawah ini dan tentukanlah berapa
jumlah suku kata yang ada di dalam setiap kata kemudian tentukan jenis shewa!

14

Anda mungkin juga menyukai