<
~d'a'
(manusia) memiliki dua suku kata. Suku kata pertama adalah a' () dan
yang kedua adalah ~d' (dm). Karena tidak ada tanda aksen yang muncul pada
ata tersebut maka kita bisa beranggapan bahwa suku kata kedua (terakhir) adalah
yang diberi aksen. Jika ada tanda aksen yang muncul maka bentuknya adalah
sebagai berikut: ~d'a.'
c. Beberapa kata menerima aksen utama sebelum suku kata terakhir atau kedua dari
belakang suku kata (millel). Ketika hal ini terjadi maka suku kata yang mendapat
aksen atau penekanan akan diberi tanda. Aksen utama di dalam sebuah kata tidak
pernah muncul sebelum suku kata kedua dari akhir. Misalnya:
r[;v;
;v;
(a) dan
r[;
<
diberikan aksen .
2. Meteg
a. Selain aksen utama, beberapa kata mempunyai aksen pelengkap atau sekunder
yang dikenal dengan istilah meteg (gt,m, = tali kekang). Tanda ini muncul
sebagai garis vertical di bawah sebuah konsonan. Biasanya tanda ini
ditempatkan di bagian kiri vokal. Contohnya:
w; (.
Pada
T*o
dan
A)T.
kata tersebut. Jeda ini berarti l(' memperoleh tanda stress sekunder. Dan karena
tidak ada tanda aksen yang muncul maka kita bisa menduga bahwa suku kata
terakhir [;yqi (qa ), diberi aksen sehingga menerima penekanan utama di
dalam pengucapan.
3.B SUKU KATA
1. Karakteristik Suku Kata
a. Sebuah suku kata biasanya diawali oleh sebuah konsonan.
b. Bersama dengan sebuah konsonan, setiap suku kata biasanya juga memiliki satu
vokal penuh (kecuali pada kasus furtive patah yang akan didiskusikan kemudian).
Akibatnya, sebuah kata bisa memiliki banyak suku kata karena memiliki vokal
penuh. Contohnya:
rh;
= (gunung) memiliki satu suku kata karena ia hanya memiliki satu vokal
yaitu patah.
rm;v'
= /mar (dia telah menyimpan) memiliki dua vokal (qames dan patah)
dan oleh karena itu memiliki dua suku kata: v' () dan rm; (mar).
(1) Seperti telah dijelaskan sebelumnya, vokal setengah (shewa sederhana dan
shewa gabungan) bersama dengan sebuah konsonan tidak dapat membentuk
suku kata yang terpisah.
tyrIB.
hm'd'a]
dua vokal penuh (dua qames). Suku kata pertama adalah d'a] (d)
dan
suku kata kedua adalah hm' (mh). a] () tidak dapat membentuk suku
kata terpisah karena merupakan vokal setengah.
(2) Satu pengecualian pada aturan bahwa tidak ada suku kata yang memiliki lebih
dari satu vokal penuh terjadi pada kasus furtive patah. Ketika furtive patah
muncul pada akhir sebuah kata maka itu tidak menandai awal dari sebuah
suku kata baru. Misalnya kata
x;Wr
suku kata saja karena vokal kedua adalah furtive patah yang tidak dapat
membentuk suku kata terpisah.
2.
(a) Pola dasar untuk sebuah suku kata terbuka adalah KONSONAN + VOKAL
PENUH [KV].
yKi
!t;n"
kata pertama has n" (n) adalah terbuka karena mengikuti pola KV.
(b) Pola dari suku kata terbuka dapat dipengaruhi oleh kondisi sebagai berikut:
[1] Jika shewa sederhana atau gabungan muncul di bawah konsonan
pertama dari suku kata terbuka maka pola yang dihasilkan adalah
KONSONAN (dengan sebuah shewa) + KONSONAN + VOKAL
PENUH [KKV].
ynEB.
terjadi jika h pada akhir sebuah kata memiliki sebuah mappiq
(H);
dalam konteks itu maka H menutup suku kata tersebut.
aAB
HB'
%l;m'
= m/lak (dia adalah raja) mempunyai dua suku kata. Suku kata
pertama adalah terbuka karena memiliki vokal panjang dan tidak beraksen.
Di dalam kata ~x,l, = l/em (roti) suku kata pertama adalah terbuka
dan diberi aksen; dan mempunyai vokal pendek.
Di dalam
rp,se=
beraksen namun kali ini suku kata terbuka memiliki vokal panjang.
ymi
tersebut adalah beraksen. Kata ini memiliki suku kata terbuka dengan
vokal panjang alami.
Kedua suku kata di dalam hr'AT (t/rh) adalah terbuka (karena h tidak
dapat tertutup di suku kata terakhir). Suku kata pertama mempunyai vokal
panjang alami dan tidak beraksen; suku kata kedua diberi aksen dengan
sebuah vokal panjang.
yhiy>w(:)
kata pertama pada setiap kata terbuka. Kata yang pertama memiliki vokal
panjang sedangkan kata yang kedua memiliki vokal pendek.
3. Suku Kata Tertutup
Sebuah suku kata tertutup ditandai oleh dua ciri mendasar:
a. Sebuah suku kata tertutup berakhir tidak dengan sebuah vokal penuh melainkan
dengan dengan sebuah konsonan.
(1) Pola khas dari sebuah suku kata tertutup adalah KONSONAN + VOKAL PENUH +
KONSONAN [KVK].
tAtB.
masing mempunyai satu suku kata tertutup yang mengikuti pola KKVK.
Konsonan-konsonan dengan shewa tidak dapat membentuk suku kata terpisah.
(b) Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, a dapat diam (yaitu kehilangan statusnya
sebagai konsonan), dalam arti bahwa ia tidak dapat menopang sebuah vokal atau
menutup sebuah suku kata. Huruf diam a dapat muncul di tengah sebuah suku kata
tertutup [KVK].
varo
Suku kata kedua dari [b;v, = /ba (tujuh) adalah tertutup dan tidak beraksen;
ia memiliki vokal pendek.
Suku kata yang kedua dari jq;l' = l/qa (dia telah mengambil) adalah
tertutup dan beraksen; ia memiliki vokal pendek (kita dapat menganggap bahwa
suku kata kedua adalah beraksen mengingat bahwa tidak ada aksen yang muncul
di atas suku kata pertama).
Suku kata kedua dari lAdG" = g/dl (besar/hebat) adalah tertutup dan beaksen;
ia memiliki vokal panjang alami.
3. C. SHEWA SEDERHANA
vokal shewa.
(2) sebuah shewa yang muncul setelah vokal panjang biasanya adalah shewa
bersuara. Dengan kata lain, sebuah shewa setelah suku kata terbuka adalah
shewa bersuara karena ia muncul pada awal sebuah suku kata. Misalnya:
ybek.AK
Di dalam
hl'v.m('
m('.. Akibatnya, v.
Ketika dua shewa muncul berturut-turut (di bawah dua konsonan berturutturut) di tengah-tengah sebuah kata maka shewa yang kedua adalah bersuara
karena ia muncul di permulaan sebuah suku kata. Hal ini akan dijelaskan
lebih mendalam pada bagian berikutnya.
b. Shewa sederhana adalah shewa bisu karena ia muncul pada akhir sebuah suku
kata yaitu di bawah sebuah konsonan yang menutupi sebuah suku kata. Pada
konteks tersebut shewa muncul setelah vokal pendek dan berfungsi seperti
pembagi suku kata. Dengan kata lain, shewa bisu dapat muncul hanya pada akhir
sebuah suku kata tertutup; ia tidak dapat muncul di akhir dari suku kata terbuka.
Misalnya:
laer'f.yI= yi/r/l (Israel) shewa muncul setelah vokal pendek hireq dan
oleh karena itu ada pada akhir sebuah suku kata tertutup.
Mungkin akan sangat menolong jika kita pertama-tama mentransliterasikan
semua shewa yang ada di dalam sebuah kata dan kemudian menandai
pembagian suku kata dengan memperhatikan mana yang merupakan shewa
bisu yang berfungsi sebagai petunjuk untuk pembagian suku kata.
Shewa kaf
akhir
%l,m, m/lek
(raja) muncul pada akhir dari sebuah suku
kata tertutup yang menjadikannya sebagai shewa bisu dan ditiadakan dari
transliterasi.
2. Jika dua shewa muncul bersama-sama (di bawah dua konsonan secara berturut-turut)
di tengah-tengah sebuah kata, maka shewa yang pertama adalah bisu dan shewa yang
kedua adalah bersuara. Hal ini terjadi karena shewa yang pertama muncul setelah vokal
pendek dan akan berdiri pada akhir sebuah suku kata tertutup. Shewa yang kedua akan
muncul pada awal dari sebuah suku kata baru.
ht'r>k.nI
'
yang berbeda yaitu vokal panjang qames
() atau vokal pendek qames-hatuf
(o).
Berikut ini adalah petunjuk dasar tentang cara membedakan keduanya:
a. Karena qames-hatuf adalah vokal pendek, ia biasanya muncul di dalam suku kata
tertutup yang tidak beraksen. Ia tidak dapat muncul pada suku kata terbuka yang
beraksen. Misalnya:
Di dalam tm'y"y>w: = vay/y/mot (dan dia telah mati) bukan suku kata
pertama melainkan yang kedua yang diberi aksen. Oleh karena itu, vokal
pada suku kata kedua y" (y) adalah qames. Karena suku kata terakhir tm'
(mot) adalah tertutup dan tidak beraksen maka ia mempunyai vokal pendek
qames-hatuf.
b. Vokal
'
adalah sebuah qames di dalam suku kata terbuka atau ketika ia muncul bersamasama dengan sebuah meteg.
hr'm.)(v'(
Di dalam
'
c. Jika sebuah
. '
.) '
'
'adalah sebuah
10
x.h'
(ho), yang memiliki vokal pendek. Dengan kata lain, kata ini tidak
e
'
tidak
'
^t.)a'r'
3. E. TRANSLITERASI
Kata-kata yang di bawah ini adalah contoh-contoh transliterasi dari aksen-aksen,
pembagian suku kata, sheva sederhana, dan qames-hatuf.
~Aqm'
br,[,
#
~r'a]
m /qm
=B#
/reb
rm
tempatB#
sore
Aram
11
y[ed.yO
bG"f.mi
Ht'aow>
Wdb.)K'
tazO *
Hn"ymil.
Wxq.p.nIw>
rz"a/
^n>yBe
h['q.b.h'
tyviare
W[v.)P'
^n>xoG>
[;yriz>m;
rm;ayO
ynIgEr>h;y:)
~ydi[]Aml.
~r,j,B.
^l.k'a]
Adq|d>q'
Hy"r>Pi
~yIr;W[n>
[;Bif.a;w"
ATk.al;m.
h'yt,Anm.r>a;
%yIt;AbvU*m
Wkr.b.nIw.
y/d
mengetahui akan
mi/gb
pengungsian
v /th
k/b d
zt
l m/nh
e
v nip/q
zr
memakai
b/n k
di antara kamu
hob/q h
r/t
p/
e
g /n k
maz/ra
perutmu
biji
y/mar
ya/har/g/n
l m/dm
untuk masa-masa/musim-musim
b /rem
sebelum
kol/k
makananmu
qod/qd
pir/yh
kepalanya (m)
buahnya (f)
n /r/yim
kemudaan
v/a/bia
m lak/t
e
pekerjaanya (m)
ar/m n/ty/h
e
m u/b/t/yik
e
v nib/r k
istananya (f)
kembalinya engkau
dan mereka akan diberkati
Kosa kata
Langit - ~Iy;m'v
Menciptakan(m) - ar''B
Mengatakan(f)- h'r.m'a
Hari - ~Ay
Rabbi/guru - yiB;r
Mengatakan(m)-r;m'a
Nama - ~ev
12
Penguasa - r;f
Terang - rAa
Kalimat:
Penguasa kedamaian. - ~Al'v
r;f
Siang dan malam- h;l.y>'l>w ~Ay
Nama saya adalah Levi.-yIwel yim.v
Siapa namanya (m)? - Am.v h;m
Namanya adalah Abraham. - ~'h'r.b;a Am.v
Allah dulu menciptakan langit.- ~Iy;m'v lea a;r'B
Rabbi dulu mengucapkan damai sejahtera kepadaku ~Al'v yil yiB;r r;m'a
Latihan:
a. Ucapkan kata-kata Ibrani di bawah ini dan tentukan apakah suku kata mereka adalah
terbuka atau tertutup.
(1) ta, (dengan)
(4) hm' (apa?)
(7) Hl' (untuknya)
(9)
ayhi
(dia perempuan)
b. Transliterasikanlah kata-kata berikut. Dan ketika melakukannya, tentukanlah jenisjenis suku kata yang ada. Tandailah juga suku kata yang memiliki aksen/tekanan.
yl;Wa (mungkin)
~c,[, (tulang)
lAql. (untuk sebuah suara)
h['v'r> (jahat)
jP'v.mi (keadilan)
%yae (bagaimana?)
H;boG" (tinggi)
yvid>q' (kekudusanku)
^t.ace (kepergianmu keluar)
%v,xo(kegelapan)
zxeaTo (dia akan menangkap) ~ydIb'[] (para hamba)
tm,d'ax,l.mi (pertempuran)
ytiymed>nI (saya hancur)
wyT'v.mi (pestanya)
~y[ij.nO (penanaman)
^yTiv.d;q.hi (aku membuat kamu kudus)
Hc'r>a; (tanah/negerinya [f])
t[;m;vo (mendengarkan)
hxq'\lu(dia [f] telah diambil)
Wnlem'[] (permasalahan kita)
rAale (dinyalakan)
%AmK' (seperti punyamu)
h[or>P; (Firaun)
^yb,y>ao (musuhmu)
13
14