Dosen Pengampu:
Abson Kawangung
1
SILABUS
D. TUGAS
1. Membaca buku Hermeneutik yang ditentukan dan membuat laporan setiap Minggu
2. Membuat tugas dari bahan yang sedang dipelajari setiap Minggu
3. Mengerjakan tugas dari berbagai metode penafsiran yang dipelajari
D. PENILAIAN
E. SARAN
2
DAFTAR ISI
1B. Pendahuluan
2B. Kepentingan
3
(Metode Renungan Pribadi)
(Cara Metode Analisa)
(Contoh Analisa: 1 Yoh.1:1-4)
(Contoh Analisa: Gal.2:15-16)
4
METODE MEMPELAJARI ALKITAB PERMULAAN
1A. PENDAHULUAN
2 Pertanyaan :
1B. Mengapa mata pelajaran ini?
2 Timotius 3:14-17
Gambar :
Allah
Ayat 14-15
Ayat 16-17 1 4
Mengajar Mendidik dalam
kebenaran
Manusia 3
1 2 Memperbaiki kelakuan
Setiap
Diperlengkapi untuk
perbuatan baik
MENUNTUN KEPADA
KESELAMATAN
Kesimpulan:
1C. Alkitab dibutuhkan manusia supaya mereka dapat tahu
Akan jalan keselamatan.
2C. Alkitab dibutuhkan orang-orang Kristen untuk pertumbuhan rohani.
3C. Alkitab dibutuhkan hamba-hamba Tuhan untuk kehidupannya dan pelayanannya. Lihatlah 2
Tim. 4:1-2
1D. Hamba-hamba Tuhan harus memberikan Firman Allah kepada orang-orang yang
belum Kristen supaya mereka akan tahu jalan keselamatan.
2D. Hamba-hamba Tuhan harus memberitakan Firman Allah kepada orang-orang yang
belum Kristen supaya mereka dapat bertumbuh dalam Kristus.
4C. Tetapi, sebelum kita dapat menuruti Firman Allah atau menyampaikannya kepada orang-
orang lain kita harus mengerti dengan benar isinya.
5C. Untuk mengerti isi Alkitab dengan benar kita harus menguasai cara untuk mempelajari
Alkitab.
5
1C. Tujuan pertama : Untuk menyediakan kesempatan untuk mempelajari
Alkitab secara pribadi.
1D. Pribadi yaitu, supaya tidak harus selalu bergantung pada orang-orang lain untuk
mengerti isi Alkitab atau mendapat bahan untuk pelayanan.
2D. Sistematis- untuk belajar Alkitab kita akan memakai suatu pendekatan dengan
langkah-langkah tertentu.
3D. Efektif- kalau metode yang diajar sungguh diterapkan maka Alkitab dapat dimengerti
dengan benar. Metode ini dapat dipakai untuk mempelajari:
1B. Sebelum kita memikirkan metode mempelajari Alkitab (ini berhubungan dengan akal atau
ketrampilan kita) kita harus lebih dahulu memikirkan keadaaan hati kita (ini berhubungan
dengan kerohanian kita)
1C. Sikap yang mau belajar dan mau terbuka (ayat 1-2)
2C. Sikap yang bergantung pada Allah untuk mengerti FirmanNya (ayat 3)
1D. Untuk mengerti Firman Allah dengan benar kita harus dilahirkan kembali
(1Kor 2:14-!5).
2D. Untuk mengerti Firman Allah dengan benar kita harus diajar oleh Roh kudus
(Yoh.16:13-15)
6
1D. Pelayanan Roh kudus sebagai guru kita tidak berarti bahwa kita tidak harus berusaha
untuk mengerti Alkitab.
2D. Pengertian yang tepat akan isi Alkitab tidak terjadi secara otomatis tanpa usaha kita
(2Tim 2:5)
7
3F. Atap di atas
4F. Jendela
3E. Ada hasil yang terjamin
3C. Penyerapan dalam penyelidikan Alkitab-SAMA
Untuk pertama memakai tertulis dulu.
3D. Ringkasan.
“Deduktif” “Induktif”
Ide (kesimpulan) Fakta-fakta
Fakta-fakta Ide (kesimpulan)
4D. Kesimpulan
Pendekatan yang memakai metode induktif merupakan cara mempelajari Alkitab
yang paling dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya karena metode ini merupakan
kesimpulan dari apa yang dinyatakan Allah sendiri di dalam Alkitab.
8
2C. Langkah-langkah dalam metode induktif.
3C. Ringkasan.
Tiga langkah ini harus dilakukan dalam urutan tertentu karena satu langkah merupakan dasar
untuk langkah yang berikut dan semua langkah ini harus dikerjakan dengan baik kalau kita
ingin mencapai sasaran, yaitu pengertian yang benar akan isi Alkitab.
4A. LANGKAH PERTAMA DALAM METODE INDUKTIF: PENGAMATAN. “APA YANG SAYA
LIHAT DI SINI?”
1B. Pendahuluan.
Sebagai pelajar-pelajar Alkitab, kecakapan pertama yang harus kita kuasai adalah melatih
otak kita untuk mengamati dengan teliti apa yang ada dalam sebuah nats dalam Alkitab.
** Lihatlah Markus 8:18
9
Ini tahap permulaan yang merupakan pengenalan akan isi nats.
1F. Pribadi-pribadi/oknum-oknum.
Contoh:-Nama-nama oknum/pribadi
Allah, Tuhan Yesus, Roh kudus,malaikat, iblis.
-Kata ganti orang seperti Dia,Ia,mereka,kamu, aku,kita.
2F. Pertanyaan-pertanyaan
Contoh: -Semua orang sudah berbuat dosa dan kehilangan
kemuliaan Allah.
-Akulah jalan, kebenaran dan hidup.
3F. Pertanyaan-pertanyaan
Contoh: menurutmu siapakah aku?
Siapakah yang harus aku utus?
4F. Perintah-perintah
Contoh: -kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap
kekuatanmu.
-Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang kudus
kepada Allah.
5F. Keadaan atau situasi
Contoh: semua yang mendengar Firman Allah itu menjadi
takut.
Maka terjadilah kegemparan ditengah-tengah umat itu.
6F. Tempat.
Contoh. Lalu roh kudus membawa Yesus ke padang gurun.
Penatua-penatua diundang untuk datang di Efesus.
7F. Waktu/masa
Contoh.Ketika Yesus keluar dari Bait Allah.
10
Ketika tiba hari pentakosta.
8F. Cara-cara
Contoh.percayalah kepadaku maka engkau akan selamat.
Jika engkau mengakui segala dosamu maka ia mengampunimu.
9F. Alasan-alasan.
Contoh. Sebab dosamu diampuni, maka jangan berbuat dosa
lagi.
Sebab Yesus sudah bangkit, maka engkau juga sudah
dibangkitkan.
11
-Bagaimana caranya ini terjadi?
-Bagaimana caranya ini dapat terjadi?
5F. Mungkin semua pertanyaan ini tidak akan dijawab dari satu nats tetapi kita selalu
perlu mulai dengan pertanyaan-pertanyaan ini untuk mendorong kita untuk sungguh
berpikir dan untuk menjaga supaya pengamatan kita lengkap.
1G. Dalam pragraf satu pertanyaan dapat dipakai untuk semua ayat sekaligus dan
semua pertanyaan dapat dipakai ayat demi ayat.
2G. Ada banyak variasi dalam pemakaian 6 pertanyaan ini karena ini proses
berpikir yang dinamis.
Pada saat orang Yahudi berusaha untuk membunuh Yesus (Yoh 5:10-18)
Di mana? Dimanakah peristiwa ini terjadi?
Di Yerusalem di Bait Allah
Mengapakah? Mengapakah 1) Punya hidup kekal?
2) Tidak turut dihukum?
Karena sudah pindah
Mengapakah sudah pindah?
Karena mendengar + percaya
Bagaimana caranya?
Sebab (1) Mendengar perkataan
Dan
(2) Percaya kepada Allah
Akibat (1) Mempunyai hidup
dan
(2) Tidak turut dihukum.
1D. Definisi
12
Struktur adalah hubungan dan hubungan timbal balik antara bagian-bagian yang membentuk
kesatuan.
13
2F. Pakailah hokum-hukum struktur untuk mengamati struktur (lihat daftar
hokum-hukum struktur).
5C. LANGKAH KELIMA DALAM PROSES PENGAMATAN: amatilah bentuk kesusastraan.
1D. Kita perlu bertanya pakah bentuk kesusastraan yang ada dalam bagian ini?(misalkan:
Pidato,Surat, Cerita,Sajak,Perumpamaan,Nubuatan,dll)
2D. Dapat lebih dari satu bentuk kesusastraan yang dipakai dalam satu paragraf.
3D. Pengamatan ini penting untuk langkah penafsiran.
HUKUM-HUKUM STRUKTUR
2. KONTRAS:Ada hal-hal yang dibedakan. Yaitu hubungan yang saling berlawanan. (kata-kata
kunci=tetapi,melainkan,dll)
Contoh-contoh:
Matius 7:24-27
Efesus 2:8-9
Roma 6:23
Galatia 5:16-26
Yoh. 7:30-31
Wahyu 3:17
3. SEBAB AKIBAT: satu hal yang menyebabkan hal lain (kata-kata kunci= karena, sebab, jikalau,
maka, dll)
Contoh-contoh:
Matius 7:24-27
Roma 1:18-32
Roma 5:1
4. PENGULANGAN:Ada kata-kata, frase-frase atau ide-ide yang diulangi (kadang-kadang persis sama
–kadang-kadang mirip)
Contoh-contoh:
Ibrani 11
1 Korintus 13
Matius 5:21-48
Efesus 1:3-14
Lukas 15
Wahyu 2-3
14
Yakobus 1:14-15
Roma 1:18-32
Roma 5:3-5
6. PUNCAK/KLIMAKS: Penyususnan bahan sehingga ada fakta atau ide yang menjadi puncak dari
semua fakta atau ide yang ada dalam satu paragraph, pasal atau kitab.
Contoh:
Roma 1-3
2 petrus 1:3-9
7. TITIK PERUBAHAN ARAH :Bahan tersusun sehingga berputar pada satu faktor.
Contoh:
2 Samuel 11-12
Yoh. 6:66
Roma 12:1
8. PERTUKARAN: Ada unsur-unsur yang diganti. Sering dipakai untuk menguatkan kontras atau
perbandingan.
Contoh-contoh:
Roma 5:12-21
Gal 5:16-26
Ef. 4:25-32
Lukas 1-4.
10. UMUM KE TERTENTU/KHUSUS : Ada pertanyaan umum yang disusul dengan contoh-
contoh tertentu..
Contoh-contoh:
Matius 6:1-18
Efesus 4:17-31
Galatia 5:16-26
11. TERTENTU/KHUSUS KE UMUM: Ada contoh-contoh tertentu yang disusul dengan pernyataan
umum.
Contoh:
Yakobus 2:1-26
15
Wahyu 1
13. PENYINGKATAN ATAU RINGKASAN: dapat ditulis sebelum atau sesudah satuan/seksi dalam
buku.
Contoh-contoh:
Yosua 12
Hakim-hakim 1-2
14. TANYA JAWAB: Ada pertanyaan atau persoalan yang disusul dengan jawaban.
Contoh-contoh:
Markus 12:13-37
Roma 6-7
Roma 8:31-39
15. TUJUAN: Satu ayat/ paragraf menjelaskan tujuan penulis untuk bagian sebelum atau sesudahnya.
Contoh-contoh :
Efesus 1:4,5,6
Efesus 1:17,18
16. BUKTI: Satu bagian membuktikan pernyataan dari bagian sebelum atau sesudahnya.
Contoh-contoh:
Yohanes 8:13-59…9:1-41
Matius 9:2…9:5-6
17. KESEJAJARAN: Satu fras atau kalimat sejajar dengan fras atau kalimat yang berikut. Urutan kata
yang penting.
Contoh-contoh:
Lukas 6:43,44,45
Mazmur
1. Di dalam satu nats ada kemungkinan besar bahwa semua hukum struktur tidak dapat diamati.
2. Namun demikian ada baiknya kalau semua hukum struktur dicari untuk mendorong kita dengan
sungguh mengamati bagian ini dan untuk menjaga agar tidak ada struktur yang tidak diamati.
* Lihat contoh-contoh dari Mazmur 1 dan Lukas 4:1-13
Sebagai satu cara untuk menyusun hasil dari pengamatan fakta-fakta dan struktur.
Contoh pengamatan fakta-fakta dari Mazmur 1 dengan memakai 6 pertanyaan utama.
Siapakah?
Siapakah yang terlibat (pokok)?
-Orang yang berbahagia(orang yang benar) a.1,2,3,5,6.
-Orang fasik a.1,4,5,6.
-Orang berdosa a.1,5.
-Pencemooh a. 1.
-Tuhan a.2,6.
Apakah?
16
Apakah yang dikatakan tentang orang yang berbahagia (orang benar) ?
-Dia tidak berjalan menurut nasehat orang fasik a.1
-Dia tidak berdiri di jalan orang berdosa a.1
-Dia tidak duduk dalam kumpulan orang pencemooh a.1
-Dia menyukai taurat Tuhan a.2
-Dia merenungkan taurat Tuhan siang dan malam a.2
-Dia seperti pohon yang (1) ditanam ditepi aliran air (2) yang menghasilkan buah pada
musimnya. Yang tidak layu daunnya a.3.
-Apa saja yang diperbuatnya berhasil a.3
-Tuhan mengenal jalan orang benar.
Apakah yang dikatakan tentang orang fasik?
-Dia seperti sekap yang ditiup angin a.4
-Dia tidak tahan dalam penghakiman a.5
- Jalannya menuju kebinasaan a.6
Apakah yang dikatakan tentang orang berdosa?
-Dia tidak akan tahan dalam perkumpulan orang benar a.5
Kapan?
Kapan orang yang berbahagia merenungkan taurat Tuhan?
-Siang a.2
-Malam a.2
Kapan pohon menghasilakan buahnya?
-Pada musimnya a.3
Dimanakah?
Dimanakah pohon yang berbuah ditanam?
-Ditepi aliran air a.3
Mengapakah?
Mengapakah orang benar berbahagia?
-Karena dia tidak berjalan meurut nasehat orang fasik a.1
-Karena dia tidak berdiri di jalan orang berdosa a.1
-Karena dia tidak duduk dalam kumpulan pencemooh a.1
-Karena dia menyukai taurat Tuhan a.2 (dan seterusnya..)
17
Yang menghasilkan buahnya pada musimnya
Dan
Yang tidak layu daunnya;
Apa saja yang dibuatnya berhasil
4
Bukan demikian orang fasik
18
3 jawaban tercatat:
1. KataNya, ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja “Ini kutipan Alkitab dari Ulangan
8:3(a.4)
2. KataNya ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya pada Dia sajalah
engkau berbakti” –ini kutipan dari ulangan 6:13 (a.8).
3. kataNya, “ada tertulis: Jangan engkau mnecobai Tuhan Allahmu. Ini kutipan dari ulangan
6:16 (a.12).
1A. Defenisi: dengan metode renungan pribadi kita mendekati Firman Tuhan dengan maksud untuk
mendapat makanan rohani untuk pemeliharaan kehidupan rohani kita dan pertumbuhan rohani secara
pribadi.
1B. Termasuk dalam metode ini adalah pujian, penyelidikan Alkitab dan doa.
2B. Kata lain untuk renungan pribadi adalah waktu teduh, saat teduh atau quiet time.
19
1C. manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Allah.
2C. Yesus mati untuk menebus dosa manusia dan memulihkan kembali persekutuan kita
dengan Allah.
2B. Metode ini diperlukan untuk pertumbuhan rohani orang-orang Kristen.
1C. Sebagaimana kita perlu makanan jasmani, kita sebagai orang-orang Kristen
memerlukan makan rohani kalau kita akan bertumbuh (1 pet. 2:2)
2C. Makanan rohani juga diperlukan sebagai persiapan untuk pelayanan (Ib. 5:11-14)
3B. Teladan dari Tuhan Yesus (MK. 1:35; Lk 4:42;5:16)
Jika Yesus memerlukan waktu dengan Allah, betapa kita lebih memerlukan waktu dengan
Allah.
4B. Metode ini adalah persiapan yang terbaik untuk berkomunikasi kepada orang-orang lain.
2B. Langkah-langkah
3C. LANGKAH KETIGA: bernyanyi satu atau dua lagu kalau suasana
memungkinkannya.
20
4C. LANGKAH KEEMPAT: membaca dan merenungkan suatu bagian dari Alkitab.
1D.Membaca
1E. Baca secara berurutan menurut rencana
1F. Bagian demi bagian dalam satu kitab
2F. Seluruh Alkitab
3F. Mazmur dan Amsal
2E. Baca dengan pelan
3E. Baca secara berulang-ulang
4E. Baca dengan konsentrasi
5E. Kalau pakai buku renungan selalu baca Alkitab dulu.
2D. Merenungkan apa yang dibaca.
1E. Amatilah dan pikirkanlah yang direnungi dengan memakai pertanyaan-
pertanyaan (ada baiknya kalau pengamatan-pengamatan dicatat).
Misalnya,
Siapakah yang terlibat dalam bagian ini?
Apakah yang dikatakannya?
Kapan ini terjadi?
Dimana ini terjadi?
Mengapa ia melakukan hal itu?
Dll.
2E. Untuk menghubungkan bagian ini dengan kehidupan kita pikirkanlah
beberapa hal di bawah ini.
1F. Adakah dosa yang harus diakui dan ditinggalkan?
2F. Adakah janji untuk saya? Janjinya bersyarat atau tidak?
3F. Apakah ada sikap yang harus diubah?
4F. Apakah ada perintah yang harus ditaati?
5F. Apakah ada teladan yang harus diikuti? Apakah ada contoh yang
negatif yang harus ditinggalkan?
6F. Adakah kebenaran yang harus dipercayai?
7F. Apakah saya harus mengucap syukur karena sesuatu?
8F. Juga perlu diperhatikanlah hubungan-hubungan pribadi.
1G. Hubungan dengan Tuhan
2G. Hubungan dengan diri sendiri
3G. Hubungan dengan orang lain
1H. Keluarga, orangtua, saudara.
2H. Sesama Kristen
3H. Teman di sekolah, pekerjaan dll.
4H. Gembala sidang
5H. Orang-orang yang belum percaya.
4G. Hubungan dengan musuh, yaitu iblis.
21
1E. Kita belum sungguh mengerti (atau percaya) Firman Allah kalau kita
belum menerapkannya.
2E. Mempelajari Firman Tuhan tanpa melakukannya adalah bahaya dan
bodoh (Mt. 7:24-27; Yak. 1:22).
3E. meskipun penting, pererapan adalah susah karena dilawan iblis, dunia
dan daging kita.
4E. Kita tidak dapat menerapkan segala sesuatu tetapi kita dapat dan harus
menerapkan sesuatu.
3D. Beberapa petunjuk tentang penerapan.
1E. Penerapan perlu bersifat pribadi (aku,saya)
2E. Penerapan perlu praktis
3E. Penerapan perlu spesifik
1F. Apakah yang akan dilakukan?
2F. Kapan itu akan dilakukan?
3F. dengan siapakah itu akan dilakukan?
1A. Definisi.
Analisa adalah penyelidikan nats secara terperinci dengan menganalisa strukturnya secara tata
bahasa, dan dengan menyusun garis besar yang terperinci yang menyatakan arti dari struktur itu.
2B. Dalam anlisa kita memperhatikan detail-detail. Tidak ada hal yang tidak penting.
22
3C. memungkinkan kita meneruskan perkembangan pikiran sipenulis secara yang dalam.
2B. Metode analisa menyediakan dasar untuk teologi yang Alkitabiah.
2B. LANGKAH KEDUA: bacalah bagian yang akan dipelajari beberapa kali supaya tahu akan
isinya.
1C. Tulislah dan susunlah semua kalimat dan anak kalimat pada kertas supaya arti dan
strukturnya lebih mudah dapat dilihat.
2C. Prinsip-prinsip tentang cara menyusun kerangka.
4A. LANGKAH KEEMPAT: Catatlah pengamatan-pengamatan tentang fakta-fakta dan struktur pada
kerangka.
(Pakailah 6 pertanyaan utama dan hukum-hukum struktur).
1C. Cara ini memudahkan proses pengamatan melalui cara yang nampak
2C. Cara ini menyusun nats secara sederhana supaya bagian-bagian dan hubungan-hubungan
dapat lebih gampang dilihat.
3C. Kita mencari hubungan-hubungan, tekanan-tekanan dan perkembangan.
4C. Aturlah kerangka supaya kata-kata kunci dan gagasan utama cukup mencolok. Hal ini dapat
dikerjakan dengan menuliskannya dengan huruf besar, menggaris bawahi kata-kata itu, atau
23
atau melingkarinya. Ada baiknya juga kalau memakai pensil berwarna untuk kata-kata dan
ide-ide yang penting.
Tanda-tanda juga dapat dipakai. Misalnya tanda panah atau garis-garis untuk
memperlihatkan hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, persamaan-persamaan,
pengulangan-pengulangan, dll.
5B. LANGKAH KELIMA: Tafsirkanlah hal-hal yang perlu ditafsirkan (pakai prinsip-prinsip dari
MMAL)
6B. LANGKAH KEENAM: Buatlah garis besar yang menyatakan isi dan struktur dari nats.
1C. garis besar analisa yang baik menyatakan penyusunan bahan dalam nas. Yaitu, harus
mengikuti urutan yang dipakai oleh penulis.
2C. Dari struktur tata bahasa kita mencari pengertian mengikuti struktur nas dalam poin-poin
kecil.
3C. Garis besar yang terbaik adalah garis besar yang mengikuti struktur nas dalam poin-poin
kecil.
24
Kami beritakan kepadamu juga
Supaya
Kamu pun beroleh persekutuan dengan kami
Dan
Persekutuan kami adalah persekutuan
Dengan Bapa
Dan
Dengan anak
Yesus Kristus
a.4. Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu,
supaya
sukacita kami menjadi sempurna.
25
Dan
Persekutuan kami adalah persekutuan
Dengan Bapa
Dan
Dengan anak,
Yesus kristus
a,4. Dan semua ini kami tuliskan kepada kamu,
Supaya
Sukacita kami menjadi sempurna.
1D. Disaksikan
2D. Diberitakan
26
2C. Dengan Bapa
3C. Dengan Yesus Kristus
dan
b. Kamu tahu,
tetapi
sebab itu,
”supaya”
Kami dibenarkan
dan
”sebab”
27
4B. Proses/langkah-langkah untuk mengamati satu pasal atau satu bagian
buku yang terdiri dari beberapa paragraf.
28
1E. Nilai utama dari judul-judul adalah bahwa judul-judul
memberikan pegangan-pegangan kepada kita. Yaitu,
memungkikan kita menguasai bahan dengan mudah.
1F. Tepat
2F. Singkat.
3F. Unik.
2E. Tanyalah,
29
a.1 Pendahuluan
memilih kita
Supaya
a.7-12 Karya Kristus terpujilah
kasih karuniaNya
menebus kita kasih karuniaNya
yang mulia
a.13-14 Karya Roh Kudus
menjamin kita
- Pengharapan PanggilanNya
- Kekayaan bagian yang ditentukanNya
- Kekuatan kuasaNya yang dikerjakanNya
30
Sintesis: Dari bagian-bagian ke keseluruhan (teleskop)
31
mengenal seseorang. Makin banyak makin dalam
32
utama)
Keluaran: 1 – 12 - di Mesir
13 – 18 - Antara Mesir – Sinai
19 - 30 - Gunung Sinai
33
2E. Apakah tujuan pengarang dinyatakan?
Misalnya,
Misalnya,
Pasal 1
Ayat 1-2
Ayat 3-8
34
Ayat 9-14
Ayat 15-23
Ayat 24-29
Pasal 2
Ayat 1-5
Ayat 6-7
Ayat 8-15
Ayat 16-19
Ayat 20 – 23
Pasal 3
Ayat 1-4
Ayat 5-11
Ayat 12 – 17
Ayat 18-25
Pasal 4
Ayat 1
Ayat 2-4
Ayat 5-6
Ayat 7-9
Ayat 10-14
Ayat 15-17
Ayat 18
35
1A. Pendahuluan
36
5A. LANGKAH KEDUA DALAM METODE INDUKTIF – PENAFSIRAN
(INTERPRETASI)
1B. Pendahuluan
37
1F. P.L. adalah persiapan untuk P.B. (Luk.24:44-47)
2F. P.B. adalah kegenapan dari P.L. (Mat.5:17-19).
7D. Keyakinan ketujuh: Ajaran dari Roh Kudus mutlak perlu untuk
mengerti Alkitab (Yohanes 16:13; 1 Kor. 2:6-16)
2D. Konkordansi
38
1E. Kita harus belajar cara untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tersebut, berdasarkan fakta-fakta Alkitab yang
telah kita temui dalam langkah pengamatan.
2E. Misalnya,
4F. Dll.
2D. Pililah hal-hal yang paling penting untuk dijawab dan ditafsirkan.
Dari semua hal-hal ini yang kurang jelas dan yang perlu
ditafsirkan, bertanya Apakah yang paling penting untuk mengerti
arti nats ini dan maksud si pengarang?
39
3F. Dalam memakai prinsip ini ada dua tingkat konteks
yang harus dipikirkan:
1H. Contoh-contoh:
40
dekat (Biasanya konteks dekat akan cukup untuk
menolong kita menentukan arti yang benar untuk
kata ini dalam kalimat ini)
Contoh-contoh:
Contoh:
41
3E. PRINSIP PENAFSIRAN UMUM YANG KETIGA:
”Tafsirkanlah menurut tata bahasa dalam nats yang dipelajari.
1F. Jikalau arti dari ayat kurang jelas, coba tentukan kata yang
penting untuk mengerti arti itu.
2F. Berikanlah etiket secara tata bahasa kepada kata itu (yaitu
apakah ini kata kerja, pokok kalimat, dll?).
3F. Amatilah hubungan antara kata itu dan kata-kata lain secara
tata bahasa.
7F. Kalau ada lebih dari satu kemungkinan secara tata bahasa
maka pakailah prinsip-prinsip lain untuk menentukan
penafsiran mana yang benar
1F. Pendahulan
3G. Jadi, tugas kita adalah untuk, ”Coba mengerti arti dari
nats untuk pembaca-pembaca asli.”
42
Contoh-contoh:
2G. Mazmur
3G. Konkordansi
4G. Peta-peta
1H. SIAPA?
2H. Kapan?
43
2I. Kapan masa yang diceriterakan?
3H. Dimana?
4H. Mengapa?
2H. Petunjuk-petunjuk
Contoh-contoh:
44
Kel. 20:3-5 dan Kol.3:5)
1A. KAPAN?
56 A.D.
51 – 56 A.D.
2A. DIMANA?
Di kota Efesus dalam perjalanan misi Paulus yang ketiga (1 Korintus 16:8)
1C. Kota Korintus terletak antara laut Aegean dan laut Adriatik
2C. Kota Korintus adalah pelabuhan dan pusat perdagangan yang kaya
3C. Di Korintus ada stadion ola raga yang memuat 20.000 orang
7C. Kota Korintus terkenal sebagai kota yang paling tak bermoral dalam
kerajaan Roma.
3A. SIAPAKAH?
45
2B. Siapakah sialamat?
1C. Injil dikabarkan oleh Rasul Paulus dalam perjalanan misi yang kedua
(51 A.D – 52 A.D.) di Korintus (Kis.18:1-17).
2C. Melalui Paulus banyak orang di Korintus percaya dan dibaptiskan (Kis.
18:8)
3C. Paulus melayani di Korintus selama setengah tahun (Kis. 18:9-17).
4A. MENGAPAKAH?
1C. Karena Rasul Paulus sudah menerima laporan dari dua sumber bahwa
ada perpecahan dan perselisihan antara orang-orang Kristen di Korintus
(1 Kor. 1:11, 16:17).
2C. Karena Rasul Paulus sudah menerima surat dari jemaat di Korintus
yang minta keterangan dari Rasul Paulus mengenai beberapa pokok
persoalan yang dihadapi orang=orang Kristen di Korintus ( 1 Kor.
7:1,7:25,8:1, 12:1, 16:1,12).
1F. Pendahuluan
46
4G. Kadang-kadang struktur kitab jelas karena untuk dilihat (kitab Efesus)
TETAPI
6G. Jadi, prinsip ini bisa sulit untuk dipakai tetapi penting!
2F. Contoh-contoh:
Roma 2:5-10
1G. Perhatikanlah kalau tujuan dinyatakan atau tidak. Kalau tidak maka
mungkin ada tanda-tanda.
2G. Pokok-pokok utama atau hal-hal yang diulangi atau yang ditekankan
mungkin dapat menolong untuk membuka tujuan buku.
3G. Carilah pengertian tentang struktur buku atau struktur dari bagian
yang sedang dipelajari.
4G. Kalau tujuan dan/struktu jelas, tafsirkanlah dengan hal-hal itu sebagai
ukuran dan jagalah supaya penafsiran adalah sesuai dengan hal-hal itu
1F. Pendahuluan
2G. Apabila penafsiran kita dari sebuah nats membantah ajaran lain
dalam Alkitab, maka penafsiran kita itu harus diragukan.
47
**Karena Alkitab tidak membantah dirinya sendiri
3G. Kita sudah melihat kepentingan konteks untuk penafsiran, prinsip ini
menyatakan bahwa Alkitab secara menyeluruh adalah konteks yang
paling luas.
3F. Contoh-contoh:
4F. Supaya tahu akan nats-nats yang sejajar, kita harus tahu akan isi seluruh
Alkitab.
1G. Referensi-referensi
2G. Konkordansi
3D. Setelah memakai prinsip-prinsip penafsiran yang umum, kalau perlu pakailah
prinsip-prinsip penafsiran yang khusus.
48
1E. Prinsip-prinsip penafsiran khusus untuk penafsiran KATA-KATA KIASAN
1F. Definisi: ”Kata-kata kiasan adalah kata atau susunan kata yang
dipakai untuk menyampaikan sesuatu dengan arti yang simbolis.
Penafsiran Luther:
Penafsiran Zwingli:
4F. Proses untuk menafsirkan kata-kata kiasan:
KATA-KATA UNGKAPAN
1. Persamaan (Simile)
(misalnya: Kamu orang jahat seperti anjing-anjing )
1 Pet.1:24 Semua yang hidup adalah seperti rumput...
49
Lukas 10:3 Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Mazmur 1:3,4 Ia seperti pohon ..... mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
2. Kiasan atau ibarat (Metaphor)
(Kamu orang jahat adalah anjing-anjing)
Yohanes 6:35 Akulah roti hidup
50
6. Zoomorphisme (kebiasaan yang dilakukan binatang yang dipergunakan
untuk menggambarkan keberadaan Tuhan)
C. Lain-lain
1. Pertanyaan retoris (pertanyaan yang tidak perlu dijawab)
Yeremia 32:27 Adakah sesuatu apapun yang mustahil untukKu?
Roma 8:31 Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan
kita?
Matius 13:12 siapa yang tidak mempunyai apapun juga yang ada padanya
akan diambil dari padanya.
51
a. Kadang-kadang kata-kata ungkapan betul-betul dipakai
Secara literal. II Timotius 2:3 kalau literal, ini hanya untuk prajurit
4. Jangan menganggap bahwa kata-kata ungkapan selalu ada artinya yang sama
1F. Defenisi: perumpamaan adalah kisah yang deceritakan dengan maksud untuk
menyampaikan suatu kebenaran yang bersifat moral atau rohani.
52
kebudayaan.
5G. Bandingkanlah penafsiran dengan ajaran lain dalam Alkitab.
2G. Sifat kedua: kegenapan yang dekat dan kegenapan yang jauh.
1H. Ada nubuatan yang bersyarat dan juga yang tak bersyarat
2H. Jadi, kita harus menyelidiki konteks dan menetukan kalau nubuatan
Ini bersyarat atau tak bersyarat.
Contoh-contoh:
Ulangan :28 dan kejadian 12
Model
1. Nubuatan yang dekat dan telah digenapi/terpenuhi
2. Nubuatan yang jauh dan telah digenapi/terpenuhi
53
3. Nubuatan yang dekat dan yang jauh dan telah digenapi/terpenuhi
4. Nubuatan yang dekat dan jauh dan hanya yang dekat telah digenapi/terpenuhi
5. Nubuatan yang jauh dan belum digenapi/terpenuhi
6. Nubuatan yang bersyarat
1.--------------x
2.----------------------------------------x
3.--------------x------------------------------------x
4.------------------------x------------------------------------------------------------------/?/---------x
5.-------------------------------------------------------------------------------------------/?/----------x
6. ? ? ? ?
54
Sendiri carilah dasar untuk perbedaan itu.
4E. Keempat, Nilailah dasar untuk penafsiran yang beda itu dari segi
Prinsip-prinsip penafsiran.
5E. Kelima:Tentukanlah penafsiran mana yang benar.
6E. Keenam: Ubalah penafsiran sendiri kalau dibutuhkan.
5C. Langkah kelima dalam proses penafsiran: Catatlah semua hasil dari penafsiran
6C. Langkah keenam dalam proses penafsiran
Ikhtisar ini haruslah singkat dan tepat, sesuai dengan maksud sipenulis(lihat
Contoh).
Ayat 1
Di sini disebut 3 hal yang tidak dilakukan orang benar.
55
Dan ketiga hal itu, ”berjalan”, ”berdiri”, dan duduk, tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan suatu
urutan peningkatan, yaitu pengikutsertaan yang semakin intensif.
Ayat 2Jika ayat 1 menyatakan apa yang tidak diperbuat orang yang berbahagia itu, maka ayat 2
menyebutkan 2 hal yang dilakukan
Merenungkan Firman Allah merupakan nsatu langkahlebih jauh lagi daripada hanya menyukainya saja.
”Siang dan Malam” berarti Firman Tuhan dibaca setiap hari, lalu direnungkan sepanjang hari dalam segala
kesibukan sehingga pikiran, sikap dan perbuatan dikuasai dan diarahkan oleh kebenaran itu.
Ada hubungan sebab-akibat antara ayat1 dan 2 akan menyebabkan dia berkeinginan untuk melakukan ayat
2. Tetapi sebaliknya ayat b2 akan menolong dia untuk menjauhkan diri dari kegiatanj-kegiatan yang disebut
dalam ayat 1.
Ayat 3
Ia disamakan dengan pohon
1). ”Ditanam ditepi naliran air” – mkenunjukkan adanya bakar di bawah tanah. ”Aliran air” mungkin ada
hubungan dengan Firman Allah (ayat 2) sebagai sumber makanan ddan hidup. Akar tidak kelihatan tetapi
sangat menentukan penghasilan buah serta pertumbuhan pohon yang kelihatan itu. Persekutuan kita dengan
Tuhan yang tidak dapat dilihat orang lain akan menentukan keberhasilan pelayanan kita di depan umum
3). ”Tidak layu daunnya” segar, iman yang kuat dan yang dapat menghibur dan
menyegarkan orang lemah.
Dia akan”berhasil” dalam arti segala sesuatu akan mendatangkan kebaiikan bagi
orang yang mengasihi Allah (Roma 8:28), termasuk ujian, pencobaan, dan
kegagalan.
Yeremia 17:5-8 merupakan nats yang sejajar dengan Mazmur 1 dan menjelaskannya. ”orang fasik’ ternyata
bukan saja orang yang berbuat jahat, tetapi juga orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya
sendiri, sedangkan ”orang berbahagia” ialah orang yyang mengandalkan Tuhan.
Ayat 4
56
Orang fasik disamakan dengan sekam yang ditiup angin. Ini berarti orang yang mengandalkan kekuatan
sendiri tidak ada pendirian yang kuat dan teguh. Dia kan diombang-ambingkan serta dibingungkan oleh
nilai-nilai dan Filsafat dunia. Sekam merupakan benda yang kering, tak hidup, tak berbuah, dan tak berharga
jika dindingkan dengan pohon yang lain.
Ayat 5-6
Pada penghakiman nanti bila Tuhan Yesus kembali, orang fasik tidak akan tahan uji. Oleh karena orang
berbahgia mengenal Tuhan berarti adanya hubungan dan persekutuan pribadi.
Tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. (MATIUS 7:13-14 merupakan kesimpalan yang tepat untuk
Mazmur 1.
RINGKASAN MAZMUR 1
Mazmur 1 menunjukan dua macam orang didunia ini yang menempuh dua jalan dan menuju dua macam
tujuan yang berbeda.
1. Orang rohani yang mengandalkan Tuhan dengan merenungkan FirmanNya setiap hari akan berbuah
dan berbagia.
2. Orang duniawi yang mengandalkan diri sendiri dan mengabaikan kebenaran Allah sambil berpegang
pada hikmat dunia akan binasa.
57
3C .LANGKAH KETIGA DALAM PENERAPAN: Berdasarkan penafsiran
yang benar dan penilaian situasi yang tepat, tanya-tanya tentang hal-hal yang
perlu diterapkan.
1D.Pendahuluan
1E. Dalam FirmanNya Allah memakai tiga cara utama untuk membimbing kita.
1F. Melalui perintah
2F. Melalui larangan
3F. Melalui contoh(bisa baik atau buruk)
2E.Tiga cara ini harus dipikirkan pada tahap ini.
2D.Hal-hal yang perlu ditanyakan.
1E. Apakah ada kebenaran-kebenaran yang harus dipercayai?
2E. Apakah ada sikap-sikap yang harus diperoleh, dibuang, diubah?
3E. Apakah ada kegiatan-kegiatan yang harus dihindari, diikuti, diubah?
4E. Apakah ada dosa-dosa yang harus diakui atau dihindari?
5E. Apakah ada contoh-contoh yang harus dituruti, atau dihindari?
6E. Apakah ada perintah-perintah yang harus ditaati?
7E. Apakah ada janji-janji yang harus dipercayai?
3D.Secara khusus perhatikanlah hubungan-hubungan pribadi.
Jika kita ingin berbahagia, jangan kita mengasihi dunia dan mengikuti cara hidupnya.
58
Daftar penerapan No. 1
Prinsip Umum 2
Jika kita ingin berbahagia, kita harus membaca, merenungkan dan mentaati Firman Allah.
Waktu teduh
Membaca, menyelidiki Alkitab
Mendidik anak-anak
Pemgajaran Alkitab dengan jemaat
Persiapan untuk mengajar, berkhotbah
.
Prinsip Umum 3
Jika kita ingin berbahagia, kita harus belajar mengandalkan Tuhan dalam segala sesuatu daripada
mengandalkan kekuatan kita sendiri atau manusia lain.
Gelisah
Takut menghadapi masa depan, situasi sulit, masalah-masalah.
Dalam pelayanan kita.
Memuji Tuhan selalu? Mengucap syukur? Tetap berdoa?pekerjaan, sekolah.
Respon Pribadi
Saya merasa sangat kurang dalam menyelidiki Alkitab secara teratur dan mendalam. Tidak
cukup hanya membacanya sepintas lalu saja. Waktu teduh saya terlalu buru-buru. Jika saya mau hidup
berbahagia dan seperti pohon yang segar dan berbuah saya harus mempebaiki keadaan saya sekarang.
Jadi, mulai minggu ini, saya akan berdoa tentang kelemahan ini tiap pagi dan minta pertolongan
Tuhan untuk mengatasinya; mengatur jadwal saya supaya tiap hari jumat pagi saya dapat menyelidiki
Firman Allah secara mendalam.
1C. Defenisi
59
Dengan metode biografis kita menyelidiki kitab dengan maksud untuk mempelajari fakta-
fakta tentang oknum-oknum yang ditemukan di dalam kitab itu dan untuk menarik kesimpulan-
kesimpulan mengenai prinsip-prinsip yang menguasai dan mengendalikan kehidupannya dan
pelayanannya.
1F. Obyektif
1F. Subyektif
Terutama mengenai
2D. Hasil dari metode ini bergantung pada buku atau bagian
buku yang dipelajari
Contoh-contoh
Yudas 11
1 Yohanes
Kisah Rasul-rasul
Keluaran
Galatia
Roma 16
Injil Markus
60
1D. Metode ini membuka daya tarik yang sangat kuat dari orang-
orang yang tercatat dalam Alkitab
1 Korintus 10:11
Roma 15:4
1F. Ditegur
61
ditentukan, kumpulkanlah semua bahan mengenai orang yang
dipelajari
Contoh-contoh: Zakharia
Yudas
Maria
Yakobus
WAWANCARA KEPRIBADIAN
2. Siapakah orang tua dan familinya? Apakah mereka salah atau tidak? Apakah sifat-sifat mereka?
62
5. Siapakah teman-teman sejawat dan sejaman (baik teman-temannya maupun musuh-musuhnya).
Apakah yang dikatakan orang-orang itu mengenai dia? Apakah mereka menolong dia atau
menghambat dia?
6. Perhatikanlah masa orang itu hidup. Bagaimanakah keadaan pada waktu itu? (Misalnya:
keadaan sosial, politik, ekonomi, keagamaan, dll).
9. Apakah sifat-sifat dan ciri-ciri pembawaan yang dilihat? Catatlah sifat-sifat yang bernilai dan
juga kekurangan-kekurangannya. Apakah ada satu dosa atau kekuatan yang menonjol dan
apakah yang dihasilkannya (baik untuk dirinya sendiri atau untuk orang-orang lain)? Apakah
ada satu krisis yang mengubah kehidupannya?
10. Apakah ada pertumbuhan atau perkembangan yang dapat dilihat dalam
kehidupannya?
11. Siapakah istrinya Anak-anaknya? Apakah mereka mendukung dia atau menghambat dia?
12. Apakah sikapnya terhadap hidup? Apakah pandangan hidupnya? Apakah yang kelihatannya
menguasai kegiatan-kegiatannya?
13. Nilailah status rohaninya (sebelum dan sesudah pertobatannya). Apakah pendapatnya
mengenai Allah? Firmannya? Pekerjaannya? Dll. Selidikilah tingkah lakunya dalam doa,
kwantitet dan kwalitet imannya, pelayanannya dll.
14. Apakah ada tahap-tahap kehidupannya yang diungkapkan? Mengapa peristiwa-peristiwa itu
yang dimasukan dalam ceriteranya.
15. Dari semua nats yang berhubungan dengan orang ini, apakah ada satu nats yang memberikan
tafsiran dari Allah mengenai dia?
16. Selidikilah cara dan sebab untuk kematiannya. Apakah ada hal-hal yang aneh atau luar biasa?
Catatan: Mungkin semua pertanyaan ini tidak dapat dijawab untuk satu orang tetapi selalu ada
baiknya kalau informasi ini dicari untuk menjamin agar penyelidikan kita lengkap dan semua
bahan dipikirkan.
5D. LANGKAH KELIMA: Aturlah fakta-fakta dari kehidupan orang ini dalam
satuan-satuan pikiran yang tertentu dan yang jelas
63
1E. Langkah ini penting baik sebagai ringkasan maupun untuk komunikasi
kepada orang-orang lain.
2E. Satu cara adalah untuk memakai urutan dari wawancara kepribadian
3E. Ada cara-cara lain yang dapat dipakai untuk menyusun hasil studi
tentang seseorang. Cara penyusunan bahan harus disesuaikan dengan
apa yang ditemukan.
4 Cara utama:
1F. Kronologis
Contoh: Musa
2F. Krisis:
Contoh: Petrus
3F. Pengalaman:
Contoh: Yakub
4F. Kedudukan:
Contoh: Filipus
Misalnya...
Misalnya, kalau orang ini hidup dan melayani sekarang, bagaimanakah kelakuannya dan
pelayanannya? (lihat contoh)
64
CONTOH METODE BIOGRAFIS
2A. LANGKAH KEDUA: Tentukanlah orang yang akan dipelajari dan batas
penyelidikan
Kisah 6:5 Filipus dipilih dan diangkat oleh jemaat di Yerusalem untuk
melayani janda-janda
Kisah 8:6 Karena pelayanan Filipus di Samaria banyak orang dengan bulat
hati menerima apa yang diberitakannya
Kisah 8:7 Filipus mengusir banyak roh jahat dan menyembuhkan banyak
orang
Kisah 8:8 Sangat besar sukacita dalam kota itu karena pelayanan Filipus
Kisah 8:26 Filipus disuruh malaekat untuk bangkit dan berangkat ke jalan
yang turun dari Yerusalem ke Gaza
Kisah 8:29 Filipus disuruh Roh untuk pergi dan mendekati kereta seorang
sida-sida Etiopia
65
Filipus taat akan perintah Roh
Kisah 8:30 Filipus bertanya kepada sida-sida tentang bacaan dalam kitab
Nabi Yesaya
Kisah 8:40 Filipus berjalan melalui daerah Asdod dan memberitakan Injil di
semua kota sampai ia tiba di kaisarea
Kisah 21:8 Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk
bernubuat
- Terkenal baik
- Penuh Roh
- Penuh hikmat (Kisah 6:3)
6. Filipus hidup dalam hari-hari pertama gereja Kristen di Yerusalem dimana ada banyak kesulitan
dan penganiayaan (Kisah 6-8)
66
Karena pelayanan di Gaza (Kisah 8:26-39)
9. Sifat-sifat Filipus
- Dia orang yang baik (Kisah 6:3)
- Dia orang yang penuh Roh (Kisah 6:3
- Dia orang yang penuh hikmat (Kisah 6:3)
- Dia orang yang berani (Kisah 8:5)
- Dia orang yang taat (Kisah 8:26,29)
11. Dia mempunyai empat anak perempuan yang beroleh karunia untuk
bernubuat (Kisah 21:8)
5A. LANGKAH KELIMA: Aturlah fakta-fakta dari kehidupan orang ini dalam
satuan-satuan pikiran yang tertentu dan yang jelas
Prinsip Pertama: Kalau kita adalah setia dalam pelayanan kita, maka Allah akan
memperluas pelayanan kita.
67
Prinsip Kedua: Kalau kita mau dipakai Allah, kita harus bersedia berbuat apa
saja, di mana saja, kepada siapa sala.
1C. Definisi
1D. Dalam Metode Topikal kita menyelidiki satu pokok atau satu doktrin
secara menyeluruh untuk:
2D. Alkitab tidak tertulis sebagai buku pelajaran theologia tetapi kita
membangun theologia yang sistimatis berdasarkan ajaran Alkitab.
Theologia ini seharusnya:
2E. Logis
3E. Konsekuen
1D. Metode ini akan menolong kita membangun theologia yang seimbang
dan Alkitabiah
2D. Metode ini akan memungkinkan kita mengerti apa yang kita percayai
68
3D. Metode ini akan menyediakan bahan untuk bimbingan pastoral
Misalnya:
1E. Dua hal ini tidak terpisah dalam Alkitab. Ini hanya dilakukan
oleh manusia
4E. Pelajarilah!
Filipi 1:9-11
Kolose 1:9-10
69
1F. Konkordansi terbatas untuk metode ini
2E. Pokok dan bahan kita harus menentukan cara yang kita pakai
untuk menyusunnya
70