Anda di halaman 1dari 2

KITAB AMSAL

TUJUAN

Tujuan dari kitab Amsal adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip iman perjanjian Israel
dalam sikap dan pengalaman sehari-hari. Hukum kasih (Im 19:18; Ul 6:5) merupakan pokok yang
sangat penting dalam Perjanjian Lama dan kitab Amsal berfungsi sebagai penjelasan yang luas
mengenai hal itu. Hal ini sangat dekat dengan konsep tentang takut akan Tuhan sebagai permulaan
hikmat. Tu juan utama kitab Amsal adalah untuk menjelaskan dengan cermat dan tepat dan mudah
diingat, apa yang dimaksud dengan siap melayani Allah sepenuhnya.

ISI

Amsal 1:1-6 merupakan pengantar umum atau keterangan judul, yang menjelaskan tujuan kitab
Amsal dan hubungannya dengan Salomo, raja Israel yang bijaksana.

a. Pentingnya Hikmat (Ams 1-9)


Amsal 1-9 menggambarkan teknik-teknik hikmat pada puncak gerakan hikmat Amsal di
Israel. Tujuan pengarang adalah untuk memperlihatkan secara tajam kontras antara akibat
mencari dan menemukan hikmat dengan akibat mengejar kehidupan yang bodoh. Hikmat
dan kebodohan adalah konsep-konsep agama yang sangat praktis. Hikmat mulai dengan
takut akan Allah dan meiputi seluruh kehidupan. Kebodohan bukanlah ketidaktahuan,
tetapi sikap meremehkan prinsip-prinsip moral dan kesalehan secara sengaja.
Dalam Amsal 1-9 sebagian besar menjelaskan hal memilih hikmat atau kebodohan,
kebenaran atau kejahatan. Dengan demikian pasal-pasal itu merupakan pengantar kepada
beberapa ratus Amsal yang mengandung petunjuk-petunjuk khusus pada bagian
selanjutnya.
b. Amsal-amsal Salomo (Ams 10:1-22:16)
Bagian yang terdiri dari 375 amsal ini biasanya dianggap sebagai bagian tertua dari kitab
ini. Dengan bertambahnya pemahaman akan tulisan hikmat Timur Tengah kuno dan makin
jelasnya kejayaan kerajaan Salomo, maka timbul penghargaan baru terhadap peranan
salomo sebagai pendukung gerakan hikmat di Israel.
c. Amsal-amsal Orang Bijak (Ams 22:17-24:22)
Judul bagian ini diambil dari ayat 17 “pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal
orang bijak, beriah perhatian kepada pengetahuanku.” Judul yang hamper sama, “ini juga
adalah amsal-amsal dari orang bijak” (Ams 24:23)
d. Perkataan-perkataan Tambahan (Ams 24:23-34)
e. Amsal-amsal Salomo Kumpulan Hizkia (Ams 25-29)
f. Perkatan-perkataan Agur (Ams 30)
g. Perkataan-perkataan Lemuel (Ams 31:1-9)
h. Gambaran tentan Isteri Yang Cakap (Ams 31:10-31)
i. Batas-batas Hikmat

Waktu Penyusunan

Dari Amsal 25:1 kitab Amsal tidak mungkin diselesaikan sebelum masa raja Hizkia (kira-kira 715-
686) kemungkinan besar Amsal 10-29 disunting selama pemerintahan Hizkia dan pasal
pembukaan serta kesimpulannya ditambahkan selama dua abad berikutnya. Ada yang menganggap
berbagai ucapan dalam kitab Amsal berasal dari waktu yang lebih kemudian karena ucapan itu
nyata-nyata bersifat keagamaan (McKane 1970: hlmn. 17-21).

Kitab Amsal dan Perjanjian Baru

Para Penulis Perjanjian Baru sering mengutip Kitab Amsal untuk mendukung pengajaran
mereka. Ada sejumlah kutipan dan acuan dalam Perjanjian Baru, misalnya Amsal 3:7a dan Roma
12:16; Amsal 3:11dalam Ibrani 12:5……

Anda mungkin juga menyukai