Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mata Kuliah Pengantar Perjanjian
Baru Di Sekolah Tinggi Theologi Covenant Indonesia
Disusun Oleh ELI KRISTIAN TELAUMBANUA NIM : 1609039602
Mata Kuliah : Pengantar Perjanjian Baru
Dosen : Jhonson Sitorus M.Pak
SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA COVENANT INDONESIA
TAHUN AJARAN 20017/2018 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulis kitab Ibrani tidak disebutkan siapa penulisnya, baik dalam judulnya maupun disepanjang penulisan surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal pembacanya (Ibrani 13:18-24). Para ahli PB yang konservatif beranggapan bahwa Paulus tidak mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak alexandria, ketergantungan pada septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara berargumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu merupakan bukan gaya Paulus. Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan : penulis menulis dengan kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang rasuli. Karena dalam surat Ibrani penghacuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah dibawah pimpinan para iman lewi tidak disebut maka ada anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M. Surat Ibrani adalah salah satu surat yang paling besar dan penting dalam Alkitab. Surat Ibrani adalah gambaran yang termulia dalam Alkitab dari hal injil yang dihadapkan kepada bangsa Israel. Dr. Adam Clarke berkata “Surat Ibrani jauh lebih penting dan lebih berguna dari pad semua tulisan dan surat para rasul yang lain. Semua asas pengajaran injil didapati dalam surat itu”. Pada dasarnya ada tiga pembahasan dalam surat itu : Kristus lebih unggul dari pada Malaikat, Kristus lebih unggul dari pada Musa, dan Kristus lebih unggul dari pada Harun. Surat Ibrani menyatakan dua karunia besar yaitu : 1. Allah telah memberikan Anak-Nya kepada manusia untuk keselamatan mereka. 2. Yesus Kristus telah memberikan Roh Kudus kepada jemaat untuk kedudukan jemaat itu. B. Rumusan Masalah 1. Penulis Surat Ibrani 2. Tempat Dan Tanggal Penulisan Surat Ibrani 3. Sifat-sifat surat ibrani 4. Sebab surat ibrani ditulis 5. Maksud surat ibrani 6. Isi surat ibrani 7. Survai BAB II PEMBAHASAN
A. Penulis Surat Ibrani
Penulis surat Ibrani tidak mencamtumkan namanya dan tidak memberikan salam, suratnya tidak beralamat seperti lazimnya surat-surat lain yang ditulis pada abad pertama. Surat itu hanya dialamatkan kepada “kepada orang Ibrani”. Surat itu disebut suatu nasihat(Ibrani 13:22) walaupun demikian, surat itu adalah surat yang dialamatkan kepada orang Ibrani, dan mereka tentu sudah mengenal siapa yang menulisnya. Clement dari Aleksandria (mesir) yang hidup pada pertengahan abad ke-2 mengakui bahwa Pauluslah yang menulis surat itu atas kesaksian pantaenus, kepada sekolah Alkitab di Aleksandria. Memang Origen telah berkata “hanya Allah yang mengetahui penulis surat itu dengan pasti,” tetapi origen cenderung kepada pernyataan bahwa pauluslah yang menulis surat ini. Dari dahulu hingga kini sidang ditimur mengakui bahwa Pauluslah yang menulis surat itu. Surat itu terlebih dahulu diterima oleh sidang bagian timur dan tentu dalam waktu yang agak lama barulah surat itu sampai kepada sidang dibagian barat misalnya Roma. Mula-mula sidang di Roma tidak mengakui bahwa surat itu tulisan rasul Paulus, tetapi pada abad keempat sidang itu mengetahui bahwa sidang-sidang di timur telah mengakui bahwa surat itu dari Paulus, maka mereka pun mengakui bahwa surat itu ditulis oleh Paulus. Ada yang mengatakan berdasarkan Ibrani 2:3 diberitakan oleh mereka yang telah mendengarmya kepada kita dengan cara yang dapat dipercaya, maka tidak mungkin Paulus yang mengarangnya. Benar Paulus berkata bahwa ia tidak menerima injil-injil dari Yerusalem, melainkan injil itu diilhamkan langsung kepadanya oleh Tuhan Yesus, tetapi janganlah kita mengira bahwa waktu berada di Yerusalem, Paulus tidak pernah mendengar dan menerima apa-apa dari rasul Petrus, Yakobus dan rasul-rasul lain. Lain dari itu semua ahli Alkitab mengaku bahwa pengajaran surat ibrani adalah pengajaran Rasul Paulus, walaupun tidak semuanya mengaku bahwa Pauluslah penulis surat itu. B. Tempat Dan Tanggal Penulisan Kitab Ibrani Tempat dan tanggal penulisan surat Ibrani ini tidak dapat dipastikan, kita hanya dapat berkata dengan pasti bahwa surat itu ditulis sebelum Yerusalem dirobohkan oleh tentara Romawi pada tahun 70. Hal itu dikatakan dalam pasal 13:11,12 yang menyatakan bahwa pada waktu surat itu ditulis, persembahan oleh imam Yahudi masih tertap dipersembahkan menurut hukum taurat. Surat itu ditulis dikota Roma (Ibrani 13:24) akan tetapi hal itu tidak dapat dipastikan. C. Sifat-Sifat Surat Ibrani Surat itu ditulis dalam bahasa Yunani yang halus dan sempurna. Bahasa itu sering merupakan syair. Istilah “Tuhan Yesus Kristus” terdapat 68 kali dalam surat Paulus yang lain, tetapi dalam surat Ibrani hanya terdapat “Yesus” , “Kristus” , dan “Tuhan”. Beberapa istilah penting yang terdapat dalam surat Ibrani yaitu misalnya istilah “tetap ada”, “keselamatan kekal”, “perjanjian kekal” dan istilah lebih baik, lebih baik dari pada malaikat, pengharapan yang lebih baik, perjanjian yang lebih kuat, persembahan yang lebih baik, tanah air yang lebih baik dan lain-lain. Dalam surat Ibrani ada beberapa hal yang dibandingkan. Anak Allah dibandingkan dengan malaikat; Anak Allah dibandingkan dengan Musa; perhentian dikanaan dibandingkan dengan perhentian Allah; Kristus dibandingkan dengan Harun; kanak-kanak dibandingkan dengan orang dewasa; Murtad dibandingkan dengan kesetiaan; Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru; Taurat dengan Injil; korban Taurat dengan korban Kristus; anak dengan anak gampang; tanah air duniawi dengan tanah air sorgawi, dan lain-lain.
D. Sebab Surat Ibrani Di Tuliskan
Pada waktu surat itu ditulis, orang-orang Ibrani telah mewarisi hal-hal yang mulia, yaitu ilham dari Allah. Taurat, perjanjian Allah, kemah dan kaabah, dan persembahan. Nenek moyang mereka adalah Abraham, Musa, Samuel, Daud dan nabi-nabi, imam-imam serta raja-raja. Sajarah kaum Ibrani mulia sekali dan diantara mereka banyak orang yang saleh, yang gagah perkasa, yang mulia. Karena itu orang Ibrani berdebar ketika mengenangkan semua itu. Mereka yang percaya serta megikuti Tuhan Yesus, mula-mula tetap mentaati Taurat dan juga segala ibadat kaabah itu. Mereka mengetahui bahwa mereka sudah diselamatkan oleh Iman kepada Kristus, tetapi mereka tetap menjalankan ibadat mereka kepada Yahua, seperti dikatan dalam (Kis 3:26). Mereka meghadapi kesulitan, karena iman mereka kepada Mesias orang Israel yang menyebabkan mereka dipisahkan dari kaum Mesias itu . Oleh karena mereka dihina dan dianiaya dan dihina oleh orang-orang Yahudi yang tidak percaya, maka datanglah cobaan, yaitu mereka kembali kepada kepercayaan lama, dan hal itu berarti murtad kepada Yesus Kristus, Juruslamat mereka. Rasul Paulus yang sangat mengasihi bangsanya sendiri, mengerti dan dapat merasakan kesulitan mereka, malahan lebih dari pada orang-orang lain. Lalu ia menyurat kepada mereka dalam surat Ibrani supaya ia dapat menghibur mereka dan meneguhkan mereka didalam Iman kepada Yesus Kristus. Seolah-olah paulus berkata kepada mereka yang terpisah dari negeri kekasih mereka dan dari bangsa yang terpilih itu bahwa, “kamulah orang Isarael yang sebenarnya. Kamu tidak kehilangan apa-apa. Kita memilik segala hal yang lebih baik”. Termasuk korban dosa. E. Maksud Surat Ibrani Surat kepada Ibrani ini ditulis kepada orang-orang Kristen Ibrani dan diantara mereka terdapat orang-orang yang tergoda untuk berbalik kepada agama Yahudi yaitu Taurat dan segala peraturan Nabi Musa. Penulis surat ibrani hendak menerangkan dengan sebenarnya bahwa Taurat dan segala peraturan Musa adalah adalah contoh yang mengibaratkan pekerjaan Kristus dan lagi taurat itu tidak tetap. Seolah-olah dalam hal ini rasul Paulus berkata bahwa “Tarat adalah penuntun bagi kita sampai Krisrus datang” (Galatia 3:24) penulis surat ibrani hndak menyatakan bahwa Yesus Kristus telah menggenapkan Taurat itu. Kristus ialah Imam Besar yang bersungguh-sungguh yang telah mengadakan suatu persembahan yang lebih baik, yang sempurna, yaitu Dirir-Nya sendiri. Jadi dalam surat Ibrani kita mendapat gambaran Kristus yang tidak kita temui dibagian lain dalam perjanjian barul. Surat Ibrani bermaksud hendak mengajar orang Ibrani saja. Roh Allah menggunakan surat itu untuk menerangkan kepada segenap sidang Kristus mengenai tujuan Perjanjian Lama. Segenap Perjanjian Lama membayangkan salib Kristus dan korban diri-Nya diatas Sali3b itu. Surat Ibrani adalah untuk kita masing-masing saat ini. Dalam surat Ibrani kita melihat Kristus dan melihat diri kita sendiri sebagai orang berdosa yang menuju neraka, jika kita tetap berada diluar Kristus. Dalam surat itu kita melihat Yesus Kristus ditinggikan diatas sekaliannya, tetapi sangat dekat kepada kita sebagai Imam Besar yang mengasihi dan mendoakan kita. F. Isi Surat Ibrani ( pengajaran, peringatan dan nasehat) Pengajaran Surat Ibrani berisikan tentang pengajaran, peringatan dan nasehat-nasehat yang ditulis secara tersusun dalam kitab ibrani. Pengajaran dalam kitab Ibrani adalah sebagai berikut: a. Anak Allah lebih Tinggi Dari Pada Malaikat (Ibrani 1:1-14) b. Keselamatan yang besar & Yesus Lebih Tinggi Dari Pada Musa (Ibrani 2:5- 3:6) c. Imam Besar (Ibrani 5:1-10) d. Kristus Dan Melkisedek (Ibrani 7:1) e. Nasihat Dan Doa Selamat (Ibrani 13:1-6)
Nasihat Dan Peringatan
Surat Ibrani juga berisikan tentang nasihat-nasihat dan peringatan- peringatan sebagai berikut: a. Keselamatan yang besar (Ibrani 2:1-4) b. Hari perhentian yang disediakan Allah (Ibrani 4:16) c. Peringatan supaya jangan murtad (Ibrani 5:11) d. Persembahan yang sempurna (Ibrani 10:19) e. Nasihat dan doa selamat (Ibrani 13:7-17) G. Survai Surat Ibrani lebih mirip dengan suatu khotbah dari pada sebuah surat. Penulis menggambarkan sebuah karyanya ini sebagai “kata-kata nasihat” (Ibrani 13:22). Surat ini terdiri atas tiga bagian yaitu: 1) Yesus sebagai Putera Allah yang penuh kuasa (Ibrani 1:1-3) 2) Yesus sebagai Imam Besar (Ibrani 4:14; 5:10; 6:19; 7:25) 3) Mendorong orang-orang percaya agar tetap tabah dalam keselamatan, Iman, penderitaan, dan kekudusan. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Surat Ibrani adalah surat yang tidak diketahui dengan pasti siapa penulisnya. Kitab ibrani ditujukan kepada orang-orang Ibrani. Surat Ibrani adalah salah satu surat yang paling besar dan penting dalam Alkitab. Surat Ibrani adalah gambaran yang termulia dalam Alkitab dari hal injil yang dihadapkan kepada bangsa Israel. Kitab Ibrani terdapat tiga bagian yang paling utama yaitu : Yesus sebagai Putera Allah yang penuh kuasa (Ibrani 1:1-3)Yesus sebagai Imam Besar (Ibrani 4:14; 5:10; 6:19; 7:25)Mendorong orang-orang percaya agar tetap tabah dalam keselamatan, Iman, penderitaan, dan kekudusan. DAFTAR PUSTAKA
Barnes_Albert_Notes On The New Tastemant_Grand Rapids, Baker Book
House_1949 J. Wesley Brill_Tafsiran_Ibrani_Yayasan Kalam Hidup Teks_Alkitab_Terjemahan_Baru_Lembaga Alkitab_Indonesia_1974