Buku Primer Bahasa Yunani Perjanjian Baru ini diperkembangkan untuk mempermudah pelajaran mahasiswa-mahasiswi yang belajar Bahasa
Yunani di dalam rangka studi mereka di bidang Theologi / Biblika.
Bahan pelajaran yang disajikan di dalam buku primer ini berfokus pada pelajaran-pelajaran yang paling penting untuk dikuasai oleh mahasiswa-
mahasiswi yang mengikuti mata kuliah Yunani I (3 SKS).
Buku ini merupakan jilid yang kedua dalam Rangkaian Buku Primer Bahasa Yunani yang akan terdiri dari empat jilid. Jilid yang pertama
mengajar abjad bahasa Yunani dan mengutamakan pembacaan tepat dan lancar kata-kata penting di dalam bahasa Yunani. Jilid 2 ini bertitik
tolak dari jilid yang pertama itu, dan menaruh perhatian pada tatabahasa bahasa Yunani – khususnya tata bentuk bahasa (morfologi).
Mahasiswa-mahasiswi yang menguasai pokok pelajaran dari Jilid 1 dengan baik sudah memiliki dasar yang kuat untuk belajar bentuk-bentuk
dan prinsip-prinsip dasar tatabahasa Bahasa Yunani yang dikemukakan di dalam Jilid 2 ini.
Penjelasan tatabahasa di dalam buku primer ini mengemukakan pengertian dasar tatabahasa Bahasa Yunani dan penerapan dan pemakaian yang
praktis. Tatabahasa dianggap sebagai alat untuk menolong mahasiswa untuk membaca teks Bahasa Yunani dengan pengertian yang tepat dan
jelas. Karena itu, teks bacaan Bahasa Yunani merupakan alfa dan omega dari setiap pelajaran.
Buku primer ini sebaiknya dipakai bersama-sama dengan buku pelajaran Bahasa Yunani Koine yang ditulis oleh J.W. Wenham (terjemahan oleh
Lynne Newell) dan yang diterbitkan oleh Seminari Alkitab Asia Tenggara di Malang (1977; 1987). Selain itu, Kamus Yunani – Indonesia, karya
tulis dari Barclay M. Newman Jr. (terjemahan oleh John Miller dan Gerry van Klinken) juga sangat berguna untuk mahasiswa Bahasa Yunani
Perjanjian Baru. Buku yang kedua ini adalah terbitan dari PT BPK Gunung Mulia (1993; 2001; 2009).
Harapan kami bahwa mahasiswa-mahasiswi yang memakai buku primer ini akan lebih berhasil untuk memahami dan menerjemahkan bentuk-
bentuk Bahasa Yunani.
Daftar isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 3
Kata Penutup 66
Berbagai Bentuk Kata Kerja 67
Daftar Pustaka 68
4
5
Guru: Salam, teman.
Markus: Salam, Bapa Guru.
Latihan Baca 1
Didaskalos: Khaire, file.
Markos: Khaire, didaskale.
Di dalam pelajaran ini kita akan belajar mengenai pokok-pokok Di dalam percakapan di atas ini, kita sudah melihat bahwa kata benda
pelajaran yang berikut: masing-masing bisa dapat bentuk yang berbeda-beda.
1. Pemberian salam
2. Bentuk kata Nominatif, Vokatif, dan Akusatif Umpamanya, kita melihat bahwa ada tiga bentuk di dalam kata yang
3. Kata tanya ‘siapa’, ‘apa’, dan ‘di mana’. berarti ‘guru’, yaitu: dan
4. Pola percakapan tanya jawab sederjana Akhiran kata-kata benda ini berbeda-beda, menurut peranan kata-kata
itu di dalam kalimat:
Di dalam Perjanjian Baru kita juga dapat membaca pemberian salam Bentuk Subyek disebut: Nominatif
yang lain. Umpamanya, di dalam Lukas 24:36 Yesus yang baru Bentuk Panggilan disebut: Vokatif
bangkit dari maut memberi salam kepada murid-muridnya, sambil Bentuk Obyek disebut: Akusatif
berkata:
Sebenarnya, masih ada dua kasus yang lain juga (Genitif yang
‘Damai sejahtera untuk kalian.’ menunjukkan Pemilik; dan Datif yang menunjukkan Penerima).
Tetapi, kasus-kasus itu akan dijelaskan di dalam pelajaran yang lain.
9
1. Carilah kata-kata di dalam Percapakan di atas yang memiliki Bentuk kasus kata benda yang bersifat tunggal berbeda dari bentuk
akhiran –. Apa artinya kata-kata itu? Apa namanya bentuk kasus kata benda yang bersifat jamak. Di bawah ini kita melihat contoh
kasus yang dipakai di sini? Apa peranan akhiran itu? dari kata ,‘guru’, yang memakai bentuk kasus jamak:
2. Carilah kata-kata yang memiliki akhiran –. Apa artinya kata-
kata itu? Apa namanya bentuk kasus yang dipakai di sini? Apa Bentuk Subyek / Pokok kalimat: Nominatif
peranan akhiran itu? Bentuk Panggilan: Vokatif
3. Carilah kata-kata yang memiliki akhiran –. Apa artinya kata- Bentuk Obyek / Penderita: Akusatif
kata itu? Apa namanya bentuk kasus yang dipakai di sini? Apa
peranan akhiran itu? Di dalam bentuk jamak, tidak ada perbedaan antara Nominatif dan
Vokatif.
Latihan B:
1. Bacalah kata-kata benda yang berikut ini: Kasus Tunggal Jamak
, , , .
2. Kata-kata ini memiliki kasus apa? Nom
3. Bacalah / tulislah bentuk Vokatif untuk kata benda ini masing-
masing. Vok
4. Bacalah / tulislah bentuk Akusatif untuk kata benda ini masing-
masing. Aku
5. Susunlah kalimat yang tepat yang memakai kata-kata itu.
10
Latihan C: 1.3. Kata tanya ‘Siapa’, ‘Apa’, ‘Di Mana’, dan ‘Kapan’
1. Bacalah kata-kata benda yang berikut ini: Di dalam percakapannya dengan Markus, guru Filipus memakai kata
, , , . tanya ‘siapa’ dua kali:
2. Kata-kata ini memiliki kasus apa?
3. Bacalah / tulislah kata-kata benda ini di dalam bentuk
Nominatif Jamak. ‘Anda adalah siapa, teman?’
4. Bacalah / tulislah kata-taka benda ini di dalam bentuk Vokatif
Jamak.
5. Bacalah / tulislah kata-kata ini di dalam bentuk Akusatif Jamak. ‘Anda cari siapa?’
6. Susunlah kalimat yang tepat yang memakai kata-kata itu.
Kedua kata ini (dan ) berarti ‘siapa’. Kata menunjukkan
Latihan D: bentuk Nominatif (Subyek kalimat), sedangkan kata menunjuk-
kan bentuk Akusatif (Obyek kalimat).
1. Hafalkanlah bentuk-bentuk kasus kata benda yang sudah
dipelajari. Kata tanya ini biasanya dipakai di posisi permulaan kalimat. Jadi,
2. Jelaskanlah perbedaan antara bentuk kata benda masing- menurut urutan kata-kata, terjemahan kedua kalimat di atas ini
masing. berbunyi: ‘Siapa (Subyek) adalah anda, teman?’ dan ‘Siapa (Obyek)
yang anda sedang mencari?’
Latihan E:
Kata dan (yang memakai aksen) perlu dibedakan dari kata
1. Apa artinya kata-kata yang dipakai di dalam Latihan B dan C? dan yang tidak memakai aksen. Bila tidak ada aksen, maka
2. Carilah arti kata-kata itu di dalam Buku Primer Jilid 1, bila artinya kata-kata ini berbeda: ‘seorang’.
anda sudah lupa arti kata-kata itu.
11
Kata untuk ‘apa’ () hampir sama dengan kata untuk ‘siapa’ (). Tetapi, orang lain mungkin memberikan jawaban yang berbeda:
Bentuk Nominatif dan Akusatif adalah sama saja untuk kata ini.
᾽E
'Saya tinggal di rumah'
[Itu] adalah apa?
᾽E
'Saya tinggal di kota'
Anda cari apa?
Kata tanya yang terakhir adalah kata tanya waktu (Kapan?)
Untuk menjawab pertanyaan yang kedua ini, orang mungkin akan
menjawab:
‘Hal-hal itu akan terjadi kapan?’
᾽
‘Saya mencari uang/perak.’ Jawaban yang mungkin diberikan adalah:
1.4. Pola Percakapan Tanyan Jawab yang Sederhana 1.5. Tinjauan Kembali
Latihan F:
1. Bacalah percapakan antara Markus dan Guru Filipus, sampai
1. Susunlah pertanyaan yang mulai dengan kata tanya dan/ anda dapat membaca itu dengan tepat dan lancar.
atau . 2. Jelaskanlah arti dan bentuk semua kata di dalam percakapan
2. Susunlah jawaban yang memakai nama orang. ini.
3. Susunlah jawaban yang memakai kata-kata yang berikutnya:
, , , . 3. Jelaskanlah cara untuk memberi salam di dalam Bahasa
Yunani.
4. Jelaskanlah perbedaan antara Nominatif, Vokatif, dan Akusatif.
Latihan G: 5. Kata-kata macam apa kena ‘kasus’ di dalam Bahasa Yunani?
6. Sebutlah empat kata tanya yang penting di dalam bahasa
1. Susunlah pertanyaan yang mulai dengan kata tanya Yunani.
2. Susunlah jawaban yang memakai kata-kata yang berikutnya: 7. Apa perbedaannya antara kata tanya dan ?
. , . 8. Bentuk Akusatif kata tanya adalah apa?
3. Carilah arti kata-kata ini di dalam Buku Primer Jilid 1, bila 9. Kata tanya yang mana tidak kena kasus?
anda sudah lupa arti kata-kata ini.
4. Hafalkanlah arti kata-kata yang disebut di atas ini.
Latihan H:
Saya adalah Gembala yang Baik.
Anda adalah Mesias itu
Saya adalah Pintu untuk domba-domba
Saya adalah Roti yang Hidup
14
Latihan Baca 2
Egō eimi ho poimēn ho kalos.
Su ei ho Khristos.
Egō eimi hē thura tōn probatōn.
Egō eimi ho artos tēs zōēs.
15
Pokok Pelajaran Bab 2 Orang yang pertama adalah pembicara (saya; kami; kita)
Orang yang kedua adalah pendengar (anda; kalian)
Orang yang ketiga adalah orang lain (dia; mereka)
Di dalam pelajaran ini kita akan belajar mengenai pokok-pokok
pelajaran yang berikut: Bahasa Yunani tidak membedakan antara bentuk kata ganti yang biasa
1. Kata ganti orang dan bentuk kata ganti yang mengungkapkan hormat, seperti di dalam
2. Bentuk kata kerja (Kala Kini) bahasa Indonesia (Bapa, Ibu, Beliau).
3. Kata benda pelengkap kata kerja
4. Tiga jenis kata benda: Maskulin, Feminin, dan Netral Tetapi, di dalam bentuk orang yang ketiga sebenarnya ada perbedaan
5. Bentuk kasus golongan kata benda masing-masing antara bentuk Maskulin, Feminin, dan Netral:
Di dalam Bahasa Yunani ada enam kata ganti orang. Tiga bentuk Maskulin
adalah bentuk tunggal, dan tiga bentuk adalah bentuk jamak.
Feminin
Tunggal Jamak Netral
2.3. Kata benda pelengkap kata kerja petani. Seringkali kedua arti ini boleh diterapkan. Tetapi, kadang-
kadang hanya satu arti adalah tepat. Contohnya:
Kata kerja biasanya memerlukan kata benda pelengkap. ‘Saya
adalah’ tidak merupakan kalimat yang lengkap. Sebaiknya ada kata
benda yang melengkapi kata kerja ini. Umpamanya, Dia adalah Allah
Di dalam kalimat seperti ini, artinya bukan ‘Dia adalah seorang Allah’
Saya adalah petani (karena hanya ada satu Allah saja). Tetapi artinya, ‘Dia [Yesus]
memiliki sifat dan kekuatan Allah.’
Urutan kata-kata juga dapat berbeda, tetapi artinya tetap sama:
Seringkali kata benda pelengkap kata kerja memakai kata sandang
juga. Kalau begitu, artinya kata benda itu lebih tertentu:
Saya adalah petani
Saya adalah gembala yang baik itu
Saya adalah petani (bukan guru)
Di dalam kalimat seperti ini, sudah jelas bahwa hanya ada satu
Hanya tekanan di dalam kalimat berbeda. Biasanya kata-kata yang gembala yang baik saja, dan itu Yesus (atau: Allah). Tidak ada
terdapat di posisi awal kalimat dapat tekanan. gembala yang baik di luar Dia.
Jadi, kata benda pelengkap kata kerja biasanya mengikuti kata kerja Hal yang sama dapat dilihat di dalam contoh yang berikutnya:
. Tetapi, kata benda itu juga dapat mengawali kata kerja, bila
dapat tekanan.
Anda adalah Mesias itu
Di dalam contoh ini kata benda pelengkap tidak diawali oleh kata
sandang (). Itu berarti bahwa kata benda ini tidak menunjukkan petani Artinya yang dimaksudkan di sini adalah ‘Anda saja yang adalah
yang tertentu. Ada dua kemungkinan untuk menafsirkan kalimat di atas Mesias.’ Di dalam bahasa pengakuan iman di dalam Perjanjian Baru
ini: 1. Saya adalah seorang petani; 2. Saya memiliki sifat seorang kata sandang seperti ini seringkali dipakai.
18
Kata kerja selalu memakai kata benda bentuk Nominatif Caranya untuk membedakan Subyek dan Predikat
Kata kerja selalu memakai kata benda (dan/atau kata ganti) di Kita sudah melihat bahwa urutan kata dapat berbeda di dalam Bahasa
dalam bentuk Nominatif: Kedua-duanya Subyek kalimat dan kata Yunani. Peranan kata-kata di dalam kalimat tidak ditentukan oleh
benda pelengkap memakai bentuk Nominatif: urutan kata-kata, tetapi oleh bentuk kata (kasus) saja.
Tetapi bagaimana kita dapat membedakan antara kata benda yang
Anda adalah Mesias itu merupakan Subyek kalimat dan kata benda yang adalah pelengkap kata
kerja (Predikat)? Kedua bentuk ini memakai bentuk nominatif, dan
Di dalam contoh ini, kata ganti memakai bentuk Nominatif. Dan posisi mereka di dalam kalimat dapat berbeda-beda.
kata benda juga memakai bentuk Nominatif.
Jawaban atas pertanyaan ini tidak terlalu sulit. Kata benda yang
Jadi, bentuk kasus kata benda yang dipakai oleh kata kerja selalu memiliki unsur yang lebih tertentu biasanya adalah Subyek, dan kata
adalah bentuk Nominatif. Bentuk Akusatif, Vokatif, atau kasus lain benda yang tidak begitu tertentu biasanya adalah kata benda pelengkap
tidak dipakai di sini. kata kerja.
Contohnya,
Selain itu, jikalau kata benda Subyek memakai bentuk tunggal, maka
kata benda Pelengkap juga harus memakau bentuk tunggal. Dan, kalau Jikalau kita mengikuti urutan kata-kata ini, maka kita akan berpikir
kata benda Subyek memakai bentuk jamak, maka kata benda bahwa artinya kalimat ini adalah ‘dan Allah dulu adalah Firman itu.’
Pelengkap juga harus memakai bentuk jamak. Hal ini disebut Tetapi pengertian seperti itu sama sekali tidak dimaksudkan di dalam
‘Penyesuaian Subyek dan Predikat’. konteks Yohanes 1:1-3. Pokok pembicaraan di sini adalah Firman
(yaitu Yesus sebelum dia lahir), bukan Allah.
Contohnya:
Dia adalah petani Jikalau kita menyadari bahwa kata benda yang lebih tertentu adalah
Subyek, maka kita akan mengerti bahwa adalah Subyek, dan
kata benda adalah pelengkap kata kerja. Sesuai dengan
Mereka adalah petani-petani pengertian ini, artinya kalimat ini adalah ‘dan Firman itu adalah Allah.’
Di dalam Bahasa Yunani kata benda pelengkap dikedepankan
untuk memberikan tekanan kepada kata iti.
19
Latihan D: 2.4. Tiga jenis kata benda: Maskulin, Feminin, dan Netral
Terjemahkanlah kalimat-kalimat yang berikut ke dalam Bahasa Tadi, di paragraf 2.1. di atas, kita sudah melihat bahwa kata ganti
Yunani: orang di dalam orang yang ketiga membedakan antara tiga bentuk:
Maskulin (dia laki-laki; mereka laki-laki), Feminin (dia perempuan;
1. Saya adalah seorang petani. mereka perempuan), dan Netral (benda tunggal; benda jamak).
2. Mereka adalah rasul-rasul.
3. Dia adalah seorang guru. Perbedaan antara bentuk Maskulin, Feminin, dan Netral juga terdapat
4. Dia adalah gembala yang baik. di dalam kata benda. Setiap kata benda di dalam Bahasa Yunani
5. Anda adalah seorang petani yang baik. memiliki jenis yang tertentu, yang tidak dapat berubah.
6. Kami adalah rasul-rasul.
7. Dia adalah Mesias. Jenis kata benda sebenarnya tidak langsung diungkapkan di dalam kata
8. Kalian adalah saudara-saudara. benda sendiri. Tetapi, informasi ini sebenarnya diberikan oleh kata
9. Dia adalah roti yang hidup. sandang.
10. Anda adalah pintu untuk domba-domba.
Kata benda yang mempunyai jenis kata Maskulin diawali oleh kata
Latihan E: sandang (dan kawan-kawannya).
Terjemahkanlah kalimat-kalimat yang berikut ke dalam Bahasa Kata benda yang mempunyai jenis kata Feminin diawali oleh kata
Indonesia: sandang (dan kawan-kawannya).
1. Kata benda yang mempunyai jenis kata Netral diawali oleh kata
2. sandang (dan kawan-kawannya).
3.
4. Di dalam buku ini kita sudah temukan beberapa kata benda dengan
5. akhiran - (d.l.l.). Kebanyakan kata-kata
6. yang memakai akhiran itu adalah kata benda Maskulin. Tetapi, ada
kata-kata yang berbentuk lain juga (seperti ) yang termasuk
20
golongan Maskulin.
2.5. Bentuk kasus golongan kata benda masing-masing
Selain itu, ada kata benda yang memakai akhiran –atau –. Kata
benda seperti itu termasuk golongan kata benda Feminin. Contohnya, Setiap golongan kata benda memiliki bentuk kasus tersendiri. Di
(‘pintu’), (‘hati, jantung’), (‘saudari’), bawah ini kita akan melihat beberapa contoh bentuk kasus golongan
(‘perempuan’), d.l.l. kata masing-masing:
Kemudian ada kata benda yang lain yang merupakan golongan kata Kata benda Maskulin
benda Netral (yaitu, mereka tidak termasuk Maskulin atau Feminin, ’kata, firman’
tetapi berdiri di tengah). Kata-kata itu seringkali memakai akhiran –.
Contohnya, (‘anak’), (‘kayu, pohon’), d.l.l. Tunggal Jamak
Nominatif
Berdasarkan bentuk kata benda kita seringkali dapat menebak jenis Akusatif
kata bendanya (Maskulin, Feminin, atau Netral). Tetapi, kadang- Genitif
kadang ada kekecualian. Umpamanya, kata (‘jalan’) dan Datif
(‘tempat sunyi, padang gurun’) tidak termasuk golongon Maskulin,
melainkan golongan Feminin.
Bentuk Nominatif dipakai untuk kata benda yang merupakan Subjek
Untuk menentukan jenis kata benda dengan kepastian, kita selalu harus kalimat, atau yang merupakan Pelengkap kata kerja eimi. Contohnya:
memperhatikan kata sandang yang mengawali kata benda itu.
Dan apa yang kita harus berbuat, jikalau kata benda tidak diawali oleh Saudara laki-laki saya adalah (seorang) guru.
kata sandang? Kalau begitu, kita harus mencari kata itu di dalam
Kamus Bahasa Yunani. Di dalam kamus ada singkatan m, f, dan n Bentuk Akusatif dipakai untuk kata benda yang merupakan Obyek
yang dipakai untuk bentuk Maskulin, Feminin, dan Netral. kalimat. Contohnya:
Saya mencari guru itu
21
Bentuk Genitif dipakai untuk menandai pemilik sesuatu: Bentuk kasus kata benda Feminin memiliki dua bentuk yang
berbeda-beda (- dan):
Saya mencari saudara dari guru itu Kata benda Feminin
’tulisan, Alkitab’
Bentuk Datif dipakai untuk menunjukkan penerima:
Tunggal Jamak
Nominatif
Saya sudah memberikan buku itu kepada guru.
Akusatif
Genitif
Bentuk kasus kata benda Netral hampir sama dengan bentuk kasus
Datif
kata benda Maskulin. Persamaan-persamaan itu khususnya terdapat di
dalam kasus Genitif dan Datif. Di dalam kasus Nominatif dan Akusatif
ada perbedaan-perbedaan yang tertentu antara Maskulin dan Netral. Kata benda Feminin yang memiliki bentuk akhiran – mengikuti pola
yang sama di dalam bentuk jamak. Tetapi di dalam bentuk tunggal
Kata benda Netral vokal diganti dengan vokal .
’pekerjaan’
Kata benda Feminin
Tunggal Jamak ’waktu, jam’
Nominatif
Akusatif Tunggal Jamak
Genitif Nominatif
Datif Akusatif
Genitif
Kita melihat bahwa tidak ada perbedaan antara bentuk Nominatif dan Datif
bentuk Akusatif di dalam kata benda Netral. Itu berarti bahwa peranan
kata benda itu (Subyek atau Obyek) perlu ditentukan berdasarkan
konteks saja.
22
Tentukanlah jenis kata dari kata-kata yang berikut: 1. Bacalah teks bacaan di bagian depan bab 2 ini satu kali lagi.
2. Jelaskanlah arti dan bentuk semua kata yang terdapat di dalam
teks bacaan itu.
3. Sebutlah kata-kata ganti orang yang dipakai di dalam Bahasa
Yunani.
4. 4. Sebutkanlah semua bentuk dari kata kerja (kala kini).
5. Jelaskanlah perbedaan kata benda jenis masing-masing
(Maskulin, Feminin, dan Netral).
6. Jelaskanlah perbedaan arti antara kasus Nominatif, Genitif,
Latihan G: Datif, dan Akusatif.
7. Sebutlah semua perbedaan bentuk antara kasus-kasus tersebut
Tentukanlah kasus dan jumlah dari kata-kata yang berikut: ini.
Latihan H:
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang punya Kerajaan Surga.
Berbahagialah orang yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
24
Latihan Baca 3
Makarioi hoi ptōkhoi tō pneumati,
Hoti autōn estin hē basileia tōn ouranōn.
Makarioi hoi eirēnopoioi,
Hoti autoi huioi theou klēthēsontai.
25
Pokok Pelajaran Bab 3 2. Himpunan II terdiri dari semua kata benda yang memakai
vokal - di bagian akhir pangkalan kata. Kebanyakan kata-kata
Di dalam pelajaran ini kita akan belajar mengenai pokok-pokok benda ini adalah kata benda Maskulin dan Netral. Tetapi, ada
pelajaran yang berikut: kata benda yang Feminin juga yang memakai vokal di
bagian akhir pangkalan kata.
1. Tiga himpunan kata benda 3. Himpunan III terdiri dari semua kata benda yang memakai
2. Posisi kata sifat di dalam kalimat konsonan atau vokal atau di bagian akhir pangkalan
3. Bentuk kata sifat kata. Sebagian dari kata-kata ini berjenis Maskulin, dan
4. Kata benda di dalam bentuk kasus Genitif sebagian lain berjenis Feminin atau Netral.
5. Kata penunjuk
Bagi pelajar Bahasa Yunani penting untuk membedakan antara Jenis
3.1.Tiga himpunan kata benda atau Kelamin kata benda (Maskulin, Feminin, atau Netral) dan antara
Himpunan kata benda (-/-; -; konsonan atau –atau).
Di dalam Bab 2 kita sudah melihat bahwa ada tiga jenis kata benda,
yaitu Maskulin, Feminin, dan Netral. Jenis kata benda itu ditentukan Di bawah ini kita akan melihat beberapa contoh dari setiap himpunan
oleh kata sandang yang mengawali kata benda yang tertentu. kata (‘deklinasi’):
Himpunan I: Feminin: (‘tulisan’)(‘jam’)
Selain itu, kita juga dapat membedakan himpunan kata benda menurut Maskulin: (‘nabi’)
bentuk pangkalan kata benda. Sebenarnya, ada tiga himpunan kata (Mesias)
benda: Himpunan II: Maskulin: (‘firman’)
Netral: (‘pekerjaan’)
1. Himpunan I terdiri dari semua kata benda yang memakai Feminin: (‘jalan’)
vokal atau di bagian akhir pangkalan kata. Kebanyakan
kata-kata benda ini adalah kata benda Feminin. Tetapi, ada Himpunan III: Feminin: (‘daging’)
kata benda Maskulin juga yang memakai vokal atau di Netral: (‘nama’)
bagian akhir pangkalan kata. Maskulin: (‘ikan’)
26
Di dalam Bab 2 kita sudah mempelajari bentuk-bentuk dari himpunan Bentuk Nominatif Tunggal sebenarnya adalah bentuk
kata benda I dan II. Di bawah ini, kami memberikan bentuk-bentuk , tetapi huruf dihilangkan di dalam posisi akhir kata.
dari kata benda yang tergolong himpunan III:
Kita melihat bahwa bentuk Nominatif Tunggal untuk kata-kata
himpunan III ini dapat sangat berbeda-beda.
Kata benda Feminin
’daging’ Di dalam himpunan III ini pangkalan kata benda tidak dapat ditentukan
(pangkal kata: ) berdasarkan bentuk nominatif tunggal. Pangkalan kata benda dapat
Tunggal Jamak dipastikan berdasarkan bentuk Genitif Tunggal.
Nominatif
Akusatif Contoh-contoh:
Genitif -
Datif
Bentuk Nominatif Tunggal sebenarnya adalah kombinasi -
, dan bentuk Datif Jamak sebenarnya adalah
kombinasimenjadi Pangkalan kata yang disebut di atas ini tidak dapat berdiri sendiri di
dalam Bahasa Yunani. Mereka selalu perlu dilengkapi dengan bentuk
Kata benda Netral akhiran yang menandakan kasus.
(‘nama’)
(pangkal kata: ) Latihan A:
Tunggal Jamak
Nominatif 1. Jelaskanlah perbedaan-perbedaan antara himpunan kata benda
Akusatif I, II, dan III.
Genitif 2. Hafalkanlah bentuk-bentuk kasus himpunan kata benda III.
Datif 3. Bagaimana caranya yang baik untuk menemukan bentuk
pangkalan kata benda?
27
Tentukanlah pangkalan kata benda di dalam kata-kata yang berikut: Kata sifat yang melengkapi kata benda biasanya mengawali kata
benda:
1. (‘orang laki’laki)
2. , (‘bapak’) Itu baik gembala
3. , (‘mama, ibu’) ‘Gembala yang baik’
4. , (‘pemimpin, raja, kaisar’)
5. , (‘raja’) Kalau kata sifat yang melengkapi kata benda ditekankan, maka dia
6. , (‘anjing’) dapat mengikuti kata benda. Tetapi kalau begitu, kata sandang harus
diulangi:
Latihan C:
itu gembala itu baik
Sebutlah kasus dan jumlah untuk kata benda yang berikut: ‘Gembala yang baik itu’
Jikalau kata sandang tidak diulangi, maka artinya kalimat itu akan
berbeda.
itu gembala baik
‘Gembala itu adalah baik’
Di dalam contoh yang terakhir kata sifat itu berfungsi sebagai predikat
Latihan D: (‘... adalah ...’) di dalam kalimat. Jikalau predikat ditekankan, maka
kata benda mengawali kata sandang dan kata benda:
Terjemahkanlah semua bentuk di dalam latihan B dan C.
baik itu gembala
‘Gembala itu adalah baik’
28
Jadi, untuk menentukan peranan kata sifat (atributif atau predikatif), Urutan dasar kata-kata yang terkait dengan pemakaian predikatif Kata
maka kita harus memperhatikan hubungan antara kata sandang dan Sifat berbeda dari itu:
kata sifat di dalam kalimat:
Kata Sandang Kata Benda Kata Sifat
1. Kalau kata sifat langsung diawali oleh kata sandang, maka
fungsi kata sifat adalah atributif (pelengkap kata benda). itu gembala baik
2. Kalau kata sifat tidak langsung diawali oleh kata sandang, ‘Gembala itu adalah baik’
maka ada kemungkinan besar bahwa fungsinya adalah
predikatif Di dalam fungi predikatif kata sifat tidak langsung diawali oleh kata
3. Kalau kata sifat mengawali kata sandang, maka fungsi kata sandang.
sifat adalah predikatif.
Jikalau kata sifat yang berfungsi sebagai predikat ditekankan, maka
Pemakaian atributif: ‘…. yang ….’ kata sifat itu melompati ke posisi yang mengawali kata sandang dan
Pemakaian predikatif: ‘… adalah …’ kata benda:
Urutan Dasar kata-kata di dalam Kelompok Kata Benda: Kata Sifat Kata Sandang Kata Benda
Kata Sandang Kata Sifat Kata Benda baik itu gembala
‘Yang adalah baik adalah gembala itu’
Itu baik gembala
‘Gembala baik itu’ Latihan E:
Jikalau kata sifat itu ditekankan, maka kata sifat melompat ke posisi Kata yang mana adalah kata sifat di dalam kalimat-kalimat yang
yang mengikuti kata benda, dan kata sandang harus diulangi: berikutnya? Apakah fungsinya atributif (‘... yang ...’) atau predikatif
(‘... adalah ...’)?
Kata Sandang Kata Benda Kata Sandang Kata Sifat
itu gembala itu baik
‘Gembala yang baik itu’
29
Di dalam contoh ini, kata benda adalah kata benda Tunggal Maskulin, Kata sifat Netral
jadi kata sifat juga harus memakai bentuk Tunggal Maskulin. ‘baik’
Tunggal Jamak
Jikalau Subyek kalimat adalah kata benda Feminin atau Netral, maka Nominatif
kata sifat juga harus memakai bentuk yang sama: Akusatif
Genitif
Contohnya: Datif
itu mama adalah baik
‘Mama itu adalah baik’
Jadi, di dalam Bahasa Yunani selalu harus ada penyesuaian bentuk 3.5. Kata Penunjuk
antara kata sandang, kata sifat, dan kata benda. Penyesuaian itu
meliputi jumlah, jenis kata, dan kasus. Kata benda juga dapat dilengkapi oleh kata penunjuk seperti
(‘ini’) dan (‘itu’). Kata-kata itu juga selalu harus sesuai
3.4. Kata benda di dalam bentuk kasus Genitif dengan bentuk kata benda (jumlah, jenis, kasus).
Kita sudah melihat bahwa kata sifat seringkali dipakai untuk Posisi kata petunjuk di dalam kalimat berbeda dari posisi kata sifat.
menjelaskan kata benda. Selain itu, kata benda juga dapat Kata penunjuk mengawali kata sandang, atau mereka ditemukan di
menerangkan arti dari kata benda yang lain. Kalau begitu, kata benda posisi di belakang kata benda.
yang menerangkan arti dari kata benda yang lain itu seringkali terdapat
di dalam bentuk kasus genitif.
Ini itu orang
Contohnya: ‘Orang ini’
Itu anak dari itu Allah
‘Anak Allah’
Itu orang ini
Di dalam contoh ini kelompok kata (‘dari Allah itu’; bentuk ‘Orang ini’
Genitif) menjelaskan arti kelompok kata (‘Anak itu’; bentuk
Nominatif). Kata (‘semua, seluruh’) seringkali mengawali kata sandang:
Kadang-kadang suatu kata benda dapat diterangkan oleh kelompok Urutan dasar kata-kata di dalam kelompok kata benda:
kata benda yang berkasus Genitif dan oleh kata sifat juga:
Kata Penunjuk – Kata Sandang – Kata Sifat – Kata Benda – Kata
untuk/oleh Roh Kudus dari perjanjian Benda Genitif
‘oleh Roh Kudus yang dijanji’
31
Pada mulanya ada Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah.
Karena Allah begitu mengasihi dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
32
Latihan Baca 4
En arkhē ēn ho logos,
kai ho logos ēn pros ton theon,
kai theos ēn ho logos.
houtōs gar ēgapēsen ho theos ton kosmon,
hōste ton huion ton monogenē edōken,
hina pas ho pisteuōn eis auton
mē apolētai.
all’ ekhē zōēn aiōnion.
33
Pokok Pelajaran Bab 4 Dan kata depan yang menunjukkan gerakan kepada tempat yang
tertentu biasanya diikuti oleh kata benda atau kata ganti di dalam
Di dalam pelajaran ini kita akan belajar mengenai pokok-pokok pelajaran bentuk Akusatif. Contohnya, kata depan biasanya diikuti
yang berikut: oleh kata benda atau kata ganti di dalam bentuk Akusatif.
Kata depan yang biasanya menunjukkan gerakan yang bertitik tolak dari
tempat yang tertentu, biasanya memakai bentuk Genitif. Contohnya, kata
depan (‘dari’) dan (‘keluar dari’) selalu diikuti oleh bentuk Genitif.
34
Kata penghubung menghubungi kata dengan kata, kelompok kata dengan 1. Bacalah latihan baca 4 di atas ini.
kelompok kata, anak kalimat dengan anak kalimat, dan / atau kalimat penuh 2. Kata-kata yang mana adalah kata penghubung?
dengan kalimat penuh. 3. Apa artinya kata-kata penghubung tersebut?
Kata penghubung tidak kena kasus, dan juga tidak mempengaruhi kasus
kata benda d.l.l. yang dihubungkan. 4.3. Bentuk kasus kata ganti orang
Contoh-contoh kata penghubung: Di dalam paragraf 2.1. kita sudah mulai belajar kata ganti orang.
Tetapi, bentuk-bentuk yang disebut di sana adalah bentuk
‘dan’ Nominatif saja. Di sini kita memberikan contoh dari kasus-kasus
‘atau’ yang lain.
‘dan juga tidak’
‘tetapi’ Umpamanya, kata ganti (Nominatif) memiliki bentuk-bentuk
‘dan, kemudian, tetapi’ yang lain, termasuk bentuk Genitif (‘saya punya’)
‘karena’
‘kalau’
‘kalau, kapan’ ‘Peliharalah domba-domba-Ku’
‘jadi’
‘karena, bahwa’ Dan kata gant su (Nominatif) memiliki bentuk-bentuk yang lain,
‘supaya’ termasuk bentuk Akusatif (‘Engkau; Obyek’)
‘sehingga’
Posisi kata penghubung seringkali terdapat di bagian depan dari kalimat atau ‘Saya mengasihi engkau.’
anak kalimat. Tetapi, kata penghubung dan biasanya ditemukan di
dalam posisi kata kedua di dalam kalimat atau anak kalimat. Di bawah ini kita akan melihat semua bentuk.
35
4.4. Bentuk kata kerja di dalam kala lampau dan depan Di dalam bahasa Yunani bentuk kalau lampau memakai awalan
Pangkalan kata kerja mulai dengan juga.
Di dalam paragraf 2.2. kita sudah mempelajari bentuk-bentuk kata kerja
di dalam kala kini. Di bawah ini adalah bentuk-bentuk kala lampau: -
Tunggal Jamak Selain itu, akhiran-akhiran kata kerja kala lampau juga berbeda
dari akhiran-akhiran kata kerja kala kini.
Orang Pertama
Kala depan tidak memakai awalan -, dan biasanya memakai
Orang Kedua akhiran-akhiran yang sama dengan akhiran-akhiran kala kini.
Orang Ketiga Tetapi bentuk kala depan selalu memakai akhiran di antara
pangkalan kata kerja dan akhiran Subyek.
Pada waktu itu
tampillah Yohanes Pembaptis
di padang gurun Yudea
dan memberitakan, ”Bertobatlah,
sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”
Aku membaptis kamu dengan air
sebagai tanda pertobatan,
tetapi Ia yang datang kemudian setelah aku (…)
Ia akan membaptiskan kamu
dengan Roh Kudus dan dengan api.
38
Latihan Baca 5
En de tais hēmerais ekeinais
paraginetai Yōannes ho Baptistēs,
kērussōn en tē erēmō tēs Youdaias
kai legōn, Metanoeite:
ēnggiken gar hē basileia tōn ouranōn.
egō men humas baptizō en hudati
eis metanoian,
ho de opisō mou erkhomenos
autos humas baptisei
en pneumati hagiō kai puri
39
Pokok Pelajaran Bab 5 Kala lampau imperfek menunjukkan peristiwa yang berjalan terus di
dalam kala lampau. Bentuk adalah contoh dari kala ini. Bentuk
Di dalam pelajaran ini kita akan belajar mengenai pokok-pokok itu berarti ‘saya sedang melepaskan waktu dulu’
pelajaran yang berikut:
Bentuk kalau lampau imperfek memakai awalan yang
1. Sistem kala kata kerja bahasa Yunani menunjukkan masa lampau. Dan akhiran Subyek juga berbeda dari
2. Bentuk-bentuk kala kini akhiran Subyek yang dipakai di dalam kala sekarang.
3. Bentuk-bentuk kala depan
4. Bentuk-bentuk kala lampau Kemudian ada kala lampau perfek. Bentuk kala ini menjelaskan
bahwa peristiwa tersebut sudah selesai pada waktu dulu, tetapi hasil
peristiwa itu tetap penting sampai masa kini (waktu pembicara
5.1. Sistem kala katakerja bahasa Yunani berbicara).
Di dalam bahasa Yunani kata kerja utama selalu memakai bentuk Di dalam bentuk-bentuk ini konsonan pertama dari pangkalan kata
akhiran dan/atau bentuk awalan yang menjelaskan waktu peristiwa kerja dicetak dobel dan diikuti oleh vokal Suku kata tersebut
tersebut terjadi (sekarang, dulu, atau kemudian hari). ditemukan di depan pangkalan kata kerja. Kemudian akhiran Subyek
kata kerja biasanya mengandung konsonan .
Umpamanya, bentuk berarti ‘saya sedang melepaskan’ (masa
sekarang). Bentuk kata kerja ini terdiri dari pangkalan Jadi, untuk menerjemahkan ‘saya sudah melepaskan waktu dulu (dan
(‘melepaskan’) dan akhiran (‘saya’ bentuk Aktif) akibatnya berlangsung sampai sekarang)’ orang Yunani memakai
bentuk .
Kalau kami menambah akhiran di tengah pangkalan kata kerja dan
akhiran Subyek, maka bentuk itu menunjukkan masa depan: Kemudian ada kala lampau aoristus. Kala lampau ini tidak tertentu.
berarti ‘saya akan melepaskan’. Tidak jelas apakah peristiwa berlangsung terus-menerus, atau sudah
selesai. Banyak kata kerja di dalam bahasa Yunani memakai bentuk
Selain itu, bahasa Yunani juga memiliki tiga kala yang menunjukkan aoristus untuk masa lampau. Bentuk aoristus memakai awalan e- untuk
kala lampau. menunjukkan masa lampau, dan akhiran Subyek seringkali memakai
bentuk atau . berari ‘saya dulu melepaskan’.
40
Di bawah ini kita melihat ringkasan kala kata kerja di dalam bahasa Artinya bentuk kata kerja:
Yunani:
a.’saya sedang melepaskan sekarang’
Bentuk-bentuk dasar Kata kerja b. ‘saya terus-menerus melepaskan, termasuk
’saya melepaskan’ sekarang, dulu, dan kemudian hari’
Lampau Kini Depan
‘saya akan melepaskan’
IPF ‘saya sedang melepaskan waktu dulu’
PF
AOR ’saya sudah selesai melepaskan waktu dulu’
Kalau seorang penulis memakai bentuk aoristus – seperti - dia Latihan A:
tidak perhatikan apakah peristiwa itu berlangsung terus-menerus, atau
sudah berhenti. Dia hanya laporkan saja kenyataan peristiwa saja. Terjemahkanlah bentuk-bentuk kata kerja di bawah ini, dan
jelaskanlah kala yang dipakai (masa kini, masa depan, imperfek,
Bayangkan satu air terjun. Air terjun itu dapat dilihat dari dua segi, perfek, atau aoristus):
yaitu dari segi gambar yang tidak bergerak (foto), atau dari segi gambar
yang sedang bergerak (video atau film). Bentuk Aoristus adalah seperti 1.
foto, atau gambar yang tidak bergerak. Dan bentuk Imperfek adalah 2.
seperti video atau gambar yang bergerak. Air terjun tetap sama, tetapi 3.
sudut pandangan dan cara pelukisan sangat berbeda. 4.
5.
Peristiwa yang ditunjukkan oleh kata kerja yang berbentuk aoristus 6.
mungkin berjalan terus, atau hanya berlangsung sementara saja. Untuk 7.
penulis yang memakai bentuk itu, hal seperti itu tidak penting untuk 8.
dijelaskan di dalam bentuk kata kerja. Pemakaian bentuk aoristus
berarti bahwa hal seperti itu tidak tertentu. Arti pangkalan kata kerja
Latihan B:
dan konteks dapat menolong untuk menentukan hal seperti itu.
1. Jelaskanlah pembentukan bentuk kala depan.
Kemudian, arti dari bentuk Perfek berlawanan dengan arti dari bentuk 2. Jelaskanlah pembentukan bentuk imperfek
Imperfek. Di dalam bentuk Perfek dijelaskan bahwa peristiwa yang 3. Jelaskanlah pembentukan bentuk aoristus
dilukiskan sudah selesai. Contoh yang paling bagus dari Perfek itu 4. Jelaskanlah pembentukan bentuk perfek
dapat ditemukan di Yohanes 19:30, di mana Yesus berkata , 5. Jelaskanlan perbedaan arti antara kelima kala di dalam bahasa
yaitu ‘Itu sudah selesai.’ Yunani.
Di bawah ini kita melihat bentuk-bentuk kala kini: Bentuk-bentuk kala depan hampir sama dengan bentuk-bentuk kala
kini. Akhiran menunjukkan bahwa bentuknya yang dimaksudkan
adalah bentuk kala depan.
Tunggal Jamak
5.4. Bentuk-bentuk masa lampau Bentuk-bentuk aoristus (masa lampau yang tidak tertentu) adalah
sebagai berikut:
Bentuk-bentuk imperfek (masa lampau terus) adalah sebagai berikut:
Tunggal Jamak
Tunggal Jamak
Orang Pertama
Orang Pertama
Orang Kedua
Orang Kedua
Orang Ketiga
Orang Ketiga
Kalau pangkalan kata kerja mengakhiri dengan , -, , atau ,
maka dihilangkan. Contohnya: – (
Bentuk-bentuk perfek (masa lampau selesai) adalah sebagai berikut: ) ‘menghakimi’; – ( )
‘menabur’.
Tunggal Jamak
Selain itu juga ada bentuk-bentuk aoristus yang tidak memakai akhiran
. Bentuk akhiran sama saja dengan bentuk-bentuk imperfek, tetapi
Orang Pertama
pangkalan kata kerja berbeda:
Orang Kedua
Contohnya: - ‘melempar’
- ‘mengambil’
Orang Ketiga
- ‘mengetahui’
- 'memiliki'
- ‘berkata’
- ‘melihat’
44
Kalau kata kerja mulai dengan vokal maka vokalnya A. Pangkalan kata kerja mulai dengan konsonan:
Tambah [K]
menjadi di dalam bentuk imperfek dan aoristus.
4. Awalan kala perfek tergantung dari konsonan pertama dari
pangkalan kata kerja.
5. Kadang-kadang konsonan pertama juga dapat diubah.
B. Pangkalan kata kerja mulai dengan vokal:
45
”Terdengarlah suara di Rama,
tangis dan ratap yang amat sedih;
Rahel menangisi anak-anaknya
dan ia tidak mau dihibur,
sebab mereka tidak ada lagi.”
Lalu datanglah kepadanya
penduduk dari Yerusalem,
dari seluruh Yudea
dan seluruh daerah sekitar Yordan.
Sambil mengaku dosanya
mereka dibaptis oleh Yohanes
di Sungai Yordan.
46
Latihan Baca 6
Fōnē en Rama ēkousthē,
klauthmos kai odurmos polus:
Rakhēl klaiousa ta tekna autēs,
kai ouk ēthelen paraklēthēnai
hoti ouk eisin.
Tote exeporeueto pros auton
Hierosoluma
kai pasa hē Youdaia
kai pasa hē perikhōros
tou Yordanou, kai ebaptizonto
en tō Yordanē potamō
hup’ autou exhomologoumenoi
tas hamartias autōn.
47
Pokok Pelajaran Bab 6 Di dalam bentuk kata kerja Aktif (me-) Subyek kalimat berbuat
sesuatu (Subyek = Pelaku). Di dalam bentuk kata kerja Pasif (di- atau
Di dalam pelajaran ini kita akan belajar mengenai pokok-pokok ter-) Subyek kalimat mengalami sesuatu (Subyek = Penderita).
pelajaran yang berikut:
Sistem kata kerja Aktif dan Pasif di dalam bahasa Yunani jauh lebih
1. Sistem ‘Suara’ kata kerja bahasa Yunani rumit daripada sistem Aktif dan Pasif di dalam bahasa Indonesia,
2. Bentuk Medial kata kerja karena jumlah bentuk yang dipakai lebih banyak.
3. Bentuk Pasif kata kerja
Selain bentuk-bentuk Aktif dan bentuk-bentuk Pasif itu, juga ada
bentuk-bentuk Medial (‘di tengah’) yang berbeda lagi. Bentuk-bentuk
6.1. Sistem Suara kata kerja bahasa Yunani ini di sebut ‘di tengah’, karena artinya bentuk-bentuk ini dapat
berbeda: Aktif (Subyek berbuat sesuatu), atau Pasif (Subyek
Di dalam Bab 5 kita sudah melihat bahwa kata kerja bahasa Yunani mengalami sesuatu), atau Reflexif/Partisipatif (Subyek berbuat sesuatu
memiliki lima Kala / aspek yang terkait dengan waktu peristiwa yang untuk kepentingan diri sendiri).
dilaporkan terjadi: kala kini, kala depan, dan kala lampau (imperfek,
perfek, dan aoristus). Contohnya, akhiran ‘saya’ (Bentuk Medial)
Di dalam Bab ini kita akan melihat sistem kata kerja bahasa Yunani ‘saya datang’ (artinya Aktif)
dari segi ‘Voice’ atau ‘Suaranya’. Bahasa Yunani memiliki tiga ‘saya dibaptis’ (artinya Pasif)
Suara, yaitu bentuk Aktif, bentuk Pasif, dan bentuk Medial. ‘saya menyentuh untuk kepentingan sendiri’
(artinya Reflexif/Partisipatif)
Bentuk Aktif dan Pasif juga terdapat di dalam Bahasa Indonesia:
Ada himpunan kata kerja yang tertentu yang hanya memiliki bentuk
Aktif: Kepala suku membunuh babi medial (contohnya ‘saya datang’). Nama kata kerja seperti
Pasif: Babi dibunuh (oleh) kepala suku itu adalah ‘kata kerja deponen’. Arti kata-kata kerja itu selalu Aktif.
48
Ada kata kerja yang lain yang memiliki bentuk Aktif dan bentuk Kadang-kadang ada bentuk kata kerja yang hampir sama, tetapi artinya
Medial. Kalau begitu, artinya bentuk Medial adalah Pasif atau berbeda, dan bentuk suaranya juga berbeda.
Reflexif-Partisipatif.
‘saya memerintahkan’ (bentuk Aktif)
Contohnya: ‘saya membaptis’ (Aktif; artinya Aktif) ‘saya mulai’ (bentuk Medial)
‘saya dibaptis’ (Medial; artinya Pasif)
Kebanyakan kata kerja yang disebut di dalam Bab 1 s/d 5 memiliki
Kamus Bahasa Yunani sangat menolong untuk melihat apakah kata bentuk Aktif (dengan akhiran , dan sebagainya). Di dalam paragraf-
kerja tertentu termasuk himpunan kata kerja deponen (kata kerja yang paragraf yang berikut kita akan membahas bentuk-bentuk Medial
memakai bentuk Medial, tetapi artinya adalah Aktif). Kalau katakerja (dengan akhiran ) dan bentuk-bentuk Pasif (dengan akhiran ).
di dalam kamus memiliki akhiran (bukan ), maka ada
kemungkinan besar bahwa kata kerja itu dalah deponen. 6.2. Bentuk Medial kata kerja
Di bawah ini ada beberapa contoh dari kata kerja deponen: Di bawah ini kita melihat bentuk-bentuk Medial (Kala Kini) untuk kata
kerja (‘saya melepaskan’). berarti ‘saya dilepaskan’.
‘saya datang’
‘saya mulai’ Tunggal Jamak
‘saya ingin’
‘saya menerima’ Orang Pertama
‘saya pergi’
‘saya takut’ Orang Kedua
‘saya memberi salam’
‘saya berdoa’ Orang Ketiga
‘saya bekerja’
saya berdusta’
Bentuk memiliki bentuk dasar , tetapi dihilangkan di
Jumlah kata kerja deponen kira-kira duapuluh saja. antara dua vokal (), kemudian ketiga vokal itu menjadi satu (.
49
1.
2. Artinya adalah ‘saya akan dilepaskan’.
3.
4. Selain itu, kata kerja Medial juga memiliki bentuk Imperfek (Kala
5. Lampau terus) sendiri.
6.
7. Tunggal Jamak
8.
9. Orang Pertama
10.
Orang Kedua
Latihan C:
Orang Ketiga
Terjemahkanlah bentuk-bentuk kata kerja yang disebut di Latihan B.
50
Kemudian, bentuk kata kerja Medial juga memiliki bentuk Perfek Orang Kedua
(peristiwa masa lampau yang sudah berhenti).
Orang Ketiga
Tunggal Jamak
Awalan Akhiran Kala
6.
7.
Perfek: -, -, dsb.
8.
9.
Imperfek
10.
6.3. Bentuk Pasif kata kerja Kemudian bentuk Aoristus Pasif adalah sebagai berikut:
Di dalam konteks tertentu diubah menjadi . Bacalah teks bacaan 6, dan jelaskanlah bentuk-bentuk kata kerja yang
terdapat di dalam teks itu.
”Akulah Alfa dan Omega,
firman Tuhan Allah,
yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,
Yang Mahakuasa.”
Di tangan kanan-Nya Ia memegang
tujuh bintang
dan dari mulut-Nya
keluar sebilah pedang tajam bermata dua,
dan wajah-Nya bersinar-sinar
bagaikan matahari yang terik.
54
Latihan Baca 7
Contohnya, kata adalah kata bagian yang bersifat aktif. Kata ‘yang melepaskan’
bagian itu berarti ‘yang melepaskan’. Dan adalah kata ‘yang akan melepaskan’
bagian yang bersifat medial. Kata bagian itu berarti ‘yang dilepaskan.’ ’yang sebelumnya melepaskan’
‘yang sudah melepaskan’
Kata bagian dapat berfungsi sebagai kata sifat dan/atau sebagai kata
keterangan, dan/atau sebagai kata kerja pembantu. ’yang dilepaskan’
‘yang akan dilepaskan’
Karena kata bagian memiliki unsur kata kerja untuk sebagian, maka ‘yang sebelumnya dilepaskan’
ada berbagai bentuk yang berbeda-beda, dan yang menjelaskan apakah ‘yang sudah lepas’
artinya Aktif () atau Medial () atau Pasif (;
). ‘yang sebelumnya dilepaskan’
‘yang akan dilepaskan’
56
7.2. Bentuk-bentuk kata bagian (bagian kata sifat) Kata bagian Medial memiliki memiliki bentuk-bentuk
yang berikutnya di dalam kasus Nominatif (Subyek kalimat):
Di atas kita sudah melihat bahwa kata bagian sekaligus memiliki
unsur-unsur kata kerja dan unsur-unsur kata sifat. Di dalam paragraf
ini kita akan membahas bagian kata sifatnya. Tunggal Jamak
Karena kata bagian memiliki unsur kata sifat, maka kata bagian juga Maskulin
selalu memiliki bentuk yang menjelaskan jumlah, jenis, dan kasus.
Feminin
Kata bagian Aktif memiliki bentuk-bentuk yang berikutnya di
dalam kasus Nominatif (Subyek kalimat): Netral
Tunggal Jamak
Untuk membentukkan kata bagian Medial kala depan, kita menambah
Maskulin saja di tengah:
dsb.
Feminin
Kata bagian Pasif memiliki bentuk-bentuk yang berikutnya:
Netral
Tunggal Jamak
Maskulin
Seperti itu, kata bagian yang lain juga memiliki bentuk-bentuk yang
berbeda-beda. Untuk membentukkan kata bagian Aktif kala depan, Feminin
kita menambah saja di tengah:
dsb. Netral
57
Latihan A: Sampai sekarang kita hanya membahas bentuk Nominatif dari kata
bagian saja (Maskulin, Feminin, dan Netral; Tunggal dan Jamak).
Jelaskanlah dan terjemahkanlah bentuk-bentuk yang berikut: Tetapi setiap kata bagian juga memiliki bentuk Akusatif, Genitif, dan
1. Datif.
2.
3. Umpamanya, kata bagian Kala Kini Aktif ('yang sedang
4. melepas-kan')memiliki bentuk dandi
5. dalam bentuk tunggal; dan dan
6. di dalam bentuk jamak.
7.
8. Dan kata bagian Kala Kini Medial ('yang sedang dilepas-
9. kan')memiliki bentuk dandi dalam
10. bentuk tunggal; dan dan
di dalam bentuk jamak.
Latihan B:
Kata bagian Aoristus Aktif (‘yang sebelumnya melepaskan’)
Jelaskanlah dan terjemahkanlah bentuk-bentuk yang berikut: memiliki bentuk , , , dsb.
11.
12. Kata bagian Aoristus Pasif (‘yang sudah dilepaskan’) memiliki
13. bentuk , , dsb.
14.
15. Dan kata bagian Kala Perfek Aktif memiliki bentuk
16. dsb.
17.
18. Kemudian, yang memiliki betuk kasus bukan bentuk Maskulin saja,
19. tetapi bentuk Feminin dan bentuk Netral juga.
20.
58
a. Ada sepuluh macam kata bagian (4 Aktif, 4 Medial, 2 Pasif) Jelaskanlah dan terjemahkanlah bentuk-bentuk yang berikut:
b. Ada dua jumlah (Tunggal dan Jamak) 21.
c. Ada tiga jenis (Maskulin, Feminin, dan Netral) 22.
d. Ada empat kasus utama (Nominatif, Akusatif, Genitif, Datif) 23.
24.
Jadi, jumlah bentuk yang mungkin ditemukan untuk satu kata bagian 25. (2x)
adalah 10 x 2 x 3 x 4 = 240 bentuk yang berbeda-beda. 26.
27.
Tidak mungkin kita bisa belajar atau hafalkan semua bentuk itu. 28.
Tetapi, pentinglah kita mampu untuk menganalisa bentuknya, sambil 29.
memakai metode yang baik. 30.
1. Tentukanlah pangkalan kata kerja. Latihan D:
2. Tentukanlah apakah ini kata bagian atau tidak.
3. Tentukanlah apakah bentuknya Aktif, Medial, atau Pasif. Jelaskanlah dan terjemahkanlah bentuk-bentuk yang berikut:
4. Tentukanlah kala yang ditunjukkan di dalam kata bagian (kini, 31.
depan, aoristus, perfek).
5. Tentukanlah jumlah, jenis, dan kasus. 33.
34.
Ingatlah bahwa bentuk / - seringkali menunjukkan bentuk Pasif. 35.
36.
Dan bentuk menunjukkan bentuk Medial. 37.
38.
Dan kalau anda menemukan bentuk kata bagian, maka anda sebaiknya 39.
selalu mencoba untuk memikirkan: Bentuk Nominatif Tunggal dari
bentuk ini adalah apa?
59
Persamaan antara infinitif dan kata benda: Kedua-duanya dapat diawali Latihan E:
oleh kata sandang. Tetapi ada perbedaan juga: Kata benda kena kasus
(Nominatif, Akusatif, Genitif, dan Datif), tetapi bentuk infinitif tidak Jelaskanlah dan terjemahkanlah bentuk-bentuk yang berikut:
dapat diubah.
Kata kerja luw memiliki beberapa bentuk infinitif:
Kini: Aoristus: Perfek:
Aktif:
Medial:
Pasif:
‘Itu makan adalah baik’
Makan adalah baik
60
Bapa kami yang di surga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami dari kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.
61
Latihan Baca 8
Pokok Pelajaran Bab 8 Kebanyakan bentuk kata kerja yang dipelajari sampai sekarang
termasuk modus indikatif.
Di dalam pelajaran ini kita akan belajar mengenai pokok-pokok pelajaran
yang berikut: 8.2. Bentuk Imperatif (perintah dan permintaan)
1. Empat Modus kata kerja bahasa Yunani Bentuk Imperatif di dalam bahasa Yunani ditemukan di dalam
2. Bentuk Imperatif (perintah dan permintaan) bentuk orang kedua dan orang ketiga.
3. Bentuk Subjunktif
4. Bentuk Optatif
Tunggal Jamak
8.1. Empat modus kata kerja bahasa Yunani
Kata kerja bahasa Yunani memiliki empat modus: Orang Kedua
Bentuk Imperatif Aktif Aoristus dapat dilihat di bawah ini: ‘anda harus dilepaskan terus’
‘kalian harus dilepaskan terus’
Tunggal Jamak
‘dia harus dilepaskan terus’
‘mereka harus dilepaskan terus’
Orang Kedua
Bentuk Imperatif Medial Aoristus dapat dilihat di bawah ini:
Orang Ketiga
Tunggal Jamak
‘dia harus dilepaskan’ Kebetulan bentuk memiliki dua arti: 1. ‘saya lepaskan terus’
‘mereka harus dilepaskan’ (indikatif) dan 2. ‘saya mungkin melepaskan terus’ (subjunktif).
8.3. Bentuk Subjunktif Dan bentuk juga memiliki dua arti: 1. ‘saya akan lepaskan terus’
(indikatif) dan 2. ‘saya mungkin melepaskan terus’ (subjunktif).
Di bawah ini ada contoh bentuk Subjunktif Aktif:
Bentuk-bentuk Subjunktif Medial/Pasif adalah sebagai berikut:
Tunggal Jamak
Tunggal Jamak
Orang Pertama
Orang Pertama
Orang Kedua
Orang Kedua
Orang Ketiga
Orang Ketiga
65
Artinya bentuk-bentuk di atas ini adalah pasif: Bentuk-bentuk Optatif Aktif ini memiliki arti masing-masing sebagai
berikut:
‘saya mungkin akan dilepaskan terus’
‘anda mungkin akan dilepaskan terus’ ‘saya ingin melepaskan terus’
‘dia mungkin akan dilepaskan terus’ ‘anda ingin melepaskan terus’
‘dia ingin melepaskan terus’
‘kami mungkin akan dilepaskan terus’
‘kalian mungkin akan dilepaskan terus’ ‘kami ingin melepaskan terus’
‘mereka mungkin akan dilepaskan terus’ ‘kalian ingin melepaskan terus’
‘mereka ingin melepaskan terus’
Subjunktif Medial juga memiliki bentuk aoristus. Untuk membentuk-
kan bentuk itu, kita harus menambah di tengah. Contohnya, Bentuk-bentuk Optatif Medial/Pasif dapat dilihat di bawah ini:
berarti ‘saya mungkin akan dilepaskan.’
Tunggal Jamak
8.4. Bentuk Optatif
Orang Pertama
Bentuk Optatif mengungkapkan keinginan atau harapan. Di bawah ini
kita akan melihat bentuk-bentuk yang paling penting saja.
Orang Kedua
Orang Kedua Artinya bentuk-bentuk ini Pasif: ‘saya ingin dilepaskan terus’, dan
sebagainya.
Orang Ketiga
66
Kata Tanya Harapan kami bahwa anda akan berusaha terus untuk belajar Bahasa
Kata Ganti Kata Bagian Kala Kini Yunani dengan lebih baik lagi. Pengertian kami akan bahasa sumber
Kata Sandang Infinitif Kala Depan Alkitab sangat menolong untuk mengerti maksud dan tujuan Alkitab.
Kata Sifat Imperfek
Kata Depan Perfek
Kata Penunjuk Aoristus
Masih ada banyak pokok lain yang kita belum belajar. Umpamanya,
kata kerja dengan akhiran belum termasuk di dalam buku ini.
Kemudian pelajaran mengenai bentuk Aoristus yang kedua masih
perlu didalami juga. Dan pemakaian Kata Bagian, Genitif Absolut,
Kata Penghubung, Kata Depan, d.l.l. juga perlu dilengkapi juga.
67
Daftar Pustaka
A. Bahasa Indonesia:
Kroneman, Dick. Terampil Membaca Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Sebuah Buku Primer, Jilid 1. Wamena: STTR, 2010.
Newman, Barclay M. Jr. Kamus Yunani-Indonesia. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2001.
Suawa, Ferdinan K. Memahami Gramatika Dasar Bahasa Yunani Koine. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2009.
Wenham, J.W. Bahasa Yunani Koine. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1987 (1977).
B. Bahasa Inggris:
Arndt, William F. and F. Wilbur Gingrich. A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature. Chicago: The
University of Chicago Press, 1957.
Blass, F. and A. Debrunner. A Greek Grammar of the New Testament and Other Early Christian Literature. Chicago and London: The
University of Chicago Press, 1973.
Dobson, John H. Learn New Testament Greek. Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, 2005.
Harvey, John D. Greek Is Good Grief. Laying the Foundation for Exegesis and Exposition. Eugene, Oregon: Wipf & Stock, 2007.
Larkin, William J. Greek is Great Gain. A Method for Exegesis and Exposition. Eugene, Oregon: Wipf & Stock, 2008.
Mounce, William D. Basics of Biblical Greek Grammar. Second Edition. Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2003 (1999).