ABJAD YUNANI
Abajad Yunani terdiri dari 24 huruf yang meliputi 7 buah vokal dan 17 buah
konsonan. Masing-masing huruf meiliki variasi bentuk dan pola ucap tersendiri.
Huruf Kapital Huruf Kecil Nama Huruf Translitrasi
A α alpha Α
B β beta B
Γ γ gamma G
Δ δ delta D
Ε ε Epsilon Ε (pendek)
Ζ ζ Zeta Z
Η η Eta Ε (Panjang)
Θ θ Theta Th
Ι ι Iota I
Κ κ Kappa K
Λ λ Lambda L
Μ μ Mu Μ
Ν ν Nu N
Ξ ξ Xi, Ksi Ks
Ο ο Omikron O (pendek)
Π π Phi P
Ρ ρ Rho R
Σ σ, ς Sigma S
Τ τ Tau Τ
Υ υ Upsilon U
Φ φ Phi, fi Ph, f
Χ χ Khi Kh, ch
Ψ ψ Psi Ps
Ω ω Omega O (panjang)
Pada awalnya orang Yunani menulis huruf secara bustrofedon, yaitu penulisan huruf yang
dilakukan seperti bentuk ular yang sedang meliuk-liuk dimana baris pertama dimulai dari kiri
1
ke kanan, emudian baris kedua melanjutkan baris perama dengan dimulai dari kanan ke kiri.
Demikian selanjutnya untuk baris berikutnya. Namun sejak abad ke-5 SM cara penulisan
huruf itu diubah menjadi hanya dari kiri ke kanan (seperti halnya huruf latin).
Naskah Kitab Perjanjian Baru yang mula-mula ditulis dengan huruf uncial yaitu huruf
yang mirip dengan huruf besar pada abja di atas. Kemudian, pada abad ke-10 Μ tulisan-
tulisan itu disempurnakan dengan menggunakan huruf Kursif, yaitu huruf yang tertulis tanpa
mengangkat pena dari kertas. Huruf kursif itu mirip dengan huruf kecil pada abjad di atas.
Pada umumnya tulisan-tulisan Yunani sekarang ini menggunakan huruf kecil/kursif
kecuali untuk menuliskan nama-nama tempat dan orang di mana huruf pertama
menggunakan huruf besar (kapital). Bahasa daerah Yunani Koine adalah bahasa sehari-hari
yang dikembangkan dari bahasa Yunani Attik, demikian pula dengan hurufnya. Bahasa
Yunani Attik adalah bahasa daerah yang digunakan di Athena pada tahun 300 SM.
Kedua
Tiga huruf yang memiliki ukuran dua kali lbih tinggi dari huruf-huruf yang pertama, yaitu
ditulis pada dua baris penulisan dan bertumpu pada baris bawah penulisan. Huruf-huruf
tersebut adalah:
Δδ Θθ Λλ
Ketiga
Ketiga, tujuh huruf Yunani yang ditulis dengan bertumpu pada baris atas dan menonjol
pada baris bawah penulisan, yaitu:
Γγ Ηη Μμ Ρρ Σς Φφ Χχ.
Catatan:
a. Tonjolan huruf η dan ς tidak sepanjang huruf lainnya
b. Penulisan huruf ς hanya digunakan pada akhir kata. Contoh:
Καρπός, πίστιις
Keempat
Empat huruf Yunani yang ditulis agak menonjol ke atas dan kebawah dari baris penulisan,
yaitu: Ββ Ζζ Ψψ
Catatan
2
Huruf kapital hanya dipergunakan untuk menuliskan nama diri atau tempat. Dalam penulisan
bahasa Yunani, kata atau kalimat yang sudah diakhiri dengan tanda titik, maka pada awal
kalimat tidak perlu dimulai dengan huruf kapital. Penulisan dalam bahasa Yunani berbeda
dengan kaidah penulisan dalamm bahasa Indonesia.
Kaidah huruf gamma γ
Dalam bahasa Yunani huruf gamma γ harus ditranslitrasikan menjadi en (n) apabila
mendahului 4 konsonan berikut, yakni: γ, κ, ξ, χ
Contoh: άγγελος ditranslitrasikan menjadi “angelos’ bukan aggelos artinya malaikat
eυαγγελίον ditranslitrasikan “Evangelion” artinya Kabar baik
Perhatikan eu dapat dibaca menjadi ev --> ευ - eu ; ηυ - êu, dibunyikan: yu atau ev
Kaidah huruf upsilon υ
Huruf upsilon (υ) dapat ditranslitrasikan sebagai “u” dalam bahasa Indonesia dengan
penggabungan berikut ini αυ, ου, υι;
contoh: ανθρωπου dibaca ‘anthropou’
tetapi jika upsilon digabung dengan epsilon ‘ε’ atau eta ‘η’ maka ευ - eu ; ηυ - êu, dibunyikan:
yu atau ev contoh eυαγγελίον ditranslitrasikan “evangelion” jika upsilon tidak dalam
penggabungan seperti diatas, maka upsilon ‘υ’ dapat ditranslitrsikan sebagai huruf ‘y’ contoh:
ψυχή = psyche
Latihan 1.
1. Tuliskanlah huruf kecil dan huruf kapital Yunani dalam 1 lembar folio
3
2. Salinlah kata-kata berikut ini sesuai dengan petunjuk pada setiap kolom
VOKAL diftong atau disebut juga rangkap dua ialah penggabungan 2 vokal (vokal tertutup
dan vokal terbuka) menjadi 1 silabe (suku kata), pengecualian bagi diftong υι di mana
keduanya adalah vokal tertutup. Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut:
αι - ai - santai - και (dan)
ει - e lemah - Eng. sailor - βασιλεια (kerajaan)
οι - oi - koboi - Φιλιπποι (Filipus)
αυ - au - kacau - αυτος
ευ - yu - Yunani - ευvλογεο (aku memberkati)
ου - u lemah - Eng. took - ουρανος (Surga; langit)
υι - wi - duniawi - υιος (anak) atau ‘gui’ seperti pada kata guitar
ιε/ιη - ye - Yesus - Ιησους (Yesus)
DIFTONG LANGKA
Diftong langka adalah diftong semu dan merupakan diftong yang jarang dijumpai. Yang
termasuk dalam diftong langka adalah ηυ dan ωυ. Cara mengucapkan diftong itu adalah
dengan membunyikan kedua vokal tersebut secara rapat, tetapi tidak mjengucapkan kedua
huruf tersebut secara jelas seperti halnya oυ dan αυ.
DIFTONG IOTA SUBSKRIP (IMPROPER DIPHTONGS)
Dalam kasus tertentu vokal ι dapat mengikuti vokal α, η dan ω, tetapi vokal ι ini ditulis
seperti bentuk koma yang diletakkan di bawah vokal-vokal tersebut sebagai berikut:
ᾳ ( āi )
ῃ ( ēi )
ῳ ( ōi )
diftong ini biasanya selalu panjang.
KONSONAN (HURUF MATI)
Konsonan bahasa Yunani dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Konsonan Alir (Likwida)
Yaitu konsonan yang diucapkan dengan membiarkan udara mengalir bebas dan tidak kaku.
Yang termasuk dalam konsonan ini adalah λ μ ν ρ
2. Konsonan Tak bersuara
Konsonan tak bersuara dapat dibagi menjadi 3 bagian sibagaimana dapat digambarkan
dalam bagan berikut:
LUNAK MENENGAH KERAS
Platal (Tenggorokan) k γ χ
Labial (bibir) π β φ
Dental (Gigi) τ δ θ
5
3. Konsonan Gabungan (sibilan)ιι
Konsonan gabungan yang mengandung bunyi ‘s’. Ada empat konsonan Yunani yang
termasuk dalam konsonan gabungan ini yaitu: ξ, σ, ψ, ζ. Tiga diantaranya merupakan
konsonanan ganda: ξ ζ ψ
Catatan:Semua diftong adalah panjang kecuali αι dan οι yang ada di akhir sebuah kata atau
tanpa diikuti oleh huruf lain/konsonan. Diftong αι dan οι bila diikuti oleh konsonan lain
menjadi panjang.
Misalnya: ανθρωποι adalah pendek
ανθρωποις adalah panjang
dalam bahasa Yunani setipa kata harus diawali dengan konsonan (huruf mati). banyak
konsonan pada awal kata yang dihilangkan sehingga sebagai penggantinya dipergunakan
tanda awal/pernafasaan (hembus). dengan demikian, setiap kata yang diawali oleh vokal atau
diftongh, selalu diberikan tanda awal/ pernafasan (hembus). bahasa Yunani memiliki dua
tanda awal/pernafasan (hembus). bahasa Yunani memiliki dua tanda awal/pernafasan
(hembus) yaitu:
Lunak (smooth breathing/ tidak berbunyi) diberi tanda “ ̓ “ dan tanda yang kedua adalah
Keras (rough breathing/ berbunyi ) diberi tanda “ ‘ “ . tanda pernafasan ini diletakkan di
atas vokal tunggal atau pada vokal kedua dalam diftong. tanda awal/pernafasan lunak tidak
dilafalkan. untuk tanda awal pernafasan keras harus diucapkan dengan bunyi “ h “ pada waktu
memulai kata tersebut. Khusus huruf ρ harus diberikan tanda awal/ pernafasan keras apabila
mengawali sebuah kata sekalipun ρ adalah sebuah konsonan.
contoh:
ἀγορά dibaca agora
αὐτός dibaca autos
҅άδης dibaca hades
҅ημέρα dibaca hemera
υίος dibaca hwios bukan huios, karena vokal rangkap υι dibaca wi
ρ҅η^ μα dibaca rhema
TANDA ELISON
tanda elison adalah tanda (‘) yang berfungsi sebagai pengganti vokal akhir sebuah kata yang
dihilangkan karena kata yang mengikutinya diawali dengan diftong.
contoh:
δἰ αὐτου (Yohanes 1:7) perubahan dari δια αὐτου
αλλ̓ ҅ίνα (Yohanes 1:8) yang sebenarnya adalah ἀλλα ίνα
6
TANDA DIARESIS
Tanda diaresis adalah tanda ‘’ yaitu tanda yang dipergunakan sebagai tanda perpaduan vokal
dalam sebuah kata dengan yang bukan vokal rangkap dan ditulis pada vokal kedua. Contoh:
̓ ̓Ησαΐας (Yesaya) terdiri dari empat suku kata (silabel), yaitu: ̓Η – σα – ΐ – ας
TANDA AKSEN
secara tradisi bahasa lisan Yunani menggunakan infeksi nada naik turun yang dinyatakan
atau ditentukan oleh tiga jenis aksen. aksen yang digunakan tersebut di antaranya adalah:
Aksen akut dengan tanda “ ΄ “ adalah aksen yang dipergunakan untuk menyatakan nada
suara menaik
Aksen graf dengan tanda “ ̀ “ adalah aksen yang dipergunakan untuk menyatakan nada
suara turun atau lembut.
Aksen sirkumfleks dengan tanda “ ͡ “ merupakan gabungan antara infeksi turun naik. tanda
ini juga sering menandai perpaduan atau perubahan vokal. selain itu, tanda ini dapat juga
menunjukkan perbedaan dua kata yang mirip. contoh:
εἰ berarti (jikalau) dan ε͡ ι berarti (engkau ada).
sehubungan dengan itu, simaklah hal berikut ini.
STUDI LEKSIKAL
̓άγω saya sedang memimpin
̓ακούω saya sedang mendengar
βλέπω saya sedang melihat
λύω saya sedang melepaskan/
menghancurkan/ membinasakan
̓έχω saya sedang mempunyai
Aksentuasi dalam bahasa Yunani demikian rumit untuk dipahami, tetapi apabila kita
menguasai sejumlah rumusan atau kaidah aksentuasi, masalah itu akan mudah dipahami.
sebelum kita melangah lebih jauh, sebaikanya kita memperhatikan beberapa hal penting
berikut ini.
7
HUKUM SILABE (SUKU KATA)
Pertama:
sebuah kata Yunani mempunyai sejumlah silabel (suku kata), di mana silabel tersebut tidak
ditentukan oleh konsonan, tetapi ditentukan oleh satu vokal; atau diftong. diftong (vokal
ganda) dihitung sebagai 1 Silabel. untuk jelasnya, mari kita perhatikan contoh beriktu ini:
δο͡υλος δο͡υ - λος (2 silabel)
λόγος λό – γος (2 silabel)
̓αδελϕός ̓α – δελ – ϕός (3 silabel)
Tidak ada ketentuan umum mengenai cara pembagian silabel Yunani. hal tersebut tidak
menjadi persoalan karena yang terpenting untuk diingat bahwa yang membentuk silabel dalm
bahasa Yunani adala vokal atau diftong.
Kedua:
Silabel dinyatakan panjang apabila silabel itu mengandung vokal panjang atau diftong αι dan
οι (kecuali diftong dan sering kali bervariasi)
contoh:
βλέπω βλέ - πω
̓ εωράκαμεν έ – ω – ρά – κα - μεν
̓ εθεασάμεθα ̓ε – θε – α – σά – με - θα
γραϕ͡η
͡ γρα - ϕ͡η
͡
Ketiga:
Bahasa Yunani bmemiliki 3 jenis silabel, yaitu:
1. Antepenult (silabel pertama)
2. Penult (silabel kedua)
3. Ultima (silabel ketiga)
contoh : θάνατος
θά : (antepenult)
να : (Penult)
τος : (Ultima)
contoh : ̓αδελϕός
̓α : (antepenult)
δελ : (Penult)
ϕός : (Ultima)
HUKUM AKSENTUASI
8
seperti sudah dijelaskan bahwa bahasa Yunani memiliki 3 jenis aksen, yaitu:
- Aksen akut, dapat menahan nada 3 silabel
- Aksen sirkumfleksus, dapat menahan nada 2 silabel
- Aksen graf, hanya dapat menahan nada 1 silabel
Aksen Akut
aksen ini senantiasa hanya menempati vokal pendek atau vokal panjang. contoh:
̔άγις , λόγος.
Aksen akut hanya dapat menempati salah satu dari ketiga silabel.
contoh:
̔άγιος , λόγος, ̔άγγελος, ̓αγάπη
Apabila ultimanya pendek, aksen akut tidak boleh diletakkan pada penult panjang.
contoh: δο͡υλος akan menjadi δούλου bila δο͡υλος jika kasusnya genitif yakni berakhiran ου
perhatikan ͡υ berubah menjadi ύ
jika kata hanya terdiri dari 2 silabel, aksen akut selalu berada pada penult pendek, baik
ultimanya panjang maupun pendek. contohnya adalah kata λόγος dan semua infleksinya
Aksen sirkumfleksus
Aksen Sirkumfleksus biasanya hanya diperkenankan menempati silabel panjang. contoh
δο͡υλος √ (benar)
λ͡ογος X (salah)
Aksensirkumfleks selalu ditempatkan pada kedua silabel terakhir (penult dan ultima)
contoh γν͡ωσις (pengetahuan); τρε͡ι ς (tiga)
Aksensirkumfleks tidak boleh ditempatkan pada penult bila ultimanya panjang.
contoh δο͡υλος bukan δο͡υλου
Jika ultimanya pendek, aksen sirkumfleks harus diletakkan apda penult panjang.
contoh: δο͡υλος bukan δούλος
Aksen Graf
Aksen akut akan berubah menjadi aksen graf apabila tidak terdapat tanda baca yang
mengantarainya dengan kata berikutnya. hal tersebut berbeda dengan aksen sirkumfleks yang
tidak akan berubah menjadi aksen graf. contoh
λόγος δούλου salah
λˋογος δούλου benar
ʽO χριστˋος ʼαγαθός benar.
Nominatif ος οι
Genitif ου ων
Datif ω οις
Akusatif ον ους
Vokatif (pada umumnya seperti nominatif)
aksen pada kata benda selalu tetap pada silabel yang sama, seperti dalam nominatif tunggal
pada seluruh deklensi (perubahan kata), kecuali hukum aksentuasi menghendaki lain.
perhatikan contoh berikut ini:
Kata ʼάγγελος TUNGGAL JAMAK
Latihan
10
Lengkapilah kata benda berikut ini dengan aksentuasi, untuk nominatif tunggalnya
telah diberikan aksentuasi.
1. ʼάποστολος
Tunggal : ʼάποστολος, αποστολου, αποστολω, αποστολον
Jamak : αποστολοι, αποστολων, αποστολοις, αποστολους
2. διάκονος
Tunggal: διάκονος, διάκονου, διάκονω, διάκονον
Jamak: διάκονοι, διάκονων, διάκονοις, διάκονους
3. θάνατος
Tunggal: θάνατος, θάνατου, θάνατω, θάνατον
Jamak: θάνατοι, θάνατων, θάνατοις, θάνατους
11
Kosa Kata
ὁ ά̓νθρωπος : Orang/ manusia ὁ νόμος :Hukum/taurat
ὁ άποστολος : Rasul ὁ λίθος : Batu
ὁ ο͒ικος : Rumah
ὁ ά̓ρτος : Roti
ὁ ὀχλος : Orang banyak
ὁ υίος : Anak laki-laki/putra
ὁ γάμος : Pernikahan
ὁ θάνατος : Kematian το ίερόν : Bait Allah
κόλπος : Pengakuan το δ͡ωρον : Pemberian/ hadiah
̓ Ιουδαίος : Orang Yahudi ὁ λογος :Firman, perkataan
διακόνοσ : Pelayan Φαρισαιος : Orang Farisi
μνημειον : Kubur ὁϕθάλμος : Mata
λέπρος : Orang Kusta
συνδριον : Majelis
παραλυτίκος : Lumpuh
ποτάμος : Sungai
ὁ μιοθός : Hadiah/gaji
το ίμάτιον : Jubah ϕίλος : Teman
το ἐργον : Pekerjaan ὁ διάβολος : Setan, iblis
ὁ δεσπότης : Tuan το ἀ̕ργύριον : Kabar baik; Injil
ὁ βαπτιστής : Pembaptis το εὐαγγέλιον : Tuan rumah
ὁ οἰκοδεσποτης : Pemuda
Berikut perubahan-perubahan (akhiran) yang terjadi jika kata benda deklensi ke-2
mengikuti artikel/kata sandang menurut kalimatnya.
12
Kasus Maskulin Netral
Tunggal Jamak Tunggal Jamak
Nominatif ος οι ον α
Genitif ου ων ου ων
Datif ῳ οις ῳ οις
Akusatif ον ους ον α
Vokatif pada umumnya sama dengan nominatif
Bahasa Yunani sering sekali tidak bisa terlepas dari penggunaan akhiran, kata sandang,
dan terjadinya perpaduan serta terikat pada tens/ kala. untuk lebih memudahkan kita
memahami perubahan-perubahan yang akan terjadi, kita perlu mengetahui hal-hal
tersebut.
Akhiran Primer dan Sekunder
Semua kata kerja dalam bahasa Yunani tidak dapat ditulis terlepas dari sebuah akhiran.
hal itu berarti dalam setiap kata kerja Yunani pasti mengandung akhiran. dengan
demikian, untuk mengetahui kata dasar/pangkal kata dalam bahasa Yunani dapat
dilakukan dengan menghilangkan akhiran pada bentuk orang pertama tunggal sambil
memperhatikan perpaduan huruf. dengan mengetahui akhiran primer dan sekunder, hal
itu akan sangat membantu kita untuk memahami sebuah kata kerja/kala, jumlah orang
(personal), aktif dan pasif.
Jumlah Akhiran Primer Akhiran Sekunder
Orang Aktif Pasif Aktif Pasif
I ω ομαι ον ομην
Tunggal II εις η ες ου
III ει εται ε(ν) ετο
I αμεν ομεθα ομεν ομετα
Jamak II ετε εσθε ετε εστε
III Ουσι(ν) ονται ον oντo
KATA SANDANG /ARTIKEL
13
Dalam bahasa Yunani banyak digunakan kata sandang/artikel. kata-kata itu sering
mengikuti kata benda dan kata sifat untuk menunjukkan bentuk-bentuk tertentu (kasus,
jenis/kelamin, dan jumlah) dari kata-kata tersebut. sifat kata sandang/ artikel adalah
sebagai penunjuk seperti kata : ‘itu’ dan ‘ini’ dalam bahasa indonesia. kata
sandang/artikel juga dapat dibandingkan dengan defenite article, yaitu ‘the’ dalam
bahasa inggris. Kata sandang juga berfungsi untuk menentukan kata benda yang sesuai
dengan coraknya (maskulin, feminin dan netral). kata-kata sandang/artikel dalam
bahasa Yunani adalah seperti yang diperlihatkan berikut ini:
Setiap kata benda dalam bahasa Yunani sudah digolongkan ke dalam jenis/kelamin
tertentu, yaitu: maskulin, feminin, dan netral. sedangkan jenis kelamin kata sifat akan
berubah menurut perubahan kata benda yang mendahuluinya. perubahan kata benda
disebut deklensi.
sebenarnya, bahasa Yunani memiliki 8 kasus, tetapi yang dapat dibedakan hanya 5 kasus
yaitu: nominatif, genetif, datif, akusatif, vokatif. Kasus-Kasus lainnya adalah α blatif,
lokatif dan instrumental. karena kasus vokatif jarang ditemukan dalam perjanjian Baru,
maka bentuknya disamakan dengan kasus nominatif.
Kata sandang/artikel ( ο
̔ , ̔οί ) dalam bahasa Yunani bertindak untuk
mengkhususkan sesuatu benda di mana hal itu disebut artikular. Misalnya ο
̔ δο͡υλος =
hamba itu. Namun sering kali pemakaian ‘itu’ ditiadakan, kadang-kadang juga
dipergunakan. khususnya dalam menerjemahkan ayat-ayat Perjanjian Baru. ‘Bentuk’
berhubungan dengan infleksi (perubahan), sedangkan ‘kasus’ berkaitan dengan fungsi.
KAIDAH KASUS
FUNGSI setiap kasus dalam bahasa Yunani adalah sebagai berikut:
Nominatif: Kasus ini sering disebut sebagai kasus ‘penamaan’ karena fungsi utamnya
adalah νuntuk menunjukkan subjek / pelaku dalam sebuah kalimat.
contoh: ̔ο άπόστολος γινώσκει τον νόμον = Rasul itu mengetahui hukum
̔ο άπόστολος merupakan nominatif yakni sebagai objek = Rasul itu
Genitif
14
Kasus ini sering disebut sebagai kasus ‘penjelasan’ karena tujuannya adalah memberikan
penjelasan kepemilikan benda, atau sumber atau hubungan di antara dua kata benda. dapat
diterjemahkan seperti “of” atau “ apostrof s (‘s) dalam bahasa Inggris, dapat juga diartikan
‘dari’ dalam bahasa Indonesia. Contoh: ̔ο υίός το͡υ άνθρώπου = anak orang itu atau anak
itu adalah anak orang itu. Maknanya menjelaskan bahwa “anak itu” adalah milik orang itu.
Datif
Kasus ini adalah sebagai penunjuk tempat, sasaran suatu aksi/tindakan atau sebagai pelengkap
penderita tidak langsung. dapat dikatakan bahwa kasus ini adalah orang atau benda yang
menderita/ menerima tindakan tidak langsung dari kata kerja transitif (kata kerja yang
mempunyai objek) atau subjek dari kata kerja pasif.
contoh: ̔ο ̔άνθρωπος μερίζει τὸν καρπός το͡ις υίο͡ις = orang itu membagikan buah kepada
anak-anak itu
“kepada anak-anak itu” adalah objek tidak langsung (penyerta)
contoh kata berikut:
“anak itu mengambil buah dari kebun” kata mengambil buah dari kebun “
merupakan (datif lokatif)
“anak itu mengambil buah dengan tongkat” kata mengambil buah dengan tongkat
merupakan (datif Instrumental)
Akusatif
kasus ini sering disebut sebagai kasus pembatasan, artinya memberi batas pada akhir sebuah
tindakan. atau dapat juga disebut sebagai penderita atau objek langsung.
contoh: ̔ο απόστολος λέγει τ̀ον λόγον = Rasul itu sedang mengatakan Firman itu
objek langsungnya adalah Firman dan tindakannya sebatas hanya pada mengatakan
Firman itu.
Vokatif
Kasus ini sering disebut sebagai kasus ‘sapaan’ sebab kasus ini berfungsi untuk menyapa.
contoh: άδελϕ̀ε βλέπω σε = saudara..! saya melihatmu atau ohhh saudara saya melihat kamu
PERPADUAN HURUF
Perpaduan konsonan, vokal dengan huruf σ (sigma)
Untuk tens/kala futur dan aoris, khususnya untuk arah aktif, berlaku perpaduan konsonan,
vokal dengan huruf σ (sigma) sebagai berikut.
Huruf +σ Hasil Perpaduan
Huruf Labial π, ϕ, β ψ
σ
Huruf Guttural κ, γ, χ ξ
Huruf Dental δ, θ, τ σ
α ησ
Vokal ε ησ
ο ωσ
15
Bentuk futur dari huruf likwida λ, ρ serta huruf nasal μν tidak menggunakan huruf σ, tetapi
cukup dengan menambahkan ε saja.
Perpaduan Vokal Untuk Tens Presen dan Imperfek Aktif ηη
ω ο ου ε ει η ῃ ῳ οι α αι ᾳ ι
α
ο
ω ω α
ου
ᾳ
οι
α
ω
ᾳ
οι ῳ
ῳ α
ω
ᾳ
ῳ
αι
οι
ε ου ει η ῃ οι η ῃ ει
Perpaduan terjadi apabila vokal pada kolom paling kiri berpadu dan mendahului vokal
pada baris paling atas. tanda sirkumfleksus menjadi tanda adanya perpaduan huruf. contoh: α
+ ο = ͡ω
Perpaduan Konsosnan dengan huruf (μ, σ τ, σθ, θ dan κ)
μ σ τ σθ θ κ
β, π, ϕ μμ ψ πτ ϕθ -
γκχ γμ ξ κτ χθ χθ / κθ -
δθτ σμ σ στ σθ -
λ λμ λσ λτ λθ - -
ρ ρμ ρσ ρτ ρθ - -
ν μμ νσ ντ νθ - -
α ητ - ηκ
ε ημ ησ - ηθ
ο ω ωσ ωτ - ωθ ωκ
Perpaduan ini juga mengikuti aturan pada bagan perpaduan vokal.
TENS / KALA DALAM BAHASA YUNANI
X
1. Aoris =
X
2. Pluperfek =
3. Imperfek = XXXX
4. Perfek = X
5. Presen = X
6. Futur =
X
17
Modus
Modus adalah unsur kata yang menghubungkan gagasan tindakan realita/nyata atau sikap
yang dimaksudkan. Modus dalam bahasa Yunani terdiri dari:
Indikatif : Menyajikan tindakan sebagai suatu kepastian atau tindakan yang benar-benar
terjadi. Contoh: saya sedang makan
Subjungtif : Menegaskan suatu tindakan yang belum pasti atau sring disebut dengan ‘modus
kemungkinan besar’
contoh: Kalau saya kaya, saya akan....
Optatif : Menyatakan ketidak pastian atau sering juga disebut modus ‘kemungkinan kecil’.
contoh: Jika saya seorang raja, saya .....
Imperatif : Menekankan pada suatu perintah. Modus tersebut tidak berkenaan dengan
kepastian kemungkinan besar dan kecil, tetapi menekankan keinginan/harapan
contoh: Pergilah melayani!
Latihan
1. Salinlah Yohanes 1:1-5 dalam bahasa Yunani, dan transliterasinya dalam bahasa
Indonesia serta perhatikan tanda-tanda baca dalam kalimat tersebut.
2. Tentukanlah silabel dari kata-kata berikut ini.
̓ αγγέλω βάλλω ϕίλεω λέγω γράϕω άγιαζω
18
PELAJARAN 2
KATA KERJA PRESENT AKTIF INDIKATIF
Kosakata
TUNGGAL JAMAK
βλεπώ -- Saya Melihat βλεπoμεν -- Kita/Kami Melihat
βλεπεiς -- Engkau Melihat βλεπεtε -- Kamu Melihat
βλεπει -- Dia melihat βλεπoσi(ν) --Mereka Melihat
19
Tense Present Aktif Indikatif tersebut dapat dirumuskan:
Persona Pangkal kata Akhiran Arti
Tunggal I Βλεπ = melihat ώ Saya melihat
Tunggal II Βλεπ = melihat εiς Engkau melihat
Tunggal III Βλεπ = melihat ει Dia melihat
Kata kerja – εω (Lihat Pelajaran 2 di atas: “Perpaduan Vokal Untuk Present dan Imperfek”)
Banyak kata kerja mempunyai kata dasar yang berkhiran ε. Apabila akhiran-akhiran
ditambahkan pada kata dasar yang demikian, maka terjadilah beberapa perubahan, sebagai
berikut:
ε + ε --> εί
ε + o --> oυ
ε + huruf hidup panjang atau huruf rangkap, maka ε itu dihilangkan
Contoh φιλεω “saya mengasihi”
Tunggal
Org I φιλεω --> φιλω saya mengasihi
Org II φιλε + εις --> φιλεις engkau mengasihi
Org II φιλε + ει --> φιλει, dia mengasihi
Jamak
Org I φιλε + ομεν --> φιλουμεν kami mengasihi
Org II φιλε + ετε --> φιλειτε Kamu (sekalian) mengasihi
Org III φιλε + οσι (v) --> φιλουσι (v) Mereka mengasihi
Pangkal kata kerja adalah bagian kata kerja yang tidak mengalami perubahan
(infleksi). Untuk memudahkan dalam menentukan perubahan kata kerja, terlebih dahulu kita
harus menemukan pangkal kata kerja. Pangkal kata kerja dapat ditentukan dengan membuang
akhiran. Untuk orang pertama tunggal akhiran primer adalah omega ‘ω’ sehingga:
βλέπω : pangkalnya λεπ
λύω : pangkalnya λυ
γινώσκω : pangkalnya γινωσκ
dalam bahasa Yunani orang ke-2 tunggal diterjemahkan dengan engkau; dan orang ke-2
Jamak diterjemahkan: ‘Kamu sekalian/ kalian”.
Oleh karena itu kita dapat menganalisis suatu kata kerja dengan memperhatikan urutan
analisisnya yaitu: Tens – diatesis (arah) – modus/ragam – Jumlah orang- asal kata dan artinya.
20
Contoh: βλέπω = Present (tens) – aktif (diatesis) – Indikatif (modus) – Org I tunggal (jumlah
org) – βλέπω (asal kata) – artinya: Saya sedang melihat.
Latihan
1. Buatlah perubahan dari kata-kata berikut ini dengan lengkap, dalam bentuk tunggal
dan jamak: γράϕουσι, ̓άγομεν, πέμπουσι, διδάσκω, λαμβάνετε, άκούμεν
2. Analisis dan terjemahkanlah kata-kata berikut ini kedalam bahasa Indonesia.
Γινώκετε, ̓άγουσι, ̓ακούομεν, λαμβάνει, διδάσκετε, ϕέρεις, ά ̓ γει, ̓εγείρω, γράϕει,
̓έχουσι.
PELAJARAN 3
KATA KERJA PRESENT PASIF INDIKATIF
Kosa Kata
̓ αναγινώσκω : Saya sedang membaca ̔ ο τόπος : Tempat
βαπτίζω : Saya sedang membaptis
̔̔ ο κοσμος : Dunia
κηρύσσω :Saya sedang berkhotbah/
̔̔ ο Θεος : Allah (tanpa artikel ialah ilahi)
memaklumkan
βάλλω : saya sedang melemparkan ̔̔ ο ληστής : Perampok
̔ ο καρδία : Hati ̓ έρημος : Padang belantara
σώζω : Saya sedang menyelamatkan φωνή : Suara
καλέω : Saya sedang memanggil ̔ ο ούρανός: Sorga /Langit
αίτέω : Saya sedang meminta/ ̔ η ζωή : Hidup
menuntut
̔ η όδος : Jalan
κρίνω : Saya sedang melahirkan
το τέκνο : Anak
γεννάω : Saya sedang membeli
̓̓ αγοράζω : Saya sedang menjaga ̔ η νόσος : Penyakit
Φυλάσσω : βαστάζω : Saya sedang memikul.
Bentuk kata kerja presen pasif indikatif menggambarkan suatu tindakan yang diterima
oleh subjek pada waktu kini. Kata kerja Presen pasif Indikatif dapat dibentuk dengan
menggunakan atau menambahkan akhiran primer pasif (lihat pelajaran.2) pada kata dasarnya/
pangkal kata kerjanya. Dalam perkembangan bahasa Yunani, telah terjadi beberapa perubahan
pada orang kedua tunggal (akhiran orang kedua tunggal menggunakan σαι) λυέσαι, dimana σ
dihilangkan dan vokal ε dan α dipadukan menjadi η, sehingga kata tersebut menjadi λύῃ.
Contoh: λύω = saya sedang melepaskan
Persona Yunani Arti
21
Tunggal I λύομαι Saya sedang dilepaskan
Tunggal II λύῃ Engkau sedang dilepaskan
Tunggal III λύεται Dia sedang dilepaskan
Jamak I λύομεθα Kami/Kita sedang dilepaskan
Jamak II λύεθε Kamu sekalian sedang dilepaskan
Jamak III λύονται Mereka sedang dilepaskan
PELAJARAN 6
KATA KERJA PRESEN MEDIAL INDIKATIF
Kosakata
δοξάζω : Saya sedang memuliakan εσθίω : Saya sedang makan
βαίνω : Saya sedang pergi αίρω : Saya sedang mengambil/
κραζω : Saya sedang berseru/
memungut
berteriak
φιλέω : Saya sedang mengasihi
άποστέλλω : Saya sedang mengutus
καταβαίνω : Saya sedang turun φωτίζω : Saya sedang menerangkan
συνάγω : Saya sedang mengumpulkan/ θεωρέω : Saya sedang memandang/melihat
berkumpul bersama τηρέω : Saya sedang menjaga/ memperhatikan
Φαρισάιως : Orang Farisi λαλέω : Saya sedang bercakap/ mengucapkan
Dalam diatesis/ arah medial, subjek bertindak sedemikian rupa sehingga ia mengambil bagian
dalam akibat tindakan tersebut. Tekanan utamanya ada pada subjek dan bukan pada tindakan
yang dilakukan. Diatesis medial menunjukkan pada subjek yang mengalami dampak dari
tindakan yang dilakukan. Contoh: “Yudas menggantung diri” (Matius 27:5)
Dalam Praktiknya, diatesis medial dapat dikategorikan dalam 3 jenis:
1. Medial Refleksif
Medial jenis ini menjelaskan akibat dari tindakan yang secara langsung dialami pada diri/
pelaku tindakan tersebut.
Contoh: ὁ δο͡υλος λύεται “Hamba itu melepaskan diri”
2. Medial Intensif
Medial jenis ini adalah pelaku sebagai pelaksana tindakan; sebagai pelaksana
dibandingkan dengan keterlibatannya dalam tindakan yang dilakukan tersebut
Contoh: “Ia membunuh orang itu”
Maksudnya, dialah dan bukan orang lain yang melakukan pembunuhan itu
3. Medial Resiprokal
Medial resiprokal lebih menekankan pada tindakan yang bersifat “saling”; oelh karena
itu, dalam medial jenis ini subjeknya selalu jamak.
Contoh: ὁί δο͡υλοί διδάσκονται “Hamba-hamba itu saling mengajar satu dengan yang
lainnya”
Catatan: Rumus diatesis medial presen, imperfek dan perfek sama dengan rumus “presen
pasif”. Perbedaannya hanya terletak pada fungsi masing-masing yang akan
ditunjukkan oleh konteksnya.
Contoh kata kerja presen medial indikatif adalah sebagai berikut:
23
Persona Yunani Arti
Tunggal I λύομαι Saya sedang melepasakan diri sendiri
Tunggal II λύη Engkau sedang melepaskan diri sendiri
Tunggal III λύεται Dia sedang melepaskan dirinya sendiri
Jamak I λύομεθα Kami/kita sedang melepaskan diri kita sendiri
Jamak II λύεσθε Kamu sekalian sedang melepaskan dirimu
sendiri
Jamak III λύονται Mereka sedang melepaskan diri mereka sendiri
Seperti telah dijelaskan, bahwa jika kita melihat kata kerja Presen Medial Indikatif maka
rumusnya sama dengan konstruksi kata kerja presen pasif Indikatif yaitu:
Latihan
A. Terjemahkanlah kalimat-kalimat berikut ini ke dalam bahasa Indonesia
1. ὁι ά̕νθρωποι λαμβάνονται ̕άρτον καί καρπόν
2. ὁι μαθηται διδάσκονται τὸν λόγον τ͡ης ἀληθείας
3. ὁ ἀγγελος ἀποστέλλεται ὑπο θεο͡υ ἐκ το͡υ οί̓κου καί τήν ἐρημον
B. Buatlah perubahan bentuk dalam kata kerja presen medial indikatif dengan kata-
kata berikut
κράζω, φιλέω, φωστίζω, συνάγω, λαλέω, θεωρέω
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66