Anda di halaman 1dari 66

PELAJARAN 1

KAIDAH-KAIDAH BAHASA YUNANI; KATA BENDA DEKLENSI KEDUA

ABJAD YUNANI
Abajad Yunani terdiri dari 24 huruf yang meliputi 7 buah vokal dan 17 buah
konsonan. Masing-masing huruf meiliki variasi bentuk dan pola ucap tersendiri.
Huruf Kapital Huruf Kecil Nama Huruf Translitrasi
A α alpha Α
B β beta B
Γ γ gamma G
Δ δ delta D
Ε ε Epsilon Ε (pendek)
Ζ ζ Zeta Z
Η η Eta Ε (Panjang)
Θ θ Theta Th
Ι ι Iota I
Κ κ Kappa K
Λ λ Lambda L
Μ μ Mu Μ
Ν ν Nu N
Ξ ξ Xi, Ksi Ks
Ο ο Omikron O (pendek)
Π π Phi P
Ρ ρ Rho R
Σ σ, ς Sigma S
Τ τ Tau Τ
Υ υ Upsilon U
Φ φ Phi, fi Ph, f
Χ χ Khi Kh, ch
Ψ ψ Psi Ps
Ω ω Omega O (panjang)

Pada awalnya orang Yunani menulis huruf secara bustrofedon, yaitu penulisan huruf yang
dilakukan seperti bentuk ular yang sedang meliuk-liuk dimana baris pertama dimulai dari kiri

1
ke kanan, emudian baris kedua melanjutkan baris perama dengan dimulai dari kanan ke kiri.
Demikian selanjutnya untuk baris berikutnya. Namun sejak abad ke-5 SM cara penulisan
huruf itu diubah menjadi hanya dari kiri ke kanan (seperti halnya huruf latin).
Naskah Kitab Perjanjian Baru yang mula-mula ditulis dengan huruf uncial yaitu huruf
yang mirip dengan huruf besar pada abja di atas. Kemudian, pada abad ke-10 Μ tulisan-
tulisan itu disempurnakan dengan menggunakan huruf Kursif, yaitu huruf yang tertulis tanpa
mengangkat pena dari kertas. Huruf kursif itu mirip dengan huruf kecil pada abjad di atas.
Pada umumnya tulisan-tulisan Yunani sekarang ini menggunakan huruf kecil/kursif
kecuali untuk menuliskan nama-nama tempat dan orang di mana huruf pertama
menggunakan huruf besar (kapital). Bahasa daerah Yunani Koine adalah bahasa sehari-hari
yang dikembangkan dari bahasa Yunani Attik, demikian pula dengan hurufnya. Bahasa
Yunani Attik adalah bahasa daerah yang digunakan di Athena pada tahun 300 SM.

Cara Penulisan Abjad Yunani


Bila diperhatikan dengan seksama, ada 4 (empat) pembagian karakteristik dalam
penulisan abjad Yunani, diantaranya adalah:
Pertama
Sebelas huruf Yunani yang memiliki tinggi dan lebar yang sama dan ditulis dengan memenuhi
baris penulisan serta tidakmelewati garis atas dan gais bawah penulisan. Huruf-huruf
tersebut adalah:
Αα Εε Ιι Κκ Νν Οο Ππ Σσ Ττ Υυ Ωω

Kedua
Tiga huruf yang memiliki ukuran dua kali lbih tinggi dari huruf-huruf yang pertama, yaitu
ditulis pada dua baris penulisan dan bertumpu pada baris bawah penulisan. Huruf-huruf
tersebut adalah:
Δδ Θθ Λλ
Ketiga
Ketiga, tujuh huruf Yunani yang ditulis dengan bertumpu pada baris atas dan menonjol
pada baris bawah penulisan, yaitu:
Γγ Ηη Μμ Ρρ Σς Φφ Χχ.
Catatan:
a. Tonjolan huruf η dan ς tidak sepanjang huruf lainnya
b. Penulisan huruf ς hanya digunakan pada akhir kata. Contoh:
Καρπός, πίστιις
Keempat
Empat huruf Yunani yang ditulis agak menonjol ke atas dan kebawah dari baris penulisan,
yaitu: Ββ Ζζ Ψψ
Catatan
2
Huruf kapital hanya dipergunakan untuk menuliskan nama diri atau tempat. Dalam penulisan
bahasa Yunani, kata atau kalimat yang sudah diakhiri dengan tanda titik, maka pada awal
kalimat tidak perlu dimulai dengan huruf kapital. Penulisan dalam bahasa Yunani berbeda
dengan kaidah penulisan dalamm bahasa Indonesia.
Kaidah huruf gamma γ
Dalam bahasa Yunani huruf gamma γ harus ditranslitrasikan menjadi en (n) apabila
mendahului 4 konsonan berikut, yakni: γ, κ, ξ, χ
Contoh: άγγελος ditranslitrasikan menjadi “angelos’ bukan aggelos artinya malaikat
eυαγγελίον ditranslitrasikan “Evangelion” artinya Kabar baik
Perhatikan eu dapat dibaca menjadi ev --> ευ - eu ; ηυ - êu, dibunyikan: yu atau ev
Kaidah huruf upsilon υ
Huruf upsilon (υ) dapat ditranslitrasikan sebagai “u” dalam bahasa Indonesia dengan
penggabungan berikut ini αυ, ου, υι;
contoh: ανθρωπου dibaca ‘anthropou’
tetapi jika upsilon digabung dengan epsilon ‘ε’ atau eta ‘η’ maka ευ - eu ; ηυ - êu, dibunyikan:
yu atau ev contoh eυαγγελίον ditranslitrasikan “evangelion” jika upsilon tidak dalam
penggabungan seperti diatas, maka upsilon ‘υ’ dapat ditranslitrsikan sebagai huruf ‘y’ contoh:
ψυχή = psyche

Kaidah Two In One


Kita harus senantiasa mengingat bahwa terdapat empat huruf two in one dalam transliterasi yunani-
latin yakni:
Θ θ = Th, th
Χ χ = Kh, kh
Φ φ = Ph, ph atau fh
Ψψ = Ps,ps
Contoh langkah penulisan abjad Yunani

Latihan 1.
1. Tuliskanlah huruf kecil dan huruf kapital Yunani dalam 1 lembar folio

3
2. Salinlah kata-kata berikut ini sesuai dengan petunjuk pada setiap kolom

No Huruf Kecil Huruf Kapital Translitrasi


1 φαρισαιων
2 ΙΗΣΟΥΣ
3 Άμήν
4 νικόδημυς
5 ΑΝΘΡΩΠΟΣ
6 ϋδατος
7 πνευματος
8 διδασκαλος
9 σαρκος
10 μητρός
11 ΟΥΡΑΝΟΥ
12 ΒΑΣΙΛΕΙΑΝ

3. Translitrasikan kata-kata berikut ini


Ουτως γαρ ήγαπησεν ό Θεός τόν κόσμον τόν υίον τόν μονογενη έδωκεν
ίνα πάς ό πιστεύων εις αυτό μή απόληται άλλ έχη ζώήν αιωνιον

KLASIFIKASI HURUF YUNANI: VOKAL

Bahasa Yunanai mengandung 7 buah vokal yang terdiri dari α ε η ι ο υ ω. Dalam


bahasa Yunani vokal ε ο selalu pendek, sedangkan vokal η, ω selalu panjang. Biasanya vokal
α ι υ menjadi pendek atau panjang tergantung pada pengamatan pembaca dalam menetukan
nada atau bunyi vokal-vokal tersebut. Vokal α ε η ο disebut sebagai vokal terbuka karena
diucapkan dengan cara membuka mulut secara baik, sedangkan vokal ι υ disebut vokal
tertutup karena diucapkan dengan mulut agak tertutup. Dengan demikian, vokal bahasa
Yunani dapat digambarkan dalam bagan berikut ini.
VOKAL PENDEK VOKAL PANJANG
α α
TERBUKA ε η
ο ω
TERTUTUP ί ι
4
υ υ
VOKAL DIFTONG

VOKAL diftong atau disebut juga rangkap dua ialah penggabungan 2 vokal (vokal tertutup
dan vokal terbuka) menjadi 1 silabe (suku kata), pengecualian bagi diftong υι di mana
keduanya adalah vokal tertutup. Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut:
αι - ai - santai - και (dan)
ει - e lemah - Eng. sailor - βασιλεια (kerajaan)
οι - oi - koboi - Φιλιπποι (Filipus)
αυ - au - kacau - αυτος
ευ - yu - Yunani - ευvλογεο (aku memberkati)
ου - u lemah - Eng. took - ουρανος (Surga; langit)
υι - wi - duniawi - υιος (anak) atau ‘gui’ seperti pada kata guitar
ιε/ιη - ye - Yesus - Ιησους (Yesus)

DIFTONG LANGKA
Diftong langka adalah diftong semu dan merupakan diftong yang jarang dijumpai. Yang
termasuk dalam diftong langka adalah ηυ dan ωυ. Cara mengucapkan diftong itu adalah
dengan membunyikan kedua vokal tersebut secara rapat, tetapi tidak mjengucapkan kedua
huruf tersebut secara jelas seperti halnya oυ dan αυ.
DIFTONG IOTA SUBSKRIP (IMPROPER DIPHTONGS)
Dalam kasus tertentu vokal ι dapat mengikuti vokal α, η dan ω, tetapi vokal ι ini ditulis
seperti bentuk koma yang diletakkan di bawah vokal-vokal tersebut sebagai berikut:
ᾳ ( āi )
ῃ ( ēi )
ῳ ( ōi )
diftong ini biasanya selalu panjang.
KONSONAN (HURUF MATI)
Konsonan bahasa Yunani dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Konsonan Alir (Likwida)
Yaitu konsonan yang diucapkan dengan membiarkan udara mengalir bebas dan tidak kaku.
Yang termasuk dalam konsonan ini adalah λ μ ν ρ
2. Konsonan Tak bersuara
Konsonan tak bersuara dapat dibagi menjadi 3 bagian sibagaimana dapat digambarkan
dalam bagan berikut:
LUNAK MENENGAH KERAS
Platal (Tenggorokan) k γ χ
Labial (bibir) π β φ
Dental (Gigi) τ δ θ

5
3. Konsonan Gabungan (sibilan)ιι
Konsonan gabungan yang mengandung bunyi ‘s’. Ada empat konsonan Yunani yang
termasuk dalam konsonan gabungan ini yaitu: ξ, σ, ψ, ζ. Tiga diantaranya merupakan
konsonanan ganda: ξ ζ ψ
Catatan:Semua diftong adalah panjang kecuali αι dan οι yang ada di akhir sebuah kata atau
tanpa diikuti oleh huruf lain/konsonan. Diftong αι dan οι bila diikuti oleh konsonan lain
menjadi panjang.
Misalnya: ανθρωποι adalah pendek
ανθρωποις adalah panjang

TANDA AWAL/HEMBUS/PERNAFASAN (BREATHING)

dalam bahasa Yunani setipa kata harus diawali dengan konsonan (huruf mati). banyak
konsonan pada awal kata yang dihilangkan sehingga sebagai penggantinya dipergunakan
tanda awal/pernafasaan (hembus). dengan demikian, setiap kata yang diawali oleh vokal atau
diftongh, selalu diberikan tanda awal/ pernafasan (hembus). bahasa Yunani memiliki dua
tanda awal/pernafasan (hembus). bahasa Yunani memiliki dua tanda awal/pernafasan
(hembus) yaitu:
Lunak (smooth breathing/ tidak berbunyi) diberi tanda “ ̓ “ dan tanda yang kedua adalah

Keras (rough breathing/ berbunyi ) diberi tanda “ ‘ “ . tanda pernafasan ini diletakkan di
atas vokal tunggal atau pada vokal kedua dalam diftong. tanda awal/pernafasan lunak tidak
dilafalkan. untuk tanda awal pernafasan keras harus diucapkan dengan bunyi “ h “ pada waktu
memulai kata tersebut. Khusus huruf ρ harus diberikan tanda awal/ pernafasan keras apabila
mengawali sebuah kata sekalipun ρ adalah sebuah konsonan.
contoh:
ἀγορά dibaca agora
αὐτός dibaca autos
҅άδης dibaca hades
҅ημέρα dibaca hemera
υίος dibaca hwios bukan huios, karena vokal rangkap υι dibaca wi
ρ҅η^ μα dibaca rhema
TANDA ELISON
tanda elison adalah tanda (‘) yang berfungsi sebagai pengganti vokal akhir sebuah kata yang
dihilangkan karena kata yang mengikutinya diawali dengan diftong.
contoh:
δἰ αὐτου (Yohanes 1:7) perubahan dari δια αὐτου
αλλ̓ ҅ίνα (Yohanes 1:8) yang sebenarnya adalah ἀλλα ίνα
6
TANDA DIARESIS

Tanda diaresis adalah tanda ‘’ yaitu tanda yang dipergunakan sebagai tanda perpaduan vokal
dalam sebuah kata dengan yang bukan vokal rangkap dan ditulis pada vokal kedua. Contoh:
̓ ̓Ησαΐας (Yesaya) terdiri dari empat suku kata (silabel), yaitu: ̓Η – σα – ΐ – ας

TANDA AKSEN
secara tradisi bahasa lisan Yunani menggunakan infeksi nada naik turun yang dinyatakan
atau ditentukan oleh tiga jenis aksen. aksen yang digunakan tersebut di antaranya adalah:
Aksen akut dengan tanda “ ΄ “ adalah aksen yang dipergunakan untuk menyatakan nada
suara menaik
Aksen graf dengan tanda “ ̀ “ adalah aksen yang dipergunakan untuk menyatakan nada
suara turun atau lembut.
Aksen sirkumfleks dengan tanda “ ͡ “ merupakan gabungan antara infeksi turun naik. tanda
ini juga sering menandai perpaduan atau perubahan vokal. selain itu, tanda ini dapat juga
menunjukkan perbedaan dua kata yang mirip. contoh:
εἰ berarti (jikalau) dan ε͡ ι berarti (engkau ada).
sehubungan dengan itu, simaklah hal berikut ini.
STUDI LEKSIKAL
̓άγω saya sedang memimpin
̓ακούω saya sedang mendengar
βλέπω saya sedang melihat
λύω saya sedang melepaskan/
menghancurkan/ membinasakan
̓έχω saya sedang mempunyai

҅ο ̓άγγελος utusan / malaikat


҅ο ̓αδελϕός saudara laki-laki
҅ο δο͡υλος hamba/budak
҅ο κάρπος buah
҅ο λόγος Firman/ kata

Aksentuasi dalam bahasa Yunani demikian rumit untuk dipahami, tetapi apabila kita
menguasai sejumlah rumusan atau kaidah aksentuasi, masalah itu akan mudah dipahami.
sebelum kita melangah lebih jauh, sebaikanya kita memperhatikan beberapa hal penting
berikut ini.

7
HUKUM SILABE (SUKU KATA)
Pertama:
sebuah kata Yunani mempunyai sejumlah silabel (suku kata), di mana silabel tersebut tidak
ditentukan oleh konsonan, tetapi ditentukan oleh satu vokal; atau diftong. diftong (vokal
ganda) dihitung sebagai 1 Silabel. untuk jelasnya, mari kita perhatikan contoh beriktu ini:
δο͡υλος δο͡υ - λος (2 silabel)
λόγος λό – γος (2 silabel)
̓αδελϕός ̓α – δελ – ϕός (3 silabel)
Tidak ada ketentuan umum mengenai cara pembagian silabel Yunani. hal tersebut tidak
menjadi persoalan karena yang terpenting untuk diingat bahwa yang membentuk silabel dalm
bahasa Yunani adala vokal atau diftong.
Kedua:
Silabel dinyatakan panjang apabila silabel itu mengandung vokal panjang atau diftong αι dan
οι (kecuali diftong dan sering kali bervariasi)
contoh:
βλέπω βλέ - πω
̓ εωράκαμεν έ – ω – ρά – κα - μεν
̓ εθεασάμεθα ̓ε – θε – α – σά – με - θα
γραϕ͡η
͡ γρα - ϕ͡η
͡

δο͡υλος : δο͡υ - λος


Χριστος : Χρι -στος
̓ Ησαΐας : ̓Η – σα- ΐας
παρρησια : παρ – ρη –σι – α

Ketiga:
Bahasa Yunani bmemiliki 3 jenis silabel, yaitu:
1. Antepenult (silabel pertama)
2. Penult (silabel kedua)
3. Ultima (silabel ketiga)
contoh : θάνατος
θά : (antepenult)
να : (Penult)
τος : (Ultima)
contoh : ̓αδελϕός
̓α : (antepenult)
δελ : (Penult)
ϕός : (Ultima)

HUKUM AKSENTUASI
8
seperti sudah dijelaskan bahwa bahasa Yunani memiliki 3 jenis aksen, yaitu:
- Aksen akut, dapat menahan nada 3 silabel
- Aksen sirkumfleksus, dapat menahan nada 2 silabel
- Aksen graf, hanya dapat menahan nada 1 silabel
Aksen Akut
aksen ini senantiasa hanya menempati vokal pendek atau vokal panjang. contoh:
̔άγις , λόγος.
Aksen akut hanya dapat menempati salah satu dari ketiga silabel.
contoh:
̔άγιος , λόγος, ̔άγγελος, ̓αγάπη
Apabila ultimanya pendek, aksen akut tidak boleh diletakkan pada penult panjang.
contoh: δο͡υλος akan menjadi δούλου bila δο͡υλος jika kasusnya genitif yakni berakhiran ου
perhatikan ͡υ berubah menjadi ύ
jika kata hanya terdiri dari 2 silabel, aksen akut selalu berada pada penult pendek, baik
ultimanya panjang maupun pendek. contohnya adalah kata λόγος dan semua infleksinya

Aksen sirkumfleksus
Aksen Sirkumfleksus biasanya hanya diperkenankan menempati silabel panjang. contoh
δο͡υλος √ (benar)
λ͡ογος X (salah)
Aksensirkumfleks selalu ditempatkan pada kedua silabel terakhir (penult dan ultima)
contoh γν͡ωσις (pengetahuan); τρε͡ι ς (tiga)
Aksensirkumfleks tidak boleh ditempatkan pada penult bila ultimanya panjang.
contoh δο͡υλος bukan δο͡υλου
Jika ultimanya pendek, aksen sirkumfleks harus diletakkan apda penult panjang.
contoh: δο͡υλος bukan δούλος
Aksen Graf
Aksen akut akan berubah menjadi aksen graf apabila tidak terdapat tanda baca yang
mengantarainya dengan kata berikutnya. hal tersebut berbeda dengan aksen sirkumfleks yang
tidak akan berubah menjadi aksen graf. contoh
λόγος δούλου salah
λˋογος δούλου benar
ʽO χριστˋος ʼαγαθός benar.

AKSEN KATA BENDA


9
secara umum dalam kata benda, kita mengenal adanya unsur-unsur untuk menunjukkan
bentuk-bentuk tertentu, yaitu: Jenis (kelamin), jumlah, kasus (hal tersebut akan
dipelajari secara khusus pada pelajaran selanjutnya).
contoh:
KASUS TUNGGAL JAMAK

Nominatif ος οι
Genitif ου ων
Datif ω οις
Akusatif ον ους
Vokatif (pada umumnya seperti nominatif)

aksen pada kata benda selalu tetap pada silabel yang sama, seperti dalam nominatif tunggal
pada seluruh deklensi (perubahan kata), kecuali hukum aksentuasi menghendaki lain.
perhatikan contoh berikut ini:
Kata ʼάγγελος TUNGGAL JAMAK

Nominatif ʼάγγελος ʼάγγελοι


Genitif ʼαγγέλου ʼαγγέλων
Datif ʼαγγέλω ʼαγγέλοις
Akusatif ʼάγγελον άγγέλους

Kata δο͡υλος TUNGGAL JAMAK

Nominatif δο͡υλος δούλοι


Genitif δούλου δούλων
Datif δούλω δούλοις
Akusatif δο͡υλον δούλους

AKSEN KATA KERJA


Aksen kata kerja sering disebut “resesif” yaitu aksen yang dapat diletakkan sejauh mungkin
dari ultima selama hukum aksentuasi mengijinkannya.
Tunggal Jamak
ʼάγω ʼάγομεν
ʼάγεις ʼάγετε
ʼάγει ʼάγουσσι

Latihan

10
Lengkapilah kata benda berikut ini dengan aksentuasi, untuk nominatif tunggalnya
telah diberikan aksentuasi.
1. ʼάποστολος
Tunggal : ʼάποστολος, αποστολου, αποστολω, αποστολον
Jamak : αποστολοι, αποστολων, αποστολοις, αποστολους

2. διάκονος
Tunggal: διάκονος, διάκονου, διάκονω, διάκονον
Jamak: διάκονοι, διάκονων, διάκονοις, διάκονους
3. θάνατος
Tunggal: θάνατος, θάνατου, θάνατω, θάνατον
Jamak: θάνατοι, θάνατων, θάνατοις, θάνατους

KATA BENDA DEKLENSI KE-2

11
Kosa Kata
ὁ ά̓νθρωπος : Orang/ manusia ὁ νόμος :Hukum/taurat
ὁ άποστολος : Rasul ὁ λίθος : Batu
ὁ ο͒ικος : Rumah
ὁ ά̓ρτος : Roti
ὁ ὀχλος : Orang banyak
ὁ υίος : Anak laki-laki/putra
ὁ γάμος : Pernikahan
ὁ θάνατος : Kematian το ίερόν : Bait Allah
κόλπος : Pengakuan το δ͡ωρον : Pemberian/ hadiah
̓ Ιουδαίος : Orang Yahudi ὁ λογος :Firman, perkataan
διακόνοσ : Pelayan Φαρισαιος : Orang Farisi
μνημειον : Kubur ὁϕθάλμος : Mata
λέπρος : Orang Kusta
συνδριον : Majelis
παραλυτίκος : Lumpuh
ποτάμος : Sungai
ὁ μιοθός : Hadiah/gaji
το ίμάτιον : Jubah ϕίλος : Teman
το ἐργον : Pekerjaan ὁ διάβολος : Setan, iblis
ὁ δεσπότης : Tuan το ἀ̕ργύριον : Kabar baik; Injil
ὁ βαπτιστής : Pembaptis το εὐαγγέλιον : Tuan rumah
ὁ οἰκοδεσποτης : Pemuda

Deklensi adalah cara menginfleksikan (membuat perubahan) kata-kata benda


bahasa Yunani. Kata benda bahasa Yunani meliputi 3 (tiga) deklensi yaitu: deklensi
pertama dengan ciri khas infleksi adalah vokal “ α “ sebagai bunyi utama. Contoh: ἡ μέρα
= hari. Deklensi kedua dengan ciri khas infleksi (perubahan) adalah vokal “o” sebagai
bunyi utamanya. Contoh:νομος = hukum. Deklensi ketiga dengan ciri khas sistemnya
ditandai oleh pangkal konsonan. (Deklensi ketiga akan dipelajari di Yunani 2). Kata
benda deklensi kedua adalah kata benda yang paling mudah dan paling banyak
digunakan.
Dalam menganalisis sebuah kata benda bahasa Yunani, ada 4 hal yang harus
diperhatikan, yaitu: deklensi, kasus, jenis/kelamin, dan jumlah. Kata benda bahasa
Yunani mengenal unsur-unsur yang berhubungan erat dengan fungsi kata seperti kasus,
jenis/kelamin, dan jumlah. Perlu diingat bahwa kata benda akan mengalami perubahan
sesuai dengan artikel/kata sandang yang mendahuluinya. (kata sandang/artikel dibahas
di pelajaran 3).

Berikut perubahan-perubahan (akhiran) yang terjadi jika kata benda deklensi ke-2
mengikuti artikel/kata sandang menurut kalimatnya.
12
Kasus Maskulin Netral
Tunggal Jamak Tunggal Jamak
Nominatif ος οι ον α
Genitif ου ων ου ων
Datif ῳ οις ῳ οις
Akusatif ον ους ον α
Vokatif pada umumnya sama dengan nominatif

Contoh: ανθρωπος = Manusia ; Nominatif : ὁ ά̓νθρωπος


Genitif : το͡υ άνθρωπου ; Datif : τ͡ω άνθρωπω
Akusatif: τον άνθρωποv
perhatikan bahwa “ὁ” baca “ho” dan το͡υ , τ͡ω , dan τον adalah artikel, bentuk-bentuk artikel
nanti akan dibahas berikutnya.

AKHIRAN, KATA SANDANG, PERPADUAN HURUF


DAN TENS/ KALA

Bahasa Yunani sering sekali tidak bisa terlepas dari penggunaan akhiran, kata sandang,
dan terjadinya perpaduan serta terikat pada tens/ kala. untuk lebih memudahkan kita
memahami perubahan-perubahan yang akan terjadi, kita perlu mengetahui hal-hal
tersebut.
Akhiran Primer dan Sekunder
Semua kata kerja dalam bahasa Yunani tidak dapat ditulis terlepas dari sebuah akhiran.
hal itu berarti dalam setiap kata kerja Yunani pasti mengandung akhiran. dengan
demikian, untuk mengetahui kata dasar/pangkal kata dalam bahasa Yunani dapat
dilakukan dengan menghilangkan akhiran pada bentuk orang pertama tunggal sambil
memperhatikan perpaduan huruf. dengan mengetahui akhiran primer dan sekunder, hal
itu akan sangat membantu kita untuk memahami sebuah kata kerja/kala, jumlah orang
(personal), aktif dan pasif.
Jumlah Akhiran Primer Akhiran Sekunder
Orang Aktif Pasif Aktif Pasif
I ω ομαι ον ομην
Tunggal II εις η ες ου
III ει εται ε(ν) ετο
I αμεν ομεθα ομεν ομετα
Jamak II ετε εσθε ετε εστε
III Ουσι(ν) ονται ον oντo
KATA SANDANG /ARTIKEL

13
Dalam bahasa Yunani banyak digunakan kata sandang/artikel. kata-kata itu sering
mengikuti kata benda dan kata sifat untuk menunjukkan bentuk-bentuk tertentu (kasus,
jenis/kelamin, dan jumlah) dari kata-kata tersebut. sifat kata sandang/ artikel adalah
sebagai penunjuk seperti kata : ‘itu’ dan ‘ini’ dalam bahasa indonesia. kata
sandang/artikel juga dapat dibandingkan dengan defenite article, yaitu ‘the’ dalam
bahasa inggris. Kata sandang juga berfungsi untuk menentukan kata benda yang sesuai
dengan coraknya (maskulin, feminin dan netral). kata-kata sandang/artikel dalam
bahasa Yunani adalah seperti yang diperlihatkan berikut ini:

Kasus Tunggal Jamak


Maskulin Feminin Netral Maskulin Feminin Netral
Nominatif ̔ο ̔η τό οί αί τά
Genitif το͡υ τ͡ης το͡υ τ͡ων τ͡ων τ͡ων
Datif τω τ͡η τ͡ω τοις ταις τοις
Akusatif τον τ͡ην το τους τας τα

Setiap kata benda dalam bahasa Yunani sudah digolongkan ke dalam jenis/kelamin
tertentu, yaitu: maskulin, feminin, dan netral. sedangkan jenis kelamin kata sifat akan
berubah menurut perubahan kata benda yang mendahuluinya. perubahan kata benda
disebut deklensi.
sebenarnya, bahasa Yunani memiliki 8 kasus, tetapi yang dapat dibedakan hanya 5 kasus
yaitu: nominatif, genetif, datif, akusatif, vokatif. Kasus-Kasus lainnya adalah α blatif,
lokatif dan instrumental. karena kasus vokatif jarang ditemukan dalam perjanjian Baru,
maka bentuknya disamakan dengan kasus nominatif.
Kata sandang/artikel ( ο
̔ , ̔οί ) dalam bahasa Yunani bertindak untuk
mengkhususkan sesuatu benda di mana hal itu disebut artikular. Misalnya ο
̔ δο͡υλος =
hamba itu. Namun sering kali pemakaian ‘itu’ ditiadakan, kadang-kadang juga
dipergunakan. khususnya dalam menerjemahkan ayat-ayat Perjanjian Baru. ‘Bentuk’
berhubungan dengan infleksi (perubahan), sedangkan ‘kasus’ berkaitan dengan fungsi.

KAIDAH KASUS
FUNGSI setiap kasus dalam bahasa Yunani adalah sebagai berikut:
Nominatif: Kasus ini sering disebut sebagai kasus ‘penamaan’ karena fungsi utamnya
adalah νuntuk menunjukkan subjek / pelaku dalam sebuah kalimat.
contoh: ̔ο άπόστολος γινώσκει τον νόμον = Rasul itu mengetahui hukum
̔ο άπόστολος merupakan nominatif yakni sebagai objek = Rasul itu

Genitif

14
Kasus ini sering disebut sebagai kasus ‘penjelasan’ karena tujuannya adalah memberikan
penjelasan kepemilikan benda, atau sumber atau hubungan di antara dua kata benda. dapat
diterjemahkan seperti “of” atau “ apostrof s (‘s) dalam bahasa Inggris, dapat juga diartikan
‘dari’ dalam bahasa Indonesia. Contoh: ̔ο υίός το͡υ άνθρώπου = anak orang itu atau anak
itu adalah anak orang itu. Maknanya menjelaskan bahwa “anak itu” adalah milik orang itu.
Datif
Kasus ini adalah sebagai penunjuk tempat, sasaran suatu aksi/tindakan atau sebagai pelengkap
penderita tidak langsung. dapat dikatakan bahwa kasus ini adalah orang atau benda yang
menderita/ menerima tindakan tidak langsung dari kata kerja transitif (kata kerja yang
mempunyai objek) atau subjek dari kata kerja pasif.
contoh: ̔ο ̔άνθρωπος μερίζει τὸν καρπός το͡ις υίο͡ις = orang itu membagikan buah kepada
anak-anak itu
“kepada anak-anak itu” adalah objek tidak langsung (penyerta)
contoh kata berikut:
“anak itu mengambil buah dari kebun” kata mengambil buah dari kebun “
merupakan (datif lokatif)
“anak itu mengambil buah dengan tongkat” kata mengambil buah dengan tongkat
merupakan (datif Instrumental)
Akusatif
kasus ini sering disebut sebagai kasus pembatasan, artinya memberi batas pada akhir sebuah
tindakan. atau dapat juga disebut sebagai penderita atau objek langsung.
contoh: ̔ο απόστολος λέγει τ̀ον λόγον = Rasul itu sedang mengatakan Firman itu
objek langsungnya adalah Firman dan tindakannya sebatas hanya pada mengatakan
Firman itu.
Vokatif
Kasus ini sering disebut sebagai kasus ‘sapaan’ sebab kasus ini berfungsi untuk menyapa.
contoh: άδελϕ̀ε βλέπω σε = saudara..! saya melihatmu atau ohhh saudara saya melihat kamu
PERPADUAN HURUF
Perpaduan konsonan, vokal dengan huruf σ (sigma)
Untuk tens/kala futur dan aoris, khususnya untuk arah aktif, berlaku perpaduan konsonan,
vokal dengan huruf σ (sigma) sebagai berikut.
Huruf +σ Hasil Perpaduan
Huruf Labial π, ϕ, β ψ

σ
Huruf Guttural κ, γ, χ ξ
Huruf Dental δ, θ, τ σ
α ησ
Vokal ε ησ
ο ωσ

15
Bentuk futur dari huruf likwida λ, ρ serta huruf nasal μν tidak menggunakan huruf σ, tetapi
cukup dengan menambahkan ε saja.
Perpaduan Vokal Untuk Tens Presen dan Imperfek Aktif ηη
ω ο ου ε ει η ῃ ῳ οι α αι ᾳ ι
α
ο
ω ω α
ου
ᾳ
οι
α
ω
ᾳ
οι ῳ
ῳ α
ω
ᾳ
ῳ
αι
οι
ε ου ει η ῃ οι η ῃ ει
Perpaduan terjadi apabila vokal pada kolom paling kiri berpadu dan mendahului vokal
pada baris paling atas. tanda sirkumfleksus menjadi tanda adanya perpaduan huruf. contoh: α
+ ο = ͡ω
Perpaduan Konsosnan dengan huruf (μ, σ τ, σθ, θ dan κ)
μ σ τ σθ θ κ
β, π, ϕ μμ ψ πτ ϕθ -
γκχ γμ ξ κτ χθ χθ / κθ -
δθτ σμ σ στ σθ -

λ λμ λσ λτ λθ - -
ρ ρμ ρσ ρτ ρθ - -
ν μμ νσ ντ νθ - -
α ητ - ηκ
ε ημ ησ - ηθ
ο ω ωσ ωτ - ωθ ωκ
Perpaduan ini juga mengikuti aturan pada bagan perpaduan vokal.
TENS / KALA DALAM BAHASA YUNANI
X
1. Aoris =
X
2. Pluperfek =

3. Imperfek = XXXX

4. Perfek = X

5. Presen = X

6. Futur =
X

Masa Lampau Kini Masa yang akan datang

Keterangan: x : Terjadinya peristiwa; l: Batas/limit terjadinya peristiwa


: Lama / Periode berlakunya suatu peristiwa atau aksi.
16
Tens/Kala adalah unsur kata kerja yang menjelaskan cara subjek dalam menyajikan tindakan
yang berkaitan dengan aspek (jenis Tindakan) dan waktu. Waktu tindakan meliputi masa
lampau, kini dan masa yang akan datang.
Pada umumnya, masalah jenis tindakan menyangkut dua kemungkinan, yaitu “linier” dan
“pungtiliar”. tindakan linier digambarkan dengan suatu garis, dimana tindakan tersebut
sering bersifat progresif (terus menerus). Contohnya: “Saya sedang melepaskan” yang
termasuk dalam tindakan ini adalah tens/kala: Presen, Imperfek, sering juga Futur. sedangkan
tindakan yang “pungtiliar” yang juga sering disebut sebagai tindakan yang tanpa penjelasan,
digambarkan dengan satu titik atau permulaan tindakan. Contohnya: “ia telah melepaskan”
atau “Yesus telah mati” (Yoh. 19:33) kategori dalam tindakan ini adalah tens aoris, sering
juga futur. Sedangkan tens/kala perfek dan pluperfek lebih menekankan pada perspektif
tercapainya suatu tindakan atau tidak, atau selesai tidaknya suatu aksi/perbuatan yang
dilakukan oleh Subjek.
1. Tens Aoris : Untuk menyatakan bahwa suatu hal pernah terjadi atau pernah
d dilakukan (lampau selesai)
contoh: ̓ελύσα = saya dulu (pernah) melepaskan
2. Tens Pluperfek : Suatu keadaan dahulu yang diakibatkan oleh sesuatu yang terjadi atau
dilakukan sebelumnya
contoh: ( ̓ε) λελύκειν = saya telah melepaskan
3. Tens Imperfek : Untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan/ pekerjaan sedang
berulangkali (terus menerus) dilakukan pada waktu lampau
contoh: ̓ελυ͡ον = saya dahulu sedang melepaskan.
4. Tens Perfek : Untuk menunjukkan keadaan sekarang yang diakibatkan oleh sesuatu
tindakan yang dilakukan pada masa lampau
contoh: λελύκα = saya telah melepaskan
5. Tens Presen : Untuk menunjukkan bahwa suatu pekerjaan atau tindakan yang
sedang dilakukan berulangkali (terus menerus) dalam waktu kini atau
dikemudian hari pasti terjadi.
contoh: λύω = saya sedang melepaskan
6. Tens Futur : Untuk menunjukkan bahwa sesuatu akan dikerjakan atau akan terjadi.
contoh: λύσω = saya akan melepaskan.
Diatesis
Diatesis adalah unsur kata kerja yang menjelaskan mengenai hubungan antara tindakan dan
subjek sebagai pelaku tindakan tersebut. Diatesis (arah) kata kerja dalam bahasa Yunani
teridir dari 3 Jenis, yaitu:
Aktif : Subjek bertindak sebagai pelaku yang aktif
Pasif : Subjek sebagai penderita atau penerima tindakan (passif)
Medial : Subjek bertindak sebagai pelaku tindakan dan sekaligus juga sebagai penderita.
contoh: “Ia menggantung dirinya” (Matius 27:5)

17
Modus
Modus adalah unsur kata yang menghubungkan gagasan tindakan realita/nyata atau sikap
yang dimaksudkan. Modus dalam bahasa Yunani terdiri dari:
Indikatif : Menyajikan tindakan sebagai suatu kepastian atau tindakan yang benar-benar
terjadi. Contoh: saya sedang makan
Subjungtif : Menegaskan suatu tindakan yang belum pasti atau sring disebut dengan ‘modus
kemungkinan besar’
contoh: Kalau saya kaya, saya akan....
Optatif : Menyatakan ketidak pastian atau sering juga disebut modus ‘kemungkinan kecil’.
contoh: Jika saya seorang raja, saya .....
Imperatif : Menekankan pada suatu perintah. Modus tersebut tidak berkenaan dengan
kepastian kemungkinan besar dan kecil, tetapi menekankan keinginan/harapan
contoh: Pergilah melayani!
Latihan
1. Salinlah Yohanes 1:1-5 dalam bahasa Yunani, dan transliterasinya dalam bahasa
Indonesia serta perhatikan tanda-tanda baca dalam kalimat tersebut.
2. Tentukanlah silabel dari kata-kata berikut ini.
̓ αγγέλω βάλλω ϕίλεω λέγω γράϕω άγιαζω

18
PELAJARAN 2
KATA KERJA PRESENT AKTIF INDIKATIF
Kosakata

γράϕω : Saya sedang menulis λέγω : Saya sedang berkata


λαμβάνω : Saya sedang menerima/ γινώσκω : Saya sedang mengetahui/
mengambil mengenal
̓ εγείρω : Saya sedang bangkit διδάσκω : Saya sedang mengajar
πέμπω : Saya sedang mengutus/ ϕέρω : Saya sedang menanggung/
mengirim membawa/ memikul
λύω : Saya sedang melepaskan μένω : Saya sedang tinggal
κρύπτω : Saya sedang menyembunyikan ζητέω : Saya sedang mencari
λαλέω : Saya sedang mengucapkan

Sifat Kata Kerja


Ada sifat-sifat kata kerja dalam bahasa Yunani yang harus kita ketahui yaitu: Diatesis /arah
(Aktif, Pasif, Medial), Modus: (Indikatif, Subjungtif, Optatif, dan Imperatif), Tens/Kala:
(Aoris, Pluperfek, Perfek, Imperfek, Presen dan Futur), Orang/Pelaku: (Tunggal I, II, III dan
Jamak I, II, III).
Analisis Kata Kerja
Analisis kata kerja adalah suatu proses untuk menentukan atau memahami unsur-unsur kata
kerja secara jelas dan pasti, sebagaimana akan dijelaskan berikut ini.
Present Aktif Indikatif
Dalam bahasa Yunani kata ganti orang dapat kita temukan pada akhirannya. kata ganti
tersebut sekaligus menjadi Subjek. Dalam kalimat Present Aktif Indikatif kita menggunakan
akhiran primer aktif. Jenis verba yang paling sering dijumpai dalam Perjanjian Baru Yunani
adalah PRESENT (MASA KINI) AKTIF INDIKATIF (Present Active Indicative) yaitu
tindakan yang dilakukan pada saat ini (pada saat penulis menulis tulisannya), voice aktif
berarti subyek melakukan tindakan dan modus indikatif yang menyatakan realita (bukan
suatu probabilitas atau kemungkinan).
Tense Present Indikatif Aktif dalam bahasa Yunani lebih menunjuk kepada sesuatu yang
sedang dilakukan saat ini. Contoh dari rumus Present Indikatif Aktif menggunakan kata
Bleπώ yang berarti saya melihat:

TUNGGAL JAMAK
βλεπώ -- Saya Melihat βλεπoμεν -- Kita/Kami Melihat
βλεπεiς -- Engkau Melihat βλεπεtε -- Kamu Melihat
βλεπει -- Dia melihat βλεπoσi(ν) --Mereka Melihat

19
Tense Present Aktif Indikatif tersebut dapat dirumuskan:
Persona Pangkal kata Akhiran Arti
Tunggal I Βλεπ = melihat ώ Saya melihat
Tunggal II Βλεπ = melihat εiς Engkau melihat
Tunggal III Βλεπ = melihat ει Dia melihat

Jamak I Βλεπ = melihat oμεν Kita/kami melihat


Jamak II Βλεπ = melihat εtε Kamu melihat
Jamak III Βλεπ = melihat oσi(ν Mereka melihat

Kata kerja – εω (Lihat Pelajaran 2 di atas: “Perpaduan Vokal Untuk Present dan Imperfek”)
Banyak kata kerja mempunyai kata dasar yang berkhiran ε. Apabila akhiran-akhiran
ditambahkan pada kata dasar yang demikian, maka terjadilah beberapa perubahan, sebagai
berikut:
ε + ε --> εί
ε + o --> oυ
ε + huruf hidup panjang atau huruf rangkap, maka ε itu dihilangkan
Contoh φιλεω “saya mengasihi”
Tunggal
Org I φιλεω --> φιλω saya mengasihi
Org II φιλε + εις --> φιλεις engkau mengasihi
Org II φιλε + ει --> φιλει, dia mengasihi
Jamak
Org I φιλε + ομεν --> φιλουμεν kami mengasihi
Org II φιλε + ετε --> φιλειτε Kamu (sekalian) mengasihi
Org III φιλε + οσι (v) --> φιλουσι (v) Mereka mengasihi

Pangkal kata kerja adalah bagian kata kerja yang tidak mengalami perubahan
(infleksi). Untuk memudahkan dalam menentukan perubahan kata kerja, terlebih dahulu kita
harus menemukan pangkal kata kerja. Pangkal kata kerja dapat ditentukan dengan membuang
akhiran. Untuk orang pertama tunggal akhiran primer adalah omega ‘ω’ sehingga:
βλέπω : pangkalnya λεπ
λύω : pangkalnya λυ
γινώσκω : pangkalnya γινωσκ
dalam bahasa Yunani orang ke-2 tunggal diterjemahkan dengan engkau; dan orang ke-2
Jamak diterjemahkan: ‘Kamu sekalian/ kalian”.
Oleh karena itu kita dapat menganalisis suatu kata kerja dengan memperhatikan urutan
analisisnya yaitu: Tens – diatesis (arah) – modus/ragam – Jumlah orang- asal kata dan artinya.

20
Contoh: βλέπω = Present (tens) – aktif (diatesis) – Indikatif (modus) – Org I tunggal (jumlah
org) – βλέπω (asal kata) – artinya: Saya sedang melihat.
Latihan
1. Buatlah perubahan dari kata-kata berikut ini dengan lengkap, dalam bentuk tunggal
dan jamak: γράϕουσι, ̓άγομεν, πέμπουσι, διδάσκω, λαμβάνετε, άκούμεν
2. Analisis dan terjemahkanlah kata-kata berikut ini kedalam bahasa Indonesia.
Γινώκετε, ̓άγουσι, ̓ακούομεν, λαμβάνει, διδάσκετε, ϕέρεις, ά ̓ γει, ̓εγείρω, γράϕει,
̓έχουσι.

PELAJARAN 3
KATA KERJA PRESENT PASIF INDIKATIF

Kosa Kata
̓ αναγινώσκω : Saya sedang membaca ̔ ο τόπος : Tempat
βαπτίζω : Saya sedang membaptis
̔̔ ο κοσμος : Dunia
κηρύσσω :Saya sedang berkhotbah/
̔̔ ο Θεος : Allah (tanpa artikel ialah ilahi)
memaklumkan
βάλλω : saya sedang melemparkan ̔̔ ο ληστής : Perampok
̔ ο καρδία : Hati ̓ έρημος : Padang belantara
σώζω : Saya sedang menyelamatkan φωνή : Suara
καλέω : Saya sedang memanggil ̔ ο ούρανός: Sorga /Langit
αίτέω : Saya sedang meminta/ ̔ η ζωή : Hidup
menuntut
̔ η όδος : Jalan
κρίνω : Saya sedang melahirkan
το τέκνο : Anak
γεννάω : Saya sedang membeli
̓̓ αγοράζω : Saya sedang menjaga ̔ η νόσος : Penyakit
Φυλάσσω : βαστάζω : Saya sedang memikul.

Bentuk kata kerja presen pasif indikatif menggambarkan suatu tindakan yang diterima
oleh subjek pada waktu kini. Kata kerja Presen pasif Indikatif dapat dibentuk dengan
menggunakan atau menambahkan akhiran primer pasif (lihat pelajaran.2) pada kata dasarnya/
pangkal kata kerjanya. Dalam perkembangan bahasa Yunani, telah terjadi beberapa perubahan
pada orang kedua tunggal (akhiran orang kedua tunggal menggunakan σαι) λυέσαι, dimana σ
dihilangkan dan vokal ε dan α dipadukan menjadi η, sehingga kata tersebut menjadi λύῃ.
Contoh: λύω = saya sedang melepaskan
Persona Yunani Arti
21
Tunggal I λύομαι Saya sedang dilepaskan
Tunggal II λύῃ Engkau sedang dilepaskan
Tunggal III λύεται Dia sedang dilepaskan
Jamak I λύομεθα Kami/Kita sedang dilepaskan
Jamak II λύεθε Kamu sekalian sedang dilepaskan
Jamak III λύονται Mereka sedang dilepaskan

Contoh : βλέπω = saya sedang melihat


Persona Yunani Arti
Tunggal I βλέπμαι Saya sedang dilihat
Tunggal II βλέπῃ Engkau sedang dilihat
Tunggal III βλέπεται Dia sedang dilihat
Jamak I βλέπομεθα Kami/Kita sedang dilihat n
Jamak II βλέπεθε Kamu sekalian sedang dilihat n
Jamak III βλέπονται Mereka sedang dilihat
Kaidah diatesis Pasif
Bila pelaku asli yang melakukan tindaakan terhadap subjek, konstruksi yang digunakan
adalah preposisi ̔υπό ditambah dengan ablatif atau genitif (oleh)
Contoh: διδασκεται υπό το͡υ ̓ αγγέλου “ Dia sedang diajar oleh utusan itu”
Bila pelakunya tidak subjek langsung/asli (pakai pengantara), konstruksinya menggunakan
preposisi δία ditambah dengan ablatif atau genitif (melalui).
Contoh: ̔ο κοσμος ̓εγένετο δία αὐτο͡υ “Dunia itu dijadikan melalui Dia
Bila pelakunya adalah non persona (bukan mahluk hidup), konstruksiny selalu Instrumental/
datif alat, baik dengan maupun tanpa preposisi εν (dengan).
Contoh: ὁί ἀνθροποι ἐv τ͡ω λόγω το͡υ Μεσσίου “orang-orang itu diselamatkan
dengan Firman Mesias itu”
bentuk pasif juga sering digunakan dengan atau tanpa menyebutkan pelakunya. Contoh:
ἐγείρεται “Ia sedang dibangkitkan”
Latihan
A. Terjemahkanlah kalimat-kalimat berikut ini ke dalam bahasa Indonesia
1. ἠ ἀλήθεια διδάσκεται ἐν το͒ις λόγοις το͡υ ἀποστόλου
2. ὁι οι͒κοι λύνται ὑπο τ͡͡ων πονηπ͡ων
3. ὁ πιστος ἀδελϕος σωζεται ὑπο το͡υ μαθητο͡υ το͡υ Μεσσίου
B. Buatlah perubahan bentuk kata kerja presen pasif indikatif dari kata-kata berikut: φιλέω,
λαμβάνω, λέγω, ἐκείνω, ̓έχω
C. Terjemahkanlah kalimat-kalimat berikut ke dalam bahasa Yunani
1. Murid-murid mengenal Annak Allah itu dan sedang diselamatkan dengan kata-kata
kebenaran itu
2. Para wanita baik itu mengetahui hidup damai dan jalan ke Kerajaan Allah
22
3. Kasih Allah itu sedang dikhotbahkan oleh para murid, dan mereka sedang
membaptiskan orang-orang itu.

PELAJARAN 6
KATA KERJA PRESEN MEDIAL INDIKATIF

Kosakata
δοξάζω : Saya sedang memuliakan εσθίω : Saya sedang makan
βαίνω : Saya sedang pergi αίρω : Saya sedang mengambil/
κραζω : Saya sedang berseru/
memungut
berteriak
φιλέω : Saya sedang mengasihi
άποστέλλω : Saya sedang mengutus
καταβαίνω : Saya sedang turun φωτίζω : Saya sedang menerangkan
συνάγω : Saya sedang mengumpulkan/ θεωρέω : Saya sedang memandang/melihat
berkumpul bersama τηρέω : Saya sedang menjaga/ memperhatikan
Φαρισάιως : Orang Farisi λαλέω : Saya sedang bercakap/ mengucapkan

Dalam diatesis/ arah medial, subjek bertindak sedemikian rupa sehingga ia mengambil bagian
dalam akibat tindakan tersebut. Tekanan utamanya ada pada subjek dan bukan pada tindakan
yang dilakukan. Diatesis medial menunjukkan pada subjek yang mengalami dampak dari
tindakan yang dilakukan. Contoh: “Yudas menggantung diri” (Matius 27:5)
Dalam Praktiknya, diatesis medial dapat dikategorikan dalam 3 jenis:
1. Medial Refleksif
Medial jenis ini menjelaskan akibat dari tindakan yang secara langsung dialami pada diri/
pelaku tindakan tersebut.
Contoh: ὁ δο͡υλος λύεται “Hamba itu melepaskan diri”
2. Medial Intensif
Medial jenis ini adalah pelaku sebagai pelaksana tindakan; sebagai pelaksana
dibandingkan dengan keterlibatannya dalam tindakan yang dilakukan tersebut
Contoh: “Ia membunuh orang itu”
Maksudnya, dialah dan bukan orang lain yang melakukan pembunuhan itu
3. Medial Resiprokal
Medial resiprokal lebih menekankan pada tindakan yang bersifat “saling”; oelh karena
itu, dalam medial jenis ini subjeknya selalu jamak.
Contoh: ὁί δο͡υλοί διδάσκονται “Hamba-hamba itu saling mengajar satu dengan yang
lainnya”
Catatan: Rumus diatesis medial presen, imperfek dan perfek sama dengan rumus “presen
pasif”. Perbedaannya hanya terletak pada fungsi masing-masing yang akan
ditunjukkan oleh konteksnya.
Contoh kata kerja presen medial indikatif adalah sebagai berikut:

23
Persona Yunani Arti
Tunggal I λύομαι Saya sedang melepasakan diri sendiri
Tunggal II λύη Engkau sedang melepaskan diri sendiri
Tunggal III λύεται Dia sedang melepaskan dirinya sendiri
Jamak I λύομεθα Kami/kita sedang melepaskan diri kita sendiri
Jamak II λύεσθε Kamu sekalian sedang melepaskan dirimu
sendiri
Jamak III λύονται Mereka sedang melepaskan diri mereka sendiri

Seperti telah dijelaskan, bahwa jika kita melihat kata kerja Presen Medial Indikatif maka
rumusnya sama dengan konstruksi kata kerja presen pasif Indikatif yaitu:

Pangkal Kata + Akhiran Primer Pasif

Latihan
A. Terjemahkanlah kalimat-kalimat berikut ini ke dalam bahasa Indonesia
1. ὁι ά̕νθρωποι λαμβάνονται ̕άρτον καί καρπόν
2. ὁι μαθηται διδάσκονται τὸν λόγον τ͡ης ἀληθείας
3. ὁ ἀγγελος ἀποστέλλεται ὑπο θεο͡υ ἐκ το͡υ οί̓κου καί τήν ἐρημον
B. Buatlah perubahan bentuk dalam kata kerja presen medial indikatif dengan kata-
kata berikut
κράζω, φιλέω, φωστίζω, συνάγω, λαλέω, θεωρέω

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66

Anda mungkin juga menyukai