Anda di halaman 1dari 11

PENYAJIAN PRAKTIS DALAM MENERJEMAHKAN

EFESUS 1:4-5
PENDAHULUAN

Yang disampaikan dalam penyajian ini bukanlah diskusi ilmiah bagaimana


menerjemahkan ayat-ayat Perjanjian Baru (PB), tetapi penyajian praktis bagaimana
menerjemahkan ayat-ayat PB, sebagai dasar untuk menyiapkan bahan renungan atau khotbah
ekspositori. Dalam hal ini penyaji terfokus pada efesus 1:4-5 sebagai fokus pembahasan. Efesus
1:4-5 merupakan bagian dari Efesus 1:3-14. Dalam bahasa aslinya ayat tersebut merupakan satu
kalimat panjang dari pujian Paulus kepada Allah. Adanya kata sambung “sebab” pada ayat 4; 7;
9 menunjukkan bahwa ketiga kata sambung itu merupakan alasan Allah terpuji pada ayat 3.
Sehingga ayat 3 merupakan pernyataan Allah terpuji dan ayat 4-14 adalah alasan-alasan Allah
terpuji. Ayat 3 adalah pernyataan Allah terpuji dikemukakan.
Untuk mampu menerjemahkan ayat-ayat PB diperlukan pengetahuan sintaksis dan
gramatika bahasa Yunani. Untuk memperoleh pengetahuan itu buku Gramatika dan Sintaksis
karya Dr, Petrus Maryono cukup memadai. Selain pengetahuan sintaksis bahasa Yunani,
penerjemah juga memerlukan kamus bahasa Yunani, terjemahan-terjemahan lain untuk
perbandingan dalam mengambil keputusan dalam menentukan kata. Lexicon standart adalah
BGAD, sedangkan terjemahan Alkitab versi lain, NET Bible sangat baik digunakan sebagai
pembanding, mengingat versi itu memberikan catatan-catatan pada ayat-ayat tertentu. Tentu saja
lexicon dan terjemahan-terjemahan lainnya juga perlu diperhatikan. Secara khusus penulis
menggunakan program Bible works 10 (BW10) dan Sabda4.Org. Kedua aplikasi tersebut sangat
menolong untuk melakukan usaha ini. Bagi mereka yang terbiasa dengan diagram (penampilan
kalimat atau perikop sedemikian rupa sehingga hubungan antara kata-kata dalam kalimat atau
perikop tersebut secara tatabahasa terlihat dengan jelas) tersedia diagram dalam program BW,
namun tidak perlu harus menyetujui dengan semua yang tergambar dalam diagram tersebut. Dan
bagi yang menyukai penerjemahan yang sederhana aplikasi Sabda4.org sangat membantu dalam
penerjemahannya.

METODE

Dalam hal ini penyaji akan menggunakan cara yang sederhana dalam menampilkan
alinea yang digunakan sebagai alat peraga. Penyaji akan menggambarkan alinea yang akan
diterjemahkan ( Efesus 1:4-5) dengan metode Verbal Equivalence/ Formal. Metode ini
menggunakan pendekatan literal dengan menerjemahkan setiap kata dalam bahasa aslinya ke
dalam kata-kata terjemahan yang sesuai dengan kata dalam bahasa aslinya. Metode terjemahan
ini disebut juga terjemahan literal atau kata per kata. Menurut penyaji metode ini adalah metode
yang alkitabiah, Metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1. Pertama, temukan kalimat-kalimat utama dalam perikop atau alinia itu (dalam Efesus 1:4-5
hanya ada satu kalimat);Tentukan subyek, kata kerja dan obyek langsung baik subyek
maupun obyek langsung bisa merupakan klausa).
2. Kedua taruhlah semua kata-kata yang menjelaskan subyek dan obyek langsung di bawahnya
( kata-kata yang menjelaskan subyek maupun obyek langsung adalah kata benda berkasus
genitif, kata sifat, frasa preposisi , frasa yang meiliki ide verbal (infinitif dan partisipal).
3. Yang Ketiga semua kata yang menjelaskan kata kerja ditaruh di bawah kata kerja (kata benda
berkaus datif, kata keterangan, frasa preposisi, frasa yang memiliki ide verbal yaitu
grangkaian genitif absolut, infinitif adverbial dan partisipal sirkumstansial, kata sambung
subordinasi) Keempat terjemahkan sesuai dengan letak klausa, frasa atau kata-kata.
4. Keempat, buatlah garis besar alinea yang diterjemahkan, yang merupakan ide eksegesis Dari
sini muncullah ide garis besar khotbah, yang ditindak lanjuti dengan studi kata-kata yang
mungkin perlu penjelasan lebih lanjut. Diagram susunan kalimat yang akan diterjemahkan di
susun seperti tabel di bawah ini:

Subyek Kata Kerja Obyek langsung


genitif datif genitif
kata sifat kata keterangan kata sifat
frasa preposisi frasa preposisi frasa preposisi
infinitif infinitif adverbial infinitif
partisipal partisipal sirkumstansial partisipal
kata sambung subordinasi
yang dikuti klausa
[genitif absolut]

Terjemahan Efesus 1:4-5

1:4 kaywv exelexato hmav en autw pro katabolhv kosmou einai hmav agiouv kai
amwmouv katenwpion autou en agaph

URAIAN KATA EFESUS 1 : 4


Kata Yunani Jenis/Analisa Kata Terjemahan

kaywv kata keterangan (yang menjelasakan dari Sebab


ayat 3)
exelexato Kata kerja aorist orang ke-2 Ia telah memilih
hmav Kata ganti kasus akusatif jamak kita
en Kata preposisi di dalam
autw Kata Ganti Dia
Pro Preposisi kata depan dengan genetif Sebelum
katabolhv Kata benda feminim Permulaan,
kosmou Kata benda Maskulin Dunia
einai Kata kerja Infinitif hidup
hmav Kata ganti kasus akusatif jamak Supaya kita
agiouv Kata Sifat Kudus/Suci
kai Kata Sambung Dan
amwmouv Kata Sifat dengan partikel negatif Tidak bercacat
katenwpion Kata keterangan kata depan dengan di hadapan
genetif
autou Kata ganti Dia
en Kata Preposisi Posisi Di dalam
agaph Kata benda Feminim Perjamuan Kasih
Terjemahan :
Sebab, Ia telah memilih kita di dalam Dia sebelum Permulaan Dunia, supaya Kita hidup
kudus dan tidak bercacat di hadapan Dia di dalam perjamuan Kasih

1:5 proorisav hmav eiv uioyesian dia ihsou cristou eiv auton kata thn eudokian
tou yelhmatov autou

URAIAN KATA EFESUS 1:5


Kata Yunani Jenis/Analisa Kata Terjemahan
proorisav Kata kerja Ia Telah menentukan dari
semula
hmav kata ganti kasus akusatif kepada kita
jamak
eiv Preposisi kata depan dengan untuk
akusatif
uioyesian kata benda feminin Mengadopsi/Menjadi anak-
Nya
dia Kata preposisi genetif, melalui
Preposisi utama yang
menunjukkan suatu tindakan
ihsou - Yesus
cristou - Kristus
eiv Preposisi/ kata depan utama di dalam
akusatif
auton Kata ganti dari partikel Dia
kata Preposisi akusatis dari kata au Menurut
thn Article/kata sandang jamak -Nya,
Eudokian Kata benda feminin Kerelaan
Tou Article/kata sandang yang
Yelhmatov kata benda netral Kehendaki
autou Kata ganti orang ke-2 Dia
Maculine tunggal.
Terjemahan:
1:5 Ia telah menentukan dari semula kepada kita untuk menjadi anak-Nya melalui Yesus
Kristus yang di dalam Dia menurut kerelaan-Nya yang Dia kehendaki

Terjemahan Efesus 1:4-5

1:4 Sebab, Ia telah memilih kita di dalam Dia sebelum Permulaan Dunia, supaya Kita
hidup kudus dan tidak bercacat di hadapan Dia di dalam perjamuan Kasih

1:5 Ia telah menentukan dari semula kepada kita untuk menjadi anak-Nya melalui Yesus
Kristus yang di dalam Dia menurut kerelaan-Nya yang Dia kehendaki

Diagram Teks Terjemahan Efesus 1:4-5

Sebab (kaywv )
Ia telah Memilih Kita
exelexato hmav

Di dalam Dia ( en autw )


Sebelum permulaan Dunia ( pro katabolhv kosmou )
Supaya kita (hmav)

hidup Kudus (einai agiouv)


Dan (kai)
Tak Bercacat Di Hadapan Dia (amwmouv katenwpion autou)
Di dalam perjamuan kasih. (en agaph )

Ia telah Menentukan dari semula kepada kita


proorisav hmav

Untuk (eiv)

Menjadi anak-Nya/ mengadopsi (uioyesian)

Melalui (cara) ( dia )

Yesus Kristus ( ihsou cristou )

Di dalam Dia (eiv auton )

Menurut kerelaan-Nya yang Dia kehendaki


(kata thn eudokian tou yelhmatov autou)
Garis Besar Terjemahan Teks Efesus 1:4-5

I. Apa yang Allah lakukan?


A. Memilih kita
B. Menentukan kita

II. Dimana Allah memilih / menentukan kita?


A. Di dalam Dia

III. Kapan Allah Telah Memilih kita?


A. Sebelum permulaan dunia

IV. Apa tujuan Allah memilih/menentukan kita?


A. Supaya Kita hidup Kudus
B. Tak bercacat di Hadapan Dia
C. Dalam perjamuan kasih

V. Bagaimana cara Allah memilih/menentukan kita ?


A. Melalui Yesus Kristus
B. Megadopsi/Menjadikan kita anak-Nya
C. Menurut Kerelaan-Nya yang Dia Kehendaki

PEMBAHASAN

Mendasari pembahasan pada ayat 4-5, penyaji akan menjelaskan secara garis besar pada ayat
3 terlebih dahulu supaya pembaca dapat mengetahui secara garis besar ayat-ayat tersebut.

Pada efesus 1: 3-14 ini, Rasul Paulus mengawali suratnya dengan ucapan syukur dan pujian,
disertai dengan ungkapan perasaan yang mengalir deras dan berlimpah atas segala keuntungan
besar dan berharga yang kita nikmati melalui Yesus Kristus. Memang tepatlah bila hak-hak
istimewa dari iman kepercayaan kita itu diperkatakan dan diungkapkan banyak-banyak di dalam
puji-pujian kita kepada Allah.

Secara umum Rasul Paulus memuji Allah untuk segala berkat rohani (ay. 3), di mana ia
menyebut Dia sebagai Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab, sebagai Pengantara,
Sang Bapa adalah Allah-Nya. Sedangkan sebagai Allah dan Pribadi Kedua di dalam Trinitas
Allah yang mulia, Allah adalah Bapa-Nya. Hal itu memperlihatkan persekutuan rohani antara
Kristus dan orang-orang percaya, bahwa di dalam dan melalui Dia, Allah dan Bapa Tuhan Yesus
Kristus kita adalah Allah dan Bapa mereka juga. Segala berkat datang dari Allah yang adalah
Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus. Tidak ada kebaikan yang dapat diharapkan dari Allah yang
adil dan kudus bagi makhluk-makhluk yang penuh dosa, selain melalui pengantaraan Yesus
Kristus. Ia telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani.

Awal kalimat pada ayat empat, dimulai dengan kata keterangan (kaywv ) yang berarti : Sebab,
menurut, sesuai, sebagaimana, seperti, sama seperti; Kata keterangan ini berfungsi menerangkan
kalimat sebelumnya menggunakan kalimat setelahnya. Sehingga untuk bisa mengerti apa
maksud dari ayat 4, kita perlu mengerti benar apa yang sedang disampaikan penulis kitab efesus
yaitu Paulus di ayat 3. Bila kita memperhatikan di ayat 3, Paulus menggunakan kata
euloghtov o yeov . yang secara literal berarti, Diberkatilah (sang) Allah.....yang telah
mengaruniakan berkat. Paulus secara tegas mengatakan bahwa Allah adalah sumber segala
berkat, dan Dialah yang layak untuk diberkati selama-lamanya. Lebih jauh, frasa euloghtov o
yeov dilanjutkan Paulus dengan kalimat kai pathr tou kuriou hmwn ihsou cristou
yang artinya, dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus. Paulus kerap kali menggunakan frasa
sejenis ini dalam surat-suratnya. Berikut beberapa contoh kutipan ayat yang menggunakan frasa
sejenis: a. Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus…. (2 Korintus 1:2) b. …. kamu
memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus (Roma 15:6) c. dan meminta kepada
Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa …. (Efesus 1:17) Di sini kita bisa melihat bahwa
(Sang) Allah (o yeov) adalah Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus (2 Korintus 1:2). Dan
implikasi lainnya adalah bahwa Sang Bapa dari Tuhan kita, Yesus Kristus juga adalah Allah
(Roma 15:6). Sehingga ketika Paulus menulis Allah dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus,
Paulus tidak sedang merujuk ke pribadi yang berbeda, tetapi menegaskan dua posisi dari satu
Pribadi Ilahi yang adalah Allah bagi Kristus, sekaligus Bapa bagi Kristus.

I. Apa yang Allah lakukan?

A. Ia telah memilih kita

"Ia telah memilih kita" Ini merupakan aorist middle indicative yang menekankan pilihan
menentukan dari subyeknya. Hal ini berfokus pada pilihan Bapa/Allah sebelum waktunya.
Pilihan Allah tidak harus dipahami dalam pemahaman determinisme atau dalam pemahaman
"Allah memilih beberapa” atau “Allah tidak memilih yang lain”. Tetapi kita perlu memahami
dalam pengertian perjanjian. Tuhan berjanji untuk menebus manusia yang jatuh (lih. Kej 3:15).
Allah memanggil dan memilih Abraham untuk memilih semua manusia (lih. Kej 12:3; Kel 19:5-
6). Allah sendiri memilih semua orang yang akan menjalankan iman dalam Kristus. Allah selalu
mengambil inisiatif dalam keselamatan (lih. Yoh 6:44,65). Naskah ini dan Rom 8:28-30; 9:1-
33 adalah naskah-naskah utama dalam Perjanjian Baru bagi doktrin predestinasi yang ditekankan
oleh Agustinus dan Calvin.

Segala berkat rohani di dalam Kristus pada ayat 3 dijelaskan pada satu kata kerja “memilih”
yang terdapat pada ayat 4 dan “mengadopsi” pada ayat 5. Itulah sebabnya ayat 4 dimulai dengan
kata Sebab (kaywv ) untuk menjelaskan bahwa Allah memberkati kita dengan segala berkat
rohani di dalam Kristus, sebagaimana atau sama seperti Allah memilih kita di dalam DiriNya.
Selanjutnya kita melihat bahwa kata memilih yang dipakai dalam bahasa Yunaninya adalah
exelexato yang artinya menarik keluar, mengambil, memilih. Inilah yang sering digaungkan oleh
aliran Calvinist, dalam konsep TULIP, pada bagian U, yaitu Unconditional Election. Padahal ada
kondisi yang sangat jelas bahwa pemilihan itu dilakukan di dalam Kristus. “Ia memilih kita”
tidak hanya untuk keselamatan (pembenaran) tetapi juga untuk pengudusan (lih. Kol 1:12)! Hal
ini dapat berhubungan dengan:

1. posisi kita dalam Kristus (lih. 2Kor 5:21)


2. Allah berkeinginan untuk mereproduksi karakter-Nya pada anak-anak-Nya (lih. Ef
2:10; Rom 8:28-29; Gal 4:19; 1Tes 4:3)

Kehendak Allah bagi anak-anak-Nya adalah baik surga satu hari dan keserupaan dengan
Kristus sekarang! kata ganti dalam bagian ini bersifat rancu. Sebagian besar merujuk pada
Allah Bapa. Seluruh bagian ini berbicara tentang kasih, tujuan, dan rencana-Nya untuk
menebus manusia yang jatuh. Namun demikian, dalam konteks ini jelas bahwa kata ganti
dalam ay. 7,9,13 & 14 merujuk kepada Yesus.

II. Dimana Allah memilih / menentukan kita?

"di dalam Dia" Ini adalah konsep kunci. Berkat, rahmat dan keselamatan Bapa mengalir
hanya melalui Kristus (lih. Yoh 10:7-18; 14:6). Perhatikan pengulangan dari bentuk
ketatabahasaan ini
( locative of sphere) dalam ay Ef 1:3, "dalam Kristus"; ayat Ef 1:4, "di dalam Dia"; ayat Ef
1:7, "di dalam Dia"; ayat Ef 1:9, "di dalam Dia"; v 10, "di dalam Kristus," "di dalam Dia.";
ay Ef 1:12, "dalam Kristus"; dan ayat Ef 1:13, "di dalam Dia" (dua kali). Ini adalah sejajar
dengan "dalam dia yang dikasihi" dari ay Ef 1:6. Yesus adalah jawaban "ya" Allah untuk
manusia yang jatuh (Karl Barth). Yesus adalah manusia terpilih dan semua berpotensi
terpilih di dalam Dia (lih. Yoh 3:16). Semua dari berkat Allah Bapa mengalir melalui
Kristus.

III. Kapan Allah Telah Memilih kita?

"sebelum Permulaan Dunia"

“Sebelum Permulaan Dunia” Frasa ini juga digunakan dalam Mat 25:34, Yoh 17:24, 1Pet
1:19-20 dan Wahy 13:8. Ini menunjukkan aktivitas penebusan Allah Tritunggal bahkan
sebelum Kej 1:1. Lihat Topik Khusus: Penggunaan Paulus akan kosmou di Kol 1:6. Manusia
dibatasi oleh perasaan waktu; segalanya untuk kita adalah masa lalu, sekarang, atau masa depan,
tetapi tidak demikian bagi Allah.

IV. Apa tujuan Allah memilih/menentukan kita?

"supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya"

Sasaran dari predestinasi adalah kekudusan, bukannya hak istimewa. Panggilan Allah
bukanlah untuk beberapa anak-anak Adam yang dipilih, tetapi bagi semua! Ini adalah panggilan
agar manusia bisa menjadi sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan, yaitu seperti Dia (lih. 1Tes
4:7; 5:23; 2Tes 2:13; Tit 2:14); dalam gambar-Nya (lih. Kej 1:26-27). Membelokkan predestinasi
menjadi prinsip teologis, dan bukan hidup kudus adalah sebuah tragedi. Seringkali apriori teologia
sistematis kita berbicara lebih keras daripada naskah-naskah alkitabiah!

Istilah "tidak bercela" (amwmouv) atau "bebas dari noda" adalah digunakan untuk
 1. Yesus, (lih. Ibr 9:14; 1Pet 1:19)
 2. Zakaria dan Elizabeth, (lih. Luk 1:6)
 3. Paulus (Filipi 3:6)
 4. semua orang Kristen sejati (lih. Fili 2:15; 1Tes 3:13; 5:23) Lihat Topik Khusus
pada Kol 1:22.

Kehendak Allah yang tak bisa diubah bagi setiap orang percaya tidak hanya surga nanti,
namun keserupaan dengan Kristus sekarang (lih. Rom 8:29-30; 2Kor 3:18; Gal 4:19; 1Tes
3:13; 4:3; 1Pet 1:15). Orang-orang percaya harus mencerminkan karakteristik Allah ke dunia
yang hilang untuk tujuan penginjilan.

"dalam perjamuan kasih"

Secara ketatabahasaan, kalimat ini bisa bersama dengan baik ayat Ef 1:4 atau ayat Ef 1:5.
Namun demikian, ketika frasa ini digunakan di tempat-tempat lain di Efesus selalu mengacu
pada kasih manusia bagi Allah (lih. Ef 3:17; 4:2,15,16).
Ef 1:5

 NASB "Dia menentukan kita dari semula"


 NKJV "menentukan kita dari semula"
 NRSV "Ia menakdirkan kita"
 TEV "Allah telah memilih kita"
 NJB "menandai kita untuk dirinya sendiri terlebih dahulu"

Ini merupakan Aorist active participle. Istilah Yunani ini merupakan gabungan dari
"sebelum" (pro) dan "menandai" (horizō). Hal ini menunjuk pada rencana penebusan Allah
yang telah ditentukan (lih. Luk 22:22, Kis 2:23; 4:28; 13:29; 17:31; Rom 8:29-30).
Perhatikan rencana Allah adalah dalam kebersamaan (lih. Kis 13:48). Individualisme
Amerika telah merubah penekanan pencakupan dan kebersamaan ini menjadi eksklusif,
pribadi, fokus pada individu. Allah memilih orang-orang yang akan memilih Dia.
Predestinasi adalah salah satu dari beberapa kebenaran yang berkaitan dengan keselamatan
manusia. Ini adalah bagian dari pola teologis atau serangkaian kebenaran yang terkait.
Konsep ini tidak pernah dimaksudkan untuk menekankan isolasi! Kebenaran Alkitab telah
diberikan dalam serangkaian pasangan berparadoks yang penuh ketegangan,.
Denominasionalisme cenderung untuk menghapus ketegangan alkitabiah dengan
menekankan hanya pada salah satu kebenaran dialektis nya (Contoh: predestinasi vs
kehendak bebas manusia, keamanan orang percaya vs ketekunan; dosa asal vs dosa
kehendak; ketidakberdosaan vs mengurangi berbuat dosa; pengudusan yang dinyatakan
seketika vs pengudusan progresif; iman vs bekerja; kebebasan Kristen vs tanggung jawab
Kristen ; transendensi vs imanensi).

V. Bagaimana cara Allah memilih/menentukan kita ?

"Melalui Yesus Kristus"

Frasa ini menggambarkan kasih Bapa, seperti halnya Yoh 3:16 (lih. 2Kor 13:14). Yesus
adalah rencana Allah Bapa untuk memulihkan segala sesuatu (lih. Ef 1:10; 1Kor 15:25-
28; Kol 1:15-23). Hanya ada satu jalan dan jalan itu adalah seseorang (lih. Yoh 14:6, Kis
4:12, 1Tim 2:5). Tema Efesus adalah kesatuan dari segala sesuatu di dalam Kristus.
Ef 1:6 "supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia" Kasih yang dimulai Allah dalam
Kristus mengungkapkan hakikat-Nya sendiri (lih. Yoh 1:14,18). Frasa ini diulang tiga kali
(lih. ay Ef 1:6,12,14) dan menekankan pekerjaan tiga pribadi Trinitas.
1. Allah Bapa sebelum waktu, ay. 3-6
2. Allah Anak dalam waktu, ay. 7-12
3. Allah Roh melalui waktu, ay. 13-14
Namun demikian, dalam kalimat Yunani dari ay. 3-14, Allah Bapa lah yang berulang kali
dipuji. "mulia" Dalam PL kata Ibrani yang paling umum untuk "kemuliaan" (kabod) pada
awalnya merupakan istilah komersial (yang terkait dengan sepasang timbangan), yang berarti
"berbobot." Apa yang berat/berbobot berharga atau memiliki nilai intrinsik. Konsep
kecemerlangan ditambahkan ke kata ini untuk mengekspresikan keagungan Allah (yaitu,
awan kemuliaan Shekinah). Ia sendirilah yang layak dan terhormat. Ia terlalu cemerlang
untuk bisa dilihat oleh manusia yang jatuh (lih. Kej 16:13; 32:30; Kel 20:19; 33:20; Hak
6:22-23; 13:22). Allah hanya bisa benar-benar dikenal melalui Kristus (lih. Yoh 1:1-14; Kol
1:15; Ibr 1:3).
Istilah "kemuliaan" ini agak rancu.
 1. Mungkin sejajar dengan "kebenaran Allah."
 2. Mungkin menunjuk pada "kesucian" atau "kesempurnaan" Allah.
 3. Bisa menunjuk pada gambar Allah yang di dalamnya manusia diciptakan (lih. Kej
1:26-27; 5:1; 9:6), tetapi yang kemudian rusak akibat hasrat memberontak untuk
kemerdekaan (lih. Kej 3:1-22).
 NASB "yang dikaruniakan-Nya kepada kita"
 NKJV "yang dengannya Ia telah membuat kita diterima"
 NRSV "yang Dia anugerahkan dengan bebas pada kita"
 TEV "untuk hadiah gratis yang di memberi kami"
 NJB "hadiah gratis untuk kita"

Istilah Yunaninya adalah "disukai" (charitoō) dan memiliki akar yang sama sebagai "kasih
karunia" (charis). Kasih karunia, rahmat, dan kasih Bapa mengalir (lih. Ef 1:8) melalui
Mesias yang menderita untuk kemanusiaan jatuh (lih. Kej 3:15; Yes 53). Kasih Allah
mengalir ke manusia yang jatuh karena siapa Dia, bukan siapa kita! Kuncinya adalah
karakter Allah, bukan kinerja manusia!. Kata"yang dikasihi-Nya" Ini adalah perfect
passive participle. Yesus dari dulu, sekarang dan seterusnya adalah Putra terkasih. Sebutan
ini digunakan dalam Septuaginta (LXX) bagi Mesias. Kata ini menggantikan "Yeshurun"
(Yerusalem) dalam Ul 32:15; 33:5,26; dan Yes 44:2. Bapa menggunakan sebutan deskriptif
bagi Yesus dalam Mat 3:17 (di baptisan Yesus); Mat 12:18 (kutipan PL), Mat 17:5 (pada
transfigurasi Yesus). Paulus menggunakan istilah yang sama untuk Yesus dalam Kol 1:13.

"mengadopsi/ menjadikan kita anak-anak-Nya"

Ini adalah metafora keluarga Paulus (lih. Rom 8:15,23; 9:4; Gal 4:5). Ini adalah salah satu
dari beberapa metafora yang digunakan Paulus untuk menjelaskan keselamatan dengan
penekanan pada keamanan. Sulitlah dan mahal untuk mengadopsi anak dalam sistem hukum
Romawi, tetapi sekali hal itu dilakukan, itu sangat mengikat. Seorang ayah Romawi memiliki
hak hukum untuk mencabut hak waris atau bahkan membunuh anak-anak alamiahnya, tetapi
tidak untuk anak-anak yang diadopsi. Hal ini mencerminkan keamanan orang percaya dalam
Kristus (lih. Ef 2:5,9, Yoh 6:37,39; 10:28).

“Menurut Kerelaan-Nya yang Dia Kehendaki”

Allah telah Menentukan Kita oleh Kristus bagi Dia menurut Kerelaan Kehendak Nya
Sejalan dengan pemilihan kita di dalam Kristus, penentuan / predestinasi kita pun dilakukan
Allah oleh / melalui Kristus. Itu artinya tanpa Kristus, tidak ada satupun dari kita ditentukan
Allah. Dan karena konsistensi Allah memilih dan menentukan Kristus, serta memilih kita dan
menentukan kita di dalam dan melalui Kristus, maka itu artinya pemilihan Allah bukanlah
pemilihan acak menurut kehendak-Nya sendiri. Tetapi Allah menempatkan Kristus begitu
rupa, sebagai Anak Tunggal Allah, Sang Gambar dan Rupa Allah, Satu-satunya Penebus,
yang melaluiNya kita dapat dipilih Allah untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Allah
tidak memilih mana yang selamat dan tidak selamat secara arogan, dan sepihak. Tidak pula
menggantungkan pemilihanNya atas dasar perbuatan baik dan jahat manusia, tetapi hanya
kepada Kristus yang telah ditentukan Dia sejak sebelum permulaan dunia. Kerelaan
kehendak Allah tidak bisa lepas dari Kristus dan berdiri secara mandiri. Pemilihan dan
Penentuan yang dilakukan Allah di dalam dan melalui Kristus, menunjukkan konsistensi
Allah, bahwa Allah tidak pernah berubah dan adil, tidak menggantungkan keputusannya atas
dasar baik buruknya manusia, tetapi kepada Kristus yang membenarkan mereka yang di
dalam Dia, Sang Kebenaran.

 NASB "sesuai dengan niat baik dari kehendak-Nya"


 NKJV, NRSV "sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya"
 TEV "ini adalah kesukaan dan maksud-Nya"
 NJB "Demikianlah tujuan dan kerelaan-Nya"

Pilihan Allah tidak didasarkan atas prapengetahuan akan kinerja manusia, tetapi pada sifat
kemurahan-Nya (lih. ay Ef 1:9 & 11). Dia berharap bahwa semua (bukan hanya beberapa
orang khusus seperti kaum Gnostik atau ultra- Calvinis modern) akan diselamatkan. Kasih
karunia Allah (karakter Allah) adalah kunci teologis untuk bagian ini (lih. ay. 6a, 7c, 9b),
sebagai kasih Allah juga adalah kunci untuk bagian lain tentang predestinasi, Rom 9; 10; 11.
Satu-satunya pengharapan manusia yang jatuh adalah anugerah dan rahmat Allah (lih. Kis
15:11; Rom 3:24; 5:15; Ef 2:5-8) dan sifat-Nya yang tak berubah (lih. Mazm 102:27; Mal
3:6; Yak 1:17; 1Yoh 1:5).
IDE GARIS BESAR KHOTBAH
EFESUS 1:4-5

Tema : AKU DI PILIH DAN DI KUDUSKAN UNTUK MENJADI ANAKNYA

Max Lucado dalam bukunya berjudul “Just Like Jesus” menulis sebuah kalimat yang layak kita
renungkan. Di halaman pertama Max lucado menulis “Allah mencintai kita apa adanya, tetapi
Ia tidak ingin kita hidup seadanya, Ia ingin kita sama seperti Dia”. Apa Maksudnya? , melalui
kata-kata itu kita di sadarkan, “Betapa Allah sungguh-sungguh mengasihi kita dan menerima kita
apa adanya untuk menjadi anak-anaknya”. Allah tidak menuntut kita menjadi sempurna terlebih
dahulu untuk datang kepada Dia. Justru dengan kita datang dengan apa adanya, kita mengawali
sebuah proses yang baik, yaitu menyerahkan hidup kita untuk Dia. Allah sungguh mengasihi
kita. Dan Allah pun tidak hanya mengasihi setiap kita persis seperti keadaan kita saat ini.
Melainkan Dia menghendaki agar kita sedikit demi sedikit menjadi seperti Dia. Yaitu kudus dan
tak bercacat.

Kita patut bersyukur kepada Allah jika kita masih mempunyai kesempatan untuk merenungkan
hidup kita dan menyadari proses kebaikan Allah yang telah berjalan dalam kehidupan kita.
Manakala kita di perhadapkan dengan banyaknya rahasia-rahasia dan Misteri kehidupan yang
akan datang dan kita tidak dapat mengetahuinya. Tetapi Allah dengan Kasih Karunia-Nya
mencintai kita dengan cara luar biasa. Yaitu memilih kita untuk menjadi anak-anak yang di
Kasihi-Nya. Namun bagi Allah itu berbeda. Ia memilih bukan karena anda baik hati, rajin
beribadah, mengasihi sesama. Ia memilih saudara karena kasih karunianya. Ia tahu bahwa anda
tidak mampu dan tidak layak karena keadaan kita. Namun ia memilih saudara menjadi layak dan
berharga dan terbaik.

Melalui Efesus 1:4-5 kita dapat mengetahi, bagaimanakah proses pemilihan kita sebagai anak-
anak-Nya.

1. Kita Dipilih Untuk Menjadi Orang Percaya (ayat 4)

Yang perlu kita perhatikan di ayat 4 ini yaitu ada kata "kita" => kata ini ditunjukan kepada
orang-orang percaya kepada Kristus. Misalkan jemaat Efesus, Paulus, saya dan saudara. Kita ini
telah dipilih sebelum dunia di jadikan menjadi orang percaya kepada Kristus. Hal itu bisa terjadi
karena Allah Mahatahu (yang mengetahui masa depan). Allah tidak terjebak pengetahuan-Nya di
saat ia memilih anda menjadi orang percaya. Dalam arti Allah tidak memilih anda karena anda
orang baik. Namun Allah memilih kita karena kerelaan-Nya dan kehendak-Nya.

Bila kita memperhatikan ayat 4 ada kata "supaya kita kudus dan tak bercacat dihadapan-Nya".
Firman Tuhan ini menjelaskan kepada kita bahwa inilah tujuan Allah memilih kita sebelum
dunia dijadikan. Jadi kita bisa melakukan yang baik dan berkenang kepada Allah karena Ia yang
berkerja dalam kehidupan saudara melalui firman Allah dan Roh Kudus. Bahkan mengenai
keselamatan kita Ia juga yang mengerjakan-Nya. Sehingga saudara disebut sebagai orang kudus
dan tidak bercacat di hadapan Allah.
Tuhan memilih saudara karena kasih karunia-Nya. Saudara memperoleh keselamatan,
diperdamaikan dengan Allah, ada syalom dalam hidup saudara karena Allah yang
memberikannya bagi saudara secara cuma-cuma tanpa usaha saudara. Ingat bahwa kasih karunia
itu adalah pemberian Allah yang secara Cuma-Cuma bagi manusia. Bila kita bandingkan Roma
8:29-30 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi
yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu
juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan
mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Ayat ini menjadi dukungan bagi kita sebagai orang percaya bahwa kita telah dipilih dan di
tentukan dari semula menjadi serupa dengan gambar anak-Nya. Di mana kita memiliki sifat-sifat
seperti Anak-Nya yaitu mengasihi, pikiran yang baik, perbuatan yang baik dan lain-lain. Oleh
sebab itu saudara harus bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan telah memilih saudara menjadi
orang percaya. Jadi jangan sia-siakan hadia yang Tuhan berikan dalam hidup saudara, melaikan
gunakan hal itu dengan sebaik-baiknya.

2. Di Angkat Menjadi Anak-Anak Allah (ayat 5)

Bagi saya ini merupakan hadia sangat berharga dalam hidup saya ketika saya dipilih dan di
tentukan untuk diangkat menjadi anak-anak Allah. Dari ciptaan yang tidak layak yang begitu
banyak dosanya. Namun kasih karunia Tuhan memilih saya dan di angkat menjadi anak-anak-
Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-
anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya (Ef.1:5). Demikian juga dengan kehidupan
saudara bahwa anda di tentukan dari semula untuk diangkat menjadi anak-anak Allah. Ia
memilih anda menjadi anak-anak Allah karena sesuai kerelaan kehendak-Nya. Ada satu ayat
mengatakan kepada kita yaitu Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya
(Roma.11:29). Benar bahwa Allah tidak menyesali disaat memilih anda untuk diselamatkan dan
menjadi anak-anak Allah. Sebab Allah tidak pernah mengingkari kasih karunia dan panggilan-
Nya. Disaat ia menentukan dari semula dan telah memanggil orang-orang milik-Nya. Dengan
kata lain, seluruh keselamatan kita, mulai dari awal sampai akhir, berasal dari Allah. Kita
mendapat jaminan bahwa Allah telah memilih kita sebelum dunia di jadikan.

Yang harus kita perhatikan bahwa Allah sudah menetapkan orang untuk diselamatkan. Paulus
tidak memandang ajaran ini untuk kita bermalas-malasan untuk berbuat baik. Sebaliknya kita di
ciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah
sebelumnya supaya kita hidup didalamnya. Ingat setiap orang yang dipilih Allah adalah orang
yang menyadari panggilannya dan sadar bahwa ia adalah orang berdosa. Dan ia menyadari dia
bisa hidup karena kasihkarunia Tuhan dalam hidupnya. Ingat bahwa keselamatan itu hanya
dengan percaya kepada Allah. Bahwa ia percaya kepada Allah yang berkerja dalam hidupnya.
Dan saudara harus mau juga diproses oleh Tuhan melalui pempinan Roh Kudus dalam hidupmu.
AMIN.

DAFTAR PUSTAKA

Saparman. (2019). Belajar Alkitab Cara & Contoh. Yogyakarta :STII Press
Maryono, Petrus. Gramatikal & Sintaksis Bahasa Yunani Koine. Jakarta : STTII Jakarta
Stuart, Douglas & Gordon D.Fee (2002). Hermeneutik. Malang : Gandum Mas
Wenham.1977. Bahasa Yunani Koine. Malang : Literatur SAAT
Lexicon BGAD
BibleWork10”
Sabda04.Org diakses dari :
https://alkitab.sabda.org/verse_commentary.php?book=49&chapter=1&verse=4
https://alkitab.sabda.org/verse_commentary.php?book=49&chapter=1&verse=5

Anda mungkin juga menyukai