Anda di halaman 1dari 19

PELAJARAN 1: HURUF IBRANI (KONSONAN)

Abjad Ibrani terdiri dari 22 huruf. Abjad Ibrani hanya terdiri dari konsonan saja (juga
termasuk huruf alef dan ayin). Karena teks Ibrani kuno hanya ditulis dalam bentuk konsonan saja
(tanpa vokal), maka pelafalannya didasarkan pada tradisi lisan yang turun-temurun dari generasi
ke generasi. Sistem penulisan vokal baru muncul sekitar tahun 500 M sampai 1000 M. Sistem
penulisan vokal ini diadakan dengan tujuan untuk melestarikan tradisi lisan tersebut. Teks Ibrani
kuno yang tanpa vokal tersebut disebut “teks tanpa titik"'.
Gulungan-gulungan yang terdapat di sinagoge-sinagoge dewasa ini ditulis dengan tidak
membubuhkan vokal sebagaimana kebanyakan buku-buku, majalah-majalah dan surat-kabar-
surat-kabar yang dicetak dalam huruf Ibrani modern. Penulisan yang dibubuhi vokal sangat besar
manfaatnya bagi para pemula yang belajar bahasa Ibrani.
Berikut huruf-huruf bahasa Ibrani:

Nomor Nama Bentuk cetak Bentuk Contoh Ucapan Transliterasi Mewakili


Urut Huruf tulis (dalam bahasa (NBD) Angka:
biasa Final Indonesia)
1. ’ālef  tidak berbunyi ’ 1

2. bēt b: batu ḇ (b) 2


()
3. gimel g: gudang ḡ (g) 3
()
4. dālet d: desa ḏ (d) 4
()
5. hē  h: hak H 5

6. wāw  w: waktu W 6

7. zayin  z: zaman Z 7

8. khēt  kh: khotib ḥ 8

9. tēt  t: tanah ṭ 9

10. yōd  y: ya y 10

11. kāf
()  k: kota ḵ (k) 20
12 lāmed  l: lunas l 30

13 mēm   m: mata m 40

14 nūn   n: nasihat n 50

15 sāmekh   s: singa s 60

16 ‘ ayin   : rakyat ‘ 70

17 pē
()  p: pisang p (p) 80

18 tsādē   ts: nats ṣ 90

19 qōl   q: Al-Quran q 100

20 rēsh   r: roda r 200

21 sīn   s: singa ś 300


shīn sy: syukur š

22 tāw
()  t: tanah t 400

Latihan
Tulislah ulang sebanyak-banyaknya seperti arahan huruf-huruf konsonam
dengan mengikuti urutan angka nomor satu, dua ke tiga (dari atas ke bawah
atau kiri ke kanan) di bawah ini!
VOKALISASI

Bahasa Alkitab Ibrani klasik yang aslinya hanyalah terdiri dari kumpulan konsonan-
konsonan tetapi waktu terus bergulir dengan cepat. Berabad-abad kemudian dan sekitar abad ke-6
SM waktu Bahasa Ibrani klasik itu tidak lagi dipakai dalam percakapan sehari-hari melainkan
hanya merupakan bahasa sastra dan agama. Nampaklah kebutuhan untuk membaca dengan benar
(yang di dalamnya dibaca dngan seolah-olah ada vokalnya) sehingga oleh para Maroset
melahirkan huruf vocal (vowel letter) sebagai berikut:1

Nama Bentuk Vokal Transliterasi Contoh ucapan


games  ā Ladang (panjang)


Patah  a Laki-laki


sere ē
Leena

 ê

segol  e anak, jelek

hireq  i minyak

  î lies

holem  ō opa

 o

1
Para Maroset, para ahli naskah, menemukan jalan keluar: mereka tidak menciptakan huruf-huruf hidup
yang baru untuk ditambahkan kepada konsonan, melainkan mereka hanya menciptakan suatu system titik dan tanda
kecil yang mewakili huruf-huruf hidup dan yang dapat ditulis di dalam atau disekitar huruf-huruf asli tanpa
mengganggu kesucian huruf-huruf konsonan, dan dengan tidak mengubah bunyi vocal yang diucapkan dari teks
aslinya.
Qames-hatuf  o ḥolî

sureq  ȗ lusa

qibbus  u musnah
Vokal dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut:

1. Vokal biasa (tunggal): vokal yang tidak dibantu dengan konsonan seperti
qames, patah, sere (tunggal), segol, hireq (tunggal), holem (tunggal), qibbus.

2. Vokal Homogen (kosonan + vokal tunggal): vokal yang dibantu oleh


konsonan seperti sere (tunggal +konsonan), hireq (tunggal +konsonan), holem
(tunggal +konsonan), dan qames-hatuf.

1.  = ê

2.  =ê

3.  =î

4.  =ȏ

5. =ȗ

Latihan
Salinlah dan pilihah kata per kata dari bacaan Ibrani ke cara bacanya (transliterasinya)
berdasarkan Kejadian 1: 1-5!

‫ֹלהים ֵאת ַה ָּש ַמיִׁ ם וְּ ֵאת ָּה ָּא ֶרץ‬


ִׁ ‫אשית ָּב ָּרא ֱא‬
ִׁ ‫ְּב ֵר‬ Genesis 1:1
Bürë´šît Bärä´ ´élöhîm ´ët haššämaºyim wü´ët hä´äºrec

‫ֹלהים ְּמ ַר ֶח ֶפת ַעל־‬


ִׁ ‫רּוח ֱא‬ ְּ ‫ וְּ ָּה ָּא ֶרץ ָּהיְּ ָּתה תֹהּו וָּ בֹהּו וְּ ח ֶֹשְך ַע‬2
ַ ְּ‫ל־פנֵ י ְּתהֹום ו‬
‫ְּפנֵ י ַה ָּמיִׁם‬
wühä´äºrec häytâ töºhû wäböºhû wüHöºšek `al-Pünê tühôm würûªH ´élöhîm
müraHeºpet `al-Pünê hammäºyim

‫ֹלהים יְּ ִׁהי אֹור וַ יְּ ִׁהי־אֹור‬ ֶ ֹ ‫ וַ י‬3


ִׁ ‫אמר ֱא‬
wayyöº´mer ´élöhîm yühî ´ôr wa|yühî-´ôr

‫ּובין ַהח ֶֹשְך‬


ֵ ‫ֹלהים ֵבין ָּהאֹור‬
ִׁ ‫ת־האֹור ִׁכי־טֹוב וַ יַ ְּב ֵדל ֱא‬ ִׁ ‫ וַ יַ ְּרא ֱא‬4
ָּ ‫ֹלהים ֶא‬
wayyaºr´ ´élöhîm ´et-hä´ôr Kî-†ôb wayyabDël ´élöhîm Bên hä´ôr ûbên haHöºšek

‫י־ע ֶרב וַ יְּ ִׁהי־ב ֶֹקר יֹום ֶא ָּחד‬ ִׁ ‫ וַ יִׁ ְּק ָּרא ֱא‬5
ֶ ‫ֹלהים ָּלאֹור יֹום וְּ ַלח ֶֹשְך ָּק ָּרא ָּליְּ ָּלה וַ יְּ ִׁה‬
‫פ‬
wayyiqrä´ ´élöhîm lä´ôr yôm wülaHöºšek qäºrä´ läºylâ wa|yühî-`eºreb wa|yühî-
böºqer yôm ´eHäd P
PELAJARAN 3: TANDA-TANDA BACA

Shewa (  )
Shewa adalah tanda yang menghidupkan atau mematikan bunyi konsonan bila
Shewa tersebut diletakan di bawah konsonan dalam rangkaian huruf-huruf
konsonan.
Shewa dibagi menjadi dua bagian adalah: Shewa biasa dan Shewa
gabungan sebagai berikut:
Shewa Biasa
1. Shewa bisu (silent Shewa)
(1) Shewa yang didahului vocal-vokal pendek (tunggal), selalu bisu.
(2) Jika ada dua shewa berturut-turut di tengah kata, maka yang pertama bisu
dan yang kedua bersuara e.
(3) Jika ada dua Shewa berturut-turut pada akhir kata, maka kedua-keduanya
bisu.

2. Shewa bersuara atau bunyi (vocal Shewa)


(1) Shewa di bawah konsonan pertama sebuah kata selalu bersuara “e”.
(2) Shewa yang didahului vocal panjang selalu bersuara “e”.

Shewa Gabungan
Shewa gabungan adalah Shewa biasa digabung dengan vocal. Bila
ditemukan Shewa gabungan, maka dibaca vokalnya saja. Contoh lihat tabel
berikut:

Nama Tanda Ucapan Contoh Transliterasi


Ibrani
Shewa : Tidak  niqṭōl
Shewa bisu diucapkan
biasa “e” pepet
Shewa :  yehûḏâ
bersuara
Ḥatef- “a” yang  ’arām
Shewa
pataḥ
 paling
gabungan
pendek
Ḥatef- “e” yang  ’elōhîm
segol
 paling
pendek
Ḥatef- “o” yang  ḥolî
qameṣ
 paling
pendek

Maqqef ()

Maqqef adalah garis datar yang dipakai untuk menggabungkan dua kata atau lebih di dalam
satu ayat. Jadi kata-kata yang digabungkan itu diucapkan sebagai satu unit. Tekanan utama
pengucapan ada pada kata terakhir dalam unit ini. Dengan kata lain, semua kata yang bukan kata
terkahir dalam unit tersebut akan kehilangan tekanan utama pengucapannya. Jika hal ini terjadi
maka huruf-huruf vokal tertentu akan mengalami perubahan. Contoh: artinya “semua,”
menjadi (dengan qames-hatuf) jika ditempatkan sebelum maqqef seperti dalam
(Kej. 6:5). Demikian pula kata , “apa” menjadi jika digabungkan dengan kata
berikutnya oleh sebuah maqqef, seperti dalam (Kej. 2:179).

Kebanyakan maqqef muncul sebagai kata-kata uang bersuku kata satu (monosilabel) seperti
berikut:

(1)  pada/bagi  (5)  tidak (9)  pada/bagi


(2)  jika  (6)  apa (10)  atas
(3)  juga  (7)  siapa (11)  dengan
(4)  semua (8)  dari (12)  agar/kalau tida k

Tanda Objek Langsung


Objek langsung adalah sebuah kata yang mewakili seseorang atau sesuatu yang
terhadapnya sebuah verba itu ditujukan. Objek langsung ini dapat tertentu (definite) atau tidak
tentu (indefinite). Jika tertentu, maka objek langsung selalu akan didahului oleh partikel .
Partikel ini hanyalah tanda untuk objek langsung sehingga tidak perlu diterjemahkan. dapat
berdiri sendiri, atau dapat juga digabung dengan kata berikutnya melaluii sebuah maqqef. Untuk
e
kasus terakhir ini berakibat sere akan diperpendek menjadi s gol. Sehingga di dalam Kej. 1:1, kita
temukan tulisan tetapi dalam Kej. 1:4 tertulis .
Dagesh Forte (Titik Rangkap)
Kita telah belajar bahwa dagesh lene adalah sebuah titik yang ditempatkan di tengah enam
konsonan () untuk menunjukkan kapan konsonan-konsonan tersebut harus
dilafalkan dengan keras. Bentuk dagesh forte dan dagesh lene mirip, namun fungsinya berbeda.
Dagesh forte adalah titik rangkap, artinya titik itu menggandakan konsonan tersebut. Dagesh forte
dapat diletakkan dalam konsonan apa saja kecuali lima huruf gututra ().

Ada tiga aturan dasar untuk membedakan dagesh lene dan dagesh forte, yakni:
(1) Sebuah dagesh forte ada di dalam huruf apa saja kecuali BeGaD KeFaT dan titik tersebut
menandakan huruf itu rangkap/digandakan.
(2) Titik di dalam BeGaD KeFaT adalah dagesh lene bila huruf itu tidak secara langsung
didahului oleh sebuah huruf vokal.
(3) Titik rangkap di dalam BeGaD KeFaT akan menjadi dagesh forte bila huruf tersebut secara
langsung didaghului oleh sebuah huruf vokal.
Cara lain untuk menjelaskan aturan (2) dan (3) yaitu, dagesh lene tidak pernah dituliskan
setelah sebuah huruf vokal, sedangkan dagesh forte selalu ditulis segera setelah sebuah huruf
vokal.
Perlu diperhatikan pula bahwa dagesh forte mempunyai dampak yang sama denga dagesh
lene pada keenam huruf pada keenam huruf BeGaD KeFaT dalam hal mengeraskan
pengucapannya.

Karena itu, dagesh yang ada dalam kata Adalah sebuah dagesh lene (karena tidak
didahului secara langsung oleh sebuah huruf vokal), dan dilafalkan dengan keras (berit).
Sedangkan dagesh di dalam adalah sebuah dagesh forte (karena secara langsung
didahului oleh sebuah huruf vokal, dan juga dilafalkan dengan keras (hab/ben).

Latihan
Salinlah dan pilihah kata per kata dari bacaan Ibrani ke cara bacanya (transliterasinya)
berdasarkan Kejadian 1: 6-10!

‫יהי ַמ ְּב ִׁדיל ֵבין ַמיִׁ ם ָּל ָּמיִׁ ם‬


ִׁ ִׁ‫ֹלהים יְּ ִׁהי ָּר ִׁק ַיע ְּבתֹוְך ַה ָּמיִׁ ם ו‬ ֶ ֹ ‫ וַ י‬6
ִׁ ‫אמר ֱא‬
wayyöº´mer ´élöhîm yühî räqîª` Bütôk hammäºyim wîhî mabDîl Bên maºyim
lämäºyim

‫ּובין ַה ַמיִׁ ם‬
ֵ ‫ת־ה ָּר ִׁק ַיע וַ יַ ְּב ֵדל ֵבין ַה ַמיִׁ ם ֲא ֶשר ִׁמ ַת ַחת ָּל ָּר ִׁק ַיע‬ ִׁ ‫ וַ יַ ַעׂש ֱא‬7
ָּ ‫ֹלהים ֶא‬
‫י־כן‬
ֵ ‫ֲא ֶשר ֵמ ַעל ָּל ָּר ִׁק ַיע וַ יְּ ִׁה‬
wayyaº`aS ´élöhîm ´et-häräqîª` wayyabDël Bên hammaºyim ´ášer miTTaºHat läräqîª`
ûbên hammaºyim ´ášer më`al läräqîª` wa|yühî-kën

‫י־ע ֶרב וַ יְּ ִׁהי־ב ֶֹקר יֹום ֵשנִׁ י פ‬ ִׁ ‫ וַ יִׁ ְּק ָּרא ֱא‬8
ֶ ‫ֹלהים ָּל ָּר ִׁק ַיע ָּש ָּמיִׁ ם וַ יְּ ִׁה‬
wayyiqrä´ ´élöhîm lä|räqîª` šämäºyim wa|yühî-`eºreb wa|yühî-böºqer yôm šënî P
‫ל־מקֹום ֶא ָּחד וְּ ֵת ָּר ֶאה ַהיַ ָּב ָּשה‬
ָּ ‫ֹלהים יִׁ ָּקוּו ַה ַמיִׁ ם ִׁמ ַת ַחת ַה ָּש ַמיִׁ ם ֶא‬ ֶ ֹ ‫ וַ י‬9
ִׁ ‫אמר ֱא‬
‫י־כן‬
ֵ ‫וַ יְּ ִׁה‬
wayyöº´mer ´élöhîm yiqqäwû hammaºyim miTTaºHat haššämaºyim ´el-mäqôm
´eHäd wütërä´è hayyaBBäšâ wa|yühî-kën

‫ֹלהים ִׁכי־‬
ִׁ ‫ּול ִׁמ ְּקוֵ ה ַה ַמיִׁ ם ָּק ָּרא יַ ִׁמים וַ יַ ְּרא ֱא‬ ִׁ ‫ וַ יִׁ ְּק ָּרא ֱא‬10
ְּ ‫ֹלהים ַליַ ָּב ָּשה ֶא ֶרץ‬
‫טֹוב‬
wayyiqrä´ ´élöhîm layyaBBäšâ ´eºrec ûlümiqwË hammaºyim qärä´ yammîm
wayyaºr´ ´élöhîm Kî-†ôb

wayyöº´mer ´élöhîm yühî räqîª` Bütôk hammäºyim wîhî mabDîl Bên maºyim
lämäºyim

‫ּובין ַה ַמיִׁ ם‬
ֵ ‫ת־ה ָּר ִׁק ַיע וַ יַ ְּב ֵדל ֵבין ַה ַמיִׁ ם ֲא ֶשר ִׁמ ַת ַחת ָּל ָּר ִׁק ַיע‬ ִׁ ‫ וַ יַ ַעׂש ֱא‬7
ָּ ‫ֹלהים ֶא‬
‫י־כן‬
ֵ ‫ֲא ֶשר ֵמ ַעל ָּל ָּר ִׁק ַיע וַ יְּ ִׁה‬
wayyaº`aS ´élöhîm ´et-häräqîª` wayyabDël Bên hammaºyim ´ášer miTTaºHat läräqîª`
ûbên hammaºyim ´ášer më`al läräqîª` wa|yühî-kën

‫י־ע ֶרב וַ יְּ ִׁהי־ב ֶֹקר יֹום ֵשנִׁ י פ‬ ִׁ ‫ וַ יִׁ ְּק ָּרא ֱא‬8
ֶ ‫ֹלהים ָּל ָּר ִׁק ַיע ָּש ָּמיִׁ ם וַ יְּ ִׁה‬
wayyiqrä´ ´élöhîm lä|räqîª` šämäºyim wa|yühî-`eºreb wa|yühî-böºqer yôm šënî P
‫ל־מקֹום ֶא ָּחד וְּ ֵת ָּר ֶאה ַהיַ ָּב ָּשה‬
ָּ ‫ֹלהים יִׁ ָּקוּו ַה ַמיִׁ ם ִׁמ ַת ַחת ַה ָּש ַמיִׁ ם ֶא‬ ֶ ֹ ‫ וַ י‬9
ִׁ ‫אמר ֱא‬
‫י־כן‬
ֵ ‫וַ יְּ ִׁה‬
wayyöº´mer ´élöhîm yiqqäwû hammaºyim miTTaºHat haššämaºyim ´el-mäqôm
´eHäd wütërä´è hayyaBBäšâ wa|yühî-kën

‫ֹלהים ִׁכי־‬
ִׁ ‫ּול ִׁמ ְּקוֵ ה ַה ַמיִׁ ם ָּק ָּרא יַ ִׁמים וַ יַ ְּרא ֱא‬ ִׁ ‫ וַ יִׁ ְּק ָּרא ֱא‬10
ְּ ‫ֹלהים ַליַ ָּב ָּשה ֶא ֶרץ‬
‫טֹוב‬
wayyiqrä´ ´élöhîm layyaBBäšâ ´eºrec ûlümiqwË hammaºyim qärä´ yammîm
wayyaºr´ ´élöhîm Kî-†ôb

Anda mungkin juga menyukai