Anda di halaman 1dari 30

HERMENEUTIK PL 2

YESAYA 56:1-5

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANANDA KEZIA SEBAYANG

NO. STAMBUK : 2161.3486

STT INTIM MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2018/2019

1
PENDAHULUAN

Kitab Yesaya adalah sebuah kitab yang mendahului rentetan kitab-kitab Nabi
yang ditulis dalam Perjanjian lama. Dalam Alkitab Ibrani Yosua, Hakim-Hakim, 1 dan 2
Samuel, 1 dan 2 Raja-Raja di masukkan dalam kelompok kitab-kitab sejarah, tetapi kitab-
kitab tersebut adalah kitab nabi terdahulu. Kitab-kitab nabi berisi pesan Allah yang
ditujukan kepada umat Israel dan Yehuda dan disampaikan dalam bentuk khotbah atau
pidato, penglihatan dan pengalaman hidup para nabi yang berkarya antara tahun 750 dan
450 SM. Pemberitaan para nabi tidak hanya berisi penghukuman, peringatan, pembaruan
dan pengampunan. Nabi-nabi dalam perjanjian lama terdiri atas 2 kelompok yaitu nabi-
nabi besar dan nabi-nabi kecil.1 Ada 3 macam nabi antara lain :
a. Nabi Ekstatik : Pada zaman Samuel ada kelompok rohani yang seolah-olah
kerasukan Roh ilahi, Keadaan berekstase dapat menular kepada orang-orang
lain yang menyaksikannya2. Menurut beberapa ahli ciri utama nabi adalah
kelakuannya yang bersifat ekstase(keadaan di luar kesadaran diri). Allah
berbicara kepada mereka melalui proses ajaib atau penglihatan yang ditujukan
kepada akal dan hati, seorang Nabi sejati dapat mempertahankan kesadaran
dan penguasaan dirinya dibawah penyataan Allah.3
b. Nabi Jabatan : Nabi ini adalah nabi yang mengetahui hal-hal yang
tersembunyi dikarenakan hubungan istimewa dengan Tuhan.45
c. Nabi Karismatik : Nabi ini adalah nabi yang khusus dipanggil Tuhan untuk
menyampaikan firmanNya kepada umat67

Nabi telah tampil dan berkarya antara tahun 750 dan tahun 150 SM. Nabi juga
disebut suara hati Israel. Mereka adalah saksi hidup bagi kehadiran Tuhan untuk
mempertahankan dan memperteguh umat dalam kepercayaan sejati kepada Tuhan yang
mengikat perjanjianNya dengan umat pilihanNya. Mereka bukan teolog yang berteori

1
LAI, Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: LAI, 2015), hlm. 1077
2
Groenen OFM, Pengantar ke dalam Perjanjian Lama, (Yogyakarta: Kanisius,1995), hlm. 232
3
W.S Lansor,dkk., Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1996), hlm. 185
4
Groenen OFM, op.cit., hlm. 233
5
Dalam buku pengantar PL 2 disebut dengan Nabi Kekudusan
6
Ibid.
7
Dalam buku pengantar PL 2 disebut dengan Nabi Panggilan

2
tetapi orang yang terarah kepada praktek. Mereka percaya bahwa ketika umat
menyimpang dari jalanNya maka kelak umat akan mendapat hukuman. Nabi juga adalah
sebuah suara dari Iman umatnya, dia berperan sebagai revolusioner di bidang keagamaan,
Nabi bertugas untuk mempertahankan dan memperhalus kepercayaan dan iman sejati,
dan Nabi berfungsi sebagai penafsir kejadian-kejadian yang terjadi kepada umatnya8.

Di dalam Alkitab, susunan nama Kitab Nabi bukan berdasarkan kurun waktu.
Nabi-nabi yang berada sebelum pembuangan ada 8:

- Nabi Amos – Th. 760 SM


- Nabi Hosea – Th. 750 SM
- Nabi Yesaya – Th. 740 SM
- Nabi Mikha – Th. 721 SM
- Nabi Zefanya – Th. 630 SM
- Nabi Yeremia – Th. 626 SM
- Nabi Nahum – Th. 613 SM
- Nabi Habakuk – Th. 600 SM

Dalam Pembuangan I tahun 598 SM ada Nabi Yehezkiel – Th. 593 SM

Dalam Pembuangan II tahun 586 SM ada 3:

- Nabi Obaja – Th. 586


- Ratapan – Th. 585 SM
- Deutero-Yesaya – Th. 550 SM

Di akhir pembuangan tahun 538 ada 8 :

- Nabi Hagai – Th. 520 SM


- Nabi Zakharia – Th. 520 SM
- Nabi Deutero-Yesaya – Th. 500
- Nabi Trito Yesaya – Th. 520 SM
- Nabi Yoel – Th. 400 SM
- Nabi Deutero-Trito Zakharia – Th. 332 SM
8
Ibid., Hlm. 237-238

3
- Nabi Barukh – Th. 200 SM
- Nabi Daniel – Th. 167 SM9.
A. LATAR BELAKANG KITAB YESAYA
Menurut James E. Smith, kitab Yesaya adalah “gunung Everest sastra kenabian”,
maksudnya adalah seluruh sastra dalam kitab ini adalah indah bentuknya dan cocok bagi
penikmat sastra10. Kitab Yesaya adalah salah satu kitab terbesar dalam perjanjian lama
selain kitab Mazmur dan Kitab Yeremia. Kitab ini adalah sebuah kitab yang penting dan
banyak dikutip dalam perjanjian baru tepatnya sebanyak 411 kali.
Kitab Yesaya adalah sebuah kitab yang terbesar dalam kanon Alkitab sama
dengan Mazmur dan Yeremia.11 Kitab Yesaya berisi tentang nubuatan para nabi
kemudian ditambahi dengan nubuat- nubuat orang lain oleh karena itu kitab Yesaya
biasanya dibagi atas 2 bagian yaitu pasal 1-39 dan pasal 40-66, dalam kitab Ibrani tidak
ditemukan tentang pembagian ini. Pasal 1-39 disebut sebagai tulisan langsung dari
Yesaya dan pasal 40-66 dinamakan Deutero-Yesaya (Yesaya yang kedua) karena pasal
40-66 ini adalah berasal dari orang selain Yesaya yang bernubuat pada zaman itu juga.
Menurut Groenen, pasal 40-66 lagi dibagi menjadi 2 bagian yaitu pasal 40-55 yang
pokoknya berasal dari orang yang sama, dan pasal 56-66 yang berisi suatu nubuatan yang
kabur dan menurut Gronen agaknya bagian ini ditulis oleh berbagai nabi pada saat itu
maka kitab bagian ini dinamakan Trito-Yesaya (Yesaya yang ketiga)12. Meskipun
memiliki perbedaan penulis tetapi kitab Yesaya tetap merupakan satu kesatuan. Berikut
ini adalah bukti bahwa kitab Yesaya merupakan satu kesatuan :
- Di dalam seluruh kitab Yesaya nampak suatu kesamaan dalam mutan dan
kecakapan, gaya bahasa dan penyusunan, gagasan dan symbol-simbol
- Ada beberapa istilah yang terdapat di seluruh kitab ini tetapi jarang atau tidak
pernah dalam kitab-kitab PL yang lain.
- Argumentasi para pengkritik bahwa perbedaan-perbedaan dalam gaya
menulis, bahasa dan pandangan theologia yang terdapat dalam bagian pasal
40-66 menunjukkan bahwa penulis berlainan dengan penulis pasal 1-39 hanya

9
Ibid., Hlm. 245
10
James E. Smith, An Expository Commentary on The Book of Isaiah, January 2005, hlm. 3
11
W.S.Lasor,dkk op.cit., hlm. 254
12
Groenen OFM, op.cit., hlm. 245-246

4
dapat dipertahankan jika kedua bagian tersebut mempunyai pokok
pembicaraan yang sama dan para pembaca itu berada dalam keadaan yang
sama tetapi kenyataannya factor itu berbeda. Pokok pembicaraan dalam 1-39
mengenai celaan dan penghukuman sedangkan 40-66 memuat berita
penghiburan dan pemulihan. Mengenai golongan pembaca dan keadaannya,
pasal 1-39 ditujukan kepada orang yang sezaman dengan Yesaya sendiri dan
yang telah meninggalkan Tuhan sehingga layak untuk dihukum tetapi pasal
40-66 ditujukan kepada generasi mendatang yang telah mengalami masa
hukuman (pembuangan) dan sadar akan kesalahan mereka serta mereka
menantikan pemulihan oleh Tuhan, maka tidak mengherankan jika terjadi
suatu perbedaan gaya menulis dan pandangan theologia Yesaya.13

Selain itu naskah-naskah laut mati (Dead Sea Scrolls) yang ditemukan di Qumran
pada tahun 1947 A.D14 tidak menunjukkan pemisahan antara pasal 39 dan 40 melainkan
mereka berada pada halaman yang sama dalam artian setelah pasal 39 langsung
disambung dengan pasal 40.

Yang harus di ingat bahwa, ini bukan nama penulis dari bagian II dan III
melainkan suatu sebutan bagi mereka yang tidak diketahui namanya. Meskipun demikian
kitab ini tetap adalah suatu kesatuan .

a. Latar Belakang Historis :

Nabi Yesaya hidup dalam suatu periode yang genting bagi sejarah bangsanya
yaitu setengah abad yang kedua daripada abad ke 8 SM. Periode itu menyaksikan
kejatuhan serta hilangnya bagian terbesar dari bangsa Israel yaitu kesepuluh suku yang
merupakan Kerajaan Utara. Dalam 1:1 dijelaskan bahwa raja Yehuda pada zaman itu
adalah Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, dan nama Manasye tidak disebutkan dalam ayat
itu mungkin karena pada saat itu pelayanan Yesaya di depan umum sudah berakhir. Nabi
Yesaya juga adalah keluarga rajani menurut tradisi Yahudi. Dalam kitab ini, dijelaskan
tentang bagaimana Yesaya memberontak terhadap kepercayaan yang dipercayai oleh

13
Denis Green, Pembimbing pada Pengenalan Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas, 1984), Hlm. 156-157.
14
Tahun Tuhan Kita (Lat : Anno Domini)

5
pemuka-pemuka bangsa yang tidak menyandarkan kepercayaannya kepada Tuhan.15
Dalam pasal 40 dan seterusnya ditunjukkan tentang sebutan-sebutan nama raja Koresy,
Raja Persia yang memenangkan tentara Babel dan menaklukkan kota Babel sendiri dan
membebaskan orang Yahudi untuk pulang ke PAlestina dengan tugas membangun
kembali bait suci.16

b. Latar Belakang Sosial :

Yesaya hidup pada abad ke 8 SM dan bernubuat antara tahun 764-700 SM.
Yesaya terkenal dengan nabi istana karena ia bernubuat di dalam lingkungan istana.
Yesaya mengecam dengan keras pelanggaran-pelanggaran atas hukum dan kaum elit
masyarakat Yehuda di Yerusalem serta kemunafikan mereka dalam hal beribadah,
mereka berlaku tidak adil dengan menindas rakyat jelata, orang miskin dan orang yang
lemah, Yesaya mengecam perampasan hak milik orang-orang lemah. Yesaya
menekankan mengenai pentingnya kehidupan social yang adil dan benar serta tegaknya
keadilan dan kebenaran dalam kehidupan masyarakat, ketaatan kepada Taurat TUHAN
adalah yang utama.17 Jadi dapat disimpulkan pada pasal 1-39 atau kitab yang Yesaya tulis
sendiri masyarakat pada saat itu hidup dengan menindas yang miskin dan orang lemah
serta ketidakadilan dan ketidakbenaran dalam masyarakat serta kurangnya ketaatan
terhadap taurat TUHAN.

Dalam pasal yang selanjutnya yaitu pasal 40-66, dimana pada saat itu kondisi
mereka berada di dalam pembuangan di negeri Babel, mereka hidup secara bersama-sama
dengan hidup memiliki pekerjaan sebagai petani dan pedagang, meskipun hidup dalam
pengawasan dan tertekan mereka tetap saling membantu dan mempertahankan kehidupan
mereka bersama sampai pada akhirnya mereka mengharapkan akan ada seorang penolong
yang datang untuk menyelamatkan mereka dan membawa mereka kembali ke tanah
mereka18.

15
Ibid., hlm. 153
16
ibid
17
Marthinus Theodorus Mawene, Perjanjian lama dan Teologi Kontekstual, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016),
Hlm. 103-104
18
Groenen OFM, Op.cit., Hlm. 251

6
c. Latar Belakang Politik :

Setelah Yesaya mendapatkan panggilannya terjadi krisis politik di Yehuda yang


terjadi pada tahun 735-732 SM dimana Raja Uzia meninggal pada tahun yang sama saat
Yesaya mendapatkan panggilannya. Pada zaman itu terjadi penyerbuan yang dilakukan
oleh Assyria. Uzia meninggal digantikan oleh anaknya Yotam dan tetap meneruskan anti
Assyria, setelah Yotam diganti dengan Ahaz, disinilah dimulai sebuah problem yaitu
Ahaz merubah haluannya, dia menjadi pro terhadap Assyria karena dia takut terhadap
resiko yang ada dalam persetujuan-persetujuan bersama negara-negara tetangga. Sebagai
akibatnya, maka 2 kerajaan yaitu kerajaan Aram (Damaskus) dan Kerajaan Israel Utara
melakukan tindakan militer terhadap Yehuda. Mereka ingin menggulingkan Ahaz dan
menggantikannya dengan Raja Boneka Anak Tabeel. Yesaya datang ke hadapan raja
dengan maksud untuk mengatakan bahwa serangan Aram-Israel tidak berbahaya tetapi
karena raja Ahaz sudah mempercayai utusannya dari Assyria maka dia tidak percaya
dengan apa yang dikatakan nabi Yesaya. Malah bahaya itu datang dari Assyria sendiri
yang merupakan cambuk murka Allah yang dipakai untuk menghukum umat yang
bersalah. Assyria mempercayai setiap kemenangan dan kekuatan berasal dari ilah dan
dewa sehingga bagi dewa dan ilah itulah segala puji dan hormat dipersembahakan.
Yesaya mempercayai bahwa Allah merencanakan untuk merendahkan Assyria dalam
kaitannya dengan Yehuda, Allah akan menginjak-nginjak Assyria dan mengangkat kik
dari Yehuda, Allah akan menghardik, menakut-nakuti mereka dan sebagainya. Itu adalah
akibat dari kesombongan mereka.

Namun akhirnya pada tahun 721 Assyria dinyatakan berhasil untuk menguasai
Israel Utara dan alhasil penduduk Israel Utara dibuang ke luar negeri, dan ketika masa itu
kerajaan yang dipimpin oleh Ahaz diserahkan ke anaknya Hizkia dan tetap melanjutkan
kepercayaan mereka dengan kaum Assyria.19

19
S. Wismoady Wahono, Disini Kutemukan: Petunjuk mempelajari dan mengajarkan Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia,1986), hlm. 166-169.

7
d. Latar Belakang Keagamaan :

Ada 2 peristiwa besar yang mempengaruhi sikap keagamaan Yesaya pada saat itu
antara lain :

- Pemindahan tabut Allah ke dalam kota Yerusalem oleh Daud yang


menyebabkan gunung Zion menjadi tempat tinggalNya. Dimaksudkan disini
adalah peristiwa ini merupakan tindakan Allah untuk memilih gunung Zion
menjadi tempat tinggalNya.
- Nubuat nabi Natan yang mengatakan bahwa keturunan Daud akan
memerintah seluruh Israel atas rahmat dan perkenaan Allah. Maksudnya
adalah Allah telah memilih dinasti Daud untuk secara turun-temurun
memerintah Israel20.

Kitab Yesaya memiliki 8 ciri utama :

(1) Sebagian besar kitab ini ditulis dalam bentuk syair Ibrani dan sebagai
karya sastra tidak dapat dibandingi keindahan, kuasa, dan keanekaragaman
dalam syairnya. Kekayaan kosakata Yesaya mengungguli semua penulis
PL lainnya.

(2) Yesaya disebut "nabi injili" karena, dari semua kitab PL, nubuat-
nubuatnya tentang Mesias berisi pernyataan yang paling lengkap dan jelas
dari Injil Yesus Kristus.

(3) Penglihatannya tentang salib dalam pasal 53 (Yes 53:1-12) adalah


nubuat yang paling khusus dan terinci dalam seluruh Alkitab mengenai
kematian Yesus yang mendamaikan bagi orang berdosa.

(4) Kitab ini menjadi kitab nubuat PL yang paling teologis dan luas; ia
menjangkau ke belakang kepada saat Allah menciptakan langit dan bumi
serta hidup manusia (mis. Yes 42:5) dan memandang ke depan kepada saat
Allah mengakhiri sejarah dan menciptakan langit baru dan bumi baru
(mis. Yes 65:17; Yes 66:22).
20
Ibid., hlm. 165.

8
(5) Kitab ini berisi lebih banyak penyataan tentang tabiat, keagungan, dan
kekudusan Allah daripada kitab nubuat PL lainnya. Allah yang
diperlihatkan Yesaya adalah kudus dan mahakuasa, Yang akan
menghakimi dosa dan ketidakbenaran dalam umat manusia dan bangsa-
bangsa. Ungkapan yang digemari untuk Allah ialah "Yang Mahakudus,
Allah Israel".

(6) Yesaya, yang artinya "Tuhan menyelamatkan", adalah nabi


keselamatan. Ia memakai istilah "keselamatan" hampir tiga kali lebih
banyak daripada seluruh kitab para nabi lainnya. Yesaya menyatakan
bahwa maksud penuh keselamatan Allah akan digenapi hanya dalam
kaitan dengan Mesias.

(7) Yesaya sering kali mengacu kembali kepada peristiwa-peristiwa


penebusan sebelumnya dalam sejarah Israel, mis. peristiwa keluaran (Yes
4:5-6; Yes 11:15; Yes 31:5; Yes 43:16-17), pemusnahan Sodom dan
Gomora (Yes 1:9), dan kemenangan Gideon atas suku Midian (Yes
9:4; Yes 10:26; Yes 28:21); ia juga mengutip dari nyanyian Musa yang
bersifat nubuat dalam Ul 32:1-52 (Yes 1:2; Yes 30:17; Yes 43:11,13).

(8) Bersama dengan Ulangan dan Mazmur, Yesaya termasuk kitab PL


yang paling banyak dikutip dalam PB.21

B. PENULIS KITAB

Nabi Yesaya atau Yesaya bin Amos merupakan anak dari Amos merupakan seorang
Yehuda yang mungkin adalah orang Yerusalem yang memulai pelayanannya pada tahun
wafatnya Uzia (740 SM) sampai pada pemerintahan Raja Yotam, Ahas dan Hizkia (701 SM).
Nama Yesaya diambil dari nama penulis yang menyusun kitabnya dibawah inspirasi Roh

Kudus, dari bahasa Ibrani Why"å[.v;(y> yang berarti Yahweh adalah

keselamatan22. Ada beberapa tradisi mengenai Yesaya :

21
http://alkitab.sabda.org/article.php?id=221 diakses pada 1 Maret 2018, Pukul : 12.45 WITA
22
Jeane Ch. Obadja, Survei Ringkas Perjanjian Lama, (Surabaya: Momentum, 2004), hlm. 121.

9
- Yesaya sampai pada pemerintahan Manasye (696 – 642 SM)
- Yesaya adalah saudara sepupu Uzia dan keponakan Amazia (Talmud Megillah) dan
dilahirkan di Yerusalem atau dekat Yerusalem, namun tradisi ini menurut para ahli
hanya terkaan belaka karena pada kenyataannya Yesaya boleh mendekati raja dan
imam tanpa halangan atau kesulitan apapun.
- Yesaya mati syahid pada pemerintahan Manasye dengan digergaji (mungkin didasari
pada Ibr 11:37). Jadi pelayanan Yesaya totalnya ada 40 tahun atau mungkin lebih
karena raja Hizkia baru mati pada tahun 687 SM, sehingga diragukan bahwa Yesaya
dibunuh padahal raja Hizkia masih hidup pada saat itu.

Yesaya memiliki panggilan ilahi yang membebankan suatu tugas khusus ke atas
bahunya (Yes 6:8-10), meskipun ketika ia melihat Tuhan ia merasa tidak layak dan
menggambarkan dirinya sebagai searing yang najis bibir namun ia percaya bahwa Allah
telah menguduskannya untuk pekerjaannya kedepan.23 Dalam bagian pertama dari
pelayanan Yesaya, saudara bangsa Yehuda, Kerajaan Utara (Israel), jatuh ketangan Asyur
karena dosa dan pemberontakannya kepada Allah. Yesaya mengatakan kepada Yehuda
bahwa hal yang sama akan terjadi kecuali umat berhenti menyembah dewa-dewa palsu
dan mengikuti satu-satunya Allah yang sejati. Yesaya juga terkenal dengan nubuatannya
mengenai kelahiran Yesus yang terjadi 700 tahun sebelum Yesus lahir24

Selain Yesaya ada juga nabi anonym yang ikut menulis kitab ini, seperti yang
saya katakana di latar belakang, bahwa nabi anonym ini juga adalah bagian dari penulisan
kitab Yesaya. Karena yang menjadi konteks pada saat itu di pasal 1-39 diceritakan
tentang keruntuhan kerajaan Yehuda dan permulaan masa pembuangan di Babel, lalu
pasal 40-66 menceritakan mengenai akhir masa pembuangan dan kemungkinan orang
Yahudi dapat kembali ketanah asal mereka. Selain itu, jarak penulisan antara pasal 1-39
dengan 40-66 memiliki jarak sebesar 150 tahun. Nama Yesaya dalam pasal 40-66 juga
tidak disebutkan sama sekali, hanya dalam pasal 1-39 sering disebutkan. Yang terakhir
adalah bahwa gaya penulisan, gaya bahasa dan pokok pembicaraannya berbeda 25, dan
inilah yang ahli simpulkan bahwa Yesaya ditulis bukan hanya oleh nabi Yesaya, tetapi

23
W.S.Lasor,dkk, Op.cit., hlm. 256
24
George W. Knight, The illustrated Bible handbook, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), hlm. 171
25
Denis Green, Op.cit., hlm. 154-155.

10
juga oleh nabi anonym yang bisa saja berasal dari kalangan Yesaya atau memiliki
hubungan erat dengan kehidupan Yesaya.

C. WAKTU PENULISAN, MAKSUD DAN TUJUAN PENULIS.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kitab Yesaya memiliki beberapa
penulis yang berbeda-beda dan kitab Yesaya juga dibagi menjadi 2 bagian yaitu pasal 1-
39 dan pasal 40-66. Pasal 1-39 terkumpul sejumlah nubuat yang berasal dari Yesaya dan
diperkirakan ditulis pada tahun 740-700 SM26 dalam pasal ini tema yang mendasar adalah
mengenai berita penghukuman Yehuda, Israel, dan bangsa-bangsa disekitarnya27.
Kemudian dalam pasal 40-66 yang dibagi menjadi 2 bagian kecil lagi yaitu pasal 40-55
yang ditulis tahun 550 SM yang dimana pada saat itu Raja Koresy sedang mengusahakan
pembebasan bagi bangsa yang berada di Babel28. Selain itu ditekankan juga mengenai
kecaman yang keras bagi mereka yang tidak percaya kepada Allah Israel yang hidup 29.
Lalu pasal yang terakhir yaitu pasal 56-66 merupakan kumpulan nubuat-nubuat dan sajak
yang bermacam-macam, isi dari kitab ini beraneka ragam waktu penulisan karena ada
beberapa yang diyakini ditulis sebelum pembuangan ke Babel dan ada yang ditulis
sesudah pembuangan jadi sulit untuk menemukan kapan waktu penulisan pasal ini30 yang
jelas bahwa tema yang mendasar atau apa yang ingin disampaikan oleh penulis kitab ini
pada pasal ini adalah tentang permulaan baru yang akan dihadapi oleh Yerusalem dan
penduduknya, ditegaskan untuk menyingkirkan berhala dan mematuhi perintah-perintah
Allah31

D. SUSUNAN KITAB

Kitab Yesaya menurut penulis buku Pengantar Perjanjian Lama 2 memiliki struktur
dan isi yang dibagi kedalam 2 pokok besar dan ada selingan sejarah di antara kedua bagian
itu.

A. Bagian Pertama : Penghukuman (Yesaya 1 – 35)


26
Groenen OFM, Op.cit., hlm. 246.
27
LAI, Op.cit., hlm. 1081.
28
Groenen OFM, Op.cit., hlm. 250.
29
LAI, Loc.cit., 1081
30
Groenen OFM, Op.cit., hlm. 253.
31
LAI, Loc.cit., hlm. 1081.

11
a. Dosa-dosa Yehuda (Yesaya 1 -12)
1. Tuduhan (Yesaya 1)
2. Yerusalem (Yesaya 2 – 4)
3. Nyanyian tentang kebun anggur (Yesaya 5)
4. Penglihatan dan pengutusan Yesaya (Yesaya 6)
5. Imanuel: Tanda bagi Ahas (Yesaya 7 – 8)
6. Raja Damai (Yesaya 8:23 – 9:6)
7. Murka Allah; Asyur sebagai alat hukuman-Nya (Yesaya 9:7 – 10:34)
8. Pengharapan Tunas dari tunggul Isai (Yesaya 11)
9. Nyanyian Syukur (Yesaya 12)
b. Ucapan ilahi tentang penghukuman (Yesaya 13 – 23)
10. Ucapan ilahi terhadap Babel dan Asyur (Yesaya 13:1 – 14:27)
11. Ucapan ilahi terhadap Filestea, Moab, Damsyik, Kusy, Mesir, padang
gurun di tepi laut dan Tiurs (Yesaya 14:28 – 23:18)
c. Maksud Allah dalam penghukuman (Yesaya 24 – 27)
12. Penghukuman atas bangsa-bangsa (Yesaya 24)
13. Keselamatan umat Allah (Yesaya 25)
14. Nyanyian kepercayaan (Yesaya 26)
15. Pembebasan Israel (Yesaya 27)
d. Peringatan tentang usaha manusia mencari keselamatan (Yesaya 28 – 35)
16. Efraim, peringatan bagi Yerusalem (Yesaya 28)
17. Kemunafikan Sion (Yesaya 29)
18. Kebergantungan kepada Mesir yang sia-sia (Yesaya 30 – 32)
19. Keselamatan dari Allah (Yesaya 33)
20. Hari Pembalasan Allah (Yesaya 34)
21. Masa depan Sion yang diberkati (Yesaya 35)

Selingan Sejarah (Yesaya 36 – 39)

1. Serangan Sanherib dan kegagalannya (Yesaya 36:1 – 37:20)


2. Pesan Yesaya (Yesaya 37: 21-38)
3. Penyakit Hizkia (Yesaya 38)

12
4. Utusan dari raja Babel (Yesaya 39)
B. Bagian Kedua : Penghiburan (Yesaya 40 – 66)
a. Pembebasan (Yesaya 40 – 48)
1. Penghiburan dari Allah (Yesaya 40 – 41)
2. Hamba Allah (Yesaya 42)
3. Allah Sang Penebus (Yesaya 43)
4. Polemik terhadap berhala (Yesaya 44)
5. Koresy diurapi Allah (Yesaya 45)
6. Penghukuman atas Babel (Yesaya 46-47)
7. Hardikan atas kurangnya iman Israel (Yesaya 48)
b. Penebusan (Yesaya 49-59)
8. Hamba Allah sebagai terang bagi bangsa-bangsa (Yesaya
49)
9. Hamba Allah dilawan (Yesaya 50)
10. Penghiburan Allah bagi Sion (Yesaya 51:1 – Yesaya 52:12)
11. Hamba Allah penebus umat (Yesaya 52:13 – Yesaya 53:12)
12. Warisan hamba Allah (Yesaya 54)
13. Kemurahan yang ditawarkan secara cuma-cuma (Yesaya
55)
14. Kebenaran dan kejahatan dipertentangkan (Yesaya 56 - 58)
15. Pengakuan tentang pelanggaran bangsa Yahudi (Yesaya
59)
c. Kemuliaan (Yesaya 60-66)
16. Kemuliaan Sion yang akan datang (Yesaya 60)
17. Kabar baik bagi yang menderita (Yesaya 61)
18. Pembuktian kebenaran Sion (Yesaya 62)
19. Murka Allah terhadap bangsa-bangsa (Yesaya 63)
20. Doa mohon ampun (Yesaya 64)
21. Para pemberontak dihukum (Yesaya 65:1-16)
22. Langit yang baru dan bumi yang baru (Yesaya 65:17 –
66:24)

13
E. TEOLOGI KITAB YESAYA

Yesaya merupakan salah satu ahli dalam teologi Perjanjian Lama. Yesaya dalam
kitabnya menunjukkan berbagai ajaran tentang Allah. Bahkan beberapa ahli Perjanjian
Lama mengatakan bahwa teologi kitab Yesaya adalah yang termaju pada zamannya.
Unsur-unsur teologi itu berasal dari penghargaan dan penghayatan akan karya Allah.
Berikut pokok-pokok teologi kitab Yesaya :

a. Allah yang Mahakudus


Ketika Yesaya mendapatkan panggilannya yang pertama kali, dia juga
mendapatkan penglihatan berupa penyataan Allah yang Mahakudus. Oleh
karena itu dalam kitab Yesaya khas sekali dengan ungkapan “Yang
Mahakudus, Allah Israel”. Kata kudus berarti dikuduskan atau dipisahkan.
Allah itu kudus dan pada zaman Musa ketika disampaikan mengenai Israel
harus menjadi bangsa yang kudus (Kel 19:6) maka mereka harus setia
kepada Allah dan mengikuti apa yang telah di tetapkan Allah bagi mereka.
Yesaya ketika mendapati panggilannya dia mengakui dirinya najis dan
penuh dosa, Allah menegaskan panggilannya kemudian dengan mengutus
seorang Serafim untuk menyucikan Yesaya, setelah itu Yesaya diutus
kepada bangsa yang berdosa sekalipun mereka harusnya menjadi bangsa
yang kudus. Dosa bangsa Israel bukanlah karena melalaikan ibadat
melainkan menolak Firman Allah. Yesaya menegaskan bahwa tidak ada
ibadah yang baik tanpa sikap yang nyata.
Dalam Deutero-Yesaya sifat Allah yang Mahakudus adalah ketika nyata
pada karya penyelamatanNya. Ketika umat menjadi najis karena
pelanggaran maka pemulihan bangsa itu memerlukan penyelamatan dari
Allah untuk menyucikan mereka32.
b. Allah sebagai Penyelamat
Yesaya tertarik tentang keselamatan mungkin karena arti namanya yang
berarti Allah yang akan menyelamatkan. Dalam pasal 1-39 Allah sebagai
penyelamat diyakini sebagai pembebasan dari Asyur/Assyria. Dalam pasal

32
W.S.Lasor,dkk, Op.cit., hlm. 275-277.

14
40-55 Allah sebagai penyelamat diartikan sebagai pembebasan dari musuh
dan penindas. Allah memberikan Mesir, Etiopia, dan Syeba sebagai ganti
bagi keselamatan Israel. Allah adalah satu-satunya juruselamat. Dalam
pasal 56-66 Allah sebagai penyelamat akan hadir bergantung pada sikap
hidup yang adil dan benar33.
c. Allah sebagai Penebus
Kata asli yang sering digunakkan Yesaya adalah ga’al yang berarti
mendapatkan kembali milik yang tidak lagi dipegang oleh pemilik semula.
Gambaran penebus dalam kitab Yesaya adalah dalam Yesaya 52:3 yang
menjelaskan tentang kaum Israel yang dijual tanpa bayaran dan akan
ditebus tanpa bayaran juga. Penyelamatan itu dilaksanakan oleh Yang
Mahakudus, Allah Israel. Penyelamatan ini menandakan bahwa Dialah
yang pertama dan terakhir selain Dia tidak ada ilah lain. 34
d. Allah sebagai Bapa
Kata Bapa ditolak dalam PL apalagi ketika Israel memiliki hubungan
dengan agama-agama alam seperti pemujaan dewa Baal. Allah tidak lagi
disebut Bapa sampai tidak ada lagi kesengsaraan, karena kata Bapa
dipahami sebagai ayah dalam arti jasmani. Namun Allah adalah Pencipta
dan menyebut manusia sebagai anak-anakNya. Dalam akhir kitab Yesaya
ada pernyataan yang menyebutkan Allah adalah Bapa (Yes 63:16 dan
64:18)35
e. Allah sebagai Penguasa Tertinggi
Kita tahu bersama bahwa kitab Yesaya menjunjung tinggi Monoteisme
Mutlak. Hanya Allah lah satu-satunya tidak ada ilah-ilah lain, karena
ilah itu adalah buatan tangan manusia. Konsep ini terlalu maju untuk
pemikiran pada abad ke 8 SM, sehingga tidak boleh dianggap hanya
berasal dari Yesaya sendiri. Pasal 1-39 menjelaskan tentang Allah
yang menghukum bangsa Israel melalui Asyur karena keangkuhan dan
kesombongan mereka. Dalam pasal 40-55 menjelaskan tentang Allah

33
Ibid., Hlm. 278.
34
Ibid., Hlm. 279.
35
Ibid., Hlm. 281.

15
yang menciptakan langit dan bumi, yang menciptakan nasib mujur dan
malang, Allah juga yang menciptakan Koresy sebagai kaki tangan
untuk membangun kembali koya dan melepaskan bangsa dari
pembuangannya. Pasal 56-66 menceritakan tentang janji Allah
terhadap bangsa Israel.
F. PENGANTAR KE DALAM PERIKOP

Sebelum masuk ke dalam perikop saya akan menjelaskan sedikit tentang latar
belakang kitab Trito-Yesaya yang diyakini bukan ditulis oleh Yesaya tetapi oleh nabi
yang berada disekitar Yesaya. Kitab Yesaya ketiga ini memberikan informasi situasi
mengenai pewartaan iman yang terjadi pada zaman pembangunan Israel sesudah
pembuangan. Kitab Yesaya yang merupakan bagian akhir ini merupakan campuran prosa
dan puisi, harapan dan keputusasaan, sekaligus. Pandangan penulis tidak lagi kepada
mereka yang terbuang di Babel melainkan mereka yang sudah kembali ke Palestina 36.
Pergeseran tekanan yang amat tajam antara pewartaan nabi-nabi sebelum pembuangan
dan sesudahnya ialah semakin hilangnya harapan akan kelangsungan dinasti Daud dan
bersama itu kemerdekaan sebagai bangsa sehingga titik utama dalam Trito-Yesaya ini
adalah :

- Kesalehan dan ibadat


- Pendalaman Taurat
- Ketertiban perilaku hidup sehari-hari
- Kewibawaan umum YHWH terhadap seluruh segi kehidupan37

Perikop saya terambil dalam Yesaya 56:1-5, bagian awal dari Trito-Yesaya ini
berfokus pada keselamatan yang diberikan oleh TUHAN itu untuk seluruh manusia,
penebusan yang dilaksanakan TUHAN adalah untuk menebus semua bangsa. Pesan yang
terdapat di dalam perikop ini adalah bagaimana umat Israel berterimakasih atas
penebusan itu dengan mengikuti dan menaati Hukum TUHAN dan memelihara hari
Sabat. Kaum Israel diberikan tantangan untuk tidak lagi hidup dalam pemujaan berhala

36
St. Darmawijaya Pr, Warta Nabi Masa pembuangan dan sesudahnya, (Jogjakarta: Kanisus&Lembaga Biblika
Indonesia), hlm. 110-111.
37
Ibid., hlm. 115

16
yang sebelumnya mereka lakukan. Mereka harus kembali percaya kepada TUHAN
sepenuhnya, TUHAN lah yang menebus mereka dan tak akan pernah meninggalkan
mereka ditengah ketidaksetiaan mereka. Yang harus mereka lakukan hanyalah mengikuti
hukum-Nya karena tidak ada hal lain yang menyenangkan hati TUHAN kecuali menaati
hukum TUHAN (Yes 56:4). Selain berbicara tentang itu, dalam Yes 56:4-5 diungkapkan
janji TUHAN kepada umat yang melaksanakan apa yang menyenangkan hatiNya.

G. PERBANDINGAN AYAT

Ayat 1 :

Bahasa Ibrani :

hb'ÛArq.-yKi( hq"+d"c. Wfå[]w:


jP'Þv.mi Wrïm.vi hw"ëhy> rm:åa' hKo
`tAl)G"hil. ytiÞq'd>ciw> aAbêl'
‘yti['Wv)y>
NIV : This is what the Lord says: “Maintain justice and do what is right,for my salvation is close
at hand and my righteousness will soon be revealed.

KJV : Thus saith the LORD, Keep ye judgment, and do justice: for my salvation is near to come,
and my righteousness to be revealed.

TB : Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi
akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan.

ITL : Demikianlah firman Tuhan: Peliharakanlah kebenaran dan buatlah insaf, karena selamat
yang dari pada-Ku itu hampir akan datang dan kebenaran-Ku hampir akan dinyatakan.

BIS : TUHAN berkata kepada umat-Nya, "Lakukanlah apa yang adil dan yang sesuai dengan
hukum-Ku. Sebab sebentar lagi Aku datang menyelamatkan kamu dan keadilan-Ku dinyatakan,

17
Terjemahan Bebas : Inilah apa yang dikatakan TUHAN: Peliharalah hukum/keputusan dan
lakukanlah kebenaran. Sebab keselamatan akan datang keselamatan dan keadilan akan
diungkapkan.

Catatan Kritis :

Diawali dengan menggunakan inilah apa yang dikatakan TUHAN yang dalam bahasa Ibrani

hw"ëhy> rm:åa' hKo yang diterjemahkan Thus saith the LORD /

Inilah apa yang dikatakan TUHAN untuk menjaga/ memelihara Wrïm.vi yang

diterjemahkan to keep/to watch, hukum/keputusan jP'Þv.mi yang dalam bahasa

Inggris diterjemahkan menjadi judgement dan melakukan Wfå[]w yang dalam bahasa

Inggris di terjemahkan menjadi to do/to make, melakukan keadilan hq"+d"c. yang

dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi Righteousness atau keadilan, sebab keselamatan
akan segera datang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi for My salvation

yti['Wv)y> is near to come hb'ÛArq.-yKi(: dan

keadilan hq"+d"c akan di ungkapkan tAl)G"hil... Menurut saya


terjemahan yang paling mendekati adalah KJV, sebab KJV menggunakan beberapa kata yang

dalam bahasa asli diterjemahkan demikian, seperti hK yang diterjemahkan dengan Thus

begitu pula dengan jP'Þv.mi yang diterjemahkan dengan judgement dan

sebagainya. Dalam bahasa Indonesia yang mendekati adalah Terjemahan Baru. Meskipun tidak
begitu mendekati tetapi saya lebih setuju dengan bahasa dari Terjemahan Baru.
Ayat 2 :

Bahasa Ibrani :

18
(‘tB'v; rmEÜvo HB'_ qyzIåx]y:
~d"Þa'-!b,W taZOë-hf,[]y: ‘vAna/
yrEÛv.a;

`[r"(-lK' tAfï[]me Adßy" rmEïvow>


AlêL.x;me(

NIV : Blessed is the one who does this— the person who holds it fast, who keeps the
Sabbath without desecrating it, and keeps their hands from doing any evil.”

KJV : Blessed is the man that doeth this, and the son of man that layeth hold on it; that keepeth
the sabbath from polluting it, and keepeth his hand from doing any evil.

TB : Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya:
yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap
perbuatan jahat.

ITL : Berbahagialah kiranya orang yang berbuat demikian dan anak Adam yang berpaut kepada
hal itu, yang memeliharakan sabat, sehingga tiada dinajiskannya, dan yang memeliharakan
tangannya dari pada berbuat barang jahat.

BIS : Kuberkati orang yang menepati hari Sabat dan tidak menajiskan hari itu. Orang yang tidak
melakukan kejahatan akan Kuperlakukan dengan baik."

Terjemahan Bebas : Diberkatilah dia yang berbuat seperti anak Adam yang memegang erat Sabat
dan menjaga tangannya dari perbuatan jahat.

Catatan Kritis :

Merupakan lanjutan dari ayat yang pertama, yang menjelaskan tentang betapa TUHAN senang
jika umatNya melakukan hukum TUHAN, sehingga dalam ayat ini dijelaskan apa yang

19
sebenarnya harus dilakukan, dimulai dengan kata seru yrEÛv.a; yang menegaskan
bahwa blessed is he who/diberkatilah dia yang.. and the son of Adam / dan anak laki-laki Adam

~d"Þa'-!b,W yang melakukan ini/that do this taZOë-


hf,[]y: dan memegang/mencengkram/to firm qyzIåx]y
Sabbath/Sabat rmEÜvo dan to keep his hand/menjaga tangannya Adßy"
rmEïvow> dari perbuatan jahat [r"(-lK' tAfï[]me
AlêL.x;me(. Menurut saya, tafsiran yang mendekati adalah KJV, KJV lebih

banyak menggunakan terjemahan langsung dari bahasa asli, dan bahasa Indonesia yang paling

mendekati adalah BIS, karena kata yrEÛv.a jika diterjemahkan menjadi diberkatilah,
dalam TB dan TL menggunakan Berbahagialah jika kita menafsirkans secara harafiah, orang
yang diberkati pasti berbahagia, tetapi jika diliat langsung dari bahasa asli BIS lah yang paling
mendekati.

Ayat 3 :

Bahasa Ibrani :

lDEób.h; rmoêale ‘hw"hy>-la,


hw"Ül.NIh; rk'ªNEh;-!B, rm:åayO-
la;w>

20
#[eî ynIßa] !hEï syrIêS'h;
‘rm;ayO-la;w> AM=[; l[;äme hw"ßhy>
ynIl:±yDIb.y:
`vbe(y"
NIV : Let no foreigner who is bound to the LORD say, “The LORD will surely exclude me from
his people.” And let no eunuch complain, “I am only a dry tree.”

KJV : Neither let the son of the stranger, that hath joined himself to the LORD, speak, saying,
The LORD hath utterly separated me from his people: neither let the eunuch say, Behold, I am a
dry tree.

TB : Janganlah orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN berkata: "Sudah tentu
TUHAN hendak memisahkan aku dari pada umat-Nya"; dan janganlah orang kebiri berkata:
"Sesungguhnya, aku ini pohon yang kering."

ITL : Adapun orang dagang yang berpaut kepada Tuhan itu janganlah ia berkata demikian:
Niscaya aku sudah diasingkan oleh Tuhan dari pada umat-Nya; maka orang kasimpun jangan
berkata demikian: Bahwasanya aku ini sebatang pohon yang kering.

BIS : Orang asing yang bergabung dengan umat TUHAN tidak boleh berkata, "TUHAN tidak
mengizinkan aku menyembah Dia bersama umat-Nya." Orang yang dikebiri tak boleh berpikir
"Aku tak dapat menjadi warga umat TUHAN, sebab aku tak bisa mendapat keturunan."

Terjemahan Bebas : Orang asing tidak boleh menggabungkan diri kepada TUHAN untuk berkata
TUHAN memisahkan aku dari orang-orangnya dan jangan membiarkan orang Kasim berkata,
Lihatlah aku adalah pohon kering.

Catatan Kritis :

21
Dalam ayat ini adalah penegasan terhadap keselamatan itu adalah hak semua orang, jadi
meskipun ada orang asing yang bergabung dalam umat Israel itu juga berhak mendapatkan

keselamatan. Maka dalam bahasa asli ditegaskan jangan sampai/do not let rm:åayO-
la;w> orang asing/ the foreigness rk'ªNEh;-!B, yang telah

menggabungkan diri/ that hath joined himself hw"Ül.NIh; berkata/say

rmoêale kepada TUHAN/to YHWH rmoêale ‘hw"hy>-


la, mereka akan dipisahkan ynIl:±yDIb.y: dari orang-orang

AM=[; l[;äme dan jangan orang kasim/eunuch syrIêS'h berkata


Lihat, saya adalah pohon yang kering / Behold, I am a dry tree vbe(y" #[eî
ynIßa] !hEï;> . Menurut saya yang terjemahannya paling mendekati

adalah KJV, alasannya sama seperti ayat sebelumnya KJV langsung menerjemahkan dari bahasa
aslinya jadi agaknya tepat dibandingkan NIV. Jika dalam bahasa Indonesia yang paling
mendekati adalah ITL.
Ayat 4 :

Bahasa Ibrani :

yt;êAtB.v;-ta, ‘Wrm.v.yI rv<Üa]


‘~ysiyrIS")l; hw"©hy> rm:åa' hkoå-
yKi
`yti(yrIb.Bi ~yqIßyzIx]m;W
yTic.p'_x' rv<åa]B; Wrßx]b'(W

22
NIV : For this is what the LORD says: “To the eunuchs who keep my Sabbaths, who choose what
pleases me and hold fast to my covenant—

KJV : For thus saith the LORD unto the eunuchs that keep my sabbaths, and choose the things
that please me, and take hold of my covenant;

TB : Sebab beginilah firman TUHAN: "Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari
Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku,

ITL : Karena demikianlah firman Tuhan akan hal orang kasim yang memeliharakan segala sabat-
Ku dan yang suka akan barang yang Kukehendaki dan yang berpaut kepada perjanjian-Ku:

BIS : TUHAN berkata kepada mereka, "Jika kamu mengindahkan hari Sabat, jika kamu setia
kepada perjanjian-Ku dan melakukan apa yang menyenangkan hati-Ku,

Terjemahan Bebas : karena beginilah TUHAN berkata kepada orang kasim yang menjaga hari
sabat dan memilih hal yang menyenangkanKu, dan yang berpegang kepada sebuah perjanjianKu

Catatan Kritis :

Ayat ke 4 dan ke 5 merupakan suatu kesinambungan, yang menyatakan semua orang berhak
menerima keselamatan oleh karena itu Nabi yang menulis menyatakan bahwa TUHAN berkata/

For Thus saith the LORD hw"©hy> rm:åa' hkoå-yKi kepada


orang kasim/ unto the eunuchs ‘~ysiyrIS")l; yang menjaga/ memelihara

sabat/ to keep Wrm.v.yI the Sabbaths yt;êAtB.v;-ta,


‘rv<Üa] dan memilih apa yang menyenangkanNya/ To choose

Wrßx]b'(W the things that delight yTic.p'_x'; Him

rv<åa]B dan berpegang/and firm ~yqIßyzIx]m;W janjiNya/ my

23
covenant yti(yrIb.Bi . menurut saya jelas yang mendekati bahasa asli

adalah KJV meskipun tidak semua kata diterjemahkan sesuai dengan bahasa asli tetapi KJV lah
yang paling mendekati bahasa asli. Dalam Bahasa Indonesia terjemahan yang mendekati adalah
Terjemahan Baru.
Ayat 5 :

Bahasa Ibrani :

tAn=B'miW ~ynIåB'mi bAjß ~veêw"


dy"å ‘yt;moAx)b.W ytiÛybeB. ~h,øl'
yTi’t;n"w>
`trE(K'yI al{ï rv<ßa] Alê-!T,a,
‘~l'A[ ~veÛ

NIV : to them I will give within my temple and its walls a memorial and a name better than sons
and daughters; I will give them an everlasting name that will endure forever.

KJV : Even unto them will I give in mine house and within my walls a place and a name better
than of sons and of daughters: I will give them an everlasting name, that shall not be cut off.

TB : kepada mereka akan Kuberikan dalam rumah-Ku dan di lingkungan tembok-tembok


kediaman-Ku suatu tanda peringatan dan nama--itu lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan
perempuan--,suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan kepada mereka.

ITL : Bahwa kepada mereka itu juga Aku akan mengaruniakan di dalam kaabah-Ku dan di
sebelah dalam pagar tembok-Ku suatu tempat dan suatu nama yang baik dari pada nama segala
anak laki-laki dan perempuan; suatu nama yang kekal, yang tiada terhapuskan, Kukaruniakan
kepada masing-masing kelak.

24
BIS : maka namamu akan diingat di dalam Rumah-Ku dan di antara bangsa-Ku. Itu lebih baik
daripada mempunyai anak-anak laki-laki dan perempuan. Kamu Kuberi nama abadi yang tak
akan dilupakan."

Terjemahan Bebas : Kepada mereka Aku akan memberi tempat tinggal beserta dinding Ku dan
akan kuberi sebuah nama yang lebih baik dari anak laki-laki dan perempuan. Aku akan
memberikan mereka nama yang abadi dan tidak ada yang akan melupakannya

Catatan Kritis :

Ayat 5 berbicara tentang janji TUHAN kepada umatNya bahwa Dia akan memberi/ He will give

yTi’t;n"w tempat tinggal/ home/ dwelling place ytiÛybeB beserta

dindingnya/within the walls ‘yt;moAx)b.W. dan akan memberikan sebuah

nama/give a name ~veêw" yang lebih baik bAj dari anak laki-laki dan

perempuan/ better than sons ~ynIåB'mi and daughters tAn=B'miW


dan akan memberikan nama yang abadi dan tidak ada yang akan melupakannya/ will give

Alê-!T,a an everlasting , ‘~l'A[ name ~veÛ, that shall not


al{ be cut off trE(K'yI. Masih sama dengan ayat-ayat yang sebelumnya, saya
lebih setuju dengan KJV karena dalam KJV lebih banyak kata-kata yang diterjemahkan langsung
dari bahasa aslinya meskipun tidak semua tetapi mendekati. Kalau Terjemahan Indonesia saya
cenderung memilih Terjemahan Baru.

H. TAFSIRAN
Ayat 1 dan 2 :

25
Diawali dengan beginilah Firman TUHAN, inilah Firman TUHAN merupakan
peringatan yang diberikan oleh nabi Yesaya mengenai apa yang TUHAN inginkan dari
umat Israel setelah TUHAN melakukan penebusan. TUHAN menuntut umat Israel untuk
bertobat dan menjaga hukum dan melakukan keadilan terhadap orang disekitar mereka.
Umat Israel harus hidup di dalam kehidupan baru yaitu sebagai umat yang telah
menerima keselamatan sebab keselamatan itu dekat dengan mereka dan keselamatan itu
akan segera dinyatakan bersama dengan keadilan TUHAN38. Mereka harus hidup
melaksanakan keputusan dan hukum yang telah diberi kepada mereka sebagai orang yang
telah dimerdekakan. TUHAN dekat dengan mereka yang membalas kebaikan-Nya
dengan apa yang telah mereka alami, salah satu bentuk terimakasih itu menurut ayat 2
adalah ketika kita menjaga hari Sabat39 hari Sabat adalah hari ketujuh yang dikuduskan
bagi TUHAN, hari dimana seluruh orang meninggalkan pekerjaannya dan fokus kepada
TUHAN40. Menjaga hari sabat merupakan salah satu hukum TUHAN, tidak ada yang
menyenangkan TUHAN selain setia memelihara hukum TUHAN. Selain Sabat, dalam
ayatnya yang kedua disampaikan bahwa kiranya mereka yang telah menerima
keselamatan harus menjaga perbuatan kita, jangan sampai tangan kita berbuat suatu hal
yang menajiskan mereka sehingga kita tak lagi kudus dan tak lagi dapat melayani
TUHAN dengan baik dan benar. Selain mereka harus menjaga tangan mereka untuk tidak
berbuat sesuatu yang menajiskan, mereka juga harus meninggalkan seluruh peribadatan
mereka kepada dewa Baal dan seluruh ilah-ilah yang mereka percayai41 sebab semua itu
adalah kesia-siaan, hanya TUHAN satu-satunya jalan dan keselamatan, hanya kepada Dia
mereka harus percaya.
Ayat 3 :
Orang-orang asing dan orang-orang kebiri tidak diperbolehkan bergabung masuk
jemaah Israel yang terdiri atas keturumam Israel dan yang dapat meneruskan berkatnya
kepada anak-cucunya saja namun situasi berubah pada zaman Persia, raja-raja Persia
berbakti kepada Allah dan mengizinkan orang-orang jajahannya untuk menyembah
Allahs sesuai dengan cara masing-masing orang-orang Yahudi(baik yang ada di diaspora)
38
John Calvin, Commentary on the book of the prophet Isaiah by John Calvin Volume 4, (Michigan: Eerdmans
Publishing Company, 1948), hlm. 175-176.
39
Marie-Claire Barth-Frommel, Tafsiran Kitab Yesaya pasal 56-66, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2016), hlm. 11.
40
Ibid
41
John Calvin., Op.Cit., Hlm. 177-178.

26
menyamakan Allah sorga dengan TUHAN, Allah Israel dan sejumlah orang asing tertarik
untuk menggabungkan diri kepada Tuhan yang esa itu. Di dalam jemaat Yahudi menurut
Deutero Yesaya ada 2 jenis ada yang beribadah di rumah orang-orang Yahudi dan
mengikuti kepercayaannya, dan orang yang beribada di bait suci dan berharap akan
diikutsertakan dalam kebaktian lengkap. Itulah sebabnya Proselit (orang luar yang masuk
agama itu) takut dan mengeluh bahwa TUHAN akan memisahkan mereka dari umatNya.
Demikian pula orang kebiri mengeluh, mungkin ia seorang pegawai istana babel dari
keturunan bangsawan Israel yang menjadi sida-sida dan alat kelaminnya hancur karena
kecelakaan, perang dsb sehingga dia menjadi kasim, sehingga ia berkata seperti pada
waktu Abraham sebelum ia dikarunia anak berkata “aku ini pohon kering” 42. TUHAN
menegaskan bahwa jangan sampai mereka berkata seperti itu sebab mereka telah
mendapat kondisi baru dan dipulihkan secara sempurna, TUHAN telah menghapuskan
segala kecacatan eksternal mereka, yang harus mereka lakukan hanyalah percaya.
TUHAN adalah YHWH yang mampu mengatasi segala macam hal, yang kita lakukan
hanyalah beriman43.
Ayat 4-5 :
Melanjutkan apa yang dikatakan dalam ayat ke 3, TUHAN menyatakan bahwa
janganlah membiarkan orang kebiri mengeluh demikian karena ia pun akan diberkati asal
menempuh jalan dan hukum yang telah diatur oleh TUHAN sebagaimana mestinya, ia
harus memelihara hari Sabat44, menahan diri dari tiap perbuatan jahat. Sebab apa yang
dipandang rendah oleh manusia akan ditinggikan, jika dia memegang dengan sungguh-
sungguh perjanjian kepada TUHAN dan melakukan segala sesuatu yang dikehendaki
TUHAN. Di ayatnya yang ke 5 bahkan dikatakan bahwa betapapun manusia berdosa dan
najis sehingga dia tidak layak tetapi TUHAN melayakkan mereka melalui kedatangan
Kristus yang adalah sang juruselamat dan penebus.

42
Marie-Claire Barth-Frommel, Op.cit., hlm. 12-13.
43
John Calvin, Op.cit., hlm. 179-180.
44
Marie-Claire Barth-Frommel, Op.cit., hlm. 13.

27
I. TINJAUAN TEOLOGIS

Berita keselamatan dari Allah bukanlah milik bangsa Israel sendiri. Keselamatan
itu juga diperuntukkan bagi segala bangsa. Jelas dalam ayatnya yang ke 3 orang asing
dan orang-orang kebiri pun tidak ditolaknya. Tetapi dengan syarat yaitu memelihara
hukum TUHAN dan sabat, memegang janjiNya yang menyenangkan hatiNya. TUHAN
akan membawa semua orang itu kedalam rumahNya yang akan dikenal sebagai rumah
doa bagi segala bangsa(Ay 5). Tidak ada pengecualian dalam hal itu. Penebusan itu
berlaku untuk setiap orang yang percaya dan mencariNya. Ini merupakan bukti nyata dari
kasih Allah yang tercurah bagi semua orang, bukan hanya bagi orang tertentu tetapi
semua orang.

Dalam konteks sekarang ini apa yang TUHAN ingin katakan? Dia saja tidak
pernah memilih orang yang akan Dia selamatkan, Dia tidak pernah membeda-bedakan
orang lain, Dia menyamakan semua, semuanya memiliki karya Penebusan dan
keselamatan yang hanya oleh karena Dia. Dalam kehidupan saat ini kita sering sekali
membeda-bedakan orang dalam persekutuan, kita membuat orang-orang dalam
persekutuan merasa tidak nyaman dalam persekutuan itu karena kita kadang memandang
sebelah mata orang yang tidak memiliki apa-apa dan ingin bersekutu dengan kita.
Kebahagiaan mereka tidak lah penting, apa yang menjadi kebahagiaan kita kita
perjuangkan meskipun itu menyakiti hati orang lain. TUHAN hadir bagi kita semua,
TUHAN menginginkan kita untuk hidup dalam terangNya dan membawa sukacita bagi
mereka yang tertindas, pertanyaannya sekarang apakah kita sudah membawa sukacita
itu? Ataukah kita hidup dalam egosentrisme kita dan mengabaikan kepentingan kita?
Mari berefleksi bersama.

J. URAIAN

28
DAFTAR PUSTAKA

29
Calvin, John. 1948. Commentary on the book of the prophet Isaiah by John Calvin Volume 4.
Michigan: Eerdmans Publishing Company.
Frommel, Marie-Claire Barth. 2016. Tafsiran Kitab Yesaya pasal 56-66. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Green, Denis. 1984. Pembimbing pada Pengenalan Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas.

http://alkitab.sabda.org/article.php?id=221 diakses pada 1 Maret 2018, Pukul : 12.45 WITA


Knight, George W. 2016. The illustrated Bible handbook. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

LAI. 2015. Alkitab Edisi Studi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Lansor, W.S,dkk. 1996. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.

Mawene, Marthinus Theodorus. 2016. Perjanjian lama dan Teologi Kontekstual. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.

Obadja, Jeane Ch. 2004. Survei Ringkas Perjanjian Lama. Surabaya: Momentum, 2004).

OFM, Groenen. 1995. Pengantar ke dalam Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius.

Pr, St. Darmawijaya. 1990. Warta Nabi Masa pembuangan dan sesudahnya, Jogjakarta:
Kanisus&Lembaga Biblika.

Smith, James E. 2005. An Expository Commentary on The Book of Isaiah.

Wahono, S. Wismoady. 1986. Disini Kutemukan: Petunjuk mempelajari dan mengajarkan


Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

30

Anda mungkin juga menyukai