OLEH
NOVITA TRI LESTARI
BATAM, INDONESIA
31 OKTOBER 2017
Pendahuluan
mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan yang artinya
ada pengarahan yang diberikan dari orang yang memiliki pengaruh.1 Jika berbicara tentang
kepemimpinan, pastinya juga menyoroti pemimpin dan yang dipimpin. Bukan hanya itu,
cara kepemimpinan sang pemimpin juga menjadi sorotan dari oknum yang dipimpin.
Berbicara tentang kepemimpinan di dalam Alkitab, ada banyak orang yang telah
Tuhan pakai untuk memimpin umat-Nya dari nabi-nabi, hakim-hakim, dan raja-raja. dalam
alkitab sendiri menceritakan bagaimana Allah memilih dan memanggil seseorang untuk
menjadi pemimpin atau raja atas umat pilihan-Nya, namun diantara pemimpin-pemimpin
yang Tuhan pilih, beberapa mengalami kegagalan salah satunya yaitu raja Saul. Yang dimana
kegagalannya mengakibatkan Roh Allah undur daripadanya serta berakhir dengan kematian
tidak terhormat, yaitu ia bunuh diri saat berperang melawan orang Filistin.
1
Rahayu Ginintasasi, Definisi Kepemimpinan artikel online diambil dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/kepemimpinan.pdf. Diakses tanggal 8 Se
ptember 2020.
Dalam makalah ini penulis akan memaparkan mengenai raja Saul, keberhasilan saul
dan penyebab kegagalan kepemimpinannya serta pelajaran yang didapat dalam kehidupan
kepemimpinan Saul.
Nama Saul berasal dari kata שָׁ אּול, dalam bahasa Ibrani arti nama Saul ialah ‘yang
telah diminta’.2 Saul adalah seorang raja yang pertama memerintah atas umat Israel. Ia di
urapi menjadi raja pertama bangsa Israel dan memerintah selama empat puluh tahun lamanya
(kis 13:21). Selama saul menjadi raja, sebagian besar waktunya dihabiskan untuk memerangi
musuhnya yaitu Moab, Bani Amon, Edom, raja-raja negeri Zoba dan orang Filistin
Saul adalah anak dari Kisy bin Abiel seorang dari Gibea di daerah Benyamin, seorang
yang berada. Saul merupakan salah satu keturunan dari duabelas suku Israel yaitu suku
Benyamin. Dalam 1 Samuel 9: 1-2 dikatakan bahwa Saul seorang muda yang memiliki rupa
yang elok dan tidak ada dari orang Israel yang lebih elok dari padanya. Saul memiliki
seorang istri bernama Ahimoam putri Ahimaaz dan memiliki lima orang anak yaitu Yonatan
anak sulungnya, Yiswi anak keduanya, Malkisua anak ketiga, dan anak perempuan yang
Pemilihan Saul
Dalam kitab 1 Samuel diceritakan bahwa Saul diangkat menjadi raja dengan dua cara.
Pertama, ketika ayah Saul menyuruh Saul untuk mencari keledai yang hilang. Kemudian
sehari sebelum Saul berniat menanyakan pada Samuel perihal keledai betina yang hilang
karena usul dari pembantu Saul. Firman Tuhan datang kepada Samuel untuk mengurapi
seorang raja untuk Israel. Ketika melihat Saul berfirman lah Tuhan bahwa itu adalah orang
2
Abraham, Park, Pelita Perjanjian Yang Tak Terpadamkan: Silsilah Yesus Kristus (I) Abraham-Daud (Jakarta:
Yayasan Damai Sejahtera Utama), 235
yang disebutkan-Nya. Pada saat itu Samuel secara tidak langsung memberitahu kedudukan
raja kepada Saul. Saul terkejut dan berkata bahwa ia adalah suku terkecil di Israel.
Kemudian Samuel masuk ke dalam kota dan bercakap-cakap dengan Saul. Saat fajar
menyingsing pada keesokan harinya, Samuel dan Saul berjalan turun ke ujung kota. Setelah
itu Samuel mengurapi Saul dengan minyak dan menjadikannya raja, dan membuat Roh Tuhan
Kedua, Saul di angkat menjadi raja melalui undian, yang mana pada waktu itu Samuel
mengerahkan bangsa Israel ke Mizpa. Samuel menyuruh seribu orang dari setiap suku Israel
tampil sesuai perintah Allah dan mengambil undian. Kemudian diketahui bahwa
pemenangnya ialah Saul dari suku Benyamin. Ini merupakan dua cara yang berbeda mengenai
Pada awal pengangkatan Saul menjadi raja ia memiliki sikap yang rendah hati. Ia juga
seorang yang bertanggung jawab, ini dapat dilihat ketika Keledai betina kepunyaan ayahnya
hilang ia melaksanakan tugasnya dengan baik, ia berusaha untuk menemukan keledai tersebut.
Ia juga orang yang mendengarkan saran dari orang lain meskipun orang tersebut
kedudukannya lebih rendah dari padanya. Saul juga awalnya adalah pemimpin yang
kompeten dan gagah dalam berperang karena Roh Tuhan berkuasa atasnya dia dapat
memenangkan peperangan. Namun terlepas dari semua itu pada akhirnya Saul semakin jauh
Kegagalan Saul
Kegagalan yang sangat berdampak besar bagi pemerintahan saul yaitu pada saat ia
melawan orang Filistin. Pada awalnya saul dan anaknya yaitu Yonatan berperang melawan
orang Filistin. Dengan keberanian dan semangat tempur yang dimiliki oleh yonatan akhirnya
mereka menang, namun kemenangan itu bukan berarti adanya ketentraman di Israel. Seluruh
masa pemerintahan Saul dipenuhi dengan peperangan demi peperangan.3 Banyaknya
peperangan yang terjadi pada masa pemerintahan Saul mengakibatkan ia tidak dapat
Kegagalan Saul berawal dari kembalinya ia berperang melawan bangsa Filistin. Dalam
peperangan ini banyak kegagalan- kegagalan yang dilakukan Saul. Ia gagal bertindak tegas,
pada saat berperang melawan Filistin yonatan lah yang menyatakan perang dan menyerang
salah satu laskar Filistin namun saul yang menerima pujian serta meniup sangkakala untuk
mengumpulkan rakyat. Ia gagal menunggu, ini menjadi awal dari pertentangannya dengan
Samuel membuat ia melakukan sesuatu yang bukan tugasnya yaitu membakar korban untuk
Allah yang sebenarnya adalah tugas dari Samuel. Kegagalan Saul berujung pada kematiannya
dan juga anaknya saat berperang melawan Filistin. Akibatnya Filistin merebut kekuasaan atas
seluruh Palestina, bahkan mereka juga berkuasa sampai ke daerah-daerah di seberang sungai
Yordan.5
Saul memulai pemerintahannya dengan sikap yang baik, namun seiring dengan
pemerintahannya sikap dan karakter Saul semakin bertentangan dengan sikap seorang
pemimpin. Kehidupannya yang awal terlihat penuh harapan lambat laun mengalami
kemunduran sampai Allah tidak berkenan kepadanya. Sikapnya yang lemah menyebabkan
perintah Tuhan untuk tidak mengambil barang-barang orang Amalek yang kalah berperang
3
David F. Hinson, Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991), 115
4
S. Wismoady Wahono, Di sini Kutemukan: petunjuk mempelajari dan mengajarkan Alkitab (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1986), 130
5
Hinson, 116.
dengannya. Ketidakpekaan Saul terhadap jabatannya membuat Samuel menyadari bahwa
usaha pertamanya dalam memilih raja mengalami kegagalan.6 Sikap saul menuyebabkan
Samuel memberitahukan penolakan Allah secara final terhadap Saul, dan demi penegasannya
Kemerosotan rohani Saul terlihat ketika ia meminta nasihat dari seorang wanita
tukang sihir di En-Dor. Melalui hal itu Saul ukan mendapatkan penghiburan melainkan
penghukuman Allah diteguhkan atasnya. Pada akhirnya kisah hidup Saul berakhir tragis, ia
melihat ketiga anaknya sudah mati dan ia juga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Dari kisah kegagalan Saul saya mempelajari tiga hal. Pertama taatilah dan lakukanlah
kehendak Tuhan. Saul mengawali pemerintahannya dengan baik namun ia memilih untuk jauh
dari Tuhan dan tidak taat kepada perintah Tuhan. Kedua, dari Saul saya mempelajari bahwa
seorang pemimpin haruslah memohon pimpinan dari Tuhan. Ketika Roh Allah ada pada kita
yakin lah kemenangan dan keberhasilan ada dipihak kita dan sebaliknya jika Roh Allah tidak
6
W.S. LaSor, D.A. Hubbard dan F. W, Bush, Pengantar Perjanjian Lama 1: taurat dan sejarah, diterjemahkan oleh
Werner Tan,dkk ( Jakarta: Gunung Mulia, 2008), 340
7
Denis Green, Pengenalan Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2012), 90