C. Pokok-Pokok Materi
1. Allah sebagai Pencipta
2. Pemeliharaan Allah
3. Allah sebagai Bapa
D. Uraian Materi
1. Allah Sebagai Pencipta
Menciptakan adalah istilah yang dipakai dalam dua arti dalam Alkitab, yakni
dalam arti menciptakan secara langsung dan tidak langsung. Penciptaan langsung
merupakan tindakan bebas Allah tritunggal , yang menciptakan sesuatu yang nampak
dan tidak nampak untuk kemuliaan-Nya tanpa memakai bahan. Sedangkan
penciptaan tidak langsung merupakan tindakan Allah yang disebut penciptaan ,
namun tidak bermula dari ketiadaan. Melalui tindakan ini , Allah membentuk,
menyesuaikan, menggabungkan, atau mengubah bahan-bahan yang sudah ada. Pokok
Allah sebagai Pencipta memainkaan peranan penting ketika orang Israel memandang
dirinya sendiri dari luar dan berupaya memahami tempatnya di tengah-tengah dunia.
Melalui kegiatan belajar dua ini, anda akan dibelajarkan tentang karya-karya
Allah sebagai Pencipta sehingga tidak akan pernah ada keraguan untuk meyakini
bahwa Allah ada pribadi yang memulai alam semesta, dan penyataan yang paling
jelas dari pengajaran Yesus yang dicatat dalam Injil-Injil Sinoptis terutama yang
terdapat dalam Markus 13:19.
22
Selain itu menurut G.C. Van Niftrik dan B.J. Boland dengan kisah tentang
penciptaan dunia, maka Allah ditempatkan pada permulaan segala sesuatu yang
ada. Penciptaan itu digambarkan sebagai suatu perbuatan Allah pada suatu saat
tertentu. Hal ini mengandung suatu kebenaran teologis sebagai berikut:
hubungan antara Allah dengan dunia dan manusia adalah satu hubungan yang
sama sekali datang dari pihak Allah dan semata-mata timbul dari kehendak dan
perbuatan Allah yang merdeka dan berdaulat. Alkitab pun melanjutkan sejarah
keselamatan dengan memperlihatkan bahwa Allah terus menerus
memperdulikan dunia ini. Hal ini menyiratkan hubungan yang dimaksud oleh
kata-kata “khalik/Pencipta” dan “makhluk” yakni kesetiaan Allah. Kesetiaan
Allah Sang Pencipta adalah kesetiaan terhadap dunia dan manusia yang berdosa.
Hal ini berarti jika berbicara tentang penciptaan , maka memberitakan tentang
hubungan yang aktual antara Allah dengan dunia dan manusia. Tidak boleh
berbicara tentang Allah Sang Pencipta tanpa terus menerusnya Ia mempedulikan
dunia ini, tentang hubungan-Nya yang tetap dengan dunia dan manusia.
2. Pemeliharaan Allah
Pemeliharaan Allah merupakan hubungan berkesinambungan Allah dengan
ciptaan-Nya, yakni tindakan berkesinambungan Allah untuk melestarikan keberadaan
ciptaan-Nya serta menuntun ciptaan-Nya dengan tujuan yang Allah maksudkan bagi
ciptaan-Nya. Karena itu pemeliharaan Allah penting untuk sikap kehidupan Kristen,
yakni sikap yang mampu hidup dalam kepastian bahwa Allah hadir dan aktif dalam
kehidupan manusia, berada dalam perlindungan-Nya serta mendengar dan
menanggapi doa-doa yang dinaikkan pada-Nya. Pemeliharaan Allah dapat ditinjau
dari dua aspek, yakni tindakan Allah dalam melestarikan keberadaan ciptaan_nya
dengan memelihara dan menopang ciptaan-Nya. Aspek yang lain adalah tindakan
Allah untuk menuntun dan mengarahkan rangkaian peristiwa sedemikian rupa
sehingga memenuhi maksud-maksud-Nya.
pandangan bahwa setiap bagian dari ciptaan Allah dapat berdiri sendiri, dan menolak
bahwa karya Allah berakhir dengan penciptaan. Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa
permulaan dan kelanjutan segala sesuatu yang ada merupakan masalah kehendak dan
tindakan Allah.
Tindakan pelestarian Allah terhadap ciptaan-Nya terutama nyata dalam
pelestarian Israel sebagai suatu bangsa. Tangan Allah ada saat menyediakan makanan
bagi umat-Nya saat bencana kelaparan dengan membawa Yusuf terlebih dahulu ke
Mesir untuk menyediakan makanan bagi umat-Nya. Kisah bangsa Israel keluar dari
tanah Mesir yang diawali dengan selamatnya Musa dari pembunuhan bayi laki-laki
Israel oleh Firaun sampai bangsa Israel dapat menyeberangi Laut Merah, menerima
makanan yang ajaib terutama manna, diberikan kemenangan dalam pertempuran
adalah juga cara Allah untuk melestarikan umat-Nya. Pelestarian Allah juga terus
berlanjut melalui kisah Zadrack, Mesakh dan Obednego dalam kitab Daniel.
Yesus juga telah memberikan ajaran yang jelas tentang pelestarian yang
dilakukan oleh Allah dalam ajarannya tentang hal kekuatiran (Mat. 6:26; 30-33), di
mana Yesus memusatkan perhatian para murid pada perlindungan Allah kepada
manusia. Penekanan penting dalam ajaran Yesus dan Paulus adalah tidak
terpisahkannya anak-anak Allah dari kasih serta pemeliharaan-Nya. Bahkan dalam
Roma 8: 35-39, Paulus sangat menekankan begitu besar kasih Allah yang diwujudkan
dalam pemeliharaan-Nya bagi umat ciptaan-Nya dengan mengungkapkan apapun
tidak akan dapat memisahkan umat-Nya dari kasih-Nya.Dengan demikian baik Yesus
maupun Paulus menekankan bahwa tidak ada bahaya jasmaniah maupun rohani yang
perlu ditakuti oleh ciptaan-Nya, karena ada Allah yang melindungi. Pemeliharaan,
perlindungan, serta kelepasan dari Allah akan memungkinkan manusia menanggung
pencobaan (1 Kor. 10;13).
Hal lain dari tindakan Allah melestarikan ciptaan-Nya serta membekali dengan
kebutuhan adalah bahwa orang percaya tidak dikecualikan dari bahaya dan
pencobaan, namun terpelihara dalam keduanya. Allah tidak berjanji bahwa
penganiayaan dan penderitaan tidak akan menimpa ciptaan-Nya, tetapi hal itu tidak
akan menang atas ciptaan-Nya. Yesus berbicara tentang ini dalam Matius 24:15-31
dan rasul Petrus dalam 1 Petrus 1:6; 4:12. Tetapi yang diminta dari Allah adalah tetap
bersukacita dalam pencobaan karena pengalaman tersebut memungkinkan ciptaan-
Nya ikut merasakan penderitaan Kristus (4:13), serta membuktikan kesungguhan
iman pada-Nya (1:7). Selain pemeliharaan Allah terus berlangsung kepada umat-Nya,
28
pemazmur menekankan karya pelestarian Allah itu juga berlangsung di seluruh alam
(Mzm. 104: 5,10,13,20-21,24-30; 5:10; 37:10). Allah bekerja melalui proses-proses
alam untuk menyediakan kebutuhan makhluk ciptaan-Nya.
Para penulis Alkitab memiliki keyakinan yang teguh tentang pelestarian Allah
dengan menggambarkan Tuhan sebagai tempat perlindungan dan kubu pertahanan
(Mzm. 91), dan Yesus juga mengajarkan para murid-Nya untuk tidak takut kepada
manusia yang hanya dapat membunuh tubuh, tetapi tidak dapat membunuh jiwa (Mat.
10;28). Penulis kitab Ibrani pun menekankan bahwa orang percaya tidak perlu takut
akan maut, karena maut tidak akan memisahkannya dari kasih Allah (Ibr. 9:27).
Dengan demikian karya pemeliharaan Allah sebagai pelestarian oleh Allah
mengajarkan kepada orang percaya untuk yakin akan keteraturan dunia yang
diciptakan Allah. Keyakinan ini bukanlah pada dasar realitas yang bersifat materi atau
impersonal, tetapi pada satu Oknum yang bijaksana, baik dan mempunyai maksud
tertentu yang terus menerus menghendaki kelestarian ciptaan-Nya.
manusia sendiri, dan yang berlainan juga dari hubungan antara Allah dengan
manusia pada umumnya. Dan hubungan yang istimewa dari Allah kepada Yesus
Kristus yang disebut “kebapaan” Allah sedangkan hubungan yang istimewa dari
Yesus Kristus kepada Allah disebut “keanakan”Yesus Kristus. Hubungan yang
eksklusif antara Allah sebagai Bapa dengan Yesus diperjelas Yesus melalui
perkataan “Semua itu diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak ada
seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu
berkenan menyatakannya.(Mat. 11:27).
Jika dikaitkan dengan ungkapan Tritunggal, maka perhubungan yang eksklusif
antara Allah Bapa dengan Yesus Kristus dapat disebut suatu Dwi-Tunggal.
Maksudnya apabila Allah disebut Bapanya Yesus Kristus, Anak-Nya, maka hal
ini berarti :
a. Bahwa seakan-akan ada jamak di dalam hakekat Allah yang esa sehingga
harus berbicara tentang dua cara berada, yakni Allah Bapa dan Anak Allah.
b. Bahwa ada suatu kesamaan hakikat bahkan keesaan hakikat sehingga Bapa
dan Yesus bukannya dua Tuhan melainkan sungguh adalah satu dan esa.
Aku dan Bapa adalah satu (Yoh. 10:30).
Berbicara tentang Bapa dengan Anak-Nya Yesus Kristus pada satu pihak bahwa
Allah bapa merupakan asal untuk Anak-Nya, sedangakn Allah Bapa dan Anak-
Nya bersama-sama merupakan asal untuk Roh Kudus. Namun di pihak lain asal
itu tidak terletak dalam waktu dan sejarah tapi bahwa Allah dari kekal.
2. Jika berbicara tentang Allah sebagai Bapa kita, Bapa Anak-Anak-Nya, maka
harus diselidiki apa maksudnya menurut Alkitab. Dalam Matius 6:26-33, Yesus
mengajarkan para murid-Nya untuk tidak kuatir akan hidup ini, karena para
murid jauh lebih berarti dari burung-burung. Burung-burung tergolong ke dalam
dunia binatang, tetapi para murid di dalam Kerajaan Allah. Kerajaan Allah
datang kepada kita dalam diri Yesus Kristus. Injil tentang Kerajaan Allah itu
Injil tentang Yesus Kristus. Jadi, ketika Yesus berbicara tentang Allah sebagai
Bapa Kamu, maka perkataan itu bukan berlaku bagi semua manusia atau segala
makhluk, melainkan bagi mereka yang telah menjawab ya kepada Yesus Kristus
(Kol 1:11-14). Hal ini mengisyaratkan bahwa menjadi anak-anak Allah terjadi
oleh panggilan dan pilihan, dan merupakan anugerah Allah yang tidak layak kita
terima (Hos. 11:1; Rm.8:15; Rm. 6:4-11). Selain itu, pengertian anak di dalam
32
Alkitab bukan hanya dalam pengertian biologis, namun anak adalah dia yang
bersikap benar kepada bapa dan hidup dalam hubungan yang benar dengan bapa.
E. Tugas
Selamat anda telah menyelesaikan Kegiatan Belajar Dua dari Modul Satu Tentang
Allah Sang Pencipta dan Pemelihara. Agar anda semakin memahami materi yang
terdapat pada Kegiatan Belajar satu ini, kerjakan tugas-tugas berikut ini :
1. Buatlah kesimpulan tentang makna teologis dari pengakuan Allah sebagai
Pencipta !.
2. Salah satu teori yang menentang ajaran tentang Allah sang Pemelihara adalah
Naturalisme. Teori ini menganggap bahwa alam merupakan seluruh realitas yang
ada. Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta adalah hasil kerjanya hukum-
hukum alam. Kebahagian manusia serta kesempatan untuk berhasil dalam hidup
bergantung pada pengetahuan manusia serta kerja sama dengan hukum-hukum
ini. Buatlah tanggapan anda terhadap teori ini !
3. Salah satu ajaran yang istimewa dari umat Kristen adalah Allah sebagai Bapa.
Ada 2 aspek yang ditekankan dalam ajaran ini yakni Allah sebagai Bapa dan
Yesus adalah Anak. Aspek yang lain Allah sebagai Bapa dan umat yang percaya
kepada-Nya dalam Yesus Kristus sebagai anak. Buatlah uraian tentang ke aspek
ini !.