KARYA ILMIAH
DISUSUN
OLEH
PEMATANGSIANTAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan pada Tuhan yang telah memberikan
kekuatan dan perlindungan kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini. Karya ilmiah ini berjudul Teologi Penciptaan yang bertujuan agar
Penulis dapat mahir dalam pembuatan karya ilmiah dan lebih memahami materi
teologi penciptaan serta untuk menyelesaikan tugas materi biologi.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………….………….……ii
A. BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA………………………………………..…………………..9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Teori Penciptaan dalam pandangan kristen adalah teori yang menyatakan bahwa
penciptaan bumi dan segala isinya dilakukan oleh Allah. Proses penciptaan alam
semesta menurut Alkitab diawali dengan Kejadian 1:1,”Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi” sebagai penjelasan dasar bahwa alam semesta itu
diciptakan oleh Tuhan.
Sebagaimana dituliskan dalam Roma, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-
Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada
pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat
berdalih”(Roma 1:20). Allah berbicara dan dunia jadilah.
Melalui firman Tuhan langit dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya dan
segala tentara Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi, Dia memberi
perintah, maka semuanya ada” (Maz. 33:6,9). Allah menciptakan dunia dalam
enam hari dalam arti sebenarnya. Demikian Alkitab menerangkan, "Sebab enam
hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia
berhenti pada hari ketujuh itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan
menguduskannya (Kel. 20:11). Segala sesuatu dijadikan oleh Nya, dan tidak ada
yang dijadikan tanpa Dia” (Yoh. 1:3). Tuhan yang menciptakan langit berfirman,
Dialah Tuhan yang membentuk dan menciptakan. Jadi, Dia tidak
mengosongkannya, tetapi menjadikannya berpenghuni (Yes. 45:18).
2
Dunia ini adalah bukti bahwa Tuhan ada dan memerintah. Dengan
demikian, keberadaan dunia menunjukkan bahwa Allah ada. Jagat raya diciptakan
oleh Tuhan dan terdiri dari unsur-unsur seperti bumi, air, udara, tumbuhan,
hewan, dan manusia. Kejadian 1:1 menunjukkan siapa Allah kepada manusia. Dia
adalah Sang Pencipta. Karena semua dibuat oleh Tuhan, dan tidak ada yang
dijadikan tanpa Allah (Yoh. 1:3). Tuhan memberi kehidupan dan segalanya dari
ketiadaan. Namun, pencipta adalah aktor dalam penciptaan dan Sang Pencipta
tidak dapat diamati menggunakan objek indra. Allah tidak dapat dilihat, dan
diraba.
Dalam Alkitab, istilah penciptaan digunakan dalam proses jadi. Proses jadi
dilakukan secara independen melalui Allah Tritunggal. Dengan demikian Tuhan
melakukan semua hal yang terlihat dan tidak terlihat untuk keagungan Allah,
tanpa menggunakan bahan yang awalnya lebih dahulu ada dalam penciptaan dunia
dan untuk tujuan sekunder. Penciptaan langsung bukan pembentukan ulang
bahan-bahan yang sudah ada dahulu, melainkan tindakan Tuhan secara langsung
yang juga langsung menunjukkan hasil. Alam semesta yang diciptakan terjadi
tanpa menggunakan materi yang ada.
3
Dunia materi dan manusia, juga para malaikat dan eksistensi dari segala-
sesuatu di segala tempat di segala waktu selain Allah, telah diciptakan oleh Allah
melalui karyaNya, bukan dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya yaitu bukan
dari bahan baku. Hal ini merupakan ajaran yang selalu ditekankan dalam seluruh
Alkitab.
Kitab Suci mencatat hal tentang penciptaan dari ketidak-adaan ini dalam
kitab kedua dari Makabe: “Aku tidak tahu bagaimana kamu muncul dalam
kandunganku. Bukan akulah yang memberi kepadamu napas dan hidup atau
menyusun bagian-bagian pada badanmu masing-masing. Melainkan Pencipta
alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian
segala sesuatunya. Tuhan akan memberikan kembali roh hidup kepadamu, justru
oleh karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-
Nya… Aku mendesak, ya anakku, lihatlah ke langit dan ke bumi dan kepada
segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah tidak
menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada. Demikianlah bangsa
manusia dijadikan juga…” (2 Mak 7:22-23,28).
Manusia harus bekerja, karena itu ada perintah Allah dan Allah memberi
kemampuan kepada manusia agar dapat melakukan perintah Allah. Pemeliharaan
ini mencakup seluruh umat-Nya.
Hakikat Tuhan dan alam semesta adalah bahwa Tuhan tidak hanya pribadi
dengan kepribadian, kebijaksanaan, kemurahan hati, dan kekuasaan, tetapi juga
Pencipta dan pemilik alam semesta, sehingga sangat besar dalam dirinya sendiri.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan latar belakang yang telah diketahui, kami setuju dengan teori
penciptaan menurut Kejadian 1-2 yang menyatakan bahwa penciptaan dunia
diciptakan langsung oleh Allah karena dapat dibuktikan dengan Firman Tuhan
yang terdapat dalam Alkitab. Firman Tuhan dalam Alkitab itu benar dan tidak
daapt berubah. Dimana Alkitab itu ditulis oleh orang-orang yang sudah dipilih
oleh Allah yang diberkati oleh roh kudus untuk menulis Firman Tuhan. Ini disebut
proses inspirasi roh kudus. Akitab pada naskah aslinya melewati proses
kanonisasi sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan dan tidak mengandung
kesalahan. Alkitab bukanlah buku teks ilmiah dan tujuannya bukan untuk
memperlihatkan kebenaran-kebenaran ilmiah, melainkan menyatakan kehendak
dan maksud Allah bagi manusia.
Kami tidak setuju dengan teori Darwin. Teori Darwin menyatakan bahwa
semua makhluk hidup yang ada di bumi berhubungan satu sama lain dan
mempunyai common ancestor (berasal dari satu garis keturunan) dan kemudian
berevolusi dan berkembang menjadi makhluk hidup yang bervariasi. Isi teori
Darwin bertentangan dengan isi Alkitab.
Fosil-fosil yang ditemukan pada saat itu (1859) belum dapat dipastikan
secara 100% dikarenakan zaman belum canggih dan teknologi masih seadanya.
Fosil-fosil tersebut belum tentu fosil manusia dan bisa saja fosil makhluk lainnya.
Bahkan banyak ilmuwan-ilmuwan yang juga menentang teori Darwin karena
tidak dapat dibuktikan secara ilmiah dan argumen-argumen yang dikemukakan
hanya berupa dugaan. Teori-teori yang diciptakan manusia dapat berubah-ubah
dan dapat direkayasa sehingga tidak dapat dipastikan 100%.
7
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Alam semesta jagat raya termasuk bumi dan segala makhluk hidup di
dalamnya diciptakan oleh Tuhan.
2. Manusia tidak berasal dari makhluk lain melainkan dari sebuah ketiadaan.
3. Manusia memiliki citra Allah sehingga berbeda dari makhluk ciptaan
lainnya dan tidak dapat disamakan.
4. Setiap makhluk hidup memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang
berbeda-beda.
5. Fosil-fosil yang ditemukan tidak dapat dipastikan 100% fosil manusia.
6. Alkitab adalah sumber dari Firman Allah kepada manusia.
7. Kebenaran Alkitab dapat dipertanggungjawabkan sedangkan kebenaran
teori tidak pasti.
4.2. Saran
Adapun saran dari Penulis kepada pembaca karya ilmiah ini adalah:
1. Usahakan mengumpulkan bahan referensi dan mempelajari bahan referensi dari
sumber yang jelas.
2. Sebaiknya dalam memanfaatkan pemahaman teori penciptaan ini kita harus
tetap
berpegang teguh pada prinsip agar tidak melanggar norma-norma yang berlaku
di masyarakat serta tidak merugikan pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA