Anda di halaman 1dari 145

BUKU IV D.

PEDOMAN MENGAJAR
SEKOLAH MINGGU
TAHUN KE-I
GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA

KELAS : REMAJA (RMJ) I


( Umur 13 Tahun – SMP
Kelas I )

1
SATUAN-SATUAN
PEMBELAJARAN

POKOK UTAMA : I. ALLAH


TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat mengaku Allah yang Esa sebagai
Pencipta dan Pemelihara langit dan bumi serta segala isinya,
dan memulaiakan nama Tuhan dalam hidupnya tiap-tiap hari.

Yang ingin diajarkan kepada remaja adalah menyangkut pertanyaan


“siapakah Allah dan bagaimana remaja dapat mengakui-Nya sebagai Tuhan,
sebagai Pencipta dan sebagai Pemelihara seluruh ciptaan secara khusus manusia !”
Allah Mahakuasa sebab Dialah Pencipta langit dan bumi, Dia memelihara dan
memberi masa depan yang sempurna kepada cipataan-Nya.
Dalam Keluaran 3:14 Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa di gunung
Allah, yaitu gunung Horeb dengan nama AKU ADALAH AKU. Kemudian sebutan
nama ini digunakan dengan kata Ibrani YHWH (baca: Yahwe) dari akar kata haya
yang berarti hidup, kehidupan, sumber hidup atau asal kehidupan. Dengan
demikian dipahami bahwa Allah adalah sumber dan asal-usul segala sesuatu.
Bagaimana kita tahu akan hal ini ? Dalam pengajaran ini Allah hendak dikenal
melalui dua karya besar-Nya yaitu : Allah sebagai Pencipta dan Allah sebagai
Pemelihara.

POKOK BAHASAN: I. 1. ALLAH ADALAH PENCIPTA


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat ,
1. mengaku bahwa Allah telah menciptakan dan memelihara
alam semesta dengan segala isinya.
2. menyebutkan bahwa dalam karya penciptaan Allah,
manusia mempunyai kedudukan khusus dan tugas khusus
dihadapan-Nya.

Bagaimana remaja dapat mengenal Allah melalui pengalaman hidupnya yang


nyata lalu mengakui-Nya sebagai sumber hidupnya sehingga ia memuliakan Allah
sebagai Tuhan yang telah menciptakannya ? Itulah pergumulan dalam Pokok
Bahasan ini yang perlu diajarkan kepada anak selama beberapa minggu ke depan.
Kejadian 1:1 berkata : “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”.
Ungkapan ini merupakan suatu berita atau seruan kemenangan, yaitu “proklamasi”
bahwa Allah adalah Penguasa langit dan bumi sebab Dia-lah yang menciptakannya,
Dia-lah pemilik langit dan bumi termasuk manusia. Langit dan bumi bukan ciptaan
dewa-dewi atau manusia seperti yang diceritakan dalam dongeng-dongeng suku
(mitos). Semua yang disebutkan dalam kitab Kejadian 1:1-2:4a diciptakan oleh Allah
karena itu manusia harus menyembah Allah, tidak menyembah ciptaan Allah.

2
Kesaksian Alkitab tentang penciptaan hendak memperlihatkan bahwa jika
manusia melihat segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, maka manusia
menyadari bahwa ia berada dibawah kuasa dan kehendak Allah. Tidak ada satupun
dari segala yang telah diciptakan Allah mempunyai kuasa melebihi-Nya. Kekuasaan
dan kekuatan alam gaib sekalipun tidak melebihi kuasa Allah, semuanya takluk
kepada-Nya. Matahari, bulan dan bintang-bintang tidak mempunyai kuasa selain
Allah, juga segala jenis tumbuhan(pohon besar,pohon keramat dll), binatang, gua-
gua, muara sungai/kali dan tanjung-tanjung, ataupun lautan yang menakutkan tidak
mempunyai kuasa dan kekuatan selain daripada Allah saja (baca : Mazmur 89:12-
23; Ayub 26:12-13).
Pernyataan Kejadian 1:1-2, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya,
dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air”, mengungkapkan bahwa
penciptaan langit dan bumi adalah karya penyelamatan Allah terhadap kuasa-kuasa
dunia yang gelap. Allah menghancurkan kuasa-kuasa itu melalui Roh dan Firman-
Nya yang mendatangkan terang keselamatan untuk seluruh ciptaan-Nya. Manusia
hidup karena Allah menyelamatkan dunia untuk menjadi tempat kehidupan
manusia.

3
MINGGU KE-1
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 1 : 1 – 2 : 4a
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, Allah meciptakan langit dan bumi.
2. Menyebutkan urut-urutan penciptaan.
3. Menjelaskan makna penciptaan langit dan bumi.
4. Menyatakan,menghargai ciptaan Allah dan ikut
memeliharanya.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Allah dinyatakan dan diperkenalkan sebagai Pencipta alam semesta, karena
itu karya penciptaan-Nya dipahami sebagai suatu proklamasi tentang
kemenangan Allah atas kuasa kegelapan dan kekacauan. Melalui kisah
penciptaan langit dan bumi serta isinya, hendak memberitakan bahwa Allah
menghancurkan kuasa-kuasa kegelapan dan dalam kehancuran itulah Ia
menjadikan langit dan bumi. Dengan kata lain bahwa Allah menciptakan
keteraturan ditengah ketidak-teraturan, Allah menciptakan kehidupan
ditengah kegelapan kematian, Allah membuat kesempurnaan dan kebaikan
dalam hidup.
1.2. Segala yang diciptakan Allah adalah baik. Tidak ada satupun yang dilihat
manusia di langit dan di bumi yang tidak baik. Allah mempersiapkan segala
sesuatu secara baik bagi kehidupan dan masa depan manusia. Hal ini nyata
dari bunyi refrein Kitab Kejadian 1, “TUHAN melihat semuanya baik….sungguh
amat baik”, tidak ada yang tidak baik ketika penciptaan itu terjadi. Sesuatu
menjadi tidak baik ketika kuasa kegelapan memenuhi hidup manusia.
1.3. Manusia adalah puncak dari segala penciptaan, manusia menjadi mahkota
penciptaan sebab kepada manusia Allah mempersembahkan karya-Nya
karena itu manusia dipahami sebagai citra-Nya.

2. Renungan :
Perlu ada pengakuan manusia terhadap Allah sebagai penguasa hidupnya.
Remaja dapat mengakuinya ketika pengasuh lebih dahulu mengakui Allah
sebagai penguasa hidupnya. Dapatkah anda menyerahkan dirimu untuk dikuasai
oleh Pencipta-mu ? Sadarkah kita bahwa penciptaan berarti membuat yang kacau
menjadi baik, membuat yang tidak beraturan menjadi teratur, membuat yang
salah menjadi benar, membuat yang mati menjadi hidup. Dapatkah anda
melakukan hal-hal seperti itu ? Cobalah, anda pasti bisa. Syaloom.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4
4. Alat Peraga : Gambar 7 Hari Penciptaan

5. Buku Penuntun : Alkitab bergambar; Gambar-gambar ciptaan Allah lengkap;


Alkitab Studi; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Pada mula pertama, belum ada langit, bumi dan segala isinya. Bumi tidak
ada dan kosong, hanya ada gelap gulita menutupi lautan besar yang
menakutkan. Tetapi ada Roh Allah yang melayang-layang di atas permukaan
air yang gelap itu. Lalu terdengarlah Allah berfirman (berbicara) dengan
kuasa-Nya maka langit, bumi serta isinya terjadi.
6.2. Urut-urutan hari penciptaan Allah sebagai berikut :
1) Hari pertama (1:3-5), Allah menciptakan terang dan memisahkan
terang dari gelap. Terang dinamai siang dan gelap dinamai malam.
2) Hari kedua (1:6-8), Allah menciptakan cakrawala yang dinamai langit,
tugasnya untuk memisahkan air yang ada di atasnya dari air yang ada
di bawahnya.
3) Hari ketiga (1:9-13), Allah menciptakan darat dan laut; tanah
menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji,
pohon buah-buahan yang berbiji.
4) Hari keempat (1:14-19), Allah menciptakan benda-benda penerang (=
matahari, bulan, bintang-bintang) untuk memisahkan siang dari
malam, masa dan waktu.
5) Hari kelima (1:20-23), Allah menciptakan binatang-binatang laut yang
besar, mahluk hidup yang bergerak dan berkeriapan di dalam air (=
ikan-ikan dan segala jenis binatang laut) serta burung-burung di udara.
6) Hari keenam (1:24-31), Allah menciptakan :
1) segala jenis binatang liar, segala jenis ternak (binatang
piaraan=babi, kambing, domba, ayam dll), dan segala binatang
melata di bumi;
2) Allah menjadikan manusia.
7) Hari ketujuh (2:1-4a), Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan-
Nya dan memberkati hari ketujuh dan menguduskannya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh membagi 7 kelompok remaja..
1.2. Pengasuh meminta setiap kelompok menyebutkan urutan hari penciptaan
mulai kelompok 1, hari ke-1 dan seterusnya hingga kelompok 7, hari ke-7.
1.3. Setiap kelompok menggambarkan konteks hari penciptaan (1-7)
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk percaya kepada Tuhan sebagai Pencipta-
nya

2. Evaluasi :
Menyebutkan secara bersama urutan 7 hari penciptaan.

3. Aktivitas :Remaja menggambarkan urutan hari penciptaan (menurut kelompok).

5
4. Ayat Hafalan :
Kejadian 1:1
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

6
MINGGU KE-2
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 1 : 26 - 28
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, Allah menciptakan manusia.
2. Menyebutkan maksud Allah menciptakan manusia.
3. Menjelaskan maksud diciptakan segambar dan serupa dengan
Allah.
4. Menyatakan,menghargai dirinya dan orang lain, serta menjaga
hubungannya dengan Allah sebagai Pencipta-nya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Penciptaan manusia dalam konteks Kejadian 1:26-28 merupakan puncak dari
7 hari penciptaan Allah atas alam semesta, sebab Allah telah menyediakan
segala sesuatu, menyelamatkan tempat dimana manusia akan menjalani
kehidupannya dan memberkati segala pekerjaan tangan-Nya bagi kehidupan
manusia dan seluruh alam semesta.
1.2. Ada 3 hal pokok dalam penciptaan manusia, yaitu :
1) Ayat 26, berbicara tentang rencana dan desain penciptaan Allah atas
manusia. Bahwa Allah mempunyai rencana yang unik bagi manusia dan
seluruh ciptaan-Nya.
2) Ayat 27, berbicara tentang desain profil manusia oleh Allah, yaitu
menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah. Artinya bahwa
Allah menjadikan manusia secara unik supaya ia memiliki hubungan
khusus dengan Allah, yaitu hubungan tanggung-jawab. Di dalam diri
manusia tergambar rencana keselamatan Allah bagi seluruh alam semesta.
Manusia adalah gambaran dari kehadiran Allah di dalam dunia.
3) Ayat 28, berbicara tentang berkat Tuhan atas hidup dan tanggung-jawab
manusia. Manusia hidup dan melakukan kehendak Allah dengan berkat dan
anugerah Tuhan.

2. Renungan :
Tidak ada orang yang diciptakan diluar rencana Allah. Setiap orang berada
dalam pandangan dan perhatian Allah. Sadarkah saudara bahwa saudara juga

7
hidup dalam rencana Tuhan ? Bawalah rencana hidupmu kedalam rencana
Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Pada hari keenam (1:24-31), Allah menciptakan :
1) segala jenis binatang liar, segala jenis ternak (binatang piaraan=babi,
kambing, domba, ayam dll), dan segala binatang melata di bumi;
2) Allah menjadikan manusia.
6.2. Ada 3 hal yang dilakukan Allah ketika hendak menjadikan manusia, yaitu :
1) Ayat 26, ada rencana dan desain profil penciptaan Allah atas manusia.
2) Ayat 27, ada pekerjaan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa
Allah.
3) Ayat 28, ada berkat Tuhan atas hidup dan tanggung-jawab manusia,
yaitu :
1. Beranak cucu dan bertambah banyak,
2. Penuhi bumi dan taklukanlah itu,
3. Berkuasalah atas segala ciptaan Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh meminta remaja menyebutkan kembali 7 hari penciptaan
1.2. Pengasuh menyebutkan penciptaan hari ke-6 dan membaginya dalam 2
kelompok penciptaan.
1.3. Pengasuh menjelaskan 3 hal yang dilakukan Allah ketika menjadikan manusia
dan apa tugas manusia.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Allah sebagai Pencipta-nya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
Apa artinya diciptakan menurut gambar dan rupa Allah ?

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu

8
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-3
Sub Pokok Bahasan : MANUSIA TERGANTUNG PADA ALLAH
Bahan Alkitab : KEJADIAN 2 : 4b - 7
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, Allah menciptakan manusia.
2. Menyebutkan bahwa manusia tergantung hidupnya dari Allah.
3. Menjelaskan bagaimana ketergantungan itu terwujud dalam hidup
manusia.
4. Menyatakan,hidupnya tergantung dari Allah.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kejadian 2:4b-7 merupakan kisah kedua tentang penciptaan. Dalam riwayat
ini manusia menjadi pusat karya penciptaan Allah. Hal ini terungkap pada ayat
5-7 dimana belum ada segala sesuatu di bumi, hanya baru ada kabut naik ke
atas dan membasahi seluruh permukaan bumi, pada saat itulah TUHAN Allah
membentuk manusia dari debu tanah dan menjadikannya makhluk yang
hidup. Inilah permulaan sejarah perjanjian antara Allah dan manusia. Manusia
menjadi inti karya Allah di dalam dunia.
1.2. Manusia diciptakan oleh TUHAN Allah dari debu tanah dan Ia
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya maka manusia menjadi
makhluk yang hidup. Nafas hidup manusia adalah kekuatan yang
menghidupkan dan kekuatan itu adalah Roh, karena itu tanpa kekuatan Allah
yaitu Roh-Nya maka manusia tidak dapat hidup, ia tetap makhluk yang mati
dan tidak berdaya. Ungkapan “TUHAN Allah membentuk manusia dari debu
tanah” hendak menyatakan tentang ketergantungan manusia kepada Allah.
Hanya karena Allah maka debu tanah yang tidak berarti, mati dan tidak
bernyawa diberi nafas/nyawa atau kehidupan.

2. Renungan :

9
Pernyataan Alkitab, manusia diciptakan dari debu tanah mau menunjukan
tentang kelemahan, ketidak-berdayaan dan hinanya manusia di hadapan Allah.
Tanpa Allah kita tidak berarti, melalui nafas Allah yaitu Roh-Nya kita menjadi
berarti, kuat dan mampu menjalankan kehidupan dengan tugas khusus menjaga
dan memelihara seluruh alam ciptaan Tuhan bagi kelangsungan hidup manusia.
Hanya anugerah Allah yang membuat kita dapat melakukan apa saja bagi hidup
dan masa depan kita. Bahwa dalam ketidak-mampuan dan ketidak-berdayaan
itulah Allah membuat perjanjian anugerah dengan manusia supaya manusia
hidup dan menikmati kasih-karunia Allah.

3. Metode Mengajar : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun: Alkitab bergambar/Alkitab Studi;Sejarah Kerajaan Allah;


Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1.Ketika TUHAN Allah menciptakan langit dan bumi belum ada orang untuk
mengusahakannya.
6.2. Tetapi ada kabut naik dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi.
6.3. Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah.
6.4. Kemudian Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya lalu
manusia menjadi makhluk yang hidup.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja, dengan apakah manusia diciptakan Allah ?
1.2. Pengasuh menceritakan kisah penciptaan manusia oleh Allah.
1.3. Pengasuh menjelaskan makna teologis penciptaan manusia dari debu tanah.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam ketergantungan dengan
Allah.

2. Evaluasi :
Apa makna manusia diciptakan dari debu tanah ?

3. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kejadian 2:5

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,

10
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK BAHASAN: I. 2. ALLAH MEMELIHARA UMAT CIPTAAN-NYA


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat ,
1. Menjelaskan bahwa pekerjaan penciptaan Allah tidak
berhenti melainkan berlangsung terus, yang tampak jelas
dalam pemeliharaan-Nya terhadap alam semesta dengan
segala isinya.
2. Mengaku bahwa dalam karya penciptaan Allah, manusia
terpanggil untuk ikut serta dalam pemeliharaan ciptaan
Tuhan.

Langit dan bumi dengan segala isinya serta manusia adalah ciptaan Allah,
baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan adalah milik Allah (Kejadian 1-2;
Mazmur 24:1-2; 89:12; Yesaya 44:24; Yeremia 27:5; Kolose 1:16). Dalam Kejadian 1
ternyata bahwa setiap mengakhiri satu hari penciptaan, narator teks
mengungkapkan “Allah melihat semuanya baik”, bermakna bahwa dalam
pandangan dan penilaian Allah segala karya cipta-Nya baik dan teratur, karena itu
Ia berhenti pada hari ketujuh dan menguduskan seluruh karya cipta-Nya. Perhentian
Allah ini merupakan akhir dari pekerjaan penciptaan-Nya dan menjadi awal dari
pemeliharaan-Nya terhadap manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Inilah hari yang
disediakan Allah agar Ia menjadi Tuhan atas seluruh kehidupan umat manusia. Ia
memelihara, menjaga dan membawa manusia memasuki kehidupan bersama Dia.
Tuhan terus bekerja (recreation) untuk memelihara dan menyelamatkan manusia
(Yohanes 5:17).
Allah memelihara ciptaan-Nya sama artinya dengan Ia menghendaki agar
terus ada kehidupan yang layak, damai dan sejahtera di atas bumi ini. Dalam
Mazmur 145:15 dikatakan, “semua orang menantikan Tuhan memberikan makan
pada waktunya, dan bahwa Tuhan-lah yang berkenan menyenangkan segala yang
hidup”, dan dalam Matius 6:26,28 dikatakan, “Pandanglah burung-burung di langit,
yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam

11
lumbung, namun diberi makan oleh Bapa-mu yang di sorga. Bukankah kamu jauh
melebihi burung-burung itu ?” Kedua contoh teks ini menjadi pelajaran dan jaminan
bahwa Allah tentu memberikan segala sesuatu yang diperlukan manusia sebagai
akibat dari karya pemeriharaan-Nya. Allah memelihara ciptaan-Nya dengan tujuan
menyatakan Kerajaan-Nya supaya Allah dipahami sebagai Tuhan dan Raja alam
semesta.
Bilamana kita percaya bahwa Allah senantiasa memelihara hidup kita maka
kita mengaku bahwa Dia turut campur-tangan dalam segala hidup dan masa depan
kita sebagaimana Rasul Paulus dalam Roma 8:28 berkata : “Kita tahu sekarang,
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan
bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah”. Itulah yang hendak diajarkan selama beberapa minggu ke depan.

MINGGU KE-4
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MEMELIHARA KITA MELALUI
KELUARGA
Bahan Alkitab : LUKAS 2 : 41 - 52
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Yesus mengikuti orang tuanya ke Bait Allah.
2. Menjelaskan arti keluarga sebagai anugerah Allah untuk
memelihara mereka.
3. Menyusun karangan : “apa yang dapat saya lakukan untuk
menunjukan kasih dan rasa hormat pada orang tua saya.”.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Dalam tradisi Yahudi setiap anak yang telah berusia 6 tahun ke atas
diwajibkan masuk Sekolah Sabat yang terkait dengan rumah ibadah di setiap
kota. Pengajar sekolah sabat tersebut adalah kadhim, yaitu pelayan rumah
Allah. Mata pelajaran yang diberikan adalah mempelajari abjad ibrani,
membaca taurat Musa (Ulangan 6:4-6) dan hukum kehidupan (Ulangan 6:13-
21), kitab para nabi dan hikmat. Tuhan Yesus juga menempuh sekolah yang
demikian di Nasaret dan hal itulah yang Nampak pada kisah ini.
1.2. Keluarga adalah persekutuan hidup yang dibentuk Tuhan yang terdiri atas
bapak, ibu dan anak-anak dan semua orang yang ada dalam rumah
tangganya. Orang tua (bapak-ibu) berkewajiban mendidik anak-anak
berdasarkan hukum-hukum Tuhan supaya anak-anaknya hidup sesuai maksud

12
dan kehendak Tuhan. Demikianlah Yesus dibesarkan dalam keluarga Yusuf dan
Maria di Nasaret dengan mengikuti pendidikan sekolah sabath dengan baik
dan teratur. Di dalam keluarga Yusuf yang taat dan setia beribadah Yesus
dibesarkan dalam iman dan ketaatan kepada hukum-hukum Tuhan.

2. Renungan :
Pendidikan iman dalam keluarga Kristen adalah tanggung-jawab orang tua, untuk
membawa anak-anaknya dekat dengan Tuhan. Sudakah saudara mendidik anak-
anak ke jalan yang Tuhan kehendaki ?

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tiap-tiap tahun Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Yerusalem pada masa
raya paskah.
6.2. Ketika Yesus berumur 12 tahun, mereka di Yerusalem, saat pulang Yesus
tertinggal di Bait Allah.
6.3. Yesus sedang berdiskusi dengan ahli Taurat, Ia berhikmat.
6.4. Yusuf dan Maria bertemu Yesus, lalu mereka kembali ke Nasaret.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang tradisi pendidikan iman dalam agama Yahudi.
1.2. Pengasuh menjelaskan peran keluarga dalam pendidikan iman.
1.4. Pengasuh menceritakan kisah Yesus berdiskusi dengan Ahli Taurat sebagai
tanda keberhasilan pendidikan iman.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam iman yang benar, karena dalam
iman Tuhan memelihara kehidupan umat-Nya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Amsal 22 : 6

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan

13
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-5
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MEMELIHARA HIDUP NAAMAN.
Bahan Alkitab : II RAJA-RAJA 5 : 1 - 27
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Naaman disembuhkan dari penyakitnya.
2. Menjelaskan cara Allah menyembuhkan Naaman sebagai bentuk
pemeliharaan-Nya.
3. Menyebutkan sikap Naaman yang membuat ia disembuhkan.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati Tuhan, sang pemelihara hidup
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Naaman seorang panglima tentara Aram berpenyakit kusta. Ia memiliki
seorang budak perempuan dari Israel yang bekerja pada istrinya. Kata gadis
itu kepadanya, bahwa di Israel ada nabi yang dapat menyembuhkan
kustanya. Naaman percaya kepada saran gadis itu, lalu ia pergi ke Israel
menemui nabi Elisa, lalu nabi meminta Naaman untuk menyelam sebanyak 7
kali di sungai Yordan maka tahirlah kustanya. Melalui nabi Elisa Tuhan
memelihara Naaman dengan memberikan kesembuhan dan pentahiran
kepadanya.
1.2. Atas pemeliharaan Tuhan ini, Naaman mengucap syukur kepada Tuhan
dengan memberikan persembahan kepada-Nya.

2. Renungan :

14
Penyembuhan dari kesakitan merupakan cara Allah memelihara hidup manusia
dan menyelamatkannya dari berbagai kesakitan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Kitab Raja Raja.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Naaman seorang panglima tentara Aram sedang sakit kusta.
6.2. Naman pergi ke Israel, menemui nabi Elisa meminta penyembuhan
daripadanya.
6.3. Nabi Elisa meminta Naaman untuk mandi di sungai Yordan sebanyak 7 kali.
6.4. Naaman melakukan apa yang diperintahkan nabi Elisa, maka tahirlah ia.
6.5. Naaman memberikan persembahan bagi Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja, apakah ia pernah sakit dan disembuhkan ?
Ceritakan pengalamannya.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah naaman yang ditahirkan dari kustanya oleh
Tuhan melalui nabi Elisa.
1.3. Pngasuh menjelaskan bahwa penyembuhan dari kesakitan adalah cara Tuhan
memelihara Naaman.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk selalu meminta pertolongan kepada Tuhan.

2. Aktivitas :Mengunjungi dan berdoa bagi teman yang sakit di rumah atau di
rumah sakit

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :II Raja Raja 5 : 15b

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan

15
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-6
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MEMELIHARA HIDUP LOT
Bahan Alkitab : KEJADIAN 14 : 1 - 16
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Abram mengalahkan raja-raja di Timur dan menolong
Lot.
2. Menjelaskan cara Allah menolong Lot melalui Abram.
3. Menyebutkan sikap Abram ketika menolong Lot.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati Tuhan, sang pemelihara hidup

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Lot adalah kemenakan Abraham. Ayah Lot telah meninggal dunia sehingga
Lot mengikuti Abraham meninggalkan Ur-Kasdim dan tinggal di Kanaan.
Karena ternak Lot berkembang menjadi banyak maka ia memilih untuk
berpisah dari Abraham sehingga ia pergi dan tinggal di Sodom dan Gomora.
Suatu ketika raja Sodom dan raja Gomora diserang oleh raja Sinear, raja
Elasar, raja Elam dan raja Goyim. Dalam pertempuran itu raja Sodom dan
Gomora kalah, sehingga rakyatnya ditawan, Lot, kemenakan Abraham pun
dibawah sebagai tawanan.

16
1.2. Abraham mendengar peristiwa tertawannya Lot, maka dikumpulkannyalah
pasukannyasebanyak 318 orang dari rumahnya bersama-sama sekutunya,
lalu mengejar musuh-musuh itu dan mengalahkan mereka dan membawa Lot
kembali dengan segala hata benda yang dirampas musuh. Lot selamat karena
Allah memeilharanya melalui Abraham dan pasukannya.

2. Renungan :
Tuhan dapat menolong dan memelihara setiap orang yang percaya karena Tuhan
menghendaki agar orang percaya hidup dari anugerah dan kasih Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Amrafel raja Sinear, Ariokh raja Elasar, Kedorlaomer raja Elam dan Tideal raja
Goyim berperang melawan Bera raja Sodom, Birsya raja Gomora, Syinab raja
Adma, Syemeber raja Zeboim dan raja Bela negeri Zoar.
6.2. Dalam peperangan itu raja Sodom dan Gomora dikalahkan, Lot keponakan
Abraham ikut tertawan.
6.3. Abraham mendengar peristiwa itu dan ketika diketahuinya bahwa Lot
tertawan, ia beserta pasukannya mengejar dan mengalahkan raja-raja di
Timur itu dan membebaskan Lot.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Abraham menolong Lot
1.2. Pengasuh menjelaskan bahwa demikian Tuhan memelihara hidup Lot melalui
Abraham
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk percaya pada pemeliharaan Tuhan.

2. Aktivitas :Menolong teman-teman yang berada dalam kesusahan hidup.

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Mazmur 121 : 2

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu

17
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-7
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MEMELIHARA UMAT ISRAEL
Bahan Alkitab : KELUARAN 14 : 15 - 31
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah orang Israel menyeberangi Laut Teberau.
2. Menjelaskan cara Allah menolong orang Israel melalui Musa.
3. Menyebutkan sikap orang Israel terhadap pertolongan Tuhan.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati Tuhan, sang pemelihara
hidupnya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Tuhan telah membawa bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir dibawah
kepemimpinan Musa. Mereka keluar dari kota Raamses ke Sukot (Pithom) di
Mesir ke Etam lalu menuju ke selatan hingga berhenti di tepi laut Teberau
(Kolsum). Orang Israel bingung dan bersungut-sungut, ke manakah mereka
harus berjalan menjauhi tentara Mesir yang mungkin akan mengejar mereka.
1.2. Tuhan berfirman kepada Musa supaya orang Israel segera berangkat
menyeberangi laut Teberau, dan Musa diperintahkan untuk mengangkat

18
tongkatnya supaya laut terbelah menjadi jalan raya di dalamnya. Lalu hal itu
terjadi demikian. Ketika orang Israel telah hamper menyeberang seluruhnya,
masuklah tentara Mesir meliwati jalan itu, tetapi Musa diperintahkan Tuhan
untuk menurunkan tongkatnya, maka lautpun kembali seperti semula. Semua
orang Mesir mati binasa.
1.3. Tuhan memelihara bangsa Israeldengan cara yang luar biasa, Ia membawa
mereka melewati laut Teberau supaya orang Israel mengakui bahwa Tuhan-lah
penyelamat yang memelihara hidup mereka.

2. Renungan :
Tiap hari hidup kita berada dalam bahaya, tetapi kasih setia Tuhan tetap
memelihara kita dengan cara Tuhan sendiri. Persoalannya apakah kita
menyerahkan diri kita untuk dipelihara oleh kuasa Tuhan ?

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :Peta (Lihat Peta dalam Alkitab Edisi Studi hal.2086)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Keluaran.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Orang Israel telah berada di tepi laut Teberau (Kolsum) dalam keadaan panik
dan bingung (lihat ayat 13-14).
6.2. Tuhan berfirman kepada Musa supaya segera menyeberangi laut Teberau.
6.3. Musa mengangkat tongkatnya sepanjang malam, maka laut terbelah dan
menjadikan jalan di dalamnya.
6.4. Orang Israel berjalan menyeberangi laut Teberau.
6.5. Firaun dan tentara Mesir mengejar orang Israel, ketika mereka di dalam laut,
Musa mengulurkan tangannya, lalu tertutuplah laut, sehingga matilah orang
Mesir.
6.6. Orang Israel percaya dan takut kepada Tuhan serta kepada Musa hamba-
Nya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
6.1. Pengasuh menunjukan Peta perjalanan Israel dari Raamses menuju tepi Laut
Teberau.
6.2. Pengasuh menceritakan peristiwa orang Israel menyeberangi laut Teberau
atas perintah Tuhan.
6.3. Pengasuh menjelaskan bahwa itulah pekerjaan Tuhan memelihara bangsa
Israel sebagai bangsa pilihan-Nya.
6.4. Pengasuh mengajak remaja untuk takut akan Tuhan.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Keluaran 14 : 13

19
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-8
Sub Pokok Bahasan : TANGGUNG-JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN
HIDUP
Bahan Alkitab : KEJADIAN 2 : 8 - 15
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah manusia dan taman Eden.
2. Menyebutkan hal-hal yang diberikan Allah kepada manusia.
3. Menyebutkan perintah Allah kepada manusia.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati Tuhan, sang pemelihara

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1.Setelah Allah menciptakan manusia, selanjutnya Ia membuat di Eden sebuah
taman sebagai tempat tinggal manusia. Di taman itu Tuhan menumbuhkan
berbagai pohon dari bumi yang menarik dan yang baik untuk dimakan
buahnya; pohon kehidupan di tengah taman itu; dan pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat. Ketiga jenis pohon-pohonan ini

20
melambangkan kehidupan yang bertumbuh dan berkembang. Bahwa Tuhan
memelihara manusia melalui makanan dan hukum Tuhan (baca ayat 8-9).
1.2. Pada ayat 10-14 dikisahkan tentang 4 cabang sungai yang mengalir dari
Eden untuk membasahi taman itu, yaitu sungai Pison, Gihon, Tigris dan Efrat.
Disebutkan bahwa setiap sungai menghasilkan berbagai keperluan manusia.
Artinya bahwa Tuhan menyediakan segala keperluan hidup manusia secara
melimpah.
1.3. Pada ayat 15, Nampak disana bagaimana Tuhan menempatkan manusia di
taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

2. Renungan :
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk mengusahakan dan memelihara
alam ciptaan Tuhan sebagai tempat untuk melanjutkan kehidupan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Allah menciptakan manusia, ia membuat di Eden sebuah taman,
disebut taman Eden.
6.2. Ada 3 jenis pohon-pohonan diciptakan Tuhan dalam taman itu.
6.3. Ada 4 cabang sungai yang mengalir dari Eden, yaitu Pison, Gihon, Tigris dan
Efrat.
6.4. Tuhan menempatkan manusia dalam taman Eden untuk mengusahakan dan
memelihara taman itu.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak tentang, apa yang mengakibatkan bencana
alam, seperti : banjir, tanah longsor dan lain-lain ?
1.2. Pengasuh menceritakan kisah Manusia dan taman Eden.
1.3.Pengasuh menjelaskan tugas manusia untuk mengusahakan dan memelihara
alam ciptaan Tuhan.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk ikut serta memelihara ciptaan Tuhan.

2. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU

21
O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK UTAMA : II. MANUSIA


TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa manusia adalah
ciptaan Allah yang telah jatuh ke dalam dosa, lalu diselamatkan
Allah untuk hidup dalam hubungan yang baik dengan Allah dan
sesamanya.

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini terkait dengan pemahaman tentang
manusia sebagai ciptaan Allah yang termulia, hidup manusia berada dalam tangan
Allah dan manusia bertanggung-jawab kepada Allah sebagai penciptanya. Pertama-
tama harus dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang termulia diantara
segala ciptaan-Nya (Mazmur 8:6). Kejadian 1:27-28 dan 2:7 memberikan gambaran
tentang cara Allah menciptakan manusia dan memberi perintah kepada manusia
sebagai tujuan hidupnya. Sehingga yang jelas dari Alkitab bahwa manusia adalah
ciptaan Allah. Tetapi yang kemudian dari Kejadian pasal 3 diperoleh informasi
bahwa manusia jatuh ke dalam dosa karena ketidak-taatannya kepada perintah
Allah. Tetapi Allah itu penuh dengan kasih-setia. Ia mengormati dan menghargai
manusia ciptaan-Nya. Dalam kasih setia-Nya itulah ia menyelamatkan manusia
melalui Yesus Kristus.

22
POKOK BAHASAN: II. 1. MANUSIA BERDOSA
TUJUAN KHUSUS : Supaya remajadapat menjelaskan tentang keberadaan
dirinya sebagai manusia berdosa yang membutuhkan
keselamatan.

Manusia adalah ciptaan Allah yang termulia diantara segala ciptaan-


Nya.Kitab Kejadian 1:27-28 memberikan kesaksian kepada kita tentang cara Allah
menciptakan manusia, yaitu : Allah menciptakan manusia menurut gambar dan
rupa-Nya. Artinya bahwa ada rencana Allah yang besar bagi setiap manusia yang
dijadikan-Nya, agar supaya mereka diselamatkan dan menjadi gambar Allah di
dalam dunia.
Tetapi dalam Kejadian 3:1–24, disaksikan tentang bagaimana manusia
memberontak terhadap Allah, melanggar perintah-Nya dan hidup dari kehendak
dirinya sendiri. Dosa masuk ke dalam dunia, manusia hidup dalam kehendaknya
tanpa menghormati Tuhan, Sang Pencipta-nya. Alkitab PL seluruhnya berbicara
tentang bagaimana dosa merusak kehidupan manusia dan bahkan persekutuan
antara Tuhan dengan manusia.
Allah menghendaki agar manusia diselamatkan. Itulah yang menjadi pokok
bahasan kali ini. Dalam Yesus Kristus, Allah menyelamatkan manusia dari dosa dan
hukuman kekal. Di dalam Yesus manusia mendapat hidup yang kekal.

MINGGU KE-9
Sub Pokok Bahasan : MANUSIA JATUH KE DALAM DOSA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 3 : 1 - 24
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa.
2. Menyebutkan tindakan Adam dan Hawa yang bertentangan dengan
kehendak Tuhan.
3. Menyebutkan perintah dan hukuman Allah kepada manusia.
4. Menyatakan untuk hidup menurut perintah Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

23
1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Apa sebabnya manusia jatuh ke dalam dosa dan bagaimana caranya ? Dosa
berarti manusia memutuskan hubungannya dengan Tuhan, dan ia hidup
menurut kemauannya sendiri tanpa kehendak Tuhan. Apa yang terjadi
dengan Hawa dan manusia pertama itu adalah akibat dari Hawa memilih
jalannya sendiri tanpa Tuhan dan melibatkan Adam dalam kesalahan itu. Iblis
memutar-balikan perintah dan hukum Tuhan, Hawa lalu percaya kepadanya,
karena Hawa hidup di luar kehendak Tuhan. Kemudian Adam dilibatkan dalam
cara hidup yang salah di hadapan Tuhan. Mereka berdosa kepada Tuhan
karena itu mereka takut dan bersembunyi.
1.2. Ciri perbuatan dosa yang dilakukan manusia adalah :
1) Memutar-balikan kebenaran firman Tuhan
2) Mengikuti tipu-daya iblis
3) Melupakan Tuhan dalam perbuatan hidupnya
4) Melibatkan orang lain dalam perbuatan dosanya
1.3. Perbuatan dosa manusia pasti menuai hukuman Tuhan, yaitu : diusir dari
hadirat Tuhan, tidak menikmati damai sejahtera dengan Tuhan, selalu dikejar
perasaan bersalah dan ketakutan akan masa depan hidup. Tetapi Tuhan tetap
mengasihi manusia dengan melindungi mereka yang mengaku salah dan
dosanya kepada Tuhan. Bahwa hidupnya dilindungi Tuhan.

2. Renungan :
Perbuatan dosa disebabkan karena kita memutuskan hubungan persekutuan
dengan Tuhan, kita hidup menurut kehendak diri sendiri tanpa Tuhan. Akibatnya
perbuatan kita diatur oleh iblis dengan cara memutar-balikan kebenaran firman
Tuhan dalam hidup kita, tertipu oleh rupa-rupa daya tarik duniawi, melupakan
Tuhan dan terlibat dalam perbuatan kejahatan. Kita dipanggil untuk menyadari
hal ini dan hidup menurut kehendak Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga: (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ular adalah binatang yang paling cerdik dari segala binatang di darat.
6.2. Ular berkata kepada Hawa, “tentulah Allah berfirman : semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya bukan ?” Lalu sahut Hawa kepada
ular : “semua buah pohon dalam taman ini boleh kami makan, kecuali buah
pohon yang ada di tengah taman itu, jangan kami makan atau raba, nanti
kami mati.”
6.3. Tetapi ular berkata : “sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah
mengetahui bahwa ketika kamu memakannya, matamu terbuka dan kamu
akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
6.4. Hawa terpengaruh oleh perkataan si Ular. Ia melihat bahwa buah pohon itu
baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian.

24
6.5. Hawa mengambil buah itu lalu dimakan, kemudian diberikannya kepada
Adam suaminya yang bersamanya, dan iapun memakannya.
6.6. Seketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka tahu bahwa mereka
telanjang; Lalu Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.
6.7. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah yang berjalan-jalan
dalam taman, bersembunyilah Adam dan Hawa.
6.8. Tuhan memanggil manusia itu dan berfirman kepada-Nya : “Di manakah
engkau ?”
6.9. Lalu jawab Adam dan Hawa kepada Tuhan (ayat 10-13)
6.10. Lalu Tuhan menghukum Adam (laki-laki), Perempuan (Hawa) dan Ular (ayat
14-22).
6.11. Kemudian Tuhan mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden, dan menaruh
malaikat untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan itu (ayat 23-24).

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh meminta remaja menceritakan pengalaman hidupnya tentang
dosa atau perbuatan dosa yang dialaminya.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah manusia jatuh ke dalam dosa.
1.3. Pengasuh menjelaskan ciri perbuatan dosa yang dilakukan manusia adalah :
1) Memutar-balikan kebenaran firman Tuhan
2) Mengikuti tipu-daya iblis
3) Melupakan Tuhan dalam perbuatan hidupnya
4) Melibatkan orang lain dalam perbuatan dosanya
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup menurut kehendak Tuhan.

2. Aktivitas: (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Mengapa Hawa jatuh ke dalam tipu-daya Ular ?

4. Ayat hafalan : Amsal 1 : 10


Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau,
janganlah engkau menurut;

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu

25
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-10
Sub Pokok Bahasan : DOSA MERUSAK HUBUNGAN MANUSIA DENGAN
SESAMANYA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 4 : 1 - 16
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Kain dan Habel.
2. Menyebutkan tindakan Kain yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
3. Menyebutkan hubungan yang tidak harmonis antara Kain dan Habel.
4. Menyatakan untuk hidup menurut perintah Tuhan.

26
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Teks :
1.1.Manusia telah diusir dari Taman Eden sebagai akibat dari dosa mereka. Dosa
itu semakin merusak hidup manusia. Akibat terhebat dari permulaan dosa itu
nyata dalam kisah pembunuhan kakak-beradik, Kain terhadap Habel.
Memang Alkitab memulai dengan menyebutkan tentang perkawinan Adam
dan Hawa yang melahirkan Kain dan Habel, tetapi kelahiran itu justru
membawa malapetaka bagi keluarga manusia selanjutnya. Dosa terus
bekerja dalam keturunan manusia, sehingga manusia diperbudak oleh dosa
dengan perbuatan kejahatan manusia.
1.2. Dalam keberdosaan manusia, Allah tetap melindungi mereka dan
memberikan kepada mereka pekerjaan dan berkat. Kain sebagai petani dan
Habel sebagai peternak. Hasil pekerjaan mereka dipersembahkan bagi Tuhan.
Tetapi persembahan Kain ditolak Tuhan, sedangkan persembahan Habel
diindahkan Tuhan. Kain mulai iri hati dan menjadi marah kepada Habel.
Akibatnya ia berencana membunuh Habel. Niatnya itu kemudian
dilaksanakan dalam bentuk kekerasan dan pembunuhan. Efek dari perbuatan
Kain itu terus berlaku dalam keturunan manusia.
1.3. Ciri perbuatan dosa Kain adalah : iri hati terhadap keberhasilan orang lain,
memberontak terhadap keputusan Tuhan dalam hidupnya,
mempersembahkan persembahan tidak dengan sepenuh hati, merencanakan
kejahatan terhadap sesama, suka menipu, suka membunuh.
1.4. Kain diusir dari hadirat Tuhan, tetapi atas permohonan Kain, Tuhan
memelihara hidupnya dan memberikan jaminan keselamatan dalam
perjalanan hidupnya.

2. Renungan :
Dosa berkuasa dalam hidup kita. Apapun yang kita perbuat, hendaklah dilakukan
bagi kehendak dan kemuliaan Tuhan. Inilah ciri-ciri dosa, yaitu : iri hati terhadap
keberhasilan orang lain, memberontak terhadap keputusan Tuhan dalam hidup,
mempersembahkan persembahan tidak dengan sepenuh hati, merencanakan
kejahatan terhadap sesama, suka menipu, suka membunuh.
Awaslah terhadap semua perbuatan dosa ini.

3. Metode : Cerita; Tanya jawab

4. Alat Peraga: (disiapkan oleh Penghasuh)

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Adan dan Hawa memperoleh dua anak yaitu Kain dan Habel
6.2. Kain bekerja sebagai petani dan Habel sebagai peternak

27
6.3. Suatu hari Kain mempersembahkan sebagian hasil tanahnya kepada Tuhan,
demikian juga Habel mempersembahkan dari anak sulung kambing
dombanya beserta lemak-lemaknya.
6.4. Tuhan mengindahkan persembahan Habel, sedangkan persembahan Kain
ditolaknya.
6.5. Kain marah, lalu mengajak Habel, adiknya ke padang dan membunuhnya.
6.6. Tuhan mengadili Kain dan menjatuhkan hukuman atasnya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja tentang apakah yang membuat seorang iri
hati ? (biarkan mereka mendaftarkan hal-hal itu berdasarkan
pengalamannya)
1.2. Pengasuh menceritakan kisah Kain dan Habel.
1.3. Pengasuh menjelaskan mengapa Tuhan mengindahkan persembahan Habel
dan menolak persembahan Kain.
1.5. Pengasuh menjelaskan bahwa sifat iri hati dari Kain berakibat dosa
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk tidak hidup dalam dosa.

2. Aktivitas: (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Berilah contoh persembahan yang diindahkan Tuhan?
3.3. Dapatkah kita berikan yang terbaik bagi Dia yang memberi hidup ini?

4. Ayat hafalan :Efesus 4 : 26a


Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU

28
O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-11
Sub Pokok Bahasan : HUKUMAN ALLAH BAGI MANUSIA
Bahan Alkitab : II TAWARIKH 36 : 11 - 21
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Raja Zedekia. 29
2. Menyebutkan tindakan Raja Zedekia yang bertentangan dengan firman
Tuhan.
3. Menyebutkan bentuk hukuman Allah kepada raja Zedekia dan orang
Israel.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Zedekia adalah putra bungsu dari raja Yosiaraja Kerajaan Yehuda yang
dinobatkan oleh Nebukatnesar raja Babel menggantikan Yoyakhin. Zedekia
menjadi raja pada umur 21 tahun dan 11 tahun lamanya ia memerintah di
Yerusalem (lihat ayat 11).
1.2. Ada pun dosa raja Zedekia adalah sebagai berikut : (ayat 12-16)
1) Melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ay.12)
2) Tidak merendahkan diri di hadapan nabi Yeremia (ay.12)
3) Memberontak di hadapan Nebukatnesar (ay.13)
4) Menegarkan tengkuknya, mengeraskan hatinya dan tidak mau berbalik
kepada Tuhan (ay.13)
5) Para imam dan semua rakyat berubah setia kepada Tuhan dengan
melakukan kekejian (ay.14)
6) Mengolok-olok utusan Tuhan, menghina firman Tuhan dan mengejek nabi
nabi-Nya (ay.15-16)
1.3. Pada ayat 17-21 disebutkan bahwa akibat dosa Zedekia dan umat Israel,
maka Tuhan menghukum mereka, yaitu :
1) Tuhan menyuruh orang Kasdim membunuh orang-orang Israel dengan
pedang (pedang lambang penghinaan dan kelemahan bagi orang yang
terbunuh) (ay.17)
2) Bait Allah di Yerusalem dibakar dan perkakasnya dibawanya ke Babel
(ay.18-19)
3) Yang hidup dan luput dari pedang, diangkut ke Babel untuk menjadi budak
di sana mulai dari zaman Babel sampai zaman Persia berkuasa.

2. Renungan :
Tuhan tidak mengehndaki umat-Nya hidup dan melakukan dosa, terutama dosa
terhadap peribadahan di Bait Allah, menolak untuk mendengar nubuat para nabi
dan mengolok firman Tuhan. Setiap perbuatan dosa akan kena hukuman Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Kitab


Tawarikh

30
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Nebukatnesar mengangkat Zedekia menjadi raja Yehuda pada usia 21 tahun,
dan ia memerintah di Yerusalem selama 11 tahun.
6.2. Zedekia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan tidak merendahkan
diri di hadapan nabi Yeremia.
6.3. Adapun dosa Zedekia dan umat Israel dicatat pada ayat 12-16.
6.4. Akibat dosa Zedekia, maka Tuhan menghukum mereka dengan hukuman
seperti pada ayat 17-21.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja tentang bentuk-bentuk perbuatan dosa.
1.2. Pengasuh menjelaskan bahwa setiap dosa dan kejahatan di hadapan Tuhan
pasti kena hukuman-Nya.
1.3. Pengasuh menceritakan kisah dosa raja Zedekia dan hukuman Tuhan atas
bangsa Yehuda
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup takut akan kuasa Tuhan dan
menjauhkan diri dari melakukan kejahatan.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

31
MINGGU KE-12
Sub Pokok Bahasan : ABRAM DIPANGGIL
Bahan Alkitab : KEJADIAN 12 : 1 – 9
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pemanggilan Abram oleh Allah.
2. Menyebutkan tanggapan dan tindakan Abram terhadap panggilan
Allah.
3. Menjelaskan bahwa karena ketaata Abraham maka ia dapat
melaksanakan panggilan Allah.
4. Menyatakan untuk hidup menurut panggilan Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Abram dikenal sebagai bapak segala orang percaya. Apa sebabnya ia
mendapat sebutan itu ? Kisah dalam Kejadian 12:1-9 menjadi salah satu
contoh mengapa Abram disebut demikian.
1.2. Abram menjadi sosok manusia yang hidup dari mendengar firman Tuhan.
Apapun yang ia lakukan dalam hidupnya berakar dari firman Tuhan. Ketika
Abram pergi meninggalkan rumah bapanya, ia membawa seluruh keluarganya
dan apa yang dimilikinya. Artinya mengikuti firman Tuhan berarti
menyerahkan diri dan seluruh yang ada padanya menjadi milik Tuhan.
1.3. Perjalanan Abram itu dimulai dengan mendengar firman Tuhan, lalu ia hidup
dari mengucap syukur (ayat 7-8). Ia memuliakan Tuhan dalam hidupnya
karena berkat dan anugerah Tuhan. Perjalanan hidup Abram adalah perjalanan
hidup yang dipimpin oleh firman Tuhan.

2. Renungan :
Allah memanggil kita untuk setia kepadanya. Apa wujud kesetiaan itu ? Wujud
kesetiaan itu tercermin dari bagaimana kita memberlakukan firman Tuhan dalam
hidup kita. Teladani hidup Abram yang mengandalkan firman Tuhan sebagai
pelita yang menerangi perjalanan hidupnya.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga: (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tuhan berfirman kepada Abram : “Pergilah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Ku tunjukan …….
(12:1-3).
6.2. Abram pergi sesuai firman Tuhan. Ia membawa Sarai istrinya, Lot anak
saudaranya, dan segala harta bendanya.
6.3. Abram berjalan sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yaitu Pohon Tarbantin
di More.

32
6.4. Tuhan menampakan diri kepada Abram di situ lalu berfirman : “Aku akan
memberi negeri ini kepadamu.” Lalu Abram mendirikan mezbah bagi nama
Tuhan di situ.
6.5. Abram pindah ke pegunungan di sebelah Timur Betel, ia memasang kemah di
situ lalu memanggil nama Tuhan.
6.6. Sesudah itu Abram berangkat semakin jauh ke Tanah Negeb.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak tentang apakah itu Alkitab ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang Alkitab adalah Firman Allah. Artinya melalui
Alkitab Tuhan berfirman kepada kita saat ini.
1.3. Pengasuh menceritakan kisah Abram yang hidup karena mendengar firman
Tuhan.
1.4. Pengasuh menyatakan tentang Abram yang selalu mendirikan mesbah untuk
bersyukur kepada Tuhan.
1.5. Pengasuh menyatakan hendak hidup menurut firman Tuhan.

2. Aktivitas: (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat hafalan : Mazmur 119:105


“ Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku “

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

33
POKOK UTAMA : III. YESUS KRISTUS
TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat mengaku bahwa Yesus Kristus adalah
Allah yang telah menjadi manusia, menderita sengsara, mati
dan bangkit untuk menyelamatkan manusia.

Yang hendak diajarkan kepada remaja tentang pokok Yesus, adalah


menyangkut pertanyaan “Siapakah Yesus ?” Pertanyaan ini berhubungan dengan
bagaimana anak dapat mengenal dan mengaku Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat-nya, mengalami damai yang dibawa Yesus serta memuliakan Dia dalam
hidupnya setiap hari. Dalam Matius 16:15-16, “…Tetapi apa katamu, siapakah Aku
ini ? ” merupakan pertanyaan Yesus yang membutuhkan jawaban konkrit dari para
murid-Nya bahkan jawaban yang bersifat pribadi jika seorang hendak menjadi
pengikut-Nya yang setia.
Mengenal Yesus bukan terkait dengan mengetahui nama-Nya, tetapi lebih
terfokus pada pengenalan akan kehendak Yesus bagi setiap orang beriman.
Mengenal apa kehendak Tuhan bagi hidup manusia. Kehidupan dan keselamatan
manusia hanya terjadi melalui Yesus Kristus. Siapa yang percaya kepada Yesus
Kristus dan mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya maka ia mendapat
hidup yang kekal (Yohanes 3:16; 14:6). Siapakah Yesus, apa yang telah dibuat-Nya
untuk menyelamatkan manusia dan bagaimana manusia memuliakan Yesus dalam
hidupnya ? Itulah pokok-pokok bahasan yang diajarkan kepada anak untuk
mengenal dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia ini.

POKOK BAHASAN: III.1. PENDERITAAN YESUS


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menyebutkan bahwa untuk
menyelamatkan manusia, Yesus mengalami penderitaan,
sengsara, disalibkan dan mati.

Apakah yang telah dilakukan Yesus sehingga Ia disebut Penyelamat ? Nama


Yesus merupakan terjemahan dari kata Ibrani PL, yesyua atau yehosuadan dalam
kata Yunani PB, soter yang berarti Penyelamat. Pekerjaan penyelamatan dalam
pengertian ini adalah tindakan atau hasil dari pembebasan atau pemeliharaan dari
bahaya atau penyakit, menyangkut keselamatan, kesehatan dan kemakmuran.
Dalam PB, penyelamatan terkait erat dari pembebasan manusia dari kuasa dosa
dan maut.
Tujuan kedatangan Yesus ke dalam dunia adalah untuk menyelamatkan
manusia dari kuasa dosa dan maut. Yohanes 3:16 berkata : “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal ”. Ini merupakan pernyataan Allah tentang tujuan

34
kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia, yaitu untuk menyelamatkan dunia dari
kebinasaan dan membawanya kepada kehidupan kekal. Itulah karya penyelamatan
Yesus (bandingkan Kisah Rasul 4:12 dan Roma 10:9).

MINGGU KE-13
Sub Pokok Bahasan : PEMBERITAHUAN TENTANG PENDERITAAN YESUS
Bahan Alkitab : MATIUS 16 : 21 - 28
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pemberitahuan penderitaan Yesus dan syarat
mengikuti Dia.
2. Menyebutkan syarat-syarat mengikut Yesus.
3. Menjelaskan bahwa Petrus menegur Yesus karena ia belum mengerti
makna kematian Yesus
4. Menjelaskan alasan Yesus memberitahukan penderitaan-Nya.
5. Menyatakan bersyukur atas kematian Yesus bagi dirinya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan :
1.1. Yesus baru dapat menyatakan tujuan kedatangan-Nya kedalam dunia (ayat
21) kepada para murid-Nya, setelah adanya pengakuan Petrus tentang Yesus
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (ayat 16). Orang dapat mengerti arti
penderitaan dan kematian Yesus bagi dosa dunia jika adanya pengakuan dari
pihak manusia bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
1.2. Pada ayat 22-23 diperlihatkan tentang, ketidak-taatan Petrus akan
pengakuan imannya terhadap Yesus, mengakibatkan ia tidak mengerti
rencana Allah bagi keselamatan manusia. Petrus hendak menyelesaikan
perkara-perkara Tuhan dalam pemahaman manusiawinya. Dalam konteks ini
Yesus menghendaki agar Petrus mengerti maksud Allah dalam Yesus Kristus
bagi keselamatan dunia.
1.3. Syarat bagi setiap orang yang mau mengikut Yesus dalam penderitaan-Nya,
adalah :
1) Ia harus menyangkal dirinya, yaitu meninggalkan egoisme diri dan
menyerahkan diri untuk dipimpin oleh Tuhan Yersus Kristus. Bahwa Yesus
adalah pemimpin hidupnya.
2) Ia harus memikul salibnya, yaitu adanya tanggung-jawab untuk menderita
bersama Yesus, adanya solidaritas untuk ikut serta dalam penderitaan
Yesus Kristus. Mengaku bahwa penderitaan Yesus terjadi supaya
penderitaan manusia dipulihkan.
3) Mengikut Yesus, yaitu mengikuti kehendak Tuhan dalam hidupnya.

2. Renungan :

35
Jadikanlah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup pribadimu.
Percayalah bahwa Tuhan Yesus sanggup memberikan apa yang saudara
perlukan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah pengakuan Petrus di Kaisarea Filipi, kini Yesus dengan terang
menyampaikan tujuan kedatangannya ke dalam dunia (lihat ayat 21).
6.2. Petrus tidak setuju dengan pemberitahuan Yesus itu, lalu hendak menantang-
Nya, lalu Yesus memperingatinya (ayat 22-23)
6.3. Yesus mengampaikan syarat mengikuti Dia pada ayat 24-28.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja : siapakah yang mau menjadi pengikut
Yesus ?
1.2. Pengasuh menjelaskan ada syarat yang diberikan jika kita mau menjadi
pegikut-Nya.
1.3. Pengasuh membaca ayat 24-25, lalu menjelaskan maknanya.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk menjadi pengikut Yesus.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita

36
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-14
Sub Pokok Bahasan : YESUS DI TAMAN GETSEMANI
Bahan Alkitab : MATIUS 26 : 36 - 46
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Yesus berdoa di taman Getsemani.
2. Menyebutkan keadaan para murid ketika Yesus berdoa.
3. Menyebutkan isi dan makna doa Yesus
4. Menyatakan ikut berdoa sebagaimana Yesus berdoa.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Getsemani dalam bahasa Aram disebut gat semen artimya ‘perasan
minyak’, nama sebuah taman (kepos - Yohanes 18:1) terdapat di Timur
Yerusalem, seberang lembah Kidron dekat bukit Zaitun. Getsemani adalah
tempat yang disenangi Yesus dan para murid untuk beristirahat, tetapi
kemudian yang kini telah menjadi panggung kesengsaraan, penghianatan
Yudas dan penangkapan Yesus (Markus 14:32-52). Menurut pendapat
beberapa ahli kitab suci bahwa kemungkinan taman Getsemani letaknya
berhadapan dengan taman Eden yang ada pada masa penciptaan.
1.2. Ketika Yesus di taman Getsemani, Ia bergumul tentang apa yang akan
dialami-Nya dan penderitaan manusia di hadapan Tuhan. Ketika itu Yesus
berdoa seperti dicatat dalam Matius 26:39 : “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang
Ku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”. Yesus dalam
doanya meminta kehendak Allah terjadi dalam hidupnya. Tujuan doa Yesus di
sini adalah “supaya kehendak Allah yang terjadi dalam pergumulan hidup-
Nya.
1.3. Cara berdoa menurut Yesus
1) Ayat 36-38, Pilihlah tempat yang baik dan layak untuk berdoa, lalu carilah
suasana yang mendukung pergumulan dan doa.

37
2) Ayat 39, Yesus sujud dan berdoa dengan tujuan “supaya kehendak Bapak
di Surga yang terjadi dalam pergumulan hidup-Nya”.
3) Ayat 40-44, Yesus menasehati para murid-Nya supaya tetap berjaga-jaga
dan berdoa.
4) Ayat 45-46, Yesus menunjukan tentang sikap dan tindakan mereka yang
telah menyerahkan pergumulan hidup kepada Tuhan, ia siap
menghadapinya dengan Tuhan.

2. Renungan :
Doa Yesus di Getsemani adalah doa memohon kekuatan Tuhan untuk menjalani
kehidupan menurut kehendak-Nya. Salah satu pokok penting di sini adalah
“supaya kehendak Tuhan yang terjadi dalam kehidupan ini”.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)


5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah;
Tafsiran Injil Lukas

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus dan para murid-Nya sampai ke Getsemani..
6.2. Setiba di situ Yesus berkata kepada mereka dalam ayat 36.
6.3. Yesus membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus bersama-Nya. Yesus
berkata kepada mereka pada ayat 38.
6.4. Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, pada ayat 39.
6.5. Tiga kali Yesus bergumul dan berdoa sementara para murid-Nya tertidur.
6.6. Yesus kembali mendapatkan para murid-Nya, meminta mereka beristirahat
sebentar, kemudian mereka bangun sebab dia yang menyerahkan Yesus
sudah dekat.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja, siapakah yang biasanya berdoa ? untuk apa
mereka berdoa ? bagaimana cara untuk berdoa ? (biarkan remaja menjawab)
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang arti dan kuasa doa dalam pergumulan hidup
manusia.
1.3. Pengasuh bercerita tentang Yesus berdoa di Taman Getsemani.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui kuasa Tuhan dalam doa.

2. Aktivitas : menulis doa menghadapi ulangan atau kesakitan

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Efesus 6 : 18

38
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

39
MINGGU KE-15
Sub Pokok Bahasan : PENYALIBAN YESUS
Bahan Alkitab : MATIUS 27 : 32 - 44
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah penyaliban Yesus di bukit Golgota.
2. Menjelaskan bahwa penghinaan yang dialami Yesus di salib adalah bagian
dari penderitaan-Nya karena manusia.
3. Menyebutkan contoh penghinaan yang biasa dilakukannya.
4. Menyatakan membuang dosa menghina sesama.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Hukuman mati melalui penyaliban biasanya diberlakukan kepada para
penjahat, dengan tujuan untuk mempermalukan mereka di depan umum.
Penjahat yang hendak disalibkan, diikat dengan tali lalu dipaku pada kayu
berbentuk T atau + (salib). Orang yang kena hukuman salib adalah penjahat
kelas kakap, budak yang melakukan kesalahan dan para pemberontak. Mereka
akan memikul salibnya ke bukit dan disana dijalankan hukuman mati. Yesus
dijatuhi hukan mati oleh pemerintah Romawi karena Dia dituduh sebagai
penjahat dan pemberontak. Hal ini terjadi supaya manusia yang telah
melakukan kejahatan dan memberontak kepada Allah diselamatkan.
1.2. Pada zaman pemerintahan Romawi, para penjahat dan pemberontak yang
kena hukuman mati dibawa ke bukit Golgota artinya tempat tengkorak sebab
di sanalah mereka menjalani hukuman tersebut. Tempat ini diberi nama
tempat tengkorak karena terletak di dekat bukit yang berbentuk tengkorak
manusia, dan karena di tempat itu banyak orang telah mati terbunuh. Ke bukit
inilah Yesus dibawa untuk menjalani hukuman mati. Seperti seekor anak
domba dibawah ke pembantaian, demikianlah Yesus dibawa ke bukit
tengkorak untuk dikorbankan demi pengampunan dosa manusia.

40
1.3. Kematian yang terjadi bagi Yesus di bukit Golgota, adalah sebuah kematian
menggantikan manusia berdosa sebagai penjahat, sebagai budak yang
melakukan kesalahan, dan sebagai pemberontak. Yesus adalah korban
pengganti, Dia mati atau dikorbankan menggantikan manusia, agar manusia
diselamatkan.

2. Renungan :
Kematian Yesus di kayu salib, memiliki makna bahwa Dia menanggung semua
kesalahan dan dosa manusia sebagai penjahat dan pemberontak, bahkan sebagai
seorang hamba yang tidak setia kepada tuannya. Yesus mati supaya manusia
hidup dan memiliki Yesus dalam segala kelimpahan. Hari kita hidup dan
mengalami berkat dan anugerah Tuhan, karena ada Yesus yang berkorban dan
menggantikan kita supaya kita hidup.

3. Metode : Cerita dan Tanya-jawab.

4. Alat Peraga: Gambar

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan,
6.2. Simon orang Kirene dipaksa untuk memikul salib Yesus.
6.3. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, artinya tempat
tengkorak
6.4. Mereka memberikan kepada-Nya anggur bercampur mur, tetapi Ia
menolaknya.
6.5. Kemudian mereka menyalibkan Yesus dan membagikan pakaian-Nya dengan
membuang undi. Alasan Dia disalibkan tertulis : “Inilah Yesus Raja orang
Yahudi”
6.6. Bersama Yesus disalibkan dua orang penjahat, seorang di sebelah kanan dan
seorang di sebelah kiri.
6.7. Orang-orang yang lewat di situ menghujat Yesus, juga kedua penyamun
yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar Yesus digiring ke bukit golgota
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang tradisi hukuman mati melalui penyaliban
1.3. Pengasuh menunjukan gambar Yesus disalibkan
1.4. Pengasuh bercerita tentang perjalanan Yesus ke Golgota dan peristiwa
sekitar penyaliban-Nya.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui bahwa Yesus mati karena dosa
dan salah kita manusia.

2. Aktivitas:
Pengasuh membuat salib dari karton lalu dibagikan kepada para remaja diwarnai.
( salib melambangkan pengorbanan Yesus )

41
3. Evaluasi:
3.1. Di mana Yesus disalibkan ?
3.2. Apakah Yesus adalah penjahat sehingga Ia disalibkan ?
3.3. Demi siapakah Yesus disalibkan ?

4. Ayat hafalan :Matius 27 : 37b

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa
Pengumuman
Jabatan tangan

42
Gambar Untuk Aktifitas:

Pengasuh menempel gambar ini pada karton berbentuk salib


lalu dibagikan kepada para remaja untuk diwarnai.
( salib melambangkan pengorbanan Yesus )

43
Gambar 1 :
Yesus digiring ke bukit Golgota
(Simon orang Kirene memikul salib Yesus)

44
Gambar 2 :
Yesus disalibkan bersama dua orang penjahat

Gambar 3 :

45
Doa Yesus di Kayu Salib

POKOK BAHASAN: III.2. KEBANGKITAN YESUS

46
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja memahami bahwa kebangkitan Yesus
adalah bukti kemenangan-Nya atas maut.

Kebangkitan Yesus merupakan berita khas Kristen pertama, yaitu merupakan


bukti kemenangan-Nya atas kuasa kematian dan maut. Dalam kebangkitan Yesus
semua manusia akan dibangkitkan pada akhir zaman. Atasdasar kebangkitan Yesus
maka orang Kristen pertama percaya bahwa mereka akan dibangkitkan bersama
Yesus dan hidup dalam Kerajaan-Nya yang kekal.
Ada 3 jenis kebangkitan, yaitu : kebangkitan jasmani (tubuh), kebangkitan
rohani (roh) dan kebangkitan kekal, demikianlah juga ada kehidupan jasmani,
kehidupan rohani dan kehidupan kekal. Berita Kristen menyebutkan bahwa setelah
kematian tubuh kita yang sekarang, akan ada kebangkitan tubuh yang diubah dan
disamakan dengan tubuh Tuhan Yesus yang bangkit; Kebangkitan rohani (roh) yaitu
setelah kematian tubuh, maka roh akan bangkit dan kembali kepada Allah sebagai
pemiliknya; Kebangkitan kekal, terjadi bagi mereka yang percaya akan kebangkitan
Yesus akan hidup selama-lamanya bersama Yesus yang bangkit dalam Kerajaan
Surga.

47
MINGGU KE-16
Sub Pokok Bahasan : Yesus bangkit dan hidup
Bahan Alkitab : Markus 16:1-8
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat,
1. Menceritakan kembali cerita ini
2. Menyebutkan pada hari ketiga Yesus bangkit
3. Menyebutkan bahwa Yesus bangkit supaya kita mempunyai Tuhan yang
hidup
4. Mengungkapkan syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah bangkit dan
hidup untuknya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kebangkitan Kristus adalah satu kebenaran dalam Injil sebab kebangkitan itu
penting bagi mereka yang percaya, dimana kebangkitan menjadi bukti bahwa
Yesus adalah Anak Allah. Kebangkitan Yesus memberi jaminan akan kehidupan
kekal bagi orang beriman. Kubur Yesus berbeda dari kubur pada umumnya di
Papua/Indonesia. Orang Yahudi membuat kubur pada dinding-dinding gunung
batu, semacam gua. Gua atau kubur itu mempunyai penutup. Dalam gua-gua
inilah mayat orang meninggal diletakan karena itu biasanya mayatnya akan
dirempah-rempah untuk mengawetkannya agar tidak berbauh. Demikianlah
Yesus ketika mati, jenazahnya diletakan dalam kubur seperti itu dan
dirempahi.
1.2. Markus 16:1-8 menyampaikan tiga pokok penting dari kebangkitan Yesus,
yaitu :
1) Kunjungan para wanita (Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome)
ke kubur Yesus, dalam cerita ini menunjukan tentang ketidak-percayaan
para pengikut-Nya tentang kebangkitan Yesus dari kematian seperti yang
dinubuatkan-Nya sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh kepercayaan orang
Yahudi bahwa jika mereka meninggal maka jiwa mereka akan turun dan
tinggal dalam dunia bawah yang gelap. Karena itu mereka tidak percaya
akan adanya kebangkitan orang mati. Kisah kebangkitan Yesus mau
menyatakan akan kepercayaan Kristen bahwa ada kebangkitan orang mati
sebagaimana dinubuatkan dalam PL (Yesaya 26:19; Yehezkiel 37; Daniel
12:2-3).
2) Markus menceritakan apa yang terjadi di kubur, sebelum para perempuan
datang ke sana. Pergumulan para wanita itu adalah siapakah yang akan
membantu menggulingkan batu penutup kubur yang berat itu ? Ternyata
batu penutup kubur yang berat itu telah terbuka dan di dalam kubur
duduk seorang pemuda berpakaian putih berkilauan. Dalam ketakutan
dan keraguan itulah para perempuan yang tiba di kubur melihat peristiwa
itu menjadi takut. Pemuda itu berkata : “jangan takut …………..(ayat 6-7)”.
Artinya bahwa kebangkitan Yesus menghilangkan keragu-raguan dan
putus-asa. Kebangkitan Yesus membawa harapan akan kebangkitan dan
kehidupan kekal.

48
3) Peristiwa kebangkitan Yesus harus diberitakan kepada semua orang,
bahwa Yesus adalah Raja dan penguasa atas kematian dan maut. Di
dalam kebangkitan Yesus ada harapan dan pembaharuan hidup.

2. Renungan :
Kebangkitan Yesus membawa suasana kedamaian dan kesejahteraan, karena itu
Yesus meminta kepada para perempuan yang telah menemukan kedamaian itu agar
menyampaikannya kepada orang lain. Orang percaya dipanggil untuk keluar dari
keraguan, ketakutan dan putus-asa akan masa depan yang menggerogoti
kehidupan. Orang percaya dipanggil untuk memberitakan berita kemenangan
kepada semua orang.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga: Gambar

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Markus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah lewat hari sabat, pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu,
setelah matahari terbit Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome
membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur.
6.2. Mereka berkata seorang kepada yang lain : siapakah yang akan
menggulingkan batu itu dari pintu kubur ?
6.3. Ketika mereka melihat dari dekat, ternyata batu penutup kubur telah
terbuka.
6.4. Mereka masuk dengan takut dan gentar, menemukan seorang pemuda
berpakaian putih berkilauan
6.5. Pemuda itu berkata kepada mereka seperti yang dicatat dalam ayat 6-7.
6.6. Para wanita itu kembali dengan gementar karena takut lalu menyampaikan
berita itu kepada para murid Yesus.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar kubur Yesus dan menjelaskan tentang bentuk
kubur tersebut dan tradisinya.
1.2. Pengasuh menceritakan tentang kunjungan para wanita ke kubur Yesus
1.3. Pengasuh menjelaskan makna kebangkitan Yesus bagi kehidupan Kristen
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Raja.

2. Aktivitas: (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi:
3.1. Siapakah yang pergi ke kubur Yesus ?
3.2. Apa yang mereka temukan ?

4. Ayat hafalan :Yohanes 11:25 A


49
“ Aku-lah kebangkitan dan Hidup “

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa
Pengumuman
Jabatan tangan

50
Gambar 1 :
Bentuk kubur (Yesus dikubur di sini).

Gambar 2 :
Kunjungan 3 wanita ke kubur Yesus
Pertemuan para wanita dengan pemuda di dalam kubur.

51
MINGGU KE-17
Sub Pokok Bahasan : PENGHARAPAN HIDUP BARU
Bahan Alkitab : I KORINTUS 15 : 12 - 26
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat,
1. Mengkisahkan kembali peristiwa kebangkitan Yesus
2. Menyebutkan bahwa kebangkitan Yesus memberikan pengharapan
hidup baru
3. Mengungkapkan syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah bangkit dan
hidup untuknya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Ayat 12-19, merupakan ajaran Kristen tentang kebangkitan orang mati
(kebangkitan tubuh) dan adanya kehidupan kekal. Yang menjadi dasar
keperceyaan Kristen akan kebangkitan orang mati dan hidup kekal adalah
kebangkitan Yesus Kristus.
1.2. Ayat 20-26, merupakan isi dari pengharapan Kristen akan kebangkitan,
yaitu :
1) Kristus bangkit sebagai yang sulung dari orang-orang yang meninggal
(ay.20-22)
2) Urutan kebangkitannya adalah : Yesus Kristus – mereka yang menjadi milik
Kristus – Kristus membinasakan segala kuasa dan pemerintah – Kristus

52
menjadi Raja – segala kuasa takluk dibawah kuasa kebangkitan Yesus –
Kristus mengalahkan maut (ay.23-26)

2. Renungan :
Di dalam kebangkitan Kristus, kita dibimbing-Nya untuk hidup dalam
pengharapan akan masa depan dengan penuh suka-cita. Kita menjadi pemenang
dalam kehidupan di dunia ini.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Surat Korintus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Rasul Paulus mengajar jemaat di Korintus supaya mereka hidup dalam
pengharapan akan kebangkitan Yesus.
6.2. Adapun ajaran Kristen tentang Kebangkitan orang mati disampaikan pada
ayat 12-19
6.3. Isi dari ajaran Kristen tentang kebangkitan diberitakan dalam ayat 20-26.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang makna kebangkitan Kristen
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang 2 hal tentang kebangkitan Kristen dari teks II
Korintus 15:12-26.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam pengharapan.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :II Korintus 15 : 57

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan

53
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-18
Sub Pokok Bahasan : KEBANGKITAN YESUS MEMBERITAKAN
PERDAMAIAN DENGAN ALLAH
Bahan Alkitab : II KORINTUS 5 : 11 - 21
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan arti kebangkitan Yesus bagi kita.
2. Menjelaskan bahwa kebangkitan Yesus menjadikan kita pembawa damai.
3. Menjelaskan adanya hubungan khusus dengan Allah karena
pendamaian .
4. Mengakuibahwa kebangkitan Yesus memberi damai dalam dirinya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Damai diterjemahkan dari kata Ibrani kpr dan kata Yunani hilaskomoi terkait
dengan sikap dan tindakan Yesus untuk menyelesaikan masalah akibat dosa
manusia dengan Allah; dan suatu usaha untuk memulihkan keadaan yang
putus akibat kesalahan dan dosa. Damai selalu memberitakan tentang kasiih
Allah kepada manusia yang mendamaikan. Damai selalu membutuhkan
adanya pengorbanan dari pihak yang menginginkan adanya perdamaian.

54
1.2. Ada 3 hal yang disampaikan teks II Korintus 5:11-21 tentang makna
kebangkitan Yesus bagi kehidupan Kristen, yaitu :
1) Ayat 11-15, Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup “takut akan Allah”. Sikap
hidup orang yang takut akan Allah adalah tidak memuji diri sendiri,
menguasai diri dalam segala hal, hidup untuk memuliakan Yesus.
2) Ayat 16-19, Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup sebagai “ciptaan baru”.
Sikap hidup orang yang hidup sebagai manusia baru adalah berdamai
dengan Allah dan sesame manusia.
3) Ayat 20-21, Jemaat Kristen dipanggil untuk menjadi alat damai.

2. Renungan :
Dalam konteks hidup manusia yang penuh dengan sikap konflik dan kekerasan,
orang percaya dipanggil untuk menjadi alat damai dengan Allah dan semua
orang.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Surat Korintus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Rasul Paulus mengajar jemaat di Korintus supaya mereka hidup dalam damai
dan perdamaian dengan Allah dan semua orang.
6.2. Adapun ajaran Kristen tentang kebangkitan Yesus bagi kehidupan Kristen,
yaitu :
1) Ayat 11-15, Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup “takut akan Allah”.
2) Ayat 16-19, Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup sebagai “ciptaan baru”.
3) Ayat 20-21, Jemaat Kristen dipanggil untuk menjadi alat damai.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak : apakah mereka pernah bertengkar dengan
teman atau siapa saja ? Apa rasanya jika bertengkar ? Bagaimana kamu bisa
berdamai lagi ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang arti damai atau perdamaian menurut Alkitab
1.3. Pengasuh mengajarkan tentang makna kebangkitan Yesus dalam konsep
damai menurut II Korintus 5:11-21.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam damai.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :II Korintus 5 : 20

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU

55
O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-19
Sub Pokok Bahasan : KEBANGKITAN YESUS, MENJADIKAN DIA YANG UTAMA
DALAM SEGALA SESUATU
Bahan Alkitab : KOLOSE 1 : 15 - 23
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan arti kebangkitan Yesus bagi dunia dan manusia.
2. Menjelaskan bahwa kebangkitan menjadikan Yesus yang utama dalam
segala sesuatu.
3. Menjelaskan bahwa kuasa kebangkitan Yesus menjadikan dirinya berani
dalam hidup.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kolose adalah sebuah kota kecil di Asia Kecil yang terletak di sebelah Timur
kota pelabuhan utama Efesus, dan berdekatan dengan kota Laodikia dan
Hierapolis. Jemaat Kristen di Kolose didirikan karena berita Injil yang
dikabarkan oleh Epafras. Isi dari berita Surat Kolose adalah kebangkitan Yesus

56
Kristus memberikan jaminan bagi orang-orang percaya untuk hidup dalam
pengharapan di tengah berbagai persoalan dan pergumulannya.
1.2. Ada 2 hal yang disampaikan oleh Paulus dalam Surat Kolose 1:15-23, yaitu :
1) Ayat 15-20, yaitu nyanyian syukur Yesus Kristus. Yesus Kristus dipuji
sebagai : “gambar Allah yang tidak kelihatan; yang sulung, lebih utama
dari segala yang diciptakan; Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu; Ia-
lah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Ia-lah
kepala tubuh, yaitu jemaat; Dia-lah yang memperdamaiakan segala
sesuatu dengan Dia.
2) Ayat 21-23, merupakan penerapan hidup orang beriman yang percaya
kepada Yesus Kristus, yaitu :
a) Kamu yang dahulu jauh dan dimusuhi Allah, sekarang
diperdamaikan dengan Allah.
b) Allah telah menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak
bercacat di hadapan-Nya.
c) Kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak goncang
dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil.

2. Renungan :
Kebangkitan Yesus Kristus memberikan jaminan bagi orang-orang percaya untuk
hidup dalam pengharapan di tengah berbagai persoalan dan pergumulannya.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Tafsiran Surat Kolose

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Surat Kolose ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Kolose untuk mengajarkan
mereka tentang apa yang sejati dalam hidup, yaitu percaya akan berita
kebangkitan Yesus Kristus.
6.2. Ada 2 hal yang diajarkan Paulus dalam Kolose 1:15-23, yaitu :
1) Ayat 15-20, pengajaran tentang Yesus Kristus sebagai yang utama dalam
hidup
2) Ayat 21-23, pengajaran tentang apa yang harus dilakukan oleh jemaat
Efesus sebagai orang-orang percaya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang isi surat Kolose.
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang 2 hal yang diajarkan Paulus dalam Kolose
1:15-23
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk mengaku kuasa kebangkitan Yesus dalam
hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

57
3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Kolose 1 : 17

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-20
Sub Pokok Bahasan : KEBANGKITAN YESUS MENUNTUT PERCAYA MESKIPUN
TIDAK NAMPAK
Bahan Alkitab : YOHANES 20 : 24 - 29
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pertemuan Yesus dengan Thomas
2. Menyebutkan alasan mengapa Thomas tidak percaya akan kebangkitan
Yesus.
3. Menjelaskan tanggapan Yesus terhadap ketidak-percayaan Thomas.
4. Mengakui bahwa kebangkitan Yesus menuntut ia untuk percaya kepada

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :

58
1.1. Penampakan diri Yesus kepada Tomas adalah penampakan yang keenam
dari sepuluh kali penampakan-Nya (lihat penjelasan Alkitab pada Pelajaran
Minggu ke-16). Penampakan kali ini bertujuan untuk memperingati Tomas
akan ketidak-percayaan dan kesombongannya dalam menerima kesaksian
tentang kebangkitan Yesus.
1.2. Yohanes 20:24-29, berbicara tentang 3 hal pokok, yaitu :
1) Ayat 24-25, tentang hal gagalnya seorang pengikut Yesus percaya
kepada-Nya. Tomas yang disebut Didimus artinya ‘anak kembar’, adalah
seorang murid Yesus yang pintar, terpelajar, dan mungkin memiliki status
sosial yang tinggi, sehingga ia dihormati dalam masyarakat. Karena itu
Tomas sombong dan jarang untuk mendengar informasi, saran, pendapat
dan teguran orang lain. Akibatnya Tomas meragukan dan tidak percaya
akan berita kebangkitan Yesus. Itulah dasarnya Tomas mengeluarkan
pernyataan dalam ayat 25.
2) Pada ayat 26, Yesus menyelesaikan persoalan keraguan Tomas, yang
hampir merusak persekutuan Yesus dengan para murid. Yesus datang
ditengah keraguan, persoalan dan tantangan yang dihadapi para murid.
Yesus hadir dalam kuasa kebangkitan yang merubah dan mengalahkan
keraguan, kedegilan hati dan ketidak percayaan Tomas. Yesus melindungi
dan menjaga persekutuan para murid-Nya dengan kuasa kebangkitan.
3) Hal ketiga terdapat dalam ayat 27-29, berbicara tentang akibat bagi
mereka yang meragukan kuasa kebangkitan. Yesus mendatangi Tomas
dalam persekutuan itu dan berkata kepadanya : “Karena engkau telah
melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak
melihat namun percaya”. Tomas telah menjadi pengikut Yesus, tetapi ia
tidak mau belajar menjadi murid yang setia, dan tidak mau merubah
karakter hidupnya.

2. Renungan :
2.1. Kebangkitan Yesus menuntut dari kita adanya perubahan karakter hidup.
Tanpa perubahan karakter hidup, kita akan menjadi orang yang merusak
kehidupan persekutuan dengan Yesus. Kita belajar dari Tomas yang tidak
merubah karakter hidupnya, telah membawanya kepada kegagalan hidup.
Tomas tidak berbahagia, karena kebahagiaan dan damai-sejahtera diberikan
Yesus kepada mereka yang percaya dan merubah karakter hidupnya yang
sia-sia.
3.2. Yesus menghendaki agar orang-orang percaya selalu berada dalam
persekutuan dengan Dia. Orang-orang percaya selalu bersekutu dalam cinta-
kasih dan menantika mujizat dan kuasa Tuhan dalam hidup dan pelayanan
mereka.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Yohanes

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tomas tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit ketika disampaikan oleh para
murid yang lain. Demikian kata Tomas seperti pada ayat 25.

59
6.2. Delapan hari kemudian Yesus menemui mereka dan Tomas ada di situ, lalu
Yesus berkata kepada Tomas seperti pada ayat 27.
6.3. Lalu Tomas percaya dan mengaku “Ya Tuhan-ku dan Allah-ku”.
6.4. Kata Yesus kepadanya seperti pada ayat 29.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang makna kebangkitan Yesus bagi para murid.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah penampakan diri Yesus kepada para murid
bersama Tomas.
1.3. Pengasuh menjelaskan tiga pengertian penampakan tersebut.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam persekutuan dengan Yesus
yang bangkit.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Yohanes 20:29

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga

60
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-21
Sub Pokok Bahasan : KENAIKAN YESUS KE SURGA
Bahan Alkitab : KISAH PARA RASUL 1 : 6 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah kenaikan Yesus ke Surga
2. Menyebutkan apa yang dilakukan para murid saat itu.
3. Menjelaskan arti kata-kata dua orang muda kepada para murid.
4. Menjelaskan arti kenaikan Yesus bagi pemulihan kehidupan umat manusia.
5. Mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Raja

61
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Peristiwa kenaikan Yesus ke Surga sebagaimana diberitakan dalam kitab Kisah
Para Rasul 1:6-11 mengajarkan tiga hal, yaitu :
1.1. Tuhan Yesus terangkat ke Surga berarti Ia dimuliakan sungguh-sungguh.
Yesus kembali ke hadirat Bapa-Nya yang telah merngutus-Nya (bandingkan
Yohanes 14-17; Filipi 2:9-11). Yesus, Sang Raja kembali ke istana-Nya di
Surga, memakai mahkota kemuliaan dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
1.2. Terangkatnya Yesus ke Surga mempunyai arti yang besar bagi persekutuan
para murid-Nya (Yohanes 16:7). Selama Yesus di dunia, para murid-Nya
mengharapkan hal-hal duniawi yang sia-sia, tetapi dengan keberadaan Yesus
di Surga, maka para murid-Nya akan mengharapkan hal-hal Surgawi. Di
dalam Roh Kudus, Yesus menyertai para murid-Nya sampai kesudahan alam.
1.3. Yesus terangkat ke Surga adalah suatu tanda ajaib. Kehidupan Yesus sudah
berbeda dari kehidupan duniawi. Hukum dan tanda-tanda duniawi tidak
berlaku bagi Yesus. Yesus adalah Tuhan dan Raja bagi dunia. Dalam kehendak
dan kuasa-Nya dunia diselamatkan dan dipulihkan (Kisah Para Rasul 1:7-8).

2. Renungan :
Pemulihan adalah pekerjaan Allah sendiri menurut kehendak-Nya. Ia berjanji
akan menyertai gereja-Nya dalam pekerjaan pemulihan manusia di dalam dunia.
Tuhan hendak memakai kita juga untuk bersaksi bagi pemulihan kehidupan ini.

3. Metode : Cerita dan diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kisah Para Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Mereka yang berkumpul dengan Yesus bertanya kepada-Nya, seperti pada
ayat 6
6.2. Lalu Yesus menjawab mereka seperti pada ayat 7-8
6.3. Kemudian Yesus terangkat ke Surga, awan menutupi-Nya dari pandangan
para murid.
6.4. Berdirilah dua orang berpakaian putih dekat mereka dan berkata seperti
pada ayat 11.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah terangkatnya Yesus ke Surga
1.2. Pengasuh menyebutkan apa yang harus dilakukan para murid setelah Yesus
terangkat ke Surga menurut perintah Yesus.
1.3. Pengasuh menjelaskan tiga makna terangkatnya Yesus ke Surga.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

62
3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Para Rasul 1:8

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK UTAMA : IV. ROH KUDUS


TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah
Roh Allah sendiri yang menginsyafkan dunia terhadap dosa,
kebenaran dan penghakiman, serta memimpin orang-orang
percaya kepada seluruh kebenaran Allah. Roh Allah inilah yang
menggerakan manusia untuk bersekutu dalam gereja.

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini adalah terkait dengan pertanyaan
“Siapakah Roh Kudus dan bagaimana bentuk karya-Nya dalam kehidupan
manusia ?” Itulah yang menjadi pokok pengajaran kita.Istilah Roh dalam Alkitab PL
diterjemahkan dari kata Ibrani ruakh yang berarti angin, nafas, kekuatan atau
dinamika, roh. Maksudnya bahwa pekerjaan Roh tidak dapat dilihat seperti layaknya

63
angin atau nafas tetapi memiliki suatu kekuatan atau dinamika yang luar biasa dan
dapat dirasakan. Manusia hidup karena ada kekuatan dalam dirinya yaitu nafas,
lautan dapat bergelora jika ada angin kencang, pohon bergoyang bahkan dapat
merubuhkannya jika angin kencang bertiup. Ada tanda yang menyertai kekuatan
Roh.
Ada empat pengertian tentang Roh Kudus dalam PL pada umumnya, yaitu :
Pertama, Roh Kudus selalu dihubungkan dengan kuasa Allah yang mengatur dan
membuat ketertiban dalam suasana kekacauan (Kejadian 1:2); Kedua, Roh Kudus
selalu berarti hidup atau kehidupan dan pemeliharaan hidup manusia (Kejadian 2:7;
6:3; Ayub 27:3-4; 32:8; 33:4; Mazmur 104:29-30; Yesaya 40:7); Ketiga, Roh Kudus
mengilhami manusia akal-budi untuk bekerja dan memimpin (Keluaran 31:2-4,6;
Hakim 3:10; 6:34); Keempat, Roh Kudus berfungsi bagi karya nubuatan para nabi
(Yesaya 11:1-2; Yehezkiel 36:24-27; Yoel 2:28-29; Yeremia 31:31-34).
Sedangkan dalam PB istilah Roh diterjemahkan dari kata Yunani pneuma
yang berarti jiwa, nyawa, semangat, keberanian untuk bekerja memberitakan Injil,
kehidupan batin. Ada kesan umum bahwa karya Roh Kudus berawal pada hari
pentakosta sebagaimana disaksikan dalam Kisah Rasul 2:1-13 tetapi sebenarnya
peristiwa pentakosta adalah wujud dari janji-janji Allah dalam PL terutama dalam
kitab Yoel 2:28-29 dan manifestasi dari perintah dan janji Yesus dalam Matius 28:19-
20, Kisah Rasul 1:4-5, ataupun Yohanes 16:4b-15. Sehingga peristiwa pencurahan
Roh Kudus mau menyatakan tentang masa baru atau babakan baru dimana Allah
memberikan semangat dan keberanian kepada para murid Yesus untuk
menyaksikan nama-Nya, memberitakan keadilan dan kebenaran kepada segala
bangsa mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kisah
Rasul 1:8). PB juga selalu menghubungkan Roh Kudus dengan perubahan hati dan
akal-budi manusia untuk mengasihi Allah (Matius 22:37)

POKOK BAHASAN: IV.1. KEHADIRAN ROH KUDUS DAN PEKERJAAN-NYA


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat percaya bahwa hasil pekerjaan Roh
Kudus adalah adanya persekutuan orang percaya yang terus
menerus dipelihara-Nya.

Apakah yang dimaksud dengan kehadiran Roh Kudus dan pekerjaan-Nya ?


Bagaimana anak dapat mengerti dan menyatakan pekerjaan Roh Kudus atas diri
dan hidupnya kepada orang lain ? Itulah pergumulan kita dalam pokok bahasan ini.
Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri yang selalu berarti kuasa atau kekuatan
Allah yang dianugerahkan kepada manusia supaya manusia hidup dan
mempermuliakan nama-Nya, sehingga manusia yang hidup dari Roh Kudus akan
nyata dalam perbuatannya yang dipenuhi buah-buah Roh (Galatia 5:22-23). Roh
Kudus menolong manusia untuk hidup dalam suasana pembebasan (Efesus 1:13-
14,17), pembaharuan hidup dan suka-cita.
Roh Kudus menjadikan kita milik Allah sebab nafas hidup kita berasal dari
Allah. Roh Kudus ada untuk menginsyafkan dunia terhadap dosa, kebenaran dan
penghakiman, memimpin orang percaya kepada kebenaran Allah, sebagai
penghibur dan penolong dikala duka melanda, kesedihan melingkupi hidup,
kekurangan, peperangan, pertengkaran, konflik, permusuhan di antara sesama
manusia supaya ada pengampunan, damai dan persekutuan. Roh Kudus menolong
orang percaya untuk tugas kesaksian dan pelayanan di dalam dunia. Melalui Roh

64
Kudus Allah hadir dan berbicara di zaman ini (Matius 10:20; Kisah Rasul 2:2-4) maka
terbentuklah persekutuan orang-orang percaya yang mengaku Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat. Persekutuan inilah yang disebut gereja. Itulah pokok bahasan yang
hendak diajarkan dalam beberapa minggu ke depan.

MINGGU KE-22
Sub Pokok Bahasan : KEPASTIAN KEHADIRAN ROH KUDUS
Bahan Alkitab : KISAH PARA RASUL 1 : 12 - 14
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah rasul-rasul menantikan kehadiran Roh Kudus
2. Menyebutkan apa yang dilakukan para rasul dalam penantian itu.
3. Menjelaskan bahwa persekutuan orang percaya bermula dari
pengharapan akan janji Roh Kudus.
4. Mengaku akan hidup dalam pengharapan janji-janji Tuhan.

MATERI PELAJARAN :
A. UNTUK GURU :
1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Peristiwa kenaikan Yesus ke Surga dalam Kisah Rasul 1:6-11 meninggalkan
janji Yesus kepada para murid-Nya yang harus dilakukan sambil menantikan
datangnya Roh Kudus. Bagaimana para rasul dengan setia menantikan janji
Yesus inilah yang dicatat secara sederhana dalam Kisah Rasul 1:12-14.
1.2. Dalam kisah penantian akan janji Yesus dalam Kisah 1:12-14, disebutkan
bebarapa hal mereka lakukan sebagai wujud ketaatannya, yaitu :
1) Para murid kembali dari bukit Zaitun ke Yerusalem sesuai janji Yesus.
2) Mereka semua berkumpul di ruang atas, tempat mereka tinggal. Mereka itu
ialah : Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas,
Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus dan Simon orang Zelot, dan
Yudas bin Yakobus; beberapa perempuan, serta Maria ibu Yesus dan
saudara-saudara Yesus.
3) Yang mereka lakukan dalam masa penantian itu adalah : bertekun dengan
sehati dalam doa bersama-sama.
2. Renungan :
Dalam menjalani hidup pada masa kini, orang percaya dipanggil untuk tekun dan
sabar menantikan janji-janji Yesus yang pasti terwujud.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)


5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Yesus terangkat ke Surga, para murid kembali ke Yerusalem.
6.2. Setelah tiba di kota, mereka naik ke ruang atas tempat mereka
menumpang.

65
6.3. Mereka itu adalah ke-11 murid Yesus, para perempuan, Maria ibu Yesus dan
saudara-saudaranya.
6.4. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.

B. UNTUK ANAK :
1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada remaja, bagaimana kisah Yesus terangkat ke
Surga.
1.2. Pengasuh menceritakan kembalinya para murid Yesus ke Yerusalem untuk
menantikan janji Yesus.
1.3. Pengasuh menjelaskan apa yang dilakukan para murid, ketika menantikan
janji Yesus ?
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup bertekun dalam doa.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)


3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)
4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melatih 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-23
Sub Pokok Bahasan : TERBENTUKNYA GEREJA
Bahan Alkitab : KISAH PARA RASUL 2 : 1 - 13
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah turunnya Roh Kudus dan pembentukan gereja
pertama 66
2. Menjelaskan bahwa Roh Kudus telah datang dan bekerja dalam diri setiap
orang.
3. Menjelaskan bahwa kesaksian adalah hasil pekerjaan Roh Kudus.
4. Menunjukan bentuk-bentuk kesaksian yang dapat ia lakukan sehari-hari.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan teks :
1.1. Dalam Perjanjian Lama hari raya Pentakosta (pentakosta dalam bahasa
Yunani, asal kata penta artinya lima puluh) dinamakan “hari raya tujuh
minggu”, sebab dirayakan selama tujuh minggu sesudah hari raya Paskah,
yaitu peringatan keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir (Ulangan
16:9,10). Kedua hari raya ini, yaitu Paskah dan Pentakosta adalah hari raya
pengumpulan panen. Pada hari raya paskah dikumpulkanlah hasil panen
yang pertama untuk dipersembahkan kepada Tuhan, sedangkan pada hari
raya pentakosta yang dipersembahkan ialah roti yang dibuat dari gandum
yang baru dipanen. Itulah sebabnya hari raya pentakosta disebut juga “hari
raya pengumpulan hasil panen” (Keluaran 23:16). Pada perayaan pentakosta
inilah semua orang Yahudi berkumpul (2:1,5-11) dan pada saat itu terjadi
peristiwa pencurahan Roh Kudus kepada para pengikut Yesus dan kedua
belas murid-Nya di Yerusalem.
1.2. Ada dua hal yang disampaikan dalam teks Kisah Rasul 2:1-13 terkait dengan
pencurahan Roh Kudus dan syarat menerima kuasa Roh Kudus, yaitu :
1) “Semua orang percaya berkumpul di satu tempat” (2:1). Perkumpulan
atau persekutuan semua orang percaya dengan Yesus didasarkan pada
janji-Nya dalam Kisah Rasul 1:4 dan 8 sebagai syarat mutlak bagi setiap
orang percaya untuk menerima kuasa Roh Kudus. Perkumpulan ini terjadi
karena diperintahkan Yesus dengan tujuan supaya orang percaya
menerima kuasa Roh Kudus bagi kehidupan dan pelayanannya. Roh
Kudus dicurahkan tidak diluar persekutuan dengan Yesus karena tujuan
dan misi kehidupan orang percaya ada dalam kuasa dan pimpinan Roh
Kudus.
2) Bentuk dari pemberian kuasa Roh Kudus itu terdapat pada 2:2-4, yaitu :
a) Sementara orang percaya berkumpul tiba-tiba turunlah dari langit,
yaitu suatu bentuk pencurahan (penyiraman) suatu bunyi seperti
tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka
duduk. Tiupan angin keras ini tidak membuat kegaduhan seperti
jika ada angin yang bertiup dengan kencang dengan bunyi yang
kuat. Tetapi suara itu tidak mengacaukan, tidak menakutkan, tidak
membawa dampak negatif, tetapi membawa keheranan dan
kemuliaan.
b) Tampaklah kepada mereka (orang-orang percaya melihat) bahwa
ada lidah-lidah seperti nyala api yang beterbangan dan hinggap
pada mereka masing-masing. Itulah kuasa Roh Kudus yang
tercurah dan dapat disaksikan oleh orang yang percaya. Roh itu
membakar semangat untuk hidup bersekutu, bersaksi dan

67
melayani. Tidak ada seorangpun yang tidak mendapat kuasa Roh
Kudus karena bersekutu dengan Yesus.
c) Bahwa banyak orang mengerti apa yang dikatakan dan apa yang
diperbuat Roh Kudus melalui orang percaya. Artinya bahwa
pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan yang baik dan sistimatis,
bukan pekerjaan yang tidak dapat dimengerti dan
membingungkan. Pekerjaan Roh Kudus selalu mendatangkan
pembaharuan, perubahan dan pemulihan hidup.

2. Renungan :
2.1. Sudahkah anda hidup dalam persekutuan dengan Yesus ? Itulah syarat
mutlak mendapat pencurahan Roh Kudus. Jika belum maka inilah saatnya
untuk anda melakukannya.
2.2. Anda mau melihat mujizat Allah terjadi melalui diri anda ? Mintalah kuasa
Roh Kudus agar anda dapat menjadi saksi Tuhan yang membawa banyak
orang kepada-Nya.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Ensiklopedi Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah,


Tafsiran Kitab Kisah Rasul

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika tiba hari pentakosta semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
6.2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang
memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk.
6.3. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang betebaran
dan hinggap pada mereka masing-masing.
6.4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mulailah berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh untuk mengatakannya, yaitu
bahasa Persia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan
Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia dan Kirene, orang
Yahuda dan bukan Yahudi dari Roma, orang Kreta dan orang Arab.
6.5. Waktu itu di Yerusalem berkumpul semua orang-orang ini, dan mendengar
sendiri bagaimana para rasul dapat berkata-kata dengan bahasa-bahasa
mereka masing-masing. Pada hal para Rasul adalah orang-orang Galilea.
Banyak orang heran dan bertanya, apa artinya ini ?

B. UNTUK ANAK :

1.Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada remaja tentang apa arti kata pentakosta ?
1.2. Pengasuh menjelaskan arti perayaan pentakosta (lihat penjelasan teks 1.1.
di atas)
1.3. Pengasuh menceritakan kisah pentakosta di Yerusalem.
1.4. Pengasuh menjelaskan makna kisah pentakosta bagi terbentuknya gereja

68
1.5. Pengasuh meyakinkan remaja bahwa ia juga mendapat pencurahan kuasa
Roh Kudus tetapi dengan syarat harus selalu rajin bersekutu dan beribadah
dengan Yesus setiap saat dalam hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Apakah tanda Roh Kudus dicurahkan ?
3.3. Maukah kamu menerima kuasa Roh Kudus dalam hidupmu ?

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 1:8a


“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu,”

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

69
POKOK UTAMA : V. KERAJAAN ALLAH DAN HIDUP BARU
TUJUAN UMUM : Supaya remaja percaya bahwa Kerajaan Allah sudah datang
dan menjadi nyata dalam kehidupan dunia dengan kedatangan
Yesus Kristus, Raja dan Juruselamat dunia, yang membawa
kebenaran, damai-sejahtera dan kesukaan.

Ada dua hal yang hendak diajarkan melalui pokok ini yaitu : pengertian
tentang Kerajaan Allah dan bagaimana karakter dan sikap hidup sebagai anak-anak
Kerajaan Allah.
1) Kerajaan Allah dipahami sebagai suatu keadaan hidup dimana Allah berkuasa
dan merajai kehidupan dunia dan manusia. Di dalam kekuasaan Allah itu
manusia mengalami suasana damai, sejahtera, keadilan, kebenaran,
pengharapan, kasih dan seterusnya. Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya di
dunia ini, Ia berkata : “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Markus 1:15). Artinya bahwa situasi
dan kondisi Kerajaan Allah harus dibawa dekat dan menjadi bagian hidup
manusia. Situasi dan keadaan itu telah dimulai dengan kehadiran Yesus Kristus.
2) Kehadiran Kerajaan Allah dalam diri Yesus Kristus menuntut adanya situasi baru
dengan pola hidup dan tingkah-laku yang baru. Adanya pengertian baru dalam
menjalani kehidupan pribadi dan dengan sesama manusia yang sesuai dengan
tuntutan etika Kerajaan Allah sebagaimana diberitakan dalam Injil Matius pasal
5-7. Allah dalam Yesus Kristus telah memberlakukan kuasa dan kehendak-Nya,
karena itu manusia yang percaya kepada Yesus dituntut untuk memahami
dirinya sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Atas dasar itulah anak-anak Kerajaan
Allah hidup berdasarkan kasih dan kehendak Tuhan yang dinampakan melalui
karakter dan sikap hidup baru sesuai Injil Kristus.

POKOK BAHASAN: V.1. KERAJAAN ALLAH SUDAH DATANG DALAM YESUS


KRISTUS
DAN TINGGAL DI ANTARA MANUSIA
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menyebutkan bahwa Kerajaan Allah
sudah datang dalam Yesus Kristus sebagai Raja dan Juruselamat,
sebab itu remaja hendak menyambut Kerajaan Allah dengan
hidup sesuai kehendak Tuhan.

Kuasa dan kehendak Kerajaan Allah dapat dialami manusia ketika Yesus hadir
dan bekerja di dunia ini. Dalam Injil-Injil diberitakan tentang mujizat-mujizat yang
diperbuat Yesus. Orang sakit disembuhkan, orang kusta ditahirkan, orang lumpuh
berjalan, orang mati dibangkitkan, orang lapar diberi makan, Ia meneduhkan

70
gelombang dan angin di danau, mengusir kuasa setan bahkan mengampuni orang
berdosa. Apa yang dibuat Yesus ini menjadi tanda dari hadirnya Kerajaan Allah
didalam hidup manusia.

MINGGU KE-24
Sub Pokok Bahasan : YOHANES PEMBAPTIS
Bahan Alkitab : MATIUS 3 : 1 - 12
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah tampilnya Yohanes Pembaptis.
2. Menyebutkan isi khotbah Yohanes pembaptis, pertobatan sebagai
perubahan total dari cara hidup lama kepada cara hidup yang sesuai
kehendak Tuhan.
3. Menunjukan perubahan hidup yang perlu dilakukannya sebagai tanda

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Yohanes Pembaptis adalah bayi yang unik dalam PB, karena ia lahir ketika
bapanya Imam Zakharia dan ibunya Elisabeth telah lanjut usia dan tidak
mungkin memperoleh anak. Yohanes pembaptis hidup di padang gurun,
mengenakan jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit (ay.4, bdn. I Raja.1:8)
makananya ialah belalang dan madu hutan (ay.4, bdn.Imamat 11:20-23).
Yohanes Pembaptis diutus Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan
Tuhan Yesus Kristus, Sang Mesias. Apakah yang dilakukan Yohanes sebagai
persiapan bagi kedatangan Yesus ? Itulah yang disampaikan dalam Matius 3:1-
12.
1.2. Matius 3:1-12 berbicara tentang 3 hal, yaitu :
1) Ayat 1-6, merupakan isi khotbah Yohanes pembaptis, tentang pertobatan
sebagai perubahan total dari cara hidup lama kepada cara hidup yang baru
sesuai kehendak Tuhan.Pertobatan atau bertobat adalah sikap dan
tindakan seseorang untuk merubah cara hidup yang tidak sesuai dengan
kehendak Tuhan kepada cara hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan
dan berjanji dalam dirinya untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi.
2) Ayat 7-10, merupakan teguran kepada para pemimpin agama dan orang
Yahudi bahwa menjadi keturunan Abraham bukan jaminan untuk
memperoleh keselamatan. Keselamatan terjadi jika mereka bertobat dan
hidup menghasilkan buah bagi Kerajaan Allah. Orang yang tidak bertobat
disebut sebagai keturunan ular beludak dan pohon yang siap ditebang
dengan kapak murka Tuhan.
3) Ayat 11-12, memberitakan tentang pemilihan dan pemisahan Tuhan, yaitu :
mereka yang bertobat diselamatkan, tetapi bagi yang tidak bertobat akan
dipisahkan lalu dibakar, yaitu kena hukuman Tuhan.

71
2. Renungan :
Orang percaya adalah anak-anak Kerajaan Allah, yang dipanggil untuk hidup
dalam pertobatan dan menghasilkan buah dalam hidupnya yang memuliakan
Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun Yudea. Ia memakai jubah bulu
unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya adalah belalang dan madu
hutan.
6.2. Yohanes pembaptis memberitakan : “Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga
sudah dekat!”.
6.3. Yohanes inilah yang dimaksud dalam PL, oleh nabi Yesaya sebagai suara di
panag gurun.
6.4. Yohanes menegur orang Farisi dan Saduki serta umat Yahudi supaya
bertobat, mereka disebutnya sebagai keturunan ular beludak dan pohon yang
siap ditebang.
6.5. Yohanes juga menyatakan hukuman dan keselamatan dari Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tokoh Yohanes Pembaptis
1.2. Pengasuh menceritakan kisah tampilnya Yohanes Pembaptis di padang gurun
Yudea dan apa isi khitbahnya.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam pertobatan dan menjelaskan
apa artinya bertobat.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 3 : 2

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu

72
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-25
Sub Pokok Bahasan : YESUS DIBAPTISKAN
Bahan Alkitab : MATIUS 3 : 13 – 17 (Yohanes 1 : 32 - 34)
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pembaptisan Yesus.
2. Menyebutkan arti firman Tuhan dalam kisah pembaptisan Yesus.
3. Menjelaskan beda arti baptisan Yesus, dengan baptisan dirinya.
4. Menunjukan perubahan hidup yang sesuai makna pembaptisannya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pembaptisan Yesus oleh Yohanes menunjukan kepada pengurapan dengan
kuasa Roh Kudus sebab Yesus adalah Raja dan Mesias atau Penyelamat yang
berhak menerima pengurapan untuk tugas-Nya di dalam dunia demi
menyelamatkan manusia dari dosa. Dalam teks ini Roh Kudus dilambangkan
oleh seekor burung merpati.
1.2. Beberapa peristiwa ajaib yang menyertai pembaptisan Yesus adalah sebagai
berikut :
1) Setelah Yesus keluar dari air, terlihat langit terbuka
2) Ada Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
3) Terdengarlah suara dari Sorga yang mengatakan : “Inilah Anak-Ku yang Ku-
kasihi, kepada-Nya-lah Aku berkenan.”
1.3. Ada 3 makna pembaptisan Yesus, yaitu :
1) Yesus diurapi sebagai pemimpin umat Allah yang memimpin mereka
kepada keselamatan dan hidup kekal. Pengurapan Yesus sebagai Raja.
2) Ungkapan “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi” merupakan kutipan dari Mazmur
2:7, sebagai formulasi pelantikan Raja oleh nabi di Israel. Yesus dibaptis
sama artinya dengan Yesus diurapi sebagai Raja alam semesta.
3) Ungkapan “kepada-Nya-lah Aku berkenan” merupakan kutipan dari kitab
nabi Yesaya 42:1, merupakan nubuatan nabi Yesaya tentang hamba Tuhan
yang dipilih Tuhan untuk menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

73
Melalui pembaptisan Yesus, Ia dikukuhkan sebagai hamba Tuhan yang
melayani umat-Nya dengan kasih setia Tuhan.

2. Renungan :
Kedatangan Yesus adalah untuk memerintah sebagai Raja dan Hakim dunia.
Sudakah saudara menyerahkan dirimu kepada Yesus supaya dipimpinnya
hidupmu kepada kebenaran dan hidup yang kekal ? Jangan tunggu, inilah waktu
perkenaan Tuhan itu.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptiskan.
6.2. Yohanespun membaptiskan Yesus
6.3. Sesudah pembaptisan, Yesus segera keluar dari air.
6.4. Pada waktu itu, terlihat langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah turun seperti
burung merpati ke atas-Nya.
6.5. Terdengarlah suara dari Surga yang mengatakan : “Inilah Anak-Ku yang Ku-
kasihi, kepada-Nya-lah Aku berkenaan”.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Yesus dibaptis oleh Yohanes.
1.2. Pengasuh menjelaskan 3 makna pembaptisan Yesus.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Yesus sebagai Raja hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 3 : 17b

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –

74
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-26
Sub Pokok Bahasan : YESUS DICOBAI
Bahan Alkitab : MATIUS 4 : 1 – 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Yesus dicobai iblis di Padang Gurun.
2. Menyebutkan ketiga bentuk cobaan yang dialami Yesus.
3. Menyebutkan bentuk-bentuk cobaan yang dialaminya dalam hidup
sehari-hari.
4. Mendiskusikan cara mengatasi cobaan yang dialaminya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Peristiwa pencobaan Yesus di padang gurun dalam Matius 4:1-11, merupakan
masa persiapan memasuki pekerjaan-Nya sebagai seorang Raja setelah Ia
melewati masa pentahbisaan raja pada baptisan di sungai Yordan oleh
Yohanes.
1.2. Ada 3 jenis pencobaan yang dilalui Yesus, yaitu :
1) Ayat 3-4, pencobaan kekuasaan, dan hal makan dan minum di padang
gurun. Bahwa manusia hidup bukan dari makanan dan minuman jasmani,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
2) Ayat 5-7, pencobaan di Bait Suci, yaitu pencobaan tentang kepercayaan.
Apakah Yesus taat akan hubungan-Nya sebagai Anak dengan Tuhan
sebagai Bapa-Nya ?
3) Ayat 8-10, pencobaan di atas gunung, yaitu pencobaan kerajaan. Iblis
seolah berkata kepada Yesus, “akulah raja bumi ini”, tetapi Yesus berkata
kepada iblis bahwa “Dia-lah penguasa dunia dan alam semesta.

2. Renungan :
Kita sedang hidup dalam dunia yang penuh tantangan dan pencobaan,
percayalah kepada firman Tuhan dan lakukanlah kehendak Tuhan dalam hidupmu.

75
3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus dibawah oleh Roh ke padang gurn untuk dicobai oleh iblis.
6.2. Setelah berpuasa 40 hari dan 40 malam, akhirnya Yesus pun lapar.
6.3. Ada 3 kali iblis datang dan mencobai Yesus, yaitu :
1) Di padang gurun pada ayat 3-4,
2) Di atas bubungan Bait Suci pada ayat 5-7
3) Di atas gunung pada ayat 8-10
6.4. Yesus menang dalam pencobaan itu, lalu iblis meninggalkan Yesus, dan
malaikat-malaikat datang melayani Dia.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan bahwa pencobaan di padang gurun adalah bagian
dari masa persiapan pekerjaan Yesus sebagai Raja Mesias.
1.2. Pengasuh menceritakan peristiwa pencobaan di padang gurun.
1.3. Pengasuh menjelaskan 3bmakna teologis pencobaan di padang gurun.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 4 : 10

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)

76
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-27
Sub Pokok Bahasan : YESUS MEMBANGKITKAN ANAK MUDA DI
NAIN
Bahan Alkitab : LUKAS 7 : 11 - 17
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, kehidupan Yesus membangkitkan anak muda di
Nain.
2. Menguraikan bahwa Yesus datang memberikan kebangkitan dan
hidup.
3. Menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Yesus merupakan tanda

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Nain adalah sebuah desa kecil di dataran Yizreel, letaknya beberapa km
sebelah selatan Nazaret (desa ini berbeda dari yang terdapat dalam kitab
Yosua). Di kota Nain inilah Yesus membuat mujizat membangkitkan seorang
anak muda, anak tunggal seorang janda. Dalam tradisi jika ada orang mati
yang diusung ke luar kota untuk dimakamkan, maka semua orang yang
hendak memasuki kota harus berhenti dan balik mengikuti iring-iringan
jenazah tersebut. Dalam kisah ini justru Yesus melakukan hal yang terbalik
dari tradisi kota Nain. Yesus justru menghentikan rombongan jenazah
tersebut, membangkitkan anak muda itu lalu menyerahkannya kembali
kepada ibunya, dan mereka kembali ke dalam kota Nain. Hal ini terjadi karena
Yesus berbelas kasihan ekepada ibu janda di Nain tersebut. Menceritakan
kisah Yesus membangkitkan anak muda di Nain.
1.2. Perasaan sedih yang dialami janda ini karena kematian, kini dalam nama
Yesus dirubah menjadi suka-cita dan damai sejahtera. Yesus berkuasa
merubah hidup manusia dan menjadikan mereka hidup dalam suka-cita dan

77
damai sejahtera. Yesus merubah suatu keadaan dan tradisi yang mematikan
menjadi tradisi yang menghidupkan dalam damai-sejahtera.
1.3. Tindakan Yesus membangkitkan anak muda di Nain, adalah :
1) Yesus melihat janda yang berduka-cita, tergeraklah hati-Nya oleh belas-
kasihan
2) Yesus berkata kepada janda itu, “jangan menangis”
3) Yesus menghampiri usungan jenazah dan menyentuh-nya.
4) Yesus berkata (berfirman)kepada jenazah itu : “hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah”. Maka bangkitlah orang muda itu.
5) Yesus menyerahkannya kepada ibunya

2. Renungan :
Kebangkitan anak muda di kota Nain disebabkan oleh kasih setia Yesus kepada
ibu janda yang sedang berada dalam duka-cita. Dalam kasih setia Tuhan
manusia mengalami suka-cita dan damai dalam kehidupan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Perumpamaan Yesus, Tafsiran


Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus pergi ke kota Nain bersama para murid-Nya dan orang banyak.
6.2. Setelah dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, ia anak
muda seorang janda di kota itu.
6.3. Yesus melihat janda itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
6.4. Yesus menghampiri usungan jenazah itu, lalu membangkitkannya dan
menyerahkannya kepada ibunya.
6.5. Semua orang ketakutan dan memuliakan Allah.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah kebangkitan anak muda di Nain.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna teologis dari langkah Yesus dalam kisah
kebangkitan ini.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui kasih-setia Tuhan dalam hidupnya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O

78
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-28
Sub Pokok Bahasan : HIDUP BARU SEBAGAI ANAK KERAJAAN ALLAH
Bahan Alkitab : MATIUS 5 : 1 - 12
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, khotbah Yesus di bukit
2. Menyebutkan sembilan ucapan bahagia yang disampikan Yesus kepada para
pengikut-Nya.
3. Menjelaskan ciri-ciri kehidupan baru berdasarkan ucapan bahagia Yesus.
4. Menyatakan, ciri-ciri kehidupan baru itu dapat berlaku bagi dirinya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Yesus sebagai Raja dari Kerajaan Allah, memulai pekerjaan-Nya dengan
memanggil murid-murid Nya dan kemudian mengajar mereka bersama-sama
dengan orang-orang yang mengikuti-Nya dan bersedia menjadi warga
Kerajaan Allah. Matius 5:1-12 merupakan bagian dari pengajaran atau khotbah
Yesus di bukit. Isi dari pengajaran atau khotbah di bukit adalah tentang orang-
orang yang bagaimanakah yang dapat masuk Kerajaan Surga. Diajarkan
bahwa peraturan Kerajaan Surga lain sekali dengan kebiasaan yang terjadi
dalam kehidupan di dunia ini. Inilah yang disebut khotbah di bukit.
1.2. Setiap pengajaran Yesus tentang etika Kerajaan Surga itu dimulai dengan
kata “berbahagialah”. Kata ini tidak sama dengan bersuka-cita dan tidak sama
pula dengan bersenang hati, tetapi lebih dari itu lagi kekal. Semua yang
dikatakan berbahagia oleh Yesus adalah mereka yang bagi dunia tidak berarti,
lemah dan tak berdaya bahkan yang dimarginalisasikan dari hidup ini. Mereka
itu adalah : yang miskin, yang berduka-cita, yang lemah lembut, yang lapar

79
dan haus akan kebenaran, yang mura-hatinya, yang suci hatinya, yang
membawa damai, yang dianiaya oleh sebab kebenaran, yang difitnahkan
segala yang jahat.
1.3. Makna teologis 9 syarat tersebut adalah : “orang yang miskin di hadapan
Allah” artinya merasa tidak mampu dan hanya bisa hidup karena dimampukan
oleh Tuhan; “orang yang hidupnya berduka-cita dihadapan Allah” artinya
menyadari siapa dirinya yang berdosa tetapi dikasihani Tuhan dan
diselamatkan; “orang yang hidupnya lemah-lembut” artinya hatinya penuh
dengan damai sejahtera Allah; “orang yang lapar dan haus akan kebenaran”
artinya orang yang menolak untuk melakukan yang jahat; “orang yang mura
hatinya”, artinya kehidupannya penuh dengan kemurahan; “orang yang suci
hatinya”, artinya hatinya hanya sebagai tempat Yesus bertakhta; “orang yang
suka membawa damai”, artinya kehidupannya diselamatkan oleh Yesus untuk
menjadi pembawa damai; “orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran”,
artinya orang yang selalu mengalah demi kehidupan yang benar;

2. Renungan :
Menjadi anak-anak Kerajaan Allah bukan terjadi secara biasa-biasa saja, tetapi
membutuhkan tekat, kemauan dan dengar-dengaran pada suara dan kehendak
Yesus sebagai Raja dari Kerajaan itu. Hiduplah seperti yang dikehendaki Raja dari
Kerajaan Allah.

3. Metode : Cerita dan Diskusi


4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Alah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika Yesus melihat banyak orang, naiklah Ia ke atas bukit, lalu mulai
mengajar mereka.
6.2. Ada 9 pengajaran tentang kebahagiaan bagi mereka yang mau menjadi
anak-anak Kerajaan Allah (ayat 3-12), yaitu : yang miskin, yang berduka-cita,
yang lemah lembut, yang lapar dan haus akan kebenaran, yang mura-hatinya,
yang suci hatinya, yang membawa damai, yang dianiaya oleh sebab
kebenaran, yang difitnahkan segala yang jahat.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja : maukah mereka menjadi anak-anak
Kerajaan Allah ? Mengapa ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang syarat menjadi anak-anak Kerajaan Allah
seperti yang terdapat pada ayat 3-11.
1.3. Pengasuh menjelaskan makna teologis 9 syarat menjadi anak-anak Kerajaan
Allah.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup menyatakan dalam hidupnya bahwa ia
adalah anak-anak Kerajaan Allah

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

80
3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 5 : 9

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

81
MINGGU KE-29
Sub Pokok Bahasan : KERAJAAN ALLAH HADIR DALAM PELAYANAN YESUS
Bahan Alkitab : LUKAS 7 : 18 - 35
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pertanyaan Yohanes tentang siapakah Yesus.
2. Menyebutkan pelayanan dan mujizat Yesus menunjukan kehadiran
Kerajaan Allah.
3. Menyebutkan cara menanggapi dengan benar dan keliru akan mujizat
Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Lukas 7:18-35 berbicara tentang 3 hal pokok, yaitu :
1.1. Ayat 18-23, tentang pernyataan Yesus atas dirinya sebagai Raja Mesias yang
telah datang, atas keraguan Yohanes Pembaptis terhadap diri Yesus. Yesus
berkata bahwa apa yang telah dilakukannya bagi orang-orang sakit yang
mendapat kesembuhan dan roh-roh jahat diusir dalam nama-Nya merupakan
tanda dari kehadiran Kerajaan Allah.
1.2. Ayat 24-30, Yesus kembali menegaskan tentang siapakah Yohanes
Pembaptis. Dia hanyalah utusan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi
kedatangan sang Raja Mesias, yaitu Yesus Kristus.

82
1.3. Ayat 31-35, Yesus menegaskan tentang pekerjaan penyelamatan yang Ia
lakukan sebagai Raja Mesias.

2. Renungan :
Yesus adalah Raja Mesias, Ia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang
hilang. Kini Ia menghendaki agar sebagai anak-anak Kerajaan Allah, kita juga
ikut-serta menolong mereka yang menderita kesakitan, kelemahan, kemiskinan
dan mengusir roh-roh jahat supaya nama Tuhan dipermuliakan dan kerajaan-Nya
diperluas.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yohanes Pembaptis mengutus 2 orang muridnya kepada Yesus untuk
menanyakan siapakh Yesus ? Apakah Ia Mesias ?
6.2. Yesus menjawab mereka bahwa Ia-lah Mesias, hal itu dapat mereka saksikan
dari semua perbuatan mujizat Yesus (ayat 21-23)
6.3. Yesus menjelaskan tentang siapakah Yohanes Pembaptis dan apa tugasnya.
6.4. Yesus menjelaskan tentang pekerjaan-Nya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Yohanes menanyakan identitas Yesus.
1.2. Pengasuh menyebutkan 3 hal pokok yang dibicarakan dalam teks ini.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk tidak meragukan kuasa Yesus dalam
hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Lukas 7 : 27

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan

83
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-30
Sub Pokok Bahasan : HIDUP BARU DALAM PENGAMPUNAN
Bahan Alkitab : MATIUS 18 : 21 - 35
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah perumpamaan tentang pengampunan.
2. Menyebutkan bahwa pengampunan adalah tanda hidup baru sebagai anak
Kerajaan.
3. Membagi pengalaman hidup tentang mengampuni dan tidak bisa
mengampuni sesama.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pengampunan atau mengampuni diterjemahkan dari kata Ibrani ns’ , dan
kata Yunani aphesisyang berarti membawa dosa dari si pendosa jauh dari
padanya, atau berarti membiarkan dosa pada masa lampau berlalu.
Maksudnya bahwa Pengampunan atau mengampuni berarti suatu sikap dan
tindakan seseorang untuk membawa atau membuang jauh-jauh kesalahan
orang lain terhadap dirinya dan menerima dia sebagai sesama manusia
secara baru dalam hidup bersama.

84
1.2. Dalam konteks Matius 18:21-35, sikap dan tindakan pengampunan adalah
ciri dari kehidupan sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Setiap orang memiliki
hutang dosa di hadirat Tuhan, tetapi oleh belas-kasihan Tuhan, ia berkenan
mengampuni manusia dan memberikan keselamatan kepadanya. Karena itu
siapa yang telah diampuni oleh Tuhan, wajib mengampuni orang lain tanpa
menuntut balas jasa. Barangsiapa tidak mengampuni sesamanya, ia akan
kena hukuman dan murka Tuhan.

2. Renungan :
Sudakah saudara mengampuni orang yang bersalah kepadamu ? Jika hal itu
belum saudara lakukan, lakukanlah sekarang sebagai anak-anak Kerajaan Allah
supaya nama Tuhan dimuliakan dalam hidup saudara.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Seorang raja hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
6.2. Dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang 10.000 talenta, ia tidak
mampu melunasinya, lalu raja memerintahkan untuk menjualnya beserta
keluarganya.
6.3. Hamba ini sujud dihadapan raja dan memohon belas-kasihan, lalu raja
membebaskan dirinya dari hutangnya.
6.4. Hamba yang bebas ini pergi, dan menemui orang yang berhutang padanya
dan menjebloskan orang itu sampai hutangnya dilunasi.
6.5. Raja mendengar hal itu, lalu orang yang telah dibebaskan raja ini diserahkan
kepada algojo-algojo sampai ia melunasi hutrangnya.
6.6. Allah menghendaki anak-anak-Nya hidup saling mengampuni.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh meminta remaja menceritakan pengalamannya tentang hal
mengampuni sesamanya !
1.2. Pengasuh menjelaskan makna pengampunan menurut Alkitab.
1.3. Pengasuh menceritakan kisah pengampunan menurut Matius 18:21-35.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup saling mengampuni.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 18 : 35

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU

85
O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK UTAMA : VI. G E R E J A


TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa Gereja adalah
persekutuan orang-orang percaya yang dikuduskan, untuk
bersaksi dan melayani dalam dunia

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini terkait dengan pertanyaan “siapakah
yang dimaksud dengan gereja dan bagaimana cara gereja hidup ?”
Gereja berasal dari istilah Yunani kyriakos artinya dimiliki Tuhan dan sebutan
Ibrani qahal artinya perhimpunan umat Tuhan. Saptuaginta (Alkitab PL bahasa
Yunani) menterjemahkan istilah gahalkedalam bahasa Yunani ekklesiaatau
synagoge. Ekklesia kemudian dipakai dalam PB untuk menjelaskan tentang makna
persekutuan gereja Tuhan. Ekklesia berarti saya memanggil untuk keluar dari ……
Jadi Gereja berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah
supaya keluar dari kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru
dalam terang Yesus Kristus (Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah
15:41; Roma 16:16; I Korintus 4:17; 7:17; 12: 28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22.
Dalam rangka kehidupan gereja di dunia ini maka ada tiga panggilannya
(tripanggilan) yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan
(diakonia)
Gereja disebut persekutuan orang-orang percaya yang kudus, am dan rasuli.
Gereja yang kudus artinya gereja dikhususkan atau dipilih Tuhan dan dikhususkan-
Nya untuk hidup menurut maksud Tuhan. Tuhan punya rencana dengan gereja
secara khusus. Gereja yang am artinya gereja adalah milik semua orang (am

86
artinya umum). Gereja ada demi yang lain dan bukan untuk dirinya sendiri, Gereja
ada untuk dunia dan kesulitannya. Gereja yang rasuli (apostolis) artinya yang selalu
menyadari dirinya sebagai utusan Kristus di dalam dunia, karena itu gereja harus
selalu ada demi pengutusannya ke dalam dunia.

POKOK BAHASAN: VI.1. GEREJA ADALAH PERSEKUTUAN ORANG-ORANG


PERCAYA
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa Gereja adalah
persekutuan orang-orang percaya

Gereja berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah


supaya keluar dari kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru
dalam terang Yesus Kristus (Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah
15:41; Roma 16:16; I Korintus 4:17; 7:17; 12: 28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22.
Dalam rangka kehidupan gereja di dunia ini maka ada tiga panggilannya
(tripanggilan) yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan
(diakonia).
Persekutuan adalah hakekat gereja dan identitasnya, artinya bahwa dimana
ada gereja atau jemaat disitu ada kehidupan dalam peresekutuan yang hidup saling
mengasihi, saling melayani dan hidup dalam solidaritas. Gereja ada demi yang lain
dan bukan untuk dirinya sendiri, Gereja ada untuk dunia dan kesulitannya. Artinya
gereja selalu menyadari dirinya sebagai utusan Kristus di dalam dunia, karena itu
gereja harus selalu ada demi persekutuan hidup di dalam dunia.
Konsep gereja sebagai persekutuan inilah yang hendak diajarkan kepada
remaja dalam beberapa minggu ke depan.

MINGGU KE-31
Sub Pokok Bahasan : KEHIDUPAN JEMAAT YANG PERTAMA
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 2 : 41 - 47
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah hidup jemaat yang pertama.
2. Menyebutkan ciri hidup jemaat yang pertama.
3. Membandingkan cirri hidup jemaat pertama dengan jemaatnya sekarang.
4.Menyatakan hendak mencari temannya untuk bersekutu bersama di
Sekolah Minggu.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pembentukan jemaat pertama diawali dengan pemanggilan para murid oleh
Yesus yang berjumlah 12 orang sebagai rasul (Lukas 6:13), kemudian sampai
kenaikan Yesus ke Surga jumlah pengikut Yesus sebanyak 120 orang. Mereka

87
inilah yang berkumpul tiap-tiap hari menantikan datangnya Roh Kudus sesuai
janji Yesus (Kisah Rasul 1: 4 dan 15). Selanjutnya pada hari Pentakosta
setelah pencurahan Roh Kudus, Petrus berdiri dan berkhotbah. Akibat
khotbah Petrus ini banyak orang menjadi percaya dan memberi dirinya
dibaptis sehingga jumlah mereka dari 120 orang bertambah hingga kira-kira
3000 jiwa. Artinya ada penambahan jumlah jiwa yang percaya sebanyak
2980 orang (3000-120=2980 orang). Ke 3000 jiwa inilah yang membentuk
jemaat pertama di Yerusalem.
1.2. Adapun cara hidup jemaat yang pertama di Yerusalem ini sebagaimana
disebutkan pada ayat 42-47, adalah :
1) Jemaat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
2) Jemaat selalu berkumpul untuk memecahkan roti (perjamuan kasih) dan
berdoa.
3) Jemaat selalu bersatu, dan yang berkelebihan membagi kepunyaan
mereka diantara sesamanya dalam kasih sesuai keperluan tiap-tiap orang.
4) Dengan bertekun dan sehati, jemaat berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah; memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan
makan bersama dengan gembira dan tulus hati sambil memuji Allah.
1.3. Kehidupan jemaat seperti ini telah menjadi kesaksian bagi mereka yang
belum percaya kemudian menjadi percaya dan hendak mengambil bagian
(koinonia) dan bersekutu dalam jemaat pertama. Dasar persekutuan itu
adalah jemaat disukai semua orang sehingga Tuhan menambah jumlah
mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.

2. Renungan :
Apakah saudara berkeinginan untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang
tua dan teman-teman. Jika saudara mau melakukannya, maka hiduplah seperti
yang dilakukan oleh jemaat pertama. Cobalah lakukan sekarang.

3. Metode : Cerita / Ceramah

4. Alat Peraga : Sketsa

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemaat pertama terbentuk dari orang-orang yang menerima perkataan
Petrus pada pentakosta. Jumlah jemaat itu bertamabah menjadi 3000 jiwa.
6.2. Jemaat ini bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti bersama.
6.3. Adapun cara hidup jemaat yang pertama di Yerusalem ini sebagaimana
disebutkan pada ayat 42-47, adalah :
1) Jemat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
2) Jemaat selalu berkumpul untuk memecahkan roti (perjamuan kasih)
dan berdoa.
3) Jemaat selalu bersatu, dan yang berkelebihan membagi kepunyaan
mereka diantara sesamanya dalam kasih sesuai keperluan tiap-tiap
orang.
4) Dengan bertekun dan sehati, jemaat berkumpul tiap-tiap hari dalam
Bait Allah; mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara

88
bergilir dan makan bersama dengan gembira dan tulus hati sambil
memuji Allah.
6.4. Dasar persekutuan itu adalah jemaat disukai semua orang sehingga Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang terbentuknya jemaat pertama hingga jumla
mereka menjadi kira-kira 3000 jiwa.
1.2. Pengasuh menyebutkan dan menjelaskan cara hidup jemaat yang pertama.
1.4. Pengasuh menjelaskan akibat kehidupan seperti itu maka banyak orang yang
percaya.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang
tuanya dan teman-temannya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 2 : 4

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu

89
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

3. Pada
hari
pentakosta
1.
SKETSA , khotbah
PEMBENTUKAN JEMAAT PERTAMA Yesus
Petrus,
2.
mem
membuat
Sebelum
anggi
jumlah
hari
l 12
jemaat
pentakos
bertambah
taRasul
jumlah
hingga
pengikut
(Luka
3000 s jiwa
Yesus
(Kisah
bertamb
6:13)
ah
2:41)
menjadi
120
orang
(Kisah
1:4,15)
90
4. Jemaat
pertama
terbentuk,
tiap hari
Tuhan
menamba
h jumlah
mereka
dengan
CARA HIDUP JEMAAT PERTAMA :
orang
yang
1) Jemat bertekun dalam
diselamat
pengajaran rasul-rasul dan
kan
dalam persekutuan.
(Kisah
2) Jemaat selalu berkumpul
2:47)
untuk memecahkan roti
(perjamuan kasih) dan
berdoa.
3) Jemaat selalu bersatu, dan
yang berkelebihan membagi
kepunyaan mereka diantara
sesamanya dalam kasih
sesuai keperluan tiap-tiap
orang.
4) Dengan bertekun dan
sehati, jemaat berkumpul
tiap-tiap hari dalam Bait
Allah; mereka memecahkan
roti di rumah masing-
masing secara bergilir dan
makan bersama dengan
gembira dan tulus hati
sambil memuji Allah.

MINGGU KE-32
Sub Pokok Bahasan : CARA HIDUP JEMAAT
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 4 : 32 - 36
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah cara hidup jemaat.
2. Menyebutkan cara hidup jemaat yang dikehendaki Tuhan.
3. Membandingkan cara hidup jemaatnya sekarang dengan yang dikehendaki
Tuhan.
4.Menyatakan hendak hidup dengan cara yang benar sesuai kehendak Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

91
A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pada hari Pentakosta setelah pencurahan Roh Kudus, Petrus berdiri dan
berkhotbah. Akibat khotbah Petrus ini banyak orang menjadi percaya dan
memberi dirinya dibaptis sehingga jumlah mereka dari 120 orang bertambah
hingga kira-kira 3000 jiwa. Artinya ada penambahan jumlah jiwa yang
percaya sebanyak 2980 orang (3000-120=2980 orang). Ke 3000 jiwa inilah
yang membentuk jemaat pertama di Yerusalem.
1.2. Adapun cara hidup jemaat yang pertama di Yerusalem ini sebagaimana
disebutkan pada 4:32-37, adalah sebagai berikut :
1) Jemaat hidup dalam sehati dan sejiwa.
2) Jemaat hidup dengan mempraktekan kepunyaan pribadi sebagai
kepunyaan bersama.
3) Jemaat hidup dalam kasih-karunia yang melimpah.
4) Jemaat hidup dengan tidak mengalami kekurangan karena semuanya
saling memperhatikan.
5) Jemaat mempersembahkan miliknya bagi pekerjaan para rasul.
1.3. Kehidupan jemaat seperti ini telah menjadi kesaksian bagi mereka yang
belum percaya kemudian menjadi percaya dan hendak mengambil bagian
(koinonia) dan bersekutu dalam jemaat pertama. Dasar persekutuan itu
adalah jemaat disukai semua orang sehingga Tuhan menambah jumlah
mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.

2. Renungan :
Apakah saudara berkeinginan untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang
tua dan teman-teman. Jika saudara mau melakukannya, maka hiduplah seperti
yang dilakukan oleh jemaat pertama. Cobalah lakukan sekarang.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :Sketsa Cara Hidup Jemaat Kristen (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Kumpulan orang yang percaya hidup sehati dan sejiwa di Yerusalem.
6.2. Ciri kehidupan jemaat pertama itu adalah :
1) Jemaat hidup dalam sehati dan sejiwa.
2) Jemaat hidup dengan mempraktekan kepunyaan pribadi sebagai
kepunyaan bersama.
3) Jemaat hidup dalam kasih-karunia yang melimpah.
4) Jemaat hidup dengan tidak mengalami kekurangan karena semuanya
saling memperhatikan.
5) Jemaat mempersembahkan miliknya bagi pekerjaan para rasul.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :

92
1.1. Pengasuh menunjukan gambar sketsa lalu menjelaskan kehidupan jemaat
pertama di Yerusalem.
1.2. Pengasuh menjelaskan cirri kehidupan jemaat pertama.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup seperti jemaat pertama.

2. Aktivitas :Rencanakan kunjungan ke jemaat tetangga untuk meningkatkan


kehidupan persekutuan diantara para remaja Kristen.

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK BAHASAN: VI.2. GEREJA YANG BERSAKSI DAN MELAYANI


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja memahami bahwa kehadiran Gereja adalah
untuk bersaksi dan melayani.

Gereja berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah


supaya keluar dari kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru
dalam terang Yesus Kristus (Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah
15:41; Roma 16:16; I Korintus 4:17; 7:17; 12: 28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22.
Dalam rangka kehidupan gereja di dunia ini maka ada tiga panggilannya

93
(tripanggilan) yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan
(diakonia).
Panggilan untuk bersaksi dan melayani adalah hakekat gereja dan
identitasnya, artinya bahwa dimana ada gereja atau jemaat disitu ada kesaksian
dan pelayanan yang dilakukan oleh warga gereja terhadap sesamanya, sebab
gereja adalah pekutuan yang hidup saling mengasihi, saling melayani dan hidup
dalam solidaritas. Gereja ada demi yang lain dan bukan untuk dirinya sendiri,
Gereja ada untuk dunia dan kesulitannya. Artinya gereja selalu menyadari dirinya
sebagai utusan Kristus di dalam dunia, karena itu gereja harus selalu ada demi
kesaksian dan pelayanan di dalam dunia.
Konsep gereja sebagai persekutuan yang bersaksi dan melayani inilah yang
hendak diajarkan kepada remaja dalam beberapa minggu ke depan.

MINGGU KE-33
Sub Pokok Bahasan : GEREJA DIPANGGIL UNTUK BERSAKSI
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 8 : 4 - 25
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Filipus bersaksil di Samaria.
2. Menyebutkan salah satu tugas gereja adalah bersaksi dalam perkataan
dan perbuatan.
3. Menyatakan mau bersaksi kmelalui kata-kata dan perbuatan sehari-hari.

94
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Jemaat pertama yang tadinya berada di Yerusalem, kini mulai menyebar ke
luar Yerusalem, ke wilayah Yudea lainnya, yaitu ke Samaria dan sepanjang
jalan ke Damsik di Siria. Hal ini terjadi karena mulai waktu itu terjadi
penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem (Kisah Rasul 8:1b).
Para rasul pun tersebar ke daerah-daerah itu untuk memberitakan Injil dan
menguatkan iman orang-orang percaya pertama itu agar tetap setia kepada
Tuhan.
1.2. Filipus adalah seorang Yahudi berbahasa Yunani (helenisme), kemungkinan ia
berasal dari Sikhar (lihat kisah Perempuan Samaria dalam Injil Yohanes 4) dan
ia salah seorang dari 7 diaken yang melayani orang miskin dalam jemaat
pertama. Dikemudian hari ketika orang-orang Krsisten terpencar karena
penganiayaan, Filipus pun pergi ke Samaria dan memberitakan Kristus ke
manapun ia pergi, menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-roh jahat
dari orang-orang yang kerasukan.
1.3. Di Samaria ada seorang tukang sihir bernama Simon, tetapi ketika Filipus
datang ke Samaria, maka kekuatan sihir Simon dikalahkan oleh kesaksian
Filipus tentang kekuasaan Yesus. Orang-orang Samaria percaya dan
meninggalkan ajaran sihir Simon lalu percaya kepada Yesus. Tuhan memakai
Filipus sebagai saksi-Nya di Samaria maka terbentuklah jemaat Kristen di
Samaria. Ketika Jemaat Yerusalem mendengar hal itu, mereka mengutus
Petrus dan Yohanes ke Samaria untuk melihat perkembangan kesaksian
Filipus. Lalu Petrus menumpangkan tangan ke atas Filipus lalu penuhlah ia
dengan kuasa Roh Kudus sehingga melalui Filipus, Injil Kristus terus
diberitakan dalam masa penghambatan itu.

2. Renungan :
Tujuan kesaksian Kristen adalah supaya kuasa-kuasa setan dikalahkan dan
banyak orang dimenangkan bagi kemuliaan Kristus. Marilah kita bergandengan
tangan untuk melawan kuasa setan dalam hidup ini.

3. Metode : Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga : Peta Pelayanan Filipus ( Yerusalem – Samaria – Gaza )

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Kisah tokoh-tokoh unik dalam Alkitab;
Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika timbul penganiayaan terhadap orang-orang Kristen pertama, mereka
tersebar ke seluruh daerah itu sambil memberitakan Injil.
6.2. Filipus pergi ke kota Samaria dan memberitakan Injil, membuat mujizat dan
tanda serta mengusir setan.
6.3. Banyak orang menjadi percaya dan terbentuklah jemaat di Samaria.

95
6.4. Simon dan Yohanes datang dari Yerusalem dan memberkati Filipus sehingga
ia penuh dengan kuasa Roh Kudus.
6.5. Injil makin berani diberitakan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan keadaan penganiayaan yang dialami orang Kristen
pertama.
1.2. Pengasuh menjelaskan bagaimana Filipus pergi ke Samaria dan bersaksi
tentang Yesus.
1.3. Pengasuh menjelaskan kuasa Roh Kudus yang dimiliki Filipus sehingga ia
berani bersaksi.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk bersaksi bagi Yesus.

2. Aktivitas : Merencanakan kesaksian bagi teman-teman yang belum percaya.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-34
Sub Pokok Bahasan : GEREJA DIPANGGIL UNTUK MELAYANI
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 6 : 1 - 7
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah tujuh orang dipilih unutk melayani orang
miskin. 96
2. Menyebutkan salah satu tugas gereja adalah melayani.
3. Menyebutkan bentuk-bentuk pelayanan yang dapat dilakukan oleh
gereja.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kata “Rasul” berasal dari kata Yunani “apostolos” artinya “utusan”. Yang
disebut rasul dalam PB adalah 12 murid Yesus, yang kemudian setelah hari
pentakosta mereka menjadi utusan Allah untuk memberitakan Yesus Kristus
kepada segala bangsa. Akibat dari pelayanan dan pengajaran para rasul
maka banyak orang menjadi murid dan pengikut Yesus sehingga
persekutuan jemaat semakin bertambah banyak. Tuntutan kebutuhan
pelayanan terhadap anggota jemaat pun semakin bertambah, sehingga
jumlah mereka yang hanya 12 orang dirasa tidak cukup lagi. Untuk itu
diperlukan penambahan jumlah orang yang melayani bersama para rasul.
1.2. Orang-orang percaya pertama itu terdiri atas berbagai latar-belakang sosial-
budaya, status, kelas sosial yang berbeda, suku, bahasa dan bangsa yang
berbeda pula. Ada orang kaya, ada orang miskin, ada para janda dan lain-
lain. Akibatnya perhatian kepada orang miskin dan para janda terbengkalai
karena perhatian lebih pada pengajaran sebagai tugas rasul. Untuk tugas
pelayanan meja inilah maka para rasul menawarkan kepada jemaat agar
memilih 7 orang dari antara mereka untuk menjadi diaken (syamas/pelayan
meja) dengan syarat-syarat : orang yang terkenal baik, orang yang penuh
dengan Roh, orang yang memiliki hikmat dari Allah.Usul para rasul itu
diterima oleh jemaat lalu mereka memilih 7 orang Diaken sesuai dengan
syarat tersebut. Ketujuh orang Diaken itu adalah : Stevanus, Filipus,
Prokorus, Nikanor, Timon, Permenas dan Nikolaus. Lalu diteguhkan oleh para
Rasul untuk melakukan tugas pelayanan kasih (diakonia) dengan
memperhatikan orang miskin, para janda dan sebagainya, sedangkan para
Rasul tetap melakukan tugas berdoa dan memberitakan Firman. Dengan
demikian maka pekerjaan pelayanan makin meluas, Firman Allah makin
tersebar dan jumlah orang percaya di Yerusalem terus bertambah.
1.4. Terlihat dari laporan teks Kisah Rasul 6:1-7 bahwa beberapa hal terjadi
secara sistimatis dalam hal pemilihan jabatan Diaken, yaitu :
1) Bertambahnya jumlah murid secara pesat sehingga timbullah konflik
dalam pelayanan karena adanya perbedaan konteks sosial-budaya
anggota jemaat.
2) Untuk mengatasi konflik dan masalah pelayanan tersebut maka
dilakukan analisis terhadap fungsi jabatan Rasul dan keperluan
pelayanan dalam rangka mengatasi konflik pelayanan tersebut.
Disimpulkan bahwa diperlukan jabatan khusus untuk melayani, maka
dipilihlah dari antara anggota jemaat yang berkonflik dan bersungut-
sungut itu 7 orang Diaken.
3) Tujuh orang Diaken yang dipilih harus memiliki syarat atau kriteria
sesuai yang ditentukan agar permasalahan dapat teratasi.

97
4) Sebelum menjalankan tugas pelayanannya, maka para Diaken itu
diteguhkan terlebih dahulu oleh para Rasul untuk menerima kuasa Roh
Kudus. Kemudian dilakukan pembagian tugas yang jelas antara tugas
para Rasul dan tugas para Diaken. Akibatnya pekerjaan pelayanan
makin meluas, Firman Allah makin tersebar diberitakan dan jumlah
orang percaya di Yerusalem terus bertambah.

2. Renungan :
Jabatan apapun yang kita terima atau diberikan pada kita harus dilihat dalam
rangka pelayanan terhadap sesama manusia. Dalam konteks Sekolah Minggu,
maka menjadi Pengasuh adalah jabatan yang merupakan pilihan anda, tetapi
juga karena anda dipilih oleh Allah. Pakailah jabatan ini dengan baik, lihatlah
apakah anda menjalankan kriteria sebagai seorang Pengasuh ? Jika anda hidup
seperti yang disyaratkan maka pelayanan anda pasti berhasil, tetapi jika tidak
maka sudah pasti anda akan gagal dalam melayani.

3. Metode Mengajar : Bercerita dan Tanya-Jawab

4. Alat Peraga : Gambar dan Papan Flanel

5. Buku Penuntun : Kamus Alkitab-Ensiklopedi, Sejarah Kerajaan Allah,


Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika jumlah murid bertambah, timbullah sungut-sungut diantara anggota
jemaat Yahudi berbahasa Yunani terhadap orang Yahudi berbahasa Ibrani
tentang hal pembagian kepada para janda yang diabaikan.
6.2. Kedua belas Rasul memanggil semua murid berkumpul dan menyampaikan
tentang ketidak-puasan mereka karena melalaikan pelayanan meja. Perlu
ada orang yang melayani meja secara khusus.
6.3. Tujuh orang dipilih oleh para murid sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
6.4. Tujuh orang dihadapkan kepada para Rasul untuk didoakan dan meletakan
tangan di atas mereka.
6.5. Firman Allah makin tersebar, jumlah murid di Yerusalem makin bertambah
banyak, sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

B. UNTUK ANAK :

1.Kerangka Cerita :
1.1. Tempelkan gambar 7 orang Diaken lengkap dengan nama-namanya.
1.2. Pengasuh menyebutkan nama satu persatu Diaken lalu menunjuknya.
1.3. Pengasuh menceritakan tentang mengapa 7 orang Diaken itu dipilih.
1.4. Pengasuh menyebutkan kriteria atau syarat menjadi Diaken. Jelaskan bahwa
mereka dipilih karena mereka berkenan kepada Allah.
1.5. Pengasuh menceritakan kisah pemilihan itu (setelah dipilih, mereka
didoakan oleh para Rasul dan meletakan tangan atas mereka).
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk menyadari bahwa ia juga dapat dipilih
Tuhan.

2. Aktivitas :

98
2.1. Menghafal nama tujuh orang Diaken.
2.1. Menggambar gedung gereja/rumah dalam lingkaran (lambang persekutuan).
3. Evaluasi :
3.1. Menyebutkan nama ketujuh orang Diaken yang dipilih untuk melayani.
3.2. Menyebutkan tugas dari tujuh orang Diaken tersebut.

4. Ayat Hafalan : Markus 10:45


Aku datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

99
POKOK BAHASAN: VI.3. GEREJA YANG BERDOA, BERIBADAH DAN
MEMBERITAKAN INJIL
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa gereja
mempunyai tanggung-jawab berdoa, beribadah, memberitakan
Injil dan melaksanakan sakramen.

Gereja berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah


supaya keluar dari kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru
dalam terang Yesus Kristus (Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah
15:41; Roma 16:16; I Korintus 4:17; 7:17; 12: 28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22.
Dalam rangka kehidupan gereja di dunia ini maka ada tiga panggilannya
(tripanggilan) yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan
(diakonia).
Ciri dari kehidupan gereja yang benar adalah warga jemaatnya selalu
berkumpul untuk berdoa, beribadah dan memberitakan Injil. Inilah cara hidup yang
dapat dilihat oleh banyak orang, dapat dinilai dan kemudian mereka tertarik untuk
“ambil bagian” dalam persekutuan gereja Tuhan. Kehidupan seperti inilah yang kita
sebut hakekat gereja dan identitasnya, artinya bahwa dimana ada gereja atau
jemaat disitu ada berdoa, beribadah dan memberitakan Injil. Gereja ada demi yang
lain dan bukan untuk dirinya sendiri, Gereja ada untuk dunia dan kesulitannya.
Artinya gereja selalu menyadari dirinya sebagai utusan Kristus di dalam dunia,
karena itu gereja harus selalu dalam doa, ibadah dan memberitakan Injil.
Konsep gereja sebagai persekutuan yang berdoa, beribadah dan
memberitakan Injil inilah yang hendak diajarkan kepada remaja dalam beberapa
minggu ke depan.

100
MINGGU KE-35
Sub Pokok Bahasan : DOA : “DATANGLAH KERAJAAN-MU”
Bahan Alkitab : MATIUS 6 : 10a
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan doa “Bapa Kami” dengan benar.
2. Menyebutkan arti ungkapan “datanglah kerajaan-Mu” dalam doa
ini.
3. Menyebutkan apa yang harus dipercaya sebagai warga gereja.
4. Menyatakan mau selalu berdoa dalam hidup.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pertama-tama harus dikatakan bahwa doa itu penting dalam hidup manusia.
Ada orang mengatakan bahwa “doa adalah nafas hidup orang percaya”.
Artinya tanpa doa, sebenarnya orang-orang percaya tidak menjalani
kehidupan secara sempurna. Orang yang tidak berdoa adalah orang yang
tidak bernafas, atau ia sebenarnya mati secara rohani walaupun ia hidup
secara jasmani. Doa adalah “cara” manusia bergaul, berkomunikasi dan
berbicara dengan Tuhan. Dengan demikian, doa membuat manusia dekat ke
hadirat Tuhan. Melalui doa manusia mengalami kemuliaan dan kasih Tuhan.
Melalui doa, manusia menyatakan pergumulannya dan harapannya kepada
Tuhan agar Tuhan menyatakan kuasa-Nya dalam hidup orang yang berdoa.
1.2. “Doa Bapa Kami” yang dicatat dalam Injil Matius 6:9-13, merupakan contoh
doa yang diajarkan Tuhan Yesus sebagai bentuk doa yang benar dengan
segala syarat. Dalam Matius 6:9, dikatakan bahwa “karena itu berdoalah
demikian…”, inilah pengajaran Yesus tentang “cara berdoa yang benar”.
Dalam doa tersebut, diungkapkan oleh pendoa : “Datanglah Kerajaan-Mu…”.
Apakah arti ungkapan ini ?
1.3.Seruan : “datanglah Kerajaan-Mu” berisikan permohonan agar Allah
membiarkan pemerintahan dan kedaulatan-Nya (Yunani : basileia) senantiasa
berlaku daam kehidupan orang-orang percaya. Artinya orang percaya yang
berdoa memohon campur tangan Tuhan dalam kuasa-Nya berlaku dalam
hidup manusia. Ada pengakuan tentang kuasa dan kehendak Tuhan sajalah
yang berlaku dalam hidup mereka yang berdoa demikian. Maksud dari
pengertian doa yang demikian adalah, doa bukanlah pertama-tama
permohonan kita agar kehendak kita yang terjadi, tetapi doa yang sebenarnya
adalah memohon kehendak Tuhan terjadi dalam rencana hidup kita dan
jangan kehendak kita.
1.4. ( Baca juga Penjelasan Alkitab Minggu ke-10 Kelas Anak Tanggung 1)

2. Renungan :

101
Inilah saatnya kita mengevaluasi kehidupan doa kita dan cara berdoa kita
kepada Tuhan. Jangan memohon agar keinginan kita dikabulkan, tetapi
doakanlah agar kehendak dan kuasa Tuhan terjadi dalam kehidupan kita.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :Sketsa Doa Bapa Kami

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil


Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus mengajar para murid-Nya tentang cara yang benar jika berdoa.
6.2. Demikianlah kata Yesus : “Jika kamu hendak berdoa, berdoalah demikian :
….”
6.3. “Bapa kami yang di Surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan
jangalah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
daripada yang jahat. (Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)”

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempel Sketsa Doa Bapa Kami, lalu meminta remaja
mengucapkan bunyi doa Bapa Kami secara bersama.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna Doa dalam kehidupan orang percaya.
1.3. Pengasuh menjelaskan pengajaran Yesus tentang cara berdoa yang benar,
itulah Doa Bapa Kami.
1.4. Pengasuh menjelaskan makna ungkapan : “Datanglah Kerajaan-Mu”.
1.5. Pengasuh mengajak remaja untuk menyerahkan masa depan hidupnya
kepada kuasa dan kehendak Tuhan.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Mengucapkan Doa Bapa Kami.

102
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

103
SKETSA :
ISI DOA “BAPA KAMI”
(MATIUS 6:9-13)

1) Memuliakan nama Tuhan (ayat 9-10) :


 “Bapa kami yang di Surga”.
 “Dikuduskanlah nama-Mu”.
 “Datanglah Kerajaan-Mu”.
 “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Surga”.

2) Lima (5) Permohonan kehidupan (ayat 11-13a)


 Permohonan ke-1, tentang hal makanan :
“Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya”.
 Permohonan ke-2, tentang hal hidup dalam
pengampunan : “ampunilah kami akan kesalahan
kami ”.
 Permohonan ke-3, tentang hal mengampuni orang
lain : “seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami ”.
 Permohonan ke-4, tentang hal melepaskan diri dari
pencobaan hidup : “janganlah membawa kami ke
dalam pencobaan”.
 Permohonan ke-5 tentang hal jangan hidup dalam
kuasa kejahatan serta melakukan kejahatan :
“Lepaskanlah kami daripada yang jahat ”.

3) Membenarkan kuasa Tuhan (ayat 13b). Kebenaran


kuasa doa itu terungkap dalam kata-kata :
 “Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan”,.
 “dan kuasa”,
 “ dan kemuliaan sampai selama-lamanya”,
 “amin”.

104
MINGGU KE-36
Sub Pokok Bahasan : DOA : “JADILAH KEHENDAK-MU DI BUMI SEPERTI DI
SURGA”
Bahan Alkitab : MATIUS 6 : 10b
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan doa “Bapa Kami” dengan benar.
2. Menyebutkan arti ungkapan “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di
surga”.
3. Menyebutkan apa yang harus dilakukan sebagai warga gereja.
4. Menyatakan mau selalu hidup dalam kehendak Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. ( Baca Penjelasan Alkitab Minggu ke-35dan gunakan Sketsa-nya pada
pelajaran minggu ini )
1.2. “Doa Bapa Kami” yang dicatat dalam Injil Matius 6:9-13, merupakan contoh
doa yang diajarkan Tuhan Yesus sebagai bentuk doa yang benar dengan
segala syarat. Dalam Matius 6:9, dikatakan bahwa “karena itu berdoalah
demikian…”, inilah pengajaran Yesus tentang “cara berdoa yang benar”.
Dalam doa tersebut, diungkapkan oleh pendoa : “Jadilah kehendak-Mu, di
bumi seperti di surga …”. Apakah arti ungkapan ini ?
1.3.Seruan : “Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga”, berisikan
permohonan si pendoa supaya dalam kehidupan ini jangan kehendak dirinya
yang terjadi, tetapi hidupnya berlangsung menurut maksud dan kehendak
Tuhan. Segala yang hendak terjadi dan di alami di dunia ini hendaknya
datangnya dari Tuhan di Surga. Kehendak Tuhan adalah supaya manusia hidup
dalam keselamatan, damai dan sejahtera. Hal ini hanya terjadi dari kehendak
Tuhan dan bukan rencana manusia.
1.4. ( Baca juga Penjelasan Alkitab Minggu ke-10 Kelas Anak Tanggung 1)

2. Renungan :
Inilah saatnya kita mengevaluasi kehidupan doa kita dan cara berdoa kita
kepada Tuhan. Jangan memohon agar keinginan kita dikabulkan, tetapi
doakanlah agar kehendak dan kuasa Tuhan terjadi dalam kehidupan kita.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :Sketsa Doa Bapa Kami

105
5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil
Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus mengajar para murid-Nya tentang cara yang benar jika berdoa.
6.2. Demikianlah kata Yesus : “Jika kamu hendak berdoa, berdoalah demikian :
….”
6.3. “Bapa kami yang di Surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan
jangalah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
daripada yang jahat. (Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)”

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempel Sketsa Doa Bapa Kami, lalu meminta remaja
mengucapkan bunyi doa Bapa Kami secara bersama.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna Doa dalam kehidupan orang percaya.
1.3. Pengasuh menjelaskan pengajaran Yesus tentang cara berdoa yang benar,
itulah Doa Bapa Kami.
1.4. Pengasuh menjelaskan makna ungkapan : “Jadilah kehendak-Mu, di bumi
seperti di surga”.
1.5. Pengasuh meminta remaja untuk menyebutkan apa saja perbuatannya yang
sesuai kehendak Allah dan apa saja perbuatan yang tidak boleh dilakukannya
karena tidak sesuaiu dengan kehendak Allah.

2. Aktivitas : Menulis surat atau sms atau melalui facebook kepada teman-
temannya supaya mereka hidup dengan perbuatan yang sesuai
dengan kehendak Allah.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Mengucapkan Doa Bapa Kami.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga

106
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-37
Sub Pokok Bahasan : DOA : “BERIKANLAH KAMI PADA HARI INI
MAKANAN KAMI YANG SECUKUPNYA”
Bahan Alkitab : MATIUS 6 : 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan doa “Bapa Kami” dengan benar.
2. Menyebutkan arti ungkapan “berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya”.
3. Menyebutkan apa yang harus dilakukan sebagai warga gereja.
4. Menyatakan mau selalu hidup dalam kehendak Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. ( Baca Penjelasan Alkitab Minggu ke-35dan gunakan Sketsa-nya pada
pelajaran minggu ini )
1.2. “Doa Bapa Kami” yang dicatat dalam Injil Matius 6:9-13, merupakan contoh
doa yang diajarkan Tuhan Yesus sebagai bentuk doa yang benar dengan
segala syarat. Dalam Matius 6:9, dikatakan bahwa “karena itu berdoalah
demikian…”, inilah pengajaran Yesus tentang “cara berdoa yang benar”.
Dalam doa tersebut, diungkapkan oleh pendoa : “Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya …”. Apakah arti ungkapan ini ?
1.3. Permohonan : “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya”. Ada 5 permohonan yang diajarkan Yesus melalui Doa Bapa
Kami. Permohonan pertamanya adalah tentang hal makanan : “Berikanlah
kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Artinya bahwa Tuhan-lah
pemilik segala yang ada di langit dan di bumi. Karena itu mintalah apa yang
diperlukan secukupnya saja hari ini. Jangan meminta lebih banyak dari yang
diperlukan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan dan minuman
datangnya daripada Tuahan, karena itu orang percaya dipanggil untuk tidak
hidup dalam keserakahan dan kekuatiran karena makanan dan minuman.
1.4. ( Baca juga Penjelasan Alkitab Minggu ke-10 Kelas Anak Tanggung 1)

2. Renungan :

107
Inilah saatnya kita mengevaluasi kehidupan doa kita dan cara berdoa kita
kepada Tuhan. Jangan memohon agar keinginan kita dikabulkan, tetapi
doakanlah agar kehendak dan kuasa Tuhan terjadi dalam kehidupan kita.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Sketsa Doa Bapa Kami

5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil


Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus mengajar para murid-Nya tentang cara yang benar jika berdoa.
6.2. Demikianlah kata Yesus : “Jika kamu hendak berdoa, berdoalah demikian :
….”
6.3. “Bapa kami yang di Surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan
jangalah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
daripada yang jahat. (Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)”

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempel Sketsa Doa Bapa Kami, lalu meminta seorang remaja
mengucapkan bunyi doa Bapa Kami dengan benar.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna Doa dalam kehidupan orang percaya.
1.3. Pengasuh menjelaskan pengajaran Yesus tentang cara berdoa yang benar,
itulah Doa Bapa Kami.
1.4. Pengasuh menjelaskan makna ungkapan : “Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya”.
1.5. Pengasuh mengajak remaja untuk tidak hidup dalam kekuatiran dan
keserakahan karena hal makan dan minum.

2. Aktivitas : Belajar membagi jajannya di sekolah dengan sesama temannya.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Mengucapkan Doa Bapa Kami.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian

108
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-38
Sub Pokok Bahasan : SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS
Bahan Alkitab : MARKUS 1 : 9 – 11 (bandingkan : MATIUS 28:19–20;
ROMA 6:3-4
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pembaptisan Yesus di Sungai Yordan.
2. Menyebutkan arti Sakramen Baptisan Kudus sebagai tanda hidup baru.
3. Menyebutkan bahwa konsekwensi baptisan nampak dalam praktek hidup
baru.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Sakramen artinya tanda yang kelihatan dari rahasia kekudusan Allah tetapi
yang hendak dinyatakan-Nya bagi hidup gereja-Nya sebagai suatu kasih-
karunia. Melalui Sakramen, Tuhan menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada
manusia sebagai jaminan akan kasih-karunia Allah bagi kehidupan dunia ini
(Roma 6:25; Efesus 3:9; Kolose 1:25-26). Sakramen dilaksanakan oleh gereja
sebagai amanat atau perintah Tuhan (Matius 28:19-20; Lukas 22:15-20; II
Korintus 11:23-26). GKI Di Tanah Papua mengakui 2 Jenis Sakramen, yaitu
:Sakramen Pembaptisan Kudus (Matius 28:19-20) dan Sakramen Perjamuan
Kudus (Lukas 22:15-20; II Korintus 11:23-26). Pembaptisan dengan air sebagai
tanda pertobatan. Ada 3 pengertian tanda pertobatan, yaitu : a)
Pembersihan diri dan hidup dari segala kekotoran; b) Penyejukan hati yang
sarat dengan dosa supaya tetap setia; c) Penyegaran jiwa, agar tetap teguh
sebagai tempat berdiamnya Roh Kudus.
1.2. Pembaptisan Yesus oleh Yohanes menunjukan kepada pengurapan dengan
kuasa Roh Kudus sebab Yesus adalah Raja dan Mesias atau Penyelamat yang
berhak menerima pengurapan untuk tugas-Nya di dalam dunia demi
menyelamatkan manusia dari dosa. Dalam teks ini Roh Kudus dilambangkan
oleh seekor burung merpati.Beberapa peristiwa ajaib yang menyertai
pembaptisan Yesus adalah sebagai berikut :Setelah Yesus keluar dari air,

109
terlihat langit terbuka; Ada Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-
Nya; Terdengarlah suara dari Sorga yang mengatakan : “Inilah Anak-Ku yang
Ku-kasihi, kepada-Nya-lah Aku berkenan.”
1.3. Ada 3 makna pembaptisan Yesus, yaitu :
1) Yesus diurapi sebagai pemimpin umat Allah yang memimpin mereka
kepada keselamatan dan hidup kekal. Pengurapan Yesus sebagai Raja.
2) Ungkapan “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi” merupakan kutipan dari
Mazmur 2:7, sebagai formulasi pelantikan Raja oleh nabi di Israel. Yesus
dibaptis sama artinya dengan Yesus diurapi sebagai Raja alam semesta.
3) Ungkapan “kepada-Nya-lah Aku berkenan” merupakan kutipan dari kitab
nabi Yesaya 42:1, merupakan nubuatan nabi Yesaya tentang hamba Tuhan
yang dipilih Tuhan untuk menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
Melalui pembaptisan Yesus, Ia dikukuhkan sebagai hamba Tuhan yang
melayani umat-Nya dengan kasih setia Tuhan.

2. Renungan :
Kedatangan Yesus adalah untuk memerintah sebagai Raja dan Hakim dunia.
Sudakah saudara menyerahkan dirimu kepada Yesus supaya dipimpinnya
hidupmu kepada kebenaran dan hidup yang kekal ? Jangan tunggu, inilah waktu
perkenaan Tuhan itu.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Markus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Datanglah Yesus dari Nasaret di tanah Galilea ke sungai Yordan untuk
dibaptis oleh Yohanes.
6.2. Yohanespun membaptiskan Yesus dan sesudah pembaptisan, Yesus segera
keluar dari air.
6.4. Pada waktu itu, terlihat langit terkoyak dan Roh seperti burung merpati
turun ke atas-Nya.
6.5. Lalu terdengarlah suara dari Surga : “Engkau-lah Anak-Ku yang Ku-kasihi,
kepada-Mu-lah Aku berkenaan”.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Yesus dibaptis oleh Yohanes.
1.2. Pengasuh menjelaskan 3 makna pembaptisan Yesus.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Yesus sebagai Raja dalam
hidupnya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

110
3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Markus 1 : 11

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

111
MINGGU KE-39
Sub Pokok Bahasan : SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS
Bahan Alkitab : LUKAS 22 : 14 – 23; I KORINTUS 11 : 23 - 32
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah perjamuan malam Yesus dengan para murid-Nya.
2. Menyebutkan unsur-unsur dalam perjamuan kudus dan artinya.
3. Menjelaskan arti Sakramen Perjamuan Kudus sebagai tanda ucapan
syukur.
4. Menyatakan hidup dalam ucapan syukur.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Perjamuan Kudus adalah suatu jamuan/pesta makan dan minum yang
dikhususkan Allah untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia berdosa.
Dalam perjamuan itu ada roti dan anggur yang melambangkan tubuh dan
darah Kristus. Dalam Matius 26:26, roti, melambangkan tubuh Tuhan Yesus
yang diserahkan, dipecahkan bagi pengampunan dosa; Sedangkan dalam
Matius 26:27-29, anggur, melambangkan darah Tuhan Yesus yang tertumpah
demi menebus dosa manusia. Ada 2 hakekat dari perjamuan kudus, yaitu : 1.
Sebagai perayaan ucapan syukur (Keluaran 20:17; Matius 26:26-29; II Korintus
5:18; Efesus 2:14; Kisah Rasul 2:46; I Korintus 15:17); dan ke-2. Sebagai
perayaan persekutuan dengan Yesus dalam Roh Kudus (I Korintus 10:14-17;
Roma 8:1-30); dan ke-3. Merupakan prototype dari perayaan dalam kerajaan
Allah (Matius 26:29; Markus 14:25; Yesaya 25:6-9; Matius 8:11; Lukas 13:28;
Lukas 14:133. Dasar dilaksanakannya Sakramen Perjamuan Kudus oleh gereja

112
adalah : KELUARAN 12:17; MATIUS 26:26-29; MARKUS 14:22-25; LUKAS 22:15-
20; I KORINTUS 11:23-25.
1.2. Perjamuan paskah Yesus dengan para murid dalam Lukas 22:14-23 dilakukan
untuk memperingati paskah keluaran dari Mesir dan Hari raya Roti tidak
beragi. Dalam perayaan itu, setiap keluarga mempersembahkan dan
menyantap domba korban, makan roti tidak beragi dan minum anggur.
Kemudian orang tua menceritakan kisah keluarnya orang Israel dari tanah
perbudakan di Mesir. Kini ketika Yesus merayakan hal itu, Ia bukan
menceritakan kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir, tetapi Ia mengajarkan
tentang kematian-Nya yang digambarkan dalam pesta paskah Israel, sebagai
korban domba paskah bagi keselamatan dunia dan manusia.

2. Renungan :
Kematian Yesus Kristus adalah pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan manusia
dari dosa dan hukuman kekal. Percayalah kepada Tuhan Yesus, serahkanlah
hidupmu kepada-Nya dan jadikanlah Dia, Tuhan dan Penguasa hidupmu.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Injil


Lukas
dan Tafsiran Surat Korintus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika tiba saatnya, pada hari raya Paskah orang Yahudi, Yesus duduk
makan dengan para murid-Nya.
6.2. Yesus menyatakan kerinduannya untuk makan paskah hari ini yang terakhir
kalinya.
6.3. Yesus melayani perjamuan paskah tersebut :
1) Ayat 17-18, Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikan
kepada para murid-Nya untuk meminumnya.
2) Ayat 19-20, Ia mengambil roti, mengucap syukur lalu memecahkannya
dan memberikan kepada mereka.
3) Yesus mengajar mereka tentang makna roti dan anggur.
6.4. Yesus menjelaskan apa yang akan terjadi setyelah perjamuan ini.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah perjamuan paskah Yesus dengan para murid-
Nya.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna sakramen Perjamuan Kudus.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Yesus sebagai Raja dalam
hidupnya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

113
4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-40
Sub Pokok Bahasan : IBADAH YANG TIDAK DIKEHENDAKI TUHAN
Bahan Alkitab : AMOS 5 : 21 - 27
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan arti ibadah dan unsur-unsur dalam ibadah menurut
kitab Amos.
2. Menyebutkan ciri ibadah yang tidak dikehendaki Tuhan.
3. Menilai bentuk-bentuk ibadah yang mereka ikuti selama ini.
4. Menyatakan mau hidup dan beribadah dengan benar.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pengertian “ibadah” dalam Alkitab sangat luas, tetapi konsep asalnya baik
dalam PL maupun PB sama, yaitu “pelayanan”. Kata yang digunakan untuk
menyebut ibadah sebagai suatu pelayanan dalam PL adalah avoda dan dalam
PB adalah latreia. Sedangkan cara pelaksanaan ibadah dalam bentuk
sembahan disebut dalam PL : hisytakhawa dan PB : proskuneo. Ibadah dalam
konsep ini adalah sikap dan tindakan seseorang untuk menyembah Tuhan
dalam bentuk pelayanan kepada-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.

114
1.2. Nabi Amos menegur umat Israel karena ibadah yang mereka lakukan tidak
sesuai dengan kehendak Tuhan. Ibadah Israel terkait erat dengan perbuatan
keadilan di tengah hidup bermasyarakat. Orang yang beribadah dan rajin
membawa korban persebahan kepada Tuhan, haruslah juga melakukan
perkara-perkara keadilan dalam hidupnya.
1.3. Ibadah yang salah dan tidak berkenan kepada Tuhan akan kena hukuman
dan murka Tuhan.

2. Renungan :
Sudakah saudara beribadah dengan benar di hadapan Tuhan ? Beribadah berarti
menyembah dan melayani menurut kehendak Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Kitab Amos.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Orang Israel tidak beribadah dengan benar lagi (ay.25-26).
6.2. Nabi Amos diutus Tuhan untuk menegur bangsa Israel, karena mereka
beribadah dengan cara yang tidak benar.
6.2. Ayat 21-23 menyatakan bagaimana Tuhan menolak semua bentuk ibadah
Israel.
6.3. Ayat 24, Tuhan menyatakan bahwa ibadah yang benar harus diwujudkan
dalam perbuatan keadilan dan kebenaran.
6.4. Setiap ibadah yang tidak benar akan kena hukuman dan murka Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya padaremaja : apa yang mereka pahami tentang ibadah ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang makna ibadah dalam Alkitab.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang mengapa Tuhan menolak ibadah Israel ?
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk beribadah dengan benar.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian

115
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-41
Sub Pokok Bahasan : GEREJA MELAWAN KETIDAK-ADILAN
Bahan Alkitab : AMOS 5 : 7 - 9
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan makna keadilan menurut kitab Amos.
2. Menyebutkan sifat/karakter manusia yang hidup dalam keadilan.
3. Menyebutkan sifat/karakter manusia yang hidup dalam ketidakadilan.
4. Menyebutkan contoh bentuk ketidak-adilan yang berlangsung di Tanah
Papua.
5. Menyatakan mau melawan ketidak-adilan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Adil atau keadilan dalam masyarakat modern berarti keadaan diperlakukan
dengan baik, dihargai dan dihormati. Dalam Alkitab, arti adil atau keadilan
lebih dari itu. Kata adil atau keadilan dari kata Ibrani PL, mispat dan
tsedaqaartinya tindakan pembelaan Allah bagi orang-orang yang layak
menerimanya. Dalam PB, istilah adil atau keadilan diterjemahkan dari kata
Yunani dikaiosuneartinya keadaan dibenarkan dari kesalahan sehingga ia

116
mengalami keutuhan dan kesejahteraan hidup dari Tuhan kepada seseorang
untuk menerimanya. Keadilan dan kebenaran semacam ini melampaui segala
akal dan pikiran manusia.
1.2. Tuhan menolak ibadah Israel karena mereka tidak melakukan keadilan dan
kebenaran dalam hidup. Ada banyak bentuk perbuatan hidup yang adil dan
bentuk hidup yang tidak adil. Coba saudara diskusikan bersama para remaja
untuk menemukan makna keadilan yang sesungguhnya.

2. Renungan :
Pernakah saudara berpikir untuk melakukan keadilan dan kebenaran bagi
sesamamu selama hari-hari hidupmu ? Lakukanlah sekarang.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Kitab Amos.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Orang Israel tidak beribadah dengan benar lagi (Amos 5:25-26).
6.2. Nabi Amos diutus Tuhan untuk menegur bangsa Israel, karena mereka
beribadah dengan cara yang tidak benar.
6.3. Nabi Amos memberitakan firman Tuhan untuk melawan ketidak adilan (5:7-9)

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja : apa yang mereka pahami tentang
keadilan atau berlaku adil ?
1.2. Pengasuh meminta remaja menuliskan perbuatan yang adil dan perbuatan
yang tidak adil.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang makna keadilan menurut Alkitab.
1.4. Pengasuh menyebutkan hukuman Tuhan karena perbuatan ketidak-adilan.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam keadilan.

2. Aktivitas :Kunjungan pelayanan ke LP/Penjara.

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Amos 5 : 24

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan

117
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-42
Sub Pokok Bahasan : GEREJA YANG BERTUMBUH
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 1 : 6 - 8
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pekabaran Injil dan bertumbuhnya Gereja (GKI Di
Tanah Papua).
2. Menyebutkan faktor-faktor pendukung pertumbuhan gereja.
3. Menyebutkan faktor-faktor penghambatan pertumbuhan gereja.
4. Mendiskusikan konteks gereja saat ini dan bagaimana pertumbuhannya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kisah Rasul 1:6-8 berisikan “konsep Yesus tentang pemulihan keadaan
manusia melalui pelayanan gereja”. Bahwa dengan kuasa dan tuntunan Roh
Kudus, pekerjaan pemulihan kehidupan manusia dilakukan oleh Tuhan melalui
pelayanan gereja-Nya. Salah satu keadaan pemulihan yang dilakukan oleh Roh
Kudus bagi masyarakat Papua terjadi sejak tahun 1805 hingga sekarang ini.
1.2. RANGKUMAN SEJARAH PI DI TANAH PAPUA TAHUN 1855-1956
1) PERIODE SEBELUM TAHUN 1855

118
Pada masa ini, penduduk Papua terdiri atas kira-kira 270 suku dan 253
bahasa, hidup berkelompok berdasarkan suku, marga dan bahasa yang
membentuk ampong. Mereka hidup saling bermusuhan, berperangan dan
menyembah berhala (animism/dinamisme).
Orang Papua punya banyak berhala untuk disembah sebagai dewa/tuan bagi
hidup dan keselamatan, untuk perang dan menjaga musuh, berburu,
menangkap ikan, melakukan perjalanan perang dan pengayauan. Hidup dalam
kegelapan dan dosa serta orang tidak dapat mengasihi orang lain.
Pada awal tahun 1800-an Bapak Gossner di Jerman membuka Sekolah Alkitab
untuk mendidik pemuda-pemuda Jerman supaya diutus ke negeri-negeri
kekafiran di Asia dan Afrika, termasuk ke Tanah Papua. Di Sekolah Alkitab
inilah, Carl Willem Ottow dan Johann Gottlob Geissler dididik menjadi utusan
Injil ke Tanah Papua.Yang menjadi tujuan pengutusan Ottow dan Geissler
adalah Tanah Papua
2) PERIODE TAHUN 1855-1862, MASA PERINTISAN DAN PENANAMAN INJIL, Bag
I.
Ottow dan Geissler tiba di pantai pulau Mansinam pada hari minggu pagi, hari
zending, tanggal 5 Pebruari 1855 dari Ternate dengan menggunakan kapal
milik sultan Tidore, “kapal sekunar Ternate”, mereka berdoa : “DENGAN
NAMA TUHAN KAMI MENGINJAK TANAH INI ”.Tidak ada seorang Papua pun
yang menyambut keduanya. Mereka sendirian, penduduk Mansinam hanya
melihat dari dalam hutan di kejauhan dengan ketakutan.Tahun 1857 Geissler
tinggal dan kerja di Mansinam, sedangkan Ottow pindah ke daratan
Manokwari dan tinggal di Kwawi. Tanggal 9 November 1862, Ottow meninggal
dunia karena sakit di Kwawi. Pada nisan di atas kuburnya di Kwawi tertulis :
“Berbahagialah mereka yang percaya, meskipun tiada ampon”.
3) PERIODE TAHUN 1863-1907 (MASA PERBAIKAN DAN PENANAMAN INJIL –
Bag. II
Masa ini datanglah utusan zending dari Belanda, yaitu UZV (Utrechtse
Zendings Vereninging), tiba di Manokwari tanggal 18 April 1863. Rombongan
itu adalah : Pdt.J.L. van Hasselt, Pdt.Klassen dan Pdt.Otterspoor. Dikemudian
hari datang pula utusan tukang kayu G.L. Bink (kemudian hari diteguhkan
sebagai Pendeta), Pdt. Kamp dan Pdt. Ruys. Ada pendeta tukang untuk
mengajar masyarakat pertukangan, ada pendeta pertanian untuk mengajar
masyarakat pertanian, dan ada pendeta pedagang untuk mengajar
masyarakat berdagang. Ada 18 tenaga zending yang bekerja di Papua, tetapi
dari jumlah ini : 6 orang meninggal dunia, 3 orang dipulangkan karena sakit, 3
orang diberhentikan karena tidak tahan, 3 orang dipindahkan ke daerah lain
karena tidak bertahan kerja di Papua. Hanya ada 3 orang saja yang sanggup
bekerja karena taat dan setia.Sudah 25 tahun bekerja, hanya 22 orang saja
yang percaya kepada berita Injil dan di baptis.
4) PERIODE TAHUN 1907-1924 (MASA PERLUASAN PEKABARAN INJIL)
Ada pemuda Yan Ayamseba di Pulau Roon yang bermimpi tentang rumah
emas. Akibatnya banyak ampong minta guru supaya Injil diberitakan dan
sekolah didirikan.
Didatangkanlah para guru dari Ambon dan Sanger untuk bekerja di ampong-
kampung
Tahun 1855-1906, Injil dikabarkan hanya di Manokwari, tetapi sejak tahun
1907 Injil di kabarkan ke luar Manokwari, sampai ke 6 tempat, yaitu : ke Barat
sampai di Sorong, ke Utara sampai di Supiori dan Biak, ke Selatan sampai di

119
FakFak, ampon arah Timur sampai di Jayapura, Nimboran dan Sentani.Tahun
1908 Injil tiba di Maudosi-Supiori kemudian ke Biak; tahun 1910 Injil menetap
di Metudebi-(Tobati) Jayapura; tahun 1911 Injil dibawa ke pulau-pulau Podena
dan Wakde di Sarmi; tahun 1913 Injil tiba di Sorong-Raja Ampat; tahun 1916
Injil sampai di Demta; 1924 Injil masuk ke Genyem kemudian ke Kemtuk Gresi.
Lalu ke Sentani melalui Berap; Tahun 1924 Injil menetap di Serui.Untuk
menjawab kebutuhan tenaga guru dan penginjil, maka tahun 1917 dibuka
Sekolah Guru di Mansinam supaya ada guru untuk mengajar penduduk Papua
di ampong-kampung.
5) PERIODE TAHUN 1924-1942 (MASA PEMBENTUKAN RESORT-RESORT)
Luasnya wilayah kerja dan tantangan bagi zending, maka dibentuklah wilayah-
wilayah strategis berdasarkan budaya yang disebut Resort.Sebelum perang
dunia kedua (PD.II) terdapat 11 Resort, yaitu : Resort Holandia (Jayapura)
berpusat di Genyem; Resort Sarmi berpusat di Sarmi; Resort Yapen Waropen
berpusat di Serui; Resort Biak Timur, Selatan, Barat berpusat di Kota Biak;
Resort Supiori dan Biak Utara berpusat di Korido; Resort Miei (teluk Wondama)
berpusat di Miei; Resort Manokwari berpusat di Kwawi; Resort Sorong Raja
Ampat berpusat di Doom; Resort Inanwatan berkedudukan di Inanwatan;
Resort Babo; Resort FakFak dan Kaimana berpusat di FakFak.Tahun 1930 ada
krisis ekonomi dunia (masa malaise) maka Resort FakFak-Kaimana diserahkan
kepada Gereja Protestan Maluku (GPM), dan Resort Kepala Burung (Ayamaru,
Aifat, Aitinya – A3) diserahkan kepada Zending Menonit, lalu kemudian hari
Resort ini dikembalikan kepada GKI.
6) PERIODE TAHUN 1942-1946 (MASA PENGUJIAN DAN PENCOBAAN)
Ada perang dunia ke-2, Jepang menguasai Indonesia dan Papua. Petugas
zending (orang Belanda) dianggap musuh Jepang, sehingga diasingkan dari
Papua.Jemaat-jemaat yang sudah dibangun kehilangan para guru dan
pemimpin zending karena perang dan kejahatan Jepang.Pekerjaan zending
terhenti, hanya ada para penatua dan guru-guru yang bertahan untuk
memimpin jemaat-jemaat mengenal Tuhan.
7) PERIODE TAHUN 1946-1956 (MASA PEMBANGUNAN KEMBALI MENUJU
GEREJA MANDIRI)
Pekerjaan PI terus dilanjutkan dengan membuka daerah-daerah baru seperti
Mamberamo tahun 1953. Pengalaman untuk membangun kembali karya PI
dan berdirinya gereja mandiri sebagai hasil PI. Kepercayaan untuk memimpin
diberikan oleh zending kepada anak-anak pribumi Papua (sebelumnya tidak).
Pendeta, Guru jemaat, Guru Injil dan Guru dipersiapkan oleh zending melalui
sekolah pendeta (dibuka di serui tahun 1954), sekolah penginjil (di Ransiki),
sekolah guru dan kursus guru jemaat (dibuka di Serui).
Disiapkan rancangan tata gereja untuk gereja mandiri. Dilaksanakan
ProtoSynode tahun 1954 di Serui dan didirikan pula Sekolah Teologia di Serui
tahun 1954
Dilaksanakan Synode Umum yang pertama pada tanggal 20-28 Oktober 1956
di Jayapura. Dalam Synode Umum inilah GKI Di Tanah Papua berdiri sebagai
gereja mandiri tanggal 26 Oktober 1956, sesudah 101 tahun pekerjaan PI di
Tanah Papua.Ketika GKI berdiri terdapat 131.409 orang lebih warga jemaat.
(dikutip dari rangkuman tulisan “Sejarah PI di Tanah Papua” oleh ; Pdt.G.M.Wutoy dan
Pdt.J.Hallatu, untuk keperluan pembinaan jemaat GKI Di Tanah Papua)

2. Renungan :

120
Pekerjaan pemulihan Tuhan melalui gereja-Nya berjalan dari waktu ke waktu,
menggunakan orang-orang yang berbeda, tetapi dengan maksud Tuhan yang
sama, yaitu menyelamatkan manusia untuk hidup dalam terang kasih Tuhan.
Sekarang melalui GKI Di Tanah Papua, Tuhan hendak memulihkan kehidupan
masyarakat-Nya. Saudara juga dapat dipakai Tuhan sebagai alat pemulihan ini.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah GKI Di Tanah Papua; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Sebelum Yesus terangkat ke Surga, Ia mengajarkan para murid-Nya tentang
pemulihan yang akan dilakukan Tuhan melalui persekutuan orang-orang
percaya (gereja-Nya).
6.2. Bukan hanya pada masa lalu Tuhan bekerja melalui Jemaat Pertama di
Yerusalem, tetapi pada masa kini Dia bekerja melalui GKI Di Tanah Papua.
6.3. Beginilah Tuhan bekerja memulihkan Tanah Papua sejak tahun1855 secara
bertahap, yaitu :
1) Tahap 1, tahun 1855-1862
2) Tahap 2, tahun 1863-1907
3) Tahap 3, tahun 1907-1924
4) Tahap 4, tahun 1924-1946
5) Tahap 5, tahun 1946-1956
6.4. Ada banyak tantangan, tetapi Tuhan terus bekerja dalam Roh Kudus untuk
menguatkan pekerja gereja-Nya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang gerakan pemulihan yang disampaikan Yesus
kepada para murid-Nya, lalu enjelaskan bahwa gerakan it uterus hingga kini.
1.2. Pengasuh menceritakan bagaimana Tuhan memulihkan Tanah Papua sejak
tahun 1855 sampai tahun 1956 melalui sejarah gereja GKI.
1.4. Pengasuh bertanya : gerakan pemulihan macam apakah yang sedang
dikerjakan Tuhan saat ini ?

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Kisah Rasul 1 : 8

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan

121
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK UTAMA : VII. KERAJAAN ALLAH DAN HIDUP BARU


TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa hidup baru sebagai
anak-anak Kerajaan Allah menuntut kreatifitas yang dipimpin
oleh Roh Kudus.

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini terkait dengan dua hal yaitu : pertama,
pemahaman tentang Kerajaan Allah, dan kedua, mengenaikarakter dan sikap hidup
sebagai anak-anak Kerajaan Allah.
Pertama-tama harus dikatakan bahwaKerajaan Allah dipahami sebagai suatu
keadaan hidup dimana Allah berkuasa dan merajai kehidupan dunia dan manusia.
Di dalam kekuasaan Allah itu manusia mengalami suasana damai, sejahtera,

122
keadilan, kebenaran, pengharapan, kasih dan seterusnya. Ketika Yesus memulai
pekerjaan-Nya di dunia ini, Ia berkata : “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah
sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Markus 1:15). Artinya bahwa
situasi dan kondisi Kerajaan Allah harus dibawa dekat dan menjadi bagian hidup
manusia dimana keadaan ini dimulai dengan kehadiran Yesus Kristus.
Hal kedua adalah bahwa, Kerajaan Allah menuntut adanya situasi baru
dengan pola hidup dan tingkah-laku yang baru, adanya pengertian baru dalam
menjalani kehidupan pribadi dan dengan sesama manusia yang sesuai dengan
tuntutan atau etika Kerajaan Allah sebagaimana diberitakan dalam Injil Matius 5-7.
Artinya bahwa hidup manusia bisa berlaku dengan benar jika Allah memberlakukan
kuasa dan kehendak-Nya, karena itu manusia dituntut untuk memahami dirinya
sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Bahwa atas dasar itulah maka anak-anak
Kerajaan Allah dituntut untuk hidup berdasarkan kasih dan kehendak Tuhan yang
dinampakan melalui karakter dan sikap hidupnya atau yang disebut hidup baru.

POKOK BAHASAN: VII.1. HIDUP YANG BERTANGGUNG JAWAB


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menjelaskan artinya hidup
bertanggung-jawab sebagai warga kerajaan Allah (orang
Kristen).

Hidup yang bertanggung-jawab merupakankarakter atau sikap hidup anak-


anak Kerajaan Allah. Bertanggung-jawab berarti melakukan kehendak kehendak
Yesus dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Dasarnya ialah bersedia
dengan senang hati dan taat mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup dan mau
setiap saat dibimbing oleh Roh Tuhan.
Manusia pada dasarnya tidak memiliki sifat bertanggung-jawab, karena itu
hidup yang bertanggung-jawab adalah buah Roh yang lahir dan nyata dalam hidup
anak-anak Kerajaan Allah.Mengapa demikian ? Anak-anak duniawi tidak memiliki
sifat atau karakter hidup bertanggung-jawab, sebaliknya anak-anak Kerajaan Allah
dituntut untuk memiliki sifat bertanggung-jawab dalam semua pekerjaan.
Bagaimana bisa melakukannya ? Itulah pelajaran yang hendak diajarkan pada
beberapa minggu ke depan.

MINGGU KE-43
Sub Pokok Bahasan : MENGEMBANGKAT BAKAT (TALENTA)
Bahan Alkitab : MATIUS 25 : 14 - 30
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1.Menceritakan riwayat orang-orang terkenal yang
mengembangkan bakatnya secara maksimal. (Barakh
Obama / Boas Salosa)
2. Menjelaskan bahwa ia juga mempunyai123 bakat atau talenta
yang diberikan Tuhan, dan harus dikembangkan.
3. Bersyukur kepada Tuhan untuk bakat atau talenta yang
dimilikinya.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Matius 25:14-30 berbicara tentang 3 hal pokok, yaitu :
2.1. Ayat 14-15, berbicara tentang apa dan bagaimana Kerajaan Surga. Sama
dengan seorang tuan memberikan kepercayaan hartanya, dalam bentuk
talenta kepada hamba-hambanya.
Ada kepercayaan dan ada harta atau talenta.Talenta adalah ukuran timbangan
seberat 3000sykal sama dengan 34 kg. Dalam PB adalah suatu ukuran jumlah
uang yang sangat besar nilainya, yaitu 6000 dinar (mata uang Romawi, 1
dinar sama dengan upah kerja sehari). Di Indonesia upah kerja sehari adalah
rp.100.000x6000=600.000.000.
Artinya KS sama artinya dengan Allah mempercayakan harta-Nya, kekuasaan-
Nya, kehendak-Nya, kemuliaan-Nya, berkat-berkat dan anugerah-Nya kepada
orang-orang yang ia pilih dan terima menjadi hamba hamba-Nya.Tuhan begitu
percaya para hambanya untuk mengelola hartanya. Tuhan begitu menghargai
para hamba-Nya sehingga mempercayakan harta milik-Nya itu.Dengan
demikian para hamba yang dipercayakan itu adalah orang-orang pilihan-Nya,
orang-orang dekat-Nya, bahkan orang-orang yang dipekerjakan-Nya sehingga
mereka menerima kehidupan, kesejahteraan dan masa depan hanya dari Allah
saja.KS terkait dengan kepercayaan Allah kepada manusia untuk memelihara
dan melabakan harta-Nya di dalam dunia.
2.2. Hal kedua terdapat pada ayat 16-18, berbicara tentang berapa
besar/banyaknya talenta yang dipercayakan kepada para hambanya ? Hal itu
terkait dengan ukuran pemberian sang tuan. Ada yang mendapat 5 talenta ,
ada yang mendapat 2 talenta, dan ada yang hanya mendapat 1 talenta. Tidak
ada yang tidak mendapat kepercayaan itu. Tidak ada yang diabaikan dalam
pemberian kepercayaan itu. Semua hambanya dibagikannya hartanya sesuai
dengan kemampuan masing-masing. Dari teks ini ternyata digambarkan
tentang karakter dan apa yang mereka buat terhadap kepercayaan tuan
itu.Artinya bahwa Tidak ada satu orang beriman tidak mendapat perhatian
dan kepercayaan dari Allah. panggilannya untuk mendapat kepercayaan dari
Allah bagi pelayanan ini.
2.3. Hal ketiga pada ayat 19-30 berbicara tentang konsekwensi dari kepercayaan
dan tanggung-jawab ini adalah yang setia akan diberkati dan ditambahkan
kepadanya perkara-perkara besar, tetapi yang tidak setia, malas dan tidak
jujur akan dibuang dari hadirat Allah.

2. Renungan :
3.1. Ada kepercayaan dan tanggung-jawab yang diberikan Tuhan kepada setiap
orang untuk memuliakan Tuhan. Apakah kita sadar akan hal itu ?Tidak ada

124
orang yang tidak dapat kepercayaan. Semuanya dapat. Sekecil apapun Allah
memberikannya kepada kita. Itu yang hendak dievaluasi hari ini.
3.2. Hal kedua, adalah berapa besar kepercayaan dan tanggung-jawab itu ?
Sudakah anda setia melakukannya ? apakah anda taat dan jujur ?
3.3. Hal ketiga, Apapun juga yang ada pada kita akan diambil oleh Tuhan, jika kita
tidak setia, tetapi jika kita setia, Dia akan memberikan eperkara-perkara besar
kepada kita tidak sama dengan yang ditawarkan dunia ini.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Perumpamaan Yesus; Tafsiran


Injil Matius

6. Ringkasan Cerita :
1.1. Seorng tuan hendak ke luar negeri, ia memanggil hamba-hambanya dan
mempercayakan hartanya kepada mereka.
1.2. Seorang mendapat 5 talenta, 2 talenta dan yang lainnya 1 talenta.
1.3. Yang mendapat 5 talenta melabakannya menjadi 10, yang 2 menjadi 4,
tetapi yang 1 talenta dikuburkannya.
1.4. Tuan itu pulang dan meminta tanggung-jawab ketiganya, yang 5 dan 2
talenta mendapat perkara yang lebih besar, sedang yang 1 talenta
dihukumnya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menanyakan pada remaja apa hobi, bakat atau talentanya,
bagaimana ia menggunakan bakat hobi atau talentanya ? Siapakah yang
memberikan talenta itu ? Pengasuh mencontohkan orang-orang berbakat :
Barakh Obama atau Boas Salosa.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah tuan dan talentanya.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk menggunakan talentanya secara
bertanggung-jawab.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :I Korintus 1 : 5

125
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

126
MINGGU KE-44
Sub Pokok Bahasan : KERAJAAN ALLAH HADIR DALAM HUBUNGAN
YANG BAIK
Bahan Alkitab : MAZMUR 133
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan siapa orang-orang yang paling akrab dalam hidupnya.
2. Menjelaskan tempat mana keakraban itu dimulai dan terjadi dalam
hidup.
3. Menjelaskan keakraban menyatakan kehadiran Kerajaan Allah.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Mazmur 133:1-3 berbicara tentang 3 hal terkait dengan hal rukun atau kerukunan
yang dibangun oleh Tuhan, yaitu :
2.1. Ayat 1, berkata bahwa “rukun itu indah”.Kata “rukun” itu berarti suatu
keadaan hidup antara dua orang atau dua kelompok orang secara bersama
dalam keberagaman dan keperbedaan, atau suatu kehidupan yang dibangun
bersama dalam konteks keperbedaan. Rukun bukanlah satu ragam yang
menuntut sama dalam segala hal, tetapi bagaimana menerima keperbedaan
dalam kasih Tuhan. Rukun itu indah karena menerima perbedaan untuk hidup
bersama.
2.2. Hidup rukun itu sesuai kehendak Allah, sebagaimana disampaikan pada ayat
2.Mengapa kerukunan digambarkan sebagai minyak urapan seorang Imam
Besar ? Karena dalam minyak urapan itu, Tuhan menyatakan sikap-Nya bahwa
Ia berkenaan kepada yang diurapi-Nya. Minyak urapan biasanya dipakai untuk
melantik, mentahbiskan dan mengesahkan atau mengkhususkan seseorang
menjadi milik Allah. Urapan biasanya dilakukan kepada imam, raja, nabi atau
pribadi yang berkenan kepada Tuhan. Minyak urapan yang diberikan kepada
Harun begitu melimpahnya sehingga meleleh ke jubahnya, urapan Tuhan
melindungi Harun, memberkati Harun dan membuat dia kuta dalam
pelayanan Tuhan. Harun berkenan kepada Tuhan.Minyak adalah lambang
suka-cita, lambang ketentraman, lambang penyucian, lambang
penyembuhan.
2.3. Pada ayat 3, kerukunan akan membawa berkat yang digambarkan sebagai
embun yang turun dari gunung Hermon ke gunung Sion, begitulah Tuhan
memberikan berkat-Nya kepada orang-orang percaya yang rukun dalam hidup
mereka. Ayat ini berbicara tentang dua bentuk berkat, yaitu : Berkat ada di
tangan Tuhan dan Berkat Tuhan akan diberikan kepada mereka yang rukun
dalam hidupnya.

2. Renungan :
Kerukunan dalam hidup orang-orang beriman akan menghasilkan berkat Tuhan
bagi banyak orang. Belajarlah untuk hidup bersama dengan orng lain.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

127
4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Kitab Mazmur.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Hidup rukun adalah ciri hidup orang-orang percaya.
6.2. Mazmur 133:1-3 berbicara tentang 3 hal terkait dengan hal rukun atau
kerukunan yang dibangun oleh Tuhan, yaitu :
1) Hidup rukun itu indah (ayat 1)
2) Hidup rukun itu sesuai dengan kehendak Tuhan (ayat 2)
3) Hidup rukun mendatangkan berkat (ayat 3)

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menanyakan pengalaman hidup remaja : siapa saja yang menjadi
teman akrabnya, bagaimana mempertahankan keakraban itu ?
1.2.Pengasuh menjelaskan makna hidup rukun menurut Mazmur 133:1-3
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam hubungan baik dengan siapa
saja.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Mazmur 133 : 1

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

128
MINGGU KE-45
Sub Pokok Bahasan : MEMELIHARA HIDUP
Bahan Alkitab : I KORINTUS 6 : 12 - 20
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menjelaskan apa arti “hidup”.
2. Menjelaskan bentuk-bentuk hidup yang bertanggung-jawab dan yang
tidak bertanggung-jawab.
3. Menyatakan untuk hidup bertanggung-jawab terhadap kesehatan
dirinya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Akitab :
1.1. Percabulan adalah bentuk-bentuk perbuatan dosa seksual dengan
menggunakan seluruh potensi diri untuk memuaskan keinginan daging dan
hawa nafsunya. Percabulan selalu terkait dengan hubungan seksual yang
dilakukan dengan perempuan-perempuan dursila, yang memperdagangkan
dirinya untuk kepuasan nafsunya dan nafsu orang lain.
1.2. Jemaat di Korintus dinasehati untuk jangan menyerahkan diri dan hidupnya
kepada percabulan. Nasehat ini disampaikan karena masyarakat Korintus
mempraktekan hidup dalam percabulan sebagai suatu budaya masyarakat
yang dianggap baik dan biasa-biasa saja. Jemaat harus hidup tidak seperti
budaya percabulan, tetapi jemaat harus sadar bahwa tubuhnya telah
diselamatkan, gunakanlah tubuh untuk kemuliaan Tuhan.

2. Renungan :
Gunakanlah tubuhmu untuk kemuliaan Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Tafsiran Surat Korntus

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemaat di Korintus dinasehati untuk menggunakan tubuhnya untuk
kemuliaan Tuhan.
6.2. Karena tubuh telah diselamatkan, maka harus digunakan untuk kemuliaan
Tuhan.
6.3. Dosa percabulan selalu menghantui hidup manusia.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :

129
1.1. Pengasuh menanyakan pada remaja tentang apa yang mereka pahami
tentang dosa percabulan, berikan contoh. Mengapa orang melakukan dosa
percabulan ?
1.2. Pengasuh menjelaskan alasan mengapa orang percaya harus menggunakan
tubuhnya untuk kemuliaan Tuhan.
1.3. Pengasuh mengingatkan anak akan bahaya dosa percabulan pada masa kini.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :I Korintus 6 : 18

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

130
MINGGU KE-46
Sub Pokok Bahasan : ORANG PERCAYA DITENGAH PEMBAHARUAN
Bahan Alkitab : WAHYU 21 : 1 - 8
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan penglihatan langit baru dan bumi baru.
2. Menyebutkan bentuk-bentuk pembaharuan dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Menjelaskan bahwa pembaharuan hidup yang baik adalah kehendak
Allah.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Dalam penglihatan Yohanes sebelumnya, Allah telah mengalahkan Iblis
(Wahyu pasal 1-20). Yohanes kini melihat Allah menciptakan langit baru dan
bumi baru (Wahyu pasal 21).
1.2. Adapun konsep pembaharuan alam semesta yang dikerjakan Allah
digambarkan dalam Wahyu 21:1-7, yaitu :
1) Ada langit baru dan bumi baru yang dijadikan Tuhan (yang lama sudah
berlalu)
2) Ada kota kudus, Yerusalem baru turun dari surg (bandingkan bentuknya
dalam Wahyu 21:9-27).
3) Ada suara yang berkata : “Kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan
Ia akan diam bersama-sama mereka. Mereka menjadi umat-Nya dan Dia
menjadi Allah-nya”.
4) Keadaannya adalah : air mata mereka dihapus dan maut tidak ada lagi,
tidak ada lagi perkabungan, ratap-tangis dan duka-cita, orang yang haus
akan diberi minum oleh Tuhan dari mata air kehidupan, orang percaya
akan menjadi pemenang karena Dia-lah Allah-nya.
1.3. Dalam masa pembaharuan alam ini, Tuhan menghukum orang-orang yang
tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala, dan semua pendusta
akan mendapat bagian dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang. Itulah kematian yang kedua.

2.Renungan :
Allah sedang melakukan pekerjaan pembaharuan bagi seluruh alam semesta.
Dia kehendaki agar setiap orang percaya dibaharui hidupnya supaya menjadi
pembaharui dalam dunia ini. Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan, jadilah
kuat oleh kasih-karunia Tuhan.

131
3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Menggali Isi Alkitab; Tafsiran Kitab Wahyu.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ada langit baru dan bumi baru.
6.2. Kota kudus dan Yerusalem Baru turun dari surga, dari Allah.
6.3. Kemah Allah ada di tengah-tengah manusia
6.4. Kesusahan manusia dihapuskannya (ayat 4-7)
6.5. Orang-orang jahat kena hukuman Tuhan (ayat 8)

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah pembaharuan alam seperti dicatat dalam Kitab
Wahyu 21:1-8.
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang pembaharuan alam semesta yang sedang
dikerjakan Tuhan dan hukuman Tuhan terjadi bagi mereka yang hidup dalam
dosa (ayat 8).
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam pembaharuan yang dikerjakan
Tuhan dalam hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Wahyu 21 : 3

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)

132
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK BAHASAN: VII.2. HIDUP DALAM MASA-MASA ADVENT


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menjelaskan makna minggu-minggu
advent sebagai masa penantian akan kedatangan Yesus Kristus
serta masa raya natal sebagai kesempatan untuk membagikan
suka-cita natal dengan mereka yang menderita.

Masa raya advent adalah suatu masa selama empat minggu sebelum masa
raya natal, tanggal 24 Desember (malam hari kejadian/kelahiran Tuhan), 25 dan 26
Desember (hari pemberitaan dan penyaksian Kejadian Tuhan I/II). Ada 4 minggu
masa raya Advent.
Apa dan mengapa kita merayakan masa advent sebelum memasuki masa
raya natal ? Kata Advent berasal dari kata Latin, “adventus ” artinya “penantian ”.
Penantian ini terkait dengan datangnya seorang yang berkuasa dan sangat
berharga dalam hidup mereka yang menantikannya. Dalam masa penantian ini, ada
hal yang perlu disiapkan agar kedatangan dia yang dinantikan itu tidak
dikecewakan. Ada prasyarat dari mereka yang menantikannya, jangan membuat dia
kecewa dan murka pada mereka yang menantikannya.
Apakah yang harus disiapkan pada masa penantian itu ? Natal bukanlah
peringatan kelahiran Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia (sebagai seorang bayi),
tetapi natal di zaman ini, berarti menantikan kedatangan seorang Raja dan Hakim
dunia. Karena itu natal memiliki makna ganda : sebagai peringatan syukur kelahiran
Yesus di kandang Betlehem, dan kesiapan untuk kedatangan Yesus yang kedua kali
sebagai Raja dan Hakim dunia. Apakah kita sudah siap untuk ikut dalam perayaan
Sang Raja itu ? Bagaimana cara mempersiapkannya ?
Mazmur 24 menyampaikan kepada kita tentang 2 hal, yaitu :
1) Tuhan disebut sebagai Raja Kemuliaan. Dia-lah yang mempunyai dunia dan kita
yang hidup dalamnya. Dia yang menciptakan, memelihara dan melindungi kita,
karena itu ketika Ia mau datang kepada kita dan kita hendak bertemu dengan
Dia dalam Bait-Nya yang kudus, Ia menetapkan syarat bagi pertemuan kita
dengan Dia.
2) Syarat menurut Mazmur 24 adalah : “Siapakah yang boleh naik ke Gunung
Tuhan ?” atau Syarat apa yang diperlukan untuk datang kepada Tuhan ? : setiap
orang yang mau datang kepada Tuhan haruslah yang bersih tangannya, murni
hatinya, tidak menyerahkan diri pada penipuan, tidak bersumpa palsu, orang
yang mau bertanya tentang kehendak Tuhan, dan mencari Tuhan dalam
hidupnya.

133
MINGGU KE-47 (MINGGU ADVENT 1)
Sub Pokok Bahasan : BUAH YANG SESUAI DENGAN PERTOBATAN
Bahan Alkitab : LUKAS 3 : 7 - 9
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan pemberitaan Yohanes Pembaptis sebagai tuntutan
pembaharuan hidup untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus.
2. Menjelaskan pembaharuan yang perlu diakukan oleh pribadi, gereja
maupun masyarakat untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus.
3. Menyatakan mau hidup dalam pertobatan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Yohanes Pembaptis adalah bayi yang unik dalam PB, karena ia lahir ketika
bapanya Imam Zakharia dan ibunya Elisabeth telah lanjut usia dan tidak
mungkin memperoleh anak. Yohanes pembaptis hidup di padang gurun,
mengenakan jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit (bdn. I Raja.1:8)
makananya ialah belalang dan madu hutan (bdn.Imamat 11:20-23). Yohanes
Pembaptis diutus Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan
Yesus Kristus, Sang Mesias. Apakah yang dilakukan Yohanes sebagai persiapan
bagi kedatangan Yesus ? Itulah yang disampaikan dalam Lukas 3:7-9.
1.2. Lukas 3:7-9 berbicara tentang 3 hal, yaitu :
1) Ayat 7, merupakan isi khotbah Yohanes pembaptis, tentang hukuman
Tuhan bagi mereka yang hidup tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Perbuatan jahat itu digambarkan seperti keturunan ular beludak. Teguran
ini ditujukan kepada para pemimpin agama dan orang Yahudi bahwa
menjadi keturunan Abraham bukan jaminan untuk memperoleh
keselamatan. Keselamatan terjadi jika mereka bertobat dan hidup
menghasilkan buah bagi Kerajaan Allah
2) Ayat 8, merupakan panggilan untuk bertobat, masih ada waktu bagi
pertobatan itu.

134
3) Ayat 9, memberitakan tentang pemilihan dan pemisahan Tuhan, yaitu :
mereka yang bertobat diselamatkan, tetapi bagi yang tidak bertobat akan
dipisahkan lalu dibakar, yaitu kena hukuman Tuhan.

2. Renungan :
Orang percaya adalah anak-anak Kerajaan Allah, yang dipanggil untuk hidup
dalam pertobatan dan menghasilkan buah dalam hidupnya yang memuliakan
Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun Yudea. Ia memakai jubah bulu
unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya adalah belalang dan madu
hutan.
6.2. Yohanes pembaptis memberitakan : “Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga
sudah dekat!”.
6.3. Yohanes inilah yang dimaksud dalam PL, oleh nabi Yesaya sebagai suara di
panag gurun.
6.4. Yohanes menegur orang Farisi dan Saduki serta umat Yahudi supaya
bertobat, mereka disebutnya sebagai keturunan ular beludak dan pohon yang
siap ditebang.
6.5. Yohanes juga menyatakan hukuman dan keselamatan dari Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tokoh Yohanes Pembaptis
1.2. Pengasuh menceritakan kisah tampilnya Yohanes Pembaptis di padang gurun
Yudea dan apa isi khitbahnya.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam pertobatan dan menjelaskan
apa artinya bertobat.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Lukas 3 : 3

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O

135
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-48 (MINGGU ADVENT 2)


Sub Pokok Bahasan : BERJAGA-JAGA
Bahan Alkitab : I TERSALONIKA 5 : 1 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menjelaskan apa yang dimaksud berjaga-jaga.
2. Menjelaskan sikap-sikap masa bodoh dan tidak bertanggung-jawab
terhadap kedatangan Tuhan.
3. Menyatakan sikap yang menunjukan kesiapannya sebagai orang
percaya dalam menantikan kedatangan Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Surat Tesalonika memberikan pengajaran tentang bagaimana orang-orang
beriman hidup dalam penantian akan kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan
itu digambarkan seperti seorang pencuri di waktu malam (ayat 1-7).
1.2. Ayat 8-11 berbicara tentang rencana Allah bagi orang-orang beriman dalam
masa penantian supaya mereka diselamatkan.

2. Renungan :
Masa penantian adalah suatu waktu yang sulit dalam hidup manusia, karena
dunia penuh dengan kejahatan dan dosa. Dalam keadaan ini orang percaya
dipanggil untuk tetap hidup menurut kehendak Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

136
4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Tafsiran Surat Tesalonika.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemat Tesalonika dinasehati untuk hidup dan berjaga-jaga pada masa
penantian kedatangan Tuhan.
6.2. Kedatangan Tuahan digambarkan seperti pencuri di waktu malam.
6.3. Tuhan punya rencana dengan orang-orang beriman pada masa penantian ini.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan makna masa raya advent.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna teks I Tesalonika 5:1-11, tentang kedatangan
Tuhan seperti pencuri di malam hari.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dan berjaga-jaga.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :I Tesalonika 5 : 9

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

137
MINGGU KE-49 (MINGGU ADVENT 3)
Sub Pokok Bahasan : TIDAK ADA YANG TAHU KAPAN WAKTUNYA
Bahan Alkitab : I TESALONIKA 5 : 1 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan “waktu kedatangan Tuhan”.
2. Menyebutkan contoh karakter orang yang memahami waktu
kedatangan Tuhan.
3. Menyatakan sikap yang menunjukan kesiapannya sebagai orang
percaya dalam memahami waktu Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Alkitab mengajarkan tentang teologi waktu dalam 2 pengertian, yaitu :
kronos, waktu yang terus berlangsung sepanjang hari, bulan dan tahun,
disebut kronologis; kairos, waktu khusus yang terjadi dalam hidup manusia
dan dunia. Kedatangan Tuhan terhitung dalam kairos. Waktu khusus yang
disediakan Tuhan untuk menyatakan maksud dan kehendak-Nya bagi dunia
ini.
1.1. Surat Tesalonika memberikan pengajaran tentang bagaimana orang-orang
beriman hidup dalam penantian akan kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan
itu digambarkan seperti seorang pencuri di waktu malam (ayat 1-7). Kairos,
waktu Tuhan, adalah suatu waktu yang unik, yang tidak dapat ditebak, waktu
yang penuh kesulitan dan tantangan, waktu yang gelap, yang tidak dapat
diprediksi kapan terjadinya.

138
1.2. Ayat 8-11 berbicara tentang rencana Allah bagi orang-orang beriman dalam
masa penantian supaya mereka diselamatkan.

2. Renungan :
Masa penantian adalah suatu waktu yang sulit dalam hidup manusia, karena
dunia penuh dengan kejahatan dan dosa. Dalam keadaan ini orang percaya
dipanggil untuk tetap hidup menurut kehendak Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Tafsiran Surat Tesalonika.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemat Tesalonika dinasehati untuk hidup dan berjaga-jaga pada masa
penantian kedatangan Tuhan.
6.2. Kedatangan Tuhan digambarkan seperti pencuri di waktu malam.
6.3. Tuhan punya rencana dengan orang-orang beriman pada masa penantian ini.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan makna masa raya advent.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna teks I Tesalonika 5:1-11, tentang waktu
kedatangan Tuhan seperti pencuri di malam hari.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dan berjaga-jaga.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : I Tesalonika 5 : 8

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu

139
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-50 (MINGGU ADVENT 4)


Sub Pokok Bahasan : PENANTIAN YANG KREATIF
Bahan Alkitab : II TESALONIKA 3 : 1 - 15
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan arti penantian Tuhan bagi orang beriman yang kreatif.
2. Menjelaskan, berdoa dan bekerja adalah bentuk penantian yang
kreatif
3. Menyusun rencana hidup yang kreatif dalam doa dan kerja.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Salah satu cara yang tepat untuk hidup dalam masa penantian Tuhan adalah
bertekun dalam doa. Paulus menasehati jemaat di Tesalonika supaya berdoa
agar ia dan semua teman kerjanya selamat dari orang-orang jahat; Berdoa
supaya Tuhan menyuburkan kasih dan kesaabaran orang-orang beriman;
Berdoa supaya orang-orang yang bekerja dapat menantikan Tuhan dengan
penuh suka-cita dan ketaatan.
1.2. II Tesalonika 3:1-15 mengajarkan 3 hal tentang doa orang percaya, yaitu :
1) Ayat 1-2, Doa untuk tujuan PI, yaitu supaya pelayanan PI berhasil dan
mempermuliakan Tuhan.
2) Ayat 3-9, Doa untuk orang-orang percaya agar hidup mereka menjadi
teladan sebagai syarat menantikan kedatangan Tuhan.
3) Ayat 10-15, Doa untuk ketekunan dalam bekerja. Bekerja adalah cara
mengisi waktu penantian Tuhan dengan cara yang benar.

140
2. Renungan :
Masa penantian adalah suatu waktu yang sulit dalam hidup manusia, karena
dunia penuh dengan kejahatan dan dosa. Dalam keadaan ini orang percaya
dipanggil untuk tetap hidup menurut kehendak Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Tafsiran Surat tesalonika

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemat Tesalonika dinasehati untuk hidup dan berjaga-jaga pada masa
penantian kedatangan Tuhan melalui berdoa dan bekerja.
6.2. Ada 3 hal yang patut dilakukan jemaat Tesalonika menanti kedatangan
Tuhan, yaitu :
1) Ayat 1-2, Doa untuk tujuan PI.
2) Ayat 3-9, Doa untuk orang-orang percaya.
3) Ayat 10-15, Doa untuk ketekunan dalam bekerja.
6.3. Tuhan punya rencana dengan orang-orang beriman pada masa penantian ini.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan makna masa raya advent.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna teks II Tesalonika 3:1-15.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dan berjaga-jaga.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : II Tesalonika 3 : 13

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan

141
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-51 (NATAL 1)


Sub Pokok Bahasan : KELAHIRAN YESUS KRISTUS
Bahan Alkitab : LUKAS 2 : 1 - 7
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah kelahiran Yesus
2. Menyebutkan situasi dan tempat dimana Yesus dilahirkan.
3. Menjelaskan arti kelahiran Yesus bagi kehidupannya.
4. Menyatakan mau menyembah Yesus.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Agustus berarti “kehormatan dan kekuasaan yang diperoleh karena
kemampuan pribadinya”. Agustus adalah gelar yang diberikan kepada kaisar
Romawi yang pertama, yaitu Oktovianus yang memerintah tahun 44 sebelum
masehi (SM) sampai tahun 14 sesudah masehi (M). Selanjutnya gelar ini
digunakan oleh para kaisar Romawi. Kaisar Oktovianus Agustus adalah yang
mengeluarkan perintah untuk mendaftarkan semua orang di seluruh dunia
(Lukas 2:1). Setelah sensus yang pertama ini, bangsa Romawi kemudian
melakukannya setiap 14 tahun sekali, misalnya dalam Kisah Rasul 5:37
1.2. Sensus penduduk ini dilakukan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
Dalam negara kekaisaran seperti Romawi, sistim provinsi dikenal dalam dua
jenis, yaitu Provinsi yang berada dibawah kekuasaan Senat dipimpin oleh
seorang gubernur; sedang Provinsi yang berada dibawah kekuasaan Kaisar
dipimpin oleh seorang Prokurator atau Wali Negeri. Pada saat kelahiran Yesus,
Daerah Yudea masuk dalam wilayah Provinsi Siria yang berada dibawah

142
kekuasaan Kaisar, sehingga diperintah oleh seorang Wali Negeri, yaitu
Kirenius.
1.3. Di mana Yesus dilahirkan ? Ada 2 kemungkinan, yaitu :
1) Kemungkinan pertama adalah di kandang ternak, rumah sebagai tempat
pemeliharaan ternak. Yesus dilahirkan di situ lalu Ia dibaringkan oleh Maria,
ibunya dalam palungan, tempat makan ternak yang dialasi kain lampin.
2) Kemungkinan kedua adalah kandang ternak atau kuda/unta yang disiapkan
di rumah penginapan. Pada zaman modern kita sebut garage (baca: garasi)
mobil. Di sana juga disediakan palungan sebagai tempat makan kuda/unta
atau binatang dari para penginap. Kemungkinan Yesus dilahirkan di garage
atau kandang ternak di rumah penginapan. Kita boleh memilih bahwa
kemungkinan kedua inilah yang mendekati realitas sesungguhnya dari teks
Lukas 2:1-7.
1.4. Ada tiga hal pokok yang disebutkan dalam teks ini, yaitu :
1) Ayat 1-3, bagaimana Tuhan menggunakan Kaisar Agustus dengan
kebijakan politisnya untuk menjalankan janji yang telah dinubuatkan-Nya
berabad-abad lamanya dalam Mikha 5:1.
2) Pendaftaran ini dilakukan oleh orang-orang yang jelas status silsilahnya
atau masih mempunyai hak warisan di tempat asalnya. Mereka harus
kembali ke kotanya sendiri untuk melakukan pendaftaran jiwa di sana.
Yusuf dan Maria pergi dari ke kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota
Daud yang bernama Betlehem. Perjalanan yang jauh dan membahayakan
itu harus dilalui oleh kedua tunangan ini supaya kemuliaan Allah
dinyatakan dalam dunia ini.
3) Ketika berada di Betlehem, kota asalnya sendiri, ternyata tidak ada lagi
tempat bagi mereka di rumah penginapan. Maria bersalin dan lahirlah
Yesus. Ia dibaringkan ibunya dalam palungan, karena tidak ada tempat
bagi mereka yang layak di rumah penginapan. Palungan atau tempat
makan ternak yang kotor dan berbauh itulah satu-satunya tempat yang
ada, tempat yang tersedia bagi kelahiran Juruselamat dunia. Palungan
menjadi lambang dan tanda tidak tersedianya tempat yang layak dan baik
bagi kelahiran Yesus. Tempat yang ada hanyalah palungan hina itu.
Manusia dalam kehinaannya menerima kelahiran Yesus.

2. Renungan :
Kelahiran Yesus di palungan adalah tanda tidak tersedianya tempat yang layak
bagi kelahiran Yesus. Dalam konteks sekarang, masih adakah orang yang tidak
bersedia menerima kelahiran Yesus dalam hidupnya ?

3. Metode : Cerita dan Diskusi (Dramatisasi)

4. Alat Peraga : Gambar

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab;


Para Penguasa pada zaman PB; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah pendaftaran penduduk di
seluruh dunia.
6.2. Semua orang pergi mendaftarkan diri di kotanya,

143
6.3. Yusuf dan Maria pergi dari Nazaret di Galilea ke Yudea ke kota Betlehem
supaya mendaftarkan diri mereka di sana.
6.4. Ketika mereka di situ, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin.
6.5. Maria melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung.
6.6. Dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkannya di dalam
palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjuk gambar palungan lalu menjelaskan apa itu palungan.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah kaisar Agustus mengeluarkan perintahnya.
1.3. Pengasuh menunjuk gambar Yusuf dan Maria dalam perjalanan ke Betlehem,
lalu menceritakan tujuan mereka ke Betlehem dan penuhnya rumah
penginapan.
1.4. Pengasuh menunjuk gambar Yesus di palungan, lalu menceritakan proses
kelahiran Yesus.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk mengasihi Yesus.

2. Aktivitas : membuat palungan natal.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Lukas 1 : 31

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

N ACARA KEGIATAN WAKTU


O
01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat
pagi dan mempersilakan masuk dan
duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian
pembukaan (2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal –
hal praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

144
MINGGU KE-52

EVALUASI PEMBELAJARAN SELAMA SATU TAHUN

145

Anda mungkin juga menyukai