Anda di halaman 1dari 26

Haus Mendengar Firman Tuhan

Oleh:
Ev. Haryo Yulianto, S.E., M.A.

Nehemia 8:1-9

(1) (8-2) maka serentak berkumpullah seluruh


rakyat di halaman di depan pintu gerbang
Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli
kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat
Musa, yakni kitab hukum yang diberikan
TUHAN kepada Israel. (2) (8-3) Lalu pada
hari pertama bulan yang ketujuh itu imam
Ezra membawa kitab Taurat itu ke
hadapan jemaah, yakni baik laki-laki
maupun perempuan dan setiap orang
yang dapat mendengar dan mengerti. (3)
(8-4) Ia membacakan beberapa bagian
dari pada kitab itu di halaman di depan
pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah
hari di hadapan laki-laki dan perempuan
dan semua orang yang dapat mengerti.
Dengan penuh perhatian seluruh umat
mendengarkan pembacaan kitab Taurat
itu. (4) (8-5) Ezra, ahli kitab itu, berdiri di
atas mimbar kayu yang dibuat untuk
peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan
berdiri Matica, Sema, Anaya, Uria, Hilkia
dan Maaseya, sedang di sebelah kiri
berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum,
Hasbadana, Zakharia dan Mesulam. (5) (8-
6) Ezra membuka kitab itu di depan mata
seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi
dari semua orang itu. Pada waktu ia
membuka kitab itu semua orang bangkit
berdiri. (6) (8-7) Lalu Ezra memuji TUHAN,
Allah yang maha besar, dan semua orang
menyambut dengan: "Amin, amin!", sambil
mengangkat tangan. Kemudian mereka
berlutut dan sujud menyembah kepada
TUHAN dengan muka sampai ke tanah. (7)
(8-8) Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin,
Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita,
Azarya, Yozabad, Hanan, Pelaya, yang
adalah orang-orang Lewi, mengajarkan
Taurat itu kepada orang-orang itu,
sementara orang-orang itu berdiri di
tempatnya. (8) (8-9) Bagian-bagian dari
pada kitab itu, yakni Taurat Allah,
dibacakan dengan jelas, dengan diberi
keterangan-keterangan, sehingga
pembacaan dimengerti. (9) (8-10) Lalu
Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan
imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang
Lewi yang mengajar orang-orang itu,
berkata kepada mereka semuanya: "Hari
ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu.
Jangan kamu berdukacita dan menangis!",
karena semua orang itu menangis ketika
mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.

Pendahuluan

Satu-satunya standar kebenaran adalah Firman


Tuhan.

Hal yang terutama bukanlah besarnya gedung,


bukan juga banyaknya jemaat ataupun kokoh /
solidnya organisasi di dalam suatu gereja.
Tetapi bagaimana pengajarannya di sana.
Adakah ketundukan terhadap firman Tuhan?
Adakah keterbukaan untuk menerima
kebenaran yang disampaikan melalui kitab suci?
Adakah jemaat diarahkan kesana? Yaitu ke arah
cinta Tuhan dan kebenaran firmanNya di dalam
Kristus?

1) Berkumpul untuk mendengar firman


TUHAN.

Mereka berkumpul untuk maksud tujuan yang


mulia. Tujuan religuis yang patut dicontoh. Sikap
mereka menjadi teladan, baik bagi generasi
sekarang maupun yang akan datang.

Bdk. dengan jaman sekarang, banyak orang


yang berkumpul untuk pemufakatan jahat.

Berkumpul untuk menjatuhkan reputasi


seseorang bahkan hamba Tuhan.

Aplikasi
Apakah saudara antusias dan sukacita saat ada
pemberitaan firman Tuhan atau membaca
Alkitab dan renungan?

Antusias menyambut firman Tuhan, fokus dan


diam tenang dalam mendengar adalah bentuk
menghormati Allah.
Ada beberapa sikap yang tidak menghargai
firman yang sedang diberitakan yang umumnya
ada di banyak jemaat gereja:

Mengantuk bahkan tertidur


Kelelahan
Mengganggu yang sedang mendengar
Asyik ngobrol, ngrumpi
Makan permen
Mainan HP
Berulang-ulang melihat jam tangan
Gelisah dengan menggesek-gesekkan kaki di
lantai dsb.

a) Keharusan membawa keluarga beribadah.


Matthew Henry :

Tuan rumah kepala dari tiap keluarga harus


membawa keluarga mereka untuk beribadah
kepada Allah.

Wanita dan anak-anak memiliki jiwa untuk


diselamatkan, dan oleh karena itu
memperkenalkan mereka dengan firman Allah,
dan untuk menghadirkan anugerah kasih
karunia.

Saat mereka cukup mempunyai alasan, anak-


anak kecil harus dilatih dalam hal keagamaan.

Para pelayan ketika pergi ke mimbar, harus


membawa Alkitab mereka bersama dengan
mereka; Ezra melakukannya.

b) Berbicara dan melakukan firman


Tuhan.
Dari situ mereka harus mengambil
pengetahuannya; sesuai dengan peraturan itu
mereka harus berbicara, dan harus
menunjukkan bahwa mereka juga
melakukannya.

Membaca Kitab Suci di hadapan majelis-majelis


agama adalah tata cara Allah, dimana Dia
dihormati, dan gerejanya diperbaiki.

Aplikasi

a) Hal Pembacaan Kitab Suci.

Kita perhatikan disini bahwa aturan-aturan


dalam Kitab Suci dibacakan. Itu artinya jemaat
dilatih untuk bukan sekedar tahu ataupun
mengenalnya, tetapi juga tunduk,mtaat dan
patuh terhadap isinya, dan mereka semua
melakukannya.

Membaca, menyimak baik-baik pembacaan


Kitab Suci adalah juga salah satu cara
menghormati Allah dan memperbaiki gereja.
Maka adalah sungguh memalukan jika perkara
di dalam gereja diselesaikan melalui meja
pengadilan. Sebab selama kedua belah pihak
yang berselisih itu tunduk pada kebenaran,
selalu ada jalan keluar. Yaitu dengan spirit
sama-sama untuk kemuliaan Tuhan.

b) Kepala Keluarga Harus memimpin


dalam hal ibadah.

Adakah kaum bapak-bapak, kepala keluarga


dengan penuh setia dan sukacita memimpin
keluarganya untuk beribadah bersama pada
hari Minggu?

Atau sudah merasa cukup menitipkannya ke


istri atau pembantu dan taxi/ ojek online untuk
mengantar mereka ke sekolah Minggu?

Prioritas kita sebagai kepala keluarga haruslah


jiwa anak-anak yang dibawa kepada Kristus
untuk tumbuh kuat berakar hingga berbuah di
dalam Dia untuk keselamatan mereka sendiri.
2) Meminta Ahli Kitab.

Untuk mendengar pemaparan ahli Kitab. Jadi,


mereka bukan mengundang orang yang asal-
asalan.

Bdk. Dengan beberapa gereja dan persekutuan


yang mengundang seadanya orang untuk
berkhotbah. Bahkan seseorang yang tidak
pernah tahu pemahaman Alkitab dan tidak
mempunyai latar belakang teologi.

Bisa dibayangkan akan terjadi kekacau balauan


dalam penyampaian. Bukan apa yang Alkitab
maksud, tetapi apa yang dia maksud sendiri
karena keterbatasan pemahaman.

Memang Roh Kudus bisa memimpin siapa saja


untuk bisa menyampaikan kebenaran. Tetapi
Roh Kudus tidak akan memimpin orang yang
malas atau tidak mau belajar baik-baik firman
Tuhan!

Mereka yang malas atau tidak mau belajar


beralasan rasul-rasul juga bukan orang-orang
terpelajar. Tetapi mereka lupa bahwa rasul-rasul
diajar langsung oleh Yesus: Tuhan dan
Juruselamat. Yang tidak bisa ditandingi oleh
rektor STT manapun juga.
a) Agar bisa lebih memahami.

Matthew Henry :

Membaca itu bagus, dan khotbah itu bagus,


tetapi dengan menguraikannya, membuat
pembacaan bisa dipahami dengan lebih baik,
dan dengan berkhotbah, menjadi semakin lebih
meyakinkan.

Khotbah yang baik dan menarik akan membuat


lebih meyakinkan lagi bagi yang
mendengarkannya. Imannya bisa dibangunkan,
semangatnya bisa di dorong dikobarkan..dan
pengharapan di dalan Tuhan bisa lebih
ditekankan lagi: bahwa Allah, adalah satu-
satunya Pribadi yang bisa dipercaya,
diharapkan dan satu-satunya yang bisa
diandalkan.
Ezra yang ahli Kitab itu dipanggil, supaya setiap
orang dapat mendengar dan mengerti.

Supaya nantinya mereka tidak bingung atau


bahkan salah mengerti terhadap yang Kitab
tersebut maksud.

b) Mendengar firman adalah Ekspresi religius.

Jamieson, Fausset and Brown :

berbicara kepada Ezra sang juru tulis untuk


membawa kitab hukum Musa - dia telah datang
ke Yerusalem dua belas atau tiga belas tahun
sebelum Nehemia.

Dia tinggal di sana atau kembali ke Babel untuk


mematuhi perintah kerajaan, dan untuk
melaksanakan tugas penting. Dia telah kembali
bersama Nehemia, tapi dengan kapasitas di
bawahnya. Sejak penunjukan Nehemia, Ezra
telah pensiun ke kehidupan pribadi.

Ezra telah bekerja dengan ramah dan rajin,


bekerja sama dengan mantan patriotnya.

Pastor yang saleh ini telah mencurahkan waktu


dan perhatiannya terutama untuk
menghasilkan edisi lengkap dari Kitab-kitab
Kanonik.

Bacaan umum Kitab Suci diwajibkan oleh


hukum Taurat untuk dibuat setiap tahun
ketujuh; tetapi selama periode penahanan ini,
praktik yang sangat baik ini, dan banyak
lainnya, telah lenyap, sampai dihidupkan
kembali, pada kesempatan ini. Bahwa ada
keinginan yang kuat dan umum di antara
orang-orang buangan yang kembali di
Yerusalem untuk mendengar firman Allah yang
dibacakan kepada mereka menunjukkan nada
perasaan religius yang sangat meningkat.
c) Mengingat kebenaran-kebenaran
yang tertulis.

Matthew Henry :
Ini menyenangkan Allah di hampir setiap
zaman gereja telah dibangkitkan.

Tidak hanya mereka yang telah memberitakan


Injil, tetapi juga mereka yang telah mengingat
kebenaran-kebenarannya secara tertulis;
Dengan berusaha untuk menjelaskan Kitab
Suci.

Aplikasi

Penting sekali memperkenalkan Kitab Suci


sedini mungkin sejak anak-anak kita masih
kecil. Sehingga mereka bisa tumbuh dalam
terang firman Tuhan dengan bimbingan orang
tua.
Kalau mereka sejak kecil sudah akrab dengan
Kitab Suci, pada saat besarnya nanti, akan
menguji segala hal dengan kebenaran yang di
dalamnya.

3) Seluruh umat mendengarkan dengan penuh


perhatian.

Matthew Henry:

Firman Allah menuntut perhatian.

Jika melakukan kecerobohan, kita akan banyak


membiarkan banyak orang tergelincir di dalam
mendengar, bahaya dari kelalaian akan
membiarkan kita semua tergelincir setelah
mendengarnya.

Refleksi
Bdk. Dengan mereka yang mengantuk, tidur
atau mainan HP saat ini.

Yang tertidur baru bangun setelah terdengar


rame-rame mengatakan : Amien.

Sikap yang cuek saat pemberitaan firman


menunjukkan sikap yang tidak tunduk pada
firman Tuhan. Sama dengan melecehkan Allah
sendiri. Karena Alkitab adalah kesaksian Allah.
Kita belajar dari bangsa Israel yang sudah keluar
dari pembuangan ini untuk mendengar firman
TUHAN dengan baik-baik.

a) Mendengar dengan siap.

Matthew Henry :

Mereka mendengar dengan sangat siap, dan


memikirkan setiap firman itu.

Aplikasi

Mari belajar untuk disiplin


mempersiapkan diri sebelum berangkat ke
gereja pagi, siang ataupun sorenya.
Kalau perlu Sabtu malam istirahat yang cukup
supaya bisa datang tepat waktu ke gereja dalam
keadaan fit, fresh, segar dan sukacita.

Peringatan untuk yang mengadakan ibadah


Sabtu malam, biasanya kaum muda (youth
fellowship): jangan sampai acara itu selesai
sampai larut malam sehingga pemuda kurang
istirahat dan besoknya tidak bisa melayani dan
beribadah dengan baik.

b) Memberitakan Kitab Suci untuk menghibur


dan menyatakan kesalahan Israel.

Jamieson, Fausset and Brown :

Ezra membawa dan menjelaskan hukum Musa,


dan Allah memberkati umat manusia, Nehemia
8 : 1-8. Nehemia dan Ezra menghibur orang-
orang, Nehemia 8: 9-12. Keteguhan orang-
orang untuk mendengar dan menerima
instruksi hukum Taurat,

Kitab Taurat, firman Allah adalah satu


satunya pedoman hidup orang Israel.

Generasi pembuangan meminta Esra


membacakan Taurat Musa.

Mereka berduka karena menyadari nenek


moyangnya telah melanggar ketetapan Allah,
oleh sebab itu mereka dibuang. Saat dosa dan
kesalahan nenek moyang mereka dinyatakan,
mereka sadar.

Hati mereka berduka tapi dihibur oleh Ezra dan


Nehemia.

c) Kitab Suci adalah standar untuk menguji


semua yang telah didengar.

Matthew Henry :
Semua yang kita dengar harus diuji dengan
Kitab Suci.

Kitab suci adalah satu-satunya standar untuk


menguji semua yang di dengar. Apakah itu dari
tradisi, budaya, atau oral tradition: cerita turun
temurun dari nenek moyang: semua harus diuji
dengan kitab suci.

Aplikasi

Hanya yang sesuai selaras dengan kitab suci


saja yang dijadikan patokan atau pegangan
hidup.

Yang bertentangan dengan kitab suci harus


ditinggalkan.

Kita harus menyayangkan atau mengutamakan


firman Tuhan diatas yang lainnya. Apakah itu
tradisi nenek moyang, adat istiadat ataupun
budaya yang sudah turun temurun.
Yang penting adalah sikap dan penyesalan
mereka.

Terhadap pelanggaran nenek moyang mereka


yang tidak bersyukur dan melawan perintah
Allah dengan penyembahan berhala.

Sehingga mereka sadar untuk tidak


mengulanginya lagi.

Generasi yang lahir di pembuangan merasakan


beratnya hidup di pembuangan dan mohon
ampun kepada Allah serta bersujud.

Dulu mereka tidak mndapatkan teladan yang


baik dari orang tua mereka.

Pertobatan adalah langkah awal reformasi


orang percaya.

Ada perubahan hidup. Ada langkah nyata.

Saat firman diberitakan, mohon hikmat


pimpinan bimbingan Roh Kudus.
Firman Tuhan bermata dua. Berlaku bagi yang
memberitakan dan yang mndengar.

Untuk memperbaiki kelakuan


Mendidik
Menyatakan kesalahan

Israel menyadari sebab penderitaan adalah


karena ketidak taatan nenek moyangnya.

Firman Tuhan harus menjadi santapan favorit


setiap hari.

Teruskan firman Tuhan dan mempersiapkn


anak cucu utuk dibangun dengan firman Tuhan.

Teladan yang baik, hidup dekat dengan firman


Tuhan. Kekuatan dan penuntun jalan hidup
percaya.

Penutup
Kebersamaan dalam satu keluarga
terutama keluarga besar itu sangat
penting.

Tapi bukan untuk hura-hura pesta pora


atau yang sia-sia.

Keluarga berkumpul adalah saat yang terbaik


untuk beribadah dan mendengar firman Tuhan.

Kalau perlu mengundang pembicara, pelayan


Tuhan yang setia terhadap kebenaran Kitab
Suci agar kita bisa lebih memahami, sebagai
bentuk ekspresi religius kita kepada Allah.

Juga untuk mengingat kebenaran-kebenaran


yang tertulis, mendengar dengan penuh
perhatian, dengan kesiapan, yang menghibur,
menyatakan kesalahan agar kita bisa menguji
segala sesuatu dengan terang kebenaran firman
Tuhan.

Pengenalan dari Firman Tuhan ini bukan untuk


diri sendiri, bukan supaya kita besar kepala
dengan banyaknya pengetahan atau yang kita
dapatkan dari Kitab Suci, tetapi ini untuk kita
pakai melayani, pergi keluar mengerjakan
amanat agung untuk pekabaran Injil sampai
dengan pemuridan yang bermultiplikasi dan
bertransformasi yang hidup agar Kristus makin
ditinggikan dimuliaksn dimana mana.

Tuhan memberkati.

Amien

Anda mungkin juga menyukai