Anda di halaman 1dari 6

ARTI DAN MAKNA SAKRAMEN PENGUATAN

I. Mengambil inspirasi dari Kitab Suci Lukas 4: 14-21

Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar

tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di

rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. Ia datang

ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada

hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca

dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah

dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada

pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan

kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus

AkuKemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada

pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu

tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya:

"Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

a. Roh Kudus memberdayakan Yesus untuk memberitakan Kabar

Baik (evangelisasi).

Yesus berkata tentang diri-Nya sendiri: "Roh Tuhan ada pada-Ku,

oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik

kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk

memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,....."

(Luk 4:18-19).

Para murid yang telah dikuasai oleh ketakutan setelah peristiwa

penyaliban Yesus yang berakhir dengan kematian Yesus,

menyembunyikan diri dalam sebuah rumah tertutup. Meskipun

mereka tahu bahwa kebangkitan Yesus yang telah mereka


Penguatan Paroki St Arnoldus Bekasi

saksikan sendiri harus diberitakan, tetapi mereka tidak memiliki

keberanian. Sebelum Roh Kudus datang mereka benar-benar tidak

berdaya. Ketika Roh Kudus dinyatakan seperti yang dijanjikan oleh

Yesus, para murid berdaya dan berani memberitakan kebangkitan

Yesus, tidak hanya person to person, tetapi in public. Mereka

mewartakan kepada umum tanpa peduli latarbelakang dan bahasa

mereka yang mendengarkan; tanpa khawatir akan kemampuan

mereka sebagai pewarta (karena mereka adalah kaum nelayan)

sebab mereka yakin Roh Kudus sendiri akan menjelaskan kepada

semua orang yang mendengar pemberitaan mereka.

b. Yesus menganugerahkan Roh Kudus untuk memberdayakan kita

melakukan evangelisasi. Maka kata Yesus sekali lagi, 'Damai

sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian

juga sekarang Aku mengutus kamu.' Dan sesudah berkata

demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata,

'Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang,

dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap

ada, dosanya tetap ada' " Waktu itu di Yerusalem diam orang-

orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.

(Yoh 20:19-23).
II. Peristiwa Pentakosta merupakan Sakramen Penguatan Gereja

Perdana

Kisah Para Rasul 2:1-11

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu

tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan

angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang

bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka

penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata

dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu

kepada mereka untuk mengatakannya. Ketika turun bunyi itu,

Halaman : 36

Penguatan Paroki St Arnoldus Bekasi

berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka

masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa

mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu

berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang

Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka

berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai

di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk

Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan

Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan

Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun

penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita

mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang

perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Mereka semuanya

tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata

seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"


a. Roh Kudusturun, atas para rasul menggambarkan suatu ciptaan baru.

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit

suatu bunyi seperti tiupan keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk, dan

tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka

masing-masing. Maka
penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkatakata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan oleh Roh itu

kepada mereka untuk mengatakannya" (lihat Kis 2:1-11).

b. Pesan Pentakosta: Pencurahan Roh Kudus bagi Gereja

Pada hari Raya Pentakosta, Roh yang memberdayakan Yesus untuk


evangelisasi itu diberikan kepada Gereja, Untuk meneruskan karyaNya, evangelisasi. Pada hari Raya
Pentakosta, Roh yang
Penguatan Paroki St Arnoldus Bekasi

memberdayakan Yesus untuk evangelisasi itu diberikan kepada

Gereja, untuk meneruskan karya-Nya, evangelisasi.

c. Buah Sakramen Penguatan:

1. Menjadikan kita sungguh Anak Allah

2. Menyatukan kita lebih teguh dengan Kristus

3. Menambahkan karunia Roh Kudus dalam diri kita

4. Mengikat kita lebih sempurna dengan Gereja

5. Menganugerahkan kepada kita kekuatan Roh Kudus

III. Menggali pengalaman iman

Joan sebagai seorang anggota OMK ingin terlibat aktif dalam

kegiatan Gereja baik di wilayah maupun paroki. Namun dia

sering merasa kurang percaya diri dan takut diremehkan oleh

teman-temanya yang sudah lebih dulu aktif dan menurutnya

sangat hebat dalam hidup menggereja. Ketika dia mendengar

ada pendaftaran untuk menerima Sakramen Penguatan dia

mendaftar. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali

katanya dalam hati. Setelah mengikuti pelajaran persiapan

Sakramen Penguatan hatinya mulai berkobar. Ingin rasanya

proses persiapan ini cepat selesai agar dia segera menerima Roh

Kudus dari tangan Bapa Uskup.

Setelah menerima Sakramen Penguatan, dia memberanikan diri

untuk mendaftar Menjadi putra altar, dan mulai aktif dalam

kegiatan-kegiatan lainnya. Joan sekarang mempunyai banyak

teman yang selalau mendukungnya untuk aktif dan melayani

Gereja, baik dalam liturgi sebagai anggota koor, mazmur,

maupun tata laksana perayaan ekaristi. Joan sekarang merasa

bahwa Roh Kudus memmampukan dia untuk menjadi anggota

Gereja sepenuhnya.
IV. PERTANYAAN

1. Mengapa Peristiwa Pentakosta disebut Sakramen Penguatan

bagi Gereja Perdana?

2. Apa perbedaan Joan sebelum dan sesudah menerima Roh

kudus dalam Sakramen Penguatan?

3. Apa yang biasa menghalangi kita untuk aktif dalam kegiatan

hidup menggereja?

4. Mengapa Joan sekarang merasa menjadi anggota Gereja

sepenuhnya?

Anda mungkin juga menyukai