2. PROLOG.
Sejarah Pekabaran Injil di dunia ini berlangsung atas perintah Yesus yang dikenal
dengan Amanat Agung dan jaminan penyertaan-Nya, yang disampaikan kepada
murid-murid-Nya sebelum dan sesaat menjelang terangkat ke sorga, dalam Injil
Matius 28:19-20 dan Kisah Para Rasul 1:8;
“Karena itu pergilah,jadikan semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dengan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang kuperntahkan kepadamu. Dan Ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai pada akhir zaman”. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau
Roh Kusdus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.
Amanat untuk menyampaikan kabar Keselamatan bagi manusia inilah, yang
telah mengelora dalam diri mendorong dan menyatukan pandangan dua orang
tokoh Gereja dari negera; Jerman dan Belanda yakni ; Pendeta Johannes Gossner
dan Pendeta Ottho Helldrin, untuk merancang dan mewujudkan keselamatan Allah
bagi bangsa Papua.
Johannes Gossner pernah menyampaikan pergolakan batingnya untuk
pengutusan para penginjil ke seluruh dunia termasuk ke Tanah New Guenia, sebab
itu pada suatu kesempatan pentabisan utusan-utusan zending Berling pertama,
tahun 1833 ia menyampaikan bahwa; “Saya berpendirian bahwa zending atau
pekabaran Injil diantara segala bangsa dan pada segala zaman, merupakan
pekerjaan yang paling perlu, yang paling berakar dalam hakekat agama Kristen, yang
paling diberkati dan yang paling suci dan penting, yang harus diterima oleh semua
orang Kristen yang sejati dan oleh seluruh gereja protestan. Dan tujuan pekerjaan ini
ialah menanamkan dan menyebarkan agama Kristen, membawa keselamatan kepada
bangsa-bangsa, kepada sesama kita manusia serta saudara-saudara kita yang turut
ditebus bersama kita”.
Johannes Gossner dan Ottho Helldrin adalah sutra dara dari sejarah keselamatan
bagi manusia Papua. Pemeran utamanya adalah penginjil Carl Willem Ottow dan
Johann Gotlob
Geissler.
Pada tanggal 25 Juni 1852, Gossner dan Heldring melepas keberangakatan
kedua penginjil dari pelabuhan Rotterdam Belanda dengan kapal menujuh Batavia,
sebagai daerah transit pertama sebelum ke Tanah New Guenia dan tiba di Batavia
Pelaksana Harian Majelis Jemaat GKI DIASPORA KARADIRI 2
Tata Ibadah HUT Masuknya INJIL ke-167 di Tanah Papua ( 5 Februari 1855 -5 Februari 2022)
pada tanggal 7 oktober 1852. Selama Di Batavia mereka tinggal 1 thn 6 bulan,
sambil mendirikan sekolah bagi pendidikan anak pribumi dan Tionghoa dan juga
mempelajari bahasa Melayu.
Tanggal 9 Mei 1854 mereka meninggalkan Batavia menujuh Ternate, tiba
tanggal 30 Mei 1854. Tinggal di Ternate selama 8 bulan, dari bulan Juni 1854 s/d
Januari 1855, sambil mempelajari bahasa Arafuru , karena menurut dugaan mereka
bahwa, bahasa Arafuru lah yang digunakan oleh orang-orang di Tanah New Guenia ,
tetapi kenyataannya tidak seperti yang diduga sebelumnya.
Pada tanggal 12 Januari 1855 , Carl Willem Ottow dan Johann Gotlob Geissler
bertolak dari Ternate menujuh teluk Dore Manokwari –Mansinam yang dalam peta
dunia disebut sebagai “wilayah Iblis atau dunia hitam”. Selama tiga minggu 2 hari
mereka berada dalam perjalanan menujuh Tanah New Guinea. Akhirnya tibalah
mereka pada pagi hari minggu zending tanggal 5 Februari 1855, jam 06.00 di pantai
pulau Mansinam – Manokwari.
Sesaat menginjakkan kakinya dipantai pulau Mansinam, kedua Penginjil ini
menabiskan seluruh pekerjaan Pekabaran Injil di Tanah New Guenia dengan kata-
kata tabisan ; “Dalam Nama Tuhan, Kami menginjakkan kaki di Tanah ini”.
Setelah mengucapkan kata-kata tabisan ini, kedua penginjil masuk kedalam semak-
semak lalu berlutut disana; untuk mencurahkan isi hati , berdoa kepada Tuhan,
supaya mendapatkan kekuatan spritual, tenaga, terang dan kebijaksanaan, agar
semua dapat dimulai dengan sungguh-sungguh baik, dan agar Tuhan, sudih menaruh
belas kasihan kepada orang-orang (papua) kafir yang malang itu”).
(Kamma,F.C.1981:46-49).
Mansinam merupakan titik awal tibanya kabar baik, Injil Kerajaan Allah, dan dari
Manokwari Injil menyebar keseantero Tanah New Guenia, walaupun tidak terjadi
bersamaan waktunya. Tindakan Allah untuk membebaskan manusia Papua,
merupakan kasih KaruniaNya semata-mata, Supaya suku bangsa yang mendiami
tanah Papua diselamatkan dari belenggu penjajahan iblis yang sekian abad lamanya
hidup dalam cengkaraman maut.
Sejak saat itu Injil yang adalah kekuatan Allah, merembet dari Mansinam
menyusuri pantai Utara, Selatan, Timur, Barat dan ke pegunungan tengah tanah ini
dan lambat-laun memutuskan mata rantai iblis dan membebaskan bangsa Papua
untuk menikmati hidup yang lebih bebas, lebih baik, lebih aman, lebih damai dan
mengalami hidup sejahtera diatas tanah Papua, sambil memberitakan nama-Nya ke
seluruh dunia dan menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kedalam
dunia ini.
Majelis Jemaat .
Menyanyi Sambut Ibadah Jemaat disilahkan berdiri .(Ny.Rohani no.47: 1- 3.
Do=es ).
Pelaksana Harian Majelis Jemaat GKI DIASPORA KARADIRI 3
Tata Ibadah HUT Masuknya INJIL ke-167 di Tanah Papua ( 5 Februari 1855 -5 Februari 2022)
1. Bangsa dunia, hai bersoraklah ! ,tepuk tanganmu bagi Tuhan Hu,
Dengan nyanyian puji-pijian. Maha tinggi Hu, firman-Nya teguh.
Bumi gementar; Rajanya besar. Segenap dunia patut menyembah.
2. Bangsa lain telah ditaklukkan-Nya pada kita yang aman dan senang,
Duduk di neg’ri indah tak terp’ri. Tanah pilihan dipusakakan bagai
Milik sah Yakub hamba-Nya. Kasih Tuhan itulah teguh.
3. Tuhan naik dengan sorak-soraian. Sangkakalah-Nya nyaring bergema.
Mari, bunyikan mazmur pujian. Mari, pujji Hu, nyaring dan merdu.
Seg’nap dunia, nyanyi bagi-Nya, Tuhan yang benar, Raja yang besar
5. PENGAKUAN DOSA.
Pelayan : Sekarang kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, yan Maha Kudus
sambil Mengaku kesalahan kita dengan sungguh-sungguh dan berdoa
supaya oleh kasihNya kita menerima pengampunan dan keselamatan
yang daripada-Nya. Baiklah dalam doa ini setiap orang memberitahukan
semua kesalahannya kepada Tuhan dan berkata:
Pel+Jmt : Kasihanilah aku, Ya Tuhan, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah
pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar ! Bersihkanlah aku
seluruhnya dari kesalahanku , sebab aku sendiri sadar akan
pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap
Engkau aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat.
Sesungguhnya dalam kesalahan, aku diperanakan, dalam dosa aku
dikandung ibuku.
Pelayan : Ya Tuhan, semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar,
maka kami akan selamat. Dengarkanlah doa umat-Mu, dalam nama
Yesus Kristus, kami mohon:
Pel+Jem : Amin.
MENYANYI : Ny.Mazmur no.25: 1 (Aku angkat selamanya), do=g
1. Aku angkat selamanya, jiwaku kepada-Mu. Tuhan, janganlah kiranya, malu
pengharapanku.
Jangan bangga seteru. Tak kecewa yang selalu Menantikan dikau,Hu
pengkhianat akan malu.
PADUAN SUARA / VOKAL GROUP: …………………
12. BERKAT :
Pelayan : Pulanglah dengan damai sejahtera, dan terimalah berkat Tuhan:
“ Semoga Allah sumber Pengharapan, memenuhi kamu dengan
segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh
kekuatan Roh kudus, kamu berlimpah-limpah dalam
pengharapan”.(Roma,15:13).
Pel +Jmt : Amin, Amin, A…A……min.