Makna Natal
Kata Natal berasal bahasa Latin Dies Natalis (artinya Hari Lahir) yang disadur
ke bahasa Indonesia melalui bahasa Portugis: Natal yang artinya kelahiran.
Dasar bagi kita untuk merayakan natal adalah peristiwa pada malam kelahiran
Yesus Kristus, ketika para Malaikat di sorga mengumandangkan pujian:
Solideo Gloria; dan para gembala memuliakan Allah dalam perjumpaannya
dengan Kristus; serta kedatangan para majus. Namun perayaan itu tidak
dilanjutkan jemaat mula-mula karena hidup kerohanian mereka terarah pada
kebangkitan Yesus. Perayaan Natal barulah dilaksanakan kembali pada abad
ketiga (221) oleh Sextus Julius Africanus dengan penetapan tanggal 25
Desember, dan diterima secara luas pada abad ke-5 sebagai sebuah penegasan
mengenai Kristus sebagai Juruselamat dunia, menghadapi maraknya
penyembahan kepada dewa Matahari pada masa itu. Natal adalah peristiwa
besar, ketika Tuhan melawat umatNya melalui Firman Allah, yaitu Yesus
Kristus yang menjadi Manusia. Hal ini dinyatakan oleh Injil Yohanes 1:1-2,14
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yesus Kristus adalah
Firman Allah yang menjadi Manusia. Hal ini juga senada dengan kesaksian
dalam Ibrani 1:1-4 “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam
pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-
nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima
segala yang ada.
BERHIMPUN MENGHADAP ALLAH
1. Persiapan - Malam natal seharusnya menjadi acara yang khusus bagi sebuah
keluarga.
Jemaat-jemaat disarankan untuk tidak membuat kegiatan pada malam natal -
Setiap
anggota keluarga sebaiknya terlibat dalam akta liturgi. Sebaiknya lilin natal
disiapkan
sebanyak anggota keluarga. Jika ada anggota keluarga yang berada di tempat
lain karena pekerjaan atau studi, ekspresi kerinduan dapat diwujudkan melalui
sebuah lilin untuk mereka.
P : Tak terasa, setahun t’lah berlalu. Malam ini kita kembali berkumpul
merayakan Natal, walau dalam perayaan ini kita merayakannya tanpa ..........
(Sebutkan anggota keluarga yang tidak hadir). Sekalipun demikian, kita
sama-sama percaya Keselamatan Bagi Keluarga Sudah Nyata. Karena itu,
mari bersama kita muliakan nama-Nya yang Kudus.
J : Kami siap memuliakan nama-Nya.
Menyanyikan ”Hai Kota Mungil” (KJ 94 : 1,2)
Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap;
bintang di langit cemerlang melihat kau lelap.
Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang baka:
harapanmu dan doamu kini terkabullah.
Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhanmu;
malaikatlah penjagaNya di malam yang teduh.
Hai bintang-bintang fajar, b’ritakan Kabar Baik:
Sejahte-ra di dunia! Segala puji naik!
3. Votum
PF Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan
bumi.
J Amin
4. Salam
PF Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan
Yesus Kristus menyertai kamu.
J "Dan menyertaimu juga"
5. Percakapan keluarga
(Yang disampaikan seputar permohonan maaf dan terima kasih satu dengan
yang lain)
10. Khotbah
Keselamatan Bagi Keluarga Sudah Nyata
Bagi orang Yahudi maupun beberapa agama lain memahami bahwa
keselamatan ditentukan oleh perbuatan baik seseorang pengaruh ajaran
tersebut juga berkembang di tengah-tengah kehidupan orang-orang Kristen
di pulau Kereta, Paulus mengingatkan agar Titus sebagai utusan Tuhan
memperingatkannya kepada Jemaat agar mereka memahami tentang
keselamatan sebagai sebuah anugerah dari Allah dan bukan usaha manusia,
ayat 11 mengatakan “karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan
semua orang sudah nyata”, Paulus mengajarkan tentang kasih karunia dan
keselamatan karena pemahaman mereka tentang injil secara keliru.
Keselamatan umat manusia adalah sebua anugerah, pemberian, kemurahan
hati, pahala, dalam surat Roma 3:10 inilah yang mendasari mengapa Allah
menyatakan kasih karuniaNya, yaitu supaya kita yang berdosa beroleh
pembebasan.
Kasih karunia Allah nyata dalam kelahiran Yesus Kristus yang kita
rayakan sekarang ini. Kasih karunia itu dinyatakan lewat keluarga Yusuf
dan Maria. Kerelaan Maria mengandung bayi Yesus dan ketulusan Yusuf
menerima rancangan Allah dalam keluarga mereka membuat semua orang
menerima Kasih karunia itu termasuk
kita semua dalam keluarga kita ini, karena semua keluarga yang
menyadari bahwa keselamatan telah terjadi dalam keluarganya tentulah
menaru pengharapan kepada yang memberinya keselamatn itu. Mungkin
ada keluarga yang sedang mengalami masalah ekonomi karena korona,
penyakit, kemiskinan, susah mendapat pekerjaan dll. Namun Allah peduli
terhadap setiap keluarga.
Keluarga Yusuf menjadi contoh bahwa mereka tetap sabar dalam
kesulitan ketika Maria melahirkan Dia di kandang domba, kehadiran
gembala yang menceritakan tentang kejadian luar biasa yang mereka alami
menjadi bukti bahwa keselamatan itu juga telah terjadi dalam keluarga
kita, marilah kita menikmati keselamatan itu dengan tetap saling mengasihi
seorang dengan yang lain. Kita memperlihatkan bahwa kita adalah orang-
orang yang diselamatkan dengan melakukan kehendak Tuhan dalam hidup
kita. Keselamatan bagi keluarga kita nyata. Terpujilah Dia yang hadir
dalam keluarga kita ini.Amin.
RESPONS JEMAAT
12. Persembahan
PL : Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu
bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka
tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya,
yaitu emas, kemenyan dan mur. (Matius 2 : 11)
S Menyanyi : ”Ku Naikkan Lagu Yang Merdu” (NJNE 19)
Kunaikkan lagu yang merdu mazmur pujianku
karena karya-Mu yang agung mencipta semesta
segala yang Kau ciptakan penuh keindahan membawa
kebahagian
bagi s’gala makhluk lembah, gunung, sawah dan lautan
serta s’gala kehidupan sempurna dan sungguh mulia
berkat pengasihan membuat kami bersyukur t’rima kasih
Tuhan.
15. Pengutusan
P : Dalam kegelapan kami menemukan Terang penuntun bagi langkah
kami, dalam kegalauan Engkau mengulurkan tangan menggenggam
cahaya Kasih.
J : Engkau menimbulkan sorak-sorai dalam ketersesakan langkah kami,
menghadirkan pengharapan kekal dalam langkah juang hidup kami.
P : Karena itu pergilah, sebab kuk yang menekan, gandar berat yang
membebani bahu serta tongkat sang penindas telah di patahkan-Nya.
J : Kami bersukacita karena Engkau ya sumber keaselamatan kami,
Sorak sorai melingkupi hati kami
16. Berkat
P : Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia
menyinari kita dengan wajah-Nya.
J : Amin
PELAYANAN FIRMAN
5. Doa Pembacaan Alkitab
6. Pembacaan Alkitab “ Yohanes 8:12-20
7. Renungan
8. Saat Teduh
RESPONS JEMAAT
9. Persembahan
S Menyanyi : ” Ya Tuhan MurahMu Baka” (NR 132:1-2)
1 Ya Tuhan, murahMu baka. Di sorga dan di dunia
berlimpahlah anugerah yang Kauberi.
2 Ya Tuhan, kami tidak laik. Terimalah syukur yang naik,
kar'na karunia yang baik, yang kauberi.
10. Doa Syafaat
- Pokok doa : ungkapan syukur untuk kasih dan penyertaan Tuhan
disepanjang tahun 2020, keluarga, pemerintah, situasi bangsa dan
negara kita serta permohonan agar Tuhan menuntundan menyertai kita
disepanjang tahun baru dsb
PENGUTUSAN DAN BERKAT
11. Nyanyian Jemaat: Gembala Baik Bersuling Nan Merdu (KJ 415)
Gembala baik, bersuling nan merdu, membimbing aku pada air
tenang
dan membaringkan aku berteduh di padang rumput hijau berkenan.
O, Gembalaku itu Tuhanku, membuat aku tent’ram hening.
Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.
Kepada domba haus dan lesu Gembala baik memb’rikan air segar;
ke dalam hati haus dan sendu dib’riNya air hidup yang benar.
O, Gembalaku itu Tuhanku, membuat aku tent’ram hening.
Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.
12. Pengutusan
P Pergilah: Berjalanlah dengan Iman, yakinlah Tuhan akan menuntun dan
melindungi kita, berharaplah padaNya, berdoalah senantiasa, sebab Dialah
Gembala yang memberi hidup.
13. Berkat
P Tuhan memberkati engkau ( kita ) dan melindungi engkau ( kita ), saat ini
kekal
selama-lamanya.
J Amin
14. Nyanyian Syukur Siang Malam Musim Tahun (KJ 331:1,2)
Siang, malam, musim, tahun gilir ganti melenyap;
bayang-bayangnya berlalu, tiada satu yang tetap.
Hidup kita menjalani jangka waktu dunia;
tak terulang yang terjadi, tinggal tanggung jawabnya.
RESPONS JEMAAT
18. Menyanyi “Mari Sebarkan Injil” (PKJ 183)
Mari sebarkan Injil ke seluruh dunia;
mari kabarkan nama Yesus Mahamulia.
Besar kasihNya bagiku dan bagi kita semua,
Dia mati bagi umat manusia.
Ref.
Mari sebarkan, hai mari wartakan;
keselamatan oleh Tuhan tiada terperi,
dan teruskan serta beritakan
rahmat Ilahi dalam Yesus diberi.
Bukalah hatimu, mari terima Dia.
Buanglah congkakmu dan tetaplah percaya.
Dekaplah Yesus Tuhanmu agar hidupmu berseri;
s’gala puji bagi Tuhan diberi.
19. Persembahan
PL Nas Persembahan: “Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang
yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan
perjanjian-Nya.” (Mazmur 111:5).
J Menyanyi “Inilah Rumah kami” (PKJ 288:1,2)
Inilah rumah kami, rumah yang damai dan senang;
siapa yang menjamin? Tak lain, Tuhan sajalah.
Ref : Alangkah baik dan indah, jikalau Tuhan beserta;
sejahtera semua, sekeluarga bahagia.