Anda di halaman 1dari 14

TATA IBADAH MEDITASI KAMIS PUTIH GKI-SUMUT MEDAN

Kamis, 4 April 2012

(Lagu Adoramus te Domino terdengar sayup-sayup) (slide 3) Saudara-saudaraku .. Saat ini kita akan memasuki ibadah meditasi. Mari, persiapkan hati dan jiwamu untuk datang menghadap pada Tuhan, Cobalah untuk sejenak melepaskan beban hidupmu, melepaskan amarah, dendam dan kebencian dari hatimu. Biarkan Tuhan menuntunmu untuk keluar dari semua itu Satukanlah hatimu Mari kita memasuki SAAT TEDUH sejenak (sewaktu SAAT TEDUH, lagu Adoramus te Domine semakin jelas terdengar mengiringi peserta yang sedang melakukan SAAT TEDUH) Saudara-saudaraku ................ Mari kita rasakan kehadiran Tuhan dan penyertaan-Nya. Fokuskanlah hati dan pikiranmu yang paling dalam untuk datang kehadapan Tuhan, mari kita nyanyikan : (slide 4) Bernyanyi: Adoramus te Domine HU HU HU ADORAMUS TE DOMINE ! 5x Diulangi kembali dengan suara yang paling keras (slide 5) Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus Yesus.. Marilah kita persiapkan seluruh keberadaan kita sekarang untuk masuk dan tinggal di dalam keheningan, karena di dalam keheningan, Allah juga hadir. Marilah kita mengambil sikap duduk dengan punggung tegak, santai dan rileks

Letakkan punggung telapak tangan anda di atas paha dan arahkanlah pandangan mata pada satu titik di depan anda kemudian pejamkan mata anda Tariklah nafas panjang-panjang, dan hembuskanlah perlahan-lahan sebanyak tiga kali (slide 6) Bayangkan dan aminilah bahwa pada saat ini Tuhan Yesus berdiri di hadapan anda. Dia memandang anda dengan pandangan yang lembut dan penuh kasih. Lihatlah tangan-Nya yang terbuka, yang mengharapkan anda datang kepada-Nya Dia ingin memeluk anda dan menyatakan kasih-Nya pada anda. Dia juga ingin mendengar anda menyatakan kasih anda kepada-Nya Betapa pun beratnya beban dan sulitnya persoalan, mohon pertolongan-Nya Dia pasti tidak akan membiarkan anda menanggung semuanya. Dia pasti akan berbuat yang terbaik bagi anda. Katakanlah dalam hati anda: Yesus, Engkau tahu semua kelemahanku, kuatkanlah aku dan berbelas kasihlah kepadaku. Kemudian di dalam hati anda katakanlah secara berulang, sesuai dengan irama nafas anda, Yesus, Yesus, Yesus. Demikianlah berulang-ulang. Sadarilah dengan penuh iman bahwa saat Ia hadir dan sebagai Raja di dalam diri anda Votum/Introitus/Doa: Musik terus mengalir Di dalam nama Allah Bapa, dan Anak-Nya Tuhan Yeusus Kristus dan di dalam nama Roh Kudus, ibadah meditasi ini kita buka, Amin..! Introitus: Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.

Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Amin. Kita berdoa: tambahkan pengusiran roh jahat sedikit. (Pada saat berdoa lagu Adoramus te Domine selesai. Suasana hening) (slide 7) (lagu STAY WITH ME mulai terdengar sayup-sayup)

Saudaraku . Tuhan memandang hidup manusia sudah sangat hancur. Sejak dosa menguasai kehidupan, maka tidak ada seorang pun yang mampu melakukan kebenaran di mata Tuhan. Semakin hari, manusia semakin menunjukkan kejahatannya. Manusia semakin menunjukkan pemberontakannya. Manusia saling membenci satu sama lain, saling mendendam, saling menjatuhkan. Tidak ada lagi rasa malu dan takut. Suami menyakiti istrinya. Istri mengabaikan anak-anaknya dan anak-anak mencela orang tuanya. Kakak membunuh adiknya dan adik merencanakan yang jahat kepada kakaknya. Dunia tidak ubahnya seperti medan perang. Bahkan sekarang ini, setiap hari kita mendengar begitu banyak korban yang jatuh oleh karena kekerasan dan kejahatan. Seseorang masih saja sanggup tertawa ketika menyaksikan saudaranya sedang merintih kesakitan. Dan yang lebih parah lagi, munculnya sikap saling tidak mempedulikan orang lain. Yang ada di benaknya hanyalah dirinya sendiri. Manusia sudah semakin jauh dari Tuhan. Manusia sudah semakin melupakan Tuhan Untuk itulah . Ia merencanakan keselamatan bagi seluruh manusia melalui Anak-Nya. Ia mengutus Anak-Nya yang tunggal, menjadi manusia untuk membebaskan manusia dari kutuk oleh karena dosa dan pelanggaran. Dan ketika saatnya telah tiba, maka Tuhan Yesus menyatakan penderitaan itu melalui kayu salib

(Slide 8)

(lagu STAY WITH ME terdengar jelas)

Saudaraku ......................... Inilah detik-detik penderitaan Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib Di saat inilah Dia merasakan kutukan Allah yang sangat berat Hanya ada satu cara bagi Tuhan untuk membebaskan ciptaan-Nya dari kehancuran, yaitu Dia harus menjalani penderitaan melalui jalan salib. (Slide 9) Penderitaan-Nya dimulai dari pergumulan Tiuhan Yesus yang sangat berat di taman Getsemani Ia bergumul sendirian Tuhan Yesus merasakan saat-saat penderitaan-Nya sudah semakin dekat. Jiwa-Nya begitu terguncang membayangkan semua itu. Tidak ada orang yang mau berbagi beban dengan-Nya saat itu. Para murid tertidur lelap. Mereka tidak peduli dengan apa yang dirasakan Tuhan. Dan dari sanalah Ia ditangkap .. Mari kita bersama-sama menyanyikan STAY WITH ME Bernyanyi: STAY WITH ME STAY WITH ME, REMAIN HERE WITH ME WATCH AND PRAY, WATCH AND PRAY (Slide 11) Sesudah di tangkap dari taman, Tuhan Yesus mula-mula dihadapkan ke sidang Sanhedrin. Pada keesokan harinya, Ia dibawa ke pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya kepada orang-orang Yahudi: Apakah tuduhanmu terhadap orang ini? Mereka menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta. Kemudian Pilatus memanggil masuk ke dalam gedung pengadilan untuk ditanyai tentang tuduhan mereka. Tetapi apa yang ditemui Pilatus? Ternyata, ia tidak menemukan kesalahan apa pun seperti yang dituduhkan mereka kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak melakukan kesalahan atau kejahatan apa pun. Maka Pilatus berusaha melepaskan Tuhan Yesus. Namun karena desakan para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Tuhan Yesus kepada rakyat Yahudi untuk disalibkan.

(Slide 12)

(lagu PADA KAKI SALIB-MU terdengar sayup-sayup)

Saudaraku .............................. Ia diperlakukan seperti seorang penjahat.. Ia tidak pernah mencuri, berdusta, merampok dan membunuh. Tetapi, Ia harus menghadapi tuntutan yang sangat keji, oleh karena dosa manusia. Yang tidak mengenal dosa, telah menjadi dosa, oleh karena aku, anda dan kita semua Lihatlah ................ Ia seperti anak domba yang terdiam kelu dan tidak berdaya di tempat penyembelihan. Ia menerima semua yang dituduhkan dan semua yang dilakukan oleh manusia. Ia tidak melawan dan tidak berusaha melarikan diri-Nya. (Slide 13) Lihat dan hitunglah ...........! Berapa kali tubuh Tuhan Yesus menerima cambukan. Tubuh-Nya tercabik-cabik oleh karena kerasnya cambukan yang diterimanya. Setiap ujung cambuk menghantam punggung-Nya, maka akan bertambah satu luka baru yang mengeluarkan darah segar. Dengan suara rintihan, Ia mencoba menahan rasa sakit yang dialami-Nya. Dan lihatlah, ..................! Para prajurit yang mencambuk-Nya tertawa kegirangan melihat Tuhan Yesus merintih kesakitan. Tawa mereka semakin keras dan perasaan mereka semakin puas mendengar teriakan Tuhan Yesus yang keluar dari mulut-Nya menahan rasa sakit. Ia tidak memohon ampun kepada para prajurit yang mencambuk-Nya. Bukan Ia yang seharusnya merasakan rasa sakit itu! Tapi aku . Oleh karena dosakulah, sehingga Ia harus merasakan penderitaan itu. (Slide 14) Betapa berat salib yang harus Ia pikul Salib yang terbentuk oleh karena banyaknya dosa kita. Tuhan Yesus tidak pernah bertanya: Mengapa harus Aku yang memikul semua ini.??? Berkali-kali Tuhan Yesus terjatuh di jalan ketika memikul salib yang berat. Dan yang lebih mengerikan lagi, di salib itulah Ia nanti akan disalibkan. Ia memikul tempat di mana Ia akan menemui kematian.

(Slide 15) Yesus tidak bersalah, namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi, disesah dan dimahkotai dengan duri, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk disalibkan. Sambil memikul salib-Nya, Yesus berjalan ke tempat yang bernama Bukit Tengkorak. Dengan memanggul sendiri salib-Nya, Yesus telah mengajar kita, Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lantas, bagaimana komitmen anda ketika ingin mengikut Yesus? Bersediakah saudara melakukan semua itu? (Slide 16) (lagu PADA KAKI SALIB-MU semakin pelan dan akhirnya berhenti)

Perjalanan Yesus ke Golgata semakin lama semakin jauh meninggalkan kota. Banyak darah keluar dari luka-Nya. Badan lelah, penat dan lemah. Beban salib pun terasa semakin berat. Apalagi masih diperberat dengan beban penderitaan batin, Ia ditinggalkan oleh para murid-Nya, ditolak oleh bangsa-Nya, dan dijatuhi hukuman mati sekalipun tidak pernah bersalah. Sungguh, bukan hanya salib yang dipikul Yesus, melainkan juga dosa-dosa kita. Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalahan kita, hukuman yang mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya. (Slide 17) (lagu O CRISTE DOMINE JESUS terdengar pelan)

Para murid telah lari, sehingga Yesus harus menapaki jalan sengsaranya seorang diri. Tetapi dalam perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-Nya, yang setia menderita bersama Dia. Maria, adalah seorang wanita yang kelihatannya lemah dan penakut. Namun, dalam kenyataannya, ia lebih kuat dari para murid dan Ia lebih berani dari orang-orang yang pernah mengagumi dan memuji Yesus. Sejak Yesus mengalami penderitaan, Maria, selalu berada di sisi-Nya. Betapa malunya aku ketika melihat seluruh hidup dan perbuatanku! Seringkali aku merasa lemah ketika mengikut Tuhan dan takut menghadapi berbagai permasalahan yang datang mencobai hidupku. (Slide 18) Mari kita bersama-sama menyanyikan lagu O Criste Domine Jesus

O CRISTE DOMINE JESUS (O KRISTUS, O TUHAN YESUS) O Criste Domino Jesus O Criste Domino Jesus (Slide 19) Hati Maria begitu sedih melihat penderitaan Tuhan Kita bisa bayangkan bagaimana sedihnya hati seorang ibu yang menyaksikan sendiri penderitaan anak-Nya yang terkasih. Seandainya bisa, mungkin ia akan berkata: Biarkanlah aku yang menanggung semua itu! Biarkan aku yang mati! Jangan Dia! (Slide 20) Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan ketampanan wajah-Nya telah sirna. Tepatlah gambaran nabi Yesaya, Banyak orang akan tertegun memandang Dia; begitu buruk rupa-Nya, tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti Anak Manusia lagi. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang Dia; dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya; Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia. Kendati begitu, ternyata masih ada orang lain yang bersimpati kepada Yesus. Ia adalah Veronika. Ia maju mendekati Yesus, lalu mengusap wajah-Nya. Dengan tindakannya yang sederhana, Veronika telah menolong orang yang menderita. Ia memberi contoh kepada kita untuk menyatakan kepedulian terhadap orang yang sedang menderita. Sama seperti yang dikatakan oleh Paulus, Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis. (Slide 21) Saudaraku ................... Takkala Yesus semakin mendekati Golgata, banyak orang mengikuti-Nya; diantaranya banyak wanita yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata, Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu.

Betapa sering kita tidak memiliki waktu dan hati untuk orang lain. Kita sibuk dengan diri kita sendiri saja. Apalagi kita merasa bahwa penderitaan kitalah yang paling berat, dan orang lainlah yang menjadi penyebab penderitaan kita. kita sendiri susah, mana mungkin punya waktu untuk menghibur orang lain! Beginilah kita sering membela diri. Yesus telah memberi teladan supaya kita memiliki keinginan untuk menghibur orang lain, meskipun kita sendiri sedang mengalami kesusahan. Tetapi lebih dari itu, kita perlu menangisi diri kita sendiri. Kita perlu bertobat dan mengajak orang lain untuk ikut bertobat juga. (Slide 22-23) Sesampainya di puncak Golgata, para prajurit menanggalkan pakaian Yesus dengan paksa. Mereka mengambil pakaian Yesus dan mengundinya untuk menentukan siapa yang berhak menjadi pemiliknya. Maka genaplah yang dikatakan dalam Kitab Suci, Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku di antara mereka dan membuang undi atas jubah-Ku. Yesus telah menjadi manusia yang paling hina. Bagaimanakah sikap kita terhadap-Nya? Sudahkah kita melakukan seperti yang dikatakan Yesus pada hari penghakiman? Ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dipenjara, kamu mengunjungi Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk seorang yang paling hina ini, kamu melakukannya untuk Aku. (Slide 24) Perhatikanlah luka di seluruh tubuh Tuhan Yesus..!!! Cambukan demi cambukan telah merobek kulit, bahkan daging-Nya. Darah mengalir deras. Darah yang harus Ia cucurkan sebagai bayaran atas kebebalan, kecongkakan diriku. Lantas, tidak cukupkah semua itu menyadarkan kita dari kebebalan dan kejahatan yang selama ini sering kali kita lakukan? Akankah kita menyalibkan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya, hanya oleh karena kesombongan dan keangkuhan kita? Mari, saudara-saudaraku.................... Bukalah hatimu untuk mengerti pengorbanan Tuhan Yesus.

(Slide 25) Inilah perkataan yang keluar terakhir kali dari mulut Tuhan Yesus!!!! Teriakan ini terus berkumandang hingga sekarang. Dan dengarlah dengan iman saudara, betapa menyayat hati teriakan ini. (Slide 26) Mari kita menundukkan hati dan jiwa kita dihadapan Tuhan. Sembari kita membayangkan saat-saat terakhir penderitaan Tuhan Yesus itu, kita bernyanyi Jesus Remember Me JESUS, REMEMBER ME Jesus, remember me When you coming to your kingdom (Slide 27-28) Saudaraku yang terkasih . Apa arti pengorbanan Kristus dalam kehidupanku??? Mengapa Tuhan begitu mengasihi aku? Apa yang Tuhan inginkan dariku? Padahal, sering kali bertindak seperti orang-orang yang dulu ikut menyuarakan penyaliban Tuhan Yesus. Mari saudara-saudaraku....................., Katakanlah sekarang kepada Tuhan, apa yang mau dibukakan Tuhan bagimu. Ungkapkanlah kepada Tuhan semua beban hidupmu yang selama ini membuatmu menderita. Sadarilah betapa besarnya kasih setia Tuhan selama ini kepadamu tanpa memandang siapakah engkau di hadapan-Nya. Ia menunggu setiap ucapan dan keluhan yang ada di dalam hatimu. Sadarilah perbuatanmu yang selama ini kau sembunyikan di hadapan Tuhan, yang seolah-olah kau membuat Tuhan itu tidak mengetahuinya. Seolah-olah engkau merasa lebih hebat dari Tuhan, sehingga mampu bersembunyi di balik keberdosaanmu. Bertindak seolah-olah engkau adalah orang suci yang tidak mengenal dosa dan tidak membutuhkan pertolongan Tuhan. Padahal, kita adalah orang-orang yang paling hina dihadapkan Tuhan. (lagu JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN terdengar)

Sadarilah kesalahanmu terhadap saudara-saudaramu, sahabatmu atau siapa pun yang telah mengecewakanmu. Ampunilah mereka sekarang juga. Jangan keraskan hatimu! Katakanlah dalam hatimu..............! Aku telah mengampuni engkau. Aku mengasihi engkau. Dengan segenap hatiku, aku menginginkan engkau menjadi saudaraku. Berdamailah dengan mereka sekarang.
Mari bersama-sama kita menyanyikan lagu JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN

(Slide 29)

(lagu JIWAKU TERBUKA UNTUK-MU TUHAN perlahan berhenti dan

digantikan dengan lagu DALAM TUHAN AKU BERSYUKUR Hanya ada satu tujuan allah melakukan semua itu yaitu agar aku diselamatkan dan diperbaharui. Firman Tuhan berkata kepada kita: Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali! Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku (Slide 30) Tuhan sudah menghapus dosa kita. Ia kembali mengangkat kita menjadi anak-anakNya. Untuk itu, mari kita naikkan syukur dengan bernyanyi DALAM TUHAN AKU BERSYUKUR

DALAM TUHAN AKU BERSYUKUR Elsenyor es la meva forca, Elsenyor el meu cant Ell mhaestat la salvacio, En el confio in no tincpor, en ell confio in no tincpor In the Lord Ill be ever thankfull, in the Lord I will rejoice Look to God, do not be afraid Lift up your voices, the Lord is near, lift up your voices, the Lord is near Dalam Tuhan aku bersyukur, dengan lagu pujian Tuhanlah penyelamatku Dalam Dialah sukacita, dalam Dialah sukacita (Slide 31) Perenungan: Yohanes 13:1-17, 31-35
13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. 13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. 13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, 13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. 13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" 13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." 13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." 13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barang siapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." 13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. 13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. 13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. 13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diriNya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. 13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. 13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." 13:36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."

(Slide 32) Saudaraku ................. Mari sejenak kita merenungkan firman Tuhan tersebut dalam hati kita. (ketika peserta merenungkan firman Tuhan, lagu DALAM TUHAN AKU BERSYKUR berhenti. Tidak lama kemudian sayup-sayup terdengar lagu UBI CARITAS ET AMOR DEUS IBI EST (Slide 33) Untuk membantu kita memahami pengorbanan Tuhan dalam kasih-Nya kepada kita dan teladan perendahan diri-Nya yang sempurna. Marilah kita menyaksikan sebuah cuplikan film yang menjadi refleksi meditasi kita. (Slide 34-36) (lagu EVERYDAY GOD, + DUDUK DIAM DI BAWAH KAKI-MU dan NUN DI BUKIT YANG JAUH terdengar hingga pembasuhan kaki selesai) Saudara-saudara yang terkasih .................. Tuhan Yesus telah menunjukkan teladan yang sangat baik dalam kehidupan kita. Pengorbanan-Nya adalah pertanda kasih-Nya bagi kita. Ia meninggalkan tahta kemuliaan-Nya untuk melepaskan kita dari kuasa dosa. Satu hal teladan yang begitu besar dilakukan Tuhan adalah saat Ia membasuh kaki para murid-Nya. Ia benar-benar merendahkan diri menjadi hamba bagi para murid-Nya. Pembasuhan kaki menyimbolkan satu hal bagi kita, yaitu kasih. kasih yang hendaknya terlihat dalam bentuk kepedulian terhadap orang lain. inilah yang Tuhan inginkan dari kehidupan setiap orang yang percaya pada-Nya.

(Slide 37) Pembasuhan kaki menjadi simbol akan kerendahan hati kita, simbol kesatuan dan pertanda bahwa kita memiliki keinginan menjadi sahabat bagi saudara-saudara kita yang lain. Tidak ada lagi kebencian, dendam, dan kesombongan yang tersimpan. Yang ada adalah keinginan untuk mewujudkan kasih Allah yang telah ditunjukkan Tuhan Yesus, yaitu kepedulian kepada orang lain. (Slide 38) Sembari kita menetapkan komitmen kita untuk saling mengasihi dan melayani saudarasaudara kita yang lain. Mari kita bernyanyi lagu NUN DI BUKIT YANG JAUH NUN DI BUKIT YANG JAUH (NKB 83:1+3) Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib, lambang kutuk nestapa cela. Salib itu tempat Tuhan Maha Kudus, menebus umat manusia. reff: Salib itu kujunjung penuh, hingga tiba saat ajalku. Salib itu kurangkul teguh dan mahkota kelak milikku Indahlah bagiku salib hina keji, berlumuran darah-Nya kudus Hilanglah dosaku, sucilah hatiku, berkat kurban Yesus penebus back to reff: Salib itu (Slide 39) Kita adalah satu di dalam Tuhan dan menjadi sesama bagi orang lain. Kita adalah orangorang yang dipanggil dan dibentuk Tuhan menjadi sebuah gereja. Terlebih khusus pada tahun ini, kita mengambil tema utama perjalanan hidup kita, dengan tema TAHUN PERSEKUTUAN. Karena itu, saudara-saudaraku ............. Wujudkanlah itu dalam kehidupan kita di hari-hari mendatang. Nyatakan bahwa kita adalah sebuah persekutuan yang hidup. Marilah kita mengambil suatu komitment dalam hidup kita untuk mensyukuri betapa besarnya kasih setia Tuhan yang kita terima dan rasakan selama ini dalam hidup kita. Katakanlah dalam hatimu apa yang menjadi komitment dalam kehidupanMu dihadapan Tuhan Yesus.

(Slide 40) Doa: Pengutusan: Setelah kita diisi dengan firman Tuhan yang menjadi kekuatan kita untuk bisa berjalan di dalam kehidupan dan kita dimampukan juga untuk mewartakannya, ditengah-tengah dunia ini, mari kita nyanyikan Bernyanyi: SERIKAT PERSAUDARAAN Serikat persaudaraan, berdirilah teguh Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu Bersama-sama majulah dikuatkan iman Berdamai bersejahtera dengan pengasihan Dan masing-masing kamu pun diberi anugerah Supaya kamu bertekun dan rajin bekerja hendaklah hatimu rendah, tau Tuhan berpesan Jemaat menurut firman-Nya berkasih-kasihan

Doa Bapa Kami + Berkat: Kasih Karunia dari Tuhan Kita Yesus Kristus dan Kasih Sayang dari Allah Bapa dan persekutuan roh Kudus yang memberkati kita semua, Bernyanyi: Amen, Kubersyukur Tuhan Amen, kubersyukur Tuhan Nyanyikan amen, kubersyukur Tuhan Nyanyikan amen, amen, amen,amen Amen, kubersyukur Tuhan NB: Seluruh Lagu hanya dinyanyikan dengan nada lembut seperempat S/d Setengah Suara.

Anda mungkin juga menyukai