Anda di halaman 1dari 8

“ Beautiful Savior “

Selasa, 05 Desember 2017

Sub Tema : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak – Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada – Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal”
(Yohanes 3 : 16)
SUSUNAN ACARA NATAL RITUAL
GEREJA POUK PRAJA IPDN KAMPUS NTB 2017

1. PERSIAPAN

2. PEMBUKAAN
 LAPORAN KETUA PANITIA
 PERSEMBAHAN PUJIAN
 SAMBUTAN OLEH PEMBINA KEROHANIAN
KRISTEN PROTESTAN

3. PROSESI PENYALAAN LILIN NATAL (PASUKAN LILIN)

4. IBADAH

5. PERAYAAN
 MUSIKALISASI PUISI
 SAMBUTAN - SAMBUTAN
 PERSEMBAHAN PUJIAN

6. PENUTUP
 RAMAH TAMAH

TATA IBADAH NATAL RITUAL


GEREJA POUK PRAJA IPDN 2017

(SAAT TEDUH – keep silent your phone)


Prolog : Lilin yang akan dinyalakan mengingatkan kita akan Kristus
Penyelamat kita yang berkata "Akulah Terang Dunia" (Yoh 9:5).
Lilin juga mengingatkan kita bahwa kita juga harus bersinar,
karena Kristus juga berkata bahwa kita adalah terang dunia. Ia
berkata: "kamulah terang dunia. Dan biarlah terangmu bercahaya
di depan orang, sehingga mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuji Bapamu yang di surga",

 (Sementara itu Pasukan lilin masuk dan mengambil tempat.)


 (Pasukan lilin menjemput) :
 Perwakilan Lembaga
 Pembina Kerohanian
 Pembawa Firman
 Ketua POUK
 Ketua BINTAL
 Ketua Panitia
 Perwakilan jemaat Praja
(untuk menyalakan lilin yang ada di depan mimbar.)

1. Lagu Pembuka
(Jemaat Berdiri)
Menyanyikan Kj. No. 123 ayat 1&3: “S’lamat, S’lamat Datang”
1. S’lamat, s,lamat datang, Yesus, Tuhanku!
Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu.
S’lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kau bawa tiada taranya,
Salam, salam!
2. Nyanyian malaikat nyaring bergema;
Gembala mendengarnya di Efrata:
“Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku!
Dalam kandang domba kau dapat bertemu.”
Salam, salam!

2. Panggilan Beribadah
L: Hari ini kita merayakan keselamatan kita. Keselamatan itu berlangsung
dalam peristiwa yang sangat biasa. Seperti malam ini, kita mengingat
Yusuf dan Maria, yang tidak memperoleh tempat penginapan di
Bethlehem. Tetapi dalam keadaan seperti itulah Jurus’lamat datang.
Demikianlah peristiwa keselamatan berawal dari kesederhanaan,
kesunyian dan ketenangan. Marilah kita memasuki peribadahan dengan
hati yang tertuju kepada sang pemberi keselamatan dan hidup, Tuhan
Yesus Kristus!
(Jemaat Duduk)
Menyanyikan Kj. No 120 ayat 1 “Hai Siarkan Di Gunung”
Reff : Hai, siarkan di gunung di bukit dan dimana jua,
Hai siarkan di gunung lahirnya Al-masih!
1. Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
Terpancar dari langit cahaya mulia (back to reff)

3. Pengakuan Dosa
L: Kepada Allah di tempat Yang Maha Tinggi, kami datang membuka isi hati
dan mengaku sebulat hati, bahwa kamilah umatMu yang berdosa, yang
hidup dalam kegelapan dosa. Berilah kami pengampunan ya Allah, supaya
kami melihat wajahMu dan bersukacita dalam perayaan natalMu.
J: Sinarilah hati kami dengan pengasihanMu dan ampunilah dosa kami, supaya
kami hidup dalam terangMu.
L: Tiada yang tersembunyi bagiMu ya Allah, sebab mataMu memandang jauh
ke lubuk hati kami. Berilah kami damaiMu, dan kami pun menyalurkan
damaiMu bagi sesama kami, supaya kami hidup berbahagia dan menjadi
anak-anakMu.
L+J: Haleluya, Amin.

4. Berita Anugerah Allah (Jemaat Berdiri)


L: Dengarkanlah Berita Anugerah Allah yang terdapat dalam Yohanes 3:16.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
Menyanyikan Kj. No.99 ayat 3: “Gita Sorga Bergema”
Raja damai yang besar, surya Hidup yang benar
Menyembuhkan dunia, di naungan sayap-Nya
Tak memandang diri-Nya, bahkan maut dit’rima-Nya
Lahir untuk memberi, hidup baru abadi
Gita sorga bergema, “Lahir Raja Mulia”
(Jemaat Duduk)
5. MALAM KUDUS
PROLOG : Hadirnya sang Raja damai berulang-ulang dikumandangkan
sebagai suatu warta sukacita yang telah ada sejak lama dinubuatkan oleh
para Nabi
Nubuatan I : Zakaria 9 : 9
Nubuatan II : Yesaya 9 : 1
Nubuatan III : Mikha 5 : 1
Nubuatab IV : Yesaya 9: 5
Penggenapan : Lukas 2 : 10-14
(penyalaan lilin natal jemaat oleh pasukan lilin) (jemaat berdiri)
Menyanyikan Kj. No. 92 “Malam Kudus”
MALAM KUDUS, SUNYI SENYAP;
DUNIA TERLELAP.
HANYA DUA BERJAGA TERUS
AYAH BUNDA MESRA DAN KUDUS;
ANAK TIDURTENANG, ANAK TIDUR TENANG.

MALAM KUDUS, SUNYI SENYAP


KABAR BAIK MENGGEGAP
BALA SORGA MENYANYIKANNYA
KAUM GEMBALA MENYAKSIKANNYA
“LAHIR RAJA SYALOM,
LAHIR RAJA SYALOM!”
MALAM KUDUS, SUNYI SENYAP
KURNIA DAN BERKAT
TERCERMIN BAGI KAMI TERUS
DI WAJAHMU YA ANAK KUDUS
CINTA KASIH KEKAL
CINTA KASIH KEKAL
(Jemaat
duduk)
6. Persembahan Pujian :
7. Pelayanan Firman Tuhan :
a. Doa
b. Pembacaan Alkitab
c. Khotbah
d. Pengakuan Iman Rasuli
8. Persembahan Pujian :
9. Persembahan Syukur
Marilah kita membawa persembahan kita ke meja persembahan sambil
mengingat kata Firman Tuhan dalam Matius 2: 11.
Menyanyikan Kj. No.99 ayat 1,2,3 :“Gita Sorga Bergema”
Gita sorga bergema, Lahir Raja Mulia!
Damai dan sejahtera, turun dalam dunia.”
Bangsa-bangsa bangkitlah, dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar baik lahir Kristus t’rang ajaib
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia!”
Yang di sorga di sembah, Kristus Raja yang baka
Lahir dalam dunia, dan Maria Bunda-Nya.
Dalam daging dikenal, Firman Allah yang kekal
Dalam Anak yang kecil, nyatalah Imanuel!
Gita sorga bergema “Lahir Raja Mulia!”
Raja Damai yang besar, Surya hidup yang benar
Menyembuhkan dunia, di naungan sayapNya
Tak memandang diriNya, Mautpun di trimaNya
Lahir untuk memberi, Hidup baru abadi
Gita sorga bergema “ Lahir Raja Mulia!”

10. Doa Persembahan


11. Doa Syafaat
(doa syafaat berantai oleh perwakilan praja yang telah ditunjuk
selanjutnya ditutup oleh pelayan firman.)
Menyanyikan Kj. No. 100 “Muliakanlah” (Jemaat berdiri)
Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah,
Tuhan Allah Maha Tinggi
Damai sejahtera turun ke bumi bagi orang pengasihanNya
Muliakanlah Tuhan Allah
Muliakanlah Tuhan Allah
Damai sejahtera turun ke bumi
Damai sejahtera turun ke bumi
Bagi orang, bagi orang pengasihanNya
Bagi orang pengasihanNya, pengasihanNya
Muliakanlah, muliakanlah Tuhan Allah
Tuhan Allah Maha Tinggi
Damai sejahtera turun ke bumi
Bagi orang pengasihanNya
A…min… A…min…

12. Pengutusan dan Berkat :


P : Di perayaan Natal Yesus Kristus ini, kita telah menghayati makna Natal.
Dari sini pula kita di utus untuk memberitakan makna natal dalam pikiran,
perkataan dan perbuatan; disegala waktu, disemua tempat dan fungsi kita.
Kristus Putra Allah memberi sukacita dengan kehadiranNya di tengah kita
dan memberimu damaiNya.
Kiranya tangan kasih Tuhan yang lembut, selalu merangkul kita;
Kiranya mata tak terbatas dari Tuhan, senantiasa menilik dan mengawasi
kita;
Kiranya hikmat pengetahuan dari Tuhan, selalu menjadi sumber berpikir
dan tindakan kita;
Oleh karena itu saudara-saudaraku, kembalilah dengan sejahtera dan
terimalah berkat Tuhan :
Kasih karunia Tuhan Allah, Bapa, Putera dan Roh Kudus beserta dengan
saudara-saudara sekarang ini dan sampai selama-lamanya.
J : Amin.. Amin.. Amin..
Syaloom guys , ,
selamat Natal 2017 ya, dan selamat menyongsong Tahun baru 2018
BTW, udah tau belum sejarah Natal itu gimana?
sekedar Info: Secara etimologi, kata “Natal” berasal dari ungkapan bahasa latin
Dies Natalies yang berarti Hari Lahir.
Perayaan natal dalam bahasa arab disebut dengan Idul Milad,
dan dalam bahasa Inggris disebut dengan Christmas yang berasal dari istilah inggris
kuno Cristes Maesse atau Cristes-messe yang berarti Misa Kristus.
Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir),
dimana para teolog mesir menunjuk tanggal 20 Mei,
tetapi ada pula pada tanggal 19 atau 20 April dan adapula yang merayakan pada
tanggal 5 atau 6 Januari.
Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh
Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke-4 M,
dan berasal dari upacara adat masyarakat romawi pra-Kristen.
Disebutkan bahwa, ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama
Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan tradisi pesta rakyat untuk memperingati
hari kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka agar agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi,
diadakanlah sinkratisme yaitu perpaduan agama dan budaya, dengan cara menyatukan
perayaan kelahiran
Sun Of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak
Tuhan=Yesus).
Dan pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25
Desember sebagai hari kelahiran Yesus.
Pada Konsili tersebut diputuskan juga,pp
Pertama, hari minggu dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh
pada Sabtu.
Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen.
Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.

Yupsss,,, itu dia sekilas tentang sejarah Natal,


pada intinya jangan kita pikirkan tentang hari natal,
kue natal, atau meriahnya natal itu sendiri,
tetapi makna natal yang harus lebih kita maknai,,
selamat natal semuanya.. ;)
Papa Jesus berkati kita semua...

Anda mungkin juga menyukai