Prolog : Lilin yang akan dinyalakan mengingatkan kita akan Kristus Penyelamat kita yang berkata
"Akulah Terang Dunia" (Yoh 9:5). Lilin juga mengingatkan kita bahwa kita juga harus
bersinar, karena Kristus juga berkata bahwa kita adalah terang dunia. Ia berkata:
"kamulah terang dunia. Dan biarlah terangmu bercahaya di depan orang, sehingga mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapamu yang di surga",
1. Lagu Pembuka
(Jemaat Berdiri)
Salam, salam!
Salam, salam!
2. Panggilan Beribadah
L : Hari ini kita merayakan keselamatan kita. Keselamatan itu berlangsung dalam peristiwa yang
sangat biasa. Seperti malam ini, kita mengingat Yusuf dan Maria, yang tidak memperoleh
tempat penginapan di Bethlehem. Tetapi dalam keadaan seperti itulah Jurus’lamat datang.
Demikianlah peristiwa keselamatan berawal dari kesederhanaan, kesunyian dan ketenangan.
Marilah kita memasuki peribadahan dengan hati yang tertuju kepada sang pemberi
keselamatan dan hidup, Tuhan Yesus Kristus!
(Jemaat Duduk)
3. Pengakuan Dosa
L: Kepada Allah di tempat Yang Maha Tinggi, kami datang membuka isi hati dan mengaku sebulat
hati, bahwa kamilah umatMu yang berdosa, yang hidup dalam kegelapan dosa. Berilah kami
pengampunan ya Allah, supaya kami melihat wajahMu dan bersukacita dalam perayaan natalMu.
J: Sinarilah hati kami dengan pengasihanMu dan ampunilah dosa kami, supaya kami hidup dalam
terangMu.
L: Tiada yang tersembunyi bagiMu ya Allah, sebab mataMu memandang jauh ke lubuk hati kami.
Berilah kami damaiMu, dan kami pun menyalurkan damaiMu bagi sesama kami, supaya kami hidup
berbahagia dan menjadi anak-anakMu.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal”.
Sang Penebus
Juruselamat dunia
Pelukis cakrawala
Pemilik kehidupan
Belenggu dipatahkan
Mujizat dinyatakan
REFF :
(Jemaat Duduk)
4. MALAM KUDUS
Nubuatan I : Zakaria 9 : 9
Nubuatan II : Yesaya 9 : 1
Nubuatab IV : Yesaya 9: 5
Perwakilan Lembaga
Pembina Kerohanian
Pembawa Firman
Ketua POUK
Ketua BINTAL
Ketua Panitia
DUNIA TERLELAP.
(Jemaat duduk)
6. Persembahan Pujian :
b. Pembacaan Alkitab
c. Khotbah
8. Persembahan Pujian :
9. Persembahan Syukur
Marilah kita membawa persembahan kita ke meja persembahan sambil mengingat kata
Firman Tuhan dalam Matius 2: 11.
‘Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya,
lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”
seperti palungan
A…min… A…min…
P : Di perayaan Natal Yesus Kristus ini, kita telah menghayati makna Natal. Dari sini pula kita di
utus untuk memberitakan makna natal dalam pikiran, perkataan dan perbuatan; disegala waktu,
disemua tempat dan fungsi kita.
Kristus Putra Allah memberi sukacita dengan kehadiranNya di tengah kita dan memberimu
damaiNya.
Kiranya mata tak terbatas dari Tuhan, senantiasa menilik dan mengawasi kita;
Kiranya hikmat pengetahuan dari Tuhan, selalu menjadi sumber berpikir dan tindakan kita;
Oleh karena itu saudara-saudaraku, kembalilah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan :
Kasih karunia Tuhan Allah, Bapa, Putera dan Roh Kudus beserta dengan saudara-saudara
sekarang ini dan sampai selama-lamanya.
Syaloom guys , ,
selamat Natal 2019 ya, dan selamat menyongsong Tahun baru 2020
sekedar Info: Secara etimologi, kata “Natal” berasal dari ungkapan bahasa latin
dan dalam bahasa Inggris disebut dengan Christmas yang berasal dari istilah inggris kuno Cristes
Maesse atau Cristes-messe yang berarti Misa Kristus.
Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir), dimana para teolog mesir
menunjuk tanggal 20 Mei,
tetapi ada pula pada tanggal 19 atau 20 April dan adapula yang merayakan pada tanggal 5 atau 6 Januari.
Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh
Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke-4 M,
Maka agar agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi, diadakanlah sinkratisme
yaitu perpaduan agama dan budaya, dengan cara menyatukan perayaan kelahiran
Sun Of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus).
Dan pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari
kelahiran Yesus.
Pada Konsili tersebut diputuskan juga,pp
Pertama, hari minggu dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu.
Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat
patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.