Anda di halaman 1dari 16

TATA IBADAH

NATAL SEKOLAH MINGGU GKPS 2022

Tema: Persekutuan dan Pelayanan yang Berdampak (Kolose 1:10)

Sub Tema: Menggerakkan Warga Jemaat untuk Saling Menopang dan


Menguatkan serta Peduli di Tengah-tengah Pergumulan Hidup

1
Praeludium
- Sosialisasi tata ibadah atau latihan lagu
- Petugas Ibadah, Penyala Lilin dan Pengurus Anak Sekolah Minggu
mengadakan persiapan dan berdoa.
Prosesi oleh Petugas Ibadah, Penyala Lilin dan Pengurus Anak Sekolah
Minggu diiringi nyanyian KJ. No. 119:1-2, “Hai dunia gembiralah” (Jemaat
berdiri)

Hai dunia gembiralah dan sambut Rajamu!


Di hatimu terimalah bersama bersyukur
bersama bersyukur, bersama-sama bersyukur!
Hai dunia, elukanlah Rajamu Penebus!
Hai bumi, laut, gunung, lembah
Bersoraklah terus, bersoralah terus
Bersorak-soraklah terus!

I. IBADAH
1. Votum – Introitus – Doa
P. Di dalam nama Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus serta Roh
Kudus, yang menciptakan langit dan bumi
PJ. Amin
P. Sesungguhnya seorang anak telah lahir bagi kita, Ia akan
menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.
Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta
Daud, bapa leluhur-Nya dan Ia akan menjadi raja atas
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya
tidak akan berkesudahan (Luk 1:32-33).
J. Terpujilah Tuhan yang membawa keselamatan bagi kita,
damai-Nya ada di hati setiap orang yang beriman kepada-Nya.
P. Marilah kita berdoa: Allah Bapa, yang di sorga saat ini kami
berkumpul dan bersukacita menyatukan hati kami untuk
menikmati ibadah perayaan Natal Sekolah Minggu GKPS hari
ini. Tuhan, kami serahkan ibadah ini serta semua anak-anak
Tuhan yang hadir dan merayakannya hanya kepada-Mu jua.
Terimakasih ya Allah, dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus
kami berdoa. Amin.
PJ. Amin . (jemaat duduk)
2
2. Bernyanyi Kidung Pujian, “Semesta Bernyanyi ”
Alam raya menyanyikan kemulianNya
Cakrawala memasyurkan karya tanganNya
Dengan FirmanNya yang ajaib, tercipta karya-Nya
Siang dan malam langit dan bumi semua yang ada
Burung-burung berkicauan, menyambut sang surya
Bunga bermekaran, alam riang ria
Memuji nama-Nya
Reff: Semesta bernyanyi, karena kasih-Nya
Tak berubah sampai selamanya puji agungkan nama-Nya
Hanya Tuhanlah yang layak untuk dipuji
Hanya Tuhanlah yang layak untuk dipuji

3. Liturgi I: PENCIPTAAN
4. Bernyanyi Kidung Jemaat, No. 184:1-2, “Yesus Sayang Padaku”
Yesus sayang padaku Alkitab mengajarku
Walauku kecil lemah aku ini miliki-Nya
Reff: Yesus Tuhanku sayang padaku
Itu Firman-Nya di dalam Alkitab
Yesus sayang padaku Ia mati bagiku
Dosaku dihapus-Nya sorga pun terbukalah kembali ke Reff:

5. Liturgi II: KEJATUHAN MANUSIA KE DALAM DOSA

6. Bernyanyi Kidung Jemaat, No. 120:1+3, “Hai Siarkan Di Gunung”


Reff: Hai siarkan di gunung di bukit dan dimana jua
Hai siarkan di gunung lahirnya Almasih
1. Di waktu kaum gembala menjaga dombanya
Terpancar dari langit cahaya mulia kembali ke Reff
3. Terbaring di palungan yang hina dan rendah
Sang Bayi menyampaikan selamat dunia kembali ke Reff

3
7. Liturgi III: JANJI KESELAMATAN

8. Bernyanyi Kidung Jemaat, No. 94:1-2, “Hai Kota Mungil Betlehem”


Hai kota mungil Betlehem betapa kau senyap
Bintang dilangit cemerlang melihat kau lelap
Namun di lorong waktu bersinar T’rang baka
Harapanmu dan doamu kini terkabullah
Sebab bagimu lahirlah Mesias, Tuhanmu
Malaikatlah penjagaNya di malam yang teduh
Hai bintang-bintang fajar, b’ritakan Kabar Baik
Sejahtera di dunia! Segala puji naik!

9. Liturgi IV: PENGGENAPAN KESELAMATAN

10. Bernyanyi Kidung Pujian, “Malam Kudus” (Penyalaan lilin)


Malam kudus di langit bertaburan
Bintang gemilau terang gemerlap
Terpancar kini sinar pengharapan
Yang dijanjikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap
Melihat fajar kini merekah
Mari sujud dengar kidung malaikat
Malam mulia malam Kristus lahir
Malam mulia malam malam mulia

11. Liturgi V: KELAHIRAN TUHAN YESUS

12. Bernyanyi Kidung Pujian, “Dia Lahir Untuk Kami”


Dia lahir untuk kami
Dia mati bagi kami
Dia bangkit bagi kita semua
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami
Sang Penebus Jurus’lamat dunia
Reff: Itulah Firman Allah yang turun ke bumi

4
Yang jadi sama dengan manusia
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami
Dia Raja di atas s’gala raja

13. Liturgi Refleksi Natal: KISAH 4 LILIN

14. Bernyanyi Kidung Pujian, “Firman Tuhan Ada di Hatiku”


Firman Tuhan ada dihatiku
Ada di langkahku, ada di hidupku
Dan terus bertumbuh sirami jiwaku
Berbuah...berbuah...berbuah...berbuah
Berbuah...berbuah...berbuah...berbuah
Oo oo oo oo

15. Renungan Natal

16. Bernyanyi Kidung Pujian, “Disini aku bawa Tuhan”


(Persembahan)
Di sini aku bawa Tuhan
Persembahan hidupku semoga berkenan
Berapalah nilainya Tuhan
Dibandingkan berkatMu yang t’lah Kau limpahkan
T’rimalah Tuhan, oh t’rimalah Tuhan
Tanganku yang kecil ya Tuhan
Belum mencari makan sendiri, ya Tuhan
Terimalah hatiku Tuhan menjadi persembahan yang Tuhan
perkenan
T’rimalah Tuhan, o t’rimalah Tuhan
Ku ingat firmanMu ya Tuhan
Yang mengajarkan kami mengingat yang kecil
Berkati semuanya Tuhan supaya persembahan tetap trus mengalir
T’rimalah Tuhan, o t’rimalah Tuhan

5
17. Doa Penutup – Doa Bapa Kami – Berkat
P. Marilah bersama-sama bangkit berdiri! Kita akan mengakhiri
ibadah Natal ini.
Hai anakku hendaklah kamu hidup dalam Kristus yang telah lahir
sebagai Juruslamat. Allah di dalam kasih-Nya telah melakukan
perbuatan-perbuatan yang ajaib di bumi ini, Ia datang dan
menjadi manusia, dengan menyatakan diri-Nya menjadi teladan
bagi dunia, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat
melakukan perbuatan-perbuatan yang baik seperti yang Dia
perbuat .
Asm. Ya Tuhan, kami ingin hidup dalam teladan-Mu, kami mau menjadi
anak yang jujur, melakukan kebenaran, hidup penuh kasih dan
patuh kepada orangtua dan menyayangi sesama kami.
P. Ajarlah dan bawalah mereka untuk melihat dan ikut dalam terang
kehidupan.
J. Ya Tuhan, kami ingin selalu hidup dalam kasih-Mu dan mengikuti
Engkau dalam Roh dan Kebenaran.
Asm. (Menyanyikan) KJ. No. 424:2, “Yesus Menginginkan Daku”
Yesus menginginkan daku, menolong orang lain
Manis dan sopan selalu ketika ‘ku bermain
Bersinar-bersinar itulah kehendak Yesus
Bersinar-bersinar, aku bersinar terus
P. Kami datang ke hadapan-Mu ya Tuhan, menyerahkan
persembahan yang telah kami kumpulkan. Kami tidak membawa
emas, perak dan mur namun hati kami sungguh bersyukur. Kami
menyerahkan hati dan jiwa kami kepada Tuhan sebagai
persembahan untuk kemuliaan nama-Mu. Terima dan berkatilah
persembahan kami ini sebagai tanda syukur kami atas kasih-Mu
kepada kami. Dalam nama anak-Mu Yesus Kristus Tuhan kami.
Amin
Marilah bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami…
PJ. Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu… Amin
P. Terimalah berkat dari Tuhan kita: Anugerah Tuhan kita Yesus
Kristus, Kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh
Kudus kiranya menyertai kita/ kamu sekarang sampai selama-
lamanya. Amin
PJ. (Menyanyikan) Amin…. Amin…. Amin…
6
Postludium
Menyanyikan: Feliz Navidad
Feliz navidad, Feliz navidad
Feliz navidad, Feliz navidad
Prospero ano y felicidad
I wanna wish you a Merry Christmas 3x
From the bottom of my heart.

LITURGI

LITURGI I: PENCIPTAAN
Prolog: Apabila kita memandang sekeliling kita, maka
terlihatlah segala ciptaan Tuhan yang begitu indah dan menakjubkan. Ada
terang, ada cakrawala, ada hewan-hewan di laut, darat dan udara, ada
juga benda-benda penerang, ada tumbuhan, bahkan manusia, semua itu
ciptaan Allah. Maka kita patut berseru: “Maha besar Engkau ya Allah,
Engkau menciptakan segala sesuatu dengan baik dan sempurna”. Marilah
kita dengarkan kisah Penciptaan dunia yang dikerjakan oleh Allah.

(7 orang ASM Bernyanyi : KJ No 69:1-7 “Pada Mulanya”) Satu per satu


ASM maju ke depan dengan membawa gambar yang sesuai
dengan liturginya.
ASM 1 : Pada mulanya gelap semuanya sunyi senyaplah samudera,
Allah bersabda terang bercahaya hari pertama di dunia.
ASM 2 :Pada mulanya belum ada langit, atas dan bawah
tercampurlah, Allah bersabda bentanganpun jadi, hari ke dua
di dunia.
ASM 3 : Pada mulanya belum ada tanah, yang menumbuhkan
tanamannya, Allah bersabda terciptalah darat, hari ketiga di
dunia.
ASM 4 : Pada mulanya belum ada surya, bulan dan bintang dan
masanya, Allah bersabda membuat semua, hari ke empat di
dunia.

7
ASM 5 : Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap belum
pernah, Allah bersabda segala tercipta, hari ke lima di dunia.
ASM 6 : Pada mulanya belum ada hewan, yang menemani manusia,
Allah bersabda menjadikan insan, hari ke enam di dunia.
ASM 7 : Pada mulanya semua terjadi, langit dan bumi dan isinya,
Allah pencipta telah memberkati, hari ke ketujuh di dunia.

LITURGI II: KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

Prolog: Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati


manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginan manusia. Dari semua ciptaan,
manusia begitu istimewa; ia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Ini
adalah bukti bahwa Allah sangat mengasihi manusia; diberi hidup, roh,
kekuasaan, kebebasan dan kemerdekaan untuk berkarya. Tetapi manusia
menyalahgunakan kebebasannya. Apa yang terjadi ketika manusia hidup
di dalam dosa? Mari kita saksikan bagaimana manusia jatuh ke dalam
dosa.
1. Baiklah manusia itu bertobat dan kembali kepada Allah.
2. Barang siapa percaya kepada Allah tidak akan binasa, akan tetapi
dosanya diampuni.
3. Pertobatan adalah mengakui dosanya dan tidak melakukannya lagi,
tetapi dia berdoa kepada Tuhan.
4. Mendekatlah kepada Tuhan dengan rajin berdoa, bergereja, belajar
serta bekerja.
5. Hai anak-anak taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, hormatilah
kakak-kakakmu dan kasihilah sesamamu.
6. Hai kakak-kakak rajinlah belajar dan patuhilah orangtuamu, jagalah
adik-adikmu.
7. Hai ibu-ibu sayangilah kami anak-anakmu, ajarilah kami dan
didiklah kami dalam firman Tuhan.
8. Hai bapak-bapak berilah kami contoh yang baik, rajinlah bekerja
dan ke gereja.
9. Tuhan tidak menginginkan manusia dalam dosa tetapi baiklah
manusia itu bertobat dan memujiTuhan. Amin.

8
LITURGI III: JANJI KESELAMATAN
Prolog: Pada akhirnya, manusia menyadari dosa-dosa
mereka. Manusia memohon ampun pada Allah, dan Allah tidak mampu
melihat manusia terus hidup di dalam dosa. Allah menginginkan kebaikan
kembali ke dalam kehidupan manusia. Berasal dari hati-Nya, Ia tergerak
oleh belas kasihan yang dalam kepada manusia. Allah ingin manusia hidup
dan beroleh keselamatan. Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia?
Mari kita dengarkan liturgi tentang “Janji Keselamatan”.

1. Tuhan adalah penyayang, pengasih dan berlimpah kasih setia-Nya


untuk mengasihi kita semua manusia.
2. Tuhan Allah tidak membalaskan dosa yang kita perbuat, tetapi Dia
mengampuninya.
3. Seperti bapak sayang pada anak-anaknya, demikianlah Tuhan Allah
sayang kepada kita.
4. Sekalipun dosamu merah seperti kermizi akan menjadi putih seperti
salju, sekalipun dosamu merah seperti kain kesumba akan menjadi
putih seperti bulu domba.
5. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
mengaruniakan anak-Nya yang Tunggal sehingga setiap orang
yang percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
6. Karena itu sujudlah di hadapan Tuhan, karena Dia akan
mengampuni semua dosamu dan mengasihi kita semua.
7. Kasih Tuhan Allah mengalir di hatiku, di hatimu dan di hati kita
semua. Baiklah kita semua saling mengasihi sama seperti kita
mengasihi diri kita masing-masing. Amin.

9
LITURGI IV: PENGGENAPAN KESELAMATAN

Prolog: Tetapi engkau hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara
kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang
akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak dahulu kala. Mari
kita dengarkan Liturgi Nubuat Kelahiran Tuhan Yesus.

1. Yesaya 11:1-2
2. Matius 2:23
3. Mazmur 2:7
4. Matius 3:16-17
5. Roma 1:3
6. Yesaya 7:14
7. Matius 1:22-23
8. Zakaria 9:9

LITURGI V: DRAMA MUSIKAL KELAHIRAN YESUS


Pemeran:
Yusuf
Maria
Pemilik penginapan
3 orang Majus
Gembala 1
Gembala 2
Gembala 3
Malaikat 1
Malaikat 2
Malaikat 3

10
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi

Prolog: Karena banyaknya dosa, manusia pantas mati.


Namun Tuhan tidak menghendaki kematian orang-orang fasik melainkan
pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Allah pun
mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk manusia berdosa agar mereka
selamat. Keselamatan yang Allah telah berikan, kini disempurnakan.
Kelahiran Juruselamat dunia merupakan penggenapan kasih Allah kepada
manusia.

Episode 1
Narator: “Ketika Maria sedang tidur, Malaikat Tuhan menghampirinya
untuk memberitahu kepadanya bahwa Maria akan mengandung seorang
anak dan anak itu adalah Sang Mesias yang akan menyelamatkan dunia
dari dosa”.
Malaikat 1: “Maria, Maria. Janganlah engkau takut sebab aku ini Malaikat
Tuhan. Aku hendak menyampaikan kepadamu bahwa engkau akan
mengandung seorang anak, dia adalah Sang Mesias yang telah
dinubuatkan Tuhan. Sekarang kembalilah tidur”.
Episode 2
Narator: “Ketika Yusuf mengetahui bahwa Maria sedang mengandung,
sedihlah hatinya dan ia hendak menceraikan Maria secara diam-diam”.
Yusuf: “Maria telah mengandung bahkan aku sendiri tidak tahu anak siapa
yang ada dalam kandungannya. Aku harus menceraikan dia secara diam-
diam agar ia tidak mendapat malu.
Narator:”Datanglah malaikat Tuhan dalam mimpi Yusuf”
Malaikat 2:”Yusuf janganlah engkau ragu mengambil Maria menjadi
istrimu, sebab Anak yang ia kandung adalah anak dari Roh Kudus, dan
engkau akan menamai-Nya Yesus. Dialah yang akan menyelamatkan
umat-Nya dari segala dosa mereka”.

11
Episode 3 (Di luar kota)
Narator : “Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut:
Dengarkan,dengarkan. Kaisar Agustus mengumumkan bahwa akan ada
sensus. Setiap orang akan dihitung dan harus kembali ke kota asal
masing-masing. Setiap orang harus tahu berita ini” !
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke
kota Daud yang bernama Betlehem. Ia pergi bersama-sama dengan Maria
tunangannnya yang sedang mengandung.
Yusuf serta Maria (mengandung) masuk)
Yusuf: “Maria, aku tahu kamu sedang mengandung, tapi kita harus pergi
ke Betlehem untuk ikut sensus”.
Maria: “Ya Yusuf, aku rasa aku bisa melakukan perjalanan itu, dan kau
tahu Tuhan akan bersama kita selama perjalanan. (Yusuf dan Maria
berkemas-kemas dan memulai perjalanan mereka).
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi: “Long time ago ”.
(Setelah lagu selesai,)
Maria: “Yusuf, aku sudah lelah, sepertinya aku akan melahirkan”. (sambil
Maria menyandarkan kepalanya di pundak Yusuf).
Yusuf: “Maria, kita harus mencari tempat untukmu melahirkan. Mari kita
mencarinya”. (Yusuf menolong Maria untuk berdiri dan berjalan bersama-
sama untuk mencari penginapan).
(Saat melewati penginapan, mereka mengetuk pintu rumah pemilik
penginapan.)
Yusuf: “permisi,..... permisi”!
Pemilik penginapan : “Ya, tunggu sebentar, ada yang perlu dibantu”?
Yusuf: “Kami sudah melakukan perjalanan yang panjang. Apakah anda
masih punya kamar untuk kami”?

12
Pemilik penginapan: “Maaf, sudah tidak ada lagi tempat untuk kalian,
namun bila kamu mau, kamu bisa beristirahat di kandang domba milikku
di belakang rumah. Kandang itu memang bukan tempat yang paling
nyaman, tetapi setidaknya ada tempat untuk kalian beristirahat”.
Yusuf: “Maria, kamu harus istirahat. Kandang pun tidak jadi masalah bagi
kami”.
Pemilik penginapan :”Kalau begitu ayo ikut aku”.
(Pemilik penginapan berjalan dan menunjukkan jalan kepada Yusuf
dan Maria menuju kandang. Kemudian sang pemilik penginapan keluar.)
Episode 4 (Di dalam kandang)
Narator: “Perjalanan Yusuf dan Maria berakhir di kandang domba, di
sanalah Maria melahirkan Tuhan, Raja kita Yesus Kristus. (Yusuf dan
Maria duduk kemudian mulailah menyiapkan tempat tidur mereka).
Yusuf: “Aku tahu Tuhan bersama kita. Lebih baik kita tidur di sini daripada
di luar”.
Maria:”Yusuf, aku merasa tidak enak badan. Aku benar-benar lelah dan
aku merasa sakit. Aku rasa bayi ini akan segera lahir”.
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi: “Gita sorga bergema”
Episode 5 (Di padang)
Narator: “Sementara itu, beberapa gembala sedang menjaga kawanan
ternak mereka pada malam hari. Ketika itu tiba-tiba malaikat muncul di
depan mereka. (malaikat masuk). Sambil malaikat berbicara, Maria
membungkus bayi Yesus dengan kain dan membaringkan Dia di
palungan”.
Malaikat 3: “Dengar, aku membawa kabar sukacita. Hari ini di kota Daud
telah lahir bagimu seorang Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Dan ini akan
menjadi tanda bagimu, kamu akan menemukan seorang bayi dibungkus
kain dan diletakkkan di palungan”.

13
Semua Malaikat: “Puji Tuhan yang mulia, dan damai di bumi bagi mereka
yang berkenan pada-Nya”.
Gembala 1:”Mari kita ke Betlehem dan melihat apa yang sudah Tuhan
katakan kepada kita”.
Gembala 2&3:”Ayo kita beritahu teman-teman kita dan kita segera pergi.
Puji Tuhan atas kabar baik ini. Ayo, ini perjalanan panjang”.
Narator:” Begitulah para gembala, setelah mendengar kabar dari para
malaikat mereka pergi mengunjungi bayi itu”. Sesudah Yesus dilahirkan di
Betlehem di tanah Yudea, pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-
orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Tak lama kemudian, 3 orang Majus
datang melihat sebuah bintang bersinar terang di langit. (para Majus
masuk).
Majus 1:Menunjuk bintang itu. “ Lihat ada bintang. Lihatlah betapa
terangnya bintang itu”!
Majus 2:Melihat bintang itu. “Ini adalah tanda. Tanda yang indah. Raja
orang Yahudi telah lahir”!
Majus 3: “Mari kita pergi dan menyembah Dia. Hadiah, kita perlu hadiah!
Majus 1:”Aku tahu apa yang bisa aku berikan untuk-Nya. Aku akan
memberi-Nya emas karena Dia Raja”!
Majus 2:”Hadiahku istimewa. Aku akan memberikan mur”.
(Ketiga majus itu datang mendekati kandang domba dan melihat bayi itu
lalu meletakkan hadiah mereka, sambil duduk menyembah). (para
malaikat, dan para gembala juga bergerak mendekati kandang domba
bersama-sama melihat bayi itu).

14
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi
“Malam Kudus ”
Narator: “Inilah kasih Allah, Raja yang bernama Yesus Juruselamat kita di
bumi. Mari kita rayakan Natal ini dengan sukacita. Ingatlah kita sudah
memiliki Juruselamat yang memberi kita hidup yang kekal.
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi berbaris bersama
pemeran liturgi menyanyikan lagu “Hai Dunia Gembiralah”, dan setelah
lagu selesai semua pemain tunduk bersama untuk mengakhiri drama
musikal.

15
LITURGI REFLEKSI NATAL: KISAH 4 LILIN
Ada 4 lilin menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana
begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin 1: “Aku adalah Damai”. “Namun manusia tak mampu menjagaku:
maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi
sedikit sang lilin padam.
Lilin 2: “Aku adalah Iman”. “sayang aku tak berguna lagi”. Manusia tak mau
mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala”. Begitu
selesai berbicara, tiupan angn memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ke tiga bicara.
Lilin 3: “Aku adalah cinta”. “Tak mampu lagi aku tetap menyala”.”Manusia
tidak lagi memandang dan menganggapku berguna”. “mereka saling
membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci
keluarganya”. Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga.....
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga
lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh, apa
yang terjadi”?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut kegelapan!”
Lalu ia menangis tersedu-sedu
Lalu dengan haru lilin ke empat berkata:
Lilin 4: “Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan
menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya”. “Akulah
HARAPAN”.
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin HARAPAN, lalu
menyalakan kembali ketiga lilin lainnya. Apa yang tidak pernah mati
hanyalah HARAPAN yang ada dalam hai kita.... dan masing-masing kita
semoga bisa menjadi alat, seperti anak tersebut, yang dalam situasi
apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan
HARAPAN-nya!
16

Anda mungkin juga menyukai