Anda di halaman 1dari 15

TATA IBADAH

NATAL SEKOLAH MINGGU GKPS 2022

Tema: Persekutuan dan Pelayanan yang Berdampak (Kolose 1:10)

Sub Tema: Menggerakkan Warga Jemaat untuk Saling Menopang dan


Menguatkan serta Peduli di Tengah-tengah Pergumulan Hidup

1
Praeludium
- Sosialisasi tata ibadah atau latihan lagu
- Petugas Ibadah, Penyala Lilin dan Pengurus Anak Sekolah Minggu
mengadakan persiapan dan berdoa.
Prosesi oleh Petugas Ibadah, Penyala Lilin dan Pengurus Anak Sekolah Minggu
diiringi nyanyian KJ. No. 119:1-2, “Hai dunia gembiralah” (Jemaat berdiri)

Hai dunia gembiralah dan sambut Rajamu!


Di hatimu terimalah bersama bersyukur
bersama bersyukur, bersama-sama bersyukur!
Hai dunia, elukanlah Rajamu Penebus!
Hai bumi, laut, gunung, lembah
Bersoraklah terus, bersoralah terus
Bersorak-soraklah terus!

I. IBADAH

1. Votum – Introitus – Doa


P. Di dalam nama Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus serta Roh
Kudus, yang menciptakan langit dan bumi
PJ. Amin
P. Sesungguhnya seorang anak telah lahir bagi kita, Ia akan menjadi
besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan
Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-
Nya dan Ia akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selama-
lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (Luk 1:32-33).
J. Terpujilah Tuhan yang membawa keselamatan bagi kita, damai-Nya
ada di hati setiap orang yang beriman kepada-Nya.
P. Marilah kita berdoa: Allah Bapa, yang di sorga saat ini kami
berkumpul dan bersukacita menyatukan hati kami untuk menikmati
ibadah perayaan Natal Sekolah Minggu GKPS hari ini. Tuhan, kami
serahkan ibadah ini serta semua anak-anak Tuhan yang hadir dan
merayakannya hanya kepada-Mu jua. Terimakasih ya Allah, dalam
nama Anak-Mu Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
PJ. Amin . (jemaat duduk)

2
2. Bernyanyi Kidung Pujian, “Semesta Bernyanyi ”
Alam raya menyanyikan kemulianNya
Cakrawala memasyurkan karya tanganNya
Dengan FirmanNya yang ajaib, tercipta karya-Nya
Siang dan malam langit dan bumi semua yang ada
Burung-burung berkicauan, menyambut sang surya
Bunga bermekaran, alam riang ria
Memuji nama-Nya
Reff: Semesta bernyanyi, karena kasih-Nya
Tak berubah sampai selamanya puji agungkan nama-Nya
Hanya Tuhanlah yang layak untuk dipuji
Hanya Tuhanlah yang layak untuk dipuji

3. Liturgi I: PENCIPTAAN
4. Bernyanyi Kidung Jemaat, No. 184:1-2, “Yesus Sayang Padaku”
Yesus sayang padaku Alkitab mengajarku
Walauku kecil lemah aku ini miliki-Nya
Reff: Yesus Tuhanku sayang padaku
Itu Firman-Nya di dalam Alkitab
Yesus sayang padaku Ia mati bagiku
Dosaku dihapus-Nya sorga pun terbukalah kembali ke Reff:

5. Liturgi II: KEJATUHAN MANUSIA KE DALAM DOSA

6. Bernyanyi Kidung Jemaat, No. 120:1+3, “Hai Siarkan Di Gunung”


Reff: Hai siarkan di gunung di bukit dan dimana jua
Hai siarkan di gunung lahirnya Almasih
1. Di waktu kaum gembala menjaga dombanya
Terpancar dari langit cahaya mulia kembali ke Reff
3. Terbaring di palungan yang hina dan rendah
Sang Bayi menyampaikan selamat dunia kembali ke Reff

7. Liturgi III: JANJI KESELAMATAN


8. Bernyanyi Kidung Jemaat, No. 94:1-2, “Hai Kota Mungil Betlehem”
Hai kota mungil Betlehem betapa kau senyap

3
Bintang dilangit cemerlang melihat kau lelap
Namun di lorong waktu bersinar T’rang baka
Harapanmu dan doamu kini terkabullah
Sebab bagimu lahirlah Mesias, Tuhanmu
Malaikatlah penjagaNya di malam yang teduh
Hai bintang-bintang fajar, b’ritakan Kabar Baik
Sejahtera di dunia! Segala puji naik!

9. Liturgi IV: PENGGENAPAN KESELAMATAN

10. Bernyanyi Kidung Pujian, “Malam Kudus” (Penyalaan lilin)


Malam kudus di langit bertaburan
Bintang gemilau terang gemerlap
Terpancar kini sinar pengharapan
Yang dijanjikan sekarang genap
Dan bangsa yang lelah beroleh harap
Melihat fajar kini merekah
Mari sujud dengar kidung malaikat
Malam mulia malam Kristus lahir
Malam mulia malam malam mulia

11. Liturgi V: KELAHIRAN TUHAN YESUS

12. Bernyanyi Kidung Pujian, “Dia Lahir Untuk Kami”


Dia lahir untuk kami
Dia mati bagi kami
Dia bangkit bagi kita semua
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami
Sang Penebus Jurus’lamat dunia
Reff: Itulah Firman Allah yang turun ke bumi
Yang jadi sama dengan manusia
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami
Dia Raja di atas s’gala raja

13. Liturgi Refleksi Natal: KISAH 4 LILIN

4
14. Bernyanyi Kidung Pujian, “Firman Tuhan Ada di Hatiku”
Firman Tuhan ada dihatiku
Ada di langkahku, ada di hidupku
Dan terus bertumbuh sirami jiwaku
Berbuah...berbuah...berbuah...berbuah
Berbuah...berbuah...berbuah...berbuah
Oo oo oo oo

15. Renungan Natal

16. Bernyanyi Kidung Pujian, “Disini aku bawa Tuhan” (Persembahan)


Di sini aku bawa Tuhan
Persembahan hidupku semoga berkenan
Berapalah nilainya Tuhan
Dibandingkan berkatMu yang t’lah Kau limpahkan
T’rimalah Tuhan, oh t’rimalah Tuhan
Tanganku yang kecil ya Tuhan
Belum mencari makan sendiri, ya Tuhan
Terimalah hatiku Tuhan menjadi persembahan yang Tuhan perkenan
T’rimalah Tuhan, o t’rimalah Tuhan
Ku ingat firmanMu ya Tuhan
Yang mengajarkan kami mengingat yang kecil
Berkati semuanya Tuhan supaya persembahan tetap trus mengalir
T’rimalah Tuhan, o t’rimalah Tuhan

17. Doa Penutup – Doa Bapa Kami – Berkat


P. Marilah bersama-sama bangkit berdiri! Kita akan mengakhiri ibadah
Natal ini.
Hai anakku hendaklah kamu hidup dalam Kristus yang telah lahir
sebagai Juruslamat. Allah di dalam kasih-Nya telah melakukan
perbuatan-perbuatan yang ajaib di bumi ini, Ia datang dan menjadi
manusia, dengan menyatakan diri-Nya menjadi teladan bagi dunia,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat melakukan
perbuatan-perbuatan yang baik seperti yang Dia perbuat .

5
Asm. Ya Tuhan, kami ingin hidup dalam teladan-Mu, kami mau menjadi anak
yang jujur, melakukan kebenaran, hidup penuh kasih dan patuh kepada
orangtua dan menyayangi sesama kami.
P. Ajarlah dan bawalah mereka untuk melihat dan ikut dalam terang
kehidupan.
J. Ya Tuhan, kami ingin selalu hidup dalam kasih-Mu dan mengikuti
Engkau dalam Roh dan Kebenaran.
Asm. (Menyanyikan) KJ. No. 424:2, “Yesus Menginginkan Daku”
Yesus menginginkan daku, menolong orang lain
Manis dan sopan selalu ketika ‘ku bermain
Bersinar-bersinar itulah kehendak Yesus
Bersinar-bersinar, aku bersinar terus
P. Kami datang ke hadapan-Mu ya Tuhan, menyerahkan persembahan
yang telah kami kumpulkan. Kami tidak membawa emas, perak dan mur
namun hati kami sungguh bersyukur. Kami menyerahkan hati dan jiwa
kami kepada Tuhan sebagai persembahan untuk kemuliaan nama-Mu.
Terima dan berkatilah persembahan kami ini sebagai tanda syukur kami
atas kasih-Mu kepada kami. Dalam nama anak-Mu Yesus Kristus Tuhan
kami. Amin
Marilah bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami…
PJ. Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu… Amin
P. Terimalah berkat dari Tuhan kita: Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus,
Kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus kiranya
menyertai kita/ kamu sekarang sampai selama-lamanya. Amin
PJ. (Menyanyikan) Amin…. Amin…. Amin…

Postludium
Menyanyikan: Feliz Navidad
Feliz navidad, Feliz navidad
Feliz navidad, Feliz navidad
Prospero ano y felicidad
I wanna wish you a Merry Christmas 3x
From the bottom of my heart.

6
LITURGI

LITURGI I: PENCIPTAAN
Prolog: Apabila kita memandang sekeliling kita, maka terlihatlah segala
ciptaan Tuhan yang begitu indah dan menakjubkan. Ada terang, ada cakrawala,
ada hewan-hewan di laut, darat dan udara, ada juga benda-benda penerang, ada
tumbuhan, bahkan manusia, semua itu ciptaan Allah. Maka kita patut berseru:
“Maha besar Engkau ya Allah, Engkau menciptakan segala sesuatu dengan baik
dan sempurna”. Marilah kita dengarkan kisah Penciptaan dunia yang dikerjakan
oleh Allah.

(7 orang ASM Bernyanyi : KJ No 69:1-7 “Pada Mulanya”) Satu per satu ASM
maju ke depan dengan membawa gambar yang sesuai dengan liturginya.
ASM 1 : Pada mulanya gelap semuanya sunyi senyaplah samudera, Allah
bersabda terang bercahaya hari pertama di dunia.
ASM 2 :Pada mulanya belum ada langit, atas dan bawah tercampurlah,
Allah bersabda bentanganpun jadi, hari ke dua di dunia.
ASM 3 : Pada mulanya belum ada tanah, yang menumbuhkan tanamannya,
Allah bersabda terciptalah darat, hari ketiga di dunia.
ASM 4 : Pada mulanya belum ada surya, bulan dan bintang dan masanya,
Allah bersabda membuat semua, hari ke empat di dunia.
ASM 5 : Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap belum pernah,
Allah bersabda segala tercipta, hari ke lima di dunia.
ASM 6 : Pada mulanya belum ada hewan, yang menemani manusia, Allah
bersabda menjadikan insan, hari ke enam di dunia.
ASM 7 : Pada mulanya semua terjadi, langit dan bumi dan isinya, Allah
pencipta telah memberkati, hari ke ketujuh di dunia.

LITURGI II: KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

Prolog: Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa
kurang, itulah isi keinginan manusia. Dari semua ciptaan, manusia begitu
istimewa; ia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Ini adalah bukti bahwa
Allah sangat mengasihi manusia; diberi hidup, roh, kekuasaan, kebebasan dan
kemerdekaan untuk berkarya. Tetapi manusia menyalahgunakan kebebasannya.
7
Apa yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita saksikan
bagaimana manusia jatuh ke dalam dosa.
1. Baiklah manusia itu bertobat dan kembali kepada Allah.
2. Barang siapa percaya kepada Allah tidak akan binasa, akan tetapi dosanya
diampuni.
3. Pertobatan adalah mengakui dosanya dan tidak melakukannya lagi, tetapi
dia berdoa kepada Tuhan.
4. Mendekatlah kepada Tuhan dengan rajin berdoa, bergereja, belajar serta
bekerja.
5. Hai anak-anak taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, hormatilah kakak-
kakakmu dan kasihilah sesamamu.
6. Hai kakak-kakak rajinlah belajar dan patuhilah orangtuamu, jagalah adik-
adikmu.
7. Hai ibu-ibu sayangilah kami anak-anakmu, ajarilah kami dan didiklah kami
dalam firman Tuhan.
8. Hai bapak-bapak berilah kami contoh yang baik, rajinlah bekerja dan ke
gereja.
9. Tuhan tidak menginginkan manusia dalam dosa tetapi baiklah manusia itu
bertobat dan memujiTuhan. Amin.

LITURGI III: JANJI KESELAMATAN


Prolog: Pada akhirnya, manusia menyadari dosa-dosa mereka. Manusia
memohon ampun pada Allah, dan Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup
di dalam dosa. Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan
manusia. Berasal dari hati-Nya, Ia tergerak oleh belas kasihan yang dalam kepada
manusia. Allah ingin manusia hidup dan beroleh keselamatan. Bagaimanakah janji
Allah itu terhadap manusia? Mari kita dengarkan liturgi tentang “Janji
Keselamatan”.

1. Tuhan adalah penyayang, pengasih dan berlimpah kasih setia-Nya untuk


mengasihi kita semua manusia.
2. Tuhan Allah tidak membalaskan dosa yang kita perbuat, tetapi Dia
mengampuninya.
3. Seperti bapak sayang pada anak-anaknya, demikianlah Tuhan Allah sayang
kepada kita.
8
4. Sekalipun dosamu merah seperti kermizi akan menjadi putih seperti salju,
sekalipun dosamu merah seperti kain kesumba akan menjadi putih seperti
bulu domba.
5. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan
anak-Nya yang Tunggal sehingga setiap orang yang percaya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
6. Karena itu sujudlah di hadapan Tuhan, karena Dia akan mengampuni
semua dosamu dan mengasihi kita semua.
7. Kasih Tuhan Allah mengalir di hatiku, di hatimu dan di hati kita semua.
Baiklah kita semua saling mengasihi sama seperti kita mengasihi diri kita
masing-masing. Amin.
LITURGI IV: PENGGENAPAN KESELAMATAN

Prolog: Tetapi engkau hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara kaum-
kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah
Israel, yang permulaannya sudah sejak dahulu kala. Mari kita dengarkan Liturgi
Nubuat Kelahiran Tuhan Yesus.

1. Yesaya 11:1-2
2. Matius 2:23
3. Mazmur 2:7
4. Matius 3:16-17
5. Roma 1:3
6. Yesaya 7:14
7. Matius 1:22-23
8. Zakaria 9:9

LITURGI V: DRAMA MUSIKAL KELAHIRAN YESUS


Pemeran:
Yusuf
Maria

9
Pemilik penginapan
3 orang Majus
Gembala 1
Gembala 2
Gembala 3
Malaikat 1
Malaikat 2
Malaikat 3
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi

Prolog: Karena banyaknya dosa, manusia pantas mati. Namun Tuhan tidak
menghendaki kematian orang-orang fasik melainkan pertobatan orang fasik itu
dari kelakuannya supaya ia hidup. Allah pun mengutus Anak-Nya yang tunggal
untuk manusia berdosa agar mereka selamat. Keselamatan yang Allah telah
berikan, kini disempurnakan. Kelahiran Juruselamat dunia merupakan
penggenapan kasih Allah kepada manusia.

Episode 1
Narator: “Ketika Maria sedang tidur, Malaikat Tuhan menghampirinya untuk
memberitahu kepadanya bahwa Maria akan mengandung seorang anak dan anak
itu adalah Sang Mesias yang akan menyelamatkan dunia dari dosa”.
Malaikat 1: “Maria, Maria. Janganlah engkau takut sebab aku ini Malaikat Tuhan.
Aku hendak menyampaikan kepadamu bahwa engkau akan mengandung seorang
anak, dia adalah Sang Mesias yang telah dinubuatkan Tuhan. Sekarang kembalilah
tidur”.
Episode 2
Narator: “Ketika Yusuf mengetahui bahwa Maria sedang mengandung, sedihlah
hatinya dan ia hendak menceraikan Maria secara diam-diam”.
10
Yusuf: “Maria telah mengandung bahkan aku sendiri tidak tahu anak siapa yang
ada dalam kandungannya. Aku harus menceraikan dia secara diam-diam agar ia
tidak mendapat malu.
Narator:”Datanglah malaikat Tuhan dalam mimpi Yusuf”
Malaikat 2:”Yusuf janganlah engkau ragu mengambil Maria menjadi istrimu,
sebab Anak yang ia kandung adalah anak dari Roh Kudus, dan engkau akan
menamai-Nya Yesus. Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari segala dosa
mereka”.
Episode 3 (Di luar kota)
Narator : “Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Dengarkan,dengarkan.
Kaisar Agustus mengumumkan bahwa akan ada sensus. Setiap orang akan
dihitung dan harus kembali ke kota asal masing-masing. Setiap orang harus tahu
berita ini” !
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota
Daud yang bernama Betlehem. Ia pergi bersama-sama dengan Maria tunangannnya
yang sedang mengandung.
Yusuf serta Maria (mengandung) masuk)
Yusuf: “Maria, aku tahu kamu sedang mengandung, tapi kita harus pergi ke
Betlehem untuk ikut sensus”.
Maria: “Ya Yusuf, aku rasa aku bisa melakukan perjalanan itu, dan kau tahu
Tuhan akan bersama kita selama perjalanan. (Yusuf dan Maria berkemas-kemas
dan memulai perjalanan mereka).
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi: “Long time ago ”.
(Setelah lagu selesai,)
Maria: “Yusuf, aku sudah lelah, sepertinya aku akan melahirkan”. (sambil Maria
menyandarkan kepalanya di pundak Yusuf).

11
Yusuf: “Maria, kita harus mencari tempat untukmu melahirkan. Mari kita
mencarinya”. (Yusuf menolong Maria untuk berdiri dan berjalan bersama-sama
untuk mencari penginapan).
(Saat melewati penginapan, mereka mengetuk pintu rumah pemilik
penginapan.)
Yusuf: “permisi,..... permisi”!
Pemilik penginapan : “Ya, tunggu sebentar, ada yang perlu dibantu”?
Yusuf: “Kami sudah melakukan perjalanan yang panjang. Apakah anda masih
punya kamar untuk kami”?
Pemilik penginapan: “Maaf, sudah tidak ada lagi tempat untuk kalian, namun bila
kamu mau, kamu bisa beristirahat di kandang domba milikku di belakang rumah.
Kandang itu memang bukan tempat yang paling nyaman, tetapi setidaknya ada
tempat untuk kalian beristirahat”.
Yusuf: “Maria, kamu harus istirahat. Kandang pun tidak jadi masalah bagi kami”.
Pemilik penginapan :”Kalau begitu ayo ikut aku”.
(Pemilik penginapan berjalan dan menunjukkan jalan kepada Yusuf dan
Maria menuju kandang. Kemudian sang pemilik penginapan keluar.)
Episode 4 (Di dalam kandang)
Narator: “Perjalanan Yusuf dan Maria berakhir di kandang domba, di sanalah
Maria melahirkan Tuhan, Raja kita Yesus Kristus. (Yusuf dan Maria duduk
kemudian mulailah menyiapkan tempat tidur mereka).
Yusuf: “Aku tahu Tuhan bersama kita. Lebih baik kita tidur di sini daripada di
luar”.
Maria:”Yusuf, aku merasa tidak enak badan. Aku benar-benar lelah dan aku
merasa sakit. Aku rasa bayi ini akan segera lahir”.
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi: “Gita sorga bergema”
Episode 5 (Di padang)
12
Narator: “Sementara itu, beberapa gembala sedang menjaga kawanan ternak
mereka pada malam hari. Ketika itu tiba-tiba malaikat muncul di depan mereka.
(malaikat masuk). Sambil malaikat berbicara, Maria membungkus bayi Yesus
dengan kain dan membaringkan Dia di palungan”.
Malaikat 3: “Dengar, aku membawa kabar sukacita. Hari ini di kota Daud telah
lahir bagimu seorang Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Dan ini akan menjadi
tanda bagimu, kamu akan menemukan seorang bayi dibungkus kain dan
diletakkkan di palungan”.
Semua Malaikat: “Puji Tuhan yang mulia, dan damai di bumi bagi mereka yang
berkenan pada-Nya”.
Gembala 1:”Mari kita ke Betlehem dan melihat apa yang sudah Tuhan katakan
kepada kita”.
Gembala 2&3:”Ayo kita beritahu teman-teman kita dan kita segera pergi. Puji
Tuhan atas kabar baik ini. Ayo, ini perjalanan panjang”.
Narator:” Begitulah para gembala, setelah mendengar kabar dari para malaikat
mereka pergi mengunjungi bayi itu”. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di
tanah Yudea, pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur
ke Yerusalem. Tak lama kemudian, 3 orang Majus datang melihat sebuah bintang
bersinar terang di langit. (para Majus masuk).
Majus 1:Menunjuk bintang itu. “ Lihat ada bintang. Lihatlah betapa terangnya
bintang itu”!
Majus 2:Melihat bintang itu. “Ini adalah tanda. Tanda yang indah. Raja orang
Yahudi telah lahir”!
Majus 3: “Mari kita pergi dan menyembah Dia. Hadiah, kita perlu hadiah!
Majus 1:”Aku tahu apa yang bisa aku berikan untuk-Nya. Aku akan memberi-Nya
emas karena Dia Raja”!
Majus 2:”Hadiahku istimewa. Aku akan memberikan mur”.

13
(Ketiga majus itu datang mendekati kandang domba dan melihat bayi itu lalu
meletakkan hadiah mereka, sambil duduk menyembah). (para malaikat, dan para
gembala juga bergerak mendekati kandang domba bersama-sama melihat bayi itu).
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi
“Malam Kudus ”
Narator: “Inilah kasih Allah, Raja yang bernama Yesus Juruselamat kita di bumi.
Mari kita rayakan Natal ini dengan sukacita. Ingatlah kita sudah memiliki
Juruselamat yang memberi kita hidup yang kekal.
Singers/ Tim Penyanyi/ 6 orang Anak Bernyanyi berbaris bersama pemeran liturgi
menyanyikan lagu “Hai Dunia Gembiralah”, dan setelah lagu selesai semua
pemain tunduk bersama untuk mengakhiri drama musikal.

LITURGI REFLEKSI NATAL: KISAH 4 LILIN


Ada 4 lilin menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu
sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin 1:“Aku adalah Damai”. “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih
baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin
padam.
Lilin 2: “Aku adalah Iman”. “sayang aku tak berguna lagi”. Manusia tak mau
mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala”. Begitu selesai
berbicara, tiupan angn memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ke tiga bicara.
Lilin 3:“Aku adalah cinta”. “Tak mampu lagi aku tetap menyala”.”Manusia tidak
lagi memandang dan menganggapku berguna”. “mereka saling membenci, bahkan
membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya”. Tanpa menunggu
waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga.....

14
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah
padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh, apa yang terjadi”??
Kalian harus tetap menyala, Aku takut kegelapan!”
Lalu ia menangis tersedu-sedu
Lalu dengan haru lilin ke empat berkata:
Lilin 4:“Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala,
kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya”. “Akulah HARAPAN”.
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin HARAPAN, lalu
menyalakan kembali ketiga lilin lainnya. Apa yang tidak pernah mati hanyalah
HARAPAN yang ada dalam hai kita.... dan masing-masing kita semoga bisa
menjadi alat, seperti anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu
menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

15

Anda mungkin juga menyukai