Anda di halaman 1dari 4

TATA IBADAH PERAYAAN NATAL PUNGUAN

SIRAJA HASIBUAN SIOPAT PUSORAN


SENIN 11 DESEMBER 2017

Tema : Peliharalah kasih persaudaraan ( Ibrani 13:1 )


Sub Tema : Melalui Natal ini dapat memotivasi kita menjadi pelaku firman yang
dapat mewujudkan kasih kepada sesama

PERSIAPAN IBADAH :
Penyalaan lilin oleh :
1. Pengkhotbah
2. Ketua
3. Mewakili Hula-hula
4. Mewakili Boru
5. Sekolah Minggu

ACARA IBADAH
I. Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 109 : 1-3
1. Hai mari, berhimpun dan bersukaria! Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat yang lahir, Raja Balasorga!
Reff. Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, Tuhanmu!
2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati, t’lah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan! Reff...
3. Gembala dipanggil dari padang raya, menuju palunganNya yang rendah.
Kita pun turut bergegas ke sana! Reff......
II. Votum-Introitus :
P : Pemimpin J : Jemaat
P : Kebaktian Natal Siraja Hasibuan Siopat Pusoran ini dimateraikan di dalam nama Allah
Bapa Khalik Langit dan Bumi dan di dalam nama Yesus Kristus yang telah datang ke
dunia dan di dalam nama Roh Kudus yang membimbing kita berkenan kepada-Nya.
J : Amin
P : Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka
yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
J : Oleh sebab itu, marilah kita beribadah, sujud menyembah dan nyanyikanlah nyanyian
baru bagiNya, pujilah Dia hai orang-orang yang dikasihiNya.
P : Haleluya.............Marilah kita berdoa
Ya Allah bapa dari Yesus Kristus, Tuhan Kami yang telah lahir di Betlehem. Kami puji
namaMu yang kudus itu, karena Engkau telah melawat kami umatMu. Engkau telah
memindahkan kami dari kegelapan ke dalam terang dan memperdamaikan kami dengan
Engkau, sehingga kami dapat hidup dalam persekutuan dengan Engkau. Hati kami
penuh sukacita karena kebaikanMu. Ajarlah kami umatMu untuk bersama-sama
mewujudnyatakan pembangunan persaudaraan sejati melalui sikap kami yang
mengasihi dan menghormati sesama kami di kumpulan ini. Terimalah ucapan syukur
kami, yang telah Engkau kunjungi, di dalam diri anakMu, Yesus Kristus Tuhan kami.
Amin
III. Bernyanyi dari kidung Jemaat No. 64: 1-2
1. Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
2. Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
‘ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
IV. Liturgi Berita Penciptaan:
P : Naikkanlah pujian bagi Tuhan Allah yang maha kuasa, yang telah menciptakan
sekalian alam beserta segala isinya. Dia menciptakan manusia dengan sempurna dan
baik adanya.
J : Ya, memang benar, oleh Firman Allah langit telah dijadikan oleh nafas dari mulutNya
segala tentaraNya, sebab Dia telah berfirman maka semuanya jadi, Dia memberi
perintah maka semuanya ada, sungguh agung Tuhan kita.
P : Yang maha perkasa telah menciptakan semuanya, indah, damai, rukun dan sentosa.
Manusia pertama adam dan hawa hidup berdampingan dengan mesra dan bahagia di
taman firdaus, tak kekurangan sesuatu apapun karena sang khalik menyediakan segala
kebutuhan mereka.
J : Menikmati panorama yang indah, mencicipi segala buah dan makanan yang tersedia
bagi mereka. Tetapi ada satu larangan yang tidak boleh diambil dan memakan buah
pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat supaya hidupnya abadi.
P : Oh...betapa indahnya, kebahagiaan hidup mereka, tidak kurang sesuatu apapun,
kuasaNya penuh, segala mahluk damai dibawah belaian tanganNya. Sungguh
keagunganMu mengatasi segala-galanya.
J : Tetapi apakah kebahagiaan ini bertahan lama? Dan apakah kekuasaan mereka kekal?
P : Biarlah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan dan biarlah
ditumbuhkannya keadilan.
V. Liturgi Sekolah Minggu
VI. Bernyanyi dari kidung jemaat no 99 : 1
1. Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!
Damai dan sejahtera turun dalam dunia.”
Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T’rang ajaib!
Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”
VII. Berita kejatuhan manusia dalam dosa...:
(P : Pemimpin; LK : laki-laki; PR : Perempuan; J : Jemaat)
P : Tetapi manusia itu tidak dapat bertahan dengan kekuasaannya. Adam dan Hawa
tidak berhasil memelihara hubungannya dengan pencipta semesta. Manusia dalam
ruang penghukuman Allah. Tuhan memanggil manusia itu, “ Adam...Adam..”
LK : Lalu manusia itu menjawab: ketika Engkau datang aku takut, aku pergi
bersembunyi, perempuan yang Engkau berikan kepadaku telah memperdayakan aku
sehingga memakan buah itu.
P : Adam telah melepaskan tanggungjawabnya pada hawa teman sekerjanya itu. Jadilah
perempuan menanggung beban yang berat. Hai perempuan mengapa kau lakukan
itu?
PR : Hawa pun melemparkan kesalahan itu dan mengatakan ular itu yang melakukan tipu
daya terhadap aku, sehingga aku mengambil dan memakan buah itu, aku mohon
pengampunan daripadaMu ya Tuhan.
J : Sifat manusia itu turun temurun sampai sekarang, di mana manusia pandai untuk
saling melepaskan tanggungjawabnya. Manusia selalu berusaha untuk menghindari
beban berat dan ingin menyenangkan dirinya semata. Bagaimanakah nasib manusia?
P : Manusia itupun di usir dari taman firdaus, kini tertutup sudah jalan ke pohon
kehidupan.
PR : Tuhan telah memperlihatkan murkaNya dan menutup Firdaus, yang ada hanya
kesusahan dan penderitaan serta kematian yang menanti mereka.
J : Sekarang tiada lagi kehidupan, semua telah sirna, luluh dalam penderitaan. Seluruh
dunia telah bersemarak di atas bumi. Tiada lagi kebahagiaan, apalagi kehidupan
yang kekal, karena dosa mendiami hati manusia.
VIII. Puisi dari Sihotang Family
XI. Bernyanyi dari Kidung Jemaat 119:1-3
1. Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu!
Dihatimu terimalah! Bersama bersyukur,
Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur!
2. Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus!
Hai bumi, laut, gunung lembah, bersoraklah terus,
Bersoraklah terus, bersorak-soraklah terus!
XII. Nubuat keselamatan (P : Pemimpin; PR : Perempuan; LK : Laki-laki; J : Jemaat)
P : Setelah Allah menciptakan manusia, manusia ingin hidup dan berjalan dengan
keinginannya sendiri. Semua ingin menang sendiri tanpa memperdulikan sesamanya,
di mana-mana terjadi kekacauan, ketidakadilan, pemerkosaan hak azasi,
ketidakharmonisan pergaulan, sehingga setiap jalan beroleh menjadi jalan
kehancuran dan kebinasaan.
J : Tetapi karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia telah
mengaruniakan Anaknya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya
beroleh hidup yang kekal.
PR : Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan
kamu akan menjadi umatKu.
P : Sebab Tuhan sendirilah yang memberikan suatu tanda, sesungguhnya seorang
perempuan akan mengandung dan akan melahirkan anak laki-laki dan
menamakanNya IMMANUEL, akan menjadi raja damai dan sejahtera.
LK : Seorang Putra akan lahir bagi kita, lambang pemerintah ada di atas bahuNya dan
namaNya disebut orang penasehat yang ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal,
Raja damai dan kebenaran.
J : Dia akan bertindak menggembalakan manusia dalam kemegahan nama Tuhan Allah.
Dalam Dia Allah kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan kita dan
melemparkan segala dosa kita ke dalam samudra luas.
P : Dialah yang patut kita muliakan di natal ini, ku buka hatiku menjadi tempat lahirnya
Tuhan Yesus Kristus juruselamat kita. Amin
XIII. Bernyanyi dari kidung Jemaat 123: 1-2
1. S’lamat, s’lamat datang, Yesus, Tuhanku! Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu.
S’lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;
Damai yang Kaubawa tiada taranya, Salam, salam!
2. “Kyrie eleisson”: Tuhan, tolonglah! Semoga kidung kami tak bercela.
BundaMu Maria diberi karunia
Melahirkan Dikau kudus dan mulia. Salam, salam!
XIV. Natal (kelahiran Kristus Juruslamat dunia)
(P : Pemimpin; PR : Perempuan; LK : Laki-laki; J : Jemaat)
P : Marilah saudara-saudariku, persembahkanlah syukur bagi Allah yang telah
mengutus anakNya. Allah telah menjadi manusia untuk menebus dan mengangkat
kita dari dunia yang fana supaya kita beroleh hidup yang kekal.
LK : Seorang bayi telah lahir di Betlehem, Dia telah tinggal bersama-sama dengan kita
sekarang, Dialah raja kemuliaan, Tuhan semesta alam, Raja damai.
P : Dengan datangnya Juruslamat, maka tidak ada lagi pilihan manusia selain harus
bertobat!
J : Aku ingin mencari keadilan, segala kepurapuraan lenyap, kebencian tidak
merajalela, dan kiranya Tuhan yang mengatur dan memelihara hidupku.
PR : Aku sering melihat betapa sulitnya hidup ini, disana-sini banyak ketimpangan,
banyak yang tamat sekolah pengangguran, kemiskinan dan kekerasan tidak
terselesaikan, kemerosotan moral yang membahayakan generasi penerus.
LK : Aku manusia yang tidak tetap berpendirian, sering mengalami kekecewaan bahkan
frustasi karena keinginan yang tidak tercapai sehingga ku sering meninggalkan
ibadahku. Kiranya natal ini dapat merubah cara hidupku dan menyadarkan diriku
sebagai pengikut Yesus.
P + J : Tuhan, kami menyerahkan tubuh, jiwa kami kepadamu. Kini kami sadar dan siap
untuk melakukan tugas pelayanan, yaitu memberikan keselamatan dalam hidup
kami.
XV. DOA SYAFAAT
XVI. Bernyanyi dari kidung jemaat no 92: 1-3...(Jemaat Berdiri)
1. Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.
2. Malam kudus, sunyi senyap. Kabar Baik menggegap;
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
“Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!”
3. Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus di wajahMu, ya Anak kudus,
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.
XVII. KHOTBAH
XVIII. Bernyanyi dari Buku ende 848: 1 - 3....(Mengumpulkan Persembahan)
1. Dison adong huboan Tuhan, Parbue ni ngolungku na so tardok nian. Sadia ma argana
Tuhan molo sai ni rajuman sude denggan basaM? Jalo ma Tuhan, sai las ma rohaM.
2. Tanganku na metmet da, Tuhan, Na so hea mansari dope au on Tuhan; Rohangku ma
hulehon, Tuhan Na boi pelehononku gabe las ni rohaM, Jalo ma Tuhan, sai las ma
rohaM.
3. Huingot do hataM da, Tuhan, Ingkon sarihononhon anggim na metmetan; Ampehon ma
tanganMu sangkan, Itak na otik I unang suda nian, Jalo ma Tuhan, sai las ma roham
XIX. DOA DAN BERKAT

ACARA UMUM :
1. Kata sambutan dari Ketua
2. Jedah Natal
3. Bersalam-salaman

Anda mungkin juga menyukai