Anda di halaman 1dari 23

Sepak bola sendiri dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah Football, sedangkan di

Amerika Serikat sepak bola disebut dengan istilah Soccer. Seperti yang detikers semua tahu,
sepak bola terdiri dari dua kata yaitu kata sepak dan bola.

Arti sepak adalah menendang dengan kaki, sementara bola artinya suatu alat permainan yang
memiliki bentuk bulat dan terbuat dari bahan kulit atau karet.

Dalam sepak bola terdapat 11 orang pemain inti, dan ada 5 hingga 11 pemain cadangan.
Dalam permainan sepak bola, tim yang menang adalah tim yang berhasil mencetak gol paling
banyak.

Durasi permainan sepak bola umumnya berlangsung selama 2x45 menit dengan waktu jeda
yang diberikan selama 15 menit.
Namun, ada kalanya kedudukan pertandingan seimbang selama waktu yang telah
ditetapkan. Maka pertandingan akan diberi tambah waktu selama 2x15 menit.
Jika salah satu tim belum berhasil mencetak gol pada tambahan waktu dan skor tetap seri,
maka perlu diadakan tendangan penalti untuk kedua tim tersebut.
Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, tujuan utama dari permainan sepak bola adalah
mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan.
Bagi tim yang berhasil mencetak gol paling banyak, ialah yang akan memenangkan
pertandingan tersebut.
1. Peralatan Permainan Bulu Tangkis

 Raket memiliki panjang maksimal 68 cm dan lebar 22 cm. Panjang kepala raket atau
area senar adalah 28 cm dengan lebar 22 cm. Raket bisa terbuat dari kayu atau
aluminium dengan berat tak lebih dari 150 gram.
 Shuttlecock terbuat dari enam belas helai bulu yang ditancapkan pada gabus
berdiameter 25-28 mm. Berat standar shuttlecock adalah sekitar 4,74-5,5 gram. Untuk
tingginya adalah 64-74 mm.

2. Jumlah Pemain Bulu Tangkis

 Tunggal: satu lawan satu dan bisa dimainkan oleh putra maupun putri.
 Ganda: satu tim terdiri dari dua orang.
 Ganda campuran: satu tim terdiri dari dua orang, satu putra, dan satu putri.

3. Penentuan Awal Permainan


Pertandingan diawali dengan undian, yaitu menggunakan metode lempar koin yang dilakukan
oleh wasit. Undian ini digunakan untuk menentukan pemain mana yang harus melakukan
servis terlebih dahulu.
4. Perhitungan Skor

 Penentuan kemenangan di olahraga ini menggunakan sistem best of three (pemenang


dua babak). Jadi, permainan bulu tangkis bisa berlangsung sebanyak dua hingga tiga
babak. Jika ada pemain yang memenangkan dua set berturut-turut, babak ketiga tidak
perlu dilakukan.
 Pada setiap setnya, pemenang merupakan pemain yang berhasil mengumpulkan poin
21 terlebih dulu. Jika terjadi kedudukan imbang di skor 20-20, pertandingan akan
dilanjutkan hingga salah satu tim unggul dengan selisih dua poin.

5. Pelanggaran Bulu Tangkis

 Shuttlecock menyangkut di net.


 Raket menyentuh net saat memukul shuttlecock.
 Saat melakukan pukulan, raket melewati net, dan masuk ke area tim lawan.
 Shuttlecock sudah dipukul, namun jatuh di area sendiri (tidak berhasil melewati net).
 Saat menerima servis, pemain sudah bergerak dulu sebelum shuttlecock berhasil
dipukul.
 Saat melakukan/menerima servis, pemain menginjak garis batas lapangan.
 Shuttlecock jatuh di luar lapangan atau meluncur lewat bawah net.
 Shuttlecock dipukul dua kali, baik oleh satu maupun dua pemain dalam satu tim.
 Pemain sengaja mengulur-ulur waktu pertandingan.
 Pemain secara sengaja melakukan hal yang mengganggu tim lawan.
Pengertian Permainan Bola Voli
permainan bola voli adalah permainan beregu yang menuntut kerjasama dan saling
pengertian antara masing-masing regu. Permainan bola voli dimainkan oleh dua tim
yang setiap anggotanya berjumlah 2-6 orang.

Lapangan permainan bolavoli berukuran 9 meter persegi bagi setiap tim dan
dipisahkan dengan sebuah net. Olahraga permainan ini dapat dilakukan di lapangan
terbuka dan juga lapangan tertutup.

Prinsip dasar permainan bola voli yaitu memantul-mantulkan bola agar tidak jatuh
menyentuh tanah. Bola voli dimainkan sebanyak-banyaknya dengan maksimal tiga
sentuhan dalam lapangan sementara si pemain mengusahakan agar bola itu dapat
masuk ke area lapangan regu lawan. Untuk itu, bola voli harus melewati net agar
dapat jatuh di lapangan lawan.

Sejarah Permainan Bola Voli


Seperti yang dikutip dari buku Mengenal Olahraga Bola Voli oleh Ria Listina,
permainan bola voli kali diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1985.
Morgan merupakan seorang guru di Young Men Christian Association (YMCA) sejak
tahun 1895.

Awalnya, Morgan memberi nama olahraga bola voli sebagai Mintonette. Olahraga ini
merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga lainnya, seperti bola basket,
baseball, tenis, dan bola tangan (handball).

Nama Mintonette akhirnya berubah jadi volleyball (bola voli) pada demostrasi
pertandingan pertamanya di International YMCA Training School, 1896.

Pada guru-guru pendidikan jasmani di konferensi YMCA, Morgan juga menjelaskan


bahwa permainan bola voli merupakan olahraga yang dapat dimainkan dengan
leluasa di dalam maupun di luar ruangan.

Beberapa tahun setelahnya, YMCA di tahun 1922 mengadakan kejuaraan nasional


bola voli di Amerika Serikat. Di Perang Dunia I pun, para terntara sekutu
menyebarluaskan permainan bola voli ke negara-negara Asia dan Eropa, terutama
di Jepang, Cina, India, Filipina, Perancis, Rusia, Estonia, Latvia, Cekoslovakia,
Rumania, Yogoslavia, dan Jerman.

Teknik Dasar Permainan Bola Voli


Bagi kamu yang ingin mencoba bermain bola voli, yuk pelajari teknik dasarnya di
bawah ini:

Teknik Dasar Servis


Servis merupakan pukulan untuk memulai permainan. Selain itu, servis juga sebagai
awalan pukulan pada kesempatan untuk memasukkan bola ke daerah lawan. Ada
beberapa cara melakukan servis, yaitu:
Servis Tenis
Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas kurang lebih beberapa meter di atas
kepala. Tangan kanan segera ditarik ke belakang atas kepala dan telapak tangan
menghadap ke depan. Kemudian, bola dipukul dengan tangan pada bagian
belakang atas dengan dibantu lecutan pergelangan tangan

2. Servis Mengapung
Bola dilambungkan dengan tangan kiri tidak terlalu tinggi ke atas kanan. Begitu bola
melambung, bola segera dipukul dengan tangan kanan di bagian tengah belakang.

Teknik Dasar Smash


Smash adalah gerakan memukul bola yang dilakukan di atas net dengan kuat dan
keras hingga bola jatuh menukik di lapangan lawan, dan sulit untuk dikembalikan
atau diterima.

Teknik Dasar Memblok (Membendung)


Memblok atau membendung merupakan salah satu teknik bertahan yang dilakukan
di atas net dengan cara melompat sambil menjulurkan kedua tangan untuk menahan
smash lawan. Ada dua jenis dari memblok, yaitu:

Blok Aktif: saat melakukan blocking, kedua tangan dengan kuat menahan bola dan
saat perkenaan tangan, tangan aktif menekan bola ke bawah.
Blok Pasif: saat melakukan blocking, tangan dijulurkan ke dekat net tanpa disertai
gerakan apapun
1. Sejarah bola basket

Bola basket merupakan permainan yang diciptakan oleh seorang guru olahraga bernama
James Naismith pada 1891. Kala itu, James Naismith ingin membuat permainan yang bisa
dimainkan murid-muridnya dalam ruangan tertutup, terutama saat musim dingin.
Namun, bola basket yang dilakukan James Naismith berbeda dari dimainkan hari ini. James
Naismith hanya membuat beberapa aturan dasar agar bisa diterima banyak orang. Antara lain
setiap tim terdiri dari 9 orang dan tidak adanya teknik dribel. Jadi, saat itu menggiring hanya
dilakukan dengan cara melempar bola.
Seiring perubahan zaman, pemainan ini terus berkembang dan mulai dinamakan sebagai
basketball. Permainan ini menyebar di Amerika dan terus berkembang pesat sampai
sekarang.
Untuk wilayah Asia, selain Jepang dan Filipina, China menjadi satu diantara negara pertama
yang mulai mengenal bola basket. Pada 1920-an, orang-orang China merantau
ke Indonesia dan secara tak langsung ikut memperkenalkan olahraga ini.
Pada 1930-an, perkumpulan-perkumpulan bola basket mulai bermunculan di berbagai kota di
Indonesia, mulai di kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta,
hingga di luar Jawa seperti Medan, Denpasar, Makassar, hingga bola basket kemudian
semakin berkembang pesat setelah Indonesia merdeka pada 1945.
2. Peraturan bola basket

Setidaknya terdapat 9 peraturan dasar dalam permainan bola basket:


A. Pemain ini dapat melemparkan bola dari segala arah, di mana menggunakan satu diantara
atau kedua tangan.
B. Pemain tidak bola berlari sambil memegang bola. Bola harus dilemparkan di titik pemain
yang menerima bola.
C. Bola harus dipegang, baik di dalam atau di antara telapak tangan.
D. Pemain tidak diperbolehkan menjegal pemain lawan dengan cara apa pun. Tindakan
menjegal lawan dapat dikenai sanksi pelanggaran yang berat.
E. Jika salah seorang pemain melakukan kesalahan tiga kali berturut-turut, maka kesalahan
tersebut akan dihitung poin untuk lawan.
F. Poin ini akan diperoleh jika bola yang dilemparkan masuk ke keranjang.
G. Jika bola akan terlempar keluar dari arena pertandingan, maka yang berhak
memainkannya pertama kali merupakan seorang pemain pertama yang menyentuhnya.
H. Waktu pertandingan ialah empat kuarter, yang masing-masing berdurasi 10 menit.
I. Tim yang berhasil memasukkan bola ke ring dengan jumlah poin terbanyak itulah yang
dinyatakan sebagai pemenang.
3. Ukuran lapangan bola basket

Panjang: 28 meter
Lebar: 15 meter
Diameter lingkaran tengah: 3,6 meter
Jarak garis tiga poin ke ring: 6,75 meter
Jarak garis busur ring basket: 1,25 meter
4. Ukuran ring dan tiangnya
Tinggi ring: 3,05 meter
Diameter ring: 45 cm
Jarak tiang ring ke endline: 1 meter
Panjang papan pantul: 1,8×1,05 meter
Ukuran kotak tengah papan pantul: 59x45cm
Jarak papan pantul ke endline: 1,2 meter
Tidak jauh berbeda dengan olahraga bola besar yang lain, permainan bola basket juga
memiliki banyak manfaatnya, diantaranya:
1. Melatih otot tubuh. Faktanya, olahraga ini mampu menggerakkan seluruh organ tubuh
secara intens.
2. Menjaga ketahanan tubuh. Gerakan-gerakan saat bermain bola basket dapat membuat
badan menjadi lincah sehingga mampu menjaga ketahanan tubuh.
3. Menahan imunitas tubuh. Tak hanya buah-buahan yang mampu mengoptimalkan sistem
imun tubuh, tetapi olahraga bola basket juga bisa melakukannya.
4. Membangun keseimbangan dan koordinasi tubuh. Bermain bola basket adalah olahraga
yang dilakukan antara kerja sama tangan, kaki, dan mata.
5. Meningkatkan keterampilan motorik. Setiap pemain harus menggerakkan hampir seluruh
anggota tubuh, yang merupakan inti dalam olahraga ini sehingga mampu meingkatkan saraf
motorik.
6. Membentuk tubuh ideal. Permainan bola basket adalah aktivitas yang sangat identik
dengan olahraga fisik, karena itulah kalori akan terbakar dengan sendirinya.
7. Tubuh menjadi lebih tinggi. Tak sedikit atlet bola basket memiliki badan yang tinggi. Hal
itu dikarenakan permainan bola basket mampu meregangkan otot kaki, tulang belakang, serta
tulang kaki.
8. Menurunkan berat badan. Olahraga bola basket dapat membakar sekitar 700-750 kalori
yang ada sehingga lemak yang berlebih akan hilang saat bermain.
9. Menghindari osteoporosis. Hal ini bermanfaat lantaran melakukan aktivias lari dapat
membuat tulang-tulang dalam tubuh akan makin kuat jika dilakukan secara teratur.
10. Meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Bola basket adalah permainan cepat yang
melibatkan banyak lari, dribbling, berbalik cepat, passing, melompat, dan melempar bola ke
ring
Sejarah Permainan Bola Kasti
Modul Belajar Mandiri Bidang Studi PJOK Kemendikbud yang mengutip Pretty Little
Pocket-Book (1744) menyebut permainan bola kasti pertama kali dimainkan di Inggris saat
masa dinasti Tudor antara tahun 1485-1603.

Adapun penemu dari permainan bola kasti ini adalah William G. Morgan yang merupakan
warga negara Inggris.

Istilah kasti sendiri berasal dari Bahasa Belanda. Di Indonesia, permainan bola kasti sudah
ada sejak masa penjajahan Belanda maupun Jepang.

Pengetahuan dan penyebarluasan tentang permainan bola kasti didukung dengan adanya buku
The Boy yang ditulis William Clarke pada tahun 1828. Buku tersebut berisikan tentang
peraturan permainan bola kasti.

Pada tahun berikutnya, diterbitkan juga aturan permainan bola kasti untuk pertama kalinya.
Saat itu, Massachusetts membuat aturan Nasional di Boston. Akhirnya, aturan tersebut
disusun kembali dan diformalkan oleh Gaelic Athietic Association (GAA) di Irlandia pada
tahun 1884.

Sampai saat ini, permainan bola kasti sudah dikenal oleh dunia. Eksistensi permainan bola
kasti pun terlihat dengan adanya kategori permainan bola kasti di ajang-ajang olahraga
internasional.

Cara Bermain Bola Kasti


Sebagaimana kita ketahui bahwa permainan bola kasti hanya bisa dilakukan secara
berkelompok. Selain dibutuhkan kekompakan sesama anggota tim, pemain juga harus
menguasai teknik dan keterampilan dalam memainkan bola kasti.

Untuk memaksimalkan permainan bola kasti, maka pemain harus menguasai teknik seperti
melempar, memukul, menangkap bola hingga berlari. Selain teknik, pemain pun harus
memiliki keterampilan yang bisa ditingkatkan lewat latihan.

Selain itu, pemain juga harus memerhatikan medan dan mengenali sarana dan prasarana
dalam bermain bola kasti. Untuk mempersiapkan permainan bola kasti, maka diperlukan
lapangan, bola, alat pemukul, dan beberapa alat pendukung lainnya.

Teknik Dasar Bermain Bola Kasti


Beberapa teknik yang harus dilatih untuk melakukan permainan bola kasti adalah teknik
melempar bola, teknik menangkap bola, dan teknik memukul bola.

Dalam melempar bola, pemain bola kasti dapat menggunakan tiga teknik yakni melempar
bola bawah, bola lurus, dan bola lambung. Melempar bola lurus biasanya digunakan untuk
mengirim bola kepada teman yang dekat. Melempar bola lurus digunakan untuk melempar
lawan yang berlari, dan terakhir bola lambung digunakan untuk mengirim bola operan kepada
teman yang jaraknya berjauhan.

Kemudian dalam menangkap bola, terdapat tiga teknik yang sama dengan melempar bola
yakni bola bawah, bola lurus, dan bola lambung. Menangkap bola bawah dilakukan dengan
posisi agak jongkok dan jari-jari kedua tangan dibuka lebar. Menangkap bola lurus dilakukan
berdasarkan arah datangnya bola. Untuk menangkap bola lambung, biasanya dilakukan
dengan posisi badan tegak dan kedua tangan siap menerima bola lambung.

Selain itu, untuk memaksimalkan permainan bola, maka perlu diketahui teknik memukul
bola. Teknik memukul bola bisa dilakukan lewat cara memukul bola lurus (paling mudah
dilakukan), memukul bola bawah (mengecoh lawan arah bola) atau memukul bola lambung
(penguasaan bola secara lambung).

Cara Memegang Tongkat Pemukul


Hal penting yang memengaruhi seberapa jauh atau melambung bola adalah tenaga dari
pemukul. Selain itu, hal yang berpengaruh juga adalah bagaimana teknik yang pemukul
lakukan.

Untuk dapat memegang tongkat pemukul bola kasti dengan baik, bisa melalui tiga cara yakni
memegang bagian ujung bawah dari pegangan tongkat pemukul, memegang tongkat pada
bagian tengah pegangan tongkat pemukul atau memegang tongkat pemukul pada bagian atas
pegangan tongkat pemukul.

Itulah sejarah, cara bermain dan teknik permainan bola kasti yang perlu kita ketahui. Selain
teknik dan cara bermain bola kasti yang harus dipahami, kemampuan bermain bola kasti akan
lebih maksimal jika ditambah dengan latihan secara rutin.
Sekilas sejarah tenis lapangan
Sejarah olahraga tenis masih jadi bahan perdebatan. Beberapa kalangan meyakini bangsa
Mesir, Yunani, dan Romawi kuno sudah memainkan suatu permainan yang menjadi cikal
bakal tenis. Salah satu teori menyebutkan bahwa tenis berasal dari nama sebuah kota di
Mesir, yakni Tinnis dan kata raket berkembang dari bahasa Arab, yakni rahat yang berarti
telapak tangan.
Walaupun begitu, permainan tenis berkembang pesat di negara-negara kawasan Eropa seperti
Italia, Spanyol, Prancis, dan Inggris pada awal abad ke-11. Olahraga yang berkembang di
kalangan bangsawan ini memiliki beberapa sebutan, misalnya gioco del pallone bagi orang
Italia, juego de pelota bagi orang Spanyol, dan jeu de paume bagi orang Prancis.
Namun, istilah “tenis” dipercaya mengacu pada sebutan kalangan bangsawan Inggris
terhadap permainan ini dengan kata tenez. Istilah ini populer karena orang Prancis sering
menyebut “tenez-tenez” dalam setiap permainannya. Kata tenez sendiri dalam bahasa Prancis
memiliki arti bermain, menangkap, dan lari-lari.
Permainan tenis yang berkembang dari lingkungan bangsawan kerajaan awalnya bertujuan
menanamkan tata krama, sopan santun, dan etika pergaulan. Namun kini, tenis berkembang
menjadi olahraga populer yang memiliki sejumlah induk organisasi, seperti International
Tennis Federation (ITF) dan Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).
Peralatan yang dibutuhkan dalam tenis lapangan

International Tennis Federation (ITF) sudah mengatur standarisasi untuk sarana dan
prasarana pertandingan tenis, seperti lapangan, ukuran net, raket, dan bola tenis dalam
kompetisi resmi. Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk bermain tenis lapangan seperti
berikut ini.
1. Lapangan
Dalam pertandingan resmi, ukuran lapangan tenis harus sesuai dengan peraturan ITF maupun
standar nasional. Lapangan tenis untuk permainan tunggal (single) memiliki ukuran 23,77 x
8,23 meter, sementara permainan ganda (double) memiliki ukuran 23,77 x 10,97 meter.
Jenis lapangan untuk tenis dalam perkembangannya terdiri dari beberapa material permukaan
tanahnya, yakni lapangan keras (hardcourt), lapangan tanah liat (clay), dan lapangan rumput.
Lapangan keras (hardcourt). Jenis lapangan tenis paling populer yang terbuat dari semen atau
bahan pasiran yang diaspal. Karakteristik lapangan ini akan membuat laju pergerakan bola
menjadi sedang hingga cepat.
Lapangan tanah liat (clay). Jenis lapangan yang terbuat dari serpihan tanah liat atau pasiran
batu bata yang dihancurkan. Karakteristik lapangan ini akan membuat laju pergerakan bola
menjadi lambat, sehingga memungkinkan rally-rally panjang saat pertandingan.
Lapangan rumput. Jenis lapangan ini memiliki permukaan rumput, tetapi harus tumbuh pada
tanah yang keras agar bisa memantulkan bola. Karakteristik lapangan ini memiliki pantulan
yang cepat karena gesekan minimum yang bisa permukaan rumput hasilkan.
2. Net
Net atau jaring berfungsi untuk membatasi dua bagian lapangan permainan tenis. Ketentuan
net dalam permainan tenis sebagai berikut ini.
Net terbuat dari benang yang berwarna hijau tua atau hitam.
Tinggi tiang penyangga net yang berada pada sisi lapangan adalah 106,7 cm, sementara
tinggi net adalah 91,4 cm.
Tiang net terpasang dengan jarak 91,4 cm dari garis samping lapangan.
3. Raket
Tenis lapangan adalah salah satu permainan yang membutuhkan raket, selain bulu tangkis.
Permainan tenis lapangan juga memiliki kriteria raket tersendiri. Ukuran raket berbeda-beda
berdasarkan umur penggunanya.
Raket tenis anak-anak, memiliki bobot kurang lebih 250 gram.
Raket tenis remaja putri, memiliki bobot kurang lebih 290 gram.
Raket tenis remaja putra, memiliki bobot kurang lebih 295 gram.
Raket tenis wanita dewasa, memiliki bobot kurang lebih 300 gram.
Raket tenis pria dewasa, memiliki bobot kurang lebih 310 gram.
4. Bola
Permainan tenis lapangan menggunakan bola khusus sesuai ketentuan untuk pertandingan
resmi dan latihan. Beberapa ketentuan itu antara lain seperti di bawah ini.
Bola tenis terbuat dari bahan karet dengan lapisan serabut berwarna kuning kehijauan.
Permukaan bola tenis harus licin dan tidak terdapat jahitan.
Garis tengah penampang antara 63,50 mm hingga 66,77 mm.
Bobot bola tenis sekitar 56,70 gram hingga 58,48 gram.
Bola tenis memiliki kekuatan pantulan 1.346 mm hingga 1.473 mm, apabila dijatuhkan di
atas lantai dari ketinggian 2.450 mm.
5. Sarana pendukung lain
Seorang pemain tenis juga membutuhkan peralatan pendukung lainnya, seperti pakaian dan
sepatu olahraga. Pakaian olahraga untuk tenis sebaiknya terbuat dari bahan dry fit yang
mudah menyerap keringat saat bermain. Celana juga sebaiknya berbahan katun atau parasut,
dengan panjang di atas lutut dan memiliki kantung pada bagian sampingnya.
Perhatikan pemilihan sepatu olahraga sesuai dengan jenis lapangan. Untuk lapangan keras
(hardcourt), gunakan sepatu dengan sol licin. Sementara untuk lapangan rumput, gunakan
sepatu dengan sol bergelombang dan berpola. Pemilihan sepatu yang sesuai tentu akan
meminimalisir risiko cedera pada kaki.
Teknik dasar permainan tenis lapangan
Sebagai seorang pemula, ada beberapa teknik dasar permainan tenis lapangan yang perlu
dikuasai, mulai dari cara memegang raket (grip), melakukan posisi siap (ready position), dan
mengetahui beberapa jenis pukulan (stroke).
1. Pegangan raket (grip)
Pegangan akan sangat menentukan dalam menciptakan pukulan yang baik. Umumnya, ada
tiga jenis pegangan raket (grip) dalam pertandingan tenis lapangan, antara lain continental
grip, eastern grip, dan western grip.
Continental grip. Jenis pegangan tenis lapangan paling dasar yang biasanya diajarkan kepada
pemula. Cocok untuk berbagai jenis pukulan, akan tetapi kurang mampu
memberikan topspin yang besar pada groundstroke sehingga kurang populer di kalangan
petenis profesional.
Eastern grip. Jenis pegangan tenis yang bisa dikuasai berikutnya, baik untuk rekreasi atau
profesional. Pegangan ini bekerja dengan baik untuk permukaan lapangan yang memiliki laju
cepat dan bisa memberikan cukup topspin. Namun, pegangan ini umumnya cukup
menimbulkan kesulitan dalam menangani bola yang memantul tinggi.
Western grip. Jenis peregangan tingkat lanjut yang cukup menantang dan sulit untuk
dikuasai. Banyak profesional menggunakan teknik pegangan raket ini karena bisa
menghasilkan topspin maksimum, terutama saat bermain di permukaan lapangan yang
memiliki laju lambat seperti lapangan tanah liat (clay).
2. Posisi siap (ready position)
Posisi siap atau ready position adalah posisi persiapan menjelang lawan melakukan servis
atau pukulan balik dalam permainan tenis lapangan. Melakukan posisi siap dengan teknik
benar bisa memberikan kesempatan untuk mengembalikan bola lawan dengan baik.
Untuk melakukan posisi ini, bungkukkan badan sedikit ke depan, lutut ditekuk, dan posisikan
raket di depan badan. Biasakan pandangan mata tertuju pada bola dan gerakan raket lawan.
Lakukan posisi siap setiap kali lawan hendak melakukan pukulan.
Saat melakukan sikap ini, pemain sebaiknya tidak dalam posisi tegang, namun tetap menjaga
keseimbangan badan agar tubuh dapat bergerak dengan mudah, baik maju, mundur, ke kanan,
atau ke kiri untuk menerima bola dari lawan.
3. Pukulan bola (stroke)
Setelah menguasai pegangan raket dan posisi siap yang benar, teknik dasar permainan tenis
lapangan lainnya yang perlu dikuasai adalah pukulan bola. Beberapa pukulan bola atau stroke
yang cukup penting selama pertandingan tenis seperti berikut ini.
Serve. Pukulan awalan untuk memulai permainan tenis lapangan. Menyempurnakan teknik
servis bisa menjadi kunci untuk memenangkan pertandingan, yakni dengan cara membuat
lawan kesulitan untuk membalas tembakan.
Return of serve. Pengembalian pukulan servis dari lawan bisa membuka peluang untuk
melakukan rally panjang dan mencuri poin. Maka dari itu, Anda perlu melakukan posisi siap
yang matang dan pegangan raket dengan benar.
Groundstroke. Pukulan yang paling umum terjadi selama pertandingan, yakni dengan
membuat bola harus memantul sekali pada lapangan dalam melakukan
serangan. Groundstroke bisa dilakukan dalam
teknik forehand atau backhand. Menyempurnakan salah satu teknik tersebut bisa membantu
memenangi pertandingan.
Volley. Pukulan yang bisa dilakukan sebelum bola memantul pada lapangan dengan tujuan
untuk membatasi waktu reaksi lawan. Teknik ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan
yang kuat untuk menghasilkan pukulan yang sulit dikembalikan lawan.
Approach shot. Pukulan yang bertujuan menyerang dengan memukul bola sebelum mencapai
garis belakang lapangan, tetapi meninggalkan banyak ruang pada bagian belakang. Setelah
melakukan gerakan ini, umumnya petenis akan menyelesaikannya dengan pukulan volley.
Cara bermain dan aturan skor dalam tenis lapangan

Sebelum bertanding, pemain dan pihak lawan akan mengundi untuk memilih servis atau sisi
lapangan permainan. Metode penskoran dalam permainan tenis lapangan berbeda dengan
mayoritas olahraga sejenis seperti bulu tangkis. Tenis lapangan menggunakan sistem
penskoran yang terbagi dalam game, set, dan match.
Berdasarkan ITF Rules of Tennis (2019), secara mudah sistem penskoran tenis lapangan bisa
dijelaskan sebagai berikut ini.
Skor dalam game (score in a game)
Saat pemain berhasil menjatuhkan bola di lapangan permainan lawan atau lawan tidak bisa
mengembalikan bola, maka pemain akan mendapatkan poin. Perolehan poin dalam sebuah
game memiliki penamaan seperti di bawah ini.
Skor 0 = love
Skor pertama = 15
Skor kedua = 30
Skor ketiga = 40
Skor keempat = game
Untuk memenangkan game, pemain harus memenangkan empat poin penuh. Hal ini bisa
pemain peroleh jika mendapatkan satu poin lagi dari skor 40-30, 40-15, atau 40-love. Namun,
jika kedua pemain memperoleh skor sama 40-40 maka akan terjadi deuce. Dalam kondisi ini,
pemain harus memenangkan dua poin berturut-turut untuk memenangkan game.
Skor dalam set (score in a set)
Pemain harus memenangkan 6 game terlebih dulu dengan selisih unggul minimal dua game
(misalnya, 6-4,6-3, 6-2, 6-1, atau 6-0) untuk memenangkan satu set. Apabila terjadi skor 6-5
pada sebuah set, maka set harus berlanjut hingga terjadi selisih skor dua game atau 7-5.
Namun, jika kedua pemain meraih skor seri 6-6 dalam satu set, maka akan diberlakukan
sistem tie-break game untuk menentukan pemenang set. Dalam tie-break game, perhitungan
skor tidak lagi menggunakan sistem love, 15, 30, 40, dan game, melainkan dengan angka
biasa, mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.
Pemain yang terlebih dahulu mendapatkan 7 poin dengan selisih unggul minimal dua poin
(misalnya, 7-5, 8-6, 9-7, 10-8, dan seterusnya), berhak memenangkan tie-break game
sekaligus memenangi set tersebut. Skor akan tercatat sebagai 7-6 dengan angka kecil pada
masing-masing skor untuk menunjukkan perolehan poin tie-break game.
Skor dalam pertandingan (score in a match)
Dalam kejuaraan, jumlah set pertandingan tenis lapangan bisa berbeda-beda. Umumnya,
hanya dua metode penskoran yang dilakukan, yakni format best-of-three dan best-of-five.
Pada format best-of-three, maksimal jumlah set adalah sebanyak 3 set dan pemain harus
memenangkan 2 set untuk memenangkan pertandingan. Sementara pada format best-of-five,
maksimal jumlah set adalah sebanyak 5 set dan pemain harus memenangkan 3 set untuk
memenangkan pertandingan.
Sekilas tentang sepak takraw
Istilah sepak takraw tersusun dari kata “sepak” yang berarti menendang
dalam bahasa Melayu dan “takraw” yang berarti bola rotan dalam bahasa
Thailand. Olahraga ini berasal dari negara di kawasan Asia Tenggara mulai
abad ke-15, kini telah berkembang dan mulai dipertandingkan dalam
turnamen internasional, seperti SEA Games dan Asian Games.
Tujuan dari permainan ini adalah menendang bola melewati net dan ke
lapangan lawan untuk mencetak poin. Berbeda dari permainan bola voli,
pemain sepak takraw tidak boleh melakukan kontak bola dengan tangan
atau lengan. Namun, pemain diperbolehkan untuk menggunakan kaki,
kepala, dan dada untuk menyentuh bola.
Peraturan dalam permainan sepak takraw
International Sepak Takraw Federation (ISTAF) mengatur regulasi mengenai
kompetisi, termasuk peralatan dan pakaian pemain selama pertandingan.
Berikut ini adalah beberapa peraturan dasar dalam permainan sepak takraw
yang perlu Anda ketahui.
1. Posisi dan jumlah pemain

Permainan sepak takraw mempertandingkan dua regu, di mana masing-


masing regu terdiri dari tiga pemain. Setiap pemain akan memiliki peran
tertentu dalam permainan, yakni tekong, killer, atau feeder. Posisi tekong
berada pada lingkaran tengah lapangan, sementara killer dan feeder berada
sebelah kiri dan kanan lapangan dekat net.
Masing-masing peran pemain sepak takraw akan menentukan tugas dan
peran selama pertandingan, berikut ini adalah penjelasannya.
 Tekong  (Server). Pemain ini bertugas dalam melakukan servis untuk
mengawali permainan. Saat melakukan servis, tekong bisa
menendang bola dengan kecepatan tinggi untuk membuat lawan
kesulitan bertahan.
 Killer  (Striker). Pemain ini bertugas untuk mengeksekusi serangan
ke lapangan lawan. Saat bertahan, killer  atau striker  akan
bertanggung jawab untuk memblokir tendangan dan smash  dari
pihak lawan.
 Feeder. Pemain ini harus memiliki kontrol atau penguasaan tinggi
terhadap bola. Saat menguasai bola, feeder  harus bisa memberi
umpan yang mudah striker  eksekusi. Feeder  juga harus memiliki
kemampuan untuk melakukan tendangan dan blok.
2. Perlengkapan dan lapangan pertandingan

Secara umum, lapangan permainan sepak takraw mirip seperti bulu tangkis,
tetapi dengan sejumlah perbedaan tertentu. Bola sepak takraw mulanya
berupa anyaman rotan, namun kini telah menggunakan material serat
sintetis. Sejumlah peraturan mengenai perlengkapan dan lapangan
pertandingan sepak takraw seperti berikut ini.
 Bola berbentuk bulat dan terbuat dari serat sintetis dengan 12 lubang
dan 20 persimpangan anyaman. Ukuran bola memiliki keliling 41-43
cm dan bobot 170-180 gram untuk pria, sementara keliling 42-44 cm
dan bobot 150 – 160 gram untuk wanita.
 Lapangan permainan berukuran 13,4 x 6,1 meter yang terbagi dua
dengan net dengan ketinggian 1,52 meter untuk pria dan 1,42 meter
untuk wanita.
 Pakaian olahraga terdiri dari jersey, celana pendek, kaus kaki,
dan sepatu olahraga. Semua kaus harus dimasukkan dan memiliki
nomor dari pemain masing-masing. Kapten tim akan menggunakan
ban di lengan kiri yang memiliki warna berbeda dengan jersey.
3. Perhitungan skor pertandingan

Poin dalam pertandingan sepak takraw bisa diperoleh jika pemain mampu
memasukkan bola ke lapangan permainan lawan dan lawan tidak bisa
mengembalikan bola, atau lawan melakukan kesalahan. Setiap kondisi
tersebut akan bernilai satu poin.
Secara umum, regu pertama yang mencetak 21 poin terlebih dahulu akan
memenangkan set tersebut. Apabila terjadi keadaan seri 20-20 poin, maka
wasit akan melakukan perpanjangan set hingga salah satu regu memiliki
keunggulan dua poin atau maksimal mencapai 25 poin.
Permainan berlangsung dalam dua set dengan jeda istirahat dua menit.
Regu yang menang dalam dua set akan memenangkan pertandingan.
Namun, jika kedua regu sama-sama memperoleh satu set kemenangan,
maka akan terjadi perpanjangan set tie- break.
Tie-break atau set ketiga ini hanya akan dimainkan hingga 15 poin saja. Jika
terjadi keadaan seri 14-14, maka akan terjadi perpanjangan pertandingan
hingga salah satu regu memiliki keunggulan dua poin atau maksimal
mencapai 17 poin.
Cara bermain dan pelanggaran dalam sepak takraw

Sebelum pemain, kapten atau perwakilan dari kedua regu akan melempar
sebuah koin untuk memilih sisi lapangan atau melakukan servis lebih dulu.
Permainan sepak takraw dimulai ketika feeder melemparkan bola ke tekong
untuk melakukan servis dan menendang bola ke lapangan lawan. Sampai
bola melewati net, feeder dan striker harus tetap pada bagian mereka.
Pihak lawan harus mampu mengembalikan bola melewati net tidak lebih
dari tiga kali sentuhan. Sentuhan pada seluruh bagian tubuh umumnya
diperbolehkan, terkecuali sentuhan dengan lengan, mulai dari bahu hingga
ujung jari.
Selama permainan, regu bisa mencetak poin dengan memasukkan bola ke
lapangan lawan atau memanfaatkan kesalahan tim lawan. Di bawah ini
beberapa kesalahan dari tim lawan yang bisa mungkin terjadi.
 Menendang bola keluar batas
 Bola gagal menyeberang ke lapangan lawan
 Pemain menyentuh net saat menendang bola
 Melakukan lebih dari tiga kali sentuhan sebelum mengembalikan
bola melewati net
 Menyentuh bola dengan lengan atau tangan
 Menyentuh bola yang masih berada di lapangan permainan lawan
 Tekong  melakukan servis dengan melompat atau tanpa berada di
tanah
 Tekong  tidak berhasil melakukan kontak saat servis
 Bola menyentuh jaring
 Bola menyentuh langit-langit, tanah, atau bagian lapangan lainnya
Teknik dan keterampilan permainan sepak takraw
Seorang atlet akan melakukan gerakan akrobatik, baik saat melakukan
servis, bertahan, atau menyerang. Alhasil, teknik permainan sepak takraw ini
sangat membutuhkan kelincahan, kelenturan, dan kekuatan tubuh
seseorang. Sejumlah teknik dan keterampilan yang bisa pemula lakukan
saat berlatih sepak takraw seperti berikut ini.
 Inside kick. Tendangan paling umum dan mendasar dalam
permainan sepak takraw yang berfungsi untuk mengontrol bola.
Gunakan bagian dalam kaki untuk menyentuh bola, sementara kaki
lainnya bertugas sebagai tumpuan.
 Outside kick. Gerakan tendangan dengan kaki bagian luar ini
berfungsi mendorong bola ke atas. Gunakan satu kaki sebagai
tumpuan, sementara kaki lainnya menekuk membentuk sudut 90
derajat sambil mengarah ke luar untuk menyentuh bola.
 Header. Berbeda dengan teknik sundulan dalam sepak bola, dalam
sepak takraw hal ini akan pemain lakukan dengan dahi untuk
membuat bola melayang ke atas. Hal ini bisa Anda lakukan jika bola
terlalu tinggi dan sulit dijangkau dengan tendangan.
 Horse kick serve. Tendangan tinggi dengan menggunakan kaki,
untuk menendang bola melewati batas bahu dan kepala Anda. Teknik
servis yang menantang, tapi cukup efektif untuk mendapatkan poin.
Gerakan ini sangat membutuhkan keterampilan dan fleksibilitas
tinggi dari seorang atlet.
 Roll spike. Teknik serangan atau smash  dengan unsur akrobatik,
yang mana mengacu pada gerakan melompat dengan satu kaki,
membalik ke arah bola akan diarahkan, dan menggunakan kaki
lainnya untuk menendang bola melewati bahu yang berlawanan.
Dengan mengetahui aturan, teknik, dan cara bermain sepak takraw, tentu
akan mempermudah Anda dalam menguasai olahraga ini. Untuk bisa lancar
bermain sepak takraw ini tidaklah mudah, perlu berlatih secara rutin
bersama teman atau pelatih profesional untuk membuat latihan Anda jadi
lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai