1. Barisan Prosesi sambil menyanyikan “Ku Masuk Ruang Maha Kudus”
Ku masuk ruang maha kudus Dengan darah anak domba Ku masuk dengan hati tulus Menyembah yang maha kuasa Ku menyembah-Mu, ku sembah-Mu Ku menyembah-Mu, ku sembah-Mu S’bab nama-Mu kudus, kudus, Tuhan S’bab nama-Mu kudus, kudus, Tuhan 2. Votum – Introitus – Doa P : Mari kita bangkit berdiri ! Didalam nama Allah Bapa dan nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi, Amin. J : Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah namaNya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan. Dialah Tuhan beria-rialah dihadapanNya. Haleluya Haleluya Haleluya P : Aku sangat menanti-nantikan Tuhan lalu Ia menjenguk aku dan mendengar teriakku minta tolong. J : Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaanMu dan keselamatan dariMu kubicarakan, kasihMu dan kebenaranMu tidak ku diamkan kepada jemaat yang besar. P : Engkaulah Tuhan, janganlah menahan rahmatMu dariku, kasih dan kebenaranMu kiranya menjaga aku selalu. J : Berkenanlah kiranya Engkau, ya Tuhan, untuk melepaskan aku, Tuhan segeralah menolong aku. P : Pertolongan Tuhan tidak terbatas, Dia datang untuk membebaskan kita dari kesengsaraan dan ketertindasan, pujilah Ia sebab Ia baik. Pujilah Ia dengan segala kemuliaanNya. J : Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangMu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. P : Marilah kita berdoa: KepadaMu ya Tuhan, ku angkat jiwaku : Allahku, kepadaMu aku percaya, janganlah kiranya aku mendapatkan malu, janganlah musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu, yang mendapat malu ialah mereka yang berkhianat, dengan tidak ada alasannya. Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkan itu kepadaku. P+J : Amin. (Jemaat dipersilahkan duduk kembali) 3. Liturgi Penciptaan (iringan: KJ 64 :1 ) Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar. Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!” Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!” Prolog : Kesempurnaan dan keindahan ciptaan Allah adalah sumber sukacita dan kekaguman tiada tara. Terpujilah Tuhan Allah Pencipta. 1. Bukalah matamu, lihatlah keindahan di sekelilingmu, gunung-gunung yang berdiri kokoh, bukit-bukit yang menggelombang, lembah-lembah yang menghampar luas dicipta oleh Allah Mahakuasa. 2. Arahkan pandanganmu ke langit biru, lihatlah bulan perak dan bintang gemerlapan bagaikan karpet permadani dengan kilauan indah dan mempesona bak canvas bagi kreasi tangan Allah. 3. Perhatikanlah laut dan samudera raya, betapa kayanya mereka diberkati untuk menunjang kehidupan dan menjadi lumbung sukacita . Nikmatilah kecantikan aliran air yang mengalir dan terjun menuju laut dan danau. 4. Amatilah bagaimana gelora air mengalir di sungai dan ketenangannya kala sampai di muara, cerminan kuasa dan ketenangan Allah Pencipta. 5. Selidikilah gerak kehidupan di sekelilingmu, kagumilah rona hijau berhiaskan ribuan warna , lukiskan kekayaan hayati pemberian Yang Maha Tinggi. 6. Pandanglah bagaimana burung-burung dan bintang di daratan mencari kepuasan pada buah-buah dan bunga-bunga . Lihatlah wajah-wajah di sekitarmu, betapa semuanya segambar dengan Allah pembentuk dan pemberi nafas kehidupan baginya. 7. Nikmatilah keindahan beragam macam kupu-kupu hasil karya seni Ilahi, berawal dari ulat yang menjijikkan berkembang terus tanpa henti hingga mencapai kemuliaannya, demikian Ia mencipta kita yang berawal dari debu tanah menuju kehidupan penuh mulia. 8. Hatiku bersukacita ya Allah dan tidak akan tinggal diam, bagiMulah kemuliaan kekal sampai selama-lamanya. Amin. 4.Liturgi Kejatuhan Manusia dalam Dosa (iringan: KJ 29:1-3) 1. Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku. Kubawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus. 2. Di muka Tuhan Yesus tersungkur kar’na dosaku, kubuka kerinduanku di muka Tuhan Yesus. 3. Di muka Tuhan Yesus ‘ku insaf akan salahku; bertobat kini hatiku di muka Tuhan Yesus. Prolog : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? 1. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya. 2. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah. 3. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang. 4. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian? 5. Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak. 6. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar. 8. Pujian : Kidung Jemaat No. 37a :1-2 1. Batu Karang yang teguh, Kau tempatku berteduh. Kar’na dosaku berat dan kuasanya menyesak, Oh, bersihkan diriku oleh darah lambungMu. 2. Walau aku berjerih dan menangis tiada henti, apapun usahaku, tak menghapus dosaku. Hanya oleh kurbanMu Kaus’lamatkan diriku. 9. Liturgi Janji Keselamatan (iringan: Kidung Jemaat 85:1-2) 1. Kusongsong bagaimana, ya Yesus, datangMu? Engkau Terang buana, Kau Surya hidupku! Kiranya Kau sendiri Penyuluh jalanku, Supaya kuyakini tujuan janjiMu. 2. Kaum Sion menaburkan kembang di JalanMu; ‘ku ikut mengelukan Dikau di hatiku. Kunyanyi Hosiana, ya Raja, tolonglah! PadaMulah kiranya hambaMu berserah. Prolog : Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup di dalam dosa. Berasal dari hatiNya, Ia tergerak oleh belas kasihan yang dalam kepada manusia. Allah ingin menusia hidup dan beroleh keselamatan. Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia? 1. Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. 2. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu- pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan! " 3. Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya. 4. Aku akan mengembalikan para hakimmu seperti dahulu, dan para penasihatmu seperti semula. Sesudah itu engkau akan disebutkan kota keadilan, kota yang setia." 5. Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar. 6. Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! 7. Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan. 8. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" 9. Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. 10. Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. 10. Pujian Kidung Jemaat 94 :1-2 1. Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap; bintang di langit cemerlang melihat kau lelap. Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang baka: Harapanmu dan doamu kini terkabullah. 2. Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhanmu; malaikatlah penjagaNya di malam yang teduh. Hai bintang-bintang fajar, b’ritakan Kabar Baik: Sejahtera di dunia! Segala puji naik! 11. Liturgi Kelahiran (iringan: KJ 102:1) Di dalam palungan, tiada yang lain Terbaringlah Yesus berbalutkan kain Bintangnya di langit mengkilap terang Dan Yesus tertidur lelap dan tenang Prolog : Janji keselamatan yang Allah telah berikan, kini disempurnakan. Bumi yang masih di diami oleh kegelapan segera melihat terang. Siapakah Raja Keselamatan yang dijanjikan oleh Allah itu? Marilah kita mendengarkan penuturan Alkitab. 1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 2. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 3. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 4. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 5. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan denganseorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 6. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai , Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 7. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 8. Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 9. Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 10. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 11. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 12. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan , karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 13. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 14. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan , di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 12. Penyalaan Lilin (Sambil bernyanyi “ Malam Kudus”) Malam kudus, sunyi senyap, dunia terlelap Hanya dua berjaga terus Ayah bunda mesra dan kudus Anak tidur tenang Anak tidur tenang Malam kudus, sunyi senyap, Kabar Baik menggegap Bala sorga menyanyikannya Kaum gembala menyaksikannya “Lahir Raja Syalom,Lahir Raja Syalom” 13. Liturgi Ragam Bahasa ( Iringan KJ. 119 : 1-2) 1. Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu! Dihatimu terimalah! Bersama bersyukur, Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur! Bersama-sama bersyukur 2.Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus! Hai bumi, laut, gunung lembah, bersoraklah terus,Bersoraklah terus, bersorak-soraklah terus! Prolog : Yesus adalah manifestasi kasih Allah yang begitu besar bagi dunia ini. Yesus datang untuk menyelamatkan segala bangsa dan suku. Hai semua bangsa sambutlah Yesus untuk keselamatan bagimu. 14. Pujian Kidung Jemaat 99 : 1-2 1. Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia! Damai dan sejahtera turun dalam dunia.” Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta, Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T’rang ajaib! Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!” 2. Yang di sorga disembah Kristus, Raja yang baka, lahir dalam dunia dan Maria bundaNya. Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal; dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel! Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!” 15. Renungan Natal 16. Pujian Kidung Jemaat 110 :1-3 (Mengumpulkan Persembahan) 1. Di Betlehem t’lah lahir seorang Putera. Semoga ‘ku menjadi abadi milikNya, Sungguh, sungguh, abadi milikNya. 2. Hatiku kubenamkan di dalam kasihNya; padaNya kuserahkan diriku s’lamanya, sungguh, sungguh, diriku s’lamanya. 3. Ya Yesus, Kau kucinta sepanjang hidupku; bagiku makin indah cahaya kasihMu, sungguh, sungguh, cahaya kasihMu 17 . Doa Penutup dan Berkat P : Di tengah wajah kehidupan yang penuh kebencian J : Pakailah kami ya Tuhan menyatakan terang kasih-Mu P : Di tengah wajah kehidupan yang penuh kegelisahan J : Pakailah kami ya Tuhan menyatakan terang damai sejahtera-Mu P : Di tengah wajah kehidupan yang penuh penderitaan J : Pakailah kami Ya Tuhan menyatakan terang kepedulian-Mu P : Di tengah wajah kehidupan yang penuh kepalsuan J : Pakaiah kami Ya Tuhan menyatakan terang kebenaran-Mu P : Di tengah wajah bopeng kehidupan J : Pakailah kami ya Tuhan untuk menyatakan terang yang memulihkan wajah kehidupan P : Pergilah dalam damai untuk melayani Allah dan sesame Pergilah dalam damai untuk memulihkan terang kehidupan J : Syukur kepada Allah P : Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa serta persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin 18. Postlidium (Meyanyikan ) Bapa trima kasih Bapa trima kasih Bapa di dalam surga Kubri trima kasih, Amin Thema : Pillit ma hangoluan i, asa mangolu ho dohot pinomparmu sogot. (5 Musa 30:19.C) Sub thema : Hatindanghon haporseaonmuna i marhite pangalaho dohot pambahenan na tama, songon siihuthon Jesus Kristus, na tapestahon di ari natal on. Prolog liturgi I : Saluhut do ditompa Debata, langit, tano laut dohot nasa isina. Ditompa do angka suansuanan, pahanpahanan, dungi jolma. Saluhutna i manjadi do marhite sian hapistaran dohot hagogoon ni Debata di bagasan huasoNa na badia i. Nuaeng tabege ma pangantusion na sintong taringot tu panompaon ni Debata. Liturgi I.no 1 Mansai uli saluhut na tinompa ni Debata, angka dolok dohot rura, angka suansuanan na rumatarata, saluhutna i patuduhon hinauli ni panompaon ni Debata, tung na so hadodoan do parbinotoanNa. Boha do ulaning i? Songon dia do dibahen Debata manompa nasa na adong i? Sian dia do bahan manang alat ni Debata laho manompa saluhutna i? Liturgi I.no 2 Ia panompaon na pinatupa ni Debata songon on do i. Ndada marhitehite alat manang ulaula Debata manompa, ai ndada songon pande Debata manompa nasa na adong, alai lobi sian i do. Holan marhite hataNa sambing do. Molo didok Debata jadi ma ho na tiur:, jadi do. Songon i do sude. Sandok molo didok Debata jadi, manjadi ma songon na nidokNa i. Liturgi I.no 3 I do tutu, tung halongangan do panompaon ni Debata, ai ndang sian na adong Debata manompa, alai sian naso adong do gabe adong. Ndang adong naso tarpatupa Debata. Angka dia ma na tinompaNa i? Di mula ni mulana ditompa Debata ma langit dohot tano. Ditompa ma muse na tiur. Digoar Debata ma na tiur i arian, jala dibahen Debata ma parsirangan ni na tiur sian na holom, goar ni na holom i borngin. Liturgi I.no 4 Di ari paduahon ditompa Debata ma hajanghajang di parsitongaan ni angka aek, bahen parsirangan ni aek tu aek. Di ari patoluhon ditompa Debata ma tano manang darat asa tarida na mahiang. Jala parpunguan ni angka ek, digoari laut. Jadi dipantubuhon tano i ma duhutduhut dohot suansuanan na marparbue tudos tu mansamna. Liturgi I.no 5 Di ari paopathon, ditompa Debata ma panondang di hajanghajang ni langit asa disondangi tano on. Di ari palimahon, ditompa Debata ma angka dengke dohot nasa na marhosa, angka na manjirir di bagasan aek, ro di na sa pidong na martongatonga langit na masiboan mansamna. Liturgi I.no 6 Di ari paonomhon, ditompa Debata ma jolma tumiru rupaNa, tudos tu pangalahoNa, baoa dohot boruboru nasida ditompa, asa dirajai sandok tano on. Dungi diida Debata ma sude na tinompaNa i nunga denggan situtu. Liturgi I.no 7 Alai dung ditompa Debata nasa na adong, didok Bibel i, maradian do Ibana di ari papituhon. Songon dia do lapatan nii? Ai naung maradian do Debata sahat tu nuaeng? Manang ndang adong be ulaon ni Debata dung panompaon i? Liturgi I.no 8 Ndang songon i lapatan nii. Bege hamu asa hupatorang. Dung sun ditompa Debata nasa na adong, maradian do Ibana tutu sian nasa ulaon panompaon, alai ndang maradian Ibana sian ulaonNa, torus do Debata mangulahon angka na denggan na ringkot di ngolunta, dipasupasu do hita saluhutna. Tapuji jala tapasangap ma Debata naung manompa hita dohot na ringkot di hita jala dipasingkop do marhite pasupasuNa di ngolunta. Antong taendehon ma pujipujian di Debata, sian . Prolog liturgi II : Diginjang ni roha i do marhabangsa sibolis i laho mangelaela jolma i asa lam tangkang jala mangalaosi Patik ni Debata, panghorhonna gabe uhum ni Debata ma. Tapaihutihut ma liturgi on. Liturgi II.no 1 Mansai sonang jala denggan do inganan ni jolma na parjolo i dibahen Debata di porlak Eden i. Ndang adong na hurang, singkop do sude diparade Debata di jolma na tinompaNa i. Liturgi II.no 2 Nuaeng tabege ma mula ni dosa dohot pangonai na tu jolma na parjolo i. Didok di Bibelta i ; ulok do na paotootohon jolma i gabe dibuat jala dipangan si Hawa parbue ni hau i, laos dilehon tu si Adam. Liturgi II.no 3 Ia pabue ni hau i, i ma parbue ni hau na diparsitongaan ni porlak i, na so boi jama on apalagi ma panganon. Didok Debata do : unang pangan hamu sian i, jala unang jama hamu, asa unang mate hamu. Alai tung mansai bisuk do sibolis mangelaela jolma i asa manundali Debata. Disuanhon sibolis ma roha diri tu jolma i gabe pia matana marnida, laos dipangan, gabe mardosa ma. Liturgi II.no 4 Alai anggo nuaeng ndang adong be songon ulok dohot parbue ni hau songon na tarsurat i. Alai, panginona ni dosa i do di hajolmaon sahat tu tingki on, na mambahen uhuman ni Debata. Ia gombaran ni parbue ni hau na di parsitongaan ni porlak Eden i nuaeng, i ma : hisaphisap maang hinagiot ni pardagingon na sai tongtong mangalaosi Patik, aturan dohot Hata ni Debata. Liturgi II.no 5 Alai tandap do parulaon ni daging, i ma : parmainanon, hahodaron, pargadombuson, hasipelebeguon, hadatuon, parmusuon, parbadaan, pangiburuon, lessem, teal, rimas, ungutungut dohot angka na so tama diadopan ni Debata. Liturgi II.no 6 Ia si Hawa gambaran nuaeng ima : angka parompuan manang ina na so jolo marpanungkun tu si Adam, sinondukna i. Atik pe naung pinadomu ni Debata nasida jala nunga diaturhon baoa i do ulu di rumatangga, songon Kristus, Ulu ni Huria i. Liturgi II.no 7 Dibahen i ndang denggan molo so jolo masisungkunan laho mambuat haputusan di rumatangga, ai i do bossir hasesega ni keluarga. Songon i do ngolu ni marhuria, ingkon sungkunon jala niundukhon do angka aturan ni huria hombar tu lomo ni roha ni Debata. Liturgi II.no 8 Nang si Adam pe mardosa do, ai diloas ibana do si Hawa pulik gabe mura dihusipi angka sibolis. Sai tongtong ma marsada ni roha ama dohot ina jala rap mangula asa ndada mura dipalindaklindak angka parjahat na laho manegai parrumatanggaon. Rap renta ma ama dohot ina dohot iananghonna tu gareja, asa unang diunjuni sibolis i. Amen. Prolog liturgi III : Ragam cara dibahen sibolis i laho mangago jolma i, alai ndang dipasombu Debata songon i masa sahat tu ujungna, ai Parasiroha godang do Ibana, alani i diparbagabaga do laho paluahon jolma i sian dosa. Liturgi III.no 1 Anggo ninna rohanta nian pintor diuhum Debata ma jolma i saleleng ni lelengna ala nunga mardosa; alai ndang songon i sangkap ni rohaNa, ai so tardodo holong dohot asi ni rohaNa i. dilehon dope tingki parasian laho paubahon roha. Liturgi III.no 2 Songon sintong na mangolu Ahu, ninna Jahowa; tung so lomo do rohangKu mida hamatean ni parjahat, na lomo do rohangKu mida hamumulak ni parjahat i tumadinghon dalanna, asa mangolu ibana. Liturgi III.no 3 Parasiroha jala Pardenggan basa do Jahowa,lambat tarrimas jala parasiroha godang. Ndang dibahen tu hita hombar tu angka dosanta, jala ndang dibaloshon tu hita hombar tu angka hajahatonta. Songon asi mi roha ni amaama mida angka anakna, asi ni roha ni Debata di angka na manghabiari Ibana. Liturgi III.no 4 Ro ma hamu tu Ahu, asa mangolu tondimuna, ninna Jahowa. Tung sura rara dosamuna songon abit bunga dapdap, bontar do bahenonKu songon itak, nang pe rara songon abit hasumba gabe songon hapas do muse. Liturgi III.no 5 Songon on do Hata ni Jahowa : nunga pola hupasisi angka pangalaosim songon ombun, jala songon ombun manorop angka dosam. Sai mulak ma ho tu ahu, ai Ho do sipalua ahu. Liturgi III.no 6 Ai songon on do holong ni rohaNa mida portibi on, pola do AnakNa na sasada I dilehon, asa unang mago ganup na porsea di Ibana asa hangoluan na hot ro di saleleng ni lelengna di Ibana. Liturgi III.no 7 Molo tongtong do hita mangolu di bagasan Hata ni Debata, pos ma rohanta, sai na donganan ni Debata do hita laho mangalo hisaphisap ni daging dohot maninggalhon dosanta. Liturgi III.no 8 Antong rap ma hita manjanghon Sipalua i, taungkap ma rohanta asa bongot Raja i di rohanta. Lam marsihohot ma hita umbege, mangguruhon dohot mangulahon hataNa jala dapotan upa ma hita di haroroNa i. Amen Prolog liturgi IV : Lam dipatuduhon Debata do tu jolma i, holong dohot asi ni rohaNa, diparbaga do haroro ni Sipalua laho paluahon jolma I sian ihotihot ni sibolis i. Liturgi IV.no 1 Nunga mandate roha ni bangso paimahon haluaon sian Debata, ai tarbuang do bangso Israel ala ni dosana, masihol bangso Israel mulak tu bona pasogitna tu huta Jerusalem, asa sumuang muse marsaor nasida di Bagasjoro. Sai hira na ditadinghon Debata do panghilalaan nasida, alanii maimaima do bangso i di haroro ni Mesias Sipalua i. Liturgi IV.no 2 Ro do Hata mi Debata tu Panurirang Jesaya mandok ; apuli, apuli hamu ma bangsoKi, ninna Debatamuna. Hata apulapul ma dok hamu tu roha ni isi ni Jerusalem, jala jouhon hamu ma tu nasida Nunga marujung parungkilonna, ai nunga salose dosana i, ai nunga dijalo sian tangan ni Jahowa silompit dua singkat ni saluhut dosana. Liturgi IV.no 3 Ro do Hata ni Debata tu panurirang Jesaya mandok : tung sura rara dosamuna songon abit bunga dapdap, bontar do bahenonku songon itak; nangpe rara songon abit hasumba, gabe songon hapas do muse. Di ari na sasada i sogot, uli jala marmulia tunas ni Jahowa, gabe huhut uli parbue ni tano i di angka na malua sian Israel. Liturgi IV.no 4 Ai ndada pingkiranKu, pingkiranmuna i, jala ndada dalanmuna angka dalanKu, ninna Jahowa. Tagan diparpiar ni murukKu Hutabunihon do bohingKu satongkin maradophon ho, alai marhitehite denggan basa salelenglelengna asianKu ho, ninna Jahowa sipalua ho. Liturgi IV.no 5 Alai anggo ho huta Betlehem Eprata, mametmethu do ho nian anggo tung pola jujuron tu angka huta marriburibu di Juda, hape sian ho do haroroan ni na gabe panggomgomi ni Israel, jala angka haroroanna sian na hinan, sian angka ari na robi salelenglelengna. Liturgi IV.no 6 Ida ma, gabegabean ma sada na marbaju jala tumubuhon sada anak, jala bahenonna goarna : Immanuel. Hehe ma ho, marsinondang ma ho, ai na ro ma panondangmu, jala hamuliaon ni Jahowa binsar di atasmu. Alani pauli hamu dalan ni Jahowa, patigor hamu di adaran dalan balobung ni Debata. Ingkon gohan do nasa rura, jala parejeton nasa dolokdolok dohot buntulbuntul, jala gabe na hornop do na marnangkok tuat, jala gabe rura tanggurung ni dolok. Liturgi IV.no 7 Ai nunga tubu di hita sada posoposo, dilehon tu hita sada Anak, pamper tu abaraNado sogot harajaon, jala bahenonna goarNa : Sipartahi halongangan, siulubalang ni Debata, Ama saleleng ni lelengna, Raja Hadameon. Liturgi IV.no 8 Alai jongjong anggo Ibana, jala marmahan mangasahon gogo ni Jahowa, marhitehite hamuliaon ni goar ni Jahowa Debatana; jadi maringan ma nasida, ai timbul ma ibana disi ro di angka ujung ni tano on. Amen. Prolog liturgi V : Nunga jumpang tingkina hombar tu bagabaga ni Debata taringot Sipalua, natinubuhon ni si Maria, na gabegabean sian Tondi Porbadia di huta Betlehem. Liturgi V.no 1 Dungi ro ma uju i parenta sian Kesar Agustus, ingkon suraton nasa jolma di gomgomanna. Pamilangan parjolo ma i, uju digomgomi si Kirenius tano Siria. Liturgi V.no 2 Jadi borhat ma sasude, asa disurati, ganup tu bona ni pinasana. Borhat ma nang si Josep dohot si Maria, na sian Galilea, sian Nazareth, nangkok tu luat Judea tu huta ni si Daud na margoar Betlehem, ala sian pomparan jala marga ni si Daud ibana. Pasurathon dirina rap dohot si Maria, oroanna i naung gabegabean. Jadi din a disini nasida, gok ma ari ni hangoluanna. Liturgi V.no 3 Ditubuhon ma anak buhabajuna, diborhos ma, dipeakhon ma tu bagasan panggagatan, ala so adong inganan na asing di parmianannasida. Jadi adong ma marborngin di lading na disini angka parmahan, mangingani pinahan nasida. Jadi didapothon sada Surusuruan ma nasida, jala marsinondang ma sangap ni Tuhan i humaliang nasida, gabe mabiar situtu ma. Liturgi V.no 4 Alai didok Surusuruan i ma tu nasida ; unang mabiar hamu, ai barita halalas ni roha godang do huboan tu hamuna, parsaulian ni sandok bangso i. ai naung tubu do di hamu saborngin on, di huta ni si Daud, Sipalua i, i ma Kristus Tuhan i. on ma partinandaan di hamu: posoposo do dapotonmuna, na binorhos peak di panggagatan. Liturgi V.no 5 Hansitna i tutu na tinaon ni si Josep i, tarlumobi ma si Maria naung gabegabean, alai ingkon oloan nasida ma parenta ni Kesar, jala mardalan mansai dao jala maol situtu sidalanan i. Boasa ingkon songon i? Liturgi V.no 6 Ai toho do i hansit, alai unang alo tu haporseaonta, molo ingkon songon i sitaonon ni si Josep dohot si Maria. Ai laos disi do sangkap hatuaon ni Debata. Dipardalanan na tu Betlehem i do masa hasasaut ni bagabagaNa marhite hatutubu ni Jesus, Tuhan Sipalua hita. Liturgi V.no 7 Sasintongna mansai maol do siat tu pingkiran jala ndang tarjalo roha. Hape laos songon i do dibahen Debata dalanNa jala hurang tarjalo roha do, boasa diinganan na lea hatutubu ni Sipalua i, di bara ni pinahan. Liturgi V.no 8 Ai songon timbo ni angka langit sian tano on, songon ido tumimbo angka dalanKu sian dalanmuna i, jala angka pingkiranKu sian pingkiranmuna i, ninna Jahowa. Alani unang manigor maralo tu rohanta, molo pe songon i dalan dibahen Debata. Nang di pardalanan ngolunta on pe, molo masa pangunjunan dohot parungkilon, unang pintor mandele, atik dalan ni Debata doi laho mambahen hasonangan di hita. Tapuji ma goarNa na marmulia i. Amen Prolog liturgi VI : Nunga ro rajanta Sipalua I, ndada holan hita dipalua, alai dohot do nang portibi on. Sude ma na san a manggulmit, nasa ulu ni tot marsomba tu Ibana, Raja Hadameon i. Liturgi VI.no 1 Puji ma Jahowa ale todingku, jala nasa rohangku dibagasan mamuji goarNa na badia i. Ibana manesa dosam sudena. Ibana pamalum angka sahitmu sudena, Ibana paluahon ngolum sian hamagoan, Ibana martumpalhon denggan basa dohot asi ni roha. Liturgi VI.no 2 Puji ma Jahowa ale tondingku, dipamahap do rohangku marhitehite denggan basa, Ibana do patupahon angka pambahenan hatigoran, Ibana do pabotohonb angka dalanNa. Liturgi VI.no 3 Puji ma Jahowa, hamu angka parrangan parbanuaginjang, na mangoloi angka parentaNa, na sai tongtong tangi tu angka hataNa. Hamu angka naposoNa na mangulahon lomo ni rohaNa. Liturgi VI.no 4 Puji ma Jahowa, hamu ale angka na tinompaNa, di sude inganan ma hinarajaanNa. Puji ma Jahowa, ale tondingku. Jahowa do nampuna sude portibi on dohot nasa isina. Liturgi VI.no 5 Ibana do nampuna portibi on dohot nasa na mangolu di bagasanna. Ai Ibana do paojakhon i di bagasanni aek na bagas di toru ni tano on, jala pahothon i di atas ni laut angka na bagas i. Liturgi VI.no 6 Puji ma tuhan i, Debata ni Israel, ala ditopot bangsoNa jala dipatupa haluaonna. Dipatindang do di hita tanduk hluaon, di bagas ni si Daud naposoNa i. Hombar tu na hinatahonNa marhite soara ni angka panurirangNa na badia i sian na robi. Liturgi VI.no 7 Ari on do najinadihon ni Jahowa, marolopolop jala marlas ni roha ma hita disi. Iale Jahowa sai manumpak ma Ho! Iale Jahowa sai Ho ma mambahen manjadi! Pinasupasu ma na ro marhitehite goar ni Tuhan i. Liturgi VI.no 8 Beta ma hita saluhutna mamuji Goar ni Jahowa na marmulia I, ai Parasiroha bolon jala Pardenggan basa, hamoraon dohot hasangapon dohot hagabeon na salelenglelengna dilehon tu hita. Amen Prolog liturgi VII : Nuaeng begeonta ma hatorangan na dumasip taringot tu Jesus Sipalua i. Ibana do Sipalua naung rot u Portibi on manaluhon dosa dohot hamatean, asa malua jala mamora saluhut angka na porsea di Ibana. Liturgi VII.no 1 Dung i toropan do nasida na gabe porsea ala ni Hata ni Jesus. Gabe didok nasida ma tu boruboru i; ndang be ala ni pandokmi, umbahen na porsea hami; ai nunga hubege jala hutanda hami sandiri, Ibana do tutu Sipalua portibi on. Liturgi VII.no 2 Dung i ninna si Petrus dohot angka apostel i ma mangalusi : Ingkon oloan do iba di Debata asa di jolma. Dipahehe Debata ni angka amanta do Jesus, napinusamuna, uju digantung hamu Ibana tu hau. Tu siamunNa do dipabankit Debata Ibana gabe Partogi jala Sipalua, laho mangalehon tu halak Israel hamubaon ni roha dohot hasesaan ni dosa. Liturgi VII.no 3 Mandok mauliate ma hamu di Ama i, naung patauhon hamu, manjalo tohap na di bagasan hatiuron i, siteanon ni angka na badia i. Ai nunga diroro hita sian gomgoman haholoman i, jala dipaunsat hita tu bagasan harajaon ni Anak, haholongan ni rohaNa. Liturgi VII.no 4 Di bagasan Ibana do adong di hita haluaon i, i ma hasesaan ni angkla dosanta. Ibana do suman ni Debata na so tarida i ; na parjolo tubu sian nasa na tinompa dohot andorang so haoojak ni tano on. Liturgi VII.no 5 Ai marhite sian ibana do ditompa saluhutna, na di banuaginjang dohot na di banua tonga on, na tarida dohot na so tarida i, angka habangsa, angka harajaon, angka gomgoman, angka parhuasoon, saluhutna i do ditompa marhitehite Ibana, jala marhapatean tu Ibana. Liturgi VII.no 6 Jala di jolo ni saluhutna do Ibana, jala saluhutna Ii do hot di bagasan Ibana. Ibana do ulu ni pamatang i, i ma huria i. Ibana do parmulaan, naung parjolo tubu sian angka na mate, asa Ibana parjolo din a saluhutna. Ai ditontuhon Debata do naeng maringanan di bagasan Ibana sandok hagogokna i. Liturgi VII.no 7 Nang sian Jesus Kristus, sitindangi haposan i, na parjolo tubu sian angka na mate sigomgom angka raja ni tano on! Ibana do manghaholongi hita jala dipalua hita sian angka dosanta marhitehite mudarNa na badia i. Liturgi VII.no 8 Dijadihon do hita gabe harajaon hamalimon ni Debata, AmaNa i. Di Ibana ma hasangapon dohot hagogoon ro di salelenglelengna. Ida ma, na ro ma Ibana di bagasan ombun! Idaon ni nasa mata do Ibana, nang angka naung manullang Ibana, gabe mangangguhi be ma saluhut bangso ni tano on mida Ibana. I ma tutu. Amen. Prolog liturgi VIII : Parbuehon ma haporseaon dohot pamujianmi tu Debata di bagasan ngolum marhitehite parange na tama, daulat, burju mangula jala masihaholongan. Liturgi VIII.no 1 Diungkap Sipalua i do pintu harajaon ni Banuaginjang laho mangarahon angka naniasianNa, asa malua nasida sian gomgoman dosa jala maringan di huta na pinauli ni Debata. Liturgi VIII.no 2 Didok Jesus, Sipalua i do; Ahu do pintu i, paluaon do ganup na bongot sian Ahu, na laho bongot jala laho ruar ma ibana, dapotan jampalan, asa adong hangoluan di nasida. Liturgi VIII.no 3 Nunga taboto jala nunga diungkap pintu i tu hita, alai mansai dao do i sian portibi on, sian roha ni na so tumanda Ibana. Hita pe soratan jala loja digosagosa portibi on dipardalananta laho manjumpangi pintu i, antong boha na ma? Liturgi VIII.no 4 Didok do muse : Ro ma hamu tu Ahu, hamu angka na loja jala na sorat asa hupasonang hamu Ahu do panondang ni portibi on, naso tupa mardalan di naholom na mangihuthon Ahu. Liturgi VIII.no 5 Haporseai ma na tutu do Ibana pangapul na sumurung dohot pandaoni bolon di angka na marsak dohot na marsahit, dilehon do tu hita aek dohot roti hangoluan asa ndada be mauas dohot male angka na manganhon sian i. Liturgi VIII.no 6 Dung i dipaborhat do hita tu portibi on laho mangarahon angka donganta, ai ddidok do : Ahu do mamillit hamujala Hupadiri hamu, asa laho hamu marparbue, jala as mian parbuemuna i. Alani i dungo jala hobas ma hita mangulahon tona parsuruonNa i, hohosi ma gontingmu jala pagalak ma palito di tanganmu. Liturgi VIII.no 7 Beta hamu dongan laho mangula di porlak ni Tuhan i, asa dapotan na tama hita, jala parangehon ma na tama jala marroha na daulat ma hita asa masihaholongan sama hita songon Kristus i manghaholongi hita. Liturgi VIII.no 8 Antong solukhon hamu ma holong na sian Kristus Jesus, Tuhanta i. Ai i do patukhon hita laho manghaholongi dongan jolma. Amen Prolog liturgi X : Dibagabagahon Debata do haluaon diangka jolma na manghabiari Ibana jala na mangulahon na ni dokNa antong boha do panghorhonna molo sai burju hita mangihuthon Ibana dohot mangulahon lomo ni rohaNa? Tangkas ma tapaihutihut liturgi on. Liturgi IX.no 1 Munsat pe angka dolok jala humuntal angka robean, alai anggo parairohaonku na so tupa munsat sian ho, jala padan ni hadameonKu na so tupa humordit, ninna Jahowa si asii ho. Liturgi IX.no 2 Songon sintong na mangolu ahu ninna Tuhan Jahowa, tung na so lomo do rohangku mida hamatean ni angka parjahat, na lomo do rohangKu mida hamumulak ni angka parjahat i, tumadingkon dalanna, asa mangolu ibana. Liturgi IX.no 3 Parasi roha jala pardenggan basa do Jahowa, lambat tarrimas jala parasiroha godang. Ndang dibaloshon tu hita hombar tu angka hajahatonta. Songon asi ni roha ni amana mida angka anakna, asi ni roha ni Jahowa di angka na manghabiari Ibana. Liturgi IX.no 4 Songon on do hata ni Jahowa: nunga diarsahi ho Ahu marhite sian angka dosam, jala nunga dilojai ho Ahu marhite sian angka hajahatonmu. Ahu tutu Ahu sandiri manelesei angka panagalaosim ala ni hadirionKu, jala ndang be Hupaingotingot angka dosam. Liturgi IX.no 5 Roma hamu tu Ahu asa mangolu tondimuna ninna Tuhan Jahowa. Tung sura rara dosamuna songon abit bunga dapadap, bontar do bahenonKu songon itak, gabe songon hapas do muse Liturgi IX.no 6 Songonon on do panghaholongion ni Debata: Nunga pola hupasisi angka pangalaosim songon ombun, jala songon ombun manorop angka dosam. Sai mulak ma hamu tu Ahu, ai Ahu do sipalua ho. Liturgi IX.no 7 Songon on do hata ni Jahowa: unang ho mabiar, ai Ahu do siluluhon ho; nunga pola hujou goarmu Ahu siluluhon ho, asa mangolu ho dohot pinomparmu sogot. Liturgi IX.no 8 Satongkin do hutadingkon ho, alai papunguonKu ma ho muse marhitehite angka asi ni roha godang! Tagan di parpiar ni murukHu hutabunihon bohingKu satongkin maradophon ho, alai marhitehite denggan basa saleleng ni lelengna asianKu ho, ninna Jahowa sipalua ho. Liturgi IX.no 9 Humongkop hita, gabe dosa do ibana na so tumanda dosa hian dibahen Debata, asa gabe hatigoran ni Debata hita, marhitehite ibana. Jala asa malua hita sian dosa gabe tu hangoluan na so ra suda. Liturgi IX.no 10 Ala ni panghaholongion ni Debata di Portibi on, dilehon do tu hita anakNa, gabe jolma, na tubu dibetlehem! Antong sa tarpuji ma goarmu, ala naung ditingkir hita bangsoNa. Ditogutogu tu hatiuron dipadomu Ho do hami na holang sian Ho, gabe saor muse dohot Ho, gok halalas ni roha do hami ala ni i. ala ni hasangapon ma di Debata na diginjang dame ma dia tano on diangka jolma halomoan i. Amen Prolog liturgi X : Nunga ro jala nunga marsaor Ibana di hita nang di rohanta, aha do panghorhonna molo sai burju hita mangihuthon Ibana dohot mangulahon lomo ni rohaNa? Tangkas ma tapaihutihut liturgi on. Liturgi X.no 1 Martua ma na pogos tondi, ai di nasida do harajaon banua ginjang. Burju ma ibana mangulahon lomo ni roha ni Debata asa dipamora ibana. Liturgi X.no 2 Martua ma na marsak roha, ai siapulon do nasida. Benget ma rohana jala sabam manaon angka parungkilon i, apusan ni Debata do iluilu sian mata nasida. Liturgi X.no 3 Martua ma na lambok roha, ai teanon ni nasida do tano on. Halambohon do paombunhon rimas jala hahilashononna hinadeak ni hadameon. Liturgi X.no 4 Martua ma na mauas male mida hatigoran, ai sipabosuron do nasida. Jaloon na ma jala daion na ma denggan basa ni Jahowa. Liturgi IX.no 5 Martua ma na asi roha, ai siasian do nasida. Martua ma parroha na ias, ai idaon nasida do Debata. Tatingkathon ma marngolu masiurupan, mardiakoni sosial, asa dipabosur Debata hita marhitehite asi ni rohaNa na godang i. Liturgi X.no 6 Martua ma sibahen dame, ai goaron do nasida anak ni Debata. Molo dung anak ni Debata nasida, marhuaso ma nasida di sude hamoraon dohot hamuliaon ni Debata. Taradoti ma hadameon di luatta, di huria nang di tonga ni bagasta be, ai i do dihalomohon Debata. Liturgi X.no 7 Martua ma na pinaburuburu ni halak ala ni hatigoran, ai di nasida do harajaon banuaginjang. Las ma rohamuna jala marolopolop, ai godang do upamuna di Banuaginjang i, ai songon i do dipaburuburu angka panurirang na jumolo sian hamu. Liturgi X.no 8 Martua ma hamu molo marhapantunon hamu tu sasude, haholongi ma angka dongan, habiari ma Debata jala pasangap ma angka raja. Liturgi X.no 9 Martua ma angka na mamio angka na pogos, angka na martihas, na pangpangon dohot na mapitung asa lehononmu mangan, ai baloson ni Debata ma di hamu rap mangan di harajaonNa i. Liturgi X.no 10 Antong paserep ma roham jala parbadia i laho manjanghon hata ni Debata dohot mangulahon, ai didok do : Martua ma angka na tumangihon Hata ni Debata jala na umpeopsa Amen. LITURGI RAGAM KEBIASAAN DI WAKTU NATAL Prolog liturgi : Didalam kegiatan perayaan Natal kita tidak tahu, dan bahkan lupa apa sebenarnya yang kita dapat makna dari perayaan tersebut. Untuk itu marilah kita dengarkan liturgi ragam kebiasaan ini.. NATAL Sebenarnya apa pengertian dari Natal menurut pengertian yang saya tahu artinya kelahiran Yesus. Apakah pengertian itu sudah cukup untuk kita ketahui. Kalau memang itu kenapa semua orang disibukkan dengan semua hal itu. Apakah memeng Yesus lahir setiap Tahun? Dan kenapa setiap Perayaan Natal ada Liturgi, kalau dihata Batak Pajojorhon, sampai kehiburan banyak kita dapati diwaktu Natal. Coba kita bayangkan kalau Yesus hanya terlahir ke Dunia ini tanpa ada penyelamatan, ngapai kita capek merayakan itu. Akan tetapi karena Yesus Mati dan bangkit makanya Dia dikenal orang dan dipercaya. Seperti pendapat ahli mangatakan Kita harus membaca dari lembar belakang, bukan dari lembaran pertama. Itulah makana yang sebenarnya yang saya ketahui tentang Natal itu. Kalau menurut kita Apa??? POHON NATAL Saudaraku sekalian, apakah yang anda bayangkan tentang aku? Apakah Yesus terlahir di bawah Daunku? Menurut ahli bukan, Yesus lahir dikandang Domba yang hina bukan dibawah Pohon Cemara. Tetapi taukah kita kenapa saya selalu hadir dipada waktu Natal, bahkan kalau mulai mendekati Natal hargaku meloncat tinggi bahkan sampai jutaan Rupiah, orang Kriten mau membeli aku. Semua manusia tertipu olehku, bahkan aku pernah di kutuk Yesus sewaktu Dia lapar karena aku tidak menghasilkan buah, dan itulah sampai sekarang buahku 6tidak bisa dimakan manusia.