Anda di halaman 1dari 14

Liturgi natal

1. Barisan Prosesi  sambil menyanyikan  “Ku Masuk Ruang Maha Kudus”


                 Ku masuk ruang maha kudus Dengan darah anak domba
                 Ku masuk dengan hati tulus Menyembah yang maha kuasa
                 Ku menyembah-Mu, ku sembah-Mu
                 Ku menyembah-Mu, ku sembah-Mu
                 S’bab nama-Mu kudus, kudus, Tuhan
                 S’bab nama-Mu kudus, kudus, Tuhan
2. Votum – Introitus – Doa
P       :   Mari kita bangkit berdiri ! Didalam nama Allah Bapa dan nama AnakNya Tuhan
Yesus Kristus dan nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi, Amin.
J        :    Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah namaNya, buatlah jalan bagi Dia yang
berkendaraan melintasi awan-awan. Dialah Tuhan beria-rialah dihadapanNya.
Haleluya Haleluya Haleluya
P       :    Aku sangat menanti-nantikan Tuhan lalu Ia menjenguk aku dan mendengar
teriakku minta tolong.
J        :    Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaanMu dan keselamatan
dariMu kubicarakan, kasihMu dan kebenaranMu tidak ku diamkan kepada jemaat yang
besar.
P       :    Engkaulah Tuhan, janganlah menahan rahmatMu dariku, kasih dan
kebenaranMu kiranya menjaga aku selalu.
J        :    Berkenanlah kiranya Engkau, ya Tuhan, untuk melepaskan aku, Tuhan
segeralah menolong aku.
P       :    Pertolongan Tuhan tidak terbatas, Dia datang untuk membebaskan kita dari
kesengsaraan dan ketertindasan, pujilah Ia sebab Ia baik. Pujilah Ia dengan segala
kemuliaanNya.
J        :    Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangMu, dan raja-raja kepada
cahaya yang terbit bagimu.
P       :    Marilah kita berdoa: KepadaMu ya Tuhan, ku angkat jiwaku : Allahku,
kepadaMu aku percaya, janganlah kiranya aku mendapatkan malu, janganlah musuhku
beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu,
yang mendapat malu ialah mereka yang berkhianat, dengan tidak ada alasannya.
Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkan itu kepadaku.
P+J    :   Amin. (Jemaat dipersilahkan duduk kembali)
3. Liturgi Penciptaan (iringan: KJ 64 :1 )
Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Prolog : Kesempurnaan dan keindahan ciptaan Allah adalah sumber sukacita dan
kekaguman tiada tara. Terpujilah Tuhan Allah Pencipta.
1.   Bukalah matamu, lihatlah keindahan di sekelilingmu, gunung-gunung yang berdiri
kokoh, bukit-bukit yang menggelombang, lembah-lembah yang menghampar luas dicipta
oleh Allah Mahakuasa.
2.   Arahkan pandanganmu ke langit biru, lihatlah bulan perak dan bintang gemerlapan
bagaikan karpet permadani dengan kilauan indah dan mempesona bak canvas bagi kreasi
tangan Allah.
3.   Perhatikanlah laut dan samudera raya, betapa kayanya mereka diberkati untuk
menunjang kehidupan dan menjadi lumbung sukacita . Nikmatilah kecantikan aliran air
yang mengalir dan terjun menuju laut dan danau.
4.   Amatilah bagaimana gelora air mengalir di sungai dan ketenangannya kala sampai di
muara, cerminan kuasa dan ketenangan Allah Pencipta.
5.   Selidikilah gerak kehidupan di sekelilingmu, kagumilah rona hijau berhiaskan
ribuan  warna , lukiskan kekayaan hayati pemberian Yang Maha Tinggi.
6.   Pandanglah bagaimana burung-burung dan bintang di daratan mencari kepuasan pada
buah-buah dan bunga-bunga . Lihatlah wajah-wajah di sekitarmu, betapa semuanya
segambar dengan Allah pembentuk dan pemberi nafas kehidupan baginya.
7.   Nikmatilah keindahan beragam macam kupu-kupu hasil karya seni Ilahi, berawal dari
ulat yang menjijikkan berkembang terus tanpa henti hingga mencapai kemuliaannya,
demikian Ia mencipta kita yang berawal dari debu tanah menuju kehidupan penuh mulia.
8.   Hatiku bersukacita ya Allah dan tidak akan tinggal diam, bagiMulah kemuliaan kekal
sampai selama-lamanya. Amin.
4.Liturgi Kejatuhan Manusia dalam Dosa (iringan: KJ  29:1-3)
  1. Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku.
   Kubawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus.
      2. Di muka Tuhan Yesus tersungkur kar’na dosaku,
          kubuka kerinduanku di muka Tuhan Yesus.
3. Di muka Tuhan Yesus ‘ku insaf akan salahku;
    bertobat kini hatiku di muka Tuhan Yesus.
Prolog  : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah
isi keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa?
1. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih,
hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah
setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan
sesamanya.
2. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia
lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang
lemah semakin lemah.
3. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh
pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan
uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
4. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai
sumber hikmat Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu
bertahan dalam situasi yang demikian?
5. Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam
yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan
tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi
bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
6. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala
cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran
dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
 8. Pujian  : Kidung Jemaat No. 37a :1-2
1. Batu Karang yang teguh, Kau tempatku berteduh.
    Kar’na dosaku berat dan kuasanya menyesak,
    Oh, bersihkan diriku oleh darah lambungMu.
        2. Walau aku berjerih dan menangis tiada henti,
             apapun usahaku, tak menghapus dosaku.
            Hanya oleh kurbanMu Kaus’lamatkan diriku.
9.   Liturgi Janji Keselamatan  (iringan: Kidung Jemaat 85:1-2)
        1. Kusongsong bagaimana, ya Yesus, datangMu?
           Engkau Terang buana, Kau Surya hidupku!
           Kiranya Kau sendiri Penyuluh jalanku,
           Supaya kuyakini tujuan janjiMu.
                 2. Kaum Sion menaburkan kembang di JalanMu;
                    ‘ku ikut mengelukan Dikau di hatiku.
                     Kunyanyi Hosiana, ya Raja, tolonglah!
                     PadaMulah kiranya hambaMu berserah.
Prolog : Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup di dalam dosa. Berasal dari
hatiNya, Ia tergerak oleh belas kasihan yang dalam kepada manusia. Allah ingin menusia
hidup dan beroleh keselamatan. Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia?
1.  Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk
melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah
Kusediakan.
2.      Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang,  dan terangkatlah kamu, hai pintu-
pintu yang berabad-abad, supaya masuk   Raja  Kemuliaan "Siapakah itu Raja
Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!  "
3.      Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan
garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
4.      Aku akan mengembalikan para hakimmu seperti dahulu, dan para penasihatmu
seperti semula. Sesudah itu engkau akan disebutkan kota keadilan, kota yang setia."
5.      Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang
bertobat akan Kubebaskan dengan tindakan yang benar.
6.     Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya
kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah
Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!
7.      Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari
terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN
membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.
8.      Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut!
Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri
datang menyelamatkan kamu!"
9.      Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli
akan dibuka.
10.    Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata,   hai yang terkecil di antara kaum-kaum
Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah  Israel, yang
permulaannya sudah sejak purbakala,   sejak dahulu kala.  
10. Pujian Kidung Jemaat  94 :1-2
     1. Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap;
         bintang di langit cemerlang melihat kau lelap.
         Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang baka:
         Harapanmu dan doamu kini terkabullah.
               2. Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhanmu;
                   malaikatlah penjagaNya di malam yang teduh.
                   Hai bintang-bintang fajar, b’ritakan Kabar Baik:
                   Sejahtera di dunia! Segala puji naik!
11. Liturgi Kelahiran (iringan: KJ 102:1)
     Di dalam palungan, tiada yang lain
     Terbaringlah Yesus berbalutkan kain
     Bintangnya di langit mengkilap terang
     Dan Yesus tertidur lelap dan tenang
Prolog : Janji keselamatan yang Allah telah berikan, kini   disempurnakan. Bumi yang
masih di diami oleh kegelapan segera melihat terang. Siapakah Raja Keselamatan yang
dijanjikan oleh Allah itu? Marilah kita mendengarkan penuturan Alkitab.
1.      Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman
itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan.
2.      Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di
dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
3.      Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
4.      Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus,  sebelum mereka
hidup sebagai suami isteri.
5.                  Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel    pergi ke
sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan
denganseorang bernama Yusuf  dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
6.                  Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau
yang dikaruniai  , Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu
bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
7.                  Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut,  hai Maria, sebab engkau
beroleh kasih karunia di hadapan Allah.  Sesungguhnya engkau akan mengandung dan
akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
8.                  Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena
aku belum bersuami?"
9.                  Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus  akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi  akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan
itu akan disebut kudus,   Anak Allah.
10.              Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh
mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali
diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
11.              Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota
Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud--
supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang
mengandung.
12.              Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan
lampin dan dibaringkannya di dalam palungan , karena tidak ada tempat bagi mereka di
rumah penginapan.
13.              Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan
ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat
mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
14.              Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya
aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat, yaitu Kristus,  Tuhan , di kota Daud. Dan inilah tandanya  bagimu:
Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan."
12. Penyalaan Lilin (Sambil bernyanyi “ Malam Kudus”)
Malam kudus, sunyi senyap, dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus
Ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang Anak tidur tenang
     Malam kudus, sunyi senyap,
     Kabar Baik menggegap
     Bala sorga menyanyikannya
     Kaum gembala menyaksikannya
    “Lahir Raja Syalom,Lahir Raja Syalom”
13. Liturgi  Ragam Bahasa  ( Iringan  KJ. 119 : 1-2)
1. Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu!
    Dihatimu terimalah! Bersama bersyukur,
     Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur!
       Bersama-sama bersyukur
2.Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus!
   Hai bumi, laut, gunung lembah,
    bersoraklah terus,Bersoraklah terus,
    bersorak-soraklah terus!
Prolog  : Yesus adalah manifestasi kasih Allah yang begitu besar bagi dunia ini. Yesus
datang untuk menyelamatkan segala bangsa dan suku. Hai semua bangsa sambutlah
Yesus untuk keselamatan bagimu.
14. Pujian  Kidung Jemaat 99 : 1-2
1. Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!
    Damai dan sejahtera turun dalam dunia.”
    Bangsa-bangsa, bangkitlah dan bersoraklah serta,
    Permaklumkan Kabar Baik; Lahir Kristus, T’rang ajaib!
   Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”
        2. Yang di sorga disembah Kristus, Raja yang baka,
             lahir dalam dunia dan Maria bundaNya.
            Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal;
            dalam Anak yang kecil nyatalah Imanuel!
            Gita sorga bergema, “Lahir Raja mulia!”
15.  Renungan Natal
16. Pujian Kidung Jemaat 110 :1-3 (Mengumpulkan Persembahan)
1. Di Betlehem t’lah lahir seorang Putera.
    Semoga ‘ku menjadi abadi milikNya,
    Sungguh, sungguh, abadi milikNya.
         2. Hatiku kubenamkan di dalam kasihNya;
             padaNya kuserahkan diriku s’lamanya,
            sungguh, sungguh, diriku s’lamanya.
3. Ya Yesus, Kau kucinta sepanjang hidupku;
     bagiku makin indah cahaya kasihMu,
     sungguh, sungguh, cahaya kasihMu
17 . Doa Penutup dan Berkat
P     :    Di tengah wajah kehidupan yang penuh kebencian
J     :     Pakailah kami ya Tuhan menyatakan terang kasih-Mu
P     :    Di tengah wajah kehidupan yang penuh kegelisahan
J     :     Pakailah kami ya Tuhan menyatakan terang damai sejahtera-Mu
P    :     Di tengah wajah kehidupan yang penuh penderitaan
J     :    Pakailah kami Ya Tuhan menyatakan terang kepedulian-Mu
P     :    Di tengah wajah kehidupan yang penuh kepalsuan
J     :     Pakaiah kami Ya Tuhan menyatakan terang kebenaran-Mu
P    :     Di tengah wajah bopeng kehidupan
J     :    Pakailah kami ya Tuhan untuk menyatakan terang yang memulihkan wajah
kehidupan               
P    :     Pergilah dalam damai untuk melayani Allah dan sesame Pergilah dalam damai
untuk memulihkan terang kehidupan
J    :      Syukur kepada Allah 
P   :      Anugerah  Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah Bapa serta persekutuan
Roh  Kudus menyertai kita sekalian sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin
18. Postlidium (Meyanyikan )
Bapa trima kasih
Bapa trima kasih
Bapa di dalam surga
Kubri trima kasih, Amin
Thema :   Pillit ma hangoluan i, asa mangolu ho dohot pinomparmu sogot.  (5 Musa
30:19.C)
Sub thema : Hatindanghon haporseaonmuna i marhite pangalaho dohot pambahenan na
tama, songon siihuthon Jesus Kristus, na tapestahon di ari natal on.
Prolog liturgi I : Saluhut do ditompa Debata, langit, tano laut dohot nasa isina.  Ditompa
do angka suansuanan, pahanpahanan, dungi jolma. Saluhutna i manjadi do marhite sian
hapistaran dohot hagogoon ni Debata di bagasan huasoNa na badia i.  Nuaeng tabege ma
pangantusion na sintong taringot tu panompaon ni Debata.
Liturgi I.no 1
Mansai uli saluhut na tinompa ni Debata, angka dolok dohot rura, angka suansuanan na
rumatarata, saluhutna i patuduhon hinauli ni panompaon ni Debata, tung na so hadodoan
do parbinotoanNa. Boha do ulaning i? Songon dia do dibahen Debata manompa nasa na
adong i? Sian dia do bahan manang alat ni Debata laho manompa saluhutna i?
Liturgi I.no 2
Ia panompaon na pinatupa ni Debata songon on do i. Ndada marhitehite alat manang
ulaula Debata manompa, ai ndada songon pande Debata manompa nasa na adong, alai
lobi sian i do. Holan marhite hataNa sambing do. Molo didok Debata jadi ma ho na tiur:,
jadi do. Songon i do sude. Sandok molo didok Debata jadi, manjadi ma songon na
nidokNa i.
Liturgi I.no 3
I do tutu, tung halongangan do panompaon ni Debata, ai ndang sian na adong Debata
manompa, alai sian naso adong do gabe adong. Ndang adong naso tarpatupa Debata.
Angka dia ma na tinompaNa i?
Di mula ni mulana ditompa Debata ma langit dohot tano. Ditompa ma muse na tiur.
Digoar Debata ma na tiur i arian, jala dibahen Debata ma parsirangan ni na tiur sian na
holom, goar ni na holom i borngin.
Liturgi I.no 4
Di ari paduahon ditompa Debata ma hajanghajang di parsitongaan ni angka aek, bahen
parsirangan ni aek tu aek. Di ari patoluhon ditompa Debata ma tano manang darat asa
tarida na mahiang. Jala parpunguan ni angka ek, digoari laut. Jadi dipantubuhon tano i
ma  duhutduhut dohot suansuanan na marparbue tudos tu mansamna. 
Liturgi I.no 5
Di ari paopathon, ditompa Debata ma panondang di hajanghajang ni langit asa
disondangi tano on. Di ari palimahon, ditompa Debata ma angka dengke dohot nasa na
marhosa, angka na manjirir di bagasan aek, ro di na sa pidong na martongatonga langit na
masiboan mansamna.
Liturgi I.no 6
Di ari paonomhon, ditompa Debata ma jolma tumiru rupaNa, tudos tu pangalahoNa, baoa
dohot boruboru nasida ditompa, asa dirajai sandok tano on. Dungi diida Debata ma sude
na tinompaNa i nunga denggan situtu.
Liturgi I.no 7
Alai dung ditompa Debata nasa na adong, didok Bibel i, maradian do Ibana di ari
papituhon. Songon dia do lapatan nii? Ai naung maradian do Debata sahat tu nuaeng?
Manang ndang adong be ulaon ni Debata dung panompaon i?
Liturgi I.no 8
Ndang songon i lapatan nii. Bege hamu asa hupatorang. Dung sun ditompa Debata nasa
na adong, maradian do Ibana tutu sian nasa ulaon panompaon, alai ndang maradian Ibana
sian ulaonNa, torus do Debata mangulahon angka na denggan na ringkot di ngolunta,
dipasupasu do hita saluhutna. Tapuji jala tapasangap ma Debata naung manompa hita
dohot na ringkot di hita jala dipasingkop do marhite pasupasuNa di ngolunta. Antong
taendehon ma pujipujian di Debata, sian .
Prolog liturgi II : Diginjang ni roha i do marhabangsa sibolis i laho mangelaela jolma i
asa lam tangkang jala mangalaosi Patik ni Debata, panghorhonna gabe uhum ni Debata
ma. Tapaihutihut ma liturgi on.
Liturgi II.no 1
Mansai sonang jala denggan do inganan ni jolma na parjolo i dibahen Debata di porlak
Eden i. Ndang adong na hurang, singkop do sude diparade Debata di jolma na tinompaNa
i.
Liturgi II.no 2
Nuaeng tabege ma mula ni dosa dohot pangonai na tu jolma na parjolo i. Didok di
Bibelta i ; ulok do na paotootohon jolma i gabe dibuat jala dipangan si Hawa parbue ni
hau i, laos dilehon tu si Adam.
Liturgi II.no 3
Ia pabue ni hau i, i ma parbue ni hau na diparsitongaan ni porlak i, na so boi jama on
apalagi ma panganon. Didok Debata do : unang pangan hamu sian i, jala unang jama
hamu, asa unang mate hamu. Alai tung mansai bisuk do sibolis mangelaela jolma i asa
manundali Debata. Disuanhon sibolis ma roha diri tu jolma i gabe pia matana marnida,
laos dipangan, gabe mardosa ma.
Liturgi II.no 4
Alai anggo nuaeng ndang adong be songon ulok dohot parbue ni hau songon na tarsurat i.
Alai, panginona ni dosa i do di hajolmaon sahat tu tingki on, na mambahen uhuman ni
Debata. Ia gombaran ni parbue ni hau na di parsitongaan ni porlak Eden i nuaeng, i ma :
hisaphisap maang hinagiot ni pardagingon na sai tongtong mangalaosi Patik, aturan dohot
Hata ni Debata.
Liturgi II.no 5
Alai tandap do parulaon ni daging, i ma : parmainanon, hahodaron, pargadombuson,
hasipelebeguon, hadatuon, parmusuon, parbadaan, pangiburuon, lessem, teal, rimas,
ungutungut dohot angka na so tama diadopan ni Debata.
Liturgi II.no 6
Ia si Hawa gambaran nuaeng ima : angka parompuan manang ina na so jolo
marpanungkun tu si Adam, sinondukna i. Atik pe naung pinadomu ni Debata nasida jala
nunga diaturhon baoa i do ulu di rumatangga, songon Kristus, Ulu ni Huria i.
Liturgi II.no 7
Dibahen i ndang denggan molo so jolo masisungkunan laho mambuat haputusan di
rumatangga, ai i do bossir hasesega ni keluarga. Songon i do ngolu ni marhuria, ingkon
sungkunon jala niundukhon do angka aturan ni huria hombar tu lomo ni roha ni Debata.
Liturgi II.no 8
Nang si Adam pe mardosa do, ai diloas ibana do si Hawa pulik gabe mura dihusipi angka
sibolis. Sai tongtong ma marsada ni roha ama dohot ina jala rap mangula asa ndada mura
dipalindaklindak angka parjahat na laho manegai parrumatanggaon. Rap renta ma ama
dohot ina dohot iananghonna tu gareja, asa unang diunjuni sibolis i. Amen.
Prolog liturgi III : Ragam cara dibahen sibolis i laho mangago jolma i, alai ndang
dipasombu Debata songon i masa sahat tu ujungna, ai Parasiroha godang do Ibana, alani i
diparbagabaga do laho paluahon jolma i sian dosa.
Liturgi III.no 1
Anggo ninna rohanta nian pintor diuhum Debata ma jolma i saleleng ni lelengna ala
nunga mardosa; alai ndang songon i sangkap ni rohaNa, ai so tardodo holong dohot asi ni
rohaNa i. dilehon dope tingki parasian laho paubahon roha.
Liturgi III.no 2
Songon sintong na mangolu Ahu, ninna Jahowa; tung so lomo do rohangKu mida
hamatean ni parjahat, na lomo do rohangKu mida hamumulak ni parjahat i tumadinghon
dalanna, asa mangolu ibana.
Liturgi III.no 3
Parasiroha jala Pardenggan basa do Jahowa,lambat tarrimas jala parasiroha godang.
Ndang dibahen tu hita hombar tu angka dosanta, jala ndang dibaloshon tu hita hombar tu
angka hajahatonta. Songon asi mi roha ni amaama mida angka anakna, asi ni roha ni
Debata di angka na manghabiari Ibana.
Liturgi III.no 4
Ro ma hamu tu Ahu, asa mangolu tondimuna, ninna Jahowa. Tung sura rara dosamuna
songon abit bunga dapdap, bontar do bahenonKu songon itak, nang pe rara songon abit
hasumba gabe songon hapas do muse.
Liturgi III.no 5
Songon on do Hata ni Jahowa : nunga pola hupasisi angka pangalaosim songon ombun,
jala songon ombun manorop angka dosam. Sai mulak ma ho tu ahu, ai Ho do sipalua ahu.
Liturgi III.no 6
Ai songon on do holong ni rohaNa mida portibi on, pola do AnakNa na sasada I dilehon,
asa unang mago ganup na porsea di Ibana asa hangoluan na hot ro di saleleng ni lelengna
di Ibana.
Liturgi III.no 7
Molo tongtong do hita mangolu di bagasan Hata ni Debata, pos ma rohanta, sai na
donganan ni Debata do hita laho mangalo hisaphisap ni daging dohot maninggalhon
dosanta.
Liturgi III.no 8
Antong rap ma hita manjanghon Sipalua i, taungkap ma rohanta asa bongot Raja i di
rohanta. Lam marsihohot ma hita umbege, mangguruhon dohot mangulahon hataNa jala
dapotan upa ma hita di haroroNa i. Amen
Prolog liturgi IV : Lam dipatuduhon Debata do tu jolma i, holong dohot asi ni rohaNa,
diparbaga do haroro ni Sipalua laho paluahon jolma I sian ihotihot ni sibolis i.
Liturgi IV.no 1
Nunga mandate roha ni bangso paimahon haluaon sian Debata, ai tarbuang do bangso
Israel ala ni dosana, masihol bangso Israel mulak tu bona pasogitna tu huta Jerusalem,
asa sumuang muse marsaor nasida di Bagasjoro. Sai hira na ditadinghon Debata do
panghilalaan nasida, alanii maimaima do bangso i di haroro ni Mesias Sipalua i.
Liturgi IV.no 2
Ro do Hata mi Debata tu Panurirang Jesaya mandok ; apuli, apuli hamu ma bangsoKi,
ninna Debatamuna. Hata apulapul ma dok hamu tu roha ni isi ni Jerusalem, jala jouhon
hamu ma tu nasida Nunga marujung parungkilonna, ai nunga salose dosana i, ai nunga
dijalo sian tangan ni Jahowa silompit dua singkat ni saluhut dosana.
Liturgi IV.no 3
Ro do Hata ni Debata tu panurirang Jesaya mandok : tung sura rara dosamuna songon
abit bunga dapdap, bontar do bahenonku songon itak; nangpe rara songon abit hasumba,
gabe songon hapas do muse. Di ari na sasada i sogot, uli jala marmulia tunas ni Jahowa,
gabe huhut uli parbue ni tano i di angka na malua sian Israel.
Liturgi IV.no 4
Ai ndada pingkiranKu, pingkiranmuna i, jala ndada dalanmuna angka dalanKu, ninna
Jahowa. Tagan diparpiar ni murukKu Hutabunihon do bohingKu satongkin maradophon
ho, alai marhitehite denggan basa salelenglelengna asianKu ho, ninna Jahowa sipalua
ho.  
Liturgi IV.no 5
Alai anggo ho huta Betlehem Eprata, mametmethu do ho nian anggo tung pola jujuron tu
angka huta marriburibu di Juda, hape sian ho do haroroan ni na gabe panggomgomi ni
Israel, jala angka haroroanna sian na hinan, sian angka ari na robi salelenglelengna.
Liturgi IV.no 6
Ida ma, gabegabean ma sada na marbaju jala tumubuhon sada anak, jala bahenonna
goarna : Immanuel. Hehe ma ho, marsinondang ma ho, ai na ro ma panondangmu, jala
hamuliaon ni Jahowa binsar di atasmu. Alani pauli hamu dalan ni Jahowa, patigor hamu
di adaran dalan balobung ni Debata. Ingkon gohan do nasa rura, jala parejeton nasa
dolokdolok dohot buntulbuntul, jala gabe na hornop do na marnangkok tuat, jala gabe
rura tanggurung ni dolok.
Liturgi IV.no 7
Ai nunga tubu di hita sada posoposo, dilehon tu hita sada Anak, pamper tu abaraNado
sogot harajaon, jala bahenonna goarNa : Sipartahi halongangan, siulubalang ni Debata,
Ama saleleng ni lelengna, Raja Hadameon.
Liturgi IV.no 8
Alai jongjong anggo Ibana, jala marmahan mangasahon gogo ni Jahowa, marhitehite
hamuliaon ni goar ni Jahowa Debatana; jadi maringan ma nasida, ai timbul ma ibana disi
ro di angka ujung ni tano on. Amen.
    Prolog liturgi V :  Nunga jumpang tingkina hombar tu bagabaga ni Debata taringot
Sipalua, natinubuhon ni si Maria, na gabegabean sian Tondi Porbadia di huta Betlehem.
    Liturgi V.no 1
Dungi ro ma uju i parenta sian Kesar Agustus, ingkon suraton nasa jolma di
gomgomanna. Pamilangan parjolo ma i, uju digomgomi si Kirenius tano Siria.
Liturgi V.no 2
Jadi borhat ma sasude, asa disurati, ganup tu bona ni pinasana. Borhat ma nang si Josep
dohot si Maria, na sian Galilea, sian Nazareth, nangkok tu luat Judea tu huta ni si Daud
na margoar Betlehem, ala sian pomparan jala marga ni si Daud ibana. Pasurathon dirina
rap dohot si Maria, oroanna i naung gabegabean. Jadi din a disini nasida, gok ma ari ni
hangoluanna.
Liturgi V.no 3
Ditubuhon ma anak buhabajuna, diborhos ma, dipeakhon ma tu bagasan panggagatan, ala
so adong inganan na asing di parmianannasida. Jadi adong ma marborngin di lading na
disini angka parmahan, mangingani pinahan nasida. Jadi didapothon sada Surusuruan ma
nasida, jala marsinondang ma sangap ni Tuhan i humaliang nasida, gabe mabiar situtu
ma.
Liturgi V.no 4
Alai didok Surusuruan i ma tu nasida ; unang mabiar hamu, ai barita halalas ni roha
godang do huboan tu hamuna, parsaulian ni sandok bangso i. ai naung tubu do di hamu
saborngin on, di huta ni si Daud, Sipalua i, i ma Kristus Tuhan i. on ma partinandaan di
hamu: posoposo do dapotonmuna, na binorhos peak di panggagatan.
Liturgi V.no 5
Hansitna i tutu na tinaon ni si Josep i, tarlumobi ma si Maria naung gabegabean, alai
ingkon oloan nasida ma parenta ni Kesar, jala mardalan mansai dao jala maol situtu
sidalanan i. Boasa ingkon songon i?
Liturgi V.no 6
Ai toho do i hansit, alai unang alo tu haporseaonta, molo ingkon songon i sitaonon ni si
Josep dohot si Maria. Ai laos disi do sangkap hatuaon ni Debata. Dipardalanan na tu
Betlehem i do masa hasasaut ni bagabagaNa marhite hatutubu ni Jesus, Tuhan Sipalua
hita.
Liturgi V.no 7
Sasintongna mansai maol do siat tu pingkiran jala ndang tarjalo roha. Hape laos songon i
do dibahen Debata dalanNa jala hurang tarjalo roha do, boasa diinganan na lea hatutubu
ni Sipalua i, di bara ni pinahan.
Liturgi V.no 8
Ai songon timbo ni angka langit sian tano on, songon ido tumimbo angka dalanKu sian
dalanmuna i, jala angka pingkiranKu sian pingkiranmuna i, ninna Jahowa. Alani unang
manigor maralo tu rohanta, molo pe songon i dalan dibahen Debata. Nang di pardalanan
ngolunta on pe, molo masa pangunjunan dohot parungkilon, unang pintor mandele, atik
dalan ni Debata doi laho mambahen hasonangan di hita. Tapuji ma goarNa na marmulia
i. Amen
Prolog liturgi VI :  Nunga ro rajanta Sipalua I, ndada holan hita dipalua, alai dohot do
nang portibi on. Sude ma na san a manggulmit, nasa ulu ni tot marsomba tu Ibana, Raja
Hadameon i.
    Liturgi VI.no 1
Puji ma Jahowa ale todingku, jala nasa rohangku dibagasan mamuji goarNa na badia i.
Ibana manesa dosam sudena. Ibana pamalum angka sahitmu sudena, Ibana paluahon
ngolum sian hamagoan, Ibana martumpalhon denggan basa dohot asi ni roha.
Liturgi VI.no 2
Puji ma Jahowa ale tondingku, dipamahap do rohangku marhitehite denggan basa, Ibana
do patupahon angka pambahenan hatigoran, Ibana do pabotohonb angka dalanNa.
Liturgi VI.no 3
Puji ma Jahowa, hamu angka parrangan parbanuaginjang, na mangoloi angka parentaNa,
na sai tongtong tangi tu angka hataNa. Hamu angka naposoNa na mangulahon lomo ni
rohaNa.
Liturgi VI.no 4
Puji ma Jahowa, hamu ale angka na tinompaNa, di sude inganan ma hinarajaanNa. Puji
ma Jahowa, ale tondingku. Jahowa do nampuna sude portibi on dohot nasa isina.
Liturgi VI.no 5
Ibana do nampuna portibi on dohot nasa na mangolu di bagasanna. Ai Ibana do
paojakhon i di bagasanni aek na bagas di toru ni tano on, jala pahothon i di atas ni laut
angka na bagas i.
Liturgi VI.no 6
Puji ma tuhan i, Debata ni Israel, ala ditopot bangsoNa jala dipatupa haluaonna.
Dipatindang do di hita tanduk hluaon, di bagas ni si Daud naposoNa i. Hombar tu na
hinatahonNa marhite soara ni angka panurirangNa na badia i sian na robi.
Liturgi VI.no 7
Ari on do najinadihon ni Jahowa, marolopolop jala marlas ni roha ma hita disi. Iale
Jahowa sai manumpak ma Ho! Iale Jahowa sai Ho ma mambahen manjadi! Pinasupasu
ma na ro marhitehite goar ni Tuhan i.
Liturgi VI.no 8
Beta ma hita saluhutna mamuji Goar ni Jahowa na marmulia I, ai Parasiroha bolon jala
Pardenggan basa, hamoraon dohot hasangapon dohot hagabeon na salelenglelengna
dilehon tu hita. Amen
Prolog liturgi VII :  Nuaeng begeonta ma hatorangan na dumasip taringot tu Jesus
Sipalua i. Ibana do Sipalua naung rot u Portibi on manaluhon dosa dohot hamatean, asa
malua jala mamora saluhut angka na porsea di Ibana.
    Liturgi VII.no 1
Dung i toropan do nasida na gabe porsea ala ni Hata ni Jesus. Gabe didok nasida ma tu
boruboru i; ndang be ala ni pandokmi, umbahen na porsea hami; ai nunga hubege jala
hutanda hami sandiri, Ibana do tutu Sipalua portibi on.
Liturgi VII.no 2
Dung i ninna si Petrus  dohot angka apostel i ma mangalusi : Ingkon oloan do iba di
Debata asa di jolma. Dipahehe Debata ni angka amanta do Jesus, napinusamuna, uju
digantung hamu Ibana tu hau. Tu siamunNa do dipabankit Debata Ibana gabe Partogi jala
Sipalua, laho mangalehon tu halak Israel hamubaon ni roha dohot hasesaan ni dosa.
Liturgi VII.no 3
Mandok mauliate ma hamu di Ama i, naung patauhon hamu, manjalo tohap na di bagasan
hatiuron i, siteanon ni angka na badia i. Ai nunga diroro hita sian gomgoman haholoman
i, jala dipaunsat hita tu bagasan harajaon ni Anak, haholongan ni rohaNa.
Liturgi VII.no 4
Di bagasan Ibana do adong di hita haluaon i, i ma hasesaan ni angkla dosanta. Ibana do
suman ni Debata na so tarida i ; na parjolo tubu sian nasa na tinompa dohot andorang so
haoojak ni tano on.
Liturgi VII.no 5
Ai marhite sian ibana do ditompa saluhutna, na di banuaginjang dohot na di banua tonga
on, na tarida dohot na so tarida i, angka habangsa, angka harajaon, angka gomgoman,
angka parhuasoon, saluhutna i do ditompa marhitehite Ibana, jala marhapatean tu Ibana.
Liturgi VII.no 6
Jala di jolo ni saluhutna do Ibana, jala saluhutna Ii do hot di bagasan Ibana. Ibana do ulu
ni pamatang i, i ma huria i. Ibana do parmulaan, naung parjolo tubu sian angka na mate,
asa Ibana parjolo din a saluhutna. Ai ditontuhon Debata do naeng maringanan di bagasan
Ibana sandok hagogokna i.
Liturgi VII.no 7
Nang sian Jesus Kristus, sitindangi haposan i, na parjolo tubu sian angka na mate
sigomgom angka raja ni tano on! Ibana do manghaholongi hita jala dipalua hita sian
angka dosanta marhitehite mudarNa na badia i.
Liturgi VII.no 8
Dijadihon do hita gabe harajaon hamalimon ni Debata, AmaNa i. Di Ibana ma
hasangapon dohot hagogoon ro di salelenglelengna. Ida ma, na ro ma Ibana di bagasan
ombun! Idaon ni nasa mata do Ibana, nang angka naung manullang  Ibana, gabe
mangangguhi be ma saluhut bangso ni tano on mida Ibana. I ma tutu. Amen.
Prolog liturgi VIII :  Parbuehon ma haporseaon dohot pamujianmi tu Debata di bagasan
ngolum marhitehite parange na tama, daulat, burju mangula jala masihaholongan.
Liturgi VIII.no 1
Diungkap Sipalua i do pintu harajaon ni Banuaginjang laho mangarahon angka
naniasianNa, asa malua nasida sian gomgoman dosa jala maringan di huta na pinauli ni
Debata.
Liturgi VIII.no 2
Didok Jesus, Sipalua i do; Ahu do pintu i, paluaon do ganup na bongot sian Ahu, na laho
bongot jala laho ruar ma ibana, dapotan jampalan, asa adong hangoluan di nasida.
Liturgi VIII.no 3
Nunga taboto jala nunga diungkap pintu i tu hita, alai mansai dao do i sian portibi on,
sian roha ni na so tumanda Ibana. Hita pe soratan jala loja digosagosa portibi on
dipardalananta laho manjumpangi pintu i, antong boha na ma?
Liturgi VIII.no 4
Didok do muse : Ro ma hamu tu Ahu, hamu angka na loja jala na sorat asa hupasonang
hamu Ahu do panondang ni portibi on, naso tupa mardalan di naholom na mangihuthon
Ahu.
Liturgi VIII.no 5
Haporseai ma na tutu do Ibana pangapul na sumurung dohot pandaoni bolon di angka na
marsak dohot na marsahit, dilehon do tu hita aek dohot roti hangoluan asa ndada be
mauas dohot male angka na manganhon sian i.
Liturgi VIII.no 6
Dung i  dipaborhat do hita tu portibi on laho mangarahon angka donganta, ai ddidok do :
Ahu do mamillit hamujala Hupadiri hamu, asa laho hamu marparbue, jala as mian
parbuemuna i. Alani i dungo jala hobas ma hita mangulahon tona parsuruonNa i, hohosi
ma gontingmu jala pagalak ma palito di tanganmu.
Liturgi VIII.no 7
Beta hamu dongan laho mangula di porlak ni Tuhan i, asa dapotan na tama hita, jala
parangehon ma na tama jala marroha na daulat ma hita asa masihaholongan sama hita
songon Kristus i manghaholongi hita.
Liturgi VIII.no 8
Antong solukhon hamu ma holong na sian Kristus Jesus, Tuhanta i. Ai i do patukhon hita
laho manghaholongi dongan jolma. Amen
Prolog liturgi X :   Dibagabagahon Debata do haluaon diangka jolma na manghabiari
Ibana jala na mangulahon na ni dokNa antong boha do  panghorhonna molo sai burju hita
mangihuthon Ibana dohot mangulahon lomo ni rohaNa? Tangkas ma tapaihutihut liturgi
on.
    Liturgi IX.no 1
Munsat pe angka dolok jala humuntal angka robean, alai anggo parairohaonku na so tupa
munsat sian ho, jala padan ni hadameonKu na so tupa humordit, ninna Jahowa si asii ho.
Liturgi IX.no 2
Songon sintong na mangolu ahu ninna Tuhan Jahowa, tung na so lomo do rohangku mida
hamatean ni angka parjahat, na lomo do rohangKu mida hamumulak ni angka parjahat i,
tumadingkon dalanna, asa mangolu ibana.
Liturgi IX.no 3
Parasi roha jala pardenggan basa do Jahowa, lambat tarrimas jala parasiroha godang.
Ndang dibaloshon tu hita hombar tu angka hajahatonta. Songon asi ni roha ni amana
mida angka anakna, asi ni roha ni Jahowa di angka na manghabiari Ibana.
Liturgi IX.no 4
Songon on do hata ni Jahowa: nunga diarsahi ho Ahu marhite sian angka dosam, jala
nunga dilojai ho Ahu marhite sian angka hajahatonmu. Ahu tutu Ahu sandiri manelesei
angka panagalaosim ala ni hadirionKu, jala ndang be Hupaingotingot angka dosam.
Liturgi IX.no 5
Roma hamu tu Ahu asa mangolu tondimuna ninna Tuhan Jahowa. Tung sura rara
dosamuna songon abit bunga dapadap, bontar do bahenonKu songon itak, gabe songon
hapas do muse
Liturgi IX.no 6
Songonon on do panghaholongion ni Debata: Nunga pola hupasisi angka pangalaosim
songon ombun, jala songon ombun manorop angka dosam. Sai mulak ma hamu tu Ahu,
ai Ahu do sipalua ho.
Liturgi IX.no 7
Songon on do hata ni Jahowa: unang ho mabiar, ai Ahu do siluluhon ho; nunga pola
hujou goarmu Ahu siluluhon ho, asa mangolu ho dohot pinomparmu sogot.
Liturgi IX.no 8
Satongkin do hutadingkon ho, alai papunguonKu ma ho muse marhitehite angka asi ni
roha godang! Tagan di parpiar ni murukHu hutabunihon bohingKu satongkin
maradophon ho, alai marhitehite denggan basa saleleng ni lelengna asianKu ho, ninna
Jahowa sipalua ho.
Liturgi IX.no 9
Humongkop hita, gabe dosa do ibana na so tumanda dosa hian dibahen Debata, asa gabe
hatigoran ni Debata hita, marhitehite ibana. Jala asa malua hita sian dosa gabe tu
hangoluan na so ra suda.
Liturgi IX.no 10
Ala ni panghaholongion ni Debata di Portibi on, dilehon do tu hita anakNa, gabe jolma,
na tubu dibetlehem! Antong sa tarpuji ma goarmu, ala naung ditingkir hita bangsoNa.
Ditogutogu tu hatiuron dipadomu Ho do hami na holang sian Ho, gabe saor muse dohot
Ho, gok halalas ni roha do hami ala ni i. ala ni hasangapon ma di Debata na diginjang
dame ma dia tano on diangka jolma halomoan i. Amen
Prolog liturgi X : 
Nunga ro jala nunga marsaor Ibana di hita nang di rohanta, aha do panghorhonna molo
sai burju hita mangihuthon Ibana dohot mangulahon lomo ni rohaNa? Tangkas ma
tapaihutihut liturgi on.
    Liturgi X.no 1
Martua ma na pogos tondi, ai di nasida do harajaon banua ginjang. Burju  ma ibana
mangulahon lomo ni roha ni Debata asa dipamora ibana.
Liturgi X.no 2
Martua ma na marsak roha, ai siapulon do nasida. Benget ma rohana jala sabam manaon
angka parungkilon i, apusan ni Debata do iluilu sian mata nasida.
Liturgi X.no 3
Martua ma na lambok roha, ai teanon ni nasida do tano on. Halambohon do paombunhon
rimas jala hahilashononna hinadeak ni hadameon.
Liturgi X.no 4
Martua ma na mauas male mida hatigoran, ai sipabosuron do nasida. Jaloon na ma jala
daion na ma denggan basa ni Jahowa.
Liturgi IX.no 5
Martua ma na asi roha, ai siasian do nasida. Martua ma parroha na ias, ai idaon nasida do
Debata.  Tatingkathon ma marngolu masiurupan, mardiakoni sosial, asa dipabosur
Debata hita marhitehite asi ni rohaNa na godang i.
Liturgi X.no 6
Martua ma sibahen dame, ai goaron do nasida anak ni Debata. Molo dung anak ni Debata
nasida, marhuaso ma nasida di sude hamoraon dohot hamuliaon ni Debata. Taradoti ma
hadameon di luatta, di huria nang di tonga ni bagasta be, ai i do dihalomohon Debata.
Liturgi X.no 7
Martua ma na pinaburuburu ni halak ala ni hatigoran, ai di nasida do harajaon
banuaginjang. Las ma rohamuna jala marolopolop, ai godang do upamuna di
Banuaginjang i, ai songon i do dipaburuburu angka panurirang na jumolo sian hamu.
Liturgi X.no 8
Martua ma hamu molo marhapantunon hamu tu sasude, haholongi ma angka dongan,
habiari ma Debata jala pasangap ma angka raja.
Liturgi X.no 9
Martua ma angka na mamio angka na pogos, angka na martihas, na pangpangon dohot na
mapitung asa lehononmu mangan, ai baloson ni Debata ma di hamu rap mangan di
harajaonNa i.
Liturgi X.no 10
Antong paserep ma roham jala parbadia i laho manjanghon hata ni Debata dohot
mangulahon, ai didok do : Martua ma angka na tumangihon Hata ni Debata jala na
umpeopsa Amen.
LITURGI RAGAM KEBIASAAN DI WAKTU NATAL
Prolog liturgi  :   Didalam kegiatan perayaan Natal kita tidak tahu, dan bahkan lupa apa
sebenarnya yang kita dapat makna dari perayaan tersebut. Untuk itu marilah kita
dengarkan liturgi  ragam kebiasaan ini..
NATAL
Sebenarnya apa pengertian dari Natal menurut pengertian yang saya tahu artinya
kelahiran Yesus. Apakah pengertian itu sudah cukup untuk kita ketahui. Kalau memang
itu kenapa semua orang disibukkan dengan semua hal itu. Apakah memeng Yesus lahir
setiap Tahun? Dan kenapa setiap Perayaan Natal ada Liturgi, kalau dihata Batak
Pajojorhon, sampai kehiburan banyak kita dapati diwaktu Natal. Coba kita bayangkan
kalau Yesus hanya terlahir ke Dunia ini tanpa ada penyelamatan, ngapai kita capek
merayakan itu. Akan tetapi karena Yesus Mati dan bangkit makanya Dia dikenal orang
dan dipercaya. Seperti pendapat ahli mangatakan Kita harus membaca dari lembar
belakang, bukan dari lembaran pertama. Itulah makana yang sebenarnya yang saya
ketahui tentang Natal itu. Kalau menurut kita Apa???
POHON NATAL
Saudaraku sekalian, apakah yang anda bayangkan tentang aku? Apakah Yesus terlahir di
bawah Daunku? Menurut ahli bukan, Yesus lahir dikandang Domba yang hina bukan
dibawah Pohon Cemara. Tetapi taukah kita kenapa saya selalu hadir dipada waktu Natal,
bahkan kalau mulai mendekati Natal hargaku meloncat tinggi bahkan sampai jutaan
Rupiah, orang Kriten mau membeli aku. Semua manusia tertipu olehku, bahkan aku
pernah di kutuk Yesus sewaktu Dia lapar karena aku tidak menghasilkan buah, dan itulah
sampai sekarang buahku 6tidak bisa dimakan manusia. 

Anda mungkin juga menyukai