Anda di halaman 1dari 6

Pendahuluan

A pa itu katekisasi sidi? Kapan saya dapat mengikutinya?


Pertanyaan-pertanyaan ini diungkapkan oleh seorang
remaja kepada ayah dan ibunya setelah memperhatikan
kakaknya yang rajin dan setia mengikuti katekisasi sidi baik di
gedung Gereja maupun di tempat lain. Sang adik bertanya karena
dia ingin mengetahui dan melakukan seperti kakaknya. Rupanya
ia mempunyai kesan yang baik, ia mengalami, merasakan se-
suatu yang baik dari pengalaman kakaknya. Pengalaman itu
mendorongnya untuk mengetahui apa itu katekisasi sidi. Betapa
pentingnya calon katekisan mengetahui, memahami, apa itu
katekisasi calon sidi jemaat. Bagian pertama dari pengajaran
Gereja dalam katekisasi calon sidi jemaat ada dua pokok pela-
jaran, pertama apa itu katekisasi calon sidi dan kedua apa tujuan
dari katekisasi calon sidi jemaat.
Kateket perlu memberikan perhatian pada bagian ini karena hal-
hal ini adalah bagian awal dan sangat menentukan perkem-
bangan dari dasar yang sudah diletakkan dalam katekisasi ke-
luarga. Tentu bagian ini adalah motivasi bagi katekisan untuk
aktif dan setia mengikuti katekisasi sampai pada puncaknya yaitu
mengaku percaya dan diteguhkan sebagai anggota sidi jemaat.

1
1.1. Apakah Katekisasi Calon Sidi itu?

Tujuan
a. Melaksanakan perintah Tuhan Yesus Kepala Gereja
b. Memahami katekisasi calon sidi jemaat adalah bagian dari rangkaian
katekisasi Gereja.
c. Katekisan mengikuti katekisasi sidi dan menjadi anggota sidi jemaat.

Pokok Bahasan (diskripsi)


Katekisasi adalah salah satu pekerjaan atau pelayanan Gereja, memperkenalkan,
memberitakan, mengajar tentang Tuhan dan perbuatan-perbuatan-Nya. Satu pro-
ses belajar dan mengajar, dilengkapi dan melengkapi. Pelayanan ini adalah
perintah Tuhan, berdasar Firman Tuhan dalam Alkitab dan katekisasi ini adalah
lanjutan dari katekisasi sebelumnya.

Dasar Alkitab
Ul. 6:1-9; Mzm. 78:5-7; Mat. 28:16-20; Yoh. 3:16; 7:14-18; Ef. 4:11-16

Pembahasan

K atekisasi berasal dari istilah Yunani katekhein () yang berarti


mengajar, memberitakan dan memperkenalkan. Dalam kehidupan
Gereja, kata ini menunjuk pada pekerjaan Gereja untuk mengajar,
memperkenalkan, memberitakan Tuhan Allah dan perbuatan-perbuatan-Nya,
yaitu kehendak-Nya, apa yang Tuhan kehendaki pada manusia, apa yang Tuhan
buat kepada manusia dan apa yang Tuhan kehendaki kepada manusia ciptaan-
Nya untuk dilakukan kepada Tuhan dan sesamanya dan ciptaan lainnya.
Dasar dari Gereja melakukan katekisasi ialah Firman Allah dalam Alkitab seperti
dalam kitab Ul. 6, Mzm. 78, Mat. 28 dan Ef. 4. Tuhan yang memerintahkan ke-
pada orang tua, pemimpin umat Israel, murid-murid Yesus, semua orang percaya
dan secara khusus para Pelayan Khusus Gereja atau jemaat. Menurut Matius 28,
Tuhan Yesus Kepala Gereja memerintahkan kepada murid-murid-Nya untuk
memberitakan dan mengajar kepada semua bangsa. Demikianlah perintah ini
dilaksanakan dari generasi ke generasi atau turun temurun.
2
Katekisasi, mengajar, memperkenalkan, memberitakan Tuhan dan perbuatan-
perbuatan-Nya dimulai dari dalam keluarga dan berlanjut dalam pelayanan
Sekolah Minggu, pelajaran agama Kristen di sekolah dan Perguruan Tinggi,
pelayanan remaja dan pemuda, katekisasi sidi dan seterusnya melalui kegiatan
pelayanan kategorial Pria/Kaum Bapa, Wanita/Kaum Ibu. Pelayanan katekisasi
Gereja ini terus menerus sepanjang hidup orang Kristen sebagaimana perintah
Tuhan dan sebagai ungkapan ketaatannya kepada Tuhan dalam menerima dan
melaksanakan perintah Tuhan yang mengasihi semua orang dari generasi ke
generasi.
Katekisasi calon sidi adalah salah satu jenis pelayanan katekisasi. Pelaksanaan
katekisasi ini berbeda dengan katekisasi lainnya. Baik kateket maupun katekisan
melaksanakan secara teratur dan dengan disiplin. Kateket memberi diri, iman dan
karunia-karunia yang diberikan Tuhan kepadanya untuk melayani Tuhan melalui
katekisasi ini. Demikian juga bagi katekisan harus mengikuti dengan teratur
sesuai pengaturan seperti soal waktu. Tidak hanya dengan asal atau mengikuti
bila ada waktu. Waktu untuk katekisasi harus disiapkan dengan baik, dengan
sepenuh hati. Katekisasi calon sidi mempunyai tujuan yang harus diketahui oleh
katekisan dan setelah ditimbang dan diputuskan diikuti, dijalankan selengkapnya
semua kegiatan. Bagi yang setia dan taat mengikutinya akan mencapai tujuannya.
Sebagai katekisasi lanjutan, katekisasi sidi meneruskan pelajaran yang telah di-
berikan. Tuhan yang mengasihi semua orang dan telah diperkenalkan dan dikenal
sejak kecil sesuai dengan pertumbuhannya, disampaikan lagi dengan cara yang
cocok dan tepat. Diharapkan melalui katekisasi ini katekisan akan makin
mengenal Tuhan, mengalami hubungan yang dalam dan kemudian mengambil
keputusan, apa sikapnya atau bagaimana dia dengan Tuhan yang sudah dan
sedang diperkenalkan.

Ringkasan Pelajaran (tanya jawab)


a. Tanya: Apa arti katekisasi?
Jawab: ...........................
b. Tanya: Mengapa Gereja melakukan katekisasi?
Jawab: ............................
c. Tanya: Ada berapa jenis katekisasi?
Jawab: ............................
d. Tanya: Apa itu katekisasi calon sidi?
Jawab: ............................
e. Tanya: Apa yang dilakukan oleh katekisan?
Jawab: ............................

3
Catatan untuk kateket:

……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

1.2. Tujuan Katekisasi Calon Sidi

Tujuan
1. Katekisan memahami bahwa tujuan katekisasi calon sidi yaitu untuk me-
lanjutkan pengajaran tentang Tuhan dan perbuatan-perbuatan-Nya.
2. Katekisan akan mengambil keputusan untuk memberi diri dan mengikuti
semua kegiatan katekisasi calon sidi dengan setia dan tekun.

Pokok Bahasan
Tujuan dari katekisasi sidi ialah supaya katekisan menerima dan mengaku per-
caya kepada Tuhan Allah sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus; menjadi anggota
Tubuh Kristus dan melayani Tuhan, Gereja dan dunia. Dengan kata lain, kate-
kisan dilengkapi dan memperlengkapi diri untuk menjadi orang Kristen, anggota
Gereja yang bertanggungjawab.

Dasar Alkitab
Ul. 6:1-9; Mzm. 78:5-7; Mat. 28:16-20; Kis. 2:39; Ef. 4:11-16

4
Pembahasan

Tujuan dari katekisasi calon sidi yaitu agar katekisan menerima dan mengaku
percaya kepada Tuhan yang diperkenalkan, diberitakan dan diajarkan.Tujuan ini
tercapai melalui jangka waktu tertentu, yaitu sesuai rencana atau kurikulum yang
dipakai dan rencana kerja Majelis Jemaat untuk pelayanan katekisasi calon sidi,
berlangsung proses mengenal, menerima dan menjadi percaya dalam bimbingan
Tuhan, Roh Kudus-Nya baik kepada kateket maupun kepada ketekisan serta
pihak-pihak yang terkait atau bertanggungjawab (orang tua dan Majelis Jemaat
serta orang tua baptisan).
Mengaku percaya kepada Allah Bapa, Pencipta langit dan bumi, Yesus Kristus
Anak Allah yang tunggal Tuhan kita, dan kepada Roh Kudus adalah langkah
akhir dari katekisasi ini yaitu secara nyata disaksikan jemaat, didampingi oleh
orangtua dan keluarga atau wali, orang tua baptisan, suami atau istri. Berdasar
pada pengakuan katekisan, mereka diteguhkan menjadi anggota sidi jemaat, men-
jadi orang percaya, anggota jemaat yang penuh, dewasa, bulat (sidi).
Dengan katekisan menerima dan mengaku percaya dan diteguhkan menjadi sidi
jemaat, mereka menjadi anggota tubuh Kristus, masuk dalam persekutuan orang
percaya, anggota Gereja, anggota jemaat. Menjadi bagian dari tubuh Kristus,
hidup bersama dengan anggota-anggota lainnya dan Yesus Kristus adalah Ke-
palanya.
Mengaku percaya dan diteguhkan dan menjadi anggota tubuh Kristus berarti
mereka dipanggil untuk mengikuti Dia, melayani Tuhannya dan melakukan pe-
kerjaan Tuhan dan pekerjaan Gereja. Tanggung jawab anggota sidi jemaat ialah
melayani Tuhan, melaksanakan pekerjaan Tuhan dalam kehidupan pribadi dan
keluarganya dan melalui persekutuan Gereja, jemaat kepada dunia dan bagi
kemuliaan Tuhan Allah yang menyelamatkan.
Dengan kata lain, tujuan dari katekisasi calon sidi ini adalah katekisan dilengkapi
(sekaligus melengkapi diri) oleh kateket dan pihak-pihak yang terkait atau yang
bertanggungjawab dalam proses ini supaya mereka menjadi orang percaya,
anggota Gereja dan anggota masyarakat yang bertanggungjawab. Bertanggung-
jawab menjalankan kegiatan panggilan sebagai warga Gereja dan sebagai warga
negara.

5
Ringkasan pelajaran (tanya jawab)
1. Tanya: Apa tujuan dari katekisasi calon sidi ?
Jawab: ...................................
2. Tanya: Bagaimana kita menjadi percaya ?
Jawab: ...................................
3. Tanya: Apa arti kita melayani Tuhan ?
Jawab: ...................................
4. Tanya: Apa arti kita menjadi percaya (sidi) ?
Jawab: ...................................
5. Tanya: Mengapa kita menjadi anggota tubuh Kristus?
Jawab: ...................................
6. Tanya: Mengapa kita perlu dilengkapi dan melengkapi diri ?
Jawab: ...................................

Anda mungkin juga menyukai