1
1.1. Apakah Katekisasi Calon Sidi itu?
Tujuan
a. Melaksanakan perintah Tuhan Yesus Kepala Gereja
b. Memahami katekisasi calon sidi jemaat adalah bagian dari rangkaian
katekisasi Gereja.
c. Katekisan mengikuti katekisasi sidi dan menjadi anggota sidi jemaat.
Dasar Alkitab
Ul. 6:1-9; Mzm. 78:5-7; Mat. 28:16-20; Yoh. 3:16; 7:14-18; Ef. 4:11-16
Pembahasan
3
Catatan untuk kateket:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Tujuan
1. Katekisan memahami bahwa tujuan katekisasi calon sidi yaitu untuk me-
lanjutkan pengajaran tentang Tuhan dan perbuatan-perbuatan-Nya.
2. Katekisan akan mengambil keputusan untuk memberi diri dan mengikuti
semua kegiatan katekisasi calon sidi dengan setia dan tekun.
Pokok Bahasan
Tujuan dari katekisasi sidi ialah supaya katekisan menerima dan mengaku per-
caya kepada Tuhan Allah sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus; menjadi anggota
Tubuh Kristus dan melayani Tuhan, Gereja dan dunia. Dengan kata lain, kate-
kisan dilengkapi dan memperlengkapi diri untuk menjadi orang Kristen, anggota
Gereja yang bertanggungjawab.
Dasar Alkitab
Ul. 6:1-9; Mzm. 78:5-7; Mat. 28:16-20; Kis. 2:39; Ef. 4:11-16
4
Pembahasan
Tujuan dari katekisasi calon sidi yaitu agar katekisan menerima dan mengaku
percaya kepada Tuhan yang diperkenalkan, diberitakan dan diajarkan.Tujuan ini
tercapai melalui jangka waktu tertentu, yaitu sesuai rencana atau kurikulum yang
dipakai dan rencana kerja Majelis Jemaat untuk pelayanan katekisasi calon sidi,
berlangsung proses mengenal, menerima dan menjadi percaya dalam bimbingan
Tuhan, Roh Kudus-Nya baik kepada kateket maupun kepada ketekisan serta
pihak-pihak yang terkait atau bertanggungjawab (orang tua dan Majelis Jemaat
serta orang tua baptisan).
Mengaku percaya kepada Allah Bapa, Pencipta langit dan bumi, Yesus Kristus
Anak Allah yang tunggal Tuhan kita, dan kepada Roh Kudus adalah langkah
akhir dari katekisasi ini yaitu secara nyata disaksikan jemaat, didampingi oleh
orangtua dan keluarga atau wali, orang tua baptisan, suami atau istri. Berdasar
pada pengakuan katekisan, mereka diteguhkan menjadi anggota sidi jemaat, men-
jadi orang percaya, anggota jemaat yang penuh, dewasa, bulat (sidi).
Dengan katekisan menerima dan mengaku percaya dan diteguhkan menjadi sidi
jemaat, mereka menjadi anggota tubuh Kristus, masuk dalam persekutuan orang
percaya, anggota Gereja, anggota jemaat. Menjadi bagian dari tubuh Kristus,
hidup bersama dengan anggota-anggota lainnya dan Yesus Kristus adalah Ke-
palanya.
Mengaku percaya dan diteguhkan dan menjadi anggota tubuh Kristus berarti
mereka dipanggil untuk mengikuti Dia, melayani Tuhannya dan melakukan pe-
kerjaan Tuhan dan pekerjaan Gereja. Tanggung jawab anggota sidi jemaat ialah
melayani Tuhan, melaksanakan pekerjaan Tuhan dalam kehidupan pribadi dan
keluarganya dan melalui persekutuan Gereja, jemaat kepada dunia dan bagi
kemuliaan Tuhan Allah yang menyelamatkan.
Dengan kata lain, tujuan dari katekisasi calon sidi ini adalah katekisan dilengkapi
(sekaligus melengkapi diri) oleh kateket dan pihak-pihak yang terkait atau yang
bertanggungjawab dalam proses ini supaya mereka menjadi orang percaya,
anggota Gereja dan anggota masyarakat yang bertanggungjawab. Bertanggung-
jawab menjalankan kegiatan panggilan sebagai warga Gereja dan sebagai warga
negara.
5
Ringkasan pelajaran (tanya jawab)
1. Tanya: Apa tujuan dari katekisasi calon sidi ?
Jawab: ...................................
2. Tanya: Bagaimana kita menjadi percaya ?
Jawab: ...................................
3. Tanya: Apa arti kita melayani Tuhan ?
Jawab: ...................................
4. Tanya: Apa arti kita menjadi percaya (sidi) ?
Jawab: ...................................
5. Tanya: Mengapa kita menjadi anggota tubuh Kristus?
Jawab: ...................................
6. Tanya: Mengapa kita perlu dilengkapi dan melengkapi diri ?
Jawab: ...................................