SABTU, 08 APRIL 2023 mewarnai ruang ibadah, dengan aroma terapy atau dupa (di kota) kopi (di kampung)
- Sedapat mungkin pemimpin ibadah dekat (tidak berjarak) dengan peserta ibadah
(Berdasarkan Tata Ibadah Penghiburan 2, Stola Ungu )
(tidak diatas mimbar)
- Majelis gereja/warga jemaat membawa makanan dalam bentuk pisang rebus atau
“Menaruh Harap dalam Hari Pergumulan” singkong rebus untuk dimakan bersama setelah ibadah.
(Ma’rannuan Lan Allo Kamara’tasan) 1. Persiapan
BERHIMPUN MENGHADAP ALLAH PL
Kehilangan sosok yang sangat dikasihi akan membawa manusia dalam duka yang
Makna Sabtu Sunyi amat dalam. Itulah yang dialami murid-murid Yesus ketika telah menyaksikan
Setelah Yesus dikuburkan, para murid berada dalam suasana duka yang teramat penderitaan, kematian sampai pemakaman-Nya. Kesunyian, kesedihan dan rasa
dalam, seperti kehilangan pengharapan. Tidak ada bukti tekstual tentang keadaan tanpa mencekam melanda mereka saat itu. Betapa tidak, Sang Guru yang dibanggakan
harapan itu. Tetapi respons mereka yang ragu-ragu dengan berita kebangkitan Yesus telah tiada. Tentu diantara kita ada yang pernah mengalami hal demikian,
keesokan harinya, membuktikan rasa kehilangan harapan itu. Sikap itu tentu merupakan bolekah berbagi dengan kita semua saat ini?
ironi, sebab Yesus sudah berulangkali menjelaskan apa yang akan terjadi mengenai ------------------------------------------------------------------------------
kebangkitan. Bisa seorang anak, ibu, atau ayah menceritakan perasaannya ketika ia kehilangan
Tentu situasi kita tidak seperti para murid, karena kesaksian Alkitab telah orang yang dikasihinya.
membentangkan semua kenyataan yang terjadi saat itu bahwa Yesus bangkit. Namun 2. Prosesi (Berdiri)
keadaan para murid pada saat itu dapat menjadi salah satu dimensi perenungan kita dalam - Prosesi ibadah: Seorang anak membawa obor atau lilin besar diikuti oleh PPA, PF dan
Sabtu Sunyi, dimana kita ditempatkan pada suatu transisi, yaitu antara kematian Yesus dan Majelis Gereja
peristiwa kebangkitan-Nya. Di dalamnya ada dua aspek yang saling menyatu, yaitu kedukaan - Lilin atau obor tersebut diletakkan pada tempat yang telah disediakan sebagai
dan harapan. Dalam perayaan Sabtu Sunyi, dimensi kedukaan dan harapan dilabuhkan dalam pencahayaan utama dalam ibadah tersebut
sikap iman. Seraya merenungkan makna kefanaan manusia di depan jenasah Yesus yang
berada di dalam makam, umat menghayati makna Sabtu Sunyi dengan keheningan di J Menyanyikan, ”Makin Dekat Tuhan” (KJ. 401)
hadapan Allah. 1 Solo/cantor
Perayaan Sabtu Sunyi juga sering disebut “Sabat Kedua” yang membangkitkan Makin dekat, Tuhan, kepadaMu;
ingatan umat akan karya Allah yang menciptakan langit, bumi dan seisinya selama enam hari Walaupun saliblah mengangkatku,
dan pada hari ketujuh Allah berhenti menguduskan. Demikian pula pada Sabtu Sunyi, karya Jemaat
keselamatan Allah telah terjadi secara sempurna dalam kematian Kristus sehingga pada hari inilah laguku: Dekat kepadaMu;
“Sabat Kedua” jenasah Kristus diam terkubur dalam perut bumi. Melalui kematian Kristus, Makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
Allah menciptakan kehidupan baru yang tampak pada hari Paskah, yaitu kebangkitan Kristus. 2 Semua
Perenungan dalam sabtu sunyi dapat dilakukan, disamping ibadah bersama Berbantal batu pun ‘ku mau rebah,
menjelang sore hari, jemaat disarankan untuk memberi nuansa kesunyian di rumah masing- bagai musafir yang lunglai, lelah,
masing, yaitu dengan sengaja mengurangi pembicaraan, diskusi dan keramaian, tidak asal di mimpiku dekat kepadaMu;
menyalakan radio, televisi. Kesempatan itu bukan hanya sekedar menciptakan kesunyian, makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
tetapi memberi ruang perenungan untuk peristiwa besar dalam kehidupan beriman yaitu Solo/Cantor
3
Kematian dan Kebangkitan Yesus. Sebaiknya hal ini disampaikan kepada jemaat pada ibadah
Buatlah tanggaMu tampak jelas,
Jumat Agung.
dan para malakMu yang bergegas
Jemaat
- Setelah doa konsistorium, semua Majelis Gereja memasuki ruang ibadah, kecuali PPA mengimbau diriku dekat kepadaMu;
dan PF. makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
- Pencahayaan ruangan agak redup. 4 Semua
- Jika memungkinkan jemaat duduk melantai berbentuk. Sebaiknya kostum yang Batu deritaku ‘kan kubentuk
digunakan bernuansa gelap.
menjadi Betelku, kokoh teguh. sehingga pada hari “Sabat Kedua” jenasah Kristus diam terkubur dalam perut
Jiwaku berseru, dekat kepadaMu; bumi. Melalui kematian Kristus, Allah menciptakan kehidupan baru yang tampak
makin dekat, Tuhan, kepadaMu. pada hari Paskah, yaitu kebangkitan Kristus. Perenungan dalam sabtu sunyi
3. Votum dapat dilakukan, disamping ibadah bersama menjelang sore hari, jemaat
disarankan untuk memberi nuansa kesunyian di rumah masing-masing, yaitu
PF Ibadah Ini berlangsung dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. dengan sengaja mengurangi pembicaraan, diskusi dan keramaian, tidak
J 3 2 | 1 u | zyx x2x x|x x1x cu | 1 .+ KJ 478b menyalakan radio, televisi. Kesempatan itu bukan hanya sekedar menciptakan
Amin, amin, a - min kesunyian, tetapi memberi ruang perenungan untuk peristiwa besar dalam
4. Salam kehidupan beriman yaitu Kematian dan Kebangkitan Yesus. (Sebaiknya hal ini
disampaikan kepada jemaat pada ibadah Jumat Agung.) Marilah kita menghayati
PF Kasih Kristus yang oleh kematian itu kiranya menyertai kamu dalam ibadah ini
peristiwa itu lewat syair, nada dan sabda malam ini.
J Menyetaimu juga
S Menyanyikan, ”Dari Kungkungan Duka Kelam ” (PKJ . 46)
5. Doa Pembacaan Alkitab Duduk
1
6. Pembacaan Alkitab Dari kungkungan duka kelam, ya Tuhanku.
Lector 1 : Ayub 14:1-15 (BU) ‘ku datanglah, masuk terangMu bebas senang,
Lector 2 : 1 Petrus 4:1-8 ‘ku datang padaMu, dari beban kesakitanku
J Menyanyikan “Haleluya” KJ 473b masuk kedalam kekuatanMu;
J1jj j 1 | 3 3 0 j3j 3 | 5 5 0 j5j 5| z6x x.x x5x c4 | 3 . . + dalam derita aku datang, ya Yesus, Tuhanku.
Ha-le - lu – ya, ha-le - lu-ya, ha-le - lu - ya! 2