Anda di halaman 1dari 140

BUKU IV D.

PEDOMAN MENGAJAR
SEKOLAH MINGGU
TAHUN KE-I
GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA

KELAS : REMAJA (RMJ) I


( Umur 13 Tahun – SMP Kelas I )

1
SATUAN-SATUAN PEMBELAJARAN

POKOK UTAMA : I. ALLAH


TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat mengaku Allah yang Esa sebagai Pencipta dan
Pemelihara langit dan bumi serta segala isinya, dan memulaiakan nama
Tuhan dalam hidupnya tiap-tiap hari.

Yang ingin diajarkan kepada remaja adalah menyangkut pertanyaan “siapakah Allah dan
bagaimana remaja dapat mengakui-Nya sebagai Tuhan, sebagai Pencipta dan sebagai Pemelihara
seluruh ciptaan secara khusus manusia !” Allah Mahakuasa sebab Dialah Pencipta langit dan bumi,
Dia memelihara dan memberi masa depan yang sempurna kepada cipataan-Nya.
Dalam Keluaran 3:14 Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa di gunung Allah, yaitu
gunung Horeb dengan nama AKU ADALAH AKU. Kemudian sebutan nama ini digunakan dengan
kata Ibrani YHWH (baca: Yahwe) dari akar kata haya yang berarti hidup, kehidupan, sumber
hidup atau asal kehidupan. Dengan demikian dipahami bahwa Allah adalah sumber dan asal-usul
segala sesuatu. Bagaimana kita tahu akan hal ini ? Dalam pengajaran ini Allah hendak dikenal
melalui dua karya besar-Nya yaitu : Allah sebagai Pencipta dan Allah sebagai Pemelihara.

POKOK BAHASAN : I. 1. ALLAH ADALAH PENCIPTA


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat ,
1. mengaku bahwa Allah telah menciptakan dan memelihara alam
semesta dengan segala isinya.
2. menyebutkan bahwa dalam karya penciptaan Allah, manusia
mempunyai kedudukan khusus dan tugas khusus dihadapan-Nya.

Bagaimana remaja dapat mengenal Allah melalui pengalaman hidupnya yang nyata lalu
mengakui-Nya sebagai sumber hidupnya sehingga ia memuliakan Allah sebagai Tuhan yang telah
menciptakannya ? Itulah pergumulan dalam Pokok Bahasan ini yang perlu diajarkan kepada anak
selama beberapa minggu ke depan.
Kejadian 1:1 berkata : “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”. Ungkapan ini
merupakan suatu berita atau seruan kemenangan, yaitu “proklamasi” bahwa Allah adalah
Penguasa langit dan bumi sebab Dia-lah yang menciptakannya, Dia-lah pemilik langit dan bumi
termasuk manusia. Langit dan bumi bukan ciptaan dewa-dewi atau manusia seperti yang
diceritakan dalam dongeng-dongeng suku (mitos). Semua yang disebutkan dalam kitab Kejadian
1:1-2:4a diciptakan oleh Allah karena itu manusia harus menyembah Allah, tidak menyembah
ciptaan Allah.
Kesaksian Alkitab tentang penciptaan hendak memperlihatkan bahwa jika manusia
melihat segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, maka manusia menyadari bahwa ia berada
dibawah kuasa dan kehendak Allah. Tidak ada satupun dari segala yang telah diciptakan Allah

2
mempunyai kuasa melebihi-Nya. Kekuasaan dan kekuatan alam gaib sekalipun tidak melebihi
kuasa Allah, semuanya takluk kepada-Nya. Matahari, bulan dan bintang-bintang tidak
mempunyai kuasa selain Allah, juga segala jenis tumbuhan(pohon besar,pohon keramat dll),
binatang, gua-gua, muara sungai/kali dan tanjung-tanjung, ataupun lautan yang menakutkan
tidak mempunyai kuasa dan kekuatan selain daripada Allah saja (baca : Mazmur 89:12-23; Ayub
26:12-13).
Pernyataan Kejadian 1:1-2, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi
belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-
layang di atas permukaan air”, mengungkapkan bahwa penciptaan langit dan bumi adalah karya
penyelamatan Allah terhadap kuasa-kuasa dunia yang gelap. Allah menghancurkan kuasa-kuasa
itu melalui Roh dan Firman-Nya yang mendatangkan terang keselamatan untuk seluruh ciptaan-
Nya. Manusia hidup karena Allah menyelamatkan dunia untuk menjadi tempat kehidupan
manusia.

3
MINGGU KE-1
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 1 : 1 – 2 : 4a
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, Allah meciptakan langit dan bumi.
2. Menyebutkan urut-urutan penciptaan.
3. Menjelaskan makna penciptaan langit dan bumi.
4. Menyatakan,menghargai ciptaan Allah dan ikut memeliharanya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Allah dinyatakan dan diperkenalkan sebagai Pencipta alam semesta, karena itu karya
penciptaan-Nya dipahami sebagai suatu proklamasi tentang kemenangan Allah atas kuasa
kegelapan dan kekacauan. Melalui kisah penciptaan langit dan bumi serta isinya, hendak
memberitakan bahwa Allah menghancurkan kuasa-kuasa kegelapan dan dalam kehancuran
itulah Ia menjadikan langit dan bumi. Dengan kata lain bahwa Allah menciptakan
keteraturan ditengah ketidak-teraturan, Allah menciptakan kehidupan ditengah kegelapan
kematian, Allah membuat kesempurnaan dan kebaikan dalam hidup.
1.2. Segala yang diciptakan Allah adalah baik. Tidak ada satupun yang dilihat manusia di langit
dan di bumi yang tidak baik. Allah mempersiapkan segala sesuatu secara baik bagi
kehidupan dan masa depan manusia. Hal ini nyata dari bunyi refrein Kitab Kejadian 1,
“TUHAN melihat semuanya baik….sungguh amat baik”, tidak ada yang tidak baik ketika
penciptaan itu terjadi. Sesuatu menjadi tidak baik ketika kuasa kegelapan memenuhi hidup
manusia.
1.3. Manusia adalah puncak dari segala penciptaan, manusia menjadi mahkota penciptaan
sebab kepada manusia Allah mempersembahkan karya-Nya karena itu manusia dipahami
sebagai citra-Nya.

2. Renungan :
Perlu ada pengakuan manusia terhadap Allah sebagai penguasa hidupnya. Remaja dapat
mengakuinya ketika pengasuh lebih dahulu mengakui Allah sebagai penguasa hidupnya.
Dapatkah anda menyerahkan dirimu untuk dikuasai oleh Pencipta-mu ? Sadarkah kita bahwa
penciptaan berarti membuat yang kacau menjadi baik, membuat yang tidak beraturan menjadi
teratur, membuat yang salah menjadi benar, membuat yang mati menjadi hidup. Dapatkah
anda melakukan hal-hal seperti itu ? Cobalah, anda pasti bisa. Syaloom.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar 7 Hari Penciptaan

5. Buku Penuntun : Alkitab bergambar; Gambar-gambar ciptaan Allah lengkap;


Alkitab Studi; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

4
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Pada mula pertama, belum ada langit, bumi dan segala isinya. Bumi tidak ada dan
kosong, hanya ada gelap gulita menutupi lautan besar yang menakutkan. Tetapi ada Roh
Allah yang melayang-layang di atas permukaan air yang gelap itu. Lalu terdengarlah Allah
berfirman (berbicara) dengan kuasa-Nya maka langit, bumi serta isinya terjadi.
6.2. Urut-urutan hari penciptaan Allah sebagai berikut :
1) Hari pertama (1:3-5), Allah menciptakan terang dan memisahkan terang dari
gelap. Terang dinamai siang dan gelap dinamai malam.
2) Hari kedua (1:6-8), Allah menciptakan cakrawala yang dinamai langit, tugasnya
untuk memisahkan air yang ada di atasnya dari air yang ada di bawahnya.
3) Hari ketiga (1:9-13), Allah menciptakan darat dan laut; tanah menumbuhkan
tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, pohon buah-buahan yang
berbiji.
4) Hari keempat (1:14-19), Allah menciptakan benda-benda penerang (= matahari,
bulan, bintang-bintang) untuk memisahkan siang dari malam, masa dan waktu.
5) Hari kelima (1:20-23), Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar,
mahluk hidup yang bergerak dan berkeriapan di dalam air (= ikan-ikan dan segala
jenis binatang laut) serta burung-burung di udara.
6) Hari keenam (1:24-31), Allah menciptakan :
1) segala jenis binatang liar, segala jenis ternak (binatang piaraan=babi,
kambing, domba, ayam dll), dan segala binatang melata di bumi;
2) Allah menjadikan manusia.
7) Hari ketujuh (2:1-4a), Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan-Nya dan
memberkati hari ketujuh dan menguduskannya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh membagi 7 kelompok remaja..
1.2. Pengasuh meminta setiap kelompok menyebutkan urutan hari penciptaan mulai kelompok
1, hari ke-1 dan seterusnya hingga kelompok 7, hari ke-7.
1.3. Setiap kelompok menggambarkan konteks hari penciptaan (1-7)
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk percaya kepada Tuhan sebagai Pencipta-nya

2. Evaluasi :
Menyebutkan secara bersama urutan 7 hari penciptaan.

3. Aktivitas :Remaja menggambarkan urutan hari penciptaan (menurut kelompok).

4. Ayat Hafalan :
Kejadian 1:1
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

5
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

6
MINGGU KE-2
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 1 : 26 - 28
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, Allah menciptakan manusia.
2. Menyebutkan maksud Allah menciptakan manusia.
3. Menjelaskan maksud diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.
4. Menyatakan,menghargai dirinya dan orang lain, serta menjaga hubungannya
dengan Allah sebagai Pencipta-nya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Penciptaan manusia dalam konteks Kejadian 1:26-28 merupakan puncak dari 7 hari
penciptaan Allah atas alam semesta, sebab Allah telah menyediakan segala sesuatu,
menyelamatkan tempat dimana manusia akan menjalani kehidupannya dan memberkati
segala pekerjaan tangan-Nya bagi kehidupan manusia dan seluruh alam semesta.
1.2. Ada 3 hal pokok dalam penciptaan manusia, yaitu :
1) Ayat 26, berbicara tentang rencana dan desain penciptaan Allah atas manusia. Bahwa
Allah mempunyai rencana yang unik bagi manusia dan seluruh ciptaan-Nya.
2) Ayat 27, berbicara tentang desain profil manusia oleh Allah, yaitu menciptakan
manusia menurut gambar dan rupa Allah. Artinya bahwa Allah menjadikan manusia
secara unik supaya ia memiliki hubungan khusus dengan Allah, yaitu hubungan
tanggung-jawab. Di dalam diri manusia tergambar rencana keselamatan Allah bagi
seluruh alam semesta. Manusia adalah gambaran dari kehadiran Allah di dalam dunia.
3) Ayat 28, berbicara tentang berkat Tuhan atas hidup dan tanggung-jawab manusia.
Manusia hidup dan melakukan kehendak Allah dengan berkat dan anugerah Tuhan.

2. Renungan :
Tidak ada orang yang diciptakan diluar rencana Allah. Setiap orang berada dalam pandangan
dan perhatian Allah. Sadarkah saudara bahwa saudara juga hidup dalam rencana Tuhan ?
Bawalah rencana hidupmu kedalam rencana Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Pada hari keenam (1:24-31), Allah menciptakan :
1) segala jenis binatang liar, segala jenis ternak (binatang piaraan=babi, kambing,
domba, ayam dll), dan segala binatang melata di bumi;
2) Allah menjadikan manusia.
6.2. Ada 3 hal yang dilakukan Allah ketika hendak menjadikan manusia, yaitu :

7
1) Ayat 26, ada rencana dan desain profil penciptaan Allah atas manusia.
2) Ayat 27, ada pekerjaan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah.
3) Ayat 28, ada berkat Tuhan atas hidup dan tanggung-jawab manusia, yaitu :
1. Beranak cucu dan bertambah banyak,
2. Penuhi bumi dan taklukanlah itu,
3. Berkuasalah atas segala ciptaan Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh meminta remaja menyebutkan kembali 7 hari penciptaan
1.2. Pengasuh menyebutkan penciptaan hari ke-6 dan membaginya dalam 2 kelompok
penciptaan.
1.3. Pengasuh menjelaskan 3 hal yang dilakukan Allah ketika menjadikan manusia dan apa
tugas manusia.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Allah sebagai Pencipta-nya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
Apa artinya diciptakan menurut gambar dan rupa Allah ?

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

8
MINGGU KE-3
Sub Pokok Bahasan : MANUSIA TERGANTUNG PADA ALLAH
Bahan Alkitab : KEJADIAN 2 : 4b - 7
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, Allah menciptakan manusia.
2. Menyebutkan bahwa manusia tergantung hidupnya dari Allah.
3. Menjelaskan bagaimana ketergantungan itu terwujud dalam hidup manusia.
4. Menyatakan,hidupnya tergantung dari Allah.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kejadian 2:4b-7 merupakan kisah kedua tentang penciptaan. Dalam riwayat ini manusia
menjadi pusat karya penciptaan Allah. Hal ini terungkap pada ayat 5-7 dimana belum ada
segala sesuatu di bumi, hanya baru ada kabut naik ke atas dan membasahi seluruh
permukaan bumi, pada saat itulah TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah
dan menjadikannya makhluk yang hidup. Inilah permulaan sejarah perjanjian antara Allah
dan manusia. Manusia menjadi inti karya Allah di dalam dunia.
1.2. Manusia diciptakan oleh TUHAN Allah dari debu tanah dan Ia menghembuskan nafas
hidup ke dalam hidungnya maka manusia menjadi makhluk yang hidup. Nafas hidup
manusia adalah kekuatan yang menghidupkan dan kekuatan itu adalah Roh, karena itu
tanpa kekuatan Allah yaitu Roh-Nya maka manusia tidak dapat hidup, ia tetap makhluk
yang mati dan tidak berdaya. Ungkapan “TUHAN Allah membentuk manusia dari debu
tanah” hendak menyatakan tentang ketergantungan manusia kepada Allah. Hanya karena
Allah maka debu tanah yang tidak berarti, mati dan tidak bernyawa diberi nafas/nyawa
atau kehidupan.

2. Renungan :
Pernyataan Alkitab, manusia diciptakan dari debu tanah mau menunjukan tentang kelemahan,
ketidak-berdayaan dan hinanya manusia di hadapan Allah. Tanpa Allah kita tidak berarti,
melalui nafas Allah yaitu Roh-Nya kita menjadi berarti, kuat dan mampu menjalankan
kehidupan dengan tugas khusus menjaga dan memelihara seluruh alam ciptaan Tuhan bagi
kelangsungan hidup manusia. Hanya anugerah Allah yang membuat kita dapat melakukan
apa saja bagi hidup dan masa depan kita. Bahwa dalam ketidak-mampuan dan ketidak-
berdayaan itulah Allah membuat perjanjian anugerah dengan manusia supaya manusia hidup
dan menikmati kasih-karunia Allah.

3. Metode Mengajar : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun: Alkitab bergambar/Alkitab Studi;Sejarah Kerajaan Allah;


Tafsiran Kitab Kejadian.

9
6. Ringkasan Cerita :
6.1.Ketika TUHAN Allah menciptakan langit dan bumi belum ada orang untuk
mengusahakannya.
6.2. Tetapi ada kabut naik dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi.
6.3. Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah.
6.4. Kemudian Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya lalu manusia menjadi
makhluk yang hidup.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja, dengan apakah manusia diciptakan Allah ?
1.2. Pengasuh menceritakan kisah penciptaan manusia oleh Allah.
1.3. Pengasuh menjelaskan makna teologis penciptaan manusia dari debu tanah.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam ketergantungan dengan Allah.

2. Evaluasi :
Apa makna manusia diciptakan dari debu tanah ?

3. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kejadian 2:5

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

10
POKOK BAHASAN : I. 2. ALLAH MEMELIHARA UMAT CIPTAAN-NYA
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat ,
1. Menjelaskan bahwa pekerjaan penciptaan Allah tidak berhenti
melainkan berlangsung terus, yang tampak jelas dalam pemeliharaan-
Nya terhadap alam semesta dengan segala isinya.
2. Mengaku bahwa dalam karya penciptaan Allah, manusia terpanggil
untuk ikut serta dalam pemeliharaan ciptaan Tuhan.

Langit dan bumi dengan segala isinya serta manusia adalah ciptaan Allah, baik yang
kelihatan maupun yang tidak kelihatan adalah milik Allah (Kejadian 1-2; Mazmur 24:1-2; 89:12;
Yesaya 44:24; Yeremia 27:5; Kolose 1:16). Dalam Kejadian 1 ternyata bahwa setiap mengakhiri
satu hari penciptaan, narator teks mengungkapkan “Allah melihat semuanya baik”, bermakna
bahwa dalam pandangan dan penilaian Allah segala karya cipta-Nya baik dan teratur, karena itu
Ia berhenti pada hari ketujuh dan menguduskan seluruh karya cipta-Nya. Perhentian Allah ini
merupakan akhir dari pekerjaan penciptaan-Nya dan menjadi awal dari pemeliharaan-Nya
terhadap manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Inilah hari yang disediakan Allah agar Ia menjadi
Tuhan atas seluruh kehidupan umat manusia. Ia memelihara, menjaga dan membawa manusia
memasuki kehidupan bersama Dia. Tuhan terus bekerja (recreation) untuk memelihara dan
menyelamatkan manusia (Yohanes 5:17).
Allah memelihara ciptaan-Nya sama artinya dengan Ia menghendaki agar terus ada
kehidupan yang layak, damai dan sejahtera di atas bumi ini. Dalam Mazmur 145:15 dikatakan,
“semua orang menantikan Tuhan memberikan makan pada waktunya, dan bahwa Tuhan-lah
yang berkenan menyenangkan segala yang hidup”, dan dalam Matius 6:26,28 dikatakan,
“Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapa-mu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu ?” Kedua contoh teks ini menjadi pelajaran dan
jaminan bahwa Allah tentu memberikan segala sesuatu yang diperlukan manusia sebagai akibat
dari karya pemeriharaan-Nya. Allah memelihara ciptaan-Nya dengan tujuan menyatakan
Kerajaan-Nya supaya Allah dipahami sebagai Tuhan dan Raja alam semesta.
Bilamana kita percaya bahwa Allah senantiasa memelihara hidup kita maka kita mengaku
bahwa Dia turut campur-tangan dalam segala hidup dan masa depan kita sebagaimana Rasul
Paulus dalam Roma 8:28 berkata : “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah”. Itulah yang hendak diajarkan selama beberapa minggu
ke depan.

11
MINGGU KE-4
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MEMELIHARA KITA MELALUI KELUARGA
Bahan Alkitab : LUKAS 2 : 41 - 52
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Yesus mengikuti orang tuanya ke Bait Allah.
2. Menjelaskan arti keluarga sebagai anugerah Allah untuk memelihara mereka.
3. Menyusun karangan : “apa yang dapat saya lakukan untuk menunjukan kasih
dan rasa hormat pada orang tua saya.”.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati orang tua.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Dalam tradisi Yahudi setiap anak yang telah berusia 6 tahun ke atas diwajibkan masuk
Sekolah Sabat yang terkait dengan rumah ibadah di setiap kota. Pengajar sekolah sabat
tersebut adalah kadhim, yaitu pelayan rumah Allah. Mata pelajaran yang diberikan adalah
mempelajari abjad ibrani, membaca taurat Musa (Ulangan 6:4-6) dan hukum kehidupan
(Ulangan 6:13-21), kitab para nabi dan hikmat. Tuhan Yesus juga menempuh sekolah yang
demikian di Nasaret dan hal itulah yang Nampak pada kisah ini.
1.2. Keluarga adalah persekutuan hidup yang dibentuk Tuhan yang terdiri atas bapak, ibu dan
anak-anak dan semua orang yang ada dalam rumah tangganya. Orang tua (bapak-ibu)
berkewajiban mendidik anak-anak berdasarkan hukum-hukum Tuhan supaya anak-
anaknya hidup sesuai maksud dan kehendak Tuhan. Demikianlah Yesus dibesarkan dalam
keluarga Yusuf dan Maria di Nasaret dengan mengikuti pendidikan sekolah sabath dengan
baik dan teratur. Di dalam keluarga Yusuf yang taat dan setia beribadah Yesus dibesarkan
dalam iman dan ketaatan kepada hukum-hukum Tuhan.

2. Renungan :
Pendidikan iman dalam keluarga Kristen adalah tanggung-jawab orang tua, untuk membawa
anak-anaknya dekat dengan Tuhan. Sudakah saudara mendidik anak-anak ke jalan yang Tuhan
kehendaki ?

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tiap-tiap tahun Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Yerusalem pada masa raya paskah.
6.2. Ketika Yesus berumur 12 tahun, mereka di Yerusalem, saat pulang Yesus tertinggal di Bait
Allah.
6.3. Yesus sedang berdiskusi dengan ahli Taurat, Ia berhikmat.
6.4. Yusuf dan Maria bertemu Yesus, lalu mereka kembali ke Nasaret.

12
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang tradisi pendidikan iman dalam agama Yahudi.
1.2. Pengasuh menjelaskan peran keluarga dalam pendidikan iman.
1.4. Pengasuh menceritakan kisah Yesus berdiskusi dengan Ahli Taurat sebagai tanda
keberhasilan pendidikan iman.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam iman yang benar, karena dalam iman Tuhan
memelihara kehidupan umat-Nya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Amsal 22 : 6

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

13
MINGGU KE-5
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MEMELIHARA HIDUP NAAMAN.
Bahan Alkitab : II RAJA-RAJA 5 : 1 - 27
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Naaman disembuhkan dari penyakitnya.
2. Menjelaskan cara Allah menyembuhkan Naaman sebagai bentuk pemeliharaan-Nya.
3. Menyebutkan sikap Naaman yang membuat ia disembuhkan.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati Tuhan, sang pemelihara hidup kita.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Naaman seorang panglima tentara Aram berpenyakit kusta. Ia memiliki seorang budak
perempuan dari Israel yang bekerja pada istrinya. Kata gadis itu kepadanya, bahwa di
Israel ada nabi yang dapat menyembuhkan kustanya. Naaman percaya kepada saran gadis
itu, lalu ia pergi ke Israel menemui nabi Elisa, lalu nabi meminta Naaman untuk
menyelam sebanyak 7 kali di sungai Yordan maka tahirlah kustanya. Melalui nabi Elisa
Tuhan memelihara Naaman dengan memberikan kesembuhan dan pentahiran kepadanya.
1.2. Atas pemeliharaan Tuhan ini, Naaman mengucap syukur kepada Tuhan dengan
memberikan persembahan kepada-Nya.

2. Renungan :
Penyembuhan dari kesakitan merupakan cara Allah memelihara hidup manusia dan
menyelamatkannya dari berbagai kesakitan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Kitab Raja Raja.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Naaman seorang panglima tentara Aram sedang sakit kusta.
6.2. Naman pergi ke Israel, menemui nabi Elisa meminta penyembuhan daripadanya.
6.3. Nabi Elisa meminta Naaman untuk mandi di sungai Yordan sebanyak 7 kali.
6.4. Naaman melakukan apa yang diperintahkan nabi Elisa, maka tahirlah ia.
6.5. Naaman memberikan persembahan bagi Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja, apakah ia pernah sakit dan disembuhkan ? Ceritakan
pengalamannya.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah naaman yang ditahirkan dari kustanya oleh Tuhan melalui
nabi Elisa.

14
1.3. Pngasuh menjelaskan bahwa penyembuhan dari kesakitan adalah cara Tuhan memelihara
Naaman.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk selalu meminta pertolongan kepada Tuhan.

2. Aktivitas :Mengunjungi dan berdoa bagi teman yang sakit di rumah atau di rumah sakit

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :II Raja Raja 5 : 15b

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

15
MINGGU KE-6
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MEMELIHARA HIDUP LOT
Bahan Alkitab : KEJADIAN 14 : 1 - 16
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Abram mengalahkan raja-raja di Timur dan menolong Lot.
2. Menjelaskan cara Allah menolong Lot melalui Abram.
3. Menyebutkan sikap Abram ketika menolong Lot.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati Tuhan, sang pemelihara hidup kita.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Lot adalah kemenakan Abraham. Ayah Lot telah meninggal dunia sehingga Lot mengikuti
Abraham meninggalkan Ur-Kasdim dan tinggal di Kanaan. Karena ternak Lot berkembang
menjadi banyak maka ia memilih untuk berpisah dari Abraham sehingga ia pergi dan
tinggal di Sodom dan Gomora. Suatu ketika raja Sodom dan raja Gomora diserang oleh
raja Sinear, raja Elasar, raja Elam dan raja Goyim. Dalam pertempuran itu raja Sodom dan
Gomora kalah, sehingga rakyatnya ditawan, Lot, kemenakan Abraham pun dibawah
sebagai tawanan.
1.2. Abraham mendengar peristiwa tertawannya Lot, maka dikumpulkannyalah
pasukannyasebanyak 318 orang dari rumahnya bersama-sama sekutunya, lalu mengejar
musuh-musuh itu dan mengalahkan mereka dan membawa Lot kembali dengan segala hata
benda yang dirampas musuh. Lot selamat karena Allah memeilharanya melalui Abraham
dan pasukannya.

2. Renungan :
Tuhan dapat menolong dan memelihara setiap orang yang percaya karena Tuhan
menghendaki agar orang percaya hidup dari anugerah dan kasih Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Amrafel raja Sinear, Ariokh raja Elasar, Kedorlaomer raja Elam dan Tideal raja Goyim
berperang melawan Bera raja Sodom, Birsya raja Gomora, Syinab raja Adma, Syemeber
raja Zeboim dan raja Bela negeri Zoar.
6.2. Dalam peperangan itu raja Sodom dan Gomora dikalahkan, Lot keponakan Abraham ikut
tertawan.
6.3. Abraham mendengar peristiwa itu dan ketika diketahuinya bahwa Lot tertawan, ia beserta
pasukannya mengejar dan mengalahkan raja-raja di Timur itu dan membebaskan Lot.

16
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Abraham menolong Lot
1.2. Pengasuh menjelaskan bahwa demikian Tuhan memelihara hidup Lot melalui Abraham
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk percaya pada pemeliharaan Tuhan.

2. Aktivitas :Menolong teman-teman yang berada dalam kesusahan hidup.

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Mazmur 121 : 2

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

17
MINGGU KE-7
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MEMELIHARA UMAT ISRAEL
Bahan Alkitab : KELUARAN 14 : 15 - 31
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah orang Israel menyeberangi Laut Teberau.
2. Menjelaskan cara Allah menolong orang Israel melalui Musa.
3. Menyebutkan sikap orang Israel terhadap pertolongan Tuhan.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati Tuhan, sang pemelihara hidupnya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Tuhan telah membawa bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir dibawah kepemimpinan
Musa. Mereka keluar dari kota Raamses ke Sukot (Pithom) di Mesir ke Etam lalu menuju
ke selatan hingga berhenti di tepi laut Teberau (Kolsum). Orang Israel bingung dan
bersungut-sungut, ke manakah mereka harus berjalan menjauhi tentara Mesir yang
mungkin akan mengejar mereka.
1.2. Tuhan berfirman kepada Musa supaya orang Israel segera berangkat menyeberangi laut
Teberau, dan Musa diperintahkan untuk mengangkat tongkatnya supaya laut terbelah
menjadi jalan raya di dalamnya. Lalu hal itu terjadi demikian. Ketika orang Israel telah
hamper menyeberang seluruhnya, masuklah tentara Mesir meliwati jalan itu, tetapi Musa
diperintahkan Tuhan untuk menurunkan tongkatnya, maka lautpun kembali seperti
semula. Semua orang Mesir mati binasa.
1.3. Tuhan memelihara bangsa Israeldengan cara yang luar biasa, Ia membawa mereka
melewati laut Teberau supaya orang Israel mengakui bahwa Tuhan-lah penyelamat yang
memelihara hidup mereka.

2. Renungan :
Tiap hari hidup kita berada dalam bahaya, tetapi kasih setia Tuhan tetap memelihara kita
dengan cara Tuhan sendiri. Persoalannya apakah kita menyerahkan diri kita untuk dipelihara
oleh kuasa Tuhan ?

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :Peta (Lihat Peta dalam Alkitab Edisi Studi hal.2086)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Keluaran.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Orang Israel telah berada di tepi laut Teberau (Kolsum) dalam keadaan panik dan
bingung (lihat ayat 13-14).
6.2. Tuhan berfirman kepada Musa supaya segera menyeberangi laut Teberau.
6.3. Musa mengangkat tongkatnya sepanjang malam, maka laut terbelah dan menjadikan
jalan di dalamnya.
6.4. Orang Israel berjalan menyeberangi laut Teberau.

18
6.5. Firaun dan tentara Mesir mengejar orang Israel, ketika mereka di dalam laut, Musa
mengulurkan tangannya, lalu tertutuplah laut, sehingga matilah orang Mesir.
6.6. Orang Israel percaya dan takut kepada Tuhan serta kepada Musa hamba-Nya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
6.1. Pengasuh menunjukan Peta perjalanan Israel dari Raamses menuju tepi Laut Teberau.
6.2. Pengasuh menceritakan peristiwa orang Israel menyeberangi laut Teberau atas perintah
Tuhan.
6.3. Pengasuh menjelaskan bahwa itulah pekerjaan Tuhan memelihara bangsa Israel sebagai
bangsa pilihan-Nya.
6.4. Pengasuh mengajak remaja untuk takut akan Tuhan.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Keluaran 14 : 13

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

19
MINGGU KE-8
Sub Pokok Bahasan : TANGGUNG-JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Bahan Alkitab : KEJADIAN 2 : 8 - 15
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah manusia dan taman Eden.
2. Menyebutkan hal-hal yang diberikan Allah kepada manusia.
3. Menyebutkan perintah Allah kepada manusia.
4. Menyatakan untuk hidup menghormati Tuhan, sang pemelihara hidupnya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1.Setelah Allah menciptakan manusia, selanjutnya Ia membuat di Eden sebuah taman sebagai
tempat tinggal manusia. Di taman itu Tuhan menumbuhkan berbagai pohon dari bumi
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; pohon kehidupan di tengah taman
itu; dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ketiga jenis pohon-
pohonan ini melambangkan kehidupan yang bertumbuh dan berkembang. Bahwa Tuhan
memelihara manusia melalui makanan dan hukum Tuhan (baca ayat 8-9).
1.2. Pada ayat 10-14 dikisahkan tentang 4 cabang sungai yang mengalir dari Eden untuk
membasahi taman itu, yaitu sungai Pison, Gihon, Tigris dan Efrat. Disebutkan bahwa setiap
sungai menghasilkan berbagai keperluan manusia. Artinya bahwa Tuhan menyediakan
segala keperluan hidup manusia secara melimpah.
1.3. Pada ayat 15, Nampak disana bagaimana Tuhan menempatkan manusia di taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

2. Renungan :
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk mengusahakan dan memelihara alam ciptaan
Tuhan sebagai tempat untuk melanjutkan kehidupan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Allah menciptakan manusia, ia membuat di Eden sebuah taman, disebut taman
Eden.
6.2. Ada 3 jenis pohon-pohonan diciptakan Tuhan dalam taman itu.
6.3. Ada 4 cabang sungai yang mengalir dari Eden, yaitu Pison, Gihon, Tigris dan Efrat.
6.4. Tuhan menempatkan manusia dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara
taman itu.

20
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak tentang, apa yang mengakibatkan bencana alam, seperti :
banjir, tanah longsor dan lain-lain ?
1.2. Pengasuh menceritakan kisah Manusia dan taman Eden.
1.3.Pengasuh menjelaskan tugas manusia untuk mengusahakan dan memelihara alam ciptaan
Tuhan.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk ikut serta memelihara ciptaan Tuhan.

2. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

21
POKOK UTAMA : II. MANUSIA
TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa manusia adalah ciptaan Allah
yang telah jatuh ke dalam dosa, lalu diselamatkan Allah untuk hidup
dalam hubungan yang baik dengan Allah dan sesamanya.

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini terkait dengan pemahaman tentang manusia
sebagai ciptaan Allah yang termulia, hidup manusia berada dalam tangan Allah dan manusia
bertanggung-jawab kepada Allah sebagai penciptanya. Pertama-tama harus dikatakan bahwa
manusia adalah ciptaan Allah yang termulia diantara segala ciptaan-Nya (Mazmur 8:6). Kejadian
1:27-28 dan 2:7 memberikan gambaran tentang cara Allah menciptakan manusia dan memberi
perintah kepada manusia sebagai tujuan hidupnya. Sehingga yang jelas dari Alkitab bahwa
manusia adalah ciptaan Allah. Tetapi yang kemudian dari Kejadian pasal 3 diperoleh informasi
bahwa manusia jatuh ke dalam dosa karena ketidak-taatannya kepada perintah Allah. Tetapi
Allah itu penuh dengan kasih-setia. Ia mengormati dan menghargai manusia ciptaan-Nya. Dalam
kasih setia-Nya itulah ia menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus.

POKOK BAHASAN : II. 1. MANUSIA BERDOSA


TUJUAN KHUSUS : Supaya remajadapat menjelaskan tentang keberadaan dirinya sebagai
manusia berdosa yang membutuhkan keselamatan.

Manusia adalah ciptaan Allah yang termulia diantara segala ciptaan-Nya.Kitab Kejadian
1:27-28 memberikan kesaksian kepada kita tentang cara Allah menciptakan manusia, yaitu : Allah
menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Artinya bahwa ada rencana Allah yang
besar bagi setiap manusia yang dijadikan-Nya, agar supaya mereka diselamatkan dan menjadi
gambar Allah di dalam dunia.
Tetapi dalam Kejadian 3:1–24, disaksikan tentang bagaimana manusia memberontak
terhadap Allah, melanggar perintah-Nya dan hidup dari kehendak dirinya sendiri. Dosa masuk ke
dalam dunia, manusia hidup dalam kehendaknya tanpa menghormati Tuhan, Sang Pencipta-nya.
Alkitab PL seluruhnya berbicara tentang bagaimana dosa merusak kehidupan manusia dan bahkan
persekutuan antara Tuhan dengan manusia.
Allah menghendaki agar manusia diselamatkan. Itulah yang menjadi pokok bahasan kali
ini. Dalam Yesus Kristus, Allah menyelamatkan manusia dari dosa dan hukuman kekal. Di dalam
Yesus manusia mendapat hidup yang kekal.

22
MINGGU KE-9
Sub Pokok Bahasan : MANUSIA JATUH KE DALAM DOSA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 3 : 1 - 24
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa.
2. Menyebutkan tindakan Adam dan Hawa yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
3. Menyebutkan perintah dan hukuman Allah kepada manusia.
4. Menyatakan untuk hidup menurut perintah Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Apa sebabnya manusia jatuh ke dalam dosa dan bagaimana caranya ? Dosa berarti
manusia memutuskan hubungannya dengan Tuhan, dan ia hidup menurut kemauannya
sendiri tanpa kehendak Tuhan. Apa yang terjadi dengan Hawa dan manusia pertama itu
adalah akibat dari Hawa memilih jalannya sendiri tanpa Tuhan dan melibatkan Adam
dalam kesalahan itu. Iblis memutar-balikan perintah dan hukum Tuhan, Hawa lalu
percaya kepadanya, karena Hawa hidup di luar kehendak Tuhan. Kemudian Adam
dilibatkan dalam cara hidup yang salah di hadapan Tuhan. Mereka berdosa kepada
Tuhan karena itu mereka takut dan bersembunyi.
1.2. Ciri perbuatan dosa yang dilakukan manusia adalah :
1) Memutar-balikan kebenaran firman Tuhan
2) Mengikuti tipu-daya iblis
3) Melupakan Tuhan dalam perbuatan hidupnya
4) Melibatkan orang lain dalam perbuatan dosanya
1.3. Perbuatan dosa manusia pasti menuai hukuman Tuhan, yaitu : diusir dari hadirat Tuhan,
tidak menikmati damai sejahtera dengan Tuhan, selalu dikejar perasaan bersalah dan
ketakutan akan masa depan hidup. Tetapi Tuhan tetap mengasihi manusia dengan
melindungi mereka yang mengaku salah dan dosanya kepada Tuhan. Bahwa hidupnya
dilindungi Tuhan.

2. Renungan :
Perbuatan dosa disebabkan karena kita memutuskan hubungan persekutuan dengan Tuhan,
kita hidup menurut kehendak diri sendiri tanpa Tuhan. Akibatnya perbuatan kita diatur oleh
iblis dengan cara memutar-balikan kebenaran firman Tuhan dalam hidup kita, tertipu oleh
rupa-rupa daya tarik duniawi, melupakan Tuhan dan terlibat dalam perbuatan kejahatan. Kita
dipanggil untuk menyadari hal ini dan hidup menurut kehendak Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga: (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian

23
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ular adalah binatang yang paling cerdik dari segala binatang di darat.
6.2. Ular berkata kepada Hawa, “tentulah Allah berfirman : semua pohon dalam taman ini
jangan kamu makan buahnya bukan ?” Lalu sahut Hawa kepada ular : “semua buah
pohon dalam taman ini boleh kami makan, kecuali buah pohon yang ada di tengah
taman itu, jangan kami makan atau raba, nanti kami mati.”
6.3. Tetapi ular berkata : “sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui bahwa
ketika kamu memakannya, matamu terbuka dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu
tentang yang baik dan yang jahat.
6.4. Hawa terpengaruh oleh perkataan si Ular. Ia melihat bahwa buah pohon itu baik untuk
dimakan dan sedap kelihatannya, pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
6.5. Hawa mengambil buah itu lalu dimakan, kemudian diberikannya kepada Adam suaminya
yang bersamanya, dan iapun memakannya.
6.6. Seketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka tahu bahwa mereka telanjang; Lalu
Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
6.7. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah yang berjalan-jalan dalam taman,
bersembunyilah Adam dan Hawa.
6.8. Tuhan memanggil manusia itu dan berfirman kepada-Nya : “Di manakah engkau ?”
6.9. Lalu jawab Adam dan Hawa kepada Tuhan (ayat 10-13)
6.10. Lalu Tuhan menghukum Adam (laki-laki), Perempuan (Hawa) dan Ular (ayat 14-22).
6.11. Kemudian Tuhan mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden, dan menaruh malaikat
untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan itu (ayat 23-24).

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh meminta remaja menceritakan pengalaman hidupnya tentang dosa atau
perbuatan dosa yang dialaminya.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah manusia jatuh ke dalam dosa.
1.3. Pengasuh menjelaskan ciri perbuatan dosa yang dilakukan manusia adalah :
1) Memutar-balikan kebenaran firman Tuhan
2) Mengikuti tipu-daya iblis
3) Melupakan Tuhan dalam perbuatan hidupnya
4) Melibatkan orang lain dalam perbuatan dosanya
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup menurut kehendak Tuhan.

2. Aktivitas: (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Mengapa Hawa jatuh ke dalam tipu-daya Ular ?

4. Ayat hafalan : Amsal 1 : 10


Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau,
janganlah engkau menurut;

24
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

25
MINGGU KE-10
Sub Pokok Bahasan : DOSA MERUSAK HUBUNGAN MANUSIA DENGAN SESAMANYA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 4 : 1 - 16
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Kain dan Habel.
2. Menyebutkan tindakan Kain yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
3. Menyebutkan hubungan yang tidak harmonis antara Kain dan Habel.
4. Menyatakan untuk hidup menurut perintah Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Teks :
1.1.Manusia telah diusir dari Taman Eden sebagai akibat dari dosa mereka. Dosa itu semakin
merusak hidup manusia. Akibat terhebat dari permulaan dosa itu nyata dalam kisah
pembunuhan kakak-beradik, Kain terhadap Habel. Memang Alkitab memulai dengan
menyebutkan tentang perkawinan Adam dan Hawa yang melahirkan Kain dan Habel,
tetapi kelahiran itu justru membawa malapetaka bagi keluarga manusia selanjutnya. Dosa
terus bekerja dalam keturunan manusia, sehingga manusia diperbudak oleh dosa dengan
perbuatan kejahatan manusia.
1.2. Dalam keberdosaan manusia, Allah tetap melindungi mereka dan memberikan kepada
mereka pekerjaan dan berkat. Kain sebagai petani dan Habel sebagai peternak. Hasil
pekerjaan mereka dipersembahkan bagi Tuhan. Tetapi persembahan Kain ditolak Tuhan,
sedangkan persembahan Habel diindahkan Tuhan. Kain mulai iri hati dan menjadi marah
kepada Habel. Akibatnya ia berencana membunuh Habel. Niatnya itu kemudian
dilaksanakan dalam bentuk kekerasan dan pembunuhan. Efek dari perbuatan Kain itu
terus berlaku dalam keturunan manusia.
1.3. Ciri perbuatan dosa Kain adalah : iri hati terhadap keberhasilan orang lain, memberontak
terhadap keputusan Tuhan dalam hidupnya, mempersembahkan persembahan tidak
dengan sepenuh hati, merencanakan kejahatan terhadap sesama, suka menipu, suka
membunuh.
1.4. Kain diusir dari hadirat Tuhan, tetapi atas permohonan Kain, Tuhan memelihara
hidupnya dan memberikan jaminan keselamatan dalam perjalanan hidupnya.

2. Renungan :
Dosa berkuasa dalam hidup kita. Apapun yang kita perbuat, hendaklah dilakukan bagi
kehendak dan kemuliaan Tuhan. Inilah ciri-ciri dosa, yaitu : iri hati terhadap keberhasilan
orang lain, memberontak terhadap keputusan Tuhan dalam hidup, mempersembahkan
persembahan tidak dengan sepenuh hati, merencanakan kejahatan terhadap sesama, suka
menipu, suka membunuh.
Awaslah terhadap semua perbuatan dosa ini.

3. Metode : Cerita; Tanya jawab

4. Alat Peraga: (disiapkan oleh Penghasuh)

26
5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Adan dan Hawa memperoleh dua anak yaitu Kain dan Habel
6.2. Kain bekerja sebagai petani dan Habel sebagai peternak
6.3. Suatu hari Kain mempersembahkan sebagian hasil tanahnya kepada Tuhan, demikian juga
Habel mempersembahkan dari anak sulung kambing dombanya beserta lemak-lemaknya.
6.4. Tuhan mengindahkan persembahan Habel, sedangkan persembahan Kain ditolaknya.
6.5. Kain marah, lalu mengajak Habel, adiknya ke padang dan membunuhnya.
6.6. Tuhan mengadili Kain dan menjatuhkan hukuman atasnya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja tentang apakah yang membuat seorang iri hati ? (biarkan
mereka mendaftarkan hal-hal itu berdasarkan pengalamannya)
1.2. Pengasuh menceritakan kisah Kain dan Habel.
1.3. Pengasuh menjelaskan mengapa Tuhan mengindahkan persembahan Habel dan menolak
persembahan Kain.
1.5. Pengasuh menjelaskan bahwa sifat iri hati dari Kain berakibat dosa
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk tidak hidup dalam dosa.

2. Aktivitas: (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Berilah contoh persembahan yang diindahkan Tuhan?
3.3. Dapatkah kita berikan yang terbaik bagi Dia yang memberi hidup ini?

4. Ayat hafalan :Efesus 4 : 26a


Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa.

27
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

28
MINGGU KE-11
Sub Pokok Bahasan : HUKUMAN ALLAH BAGI MANUSIA
Bahan Alkitab : II TAWARIKH 36 : 11 - 21
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Raja Zedekia.
2. Menyebutkan tindakan Raja Zedekia yang bertentangan dengan firman Tuhan.
3. Menyebutkan bentuk hukuman Allah kepada raja Zedekia dan orang Israel.
4. Menyatakan untuk hidup menurut perintah Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Zedekia adalah putra bungsu dari raja Yosiaraja Kerajaan Yehuda yang dinobatkan oleh
Nebukatnesar raja Babel menggantikan Yoyakhin. Zedekia menjadi raja pada umur 21
tahun dan 11 tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem (lihat ayat 11).
1.2. Ada pun dosa raja Zedekia adalah sebagai berikut : (ayat 12-16)
1) Melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ay.12)
2) Tidak merendahkan diri di hadapan nabi Yeremia (ay.12)
3) Memberontak di hadapan Nebukatnesar (ay.13)
4) Menegarkan tengkuknya, mengeraskan hatinya dan tidak mau berbalik kepada Tuhan
(ay.13)
5) Para imam dan semua rakyat berubah setia kepada Tuhan dengan melakukan kekejian
(ay.14)
6) Mengolok-olok utusan Tuhan, menghina firman Tuhan dan mengejek nabi nabi-Nya
(ay.15-16)
1.3. Pada ayat 17-21 disebutkan bahwa akibat dosa Zedekia dan umat Israel, maka Tuhan
menghukum mereka, yaitu :
1) Tuhan menyuruh orang Kasdim membunuh orang-orang Israel dengan pedang (pedang
lambang penghinaan dan kelemahan bagi orang yang terbunuh) (ay.17)
2) Bait Allah di Yerusalem dibakar dan perkakasnya dibawanya ke Babel (ay.18-19)
3) Yang hidup dan luput dari pedang, diangkut ke Babel untuk menjadi budak di sana
mulai dari zaman Babel sampai zaman Persia berkuasa.

2. Renungan :
Tuhan tidak mengehndaki umat-Nya hidup dan melakukan dosa, terutama dosa terhadap
peribadahan di Bait Allah, menolak untuk mendengar nubuat para nabi dan mengolok firman
Tuhan. Setiap perbuatan dosa akan kena hukuman Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Kitab Tawarikh

29
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Nebukatnesar mengangkat Zedekia menjadi raja Yehuda pada usia 21 tahun, dan ia
memerintah di Yerusalem selama 11 tahun.
6.2. Zedekia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan tidak merendahkan diri di hadapan
nabi Yeremia.
6.3. Adapun dosa Zedekia dan umat Israel dicatat pada ayat 12-16.
6.4. Akibat dosa Zedekia, maka Tuhan menghukum mereka dengan hukuman seperti pada
ayat 17-21.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja tentang bentuk-bentuk perbuatan dosa.
1.2. Pengasuh menjelaskan bahwa setiap dosa dan kejahatan di hadapan Tuhan pasti kena
hukuman-Nya.
1.3. Pengasuh menceritakan kisah dosa raja Zedekia dan hukuman Tuhan atas bangsa Yehuda
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup takut akan kuasa Tuhan dan menjauhkan diri dari
melakukan kejahatan.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

30
MINGGU KE-12
Sub Pokok Bahasan : ABRAM DIPANGGIL
Bahan Alkitab : KEJADIAN 12 : 1 – 9
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pemanggilan Abram oleh Allah.
2. Menyebutkan tanggapan dan tindakan Abram terhadap panggilan Allah.
3. Menjelaskan bahwa karena ketaata Abraham maka ia dapat melaksanakan
panggilan Allah.
4. Menyatakan untuk hidup menurut panggilan Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Abram dikenal sebagai bapak segala orang percaya. Apa sebabnya ia mendapat sebutan itu
? Kisah dalam Kejadian 12:1-9 menjadi salah satu contoh mengapa Abram disebut
demikian.
1.2. Abram menjadi sosok manusia yang hidup dari mendengar firman Tuhan. Apapun yang ia
lakukan dalam hidupnya berakar dari firman Tuhan. Ketika Abram pergi meninggalkan
rumah bapanya, ia membawa seluruh keluarganya dan apa yang dimilikinya. Artinya
mengikuti firman Tuhan berarti menyerahkan diri dan seluruh yang ada padanya menjadi
milik Tuhan.
1.3. Perjalanan Abram itu dimulai dengan mendengar firman Tuhan, lalu ia hidup dari
mengucap syukur (ayat 7-8). Ia memuliakan Tuhan dalam hidupnya karena berkat dan
anugerah Tuhan. Perjalanan hidup Abram adalah perjalanan hidup yang dipimpin oleh
firman Tuhan.

2. Renungan :
Allah memanggil kita untuk setia kepadanya. Apa wujud kesetiaan itu ? Wujud kesetiaan itu
tercermin dari bagaimana kita memberlakukan firman Tuhan dalam hidup kita. Teladani
hidup Abram yang mengandalkan firman Tuhan sebagai pelita yang menerangi perjalanan
hidupnya.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga: (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tuhan berfirman kepada Abram : “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan
dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Ku tunjukan ……. (12:1-3).
6.2. Abram pergi sesuai firman Tuhan. Ia membawa Sarai istrinya, Lot anak saudaranya, dan
segala harta bendanya.
6.3. Abram berjalan sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yaitu Pohon Tarbantin di More.
6.4. Tuhan menampakan diri kepada Abram di situ lalu berfirman : “Aku akan memberi negeri
ini kepadamu.” Lalu Abram mendirikan mezbah bagi nama Tuhan di situ.

31
6.5. Abram pindah ke pegunungan di sebelah Timur Betel, ia memasang kemah di situ lalu
memanggil nama Tuhan.
6.6. Sesudah itu Abram berangkat semakin jauh ke Tanah Negeb.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak tentang apakah itu Alkitab ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang Alkitab adalah Firman Allah. Artinya melalui Alkitab Tuhan
berfirman kepada kita saat ini.
1.3. Pengasuh menceritakan kisah Abram yang hidup karena mendengar firman Tuhan.
1.4. Pengasuh menyatakan tentang Abram yang selalu mendirikan mesbah untuk bersyukur
kepada Tuhan.
1.5. Pengasuh menyatakan hendak hidup menurut firman Tuhan.

2. Aktivitas: (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat hafalan : Mazmur 119:105


“ Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku “

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

32
POKOK UTAMA : III. YESUS KRISTUS
TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang
telah menjadi manusia, menderita sengsara, mati dan bangkit untuk
menyelamatkan manusia.

Yang hendak diajarkan kepada remaja tentang pokok Yesus, adalah menyangkut
pertanyaan “Siapakah Yesus ?” Pertanyaan ini berhubungan dengan bagaimana anak dapat
mengenal dan mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya, mengalami damai yang
dibawa Yesus serta memuliakan Dia dalam hidupnya setiap hari. Dalam Matius 16:15-16,
“…Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini ? ” merupakan pertanyaan Yesus yang membutuhkan
jawaban konkrit dari para murid-Nya bahkan jawaban yang bersifat pribadi jika seorang hendak
menjadi pengikut-Nya yang setia.
Mengenal Yesus bukan terkait dengan mengetahui nama-Nya, tetapi lebih terfokus pada
pengenalan akan kehendak Yesus bagi setiap orang beriman. Mengenal apa kehendak Tuhan bagi
hidup manusia. Kehidupan dan keselamatan manusia hanya terjadi melalui Yesus Kristus. Siapa
yang percaya kepada Yesus Kristus dan mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya maka
ia mendapat hidup yang kekal (Yohanes 3:16; 14:6). Siapakah Yesus, apa yang telah dibuat-Nya
untuk menyelamatkan manusia dan bagaimana manusia memuliakan Yesus dalam hidupnya ?
Itulah pokok-pokok bahasan yang diajarkan kepada anak untuk mengenal dan mengakui Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia ini.

POKOK BAHASAN : III.1. PENDERITAAN YESUS


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menyebutkan bahwa untuk menyelamatkan
manusia, Yesus mengalami penderitaan, sengsara, disalibkan dan mati.

Apakah yang telah dilakukan Yesus sehingga Ia disebut Penyelamat ? Nama Yesus
merupakan terjemahan dari kata Ibrani PL, yesyua atau yehosuadan dalam kata Yunani PB, soter
yang berarti Penyelamat. Pekerjaan penyelamatan dalam pengertian ini adalah tindakan atau
hasil dari pembebasan atau pemeliharaan dari bahaya atau penyakit, menyangkut keselamatan,
kesehatan dan kemakmuran. Dalam PB, penyelamatan terkait erat dari pembebasan manusia dari
kuasa dosa dan maut.
Tujuan kedatangan Yesus ke dalam dunia adalah untuk menyelamatkan manusia dari
kuasa dosa dan maut. Yohanes 3:16 berkata : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal ”. Ini merupakan pernyataan Allah
tentang tujuan kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia, yaitu untuk menyelamatkan dunia dari
kebinasaan dan membawanya kepada kehidupan kekal. Itulah karya penyelamatan Yesus
(bandingkan Kisah Rasul 4:12 dan Roma 10:9).

33
MINGGU KE-13
Sub Pokok Bahasan : PEMBERITAHUAN TENTANG PENDERITAAN YESUS
Bahan Alkitab : MATIUS 16 : 21 - 28
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pemberitahuan penderitaan Yesus dan syarat mengikuti Dia.
2. Menyebutkan syarat-syarat mengikut Yesus.
3. Menjelaskan bahwa Petrus menegur Yesus karena ia belum mengerti makna
kematian Yesus
4. Menjelaskan alasan Yesus memberitahukan penderitaan-Nya.
5. Menyatakan bersyukur atas kematian Yesus bagi dirinya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan :
1.1. Yesus baru dapat menyatakan tujuan kedatangan-Nya kedalam dunia (ayat 21) kepada
para murid-Nya, setelah adanya pengakuan Petrus tentang Yesus adalah Mesias, Anak
Allah yang hidup (ayat 16). Orang dapat mengerti arti penderitaan dan kematian Yesus
bagi dosa dunia jika adanya pengakuan dari pihak manusia bahwa Yesus adalah Mesias,
Anak Allah yang hidup.
1.2. Pada ayat 22-23 diperlihatkan tentang, ketidak-taatan Petrus akan pengakuan imannya
terhadap Yesus, mengakibatkan ia tidak mengerti rencana Allah bagi keselamatan manusia.
Petrus hendak menyelesaikan perkara-perkara Tuhan dalam pemahaman manusiawinya.
Dalam konteks ini Yesus menghendaki agar Petrus mengerti maksud Allah dalam Yesus
Kristus bagi keselamatan dunia.
1.3. Syarat bagi setiap orang yang mau mengikut Yesus dalam penderitaan-Nya, adalah :
1) Ia harus menyangkal dirinya, yaitu meninggalkan egoisme diri dan menyerahkan diri
untuk dipimpin oleh Tuhan Yersus Kristus. Bahwa Yesus adalah pemimpin hidupnya.
2) Ia harus memikul salibnya, yaitu adanya tanggung-jawab untuk menderita bersama
Yesus, adanya solidaritas untuk ikut serta dalam penderitaan Yesus Kristus. Mengaku
bahwa penderitaan Yesus terjadi supaya penderitaan manusia dipulihkan.
3) Mengikut Yesus, yaitu mengikuti kehendak Tuhan dalam hidupnya.

2. Renungan :
Jadikanlah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup pribadimu. Percayalah bahwa
Tuhan Yesus sanggup memberikan apa yang saudara perlukan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah pengakuan Petrus di Kaisarea Filipi, kini Yesus dengan terang menyampaikan
tujuan kedatangannya ke dalam dunia (lihat ayat 21).

34
6.2. Petrus tidak setuju dengan pemberitahuan Yesus itu, lalu hendak menantang-Nya, lalu
Yesus memperingatinya (ayat 22-23)
6.3. Yesus mengampaikan syarat mengikuti Dia pada ayat 24-28.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja : siapakah yang mau menjadi pengikut Yesus ?
1.2. Pengasuh menjelaskan ada syarat yang diberikan jika kita mau menjadi pegikut-Nya.
1.3. Pengasuh membaca ayat 24-25, lalu menjelaskan maknanya.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk menjadi pengikut Yesus.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

35
MINGGU KE-14
Sub Pokok Bahasan : YESUS DI TAMAN GETSEMANI
Bahan Alkitab : MATIUS 26 : 36 - 46
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Yesus berdoa di taman Getsemani.
2. Menyebutkan keadaan para murid ketika Yesus berdoa.
3. Menyebutkan isi dan makna doa Yesus
4. Menyatakan ikut berdoa sebagaimana Yesus berdoa.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Getsemani dalam bahasa Aram disebut gat semen artimya ‘perasan minyak’, nama sebuah
taman (kepos - Yohanes 18:1) terdapat di Timur Yerusalem, seberang lembah Kidron
dekat bukit Zaitun. Getsemani adalah tempat yang disenangi Yesus dan para murid untuk
beristirahat, tetapi kemudian yang kini telah menjadi panggung kesengsaraan,
penghianatan Yudas dan penangkapan Yesus (Markus 14:32-52). Menurut pendapat
beberapa ahli kitab suci bahwa kemungkinan taman Getsemani letaknya berhadapan
dengan taman Eden yang ada pada masa penciptaan.
1.2. Ketika Yesus di taman Getsemani, Ia bergumul tentang apa yang akan dialami-Nya dan
penderitaan manusia di hadapan Tuhan. Ketika itu Yesus berdoa seperti dicatat dalam
Matius 26:39 : “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-
Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau
kehendaki”. Yesus dalam doanya meminta kehendak Allah terjadi dalam hidupnya.
Tujuan doa Yesus di sini adalah “supaya kehendak Allah yang terjadi dalam pergumulan
hidup-Nya.
1.3. Cara berdoa menurut Yesus
1) Ayat 36-38, Pilihlah tempat yang baik dan layak untuk berdoa, lalu carilah suasana
yang mendukung pergumulan dan doa.
2) Ayat 39, Yesus sujud dan berdoa dengan tujuan “supaya kehendak Bapak di Surga
yang terjadi dalam pergumulan hidup-Nya”.
3) Ayat 40-44, Yesus menasehati para murid-Nya supaya tetap berjaga-jaga dan berdoa.
4) Ayat 45-46, Yesus menunjukan tentang sikap dan tindakan mereka yang telah
menyerahkan pergumulan hidup kepada Tuhan, ia siap menghadapinya dengan
Tuhan.

2. Renungan :
Doa Yesus di Getsemani adalah doa memohon kekuatan Tuhan untuk menjalani kehidupan
menurut kehendak-Nya. Salah satu pokok penting di sini adalah “supaya kehendak Tuhan
yang terjadi dalam kehidupan ini”.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

36
5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah;
Tafsiran Injil Lukas

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus dan para murid-Nya sampai ke Getsemani..
6.2. Setiba di situ Yesus berkata kepada mereka dalam ayat 36.
6.3. Yesus membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus bersama-Nya. Yesus berkata kepada
mereka pada ayat 38.
6.4. Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, pada ayat 39.
6.5. Tiga kali Yesus bergumul dan berdoa sementara para murid-Nya tertidur.
6.6. Yesus kembali mendapatkan para murid-Nya, meminta mereka beristirahat sebentar,
kemudian mereka bangun sebab dia yang menyerahkan Yesus sudah dekat.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja, siapakah yang biasanya berdoa ? untuk apa mereka
berdoa ? bagaimana cara untuk berdoa ? (biarkan remaja menjawab)
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang arti dan kuasa doa dalam pergumulan hidup manusia.
1.3. Pengasuh bercerita tentang Yesus berdoa di Taman Getsemani.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui kuasa Tuhan dalam doa.

2. Aktivitas : menulis doa menghadapi ulangan atau kesakitan

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Efesus 6 : 18

37
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

38
MINGGU KE-15
Sub Pokok Bahasan : PENYALIBAN YESUS
Bahan Alkitab : MATIUS 27 : 32 - 44
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah penyaliban Yesus di bukit Golgota.
2. Menjelaskan bahwa penghinaan yang dialami Yesus di salib adalah bagian dari
penderitaan-Nya karena manusia.
3. Menyebutkan contoh penghinaan yang biasa dilakukannya.
4. Menyatakan membuang dosa menghina sesama.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Hukuman mati melalui penyaliban biasanya diberlakukan kepada para penjahat, dengan
tujuan untuk mempermalukan mereka di depan umum. Penjahat yang hendak disalibkan,
diikat dengan tali lalu dipaku pada kayu berbentuk T atau + (salib). Orang yang kena
hukuman salib adalah penjahat kelas kakap, budak yang melakukan kesalahan dan para
pemberontak. Mereka akan memikul salibnya ke bukit dan disana dijalankan hukuman
mati. Yesus dijatuhi hukan mati oleh pemerintah Romawi karena Dia dituduh sebagai
penjahat dan pemberontak. Hal ini terjadi supaya manusia yang telah melakukan
kejahatan dan memberontak kepada Allah diselamatkan.
1.2. Pada zaman pemerintahan Romawi, para penjahat dan pemberontak yang kena
hukuman mati dibawa ke bukit Golgota artinya tempat tengkorak sebab di sanalah mereka
menjalani hukuman tersebut. Tempat ini diberi nama tempat tengkorak karena terletak di
dekat bukit yang berbentuk tengkorak manusia, dan karena di tempat itu banyak orang
telah mati terbunuh. Ke bukit inilah Yesus dibawa untuk menjalani hukuman mati. Seperti
seekor anak domba dibawah ke pembantaian, demikianlah Yesus dibawa ke bukit
tengkorak untuk dikorbankan demi pengampunan dosa manusia.
1.3. Kematian yang terjadi bagi Yesus di bukit Golgota, adalah sebuah kematian
menggantikan manusia berdosa sebagai penjahat, sebagai budak yang melakukan
kesalahan, dan sebagai pemberontak. Yesus adalah korban pengganti, Dia mati atau
dikorbankan menggantikan manusia, agar manusia diselamatkan.

2. Renungan :
Kematian Yesus di kayu salib, memiliki makna bahwa Dia menanggung semua kesalahan dan
dosa manusia sebagai penjahat dan pemberontak, bahkan sebagai seorang hamba yang tidak
setia kepada tuannya. Yesus mati supaya manusia hidup dan memiliki Yesus dalam segala
kelimpahan. Hari kita hidup dan mengalami berkat dan anugerah Tuhan, karena ada Yesus
yang berkorban dan menggantikan kita supaya kita hidup.

3. Metode : Cerita dan Tanya-jawab.

4. Alat Peraga: Gambar

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius

39
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan,
6.2. Simon orang Kirene dipaksa untuk memikul salib Yesus.
6.3. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, artinya tempat tengkorak
6.4. Mereka memberikan kepada-Nya anggur bercampur mur, tetapi Ia menolaknya.
6.5. Kemudian mereka menyalibkan Yesus dan membagikan pakaian-Nya dengan membuang
undi. Alasan Dia disalibkan tertulis : “Inilah Yesus Raja orang Yahudi”
6.6. Bersama Yesus disalibkan dua orang penjahat, seorang di sebelah kanan dan seorang di
sebelah kiri.
6.7. Orang-orang yang lewat di situ menghujat Yesus, juga kedua penyamun yang disalibkan
bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar Yesus digiring ke bukit golgota
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang tradisi hukuman mati melalui penyaliban
1.3. Pengasuh menunjukan gambar Yesus disalibkan
1.4. Pengasuh bercerita tentang perjalanan Yesus ke Golgota dan peristiwa sekitar penyaliban-
Nya.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui bahwa Yesus mati karena dosa dan salah kita
manusia.

2. Aktivitas:
Pengasuh membuat salib dari karton lalu dibagikan kepada para remaja diwarnai.
( salib melambangkan pengorbanan Yesus )

3. Evaluasi:
3.1. Di mana Yesus disalibkan ?
3.2. Apakah Yesus adalah penjahat sehingga Ia disalibkan ?
3.3. Demi siapakah Yesus disalibkan ?

4. Ayat hafalan :Matius 27 : 37b

40
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa
Pengumuman
Jabatan tangan

41
Gambar Untuk Aktifitas:

Pengasuh menempel gambar ini pada karton berbentuk salib


lalu dibagikan kepada para remaja untuk diwarnai.
( salib melambangkan pengorbanan Yesus )

42
Gambar 1 :
Yesus digiring ke bukit Golgota
(Simon orang Kirene memikul salib Yesus)

Gambar 2 :
Yesus disalibkan bersama dua orang penjahat

43
Gambar 3 :
Doa Yesus di Kayu Salib

44
POKOK BAHASAN : III.2. KEBANGKITAN YESUS
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja memahami bahwa kebangkitan Yesus adalah bukti
kemenangan-Nya atas maut.

Kebangkitan Yesus merupakan berita khas Kristen pertama, yaitu merupakan bukti
kemenangan-Nya atas kuasa kematian dan maut. Dalam kebangkitan Yesus semua manusia akan
dibangkitkan pada akhir zaman. Atasdasar kebangkitan Yesus maka orang Kristen pertama
percaya bahwa mereka akan dibangkitkan bersama Yesus dan hidup dalam Kerajaan-Nya yang
kekal.
Ada 3 jenis kebangkitan, yaitu : kebangkitan jasmani (tubuh), kebangkitan rohani (roh)
dan kebangkitan kekal, demikianlah juga ada kehidupan jasmani, kehidupan rohani dan
kehidupan kekal. Berita Kristen menyebutkan bahwa setelah kematian tubuh kita yang sekarang,
akan ada kebangkitan tubuh yang diubah dan disamakan dengan tubuh Tuhan Yesus yang
bangkit; Kebangkitan rohani (roh) yaitu setelah kematian tubuh, maka roh akan bangkit dan
kembali kepada Allah sebagai pemiliknya; Kebangkitan kekal, terjadi bagi mereka yang percaya
akan kebangkitan Yesus akan hidup selama-lamanya bersama Yesus yang bangkit dalam Kerajaan
Surga.

45
MINGGU KE-16
Sub Pokok Bahasan : Yesus bangkit dan hidup
Bahan Alkitab : Markus 16:1-8
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat,
1. Menceritakan kembali cerita ini
2. Menyebutkan pada hari ketiga Yesus bangkit
3. Menyebutkan bahwa Yesus bangkit supaya kita mempunyai Tuhan yang hidup
4. Mengungkapkan syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah bangkit dan hidup
untuknya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kebangkitan Kristus adalah satu kebenaran dalam Injil sebab kebangkitan itu penting bagi
mereka yang percaya, dimana kebangkitan menjadi bukti bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Kebangkitan Yesus memberi jaminan akan kehidupan kekal bagi orang beriman. Kubur
Yesus berbeda dari kubur pada umumnya di Papua/Indonesia. Orang Yahudi membuat
kubur pada dinding-dinding gunung batu, semacam gua. Gua atau kubur itu mempunyai
penutup. Dalam gua-gua inilah mayat orang meninggal diletakan karena itu biasanya
mayatnya akan dirempah-rempah untuk mengawetkannya agar tidak berbauh.
Demikianlah Yesus ketika mati, jenazahnya diletakan dalam kubur seperti itu dan
dirempahi.
1.2. Markus 16:1-8 menyampaikan tiga pokok penting dari kebangkitan Yesus, yaitu :
1) Kunjungan para wanita (Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome) ke kubur
Yesus, dalam cerita ini menunjukan tentang ketidak-percayaan para pengikut-Nya
tentang kebangkitan Yesus dari kematian seperti yang dinubuatkan-Nya sendiri. Hal
ini dipengaruhi oleh kepercayaan orang Yahudi bahwa jika mereka meninggal maka
jiwa mereka akan turun dan tinggal dalam dunia bawah yang gelap. Karena itu
mereka tidak percaya akan adanya kebangkitan orang mati. Kisah kebangkitan Yesus
mau menyatakan akan kepercayaan Kristen bahwa ada kebangkitan orang mati
sebagaimana dinubuatkan dalam PL (Yesaya 26:19; Yehezkiel 37; Daniel 12:2-3).
2) Markus menceritakan apa yang terjadi di kubur, sebelum para perempuan datang ke
sana. Pergumulan para wanita itu adalah siapakah yang akan membantu
menggulingkan batu penutup kubur yang berat itu ? Ternyata batu penutup kubur
yang berat itu telah terbuka dan di dalam kubur duduk seorang pemuda berpakaian
putih berkilauan. Dalam ketakutan dan keraguan itulah para perempuan yang tiba di
kubur melihat peristiwa itu menjadi takut. Pemuda itu berkata : “jangan takut
…………..(ayat 6-7)”. Artinya bahwa kebangkitan Yesus menghilangkan keragu-
raguan dan putus-asa. Kebangkitan Yesus membawa harapan akan kebangkitan dan
kehidupan kekal.
3) Peristiwa kebangkitan Yesus harus diberitakan kepada semua orang, bahwa Yesus
adalah Raja dan penguasa atas kematian dan maut. Di dalam kebangkitan Yesus ada
harapan dan pembaharuan hidup.

46
2. Renungan :
Kebangkitan Yesus membawa suasana kedamaian dan kesejahteraan, karena itu Yesus meminta
kepada para perempuan yang telah menemukan kedamaian itu agar menyampaikannya kepada
orang lain. Orang percaya dipanggil untuk keluar dari keraguan, ketakutan dan putus-asa akan
masa depan yang menggerogoti kehidupan. Orang percaya dipanggil untuk memberitakan berita
kemenangan kepada semua orang.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga: Gambar

5. Buku Penuntun: Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Markus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah lewat hari sabat, pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari
terbit Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome membeli rempah-rempah untuk
pergi ke kubur.
6.2. Mereka berkata seorang kepada yang lain : siapakah yang akan menggulingkan batu itu
dari pintu kubur ?
6.3. Ketika mereka melihat dari dekat, ternyata batu penutup kubur telah terbuka.
6.4. Mereka masuk dengan takut dan gentar, menemukan seorang pemuda berpakaian putih
berkilauan
6.5. Pemuda itu berkata kepada mereka seperti yang dicatat dalam ayat 6-7.
6.6. Para wanita itu kembali dengan gementar karena takut lalu menyampaikan berita itu
kepada para murid Yesus.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar kubur Yesus dan menjelaskan tentang bentuk kubur tersebut
dan tradisinya.
1.2. Pengasuh menceritakan tentang kunjungan para wanita ke kubur Yesus
1.3. Pengasuh menjelaskan makna kebangkitan Yesus bagi kehidupan Kristen
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Raja.

2. Aktivitas: (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi:
3.1. Siapakah yang pergi ke kubur Yesus ?
3.2. Apa yang mereka temukan ?

4. Ayat hafalan :Yohanes 11:25 A


“ Aku-lah kebangkitan dan Hidup “

47
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa
Pengumuman
Jabatan tangan

48
Gambar 1 :
Bentuk kubur (Yesus dikubur di sini).

Gambar 2 :
Kunjungan 3 wanita ke kubur Yesus
Pertemuan para wanita dengan pemuda di dalam kubur.

49
MINGGU KE-17
Sub Pokok Bahasan : PENGHARAPAN HIDUP BARU
Bahan Alkitab : I KORINTUS 15 : 12 - 26
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat,
1. Mengkisahkan kembali peristiwa kebangkitan Yesus
2. Menyebutkan bahwa kebangkitan Yesus memberikan pengharapan hidup baru
3. Mengungkapkan syukur kepada Tuhan Yesus yang sudah bangkit dan hidup
untuknya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Ayat 12-19, merupakan ajaran Kristen tentang kebangkitan orang mati (kebangkitan tubuh)
dan adanya kehidupan kekal. Yang menjadi dasar keperceyaan Kristen akan kebangkitan
orang mati dan hidup kekal adalah kebangkitan Yesus Kristus.
1.2. Ayat 20-26, merupakan isi dari pengharapan Kristen akan kebangkitan, yaitu :
1) Kristus bangkit sebagai yang sulung dari orang-orang yang meninggal (ay.20-22)
2) Urutan kebangkitannya adalah : Yesus Kristus – mereka yang menjadi milik Kristus –
Kristus membinasakan segala kuasa dan pemerintah – Kristus menjadi Raja – segala
kuasa takluk dibawah kuasa kebangkitan Yesus – Kristus mengalahkan maut (ay.23-26)

2. Renungan :
Di dalam kebangkitan Kristus, kita dibimbing-Nya untuk hidup dalam pengharapan akan masa
depan dengan penuh suka-cita. Kita menjadi pemenang dalam kehidupan di dunia ini.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Surat Korintus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Rasul Paulus mengajar jemaat di Korintus supaya mereka hidup dalam pengharapan akan
kebangkitan Yesus.
6.2. Adapun ajaran Kristen tentang Kebangkitan orang mati disampaikan pada ayat 12-19
6.3. Isi dari ajaran Kristen tentang kebangkitan diberitakan dalam ayat 20-26.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang makna kebangkitan Kristen
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang 2 hal tentang kebangkitan Kristen dari teks II Korintus
15:12-26.

50
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam pengharapan.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :II Korintus 15 : 57

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

51
MINGGU KE-18
Sub Pokok Bahasan : KEBANGKITAN YESUS MEMBERITAKAN
PERDAMAIAN DENGAN ALLAH
Bahan Alkitab : II KORINTUS 5 : 11 - 21
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan arti kebangkitan Yesus bagi kita.
2. Menjelaskan bahwa kebangkitan Yesus menjadikan kita pembawa damai.
3. Menjelaskan adanya hubungan khusus dengan Allah karena pendamaian .
4. Mengakuibahwa kebangkitan Yesus memberi damai dalam dirinya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Damai diterjemahkan dari kata Ibrani kpr dan kata Yunani hilaskomoi terkait dengan
sikap dan tindakan Yesus untuk menyelesaikan masalah akibat dosa manusia dengan Allah;
dan suatu usaha untuk memulihkan keadaan yang putus akibat kesalahan dan dosa. Damai
selalu memberitakan tentang kasiih Allah kepada manusia yang mendamaikan. Damai
selalu membutuhkan adanya pengorbanan dari pihak yang menginginkan adanya
perdamaian.
1.2. Ada 3 hal yang disampaikan teks II Korintus 5:11-21 tentang makna kebangkitan Yesus bagi
kehidupan Kristen, yaitu :
1) Ayat 11-15, Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup “takut akan Allah”. Sikap hidup orang
yang takut akan Allah adalah tidak memuji diri sendiri, menguasai diri dalam segala
hal, hidup untuk memuliakan Yesus.
2) Ayat 16-19, Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup sebagai “ciptaan baru”. Sikap hidup
orang yang hidup sebagai manusia baru adalah berdamai dengan Allah dan sesame
manusia.
3) Ayat 20-21, Jemaat Kristen dipanggil untuk menjadi alat damai.

2. Renungan :
Dalam konteks hidup manusia yang penuh dengan sikap konflik dan kekerasan, orang percaya
dipanggil untuk menjadi alat damai dengan Allah dan semua orang.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Surat Korintus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Rasul Paulus mengajar jemaat di Korintus supaya mereka hidup dalam damai dan
perdamaian dengan Allah dan semua orang.
6.2. Adapun ajaran Kristen tentang kebangkitan Yesus bagi kehidupan Kristen, yaitu :
1) Ayat 11-15, Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup “takut akan Allah”.
2) Ayat 16-19, Jemaat Kristen dipanggil untuk hidup sebagai “ciptaan baru”.

52
3) Ayat 20-21, Jemaat Kristen dipanggil untuk menjadi alat damai.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak : apakah mereka pernah bertengkar dengan teman atau
siapa saja ? Apa rasanya jika bertengkar ? Bagaimana kamu bisa berdamai lagi ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang arti damai atau perdamaian menurut Alkitab
1.3. Pengasuh mengajarkan tentang makna kebangkitan Yesus dalam konsep damai menurut II
Korintus 5:11-21.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam damai.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :II Korintus 5 : 20

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

53
MINGGU KE-19
Sub Pokok Bahasan : KEBANGKITAN YESUS, MENJADIKAN DIA YANG UTAMA
DALAM SEGALA SESUATU
Bahan Alkitab : KOLOSE 1 : 15 - 23
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan arti kebangkitan Yesus bagi dunia dan manusia.
2. Menjelaskan bahwa kebangkitan menjadikan Yesus yang utama dalam segala sesuatu.
3. Menjelaskan bahwa kuasa kebangkitan Yesus menjadikan dirinya berani dalam hidup.
4. Mengakui bahwa Yesus yang utama dalam hidupnya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kolose adalah sebuah kota kecil di Asia Kecil yang terletak di sebelah Timur kota
pelabuhan utama Efesus, dan berdekatan dengan kota Laodikia dan Hierapolis. Jemaat
Kristen di Kolose didirikan karena berita Injil yang dikabarkan oleh Epafras. Isi dari berita
Surat Kolose adalah kebangkitan Yesus Kristus memberikan jaminan bagi orang-orang
percaya untuk hidup dalam pengharapan di tengah berbagai persoalan dan
pergumulannya.
1.2. Ada 2 hal yang disampaikan oleh Paulus dalam Surat Kolose 1:15-23, yaitu :
1) Ayat 15-20, yaitu nyanyian syukur Yesus Kristus. Yesus Kristus dipuji sebagai : “gambar
Allah yang tidak kelihatan; yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan; Ia
ada terlebih dahulu dari segala sesuatu; Ia-lah yang sulung, yang pertama bangkit dari
antara orang mati; Ia-lah kepala tubuh, yaitu jemaat; Dia-lah yang memperdamaiakan
segala sesuatu dengan Dia.
2) Ayat 21-23, merupakan penerapan hidup orang beriman yang percaya kepada Yesus
Kristus, yaitu :
a) Kamu yang dahulu jauh dan dimusuhi Allah, sekarang diperdamaikan dengan
Allah.
b) Allah telah menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di
hadapan-Nya.
c) Kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak goncang dan jangan
mau digeser dari pengharapan Injil.

2. Renungan :
Kebangkitan Yesus Kristus memberikan jaminan bagi orang-orang percaya untuk hidup dalam
pengharapan di tengah berbagai persoalan dan pergumulannya.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Tafsiran Surat Kolose

54
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Surat Kolose ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Kolose untuk mengajarkan mereka
tentang apa yang sejati dalam hidup, yaitu percaya akan berita kebangkitan Yesus Kristus.
6.2. Ada 2 hal yang diajarkan Paulus dalam Kolose 1:15-23, yaitu :
1) Ayat 15-20, pengajaran tentang Yesus Kristus sebagai yang utama dalam hidup
2) Ayat 21-23, pengajaran tentang apa yang harus dilakukan oleh jemaat Efesus sebagai
orang-orang percaya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang isi surat Kolose.
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang 2 hal yang diajarkan Paulus dalam Kolose 1:15-23
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk mengaku kuasa kebangkitan Yesus dalam hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Kolose 1 : 17

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

55
MINGGU KE-20
Sub Pokok Bahasan : KEBANGKITAN YESUS MENUNTUT PERCAYA MESKIPUN
TIDAK NAMPAK
Bahan Alkitab : YOHANES 20 : 24 - 29
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pertemuan Yesus dengan Thomas
2. Menyebutkan alasan mengapa Thomas tidak percaya akan kebangkitan Yesus.
3. Menjelaskan tanggapan Yesus terhadap ketidak-percayaan Thomas.
4. Mengakui bahwa kebangkitan Yesus menuntut ia untuk percaya kepada Yesus.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Penampakan diri Yesus kepada Tomas adalah penampakan yang keenam dari sepuluh kali
penampakan-Nya (lihat penjelasan Alkitab pada Pelajaran Minggu ke-16). Penampakan
kali ini bertujuan untuk memperingati Tomas akan ketidak-percayaan dan
kesombongannya dalam menerima kesaksian tentang kebangkitan Yesus.
1.2. Yohanes 20:24-29, berbicara tentang 3 hal pokok, yaitu :
1) Ayat 24-25, tentang hal gagalnya seorang pengikut Yesus percaya kepada-Nya.
Tomas yang disebut Didimus artinya ‘anak kembar’, adalah seorang murid Yesus
yang pintar, terpelajar, dan mungkin memiliki status sosial yang tinggi, sehingga ia
dihormati dalam masyarakat. Karena itu Tomas sombong dan jarang untuk
mendengar informasi, saran, pendapat dan teguran orang lain. Akibatnya Tomas
meragukan dan tidak percaya akan berita kebangkitan Yesus. Itulah dasarnya Tomas
mengeluarkan pernyataan dalam ayat 25.
2) Pada ayat 26, Yesus menyelesaikan persoalan keraguan Tomas, yang hampir merusak
persekutuan Yesus dengan para murid. Yesus datang ditengah keraguan, persoalan
dan tantangan yang dihadapi para murid. Yesus hadir dalam kuasa kebangkitan yang
merubah dan mengalahkan keraguan, kedegilan hati dan ketidak percayaan Tomas.
Yesus melindungi dan menjaga persekutuan para murid-Nya dengan kuasa
kebangkitan.
3) Hal ketiga terdapat dalam ayat 27-29, berbicara tentang akibat bagi mereka yang
meragukan kuasa kebangkitan. Yesus mendatangi Tomas dalam persekutuan itu dan
berkata kepadanya : “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”. Tomas telah menjadi
pengikut Yesus, tetapi ia tidak mau belajar menjadi murid yang setia, dan tidak mau
merubah karakter hidupnya.

2. Renungan :
2.1. Kebangkitan Yesus menuntut dari kita adanya perubahan karakter hidup. Tanpa
perubahan karakter hidup, kita akan menjadi orang yang merusak kehidupan persekutuan
dengan Yesus. Kita belajar dari Tomas yang tidak merubah karakter hidupnya, telah
membawanya kepada kegagalan hidup. Tomas tidak berbahagia, karena kebahagiaan dan
damai-sejahtera diberikan Yesus kepada mereka yang percaya dan merubah karakter
hidupnya yang sia-sia.

56
3.2. Yesus menghendaki agar orang-orang percaya selalu berada dalam persekutuan dengan
Dia. Orang-orang percaya selalu bersekutu dalam cinta-kasih dan menantika mujizat dan
kuasa Tuhan dalam hidup dan pelayanan mereka.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Yohanes

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tomas tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit ketika disampaikan oleh para murid yang
lain. Demikian kata Tomas seperti pada ayat 25.
6.2. Delapan hari kemudian Yesus menemui mereka dan Tomas ada di situ, lalu Yesus berkata
kepada Tomas seperti pada ayat 27.
6.3. Lalu Tomas percaya dan mengaku “Ya Tuhan-ku dan Allah-ku”.
6.4. Kata Yesus kepadanya seperti pada ayat 29.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang makna kebangkitan Yesus bagi para murid.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah penampakan diri Yesus kepada para murid bersama Tomas.
1.3. Pengasuh menjelaskan tiga pengertian penampakan tersebut.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam persekutuan dengan Yesus yang bangkit.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Yohanes 20:29

57
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

58
MINGGU KE-21
Sub Pokok Bahasan : KENAIKAN YESUS KE SURGA
Bahan Alkitab : KISAH PARA RASUL 1 : 6 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah kenaikan Yesus ke Surga
2. Menyebutkan apa yang dilakukan para murid saat itu.
3. Menjelaskan arti kata-kata dua orang muda kepada para murid.
4. Menjelaskan arti kenaikan Yesus bagi pemulihan kehidupan umat manusia.
5. Mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Raja

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Peristiwa kenaikan Yesus ke Surga sebagaimana diberitakan dalam kitab Kisah Para Rasul 1:6-11
mengajarkan tiga hal, yaitu :
1.1. Tuhan Yesus terangkat ke Surga berarti Ia dimuliakan sungguh-sungguh. Yesus kembali ke
hadirat Bapa-Nya yang telah merngutus-Nya (bandingkan Yohanes 14-17; Filipi 2:9-11).
Yesus, Sang Raja kembali ke istana-Nya di Surga, memakai mahkota kemuliaan dan duduk
di sebelah kanan Allah Bapa.
1.2. Terangkatnya Yesus ke Surga mempunyai arti yang besar bagi persekutuan para murid-Nya
(Yohanes 16:7). Selama Yesus di dunia, para murid-Nya mengharapkan hal-hal duniawi
yang sia-sia, tetapi dengan keberadaan Yesus di Surga, maka para murid-Nya akan
mengharapkan hal-hal Surgawi. Di dalam Roh Kudus, Yesus menyertai para murid-Nya
sampai kesudahan alam.
1.3. Yesus terangkat ke Surga adalah suatu tanda ajaib. Kehidupan Yesus sudah berbeda dari
kehidupan duniawi. Hukum dan tanda-tanda duniawi tidak berlaku bagi Yesus. Yesus
adalah Tuhan dan Raja bagi dunia. Dalam kehendak dan kuasa-Nya dunia diselamatkan
dan dipulihkan (Kisah Para Rasul 1:7-8).

2. Renungan :
Pemulihan adalah pekerjaan Allah sendiri menurut kehendak-Nya. Ia berjanji akan menyertai
gereja-Nya dalam pekerjaan pemulihan manusia di dalam dunia. Tuhan hendak memakai kita
juga untuk bersaksi bagi pemulihan kehidupan ini.

3. Metode : Cerita dan diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kisah Para Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Mereka yang berkumpul dengan Yesus bertanya kepada-Nya, seperti pada ayat 6
6.2. Lalu Yesus menjawab mereka seperti pada ayat 7-8
6.3. Kemudian Yesus terangkat ke Surga, awan menutupi-Nya dari pandangan para murid.
6.4. Berdirilah dua orang berpakaian putih dekat mereka dan berkata seperti pada ayat 11.

59
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah terangkatnya Yesus ke Surga
1.2. Pengasuh menyebutkan apa yang harus dilakukan para murid setelah Yesus terangkat ke
Surga menurut perintah Yesus.
1.3. Pengasuh menjelaskan tiga makna terangkatnya Yesus ke Surga.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Para Rasul 1:8

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

60
POKOK UTAMA : IV. ROH KUDUS
TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah
sendiri yang menginsyafkan dunia terhadap dosa, kebenaran dan
penghakiman, serta memimpin orang-orang percaya kepada seluruh
kebenaran Allah. Roh Allah inilah yang menggerakan manusia untuk
bersekutu dalam gereja.

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini adalah terkait dengan pertanyaan “Siapakah Roh
Kudus dan bagaimana bentuk karya-Nya dalam kehidupan manusia ?” Itulah yang menjadi
pokok pengajaran kita.Istilah Roh dalam Alkitab PL diterjemahkan dari kata Ibrani ruakh yang
berarti angin, nafas, kekuatan atau dinamika, roh. Maksudnya bahwa pekerjaan Roh tidak dapat
dilihat seperti layaknya angin atau nafas tetapi memiliki suatu kekuatan atau dinamika yang luar
biasa dan dapat dirasakan. Manusia hidup karena ada kekuatan dalam dirinya yaitu nafas, lautan
dapat bergelora jika ada angin kencang, pohon bergoyang bahkan dapat merubuhkannya jika
angin kencang bertiup. Ada tanda yang menyertai kekuatan Roh.
Ada empat pengertian tentang Roh Kudus dalam PL pada umumnya, yaitu : Pertama,
Roh Kudus selalu dihubungkan dengan kuasa Allah yang mengatur dan membuat ketertiban
dalam suasana kekacauan (Kejadian 1:2); Kedua, Roh Kudus selalu berarti hidup atau kehidupan
dan pemeliharaan hidup manusia (Kejadian 2:7; 6:3; Ayub 27:3-4; 32:8; 33:4; Mazmur 104:29-
30; Yesaya 40:7); Ketiga, Roh Kudus mengilhami manusia akal-budi untuk bekerja dan
memimpin (Keluaran 31:2-4,6; Hakim 3:10; 6:34); Keempat, Roh Kudus berfungsi bagi karya
nubuatan para nabi (Yesaya 11:1-2; Yehezkiel 36:24-27; Yoel 2:28-29; Yeremia 31:31-34).
Sedangkan dalam PB istilah Roh diterjemahkan dari kata Yunani pneuma yang berarti
jiwa, nyawa, semangat, keberanian untuk bekerja memberitakan Injil, kehidupan batin. Ada
kesan umum bahwa karya Roh Kudus berawal pada hari pentakosta sebagaimana disaksikan
dalam Kisah Rasul 2:1-13 tetapi sebenarnya peristiwa pentakosta adalah wujud dari janji-janji
Allah dalam PL terutama dalam kitab Yoel 2:28-29 dan manifestasi dari perintah dan janji Yesus
dalam Matius 28:19-20, Kisah Rasul 1:4-5, ataupun Yohanes 16:4b-15. Sehingga peristiwa
pencurahan Roh Kudus mau menyatakan tentang masa baru atau babakan baru dimana Allah
memberikan semangat dan keberanian kepada para murid Yesus untuk menyaksikan nama-Nya,
memberitakan keadilan dan kebenaran kepada segala bangsa mulai dari Yerusalem, Yudea,
Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kisah Rasul 1:8). PB juga selalu menghubungkan Roh Kudus
dengan perubahan hati dan akal-budi manusia untuk mengasihi Allah (Matius 22:37)

POKOK BAHASAN : IV.1. KEHADIRAN ROH KUDUS DAN PEKERJAAN-NYA


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat percaya bahwa hasil pekerjaan Roh Kudus adalah
adanya persekutuan orang percaya yang terus menerus dipelihara-Nya.

Apakah yang dimaksud dengan kehadiran Roh Kudus dan pekerjaan-Nya ? Bagaimana
anak dapat mengerti dan menyatakan pekerjaan Roh Kudus atas diri dan hidupnya kepada orang
lain ? Itulah pergumulan kita dalam pokok bahasan ini.
Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri yang selalu berarti kuasa atau kekuatan Allah yang
dianugerahkan kepada manusia supaya manusia hidup dan mempermuliakan nama-Nya,
sehingga manusia yang hidup dari Roh Kudus akan nyata dalam perbuatannya yang dipenuhi
buah-buah Roh (Galatia 5:22-23). Roh Kudus menolong manusia untuk hidup dalam suasana
pembebasan (Efesus 1:13-14,17), pembaharuan hidup dan suka-cita.

61
Roh Kudus menjadikan kita milik Allah sebab nafas hidup kita berasal dari Allah. Roh
Kudus ada untuk menginsyafkan dunia terhadap dosa, kebenaran dan penghakiman, memimpin
orang percaya kepada kebenaran Allah, sebagai penghibur dan penolong dikala duka melanda,
kesedihan melingkupi hidup, kekurangan, peperangan, pertengkaran, konflik, permusuhan di
antara sesama manusia supaya ada pengampunan, damai dan persekutuan. Roh Kudus menolong
orang percaya untuk tugas kesaksian dan pelayanan di dalam dunia. Melalui Roh Kudus Allah
hadir dan berbicara di zaman ini (Matius 10:20; Kisah Rasul 2:2-4) maka terbentuklah
persekutuan orang-orang percaya yang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Persekutuan inilah yang disebut gereja. Itulah pokok bahasan yang hendak diajarkan dalam
beberapa minggu ke depan.

MINGGU KE-22
Sub Pokok Bahasan : KEPASTIAN KEHADIRAN ROH KUDUS
Bahan Alkitab : KISAH PARA RASUL 1 : 12 - 14
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah rasul-rasul menantikan kehadiran Roh Kudus
2. Menyebutkan apa yang dilakukan para rasul dalam penantian itu.
3. Menjelaskan bahwa persekutuan orang percaya bermula dari pengharapan akan janji
Roh Kudus.
4. Mengaku akan hidup dalam pengharapan janji-janji Tuhan.

MATERI PELAJARAN :
A. UNTUK GURU :
1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Peristiwa kenaikan Yesus ke Surga dalam Kisah Rasul 1:6-11 meninggalkan janji Yesus
kepada para murid-Nya yang harus dilakukan sambil menantikan datangnya Roh Kudus.
Bagaimana para rasul dengan setia menantikan janji Yesus inilah yang dicatat secara
sederhana dalam Kisah Rasul 1:12-14.
1.2. Dalam kisah penantian akan janji Yesus dalam Kisah 1:12-14, disebutkan bebarapa hal
mereka lakukan sebagai wujud ketaatannya, yaitu :
1) Para murid kembali dari bukit Zaitun ke Yerusalem sesuai janji Yesus.
2) Mereka semua berkumpul di ruang atas, tempat mereka tinggal. Mereka itu ialah :
Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan
Matius, Yakobus bin Alfeus dan Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus; beberapa
perempuan, serta Maria ibu Yesus dan saudara-saudara Yesus.
3) Yang mereka lakukan dalam masa penantian itu adalah : bertekun dengan sehati dalam
doa bersama-sama.
2. Renungan :
Dalam menjalani hidup pada masa kini, orang percaya dipanggil untuk tekun dan sabar
menantikan janji-janji Yesus yang pasti terwujud.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

62
4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)
5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Yesus terangkat ke Surga, para murid kembali ke Yerusalem.
6.2. Setelah tiba di kota, mereka naik ke ruang atas tempat mereka menumpang.
6.3. Mereka itu adalah ke-11 murid Yesus, para perempuan, Maria ibu Yesus dan saudara-
saudaranya.
6.4. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama.

B. UNTUK ANAK :
1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada remaja, bagaimana kisah Yesus terangkat ke Surga.
1.2. Pengasuh menceritakan kembalinya para murid Yesus ke Yerusalem untuk menantikan
janji Yesus.
1.3. Pengasuh menjelaskan apa yang dilakukan para murid, ketika menantikan janji Yesus ?
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup bertekun dalam doa.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)


3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)
4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melatih 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

63
MINGGU KE-23
Sub Pokok Bahasan : TERBENTUKNYA GEREJA
Bahan Alkitab : KISAH PARA RASUL 2 : 1 - 13
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah turunnya Roh Kudus dan pembentukan gereja pertama
2. Menjelaskan bahwa Roh Kudus telah datang dan bekerja dalam diri setiap orang.
3. Menjelaskan bahwa kesaksian adalah hasil pekerjaan Roh Kudus.
4. Menunjukan bentuk-bentuk kesaksian yang dapat ia lakukan sehari-hari.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan teks :
1.1. Dalam Perjanjian Lama hari raya Pentakosta (pentakosta dalam bahasa Yunani, asal kata
penta artinya lima puluh) dinamakan “hari raya tujuh minggu”, sebab dirayakan selama
tujuh minggu sesudah hari raya Paskah, yaitu peringatan keluarnya bangsa Israel dari
perbudakan di Mesir (Ulangan 16:9,10). Kedua hari raya ini, yaitu Paskah dan Pentakosta
adalah hari raya pengumpulan panen. Pada hari raya paskah dikumpulkanlah hasil panen
yang pertama untuk dipersembahkan kepada Tuhan, sedangkan pada hari raya
pentakosta yang dipersembahkan ialah roti yang dibuat dari gandum yang baru dipanen.
Itulah sebabnya hari raya pentakosta disebut juga “hari raya pengumpulan hasil panen”
(Keluaran 23:16). Pada perayaan pentakosta inilah semua orang Yahudi berkumpul
(2:1,5-11) dan pada saat itu terjadi peristiwa pencurahan Roh Kudus kepada para
pengikut Yesus dan kedua belas murid-Nya di Yerusalem.
1.2. Ada dua hal yang disampaikan dalam teks Kisah Rasul 2:1-13 terkait dengan pencurahan
Roh Kudus dan syarat menerima kuasa Roh Kudus, yaitu :
1) “Semua orang percaya berkumpul di satu tempat” (2:1). Perkumpulan atau
persekutuan semua orang percaya dengan Yesus didasarkan pada janji-Nya dalam
Kisah Rasul 1:4 dan 8 sebagai syarat mutlak bagi setiap orang percaya untuk
menerima kuasa Roh Kudus. Perkumpulan ini terjadi karena diperintahkan Yesus
dengan tujuan supaya orang percaya menerima kuasa Roh Kudus bagi kehidupan
dan pelayanannya. Roh Kudus dicurahkan tidak diluar persekutuan dengan Yesus
karena tujuan dan misi kehidupan orang percaya ada dalam kuasa dan pimpinan Roh
Kudus.
2) Bentuk dari pemberian kuasa Roh Kudus itu terdapat pada 2:2-4, yaitu :
a) Sementara orang percaya berkumpul tiba-tiba turunlah dari langit, yaitu suatu
bentuk pencurahan (penyiraman) suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang
memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Tiupan angin keras ini
tidak membuat kegaduhan seperti jika ada angin yang bertiup dengan
kencang dengan bunyi yang kuat. Tetapi suara itu tidak mengacaukan, tidak
menakutkan, tidak membawa dampak negatif, tetapi membawa keheranan
dan kemuliaan.
b) Tampaklah kepada mereka (orang-orang percaya melihat) bahwa ada lidah-
lidah seperti nyala api yang beterbangan dan hinggap pada mereka masing-
masing. Itulah kuasa Roh Kudus yang tercurah dan dapat disaksikan oleh
orang yang percaya. Roh itu membakar semangat untuk hidup bersekutu,

64
bersaksi dan melayani. Tidak ada seorangpun yang tidak mendapat kuasa
Roh Kudus karena bersekutu dengan Yesus.
c) Bahwa banyak orang mengerti apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat
Roh Kudus melalui orang percaya. Artinya bahwa pekerjaan Roh Kudus
adalah pekerjaan yang baik dan sistimatis, bukan pekerjaan yang tidak dapat
dimengerti dan membingungkan. Pekerjaan Roh Kudus selalu mendatangkan
pembaharuan, perubahan dan pemulihan hidup.

2. Renungan :
2.1. Sudahkah anda hidup dalam persekutuan dengan Yesus ? Itulah syarat mutlak mendapat
pencurahan Roh Kudus. Jika belum maka inilah saatnya untuk anda melakukannya.
2.2. Anda mau melihat mujizat Allah terjadi melalui diri anda ? Mintalah kuasa Roh Kudus
agar anda dapat menjadi saksi Tuhan yang membawa banyak orang kepada-Nya.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Ensiklopedi Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah,


Tafsiran Kitab Kisah Rasul

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika tiba hari pentakosta semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
6.2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah di mana mereka duduk.
6.3. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang betebaran dan hinggap
pada mereka masing-masing.
6.4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mulailah berkata-kata dalam bahasa-
bahasa lain, seperti yang diberikan Roh untuk mengatakannya, yaitu bahasa Persia,
Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia,
Mesir dan daerah-daerah Libia dan Kirene, orang Yahuda dan bukan Yahudi dari Roma,
orang Kreta dan orang Arab.
6.5. Waktu itu di Yerusalem berkumpul semua orang-orang ini, dan mendengar sendiri
bagaimana para rasul dapat berkata-kata dengan bahasa-bahasa mereka masing-masing.
Pada hal para Rasul adalah orang-orang Galilea. Banyak orang heran dan bertanya, apa
artinya ini ?

B. UNTUK ANAK :

1.Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada remaja tentang apa arti kata pentakosta ?
1.2. Pengasuh menjelaskan arti perayaan pentakosta (lihat penjelasan teks 1.1. di atas)
1.3. Pengasuh menceritakan kisah pentakosta di Yerusalem.
1.4. Pengasuh menjelaskan makna kisah pentakosta bagi terbentuknya gereja
1.5. Pengasuh meyakinkan remaja bahwa ia juga mendapat pencurahan kuasa Roh Kudus
tetapi dengan syarat harus selalu rajin bersekutu dan beribadah dengan Yesus setiap saat
dalam hidupnya.

65
2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Apakah tanda Roh Kudus dicurahkan ?
3.3. Maukah kamu menerima kuasa Roh Kudus dalam hidupmu ?

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 1:8a


“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,”

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

66
POKOK UTAMA : V. KERAJAAN ALLAH DAN HIDUP BARU
TUJUAN UMUM : Supaya remaja percaya bahwa Kerajaan Allah sudah datang dan menjadi
nyata dalam kehidupan dunia dengan kedatangan Yesus Kristus, Raja dan
Juruselamat dunia, yang membawa kebenaran, damai-sejahtera dan
kesukaan.

Ada dua hal yang hendak diajarkan melalui pokok ini yaitu : pengertian tentang Kerajaan
Allah dan bagaimana karakter dan sikap hidup sebagai anak-anak Kerajaan Allah.
1) Kerajaan Allah dipahami sebagai suatu keadaan hidup dimana Allah berkuasa dan merajai
kehidupan dunia dan manusia. Di dalam kekuasaan Allah itu manusia mengalami suasana
damai, sejahtera, keadilan, kebenaran, pengharapan, kasih dan seterusnya. Ketika Yesus
memulai pekerjaan-Nya di dunia ini, Ia berkata : “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah
sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Markus 1:15). Artinya bahwa situasi
dan kondisi Kerajaan Allah harus dibawa dekat dan menjadi bagian hidup manusia. Situasi
dan keadaan itu telah dimulai dengan kehadiran Yesus Kristus.
2) Kehadiran Kerajaan Allah dalam diri Yesus Kristus menuntut adanya situasi baru dengan pola
hidup dan tingkah-laku yang baru. Adanya pengertian baru dalam menjalani kehidupan
pribadi dan dengan sesama manusia yang sesuai dengan tuntutan etika Kerajaan Allah
sebagaimana diberitakan dalam Injil Matius pasal 5-7. Allah dalam Yesus Kristus telah
memberlakukan kuasa dan kehendak-Nya, karena itu manusia yang percaya kepada Yesus
dituntut untuk memahami dirinya sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Atas dasar itulah anak-
anak Kerajaan Allah hidup berdasarkan kasih dan kehendak Tuhan yang dinampakan melalui
karakter dan sikap hidup baru sesuai Injil Kristus.

POKOK BAHASAN : V.1. KERAJAAN ALLAH SUDAH DATANG DALAM YESUS KRISTUS
DAN TINGGAL DI ANTARA MANUSIA
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menyebutkan bahwa Kerajaan Allah sudah datang
dalam Yesus Kristus sebagai Raja dan Juruselamat, sebab itu remaja hendak
menyambut Kerajaan Allah dengan hidup sesuai kehendak Tuhan.

Kuasa dan kehendak Kerajaan Allah dapat dialami manusia ketika Yesus hadir dan bekerja
di dunia ini. Dalam Injil-Injil diberitakan tentang mujizat-mujizat yang diperbuat Yesus. Orang
sakit disembuhkan, orang kusta ditahirkan, orang lumpuh berjalan, orang mati dibangkitkan,
orang lapar diberi makan, Ia meneduhkan gelombang dan angin di danau, mengusir kuasa setan
bahkan mengampuni orang berdosa. Apa yang dibuat Yesus ini menjadi tanda dari hadirnya
Kerajaan Allah didalam hidup manusia.

67
MINGGU KE-24
Sub Pokok Bahasan : YOHANES PEMBAPTIS
Bahan Alkitab : MATIUS 3 : 1 - 12
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah tampilnya Yohanes Pembaptis.
2. Menyebutkan isi khotbah Yohanes pembaptis, pertobatan sebagai perubahan total
dari cara hidup lama kepada cara hidup yang sesuai kehendak Tuhan.
3. Menunjukan perubahan hidup yang perlu dilakukannya sebagai tanda pertobatan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Yohanes Pembaptis adalah bayi yang unik dalam PB, karena ia lahir ketika bapanya Imam
Zakharia dan ibunya Elisabeth telah lanjut usia dan tidak mungkin memperoleh anak.
Yohanes pembaptis hidup di padang gurun, mengenakan jubah bulu unta dan ikat
pinggang kulit (ay.4, bdn. I Raja.1:8) makananya ialah belalang dan madu hutan (ay.4,
bdn.Imamat 11:20-23). Yohanes Pembaptis diutus Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi
kedatangan Tuhan Yesus Kristus, Sang Mesias. Apakah yang dilakukan Yohanes sebagai
persiapan bagi kedatangan Yesus ? Itulah yang disampaikan dalam Matius 3:1-12.
1.2. Matius 3:1-12 berbicara tentang 3 hal, yaitu :
1) Ayat 1-6, merupakan isi khotbah Yohanes pembaptis, tentang pertobatan sebagai
perubahan total dari cara hidup lama kepada cara hidup yang baru sesuai kehendak
Tuhan.Pertobatan atau bertobat adalah sikap dan tindakan seseorang untuk merubah
cara hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan kepada cara hidup yang sesuai
dengan kehendak Tuhan dan berjanji dalam dirinya untuk tidak mengulangi kesalahan
itu lagi.
2) Ayat 7-10, merupakan teguran kepada para pemimpin agama dan orang Yahudi bahwa
menjadi keturunan Abraham bukan jaminan untuk memperoleh keselamatan.
Keselamatan terjadi jika mereka bertobat dan hidup menghasilkan buah bagi Kerajaan
Allah. Orang yang tidak bertobat disebut sebagai keturunan ular beludak dan pohon
yang siap ditebang dengan kapak murka Tuhan.
3) Ayat 11-12, memberitakan tentang pemilihan dan pemisahan Tuhan, yaitu : mereka
yang bertobat diselamatkan, tetapi bagi yang tidak bertobat akan dipisahkan lalu
dibakar, yaitu kena hukuman Tuhan.

2. Renungan :
Orang percaya adalah anak-anak Kerajaan Allah, yang dipanggil untuk hidup dalam
pertobatan dan menghasilkan buah dalam hidupnya yang memuliakan Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Injil Matius.

68
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun Yudea. Ia memakai jubah bulu unta dan ikat
pinggang kulit, dan makanannya adalah belalang dan madu hutan.
6.2. Yohanes pembaptis memberitakan : “Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”.
6.3. Yohanes inilah yang dimaksud dalam PL, oleh nabi Yesaya sebagai suara di panag gurun.
6.4. Yohanes menegur orang Farisi dan Saduki serta umat Yahudi supaya bertobat, mereka
disebutnya sebagai keturunan ular beludak dan pohon yang siap ditebang.
6.5. Yohanes juga menyatakan hukuman dan keselamatan dari Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tokoh Yohanes Pembaptis
1.2. Pengasuh menceritakan kisah tampilnya Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan
apa isi khitbahnya.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam pertobatan dan menjelaskan apa artinya
bertobat.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 3 : 2

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

69
MINGGU KE-25
Sub Pokok Bahasan : YESUS DIBAPTISKAN
Bahan Alkitab : MATIUS 3 : 13 – 17 (Yohanes 1 : 32 - 34)
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pembaptisan Yesus.
2. Menyebutkan arti firman Tuhan dalam kisah pembaptisan Yesus.
3. Menjelaskan beda arti baptisan Yesus, dengan baptisan dirinya.
4. Menunjukan perubahan hidup yang sesuai makna pembaptisannya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pembaptisan Yesus oleh Yohanes menunjukan kepada pengurapan dengan kuasa Roh
Kudus sebab Yesus adalah Raja dan Mesias atau Penyelamat yang berhak menerima
pengurapan untuk tugas-Nya di dalam dunia demi menyelamatkan manusia dari dosa.
Dalam teks ini Roh Kudus dilambangkan oleh seekor burung merpati.
1.2. Beberapa peristiwa ajaib yang menyertai pembaptisan Yesus adalah sebagai berikut :
1) Setelah Yesus keluar dari air, terlihat langit terbuka
2) Ada Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
3) Terdengarlah suara dari Sorga yang mengatakan : “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi,
kepada-Nya-lah Aku berkenan.”
1.3. Ada 3 makna pembaptisan Yesus, yaitu :
1) Yesus diurapi sebagai pemimpin umat Allah yang memimpin mereka kepada
keselamatan dan hidup kekal. Pengurapan Yesus sebagai Raja.
2) Ungkapan “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi” merupakan kutipan dari Mazmur 2:7,
sebagai formulasi pelantikan Raja oleh nabi di Israel. Yesus dibaptis sama artinya
dengan Yesus diurapi sebagai Raja alam semesta.
3) Ungkapan “kepada-Nya-lah Aku berkenan” merupakan kutipan dari kitab nabi Yesaya
42:1, merupakan nubuatan nabi Yesaya tentang hamba Tuhan yang dipilih Tuhan
untuk menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Melalui pembaptisan Yesus, Ia
dikukuhkan sebagai hamba Tuhan yang melayani umat-Nya dengan kasih setia Tuhan.

2. Renungan :
Kedatangan Yesus adalah untuk memerintah sebagai Raja dan Hakim dunia. Sudakah saudara
menyerahkan dirimu kepada Yesus supaya dipimpinnya hidupmu kepada kebenaran dan
hidup yang kekal ? Jangan tunggu, inilah waktu perkenaan Tuhan itu.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

70
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptiskan.
6.2. Yohanespun membaptiskan Yesus
6.3. Sesudah pembaptisan, Yesus segera keluar dari air.
6.4. Pada waktu itu, terlihat langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah turun seperti burung
merpati ke atas-Nya.
6.5. Terdengarlah suara dari Surga yang mengatakan : “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi,
kepada-Nya-lah Aku berkenaan”.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Yesus dibaptis oleh Yohanes.
1.2. Pengasuh menjelaskan 3 makna pembaptisan Yesus.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Yesus sebagai Raja hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 3 : 17b

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

71
MINGGU KE-26
Sub Pokok Bahasan : YESUS DICOBAI
Bahan Alkitab : MATIUS 4 : 1 – 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Yesus dicobai iblis di Padang Gurun.
2. Menyebutkan ketiga bentuk cobaan yang dialami Yesus.
3. Menyebutkan bentuk-bentuk cobaan yang dialaminya dalam hidup sehari-hari.
4. Mendiskusikan cara mengatasi cobaan yang dialaminya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Peristiwa pencobaan Yesus di padang gurun dalam Matius 4:1-11, merupakan masa
persiapan memasuki pekerjaan-Nya sebagai seorang Raja setelah Ia melewati masa
pentahbisaan raja pada baptisan di sungai Yordan oleh Yohanes.
1.2. Ada 3 jenis pencobaan yang dilalui Yesus, yaitu :
1) Ayat 3-4, pencobaan kekuasaan, dan hal makan dan minum di padang gurun. Bahwa
manusia hidup bukan dari makanan dan minuman jasmani, tetapi dari setiap firman
yang keluar dari mulut Allah.
2) Ayat 5-7, pencobaan di Bait Suci, yaitu pencobaan tentang kepercayaan. Apakah Yesus
taat akan hubungan-Nya sebagai Anak dengan Tuhan sebagai Bapa-Nya ?
3) Ayat 8-10, pencobaan di atas gunung, yaitu pencobaan kerajaan. Iblis seolah berkata
kepada Yesus, “akulah raja bumi ini”, tetapi Yesus berkata kepada iblis bahwa “Dia-lah
penguasa dunia dan alam semesta.

2. Renungan :
Kita sedang hidup dalam dunia yang penuh tantangan dan pencobaan, percayalah kepada
firman Tuhan dan lakukanlah kehendak Tuhan dalam hidupmu.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus dibawah oleh Roh ke padang gurn untuk dicobai oleh iblis.
6.2. Setelah berpuasa 40 hari dan 40 malam, akhirnya Yesus pun lapar.
6.3. Ada 3 kali iblis datang dan mencobai Yesus, yaitu :
1) Di padang gurun pada ayat 3-4,
2) Di atas bubungan Bait Suci pada ayat 5-7
3) Di atas gunung pada ayat 8-10
6.4. Yesus menang dalam pencobaan itu, lalu iblis meninggalkan Yesus, dan malaikat-malaikat
datang melayani Dia.

72
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan bahwa pencobaan di padang gurun adalah bagian dari masa
persiapan pekerjaan Yesus sebagai Raja Mesias.
1.2. Pengasuh menceritakan peristiwa pencobaan di padang gurun.
1.3. Pengasuh menjelaskan 3bmakna teologis pencobaan di padang gurun.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 4 : 10

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

73
MINGGU KE-27
Sub Pokok Bahasan : YESUS MEMBANGKITKAN ANAK MUDA DI NAIN
Bahan Alkitab : LUKAS 7 : 11 - 17
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, kehidupan Yesus membangkitkan anak muda di Nain.
2. Menguraikan bahwa Yesus datang memberikan kebangkitan dan hidup.
3. Menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Yesus merupakan tanda hadirnya
Kerajaan Allah yang membawa hidup yang damai dan suka-cita.
4. Menyatakan bahwa kuasa Kerajaan Allah memberikan pengharapan baginya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Nain adalah sebuah desa kecil di dataran Yizreel, letaknya beberapa km sebelah selatan
Nazaret (desa ini berbeda dari yang terdapat dalam kitab Yosua). Di kota Nain inilah Yesus
membuat mujizat membangkitkan seorang anak muda, anak tunggal seorang janda. Dalam
tradisi jika ada orang mati yang diusung ke luar kota untuk dimakamkan, maka semua
orang yang hendak memasuki kota harus berhenti dan balik mengikuti iring-iringan
jenazah tersebut. Dalam kisah ini justru Yesus melakukan hal yang terbalik dari tradisi kota
Nain. Yesus justru menghentikan rombongan jenazah tersebut, membangkitkan anak muda
itu lalu menyerahkannya kembali kepada ibunya, dan mereka kembali ke dalam kota
Nain. Hal ini terjadi karena Yesus berbelas kasihan ekepada ibu janda di Nain tersebut.
Menceritakan kisah Yesus membangkitkan anak muda di Nain.
1.2. Perasaan sedih yang dialami janda ini karena kematian, kini dalam nama Yesus dirubah
menjadi suka-cita dan damai sejahtera. Yesus berkuasa merubah hidup manusia dan
menjadikan mereka hidup dalam suka-cita dan damai sejahtera. Yesus merubah suatu
keadaan dan tradisi yang mematikan menjadi tradisi yang menghidupkan dalam damai-
sejahtera.
1.3. Tindakan Yesus membangkitkan anak muda di Nain, adalah :
1) Yesus melihat janda yang berduka-cita, tergeraklah hati-Nya oleh belas-kasihan
2) Yesus berkata kepada janda itu, “jangan menangis”
3) Yesus menghampiri usungan jenazah dan menyentuh-nya.
4) Yesus berkata (berfirman)kepada jenazah itu : “hai anak muda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah”. Maka bangkitlah orang muda itu.
5) Yesus menyerahkannya kepada ibunya

2. Renungan :
Kebangkitan anak muda di kota Nain disebabkan oleh kasih setia Yesus kepada ibu janda
yang sedang berada dalam duka-cita. Dalam kasih setia Tuhan manusia mengalami suka-cita
dan damai dalam kehidupan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

74
5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Perumpamaan Yesus, Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus pergi ke kota Nain bersama para murid-Nya dan orang banyak.
6.2. Setelah dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, ia anak muda seorang
janda di kota itu.
6.3. Yesus melihat janda itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
6.4. Yesus menghampiri usungan jenazah itu, lalu membangkitkannya dan menyerahkannya
kepada ibunya.
6.5. Semua orang ketakutan dan memuliakan Allah.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah kebangkitan anak muda di Nain.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna teologis dari langkah Yesus dalam kisah kebangkitan ini.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui kasih-setia Tuhan dalam hidupnya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

75
MINGGU KE-28
Sub Pokok Bahasan : HIDUP BARU SEBAGAI ANAK KERAJAAN ALLAH
Bahan Alkitab : MATIUS 5 : 1 - 12
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah, khotbah Yesus di bukit
2. Menyebutkan sembilan ucapan bahagia yang disampikan Yesus kepada para pengikut-Nya.
3. Menjelaskan ciri-ciri kehidupan baru berdasarkan ucapan bahagia Yesus.
4. Menyatakan, ciri-ciri kehidupan baru itu dapat berlaku bagi dirinya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Yesus sebagai Raja dari Kerajaan Allah, memulai pekerjaan-Nya dengan memanggil murid-
murid Nya dan kemudian mengajar mereka bersama-sama dengan orang-orang yang
mengikuti-Nya dan bersedia menjadi warga Kerajaan Allah. Matius 5:1-12 merupakan
bagian dari pengajaran atau khotbah Yesus di bukit. Isi dari pengajaran atau khotbah di
bukit adalah tentang orang-orang yang bagaimanakah yang dapat masuk Kerajaan Surga.
Diajarkan bahwa peraturan Kerajaan Surga lain sekali dengan kebiasaan yang terjadi dalam
kehidupan di dunia ini. Inilah yang disebut khotbah di bukit.
1.2. Setiap pengajaran Yesus tentang etika Kerajaan Surga itu dimulai dengan kata
“berbahagialah”. Kata ini tidak sama dengan bersuka-cita dan tidak sama pula dengan
bersenang hati, tetapi lebih dari itu lagi kekal. Semua yang dikatakan berbahagia oleh Yesus
adalah mereka yang bagi dunia tidak berarti, lemah dan tak berdaya bahkan yang
dimarginalisasikan dari hidup ini. Mereka itu adalah : yang miskin, yang berduka-cita, yang
lemah lembut, yang lapar dan haus akan kebenaran, yang mura-hatinya, yang suci hatinya,
yang membawa damai, yang dianiaya oleh sebab kebenaran, yang difitnahkan segala yang
jahat.
1.3. Makna teologis 9 syarat tersebut adalah : “orang yang miskin di hadapan Allah” artinya
merasa tidak mampu dan hanya bisa hidup karena dimampukan oleh Tuhan; “orang yang
hidupnya berduka-cita dihadapan Allah” artinya menyadari siapa dirinya yang berdosa
tetapi dikasihani Tuhan dan diselamatkan; “orang yang hidupnya lemah-lembut” artinya
hatinya penuh dengan damai sejahtera Allah; “orang yang lapar dan haus akan kebenaran”
artinya orang yang menolak untuk melakukan yang jahat; “orang yang mura hatinya”,
artinya kehidupannya penuh dengan kemurahan; “orang yang suci hatinya”, artinya
hatinya hanya sebagai tempat Yesus bertakhta; “orang yang suka membawa damai”,
artinya kehidupannya diselamatkan oleh Yesus untuk menjadi pembawa damai; “orang
yang dianiaya oleh sebab kebenaran”, artinya orang yang selalu mengalah demi kehidupan
yang benar;

2. Renungan :
Menjadi anak-anak Kerajaan Allah bukan terjadi secara biasa-biasa saja, tetapi membutuhkan
tekat, kemauan dan dengar-dengaran pada suara dan kehendak Yesus sebagai Raja dari
Kerajaan itu. Hiduplah seperti yang dikehendaki Raja dari Kerajaan Allah.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

76
4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Alah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika Yesus melihat banyak orang, naiklah Ia ke atas bukit, lalu mulai mengajar mereka.
6.2. Ada 9 pengajaran tentang kebahagiaan bagi mereka yang mau menjadi anak-anak
Kerajaan Allah (ayat 3-12), yaitu : yang miskin, yang berduka-cita, yang lemah lembut,
yang lapar dan haus akan kebenaran, yang mura-hatinya, yang suci hatinya, yang
membawa damai, yang dianiaya oleh sebab kebenaran, yang difitnahkan segala yang
jahat.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja : maukah mereka menjadi anak-anak Kerajaan Allah ?
Mengapa ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang syarat menjadi anak-anak Kerajaan Allah seperti yang
terdapat pada ayat 3-11.
1.3. Pengasuh menjelaskan makna teologis 9 syarat menjadi anak-anak Kerajaan Allah.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup menyatakan dalam hidupnya bahwa ia adalah
anak-anak Kerajaan Allah

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 5 : 9

77
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

78
MINGGU KE-29
Sub Pokok Bahasan : KERAJAAN ALLAH HADIR DALAM PELAYANAN YESUS
Bahan Alkitab : LUKAS 7 : 18 - 35
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pertanyaan Yohanes tentang siapakah Yesus.
2. Menyebutkan pelayanan dan mujizat Yesus menunjukan kehadiran Kerajaan Allah.
3. Menyebutkan cara menanggapi dengan benar dan keliru akan mujizat Tuhan.
4. Mengakui kehadiran Kerajaan Allah dalam hidupnya setiap hari.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Lukas 7:18-35 berbicara tentang 3 hal pokok, yaitu :
1.1. Ayat 18-23, tentang pernyataan Yesus atas dirinya sebagai Raja Mesias yang telah datang,
atas keraguan Yohanes Pembaptis terhadap diri Yesus. Yesus berkata bahwa apa yang telah
dilakukannya bagi orang-orang sakit yang mendapat kesembuhan dan roh-roh jahat diusir
dalam nama-Nya merupakan tanda dari kehadiran Kerajaan Allah.
1.2. Ayat 24-30, Yesus kembali menegaskan tentang siapakah Yohanes Pembaptis. Dia
hanyalah utusan Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan sang Raja Mesias,
yaitu Yesus Kristus.
1.3. Ayat 31-35, Yesus menegaskan tentang pekerjaan penyelamatan yang Ia lakukan sebagai
Raja Mesias.

2. Renungan :
Yesus adalah Raja Mesias, Ia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Kini Ia
menghendaki agar sebagai anak-anak Kerajaan Allah, kita juga ikut-serta menolong mereka
yang menderita kesakitan, kelemahan, kemiskinan dan mengusir roh-roh jahat supaya nama
Tuhan dipermuliakan dan kerajaan-Nya diperluas.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yohanes Pembaptis mengutus 2 orang muridnya kepada Yesus untuk menanyakan
siapakh Yesus ? Apakah Ia Mesias ?
6.2. Yesus menjawab mereka bahwa Ia-lah Mesias, hal itu dapat mereka saksikan dari semua
perbuatan mujizat Yesus (ayat 21-23)
6.3. Yesus menjelaskan tentang siapakah Yohanes Pembaptis dan apa tugasnya.
6.4. Yesus menjelaskan tentang pekerjaan-Nya.

79
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Yohanes menanyakan identitas Yesus.
1.2. Pengasuh menyebutkan 3 hal pokok yang dibicarakan dalam teks ini.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk tidak meragukan kuasa Yesus dalam hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Lukas 7 : 27

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

80
MINGGU KE-30
Sub Pokok Bahasan : HIDUP BARU DALAM PENGAMPUNAN
Bahan Alkitab : MATIUS 18 : 21 - 35
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah perumpamaan tentang pengampunan.
2. Menyebutkan bahwa pengampunan adalah tanda hidup baru sebagai anak Kerajaan.
3. Membagi pengalaman hidup tentang mengampuni dan tidak bisa mengampuni sesama.
4. Menyatakan sikap untuk mengampuni sesamanya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pengampunan atau mengampuni diterjemahkan dari kata Ibrani ns’ , dan kata Yunani
aphesisyang berarti membawa dosa dari si pendosa jauh dari padanya, atau berarti
membiarkan dosa pada masa lampau berlalu. Maksudnya bahwa Pengampunan atau
mengampuni berarti suatu sikap dan tindakan seseorang untuk membawa atau membuang
jauh-jauh kesalahan orang lain terhadap dirinya dan menerima dia sebagai sesama manusia
secara baru dalam hidup bersama.
1.2. Dalam konteks Matius 18:21-35, sikap dan tindakan pengampunan adalah ciri dari
kehidupan sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Setiap orang memiliki hutang dosa di hadirat
Tuhan, tetapi oleh belas-kasihan Tuhan, ia berkenan mengampuni manusia dan
memberikan keselamatan kepadanya. Karena itu siapa yang telah diampuni oleh Tuhan,
wajib mengampuni orang lain tanpa menuntut balas jasa. Barangsiapa tidak mengampuni
sesamanya, ia akan kena hukuman dan murka Tuhan.

2. Renungan :
Sudakah saudara mengampuni orang yang bersalah kepadamu ? Jika hal itu belum saudara
lakukan, lakukanlah sekarang sebagai anak-anak Kerajaan Allah supaya nama Tuhan
dimuliakan dalam hidup saudara.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Seorang raja hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
6.2. Dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang 10.000 talenta, ia tidak mampu
melunasinya, lalu raja memerintahkan untuk menjualnya beserta keluarganya.
6.3. Hamba ini sujud dihadapan raja dan memohon belas-kasihan, lalu raja membebaskan
dirinya dari hutangnya.
6.4. Hamba yang bebas ini pergi, dan menemui orang yang berhutang padanya dan
menjebloskan orang itu sampai hutangnya dilunasi.

81
6.5. Raja mendengar hal itu, lalu orang yang telah dibebaskan raja ini diserahkan kepada
algojo-algojo sampai ia melunasi hutrangnya.
6.6. Allah menghendaki anak-anak-Nya hidup saling mengampuni.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh meminta remaja menceritakan pengalamannya tentang hal mengampuni
sesamanya !
1.2. Pengasuh menjelaskan makna pengampunan menurut Alkitab.
1.3. Pengasuh menceritakan kisah pengampunan menurut Matius 18:21-35.
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup saling mengampuni.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Matius 18 : 35

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

82
POKOK UTAMA : VI. G E R E J A
TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa Gereja adalah persekutuan
orang-orang percaya yang dikuduskan, untuk bersaksi dan melayani dalam
dunia

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini terkait dengan pertanyaan “siapakah yang
dimaksud dengan gereja dan bagaimana cara gereja hidup ?”
Gereja berasal dari istilah Yunani kyriakos artinya dimiliki Tuhan dan sebutan Ibrani
qahal artinya perhimpunan umat Tuhan. Saptuaginta (Alkitab PL bahasa Yunani) menterjemahkan
istilah gahalkedalam bahasa Yunani ekklesiaatau synagoge. Ekklesia kemudian dipakai dalam PB
untuk menjelaskan tentang makna persekutuan gereja Tuhan. Ekklesia berarti saya memanggil
untuk keluar dari ……Jadi Gereja berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh
Allah supaya keluar dari kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru dalam
terang Yesus Kristus (Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah 15:41; Roma 16:16; I
Korintus 4:17; 7:17; 12: 28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22. Dalam rangka kehidupan gereja di
dunia ini maka ada tiga panggilannya (tripanggilan) yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian
(marturia), pelayanan (diakonia)
Gereja disebut persekutuan orang-orang percaya yang kudus, am dan rasuli. Gereja yang
kudus artinya gereja dikhususkan atau dipilih Tuhan dan dikhususkan-Nya untuk hidup menurut
maksud Tuhan. Tuhan punya rencana dengan gereja secara khusus. Gereja yang am artinya gereja
adalah milik semua orang (am artinya umum). Gereja ada demi yang lain dan bukan untuk
dirinya sendiri, Gereja ada untuk dunia dan kesulitannya. Gereja yang rasuli (apostolis) artinya
yang selalu menyadari dirinya sebagai utusan Kristus di dalam dunia, karena itu gereja harus
selalu ada demi pengutusannya ke dalam dunia.

POKOK BAHASAN : VI.1. GEREJA ADALAH PERSEKUTUAN ORANG-ORANG PERCAYA


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa Gereja adalah persekutuan
orang-orang percaya

Gereja berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah supaya keluar
dari kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru dalam terang Yesus Kristus
(Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah 15:41; Roma 16:16; I Korintus 4:17; 7:17; 12:
28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22. Dalam rangka kehidupan gereja di dunia ini maka ada tiga
panggilannya (tripanggilan) yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan
(diakonia).
Persekutuan adalah hakekat gereja dan identitasnya, artinya bahwa dimana ada gereja
atau jemaat disitu ada kehidupan dalam peresekutuan yang hidup saling mengasihi, saling
melayani dan hidup dalam solidaritas. Gereja ada demi yang lain dan bukan untuk dirinya
sendiri, Gereja ada untuk dunia dan kesulitannya. Artinya gereja selalu menyadari dirinya sebagai
utusan Kristus di dalam dunia, karena itu gereja harus selalu ada demi persekutuan hidup di
dalam dunia.
Konsep gereja sebagai persekutuan inilah yang hendak diajarkan kepada remaja dalam
beberapa minggu ke depan.

83
MINGGU KE-31
Sub Pokok Bahasan : KEHIDUPAN JEMAAT YANG PERTAMA
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 2 : 41 - 47
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah hidup jemaat yang pertama.
2. Menyebutkan ciri hidup jemaat yang pertama.
3. Membandingkan cirri hidup jemaat pertama dengan jemaatnya sekarang.
4.Menyatakan hendak mencari temannya untuk bersekutu bersama di Sekolah Minggu.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pembentukan jemaat pertama diawali dengan pemanggilan para murid oleh Yesus yang
berjumlah 12 orang sebagai rasul (Lukas 6:13), kemudian sampai kenaikan Yesus ke Surga
jumlah pengikut Yesus sebanyak 120 orang. Mereka inilah yang berkumpul tiap-tiap hari
menantikan datangnya Roh Kudus sesuai janji Yesus (Kisah Rasul 1: 4 dan 15). Selanjutnya
pada hari Pentakosta setelah pencurahan Roh Kudus, Petrus berdiri dan berkhotbah.
Akibat khotbah Petrus ini banyak orang menjadi percaya dan memberi dirinya dibaptis
sehingga jumlah mereka dari 120 orang bertambah hingga kira-kira 3000 jiwa. Artinya
ada penambahan jumlah jiwa yang percaya sebanyak 2980 orang (3000-120=2980
orang). Ke 3000 jiwa inilah yang membentuk jemaat pertama di Yerusalem.
1.2. Adapun cara hidup jemaat yang pertama di Yerusalem ini sebagaimana disebutkan pada
ayat 42-47, adalah :
1) Jemaat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
2) Jemaat selalu berkumpul untuk memecahkan roti (perjamuan kasih) dan berdoa.
3) Jemaat selalu bersatu, dan yang berkelebihan membagi kepunyaan mereka diantara
sesamanya dalam kasih sesuai keperluan tiap-tiap orang.
4) Dengan bertekun dan sehati, jemaat berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah;
memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama dengan
gembira dan tulus hati sambil memuji Allah.
1.3. Kehidupan jemaat seperti ini telah menjadi kesaksian bagi mereka yang belum percaya
kemudian menjadi percaya dan hendak mengambil bagian (koinonia) dan bersekutu
dalam jemaat pertama. Dasar persekutuan itu adalah jemaat disukai semua orang
sehingga Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.

2. Renungan :
Apakah saudara berkeinginan untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang tua dan
teman-teman. Jika saudara mau melakukannya, maka hiduplah seperti yang dilakukan oleh
jemaat pertama. Cobalah lakukan sekarang.

3. Metode : Cerita / Ceramah

4. Alat Peraga : Sketsa

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

84
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemaat pertama terbentuk dari orang-orang yang menerima perkataan Petrus pada
pentakosta. Jumlah jemaat itu bertamabah menjadi 3000 jiwa.
6.2. Jemaat ini bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti bersama.
6.3. Adapun cara hidup jemaat yang pertama di Yerusalem ini sebagaimana disebutkan pada
ayat 42-47, adalah :
1) Jemat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
2) Jemaat selalu berkumpul untuk memecahkan roti (perjamuan kasih) dan berdoa.
3) Jemaat selalu bersatu, dan yang berkelebihan membagi kepunyaan mereka
diantara sesamanya dalam kasih sesuai keperluan tiap-tiap orang.
4) Dengan bertekun dan sehati, jemaat berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah;
mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama dengan gembira dan tulus hati sambil memuji Allah.
6.4. Dasar persekutuan itu adalah jemaat disukai semua orang sehingga Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang terbentuknya jemaat pertama hingga jumla mereka menjadi
kira-kira 3000 jiwa.
1.2. Pengasuh menyebutkan dan menjelaskan cara hidup jemaat yang pertama.
1.4. Pengasuh menjelaskan akibat kehidupan seperti itu maka banyak orang yang percaya.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang tuanya dan
teman-temannya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 2 : 4

85
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

86
SKETSA
PEMBENTUKAN JEMAAT PERTAMA

1. Yesus memanggil 12 Rasul


(Lukas 6:13)

2. Sebelum hari pentakosta jumlah


pengikut Yesus bertambah menjadi 120
orang
(Kisah 1:4,15)

3. Pada hari pentakosta, khotbah Petrus, membuat


jumlah jemaat bertambah hingga 3000 jiwa
(Kisah 2:41)

4. Jemaat pertama terbentuk,


tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan
(Kisah 2:47)

CARA HIDUP JEMAAT PERTAMA :

1) Jemat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam


persekutuan.
2) Jemaat selalu berkumpul untuk memecahkan roti (perjamuan
kasih) dan berdoa.
3) Jemaat selalu bersatu, dan yang berkelebihan membagi kepunyaan
mereka diantara sesamanya dalam kasih sesuai keperluan tiap-tiap
orang.
4) Dengan bertekun dan sehati, jemaat berkumpul tiap-tiap hari
dalam Bait Allah; mereka memecahkan roti di rumah masing-
masing secara bergilir dan makan bersama dengan gembira dan
tulus hati sambil memuji Allah.

87
MINGGU KE-32
Sub Pokok Bahasan : CARA HIDUP JEMAAT
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 4 : 32 - 36
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah cara hidup jemaat.
2. Menyebutkan cara hidup jemaat yang dikehendaki Tuhan.
3. Membandingkan cara hidup jemaatnya sekarang dengan yang dikehendaki Tuhan.
4.Menyatakan hendak hidup dengan cara yang benar sesuai kehendak Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pada hari Pentakosta setelah pencurahan Roh Kudus, Petrus berdiri dan berkhotbah.
Akibat khotbah Petrus ini banyak orang menjadi percaya dan memberi dirinya dibaptis
sehingga jumlah mereka dari 120 orang bertambah hingga kira-kira 3000 jiwa. Artinya
ada penambahan jumlah jiwa yang percaya sebanyak 2980 orang (3000-120=2980
orang). Ke 3000 jiwa inilah yang membentuk jemaat pertama di Yerusalem.
1.2. Adapun cara hidup jemaat yang pertama di Yerusalem ini sebagaimana disebutkan pada
4:32-37, adalah sebagai berikut :
1) Jemaat hidup dalam sehati dan sejiwa.
2) Jemaat hidup dengan mempraktekan kepunyaan pribadi sebagai kepunyaan bersama.
3) Jemaat hidup dalam kasih-karunia yang melimpah.
4) Jemaat hidup dengan tidak mengalami kekurangan karena semuanya saling
memperhatikan.
5) Jemaat mempersembahkan miliknya bagi pekerjaan para rasul.
1.3. Kehidupan jemaat seperti ini telah menjadi kesaksian bagi mereka yang belum percaya
kemudian menjadi percaya dan hendak mengambil bagian (koinonia) dan bersekutu
dalam jemaat pertama. Dasar persekutuan itu adalah jemaat disukai semua orang
sehingga Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.

2. Renungan :
Apakah saudara berkeinginan untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang tua dan
teman-teman. Jika saudara mau melakukannya, maka hiduplah seperti yang dilakukan oleh
jemaat pertama. Cobalah lakukan sekarang.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :Sketsa Cara Hidup Jemaat Kristen (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Kumpulan orang yang percaya hidup sehati dan sejiwa di Yerusalem.
6.2. Ciri kehidupan jemaat pertama itu adalah :
1) Jemaat hidup dalam sehati dan sejiwa.

88
2) Jemaat hidup dengan mempraktekan kepunyaan pribadi sebagai kepunyaan bersama.
3) Jemaat hidup dalam kasih-karunia yang melimpah.
4) Jemaat hidup dengan tidak mengalami kekurangan karena semuanya saling
memperhatikan.
5) Jemaat mempersembahkan miliknya bagi pekerjaan para rasul.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar sketsa lalu menjelaskan kehidupan jemaat pertama di
Yerusalem.
1.2. Pengasuh menjelaskan cirri kehidupan jemaat pertama.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup seperti jemaat pertama.

2. Aktivitas :Rencanakan kunjungan ke jemaat tetangga untuk meningkatkan kehidupan


persekutuan diantara para remaja Kristen.

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

89
POKOK BAHASAN : VI.2. GEREJA YANG BERSAKSI DAN MELAYANI
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja memahami bahwa kehadiran Gereja adalah untuk
bersaksi dan melayani.

Gereja berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah supaya keluar
dari kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru dalam terang Yesus Kristus
(Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah 15:41; Roma 16:16; I Korintus 4:17; 7:17; 12:
28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22. Dalam rangka kehidupan gereja di dunia ini maka ada tiga
panggilannya (tripanggilan) yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan
(diakonia).
Panggilan untuk bersaksi dan melayani adalah hakekat gereja dan identitasnya, artinya
bahwa dimana ada gereja atau jemaat disitu ada kesaksian dan pelayanan yang dilakukan oleh
warga gereja terhadap sesamanya, sebab gereja adalah pekutuan yang hidup saling mengasihi,
saling melayani dan hidup dalam solidaritas. Gereja ada demi yang lain dan bukan untuk dirinya
sendiri, Gereja ada untuk dunia dan kesulitannya. Artinya gereja selalu menyadari dirinya sebagai
utusan Kristus di dalam dunia, karena itu gereja harus selalu ada demi kesaksian dan pelayanan di
dalam dunia.
Konsep gereja sebagai persekutuan yang bersaksi dan melayani inilah yang hendak
diajarkan kepada remaja dalam beberapa minggu ke depan.

90
MINGGU KE-33
Sub Pokok Bahasan : GEREJA DIPANGGIL UNTUK BERSAKSI
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 8 : 4 - 25
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah Filipus bersaksil di Samaria.
2. Menyebutkan salah satu tugas gereja adalah bersaksi dalam perkataan dan perbuatan.
3. Menyatakan mau bersaksi kmelalui kata-kata dan perbuatan sehari-hari.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Jemaat pertama yang tadinya berada di Yerusalem, kini mulai menyebar ke luar
Yerusalem, ke wilayah Yudea lainnya, yaitu ke Samaria dan sepanjang jalan ke Damsik di
Siria. Hal ini terjadi karena mulai waktu itu terjadi penganiayaan yang hebat terhadap
jemaat di Yerusalem (Kisah Rasul 8:1b). Para rasul pun tersebar ke daerah-daerah itu untuk
memberitakan Injil dan menguatkan iman orang-orang percaya pertama itu agar tetap
setia kepada Tuhan.
1.2. Filipus adalah seorang Yahudi berbahasa Yunani (helenisme), kemungkinan ia berasal dari
Sikhar (lihat kisah Perempuan Samaria dalam Injil Yohanes 4) dan ia salah seorang dari 7
diaken yang melayani orang miskin dalam jemaat pertama. Dikemudian hari ketika orang-
orang Krsisten terpencar karena penganiayaan, Filipus pun pergi ke Samaria dan
memberitakan Kristus ke manapun ia pergi, menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-
roh jahat dari orang-orang yang kerasukan.
1.3. Di Samaria ada seorang tukang sihir bernama Simon, tetapi ketika Filipus datang ke
Samaria, maka kekuatan sihir Simon dikalahkan oleh kesaksian Filipus tentang kekuasaan
Yesus. Orang-orang Samaria percaya dan meninggalkan ajaran sihir Simon lalu percaya
kepada Yesus. Tuhan memakai Filipus sebagai saksi-Nya di Samaria maka terbentuklah
jemaat Kristen di Samaria. Ketika Jemaat Yerusalem mendengar hal itu, mereka mengutus
Petrus dan Yohanes ke Samaria untuk melihat perkembangan kesaksian Filipus. Lalu Petrus
menumpangkan tangan ke atas Filipus lalu penuhlah ia dengan kuasa Roh Kudus sehingga
melalui Filipus, Injil Kristus terus diberitakan dalam masa penghambatan itu.

2. Renungan :
Tujuan kesaksian Kristen adalah supaya kuasa-kuasa setan dikalahkan dan banyak orang
dimenangkan bagi kemuliaan Kristus. Marilah kita bergandengan tangan untuk melawan kuasa
setan dalam hidup ini.

3. Metode : Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga : Peta Pelayanan Filipus ( Yerusalem – Samaria – Gaza )

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Kisah tokoh-tokoh unik dalam Alkitab;
Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

91
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika timbul penganiayaan terhadap orang-orang Kristen pertama, mereka tersebar ke
seluruh daerah itu sambil memberitakan Injil.
6.2. Filipus pergi ke kota Samaria dan memberitakan Injil, membuat mujizat dan tanda serta
mengusir setan.
6.3. Banyak orang menjadi percaya dan terbentuklah jemaat di Samaria.
6.4. Simon dan Yohanes datang dari Yerusalem dan memberkati Filipus sehingga ia penuh
dengan kuasa Roh Kudus.
6.5. Injil makin berani diberitakan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan keadaan penganiayaan yang dialami orang Kristen pertama.
1.2. Pengasuh menjelaskan bagaimana Filipus pergi ke Samaria dan bersaksi tentang Yesus.
1.3. Pengasuh menjelaskan kuasa Roh Kudus yang dimiliki Filipus sehingga ia berani bersaksi.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk bersaksi bagi Yesus.

2. Aktivitas : Merencanakan kesaksian bagi teman-teman yang belum percaya.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

92
MINGGU KE-34
Sub Pokok Bahasan : GEREJA DIPANGGIL UNTUK MELAYANI
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 6 : 1 - 7
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah tujuh orang dipilih unutk melayani orang miskin.
2. Menyebutkan salah satu tugas gereja adalah melayani.
3. Menyebutkan bentuk-bentuk pelayanan yang dapat dilakukan oleh gereja.
4. Menyatakan mau ikut melayani sebagai warga gereja.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kata “Rasul” berasal dari kata Yunani “apostolos” artinya “utusan”. Yang disebut rasul
dalam PB adalah 12 murid Yesus, yang kemudian setelah hari pentakosta mereka menjadi
utusan Allah untuk memberitakan Yesus Kristus kepada segala bangsa. Akibat dari
pelayanan dan pengajaran para rasul maka banyak orang menjadi murid dan pengikut
Yesus sehingga persekutuan jemaat semakin bertambah banyak. Tuntutan kebutuhan
pelayanan terhadap anggota jemaat pun semakin bertambah, sehingga jumlah mereka
yang hanya 12 orang dirasa tidak cukup lagi. Untuk itu diperlukan penambahan jumlah
orang yang melayani bersama para rasul.
1.2. Orang-orang percaya pertama itu terdiri atas berbagai latar-belakang sosial-budaya,
status, kelas sosial yang berbeda, suku, bahasa dan bangsa yang berbeda pula. Ada orang
kaya, ada orang miskin, ada para janda dan lain-lain. Akibatnya perhatian kepada orang
miskin dan para janda terbengkalai karena perhatian lebih pada pengajaran sebagai tugas
rasul. Untuk tugas pelayanan meja inilah maka para rasul menawarkan kepada jemaat
agar memilih 7 orang dari antara mereka untuk menjadi diaken (syamas/pelayan meja)
dengan syarat-syarat : orang yang terkenal baik, orang yang penuh dengan Roh, orang
yang memiliki hikmat dari Allah.Usul para rasul itu diterima oleh jemaat lalu mereka
memilih 7 orang Diaken sesuai dengan syarat tersebut. Ketujuh orang Diaken itu adalah :
Stevanus, Filipus, Prokorus, Nikanor, Timon, Permenas dan Nikolaus. Lalu diteguhkan
oleh para Rasul untuk melakukan tugas pelayanan kasih (diakonia) dengan
memperhatikan orang miskin, para janda dan sebagainya, sedangkan para Rasul tetap
melakukan tugas berdoa dan memberitakan Firman. Dengan demikian maka pekerjaan
pelayanan makin meluas, Firman Allah makin tersebar dan jumlah orang percaya di
Yerusalem terus bertambah.
1.4. Terlihat dari laporan teks Kisah Rasul 6:1-7 bahwa beberapa hal terjadi secara sistimatis
dalam hal pemilihan jabatan Diaken, yaitu :
1) Bertambahnya jumlah murid secara pesat sehingga timbullah konflik dalam
pelayanan karena adanya perbedaan konteks sosial-budaya anggota jemaat.
2) Untuk mengatasi konflik dan masalah pelayanan tersebut maka dilakukan analisis
terhadap fungsi jabatan Rasul dan keperluan pelayanan dalam rangka mengatasi
konflik pelayanan tersebut. Disimpulkan bahwa diperlukan jabatan khusus untuk
melayani, maka dipilihlah dari antara anggota jemaat yang berkonflik dan
bersungut-sungut itu 7 orang Diaken.
3) Tujuh orang Diaken yang dipilih harus memiliki syarat atau kriteria sesuai yang
ditentukan agar permasalahan dapat teratasi.

93
4) Sebelum menjalankan tugas pelayanannya, maka para Diaken itu diteguhkan
terlebih dahulu oleh para Rasul untuk menerima kuasa Roh Kudus. Kemudian
dilakukan pembagian tugas yang jelas antara tugas para Rasul dan tugas para
Diaken. Akibatnya pekerjaan pelayanan makin meluas, Firman Allah makin tersebar
diberitakan dan jumlah orang percaya di Yerusalem terus bertambah.

2. Renungan :
Jabatan apapun yang kita terima atau diberikan pada kita harus dilihat dalam rangka
pelayanan terhadap sesama manusia. Dalam konteks Sekolah Minggu, maka menjadi
Pengasuh adalah jabatan yang merupakan pilihan anda, tetapi juga karena anda dipilih oleh
Allah. Pakailah jabatan ini dengan baik, lihatlah apakah anda menjalankan kriteria sebagai
seorang Pengasuh ? Jika anda hidup seperti yang disyaratkan maka pelayanan anda pasti
berhasil, tetapi jika tidak maka sudah pasti anda akan gagal dalam melayani.

3. Metode Mengajar : Bercerita dan Tanya-Jawab

4. Alat Peraga : Gambar dan Papan Flanel

5. Buku Penuntun : Kamus Alkitab-Ensiklopedi, Sejarah Kerajaan Allah,


Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika jumlah murid bertambah, timbullah sungut-sungut diantara anggota jemaat Yahudi
berbahasa Yunani terhadap orang Yahudi berbahasa Ibrani tentang hal pembagian
kepada para janda yang diabaikan.
6.2. Kedua belas Rasul memanggil semua murid berkumpul dan menyampaikan tentang
ketidak-puasan mereka karena melalaikan pelayanan meja. Perlu ada orang yang
melayani meja secara khusus.
6.3. Tujuh orang dipilih oleh para murid sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
6.4. Tujuh orang dihadapkan kepada para Rasul untuk didoakan dan meletakan tangan di
atas mereka.
6.5. Firman Allah makin tersebar, jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak,
sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

B. UNTUK ANAK :

1.Kerangka Cerita :
1.1. Tempelkan gambar 7 orang Diaken lengkap dengan nama-namanya.
1.2. Pengasuh menyebutkan nama satu persatu Diaken lalu menunjuknya.
1.3. Pengasuh menceritakan tentang mengapa 7 orang Diaken itu dipilih.
1.4. Pengasuh menyebutkan kriteria atau syarat menjadi Diaken. Jelaskan bahwa mereka
dipilih karena mereka berkenan kepada Allah.
1.5. Pengasuh menceritakan kisah pemilihan itu (setelah dipilih, mereka didoakan oleh para
Rasul dan meletakan tangan atas mereka).
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk menyadari bahwa ia juga dapat dipilih Tuhan.

2. Aktivitas :
2.1. Menghafal nama tujuh orang Diaken.
2.1. Menggambar gedung gereja/rumah dalam lingkaran (lambang persekutuan).

94
3. Evaluasi :
3.1. Menyebutkan nama ketujuh orang Diaken yang dipilih untuk melayani.
3.2. Menyebutkan tugas dari tujuh orang Diaken tersebut.

4. Ayat Hafalan : Markus 10:45


Aku datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

95
POKOK BAHASAN : VI.3. GEREJA YANG BERDOA, BERIBADAH DAN
MEMBERITAKAN INJIL
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa gereja mempunyai tanggung-
jawab berdoa, beribadah, memberitakan Injil dan melaksanakan
sakramen.

Gereja berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah supaya keluar
dari kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru dalam terang Yesus Kristus
(Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah 15:41; Roma 16:16; I Korintus 4:17; 7:17; 12:
28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22. Dalam rangka kehidupan gereja di dunia ini maka ada tiga
panggilannya (tripanggilan) yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan
(diakonia).
Ciri dari kehidupan gereja yang benar adalah warga jemaatnya selalu berkumpul untuk
berdoa, beribadah dan memberitakan Injil. Inilah cara hidup yang dapat dilihat oleh banyak
orang, dapat dinilai dan kemudian mereka tertarik untuk “ambil bagian” dalam persekutuan
gereja Tuhan. Kehidupan seperti inilah yang kita sebut hakekat gereja dan identitasnya, artinya
bahwa dimana ada gereja atau jemaat disitu ada berdoa, beribadah dan memberitakan Injil.
Gereja ada demi yang lain dan bukan untuk dirinya sendiri, Gereja ada untuk dunia dan
kesulitannya. Artinya gereja selalu menyadari dirinya sebagai utusan Kristus di dalam dunia,
karena itu gereja harus selalu dalam doa, ibadah dan memberitakan Injil.
Konsep gereja sebagai persekutuan yang berdoa, beribadah dan memberitakan Injil inilah
yang hendak diajarkan kepada remaja dalam beberapa minggu ke depan.

96
MINGGU KE-35
Sub Pokok Bahasan : DOA : “DATANGLAH KERAJAAN-MU”
Bahan Alkitab : MATIUS 6 : 10a
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan doa “Bapa Kami” dengan benar.
2. Menyebutkan arti ungkapan “datanglah kerajaan-Mu” dalam doa ini.
3. Menyebutkan apa yang harus dipercaya sebagai warga gereja.
4. Menyatakan mau selalu berdoa dalam hidup.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pertama-tama harus dikatakan bahwa doa itu penting dalam hidup manusia.
Ada orang mengatakan bahwa “doa adalah nafas hidup orang percaya”. Artinya tanpa
doa, sebenarnya orang-orang percaya tidak menjalani kehidupan secara sempurna. Orang
yang tidak berdoa adalah orang yang tidak bernafas, atau ia sebenarnya mati secara rohani
walaupun ia hidup secara jasmani. Doa adalah “cara” manusia bergaul, berkomunikasi dan
berbicara dengan Tuhan. Dengan demikian, doa membuat manusia dekat ke hadirat
Tuhan. Melalui doa manusia mengalami kemuliaan dan kasih Tuhan. Melalui doa, manusia
menyatakan pergumulannya dan harapannya kepada Tuhan agar Tuhan menyatakan
kuasa-Nya dalam hidup orang yang berdoa.
1.2. “Doa Bapa Kami” yang dicatat dalam Injil Matius 6:9-13, merupakan contoh doa yang
diajarkan Tuhan Yesus sebagai bentuk doa yang benar dengan segala syarat. Dalam Matius
6:9, dikatakan bahwa “karena itu berdoalah demikian…”, inilah pengajaran Yesus tentang
“cara berdoa yang benar”. Dalam doa tersebut, diungkapkan oleh pendoa : “Datanglah
Kerajaan-Mu…”. Apakah arti ungkapan ini ?
1.3.Seruan : “datanglah Kerajaan-Mu” berisikan permohonan agar Allah membiarkan
pemerintahan dan kedaulatan-Nya (Yunani : basileia) senantiasa berlaku daam kehidupan
orang-orang percaya. Artinya orang percaya yang berdoa memohon campur tangan
Tuhan dalam kuasa-Nya berlaku dalam hidup manusia. Ada pengakuan tentang kuasa dan
kehendak Tuhan sajalah yang berlaku dalam hidup mereka yang berdoa demikian. Maksud
dari pengertian doa yang demikian adalah, doa bukanlah pertama-tama permohonan kita
agar kehendak kita yang terjadi, tetapi doa yang sebenarnya adalah memohon kehendak
Tuhan terjadi dalam rencana hidup kita dan jangan kehendak kita.
1.4. ( Baca juga Penjelasan Alkitab Minggu ke-10 Kelas Anak Tanggung 1)

2. Renungan :
Inilah saatnya kita mengevaluasi kehidupan doa kita dan cara berdoa kita kepada Tuhan.
Jangan memohon agar keinginan kita dikabulkan, tetapi doakanlah agar kehendak dan kuasa
Tuhan terjadi dalam kehidupan kita.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :Sketsa Doa Bapa Kami

97
5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus mengajar para murid-Nya tentang cara yang benar jika berdoa.
6.2. Demikianlah kata Yesus : “Jika kamu hendak berdoa, berdoalah demikian : ….”
6.3. “Bapa kami yang di Surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami; dan jangalah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan
dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)”

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempel Sketsa Doa Bapa Kami, lalu meminta remaja mengucapkan bunyi doa
Bapa Kami secara bersama.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna Doa dalam kehidupan orang percaya.
1.3. Pengasuh menjelaskan pengajaran Yesus tentang cara berdoa yang benar, itulah Doa Bapa
Kami.
1.4. Pengasuh menjelaskan makna ungkapan : “Datanglah Kerajaan-Mu”.
1.5. Pengasuh mengajak remaja untuk menyerahkan masa depan hidupnya kepada kuasa dan
kehendak Tuhan.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Mengucapkan Doa Bapa Kami.

98
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

99
SKETSA :
ISI DOA “BAPA KAMI”
(MATIUS 6:9-13)

1) Memuliakan nama Tuhan (ayat 9-10) :


 “Bapa kami yang di Surga”.
 “Dikuduskanlah nama-Mu”.
 “Datanglah Kerajaan-Mu”.
 “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Surga”.

2) Lima (5) Permohonan kehidupan (ayat 11-13a)


 Permohonan ke-1, tentang hal makanan :
“Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya”.
 Permohonan ke-2, tentang hal hidup dalam
pengampunan : “ampunilah kami akan kesalahan
kami ”.
 Permohonan ke-3, tentang hal mengampuni orang
lain : “seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami ”.
 Permohonan ke-4, tentang hal melepaskan diri dari
pencobaan hidup : “janganlah membawa kami ke
dalam pencobaan”.
 Permohonan ke-5 tentang hal jangan hidup dalam
kuasa kejahatan serta melakukan kejahatan :
“Lepaskanlah kami daripada yang jahat ”.

3) Membenarkan kuasa Tuhan (ayat 13b). Kebenaran


kuasa doa itu terungkap dalam kata-kata :
 “Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan”,.
 “dan kuasa”,
 “ dan kemuliaan sampai selama-lamanya”,
 “amin”.

100
MINGGU KE-36
Sub Pokok Bahasan : DOA : “JADILAH KEHENDAK-MU DI BUMI SEPERTI DI SURGA”
Bahan Alkitab : MATIUS 6 : 10b
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan doa “Bapa Kami” dengan benar.
2. Menyebutkan arti ungkapan “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga”.
3. Menyebutkan apa yang harus dilakukan sebagai warga gereja.
4. Menyatakan mau selalu hidup dalam kehendak Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. ( Baca Penjelasan Alkitab Minggu ke-35dan gunakan Sketsa-nya pada pelajaran minggu ini
)
1.2. “Doa Bapa Kami” yang dicatat dalam Injil Matius 6:9-13, merupakan contoh doa yang
diajarkan Tuhan Yesus sebagai bentuk doa yang benar dengan segala syarat. Dalam Matius
6:9, dikatakan bahwa “karena itu berdoalah demikian…”, inilah pengajaran Yesus tentang
“cara berdoa yang benar”. Dalam doa tersebut, diungkapkan oleh pendoa : “Jadilah
kehendak-Mu, di bumi seperti di surga …”. Apakah arti ungkapan ini ?
1.3.Seruan : “Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga”, berisikan permohonan si pendoa
supaya dalam kehidupan ini jangan kehendak dirinya yang terjadi, tetapi hidupnya
berlangsung menurut maksud dan kehendak Tuhan. Segala yang hendak terjadi dan di
alami di dunia ini hendaknya datangnya dari Tuhan di Surga. Kehendak Tuhan adalah
supaya manusia hidup dalam keselamatan, damai dan sejahtera. Hal ini hanya terjadi dari
kehendak Tuhan dan bukan rencana manusia.
1.4. ( Baca juga Penjelasan Alkitab Minggu ke-10 Kelas Anak Tanggung 1)

2. Renungan :
Inilah saatnya kita mengevaluasi kehidupan doa kita dan cara berdoa kita kepada Tuhan.
Jangan memohon agar keinginan kita dikabulkan, tetapi doakanlah agar kehendak dan kuasa
Tuhan terjadi dalam kehidupan kita.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :Sketsa Doa Bapa Kami

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus mengajar para murid-Nya tentang cara yang benar jika berdoa.
6.2. Demikianlah kata Yesus : “Jika kamu hendak berdoa, berdoalah demikian : ….”
6.3. “Bapa kami yang di Surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni

101
orang yang bersalah kepada kami; dan jangalah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan
dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)”

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempel Sketsa Doa Bapa Kami, lalu meminta remaja mengucapkan bunyi doa
Bapa Kami secara bersama.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna Doa dalam kehidupan orang percaya.
1.3. Pengasuh menjelaskan pengajaran Yesus tentang cara berdoa yang benar, itulah Doa Bapa
Kami.
1.4. Pengasuh menjelaskan makna ungkapan : “Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di
surga”.
1.5. Pengasuh meminta remaja untuk menyebutkan apa saja perbuatannya yang sesuai
kehendak Allah dan apa saja perbuatan yang tidak boleh dilakukannya karena tidak
sesuaiu dengan kehendak Allah.

2. Aktivitas : Menulis surat atau sms atau melalui facebook kepada teman-temannya supaya
mereka hidup dengan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Mengucapkan Doa Bapa Kami.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

102
MINGGU KE-37
Sub Pokok Bahasan : DOA : “BERIKANLAH KAMI PADA HARI INI MAKANAN
KAMI YANG SECUKUPNYA”
Bahan Alkitab : MATIUS 6 : 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan doa “Bapa Kami” dengan benar.
2. Menyebutkan arti ungkapan “berikanlah kami pada hari ini makanan kami
yang secukupnya”.
3. Menyebutkan apa yang harus dilakukan sebagai warga gereja.
4. Menyatakan mau selalu hidup dalam kehendak Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. ( Baca Penjelasan Alkitab Minggu ke-35dan gunakan Sketsa-nya pada pelajaran minggu ini
)
1.2. “Doa Bapa Kami” yang dicatat dalam Injil Matius 6:9-13, merupakan contoh doa yang
diajarkan Tuhan Yesus sebagai bentuk doa yang benar dengan segala syarat. Dalam Matius
6:9, dikatakan bahwa “karena itu berdoalah demikian…”, inilah pengajaran Yesus tentang
“cara berdoa yang benar”. Dalam doa tersebut, diungkapkan oleh pendoa : “Berikanlah
kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya …”. Apakah arti ungkapan ini ?
1.3. Permohonan : “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Ada 5
permohonan yang diajarkan Yesus melalui Doa Bapa Kami. Permohonan pertamanya
adalah tentang hal makanan : “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya”. Artinya bahwa Tuhan-lah pemilik segala yang ada di langit dan di bumi.
Karena itu mintalah apa yang diperlukan secukupnya saja hari ini. Jangan meminta lebih
banyak dari yang diperlukan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan dan
minuman datangnya daripada Tuahan, karena itu orang percaya dipanggil untuk tidak
hidup dalam keserakahan dan kekuatiran karena makanan dan minuman.
1.4. ( Baca juga Penjelasan Alkitab Minggu ke-10 Kelas Anak Tanggung 1)

2. Renungan :
Inilah saatnya kita mengevaluasi kehidupan doa kita dan cara berdoa kita kepada Tuhan.
Jangan memohon agar keinginan kita dikabulkan, tetapi doakanlah agar kehendak dan kuasa
Tuhan terjadi dalam kehidupan kita.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Sketsa Doa Bapa Kami

5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus mengajar para murid-Nya tentang cara yang benar jika berdoa.
6.2. Demikianlah kata Yesus : “Jika kamu hendak berdoa, berdoalah demikian : ….”

103
6.3. “Bapa kami yang di Surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami; dan jangalah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan
dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)”

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempel Sketsa Doa Bapa Kami, lalu meminta seorang remaja mengucapkan
bunyi doa Bapa Kami dengan benar.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna Doa dalam kehidupan orang percaya.
1.3. Pengasuh menjelaskan pengajaran Yesus tentang cara berdoa yang benar, itulah Doa Bapa
Kami.
1.4. Pengasuh menjelaskan makna ungkapan : “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami
yang secukupnya”.
1.5. Pengasuh mengajak remaja untuk tidak hidup dalam kekuatiran dan keserakahan karena
hal makan dan minum.

2. Aktivitas : Belajar membagi jajannya di sekolah dengan sesama temannya.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Mengucapkan Doa Bapa Kami.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

104
MINGGU KE-38
Sub Pokok Bahasan : SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS
Bahan Alkitab : MARKUS 1 : 9 – 11 (bandingkan : MATIUS 28:19–20; ROMA 6:3-4
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pembaptisan Yesus di Sungai Yordan.
2. Menyebutkan arti Sakramen Baptisan Kudus sebagai tanda hidup baru.
3. Menyebutkan bahwa konsekwensi baptisan nampak dalam praktek hidup baru.
4. Menyatakan hidup barunya dalam pergaulan tiap-tiap hari.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Sakramen artinya tanda yang kelihatan dari rahasia kekudusan Allah tetapi yang hendak
dinyatakan-Nya bagi hidup gereja-Nya sebagai suatu kasih-karunia. Melalui Sakramen,
Tuhan menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada manusia sebagai jaminan akan kasih-
karunia Allah bagi kehidupan dunia ini (Roma 6:25; Efesus 3:9; Kolose 1:25-26). Sakramen
dilaksanakan oleh gereja sebagai amanat atau perintah Tuhan (Matius 28:19-20; Lukas
22:15-20; II Korintus 11:23-26). GKI Di Tanah Papua mengakui 2 Jenis Sakramen, yaitu
:Sakramen Pembaptisan Kudus (Matius 28:19-20) dan Sakramen Perjamuan Kudus (Lukas
22:15-20; II Korintus 11:23-26). Pembaptisan dengan air sebagai tanda pertobatan. Ada 3
pengertian tanda pertobatan, yaitu : a) Pembersihan diri dan hidup dari segala kekotoran;
b) Penyejukan hati yang sarat dengan dosa supaya tetap setia; c) Penyegaran jiwa, agar
tetap teguh sebagai tempat berdiamnya Roh Kudus.
1.2. Pembaptisan Yesus oleh Yohanes menunjukan kepada pengurapan dengan kuasa Roh
Kudus sebab Yesus adalah Raja dan Mesias atau Penyelamat yang berhak menerima
pengurapan untuk tugas-Nya di dalam dunia demi menyelamatkan manusia dari dosa.
Dalam teks ini Roh Kudus dilambangkan oleh seekor burung merpati.Beberapa peristiwa
ajaib yang menyertai pembaptisan Yesus adalah sebagai berikut :Setelah Yesus keluar dari
air, terlihat langit terbuka; Ada Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya;
Terdengarlah suara dari Sorga yang mengatakan : “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-
Nya-lah Aku berkenan.”
1.3. Ada 3 makna pembaptisan Yesus, yaitu :
1) Yesus diurapi sebagai pemimpin umat Allah yang memimpin mereka kepada
keselamatan dan hidup kekal. Pengurapan Yesus sebagai Raja.
2) Ungkapan “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi” merupakan kutipan dari Mazmur 2:7,
sebagai formulasi pelantikan Raja oleh nabi di Israel. Yesus dibaptis sama artinya
dengan Yesus diurapi sebagai Raja alam semesta.
3) Ungkapan “kepada-Nya-lah Aku berkenan” merupakan kutipan dari kitab nabi Yesaya
42:1, merupakan nubuatan nabi Yesaya tentang hamba Tuhan yang dipilih Tuhan
untuk menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Melalui pembaptisan Yesus, Ia
dikukuhkan sebagai hamba Tuhan yang melayani umat-Nya dengan kasih setia Tuhan.

105
2. Renungan :
Kedatangan Yesus adalah untuk memerintah sebagai Raja dan Hakim dunia. Sudakah saudara
menyerahkan dirimu kepada Yesus supaya dipimpinnya hidupmu kepada kebenaran dan
hidup yang kekal ? Jangan tunggu, inilah waktu perkenaan Tuhan itu.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Markus.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Datanglah Yesus dari Nasaret di tanah Galilea ke sungai Yordan untuk dibaptis oleh
Yohanes.
6.2. Yohanespun membaptiskan Yesus dan sesudah pembaptisan, Yesus segera keluar dari air.
6.4. Pada waktu itu, terlihat langit terkoyak dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-
Nya.
6.5. Lalu terdengarlah suara dari Surga : “Engkau-lah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Mu-lah
Aku berkenaan”.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Yesus dibaptis oleh Yohanes.
1.2. Pengasuh menjelaskan 3 makna pembaptisan Yesus.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Yesus sebagai Raja dalam hidupnya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Markus 1 : 11

106
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

107
MINGGU KE-39
Sub Pokok Bahasan : SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS
Bahan Alkitab : LUKAS 22 : 14 – 23; I KORINTUS 11 : 23 - 32
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah perjamuan malam Yesus dengan para murid-Nya.
2. Menyebutkan unsur-unsur dalam perjamuan kudus dan artinya.
3. Menjelaskan arti Sakramen Perjamuan Kudus sebagai tanda ucapan syukur.
4. Menyatakan hidup dalam ucapan syukur.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Perjamuan Kudus adalah suatu jamuan/pesta makan dan minum yang dikhususkan Allah
untuk menyatakan kasih-Nya kepada manusia berdosa. Dalam perjamuan itu ada roti dan
anggur yang melambangkan tubuh dan darah Kristus. Dalam Matius 26:26, roti,
melambangkan tubuh Tuhan Yesus yang diserahkan, dipecahkan bagi pengampunan dosa;
Sedangkan dalam Matius 26:27-29, anggur, melambangkan darah Tuhan Yesus yang
tertumpah demi menebus dosa manusia. Ada 2 hakekat dari perjamuan kudus, yaitu : 1.
Sebagai perayaan ucapan syukur (Keluaran 20:17; Matius 26:26-29; II Korintus 5:18; Efesus
2:14; Kisah Rasul 2:46; I Korintus 15:17); dan ke-2. Sebagai perayaan persekutuan dengan
Yesus dalam Roh Kudus (I Korintus 10:14-17; Roma 8:1-30); dan ke-3. Merupakan
prototype dari perayaan dalam kerajaan Allah (Matius 26:29; Markus 14:25; Yesaya 25:6-
9; Matius 8:11; Lukas 13:28; Lukas 14:133. Dasar dilaksanakannya Sakramen Perjamuan
Kudus oleh gereja adalah : KELUARAN 12:17; MATIUS 26:26-29; MARKUS 14:22-25;
LUKAS 22:15-20; I KORINTUS 11:23-25.
1.2. Perjamuan paskah Yesus dengan para murid dalam Lukas 22:14-23 dilakukan untuk
memperingati paskah keluaran dari Mesir dan Hari raya Roti tidak beragi. Dalam perayaan
itu, setiap keluarga mempersembahkan dan menyantap domba korban, makan roti tidak
beragi dan minum anggur. Kemudian orang tua menceritakan kisah keluarnya orang Israel
dari tanah perbudakan di Mesir. Kini ketika Yesus merayakan hal itu, Ia bukan
menceritakan kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir, tetapi Ia mengajarkan tentang
kematian-Nya yang digambarkan dalam pesta paskah Israel, sebagai korban domba paskah
bagi keselamatan dunia dan manusia.

2. Renungan :
Kematian Yesus Kristus adalah pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan
hukuman kekal. Percayalah kepada Tuhan Yesus, serahkanlah hidupmu kepada-Nya dan
jadikanlah Dia, Tuhan dan Penguasa hidupmu.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Injil Lukas
dan Tafsiran Surat Korintus.

108
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika tiba saatnya, pada hari raya Paskah orang Yahudi, Yesus duduk makan dengan
para murid-Nya.
6.2. Yesus menyatakan kerinduannya untuk makan paskah hari ini yang terakhir kalinya.
6.3. Yesus melayani perjamuan paskah tersebut :
1) Ayat 17-18, Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikan kepada para
murid-Nya untuk meminumnya.
2) Ayat 19-20, Ia mengambil roti, mengucap syukur lalu memecahkannya dan
memberikan kepada mereka.
3) Yesus mengajar mereka tentang makna roti dan anggur.
6.4. Yesus menjelaskan apa yang akan terjadi setyelah perjamuan ini.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah perjamuan paskah Yesus dengan para murid-Nya.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna sakramen Perjamuan Kudus.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Yesus sebagai Raja dalam hidupnya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

109
MINGGU KE-40
Sub Pokok Bahasan : IBADAH YANG TIDAK DIKEHENDAKI TUHAN
Bahan Alkitab : AMOS 5 : 21 - 27
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan arti ibadah dan unsur-unsur dalam ibadah menurut kitab Amos.
2. Menyebutkan ciri ibadah yang tidak dikehendaki Tuhan.
3. Menilai bentuk-bentuk ibadah yang mereka ikuti selama ini.
4. Menyatakan mau hidup dan beribadah dengan benar.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pengertian “ibadah” dalam Alkitab sangat luas, tetapi konsep asalnya baik dalam PL
maupun PB sama, yaitu “pelayanan”. Kata yang digunakan untuk menyebut ibadah
sebagai suatu pelayanan dalam PL adalah avoda dan dalam PB adalah latreia. Sedangkan
cara pelaksanaan ibadah dalam bentuk sembahan disebut dalam PL : hisytakhawa dan PB
: proskuneo. Ibadah dalam konsep ini adalah sikap dan tindakan seseorang untuk
menyembah Tuhan dalam bentuk pelayanan kepada-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.
1.2. Nabi Amos menegur umat Israel karena ibadah yang mereka lakukan tidak sesuai dengan
kehendak Tuhan. Ibadah Israel terkait erat dengan perbuatan keadilan di tengah hidup
bermasyarakat. Orang yang beribadah dan rajin membawa korban persebahan kepada
Tuhan, haruslah juga melakukan perkara-perkara keadilan dalam hidupnya.
1.3. Ibadah yang salah dan tidak berkenan kepada Tuhan akan kena hukuman dan murka
Tuhan.

2. Renungan :
Sudakah saudara beribadah dengan benar di hadapan Tuhan ? Beribadah berarti menyembah
dan melayani menurut kehendak Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Kitab Amos.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Orang Israel tidak beribadah dengan benar lagi (ay.25-26).
6.2. Nabi Amos diutus Tuhan untuk menegur bangsa Israel, karena mereka beribadah dengan
cara yang tidak benar.
6.2. Ayat 21-23 menyatakan bagaimana Tuhan menolak semua bentuk ibadah Israel.
6.3. Ayat 24, Tuhan menyatakan bahwa ibadah yang benar harus diwujudkan dalam
perbuatan keadilan dan kebenaran.
6.4. Setiap ibadah yang tidak benar akan kena hukuman dan murka Tuhan.

110
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya padaremaja : apa yang mereka pahami tentang ibadah ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang makna ibadah dalam Alkitab.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang mengapa Tuhan menolak ibadah Israel ?
1.4. Pengasuh mengajak remaja untuk beribadah dengan benar.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :(disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

111
MINGGU KE-41
Sub Pokok Bahasan : GEREJA MELAWAN KETIDAK-ADILAN
Bahan Alkitab : AMOS 5 : 7 - 9
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan makna keadilan menurut kitab Amos.
2. Menyebutkan sifat/karakter manusia yang hidup dalam keadilan.
3. Menyebutkan sifat/karakter manusia yang hidup dalam ketidakadilan.
4. Menyebutkan contoh bentuk ketidak-adilan yang berlangsung di Tanah Papua.
5. Menyatakan mau melawan ketidak-adilan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Adil atau keadilan dalam masyarakat modern berarti keadaan diperlakukan dengan baik,
dihargai dan dihormati. Dalam Alkitab, arti adil atau keadilan lebih dari itu. Kata adil atau
keadilan dari kata Ibrani PL, mispat dan tsedaqaartinya tindakan pembelaan Allah bagi
orang-orang yang layak menerimanya. Dalam PB, istilah adil atau keadilan diterjemahkan
dari kata Yunani dikaiosuneartinya keadaan dibenarkan dari kesalahan sehingga ia
mengalami keutuhan dan kesejahteraan hidup dari Tuhan kepada seseorang untuk
menerimanya. Keadilan dan kebenaran semacam ini melampaui segala akal dan pikiran
manusia.
1.2. Tuhan menolak ibadah Israel karena mereka tidak melakukan keadilan dan kebenaran
dalam hidup. Ada banyak bentuk perbuatan hidup yang adil dan bentuk hidup yang tidak
adil. Coba saudara diskusikan bersama para remaja untuk menemukan makna keadilan
yang sesungguhnya.

2. Renungan :
Pernakah saudara berpikir untuk melakukan keadilan dan kebenaran bagi sesamamu selama
hari-hari hidupmu ? Lakukanlah sekarang.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Kitab Amos.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Orang Israel tidak beribadah dengan benar lagi (Amos 5:25-26).
6.2. Nabi Amos diutus Tuhan untuk menegur bangsa Israel, karena mereka beribadah dengan
cara yang tidak benar.
6.3. Nabi Amos memberitakan firman Tuhan untuk melawan ketidak adilan (5:7-9)

112
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada remaja : apa yang mereka pahami tentang keadilan atau berlaku
adil ?
1.2. Pengasuh meminta remaja menuliskan perbuatan yang adil dan perbuatan yang tidak adil.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang makna keadilan menurut Alkitab.
1.4. Pengasuh menyebutkan hukuman Tuhan karena perbuatan ketidak-adilan.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam keadilan.

2. Aktivitas :Kunjungan pelayanan ke LP/Penjara.

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Amos 5 : 24

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

113
MINGGU KE-42
Sub Pokok Bahasan : GEREJA YANG BERTUMBUH
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 1 : 6 - 8
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan kisah pekabaran Injil dan bertumbuhnya Gereja (GKI Di Tanah Papua).
2. Menyebutkan faktor-faktor pendukung pertumbuhan gereja.
3. Menyebutkan faktor-faktor penghambatan pertumbuhan gereja.
4. Mendiskusikan konteks gereja saat ini dan bagaimana pertumbuhannya selanjutnya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kisah Rasul 1:6-8 berisikan “konsep Yesus tentang pemulihan keadaan manusia melalui
pelayanan gereja”. Bahwa dengan kuasa dan tuntunan Roh Kudus, pekerjaan pemulihan
kehidupan manusia dilakukan oleh Tuhan melalui pelayanan gereja-Nya. Salah satu
keadaan pemulihan yang dilakukan oleh Roh Kudus bagi masyarakat Papua terjadi sejak
tahun 1805 hingga sekarang ini.
1.2. RANGKUMAN SEJARAH PI DI TANAH PAPUA TAHUN 1855-1956
1) PERIODE SEBELUM TAHUN 1855
Pada masa ini, penduduk Papua terdiri atas kira-kira 270 suku dan 253 bahasa, hidup
berkelompok berdasarkan suku, marga dan bahasa yang membentuk 114ampong. Mereka
hidup saling bermusuhan, berperangan dan menyembah berhala (animism/dinamisme).
Orang Papua punya banyak berhala untuk disembah sebagai dewa/tuan bagi hidup dan
keselamatan, untuk perang dan menjaga musuh, berburu, menangkap ikan, melakukan
perjalanan perang dan pengayauan. Hidup dalam kegelapan dan dosa serta orang tidak
dapat mengasihi orang lain.
Pada awal tahun 1800-an Bapak Gossner di Jerman membuka Sekolah Alkitab untuk
mendidik pemuda-pemuda Jerman supaya diutus ke negeri-negeri kekafiran di Asia dan
Afrika, termasuk ke Tanah Papua. Di Sekolah Alkitab inilah, Carl Willem Ottow dan
Johann Gottlob Geissler dididik menjadi utusan Injil ke Tanah Papua.Yang menjadi tujuan
pengutusan Ottow dan Geissler adalah Tanah Papua
2) PERIODE TAHUN 1855-1862, MASA PERINTISAN DAN PENANAMAN INJIL, Bag I.
Ottow dan Geissler tiba di pantai pulau Mansinam pada hari minggu pagi, hari zending,
tanggal 5 Pebruari 1855 dari Ternate dengan menggunakan kapal milik sultan Tidore,
“kapal sekunar Ternate”, mereka berdoa : “DENGAN NAMA TUHAN KAMI
MENGINJAK TANAH INI ”.Tidak ada seorang Papua pun yang menyambut keduanya.
Mereka sendirian, penduduk Mansinam hanya melihat dari dalam hutan di kejauhan
dengan ketakutan.Tahun 1857 Geissler tinggal dan kerja di Mansinam, sedangkan Ottow
pindah ke daratan Manokwari dan tinggal di Kwawi. Tanggal 9 November 1862, Ottow
meninggal dunia karena sakit di Kwawi. Pada nisan di atas kuburnya di Kwawi tertulis :
“Berbahagialah mereka yang percaya, meskipun tiada 114ampon”.
3) PERIODE TAHUN 1863-1907 (MASA PERBAIKAN DAN PENANAMAN INJIL – Bag. II
Masa ini datanglah utusan zending dari Belanda, yaitu UZV (Utrechtse Zendings
Vereninging), tiba di Manokwari tanggal 18 April 1863. Rombongan itu adalah : Pdt.J.L.
van Hasselt, Pdt.Klassen dan Pdt.Otterspoor. Dikemudian hari datang pula utusan tukang

114
kayu G.L. Bink (kemudian hari diteguhkan sebagai Pendeta), Pdt. Kamp dan Pdt. Ruys.
Ada pendeta tukang untuk mengajar masyarakat pertukangan, ada pendeta pertanian
untuk mengajar masyarakat pertanian, dan ada pendeta pedagang untuk mengajar
masyarakat berdagang. Ada 18 tenaga zending yang bekerja di Papua, tetapi dari jumlah
ini : 6 orang meninggal dunia, 3 orang dipulangkan karena sakit, 3 orang diberhentikan
karena tidak tahan, 3 orang dipindahkan ke daerah lain karena tidak bertahan kerja di
Papua. Hanya ada 3 orang saja yang sanggup bekerja karena taat dan setia.Sudah 25 tahun
bekerja, hanya 22 orang saja yang percaya kepada berita Injil dan di baptis.
4) PERIODE TAHUN 1907-1924 (MASA PERLUASAN PEKABARAN INJIL)
Ada pemuda Yan Ayamseba di Pulau Roon yang bermimpi tentang rumah emas.
Akibatnya banyak 115ampong minta guru supaya Injil diberitakan dan sekolah didirikan.
Didatangkanlah para guru dari Ambon dan Sanger untuk bekerja di 115ampong-kampung
Tahun 1855-1906, Injil dikabarkan hanya di Manokwari, tetapi sejak tahun 1907 Injil di
kabarkan ke luar Manokwari, sampai ke 6 tempat, yaitu : ke Barat sampai di Sorong, ke
Utara sampai di Supiori dan Biak, ke Selatan sampai di FakFak, 115ampon arah Timur
sampai di Jayapura, Nimboran dan Sentani.Tahun 1908 Injil tiba di Maudosi-Supiori
kemudian ke Biak; tahun 1910 Injil menetap di Metudebi-(Tobati) Jayapura; tahun 1911
Injil dibawa ke pulau-pulau Podena dan Wakde di Sarmi; tahun 1913 Injil tiba di Sorong-
Raja Ampat; tahun 1916 Injil sampai di Demta; 1924 Injil masuk ke Genyem kemudian ke
Kemtuk Gresi. Lalu ke Sentani melalui Berap; Tahun 1924 Injil menetap di Serui.Untuk
menjawab kebutuhan tenaga guru dan penginjil, maka tahun 1917 dibuka Sekolah Guru di
Mansinam supaya ada guru untuk mengajar penduduk Papua di 115ampong-kampung.
5) PERIODE TAHUN 1924-1942 (MASA PEMBENTUKAN RESORT-RESORT)
Luasnya wilayah kerja dan tantangan bagi zending, maka dibentuklah wilayah-wilayah
strategis berdasarkan budaya yang disebut Resort.Sebelum perang dunia kedua (PD.II)
terdapat 11 Resort, yaitu : Resort Holandia (Jayapura) berpusat di Genyem; Resort Sarmi
berpusat di Sarmi; Resort Yapen Waropen berpusat di Serui; Resort Biak Timur, Selatan,
Barat berpusat di Kota Biak; Resort Supiori dan Biak Utara berpusat di Korido; Resort Miei
(teluk Wondama) berpusat di Miei; Resort Manokwari berpusat di Kwawi; Resort Sorong
Raja Ampat berpusat di Doom; Resort Inanwatan berkedudukan di Inanwatan; Resort
Babo; Resort FakFak dan Kaimana berpusat di FakFak.Tahun 1930 ada krisis ekonomi
dunia (masa malaise) maka Resort FakFak-Kaimana diserahkan kepada Gereja Protestan
Maluku (GPM), dan Resort Kepala Burung (Ayamaru, Aifat, Aitinya – A3) diserahkan
kepada Zending Menonit, lalu kemudian hari Resort ini dikembalikan kepada GKI.
6) PERIODE TAHUN 1942-1946 (MASA PENGUJIAN DAN PENCOBAAN)
Ada perang dunia ke-2, Jepang menguasai Indonesia dan Papua. Petugas zending (orang
Belanda) dianggap musuh Jepang, sehingga diasingkan dari Papua.Jemaat-jemaat yang
sudah dibangun kehilangan para guru dan pemimpin zending karena perang dan kejahatan
Jepang.Pekerjaan zending terhenti, hanya ada para penatua dan guru-guru yang bertahan
untuk memimpin jemaat-jemaat mengenal Tuhan.
7) PERIODE TAHUN 1946-1956 (MASA PEMBANGUNAN KEMBALI MENUJU GEREJA
MANDIRI)
Pekerjaan PI terus dilanjutkan dengan membuka daerah-daerah baru seperti Mamberamo
tahun 1953. Pengalaman untuk membangun kembali karya PI dan berdirinya gereja
mandiri sebagai hasil PI. Kepercayaan untuk memimpin diberikan oleh zending kepada
anak-anak pribumi Papua (sebelumnya tidak). Pendeta, Guru jemaat, Guru Injil dan Guru
dipersiapkan oleh zending melalui sekolah pendeta (dibuka di serui tahun 1954), sekolah
penginjil (di Ransiki), sekolah guru dan kursus guru jemaat (dibuka di Serui).

115
Disiapkan rancangan tata gereja untuk gereja mandiri. Dilaksanakan ProtoSynode tahun
1954 di Serui dan didirikan pula Sekolah Teologia di Serui tahun 1954
Dilaksanakan Synode Umum yang pertama pada tanggal 20-28 Oktober 1956 di Jayapura.
Dalam Synode Umum inilah GKI Di Tanah Papua berdiri sebagai gereja mandiri tanggal 26
Oktober 1956, sesudah 101 tahun pekerjaan PI di Tanah Papua.Ketika GKI berdiri terdapat
131.409 orang lebih warga jemaat.
(dikutip dari rangkuman tulisan “Sejarah PI di Tanah Papua” oleh ; Pdt.G.M.Wutoy dan
Pdt.J.Hallatu, untuk keperluan pembinaan jemaat GKI Di Tanah Papua)

2. Renungan :
Pekerjaan pemulihan Tuhan melalui gereja-Nya berjalan dari waktu ke waktu, menggunakan
orang-orang yang berbeda, tetapi dengan maksud Tuhan yang sama, yaitu menyelamatkan
manusia untuk hidup dalam terang kasih Tuhan. Sekarang melalui GKI Di Tanah Papua, Tuhan
hendak memulihkan kehidupan masyarakat-Nya. Saudara juga dapat dipakai Tuhan sebagai
alat pemulihan ini.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah GKI Di Tanah Papua; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Sebelum Yesus terangkat ke Surga, Ia mengajarkan para murid-Nya tentang pemulihan
yang akan dilakukan Tuhan melalui persekutuan orang-orang percaya (gereja-Nya).
6.2. Bukan hanya pada masa lalu Tuhan bekerja melalui Jemaat Pertama di Yerusalem, tetapi
pada masa kini Dia bekerja melalui GKI Di Tanah Papua.
6.3. Beginilah Tuhan bekerja memulihkan Tanah Papua sejak tahun1855 secara bertahap,
yaitu :
1) Tahap 1, tahun 1855-1862
2) Tahap 2, tahun 1863-1907
3) Tahap 3, tahun 1907-1924
4) Tahap 4, tahun 1924-1946
5) Tahap 5, tahun 1946-1956
6.4. Ada banyak tantangan, tetapi Tuhan terus bekerja dalam Roh Kudus untuk menguatkan
pekerja gereja-Nya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang gerakan pemulihan yang disampaikan Yesus kepada para
murid-Nya, lalu enjelaskan bahwa gerakan it uterus hingga kini.
1.2. Pengasuh menceritakan bagaimana Tuhan memulihkan Tanah Papua sejak tahun 1855
sampai tahun 1956 melalui sejarah gereja GKI.
1.4. Pengasuh bertanya : gerakan pemulihan macam apakah yang sedang dikerjakan Tuhan
saat ini ?

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

116
3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Kisah Rasul 1 : 8

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

117
POKOK UTAMA : VII. KERAJAAN ALLAH DAN HIDUP BARU
TUJUAN UMUM : Supaya remaja dapat menjelaskan bahwa hidup baru sebagai anak-anak
Kerajaan Allah menuntut kreatifitas yang dipimpin oleh Roh Kudus.

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini terkait dengan dua hal yaitu : pertama,
pemahaman tentang Kerajaan Allah, dan kedua, mengenaikarakter dan sikap hidup sebagai anak-
anak Kerajaan Allah.
Pertama-tama harus dikatakan bahwaKerajaan Allah dipahami sebagai suatu keadaan
hidup dimana Allah berkuasa dan merajai kehidupan dunia dan manusia. Di dalam kekuasaan
Allah itu manusia mengalami suasana damai, sejahtera, keadilan, kebenaran, pengharapan, kasih
dan seterusnya. Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya di dunia ini, Ia berkata : “Waktunya telah
genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Markus 1:15).
Artinya bahwa situasi dan kondisi Kerajaan Allah harus dibawa dekat dan menjadi bagian hidup
manusia dimana keadaan ini dimulai dengan kehadiran Yesus Kristus.
Hal kedua adalah bahwa, Kerajaan Allah menuntut adanya situasi baru dengan pola
hidup dan tingkah-laku yang baru, adanya pengertian baru dalam menjalani kehidupan pribadi
dan dengan sesama manusia yang sesuai dengan tuntutan atau etika Kerajaan Allah sebagaimana
diberitakan dalam Injil Matius 5-7. Artinya bahwa hidup manusia bisa berlaku dengan benar jika
Allah memberlakukan kuasa dan kehendak-Nya, karena itu manusia dituntut untuk memahami
dirinya sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Bahwa atas dasar itulah maka anak-anak Kerajaan
Allah dituntut untuk hidup berdasarkan kasih dan kehendak Tuhan yang dinampakan melalui
karakter dan sikap hidupnya atau yang disebut hidup baru.

POKOK BAHASAN : VII.1. HIDUP YANG BERTANGGUNG JAWAB


TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menjelaskan artinya hidup bertanggung-jawab
sebagai warga kerajaan Allah (orang Kristen).

Hidup yang bertanggung-jawab merupakankarakter atau sikap hidup anak-anak Kerajaan


Allah. Bertanggung-jawab berarti melakukan kehendak kehendak Yesus dengan tidak
menyimpang ke kanan atau ke kiri. Dasarnya ialah bersedia dengan senang hati dan taat
mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup dan mau setiap saat dibimbing oleh Roh Tuhan.
Manusia pada dasarnya tidak memiliki sifat bertanggung-jawab, karena itu hidup yang
bertanggung-jawab adalah buah Roh yang lahir dan nyata dalam hidup anak-anak Kerajaan
Allah.Mengapa demikian ? Anak-anak duniawi tidak memiliki sifat atau karakter hidup
bertanggung-jawab, sebaliknya anak-anak Kerajaan Allah dituntut untuk memiliki sifat
bertanggung-jawab dalam semua pekerjaan.
Bagaimana bisa melakukannya ? Itulah pelajaran yang hendak diajarkan pada beberapa
minggu ke depan.

118
MINGGU KE-43
Sub Pokok Bahasan : MENGEMBANGKAT BAKAT (TALENTA)
Bahan Alkitab : MATIUS 25 : 14 - 30
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1.Menceritakan riwayat orang-orang terkenal yang mengembangkan
bakatnya secara maksimal. (Barakh Obama / Boas Salosa)
2. Menjelaskan bahwa ia juga mempunyai bakat atau talenta yang
diberikan Tuhan, dan harus dikembangkan.
3. Bersyukur kepada Tuhan untuk bakat atau talenta yang dimilikinya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Matius 25:14-30 berbicara tentang 3 hal pokok, yaitu :
2.1. Ayat 14-15, berbicara tentang apa dan bagaimana Kerajaan Surga. Sama dengan seorang
tuan memberikan kepercayaan hartanya, dalam bentuk talenta kepada hamba-hambanya.
Ada kepercayaan dan ada harta atau talenta.Talenta adalah ukuran timbangan seberat
3000sykal sama dengan 34 kg. Dalam PB adalah suatu ukuran jumlah uang yang sangat
besar nilainya, yaitu 6000 dinar (mata uang Romawi, 1 dinar sama dengan upah kerja
sehari). Di Indonesia upah kerja sehari adalah rp.100.000x6000=600.000.000.
Artinya KS sama artinya dengan Allah mempercayakan harta-Nya, kekuasaan-Nya,
kehendak-Nya, kemuliaan-Nya, berkat-berkat dan anugerah-Nya kepada orang-orang yang
ia pilih dan terima menjadi hamba hamba-Nya.Tuhan begitu percaya para hambanya
untuk mengelola hartanya. Tuhan begitu menghargai para hamba-Nya sehingga
mempercayakan harta milik-Nya itu.Dengan demikian para hamba yang dipercayakan itu
adalah orang-orang pilihan-Nya, orang-orang dekat-Nya, bahkan orang-orang yang
dipekerjakan-Nya sehingga mereka menerima kehidupan, kesejahteraan dan masa depan
hanya dari Allah saja.KS terkait dengan kepercayaan Allah kepada manusia untuk
memelihara dan melabakan harta-Nya di dalam dunia.
2.2. Hal kedua terdapat pada ayat 16-18, berbicara tentang berapa besar/banyaknya talenta
yang dipercayakan kepada para hambanya ? Hal itu terkait dengan ukuran pemberian sang
tuan. Ada yang mendapat 5 talenta , ada yang mendapat 2 talenta, dan ada yang hanya
mendapat 1 talenta. Tidak ada yang tidak mendapat kepercayaan itu. Tidak ada yang
diabaikan dalam pemberian kepercayaan itu. Semua hambanya dibagikannya hartanya
sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dari teks ini ternyata digambarkan tentang
karakter dan apa yang mereka buat terhadap kepercayaan tuan itu.Artinya bahwa Tidak
ada satu orang beriman tidak mendapat perhatian dan kepercayaan dari Allah.
panggilannya untuk mendapat kepercayaan dari Allah bagi pelayanan ini.
2.3. Hal ketiga pada ayat 19-30 berbicara tentang konsekwensi dari kepercayaan dan
tanggung-jawab ini adalah yang setia akan diberkati dan ditambahkan kepadanya perkara-
perkara besar, tetapi yang tidak setia, malas dan tidak jujur akan dibuang dari hadirat
Allah.

119
2. Renungan :
3.1. Ada kepercayaan dan tanggung-jawab yang diberikan Tuhan kepada setiap orang untuk
memuliakan Tuhan. Apakah kita sadar akan hal itu ?Tidak ada orang yang tidak dapat
kepercayaan. Semuanya dapat. Sekecil apapun Allah memberikannya kepada kita. Itu yang
hendak dievaluasi hari ini.
3.2. Hal kedua, adalah berapa besar kepercayaan dan tanggung-jawab itu ? Sudakah anda setia
melakukannya ? apakah anda taat dan jujur ?
3.3. Hal ketiga, Apapun juga yang ada pada kita akan diambil oleh Tuhan, jika kita tidak setia,
tetapi jika kita setia, Dia akan memberikan eperkara-perkara besar kepada kita tidak sama
dengan yang ditawarkan dunia ini.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Perumpamaan Yesus; Tafsiran Injil Matius

6. Ringkasan Cerita :
1.1. Seorng tuan hendak ke luar negeri, ia memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan
hartanya kepada mereka.
1.2. Seorang mendapat 5 talenta, 2 talenta dan yang lainnya 1 talenta.
1.3. Yang mendapat 5 talenta melabakannya menjadi 10, yang 2 menjadi 4, tetapi yang 1
talenta dikuburkannya.
1.4. Tuan itu pulang dan meminta tanggung-jawab ketiganya, yang 5 dan 2 talenta mendapat
perkara yang lebih besar, sedang yang 1 talenta dihukumnya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menanyakan pada remaja apa hobi, bakat atau talentanya, bagaimana ia
menggunakan bakat hobi atau talentanya ? Siapakah yang memberikan talenta itu ?
Pengasuh mencontohkan orang-orang berbakat : Barakh Obama atau Boas Salosa.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah tuan dan talentanya.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk menggunakan talentanya secara bertanggung-jawab.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :I Korintus 1 : 5

120
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

121
MINGGU KE-44
Sub Pokok Bahasan : KERAJAAN ALLAH HADIR DALAM HUBUNGAN YANG BAIK
Bahan Alkitab : MAZMUR 133
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menceritakan siapa orang-orang yang paling akrab dalam hidupnya.
2. Menjelaskan tempat mana keakraban itu dimulai dan terjadi dalam hidup.
3. Menjelaskan keakraban menyatakan kehadiran Kerajaan Allah.
4. Menyatakan untuk hidup dalam hubungan baik dengan siapa saja.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Mazmur 133:1-3 berbicara tentang 3 hal terkait dengan hal rukun atau kerukunan yang
dibangun oleh Tuhan, yaitu :
2.1. Ayat 1, berkata bahwa “rukun itu indah”.Kata “rukun” itu berarti suatu keadaan hidup
antara dua orang atau dua kelompok orang secara bersama dalam keberagaman dan
keperbedaan, atau suatu kehidupan yang dibangun bersama dalam konteks keperbedaan.
Rukun bukanlah satu ragam yang menuntut sama dalam segala hal, tetapi bagaimana
menerima keperbedaan dalam kasih Tuhan. Rukun itu indah karena menerima perbedaan
untuk hidup bersama.
2.2. Hidup rukun itu sesuai kehendak Allah, sebagaimana disampaikan pada ayat 2.Mengapa
kerukunan digambarkan sebagai minyak urapan seorang Imam Besar ? Karena dalam
minyak urapan itu, Tuhan menyatakan sikap-Nya bahwa Ia berkenaan kepada yang
diurapi-Nya. Minyak urapan biasanya dipakai untuk melantik, mentahbiskan dan
mengesahkan atau mengkhususkan seseorang menjadi milik Allah. Urapan biasanya
dilakukan kepada imam, raja, nabi atau pribadi yang berkenan kepada Tuhan. Minyak
urapan yang diberikan kepada Harun begitu melimpahnya sehingga meleleh ke jubahnya,
urapan Tuhan melindungi Harun, memberkati Harun dan membuat dia kuta dalam
pelayanan Tuhan. Harun berkenan kepada Tuhan.Minyak adalah lambang suka-cita,
lambang ketentraman, lambang penyucian, lambang penyembuhan.
2.3. Pada ayat 3, kerukunan akan membawa berkat yang digambarkan sebagai embun yang
turun dari gunung Hermon ke gunung Sion, begitulah Tuhan memberikan berkat-Nya
kepada orang-orang percaya yang rukun dalam hidup mereka. Ayat ini berbicara tentang
dua bentuk berkat, yaitu : Berkat ada di tangan Tuhan dan Berkat Tuhan akan diberikan
kepada mereka yang rukun dalam hidupnya.

2. Renungan :
Kerukunan dalam hidup orang-orang beriman akan menghasilkan berkat Tuhan bagi banyak
orang. Belajarlah untuk hidup bersama dengan orng lain.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Ensiklopedia Alkitab; Tafsiran Kitab Mazmur.

122
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Hidup rukun adalah ciri hidup orang-orang percaya.
6.2. Mazmur 133:1-3 berbicara tentang 3 hal terkait dengan hal rukun atau kerukunan yang
dibangun oleh Tuhan, yaitu :
1) Hidup rukun itu indah (ayat 1)
2) Hidup rukun itu sesuai dengan kehendak Tuhan (ayat 2)
3) Hidup rukun mendatangkan berkat (ayat 3)

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menanyakan pengalaman hidup remaja : siapa saja yang menjadi teman
akrabnya, bagaimana mempertahankan keakraban itu ?
1.2.Pengasuh menjelaskan makna hidup rukun menurut Mazmur 133:1-3
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam hubungan baik dengan siapa saja.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Mazmur 133 : 1

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

123
MINGGU KE-45
Sub Pokok Bahasan : MEMELIHARA HIDUP
Bahan Alkitab : I KORINTUS 6 : 12 - 20
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menjelaskan apa arti “hidup”.
2. Menjelaskan bentuk-bentuk hidup yang bertanggung-jawab dan yang tidak
bertanggung-jawab.
3. Menyatakan untuk hidup bertanggung-jawab terhadap kesehatan dirinya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Akitab :
1.1. Percabulan adalah bentuk-bentuk perbuatan dosa seksual dengan menggunakan seluruh
potensi diri untuk memuaskan keinginan daging dan hawa nafsunya. Percabulan selalu
terkait dengan hubungan seksual yang dilakukan dengan perempuan-perempuan dursila,
yang memperdagangkan dirinya untuk kepuasan nafsunya dan nafsu orang lain.
1.2. Jemaat di Korintus dinasehati untuk jangan menyerahkan diri dan hidupnya kepada
percabulan. Nasehat ini disampaikan karena masyarakat Korintus mempraktekan hidup
dalam percabulan sebagai suatu budaya masyarakat yang dianggap baik dan biasa-biasa
saja. Jemaat harus hidup tidak seperti budaya percabulan, tetapi jemaat harus sadar bahwa
tubuhnya telah diselamatkan, gunakanlah tubuh untuk kemuliaan Tuhan.

2. Renungan :
Gunakanlah tubuhmu untuk kemuliaan Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Tafsiran Surat Korntus

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemaat di Korintus dinasehati untuk menggunakan tubuhnya untuk kemuliaan Tuhan.
6.2. Karena tubuh telah diselamatkan, maka harus digunakan untuk kemuliaan Tuhan.
6.3. Dosa percabulan selalu menghantui hidup manusia.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menanyakan pada remaja tentang apa yang mereka pahami tentang dosa
percabulan, berikan contoh. Mengapa orang melakukan dosa percabulan ?
1.2. Pengasuh menjelaskan alasan mengapa orang percaya harus menggunakan tubuhnya
untuk kemuliaan Tuhan.
1.3. Pengasuh mengingatkan anak akan bahaya dosa percabulan pada masa kini.

124
2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :I Korintus 6 : 18

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

125
MINGGU KE-46
Sub Pokok Bahasan : ORANG PERCAYA DITENGAH PEMBAHARUAN
Bahan Alkitab : WAHYU 21 : 1 - 8
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan penglihatan langit baru dan bumi baru.
2. Menyebutkan bentuk-bentuk pembaharuan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menjelaskan bahwa pembaharuan hidup yang baik adalah kehendak Allah.
4. Menyatakan mau dalam pembaharuan Allah.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Dalam penglihatan Yohanes sebelumnya, Allah telah mengalahkan Iblis (Wahyu pasal 1-
20). Yohanes kini melihat Allah menciptakan langit baru dan bumi baru (Wahyu pasal 21).
1.2. Adapun konsep pembaharuan alam semesta yang dikerjakan Allah digambarkan dalam
Wahyu 21:1-7, yaitu :
1) Ada langit baru dan bumi baru yang dijadikan Tuhan (yang lama sudah berlalu)
2) Ada kota kudus, Yerusalem baru turun dari surg (bandingkan bentuknya dalam Wahyu
21:9-27).
3) Ada suara yang berkata : “Kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan
diam bersama-sama mereka. Mereka menjadi umat-Nya dan Dia menjadi Allah-nya”.
4) Keadaannya adalah : air mata mereka dihapus dan maut tidak ada lagi, tidak ada lagi
perkabungan, ratap-tangis dan duka-cita, orang yang haus akan diberi minum oleh
Tuhan dari mata air kehidupan, orang percaya akan menjadi pemenang karena Dia-lah
Allah-nya.
1.3. Dalam masa pembaharuan alam ini, Tuhan menghukum orang-orang yang tidak percaya,
orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala, dan semua pendusta akan mendapat bagian dalam
lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang. Itulah kematian yang kedua.

2.Renungan :
Allah sedang melakukan pekerjaan pembaharuan bagi seluruh alam semesta. Dia kehendaki
agar setiap orang percaya dibaharui hidupnya supaya menjadi pembaharui dalam dunia ini.
Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan, jadilah kuat oleh kasih-karunia Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Menggali Isi Alkitab; Tafsiran Kitab Wahyu.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ada langit baru dan bumi baru.
6.2. Kota kudus dan Yerusalem Baru turun dari surga, dari Allah.

126
6.3. Kemah Allah ada di tengah-tengah manusia
6.4. Kesusahan manusia dihapuskannya (ayat 4-7)
6.5. Orang-orang jahat kena hukuman Tuhan (ayat 8)

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah pembaharuan alam seperti dicatat dalam Kitab Wahyu 21:1-
8.
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang pembaharuan alam semesta yang sedang dikerjakan Tuhan
dan hukuman Tuhan terjadi bagi mereka yang hidup dalam dosa (ayat 8).
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam pembaharuan yang dikerjakan Tuhan dalam
hidupnya.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :Wahyu 21 : 3

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

127
POKOK BAHASAN : VII.2. HIDUP DALAM MASA-MASA ADVENT
TUJUAN KHUSUS : Supaya remaja dapat menjelaskan makna minggu-minggu advent sebagai
masa penantian akan kedatangan Yesus Kristus serta masa raya natal
sebagai kesempatan untuk membagikan suka-cita natal dengan mereka
yang menderita.

Masa raya advent adalah suatu masa selama empat minggu sebelum masa raya natal,
tanggal 24 Desember (malam hari kejadian/kelahiran Tuhan), 25 dan 26 Desember (hari
pemberitaan dan penyaksian Kejadian Tuhan I/II). Ada 4 minggu masa raya Advent.
Apa dan mengapa kita merayakan masa advent sebelum memasuki masa raya natal ?
Kata Advent berasal dari kata Latin, “adventus ” artinya “penantian ”. Penantian ini terkait
dengan datangnya seorang yang berkuasa dan sangat berharga dalam hidup mereka yang
menantikannya. Dalam masa penantian ini, ada hal yang perlu disiapkan agar kedatangan dia
yang dinantikan itu tidak dikecewakan. Ada prasyarat dari mereka yang menantikannya, jangan
membuat dia kecewa dan murka pada mereka yang menantikannya.
Apakah yang harus disiapkan pada masa penantian itu ? Natal bukanlah peringatan
kelahiran Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia (sebagai seorang bayi), tetapi natal di zaman
ini, berarti menantikan kedatangan seorang Raja dan Hakim dunia. Karena itu natal memiliki
makna ganda : sebagai peringatan syukur kelahiran Yesus di kandang Betlehem, dan kesiapan
untuk kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai Raja dan Hakim dunia. Apakah kita sudah siap
untuk ikut dalam perayaan Sang Raja itu ? Bagaimana cara mempersiapkannya ?
Mazmur 24 menyampaikan kepada kita tentang 2 hal, yaitu :
1) Tuhan disebut sebagai Raja Kemuliaan. Dia-lah yang mempunyai dunia dan kita yang hidup
dalamnya. Dia yang menciptakan, memelihara dan melindungi kita, karena itu ketika Ia mau
datang kepada kita dan kita hendak bertemu dengan Dia dalam Bait-Nya yang kudus, Ia
menetapkan syarat bagi pertemuan kita dengan Dia.
2) Syarat menurut Mazmur 24 adalah : “Siapakah yang boleh naik ke Gunung Tuhan ?” atau
Syarat apa yang diperlukan untuk datang kepada Tuhan ? : setiap orang yang mau datang
kepada Tuhan haruslah yang bersih tangannya, murni hatinya, tidak menyerahkan diri pada
penipuan, tidak bersumpa palsu, orang yang mau bertanya tentang kehendak Tuhan, dan
mencari Tuhan dalam hidupnya.

128
MINGGU KE-47 (MINGGU ADVENT 1)
Sub Pokok Bahasan : BUAH YANG SESUAI DENGAN PERTOBATAN
Bahan Alkitab : LUKAS 3 : 7 - 9
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menyebutkan pemberitaan Yohanes Pembaptis sebagai tuntutan pembaharuan hidup
untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus.
2. Menjelaskan pembaharuan yang perlu diakukan oleh pribadi, gereja maupun
masyarakat untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus.
3. Menyatakan mau hidup dalam pertobatan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Yohanes Pembaptis adalah bayi yang unik dalam PB, karena ia lahir ketika bapanya Imam
Zakharia dan ibunya Elisabeth telah lanjut usia dan tidak mungkin memperoleh anak.
Yohanes pembaptis hidup di padang gurun, mengenakan jubah bulu unta dan ikat
pinggang kulit (bdn. I Raja.1:8) makananya ialah belalang dan madu hutan (bdn.Imamat
11:20-23). Yohanes Pembaptis diutus Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan
Tuhan Yesus Kristus, Sang Mesias. Apakah yang dilakukan Yohanes sebagai persiapan bagi
kedatangan Yesus ? Itulah yang disampaikan dalam Lukas 3:7-9.
1.2. Lukas 3:7-9 berbicara tentang 3 hal, yaitu :
1) Ayat 7, merupakan isi khotbah Yohanes pembaptis, tentang hukuman Tuhan bagi
mereka yang hidup tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Perbuatan jahat itu
digambarkan seperti keturunan ular beludak. Teguran ini ditujukan kepada para
pemimpin agama dan orang Yahudi bahwa menjadi keturunan Abraham bukan
jaminan untuk memperoleh keselamatan. Keselamatan terjadi jika mereka bertobat
dan hidup menghasilkan buah bagi Kerajaan Allah
2) Ayat 8, merupakan panggilan untuk bertobat, masih ada waktu bagi pertobatan itu.
3) Ayat 9, memberitakan tentang pemilihan dan pemisahan Tuhan, yaitu : mereka yang
bertobat diselamatkan, tetapi bagi yang tidak bertobat akan dipisahkan lalu dibakar,
yaitu kena hukuman Tuhan.

2. Renungan :
Orang percaya adalah anak-anak Kerajaan Allah, yang dipanggil untuk hidup dalam
pertobatan dan menghasilkan buah dalam hidupnya yang memuliakan Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Injil Matius.

129
6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun Yudea. Ia memakai jubah bulu unta dan ikat
pinggang kulit, dan makanannya adalah belalang dan madu hutan.
6.2. Yohanes pembaptis memberitakan : “Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”.
6.3. Yohanes inilah yang dimaksud dalam PL, oleh nabi Yesaya sebagai suara di panag gurun.
6.4. Yohanes menegur orang Farisi dan Saduki serta umat Yahudi supaya bertobat, mereka
disebutnya sebagai keturunan ular beludak dan pohon yang siap ditebang.
6.5. Yohanes juga menyatakan hukuman dan keselamatan dari Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tokoh Yohanes Pembaptis
1.2. Pengasuh menceritakan kisah tampilnya Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan
apa isi khitbahnya.
1.3. Pengasuh mengajak remaja untuk hidup dalam pertobatan dan menjelaskan apa artinya
bertobat.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Lukas 3 : 3

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

130
MINGGU KE-48 (MINGGU ADVENT 2)
Sub Pokok Bahasan : BERJAGA-JAGA
Bahan Alkitab : I TERSALONIKA 5 : 1 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menjelaskan apa yang dimaksud berjaga-jaga.
2. Menjelaskan sikap-sikap masa bodoh dan tidak bertanggung-jawab terhadap
kedatangan Tuhan.
3. Menyatakan sikap yang menunjukan kesiapannya sebagai orang percaya dalam
menantikan kedatangan Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Surat Tesalonika memberikan pengajaran tentang bagaimana orang-orang beriman hidup
dalam penantian akan kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan itu digambarkan seperti
seorang pencuri di waktu malam (ayat 1-7).
1.2. Ayat 8-11 berbicara tentang rencana Allah bagi orang-orang beriman dalam masa
penantian supaya mereka diselamatkan.

2. Renungan :
Masa penantian adalah suatu waktu yang sulit dalam hidup manusia, karena dunia penuh
dengan kejahatan dan dosa. Dalam keadaan ini orang percaya dipanggil untuk tetap hidup
menurut kehendak Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Tafsiran Surat Tesalonika.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemat Tesalonika dinasehati untuk hidup dan berjaga-jaga pada masa penantian
kedatangan Tuhan.
6.2. Kedatangan Tuahan digambarkan seperti pencuri di waktu malam.
6.3. Tuhan punya rencana dengan orang-orang beriman pada masa penantian ini.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan makna masa raya advent.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna teks I Tesalonika 5:1-11, tentang kedatangan Tuhan seperti
pencuri di malam hari.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dan berjaga-jaga.

2. Aktivitas :(disiapkan oleh Pengasuh)

131
3. Evaluasi :(disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :I Tesalonika 5 : 9

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

132
MINGGU KE-49 (MINGGU ADVENT 3)
Sub Pokok Bahasan : TIDAK ADA YANG TAHU KAPAN WAKTUNYA
Bahan Alkitab : I TESALONIKA 5 : 1 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya remaja dapat ,
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan “waktu kedatangan Tuhan”.
2. Menyebutkan contoh karakter orang yang memahami waktu kedatangan Tuhan.
3. Menyatakan sikap yang menunjukan kesiapannya sebagai orang percaya dalam
memahami waktu Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Alkitab mengajarkan tentang teologi waktu dalam 2 pengertian, yaitu : kronos, waktu
yang terus berlangsung sepanjang hari, bulan dan tahun, disebut kronologis; kairos, waktu
khusus yang terjadi dalam hidup manusia dan dunia. Kedatangan Tuhan terhitung dalam
kairos. Waktu khusus yang disediakan Tuhan untuk menyatakan maksud dan kehendak-
Nya bagi dunia ini.
1.1. Surat Tesalonika memberikan pengajaran tentang bagaimana orang-orang beriman hidup
dalam penantian akan kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan itu digambarkan seperti
seorang pencuri di waktu malam (ayat 1-7). Kairos, waktu Tuhan, adalah suatu waktu yang
unik, yang tidak dapat ditebak, waktu yang penuh kesulitan dan tantangan, waktu yang
gelap, yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.
1.2. Ayat 8-11 berbicara tentang rencana Allah bagi orang-orang beriman dalam masa
penantian supaya mereka diselamatkan.

2. Renungan :
Masa penantian adalah suatu waktu yang sulit dalam hidup manusia, karena dunia penuh
dengan kejahatan dan dosa. Dalam keadaan ini orang percaya dipanggil untuk tetap hidup
menurut kehendak Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi.

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Tafsiran Surat Tesalonika.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemat Tesalonika dinasehati untuk hidup dan berjaga-jaga pada masa penantian
kedatangan Tuhan.
6.2. Kedatangan Tuhan digambarkan seperti pencuri di waktu malam.
6.3. Tuhan punya rencana dengan orang-orang beriman pada masa penantian ini.

133
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan makna masa raya advent.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna teks I Tesalonika 5:1-11, tentang waktu kedatangan Tuhan
seperti pencuri di malam hari.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dan berjaga-jaga.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : I Tesalonika 5 : 8

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

134
MINGGU KE-50 (MINGGU ADVENT 4)
Sub Pokok Bahasan : PENANTIAN YANG KREATIF
Bahan Alkitab : II TESALONIKA 3 : 1 - 15
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan arti penantian Tuhan bagi orang beriman yang kreatif.
2. Menjelaskan, berdoa dan bekerja adalah bentuk penantian yang kreatif
3. Menyusun rencana hidup yang kreatif dalam doa dan kerja.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Salah satu cara yang tepat untuk hidup dalam masa penantian Tuhan adalah bertekun
dalam doa. Paulus menasehati jemaat di Tesalonika supaya berdoa agar ia dan semua
teman kerjanya selamat dari orang-orang jahat; Berdoa supaya Tuhan menyuburkan kasih
dan kesaabaran orang-orang beriman; Berdoa supaya orang-orang yang bekerja dapat
menantikan Tuhan dengan penuh suka-cita dan ketaatan.
1.2. II Tesalonika 3:1-15 mengajarkan 3 hal tentang doa orang percaya, yaitu :
1) Ayat 1-2, Doa untuk tujuan PI, yaitu supaya pelayanan PI berhasil dan
mempermuliakan Tuhan.
2) Ayat 3-9, Doa untuk orang-orang percaya agar hidup mereka menjadi teladan sebagai
syarat menantikan kedatangan Tuhan.
3) Ayat 10-15, Doa untuk ketekunan dalam bekerja. Bekerja adalah cara mengisi waktu
penantian Tuhan dengan cara yang benar.

2. Renungan :
Masa penantian adalah suatu waktu yang sulit dalam hidup manusia, karena dunia penuh
dengan kejahatan dan dosa. Dalam keadaan ini orang percaya dipanggil untuk tetap hidup
menurut kehendak Tuhan.

3. Metode :Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga :(disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :Tafsiran Surat tesalonika

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemat Tesalonika dinasehati untuk hidup dan berjaga-jaga pada masa penantian
kedatangan Tuhan melalui berdoa dan bekerja.
6.2. Ada 3 hal yang patut dilakukan jemaat Tesalonika menanti kedatangan Tuhan, yaitu :
1) Ayat 1-2, Doa untuk tujuan PI.
2) Ayat 3-9, Doa untuk orang-orang percaya.
3) Ayat 10-15, Doa untuk ketekunan dalam bekerja.
6.3. Tuhan punya rencana dengan orang-orang beriman pada masa penantian ini.

135
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan makna masa raya advent.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna teks II Tesalonika 3:1-15.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dan berjaga-jaga.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : II Tesalonika 3 : 13

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

136
MINGGU KE-51 (NATAL 1)
Sub Pokok Bahasan : KELAHIRAN YESUS KRISTUS
Bahan Alkitab : LUKAS 2 : 1 - 7
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah kelahiran Yesus
2. Menyebutkan situasi dan tempat dimana Yesus dilahirkan.
3. Menjelaskan arti kelahiran Yesus bagi kehidupannya.
4. Menyatakan mau menyembah Yesus.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Agustus berarti “kehormatan dan kekuasaan yang diperoleh karena kemampuan
pribadinya”. Agustus adalah gelar yang diberikan kepada kaisar Romawi yang pertama,
yaitu Oktovianus yang memerintah tahun 44 sebelum masehi (SM) sampai tahun 14
sesudah masehi (M). Selanjutnya gelar ini digunakan oleh para kaisar Romawi. Kaisar
Oktovianus Agustus adalah yang mengeluarkan perintah untuk mendaftarkan semua orang
di seluruh dunia (Lukas 2:1). Setelah sensus yang pertama ini, bangsa Romawi kemudian
melakukannya setiap 14 tahun sekali, misalnya dalam Kisah Rasul 5:37
1.2. Sensus penduduk ini dilakukan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Dalam
negara kekaisaran seperti Romawi, sistim provinsi dikenal dalam dua jenis, yaitu Provinsi
yang berada dibawah kekuasaan Senat dipimpin oleh seorang gubernur; sedang Provinsi
yang berada dibawah kekuasaan Kaisar dipimpin oleh seorang Prokurator atau Wali
Negeri. Pada saat kelahiran Yesus, Daerah Yudea masuk dalam wilayah Provinsi Siria yang
berada dibawah kekuasaan Kaisar, sehingga diperintah oleh seorang Wali Negeri, yaitu
Kirenius.
1.3. Di mana Yesus dilahirkan ? Ada 2 kemungkinan, yaitu :
1) Kemungkinan pertama adalah di kandang ternak, rumah sebagai tempat pemeliharaan
ternak. Yesus dilahirkan di situ lalu Ia dibaringkan oleh Maria, ibunya dalam palungan,
tempat makan ternak yang dialasi kain lampin.
2) Kemungkinan kedua adalah kandang ternak atau kuda/unta yang disiapkan di rumah
penginapan. Pada zaman modern kita sebut garage (baca: garasi) mobil. Di sana juga
disediakan palungan sebagai tempat makan kuda/unta atau binatang dari para
penginap. Kemungkinan Yesus dilahirkan di garage atau kandang ternak di rumah
penginapan. Kita boleh memilih bahwa kemungkinan kedua inilah yang mendekati
realitas sesungguhnya dari teks Lukas 2:1-7.
1.4. Ada tiga hal pokok yang disebutkan dalam teks ini, yaitu :
1) Ayat 1-3, bagaimana Tuhan menggunakan Kaisar Agustus dengan kebijakan politisnya
untuk menjalankan janji yang telah dinubuatkan-Nya berabad-abad lamanya dalam
Mikha 5:1.
2) Pendaftaran ini dilakukan oleh orang-orang yang jelas status silsilahnya atau masih
mempunyai hak warisan di tempat asalnya. Mereka harus kembali ke kotanya sendiri
untuk melakukan pendaftaran jiwa di sana. Yusuf dan Maria pergi dari ke kota
Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem. Perjalanan yang
jauh dan membahayakan itu harus dilalui oleh kedua tunangan ini supaya kemuliaan
Allah dinyatakan dalam dunia ini.

137
3) Ketika berada di Betlehem, kota asalnya sendiri, ternyata tidak ada lagi tempat bagi
mereka di rumah penginapan. Maria bersalin dan lahirlah Yesus. Ia dibaringkan ibunya
dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka yang layak di rumah
penginapan. Palungan atau tempat makan ternak yang kotor dan berbauh itulah satu-
satunya tempat yang ada, tempat yang tersedia bagi kelahiran Juruselamat dunia.
Palungan menjadi lambang dan tanda tidak tersedianya tempat yang layak dan baik
bagi kelahiran Yesus. Tempat yang ada hanyalah palungan hina itu. Manusia dalam
kehinaannya menerima kelahiran Yesus.

2. Renungan :
Kelahiran Yesus di palungan adalah tanda tidak tersedianya tempat yang layak bagi kelahiran
Yesus. Dalam konteks sekarang, masih adakah orang yang tidak bersedia menerima kelahiran
Yesus dalam hidupnya ?

3. Metode : Cerita dan Diskusi (Dramatisasi)

4. Alat Peraga : Gambar

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab;


Para Penguasa pada zaman PB; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah pendaftaran penduduk di seluruh dunia.
6.2. Semua orang pergi mendaftarkan diri di kotanya,
6.3. Yusuf dan Maria pergi dari Nazaret di Galilea ke Yudea ke kota Betlehem supaya
mendaftarkan diri mereka di sana.
6.4. Ketika mereka di situ, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin.
6.5. Maria melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung.
6.6. Dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena
tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjuk gambar palungan lalu menjelaskan apa itu palungan.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah kaisar Agustus mengeluarkan perintahnya.
1.3. Pengasuh menunjuk gambar Yusuf dan Maria dalam perjalanan ke Betlehem, lalu
menceritakan tujuan mereka ke Betlehem dan penuhnya rumah penginapan.
1.4. Pengasuh menunjuk gambar Yesus di palungan, lalu menceritakan proses kelahiran Yesus.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk mengasihi Yesus.

2. Aktivitas : membuat palungan natal.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Lukas 1 : 31

138
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

139
MINGGU KE-52

EVALUASI PEMBELAJARAN SELAMA SATU TAHUN

140

Anda mungkin juga menyukai