Anda di halaman 1dari 184

I.

BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Allah Sebagai Pencipta dan
Pemelihara
: Penciptaan Dunia
: Kejadian 1:1-26 ; 2:1-6
: AT I / 1
: 45-60 menit
:1

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara
Tanggung jawab Manusia sebagai Ciptaan Allah

serta

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan pengertian Penciptaan
2. Menyebutkan cara Allah menciptakan dunia
3. Menguraikan isi dunia ciptaan Allah
4. Menjelaskan fungsi ciptaan Allah
IV. URAIAN MATERI
Pengertian Penciptaan.
(Pengasuh bertanya kepada anak-anak tentang arti penciptaan
dan berikan kesempatan untuk anak menjawab, baru pengasuh
menyimpulkan). Penciptaan adalah perbuatan yang besar, sebab
Allah menciptakan dunia ini berdasarkan kehendak dan
kedaulatan Allah yang bebas.
Cara Allah menciptakan Dunia ini.
Alkitab mulai beritanya dengan suatu pengakuan pada mulanya
Allah menciptakan langit dan bumi (Kej 1:1). Dengan pengakuan
itu berarti kita percaya bahwa alam semesta itu diciptakan oleh
Allah. Kitab Kej 1:1-26 mengajar kita untuk melihat seluruh alam
semesta yang luas ini.
Sebelum penciptaan alam semesta dalam keadaan kacau balau.
Bumi belum berbentuk dan kosong serta gelap gulita. Istilah yang
dipakai dalam bahasa Ibrani untuk menunjukkan keadaan
tersebut adalah Tohu Wa Bohu. Tuhan menciptakan alam
semesta yang kacau balau itu dengan cara berfirman sehingga
yang kacau balau itu menjadi tertib, teratur dan sarasi sehingga
dapat ditempati oleh manusia.
Alkitab menceritakan, Tuhan menciptakan alam ini selama enam
hari berturut-turut, sebagai berikut:

Terang
Cakrawala
Laut dan darat serta tumbuh-tumbuhan
Matahari ; bulan dan bintang-bintang
Binatang yang hidup di air dan burung-burung di udara
Binatang yang hidup di darat dan manusia
Enam hari lamanya Tuhan menciptakan alam semesta dan segala
isinya dan pada hari ke tujuh Allah berhenti dan
mengkuduskannya. Semua yang diciptakan Allah berfungsi untuk
kehidupan manusia.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Fungsi Ciptaan Allah


Dengan demikian maka fungsi penciptaan adalah:
a. Terang berfungsi untuk memisahkan terang dan gelap
b. Cakrawala berfungsi untuk memisahkan langit dan air
c. Matahari, bulan dan bintang berfungsi sebagai alat
penerang bumi
d. Binatang-binatang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia
e. Tumbuh-tumbuhan berfungsi untuk menghiasi dunia ini
dan juga memberi kehidupan bagi manusia (manusia bisa
makan jenis tumbuhan yang ada)

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita & Tanya Jawab)

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas: Karya Wisata.
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Kejadian 1:31
Maka Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari keenam.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Buku, Pena/pensil untuk membuat laporan
pengamatan, kamera, dll.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian Penciptaan?
2. Sebutkan cara Allah menciptakan dunia?
3. Uraikan isi dunia ciptaan Allah?
4. Jelaskan fungsi ciptaan Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan

: Firman
: Allah Sebagai Pencipta dan
Pemelihara

3. Sub Pokok Bahasan


4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Penciptaan Manusia
: Kej. 1:26-30 ; 2:7 dan Maz. 8:5-6
: AT I / 1
: 45-60 menit
:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara
Tanggung jawab Manusia sebagai Ciptaan Allah

serta

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan cara Allah menciptakan manusia
2. Menjelaskan manusia sebagai citra Allah
3. Menjelaskan hakekat manusia sebagai ciptaan Allah
IV. URAIAN MATERI
Cara Allah Menciptakan Manusia
Menurutmu siapakah itu manusia? (Lengkapi dua kalimat di
bawah ini)
- Menurut saya manusia adalah ............................
- Alasan saya menjawab di atas adalah ............................
(Pengasuh membagi kertas untuk anak menulis dan pengasuh
membacakan satu per satu, lalu mengambil kesimpulan)
Dalam Kejadian 1 dituliskan bahwa manusia diciptakan Allah
pada hari terakhir dari seluruh proses penciptaan, yaitu pada hari
ke enam. Tuhan Allah menciptakan manusia berbeda dengan
makluk lainnya.
Dalam menciptakan tumbuhan, binatang serta ciptaan yang
lain, Allah hanya berfirman dan jadilah seperti yang difirmankan
Allah. Berbeda dengan manusia. Manusia dibentuk Allah
langsung dari debu tanah dan diberikan nafas hidup (Kej 2:7). Hal
inilah yang membuat manusia di tempatkan sebagai mahkota
ciptaan Allah.
Dalam kamus bahasa Indonesia, mahkota berarti hiasan
kepala atau songkok kebesaran yang menguasai, yang dihargai
atau yang dijunjung tinggi, yang dicintai. Gambar kesempurnaan
manusia sebagai mahkota ciptaan Allah juga disampaikan dalam
rangkaian penciptaan itu sendiri. Kalau ciptaan lain dinilai Allah
adalah baik, maka manusia di nilai sangat baik oleh Allah.
Ungkapan tersebut semakin memperjelas bahwa semua yang
Tuhan ciptakan sempurna dan amat baik, setelah penciptaan
manusia yang diciptakanNYA menurut gambar dan rupa Allah
sendiri.

Manusia Sebagai Gambar dan Rupa Allah


Salah satu berita penting dalam penciptaan adalah bahwa
manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej 4:26-27).
Manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah adalah
laki-laki dan perempuan. Namun ini tidak bisa diartikan bahwa
perempuan berada dibawa laki-laki. Baik laki-laki maupun
perempuan semuanya mendapat berkat dan diberi tugas untuk
beranak cucu, bertambah banyak, menaklukan bumi serta
berkuasa atas ciptaan yang lain. Selain itu, manusia juga di beri
tugas untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden tempat
manusia ditempatkan (Kejadian 2:15). Dengan demikian gambar
dan rupa Allah yang ada pada manusia juga berdampak dalam
hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan dengan
ciptaan yang lain.
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah berarti:
1. Manusia memiliki citra dan sifat-sifat Allah seperti
mengasihi, sabar, memiliki kehendak, pengetahuan,
kebenaran, perasaan dsbnya. Allah memiliki sifat
menciptakan dan memelihara apa yang sudah
diciptakanNya tetapi Allah dapat juga menghukum
ciptaanNya bila memang melakukan pelanggaran (Kej
3:14-19).
2. Menusia diberi tanggung jawab untuk mengelolah bumi,
berkuasa dan memelihara ciptaan Allah yang laim. Hanya
kepada manusia dan bukan kepada ciptaan lainnya diberi
tanggung jawab seperti ini dan ini bukanlah tanggung
jawab seperti ini dan ini bukanlah tanggung jawab yang
sederhana atau mudah dikerjakan.
3. Manusia sebagai gambar dan rupa Allah harus betul-betul
menyadari bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari
keterikatannya sebagai milik Allah. Karena itu, manusia
dituntut untuk hidup sesuai kehendaknya dan ini
hendaknya tercermin baik dalam hubungannya dengan
sesama manusia maupun dengan lingkungan dan alam
semesta ini.
4. Dalam kaitan dengan keterkaitan dengan Allah, manusia
mempunyai hubungan khusus dengan Allah, yaitu manusia
adalah makluk yang bergaul dengan Allah dan hal ini tidak
terdapat pada ciptaan yang lain. Manusia yang diciptakan
dari debu tanah dan diberi nafas hidup oleh Tuhan dapat
berkomunikasi dengan Allah dan ciptaan yang lain.

Hakekat Manusia sebagai makluk Ciptaan Allah


Gambar dan rupa Allah pada manusia hendaknya terwujud
dalam hidup manusia melalui ketaatannya dalam melakukan
kehendak Allah. Manusia dilahirkan sebagai makluk yang termulia
dan terhormat. Karena itu manusia harus melakukan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik. Setiap manusia dilahirkan
dengan berbagai potensi, maka setiap manusiapun dipanggil
untuk menyatakan kasih Allah dalam hidupnya.
Manurut Kejadian 1:28 ; 2:7, manusia diberi tanggung jawab
untuk mengelolah dan memelihara seluruh ciptaan Allah.
Bertanggung jawab sebagai gambar dan rupa Allah berarti
melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadi berkat bagi
sesama dan lingkungannya. Misalnya menolong teman yang
mengalami kesulitan dalam belajar, mengunjungi teman yang
sakit, dsbnya. Hal ini menjadi bukti bahwa hidup manusia dapat
menjadi teladan bagi sesamanya, sehingga gambar dan rupa
Allah yang ada padanya menjadi nyata dan dirasakan oleh setiap
orang melalui cara berpikir, kata-kata dan perbuatan yang
bertujuan akhir pada permuliaan Nama Tuhan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1.

Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita dan Tanya

Jawab)

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas: Diskusi Tentang
Apa Saja Yang Harus
Dilakukan
Untuk
Mewujudkan Gambar Dan
Rupa Allah di rumah, di
sekolah, dll.
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Kolose 1:16
Karena di dalam Dialah telah diciptakan
segala sesuatu, yang ada di sorga dan
yang ada di bumi, yang kelihatan dan
yang tidak kelihatan, baik singgasana,
maupun kerajaan, baik pemerintah,
maupun penguasa; segala sesuatu
diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: potongan kertas dan pensil atau pena untuk
menulis.
4.2. Sumber : Alkitab dan buku lainnya.
VI. EVALUASI
1. Jelaskan cara Allah menciptakan manusia?
2. Jelaskan manusia sebagai citra Allah?
3. Jelaskan hakekat manusia sebagai ciptaan Allah?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan

: Firman
: Allah Sebagai Pencipta dan
Pemelihara
: Pemeliharaan Allah atas CiptanNya

4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Mazmur 19:1-5
: AT I / 1
: 45-60 menit
:3

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara
Tanggung jawab Manusia sebagai Ciptaan Allah

serta

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan cara Allah memelihara dunia ciptaanNya
2. Menjelaskan makna pemeliharaan dunia
3. memberikan contoh pemeliharaan Allah bagi dirinya
IV. URAIAN MATERI
Cara Allah memelihara dunia ciptaanNya
Manusia yang diciptakan Allah di beri tanggung jawab untuk
manguasai semua ciptaannya. Namun manusia sebagai
penanggung jawab utama atas ciptaan Allah telah memberontak
terhadap Allah. Taman Eden berubah menjadi dunia yang
diwarnai dengan penderitaan dan kesakitan. Walaupun dunia
telah berubah, namun Allah tetap memelihara alam dan isisnya
sehingga tidak tercerai berai. Allah melindungi ciptaannya bahkan
Allah menjaga keberlangsungan hidup dari ciptaanNya.
Makna Pemeliharaan Dunia
Menurut Alkitab, sejak manusia jatuh kedalam dosa,
hidupnya penuh dengan pemberontakan terhadap Allah. Akhirnya
manusia menderita berbagai kesukaran yang pada akhirnya
membawa kematian. Melihat kenyataan tersebut, Allah tetap
setia kepada ciptaaNya, Ia tetap memelihara, menyelamatkan dan
meneruskan pekerjaanNya untuk menciptakan dunia yang baru.
Pemeliharaan Allah terhadap dunia nampak dari:
1. Allah peduli terhadap CiptaanNya
Walaupun manusia jatuh kedalam dosa, Allah tetap
mencari dan memperhatikan manusia dan alam
ciptaanNya.
2. Hukuman Allah terhadap CiptaanNya
Kepeduliaan Allah terhadap ciptaanNya tidak berarti
Allah menyetujui manusia berbuat dosa.
3. Kasih Allah terhadap makluknya

Wajib kalau Allah menghukum manusia karena dosa.


Tapi hukuman itu dijatuhkan dalam rangka kasih Allah
kepada manusia. Allah tidak ingin manusia binasa
karena dosanya (Yoh 3:16).
Contoh Pemeliharaan Allah bagi dirinya
Ketika Allah menciptakan dunia dengan segala isinya
termasuk manusia, maka Allah telah menyediakan segala
kebutuhan bagi anak-anakNya. Pemeliharaan Allah ini
digambarkan oleh Daud dalam Mazmur 23, bahwa Tuhan adalah
gembalaku yang baik. Ia memberi rasa aman, ia mencukupi
segala kebutuhan hidup, ia menuntun di jalan yang benar dan
menghindarkan kita dari marabahaya.
Kita percaya bahwa Allah selalu memelihara kita, sehingga
kita tidak usah kuatir di dalam hidup ini, terutama dalam hal
sandang pangan (Mat 6:25-26). Akibatnya sering muncul godaan,
pertengkaran, perang dan kebencian diantara manusia. Ia hendak
menunjukkan bahwa Allahlah yang memberi kita hidup, maka kita
percaya bahwa Allah pun akan menyediakan segala kebutuhan
kita. Sama seperti orang tua yang selalu memberi makan,
pendidikan kepada anak-anaknya. Atau dengan kata lain orang
tua yang selalu menyayangi anak-anaknya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita dan Tanya
Jawab)

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas:
kerja
bakti
membersihkan
rumah
gereja dan halamannya.
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Filipi 4:6
Janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada
Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Kain, sapu, keranjang sampah (alat-alat
kerja bakti).
4.2. Sumber : Alkitab dan buku lainnya.
VI. EVALUASI
1. Jelaskan cara Allah memelihara dunia ciptaanNya?
2. Jelaskan makna pemeliharaan dunia?
3. Berikan contoh pemeliharaan Allah bagi dirinya?

I. BAHAN PELAJARAN :
1 Program Sajian
2 Pokok Bahasan
3 Sub Pokok Bahasan

: Firman
: Tanggung jawab manusia sebagai
ciptaan
: Tanggung jawab manusia untuk

10

4
5
6
7

Bahan Bacaan
Jenjang/Semester
Lamanya Waktu Belajar
Pertemuan ke

memelihara alam
: Kejadian 2:1520 ; Mazmur 8:79
: AT I / 1
: 45-60 menit
:4

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN :


Memahami Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara serta tanggung
jawab manusia sebagai ciptaan Allah

III.
1
2
3

TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN :


Menjelaskan cara Allah memelihara manusia
Menjelaskan cara manusia memelihara alam sesuai
kesaksian Alkitab.
Menunjukkan bentuk-bentuk pemeliharaan alam di lingkungan
masing-masing berdasarkan kesaksian Alkitab

IV.URAIAN MATERI
Setelah Tuhan Allah menciptakan manusia, Tuhan Allah juga
memelihara manusia. Pemeliharaan itu dilakukanNya dengan cara
memberikan atau menyediakan kebutuihan-kebutuhan hidup
manusia antara lain:
1. Tuhan Allah memberi tempat untuk manusia tinggal dan
bermukim. Tuhan Allah membuat sebuah taman di
Eden, taman itu subur, mempunyai air berilimpahlimpah, di taman itu terdapat sebuah sungai yang besar
dan bercabang empat yang diberi nama masingmasing; Pison, Gihon, Efrat dan Tigris. Sungai-sungai
ini tidak hanya membasahi taman Eden, tetapi juga
memberi airnya kepada daerah-daerah lain.
2. Tuhan menumbuhkan berbagai pohon dan tanaman
dalam taman itu untuk kebutuhan makanan bagi
manusia.
3. Tuhan Allah memberi perintah kepada manusia.
Perintah itu adalah larangan memakan buah dari pohon
Pengetahuan tantang yang baik dan yang jahat
Pohon kehidupan tentang yang baik dan yang jahat
menunjukkan kepada manusia bahwa hanya Allah yang
berhak menentukan yang baik dan yang jahat. Manusia
harus taat kepada perintah ini supaya terhindar dari

11

melakukan kejahatan. Dengan demikian menaati


perintah Allah akan membuat manusia hidupnya baik,
penuh damai dan rasa aman.
4. Allah memberikan penolong bagi manusia
Binatang-binatang yang hidup di padang dan
juga burung-burung dibawa kepada manusia.
Penolong yang sepadan yaitu seorang
perempuan.
Tuhan Allah memelihara manusia, memberikan kebutuhankebutuhan hidup bagi manusia termasuk seama manusia supaya
menusia dapat melaksanakan tugasnya yaitu memelihara alam
ciptaan Tuhan.
Tuhan Allah yang mempunyai bumi serta segala isinya dan
mempercayakan kepada manusia untuk memeliharanya sebagai
sumber hidup. Memelihara dengan cara:
1. Merawat, menjaga dan melestarikan segala isi bumi
ciptaan Tuhan itu antara lain tanah, air, tumbuhtumbuhan dan binatang-binatang.
2. Mengolah alam atau bumi dengan kata lain
memberdayakan sumber daya alam (tanah)
Dalam menciptakan bumi ini Tuhan Allah juga berkerja
jadi untuk mengolah bumi menjadi sumber hidup
manusia harus bekerja. Jadi bila orang malas tidak
bekerja itu melanggar perintah Tuhan (2 Tes. 5:6-13)
Dimanapun manusia (anak-anak) tinggal harus bertanggung
jawab memelihara alam dan bumi tempat tinggal di lingkungan
masing-masing. Memelihara berarti menjaga dan melestarikan
serta mengolah.
Bentuk-bentuk pemeliharaannya antara lain :
- Tampilkan gambar/tunjukan gambar kepada anak (bisa
foto dari surat kabar, vidio atau film) tentang lingkungan
alam (tanah, air, udara yang tercemar polusi dan juga
tumbuhan dan binatang. Gambar itu menunjukkan
lingkungan yang rusak maupun yang baik (dijaga,
dipelihara)
- Mintakan tanggapan anak setelah melihat atau
membaca gambar.
- Bertolak dari gambar berikan penjelasan berikut atau
yang lain sesuai konteks.
1. Terhadap alam (air, udara dan tanah)
Contoh :

12

Air
- Menghindari penebangan pohon
pada sumber air
- Tidak membuang sampah di
kali/sungai
- Penanaman kembali hutan
Udara
- Mengurangi polusi udara yang
diakibatkan
oleh
kedaran
bermotor
dan
pabrik-pabrik
seperti
- Merawat kendaraan dengan baik
- Penghijauan kota
- Atau contoh lain sesiuai konteks
masing-masing
2. Terhadap makhluk hidup (hewan dan tumbuhtumbuhan)
Contoh :
Hewan
- Tidak membunuh binatang
sembarangan
- Memelihara
hewan
(mengkandangkan,
memberi
makan, merawat)
Tumbuhan-tumbuhan
- Berkebun yang
baik
- Tidak merusak
hutan
(Kembangkan bentuk-bentuk pemeliharaan sesuai konteks
masing-masing).

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah

2. Langkah Kegiatan :

13

Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan
Alkitab
Aktivitas:

A.

4.
5.
6.
7.

Dan

Baca

Membuat kliping artikel


tentang lingkungan alam
atau lingkungan hidup.
B. Peninjauan
objek
lingkungan
alam
atau
lingkungan hidup.
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

Sistem Kerja :
A. Membuat Kliping
a. Membentuk
kelompok
(dapat
juga
perorangan)
b. Mengumpulkan artikel dan menyiapkan alatalat yang dibutuhkan (kertas, buku gambar,
gunting, lem)
c. Pembuatan kliping (mengunting-menempel)
d. Kelompok menyusun tanggapan pendapat
terhadap artikel-artikel.
e. Presentasi hasil kerja kelompok.
f. Kesimpulan oleh Pengasuh
- Langkah a dan b disiapkan sebelum/
diluar hari TPI
- Langkah c s/d f dilaksanakan di TPI
- Kegitan diawali dan ditutup dengan
menyanyi dan berdoa.

B. Peninjauan objek.
a. Berkumpul disuatu tempat
b. Membentuk kelompok
14

c. Menuju
d.
e.
f.
g.

lokasi yang telah ditentukan


Pengasuh.
Melakukan pengamatan sesuai objek yang
dipilih (dipilih sendiri oleh anak atau di undi)
Membuat tanggapan dan pendapat sesuai
hasil pengamatan dalam karya tulis
(karangan, puisi, ilmiah)
Presentasi hasil karya
Kesimpulan oleh Pengasuh

Setiap tahapan kegiatan diawali dan


ditutup dengan menyanyi dan berdoa.
Langkah a s/d d di luar jam TPI
Langkah e dan f di tempat TPI

3. Ayat Hafalan: Kejadian 2:5


Belum ada semak apa pun di bumi, belum
timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di
padang, sebab TUHAN Allah belum
menurunkan hujan ke bumi, dan belum
ada orang untuk mengusahakan tanah
itu.
4. Alat dan Sumber:
4.1. Alat
:

Papan tulis, gambar-gambar (foto,


guntingan majalah/ surat kabar)
VCD, TV, In focus, alat peraga TPI sesuai
jenis kegiatan

4.2. Sumber : Sejarah Kerajaan Allah, Hidup Sebagai


Umat Allah, Etika Perjanjian Lama.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan cara Allah memelihara manusia?
2. Jelaskan cara manusia memelihara alam sesuai kesaksian
3.

Alkitab?
Tunjukan bentuk-bentuk pemeliharaan aalam di lingkungan
maing-masing berdasarkan keasaksian Alkitab?

15

I. BAHAN PELAJARAN :
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3.
4.
5.
6.
7.

: Firman
: Tanggung jawab manusia sebagai
ciptaan
Sub Pokok Bahasan
: Kejatuhan manusia ke dalam dosa
Bahan Bacaan
: Kejadian 3:119
Jenjang/Semester
: AT I / 1
Lamanya Waktu Belajar : 45-60 menit
Pertemuan ke
:5

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN :


Memahami Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara serta tanggung
jawab manusia sebagai ciptaan Allah

III.

TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN :

1. Menyebutkan arti dosa


2. Menjelaskan penyebab manusia jatuh ke dalam dosa
3. Menjelaskan tindakan Allah kepada manusia setelah
4.

melanggar perintahNya.
Menguraikan jenis hukuman yang diberikan Allah

IV.URAIAN MATERI :
Diawali dengan beberapa pertanyaan apersepsi :
Apakah ada diantara anak-anak/adik-adik yang pernah
melawan orang tua atau melanggar perintah orang
tua ?
Menurut anak-anak/adik-adik kalau melanggar perintah
orang tua itu tindakan yang benar atau salah ?
Bagaimana sikap orang tua kalau anak-anak/adik-adik
melakukan kesalahan?
Hari ini pelajaran kita (Sub Pokok Bahasan) tentang Kejatuhan
manusia ke dalam dosa
Apa itu itu dosa? (ditanyakan kepada anak)
Dosa adalah perbuatan salah, perbuatan manusia yang
melanggar perintah Allah. Kita telah belajar dalan cerita tentang
penciptaan dan pemeliharaan dunia bahwa untuk memelihara
manusia sebagai ciptaanNya, Allah memberi perintah kepada
manusia.
Apa isi perintah yang Tuhan Allah berikan kepada manusia
(ditanyakan kepada anak)

16

Penyebab manusia jatuh kedalam dosa. Mengapa manusia


jatuh kedalam dosa? (tanyakan kepada anak). Jatuhnya manusia
kedalam dosa disebabkan oleh:
Manusia melanggar perintah Allah atau manusia
melawan Allah manusia makan buah pohon yang
dilarang.
Mengapa manusia melanggar perintah Allah dengan
makan buah pohon itu (tanyakan kepada anak)
Godaan Iblis
Manusia melanggar perintah Allah karena manusia
tergoda oleh iblis.
Iblis memakai binatang ular untuk menggoda manusia.
Iblis melalui ular mula-mula datang kepada perempuan,
iblis memutarbalikkan isi perintah Tuhan.
Terjadi percakapan singkat antara iblis dan perempuan.
Ciptakan percakapan antara 2 kelompok/orang (lakilaki/perempuan) sebelah kiri-sebelah kanan, sebagai
ular dan perempuan dengan membaca ayat 2-5.
Iblis (ular) mulai menggoda hati perempuan itu.
Perempuan ini mulai tertarik hatinya, timbul keinginan
untuk tahu seperti yang dikatakan iblis. Keinginan ini
yang medorong perempuan itu untuk membuat
keputusan hatinya, ambil buah lalu makan.
Perempuan itu tidak makan sendiri tetapi kemudian ia
berikan kepada Adam. Adam langsung makan tanpa
tanya-tanya lagi.
Yang tejadi adalah ketika mereka berdua sudah makan
buah itu mereka sadar bahwa mereka telanjang, timbul
perasaan malu. Pada saat itu mereka mulai merasa
mereka sudah bersalah, kemudian mereka mengambil
daun-daun pohon ara dan dipakai sebagai cawat.
Jadi manusia jatuh kedalam dosa disebabkan
Manusia melawan Allah, tidak taat kepada
perintah Allah.
Manusia tergoda oleh iblis
Jadi intinya adalah keinginan hati manusia yang
dipengaruhi iblis sehingga bertindak menurut kemauan
sendiri dan tidak menuruti perintah Tuhan
Setelah manusia jatuh kedalam dosa, Allah tidak tinggal diam
membiarkan manusia, Allah mulai mengambil tindakan. Tindakan
itu antara lain:
Allah datang mencari manusia

17

Allah menyatakan diri melalui benda yang dirasakan


manusia, semilir angin dan langkah kaki.
Allah mencari dengan memanggil manusia dimanakah
engkau
Manusia menjawab ; aku mendengar Engkau ada di
taman, aku takut dan bersembunyi sebab aku telanjang.
Dari
jawaban
manusia
ini
Allah
meminta
pertanggungjawaban dari manusia Allah bertanya :
Siapa yang memberitahukan bahwa engkau telanjang,
apakah engkau makan buah pohon yang Ku larang.
Ternyata manusia kurang bertanggung jawab, sudah
melakukan kesalahan tapi menyalahkan orang lain.
Adam menyalahkan perempuan (Hawa) dan Hawa
menyalahkan ular.

Terhadap pelanggaran yang dilakukan manusia diberi


hukuman demikian juga dengan ular. Jenis hukuman yang
diberikan Allah adalah sebagai berikut :
Kepada ular :
Allah mengutuk ular yang dipakai iblis, kutukan itu
menjadi 2 (dua) bagian :
- Ular akan menjalar dengan perut dan harus makan
debu tanah.
(karena melanggar maka makan yang dimakan
penuh dengan debu tanah) ayat 14.
- Permusuhan antara ular dan manusia, keturunan
perempuan akan meremukan kepala ular. Akan
selalu menjadi peperangan antara ular dan
manusia, tetapi manusia akan menang (ayat 15)
Kepada perempuan :
Perempaun
mengalami
susah
payah
waktu
mengandung dan akan merasa sakit kalau melahirkan
tetapi sekalipun sakit ia tetap mau melahirkan (ayat 16)
Kepada laki-laki
:
Kerja diperberat, manusia akan bekerja keras baru
memakan hasil kerjanya. Tanah mendapat kutuk.
Pekerjaan mengolah akan menjadi berat, tanah yang
ditanami harus diolah dan benih yang ditabur/ditanam
terancam mati pula bila rumput tumbuh.
Terhadap kesalahan manusia Allah memberi hukuman tetapi Allah
tetap menyatakan rahmat dan karuniaNya (kasih sayang) kepada

18

manusia. Kita akan belajar minggu depan tentang Kasih sayang


Allah kepada manusia
Catatan buat pengasuh:
(Ketika manusia jatuh kedalam dosa, manusia tidak
langsung mati, tetapi hubungan yang baik dengan Allah
telah terputus dan manusia pasti mati, tetapi tidak serentak.
Allah dengan rahmatNya (kasih sayangNya) sebagai khalik
mau membawa kembali manusia. Manusia akan mati tetapi
Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk
mengalahkan iblis agar jangan iblis berkuasa atas manusia.
Manusia harus mempunyai anak untuk melanjutkan
keturunan di bumi.)

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah dan Tanya Jawab
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas: Sosio Drama
(drama
lepas
atau
spontanitas
tentang
kenyataan hidup sehari-hari
(satu babak)
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

Sistem Kerja:

19

a. Pengasuh

b.
c.
d.
e.
3. Ayat Hafalan

membagikan kelompok dan


memberikan topik/judul yang ditentukan lebih
dulu sesuai uraian pokok bahasan.
Contoh : Mangga tetangga atau Anak
bandel
Kelompok menyiapkan materi dan latihan
Pentaskan
Kesimpulan oleh Pengasuh
Menyanyi dan berdoa penutup

: I Yohanes 3:4
Setiap orang yang berbuat dosa,
melanggar juga hukum Allah, sebab dosa
ialah pelanggaran hukum Allah.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Papan tulis, spidol dll.
4.2. Sumber

: Sejarah Kerajaan Allah, Hidup Sebagai


Umat Allah, Etika Perjanjian Lama

VI. EVALUASI
1. Sebutkan arti dosa?
2. Jelaskan penyebab manusia jatuh ke dalam dosa?
3. Jelaskan tindakan Allah kepada manusia setelah melanggar
perintahNya?

4. Uraikan jenis hukuman yang diberikan Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1 Program Sajian

: Firman

20

2
3
4
5
6
7

Pokok Bahasan

: Tanggung jawab manusia sebagai


ciptaan
Sub Pokok Bahasan
: Kasih sayang Allah terhadap
manusia
Bahan Bacaan
: Kejadian 3:2024
Jenjang/Semester
: AT I / 1
Lamanya Waktu Belajar : 45-60 menit
Pertemuan ke
:6

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara serta tanggung
jawab manusia sebagai ciptaan Allah

III.
1
2

TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


Menguraikan bentuk-bentuk kasih sayang Allah terhadap
Adam dan Hawa
Menghubungkan bentuk-bentuk kasih sayang Allah kepada
Adam dan Hawa dengan manusia sekarang ini.

IV.URAIAN MATERI
Kasih Sayang Allah Terhadap Manusia
Manusia melanggar perintah Allah, jatuh kedalam dosa,
Allah datang mencari manusia. Allah mencari manusia, Allah
menghendaki manusia bertanggung jawab atas perbuatannya.
Ketika manusia bersalah ia diberi hukuman, namun didalam
tindakan Allah datang dan mencari serta memberi hukuman
terdapat karunia dan rahmatNya bagi manusia yng adalah wujud
kasih sayang Allah sebagai pencipta kepada ciptaanNya.
Bentuk-bentuk nyata dan kasih sayang kepada manusia Adam dan
Hawa antara lain:
- Allah membuat pakaian manusia dari kulit binatang
untuk menutupi badannya. Menutupi badan berarti
secara fisik melindungi manusia dari tubuh yang
telanjang dan secara tidak langsung melindungi
manusia secara psihys dari rasa malu, tetapi juga
secara fisik melindungi manusia dari ancaman yang
lain terhadap tubuh manusia yang telanjang.
- Allah memberi tempat yang lain diluar Eden, sejalan
dengan hukuman manusia harus bekerja keras, tetapi
Allah juga menyediakan tempat bagi manusia untuk
bekerja mengolah tanah, menanaminya.

21

Allah menempatkan kerub untuk menjaga taman agar


manusia tidak lagi melanggar perintah Tuhan,
mengambil dan makan dari buah Pohon Kehidupan
Allah membentengi manusia dari tindak yang melawan
Allah, tidak terpengaruh lagi untuk makan buah Pohon
Kehidupan
Kerub adalah makhluk sorgawi (dapat disebut
Malaikat), kekuatan yang dapat menolak manusia
untuk melakukan yang jahat.

Beberapa pertanyaan untuk diskusi kelompok.


1. Pernahkah anak-anak melakukan perbuatan-perbuatan
yang melanggar perintah Tuhan?
2. Berikan contoh konkrit !
3. Adam dan Hawa waktu melakukan perbuatan yang
melanggar perintah Tuhan, mereka mendapat
hukuman, namun Allah tetap menyatakan kasih
sayangNya. Apakah anak-anak juga merasakan dan
mengalami kasih sayang Tuhan? Berikan contoh
bentuk-bentuk kasih sayang itu!
4. Apakah bentuk-bentuk kasih sayang Allah kepada
Adam dan Hawa ada dalam kehidupan manusia
sekarang ini?
Isilah dalam daftar di bawah ini !
BENTUK-BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
KEPADA MANUSIA
SEKARANG

KEPADA ADAM DAN HAWA

1. Datang mencari manusia


2. Membuat pakaian kepada

1.

Adam dan Hawa dari 2.


kulit binatang (melindungi tubuh manusia)
3. Memberi tempat tinggal yang baru sekaligus lahan3.
usaha/ tempat kerja berkebun atau bercocok
tanam.
Kerub menjaga taman supaya4.
jangan manusia mengambil buah Pohon Kehidudst.
pan (melakukan pelanggaran lagi)

4. Menempatkan

V.

AKTIVITAS BELAJAR

22

1. Metode yang digunakan: Diskusi


2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

1. Nyanyian Pembukaan
1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
2. Doa Pembukaan Dan Baca Alkitab
3. Menyanyi
3. Aktivitas: Penyuluhan tentang : (
salah satu)
4. Pembagian Jenjang
- Pendidikan: Belajar dan cita-ci
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
- Kesehatan: Seputar keseha
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
diri/Narkoba, HIV AIDS,
7. Doa Persembahan
burung atau Pendidikan
8. Menyanyi (Persembahan)
- Pengaruh Globalisasi: IPT
9. Doa Syafaat
Dampak sarana Infor-masi
Komunikasi
10. Menyanyi
4.
Menyanyi
11. Berkat
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

Sistem Kerja:
a. Menyiapkan penyuluh (sesuai pilihan topik)
b. Menyanyi dan berdoa
c. Membaca Alkitab : Pilih bacaan sesuai topik
penyuluhan
d. Menyampaikan materi :
- Kata pembukaan oleh Pengasuh
- Menjelaskan materi : Oleh Penyuluh
- Tanya jawab
- Kesimpulan oleh Pengasuh

23

3. Ayat Hafalan

: Mazmur 145:8
TUHAN itu pengasih dan penyayang,
panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Karton manila/kertas Koran/HVS &Spidol
4.2. Sumber

: Sejarah Kerajaan Allah, Hidup Sebagai


Umat Allah, Etika Perjanjian Lama

VI.
1.

EVALUASI
Uraikan bentuk-bentuk kasih sayang Allah terhadap Adam dan
Hawa?

2.

Hubungkan bentuk-bentuk kasih sayang Allah kepada Adam


dan Hawa dengan manusia sekarang ini?

I. BAHAN PELAJARAN

24

1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang/Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Karya Penyelamatan Allah
: Abraham
: Kejadian 12:1-9
: AT I / 1
: 45-60 Menit
:7

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam
Alkitab.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan asal usul Abraham
2. Menjelaskan alasan Allah memanggil Abraham
3. Menjelaskan respons Abraham terhadap panggilan Allah
4. Memberikan contoh sikap Abraham dalam kehidupan sehari-hari
IV. URAIAN MATERI
Abraham di dalam keluarga adalah anak yang sulung. Ayah
Abraham bernama Terah, dia memiliki dua orang saudara yaitu
Nahor dan Haran. Istri Abraham bernama Sarah dan dia memiliki
seorang keponakan dari saudaranya Haran yang bernama Lot.
Abraham dulunya bernama Abram. Namun setelah dia dipanggil
Allah namanya di ganti menjadi Abraham. Pekerjaan Abraham
adalah petani (bercocok tanam).
Abraham dipanggil Allah keluar dari tanah kelahirannya yaitu
Ur-Kasdim bukan atas kehendak orang lain, bukan karena
Abraham orang kaya, bukan karena Abraham seorang raja tetapi
atas kehendak bebas Allah. Allah tidak melihat Abraham dari
materi dan kekuatan, justru Allah memilih Abraham dari ketulusan
Abraham. Abraham bukan seorang raja dan bukan orang kaya,
tetapi dia hanya orang biasa.
Dari Abraham maka akan dibentuk sebuah bangsa. Alasan Allah
memanggil Abraham bukan karena apa-apa tetapi Allah ingin
membentuk satu bangsa yang akan menyelamatkan dunia dan
melalui Abraham bangsa Israel itu ada, maka keturunanketurunannya makin banyak sampai ke akhirnya adanya Yesus
yang menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka pada
Tuhan.
Allah memanggil Abraham tanpa ada tawar menawar.
Abraham mengikuti perintah Allah tanpa ada persungutan. Karena
imannya dan ketaatan Abraham sehingga ia selalu disertai Tuhan.
Dia yakin bahwa janji-janji Allah kepadanya akan dipenuhi.

25

Abraham berjalan sesuai perintah Allah dengan tidak ada tuntutan.


Karena kataatan Abraham maka Allah selalu memberkati Abraham.
Dari cerita diatas, anak-anak dapat mencontohi sikap
Abraham dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sikap yang taat
terhadap Allah yaitu taat kepada perintah orang tua. Begitu juga
jika di sekolah itu harus patuh pada guru misalnya membuat tugastugas yang diberikan guru dan juga di sekolah minggu harus
mendengar nasehat para pengasuh.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

26

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan: Kejadian 12:3


Aku akan memberkati orang-orang yang
memberkati engkau, dan mengutuk orangorang yang mengutuk engkau, dan olehmu
semua kaum di muka bumi akan mendapat
berkat.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: White Board atau Karton manila/kertas, Kain
dan Spidol.

27

4.2. Sumber

: Alkitab, KURIN SM-TPI, Sejarah Kerajaan


Allah Jilid 1.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan asal usul Abraham?
2. Jelaskan alasan Allah memanggil Abraham?
3. Jelaskan respons Abraham terhadap panggilan Allah?
4. Berikan contoh sikap Abraham dalam kehidupan sehar-hari?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester

: Firman
: Karya Penyelamatan Allah
: YAKUB
: Kej. 27:27-30 ; 28:10-22 ; 32:22-32
: AT I/1

28

6. Lamanya waktu belajar


7. Pertemuan ke

: 45-60 Menit
:8

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam
Alkitab.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan asal usul Yakub
2. Menceritakan cara Yakub memperoleh berkat
3. Menyebutkan isi berkat yang diterima oleh Yakub
4. Menceritakan kembali perjalanan Yakub setelah diberkati
5. Menjelaskan peristiwa pemulihan Yakub
IV. URAIAN MATERI
Yakub adalah anak dari Ishak dan Ribka. Yakub memiliki
seorang saudara yang bernama Esau. Dua saudara ini memiliki
perbedaan mulai dari fisik sampai pada hobi mereka. Esau
badannya berbulu, senang berburu dan hidup dilapangan luas
lepas, dan Esau lebih disayangi Ishak. Sedangkan Yakub lebih
senang tinggal di rumah memelihara ternak dan Yakub lebih
disayangi Ribka ibunya.
Ketika Ribka mendengar apa yang diucapkan Ishak pada
Esau, maka Ribka yang lebih menyayangi Yakub menginginkan
Yakub yang harus mendapatkan berkat itu, sehingga Ribka
menyuruh Yakub mengambil dua anak kambing yang baik
kemudian diolahnya menjadi makanan yang diantarkan kepada
ayahnya. Agar Yakub sama dengan Esau, maka Yakub dipakaikan
pakaian Esau, tangan dan lehernya dibalut dengan bulu kulit
binatang (sebab kulit Yakub tidak berbulu seperti Esau). Dari hasil
tipuan Ribka akhirnya Yakub diberkati Ishak.
Isi dari berkat itu adalah: Sesungguhnya bau anakku adalah
sebagai bau pedang yang diberkati Tuhan.
Allah akan
memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah
gemuk di bumi dan gandum serta anggur yang berlimpah-limpah.
Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu dan suku-suku bangsa
akan sujud kepadamu ; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan
anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk
engkau terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau
diberkatilah ia.
Akibat penipuan yang dirancang Ribka, Yakub merasa
bersalah kepada Esau karena sudah merampas hak kakaknya,
akhirnya ia melarikan diri ke Haran di rumah pamannya Laban
untuk menghindari Esau. Karena lelah Yakub memilih bermalam di

29

suatu tempat. Diambil sebuah batu sebagai alas kepalanya. Di


tempat itulah Allah menampakan diri kepada Yakub. Dalam
mimpinya Yakub melihat sebuah tangga yang ujungnya sampai ke
langit dan malaikat-malaikat naik turun di tangga itu dan Allah
sendiri berdiri diatasnya. Allah memberkati Yakub: Akulah Tuhan,
Allah Abraham, nenekmu dan Allah Ishak ; tanah tempat engkau
berbaring itu akan ku berikan kepadamu dan kepada
keturunanmu.... (Lih Kej. 28:13-15). Dan tempat itu di beri nama
Bethel, berdekatan dengan Luz.
Setelah beberapa Tahun Yakub melarikan diri dari hadapan
Esau dan tinggal di rumah pamannya Laban. Yakub ingin kembali
berdamai dengan kakaknya Esau. Ia telah menipu Esau dulu tetapi
sekarang tidak. Apa Esau masih marah pada Yakub??? Nah untuk
mengetahui apakah Esau masih marah atau tidak maka Yakub
mengutus beberapa orang ke tanah Seir atau Edom yaitu di
kediaman Esau. Setelah utusan itu pergi dan tak lama kemudian
kembali dengan berita bahwa Esau sudah datang dengan
pasukannya menuju Yakub, maka Yakub pun berdoa pada Tuhan
karena Yakub takut jangan-jangan kakaknya akan menyerang
rombongan Yakub. Maka Yakub menyuruh pasukannya
menyeberangi sungai Yabok, karena ia takut diserang jika masih
ada dalam penyeberangan. Namun Yakub tidak ikut menyeberang
tetapi ia tinggal di tempat yang lain untuk bergumul. Dalam tempat
yang sunyi dia berdoa minta pengampunan dari Tuhan, dia ingin
sekali bertemu dengan kakanya, membawa istri dan anaknya
untuk diperkenalkan kepada Esau kakaknya. Dia bergumul di
dalam kesunyian dan tiba-tiba datanglah dari dalam kegelapan
seorang laki-laki bergulat dengan dia. Mula-mula Yakub tidak
mengetahui siapa lawannya, namun lambat laun mengertilah ia
bahwa yang memegang dia dan bergulat dengan dia adalah
malaikat Tuhan sendiri. Pergulatan Yakub dengan malaikat Tuhan
akhirnya Yakub lumpuh pada pangkal pahanya karena dipukul oleh
malaikat. Namun ketika fajar menyingsing malaikat Tuhan
menyerah dan berkata: Biarkanlah aku pergi karena fajar telah
tiba. Namun Yakub tidak mau membiarkan malaikat itu pergi
sebelum Yakub diberkati. Maka dari situlah Yakub dipulihkan dan
diberkati dan namanya diganti dengan nama Israel yang berarti
perjuangan Allah. Dan Yakub menamai tempat itu Pniel yang
berarti Wajah Allah, karena ia telah melihat Allah berhadapan
muka.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Cerita dan Tanya Jawab

30

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah
Minggu

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan
Menyanyi

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

Doa Pembacaan dan Baca


Alkitab
Penyajian Materi (sesuai
Metode)
Doa Persembahan

Aktivitas: Membuat Catatan Harian

Anak diminta sediakan buku dan pe

Anak diminta membuat catatan


tentang perbuatan baik dan jahat
dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah selesai anak diminta
membaca
untuk
teman-tem
mendengar.
Kesimpulan Oleh Pengasuh

Contoh:

4.
5.
6.
7.
3. Ayat Hafalan

Doa Pembukaan Dan Baca Alkitab

Pembagian Jenjang

7.
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Nyanyian Pembukaan

Tuhan, hari ini saya merasa be


kepada adik/kakak saya karena saya
bertanggung jawab terhadap buku cerita
dipinjam. Bukan sengaja tapi saya benar
lupa dimana saya meletakannya atau
yang meminjamnya dariku. Semoga adik
saya mau memaafkan saya.
Atau: Tuhan, saya sebel saat ini,
saya di ejek teman-teman di sekolah k
saya lupa membuat tugas yang diberikan
dstnya...
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Kejadian 27:28
Allah akan memberikan kepadamu embun
yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di
bumi dan gandum serta anggur berlimpahlimpah.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Buku dan Pena (pengasuh Siapkan buku

31

dan pena juga).


4.2. Sumber

: Alkitab, KURIN SM-TPI, Sejarah Kerajaan


Allah Jilid 1.

VI. EVALUASI.
1. Jelaskan asal usul Yakub?
2. Ceritakan cara Yakub memperoleh berkat?
3. Sebutkan isi berkat yang diterima oleh Yakub?
4. Ceritakan kembali perjalanan Yakub setelah diberkati?
5. Jelaskan peristiwa pemulihan Yakub?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Karya Penyelamatan Allah
: MUSA
: Keluaran 2:1-10 ; 6:1-12
: AT I/1
: 45-60 Menit
:9

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam
Alkitab.

32

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan asal usul Musa
2. Menjelaskan makna pengutusan Musa
IV. URAIAN MATERI
Musa adalah anak dari keturunan suku Lewi. Ayahnya
bernama Amran, ibunya bernama Yokhebed dan saudaranya
bernama Harun dan Miryam. Ketika Musa dilahirkan, ia dibuang di
sungai Nil karena pada saat itu, Firaun memerintahkan untuk
membunuh semua anak laki-laki Israel sebab Bangsa Israel sudah
mulai banyak dan dilihat sebagai ancaman bagi Mesir. Di sungai
Nil, putri Firaun yang menemukan Musa ketika ia bersama dayangdayangnya datang kesungai Nil untuk mandi. Putri Firaun melihat
sebuah peti dan diambilnya, ternyata dalam peti itu ada seorang
bayi kemudian Putri Firaun dia dan mengangkatnya sebagai anak.
Putri Firaun menamakan bayi itu Musa yang berarti
terangkat/ditarik dari dalam air.
Musa semakin bertambah dewasa dan dia mulai mengenal
bangsanya, maka Tuhan memakai dia untuk menyelamatkan
bangsa Israel dari perbudakan. Tuhan berfirman kepada Musa
bahwa IA telah melihat segala aniaya yang berlaku terhadap Israel,
dan bahwa IA akan turun untuk melepaskan bangsa Israel.
Allah mengutus Musa dan menjadikan Musa alat dalam
tanganNya untuk membebaskan bangsa Israel. Musa harus
menghadap Firaun dan meminta pembebasan bagi bangsa Israel
dari Mesir dan membawa mereka kembali ke tanah perjanjian dan
beribadah kepada Tuhan Allah.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah ke

33

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.

Doa Pembu
Alkitab
Aktivitas: Tem

4.
5.
6.
7.

: Keluaran 6:6
Aku akan mengangkat kamu menjadi
umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu,
supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah,
TUHAN, Allahmu, yang membebaskan
kamu dari kerja paksa orang Mesir.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Alat-alat klasikal, alat Musik, memutar
slide/video yang memotivasi anak,
(kembangkan acara sesuai konteks masingmasing jemaat).
4.2. Sumber

Nyanyian Pe

: Alkitab, KURIN SM-TPI, Sejarah Kerajaan


Allah Jilid 1.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan asal usul Musa?
2. Jelaskan makna pengutusan Musa?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
: Firman
2. Pokok Bahasan
: Karya Penyelamatan Allah
3. Sub Pokok Bahasan
: Hamba Naaman
4. Bahan Bacaan
: II Raja-raja 5:1-27
5. Jenjang / Semester
: AT I / 1
6. Lamanya waktu belajar
: 45-60 Menit
7. Pertemuan ke
: 10

34

Mengund
tidak akt
sharring
bersama
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam
Alkitab.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan asal usul Hamba Naaman
2. Menjelaskan peranan Hamba Naaman
3. Menjelaskan respons Naaman ketika disembuhkan
4. Menunjukkan contoh sikap yang baik dalam kehidupan seharihari
IV. URAIAN MATERI
Naaman adalah panglima raja Aram. Dia seorang
terpandang dihadapan tuannya dan sangat disayangi,sangat
berani tetapi dia seorang sakit kusta. Ada seorang perempuan
kecil yang dibawah sebagai tawanan. Ia tinggal dengan Naaman
dan menjadi budak untuk melayani istri Naaman.
Perempuan kecil anak Israel yang menjadi hamba Naaman
ini mengetahui penyakit tuannya Naaman dan ia pergi kepada
isteri Naaman menganjurkan bila tuannya bersedia dapat pergi
kepada Nabi di Samaria, karena nabi ini bisa menyembuhkan
penyakit Naaman.
Isteri Naaman menyampaikan hal tersebut kepada Naaman.
Jadi perempuan kecil ini sekalipun dia hanya seorang budak tetapi
dia sangat peduli kepada keselamatan tuannya. Hamba
perempuan kecil ini sudah memperkenalkan karya Allah yang
menyelamatkan melalui peran Nabi Elisa kepada Naaman.
Terhadap anjuran hamba perempuan melalui istrinya, Namaan pun
mengikuti anjuran hambanya itu dan pergi ke Samaria untuk
bertemu dengan Nabi Elisa, agar penyakitnya dapat disembuhkan.
Saat tiba di Samaria dan bertemu dengan nabi Elisa, Naaman
disuruh mandi tujuh kali di sungai Yordan. Awalnya Naaman tidak
setuju karena baginya ada bagitu banyak sungai yang lebih baik di
Aram dari sungai Yordan. Namun berdasarkan pertimbangan para
dayangnya, mereka menganjurkan kepada Namaan untuk
melaksanakan perintah itu sebab perintah itu tidak berat dan
hanya mencelupkan badannya ke air. Pertimbangan itu di terima
oleh Naaman dan ia melaksanakan perintah Elisa sebagai nabi
Allah dengan benar, mencelupkan badannya sehingga Naaman
pun sembuh dan Ia percaya bahwa Allah itu ada serta kembali
kepada nabi Elisa untuk memberikan persembahan. Walaupun
Naaman memberi persembahan kepada Nabi Elisa namun Nabi

35

Elisa tidak menerima karena karya penyelamatan Allah tidak


menuntut imbalan tetapi soal percaya dan bagaimana melakukan
kehendak Tuhan.
Dari kisah Hamba Naaman ini, sikap yang perlu dicontohi
adalah harus mencontohi perempuan kecil hamba Naaman ini,
yakni berani menyuarakan kebenaran (berkata yang benar),
berbuat baik terhadap sesama, menolong orang sakit yang
membutuhkan pertolongan.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah k

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: II Raja-raja 5:16
Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN
yang hidup, yang di hadapan-Nya aku
menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak
akan menerima apa-apa. Dan walaupun
Naaman mendesaknya supaya menerima
sesuatu, ia tetap menolak.

4. Alat dan Sumber:

36

Nyanyian

Doa Pem
Alkitab
Aktivitas:
Sosio
D
cerita).
Menyanyi

Doa Syuku
Menyanyi
Berkat

4.1. Alat

: Klasikal.

4.2. Sumber

: Alkitab, KURIN SM-TPI, Sejarah Kerajaan


Allah Jil. 1 dan Menggali Isi Alkitab Jil. 1.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan asal usul Hamba Naaman?
2. Jelaskan peranan Hamba Naaman?
3. Jelaskan respons Naaman ketika disembuhkan?
4. Tunjukkanlah contoh sikap yang baik dalam kehidupan seharihari?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Karya Penyelamatan Allah
: Elisabeth
: Lukas 1:39-45
: AT I / 1
: 45-60 Menit
: 11

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam
Alkitab.

37

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan asal usul Elisabeth
2. Menjelaskan karya penyelamatan Allah melalui Elisabeth
3. Menunjukkan sikap Elisabeth terhadap karya penyelamatan
Allah.
IV. URAIAN MATERI
Elisabeth adalah keturunan iman saudara Maria, isteri
seorang imam yang bernama Zakharia dan ibu dari Yohanes
Pembaptis. Elisabeth dan Maria, mereka berasal dari keturunan
Harun. Mereka juga tergabung dalam kelompok Abia (segolongan
imam-imam yang menjalankan kewajiban dalam bait suci).
Elisabeth dan Zakharia sudah lanjut umur dan tinggal di
sebuah dusun di pegunungan selatan Yudea. Hidup kedua orang
tua ini diliputi kesediahan yang sangat mendalam karena di masa
hidup mereka, mereka belum mempunyai anak. Elisabeth dan
Zakharia berdoa berkali-kali kepada Allah untuk dapat memperoleh
keturunan tetapi belum dikaruniakan keturunan. Sehingga ketika
mereka telah berlanjut usia, harapan untuk memperoleh keturunan
itu sudah lenyap dari pikiran mereka. Dari harapan yang sudah
lenyap itu, maka Allah mengutus malaikat Gabriel untuk
memberitahukan kepada Zakharia tentang karya penyelamatan
Allah melalui Elisabeth, bahwa Elisabeth akan mengandung serta
melahirkan seorang anak laki-laki dan anak itu diberi nama
Yohanes (Yohanes yang artinyaTuhan Menyayangi).
Sekalipun Zakharia tidak mempercayai hal itu, sehingga dia
menjadi bisu namun Elisabeth. Ia begitu bersukacita mendengar
berita kalau ia akan mengandung dan melahirkan seorang bayi
dan ia mempersiapkan diri untuk menjadi ibu dan bagi perintis
jalan untuk Tuhan Yesus.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bercerita
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah

38

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: Lukas 1:42
Lalu berseru dengan suara nyaring:
"Diberkatilah engkau di antara semua
perempuan
dan
diberkatilah
buah
rahimmu.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab, KURIN SM-TPI, Sejarah Kerajaan


Allah Jilid 2.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan asal usul Elisabeth?
2. Jelaskan karya penyelamatan Allah melalui Elisabeth?
3. Tunjukkanlah sikap Elisabeth terhadap karya penyelamatan
Allah?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
: Firman
2. Pokok Bahasan
: Karya Penyelamatan Allah
3. Sub Pokok Bahasan
: Maria dan Marta
4. Bahan Bacaan
: Lukas 10:38-42
5. Jenjang / Semester
: AT I / 1
6. Lamanya waktu belajar
: 45-60 Menit
7. Pertemuan ke
: 12
II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN

39

Nyany

Doa
Baca
Aktivit
Pesan
Meny

Doa S

Meny

Berka

Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam


Alkitab.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan asal usul Maria dan Marta
2. Membedakan sikap Maria dan Marta
3. Menunjukkan sikap hidup yang baik
IV. URAIAN MATERI
Maria dan Marta adalah dua orang bersaudara yang sangat
baik. Mereka mempunyai saudara laki-laki yang bernama Lazarus.
Kedua saudara ini tinggal di Betania. Walaupun mereka hidup dan
tinggal bersama-sama akan tetapi sifat dan karakter mereka
berbeda.
Marta lebih senang mengurus hal-hal yang praktis/jasmaniah.
Sedangkan Maria memiliki sifat yang tenang, suka mendengarkan
dan merenungkan hal-hal yang rohani. Ketika Yesus berkunjung
dan mengajar di rumah mereka, Marta begitu sibuk mengurus
semua persiapan-persiapan dan kebutuhan jasmani (makan,
minum, dll). Sedangkan Maria menghampiri Yesus dan duduk di
dekat kaki Yesus untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Sikap Maria ketika Yesus ke rumah mereka, Maria duduk di
dekat kaki Yesus dan mendengarkan Firman. Sikap Marta, ia
menyambut Yesus dengan menyediakan kebutuhan untuk
menjamu Yesus sebagai tamu yang datang ke rumahnya. Karena
kesibukan persiapan menjamu Yesus maka Marta memintakan
kepedulian Yesus supaya Maria bisa membantunya. Karena bagi
Marta, Maria hanya duduk-duduk saja sedangkan dirinya lelah
bekerja. Hal ini terungkap dari perkataannya (ayat 40). Sikap
Yesus terhadap pilihan Maria maupun Marta. Bagi Yesus, Maria
telah memilih yang terbaik, Maria terbuka mendengarkan
perkataan Firman Tuhan sedangkan Marta dengan keluhannya
Yesus menegur bahwa Marta menyibukan diri dengan banyak
perkara. Teguran Yesus kepada Marta bukan berarti Marta bekerja
menjamu Yesus dengan makan minum itu salah, tetapi
pekerjaannya dirasakan sebagai beban, lalu ia mengeluh karena
lelah sehingga melupakan tujuan untuk apa dia bekerja
menyiapkan jamuan bagi Yesus. Yang Yesus harapkan adalah
Marta tidak boleh melupakan Firman Tuhan sebab bagi Yesus
bekerja adalah melayani sebagai wujud melakukan Firman Tuhan.
Tuhan Yesus mau menyelamatkan Marta dari cara berpikir dan
bertindak yang salah (Melayani dengan Bersungut).
Dari contoh Maria dan Marta mau menunjukkan kepada kita
bahwa mendengarkan dan melakukan firman Tuhan itulah yang

40

terpenting. Mendengarkan berarti rajin ke SM-TPI, membaca


Alkitab, mendengarkan Firman Tuhan dan berdoa. Melakukan
berarti menyatakan dalam tindakan dan perbuatan (Hal-hal praksis
tentang mengasihi Yesus, antara lain menolong sesama teman).
Jadi contoh konkritnya hari minggu dan ibadah-ibadah SM-TPI
harus kita perhatikan ditengah kesibukan belajar, bekerja
membantu orang tua, dll.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah dan Tanya Jawab
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

Langkah kegiata

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: Lukas 10:27
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu dan dengan segenap
akal budimu, dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.

41

Nyanyian Pem

Doa Pembuk
Alkitab
Aktivitas: Pe
pemberian N
orang yang m
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

4.2. Sumber

: Alkitab, KURIN SM-TPI, Sejarah Kerajaan


Allah Jilid 2.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan asal usul Maria dan Marta?
2. Bedakanlah sikap Maria dan Marta?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Karya Penyelamatan Allah
: Akwila dan Priskila
: Kisah Para Rasul 18:1-8
: AT I / 1
: 45-60 Menit
: 13

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami karya penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam
Alkitab.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan asal usul Akwila dan Priskila
2. Menjelaskan peranan Akwila dan Priskila dalam Pekabaran Injil

42

IV. URAIAN MATERI


Korintus merupakan salah satu jemaat yang dikunjungi oleh
Paulus, ketika melakukan proses pekabaran injil. Korintus adalah
kota dagang yang sangat besar. Nilai-nilai kesusilaan di kota ini
sangat rendah. Dimana-mana terjadi percabulan karena banyak
orang-orang asing yang datang. Sebagian besar penduduk kota ini
berasal dari romawi tetapi ada juga yang berasal dari laut tengah.
Setelah melakukan perjalanan dari Athena, Paulus singgah
di Korintus dan memberitakan Injil Kristus. Di Korintus Paulus
bertemu Akwila dan Priskila. Akwila dan Priskila adalah suami-isteri
yang berasal dari Pontus, mereka juga termasuk orang Yahudi.
Akwila dan Priskila bekerja sebagai pembuat kemah untuk dijual.
Ketika bertemu Paulus, Akwila dan Priskila bersedia menjadi
Kristen dan bekerja membantu Paulus serta menampung Paulus
tinggal di Rumah mereka.
Sebagai orang Kristen, mereka tidak hanya bekerja sebagai
pembuat kemah, tetapi mereka juga mengajar di gereja Korintus
dan menampung serta memperteguh iman Apolos di Efesus
bahkan menjadikan rumah mereka sebagai tempat pertemuanpertemuan orang Kristen. Dalam pekerjaan dan pengajaran yang
mereka lakukan, banyak orang menjadi percaya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah dan Tanya Jawab
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah ke

43

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

: Kisah Para Rasul 18:9b


Jangan takut! Teruslah memberitakan
firman dan jangan diam!.

: Alkitab, KURIN SM-TPI, Sejarah Kerajaan


Allah jilid 2.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan asal usul Akwila dan Priskila?
2. Jelaskan peranan Akwila dan Priskila dalam Pekabaran Injil?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

Doa Pembu
Alkitab
Aktivitas:

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

Nyanyian Pem

: Gereja
: Sejarah Pekabaran Injil di Indonesia
: Sejarah Pekabaran Injil di Indonesia
: Matius 28:19-20
: AT I/1
: 45-60 menit
:1

44

Jumpa
Jemaat
seputar tu
Rekreasi

Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengetahui Sejarah Pekabaran Injil di Indonesia dan Tokoh-tokoh
Pekabaran Injil di Maluku
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan Pengertian dari Pekabaran Injil
2. Menjelaskan latar belakang Sejarah Pekabaran Injil di Indonesia
3. Menjelaskan Pengaruh Pekabaran Injil di Indonesia
IV. URAIAN MATERI
Apa yang anak-anak ketahui tentang Injil? (biarkan anak
menjawab).
Membritakan Injil berarti menyampaikan berita atau kabar
sukacita. Kabar tentang keselamatan hidup manusia dan ciptaan
lainnya, kabar tentang karya Allah yang membebaskan,
memulihkan, membaharui, menyembuhkan. Karya yang telah
dilakukan oleh Tuhan Yesus. Setelah Tuhan Yesus menyelesaikan
tugasnya dan sebelum naik ke surga, Tuhan Yesus memberikan
tugas kepada murid-muridnya (orang-orang yang mengikuti Yesus
atau yang percaya) untuk memberitakan Injil kepada segala
bangsa, yaitu mengabarkan berita sukacita tentang Tuhan Yesus,
tentang perbuatan-perbuatan Tuhan Yesus yang menyelamatkan.
Perbuatan-perbuatan menyelamatkan menjadi tugas setiap orang
percaya dan berita ini harus disampaikan kepada semua bangsa.
Dari asia pembritaan injil masuk ke eropa dan pada awal
abad ke-15 datanglah orang-orang Portugis. Mereka datang
dengan tujuan untuk menguasai Indonesia dan untuk berdagang
rempah-rempah seperti cengkih, pala, lada dan kayu cendana.
Rempah-rempah ini banyak terdapat di Indonesia dan sangat
mahal harganya di pasaran Eropa pada waktu itu. Rempahrempah tersebut diperlukan untuk membuat obat-obatan dan untuk
membuat masakan.
Selain mereka bermaksud untuk menguasai Indonesia dan
berdagang rempah-rempah, merekajuga memberitakan Injil
kepada orang-orang Indonesia. Bangsa Portugis beragama Roma
Katolik. Bagi mereka menyiarkan Injil kepada bangsa lain adalah
sebuah tugas yang harus dilakukan oleh setiap orang yang
memeluk agama Roma Kalolik. Karena itu baik pedagang, para
pekabar Injil (misionaris) pun pemerintah Portugis yang ada di
Indonesia, mereka menjalankan tugas itu di daerah-daerah dimana
mereka tinggal.
Pada taluin 1522 orang Portugis tiba di Ternate dan tempat
itu mereka jadikan pangkalan pemerintahan Portugis serta pusat
Pekabaran Injil di Indonesia.

45

Pada tahun 1534 Injil dibawa dari Temate ke Halmahera


Utara oleh para pekabar Injil dari Portugis dan pada tanggal 8 Juli
1534 baptisan pertama di Indonesia dilakukan di Halmahera Utara.
Di sini pula Pekabar Injil Simon Vas dari Portugis meninggal dunia
sebagai Martir (mati syahid) pada tahun 1536. Simon Vas
meninggal dunia akibat terjadi pertempuran antara raja Temate
yang bernama Sultan Hairun dengan orang-orang Portugis.
Pertempuran ini mengakibatkan pekabaran Injil di Halmahera
Utara dan di tempat-tempat lain di Maluku mengalami banyak
tantangan. Sekalipun banyak tantangan injil terus diberitakan
dimana-mana. Selain di Halmahera Utara, juga ke Sulawesi Utara,
Morotai, Sangir Talaud, Nusa Tenggara (terutama di Solor dan
Flores), juga di Pulau Jawa (terutama di Blambangan dan
Panarukan).
Pada bulan Pebruari tahun 1546 Misionaris Franciscus
Xaverius datang dari Portugis ke Ambon dan mengabarkan Injil di
Ambon dan sekitarnya, sesudah itu ia meninggalkan Indonesia.
Kemudian datang pekabar-pekabar Injil yang lain dan
memberitakan Injil sekalipun mendapat banyak tantangan.
Tidak lama kemudian pada tahun 1602 datanglah orangorang Belanda ke Indonesia dengan tujuan utama untuk
berdagang
rempah-rempah.
Mereka
mendirikan
badan
perdagangan yang disebut VOC (Verenigde Oost Indische
Compagne).
VOC memiliki armada perang yang besar dan kuat. Mereka
berperang mengalahkan dan mengusir orang-orang Portugis
keluar dari Indonesia. Orang-orang Belanda ini beragama Kristen
Protestan, tetapi mereka tidak terlalu menaruh perhatian untuk
mengabarkan Injil kepada orang-orang Indonesia, selain bila itu
berhubungan dengan kepentingan mereka yaitu berdagang. Itu
sebabnya mereka lebih menaruh perhatian kepada daerah-daerah
di Indonesia yang mempunyai tanaman-tanaman yang mahal
harganya (rempah-rempah) seperti di Maluku, Sulawesi utara,
Timor dan Pulau Jawa sedangkan di daerah-daerah lain VOC
hanya mendirikan benteng-benteng pertahanan untuk melindungi
perdagangan mereka sambil mengawasi raja-raja di Indonesia
supaya tidak menjual hasil-hasil tanaman mereka kepada orang
lain selain kepada Belanda.
Sesuai aturan pada waktu itu, Siapa yang punya Negara
menentukan Agama, oleh karena itu maka daerah-daerah yang
sudah ditaklukan oleh Belanda, penduduknya harus memeluk
agama Kristen protestan sehingga Orang-orang Katolik beralih ke
Protestan. Tetapi VOC tidak mempunyai tenaga pendeta. Di
benteng benteng Belanda, hanya ada seorang penghibur orang

46

sakit yang bertugas untuk berdoa setiap hari dan berkhotbah pada
hari Minggu sesuai khotbah yang telah ditulis oleh Pendeta di
Belanda. Mereka ini yang dipakai untuk melayani orang-orang
Kristen dengan hanya berdoa dan membaca Khotbah. Tidak ada
usaha dari VOC untuk mendatangkan pendeta dari Belanda atau
juga mendidik orang-orang Kristen menjadi pelayan gereja.
Akibatnya jemaat-jemaat Kristen tidak bisa berkembang dengan
baik pada waktu itu.
Setelah VOC dibubarkan pada tahun 1799, Pemerintah
Belanda mengirim beberapa orang pendeta ke Indonesia melalui
Lembaga-lembaga Pekabaran Injil di Belanda seperti NZG
(Nederlands Zending Genootschap) mengutus pendeta Joseph
Kam ke Maluku, Timor, Sulawesi tengah sedangkan Pdt. Schwarz
ke Minahasa. Setelah mereka tiba di Indonesia, mereka
mengabarkan Injil kepada Orang-orang Indonesia, membangun
sekolah-sekolah dan mendidik Orang Kristen untuk menjadi
Pekabar Injil. Kemudian setelah pemerintah Belanda membentuk
Gereja Protestan yang bernama De Protestantsch Kerk In
Nederlandsch Indie, yang kemudian diberi nama Gereja Protestan
di Indonesia maka lahirlah gereja-gereja Protestan di daerahdaerah di Indonesia yang tergabung dalam Gereja Protestan di
Indonesia (GPI). Gereja-gereja tersebut seperti GPM (Gereja
Protestan Maluku) di Maluku, GMIM (Gereja Masehi Injili
Minahasa) di Minahasa (Tomohon), GPIB (Gereja Protestan
Indonesia bagian Baral) di bagian barat Indonesia (Jakarta),
Gereja Protestan di Gorontalo (GPIG) di Sulawesi Utara
(Gorontalo) dan beberapa gereja lainnya yang terus berkembang
sampai sekarang ini. Jadi Pekabaran Injil sangat berpengaruh di
Indonesia sebab melalui Pekabaran Injil maka lahirlah gerejagereja di berbagai tempat di Indonesia.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langk

47

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: Matius 28:19-20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
:
Spidol. Kapur, Papan Tulis/White Board, Alat
Bantu: lembaran soal cerdas cermat.
4.2. Sumber

:
Alkitab. Ragi Cerita, Harta Dalam Bejana,
Sejarah Gereja di Indonesia, Sola Fide Sola
Gratia Sola Scriptura (Gereja Protestan di
Indonesia), Joseph Kam Rasul Maluku.

48

Nyan

Doa P
Alkita
Aktivi

Meny

Doa S

Meny

Berka

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian dari Pekabaran Injil?
2. Jelaskan latar belakang Pekabaran Injil di Indonesia?
3. Jelaskan pengaruh Pekabaran Injil di Indonesia?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Gereja
: Sejarah pekabaran Injil di Indonesia
: Sejarah Pekabaran Injil di Maluku
: Matius 10:7-14
: AT I / 1
: 45-60 menit.
:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengetahui Sejarah Pekabaran Injil di Indonesia dan Tokoh-tokoh
Pekabaran Injil di Maluku
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN

49

1. Menceritakan keadaan orang-orang di Maluku sebelum Injil


masuk

2. Menjelaskan Sejarah Pekabaran Injil di Maluku


3. Menunjukkan cara memberitakan Injil kepada sesama
IV.URAIAN MATERl
Anak-anak, sebelum Injil masuk di Maluku sudah ada
agama suku dan agam Islam. Agama suku dibawa oleh suku-suku
yang berasal dari luar Indonesia. Dalam agama suku yang
disembah adalah tete nenek moyang juga benda-benda seperti
binatang (buaya dll), pohon (beringin, dll), batu besar karena
dianggap punya kekuatan yang besar untuk menolong manusia
tetapi juga menghukum manusia bila tidak melakukan aturanaturan yang ditetapkan dalam masyarakat tersebut. Kepercayaan
seperti ini disebut Dinamisme. Sedangkan agama Islam dibawa
oleh pedagang-pedagang dari Persia dan India Barat pada akhir
abad ke-13. Banyak orang Maluku yang memeluk agama Islam
terutama para sultan/ raja yang memerintah di berbagai tempat di
Maluku pada waktu itu sepertl sultan Ternate, sultan Tidore, juga
orang-orang yang tinggal di kota-kota pelabuhan dan sekitamya
karena para pedagang juga tinggal di situ.
Pada tahun 1522 datanglah orang-orang Portugis di kota
Ternate. Mereka beragama Roma Katolik. Diantara mereka ada
pekabar Injil seperti Simon Vas yang memberitakan Injil di
Halmahera Utara dan kemudian meninggal dunia sebagai Martir
(mati syahid) pada tahun 1536 di Halmahera Utara. Pekabar Injil
yang lain bernama Franciscus Xaverius. Ia datang ke Ambon pada
tahun 1546 dan memberitakan Injil kepada orang-orang di Ambon.
Pada bulan Pebruari tahun 1546 dilaksanakan Ibadah Pertama di
benteng Victoria sekaligus dilakukan baptisan Kudus. Dari Ambon,
Franciscus pergi ke Lease, Bacan, Halmahera, Ternate, Morotai,
Tidore dan mengabarkan Injil disitu dengan cara (metode):
mengajar penduduk menghafal Pengakuan Iman Rasuli, Doa Bapa
kami, dan Hukum Kasih. Karena Pekabar Injil pada waktu itu
sangat sedikit sehingga Franciscus Xaverius tidak bisa berada
lama disatu tempat. Ia hanya berada beberapa hari saja kemudian
pergi ke tempat lain sampai akhimya ia meninggalkan Indonesia
pergi ke Jepang. Akibatnya tidak ada pembinaan lanjutan kepada
orang-orang yang telah masuk Kristen dan menyebabkan banyak
orang kembali ke agama asal yaitu agama suku. Kalau ada orang
yang tetap bertahan sebagai orang Kristen tetapi banyak yang
tetap percaya kepada tete nenek moyang ataupun benda-benda
yang dianggap punya kekuatan seperti batu, pohon dsb. Karena

50

itu, ada istilah yang dikenakan kepada orang-orang Kristen di


Maluku yaitu Kristen Kue Lapis. Maksudnya ialah, orang kristen
hanya namanya Kristen tetapi hidupnya bukan seperti orang yang
sudah percaya kepada Tuhan Yesus sebab selain mereka percaya
kepada Tuhan Yesus, mereka juga percaya kepada tete nenek
moyang dsbnya. Pada hal di dalam Alkitab yang berisikan Firman
Tuhan dikatakan jangan ada padamu allah lain selain percaya
kepada Tuhan Yesus, sebab yang menyelamatkan manusia bukan
tete nenek moyang atau batu, pohon dll, tetapi Tuhan Yesus.
Ternyata keadaan seperti ini terus ada sampai pada tahun
1602 datang orang-orang Belanda ke Indoncsia juga ke Maluku.
Orang-orang Belanda ini beragama Kristen Protestan. Sesuai
aturan pada waktu itu bahwa siapa yang punya negara yang
menentukan agama, maka orang-orang yang beragama Kristen
katolik diharuskan untuk berpindah menjadi Kristen Protestan
karena Belanda berhasil mengusir Portugis dari Indonesia
sehingga Indonesia dikuasai oleh
Belanda. Tapi ternyata selama beberapa waktu lamanya
tidak ada pendeta dari Belanda sehingga keadaan orang-orang
Kristen di Maluku sangat memprihatinkan sebab hidup kekristenan
mereka sudah bercampur dengan kepercayaan kepada tete nenek
moyang dsbnya. Malah agama Kristen pada waktu itu dianggap
oleh penduduk yang beragama Islam sebagai agama Belanda.
Dimana-mana orang Kristen dibenci tetapi juga membenci orang
yang beragama Islam. Ini disebabkan karena pengaruh politik
pada waktu itu dimana baik orang Portugis pun Belanda juga para
sultan/raja yang memerintah di Maluku, saling ingin menguasai
daerah-daerah di Maluku yang kaya dengan rempah-rempah tetapi
juga karena pengaruh ekonomi yaitu ingin menguasai
perdagangan rempah-rempah (pala, cengkih) yang sangat mahal
harganya sehingga selalu terjadi perang dan keadaan ini sangat
mempengaruhi hubungan antara penduduk yang beragama Islam
dengan yang beragama Kristen. Mereka tidak saling mengasihi
tapi saling membenci. Sikap hidup seperti ini adalah sikap yang
salah. Manusia harus hidup saling mengasihi dan menolong bukan
saling membenci dan menghancurkan. Agama manapun tidak
pernah mengajar pemeluknya untuk saling membenci, saling
membunuh. Keadaan ini terus berlanjut sampai tahun 1612 datang
pendeta-pendeta dari Belanda ke Maluku dan mereka terus
melakukan pekabaran Injil tapi kemudian kembali lagi ke Belanda,
Akibatnya sejak tahun 1793 sampai awal tahun 1815 tidak ada
pendeta seorang pun di Maluku. Pada tgl 3 Maret 1815 baru
datang di Ambon Pekabar Injil Joseph Kam. la diberi gelar Rasul
Maluku karena Kam bekerja keras untuk membina dan

51

membangun kehidupan iman orang-orang Maluku. Cara (metode)


yang dipakai Kam ialah setibanya di Ambon ia melaksanakan
ibadah dengan menggunakan bahasa melayu, melayani Sakramen
Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Ia membuat perkumpulanperkumpulan doa, mengajar dan membina anggota-anggota
jemaat. Kemudian dengan perahu yang dibuatnya ia berlayar dari
Ambon ke tempat-tempat lain seperti Lease, Seram, Banda
Ternate, Buru, Kei, Aru, Tanimbar, Kisar, Leti Moa Lakor, dsb. Ia
mengunjungi orang-orang Kristen di tempat-tempat itu dan
membaptis serta melayani perjamuan kudus juga mengajar dan
membina orang-orang Kristen untuk membantu pekabaran Injil,
mengusahakan buku-buku nyanyian yang sampai kini masih
dipakai seperti Mazmur dan Tahlil. Namun sayang dalam
perjalanan kemhali dari Maluku Tenggara ke Ambon Joseph Kham
meninggal dunia pada tgl 18 Juli 1833 dan dimakamkan di
pekuburan Belakang Soya Ambon. Kuburan tersebut sekarang ini
terletak di halaman gereja Joseph Kam. Sekalipun Joseph Kam
telah meninggal dunia tetapi semangat untuk memberitakan Injil
tidak pudar. Api Injil terus diberitakan oleh orang-orang Kristen baik
orang dewasa pun anak-anak dimana saja mereka berada. Ada
yang memberitakan Injil seperti seorang pendeta, tetapi juga
melayani orang-orang sakit di rumah sakit sebagai dokter/bidan,
mengajar di sekolah atau di kampus sebagai guru dan dosen,
bahkan menolong teman yang susah, menghibur teman yang
berdukacita, mengasihi sesama manusia baik orang Kristen pun
bukan Kristen, itu adalah memberitakan Injil kepada semua orang.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah

52

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

: Matius 10:7-8
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan
Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang
sakit;
bangkitkanlah
orang
mati;
tahirkanlah orang kusta; usirlah setansetan. Kamu telah memperolehnya dengan
cuma-cuma, karena itu berikanlah pula
dengan cuma-cuma.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Spidol. Kapur, Papan Tulis/White Board.
4.2. Sumber

:
Alkitab. Ragi Cerita, Harta Dalam Bejana,
Sejarah Gereja di Indonesia, Sola Fide Sola
Gratia, Sola Scriptura (Gereja Protestan di
Indonesia), Joseph Kam Rasul Maluku.

VI. EVALUASI

53

Nyanyian

Doa Pem
Alkitab
Aktivitas:
Joseph K
tokoh PI
masing.
Menyanyi

Doa Syuku
Menyanyi
Berkat

1. Sebutkan keadaan orang-orang Maluku sebelum Injil masuk?


2. Jelaskan tentang Pekabaran Injil di Maluku?
3. Tunjukkan cara memberitakan Injil kepada semua orang?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Gereja
: Sejarah pekabaran Injil di Indonesia
: Tokoh-tokoh Pekabaran Injil di
Maluku
: Lukas 5:1-11
: AT I / 1
: 45-60 menit.
:3

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Mengetahui Sejarah Pekabaran Injil di Indonesia dan Tokoh-tokoh
Pekabaran Injil di Maluku
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN

54

1. Menyebutkan tokoh-tokoh Pekabaran Injil di Maluku asal


Portugis dan Belanda.

2. Menyebutkan beberapa tokoh Pekabaran Injil asal Maluku.


IV. URAIAN MATERl
Anak-anak, minggu lalu kita telah mendengar cerita tentang
pekabaran Injil di Indonesia dan di Maluku. Tokoh-tokoh Pekabar
injil itu ada yang berasal dari Portugis seperti Simon Vas dan
Franciscus Xaverius. Ada juga yang berasal dari Belanda, (anak
diminta untuk menjawab sendiri). Joseph Kam dan Schwars.
Kemudian ada juga Pekabar Injil yang berasal dari Maluku
misalnya:
1. Teluti (Elnusa)
: Bpk Habel Patotnem dan Bpk
Paulus Patotnem.
2. Kairatu
: Bpk. D. Pentury, Bpk. A. Pariama
3. Buru
: Bpk. Paulus Behuku
4. Kei Besar
: Bpk. Welhelmus Renleew
5. Lease
: Bpk. J. Tutuarima, Bpk. Yan
Siahaya, Bpk.S.Nahumuri
6. Ambon
: Bpk. J. Parera, Bpk. Jacob
Saherlawan
7. Anak-anak diberikan kesempatan untuk menyebutkan nama
pekabar Injil di daerah/ Jemaat sendiri.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah

55

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: Lukas 5:10-11
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan
Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang
sakit;
bangkitkanlah
orang
mati;
tahirkanlah orang kusta; usirlah setansetan. Kamu telah memperolehnya dengan
cuma-cuma, karena itu berikanlah pula
dengan cuma-cuma.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
:
Spidol. Kapur, Papan Tulis/White Board, Alat
Bantu: lembaran soal cerdas cermat.
4.2. Sumber

:
Alkitab. Ragi Cerita, Harta Dalam Bejana,
Sejarah Gereja di Indonesia, Sola Fide Sola
Gratia, Sola Scriptura (Gereja Protestan di
Indonesia), Joseph Kam Rasul Maluku.

VI. EVALUASI
1. Sebutkan tokoh-tokoh Pekabar Injil asal Portogis?

56

Nyanyian

Doa Pem
Alkitab
Aktivitas:
Sejarah I
masing-m
Menyany

Doa Syuk

Menyany
Berkat

2.
3.

Sebutkan tokoh-tokoh Pekabar Injil asal Belanda?


Sebutkan tokoh-tokoh Pekabar Injil asal Maluku?

I. BAHAN PELAJARAN
1. ProgramSajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Konteks
: Hidup Dalam Lingkungan Yang
Sehat dan Lestari
: Hidup yang Sehat
: II Raja-raja 2:19-22
: AT I / 1
: 45-60 menit
:1

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN

57

Memahami Lingkungan Sehat dan Lestari


III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan pengertian Hidup Sehat
2. Menjelaskan manfaat air bersih bagi manusia
3. Memberikan contoh sikap yang baik untuk menjaga sumbersumber air bersih
IV. URAIAN MATERI
Tidak ada seorang manusia pun yang tidak ingin sehat.
Semua orang ingin memiliki hidup yang sehat, tapi apa sih
Pengertian hidup sehat itu? Hidup sehat adalah hidup yang bebas
dari penyakit atau hidup yang bersih.
Untuk memiliki hidup yang bersih atau sehat itu, orang
memerlukan air sebab air berguna atau bermanfaat baik untuk di
minum, untuk memasak makanan juga untuk mandi dan
membersihkan atau mencuci. Agar tubuh sehat dan bersih, kita
harus mandi dua kali sehari dan minum air, air putih 8-10 gelas
sehari. Menurut para peneliti sebuah lembaga thrombosis di
London, Inggris, jika seorang selalu mandi dengan air dingin,
peredaran darahnya akan membaik dan tubuhnya terasa lebih
bugar.
Selain untuk mandi air juga bermanfaat untuk mencuci dan
membersihkan baik makanan dan yang lainnya.
Karena pentingnya air, maka kita menjaga sumber-sumber
air bersih di tempat dimana kita tinggal. Caranya antara lain:
Kita tidak melakukan penebangan pohon secara
sembarangan.
Tidak membuka lahan untuk berkebun di sekitar sumber
air.
Tidak melakukan kegiatan yang mengakibatkan
terbakarnya hutan.
Kita tidak boleh membangun rumah di daerah aliran sungai
Kita tidak boleh membuang sampah atau limbah (keluarga
dan pabrik) secara sembarangan.
Kita harus menggalakan gerakan reboisasi/penanaman
kembali pohon-pohon di daerah sumber air.
Inilah sikap yang mesti dimiliki guna memelihara hidup sehat dan
bersih.

58

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.

Doa Pem
Alkitab
Aktivitas:

4.
5.
6.
7.

: II raja-raja 2:2b
"Beginilah
firman
TUHAN:
Telah
Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi
lagi olehnya kematian atau keguguran
bayi."

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Gambar-gambar lingkungan yang kotor dan
lingkungan yang bersih, dll.
4.2. Sumber

Nyanyian

: Alkitab dan buku-buku lainnya

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian Hidup Sehat?

59

Kerja
mem
sumu
bersi
Mela
Pena
hutan
Atau

Menyanyi

Doa Syuk

Menyanyi
Berkat

2. Jelaskan manfaat air bersih bagi manusia?


3. Berikan contoh sikap yang baik untuk menjaga sumbersumber air bersih?

I. BAHAN PELAJARAN
1. ProgramSajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Konteks
: Hidup Dalam Lingkungan Yang
Sehat dan Lestari
: Lingkungan Yang Sehat dan Lestari
: II Raja-raja 20:20
: AT I / 1
: 45-60 menit
:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Lingkungan Sehat dan Lestari

60

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan pengertian Lingkungan Sehat
2. Menyebutkan langkah-langkah melestarikan lingkungan agar
tetap sehat dan lestari
3. Menjelaskan dampak lingkungan yang sehat dan lestari bagi
kehidupan manusia
IV. URAIAN MATERI
Lingkungan adalah daerah atau kawasan/wilayah tempat
manusia hidup dan beraktifitas, antara lain lingkungan rumah
(keluarga), lingkungan kerja, sekolah dan lingkungan alam.
Sehat adalah keadaan yang bebas dari penyakit atau ancaman
terhadap kehidupan baik manusia, makluk ciptaan lainnya
(Tumbuhan, hewan maupun alam). Jadi lingkungan yang sehat
adalah wilayah atau daerah yang bersih atau bebas dari ancaman
terhadap kehidupan, baik manusia maupun makluk lainnya.
Untuk memiliki lingkungan sehat dan lestari itu maka
dibutuhkan langkah-langkah nyata seperti:
Membersihkan lingkungan sekitar setiap hari
Membuat MCK (mandi, cuci, kakus) yang sehat
dan memadai
Membuang sampah pada tempat yang tersedia
Menanam tanaman di halaman rumah.
Lingkungan yang sehat dan lestari memiliki dampak yang
baik bagi kehidupan manusia, antara lain:
Manusia dapat menikmati hidup yang bersih
Manusia dapat beraktifitas dengan baik
Manusia terhindar dari penyakit
Karena itu memiliki lingkungan yang sehat dan lestari haruslah
menjadi idaman setiap orang.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :

61

Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah keg

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

: II raja-raja 20:20
Selebihnya dari riwayat Hizkia, segala
kepahlawanannya dan bagaimana ia
membuat kolam dan saluran air dan
mengalirkan air ke dalam kota, bukankah
semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah
raja-raja Yehuda.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal dan bahan lain sesuai kebutuhan.
4.2. Sumber

: Alkitab, konkordansi, Ensiklopedi, Menggali


isi Alkitab dan buku-buku lainnya

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian Lingkungan Sehat ?

62

Nyanyian P

Doa Pem
Baca Alkitab
Aktivitas: M
sesuai
d
menciptaka
hidup yang
Menyanyi

Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

2. Sebutkan langkah-langkah melestarikan lingkungan agar


tetap sehat dan lestari?

3. Jelaskan dampak lingkungan yang sehat dan lestari bagi


kehidupan manusia?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Injil Yesus Kristus
: Arti Injil Yesus Kristus
: Roma 1:16-17
: AT II / 1
: 30-45 menit
:1

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN :


Memahami Injil Yesus Kristus sebagai kekuatan Allah yang
menyelamatkan.

63

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN :


1. Menjelaskan Arti Injil Yesus Kristus
2. Menjelaskan Makna Injil sebagai kekuatan Allah yang
menyelamatkan
IV. URAIAN MATERI
1. Arti arti Injil Yesus Kristus
Kata Injil atau gospel (bahasa Inggris) berasal dari
bahasa Yunani: (baca: euanggelion) yang terdiri dari 2
kata yakni dari kata: ey berarti baik dan aggelo (baca:
anggello) berarti mengabarkan. Dengan demikian menyebut
Injil berarti menunjuk kepada kabar baik atau kabar sukacita.
Injil atau kabar baik itu bukan berasal dari manusia tetapi
sebaliknya berasal dari Allah (Roma 15:16 ; II Kor 11:7). Injil juga
disebut kabar baik dari atau tentang Yesus Kristus (Roma 15:19 ;
Gal 1:7) dan dianugerahkan kepada seluruh manusia tanpa
terkecuali melalui pribadi Yesus Kristus yang hadir di tengahtengah dunia untuk karya penyelamatan. Melalui hidup Yesus,
kematian dan kebangkitan-Nya Injil atau Kabar baik itu menjadi
nyata sehingga dalam Perjanjian Baru, Injil atau kabar baik itu
seringkali diidentikkan dengan pribadi Yesus (Markus 1:1 ; Kisah
5:42 ; 17:3,18).
Dalam diri Yesus tergenapi nubuat di mana Yesus
memberitakan kabar baik tentang kerajaan Allah (Mat 4:23 ; 9:35 ;
Mrk 1:15 ; Luk 8:1). Kabar baik atau kabar sukacita tersebut
disampaikan kepada orang-orang miskin, orang-orang tawanan,
orang-orang buta, orang-orang tertindas, dll (Luk 43:18). Oleh
sebab itu, Rasul Paulus mengatakan Injil itu adalah kekuatan
Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya (Roma 1:16).
Karena Injil merupakan anugerah Allah yang menyelamatkan maka
Injil mesti ditanggapi/diresponi dengan sikap imam (percaya) oleh
setiap orang yang mendengar kabar baik tersebut. Percaya dan
menerima Injil berarti percaya kepada Yesus Kristus dan karya
penyelamatannya, sebaliknya menolak Injil identik dengan
penolakan atau pengingkaran terhadap Yesus Kristus bahkan Allah
yang menganugerahkan kabar baik/kabar sukacita tersebut.
2. Makna Injil sebagai kekuatan Allah yang menyelamatkan
Makna Injil sebagai kekuatan Allah menyelamatkan semua
orang tanpa terkecuali. Kabar baik tersebut mesti diberitakan
kepada seluruh dunia. Bukan saja orang-orang Yahudi tetapi juga
orang-orang Yunani mendapat bagian dalam karya penyelamatan
Allah. Itu berarti keselamatan Injil mencakup semua orang baik

64

orang-orang yang percaya maupun orang-orang yang belum


percaya. Kabar baik atau sukacita yang dimaksudkan mencakup
berbagai perbedaan tanpa membedakan agama, suku, ras, jenis
kelamin, usia; bahkan mencakup keutuhan ciptaan yang lain
(alam sekitar manusia/lingkungan hidupnya). Injil atau kabar
sukacita bukan saja milik orang-orang Kristen atau dikhususkan
untuk kepentingan orang-orang Kristen sehingga menutup diri dari
orang lain (eksklnsif) tetapi Injil terbuka (inklusif) bagi orang-orang
yang beragama lain (Muslim, Hindu, Budha, dll) termasuk dunia
(manusia, hewan dan tumbuhan atau alam sekitamya). Oleh sebab
itu tugas pemaklumam Injil /kabar baik adalah para pemberita Injil
atau kabar baik itu sendiri yakni orang-orang percaya yang telah
menerima Injil tersebut.

VI. AKTIVITAS BELAJAR


1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita & Tanya Jawab)

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan
Menyanyi
Pembagian Jenjang

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

Doa Pembacaan dan Baca Alkitab


Penyajian Materi (sesuai Metode)
Doa Persembahan
Menyanyi (Persembahan)
Doa Syafaat
Menyanyi

4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas: Pesan Berantai
(pesan dibuat sesuai Injil
sebagai kekuatan Allah).
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

65

11

Berkat

3. Ayat Hafalan

: Roma l:16b
Karena Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan
setiap
orang
yang
percaya, pertama-tama orang Yahudi,
tetapi juga orang Yunani.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan arti Injil Yesus Kristus?
2. Jelaskan makna Injil sebagai
menyelamatkan?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu Belajar

kekuatan

Allah

yang

: Firman
: Injil Yesus Kristus
: Kekuatan Injil atas kuasa alam
: Matius 8:23-27
: AT II/1
: 30-45 menit

66

7. Pertemuan ke

:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN :


Memahami Injil Yesus Kristus sebagai kekuatan Allah yang
menyelamatkan.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN :
1. Menceritakan peristiwa angin ribut diredakan
2. Menyimpulkan kekuatan Injil yang menyelamatkan ada di dalam
diri Yesus Kristus
IV. URAIAN MATERI
1. Peristiwa angin ribut diredakan.
Anak-anak! Pernahkan anak-anak melihat dan merasakan
angin ribut/taufan? Di mana? Bagaimana rasanya? Apakah yang
terjadi pada saat itu? bagaiamana perasaan anak-anak ketika tibatiba angin ribut datang menghempas? (berikan kesempatan untuk
beberapa anak menceritakan pengalaman mereka masingmasmg!). Peristiwa datangnya angin ribut pernah terjadi pada
zaman Yesus ketika Yesus bersama-sama dengan para muridnya
hendak bertolak ke seberang danau dengan perahu untuk
memberitakan Injil. Tiba-tiba mengamuk angin taufan/ribut
sehingga menyebabkan perahu mereka menjadi oleng karena
diterpa angin dan gelombang. Menghadapi peristiwa tersebut,
murid-murid menampakan 2 macam sikap:
1) Rasa takut. Siapakah di antara anak-anak yang pernah
merasa takut? Ketakutan adalah perasaan yang muncul
dalam diri seseorang ketika di berhadapan dengan suatu
peristiwa yang mengguncangkan kehidupan entah itu
bencana alam, angin ribut atau ancaman dan tantangan lain
dalam berbagai bentuk. Murid-murid merasakan ketakutan
karena mereka merasa seolah-olah akan mati atau binasa
karena
badai
atau
angin
tersebut
bisa
saja
menenggelamkan perahu mereka. Bahkan mereka
merasakan bahwa pada saat itu tidak ada seorang pun yang
dapat menyelamatkan kehidupan mereka termasuk
kemampuan mereka sebagai para nelayan yang handal dan
cakap di laut pun tak dapat menolong mereka dari terpaan
angin ribut tersebut.
2) Sikap kurang percaya. Dalam menghadapi gelombang yang
besar itu murid-murid merasakan ketakutan yang luar biasa.
Ketakutan melahirkan sikap kurang percaya. Sebagai orangorang yang selalu bersama-sama dengan Yesus, yang

67

pernah merasakan dan menyaksikan berbagai tanda mujisat


yang pernah Yesus lakukan, mestinya para murid percaya
dan bergantung kepada Yesus. Tetapi yang terjadi justru
murid-murid menjadi kurang percaya bahwa Yesus sanggup
menyelamatkan kehidupan mereka. Sikap murid-murid ini
akhirnya dikritik oleh Yesus. Yesus menegur perilaku muridmurid yang merasa takut dan kurang percaya, dan berkata
kepada mereka: mengapa kamu takut? Mengapa kamu
kurang percaya? (ayat 26). Teguran Yesus kepada mereka
kemudian dilanjutkan denganb sikap tindakan Yesus yakni
bangun dan menghardik angin ribut dan danau itu menjadi
teduh sekali. Menghadapi hal tersebut, para murid menjadi
terheran-heran karena mereka sendiri menyaksikan
peristiwa mujisat yang dilakukan oleh Yesus terhadap alam
sehingga danau itu menjadi teduh atau tenang seperti
semula.
2. Kekuatan Injil yang menyelamatkan ada di dalam diri Yesus
Kristus.
Kekuatan Injil yang menyelamatkan kita ada dalam diri
Yesus Kristus di mana Yesus berkuasa atas alam dan segala
peristiwa yang terjadi didalamnya. Peristiwa Yesus meneduhkan
angin ribut mau menyadarkan murid-murid bahwa kuasa Yesus
sanggup melakukan berbagai mujisat yang tidak dapat dilaknkan
oleh manusia. Demikian juga dalam kehidupan kita sebagai orang
percaya. Dalam kehidupan ini, kita akan berhadapan dengan
berbagai kuasa yang mengancam kehidupan kita. Kuasa-kuasa
tersebut dapat datang dari luar kita yang muncul dalam wujud
tantangan dan ancaman misalnya penderitaan, bencana alam dan
sejenisnya. Semuanya itu terkadang hadir bagaikan badai atau
angin ribut yang bisa mengguncangkan dan membinasakan
kehidupan kita. Tetapi juga berbagai ancaman yang muncul dari
dalam diri kita sendiri misalnya kemalasan, keserakahan,
kecemburuan dan-lain-lain. Bacaan ini mau mengingatkan kita
bahwa kekuatan injil ada di dalam diri Yesus Kristus. Kuasa Yesus
adalah kuasa yang menyelamatkan dan menghidupkan orang
percaya. Kuasa tersebut jauh melebihi segala kuasa yang dihadapi
dalam kehidupan kita. Dengan demikian, sebagai anak-anak
Tuhan, kita tidak boleh kalah terhadap berbagai kuasa tersebut
tetapi sebaliknya menghadapinya dengan Yesus. Ketika kita
menggantungkan hidup kita dan mengandalkan Yesus dalam hidup
kita maka Ia akan menghalau ancaman dan tantangan yang
sewaktu-waktu datang dan mengancam kehidupan kita.

68

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita & Tanya Jawab)
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

Nyanyian Pembukaan

Doa Pembukaan Dan B


Alkitab
Aktivitas:

4.
5.
6.
7.

Belajar Berdoa
Doa Berantai.

Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Matius 8:27
Dan heranlah orang-orang itu katanya:
orang apakah Dia ini sehingga angin dan
danau pun taat kepadaNya?.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

VI.

: Alkitab, dan buku-buku yang lain.

EVALUASI
1. Ceritakanlah peristiwa angin ribut diredakan?
2. Simpulkanlah kekuatan Injil yang menyelamatkan ada dalam
diri Yesus Kristus?

69

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Injil Yesus Kristus
: Kekuatan Injil yang memberi berkat
: Lukas 5:1-11
: AT II / 1
: 30-45 menit
:3

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN :


Memahami Injil Yesus Kristus sebagai kekuatan Allah yang
menyelamatkan.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN :

70

1. Menceritakan peristiwa yang terjadi di danau Genesaret


2. Menyimpulkan kekuatan Injil yang memberi berkat dalam diri
Yesus Kristus
IV. URAIAN MATERI
1. Peristiwa yang terjadi di danau Genesaret
Anak-anak, pada suatu ketika, Yesus bersama muridmuridnya sementara berjalan memberitakan Injil. Sampailah
mereka di sebuah tempat yakni pantai danau Genesaret. Danau
Genesaret terletak di sebelah kanan pantai danau Teberias, antara
Magdala dan Kapernaum. Di situ Yesus naik ke salah satu perahu
milik Simon. Sambil duduk di perahu Yesus mengajar sementara
banyak orang berdesak-dasakan untuk mendengar Injil Kerajaan
Allah. Tiba-tiba Yesus mengajak Simon menebarkan jalanya untuk
menangkap ikan. Tetapi Simon mengatakan kepada Yesus, Guru
telah sepanjang malam kami berkerja keras dan kami tidak
mendapat apa-apa. Dari jawaban tersebut, nampak kejujuran atau
keterbukaan Simon terhadap Yesus. Dengan kata lain, Simon mau
mengatakan kepada Yesus bahwa mereka sudah berupaya dan
bekerja keras sepanjang malam. Bukan baru satu atau dua kali
jala itu ditebarkan tetapi mungkin sudah berpuluh-puluh bahkan
beratus kali sudah mereka lakukan sepanjang malam tanpa
memejamkan mata mereka. Bahkan di tempat itu pun sudah
mereka tebarkan jala. Tetapi lagi-lagi tidak seekor ikan pun yang
mereka dapati padahal mereka sudah sangat lelah dan letih.
Sekalipun demikian, ada 3 sikap yang dimiliki oleh Simon yang
perlu diteladani yakni:
1) Sikap ketaatan Simon untuk mengikuti suara/perintah Yesus
untuk menebarkan jala mereka di sebelah kanan perahu.
Ketaatan untuk mendengar dan melakukan perintah Yesus
menyebabkan mereka mendapatkan hasil yang banyak sampaisampai Lukas menyebut jala mereka mulai koyak (Luk 5:6);
2) Sikap kerja keras. Simon dan teman-temannya tidak bersikap
pasif atau menunggu berkat. Mereka berkerja, aktif, berusaha,
berjuang sekalipun dalam keadaan yang letih dan lelah. Karena
kerja keras atau perjuangan mereka inilah maka Yesus
mempedulikan dan menjawab kebutuhan hidup mereka; dan
3) Sikap Percaya, hal ini nampak ketika Yesus menyuruh Simon
menebarkan jala, ia tidak protes atau bersungut-sungut. Mereka
juga tidak tawar menawar dengan Yesus atau mengatakan
kepada Yesus, bagaimana mungkin hal itu terjadi karena
mereka telah melakukannya? Simon melakukannya karena ia

71

percaya atau beriman kepada Yesus bahwa tidak mungkin


setiap ucapan yang keluar dari mulut Yesus sia-sia.
Selanjutnya anak-anak, apa yang terjadi ketika Simon dan temantemannya mendapat banyak ikan? Kisah ini memaparkan:
a. Simon dan rekan-rekannya memanggil teman-teman
nelayan yang lain untuk membantu mereka dan
bersama-sama mengisi perahu mereka dengan ikan;
b. Simon tersungkur di hadapan Yesus dan berkata ia
orang berdosa sehingga tak layak berhadapan dengan
Yesus;
c. Semua orang menjadi takjub melihat kuasa Yesus yang
memberikan tanda mujisat termasuk di antaranya
Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus;
d. Mereka meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikuti
Yesus ketika Yesus mengajak mereka menjadi penjala
manusia.
2. Kekuatan Injil yang memberikan berkat dalam diri Yesus
Kristus
Anak-anak, Yesus bukan saja berkuasa untuk meneduhkan
angin ribut dan gelombang. Tetapi dalam kisah ini Yesus juga
berkuasa untuk memberikan berkat atas kehidupan manusia.
Ketika Simon dau teman-temaimya berkerja seharian tetapi tidak
mendapatkan hasil apa-apa. Ketika Yesus memerintahkan mereka,
mereka pun memperoleh hasil bahkan berkat dalam bentuk ikan
yang mereka dapatkan berlimpah-limpah. Di sinilah letak kekuatan
Injil yang ada dalam diri Yesus Kristus. KehadiranNya mengajar
bukan saja mengajarkan kepada kita tentang hal-hal yang baik dan
benar tetapi di tengah-tengah kehadiranNya Yesus sungguhsungguh tahu dan peduli kebutuhan dan kekurangan anakanakNya yang berusaha (bekerja keras) tanpa pamrih. Kekuatan
Injil menyebabkan awalnya mereka berkekurangan (tidak
memperoleh apa-apa) tetapi kemudian ditambahkan oleh Yesus.
Sikap mana mesti juga direspon dengan ketaatan untuk men
dengar suaraNya mengikuti Yesus dan juga kesediaan untuk
berbagi berkat dengan orang lain.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita & Tanya Jawab)
2. Langkah Kegiatan :

72

Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembuka
Doa Pembukaan
Baca Alkitab
Aktivitas:
Jamuan Kasih
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Yohanes 6:35b
Akulah roti hidup, barang siapa datang
kepadaku ia tidak akan lapar lagi, dan
barang siapa percaya kepadaku, ia tidak
akan haus lagi.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain.

VI. EVALUASI
1. Ceritakanlah peristiwa yang terjadi di danau Germesaret?
2. Simpulkanlah kekuatan Injil yang memberi berkat dalam diri
Yesus Kristus?

73

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Injil Yesus Kristus
: Kekuatan Injil atas roh-roh Jahat
: Lukas 8:26-39
: AT II / 1
: 30-45 menit
:4

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN :


Memahami Injil Yesus Kristus sebagai kekuatan Allah yang
menyelamatkan.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN :
1. Menceritakan keadaan orang yang dirasuk roh jahat
2. Menjelaskan sikap orang yang dirasuk roh jahat ketika
berjumpa dengan Yesus
3. Menjelaskan tindakan Yesus terhadap orang yang dirasuk roh
jahat

74

IV. URAIAN MATERI


1. Keadaan orang yang dirasuk roh jahat
Pernahkan anak-anak melihat setan? Atau melihat orang
yang dirasuk oleh setan? Apa yang terjadi dengan mereka? (anakanak dipersilahkan untuk menceritakan pengalaman mereka
dengan kuasa jahat/setan). Anak-anak, roh jahat (setan-setan) itu
ada di mana-mana dan bisa menyerang siapa saja. Pada waktu
dulu, Yesus pernah berhadapan juga dengan roh jahat. Peristiwa
itu terjadi di daerah Gerasa. Wilayah Gerasa adalah kota yang
termasuk dekapolis dekat Yabboq, kurang lebih 55 km sebelah
tenggara danau Tiberias, disamakan dengan Yerasi masa kini.
Kisah ini diawali dengan seorang laki-laki yang disebut dengan
nama sebagai Legion (Luk 8:30). Sudah sangat lama ia kerasukan
setan-setan atau roh jahat. Ia sangat menderita karena terpisah
dari sanak keluarga dan masyarakatnya bahkan diasingkan dalam
pergaulan. Legion bergumul sendirian dengan penderitaannya
karena tak ada seorang pun yang dapat membantu atau menolong
membebaskan ia dari kuasa setan yang selama ini membelenggu
kehidupannya. Penderitaan Legion digambarkan dalam cerita ini
sebagai berikut: ia tidak lagi tinggal di rumah tetapi tinggal di
pekuburan, tidak berpakaian (telanjang), ia diseret-seret, dirantai
dan dibelenggn oleh roh jahat tersebut. Kuasa setan telah
merasuki Legion sehingga ia tidak dapat hidup dengan selayaknya
(normal), karena kehilangan kesadarannya. Bahkan keselamatan
dan kehidupannya menjadi terancam.
2. Sikap Orang yang dirasuki roh jahat ketika berjumpa
dengan Yesus
Ketika Legion berjumpa atau bertemu dengan Yesus, ia kemudian
menampilkan sikap, yakni:
a. ia berteriak lalu tersungkur di depan Yesus
b. ia memohon kepada Yesus.
Teriakan dan permohonan Legion adalah teriakan dan
permohonan supaya Yesus melihat penderitaannya dan
membebaskan Dia dari penderitaan yang selama ini membelenggu
kehidupannya akibat kuasajahat.
3. Tindakan Yesus terhadap kuasa jahat.
Permohonan laki-laki tersebut kemudian direspons oleh
Yesus. Yesus kemudian membebaskan (mengeluarkan roh-roh
jahat) dari Legion. Caranya yakni dengan memerintahkan setansetan itu masuk ke dalam babi-babi di tepi jurang sehingga mereka

75

terjun ke dalam jurang dan mati lemas. TindakanYesus


menunjukan bahwa:
a. Yesus ingin Legion hidup secara normal sebagaimana
manusia lainnya. Dengan membebaskan roh jahat
dari Legion, Yesus memberikan kehidupan kembali
kepada Legion yang awalnya hidup (secara fisik)
tetapi sesungguhnya telah mati (jiwa) karena
belenggu kuasa kejahatan. Hal ini nampak ketika
Legion kembali berpakaian dan menjadi waras
kembali (ayat 35);
b. Yesus ingin menyelamatkan atau mengangkat Legion
dari penderitaan yang selama ini membelenggunya
karena kuasa setan-setan;
c. Yesus hendak menunjukan bahwa kuasa kegelapan
tidak dapat menang atas kuasa terang. Kuasa terang
berbeda dengan kuasa gelap dan tidak bisa menyatu.
Terang itu adalah Yesus sebagai kekuatan Allah atas
kuasa-kuasa kegelapan. Sehingga orang yang hidup
dalam Injil Allah tidak boleh takut dan kalah terhadap
kuasa kegelapan sebaliknya harus melawan kuasa
kegelapan dengan kuasa Injil (Yesus). Di hadapan
Yesus kuasa kegelapan tidak ada artinya bahkan
akan dihancurkan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita & Tanya Jawab)
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TP

76

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan
Alkitab
Aktivitas: Meditasi
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Lukas 8:39
Pulanglah ke rumahmu dan
ceriterakanlah segala sesuatu yang telah
diperbuat Allah atasmu." Orang itu pun
pergi mengelilingi seluruh kota dan
memberitahukan segala apa yang telah
diperbuat Yesus atas dirinya.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain

VI. EVALUASI
1. Ceritakan keadaan orang yang dirasuk roh jahat?
2. Jelaskan sikap orang yang dirasuk roh jahat ketika
berjumpa dengan Yesus?
3. Jelaskan tindakan Yesus terhadap orang yang dirasuk roh
jahat?

77

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Injil Yesus Kristus
: Kekuatan Injil atas penyakit
: Yohanes 5:1-13
: AT II/1
: 30-45 menit
:5

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Injil Yesus Kristus sebagai kekuatan Allah yang
menyelamatkan.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menceritakan keadaan orang lumpuh di kolam Bethesda
2. Menjelaskan tindakan Yesus terhadap orang lumpuh
3. Menjelaskan sikap orang lumpuh setelah sembuh

78

IV. URAIAN MATERI


1. Keadaan Orang lumpuh di kolam Betesda
Peristiwa penyembuhan pada hari Sabat seperti yang
dikisahkan dalam Injil Yohanes terjadi di Kolam Bethesda. Kolam
Betesda terletak di sebelah utara pelataran Bait Allah di
Yerusalem. Ada 5 serambinya. Di serambi tersebut berbaring
sejumlah besar orang sakit, orang lumpuh, orang timpang yang
sewaktu-waktu menanti goncangan air kolam tersebut. Sebab
barang siapa yang pertama kali masuk ke kolam tersebut ketika air
kolam tersebut mulai goncang akan sembuh apapun juga
penyakitnya. Di situ ada seorang lumpuh yang sudah 38 tahun
lamanya menderita. Penderitaan yang dialami oleh orang lumpuh
tersebut mencakup:
fisik, berupa kesakitan/kelumpuhan yang dialaminya
sehingga ia tak bisa berjalan bekerja, dan selalu
menggantungkan hidup kepada orang lain ;
psikis/spiritual, yang diakibatkan oleh relasi sosial yang
tidak sehat karena sistim siapa yang kuat dia yang
menang menyebabkan rasa kecewa, tertekan, putus
asa (ayat 7). Orang sakit tersebut bergumul dengan
penderitaan atau penyakitnya seorang diri tanpa ada
seorang pun yang mempedulikan dia termasuk tokohtokoh agama dan orang-orang Yahudi yang setiap saat
masuk keluar Bait Allah karena melakukan aktifitas
keagamaan mereka. Jangankan menolong, peduli atau
menoleh saja pun tidak diungkapkan dalam cerita ini.
2. Tindakan Yesus terhadap orang lumpuh
Ketika Yesus melihat orang lumpuh tersebut ia tahu bahwa
orang lumpuh tersebut sudah lama berbaring. Artinya Yesus bukan
saja melihat dan memutar muka, tetapi Yesus mengetahui,
mengenal, memahami bahkan tentu merasakan penderitaan atau
kesakitan yang dialami olehnya. Hal ini nampak ketika Yesus
membangun sebuah dialog (percakapan) dengan si sakit tersebut:
maukah engkah sembuh? dst (ayat 6b) yang dijawab oleh orang
tersebut di mana ia mengeluh atau mengungkapkan keadaannya
bahwa sesungguhnya ia memiliki kerinduan untuk sembuh tetapi
tidak ada orang yang membantu memapah dia ke kolam tersebut.
Akhirnya Yesus menyembuhkan orang sakit itu dengan
memerintahkan ia untuk bangun... mengangkat tilam dan berjalan
(ayat 9). Sikap Yesus menunjukan bahwa:

79

o Yesus peduli dan berpihak kepada orang-orang yang kecil,


o

sakit, tak berdaya, miskin dan menderita;


Yesus
menghendaki
supaya
mereka
mengalami
pembebasan dari berbagai kungkungan penyakit yang
mengakibatkan penderitaan baik secara fisik maupun
psikis;
Kuasa Yesus jauh melebihi kusa penyakit/penderitaan.
Itulah sebabnya setiap orang seharusnya bergantung dan
percaya kepada Yesus dalam kesakitan atau penderitaan
dan bukan bergantung kepada kekuatan-kekuatan di luar
Yesus (Injil).

3. Sikap orang lumpuh


Setelah mengalami kesembuhan dikatakan orang lumpuh
tersebut pergi ke Bait Allah dan menyaksikan peristiwa yang terjadi
atas dirinya. Sikap orang ini mengingatkan kita untuk tidak
menyimpan karya keselamatan yang kita alami. Tetapi sebaliknya
sebagai orang yang telah mengalami dan merasakan kabar baik
atau sukacita (Injil), otomatis dipanggil untuk memberitakan atau
menyaksikan karya keselamatan Injil yang dibawa Yesus Kristus
bagi sesama kita sehingga mereka juga mendapat bagian dalam
Injil Allah.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita & Tanya Jawab)
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan
Menyanyi
Pembagian Jenjang

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

Doa Persembahan
Menyanyi (Persembahan)
Doa Syafaat

Doa Pembukaan Dan Bac


Alkitab
Aktivitas:

Doa Pembacaan dan Baca Alkitab


Penyajian Materi (sesuai Metode)

Nyanyian Pembukaan

4.
5.
6.
7.

Belajar Berdoa
Doa untuk orang sakit.

Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

80

10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

: Yohanes 5:7
Jawab orang sakit itu kepada-Nya:
"Tuhan, tidak ada orang yang
menurunkan aku ke dalam kolam itu
apabila airnya mulai goncang, dan
sementara aku menuju ke kolam itu,
orang lain sudah turun mendahului
aku..

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain

VI. EVALUASI
1. Ceritakanlah keadaan orang lumpuh di kolam Betesda?
2. Jelaskan tindakan Yesus terhadap orang lumpuh?
3. Jelaskan sikap orang lumpuh setelah sembuh?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan Ke

: Firman
: Perwujudan Injil Yesus Kristus
: Kebenaran yang meyakinkan
: Kisah Para Rasul 8:26-40
: AT II / 1
: 45-60 menit
:6

81

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami perwujudan Injil Yesus Kristus dalam kehidupan
manusia.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan perintah Tuhan kepada Filipus.
2. Menjelaskan peristiwa yang terjadi antara Filipus dan sidasida.
3. Menunjukkan sikap sida-sida terhadap injil yang dijelaskan
oleh Filipus.
IV. URAIAN MATERI
Filipus adalah salah seorang dari tujuh diaken yang dipilih
untuk melayani jemaat Yerusalem. (menanyakan kepada anak
nama ketujuh diaken untuk menguji daya ingat anak terhadap
materi yang pernah diberikan). Dengan danya penganiayaan
terhadap gereja yang disusul dengan martilnya Stefanus, Filipus
pergi ke Samaria untuk memberitakan Injil. Di situ penginjilannya
mendapat berkat. Dari situ, Filipus di suruh oleh malaikat Tuhan
untuk pergi ke jalan dari Yerusalem ke Gaza untuk membawa sidasida Etiopia kepada Kristus. Dalam perjalanan ia melihat sebuah
kereta yang didalamnya ada seorang sida-sida dari Etiopia,
sebuah negeri di sebelah selatan Mesir.
Sida-sida itu baru pulang dari pesta orang Yahudi di
Yerusalem, untuk menyembah Allah dan membeli kitab Nubuatan
Yesaya. Dalam perjalanan pulang sida-sida itu membaca kitab
Nabi Yesaya didalam keretanya, tetapi kata-kata dalam kitab itu
tidak dimengertinya. Filipus menghampirinya dan berkata
mengertikah tuan apa yang tuan baca itu? Mendengar perkataan
Filipus tergeraklah hatinya untuk mendapat penjelasan tentang
siapakah Nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau
tentang orang lain, maka Filipus naik ke dalam kereta itu dan
menjelaskan isi nas itu kepada sida-sida.
Berdasarkan penjelasan Filipus, sida-sida itu menjadi
percaya dan ketika sedang asyik bertukar pikiran, tibalah mereka
disuatu tempat yang ada air. Sida-sida itupun minta dibaptis. Lihat
disitu ada air, apakah halangannya bila aku dibaptis, jika tuan
percaya dengan segenap hati boleh. Kata sida-sida itu aku
percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Dengan
pengakuan itu berarti ia telah memperoleh selamat sebab yang
pokok itu ialah bahwa kalau seseorang sudah dapat
memandang Yesus sebagai Anak Allah ia sudah selamat.

82

Lalu Filipus membawa sida-sida itu dan membaptisnya. Setelah


dibaptis ia sangat bersukacita, ia merasa terlepas dari pikiranpikiran keduniawian dan kesusahan-kesusahan sehingga dengan
gembira ia meneruskan perjalannya.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Ceramah dan Diskusi)
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

1. Nyanyian Pembukaan
1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
2. Doa Pembukaan Dan Baca Alkitab
3. Menyanyi
3. Aktivitas: Diskusi Tentang
Menurutmu sebagai ana
4. Pembagian Jenjang
SM/TPI dengan cara apa ki
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
bisa menjalankan tugas ki
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
sebagai saksi-saksi Kristus
7. Doa Persembahan
Berikanlah contoh!
8. Menyanyi (Persembahan)
Apakah kamu selama ini suda
menjalankan tugasmu sebag
9. Doa Syafaat
anak Tuhan? Jelaskanlah!
10. Menyanyi

Kesimpulan
11. Berkat
4. Menyanyi
5. Doa Syukur
6. Menyanyi
7. Berkat

3. Ayat Hafalan

: Kisah Para Rasul 8:37


Sahut Filipus: Jika tuan percaya dengan
segenap hati, boleh. Jawabnya: "Aku
percaya, bahwa Yesus Kristus adalah
Anak Allah".

4. Alat dan Sumber

83

4.1. Alat

: Klasikal.

4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain.

VI. Evaluasi
1. Sebutkan perintah Tuhan kepada Filipus?
2. Jelaskanlah peristiwa yang terjadi antara Filipus dengan sidasida?
3. Tunjukkanlah sikap sida-sida terhadap injil yang dijelaskan oleh
Filipus?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan Ke

: Firman
: Perwujudan Injil Yesus Kristus
: Kebenaran yang membarui
: Yohanes 3:1-21
: AT II / 1
: 45-60 menit
:7

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami perwujudan Injil Yesus Kristus dalam kehidupan
manusia

84

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menyebutkan Latar Belakang Nikodemus.
2. Menjelaskan inti percakapan Yesus dengan Nikodemus.
3. Menunjukkan sikap yang baik setelah mendengar Firman
Tuhan.
IV. URAIAN MATERI
Nikodemus adalah seorang Farisi dan pemimpin agama
Yahudi, anggota sanhedrin (Majelis Besar), ia juga seorang ahli
Taurat. Nikodemus adalah seorang yang tenang dan sangat hatihati.
Bertolak dari latar belakangnya sebagai seorang sanhedrin
dan ahli taurat maka Nikodemus ingin mengetahui tentang Yesus.
Olehnya itu, Nikodemus menjumpai Yesus pada malam hari dan
Yesus menyambut Nikodemus lalu mereka bercakap-cakap.
Dalam perjumpaan itu, Nikodemus mengatakan bahwa tidak
ada seorang pun yang bisa melakukan tanda-tanda mujizat seperti
yang Yesus lakukan. Meresponi pernyataan Nikodemus ini, Yesus
mengatakan bahwa sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.
Terhadap
pernyatan
Yesus
ini,
Nikodemus
kembali
mempertanyakan tentang Bagaimanakah mungkin seseorang
dilahirkan, kalau ia sudah tua? Yesus kemudian menerangkan
apa artinya dilahirkan kembali, yakni engkau harus dilahirkan dari
air dan Roh yang bermakna pertobatan. Pertobatan adalah
berubah dari kehidupan lama (angkuh, sombong, merasa diri
benar dan lebih baik dari orang lain, mementingkan diri sendiri)
menjadi manusia baru (rendah hati, percaya akan cinta kasih Allah,
tidak mementingkan diri sendiri).
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Tanya Jawab Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

85

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan
Baca Alkitab
Aktivitas:
Games
(Mengambil
Keputusan
Menjadi
Murid Yesus).
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

3. Ayat Hafalan : Yohanes 3:5b


Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya
jika
seorang
tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat
masuk ke dalam Kerajaan Allah.
4. Alat dan Sumber:
4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain

VI. EVALUASI
1. Sebutkanlah asal-usul Nikodemus?
2. Jelaskan inti percakapan Yesus dengan Nikodemus?
3. Tunjukkan sikap yang baik setelah mendengar Firman Tuhan?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan Ke

: Firman
: Perwujudan Injil Yesus Kristus
: Kebenaran yang membebaskan
: Yohanes 4:1-42
: AT II/1
: 60 menit
:8

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami perwujudan Injil Yesus Kristus dalam kehidupan
manusia

86

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan pandangan orang Yahudi terhadap orang Samaria
2. Menjelaskan peristiwa yang terjadi di sumur Yakub
3. Menjelaskan pengertian air hidup
4. Menunjukkan sikap perempuan Samaria
IV. URAIAN MATERI
Orang Samaria adalah juga keturunan Israel yang
memisahkan diri dari tubuh bangsa Israel akibat kecemaran Imam
Eli pada jaman Samuel. Mereka beribadah kepada Allah di dekat
gunung Gerezim dan menganggap diri mereka sebagai bangsa
Israel yang hidupnya benar. Pada Tahun 722 sM, mereka pernah
dibuang keluar Palestina ketika ibu kota Samaria jatuh ke tangan
bangsa Asiria, namun 50 tahun kemudian mereka kembali
menduduki tanah air mereka. Sebaliknya, orang Yahudi di Wilayah
Yehuda menganggap orang Samaria sebagai keturunan dari
bangsa-bangsa yang oleh Asiria dimasukan ke wilayah Israel Utara
tersebut. Orang Samaria danggap sebagai yang tidak murni Israel
oleh orang Yahudi karena merupakan hasil kawin campuran.
Berdasarkan hal itu maka orang Yahudi menganggap ibadah orang
Samaria itu sebagai yang cemar serta orang Yahudi tidak mau
bergaul dengan orang Samaria.
Dalam perjalanan Yesus bersama para murid kira-kira pukul
12 siang, Yesus bertemu dengan perempuan Samaria di sumur
Yakub, sementara para murid pergi ke kota Skibar membeli bahan
makanan. Di sumur itu terjadilah dialog antara Yesus dan
perempuan Samaria. Yesus dilihat sebagai representasi orang
Yahudi yang berbicara dengan perempuan Samaria, sebab selama
ini ada konflik internal antara orang Yahudi dan Samaria sehingga
Yesus berusaha menjembatani pertentangan itu. Di sumur itu
terjadilah dialog antara Yesus dan perempuan Samaria.
Yesus
: Berilah Aku minum.
Perempuan Samaria : Masakkan Engkau orang Yahudi
minta minum padaku orang
Samaria?
Yesus
: Jika engkau tahu tentang kasih
karunia Allah, dan siapa Dia yang
berkata kepadamu, maka engkau
akan mendapat air hidup.
Perempuan Samaria : Dimanakah Engkau memperoleh air
hidup? Adakah engkau lebih besar
dari Bapa Yakub.
Yesus
: Barang siapa minum air ini ia akan

87

haus lagi, tetapi barang siapa


minum air yang kuberikan
kepadamu ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya.
Perempuan Samaria : Tuhan, berilah aku minum air itu.
Air yang diberikan Yesus berarti hidup kekal (band. Yes
12:3). Itu berarti orang yang menimbanya harus terus
berhubungan dengan sumbernya. Hubungan yang tidak baik
dengan sumbernya akan menjadi mata air yang kering (II Pet
2:17). Air hidup adalah Roh Kudus sendiri (Yoh 7:38-39).
Perempuan Samaria itu makin yakin bahwa orang yang
bercakap-cakap dengannya adalah seorang Nabi besar. Mari
lihat! Disana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala
sesuatu yang tidak ku perbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?.
Orang-orang Samaria itupun datang kepada Yesus dan Yesus
menyambut mereka dengan sukacita. Yesus mengajar tentang
penabur dan penuai. Pengajaran Yesus membuat mereka makin
percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat, bukan saja dari
perkataan perempuan itu tetapi mereka sendiri mendengar dan
melihatnya. Yesus adalah Juruselamat bukan saja bagi orang
Samaria tetapi bagi seluruh dunia. Demikian ungkapan sukacita
dari orang Samaria.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan
Menyanyi
Pembagian Jenjang
Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
Penyajian Materi (sesuai Metode)
Doa Persembahan
Menyanyi (Persembahan)

Langkah kegiatan di TP

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan

Doa Pembukaan Da
Baca Alkitab
Aktivitas:
Sosio Drama
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

88

9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan : Yohense 4:14


Tetapi barangsiapa minum air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus
untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang
akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi
mata air di dalam dirinya, yang terusmenerus memancar sampai kepada hidup
yang kekal."
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pandangan orang Yahudi terhadap orang Samaria?
2. Jelaskan peristiwa yang terjadi di sumur Yakub?
3. Jelaskan pengertian air hidup?
4. Tunjukkanlah sikap perempuan Samaria itu setelah
mendengar penjelasan Yesus?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan Ke

: Firman
: Perwujudan Injil Yesus Kristus
: Keadilan yang memulihkan
: Lukas 19:1-10
: AT II / 1
: 60 menit
:9

89

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami perwujudan Injil Yesus Kristus dalam kehidupan
manusia.
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan asal usul Zakheus.
2. Menceritakan perjumpaan Zakheus dengan Yesus.
3. Menjelaskan tindakan Zakheus setelah dipulihkan.
IV. URAIAN MATERI
Zakheus (nama itu adalah kata Yunani yang asalnya dari
bahasa Ibrani Zakkai artinya yang adil, yang suci). Zakheus
adalah orang kaya di kota Yerikho, pekerjaannya sebagai
pemungut cukai.
Yerikho disebut juga Firdaus karena keindahannya. Iklimnya
sangat sejuk, sumber-sumber air cukup banyak. Pohon kurma
yang tidak sedikit jumlahnya, ditambah dengan bunga-bunga dari
berbagai warna, sehingga kota itu menjadi kota terindah di negeri
Yudea. Perdagangannya juga sangat ramai sehingga pemungut
cukai, termasuk Zakheus tergolong orang kaya di kota Yerikho.
Yesus masuk kota Yerikho dan Zakheus ingin melihatNya,
sebab ia telah banyak mendengar tentang Yesus. Tetapi karena
orang nayak mengerumuni Yesus, sehingga ia tidak dapat melihat
karena ia pendek. Zakheus memanjat pohon ara. Biasanya pohon
ara rendah cabangnya, lebar daunnya, memungkinkan Zakheus
memanjat pohon itu. Rombongan Yesus tiba dibawah pohon ara
dan Yesus melihat ke atas. Nampaklah seorang yang kecil
ditengah-tengah daun-daun itu. Kata Yesus Zakheus segera
turun, sebab hari ini Aku mau menumpang di rumahmu.
Zakheus menyambut Tuhan Yesus dengan penuh sukacita,
Zakheus ingin bertemu dengan Yesus karena Yesus memberikan
keselamatan. Walaupun pendek, tetapi kondisinya tidak
membatalkan dia bertemu dengan Yesus. Keinginan untuk mencari
keselamatan itu penting. Dalam perjumpaan dengan Yesus, terjadi
perubahan di dalam hidupnya. Zakheus mengembalikan hartanya
kepada orang miskin yang diambilnya dengan memeras akan
dikembalikan empat kali lipat. Kata Yesus hari ini telah terjadi
keselamatan pada rumah ini, karena orang ini anak Abraham,
sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamathan yang hidup. Bukan hanya itu saja, Zakheus
pun menjual harta miliknya dan membagikannya kepada orang
banyak. Diluar orang Yahudi bersungut-sungut Ia menumpang di
rumah orang berdosa. Persungutan orang Yahudi ini terkait
dengan pandanganmereka bahwa pemungut cukai ini orang

90

berdosa sebab mereka menagih lebih dari yang ditetapkan bahkan


menagih dengan cara memeras sehingga mereka berlimpah harta.
Namun meresponi persungutan orang Yahudi itu, Yesus berkata:
Aku ini bukan datang untuk mengadili, tetapi dimana saja
orang haus akan hidup baru dan mencari Allah dengan
sungguh-sungguh Aku akan menolong dan menyelamatkan
dia.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan

Doa Pembukaan Dan


Baca Alkitab
Aktivitas:
Diskusi (dalam bentuk
studi kasus).
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Amsal 5:20
Celakalah mereka yang menganggap
kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal dan Materi Diskusi yang disiapkan
Pengasuh terkait dengan tema keadilan
yang memulihkan.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain

91

VI. EVALUASI
1. Jelaskan asal-usul Zakheus?
2. Ceritakanlah perjumpaan Yesus dengan Zakheus?
3. Jelaskan tindakan Zakheus setelah dipulihkan?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Pelajaran
7. Pertemuan ke

: Firman
: Perwujudan Injil Yesus Kristus
: Keadilan Terhadap Hak Anak
: Markus 10:13-16
: AT II / 1
: 45-60 menit
: 10

II. TUJUAN UMUM PELAJARAN


Memahami Perwujudan Injil Yesus Kristus dalam Kehidupan
Manusia
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan alasan orang membawa anak pada Yesus
2. Menjelaskan sikap para murid terhadap anak

92

3. Menjelaskan Sikap Yesus terhadap anak


4. Memberikan contoh hak anak dalam kehidupan sehari-hari
IV. URAIAN MATERI
Pernahkah anak-anak mau keibadah baik itu sekolah
minggu maupun TPI dilarang oleh mama atau papa (berikan
kesempatan bagi mereka menjawab). Dari jawaban anak-anak
maka pengasuh menjelaskan bahwa hal ini juga pernah dialami
oleh anak-anak pada zaman Yesus.
Sebagai orang Yahudi, Yesus tidak dapat terlepas begitu
saja yang dikatakan dalan PL dan tradisi keagamaan Yahudi yang
mengajarkan tentang anak. Namun dalam ajaran dan perbuatan
Yesus, bukan hanya tercermin unsur-unsur pemahaman
keyahudian tentang keadaan anak tetapi sekaligus nampak
sesuatu yang baru. Anak dalam masyarakat Yahudi memang
diterima dan disambut sebagai berkat (band. Maz 127:5-5). Malah
mengandung dan melahirkan dilihat sebagai bagian esensial dari
pemenuhan janji Allah. Karena itu anak sangat berharga
dihadapan Allah sehingga orang membawa anak-anak untuk
datang kepada Yesus. Namun diluar konteks perjanjian Allah, anak
tidak punya arti apa-apa. Anak hanya dilihat sebagai obyek untuk
dididik dan didisiplinkan oleh orang dewasa. Karena itu
kehadirannya tidak membawa arti apa-apa.
Ketika orang banyak membawa anak-anak datang pada
Yesus supaya Yesus menjamah mereka, tetapi murid-muridnya
memarahi orang-orang itu. Para murid tidak mau anak-anak itu
datang kepada Yesus sebab bagi para murid anak-anak ini sangat
merepotkan karena itu perlu dididik dan didisiplinkan oleh orang
dewasa. Jadi anak tidak perlu dibawah pada Yesus. Sebenarnya
sikap para murid ini melatar belakangi pandangan Yahudi tentang
anak. Anak bahkan perempuan dipandang sebagai orang yang
dinomorduakan bila dibandingkan dengan laki-laki (budaya
pathriakal). Karena itu, bagi para murid anak harus berada
dirumah saja dan tidak boleh mengikuti pertemuan-pertemuan
umum. Namun bagi Yesus anak mempunyai hak yang sama
dengan semua orang. Karena itu sikap Yesus berbeda dengan
sikap para murid. Yesus memarahi para murid serta berkata
Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, Jangan menghalanghalangi mereka sebab orang yang seperti itulah yang empunya
kerajaan sorga.
Sikap Yesus kepada anak-anak mau menunjukkan bahwa
Yesus mengkritisi pandangan orang Yahudi termasuk sikap para
murid yang melarang anak-anak-untuk datang kepada Yesus
dengan cara Yesus memeluk dan memberkati mereka. Yesus

93

sangat memberi perhatian kepada anak-anak (menyambut,


memeluk, dan memberkati mereka) tetapi Yesus juga menghargai
dan menjadikan kahadiran mereka berarti dalam hal mereka
berperang dalam pengajaran Yesus. Hal ini jelas ketika Yesus
menegaskan pentingnya bersikap seperti anak kecil dalam
menyambut kerajaan Allah (Kerajaan Allah adalah kehidupan
dimana Allah ditaati sebagai yang memerintah, mengatur dan
memimpin). Dengan demikian orang yang dapat merasakan
berlakunya pemerintahan Allah, pengaturan dan pimpinan Allah
adalah mereka yang sangat mempercayai kasih Allah dan karena
itu memberi diri untuk ditolong, diatur dan dikuasai oleh Allah.
Dengan kata lain, mereka mempercayakan hidup
sepenuhnya kepada Allah. Dan sikap ini ditemukan pada anakanak, yaitu Sikap polos, selalu membuka diri untuk belajar,
bergantung dan berpengharapan pada orang lain. Anak tidak
berdaya untuk menolong hidupnya sendiri, anak membutuhkan
orang-orang di sekitarnya (Orang tua, guru, teman, lingkungan).
Karena itu, anak punya hak untuk melakukan segala aktivitas, hak
untuk hidup, hak untuk bersekolah, tetapi juga hak untuk
diperhatikan oleh orang tua..
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan
Baca Alkitab
Aktivitas:
Sharring Pengalaman di
antara anak-anak.
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

94

3. Ayat Hafalan

: Markus 10:l4b-15
"Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka,
sebab orang-orang yang seperti itulah
yang empunya Kerajaan Allah. Aku
berkata
kepadamu:
Sesungguhnya
barangsiapa tidak menyambut Kerajaan
Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak
akan masuk ke dalamnya."

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

: Alkitab, Ensiklopedia 2, tafsiran Alkitab


Masa Kini 3

VI. EVALUASI
1. Jelaskan alasan orang membawa anak pada Yesus?
2. Jelaskan sikap para murid terhadap anak?
3. Jelaskan sikap Yesus terhadap anak?
4. Berikan contoh hak anak dalam kehidupan sehari-hari?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
: Firman
2. Pokok Bahasan
: Perwujudan Injil Yesus Kristus
3. Sub Pokok Bahasan
: Keadilan bagi yang lemah
4. Bahan Bacaan
: Roma 15:1-6
5. Jenjang / Semester
: AT II / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 45-60 menit
7. Pertemuan ke
: 11
II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN
Memahami perwujudan Injil Yesus Kristus dalam kehidupan
Manusia
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1.
Menjelaskan perbedaan orang yang kuat dan orang yang
lemah menurut Paulus
2.
Menjelaskan sikap orang yang kuat terhadap orang yang
lemah berdasarkan kesaksian Alkitab
3.
Memberikan contoh sikap yang benar dari orang yang kuat
terhadap orang yang lemah dalam kehidupan sehari-hari
IV. URAIAN MATERI
Ketika paulus dalam melakukan perjalanan memberitakan

95

injil, banyak hal yang dilakukan yaitu baik menjelaskan tentang injil
maupun memberikan nasehat-nasehat kepada jemaat-jemaat yang
di kunjunginya. Salah satu hal yang dilihat yaitu ketika Paulus
berada di Roma. Di Roma Paulus memperingatkan kebodohan
perpecahan dan menasehatkan agar dalam gereja di Roma ada
kesatuan, teristimewa dalam hal kebebasan orang kristen serta
hak orang non Yahudi.
Perbedaan-perbedaan yang kelihatan menurut Paulus
adalah orang yang kuat dan orang yang lemah.
1.
2.

ORANG KUAT
Mempunyai jabatan dalam gereja 1.
(Penatua dan Diaken).
Kemampuan kesusilaannya (Moral) 2.
sangat tinggi.

ORANG LEMAH
Tidak mempunyai jabatan
dalam gereja (rakyat jelata).
Tidak mempunyai kemampuan
kesusilaan (Moralnya jelek).

Dari perbedaan di atas maka sikap orang kuat terhadap orang


lemah, antara lain:
1. Menanggung kelemahan orang lemah (Membantu dan
bertanggung jawab sebagai Pelayan Gereja).
2. Menolong, menghibur dan membela.
3. Mengasihi Kepedulian terhadap kepentingan sesama
yang lemah.
Berdasarkan Anjuran Paulus bagi jemaat di Roma, maka anakanak pun diharapkan menunjukkan sikap yang benar sebagai
orang kuat terhadap orang yang lemah dalam kehidupan seharihari, yakni saling membantu dan saling mengasihi. Jika ada teman
yang tidak punya buku/pena, yang berkelebihan harus membantu
dan menolong teman tersebut, ataupun bagaimana para pelayan
gereja bersikap terhadap orang-orang yang malas beribadah,
suka berjudi, minum minuman keras bahkan bagi anak-anakpun
kita harus bisa menganjurkan kepada teman-teman yang malas ke
SM-TPI sehingga mereka bisa berubah.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

96

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan

Doa Pembukaan Dan Ba


Alkitab
Aktivitas:
Pelayanan kepada an
jatim piatu
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Galatia 6:10
Karena
itu,
selama
masih
ada
kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat
baik kepada semua orang, tetapi terutama
kepada kawan-kawan kita seiman.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab, Ensiklopedia 2, Tafsiran Kitab


Roma, Sejarah kerajaan Allah 2.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan perbedaan orang yang kuat dan lemah menurut
Paulus?
2. Jelaskan relasi-relasi orang yang kuat dan yang lemah
berdasarkan iman kristen?
3. Berikanlah sikap yang benar dari orang yang kuat kepada
orang yang lemah dalam kehidupan sehari-hari?

97

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Perwujudan Injil Yesus Kristus
: Kedamaian Dalam Pujian
: Kisah Para Rasul 16:19-40
: AT II / 1
: 45-60 menit
: 12

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami perwujudan Injil Yesus Kristus dalam kehidupan
Manusia
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan alasan Paulus dan Silas berada dalam penjara.
2. Menjelaskan kegiatan Paulus dan Silas didalam penjara.
3. Menceritakan peristiwa yang terjadi ketika Paulus dan Silas
berdoa dan menyanyikan puji-pujian.
4. Menjelaskan perbedaan sikap Paulus dan Silas dengan
kepala penjara.
5. Menentukan sikap yang tepat didalam menghadapi masalah.
IV. URAIAN MATERI
Ketika Rasul Paulus dalam perjalanannya memberitakan
injil dari kota ke kota, banyak tantangan dan hambatan yang
dihadapi oleh Paulus silih berganti. Tetapi semua hal itu bukanlah
hal baru bagi Paulus. Ketika Paulus berada di Filipi bersama

98

dengan Silas yang merupakan teman seperjalannya, mereka


bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai
Roh Petenung (sebutan kepada naga). Perempuan ini diperalat
agar tuannya mendapat penghasilan yang banyak. Ketika Paulus
mendengarkan hal tersebut, langsung Paulus berpaling dan
berteriak kepada roh tenung yang tinggal di dalam perempuan itu
"Demi Nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari
perempuan ini". Dan dengan seketika roh itu tidak berdaya lagi.
Orang-orang yang empunya hamba itu tidak setuju dengan cara
Paulus. Akhirnya karena pemberitaan injil maka Paulus dan Silas
dicambuk serta dipukuli sampai berlumuran darah dan mereka
dipenjarakan.
Di dalam penjara paulus dan Silas terus berdoa dan
menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan. Penjagaan dipenjara itu
sangat ketet. Tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan
Paulus dan Silas.
Melalui kekuatan doa dan puji-pujian Paulus dan Silas
kepada Allah maka Allah berkenan menyatakan kuasanya untuk
membebaskan Paulus dan Silas melalui peristiwa yang terjadi
pada malam hari, yaitu terjadinya gempa bumi yang sangat
dahsyat, sehingga menggoncangkan bangunan penjara. Sendisendi penjara dan belenggu rantai yang mengukat Paulus dan
silas terlepas, serta pintu-piatu penjara terbuka. Kepala penjara
yang melihat tersebut sangat takut sehingga ia mengambil
pedangnya dan hendak membunuh diri.
Ketika kepala penjara itu hendak membunuh dirinya
Paulus mencegahnya dengan cara Paulus berteriak kepada
kepala penjara itu "Jangan celakakan dirimu, sebab karni semua
masih ada disini". Paulus juga membebaskan kepala penjara itu
dari rasa takurnya.
Kepala penjara itu tercengang dan bertanya kepada
Paulus apa yang harus ia lakukan supaya ia dan seisi rumahnya
beroleh keselamatan? Maka dengan lantang Paulus katakan
"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus maka engkau dan seisi
keluargamu akan selamat". Pernyatan Paulus diresponi oleh
kepala penjara dan seisi keluarganya dengan keterbukaan hati.
Mereka memberikan diri untuk dibaptis.
Dari gambaran peristiwa diatas, dapat ditarik perbedaan
bahwa sikap Paulus dan Silas dan kepala penjara seperti yang
tertera di bawah ini:
Paulus dan Silas

Kepala Penjara

99

1.
2.
3.

1.
2.
3.

Tidak putus asa


Memiliki iman yang teguh
Tenang dan tidak takut

4.

Takut

Kurang percaya

Cepat mengam
pintas
Tidak
berta
jawab

Belajar dari sikap yang telah dilakukan oleh Paulus dan


Silas terhadap Kepala Penjara, maka sebagai anak-anak Tuhan
kita dituntut untuk mampu mengendalikan diri, mampu
menumbuhkan kepercayaan diri, teguh dalam iman, tekun dalam
doa dan hidup dalam puji-pujian.

VI.

AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bervariasi (Cerita & Tanya Jawab)
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan
Baca Alkitab
Aktivitas:
MALAM IDOLA (Iman,
Doa dan Lagu)
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Kisah Para Rasul 16:31


Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan
Yesus Kristus dan engkau akan selamat,
engkau dan seisi rumahmu.

4. Alat dan Sumber:

100

4.1. Alat

: Klasikal.

4.2. Sumber

: Alkitab, Ensiklopedia 2, Sejarah kerajaan


Allah 2.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan alasan Paulus dan Silas berada dalam penjara?
2. Jelaskan kegiatan Paulus dan Silas didalam penjara?
3. Ceritakan peristiwa yang terjadi ketika Paulus dan Silas berdoa
dan menyanyikan puji-pujian?
4. Jelaskan perbedaan sikap Paulus dan Silas dengan kepala
penjara?
5. Tentukan sikap yang tepat didalam menghadapi masalah?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
: Firman
2. Pokok Bahasan
: Perwujudan Injil Yesus Kristus
3. Sub Pokok Bahasan
: Pengampunan yang Memulihkan
4. Bahan Bacaan
: Lukas 15:11-32
5. Jenjang / Semester
: AT II/1
6. Lamanya Waktu Belajar : 45-60 menit
7. Pertemuan ke
: 13
II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN
Memahami perwujudan Injil Yesus Kristus dalam kehidupan
Manusia
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan arti perumpamaan Anak yang Hilang
2. Menceritakan kembali perumpamaan Anak yang Hilang.
3. Menjelaskan proses pengampunan yang memulihkan.
4. Menjelaskan dampak dari pengampunan.
IV. URAIAN MATERI
Pengampunan Yang Memulihkan
Narator
: Disebuah desa hiduplah seorang Bapak yang
kaya raya bersama dua orang anaknya.
Suatu ketika berkatalah anak yang bungsu
kepada bapaknya.
Anak Bungsu : Bapa.... Beta mau minta Beta pung bagian harta
dolo.....
Bapak
: He... anak... ose mau ambe bagian harta par
apa...!!!!!
Anak Bungsu : Bapa e...e... Beta mau pi ronda ka kota skalian

101

buka usaha di sana.....


: akhirnya bapak yang kaya raya itu pun membagibagikan harta kekayaannya kepada anakanaknya. Setelah si Bungsu mendapat bagiannya,
ia pun pergi ke kota tujuannya. Ternyata.... di kota
dia tidak berusaha tetapi dia mulai berfoya-foya
dan menghambur-hamburkan uangnya bersama
teman-temannya.
Anak Bungsu : He.... tamang-tamang... dong ada biking apa...
Mari batamang beta do....
Tamang-tamang: Katong mau pi mana???? Mau pi makan???
Tapi ale bayar boleh.....
Narator
: Mereka pun pergi dan mulai menghaburhamburkan uangnya. Sampai suatu ketika si
Bungsu tidak mempunyai uang lagi, ia jatuh
miskin,
dan
teman-temannya
pun
pergi
meninggalkan dia. Tak ada yang mau menolong
dia. Sampai akhirnya dia minta bekerja pada
seorang peternak Babi.
Anak Bungsu : Bapa... tolong Beta jua, beta kerja par bapa
jua....yang penting beta bisa makan...
Peternak Babi : Baiklah, kalau se mau kerja... beta pung kabong
ada di sebelah gunung sana jadi ale tolong jaga
beta pung babi jua.
Narator
: Demikianlah si bungsu pergi dan menjaga babi si
peternak itu. hari demi hari terus berlalu... si
Bungsu dengan setia terus menjaga babi.
Sehingga pada suatu ketika ia merasa kelaparan
dan tidak ada apa-apa yang harus dimakan hanya
ada ampas-ampas makanan babi.... namun tidak
seorang pun yang memberikan kepadanya... Ia
pun sadar akan keadaanya. si Bungsu lalu
teringat kepada Bapaknya. Ia pun tergerak hati
untuk pulang kepada bapaknya.
Si Bungsu
: (sambil merenung si bungsu pun berbicara
sendiri) lebih baik beta pulang ka beta bapa jua
kaapa e.... Cuma.... apa beta pung bapa bisa
terima beta lai ka seng...tapi..seng apa-apa jua...
beta pulang saja dari pada beta mati lapar di sini...
kalau Bapa seng mau tarima beta... seng apa-apa
jua, biar beta jadi bapa pung orang karja.
Narator
: akhirnya si Bungsu pun pulang ke rumah
Bapaknya. Setibanya di sana ....
Narator

102

Si Bungsu
Narator

Si sulung
Pekerja
Narator
Si Sulung
Narator
Bapak
Narator

: Bapa e....e..... beta minta ampong jua... beta su


salahgunakan bapa pung pemberian biar beta jadi
Bapa pung orang karja jua.
: Di luar dugaannya ia disambut dengan sukacita
oleh bapanya. Ternyata Bapak menerimanya dan
mau mengampuninya. Maka Bapaknya membuat
pesta yang meria, bahkan si Bungsu diberikan
pakaian yang bagus. Dalam suasana pesta yang
meriah.. tiba-tiba datanglah Si Sulung ias pun
bertanya kepada salah satu pekerja Bapaknya
: Ada apa di rumah Bapak.... kok ramai sekali???
(si Sulung bertanya kepada salah seorang
Pekerja karena tidak mau masuk ke rumahnya)
: Bapak ada buat pesta karena si bungsu sudah
kembali
: Si Sulung pun marah dan memanggil Bapaknya
: Bapa... Kanapa Bapa biking Pesta basar par si
Bungsu sedangkan par beta saja Bapak seng
parna biking pada hal beta yang jaga lia-lia Bapak
: Bapak pung berkata kepada si Sulung katanya.....
: Anak e...., ose selalu bersama-sama dengan beta
dan samua yang ada ini, su jadi ose pung milik.
: Dengan demikianlah si bapak berbicara kepada
anaknya yang sulung.

Nah Adik-adik, dari kisah ini kita diajak untuk mencontohi si


bungsu tadi yang mana sebagai Manusia kita banyak melakukan
kesalahan, tetapi Allah tetap mengasihi dan mencintai asalkan kita
mau bertobat dan menyadari semua kesalahan kita. Dengan
demikian, arti perumpamaan anak yang hilang adalah Allah selalu
mengampuni orang yang berdosa yang mau bertobat dan
berbalik.
Inilah proses pengampunan yang memulihkan. Sikap
bapak yang mengampuni walaupun anak itu sudah melakukan
banyak kesalahan namun Bapaknya masih mau memaafkan dan
mau menerimanya kembali, merangkul, serta mencurahkan
kepada anak itu kasih sayang. Sedangkan sikap anak yang
menyadari kesalahannya, serta bertobat dan meminta maaf
kepada Bapanya, merupakan sikap terpuji.
Dengan demikian dampak pengampunan yaitu manusia itu
diangkat dari keterpurukan hidup dan diselamatkan, serta
mengalami kehidupan yang baru. Oleh sebab itu, sebagai
seorang anak tanggung harus menghormati dan menghargai
orang tua, kakak, adik (orang yang lebih tua) dan harus selalu

103

memberi maaf jika ada orang yang berbuat kesalahan. Karena


Tuhan akan selalu menyertai dan memberkatimu.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Cerita dan Tanya Jawab
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan
Baca Alkitab
Aktivitas:
Diskusi
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Lukas 15:21
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah
berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

4. Alat dan Sumber


:
4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

: Alkitab, sejarah Kerajaan Allah 2, Tafsiran


Alkitab Masa Kini 3.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan arti perumpamaan Anak yang Hilang?
2. Ceritakan kembali perumpamaan Anak yang Hilang?

104

3. Jelaskan proses pengampunan yang memulihkan?


4. Jelaskan dampak dari pengampunan?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Gereja
: Hubungan Oikumenis Gereja-gereja
di Indonesia
: PGI
: Yohanes 17:1-26
: AT II / 1
: 45-60 menit.
:1

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan Oikumenis Gereja-gereja Di Indonesia
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan pengertian PGI
2. Menjelaskan latar belakang berdirinya PGI
3. Menjelaskan perkembangan PGI sampai saat ini
4. Menyebutkan Gereja-gereja anggota PGI
IV.URAIAN MATERl
PGI adalah Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia.
Berdiri pada 25 Mei 1950. Tujuan dibentuknya PGI adalah:
Mewujudkan Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.
Latar belakang berdinya PGI:
Pada tanggal 6-13 November 1949 diadakan "Konferensi
Persiapan Dewan Gereja-gereja Indonesia", seperti diketahui
Perang Dunia II telah diupayakan mendirikan suatu Dewan yang
membawahi pekerjaan dan zending; namun karena pecahnya
PD-II berdirilah 3 buah Dewan Daerah yaitu "Dewan
Permusyawaratan Gereja-gereja di Indonesia", berpusat di
Yogyakarta (Mei 1946); "'Majelis Usaha Bersama Gereja-gereja
di Indonesia bagian Timur", berpusat di Makassar (Maret 1947)
dan "Majelis Gereja-gereja bagian Sumatera" (awal tahun 1949)
di Medan. Ketiga Dewan ini didirikan dengan maksud
membentuk satu Dewan Gereja-gereja di Indonesia yang
meiingkupi ketiga dewan tersebut.
Pada tanggal 21-28 Mei 1950, diadakan Konfercnsi
Pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia, bertempat di

105

Sekolah Tinggi Theologi (sekarang STT Jakarta). Hadir dalam


konferensi tersebut adalah HKBP, GBKP, Gereja Methodis
Sumatera, BNKP, HKI, Gereja Dajak Evangelis, GPIB, GPI,
Gereja Gerefonneed, Gereja Pasundan, Patunggilan Pasamuan
Kristen Sekitar Muria, Gereja Kristen Jawa Tengah, Gereja
Kristen Jawa Tengah Utara, Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee/Khoe
Hwee Jawa Timur, Gereja Kristen Protestan Bali, Gereja Kristen
Sumba, Gereja Kristen Maluku (sekarang GPM).
Salah satu agenda dalam Konferensi tersebut adalah
pembahasan tentang Anggaran Dasar PGI. Pada tanggal 25 Mei,
Anggaran Dasar PGI disetujui oleh peserta konferensi dan
tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Dewan
Gereja-gereja di Indonesia (DGI) dalam sebuah manifest
pembentukan DGI.
Dalam perjalanan sejarahnya pada Sidang Raya X di
Ambon tahun 1984 nama DGI diubah menjadi PGI. Pergantian
nama itu mengandung pembahan makna. Persekutuan adalah
bahasa/istilah Alkitab yang menyentuh segi eksistensial, intemal
dan spiritual dari kebersamaan umat kristiani. Kata persekutuan
lebih niengedepankan keterlibatan lahir dan batin antargereja
anggota.
Kemudian PGI dalam perkembangannya hingga
sekarang memiliki 82 anggota gereja, yaitu:
1. Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), 2. Banua Niha Keriso
Protestan (BNKP), 3. Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), 4.
Gereja Methodist Indonesia (GMI), 5. Gereja Kalimantan
Evangelis (GKE), 6. Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud
(GMIST), 7. Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM), 8. Gereja
Masehi InJili Bolaang Mongondow (GMIBM), 9. Gereja Kristen
Sulawesi Tengah (GKST), 10.Gereja Toraja, ll.Gereja Toraja
Mamasa, 12. Gereja Kristen Sulawesi Selatan (GKSS), 13.
Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA), 14.
Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH), 15. Gereja Protestan
Maluku (GPM), 16. GKI di Tanah Papua, 17. Gereja Masehi Injili
di Timor (GMIT), 18. Gereja Kristen Sumba (GKS), 19-Gereja
Kristen Protestan di Bali (GKPB), 20. Gereja Kristen Jawi Wetan
(GKJW), 21. Gereja Kristen Indonesia (GKI), 22. Gereja Injili di
Tanah Jawa (GITJ), 23. Gereja Kristen Jawa (GKJ), 24.Gereja
Kristen Pasundan (GKP), 25. Gereja Kristus, 26. Gereja
Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB), 27. Gereja
Protestan di Indonesia (GPI), 28. Gereja Isa Almasih (GIA), 29.
Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI), 30. Gereja Kristen
Protestan Simalungun (GKPS), 31.Gereja Kristen Pemancar Injil
(GKPI), 32. Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), 33. Gereja

106

Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), 34. Huria Kristen Indonesia


(HKI),35. Gereja Kristen Luwuk Banggai (GKLB), 36. Gereja
Kristus Tuhan (GKT), 37. Gereja Protestan Indonesia Donggala
(GPID), 38. Gereja Punguan Kristen Batak (GPKB), 39.Gereja
Protestan Indonesia Gorontalo (GPIG), 40. Gereja Kristen Jawa
Tengah Utara (GKJTU), 41. Gereja Kristen Kalimantan Barat
(GKKB), 42. Gereja Gerakan pantekosta (GGP), 43. Gereja
Kristen Protestan Indonesia (GKPI),44.Gereja Protestan di Buol
Toli-toli (GPIBT), 45. Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM),
46. Gercja Kristen Indonesia di Sumut (GKIS), 47. Gereja Kristen
Protestan Angkola (GKPA), 48. Kerapatan Gereja Protestan
Minahasa (KGPM), 49. Gereja Mission Batak (GMB), 50. Gereja
Angowuloa Masehi Indonesia (Gereja AMIN), 51. Gercja Kristen
Anugerah (GKA), 52. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL),
53. Gereja Kebangunan Kalam Allah (GKKA), 54.Gereja Kristen
Kalam Kudus (GKKK), 55.0rahua Niha Keriso Protestan (ONKP),
56. Gereja Sumatera Bagian Selatan (GKSBS), 57.Gereja
Protestan Kalimantan Barat (GPKB Pontianak), 58. Gereja
Bethel Indonesia (GBI), 59. Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII),
60. Gereja Masehi Injili Indonesia (GEMINDO), 61. Gereja
Kristen Injili di Indonesia (GEKISIA), 62. Gereja Kristen Luther
Indonesia (GKLI), 63. Gereja Protestan Persekutuan (GPP), 64.
Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI), 65. Gereja Tuhan di
Indonesia (Gtdl), 66. Gereja Kristen hidonesia di Sulawesi
Selatan (GKI Sulsel), 67. Gereja Kristen Perjanjian Baru, 68.
Gereja Angowuloa Fa Awosa Kho Yesus (AFY), 69. Gereja
Rehoboth, 70. Gereja Protestan Indonesia di Papua, 71. Gereja
Kristen Protestan Pak Pak Dairi (GKPPD), 72. Gereja Keesaan
Injili Indonesia (GEKINDO), 73. Gereja Masehi Protestan Umum
(GMPU), 74. Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB), 75. Gereja
Kristen Oikumene di Indonesia (GKO), 76. Gereja Sahabat
Indonesia (GSI), 77. Gereja Utusan Pantekosta di Indonesia
(GUPDI), 78.GPI di Banggai Kepulauan (GPIBK), 79. Gereja
Masehi Injili di Talaud (GERMITA), 80. Gereja Kristen Abdiel, 81.
Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI), 82.Gereja Sidangsidang Jemaat Allah (GSSAJ).

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Cerita Bervariasi

107

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: Yohanes 17:21
Supaya mereka semua menjadi satu,
sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam
Aku dan Aku di dalam Engkau, agar
mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Spidol. Kapur, Papan Tulis/White Board,
Alat Bantu: lembaran soal cerdas cermat.
4.2. Sumber

: Alkitab dan Buku-buku lainnya

VI. EVALUASI
1. Sebutkan pengertian PGI?
2. Jelaskan latar belakang berdirinya PGI?
3. Jelaskan perkembangan PGI sampai saat ini?
4. Sebutkan Gereja-gereja anggota PGI?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
: Gereja
2. Pokok Bahasan
: Hubungan Oikumenis Gereja-gereja
di Indonesia

108

Nyanyian

Doa Pem
Alkitab
Aktivitas:
Cerdas C
Menyanyi

Doa Syuk

Menyanyi
Berkat

3. Sub Pokok Bahasan


4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: PGIW Maluku
: Efesus 4:1-4
: AT II / 1
: 45-60 menit.
:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan Oikumenis Gereja-gereja Di Indonesia
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan pengertian PGIW Maluku
2. Menjelaskan sejarah berdirinya PGIW Maluku
3. Menjelaskan perkembangan PGIW Maluku sejak terbentuk
sampai saat ini
4. Menyebutkan Gereja-gereja anggota PGIW Maluku
IV.URAIAN MATERl
Secara historis setelah sidang raya DGI ke X di Ambon pada
tahun 1984, nama DGW atau PGW diubah menjadi PGI Wilayah
(Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah). PGI Wilayah
adalah persekutuan Gereja yang dibentuk dan didukung oleh
Gereja-gereja dan atau jemaat-jemaat lain yang berada di Wilayah
tersebut dan disahkan oleh MPL PGI dalam rangka perwujudan
keesaan gereja di Indonesia. Tata kerja PGI-Wilayah tidak boleh
bertentangan dengan dengan tata dasar PGI.
Fungsi PGI-Wilayah adalah untuk membicarakan, menggumuli
dan mewujudkan kehadiran bersama gereja-gereja di satu
wilayah. Menggalang kebersamaan gereja-gereja di wilayah
melalui kegiatan-kegiatan bersama, dan membantu gereja-gereja
untuk
memikirkan/mengusahakan
kebutuhan-kebutuhannya.
Melaksanakan keputusan SR/MPL PGI dengan menjabarkan ke
dalam bentuk-bentuk kegiatan bersama, sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan wilayah yang bersangkutan. Wakil PGI-Wilayah
hadir dalam SR dan Sidang MPL-PGI sebagai mitra.
Sejalan dengan itu pada tanggal 3 Februari 1967 di Maluku
pun membentuk PGIW Maluku, dengan maksud yang sama yakni
menggumuli dan mewujudkan kehadiran bersama gereja-gereja di
satu wilayah serta bertugas menggalang kebersamaan.
Dengan demikian PGIW Maluku dalam perkembangannya
telah banyak berorientasi membantu gereja-gereja
untuk
memikirkan dan mengusahakan berbagai kebutuhan gereja-gereja
anggotanya, sehingga terciptalah kebersamaan dalam berbagai
denominasi Gereja.

109

Sejak terbentuknya PGIW Maluku sampai sekarang telah


menunjukkan perkembangannya dengan terus bertambah
keanggotaan gereja menjadi dua belas gereja di dalamnya.
Adapun gereja-gereja angora PGIW Maluku antara lain sebagai
berikut:
1. GPM
2. GBI
3. GBIS
4. Gereja Bala Keselamatan
5. GKKK
6. GKPB (Gereja Kristen Perjanjian Baru)
7. GP Pusat Surabaya
8. Gereja Tuhan Di Indonesia
9. Gereja Kristen Protestan Injil Indonesia (GKPII)
10. GEKARI (Gereja KAsih Karunia Indonesia)
11. Gereja Sidang Jemaat Allah
12. Gereja Suara Ketebusan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Cerita Bervariasi

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langka

110

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: Efesus 4:2-3
Hendaklah kamu selalu rendah hati,
lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah
kasihmu dalam hal saling membantu. Dan
berusahalah memelihara kesatuan Roh
oleh ikatan damai sejahtera.

:
Alkitab dan buku-buku lainnya.

VI. EVALUASI
1. Sebutkan pengertian PGIW Maluku?
2. Jelaskan sejarah berdirinya PGIW Maluku?
3. Jelaskan perkembangan PGIW Maluku sejak terbentuk sampai
saat ini?
4. Sebutkan Gereja-gereja anggota PGIW Maluku?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan

Doa Pe
Alkitab
Aktivitas

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
:
Spidol. Kapur, Papan Tulis/White Board, Alat
Bantu: lembaran soal cerdas cermat.
4.2. Sumber

Nyanyia

: Gereja
: Hubungan Oikumenis Gereja-gereja
di Indonesia

111

Cer

Koi

Menyan

Doa Syu

Menyan
Berkat

3. Sub Pokok Bahasan


4. Bahan Bacaan
5. Jenjang/Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Denominasi Gereja (non PGI)


: I Korintus 12:21-27
: AT II/1
: 45-60 menit.
:3

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Hubungan Oikumenis Gereja-gereja Di Indonesia
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan pengertian Denominasi
2. Menyebutkan nama anggota Gereja-gereja denominasi (non
PGI)
3. Menjelaskan bentuk-bentuk hubungan Oikumenis antara
gereja-gereja anggota PGI dan Non PGI
IV.URAIAN MATERl
Denominasi
(Inggeris:
denomination;
satuan,
kaum/umat/sekte/golongan agama). Berdasarkan pengertian di
atas, denominasi memiliki pengertian golongan agama atau umat
beragama. Kata denominasi terkait dengan munculnya gerakan
oikumene yang tidak dapat dilepaskan dari keberadaan gerejagereja yang hidup terpisah dan terpecah belah. Fakta historis
membuktikan, bahwa gejala-gejala perpecahan pada dasamya
sudah dimulai sejak gereja mulai berkembang pada hari
Pentakosta: diantara orang-orang Kristen Yahudi berbahasa
Yunani dan orang Yahudi berbahasa Ibrani (Kis.6:l), diantara
pengikut-pengikut Apolos, Paulus dan Kefas (1 Kor 3) atau
diantara orang-orang Kristen asal Yahudi dengan yang nonYahudi (Rml4 dan 15).
Bentuk-bentuk hubungan oikumenis antara gereja-gereja
anggota PGI, bukan hanya dalaro bentuk ibadah, merayakan
secara bersama-sama Perayaan Hari-hari raya Gerejawi,
melamkan periunya pengembangan sikap inklusif menjadi sikap
pluralis dialogal dalam membangun hubungan antargereja dan
mengarah kepada hubungan antar agama. Perlu saling mengenal
dan saling menghargai ditumbuh-kembangkan dalam kerjasama
untuk kemanusiaan. Terkait dengan itu, tantangan-tantangan
kemanusiaan mesti menjadi perhatian seperti kemiskinan dan
kekerasan yang masih mewamai hubungan antargereja maupun
antaragama. Kemiskinan tidak saja karena kemalasan
masyarakat melainkan akibat ketidakadilan. Kekerasan dalam
masyarakat secara umum juga kekerasan dalam keluarga.

112

Penindasan dalam berbagai bentuk, yang nyata maupun


tersembunyi merupakan pelanggaran HAM yang belum tertangani
dengan baik. Berbicara tentang keesaan gereja berarti mesti
menyentuh pemulihan hubungan-hubmigan dalam masyarakat
dimana keadilan dan penegakan hak-hak asazi manusia
mempakan masalah pokoki yang mesti diperhatikan.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Cerita Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

Langkah

1.
2.
3.

Nyanyian P

Doa Pem
Alkitab
Aktivitas:

4.
5.
6.
7.

: I Korintus 12:26-27
Karena itu jika satu anggota menderita,
semua anggota turut menderita; jika satu
anggota dihormati, semua anggota turut
bersukacita.

113

Jumpa
Anggo
untuk
hubun
gereja
Cerda

Menyanyi

Doa Syuku
Menyanyi
Berkat

Kamu semua adalah tubuh Kristus dan


kamu masing-masing adalah anggotanya.
4. Alat dan Sumber:
4.1. Alat
:
Klasikal dan Daftar pertanyaan menyangkut
hubungan oikumenis gereja PGI dan non PGI
serta lembaran soal cerdas cermat jika
memilih aktivitas cerdas cermat..
4.2. Sumber

:
Alkitab dan buku-buku lainnya.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian Denominasi?
2. Sebutkan nama anggota Gereja-gereja denominasi (non
PGI)?
3. Jelaskan bentuk-bentuk hubungan Oikumenis antara gerejagereja anggota PGI dan Non PGI?

I. BAHAN PELAJARAN
1. ProgramSajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Konteks
: Dunia Kita
: Dunia yang Didiami
: Kejadian 1:28
: AT 2 / 1
: 45 menit
:1

114

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Dunia Sebagai Tempat Beraktivitas
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan dunia ciptaan Allah sebagai Ekosistem
2. Menjelaskan fungsi dua kelompok organisme (Makluk Hidup)
hasil ciptaan Allah bagi Manusia
3. Menyebutkan contoh sikap hidup yang baik untuk menjaga,
mengolah dan melestarikan hasil ciptaan Allah
IV. URAIAN MATERI
Dunia yang diciptakan Allah adalah tempat hidup dan
berdiam mahkluk-mahkluk ciptaan Allah seperti hewan(di laut dan
di darat) Tumbuh-tumbuhan, dan manusia dimana ada hubungan
timbal balik antara satu dengan lainnya (manusia-hewantumbuhan) dengan lingkungan alam tempat dimana mahkluk itu
hidup. Dengan demikian ada ketergantungan antara satu dengan
yang lain baik manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan maupun
dengan lingkungannya sebagai satu ekosistem.
Dalam upaya membangun ekosistem yang baik, maka
manusia membutuhkan makluk hidup lainnya yakni tumbuhtumbuhan dan hewan yang memiliki fungsi dan peran masingmasing guna menunjang ekosistem yang berlangsung. Tumbuhtumbuhan mempunyai fungsi sebagai sumber makanan, obatobatan dan bahan baku dalam membangun rumah. Sedangkan
hewan fungsinya sebagai sarana transportasi tradisional,
membantu meringankan beban pekerjaan di sawah, kulit hewan
dapat diolah menjadi sepatu, tas, dll, juga dapat dijadikan bahan
makanan seperti daging, telur selain itu dapat dijadikan bahan obat
(contoh minyak ikan paus).
Karena pentingnya maka kita harus menjaga, mengolah dan
melestarikan segala hasil ciptaan Allah yang ada di sekitar kita
sesuai yang difirmankan Allah (Kej.1:28).
Dan karena itu sikap yang baik yang mesti dinampakan
ialah:
- Tidak menebang hutan sembarangan
- Tidak melakukan perburuan liar
- Menjaga hutan lindung
- Melakukan peramajaan hutan

115

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Cerita Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

Langkah keg

1.
2.
3.

Nyanyian Pemb

Doa Pembuka
Alkitab
Aktivitas:

4.
5.
6.
7.

(Pemeliha
Isisnya)
olah
da
segala ha
yang ada
sesuai y
Allah (Kej.
Diskusi / ta

Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Kejadian 1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman
kepada
mereka:
"Beranakcuculah dan bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."

116

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

: Alkitab dan buku-buku lainnya.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan dunia ciptaan Allah sebagai Ekosistem ?
2. Jelaskan fungsi dua kelompok organism (Makluk Hidup) hasil
ciptaan Allah bagi Manusia?
3. Sebutkan contoh sikap hidup yang baik untuk menjaga,
mengolah dan melestarikan hasil ciptaan Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1.ProgramSajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Konteks
: Dunia Kita
: Dunia Sebagai Tempat Beraktivitas
: Kejadian 2:15
: AT 2 / 1
: 45 menit
:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Dunia Sebagai Tempat Beraktivitas

117

III. TUJUAN KHUISUS PENYAJIAN


1. Menjelaskan dunia ciptaan Allah sebagai tempat beraktivitas
2. Menyebutkan tiga sektor di bidang ekonomi yang umumnya
ditekuni masyarakat Maluku
3. Memberikan contoh sikap hidup yang baik untuk memelihara
laut sebagai salah satu sumber ekonomi
4. Menyebutkan contoh sikap hidup yang baik sebagai
respons/jawaban atas berkat Tuhan yang diterima
IV. URAIAN MATERI
Sepanjang ada makluk hidup di dunia ini, sepanjang itu pula
ada aktivitas yang berlangsung sebab itu pertanda ada hidup.
Tentu aktivitas itu tergantung dari ketrampilan dan kemampuan
yang dimiliki oleh yang beraktivitas (manusia). Entah itu di darat
atau pun di laut bahkan di udara.
Tiga sektor yang berhubungan dengan aktivitas manusia di
bidang ekonomi yang juga kita jumpai dalam kehidupan
masyarakat Maluku adalah:
- Sektor Perikanan
- Sektor Pertanian
- Sektor Perdagangan
Hal ini terjadi justru Maluku secara geografis memiliki wilayah
agraris yang subur tapi juga potensi laut yang kaya yang member
jaminan hidup ke masa depan. Selain itu pengaruh yang sudah
ada sejak abad ke-12 turut membentuk karakter manusia Maluku
yang suka pada dunia perdagangan. Ini semua memberi arti
tersendiri dalam memerankan hidup dengan berbagai aktivitas
yang dapat member jaminan hidup. Menopang semuanya itu,
maka diperlukan sikap hidup yang baik untuk memelihara baik laut
maupun sebagai jawaban atas berkat yang diterima dari Tuhan.
Sikap hidup yang baik dalam memelihara laut sebagai salah
satu sumber ekonomi adalah sebagai berikut:
- Tidak memakai bahan peledak (bom) untuk menangkap
ikan
- Tidak memakai pukat harimau untuk menangkap ikan
- Tidak membuang limbah ke laut
- Tidak melakukan pengerukan pasir atau kerikil di pantai,
dll.
Sedangkan sikap hidup yang baik sebagai wujud respons
atau jawaban manusia atas berkat Tuhan antara lain:
- Memenuhi kebutuhan keluarga dengan baik

118

Menolong sesama yang membutuhkan pertolongan


Menabung untuk keperluan hari depan
Tidak memakai hasil kerja untuk judi, miras, narkoba dll
Dengan memahami semuanya itu, kita akan menjadikan dunia
dimana kita ada sebagai tempat beraktivitas yang mendatangkan
manfaat guna hidup sekarang dan esok yang menanti, bukan
hanya bagi diri tetapi juga bagi orang lain/sesama.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Cerita Bervariasi
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.

Nyanyian

Doa Pem
Alkitab
Aktivitas:

4.
5.
6.
7.

: Kejadian 2:15
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara
taman itu

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.

119

Ceram
Terkai
peme
lingku
Disku

Menyanyi

Doa Syuk
Menyanyi
Berkat

4.2. Sumber

: Alkitab dan buku-buku lainnya.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan dunia ciptaan Allah sebagai tempat beraktivitas?
2. Sebutkan tiga sektor di bidang ekonomi yang umumnya ditekuni
masyarakat Maluku?
3. Berikan contoh sikap hidup yang baik untuk memelihara laut
sebagai salah satu sumber ekonomi?
4. Sebutkan contoh sikap hidup yang baik sebagai
respons/jawaban atas berkat Tuhan yang diterima?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
: Firman
2. Pokok Bahasan
: Ibadah yang Sejati
3. Sub Pokok Bahasan
: Arti dan Tujuan Ibadah yang Sejati
4. Bahan Bacaan
: Roma 12:1-8
5. Jenjang / Semester
: AT III / 1
6. Lamanya Waktu Belajar : 45-60 menit
7. Pertemuan ke
:1
II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN
Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan berbagai istilah ibadah

120

2. Menjelaskan arti ibadah yang sejati


3. Menjelaskan tujuan ibadah yang sejati
IV. URAIAN MATERI HARI INI
1. Berbagai Istilah Ibadah
Istilah ibadah, yang digunakan dalam Perjanjian Baru
(Terjemahan Baru atau sering disingkat TB) terbitan Lembaga
Alkitab Indonesia adalah terjemahan dari tiga istilah Yunani, yaitu
istilah leitourgia (Kis 13:2 beribadah kepada Allah), istilah latreia
(Roma 12:1 mempersembahkan seluruh tubuh atau hidup kepada
Allah) dan istilah threskeia (Yakobus 1:26-27 pelayanan kepada
Janda-janda dan anak-anak yatim piatu dalam kesusahan mereka;
pelayanan kepada orang yang dalam kesusahan).
Di dalam Roma 12:1, Paulus menyerukan: Serahkanlah
tubuhmu selaku logikos latreia. Hal tersebut dapat diterjemahkan
sebagai kebaktian rohani dan/atau pelayanan secara berakal budi.
Hal ini dapat diarahkan kepada Allah atau kepada sesama atau
mungkin sekali kepada Allah di dalam diri sesama kita. Dalam
hubungan dengan hal ini, penulis kitab Ibrani menyimpulkan,
bahwa dalam ungkapan yang sangat mendalam tentang
bagaimana makna yang sebenarnya dari berbakti itu (12:18-27),
yakni kita harus memuliakan Allah dan/atau untuk melayani Allah
dengan cara yang berkenan. Hal ini sebaiknya dimaknai selaku
ibadah bagi Allah yang sekaligus pula (atau yang mengakibatkan)
pelayanan di dunia (ay. 28).
Dalam hubungan dengan hal ini, Thomson menyatakan bahwa
kosa kata ibadah dalam Alkitab sangat luas, tapi konsep asasinya
baik dalam PL maupun PB ialah pelayanan. Kata Ibrani
avodalaboda dan kata Yunani latreia pada mulanya menyatakan
pekerjaan budak atau hamba upahan. Dan dalam rangka
mempersembahkan ibadah ini kepada Allah, maka para hambaNya harus meniarap yang merupakan pengungkapan rasa takut
penuh hormat, kekaguman dan ketakjuban penuh puja.
Selain kata-kata leitourgia, latreia, threskeia, avodalaboda,
terdapat berbagai istilah yang menunjuk kepada ibadah:
Gottesdienst (Jerman). Itu adalah istilah yang membuat bahasa
Inggris mungkin saja iri. Beberapa kata dalam bahasa Inggris
diperlukan untuk menduplikasikan kata tersebut: pelayanan Allah
dan pelayanan kita kepada Allah. Kata "Allah" dapat dibedakan
tetapi kata dienst kurang akrab, yang tidak mempunyai akar dalam
bahasa Inggris. Service atau pelayanan adalah padanan dalam
kata bahasa Inggris yang paling memadai. Adalah menarik hati
bahwa kita juga menggunakan kata ini untuk pelayanan-pelayanan
ibadah. Pelayanan berarti sesuatu yang dilakukan demi orang lain,

121

apakah kita berbicara tentang pelayanan sekretarial, pelayanan


kehutanan atau pelayanan jasa boga. Kata itu merefleksikan
pekerjaan yang ditawarkan kepada umum meskipun biasanya
untuk keuntungan pribadi. Sebenarnya, kata itu berasal dari kata
bahasa Latin servus (seorang budak-hamba yang terikat untuk
melayani orang lain). Kata Office (ibadah) dari bahasa Latin
officium (pelayanan atau tugas), juga digunakan untuk
mengartikan suatu pelayanan ibadah.
Gottesdienst merefeleksikan satu Allah yang telah
mengosongkan diri-Nya, dan mengambil rupa seorang hamba
(Flp 2:7) dan pelayanan kita kepada Allah. Kata bahasa Jerman,
Gottesdienst, untuk ibadah ini selain mencakup baik pelayanan
Allah kepada manusia maupun pelayanan manusia kepada Allah;
Ibadah sebagai pelayanan Allah kepada Jemaat dan Ibadah
sebagai pelayanan Jemaat di hadapan Allah. Kata Bahasa Inggris
worship juga mempunyai akar sekuler. Kata itu berasal dari kata
Inggris Kuno weorthscipe yang secara harfiah terdiri atas kata
weorth (worthy) dan scipe (ship) dan berarti memberikan
penghargaan atau penghonnatan kepada seseorang.

2. Arti Ibadah Yang Sejati


Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, dapatlah
disimpulkan bahwa Ibadah yang sejati adalah suatu pelayanan
yang kita rayakan, baik di dalam gereja maupun pelayanan yang
kita pakai untuk melayani Tuhan dan sesama kita di dalam hidup
kita sehari-hari. Ibadah yang sejati memiliki dimensi vertikal
(pelayanan kepada Allah) maupun dimensi horizontal (pelayanan
kepada sesama manusia) yang saling berhubungan satu dengan
yang lain.
3. Tujuan Ibadah Yang Sejati
Orang-orang Kristen, sebenarnya adalah suatu persekutan
yang beribadah ; orang-orang Kristen semestinya menjadi para
pengibadah yang sejati. Tujuan hidup orang-orang Kristen
sebenarnya adalah untuk beribadah, yakni melayani Allah dan
sesama di dalam seluruh aktivitas kehidupan. Ibadah orang-orang
Kristen tidak terbatas hanya di dalam gedung gereja saja atau di
ramah-rumah tertentu, pada jam-jam tertentu. Ibadahnya orangorang Kristen yang dilakukan di dalam gedung gereja atau rumahrumah tertentu mesti juga dilanjutkan di dalam hidup sehari-hari (di
rumah, tempat kerja, sekolah, dll.). Dengan ini hendak dinyatakan

122

bahwa tujuan dari ibadah yang sejati adalah manusia. Dalam hal
ini orang-orang Kristen, merespon atau menjawab tindakan
penyelamatan yang Allah lakukan; menjawab pertolongan,
kemurahan, kebaikan, perbuatan-perbuatan, maksud-maksud,
kehendak-kehendak Allah bagi orang-orang Kristen dalam hidup
ini.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah kegiatan di TPI

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan Dan
3.
4.
5.
6.
7.

Alkitab
Aktivitas:
Latih Lagu Apalah
Ibadahmu (PKJ 264)
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

3. Ayat Hafalan : Roma 12 : 1


Karena itu, saudara-saudara, demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,

123

Bac

Art

supaya
kamu
mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang
sejati.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal

4.2. Sumber

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Pengantar Perjanjian Bam, Tafsiran Ronia,
Liturgi das Komuiiikasi, Asas-asas Kebaktian
Alkitabiah dan Protestan, Ibadah Jemaat,
Penghayatan Agama, The Worship Maze,
Pengantar Ibadah Jemaat, Cermin Injil,
Christian Worship, A Life Style of Worship

VI. EVALUASI
1. Sebutkan berbagai istilah ibadah?
2. Jelaskan arti ibadah yang sejati?
3. Jelaskan tujuan ibadah yang sejati?

124

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang/Semester
6. Lamanya Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Ibadah yang Sejati
: Bentuk Ibadah yang Sejati: Ritual
dan Sosial
: Maz. 50:7-15 dan Yak. 1:26-27
: AT III / 1
: 45-60 menit
:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan bentuk ibadah yang sejati
2. Menjelaskan arti ibadah ritual
3. Menjelaskan arti ibadah sosial
4. Mendemonstrasikan ibadah ritual dan sosial dalam hidup
sehari-hari
IV. URAIAN MATERI
1. Minggu lalu kita telah belajar tentang arti dan tujuan ibadah
yang sejati. Hari ini kita akan belajar tentang bentuk-bentuk
ibadah yang sejati.
Ibadah yang sejati sebagaimana telah dijelaskan minggu
lalu adalah suatu pelayanan yang kita rayakan, baik di dalam
gereja maupun pelayanan yang kita pakai untuk melayam Tuhan
dan sesama kita di dalam hidup kita sehari-hari. Ibadah yang sejati
memiliki dimensi vertikal (pelayanan kepada Allah) maupun

125

dimensi horizontal (pelayanan kepada sesama manusia) yang


saling berhubungan satu dengan yang lain.
Bertolak dari pengertian tersebut di atas, maka bentuk
ibadah yang sejati itu meliputi ritual dan sosial. Keduanya saling
berhubungan satu dengan yang lain.
2. Kata ritual berasal dari kata bahasa Latin: ritus, yang berarti
pola upacara keagamaan yang terdiri dari rangkaian penataan,
kata, bunyi, gerak-gerik tetap yang disetujui bersama oleh
kelompok penganut agama.
Ibadah orang-orang Kristen yang dilakukan secara ritual
adalah suatu bentuk pelayanan kepada Allah dan sesama yang
ditata atau diatur dengan suatu bentuk tata ibadah/model tertentu
sehingga ibadah bersama yang dilakukan oleh orang-orang
Kristen/jemaat dapat berlangsung dengan sopan dan teratur.
Biasanya ibadah ritual ini dilakukan di suatu tempat tertentu,
misalnya di dalam ruangan (gereja, rumah) atau di luar ruangan
(pantai misalnya).
Dalam 1 Korintus 14:26 rasul Paulus menasihatkan para
anggota jemaat di Korintus, supaya apabila mereka datang
berkumpul
dalam
ibadah,
hendaklah
tiap-tiap
orang
mempersembahkan sesuatu ; yang seorang mazmur (nyanyian,
puji-pujian), yang lain pengajaran (didakhe), atau penyataan
(wahyu) Allah, atau bahasa roh (glosolali), atau penafsiran bahasa
roh. Tetapi ia memperingatkan jemaat, bahwa semuanya itu tidak
boleh mereka lakukan secara sembarangan saja. Semua yang
terjadi dalam ibadah harus berlangsung dengan sopan dan
teratur (ay.40) dan harus digunakan untuk pembangunan Jemaat
(ay.26).
Penataan ibadah ritual, sebagaimana dilaksanakan di dalam
ibadah jemaat pada hari Minggu misalnya, dapat dikelompokkan
menjadi beberapa rumpun/kelompok yang saling berhubungan,
yakni rumpun/kelompok: menghadap Tuhan, pelayanan Firman,
respon/Jawaban umat, pengutusan. Pengelompokkan ini berdasar
pada kesaksian Alkitab, Kitab Yesaya 6:1-9, dimana Yesaya
mendapat suatu penglihatan tentang Allah yang Suci, dikelilingi
oleh para malaikat yang berseru: Kudus, kudus, kuduslah TUHAN
Yang Mahakuasa. Yesaya kemudian mengaku dosanya, yang
dinyatakan oleh penulis Kitab Yesaya dengan najis bibir dan
kemudian memperoleh pengampunan saat malaikat membakar
bibimya dengan bara dingin yang berasal dari altar, dan akhirnya
dia mendengar seruan dari Allah, Siapakah yang akan Aku utus?
dan seruan itu di jawab dengan suatu jawaban ketaatan, Inilah
aku. Utuslah aku! Model inilah yang diikuti oleh gereja-gereja

126

bergaya Liturgical Worship, termasuk GPM, di dalam urutan,


nuansa dan isi, dimana ibadah bermula dengan Menghadap Tuhan
(pemujaan/penyembahan, pengakuan, pengampunan dosa),
Pelayanan Firman Tuhan, Respon/Jawaban Umat/Jemaat, dan
berakhir dengan Pengutusan.
3. Kata sosial dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia memiliki
beberapa pengertian, antara lain: 1) segala sesuatu tentang
masyarakat atau kemasyarakatan; 2) dalam bahasa
percakapan berarti memperhatikan kepentingan umum, suka
menolong, dll.
Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan ibadah sosial
adalah suatu pelayanan orang-orang Kristen, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam hidup keseharian yang
ditujukan kepada kepentingan umum. Beberapa hal yang terkait
dengan perwujudan beribadahnya orang-orang Kristen secara
sosial adalah bagaimana orang-orang Kristen dapat menjadi
garam dan terang dalam berbagai hal, misalnya kepemimpinan,
bekerja, pendidikan, berlaku jujur, menghargai perbedaan,
persaudaraan sejati, dan kepedulian kepada lingkungan hidup,
mengunjungi orang/teman yang sakit, menolong orang yang
terkena bencana, dll.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah dan Diskusi
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

4.
5.
6.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas: Membuat tata
ibadah SM untuk jenjang
Anak Tanggung, Belajar
memimpin
ibadah,
membersihkan
halaman
rumah dan gereja
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi

127

11. Berkat

7.

Berkat

3. Ayat Hafalan :
- Mazmur 50:14
Persembahkanlah
syukur
sebagai
korban kepada Allah dan bayarlah
nazarmu kepada Yang Maha tinggi.

- Yakobus 1:26-27
Jikalau ada seorang menganggap
dirinya
beribadah,
tetapi
tidak
mengekang lidahnya, ia menipu dirinya
sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat
di hadapan Allah, Bapa kita, ialah
mengunjungi yatim piatu dan janda-janda
dalam kesusahan mereka, dan menjaga
supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan
oleh dunia.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Pengantar Perjanjian Bam, Tafsiran Ronia,
Liturgi das Komuiiikasi, Asas-asas Kebaktian
Alkitabiah dan Protestan, Ibadah Jemaat,
Penghayatan Agama, The Worship Maze,

128

Pengantar Ibadah Jemaat, Cermin Injil,


Christian Worship, A Life Style of Worship
VI. EVALUASI
1. Sebutkan bentuk ibadah yang sejati?
2. Jelaskan arti ibadah ritual?
3. Jelaskan arti ibadah sosial?
4. Demonstrasikan ibadah ritual dan sosial dalam hidup seharihari?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4.
5.
6.
7.

: Firman
: Ibadah yang Sejati
: Rumpun Ibadah Ritual: Menghadap
Tuhan
Bahan Bacaan
: Ibrani 10:19-25, Mazmur 100:1-5
Jenjang / Semester
: AT III / 1
Lamanya Waktu Belajar : 45-60 menit
Pertemuan ke
:3

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan unsur-unsur di dalam rumpun menghadap Tuhan
2. Menjelaskan unsur-unsur di dalam rumpun menghadap Tuhan
3. Menyusun unsur-unsur di dalam rumpun menghadap Tuhan
4. Mendemonstrasikan unsur-unsur di dalam rumpun menghadap
Tuhan
IV. URAIAN MATERI
Rumpun Menghadap Tuhan dapat terdiri dari unsur-unsur
antara lain: votum, panggilan beribadah, salam, nats pembimbing,
nyanyian jemaat, pengakuan dosa, berita pengainpunan dosa dan
petunjuk hidup baru, doa, dll.

129

Kebanyakan ibadah berjemaat dalam bentuk ritual dimulai


dengan votum (bahasa Latin, yang berarti: suatu janji, suatu
sumpah). Ada juga gereja-gereja yang mengawali votum dengan
suatu mazmur atau suatu kidung, yang dinyanyikan oleh jemaat
sambil berdiri. Votum adalah suatu pernyataan bahwa Allah yang
telah memberikan pertolongan dan menyelamatkan jemaat, Dialah
juga yang telah mengumpulkan jemaat untuk beribadah secara
bersama-sama. Ada juga yang memahami votum sebagai suatu
proklamasi yang diucapkan oleh pemimpin Ibadah (pengkhotbah)
tentang pertolongan Allah yang telah mengumpulkan jemaat untuk
beribadah. Berikut ini disajikan beberapa rumusan votum yang
biasa digunakan oleh kebanyakan gereja di Indonesia:
Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang telah menjadikan
langit dan bumi (Mzm 124:8). Seringkali, rumusan ini ditambahkan
dengan yang tetap setia untuk selama-lamanya dan yang tidak
membiarkan pekerjaan tanganNya (Mzm 138:8 dan Mzm 146) ;
Dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Mat 28:19). Ada juga
gereja yang tidak menggunakan votum dalam ibadah mereka.
Sebagai gantinya, mereka mengajak (memanggil) jemaat untuk
beribadah dengan menggunakan suatu rumusan ajakan (rumusan
panggilan) yang biasanya dikutip dari mazmur-rnazmur dan
diucapkan secara berbalasan. Harus juga diingat bahwa votum
harus diucapkan dengan mata terbuka dan bukan dengan mata
tertutup sebagaimana yang selama ini dilakukan. Jemaat juga
jangan menutup matanya saat votum diucapkan.
Salam yang dimaksudkan di sini adalah salam dari
pemimpin ibadah (pengkhotbah) kepada jemaat dan dari jemaat
kepada pemimpin ibadah (pengkhotbah). Rumusan salam yang
paling sederhana ialah salam yang dipakai oleh Jemaat-jemaat
dari Gereja Lama: Tuhan menyertai kamu! kemudian di jawab
oleh jemaat dengan: dan menyertai rohmu! (2 Tim 4:22; bnd. 1
Tim 6:21). Rumusan salam yang lain, adalah rumusan salam
rasuli, yakni kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa
kita, dan dari Tuhan kita Yesus kristus menyertai kamu (bnd a.l.
Rm 1:7; I Kor 1:2; II Kor 1:2; Ef 1:2), kemudian dijawab oleh jemaat
dengan: Amin! Perlu diingat bahwa Amin harus diucapkan oleh
Jemaat, dan bukan oleh pemimpin ibadah (pengkhotbah). Hal ini
(pengucapan kata amin) berlaku juga dengan pengucapan amin di
tempat-tempat lain unsur tata ibadah (mis. sesudah puji-pujian,
doa, khotbah, berkat). Selain kedua rumusan salam tersebut di
atas ada juga yang mengusulkan rumusan salam: kasih karunia,
rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus,
Tuhan kita, menyertai kamu (II Tim 1:2) atau kasih karunia Tuhan

130

kita Yesus kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kamu sekalian(II Kor l3:13).
Ada juga yang memulai ibadah dengan nyanyian. Dalam
perkembangannya, nyanyian yang dinyanyikan biasanya
dihubungkan dengan Tahun Gerejawi (Adven, Natal, Usbu
Sengsara, Kematian, Paskah, Kenaikan, Pentakosta). Selain itu
ada juga yang menempatkan nats pendahuluan yang erat
dihubungkan dengan Tahun Gerejawi dalam rumpun menghadap
Tuhan. Nats pendahuluan itu diucapkan oleh pemimpin ibadali
(pengkhotbah) dan dijawab oleh jemaat dengan nyanyian.
Pengakuan dosa merupakan suatu unsur yang sangat tua
dalam ibadah. Ibadah Yahudi telah mengenalnya, juga ibadah
Gereja lama dalam nyanyian-nyanyian dan doa-doanya. Namun,
kemudian pengakuan dosa difokuskan pada pengakuan dosa
pribadi dalam ibadah. Pada waktu reformasi, pengakuan dosa
bersama (oleh jemaat) mulai digunakan dalam ibadah jemaat.
Biasanya, pengakuan dosa diawali dengan suatu ajakan, misalnya:
jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri sendiri
dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Karena itu, marilah kita
merendahkan diri di hadapan Allah dan mengaku dosa-dosa kita
kepadaNya. Salah satu contoh rumusan pengakuan dosa adalah:
Ya Allah yang mahakuasa dan yang kekal, kami mengaku
kepadaMu bahwa kami adalah orang-orang berdosa, yang selalu
berbuat jahat dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Kami
mohon kepadaMu, ya Bapa yang pengasih dan penyayang,
janganlah memurkai dan menghukum kami dalam kepanasan
amarahMu, tetapi kasihanilah kami orang-orang yang berdosa ini
yang datang kepadaMu dengan menyesali dosa-dosa kami.
Berilah Roh Kudus bekerja di dalam hati kami, supaya kami
mengenal dosa-dosa kami, menyesalinya dan bertobat kepadaMu
serta hidup sesuai dengan kehendakMu, oleh Yesus Kristus Tuhan
kami! Pengakuan dosa, biasa diaminkan oleh jemaat dengan
suatu nyanyian.
Sebagaimana pengakuan dosa, pemberitaan anugerah juga
adalah unsur ibadah yang sangat tua dan telah lama dikenal oleh
Gereja Lama dalam nyanyian-nyanyian dan doa-doanya. Pada
waktu reformasi, pemberitaan anugerah (yang diucapkan oleh
pemimpin ibadah/pengkhotbah, dimasukkan bersama-sama
dengan pengakuan dosa ke dalam ibadah. Salah satu alasannya
ialah: kalau Allah tidak mengampuni dosa jemaat yang berkumpul
dalam ibadah, pemimpm ibadah (pengkhotbah) sebentar tidak
dapat memberitakan Firman. Salah satu rumusan pemberitaan
anugerah yang biasa dipakai dalam ibadah adalah: sebagai
hamba Yesus Kristus, kami memberitakan pengampunan dosa

131

kepada tiap-tiap orang yang dengan jujur mengaku dosanya di


hadapan Allah. Rumusan ini dilanjutkan oleh pemimpin ibadah
(pengkhotbah) dengan mengutip suatu bagian (ayat atau beberapa
ayat).
Sama seperti pengakuan dosa dan pemberitaan anugerah,
puji-pujian juga telah lama dikenal oleh Gereja lama. Akan tetapi,
baru pada waktu reformasi puji-pujian dihubungkan dengan
pengakuan dosa dan pemberitaan anugerah dalam ibadah.
Sebagai jawaban atas pengampunan Allah, jemaat mengucapkan
syukur kepada Allah dengan menyanyikan suatu kidung pujipujian.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas:
Menyusun
dan
mendemonstrasikan unsurunsur di dalam rumpun
menghadap Tuhan
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

3. Ayat Hafalan :
- Ibrani 10:22
Karena itu marilah kita menghadap
Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena
hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah
dibasuh dengan air yang murni.

132

- Mazmur 100:2
Beribadahlah kepada TUHAN dengan
sukacita, datanglah ke hadapan-Nya
dengan sorak-sorai.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pengantar
Perjanjian Baru, Tafsiran Roma, Liturgi dan
Komunikasi, Asas-asas Kebaktian Alkitabiah
dan Protestan, Ibadah Jemaat, Penghayatan
Agama, The Worship Maze, Pengantar
Ibadah Jemaat, Cermin Injil, Christian
Worship, A Life Style of Worship, Elements of
Worship

VI. EVALUASI
1. Sebutkan unsur-unsur di dalam rumpun menghadap Tuhan?
2. Jelaskan unsur-unsur di dalam rumpun menghadap Tuhan?
3. Susunlah unsur-unsur di dalam rumpun menghadap Tuhan?
(aktivitas TPI)
4. Demonstrasikan unsur-unsur di dalam rumpun menghadap
Tuhan? (aktivitas TPI)

133

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Ibadah yang Sejati
: Rumpun Ibadah Ritual: Pelayanan
Firman
: I Yohanes 1:1-4
: AT III / 1
: 45-60 menit
:4

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan unsur-unsur di dalam rumpun Pelayanan Firman
2. Menjelaskan unsur-unsur di dalam rumpun Pelayanan Firman
3. Menyusun unsur-unsur di dalam rumpun Pelayanan Firman
4. Mendemonstrasikan unsur-unsur di dalam rumpun Pelayanan
Firman
IV. URAIAN MATERI
Rumpun Pelayanan Firman terdiri dari unsur-unsur antara
lain: doa pembacaan Alkitab, pembacaan Alkitab, khotbah, saat
teduh.
Doa pembacaan Alkitab (Epiklese) yaitu doa untuk
memohon pimpinan Roh Kudus supaya jemaat (orang-orang yang
hadir di dalam ibadah) dapat mengerti Firman yang dibacakan dan
disampaikan kepadanya. Salah satu contoh epiklese adalah: Ya
Tuhan, kami berdoa kepadaMu, pimpinlah kami oleh RohMu yang
Kudus dalam segala kebenaran dan tolonglah kami dengan
kemurahanMu, supaya kami beroleh terang dari FirmanMu yang
Kudus, oleh Yesus Kristus, Tuhan kami!. Contoh lain: kami
berdoa kepadaMu, ya Tuhan, kiranya RohMu yang Kudus
menolong kami, menyucikan hati kami dan memelihara kami dari
jalan yang sesat, oleh Yesus Kristus, Tuhan kami.

134

Pembacaan Alkitab merupakan suatu unsur tetap dari


Ibadah Jemaat. Ada Gereja-gereja yang berpendapat, bahwa
pembacaan Alkitab mempunyai tempat yang tersendiri dalam
ibadah sehingga harus diatur menurut Tahun Gerejawi dan tidak
perlu dihubungkan dengan nats khotbah. Ada juga yang
berpendapat, bahwa maksud pembacaan Alkitab ialah agar Firman
yang dibacakan itu diterangkan/dijelaskan kepada jemaat dalam
ibadah. Oleh karena itu, bagian Alkitab yang dibacakan harus erat
berhubungan dengan nats khotbah. Hubungan yang erat antara
bagian Alkitab yang dibacakan dengan nats khotbah yang
diberikan sangat kuat ditekankan oleh para reformator (Luther,
Calvin). Di Sekolah Minggu atau TPI, pembacaan Alkitab dapat
berhubungan dengan Tahun Gerejawi atau juga berhubungan
dengan materi pembelajaran.
Sama halnya dengan pembacaan Alkitab, khotbah
(pemberitaan Firman, bercerita tentang isi Alkitab, berdiskusi
tentang isi Aklitab, pemberitaan melalui gerakan/tarian,
nyanyian/lukisan/puisi/drama, dll) adalah juga suatu unsur tetap
dari Ibadah secara ritual. Perlu dipahami, bahwa khotbah bukanlah
pidato atau ceramah agama. Khotbah adalah sarana yang Tuhan
pakai untuk menyampaikan FirmanNya kepada Jemaat yang
berkumpul dalam ibadah. Oleh karena itu, khotbah janganlah
disampaikan dalam bahasa yang sulit dipahami oleh anggotaanggota jemaat, tetapi semestinya disampaikan dengan
mempergunakan bahasa yang dapat dipahami oleh jemaat.
Saat teduh merupakan waktu dimana jemaat atau orangorang
yang
hadir
dalam
ibadah
merenungkan
khotbah/pemberitaan firman yang telah mereka dengar. Seringkali
terjadi, saat teduh hanya dilakukan beberapa detik saja. Ini
merupakan suatu kekeliruan. Saat teduh dapat dilakukan antara 15 menit sehingga jemaat benar-benar melakukan suatu
perenungan dan memohon pertolongan dari Allah untuk
melakukan apa yang telah mereka dengar.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah

135

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di TP

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan

Doa Pembukaan Dan B


Alkitab
Aktivitas: Menyusun
mendemonstrasikan un
unsur dalam pelaya
firman
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Mazmur ll9:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pengantar
Perjanjian Baru, Tafsiran Roma, Liturgi dan
Komunikasi, Asas-asas Kebaktian Alkitabiah
dan Protestan, Ibadah Jemaat, Penghayatan
Agama, The Worship Maze, Pengantar
Ibadah Jemaat, Cermin Injil, Christian
Worship, A Life Style of Worship, Elements of
Worship

VI. EVALUASI
1. Sebutkan unsur-unsur di dalam rumpun Pelayanan Firman?
2. Jelaskan unsur-unsur di dalam rumpun Pelayanan Firman?

136

3. Susunlah unsur-unsur di dalam rumpun Pelayanan Firman?


(aktivitas TPI)

4. Demonstrasikan unsur-unsur di dalam rumpun Pelayanan


Firman? (aktivitas TPI)
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang/Semester
6. Lamanya Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Ibadah yang Sejati
: Rumpun Ibadah Ritual:
Respon Umat
: II Korintus 9:6-15, I Timotius 2:8-15
: AT III / 1
: 45-60 menit
:5

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan unsur-unsur di dalam rumpun Respon Umat
2. Menjelaskan unsur-unsur di dalam rumpun Respon Umat
3. Menyusun unsur-unsur di dalam rumpun Respon Umat
4. Mendemonstrasikan unsur-unsur di dalam rumpun Respon
Umat
IV. URAIAN MATERI
Rumpun Respon Umat terdiri dari beberapa unsur, antara
lain: Pengakuan iman, paduan suara, persembahan syukur, doa
persembahan, doa syafaat, nyanyian jemaat, dll.
Semula, pengakuan iman merupakan pengakuan iman
pribadi, namun kemudian menjadi pengakuan iman jemaat secara
bersama-sama. Beberapa rumusan pengakuan yang umumnya
dipakai adalah Pengakuan Iman Rasuli, Pengakuan Iman Nice
Konstantinopel, dan Pengakuan Iman Athanasius. Hampir semua
Gereja di Indonesia memakai pengakuan iman dalam ibadahnya.
Suatu tantangan bagi gereja-gereja di Indonesia kemampuan
untuk mengembangkan suatu pengakuan iman Kristen yang
kontekstual (konteks Indonesia, konteks jemaat).
Doa syafaat adalah permohonan jemaat kepada Allah agar
segala sesuatu yang rusak, yang bobrok, yang tidak sesuai
dengan kehendak Allah, ditempatkan kembali di tempatnya yang
semula sehingga keadilan tidak diinjak-injak lagi, kebenaran tidak

137

diperkosa lagi, kekuasaan tidak disalahgunakan lagi, dll. Oleh


karena itu, doa syafaat tidak bersifat umum, tetapi konkrit. Dalam
doa syafaat, jemaat memohon kepada Allah supaya semua
penderitaan dan kejahatan, yang manusia tanggung dalam
hidupnya (seperti kemiskinan, penyakit, kelaparan, penindasan,
penyalahgunaan kekuasaan, dan sebagainya) Allah tiadakan dari
dunia ini. Jadi, doa syafaat harus dipersiapkan dengan baik agar
jemaat yang hadir dalam ibadah dapat mengerti dan dapat
berpartisipasi didalamnya. Dalam kenyataannya, hal tersebut di
atas tidak selalu terjadi. Doa syafaat seringkali menyerupai suatu
pidato atau suatu puisi atau suatu rangkuman dari khotbah yang
telah disampaikan kepada jemaat. Dalam Gereja Lama, hal-hal
yang disampaikan dalam doa syafaat pertama-tama para pejabat
(uskup-uskup, presbiter-presbiter, diaken-diaken, dan para pejabat
lain), sesudah itu anggota-anggota jemaat (yang baru dibaptis,
yang sedang mengikuti pengajaran katekisasi, yang sakit, yang
menderita, dll.), dan akhimya dunia (perdamaian dan
penyelamatannya). Doa syafaat dalam Gereja Lama diawali
dengan suatu ajakan oleh pemimpin ibadah (pengkhotbah).
Sesudah ajak, ia menyebutkan orang-orang dan hal-hal yang
harus didoakan. Tiap-tiap doa diselingi (dijawab) oleh jemaat
dengan: Tuhan, kasihanilah kami! Dalam hubungan dengan hal
ini, menurut Abineno, doa syafaat harus dipersiapkan dengan baik.
Abineno juga berpendapat, bahwa dengan menyebut orang-orang
atau hal-hal yang harus didoakan, tiap-tiap kali perhatian jemaat
ditujukan kepada obyek yang tertentu itu, sehingga dengan
mudah mereka dapat mengikuti dan dapat berpartisipasi dalam
doa syafaat itu. Di beberapa Gereja di Indonesia, doa syafaat
diakhiri dengan doa Bapa Kami. Kenyataan memperlihatkan,
bahwa banyak sekali pemimpin ibadah (pengkhotbah) dan anggota
jemaat yang tidak tahu mengapa sampai doa syafaat dalam
ibadah-ibadah mereka diakhiri dengan doa Bapa Kami. Karena itu,
tak heran jika ada anggota yang menyangka, bahwa fungsi doa
Bapa Kami sesudah doa syafaat adalah untuk menyempurnakan
doa syafaat sehingga doa syafaat yang diucapkan oleh pemimpin
ibadah (pengkhotbah) tidak mereka ikuti dan turut mendoakannya
karena yang penting adalah doa Bapa Kami yang mengakhiri doa
syafaat. Kenyataan juga memperlihatkan, bahwa ada juga
pemimpin-pemimpin ibadah (pengkhotbah) yang berpendapat
demikian sehingga mereka tidak mempersiapkan doa syafaataya
dengan baik.
Sejak dahulu, nyanyian jemaat telah mendapat tempat yang
penting dalam Ibadah Jemaat. Dalam abad-abad sebelum
reformasi, nyanyian jemaat diserahkan oleh Gereja kepada

138

paduan suara yang terdiri dari para imam. Akan tetapi, pada waktu
reformasi, para reformator (terutama Luther dan Clavin)
mengembalikannya kepada Jemaat. Nyanyian Jemaat yang
dinyanyikan sebaiknya disesuaikan dengan tema ibadah dan perlu
dikembangkan menyanyikan nyanyian jemaat secara variatif.
Semula, persembahan jemaat diberikan dalam bentuk hasil
bumi. Persembahan dalam bentuk uang baru dimulai abad ke-11.
Dalam
abad
pertama,
sejarah
perkembangan
gereja,
persembahan jemaat menempati kedudukan yang penting dalam
pelayanan diakonal jemaat. Ia bukan saja dibagi-bagikan kepada
orang-orang miskin, janda-janda, anak-anak yatim piatu dan
orang-orang hukuman, tetapi juga kepada orang-orang asing di
dalam jemaat. Dalam hubungan dengan kenyataan yang
berlangsung di gereja-gereja di Indonesia, Abineno sangat
menyayangkan, bahwa unsur diakonal dari persembahan jemaat
tersebut tidak mendapat perhatian yang besar lagi. Persembahan
jemaat harus dimanfaatkan demi pembangunan, pembinaan,
pengembangan jemaat dalam persekutuan, pelayanan dan
kesaksian di bumi ini. Oleh karena itu, persembahan jemaat harus
dikelola secara baik dan benar.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan

Doa Pembukaan Dan Baca


Alkitab
Aktivitas:
Menyusun
dan
mendemonstrasikan unsur
unsur di dalam respon umat
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

139

3. Ayat Hafalan :
- II Korintus 9:7
Hendaklah
masing-masing
memberikan
menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih
hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi
orang yang memberi dengan sukacita.
- I Timotius 2:8
Oleh karena itu aku ingin, supaya di manamana
orang
laki-laki
berdoa
dengan
menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan
tanpa perselisihan.
4. Alat dan Sumber:
4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pengantar
Perjanjian Baru, Tafsiran Roma, Liturgi dan
Komunikasi, Asas-asas Kebaktian Alkitabiah
dan Protestan, Ibadah Jemaat, Penghayatan
Agama, The Worship Maze, Pengantar
Ibadah Jemaat, Cermin Injil, Christian
Worship, A Life Style of Worship, Elements of
Worship

VI. EVALUASI
1. Sebutkan unsur-unsur di dalam rumpun respon umat?
2. Jelaskan unsur-unsur di dalam rumpun respon umat?
3. Susunlah unsur-unsur di dalam rumpun respon umat?
(aktivitas di TPI)
4. Demonstrasikan unsur-unsur di dalam rumpun respon umat?
(aktivitas di TPI)

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian

: Firman

140

2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
Pengutusan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Ibadah yang Sejati


: Rumpun Ibadah Ritual:
: Yohanes 15:9-16
: AT III / 1
: 45-60 menit
:6

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan unsur-unsur di dalam rumpun Pengutusan
2. Menjelaskan unsur-unsur di dalam rumpun Pengutusan
3. Menyusun unsur-unsur di dalam rumpun Pengutusan
4. Mendemonstrasikan unsur-unsur di dalam rumpun Pengutusan
IV. URAIAN MATERI
Rumpun Pengutusan terdiri dari beberapa unsur, antara lain:
Pengutusan dan Berkat, Nyanyian Jemaat
Pengutusan merupakan unsur yang menyatakan bahwa
jemaat yang beribadah hendak diutus untuk memberitakan atau
memberlakukan Firman Tuhan yang telah mereka dengar. Tentang
berkat, gereja-gereja belum mempunyai pendapat yang sama. Ada
gereja yang berpendapat bahwa berkat adalah permohonan dalam
bentuk doa yang disampaikan oleh pelayan (pemimpm
ibadah/pengkhotbah) kepada Tuhan agar Tuhan mengaruniakan
berkatNya kepada Jemaat1. Sementara ada gereja-gereja yang
berpendapat bahwa berkat adalah pemberian Tuhan yang benarbenar nyata dikaruniakan kepada Jemaat oleh pelayanan
pelayan2. Ada juga gereja-gereja yang menganut kedua pendapat
tersebut di atas. Rumusan berkat yang biasa dipakai antara lain
sebagaimana tertulis di dalam II Korintus 13:13 atau Bilangan
6:24-26. Jemaat menerima berkat sambil berdiri. Sebagai jawaban
atas berkat, jemaat mengucapkan Amin!
Ada juga yang kemudian jemaat melanjutkannya dengan
menyanyikan nyanyian permohonan berkat). Setelah berkat,
biasanya, jemaat menjawab dengan menyanyikan nyanyian Amin,

1 Pendapat yang demikian mengakibatkan pelayan-pelayan gereja mengucapkan


berkat dengan menengadahkan tangan.
2 Pendapat yang demikian mengakibatkan pelayan-pelayan gereja mengucapkan
berkat dengan tangan dan telapak tangan menghadap ke bawah.

141

Amin, Amin, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Nyanyian


Jemaat.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah.
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah kegiatan di TP

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan

Doa Pembukaan Dan B


Alkitab
Aktivitas: Menyusun
mendemonstrasikan un
unsur di dalam rum
pengutusan
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

3. Ayat Hafalan : Yohanes 15:16


Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi
Akulah yang memilih kamu. Dan Aku
telah menetapkan kamu, supaya kamu
pergi dan menghasilkan buah dan
buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu
minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu.

4. Alat dan Sumber


:
4.1. Alat
: Klasikal

142

4.2. Sumber

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pengantar
Perjanjian Baru, Tafsiran Roma, Liturgi dan
Komunikasi, Asas-asas Kebaktian Alkitabiah
dan Protestan, Ibadah Jemaat, Penghayatan
Agama, The Worship Maze, Pengantar
Ibadah Jemaat, Cermin Injil, Christian
Worship, A Life Style of Worship, Elements of
Worship

VI. EVALUASI
1. Sebutkan unsur-unsur di dalam rumpun pengutusan?
2. Jelaskan unsur-unsur di dalam rumpun pengutusan?
3. Susunlah unsur-unsur di dalam rumpun pengutusan?
(aktivitas di TPI)
4. Demonstrasikan unsur-unsur di dalam rumpun pengutusan?
(aktivitas di TPI)

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan

: FIRMAN
: Ibadah yang Sejati
: Unsur Ibadah Sosial:
Kepemimpinan
: Matius 20: 20-28

143

5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: AT III / 1
: 45-60 menit
:7

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan arti kepemimpinan
2. Menguraikan pola-pola kepemimpinan
3. Membandingkan pola kepemimpinan Yesus
kepemimpinan orang lain pada umumnya

dan

pola

IV. URAIAN MATERI


Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai
wewenang untuk memerintah orang lain. Dengan kata lain,
menjadi pemimpin berarti menjadi seseorang yang mengatur,
mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain dengan berbagai
cara untuk mencapai suatu tujuan bersama. Keberhasilan seorang
pemimpin tergantung pada segenap kemampuannya. Di sisi lain,
seorang pemimpin adalah seorang penasihat, seorang teladan
yang diamati orang lain.
Jika kita amati di dunia ini, orang yang memerintah dan
menjalankan kuasa dipandang sebagai orang besar. Banyak
orang yang ingin dirinya menjadi seperti itu sehingga pola
kepemimpinan duniawi umumnya lebih mengutamakan status,
dominasi, dan kekuasaan. Di sinilah kita bertemu dengan gaya
kepemimpinan yang berbeda:
otokrasi, diktator, demokratis, partisipatif, dan birokratis.
Pemimpin yang otokrasi cenderung mengutamakan kemauannya
alias egois dan menganggap bahwa orang-orang tidak akan
melakukan apa-apa, kecuali jika diperintahkan. Dia menganggap
dirinya sangat diperlukan. Gaya kepemimpman yang diktator
muncul akibat sikap otokratif. Pemimpin yang diktator memimpin
dengan penuh kekerasan untuk melegalkan kekuasaannya. Lain
halnya dengan pemimpin yang demokratis. Dia akan memimpin
dengan mendengarkan suara orang-orang yang dipimpinnya serta
mengutamakan musyawarah. Hal ini juga tampak dalam pola
kepemimpinan partisipatif yang memakai cara melibatkan orangorang dalam proses pengambilan keputusan. Sementara itu,
pemimpin yang birokratif adalah satu gaya yang ditandai dengan
keterikatan ketat kepada aturan-aturan organisasi. Jadi, setiap
orang diharuskan menaati peraturan.

144

Sekarang, mari kita bandingkan dengan bacaan Firman


Tuhan yang menjadi landasan materi hari ini. Bagaimanakah pola
kepemimpinan yang diterapkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus
mempraktikkan pola kepemimpinan yang melayani. Tidak sebatas
itu saja, pola kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Yesus adalah
sikap saling melayani dengan rendah hati. Jadi, menuntut pula
sikap rela berkorban, serba biasa memenuhi kebutuhan sejati
orang lain. Yesus mengatakan bahwa di dalam Kerajaan Allah
kebesaran tidak akan diukur dengan kekuasaan kita atas orang
lain tetapi dengan memberikan diri kita dalam pelayanan. Barang
siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara
kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak
Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani
(Matius 20:26-28). Jika kita bandingkan dengan pola
kepemimpinan duniawi, biasanya orang menganggap wajar jika
seorang pemimpin menunjukkan kekuasaanya atas orang yang
dipimpinnya. Namun, Yesus berkata bahwa gaya kepimpinan
seperti itu sekali-kali tidak boleh dipraktikkan di dalam gereja.
Menjadi pengikut Yesus hendaknya jangan berusaha untuk
meraih kedudukan yang tertinggi dengan maksud untuk
menguasai atau memerintah orang lain. Dunia menganggap
bahwa seorang pemimpin yang merendahkan diri akan kehilangan
martabatnya, tetapi Tuhan yang mengangkat dia menjadi
pemimpin tidak sependapat dengan itu. Yesus telah meninggalkan
suatu teladan dalam hal kepemimpman. Kita hendaknya belajar
dari teladan-Nya untuk menjadi pemimpin yang sedia melayani
dengan rendah hati.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah, roleplay, dan tanya-jawab
Langkahnya:
Dalam metode ceramah Pengasuh menjelaskan
tentang
arti
kepemimpinan
dan
pola-pola
kepemimpinan.
Untuk membedakan berbagi pola kepemimpinan
duniawi, anak-anak diminta untuk memainkan
berbagai peran sesuai pola-pola kepemimpinan yang

145

telah dijelaskan sebelumnya. Misalnya, bagaimana


gaya orang yang memimpin dengan otoriter. Di sini
dibutuhkan juga peran dari beberapa teman yang
menjadi orang-orang yang dipimpin.
Metode tanya-jawab digunakan seiring dengan
metode ceramah untuk memancing perhatian dan
sekaligus mengetahui pengetahuan awal yang telah
dimiliki anak. Tanya jawab dapat juga dipakai sebagai
apersepsi untuk masuk ke dalam uraian materi.
ARAHAN:
1) Bacalah dari Alkitab masing-masing bagian ayat
yang menjadi landasan belajar hari ini
2) Tanya jawab singkat Pernahkah anak-anak
menjadi pemimpin? Di kelas atau di pramuka?
Bagaimanakah
rasanya
menjadi
seorang
pemimpin? Di dunia ini tentu anak-anak
mengenal pemimpin-pemimpin dunia, salah
satunya adalah Presiden kita. Nah, semua
pemimpin pasti mempunyai tugas. Apa saja
tugas menjadi seorang pemimpin?

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

146

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan

Doa Pembukaan Dan B


Alkitab
Aktivitas:
Rekreasi yang berka
dengan kepemimpinan
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Matius 20: 26b-27


Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi
terkemuka di antara kamu, hendaklah ia
menjadi hambamu.

4. Alat dan Sumber :


4.1. Alat

4.2. Sumber

1.
2.

: White Board, Spidol, koran/majalah


yang memuat tentang aktivitas
kepemimpinan

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia,
Pengantar Perjanjian Baru, Tafsiran Roma,
Liturgi
dan
Komunikasi,
Asas-asas
Kebaktian Alkitabiah dan Protestan, Ibadah
Jemaat, Penghayatan Agama.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan arti kepemimpinan?
2. Uraikan pola-pola kepemimpinan?
3. Bandingkan pola kepemimpinan Yesus dan pola kepemimpinan
orang lain pada umumnya?
I. BAHAN PELAJARAN
1.ProgramSajian
: FIRMAN
2. Pokok Bahasan
: Ibadah yang Sejati
3. Subpokok Bahasan
: Unsur Ibadah Sosial: Bekerja

147

4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Amsal 6: 1-8 & II Tesalonika 3:1-15


: AT III / 1
: 45-60 menit
:8

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUISUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan alasan mengapa orang bekerja sebagai bentuk
ibadah
2. Menjelaskan tujuan orang bekerja sebagai bentuk ibadah
3. Membandingkan cara kerja semut dan cara kerja orang Kristen
di Tesalonika
4. Menunjukkan cara bekerja sesuai kehendak Allah
IV. URAIAN MATERI
Di dunia ini orang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dalam kedua pembacaan Alkitab kita kali ini secara jelas
disebutkan bahwa orang yang tidak bekerja adalah orang yang
pemalas (Amsal 6:6 & II Tes 3:6). Ini berarti mereka telah
menyalahgunakan kemurahan Allah. Paulus mengatakan bahwa
orang semacam itu harus didisiplinkan dengan menjauhkan diri
dan jangan bergaul dengan mereka (II Tes 3:6, 14). Walaupun
Paulus menganjurkan bahwa pertolongan harus diberikan kepada
mereka yang betul-betul memerlukannya, ia tidak pernah
mengajarkan bahwa orang percaya harus memberi uang atau
makanan kepada orang sehat yang menolak untuk bekerja (II Tes
3:10). Jadi, orang harus bekerja karena itu merupakan perintah
Tuhan Allah semenjak manusia pertama diciptakan: memelihara
dan mengusahakan isi Taman Eden.
Dengan demikian orang yang bekerja artinya orang yang
menjalankan ibadah karena dia telah melaksanakan perintah
Tuhan. Orang bekerja selain untuk memenuhi kebutuhan hidup
juga untuk mengembangkan karunia yang dimilikinya. Setiap
manusia diciptakan dengan karunia atau potensi yang berbedabeda. Semua itu agar dia melakukan berbagai pekerjaan dalam
hidupnya. Lewat pekerjaannya, orang akan membangun pula
relasi sosial karena ini berarti dia akan berkerja sama dan
berhubungan dengan orang lain. Di sinilah tercipta makna hidup
saling mengasihi, saling membutuhkan, dan saling melayani.
Jika kita belajar dari cara kerja semut dalam Amsal 6:8 akan
kita dapatkan bahwa semut menyediakan roti di musim panas dan

148

mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Para semut tidak


pernah berhenti bekerja, bergerak hilir mudik mengumpulkan
makanan dan bahkan tidak memboroskan apa yang didapatkan di
musim panen, tetapi mempersiapkan persediaan bekal jika datang
saat tak ada makanan. Dalam ayat 7 dikatakan walaupun tidak ada
pengatur dan penguasa, mereka tetap bekerja secara spontan, tak
ada yang menyuruh atau menegur. Paulus menegur dan
memesankan kepada orang Kristen di Tesalonika agar menjauhi
orang yang pemalas (II Tes 3:6) dan mengingatkan mereka akan
teladan yang telah diberikan, yakni harus berjerih payah siang dan
malam supaya jangan menjadi beban bagi siapapun (II Tes 3:8b).
Berdasarkan kedua pembacaan ini, kita belajar bahwa Allah
menghendaki agar orang Kristen giat bekerja karena itu berarti
mewujudkan karunia yang telah disediakan-Nya. Dengan bekerja,
kita menjalankan ibadah yang sejati. Dengan bekerja, kita
menunjukkan bahwa kita mengasihi diri kita dan orang lain, karena
dengan bekerja kita tidak membiarkan diri kita menderita susah
dan juga tidak merepotkan orang lain bahkan kita dapat membantu
orang lain lewat pekerjaan kita.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Tanya-jawab, debat, dan bermain
puzzle
Langkahnya :
Metode tanya jawab dipakai sebagai apersepsi

Anak-anak diminta untuk berdebat tentang


bagaimana jika kita menghadapi orang yang tidak
mau bekerja: menegurnya, membiarkannya, memberi
bantuan, atau memusuhinya.
Bermain puzzle dilakukan pada akhir uraian materi
dengan tujuan memotivasi anak agar giat bekerja.
Caranya adalah Guru SM mempersiapkan potonganpotongan gambar yang digunting acak dari
koran/majalah, atau kalender tentang aktivitas orang
bekerja: di rumah, di rumah sakit, di kantor, di
bengkel, dlll. Kemudian, anak-anak diminta
membentuk kelompok dan berkerja sama untuk
menyusun potongan-potongan gambar tersebut
menjadi satu gambar yang utuh kemudian diberi judul
sendiri oleh anak.
ARAHAN:

149

1) Tanya jawab singkat


Siapa yang pernah memperhatikan cara hidup
semut? Apa yang menarik dari semut-semut
itu? Yah, mereka tak berhenti berjalan ke sana
kemari. Apa yang sebenarnya mereka lakukan
sambil berjalan itu? Baik, mereka mencari
makanan. Nah, siapa di antara kalian yang
selalu membantu orang tua di rumah? Apakah
kalian pernah tidak bersedia membantu orang
tua?
2) Bacalah dari Alkitab masing-masing bagian
ayat yang menjadi landasan belajar hari ini

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas:
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Amsal 6:6-8
Hai pemalas, pergilah kepada semut,
perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak,
biarpun
tidak
ada
pemimpinnya,
pengaturnya atau penguasanya, ia
menyediakan rotinya di musim panas,

150

dan mengumpulkan makanannya pada


waktu panen.
4. Alat dan Sumber:
4.1. Alat
: Gambar dalam Koran/Majalah yang memuat
tentang aktivitas orang bekerja
4.2. Sumber

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pengantar
Perjanjian Baru, Tafsiran Roma, Liturgi dan
Komunikasi, Asas-asas Kebaktian Alkitabiah
dan Protestan, Ibadah Jemaat, Penghayatan
Agama

VI. EVALUASI
1. Jelaskan alasan mengapa orang bekerja sebagai bentuk
ibadah?
2. Jelaskan tujuan orang bekerja sebagai bentuk ibadah?
3. Bandingkan cara kerja semut dan cara kerja orang Kristen di
Tesalonika?
4. Tunjukkan cara bekerja sesuai kehendak Allah?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: FIRMAN
: Ibadah yang Sejati
: Unsur Ibadah Soial: Pendidikan
: I Tim. 4:6-10 ; Ams. 1:7 ; 5:12-14
dan Ulangan 6:6-9
: AT III / 1
: 45-60 menit
:9

151

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah Yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menguraikan dasar pendidikan menurut Iman Kristen
2. Menjelaskan tujuan pendidikan menurut Iman Kristen
3. Menunjukkan hubungan antara pola didikan di romah, di
sekolah, dan di gereja
IV. URAIAN MATERI
Adik-adik yang manis, siapa yang selalu rajin ke sekolah?
Tidak pernah bolos? Wah, bagus,....ternyata kalian semua anakanak Tuhan yang senang belajar. Untuk apa kalian ke sekolah?
Yah, benar, untuk belajar supaya menjadi anak yang pandai. Nah,
sekarang, siapa yang selalu menaati nasihat orang tua? Ada yang
suka melawan atau tidak dengar-dengaran kepada orang tua di
rumah? Melawan ajaran dan nasihat orang tua itu bukan
perbuatan yang baik karena itu sama saja dengan melawan
perintah Tuhan, yakni Hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut
umurmu
Dasar Pendidikan menurut Iman Kristen
Dalam Amsal 1:7 dinyatakan bahwa Takut akan Tuhan
adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina
hikmat dan didikan. Di sini jelas disebutkan bahwa Tuhan sebagai
pencipta dan penguasa isi dunia ini adalah telah menetapkan
segala peraturan dan didikan yang harus kita lakukan. Hal ini juga
dinyatakan dalam Ulangan 6:6 bahwa apa yang Tuhan perintahkan
harus kita perhatikan. Tuhan Allah benar-benar menginginkan
bahwa. firman-Nya tersimpan dalam hati umat-Nya. Menaati
perintah Tuhan dan belajar dari firman-Nya adalah sumber segala
pengetahuan. Jadi, sumber pengetahuan yang utama dalam
kehidupan kita terdapat dalam Alkitab yang berisi firman Tuhan.
Dengan rajin membaca Alkitab, kita akan menjadi anak-anak
Tuhan yang berhikmat dan berpendidikan, terutama dalam
pendidikan iman kristen, yakni mengetahui apa yang Allah
kehendaki dalam kehidupan kita.
Tujuan Pendidikan menurut Iman Kristen
Mengapa kita harus belajar dan menimba ilmu
pengetahuan? Sebelumnya telah dijelaskan bahwa dasar
pendidikan kita adalah takut akan Tuhan. Dengan demikian,

152

pendidikan akan menjadikan kita sebagai anak-anak yang beriman


dan bertaqwa kepada Tuhan Allah, sumber segala pengetahuan
itu. Semakin kita mengenal kehendak-Nya, semakin kita memiliki
rasa hormat, kagum, dan mengakui kemahakuasaan-Nya. Selain
itu, Amsal 5:14 menyatakan bahwa jika kita tidak menaati didikan
dan tidak berpengetahuan, kita akan terjerumus ke dalam tiap
malapetaka. Ini berarti kita belajar, rnemperoleh pendidikan agar
kita dapat mengatasi berbagai tantangan hidup dan kita dapat
bertahan dalam kehidupan ini dengan bekal pengetahuan/ ajaran
yang kita terima. Atau dengan kata lain, kita akan selamat dari
segala pencobaan dunia karena mampu memberdayakan diri.
Semakin tinggi tingkat pengetahuan kita, semakin banyak hal
dapat kita atasi. Bayangkan saja jika kita tidak memiiiki
pengetahuan, kita akan mudah dibodohi, dibohongi, bahkan
mudah untuk diajak melakukan hal yang sia-sia karena
ketidakmengertian/ketidaktahuan kita.
Pola didikan di dalam kehidupan anak
Oleh karena itu, Tuhan rnenginginkan kita untuk menaati
didikan: baik didikan orang tua kita di rumah, didikan para guru di
sekolah, maupun didikan para pengasuh atau pendeta di gereja.
Mereka semua menjalankan misi ajaran Tuhan yang menginginkan
agar kita semua memperoleh kehidupan yang baik di dunia ini. Di
rumah, orang tua seharusnya mengajarkan kepada anak-anak
tentang apa yang menjadi kehendak Tuhan, bahkan menuntun
anak-anak agar setia mempelajari firman Tuhan. Dalam Ulangan
6:6-9 disebutkan bahwa hal ini harus dilakukan berulang-ulang
menjadi suatu peringatan terus-menerus. Orang tua yang baik
akan mengingatkan anak-anaknya juga untuk rajin belajar di
sekolah dan mengupayakan pendidikan yang bagi anak-anaknya.
Rasul Paulus juga mengingatkan bahwa dengan melakukan
peringatan dan pengajaran tentang hal-hal yang baik, maka kita
akan menjadi pelayan K.ristus yang terdidik. Ajaran para guru di
sekolah juga diperhatikan karena sebagaimana disebutkan dalam
Amsal 5:12-14, jika tidak mendengarkan suara guru atau para
pengajar, kita akan mendapatkan malapetaka. Tugas para
pengasuh adalah juga menjadi pendidik yang dapat menanamkan
pengajaran yang baik dan benar tentang kehendak Allah. Semua
pola didikan yang diberikan haruslah bersumber dari Firman Tuhan
karena sekali lagi Tuhanlah yang menjadi sumber segala
pengetahuan.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah dan tanya-jawab

153

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas: Kuis atau pesona
Alkitab
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Ulangan 6: 7
Haruslah
engkau
mengajarkannya
berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk
di rumahmu, apabila engkau sedang
dalam
perjalanan,
apabila
engkau
berbaring dan apabila engkau bangun.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: White board dan gambar bertema
Pendidikan (misalnya aktivitas anak di
sekolah artau gambar tentang anak-anak
yang sedang tekun membaca Alkitab)
4.2. Sumber

:
Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab,
Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pengantar
Perjanjian Baru, Tafsiran Roma, Liturgi dan
Komunikasi, Asas-asas Kebaktian Alkitabiah
dan Protestan, Ibadah Jemaat, Penghayatan
Agama

154

VI. EVALUASI
1. Uraikan dasar pendidikan menurut Iman Kristen?
2. Jelaskan tujuan pendidikan menurut Iman Kristen?
3. Tunjukkan hubungan antara pola didikan di rumah, di sekolah,
dan di gereja?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Ibadah yang Sejati
: Unsur Ibadah Sosial: Berlaku Jujur
: I Raja-raja 17:7-16
: AT III / 1
: 45-60 menit.
: 10

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan arti kejujuran
2. Menjelaskan sikap janda di Sarfat terhadap Elia
3. Memberikan contoh sikap jujur dalam hidup sesehari
IV. URAIAN MATERl

155

Ada 3 pokok utama yang terkai dengan materi pelajaran kia,


antara lain sebagai berikut:
1. Pengertian kejujuran.
Kejujuran kata dasarnya jujur ; kata jujur selalu terkait
dengan sikap laku hidup manusia. Hidup jujur mengandung arti
hidup yang transparan atau terbuka, hidup yang tidak pernah
berkompromi atau bersepakat, bersahabat dengan kejahatan.
Hidup jujur adalah hidup yang menjadi contoh, teladan pola anutan
bagi orang lain. Hidup jujur adalah bagian dari style atau gaya
hidup yang membebaskan diri dari kepentingan pribadi dan
kepentingan-kepentingan tertentu. Hidup jujur adalah hidup yang
memperagakan kesenyawaan atau kesamaan antara aspek ritual
atau ibadah dan aspek sosial atau perilaku hidup sesehari dengan
orang lain. Dengan kata lain hidup yang memperagakan
kesenyawaan atau kesamaan antara kata dan perbuatan.
2. Sikap Janda di Sarfat terhadap Elia
Istilah janda dikenakan bagi seorang istri yang telah
ditinggalkan suaminya karena mengalami kematian. Dengan kata
lain hidup tanpa suami. Janda ini berasal dari Sarfat. Kata Sarfat
dalam bahasa Yunani dan Latin di sebut serepte yang artinya
tempat peleburan untuk memurnikan logam. Sarfat adalah salah
satu kota kecil di Fenisia, (sekarang di sebut Sarafat).
Di zaman pemerintahan raja Ahab, kejahatan semakin parah ketika
istrinya Isabel beserta pengikutnya memelihara dan menyembah
berhala sebanyak 450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera.
Cara hidup mereka sangat bertentangan dengan Allah sehingga
Allah menghukum seisi negeri Sarfat dengan mendatangkan
kemarau panjang. Membuat seisi negeri Sarfat sukar mendapat air
dan kekeringan mengancam hidup mereka. Akibat pemberontakan
dan kekerasan hati terhadap perintah Allah, penderitaan dan
kemiskinan menyelimuti hidup mereka. Dan sekalipun mereka
menikmati hukuman Allah namun Allah tetap mengasihi mereka
dengan cara Allah memerintahkan Elia untuk tinggal di tepi sungai
kering dekat dengan tempat tinggal janda itu.
Elia adalah salah satu tokoh perjanjian lama yang terkenal, jabatan
yang disandang sebagai nabi. Panggilan selaku nabi atau utusan
Allah adalah berdasarkan kehendak bebas Allah karena:
Memiliki hubungan erat dengan Allah
Sangat dipercaya oleh Allah
Sangat peka terhadap dosa dan kejahatan
Dan Seorang nabi mempunyai visi tentang masa
depan, hal ini terungkat dalam berbagai nubuat.
Nama Elia punya arti yang sesungguhnya dalam bahasa

156

Ibrani disebut Eliyyhu atau Eliyya; sedangkan dalam bahasa


Yunani disebut Eleiou atau Eleias yang berarti Yah-lah El atau
YHWH-lah Allah atau Allah adalah Allahku. Arti nama tersebut
menggambarkan keyakinan kokohdalam kehidupan Elia. Elia
berasal dari Tisbe di Gileat.
Elia diperhadapkan dengan kondisi seorang janda miskin di tengah
kekeringan dan kegersangan. Ternyata persiapan janda ini hanya
sebatas segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak
dalam buli-buli. Sikap kepolosan dan keterbukaan, jujur saja janda
mengatakan kepada Elia. Seakan bagi janda tidak ada sesuatu
yang tersembunyi.
3. Memberikan contoh sikap jujur dalam hidup sehari-hari
Dalam kenyataan hidup anak tanggung III sesehari, sering
kedapatan sikap tertutup, berkompromi dengan kejahatan,
mengabaikan kebaikan. Tidak dapat memberi contoh, teladan yang
baik bagi lingkungan di mana ia berada ; entah di dalam keluarga,
di sekolah, di pergaulan. Lebih banyak memperagakan aspek ritual
ketimbang aspek sosial.
Nah..... belajar dari kisah janda di Sarfat dan nabi Elia, maka perlu
ditindak lanjuti dalam sikap dan perbuatan yang jujur, seperti
berkata apa adanya, tidak berbohong, tidak menipu, tulus hati,
bersedia mengasihi orang lain ketimbang mengasihi diri sendiri.
Kiranya firman Tuhan hari ini, dapat menumbuh kembangkan sikap
jujur, setia dan taat kepada Tuhan dan bersedia melayani sesama
dimana dan kapan saja anak tanggung III berada. Syaloom.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah dan tanya-jawab
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

157

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan Dan Baca
Alkitab
Aktivitas: Melayani teman
yang sakit atau yang
berekonomi lemah
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Mazmur 119:127-128
Itulah sebabnya aku mencintai perintahperintah-Mu lebih dari pada emas,
bahkan dari pada emas tua. Itulah
sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan
segala titah-Mu; segala jalan dusta aku
benci.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal.
4.2. Sumber

:
Alkitab, Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan, Konkordansi Alkitab,
Tafsiran kita Raja-Raja, Ensiklopedi Alkitab
Masa Kini Jilid I dan II.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan arti kejujuran?
2. Jelaskan sikap Janda di Sarfat terhadap Elia?
3. Tunjukkan sikap jujur dalam hidup sesehari?

158

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Ibadah yang Sejati
: Unsur Ibadah Sosial: Menghargai
Perbedaan
: I Korintus 8:4-13
: AT III / 1
: 45-60 menit.
: 11

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Membedakan pandangan orang Yahudi dan orang Yunani
tentang makanan yang dipersembahkan kepada berhala.
2. Menjelaskan sikap Paulus terhadap perbedaan pandangan
Yahudi dan Yunani.
3. Memberikan contoh sikap orang Kristen dalam menghargai
pebedaan

159

IV. URAIAN MATERI


Berkaca pada Sub Pokok Bahasan kita saat ini, maka
terungkap tiga catatan penting yang perlu disampaikan antara lain:
1. Perbedaan pandangan orang Yahudi dan orang Yunani
tentang makanan yang dipersembahkan kepada berhala.
o Yang dimaksudkan dengan orang Yahudi yaitu orang-orang
Ibrani dari keturunan Abraham, mereka lebih senang
menyebut diri orang-orang Israel. Dengan kata lain orang
Yahudi adalah orang Israel. Mereka dikhususkan dan
dikuduskan dari antara bangsa-bangsa di dunia untuk tetap
percaya, setia dan taat kepada Allah. Namun mereka
diperhadapkan dengan godaan sehingga mereka terjebak
untuk menyembah berhala dan melakukan perbuatanperbuatan dosa lainnya, sehingga Allah mendidik,
menggembleng mereka melalui pembuangan ke Babilonia.
Namun di kemudian hari Allah kembali memulihkan mereka
dari pembuangan di Babel itu.
o Yang dimaksudkan dengan orang Yunani, yaitu orang-orang
non-Yahudi, yang mengklaim diri sebagai orang berhikmat
dan orang cerdik pandai ; Mereka memahami semua aspek
kehidupan dan segi ilmu pengetahuan. Orang Yahudi banyak
terikat dengan hal-hal yang lahiriah sifatnya, contoh sebelum
makan cuci tangan dan kaki ; senang untuk menyembah
berhala.
Karena itu Yesus mengkritisi tradisi ke-Yahudian yang
sangat terikat kepada hal-hal yang lahiriah sifatnya.
Bagi bangsa Yunani yang mengandalkan hikmat, memahami
bahwa mereka merasa bersalah jika mereka makan daging yang
telah dipersembahkan kepada berhala. Dengan kata lain makan
atau tidak makan makanan tidak mempengaruhi kedudukan
sesorang dihadapan Allah.
2. Sikap Paulus terhadap pandangan Yahudi dan Yunani
Paulus mengkritik, membantah dan berkata: Jagalah supaya
kebebasan baik Yahudi maupun Yunani, jangan menjadi batu
sandungan bagi mereka yang lemah iman. Lebih jelas lagi dalam
ayat 8 mengungkapkan bahwa Makanan tidak membawa kita
lebih dekat kepada Allah, kita tidak rugi apa-apa kalau tidak
makan, dan kita tidak untung apa-apa kalau kita makan. Bagi
Paulus, apabila makanan itu menjadi batu sandungan, baiklah
makanan itu jangan dimakan.

160

3. Memberikan contoh sikap orang kristen dalam menhargail


perbedaan.
Hidup dalam keperbedaan mesti disikapi dengan arif dan
bijaksana. Sebab keperbedaan adalah anugerah Tuhan yang mesti
dilayani sebagaimana adanya. Namun keperbedaan itu sering kali
di nodai atas nama berbagai kepentingan. Karena itu diisyaratkan
bagi kita agar tetap memelihara keperbedaan tersebut sebagai
anugerah Tuahn. Hal tersebut dapat diwujud nyatakan dalam hidup
sesehari dengan cara saling menerima, saling mengakui dan
saling menghormati, dsbnya.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah kegiatan di TPI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa
Pembukaan
Dan
Baca Alkitab
Aktivitas:
Cerdas Cermat Alkitab
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

3. Ayat Hafalan : I Korintus 8:8-9


"Makanan tidak membawa kita lebih
dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apaapa, kalau tidak kita makan dan kita tidak
untung apa-apa, kalau kita makan. Tetapi

161

jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan


menjadi batu sandungan bagi mereka
yang lemah.
4. Alat dan Sumber:
4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

:
Alkitab, Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan, Konkordansi Alkitab,
Tafsiran kita Raja-Raja, Ensiklopedi Alkitab
Masa Kini Jilid I dan II.

VI. EVALUASI
1. Ceritakan latar belakang perbedaan kepercayaan di jemaat
Korintus?
2. Jelaskan sikap yang benar di tengah keperbedaan yang ada?
3. Tunjukkan contoh keperbedaan dalam hidup sehari-hari?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
: Firman
2. Pokok Bahasan
: Ibadah yang Sejati
3. Sub Pokok Bahasan
: Unsur Ibadah Sosial:
Persaudaraan
Sejati
4. Bahan Bacaan
: Maz. 133:1-3 dan I Yoh. 3:11-18
5. Jenjang / Semester
: AT III / 1
6. Lama Waktu Belajar
: 45-60 menit.
7. Pertemuan ke
: 12
II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN
Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan makna persaudaraan yang sejati.
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk persaudaraan sejati.
3. Menjelaskan dampak persaudaraan yang sejati.
IV. URAIAN MATERI
Ada 2 bagian bacaan yang mendasari pokok dan sub pokok
bahasan:
1. Mazmur 133:1-3
Mazmur ini merupakan syair tentang kerukunan

162

kekeluargaan, persaudaraan sejati selaku umat Allah.


Penampakan kerukunan ini diawali pada pesta Ziarah, ketika
bangsa-bangsa yang terpisah itu dapat dipersatukan. Pemazmur
atau Daud melukiskan berkat-berkat persatuan atau persaudaraan
dalam 2 simbol antara lain:
a. Simbol Minyak, yang dipakai khusus pada saat
pentahbisan para imam. Minyak mempunyai makna
kesukaan, keharuman, ketentraman dan penyucian.
Dengan demikian gambaran kelimpahan minya sama
halnya dengan kelimpahan berkat Tuhan.
b. Simbol embun. Embun perlambang kesegaran Ilahi
dalam wujud karunia kehidupan kepada manusia,
apabila mereka ada dalam bingkai persaudaraan,
persekutuan atau kerukunan.
Ditambahkan: turunnya embun Hermon ke atas Sion, betapa
menggambarkan kelimpahan berkat Tuhan bagi pribadi dan perlu
dibagi-bagi untuk keberuntungan bersama, sebab itulah yang
dikehendaki Allah dan pasti sangat menyenangkan hati Allah.
2. I Yohanes 3:11-18
Perikop ini mengandung imperatif atau perintah untuk
berbuat kasih kepada sesama. Yohanes katakan bahwa Kasih
adalah-hukum pertama yang perlu diterjemahkan dalarn kehidupan
orang percaya.
Yohanes menampilkan sikap Kain yang membunuh Habel
adiknya, Nyata sekali sikap Kain yaitu penolakan terhadap kasih ;
Padahal kasih itu telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus di Golgota
dengan cara menyerahkan nyawa demi kita. Karena itu kasih
jangan berhenti pada waktu tertentu, tetapi kasih itu harus dibawa
terus seirama dengan perjalanan hidup kita selama Tuhan
berkenaan.
Dengan kata lain sangat dibutuhkan terus menerus berlangsung
sepanjang hidup kita. Dengan demikian makna persaudaraan
sejati yang digambarkan melalui kedua perikop diatas,
mengisyaratkan kita untuk disebarlauskan lagi bagi sesama,
dimana dan kapan saja berada, termasuk anak tanggung III.
Membangun rasa simpati dan empati terhadap sesama dengan
mengesampingkan atau menjauhkan sikap mementingkan diri
sendiri.
3. Bentuk-bentuk persaudaraan Sejati
bentuk-bentuk persaudaraan sejati merupakan berbagai
persekutuan yang dibangun atas dasar kasih Yesus yang sejati
seperti; persekutuan keluarga, persekutuan Unit, dll.

163

4. Dampak persekutuan yang sejati


Dampak dari persekutuan yang sejati itu adalah rasa aman dan
tentram, ada sukacita, tidak mementingkan diri sendiri dan hidup
saling berbagi. Dengan demikian apabila dengan sungguh
manusia memahami rumusan kasih Allah yang tak terhingga, maka
persekutuan yang sejati dapat terwujud dengan baik dalam
tuntunan Roh Kudus.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah, Tanya Jawab
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

Langkah kegiatan di TP

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan

Doa
Pembukaan
Baca Alkitab
Aktivitas: Pelayanan K
bagi
teman
membutuhkan
Menyanyi KJ. No. 249:
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Mazmur 133:1-3
"Nyanyian
ziarah
Daud.
Sungguh,
alangkah baiknya dan indahnya, apabila
saudara-saudara diam bersama dengan
rukun!. Seperti minyak yang baik di atas
kepala meleleh ke janggut, yang meleleh
ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
Seperti embun gunung Hermon yang
turun ke atas gunung-gunung Sion.

164

Sebab
ke
sanalah
TUHAN
memerintahkan berkat, kehidupan untuk
selama-lamanya.
4. Alat dan Sumber:
4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

: Alkitab, Tafsiran PL dan PB.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan makna persaudaraan yang sejati?
2. Identifikasikan bentuk-bentuk persaudaraan yang sejati?
3. Jelaskan dampak persaudaraan yang sejati?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lama Waktu Belajar
7. Pertemuan ke

: Firman
: Ibadah yang Sejati
: Unsur Ibadah Sosial: Lingkungan
Hidup
: Yeremia 29:4-7
: AT III / 1
: 45-60 menit.
: 13

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Ibadah yang Sejati
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan manfaat lingkungan hidup bagi kesejahteraan
manusia
2. Menjelaskan contoh sikap menghargai lingkungan hidup
sebagai ibadah yang sejati
IV. URAIAN MATERI
1. Muatan Perikop Yeremia 29:4-7, menjelaskan tentang orangorang Israel yang terbuang ke Babilonia. Yeremia menulis surat
kepada orang-orang Israel agar mereka tidak terpengaruh dengan
ucapan-ucapan yang tidak bermanfaat. Yeremia memohon supaya
orang-orang Israel tetap sabar di tengah penderitaan untuk
menerima pemulihan Tuhan atas janjiNya.
Isi Janji Tuhan:

165

Orang terbuang (orang Israel) akan dituntun keluar dari


perbudakan masuk ke tanah Kanaan yang telah
disediakan Tuhan kepada mereka.
2. Tanah yang akan ditempati akan dilimpahi kesuburan
3. Mereka harus bekerja keras di tanah itu, supaya ada
tunas-tunas berkat terpancar bagi kehidupan mereka ke
depan.
4. Berkat yang akan dimiliki bukan menjadi milik mereka
sendiri tetapi haruslah dibagikan kepada orang lain
(menjadi berkat sesama).
2. Contoh sikap menghargai lingkungan hidup sebagai ibadah
yang sejati. Perlu disadari bahwa tanah yang kita tempati,
lingkungan yang kita diami adalah sebuah anugerah Allah yang
secara Cuma-Cuma diberikan kepada kita untuk dapat
menyambung kehidupan kini dan ke depan. Kita patut berdoa
syukur atas tanah, lingkungan yang telah dinikmati. Kita patut
menjaga dan melestarikan tanah, lingkungan tersebut dari sikapsikap manusia yang kurang bertanggung jawab atasnya, seperti
pembuangan sampah sembarangan yang mengotori lingkungan
dan dapat mendatangkan penyakit bagi manusia ; pengrusakan
hutan membuat hutan gundul dan mengakibatkan banjir dan
banyak sikap lainnya. Kita tidak sekedar menempati tanah,
lingkungan yang ada tetapi ada amanat atau perintah untuk
mengelolah, bekerja keras berusaha dengan setia.
Itu berarti budaya malas, masa bodoh, harap gampang,
berpangku kaki harus disingkirkan dalam iklim kehidupan kita.
Mengapa demikian? Sebab berkaca dari sejarah Penciptaan
Dunia ini, Allah bekerja keras dan dari hasil kerja keras Allah
bukan untuk kepentingan Allah semata tetapi untuk
kepentingan kita di bumi. Ketika kita bekerja keras, pasti saja
kita dapat menikmati hasil yang memuaskan dari Allah.
Syaloom.
1.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah dan Peragaan
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah kegiatan di TPI

166

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyanyian Pembukaan
Doa
Pembukaan
Dan
Baca Alkitab
Aktivitas:
Membuat Apotik Hidup
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Yeremia 29:7
"Usahakanlah kesejahteraan kota ke
mana kamu Aku buang, dan berdoalah
untuk kota itu kepada TUHAN, sebab
kesejahteraannya
adalah
kesejahteraanmu.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal dan gambar-gambar peragaan
sesuai materi yang diberikan.
4.2. Sumber

:
Alkitab, Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan, Konkordansi Alkitab, Tafsiran
Yeremia, Ensiklopedi Masa Kini Jilid I dan II.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan manfaat lingkungan hidup bagi kesejahteraan
manusia?
2. Jelaskan contoh sikap menghargai lingkungan hidup sebagai
Ibadah yang sejati?

167

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Pembacaan Alkitab
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Gereja
: Kemandirian Gereja
: Pengertian Kemandirian Gereja
: Efesus 4:1-7
: AT III / 1
: 45-60 menit
:1

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Manghayati Peranan Kemandirian Gereja
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan arti kemandirian
2. Menjelaskan arti kemandirian Gereja
IV. URAIAN MATERI
Anak-anak sekalian, orang tua kita pasti bangga kalau kita
dapat membantu pekerjaan di rumah. Misalnya ketika bangun
pagi setelah selesai berdoa, maka kita merapikan tempat tidur kita
sendiri. Itu berarti kita telah belajar untuk melakukan sendiri
sebuah pekerjaan dan hasilnya itu, kita ikut membantu orang lain,
dalam hal ini orang tua kita. Nah, keadaan itu disebut dengan
kemandirian dari asal kata mandiri yang mempunyai arti yaitu
keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang
lain. Kemandirian dahulu sering kita dengar dengan istilah
berdikari (singkatan berdiri di atas kaki sendiri). Untuk
mewujudkan keadaan seperti itu, tidak sekalijadi tetapi
merupakan sebuah proses yang dilakukan terus-menerus.

168

Sehingga pada akhimya kita punya kemampuan sendiri dalam


melakukan sesuatu pekerjaan sekaligus membantu serta
menopang orang lain demi mewujudkan kehidupan dan masa
depan bersama yang baik.
Dalam hubungan dengan Gereja, maka pengertian
kemandirian Gereja adalah suatu upaya yang dilakukan terus
menerus untuk mengembangkan kemampuan atau potensi
sebagai anugerah Tuhan yang diwujudkan secara bebas dan
bertanggung jawab bagi persekutuan, pelayanan dan kesaksian.
Artinya Gereja atau persekutuan orang percaya mesti
menggantungkan seluruh kehidupan pelayanan pada Tuhan
Yesus sebagai Kepala Gereja, sehingga Gereja mampu untuk
menciptakan hidup yang mandiri baik antar pribadi, maupun
antara Gereja yang satu dengan yang lain. Itu berarti bahwa
kemandirian Gereja adalah merupakan panggilan Gereja di
semua tempat dan sepanjang perjalanan sejarah ini dalam kaitan
dengan keberadaan Gereja itu sendiri dalam rangka membaharui,
membangun dan mempersatukan.
Rasul Paulus juga membicarakan hal tersebut kepada jemaat di
Efesus, agar jemaat sebagai persekutuan
yang telah
diselamatkan melalui karya penebusan Tuhan Yesus dapat
mewujudkan kehidupan yang mandiri dalam seluruh aktivitas
pelayan jemaat. Didalam kasih Tuhan Yesus, semua anggota
dalam jemaat telah dianugerahkan talenta yang harus
diperlabakan baik untuk diri sendiri maupun untuk menolong dan
membantu orang lain. Dalam hal ini kita mengembangkan dan
memperlabakan talenta yang dianugerahkan oleh Tuhan agat
tidak menjadi beban bagi orang lain namun mampu untuk
menolong dan membantu orang lain. Sebab itulah panggilan dan
misi kehidupan kita sebagai persekutuan jemaat di tengah dunia.
Demikian pun kita sebagai anak-anak punya kemampuan dan
talenta masing-masing yang harus dikembangkan dan perlabakan.
Apa saja kemampuan dan talenta itu? Biarkanlah masing-masing
anak memberi pendapat, setelah itu kita arahkan agar mereka
dapat mengerti dan memahami dalam menggunakan dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk kepentingan
bersama dengan orang lain.

VI.

AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bercerita, Tanya Jawab

169

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
3. Ayat Hafalan

Lagu

Nyanyian Pembukaan
Doa Pembukaan
Menyanyi
Pembagian Jenjang
Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
Penyajian Materi (sesuai Metode)
Doa Persembahan
Menyanyi (Persembahan)
Doa Syafaat
Menyanyi
Berkat

: Efesus 4 : 2
Hendaklah kamu selalu rendah hati,
lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah
kasihmu dalam hal saling membantu.
: Kidung Jemaat 424:2

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain

170

VI.

EVALUASI

1. Jelaskan arti kemandirian?


2. Jelaskan arti kemandirian Gereja?

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Pembacaan Alkitab
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Gereja
: Kemandirian Gereja
: Bentuk-bentuk Kemandirian Gereja
: II Timotius 4:1-8
: AT III / 1
: 45-60 menit
:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Manghayati Peranan Kemandirian Gereja
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan bentuk-bentuk kemandirian Gereja
2. Menjelaskan manfaat kemandirian Gereja
IV. URAIAN MATERI
Anak-anak kita akan membahas tentang bentuk-bentuk
Kemandirian Gereja. Bentuk-bentuk kemandirian Gereja adalah:
a. Kemandirian Teologi
b. Kemandirian Daya
c. Kemandirian Dana.
Ketiga kemandirian Gereja ini penting dan saling berkaitan erat.
Salah satu kemandirian bisa menghambat yang lain kalau tidak
diperhatian dengan baik. Kalau diperhatikan dan didorong, maka
akan sangat membantu dan mendukung aktivitas pelayanan
Gereja.
Yang dimaksudkan dengan Kemandirian Teologi berarti Gereja
yaitu umat dan para pelayan mampu untuk memberitakan
kebenaran Tuhan dan menjawab persoalan-persoalan serta
tantangan-tantangan sesuai dengan kehendak Allah melalui
FirmanNya dan diwujudkan dalam kehidupan pribadi, keluarga,
masyarakat, Gereja serta bangsa dan Negara. Sehubungan
dengan kemandirian ini, maka bidang teologi mesti menjadi basis

171

untuk membangun kehidupan umat maupun para pejabat gereja.


Teologi yang kontekstual harus ditumbuhkembangkan untuk
membaharui, membangun serta mempersatukan gereja.
Kemandirian Daya adalah upaya melengkapi umat dalam hal
membangun iman, sikap dan perilaku serta ketrampilan untuk
menjalankan tugas pelayanan dan kesaksian. Sedangkan
Kemandirian Dana adalah upaya meningkatkan kemampuan
bersama untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi dan
keuangan melalui kerjasama dalam bentuk saling menolong dan
menopang berdasarkan kasih.Manfaat dari kemandirian gereja adalah memungkinkan
gereja dapat melaksanakan tugas panggilannya secara baik dan
tertanggungjawab kepada Tuhan Yesus sebagai Kepala Gereja.
Sekaligus melalui kemandirian ini gereja dapat memperjelas
indentitasnya sebagai tubuh Kristus, hamba Allah yang selalu
dituntun oleh Roh Kudus demi rencana keselamatan Allah kepada
dunia. Maka upaya kemandirian adalah merupakan tugas gereja
yang tidak dapat ditawar atau ditunda.
Tugas inipun disampaikan oleh Paulus kepada Timotius sebagai
nas bacaan kita. Kesiapan Timotius untuk pelayanan pekerjaan
Tuhan hams dengan baik sehingga akan menghasilkan yang baik
pula. Untuk itu diperlukan kesungguhan dalam menjalankan
panggilan yang akan dihadapi dengan banyak resiko penderitaan
dan kesesakan. Namun Timotius tidak periu kuatir atau kecewa
sebab Paulus telah membuktikan keberhasilan itu dengan
kesungguharmya untuk melayani. Keberhasilan Paulus bukan
karena kehebatan dan kepmtararmya, namun karena
kepasrahannya untuk selalu dituntun oleh kuasa Roh Kudus.
Sehingga diharapkan juga Timotius imtuk selalu yakin dan
percaya kepada Allah dalam Kristus yang oleh tuntunan kuasa
Roh KudusNya akan memampukan Timotius dalam tugas
pelayanannya.
Demikianpun juga kita sebagai anak-anak SMTPI ketika kita
terpanggil untuk melayani Tuhan baik di rumah, di sekolah, di
tempat bermain, kita hams mewujudkan sikap dan perilaku hidup
yang baik sebagai anak-anak Tuhan, maka disitupun kita telah
memberitakan tentang Tuhan Yesus. Itu berarti kita telah belajar
hidup mandiri sebagai anak Tuhan yang dipakai untuk menjadi
alat kesaksian bagi dunia tentang Tuhan Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat dunia ini.-

V. AKTIVITAS BELAJAR
172

1. Metode yang digunakan: Bercerita, Tanya Jawab

2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah k

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: II Timotius 4:8
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran
yang
akan
dikaruniakan
kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil,
pada hari-Nya; tetapi bukan hanya
kepadaku, melainkan juga kepada semua
orang yang merindukan kedatangan-Nya.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal dan daftar pertanyaan untuk Quis
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain

VI. EVALUASI
1. Jelaskan bentuk-bentuk kemandirian Gereja
173

Nyanyian

Doa P
Baca Alk
Aktivitas:
Quis
Menyany

Doa Syu

Menyany
Berkat

2. Jelaskan manfaat kemandirian Gereja

I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Pembacaan Alkitab
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Gereja
: Kemandirian Gereja
: Peranan Kemandirian Teologi
: Efesus 4:8-16
: AT III / 1
: 45-60 menit
:3

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Manghayati Peranan Kemandirian Gereja
III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan peranan Kemandirian Teologi
2. Menunjukkan peranannya dalam kaitan dengan kemandirian
Teologi
IV. URAIAN MATERI
Kemandirian di bidang teologi sangat penting agar umat
dan para pejabat gereja sungguh-sungguh memahami tugas
pelayanan dan kesaksian Injil Yesus Kristus di tengah-tengah
dunia. Pemberitaan Injil di tengah dunia akan ditantang dengan
berbagai ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan. Untuk itu
pentingnya kebersamaan dan kekompakan baik antar umat
maupun para pejabatnya yang mewujudkan keutuhan dan
keesaan gereja.
Umat dalam hal ini pelayan dan warga Gereja memiliki ketahanan
iman, tidak mudah terombang-ambing, tersesat, tetap teguh
sebagai saksi Kristus menyatakan Injil kebenaran Allah yang
membebasakan, membaharui, mendamaikan , membangun
kesejahteraan hidup manusia.
Sebagai anak-anak SMTPI kita juga mesti mewujudkan
kehidupan demkian dalam setiap aktivitas kita sesehari. Sebab
banyak sekali tantangan dan hambatan terhadao iman dan
keyakinan kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Tantangan dalam kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi
melalui media elektronik, dimana tayangan-tayangan televisi
yang banyak mempertontonkan kuasa-kuasa kegelapan, juga
film yang mengarah pada penyangkalan terjadap Firman Tuhan.

174

Untuk itu anak-anak hams senantiasa rajin berdoa, membaca


Firman Tuhan serta rajin ke Gereja dan Sekolah Minggu,
sehingga pengetahuan yang benar tentang Firman Tuhan selalu
dimiliki untuk bertumbuh dalam iman, kasih dan pengharapan
kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.-

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Bercerita, Tanya Jawab
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

3. Ayat Hafalan

Langkah kegi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

: Efesus 4:14-15
Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan
oleh
rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,Tetapi
dengan
teguh
berpegang kepada kebenaran di dalam
kasih kita bertumbuh di dalam segala hal
ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

175

Nyanyian Pem

Doa Pembuk
Alkitab
Aktivitas:
Kliping
Menyanyi
Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

4. Alat dan Sumber


:
4.1. Alat
: Klasikal, Buka Gambar dan koran atau
majalah untuk dijadikan kliping,
Lem/perekat dan gunting.
4.2. Sumber

: Alkitab, dan buku-buku yang lain

VI. EVALUASI
1. Jelaskan peranan Kemandirian Teologi?
2. Tunjukkan peranannya dalam kaitan dengan kemandirian
Teologi?

I. BAHAN PELAJARAN

176

1.ProgramSajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan
5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: Konteks
: Permasalahan Sosial
Kemasyarakatan
: Bentuk-bentuk Permasalahan Sosial
Kemasyarakatan
: Kejadian 42:1-38
: AT III / 1
: 45-60 menit
:1

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Permasalahan Sosial Kemasyarakatan dan
Pemecahannya
III. TUJUAN KHUISUS PENYAJIAN
1. Menjelaskan pengertian masalah sosial kemasyarakatan
2. Menyebutkan
bentuk-bentuk
permasalahan
sosial
kemasyarakatan
3. Menjelaskan dampak masalah sosial kemasyarakatan
IV. URAIAN MATERI
1. Pengertian Masalah Sosial Kemasyarakatan
Masalah sosial adalah persoalan-persoalan yang muncul di
tengah kehidupan sekelompok orang yang hidup di suatu tempat
tertentu, dan mempunyai dampak yang negatif terhadap kehidupan
di dalam kelompok itu sendiri. Masalah-masalah yang sering
muncul dalam masyarakat mencakup:
1. Masalah kemanusiaan yakni persoalan-persoalan yang
terjadi sehubungan dengan hidup manusia itu sendiri
(relasi, aktifitas, situasi, dsb).
2. Masalah lingkungan hidup yakni persoalan yang terjadi
dan berkaitan dengan keadaan alam baik di darat, laut
maupun udara.

2.

Bentuk-bentuk Permasalahan Sosial Kemasyarakatan


Bentuk-bentuk permasalahan yang ada dalam masyarakat
mencakup
Kesehatan
Demam berdarah, flu burung, AIDS, Narkoba, gisi buruk,
diare, dsb.
Kekerasan Fisik

177

Kekerasan fisik adalah perbuatan/tindakan yang dapat


mengakibatkan orang lain luka, cacat, menderita sakit,
dsbnya.
Kekerasan Non Fisik
Tindakan/perbuatan yang membuat orang merasa tertekan,
ditindas, diperas, merasa tidak aman. Misalnya: ancaman,
fitnah.
Kemiskinan
Suatu keadaan dimana orang merasa bahkan mengalami
kekuarangan baik itu pemahaman maupun materi. Misalnya:
Hidup yang melarat (tidak punya apa-apa), kurang memahami
arti hidup sehat, dsbnya,
Lingkungan Sosial
Terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat,
munculnya berbagai penyakit masyarakat (Judi, Miras,
pencurian, pemerasan, dsbnya).
Lingkungan hidup
Masalah yang terjadi di lingkungan hidup bak itu di darat, laut
maupun udara.
a. Darat. Penebangan hutan secara liar mengakibatkan
erosi, banjir. Membuangan sampah sembarangan.
b. Laut. Pengambilan batu karang, penebangan hutan
bakau, penangkapan ikan dengan bahan peledak
dsbnya.
c. Udara. Polusi udara atau pencemaran udara, gas
buangan kendaraan bermotor.

3. Dampak Permasalahan Sosial


Berbagai masalah sosial kemasyarakatan yang terjadi jelas
mempunyai dampak terhadap:
1. Pribadi (individu) yang ada dalam masyarakat itu sendiri.
Dampak yang sering terjadi adalah orang berada dalam
tekanan mental maupun fisik sehingga menyebabkan
terjadinya perubahan tingkah laku, bisa dari yang baik menjadi
buruk. Misalnya: Orang menjadimudah emosi, bersikap masa
bodoh dsbnya.
2. Keluarga.
Dampak yang dapat dirasakan di dalam keluarga ialah
terjadinya ketidak harmonisan hubungan di antara anggota
keluarga yang jika tidak segera diatasi mengakibatkan
keretakan. Juga hidup dalam serba kekurangan dsbnya.

178

3. Lingkungan.

4.

Di dalam lingkungan sosial anggota masyarakat tidak aman,


terganggunya ketertiban. Sedangkan pada lingkungan hidup
dilaut, darat maupun udara terjadinya kerusakan dan polusi
yang sangat merugikan bahkan membahayakan kehidupan
masyarakat.
Gereja.
Gereja sebagai persekutuan orang percaya akan terganggu
dalam melaksanakan misinya; khususnya yang berkaitan
dengan pelayanan, kesaksian dan persekutuan. Karena
anggota gereja mengalami krisis iman, hidup hanya untuk
kepentingan diri sendiri, dan melupakan sesama. Hidup
mengandalkan kekuatan sendiri dan melupakan Tuhan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat

Langkah ke

1.
2.
3.

Doa Pembukaan D
Aktivitas:

- Anak

diajak untuk
mencatat berbaga
- Pengasuh mem
mencari pemec
masalahan sosial
- Kemudian bersam
tindakan apa yang
- Bersama anak,
teknis pelaksanaa
4. Menyanyi

5.
6.
7.
3. Ayat Hafalan

Nyanyian Pembuk

Doa Syukur
Menyanyi
Berkat

: Amsal 26:27
Siapa menggali lobang akan jatuh ke

179

dalamnya, dan siapa menggelindingkan


batu, batu itu akan kembali menimpa dia.
4. Alat dan Sumber:
4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

: Alkitab dan berbagai buku referensi


menyangkut topic.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian masalah sosial kemasyarakatan?
2. Sebutkan bentuk-bentuk permasalahan sosial kemasyarakatan?
3. Jelaskan dampak masalah sosial kemasyarakatan?

I. BAHAN PELAJARAN
1. ProgramSajian
2. Pokok Bahasan
3. Sub Pokok Bahasan
4. Bahan Bacaan

: Konteks
: Permasalahan Sosial
Kemasyarakatan
: Cara-cara Pemecahan
Permasalahan Sosial
: Kejadian 47:13-26

180

5. Jenjang / Semester
6. Lamanya waktu belajar
7. Pertemuan ke

: AT III / 1
: 45-60 menit
:2

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN


Memahami Permasalahan Sosial Kemasyarakatan dan
Pemecahannya
III. TUJUAN KHUISUS PENYAJIAN
1. Menyebutkan cara-cara pemecahan masalah sosial
2. Menjelaskan peran serta anak dalam memecahkan masalah
sosial
IV. URAIAN MATERI
1. Cara-cara Pemecahan Masalah Sosial
Setiap permasalahan yang ada pasti memiliki dampak
negatif baik terhadap pribadi, keluarga, lingkungan dan gereja.
Karena itu harus di sikapi dengan serius. Artinya perlu diupayakan
berbagai cara yang bisa mengatasi permasalahan yang ada.
Menghadapi persoalan sosial kemasyarakatan maka
langkah-langkah atau cara pemecahannya dapat dilakukan
dengan cara:
a. Penguatan Spiritual.
Penguatan Spiritual adalah tindakan yang diambil untuk
menumbuh kembangkan kehidupan iman (kerohanian) menjadi
lebih kokoh/kuat, sehingga dapat bertahan dalam menghadapi
berbagai persoalan yang muncul, yaitu:
Berdoa
Doa adalah nafas hidup orang percaya. Di dalam doa orang
dapat mengkomunikasikan permohonan dan syukurnya
kepada Tuhan. Melalui doa orang dikuatkan dan diberikan
kemampuan oleh Tuhan untuk menghadapi bahkan
menyelesaikan berbagai masalah.

- Membaca Fiman Tuhan (Alkitab)

Alkitab adalah Firman Tuhan. Di dalam Alkitab bisa diketahui


kehendak Tuhan yang harus diberlakukan dalam hidup. Di
dalam Alkitab juga ada nasehat, ajaran, larangan bahkan janji
Tuhan. Dengan demikian mambaca Alkitab membuat orang
termotivasi untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan.
Keterlibatan dalam peribadahan

181

Ibadah adalah saat dimana orang bersekutu dengan Tuhan.


Ketika jauh atau berada di luar persekutuan dengan Tuhan
orang menjadi lemah, tapi dalam persekutuan dengan Tuhan
orang mendapatkan kekuatan dalam menghadapi persoalan.
Sebab Tuhan sendiri yang akan campur tangan langsung
dalam mengatasi semua hal yang menimpa.

b. Penguatan Etik Moral


Adalah upaya yang dilakukan agar tiap orang bisa memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dan benar,
serta hidup sesuai kehendak Tuhan maupun norma/aturan yang
berlaku di dalam masyarakat.
- Dengar-dengaran paa nasehat orang tua
Setiap orang tua menginginkan anak-anaknya hidup tertib,
disiplin dan memiliki kemampuan yang berkreasi dengan
potensi yang ada, serta mampu dalam mengambil keputusan
yang tepat dan berguna bagi hidupnya di masa kini maupun
masa yang akan datang. Karena itu, sebagai anak patutlah
mendengar dan melaksanakan nasehat orang tua, sebab di
dalam nasehat itu ada petunjuk, arahan untuk bagaimana
berperilaku hidup yang baik kepada sesama maupun Tuhan.
- Hati-hati dalam bergaul
Pergaulan itu penting, karena kita bisa bersosialisasi dan
berinteraksi dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar
lingkungan hidupnya. Namun harus berhati-hati sebab salah
dalam
pergaulan
dapat
berakibat
buruk
bahkan
menghancurkan masa depan.

c. Pemberdayaan
Tiap orang memiliki potensi diri dan kemampuan untuk mengatasi
masalah yang dihadapi (entah akal, kecerdasan, pengetahuan).
Inilah yang harsu diberdayakan di kembangkan sehingga lebih
memiliki kepekaan dalam menghadapi dan mengatasi serta
menyelesaikan berbagai masalah sosial kemasyarakatan yang
ditemui.

2. Peran serta anak dalam pemecahan Masalah Sosial


Sebagai bagian dari masyarakat maka anak pun turut
berperan serta dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial
yang ada. Karena anak juga turut merasakan dampak negatif baik
secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai masalah
yang muncul.
Peran serta anak dapat dinyatakan dalam:

182

a. Bertindak sebagai perintis, motivator maupun pendorong

b.

terlaksananya berbagai aktivitas dan kegiatan yang bersifat


positif dan membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial
yang ada.
Misalnya memprakarsai kerja bakti, pelayanan sosial,
memberikan dorongan dan penguatan bagi teman-teman yang
terlanjur lemah karena himpitan berbagai masalah agar bisa
keluar dari masalah tersebut, dsbnya.
Membentuk kelompkok Tutor sebaya. Berinisiatif untuk
mengkoordinir teman-teman sebaya yang memiliki tujuan dan
motivasi untuk selanjutnya melakukan berbagai aktivitas dan
kegiatan yang positif. Sekaligus memanfaatkan potensi dan
kreativitas yang dimiliki untuk suatu tujuan yang baik dan
menguntungkan.

V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan: Ceramah, Partisipatif
Langkah :
Anak dimintakan menyebut berbagai dampak negatif
yang dirasakan sebagai akibat dari berbagai masalah
sosial yang diketahuinya
Pengasuh memberikan kesempatan kepada teman
yang lain untuk menyebutkan bagaimana
memecahkan masalah yang dikemukakan
Pengasuh memberikan penjelasan sesuai uraian
materi dengan menggunakan pemecahan masalah
yang disampaikan sebagai pintu masuk
Sambil menguraikan materi munculkan pertanyaanpertanyaan yang dapat membangkitkan partisipasi
anak
2. Langkah Kegiatan :
Langkah kegiatan di Sekolah Minggu

Langkah k

183

1. Nyanyian Pembukaan
2. Doa Pembukaan
3. Menyanyi
4. Pembagian Jenjang
5. Doa Pembacaan dan Baca Alkitab
6. Penyajian Materi (sesuai Metode)
7. Doa Persembahan
8. Menyanyi (Persembahan)
9. Doa Syafaat
10. Menyanyi
11. Berkat
3. Ayat Hafalan

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

: Amsal 23:17-18
Janganlah hatimu iri kepada orang-orang
yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN
senantiasa. Karena masa depan sungguh
ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

4. Alat dan Sumber:


4.1. Alat
: Klasikal
4.2. Sumber

: Alkitab dan buku-buku lainnya.

VI. EVALUASI
1. Sebutkan
cara-cara
pemecahan
masalah
sosial
kemasyarakatan?
2. Jelaskan peran serta anak dalam memecahkan masalahmasalah sosial kemasyarakatan?

184

Nyanyian

Doa Pem
Alkitab
Aktivitas:
Melaksan
yang telah
pertemua
Menyanyi

Doa Syuk

Menyanyi
Berkat

Anda mungkin juga menyukai