Anda di halaman 1dari 20

REKAYASA IDE

“MANUSIA MENURUT AJARAN KRISTEN”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

ADRIWANTO HUTAPEA (4173321001)

AGUSMAN PUTRA JAYA LAGU (4172121001)

CHRISTY VERA SINURAYA (4173321007)

CRISTINA YOLANDA GINTING (4173121007)

DESMON ARMANDO SILITONGA (4173121009)

FENTI TANIA SIAGIAN (4171121011)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik. Tugas ini di
buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Pendidikan Agama Kristen”.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

                                                                                    Medan, 12 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

.1 Latar Belakang........................................................................................1
.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
.3 Tujuan......................................................................................................2
.4 Manfaat....................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................3

BAB III METODOLOGI

.1 Metode Penelitian....................................................................................9
.2 Tipe Penelitian.........................................................................................9
.3 Lokasi Penelitian.....................................................................................9
.4 Sumber Data...........................................................................................10
.5 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................10

BAB IV ANALISIS DATA.........................................................................12

BAB V PENUTUP

.1 Kesimpulan.............................................................................................17
.2 Saran.......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

.1 Latar Belakang

Pertama-tama harus diakui bahwa pertanyaan “siapakah manusia?” dalam arti


apa hakikatnya “menantang setiap masa atau abad.” Berbagai pihak apakah dia
filsuf, teolog, biolog, maupun sosiolog telah mencoba menjawab pertanyaan itu
dan masing-masing memberikan jawaban yang berbeda. Pada dasarnya jawaban
terhadap pertanyaan siapakah manusia akan membawa dampak atau konsekuensi
serius bagi berbagai aspek penting terutama yang berkaitan dengan sikap dan
perlakuan kita terhadap sesama maupun diri sendiri. Misalnya, bila manusia
dianggap sebagai “makhluk ekonomis” yang menghasilkan barang dan jasa, nilai
manusia tergantung pada produktivitasnya. Begitu pula, bila manusia diangap
sebagai makhluk biologis, perhatian utamanya adalah bagaimana memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang bersifat biologis dan kebutuhan-kebutuhan lain
dianggap tidak ada atau tidak penting.

Manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Allah tanpa adanya


hubungan jasmani dari laki-laki dan juga perempuan. Pada saat tersebut, Tuhan
Allah membentuk manusia dari debu dan juga tanah lalu ia memberikan nafas
hidup dan dengan demikian manusia menjadi makhluk yang hidup, [Kejadian
2:18]. Tuhan kemudian juga bersabda jika “Tidak baik jika manusia seorang diri
saja, Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia”.
[Kejadian 2:18]

Menurut kesaksian Alkitab, manusia adalah ciptaan yang paling mulia dari
ciptaan yang lainnya. Keistimewaan dari segala aspek menjadikan manusia
memiliki derajat yang paling tinggi dari semua ciptaan lainnya. Aspek mendasar
dari kesaksian Alkitab tentang hakikat manusia menurut pandangan Kristen yaitu
manusia adalah makhluk ciptaan Allah, manusia adalah gambar Allah (Imago
Dei), manusai sebagai makhluk sosial, manusia sebagai makhluk rasional dan
berbudaya, manusai sebagai makhluk etis, manusia sebagai pendosa, manusia
dimampukan untuk memperbaiki (merestorasi) hubungan dengan Allah, sesama,
dan alam ciptaan.

Kejatuhan manusia kedalam dosa mengakibatkan manusia semakin jauh


dengan Allah. Hanya dengan penyelamatan dari Allah saja manusia bisa kembali
dekat dengan Allah dan memperbaiki hubungan manusia dengan Allah. Dengan
ini, penulis membuat suatu projek wawancara dengan seorang tokoh agama
mengenai manusia menurut ajaran agama Kristen dan bagaimana hubungan
manusia dengan Allah untuk masa yang sekarang.

.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan iman Kristen mengenai manusia?
2. Jika Tuhan mengetahui Adam dan Hawa akan berdosa, mengapa Allah
tetap menciptakan, bukan membinasakan mereka?
3. Bagaimana seseorang dapat memperoleh keselamatan sehingga kembali
kepada kepenuhan hidup yang memuliakan dan mencerminkan Tuhan?
.3 Tujuan
1. Mengetahui pendapat tokoh agama mengenai pandangan Kristen mengenai
manusia.
2. Mengetahui alasan Allah tetap menciptakan manusia walaupun manusia
akan berdosa.
3. Mengetahui cara memperoleh keselamatan.
4. Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen.
.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah lebih dapat memahami dan mendalami materi
tentang pandangan agama Kristen terhadap manusia dari tokoh agama yang
ada disekitar masyarakat.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan kesaksian Alkitab yang paling awal
tentang manusia merupakan ciptaan Tuhan. Manusia tidak terjadi dengan
sendirinya melalui proses evolusi. Manusia diciptakan berbeda dari makhluk
hidup lainnya termasuk kera dan karenanya bukan keturunan kera. Sebagai
ciptaan Tuhan maka Tuhan adalah sumber hidup Dan Tuhan berdaulat atas
kehidupan dan tujuan hidup manusia. Sebagai makhluk, manusia tak akan pernah
sama dengan penciptanya. Betapa hebatnya potensi rasional manusia, ia tetap
makhluk denagn segala keterbatasannya. Berikut pandangan alkitab mengenai
manusia.
A. Mandataris Allah

Mandat adalah instruksi yang diberikan oleh Allah/seseorang kepada orang


lain untuk dilaksanakan. Didalam menjalankan mandat tersebut kita melihat 3 hal
yaitu:

 Manusia adalah Mandataris Allah


Manusia diberi mandat untuk melanjutkan karya Allah dan dunia ini untuk
mengelola dan memelihara bumi
 Allah mlengkapi manusia dengan akal budi untuk melaksanakan mandat-
Nya
Allah memberikan mandat kepada manusia sebagai wakil Allah dan harus
dilaksanakan karena  Tuhan memperlengkapi manusia dengan potensi
rasional dengan kemampuan untuk berpikir  dan bertindak sesuai perintah
Tuhan Allah.
 Mandat sebagai anugrah Allah
Mandat bukan beban melainkan anugrah  yang harus disadari manusia
.dunia dan mahkluk lainnya disiapkan oleh Tuhan untuk ditaklukkan
dikuasai di manfaatkan dan di pelihara dan dilestarikan.Manusia adalah
sbagai pengurus dan pekerja didunia ini jadi dapat kita simpulkan bahwa

5
Allah sungguh baik dan memberikan anugrah bukan beban (kejadian
2 : 15)
Mandat dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti tugas, tanggung
jawab atau wewenang. Manusia sebagai mandataris Allah berarti manusia
mendapat tugas, wewenang atau tanggung jawab dari Allah.
Setelah Allah menciptakan dunia ini, Allah memberikan mandat kepada
manusia. Manusia diberi kepercayaan penuh oleh Allah. Tanggung jawab atau
mandat tersebut terdapat dalam Kej. 1:28 yaitu :
a. Menjaga
b. Berkuasa
c. Menaklukkan
B. Manusia Terbatas

Allah membentuk manusia dari debu dan tanah (Kejadian 2:7). Pada nats ini
menunjukkan bahwa manusia itu sangatlah terbatas karena manusia diciptakan
oleh Allah yang berasal dari debu dan tanah, hal ini juga menyatakan bahwa
manusia memiliki hubungan yang khusus dan erat dengan Allah, sekalipun tidak
sama dengan Allah. Keterbatasan menunjuk kepada status manusia sebagai
makhluk ciptaan Allah.

Manusia makluk terbatas. Keterbatasan berarti “keadaan terbatas”.  Terbatas


berarti telah dibatasi (ditentukan batas-batasnya), tertentu (tidak boleh lebih).
Keterbatasan manusia adalah suatu keadaan yang menunjukkan baik dalam
pikiran, perasaan dan perbuatan memiliki batasan-batasan tertentu yang tidak
dapat dilampaui oleh manusia. Memang manusia diciptakan sebagai gambar dan
rupa Allah, tetapi manusia hanyalah ciptaan yang terbatas. Kej. 2:16-17
menjelaskan tentang pembatas yang telah ditetapkan oleh Allah. Manusia
dalammenjalankan mandatnya, bebas menjalankan tugasnya namun tetap berada
dalam batas-batas yang telah diatur Allah. Keterbatasan manusia tampak dalam :

a. Keterbatasan dalam berpikir


b. Keterbatasan dalam berbuat

6
C. Hidup Karena Anugerah Allah

Allah menghembuskan nafas (roh) kepada manusia (Kejadian 2:7). Nafas


(roh) yang dimaksud inilah yang dikatakan sebagai anugerah dari Allah. Nafas
yang berasal dari Allah merupakan nafas kehidupan bagi manusia. Tanpa nafas
kehidupan manusia tidak dapat hidup di dunia ini. Hidup manusia hanya
bergantung kepada kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah memberikan hidup
yang kekal. Oleh sebab itu manusia harus bersyukur karena diberikan nafas
kehidupan yang merupakan anugerah Allah yang sungguh besar.

D. Memiliki Hati Nurani

...........................................................Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki hati nurani ataupu


Hati Nurani adalah kesadaran akan kewajiban berhadapan dengan sistuasi konkret
yang saya hadapi kini dan disini. Berkaitan dengan adanya kesadaran (conscientia
= bersama dengan, turut mengetahui) tentang perbuatan dan tentang pelaku (diri
sendiri). Hati nurani didefinisikan sebagai bagian dari jiwa manusia yang
menyebabkan penderitaan mental dan perasaan bersalah saat kita menentangnya
dan perasaan senang dan damai sejahtera saat tindakan, pikiran dan perkataan kita
sesuai dengan sistem nilai yang kita anut. Kata Yunani yang diterjemahkan
sebagai “hati nurani” di dalam seluruh Perjanjian Baru adalah suneidēsis, yang
berarti “kesadaran moral” atau “pengetahuan moral.” Hati nurani bereaksi saat
tindakan, perbuatan dan perkataan seseorang sesuai , atau bertentangan dengan,
sebuah standar mengenai benar dan salah.

E. Imago Dei

..............................................................Manusia sebagai makhluk imago dei (serupa gambar Alla


Konsep ini sudah sangat tua dalam tradisi agama Yahudi dan sudah menjadi
pokok perdebatan yang hangat dalam tradisi agama Kristen. Ada yang
mengartikan sebagai kesamaan atau kemiripan dengan Allah dalam hal dimensi
spiritualnya, atau potensi rasional. Hal ini biasa dikaitkan dengan mandate dari
Tuhan untuk menguasai dan memerintah alam semesta. Keseragaman manusia
dengan Allah menunjuk pada relasi manusia dengan Tuhan. Jadi keseragaman
manusia dengan Tuhan berarti manusia diciptakan dengan potensi untuk relasi

7
dengan Tuhan melalui satu cara lain. Potensi tentu saja bias direlasikan tetapi bisa
juga tidak.

Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah gambar yang terlihat dari
Allah. Hal itu berdasarkan antara lain:

 Ibrani 1:3. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan
menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi,
 Kolose 1:15. Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih
utama dari segala yang diciptakan,
 2 Korintus 4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Hingga melalui Yesus maka gambar dan rupa Allah dapat kembali hadir dalam
kehidupan manusia setelah rusak akibat dosa Adam dan Hawa.

Meskipun manusia saat ini tidak secara utuh/ rusak / hilang, sebagai wujud
gambar dan rupa Allah melainkan gambar dan rupa Adam, tetapi masih ada sisa
dari gambar dan rupa Allah sehingga ada hukuman Allah jika menumpahkan
darah sesama manusia. (Kejadian 9:6. Siapa yang menumpahkan darah manusia,
darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu
menurut gambar-Nya sendiri.)

Penciptaan Manusia

Penciptaan dalam manusia yang dilakukan Allah diawali dengan menciptakan


langit dan juga bumi seperti yang ada pada [Kejadian 1:1]. Langit menceritakan
tentang bagaimana kemuliaan Allah yang kemudian Allah juga melanjutkan
penciptaan sampai hari ke-6. Sedangkan asal mula penciptaan manusia juga
merupakan keterlibatan dari Allah seperti yang sudah tertulis pada [Kejadian
1:26], Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita”.

8
Tujuan Allah dalam menciptakan manusia adalah untuk memuliakan Allah
sehingga ini yang menjadi alasan kenapa manusia diciptakan serupa menurut
gambar Allah. Untuk menggenapi rencana dari Allah, maka pada awal penciptaan
manusia, Allah sudah memberkati Adam dan Hawa dalam sebuah pernikahan
dengan firman, “Beranakcuculah dan bertambah  banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Kejatuhan Manusia dan Akibatnya

Manusia pertama sebenarnya sadar bahwa mereka sudah melakukan


kejahatan (berdosa). Dosa itu sendiri menular dan datangnya dari iblis.
Selanjutnya kepada Hawa yang kemudian kepada Adam dan sampai kepada
manusia sekarang. Keberdosaan manusia ada pada ketidaktaatan mereka terhadap
Allah. Allah memberikan kebebasan kepada manusia akan tetapi manusia tidak
mau mentaati perintah Allah.

Akibat-akibat dari dosa manusia adalah hubungan manusia terputus dengan


Allah dan manusia mengalami kematian [Ibrani 9:27]. Kematian secara rohani ini
mengakibatkan: mati secara jasmani [I Korintus 15:20-26] dan mengalami
kematian yang kedua [Wahyu 20:12-15]. Namun disisi lain dapat dilihat sebagai
konsekuensi dari dosa adalah: ular menerima kutukan [Kejadian 3:14], Adam
susah payah mencari nafkah karena kutuk terhadap tanah [Kejadian 3:17-19],
manusia diusir dari Taman Eden, persekutuan secara sesamapun menjadi rusak.
Namun lebih rinci lagi terhadap perempuan dimana para wanita sangat mengalami
penderitaan selama mengandung dan dalam persalinan dan suamu berkuasa
atasnya.

Keselamatan dari Allah

Sepanjang abad manusia telah berusaha menyeberangi jembatan antara


dirinya dengan Allah, agar manusia mengalami kebahagiaan. Allah telah
menyediakan jemabatan keselamatan yaitu melalui pengorbanan Yesus di kayu
salib. Dengan demikian hanya percaya dan menerima Tuhan Yesuslah maka
seseorang terlepas dari hukuman dosa. Percaya dan menerima Yesus sebagai

9
penyelamat untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah, maka manusia
sekarang mempunyai hidup kekal (sekarang), tidak turut dihukum (masa depan),
sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup (masa lalu).

10
BAB III

METODOLOGI

.1 Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab sambil
bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
informan dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya
jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandasakan kepada tujuan
penelitian. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
mewawancarai seorang tokoh agama di HKBP Pardamean dan juga sekaligus
dosen Fisika di Universitas Negeri Medan.
.2 Tipe Penelitian
Tipe penilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitian yang
banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu
kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011), penelitian deskriptif
adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan
suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur
ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Maka metode penelitan deskriptif
adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan,
menginterpretasikan sesuatu fenomena, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,
pendapat yang berkembang dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk
menjawab masalah secara aktual. Dengan demikian, peneliti beranggapan bahwa
metode penelitian deskriptif sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh
peneliti.
.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam tugas ini adalah di Laboratorium Fisika di Universitas
Negeri Medan .

11
.4 Sumber Data
Suber data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari
lapangan. Data ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung maupun
hasil wawancara kepada informan berdasarkan pedoman wawancara yang
dibuat oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini didapat melalui peninggalan tertulis
yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku literatur, dokumen, dan
tulisan yang dianggap peneliti berkenan dengan permasalahan yang sedang
diteliti.
.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus
penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari informan
penelitian, berupa hasil wawancara, data primer akan menjadi sumber data
utama dalam penelitian. Dalam mendapatkan data primer, dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a) Wawancara; Teknik pengumpulan data melalui tanya jawab
langsung dengan informan untuk mendapatkan informasi-informasi
tambahan yang berkaitan dnegan penelitian ini.
b) Observasi; Mengamati secara langsung-tanpa mediator-sesuatu
objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek
tersebut. Kegiatan observasi meliputi melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-
obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam
mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

12
c) Dokumentasi; Mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis
dengan cara membaca literature, tulisan, maupun dokumen yang
dianggap peneliti berkenan dengan penelitian yang sedang diteliti.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang mendukung data primer. Data yang
ditambahkan atau pelengkap yang bisa didapat dari studi pustaka dan
literaturliteratur yang berkaitan dengan penelitian.

13
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

..............................................................Manusia adalah ciptaan Allah yang paling istimewa. Man


berbeda dari makhluk hidup lainnya termasuk kera dan karenanya bukan
keturunan kera. Sebagai ciptaan Tuhan maka Tuhan adalah sumber hidup Dan
Tuhan berdaulat atas kehidupan dan tujuan hidup manusia. Sebagai makhluk,
manusia tak akan pernah sama dengan penciptanya. Betapa hebatnya potensi
rasional manusia, ia tetap makhluk denagn segala keterbatasannya. Allah
memberikan mandat kepada manusia untuk menjaga, berkuasa, dan menaklukkan
segala yang ada di bumi ini. Allah tetap menciptakan manusia walaupun pada
akhirnya manusia berdosa dan melukai hati Allah. Hubungan manusia dengan
Allah menjadi rusak karena manusia tidak mentaati perintah Allah. Allah
memberikan kebebasan kepada manusia, hanya satu laranganNya yang seharusnya
ditaati oleh manusia, tetapi manusia lebih peduli kata iblis daripada larangan
Allah yang mengakibatkan manusia jatuh kedalam dosa.

Keberdosaan manusia mengakibatkan hubungan manusia dengan Allah


semakin jauh. Manusia telah lama ingin menyeberangi jembatan yang
memisahkan dirinya dari Allah. Allah mengaruniakan anakNya yang tunggal
untuk menebus dosa manusia, yaitu Yesus Kristus. Hanya percaya kepada Allah
sajalah maka kita diselamatkan dari dosa. Percaya dan menerima Yesus sebagai
penyelamat untuk memperbaiki hubungan manusia dengan Allah, maka manusia
sekarang mempunyai hidup kekal (sekarang), tidak turut dihukum (masa depan),
sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup (masa lalu).

B. Temuan Penelitian

Manusia mengakui bahwa dialah ciptaan Allah yang memiliki keistimewaan,


yaitu serupa dengan Allah. Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk
mengikuti perintah Allah atau tidak. Tetapi pada dasarnya Allah ingin manusia
untuk mentaati perintah Allah. Jika manusia menjalankan perintah Allah dan

14
mengakuinya maka dia disebut dengan anak Allah. Manusia diciptakan akal dan
budi untuk bisa berpikir dan menjalankan perintah Tuhan. Pandangan iman
Kristen terhadap manusia adalah bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang
memiliki akal dan budi yang digunakan untuk melakukan hal yang baik dan
manusia harus menjalankan perintah Tuhan walaupun diberikan kebebasan oleh
Allah.

Allah sudah tahu bahwa manusia akan berdosa, tetapi Allah tetap mengasihi
manusia dengan memberikan penyelamatan kepada manusia. Kesalamatan yang
diperoleh manusia bukan berasal dari manusia sendiri, tetapi kesalamatan tersebut
adalah pemberian dari Allah sendiri karena Allah begitu mengasihi manusia
sebagai ciptaanNya yang serupa denganNya. Dengan percaya kepada Allah, maka
manusia dapat memperbaiki hubungannya dengan Allah.

C. Analisis Data

Dari hasil data yang kami peroleh, kami menyimpulkan bahwa manusia
merupakan mahkluk Allah yang paling mulia, karena diciptakan langsung oleh
tangan Allah serta diberikan tanggung jawab untuk menjaga ciptaanNya di taman
Eden serta diberikan akal dan budi untuk berpikir yang tidak didapat pada
makhluk ciptaaan lainnya. Manusia diberikan kebebasan oleh Allah untuk
menentukan pilihannya sendiri. Manusia memiliki hidup yang senang dan bahagia
di taman eden. Namun, karena pelanggaran manusia terhadap larangan Allah,
manusia diusir dari taman Eden dan terpisah oleh jurang dosa. Manusia berupaya
untuk memutus jembatan dosa yang memisahkan manusia dengan Allah. Namun,
yang diperoleh hanyalah kesia-siaan. Allah yang Maha Kasih mengorbankan
anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib dan menebus dosa manusia.
Dengan peristiwa kematian Yesus Kristus hubungan Allah dengan manusia pulih
kembali. Melalui kematian Yesus Kristus juga borang Yang percaya kepadanya
memperoleh keselamatan.

Allah sebenarnya sudah tahu bahwa manusia akan melakukan pelanggaran,


namun Allah tetap menciptakan manusia karena Allah sudah memiliki rancangan
yang indah.salah satunya ialah kelahiran, kematian dan kebangkitan Yesus

15
Kristus. Maka dari itu manusia harus senantiasa percaya dan mengikuti perintah
Allah agar keselamatan yang daripada Allah akan diterima oleh manusia sehingga
manusia tidak binasa.

16
BAB V

PENUTUP

.1 Kesimpulan
1. Manusia merupakan mahkluk Allah yang paling mulia karena diberi akal
dan pikiran yang tidak terdapat pada makhluk ciptaan Allah lainnya.
2. Manusia diberi kebebasan oleh Allah untuk menentukan pilihannya
sendiri.
3. Akibat dari dosa adalah retaknya hubungan Allah dengan manusia.
4. Manusia berusaha memperbaiki kerusakan hubungannya dengan Allah,
namun hasilnya sia-sia.
5. Allah yang maha kasih mengorbankan anakNya Yesus Kristus Untuk
menebus dosa manusia,
6. Hanya percaya kepada Allah saja maka kesalamatan dapat diperoleh dan
manusia tidak menjadi binasa.
.2 Saran
Sebaiknya sebagai ciptaan Allah yang memiliki akal dan budi harus menjaga
ciptaan Allah agar tidak rusak dan dapat diwariskan kepada generasi kita
selanjutnya.hal itu bisa kita mulai dengan hal yang paling sederhana yaitu
membuang sampah pada tempatnya, melakukan kegiatan daur ulang, mengurangi
pemborosan energi, dan lain-lain.

17
DAFTAR PUSTAKA

Berkhof, Louis. Teologi Sistematika. 2009. Momentum. Surabya

Pdt. S. A. L. Tombeg STh. MTeol, Pdt. T. D. Wua STh. 2008. Pendidika Agama
Kristen. Manado: Depdiknas UNIMA

TIM DOSEN. 2012. Pendidikan Agama Kristen. Tondano: Basecamp

Tong, Stephen. 2007. Peta dan Teladan Allah. Jakarta: Lembaga Reformed Injili
Indonesia
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai