Dibuat oleh:
Apfia Trifosa
X-AP.3
SMK YADIKA 1
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-
Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Manusia dan Ciptaan Lain dari
mata kuliah Agama tepat pada waktunya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih memiliki kekurangan baik dari segi isi maupun
membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata Penulis ini berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi semua yang membaca makalah ini. Sebelum
Apfia Trifosa
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
pertobatan. Tuhan Allah sangat peduli dengan kehidupan manusia serta seluruh
Manusia sebagai salah satu makhluk hidup ciptaan Allah memerlukan dan
tergantung pada ciptaan Allah yang lain, ia memerlukan tempat tinggal yang
aman, tentram dan damai. Di dalamnya ada hubungan yang baik di antara sesama
ciptaan tersebut. Jadi di dalam alam semesta ini ada suatu harmoni yang
harmoni, maka tentunya Allah sendiri adalah harmoni, suatu keselarasan yang
terbesar dan termulia. Allah sangat menghargai manusia dan menempatkannya “di
atas” ciptaan Allah yang lain. Namun pemahaman ini sering disalahmengertikan
ciptaan yang lain, maka cita-cita untuk mewujudkan harmoni di antara sesama
ciptaan Allah semakin sulit untuk diwujudnyatakan. Oleh karena itu, makalah ini
sehingga pembaca pun bisa lebih mengenal awal penciptaan Allah terhadap
v
1.2 Rumusan Masalah Makalah
Allah.
1. Bagi penulis, mengenal lebih dalam lagi tentang penciptaan Tuhan Allah
vi
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Plato manusia adalah ibarat teks yang sulit maknanya harus
diuraikan oleh filsafat. Tetapi dalam pengalaman kita sebagai pribadi, teks itu
ditulis dengan huruf yang terlampau kecil sehingga tak terbaca. Sedangkan
menurut Socrates manusia adalah makhluk yang bila diberikan pertanyaan yang
rasional dapat menjawab secara rasional pula. Lain pula menurut Ernst Cassirer,
terus-menerus mencari dirinya dan makhluk yang setiap saat harus menguji dan
gambaran tentang sifat manusia hanya bila kita bergaul dengan manusia.
menurut Charles Darwin: “Simpanse dan gorilla adalah kerabat dekat dari
manusia”. Manusia adalah hasil revolusi kera. Menurut Johnson Raley Wedberg:
manusia adalah spesies primate yang maju dan modern. Sedangkan, menurut
ajaran agama Hindu: kehidupan bermula dari Brahmana timbul angkasa, dari
angkasa ke udara, dari udara ke api kemudian ke air, dari air ke tanah kemudian
makanan dan pada makanan itu terdapat biji dan biji itu menghasilkan manusia.
Sedangkan menurut paham Totemisme: manusia berasal dari suatu jenis binatang.
vii
Menurut Origenes, manusia dijadikan sesuai dengan peta/rupa dan gambar Allah
itu memiliki tabiat yang berakal, dengan maksud agar manusia telaten menjadi
serupa dengan Allah. Irenius berpendapat lain, menurutnya manusia sejak semula
telah menurut rupa dan gambar Allah, yang berarti sejak semula ia adalah
makhluk yang berakal dan serupa dengan Allah. Marthin Luther, bahwa manusia
manusia jatuh ke dalam dosa, hilang sama sekali. Manusia pada hakekatnya
adalah hakekat manusia yang tidak dapat berubah, sedangkan yang dimaksud
dengan rupa adalah sifat manusia yang dapat berubah, maksudnya bahwa manusia
awal tentang manusia merupakan ciptaan Tuhan. Manusia tidak terjadi dengan
hidup lainnya termasuk kera dan karenanya bukan keturunan kera. Sebagai
ciptaan Tuhan maka Tuhan adalah sumber hidup dan Tuhan berdaulat atas
kehidupan dan tujuan hidup manusia. Sebagai makhluk, manusia tak akan pernah
Manusia sebagai makhluk imago dei (serupa gambar Allah) dan religius.
Konsep imago dei ini sudah sangat tua dalam tradisi agama Yahudi dan sudah
menjadi pokok perdebatan yang hangat dalam tradisi agama Kristen. Ada yang
mengartikan sebagai kesamaan atau kemiripan dengan Allah dalam hal dimensi
viii
spiritualnya, atau potensi rasional. Hal ini biasa dikaitkan dengan mandate dari
dengan Allah menunjuk pada relasi manusia dengan Tuhan. Jadi keseragaman
manusia dengan Tuhan berarti manusia diciptakan dengan potensi untuk relasi
dengan Tuhan melalui satu cara lain. Potensi tentu saja bisa direlasikan tetapi bisa
manusia yang tetap untuk berorientasi terhadap sesama manusia. Orientasi yang
tetap ini mengambil bentuk dalam terciptanya berbagai pranata sosial mulai dari
yang paling sederhana seperti keluarga sampai kepada yang sangat kompleks
kebutuhan sosial atau kebutuhan akan relasi-relasi sosial. Lebih jauh lagi manusia
Memang selalu ada pilihan antara kepentingan individu atau sosial tetapi tetap
sebagai makhluk rasional dan berbudaya. Bahwa manusia diciptakan lain dari
makhluk hidup lain sudah jelas antara lain karena manusia mempunyai potensi
kebudayaan dalam arti luas. Fakta ini menjadi sangat jelas dalam pembangunan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Potensi inilah yang membawa manusia
pada kemajuan IPTEK dan seni sampai pada tingkat yang canggih sekarang ini.
Dengan potensi ini manusia yang mempunyai orientasi tetap dengan alam semesta
ix
ini. Inilah yang dimaksud dengan tugas mandataris artinya wakil Allah di dunia
kapasitas untuk mempertanyakan dan membedakan apa yang baik dan sebaliknya.
Manusia tidak saja mampu membedakan mana yang baik dari yang tak baik
secara etis, namun manusia juga mempunyai kebebasan untuk memilih sekaligus
Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah yang penuh
kuasa untuk mengatur semua yang ada atau semua makhluk yang ada dalam
planet bumi ini, agar manusia dan semua yang di bawah kuasanya memuliakan
Sang Pencipta Tuhan Semesta Alam seperti yang tertulis pada Kejadian 1:28 dan
Mazmur 8:5-10.
menciptakannya. Manusia adalah salah satu dari ciptaan Allah. Kepada manusia,
Allah memberi akal budi sehingga manusia dapat menciptakan lampu, radio,
x
telepon, mesin uap, dan sebagainya. Segala sesuatu yang diciptakan Allah pada
Ketika Allah menciptakan terang, Dia tahu bahwa terang itu sangat
penting bagi kehidupan dan pertumbuhan manusia dan seluruh makhluk hidup
yang ada (Kejadian 1:3-5). Daratan diciptakan oleh Allah agar seluruh makhluk
hidup dapat tinggal dan mencari makan di sana. Begitu juga dengan tumbuh-
Allah menciptakan manusia. Semua itu Allah ciptakan dalam waktu enam hari.
1. Hari pertama : Allah menciptakan terang dan gelap/ siang dan malam.
3. Hari ketiga : Allah memisahkan darat dan laut, dan menciptakan tumbuh-
tumbuhan.
xi
Dalam bahasa Ibrani sebagai bahasa asli Perjanjian Lama, kata “gambar”
adalah tselem yang berarti gambar, patung, model yang asli sedangkan “rupa”
disebut dengan istilah demuth yang berarti salinan, tembusan yang asli. Dalam
bahasa Yunani yang merupakan bahasa asli perjanjian baru “gambar” disebut
dengan istilah “eikoon” yang berarti bentuk yang asli atau perwujudan yang
Hal ini berarti manusia itu adalah makhluk yang memiliki citra atau sifa-
sifat Allah seperti pikiran, perasaan dan kehendak bebas. Ini dapat dilihat bahwa
manusia adalah ciptaan yang berasal dari debu tanah dan nafas Allah sendiri.
daratan dan lautan, ikan dan tumbuhan semua diciptakan melalui firman dan
perkataan-Nya. Tetapi manusia diciptakan dengan tangan Allah sendiri dibuat dari
hidup yang memiliki citra Allah, yang membuat manusia dapat berpikir,
menentukan sikap, berkuasa dan bebas bertanggung jawab. Hal ini membuat
mahkota berarti hiasan kepala atau songkok kebesaran yang menguasai, yang
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah maka manusia itu
adalah sahabat Allah, yang harus berhubungan dengan Allah. Manusia dan Allah
xii
tidak bisa saling melepaskan diri dari hubungan satu sama lain. Demikian juga
halnya dengan sesamanya, tetapi haruslah hidup saling berhubungan dan saling
Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja.
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia (Kejadian
menunjukkan adanya dua jenis yang berbeda, bukan untuk dipertentangkan, tetapi
untuk disatukan, untuk tujuan yang sempurna pada diri manusia baik laki-laki dan
Manusia diciptakan oleh Allah untuk beranak cucu dan bertambah banyak
(Kejadian 1:28). Dengan hal ini menunjukkan suatu hubungan antara manusia
laki-laki dan perempuan yang di dalamnya tidak mencari kepentingan diri sendiri
jawab manusia untuk menguasai alam. Manusia diberi tanggung jawab oleh Allah
untuk mengolah, tetapi juga memelihara alam (Kejadian 2:15). Manusia adalah
xiii
kawan sekerja Allah. Artinya dalam kehidupannya manusia ikut serta dalam
berkarya dan hasil pekerjaan Allah itu baik (Kejadian 1:31). Oleh sebab itu
manusia terpanggil untuk memelihara hasil karya Allah yang baik itu, bukan
yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya, namun laki-laki dan perempuan
2.6 Kesaksian Alkitab Tentang Manusia Menurut Gambar dan Rupa Allah
Apabila kita amati cara penciptaan manusia menurut Kejadian 2:7 ternyata
lain. Dalam Kejadian 2:7 dikatakan : “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk
manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas kehidupan ke dalam
kesaksian ini, tampak bagi kita perbedaan dan cara ciptaan Allah atas manusia dan
ciptaan lainnya. Beberapa hal yang membuat manusia itu memiliki keistimewaan
a. Makhluk yang lain tercipta hanya dengan firman Allah sedangkan manusia
xiv
b. Makhluk yang lain tercipta dengan perintah singkat sedangkan manusia
ciptaan yang lain. Derajat, kedudukan dan status manusia berada di atas. Manusia
memiliki citra atau sifat-sifat Allah seperti mengasihi, sabar, memiliki kehendak,
memiliki sifat mencipta dan memelihara apa yang sudah diciptakan-Nya bila
dengan benar, yaitu bahwa kecenderungan Allah untuk mencipta, memelihara dan
bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari keterikatannya sebagai milik Allah. Karena
itu manusia dituntut untuk hidup sesuai dengan kehendaknya dan ini kehendaknya
lingkungan dan alam semesta. Tidak bisa manusia hidup untuk dirinya sendiri,
xv
Dalam kaitannya dengan keterikatan dengan Allah, manusia mempunyai
hubungan yang khusus dengan Allah yaitu manusia adalah makhluk yang dapat
bergaul dengan Allah. Melalui hubungan khusus ini, manusia dapat mengetahui
dengan baik, apa yang dikehendaki oleh Allah darinya secara pribadi. Alkitab
mengasihi Dia dengan sepenuh hati. Dari orang-orang seperti ini, ada banyak
Allah tidak menciptakan manusia dari seekor binatang, tetapi dari debu
tanah. Penciptaan yang demikian dengan tegas menolak teori evolusi yang
Manusia terpisah dari binatang, tetapi menjadi bagian dari tatanan ciptaan,
sehingga relasi antara manusia dengan ciptaan yang lain mendapat penekanan
penting dalam Alkitab. Manusia yang diciptakan Allah memiliki dua aspek, yaitu
manusia menjadi makhuk hidup. Ungkapan yang sama juga dikenakan kepada
hewan (Kejadian 1:21, 24:2-19), tetapi hewan tidak diciptakan menurut gambar
dan rupa Allah. Manusia yang dibentuk, baik Adam maupun Hawa adalah
dewasa.
xvi
Kadang janji-janji dikaitkan dengan perjanjian yang diberikan dalam
konteks tanah dan ibadah umat Allah kadang berhubungan dengan bumi yang
dihidupi. Ketika manusia pertama kali jatuh dalam dosa, kutukan dikenakan
kepada tanah (Kejadian 3:17-18), dosa mencemari negeri (Ulangan 24:4). Setelah
pihak lain, Yerusalem menjadi simbol gunung Tuhan, di mana segala bangsa akan
naik untuk beribadah kepada Allah (Yesaya 2:2-4). Saat itu, damai meliputi
negeri, integritas umat akan dipulihkan, dan singa akan berbaring dengan anak
lembu (Yesaya 11:6-9). Dunia menjadi area kehidupan manusia yang dapat
membahagiakan manusia, tetapi karena dosa, dunia menjadi penjara bagi manusia.
mengkategorikan semua jenis binatang, akan tetapi tidak ada satu pun yang pantas
berperan sebagai penolong yang sepadan, “Manusia itu memberi nama kepada
segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan,
tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia”
(Kejadian 2:20). Memberi nama adalah menempatkan dalam suatu rencana bagi
segala sesuatu dan menunjukkan keunggulan Adam dari segala ciptaan yang lain.
Memberi nama adalah kelanjutan pekerjaan Allah yang dikerjakan oleh manusia.
Dalam hal inilah manusia memiliki relasi yang terikat dengan alam.
Allah telah merencanakan bahwa manusia dapat hidup jika didukung oleh
ciptaan lainnya. Memang hidup itu datangnya dari Allah, tetapi hidup itu berlanjut
xvii
segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan
yang buahnya berbiji itulah akan menjadi makananmu (Kejadian 1:29), juga
mempergunakan binatang dan tumbuhan kepada Allah. Hak itu sudah dimulai
kehidupan : ada tertulis, “manusia hidup bukan dari roti saja”, (Matius 4:4 dikutip
dari Ulangan 8:3). Dalam doa Bapa kami, yang diajarkan Yesus dikatakan :
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (Matius 6:11).
Kalau disimak lebih mendalam bahwa roti itu adalah hasil olahan dari
binatang. Dengan demikian jelaslah bahwa manusia itu tidak dapat dilepaskan dari
dan kebutuhan dasar manusia, oleh sebab itu, Allah menciptakan manusia, laki-
laki dan perempuan (Kejadian 1:27). Manusia diciptakan untuk berelasi dan saling
utama dan monogami (laki-laki dan perempuan), keduanya menjadi satu daging.
xviii
Dalam Perjanjian Lama, manusia tidak dilihat secara terpisah atau sendiri-
sendiri, tetapi sebagai anggota-anggota yang bertanggung jawab dari satu keluarga
atau suku bangsa. Seorang individu adalah seorang anggota keluarga atau suku
bangsa, yang termasuk dalam satu marga, dipersatukan dalam satu suku, yang
semuanya berada dalam kesatuan dari seluruh kaum Israel (Yosua 7:16-18).
dan negerinya agar menjadi berkat bagi sarana berkat bagi banyak orang
(Kejadian 12:1-3). Musa dipanggil untuk hidup dekat dengan Allah agar menjadi
berkat bagi bangsa Israel (Keluaran 24:2). Imam Besar masuk ke dalam ruang
maha kudus seorang diri demi tugas untuk banyak orang (Imamat 16:17-19). Para
yang utuh maksudnya adalah sama dengan lingkungan hidup yang lestari. Arti
Lingkungan hidup yang dimaksud ialah meliputi alam sekitar ciptaan lain
dan manuia lain, dan secara khusus lapisan kuasa (pemerintah yang
berkuasa serta budaya). Dengan kata lain, bahwa segala sesuatu yang
xix
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dimana manusia itu harus
tidak hanya berhubungan dengan hal-hal fisik saja, atau materi, tetapi
berhubungan.
hidup, yakni : air, udara, tanah, api (panas). Unsur-unsur inilah yang
paling mendukung kehidupan manusia. Manusia tidak bisa lepas dari usur-
unsur ini dalam kehidupan sehari-hari. Jika terjadi masalah pada air, udara,
tanah dan api maka sekaligus menjadi masalah bagi kehidupan manusia.
Manusia bernafas dari udara, sebagian besar zat tubuh manusia didukung
oleh air, dan selain manusia hidup di atas tanah, sumber makanan yang
dibutuhkan setiap hari adalah tumbuh dari tanah. Manusia juga hidup
binatang dan tumbuh-tumbuhan. Ciptaan lain ini pun tidak mungkin lepas
xx
Semua lapisan dalam masyarakat adalah sesama. Manusia adalah makhluk
dipengaruhi oleh lapisan sosial yang bermacam-macam. Dan sejalan dengan itu
selalu berhadapan dengan struktur, apakah itu struktur dalam keluarga : Ayah,
Ibu, Kakak, Abang, Kakek dan lain sebagainya. Struktur dalam masyarakat,
agama, dan struktur dalam lapangan kerja; misalnya : Direktur, Kepala Kantor,
Bos, Pimpinan Proyek dan sebagainya. Semua struktur dalam kehidupan manusia
tidak terlepas dari kuasa. Kuasa itu berguna dalam mengatur kehidupan bersama
xxi
selaras, dan serasi, memberi gambaran tentang lingkungan hidup
Allah sendiri yang menciptakan lingkungan hidup yang harmonis itu bagi
manusia. “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik”
pada firman Allah kepada manusia, yaitu : agar manusia, menguasai dan
kepada Allah ialah manusia yang patuh dan taat kepada firman-Nya.
Lingkungan Hidup:
Dalam Markus 10:45 ditegaskan bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk
dilayani melainkan untuk melayani. Maka orang Kristen juga terpanggil untuk
xxii
serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungannya, karena itu merupakan
jawab terhadap kelanjutan jam tersebut. Entah jam itu rusak, dibeli oleh siapa, dan
siapa yang memperbaiki jam, bukan lagi tanggung jawab pabrik pembuat jam.
Dari Alkitab kita bisa menyimpulkan bahwa keberadaan Allah dan kehendak-Nya
xxiii
3. Allah yang khalik adalah Allah yang setia kepada ciptaan-Nya. Allah terus
memedulikan dan memelihara dunia ini. Bahkan ketika dunia dan manusia
baik, dan akan membuat semuanya menjadi baik. Hal ini diberitakan oleh
Allah sangat mengasihi dunia dan segala isinya. Tentu saja, Allah juga
mengasihi, memedulikan dan setia kepada kita. Allah berkenan menjadi manusia
di dalam diri Tuhan Yesus supaya kita mengetahui kasih, kepedulian, dan
pemeliharaan-Nya.
sahabat karib kita, tanpa Allah kita tidak akan hidup dan tanpa campur tangan-
xxiv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
awal tentang manusia merupakan ciptaan Tuhan. Manusia diciptakan berbeda dari
makhluk hidup lainnya termasuk kera dan karenanya bukan keturunan kera.
Sebagai ciptaan Tuhan maka Tuhan adalah sumber hidup dan Tuhan berdaulat
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah maka manusia itu
adalah sahabat Allah, yang harus berhubungan dengan Allah. Manusia dan Allah
tidak bisa saling melepaskan diri dari hubungan satu sama lain, tetapi haruslah
3.2 Saran
Penulis sangat berterima kasih kepada Allah kita yang telah memberikan
kita hidup yang kekal, oleh karena itu penulis berharap untuk:
xxv
1. Saudara dapat membaca karya ilmiah ini untuk taat, setia, takut dan
2. Sebagai anak-anak Allah yang sejati, kita harus menjadi Terang dan
DAFTAR PUSTAKA
http://fiedel-monica.blogspot.co.id/2011/09/makalah-pendidikan-agama
TUHAN PENOLONGKU 4.
https://www.researchgate.net/publication/282854855_Ekposisi_Gambar_Alla
h_Menurut_Penciptaan_Manusia_Berdasarkan_Kejadian_126-28 (Diakses
Simanjuntak, Risma Elizabeth dan Herniati Meibang. 2006. Buku Pegangan Siswa:
xxvi