PENDIDIKAN KARAKTER
HAKEKAT MANUSIA
Disusun Oleh :
Rahayu
UNIVERSITAS PAHLAWAN
BANGKINANG
2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hakekat Manusia” tepat pada waktunya. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua, khususnya bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dalam kesempatan ini penulis
juga ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta memberi dukungan berupa moril maupun materi’il sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................4
C. Tujuan ..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. HAKIKAT MANUSIA
..........................................................................................................................
6
D. KARAKTERISTIK MANUSIA.......................................................................12
A. KESIMPULAN................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.Manusia juga mer
upakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esayang memiliki derajat paling tinggi di
antara ciptaannya yang lain.
Ketika Tuhan menciptakan hewan hanya dengan hawa nafsu saja tetapi Tuhan
menciptakan manusia dengan nafsu sekaligus akal dan pikiran. Hal inilah yang paling
mendasar dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia
dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan yang membuat manusia
menjadi berkualitas di dunia ini. Sungguh beruntunglah kita karena diciptakan oleh
Allah SWT sebagai seorang manusia. Kita diciptakan sempurna dengan bentuk tubuh
yang lengkap dan juga diberikan akal fikiran yang membuat manusia beda dengan
makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya. Sebagai manusia, kita mempunyai hakikat
dalam menjalani kehidupan kita didunia ini. Adapun hakikat dari kehidupan manusia
yaitu makhluk, mulia, mempunyai beban, bebas, dan mendapatkan pembalasan.
Sehebat-hebat kita, kita hanyalah makhluk ciptaan Allah SWT yang lemah. Kita
hanyalah makhluk yang tidak dapat berjalan sendiri tanpa pertolongan dari Allah SWT.
Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah dalam menjalani kehidupan ini, kita harus
meminta pertolongan dari Allah SWT sebagai penguasa kehidupan yang kita jalani saat
ini.
B. Rumusan Masalah
4
4. Bagaimanakah karakteristik manusia ?
5. Bagaimana wujud sikap hakikat manusia?
6. Bagaimana sosok manusia seutuhnya ?
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara yang lainnya
karena kita dikaruniai akal, pikiran dan perasaan oleh Tuhan. Maka akan selalu memilih
yang terbaik diantara yang dapat diambil.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
6
c. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik
dan jahat.
Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan
ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta.
Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang
spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok
berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu : Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya
ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil
Australopithecus. Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada
tahun 1891 yang disebut. pithecanthropus erectus. Ketiga, manusia purba, yaitu tahap
yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang sama,
yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan. Fosil jenis ini di neander, karena itu
disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
7
Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan
otak dan nalarnya.
Manusia adalah subjek yang memiliki kesadaran (consciousness) dan penyadaran diri
(self – awarness). Karena itu, manusia adalah subjek yang menyadari keberadaannya, ia
mampu membedakan dirinyadengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya (objek)
selain itu, manusia bukan saja mampu berpikir tentang diri dan alam sekitarnya, tetapi
sekaligus sadar tentang pemikirannya. Namun, sekalipun manusia menyadari
perbedaanya dengan alam bahwa dalam konteks keseluruhan alam semesta manusia
merupakan bagian daripadanya.
8
Setiap manusia mempunya dunianya sendiri, tujuan hidupnya sendiri. Masing-masing
secara sadar berupaya menunjukkan eksistensinya, ingin menjadi dirinya sendiri atau
bebas bercita – cita untuk menjadi seseorang tertentudan masing – masing mampu
menyatakan “inilah aku” ditengah segala yang ada. Setiap manusia mampu mengambil
distansi, menempati posisi, berhadapan, menghadapi, memasuki, memikirkan, bebas
mengambil sikap, dan bebas mengambil tindakan atas tanggung jawabnya sendiri atau
otonom. Karena itu, manusia adalah subjek dan tidak sebagai objek.
Manusia adalah makhluk individual, namun demikian ia tidak hidup sendirian, tak
mungkin hidup sendirian, dan tidak pula hidup untuk dirinya sendiri. Manusia hidup
dalam keterpautan dengan sesamanya. Dalam hidup bersama dalam sesamanya
(bernasyarakat) setiap individu menempati kedudukan (status) tertentu. Disamping itu,
setiap individu mempunyai dunia dan tujuan hidupnya masing-masing, mereka juga
mempunyai dunia bersama dan tujuan hidup bersama dengan sesamanya. Selain dengan
adanya kesadaran diri, terdapat pula kesadaran sosial pada manusia. Melalui hidup
dengan sesamanyalah manusia akan dapat mengukuhkan eksistensinya. Sehubungan
dengan ini Aristoteles menyebut manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat.
Setiap manusia adalah pribadi (individu) dan adanya hubungan pengaruh timbal balik
antara individu dengan sesamanya maka idiealnya situasi hubungan antara individu
dengan sesamanya itu tidak merupakan hubungan anatara subjek dengan objek,
melainkan subjek dengan subjek.
Kebudayaan tidak bersifat statis, melainkan dinamis. Kodrat dinamika pada diri
manusia mengimplikasiakn adanya perubahan dan pembaharuan kebudayaan. Hal ini
tentu saja didukung pula oleh pengaruh kebudayaan masyarakat atau bangsa lain
terhadap kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, mengingat adanya
dampak positif dan negative dari kebudayaan terhadap manusia, masyarakat kadang-
9
kadang terombang ambing diantara 2 relasi kecenderungan. Disatu pihak ada yang mau
melestarikan bentuk lama (tradisi), sedang yang lain terdorong untuk menciptkan hal-
hal yang baru (inovasi).
Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa manusia sadar akan diri dan
lingkungannya, mempunyai potensi dan kemampuan untuk berpikir, berkehendak
bebas, bertanggung jawab, serta punya potensi untuk berbuat baik. Karna itulah,
eksistensi manusia memiliki aspek kesusilaan.
Sebagai makhluk yan otonom atau memiliki kebebasan, manusia selalu dihadapkan
pada suatu alternative tindakan yang harus dipilihnya. Adapun kebebasan berbuat ini
juga selalu berhubungan dengan norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang juga
harus dipilihnya. Karena manusia mempunyai kebebasan memilih dan menentukan
perbuatannya secara otonom maka selalu ada penilaian moral atau tuntunan
pertanggung jawaban atas perbuatannya.
10
Ada 4 (empat) macam dimensi manusia:
1. Dimensi Individual
Sebagai mahkluk individu, manusia bersifat unik dan khas karena tidak ada
manusia yang sama persis. Walaupun ada yang mirip, belum tentu sifatnya sama.
2. Dimensi Religius
Sebagai mahkluk religius, manusia mengakui adanya kekuatan lain di luar diri
manusia yang sifatnya supranatural, yang secara umum disebut Tuhan.
3. Dimensi Kesosialan
Sebagai mahkluk susila, manusia akan memunculkan suatu nilai untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam hubungannya dengan
manusia yang lainnya.
11
2. Pengembangan yang Tidak Utuh
Pengembangan yang tidak utuh terdapat dimensi hakekat manusia akan
terjadi didalam proses pengembangan ada unsur dimensi hakekat manusia yang
terabaikan untuk ditangani,misalnya dimensi kesosilaan didominasi oleh
pengembangan dimensi keindividualan ataupun domian afektif didominasi oleh
pengembangan domain kognitif. Pengembangan yang tidak utuh berakibat
terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak mantap.pengembangan yang
semacam ini merupakan pengembangan yang patologis
Jika dalam mengembangkan dimensi manusia yang baik ada yang terabaikan,
maka manusia itu akan memiliki kepribadian yang tidak mantap.
1. Kodrat adalah sesutau yang tidak bisa dirubah atau sifat pembawaan alamiah yang
terjelma dalam diri manusia itu ketika diciptakan oleh tuhan.
4. Hak assasi adalah sesuatu atau sebuah anugrah yang diberikan oleh tuhan kepada
umatnya dari kita lahir.
6. kewajiban manusia terhadap diri sendiri yaitu: a) menjaga diri sendiri baik fisik
maupun mental, b) menjaga nama baik sendiri, c) mengembangkan potensi yang ada
pada diri kita sendiri.
12
8. kewajiban manusia terhadap negara dan bangsa yaitu: a) membentuk karakter atau
diri individu berdasarkan pancasila, b) kesadaran diri wajib bela negara atau bangsa, c)
mengabdi kepada manusia sesuai propesi, d) mengikuti pendidikan kewarganegaraan.
D. KARAKTERISTIK MANUSIA
1. Psikoanalisis,
2. Behavioristik,
3. Kognitif,
4. Humanistic.
13
ketika sudah diprogram dan di suruh untuk bergerak. Pengaruh lingkungan sangat
besar jadi seseorang tersebut langsung terpengaruh dengan apa yang terjadi pada
saat itu dan langsung memberikan rangsangan. Bisa di contohkan seorang anak
dapat di bentuk karakternya menjadi penakut bila anak tersebut ditakut-takuti,
anak tersebut langsung memberikan respon dari apa yang telah diketahuinya.
Tidak semua individu memiliki keempat kerakteristik tersebut, karena karakteristik
tersbut sifatnya labil dan berubah-ubah tidak mungkin tetap, dimisalkan saja untuk hari
ini bisa jadi individu tersebut humanistic dan hari kemarin bisa juga kognitif, jadi tidak
bisa diklaim yang mana karakteristik orang tersebut Cuma dapat dibaca ketika individu
tersebut bertindak.
Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifat hakikat manusia menjadidelapan, yaitu :
2. Kemampuan Bereksistensi
3. Kata Hati atau (Consecience Of Man) sering disebut hati nurani, pelita hati,dan
sebagainya. Kata hati adalah kemampuan membuat keputusan tentang
yang baik/benar dan yang buruk/salah bagi manusia sebagai manusia. Dalam kaitan
dengan moral (perbuatan), kata hati merupakan “petujuk bagi moral/perbuatan”.
Realisasinya dapat ditempuh dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaanemosi.
Tujuannya agar orang memiliki keberanian moral (berbuat) yang didasari oleh kata hati
yang tajam.
4. Moral
Moral juga disebut sebagai etika adalah perbuatan sendiri. Moral yang singkron dengan
kata hati yang tajam yaitu benar-benar baik manusia sebagaimanusia merupakan moral
yang baik atau moral yang tinggi (luhur).
Sebaliknya perbuatan yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam ataupun merupaka
nrealisasi dari kata hati yang tumpul disebut moral yang buruk atau moral yang rendah
atau lazim dikatakan tidak bermoral. Seseorang dikatakan
bermoral tinggi karena ia menyatukan diri dengan nilai-nilai yang tinggi, serta segenap
perbuatannya merupakan peragaan dari nilai-nilai yang tinggi. Moral(etika) menunjuk
15
kepada perbuatan yang baik/benar ataukah yang salah, yang berperikemanusiaan atau
yang jahat.
5. Tanggung Jawab
6. Rasa Kebebasan Merdeka, adalah rasa bebas (tidak terikat oleh sesuatu) yang sesuai
dengan kodrat manusia. Kemerdekaan berkait erat dengan kata hati dan moral. Yaitu
kata hati yang sesuai dengan kodrat manusia dan moral yang sesuai dengan kodrat
manusia.
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia. Sedangkan hak
adalah merupakan sesuatu yang patut dituntut setelah memenuhi kewajiban
16
manusia dengan Tuhannya, antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan
alam sekitarnya, keserasian hubungan antara bangsa-bangsa, dan keselarasan antara
cita-cita hidup di dunia dengan kebahagiaan di akhirat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia pada hakikatnya adalah mahluk yang selalu belajar dan dipelajari. Sifat
hakekat manusia menjadi bidang kajian filsafat, khusnya filsafat antrofologi. hal ini
menjadi keharusan oleh karena pendidikan bukanlah sekadar soal peraktek melainkan
peraktek yang berlandaskan dan bertujuan. Sedangkan landasan dan tujuan pendidikan
itu sendiri sifatnya filosofis normatif. Besifat filosofis karena untuk mendapatkan
landasan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar, sistematis dan
universal tentang ciri hakiki manusia. Potensi kemanusiaan merupakan benih
kemungkinan untuk menjadi manusia. Manusia memiliki ciri khas yang secara prinsipil
berbeda dari hewan. Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari
kumpulan terpadu dari apa yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat hakikat
manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak
terdapat pada hewan.
Oleh karena itu, sangat strategis jika pembahasan tentang hakekat manusia
ditempatkan pada seluruh pengkajian tentang pendidikan, Bersifat normatif karena
pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia
tersebut sebagai sesuatu yang bernilai luhur,dan hal itu menjadi keharusan. Manusia
juga merupakan suatu pribadi yang selalu mencari tau tentang apa yang belum
diketahuinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/45159782/HAKIKAT_MANUSIA_DAN_PENDIDIKAN
http://pendidikandasar12.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html?m=1
https://id.scribd.com/doc/228353402/makalah-hakikat-manusia
https://husnulkhatimahweb.wordpress.com/2016/11/28/makalah-hakikat-manusia-dan-
pengembangannya/
18