Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PKN KELAS RENDAH

‘’ Pembelajaran Individu sebagai mahluk Tuhan yang Maha Esa,


Mahluk sosial, dan Warga Negara RI’’

Dosen Pembimbing : Dewi Septiani M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 2

 Atika Farhanul Ahda


 Hafida Nabilah
 Fitria
 Wikayatul Ulya

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP PGRI BANGKALAN TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga, makalah yang bertemakan kelompok ini dapat diselesaikan
dengan baik. Selanjutnya penulis sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya. Makalah
ini bertemakan tentang “Pembelajaran Individu sebagai insan Tuhan yang Maha Esa. Juga sebagai
mahluk sosial dan warga negara RI.”

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah PKN Kelas Tinggi yang telah
banyak memberikan petunjuk dalam pembuatan makalah ini, Selanjutnya kepada orang tua dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan materil maupun moril. Kami menyadari
bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dalam mencari ilmu dan untuk para pembaca semua dalam menambah
pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah ini.

Bangkalan, 03 Desember 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................

1.3 Tujuan...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................

2.1 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa................................

2.2 Tanggung Jawab Manusia Sebagai Makhluk Tuhan.............................................

2.3 manusia sebagai mkhluk individu...........................................................................

2.4 individu sebagai warga negara...............................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................

3.2 Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis
dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak harus dilakukan, dan kita bisa
memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Manusia
didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Hakikat Manusia sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa ?
2. Apa saja Tanggung Jawab Manusia sebagai Makhluk Tuhan yang Maha Esa ?
3. Bagaimana peranan Manusia sebagai makhluk individu ?
4. Bagaimana peranan Manusia sebagai makhluk sosial ?
5. Bagaimana peranan Manusia sebagai warga negara ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui Hakikat Manusia sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa ?
2. Mengetahui apa saja Tanggung Jawab Manusia sebagai Makhluk Tuhan yang Maha Esa ?
3. Mengetahui peranan Manusia sebagai makhluk individu ?
4. Mengetahui peranan Manusia sebagai makhluk sosial ?
5. Mengetahui peranan Manusia sebagai warga negara ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Manusia sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa

Hakikat manusia sebenarnya adalah makhluk multi dimensiaonal karena banyaknya definisi
tentang manusia. Menurut pandangan Notonegoro mengenai hakikat manusia dilihat dari
kedudukan kodratnya, manusia terdiri atas dua unsur yakni sebagai makhluk pribadi berdiri
sendiri sekaligus sebagai makhluk Tuhan. Sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri, manusia
dalam batas-batas tertentu memiliki kemauan bebas (free-will) yang menjadikan manusia
memiliki kemandirian dan kebebasan. Sebagai makhluk Tuhan, manusia tidak bisa
melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Tuhan (takdir-Nya).

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara
logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak harus dilakukan, dan
kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita
sendiri. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.

1. Kodrat manusia

Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan atau bakat-bakat alami yang
melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ditinjau dan kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi
antara lain sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat alami yang
melekat padanya.

2. Harkat manusia

Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

3. Martabat manusia

Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah kedudukan manusia
yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga
manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk yang lain. Ditinjau dan
martabatnya, kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebih terhormat dibandingkan dengan
makhluk lainnya.

4. Hak asasi manusia

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah dan
Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak milik, dan hak kebebasan atau kemerdekaan.

5. Kewajiban manusia

Kewajiban manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Kewajiban manusia
adalah keharusan untuk melakukan sesuatu sebagai konsekuensi manusia sebagai makhluk
individu yang mempunyai hak-hak asasi. Ditinjau dan kewajibannya, manusia berkedudukan
sama, artinya tidak ada diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban hidupnya sehari-hari.

Manusia tersusun atas dua unsur yaitu materi dan immateri, jasmani dan rohani. Unsur materi
(tubuh) manusia berasal dari tanah dan roh manusia berasal dari substansi immateri. Tubuh
mempunyai daya-daya fisik jasmani yaitu mendengar, melihat, merasa, meraba, mencium dan
daya gerak. Sedangkan roh mempunyai dua daya yaitu daya berfikir yang disebut dengan
akal yang bepusat dikepala dan daya rasa yang berpusat di hati (Rohiman Notowidagdo
1996:17).

Menurut Mustafa Zahri (1976:121) unsur immateri pada manusia terdiri dari roh, qalbu, aqal,
dan nafsu. Unsur-unsur immateri manusia diuraikan sebagai berikut:

1. Roh

Roh diartikan sebagai pemberian hidup dari Tuhan kepada manusia. Roh ini mendapat
perintah dan larangan dari Tuhan. Bertanggung jawab atas segala gerak-geriknya dan
memegang komando atas segala kehidupan manusia. Roh bukan jasad dan bukan pula tubuh.
Keberadaannya tidak melekat pada sesuatu. Ia adalah substansi yaitu sesuatu yang berwujud
dan berdiri sendiri. Hakikat roh tidak dapat diketahui oleh manusia, serta tidak dapat diukur
dan dianalisis. Roh tetap hidup walaupun tubuh sudah hancur.

2. Hati (Qalb)

Menurut Al-Ghazali, qalb memiliki dua arti yaitu arti fisik dan metafisik. Arti fisik yaitu
jantung, berupa segumpal daging yang berbentuk buat memanjang yang terletak di pinggir
dada sebelah kiri. Sedangkan arti metafisik, yaitu batin sebagai tempat pikiran yang sangat
rahasia dan murni, yang merupakan hal yang lathif (yang halus) yang ada pada diri manusia.
Qalb ini bertanggung jawab kepada Tuhan, ditegur, dimarahi serta dihukum. Qalb menjadi
bahagia apabila selalu ada di sisi Tuhan dan berusaha melepaskan dari belenggu selain
Tuhan. Dengan qalb manusia dapat menangkap rasa, mengetahui dan mengenal sesuatu dan
pada akhirnya memperoleh ilmu (Dawam Raharjo, 1987:7).

3. Potensi Manusia (Akal)

Manusia memiliki sesuatu yang tidak ternilai harganya, anugerah yang sangat besar dari
Tuhan, yakni akal. Sebagai makhluk yang berakal, manusia dapat mengamati sesuatu. Dalam
pandangan Al-Ghazali, akal mempunyai empat pengertian yaitu:

a. Sebutan yang membedakan manusia dengan hewan


b. Ilmu yang lahir disaat anak mencapai usia akil balig, sehingga dapat membedakan
perbuatan baik dan buruk.
c. Ilmu-ilmu yang didapat dari pengalaman sehingga dapat dikatakan “siapa yang
banyak pengalaman, maka ia ornag yang berakal”.
d. Kekuatan yang dapat menghentikan dorongan naluriyah untuk menerawang jauh ke
angkasa, mengekang dan menundukkan syahwat yang selalu menginginkan
kenikmatan (Ali Gharishah. Tt: 18-19) .

4. Nafsu

Nafsu dalam istilah psikologi lebih dikenal dengan sebutan daya karsa, dalam bentuk
bereaksi, berusaha, berbuat, berkemauan, atau berkehendak. Pada prinsipnya nafsu selalu
cenderung pada hal yang sifatnya keburukan, kecuali nafsu tersebut dapat dikendalikn dengan
dorongan-dorongan yang lai, seperti drongan akal, dorongan hati nurani yang selalu mengacu
pada petunjuk Tuhan.

Manusia adalah subjek yang memiliki kesadaran (consciousness) dan penyadaran diri (self-
awarness). Karena itu, manusia adalah subjek yang menyadari keberadaannya, ia mampu
membedakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada di luar dirinya (objek). Selain itu,
manusia bukan saja mampu berpikir tentang diri dan alam sekitarnya, tetapi sekaligus sadar
tentang pemikirannya. Manusia berkedudukan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa maka
dalam pengalaman hidupnya terlihat bahkan dapat kita alami sendiri adanya fenomena
kemakhlukkan (M. I. Soelaeman: 1998). Fenomena kemakhlukan ini, antara lain berupa
pengakuan atas kenyataan adanya perbedaan kodrat dan martabat manusia daripada
Tuhannya. Manusia merasakan dirinya begitu kecil dan rendah di hadapan Tuhan Yang Maha
Besar dan Maha Tinggi. Manusia mengakui keterbatasan dan ketidakberdayaannya dibanding
Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Perksa. Manusia serba tidak tahu, sedangkan Tuhan
serba Maha Tahu. Manusia bersifat fana, sedangkan Tuhan bersifat abadi, manusia
merasakan kasih sayang TuhanNya, namun ia pun tahu pedih siksaNya. Semua melahirkan
rasa cemas dan takut pada diri manusia terhadap TuhanNya begitu luhur dan suci. Semua itu
menggugah kesediaan manusia untuk bersujud dan berserah diri kepada PenciptaNya. Selain
itu, menyadari akan Maha Kasih SayangNya sehingga kepadaNya-lah manusia berharap dan
berdoa. Dengan demikian, dibalik adanya rasa cemas dan takut itu muncul pula adanya
harapan yang mengimplikasikan kesiapan untuk mengambil tindakan dalam hidupnya.

Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan bertujuan untuk mencapai tujuan baik secara
duniawi dan surgawi kebahagiaan itu dicapai bila manusia semakin menyempurnakan
dirinya. Maka manusia secara bebas mengembangkan dirinya untuk semakin menjadi
sempurna dan semakin baik. Manusia mengembangkan segi hidupnya, segi rohani, jasmani,
pribadi, sosial, budaya, akal budi, emosi, religiositasnya dan semua segi itu perlu
dikembangkan secara seimbang.

B. Tanggung Jawab Manusia sebagai Makhluk Tuhan

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul
jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala
perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab
karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia di
dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan
makhluk sosial. Dimana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan
kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.

Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Setiap
individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut
semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan
tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung
jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab melainkan untuk
mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan
dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Dalam hubungannya dengan
Tuhan, manusia menempatkan posisinya sebagai ciptaan dan Tuhan sebagai pencipta. Posisi
ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh kepada
Penciptanya yaitu dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggungjawabkan
dihadapan Tuhan. Tugas manusia di muka bumi ini adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas
kepemimpinan, serta pengolaan dan pemeliharaan alam. Khalifah berarti wakil atau
pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah memegang mandat Tuhan
untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan manusia bersifat
kreatif yang memungkinkan dirinya mengolah serta mendayagunakan apa yang ada di muka
bumi untuk kepentingan hidupnya. Makna yang esensial dari tanggung jawab manusia
terhadap Tuhan adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan.

Beberapa tanggung jawab manusia terhadap Tuhan adalah sebagai berikut:

1. Beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan
yang dianut masing-masing.
2. Melaksanakan segala perintahNya serta berusaha menjauhi atau meninggalkan segala
apa yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Esa.
3. Mengabdikan diri kepada Tuhan dengan beriman dan melakukan amalan-amalan
mengikut syariat yang ditetapkan oleh agama.
4. Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakanNya kepada kita semua.
5. Menuntut ilmu dan menggunakannya untuk kebajikan (kemaslahatan) umat manusia
sebagai bekal kehidupan baik didunia maupun diakhirat kelak.
6. Menjalin tali silaturahmi atau persaudaraan guna mewujudkan kehidupan masyarakat
aman, tentram, damai, dan sejahtera.

Didalam pelakasanaannya tedapat manusia yang dapat memertanggungjawabkan


kewajibannya kepada Tuhan dan ada pula yang tidak. Misalkan manusia melakukan
pelanggaran dari hukum-hukum yang sudah ditetapkan Tuhan. Pelanggaran dari hukum-
hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang
keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan hukuman.
Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung
jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan
untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.

C. Manusia sebagai makhluk individu

Manusia memiliki arti sebagai makhluk yang berakal dan berbudi. Makhluk sendiri memiliki
arti bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Sedangkan individu berasal dari kata
in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkan devided artinya terbagi. Jadi, individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi. Dari
sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa individu artinya tidak terbagi atau satu
kesatuan.

Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai makhluk perorangan sehingga
sering digunakan sebagai sebutan “orang-seorang” atau “manusia perorangan”. Manusia
disebut makhluk individu jika memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, serta
unsur jiwa dan raga. Manusia tidak dikatakan makhluk individu jika hanya memiliki unsur
jiwa tanpa adanya unsur rohani, unsur fisik tanpa adanya psikis, dan unsur jiwa tanpa adanya
raga. Di sini menunjukkan bahwa manusia sebagai individu memiliki arti bahwa manusia
memiliki unsur dalam dirinya yang tidak dapat terbagi yang merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.

D. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Memang sudah takdir manusia dilahirkan menjadi makhluk sosial atau makhluk yang
bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial bermula dari ketidakmampuan manusia
sebagai makhluk individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dari sini manusia mulai
membutuhkan bantuan orang lain. Kemudian dengan sendirinya manusia bergaul dengan
masyarakat sehingga timbul kesatuan antar individu yang saling meringankan beban satu
sama lainnya.

Manusia disebut sebagai makhluk sosial juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain dan manusia juga tidak akan hidup kalau
tidak hidup di tengah-tengah manusia. Seperti yang dikatakan Aristoteles juga bahwa
manusia sebagai Zoon Politicon artinya satu individu dengan individu lainnya saling
membutuhkan satu sama lain sehingga keterkaitannya tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan masyarakat. Ini berarti bahwa manusia sebagai individu yang sangat
membutuhkan kehadiran orang lain. Manusia membutuhkan teman dan hidup berkawan.
Kebutuhan hidup berkawan ini sering kali didasari oleh kesamaan ciri dan mempunyai
kepentingan yang sama. Orang akan berteman dengan orang yang hidup seprofesi atau
mempunyai latar belakang yang sama. Pelajar akan berteman dengan pelajar lagi, orang kaya
dengan orang kaya lagi. Dengan demikian, akan terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam
masyarakat yang didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan yang sama.

Ada beberapa alasan yang menjadikan menusia sebagai makhluk sosial, yaitu :

1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial yang berlaku


2. Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia

E. Individu Sebagai Warga Negara

Sebagai warga negara Indonesia, wajib melaksanakan peran sebagai warga negara. Peran
tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing agar kita memperoleh hak sebagai warga
negara yang baik.

Kewajiban sebagai warga negara mempunyai pengaruh yang besar terhadap berjalannya
suatu negara dengan baik. Dapat diibaratkan sebagai air yang menyirami, kewajibannya yaitu
menjadi sumber kehidupan kemakmuran warga masyarakat yang dibebankan.

Kewajiban sebagai warga negara adalah seluruh hal yang wajib dilakukan untuk
mendapatkan hak dari negara yang ditinggali. Contoh dari kewajiban warga negara yaitu
membela kesatuan dan kerukunan antar sesama.

Pengertian hak yaitu kuasa untuk melakukan atau menerima sesuatu yang memang
semestinya diterima. Bisa dikatakan bahwa hak adalah hal yang selalu kita dapatkan
sedangkan orang lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa maupun tidak. Secara
umum, hak di artikan sebagai apa-apa yang diperoleh dan adanya kebebasan dalam
menggunakanya secara mutlak menjadi milik atau kepunyaanya.

Beberapa Contoh Hak Warga Negara yaitu :

1. Setiap warga negara berhak memperoleh perlindungan hukum yang sama (Pasal 27
ayat 1)
2. Setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak
(Pasal 27 ayat 2)
3. Setiap warga negara berhak memperoleh kedudukan yang sama pada hukum dan
pemerintahan (Pasal 28 ayat 1)
4. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam berserikat, berkumpul maupun
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan. (Pasal 28)
5. Setiap warga negara berhak memilih, memeluk dan menjalankan agama yang
dipercayai sesuai dengan agama yang sudah diresmikan. (Pasal 29 ayat 2)
6. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran yang layak.

Beberapa Contoh Kewajiban Warga Negara yaitu

1. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
2. Setiap warga negara wajib berperan atau ikut serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara Indonesia dari berbagai serangan yang tidak diinginkan. (Pasal 30
ayat 1)
3. Setiap warga negara wajib menaati dan menjunjung tinggi dasar negara Indonesia.
Selain itu, warga negara juga wajib menaati hukum dan pemerintah yang berlalu serta
menjalankan sebaik-baiknya.
4. Setiap warga negara wajib menghormati hak asasi manusia. Sehingga setiap warga
negara tidak diizinkan tidak menghormati hak asasi orang lain atau warga negara yang
lainnya. (pasal 28 ayat 1)
5. Setiap warga negara wajib tunduk pada pembatasan yang telah ditetapkan oleh
undang-undang dasar yang berlaku (Pasal 28 ayat 2)
6. Setiap warga negara wajib ikut serta dalam pembangunan negara yang bertujuan
untuk memajukan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Contoh Kasus Hak dan Kewajiban Warga Negara

1. Membayar Pajak

Contoh Kasus dari kewajiban sebagai warga negara yaitu membayar pajak. Setiap orang yang
tertanggung harus membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang ada. Anda bisa
memperhatikan orang disekitar, apakah sudah membayar pajak sesuai dengan ketentuan
undang-undang yang berlaku.

2. Menaati Hukum Lalu Lintas

Contoh kasus mengenai kewajiban yaitu menaati hukum lalu lintas yang sudah ditetapkan
dalam undang-undang. Kendaraan menjadi salah satu alat transportasi yang memudahkan
setiap orang dalam beraktivitas. Namun apakah para pengendara sudah menaati lalu lintas
dengan mempunyai STNK dan SIM maupun tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas. Anda
bisa melihat contoh kasus ini disekitar Anda atau bahkan Anda sendiri.

3. Perlindungan Hukum

Hak setiap warga negara yaitu mendapatkan perlindungan hukum yang sama atau setara.
Anda akan memperoleh hak jaminan perlindungan hukum sebagai warga negara Indonesia.
Namun kadang dari pihak berwajib belum sepenuhnya memberikan perlindungan hukum
yang sama. Misalnya adanya penanganan beberapa kasus kriminal yang tidak segera
ditangani.

4. Pelanggaran Terhadap Kewajiban Pendidikan Dasar

Dalam UUD 1945 telah dijelaskan bahwa warga negara indonesia wajib mengikuti
pendidikan dasar. Pendidikan dasar yang dimaksud pada undang-undang yaitu menerima
pendidikan formal sampai jenjang SMP yaitu 9 tahun.

Siapapun yang tidak melaksanakan kewajiban pendidikan dasar, orang tersebut telah
melanggar apa yang menjadi kewajibannya. Contoh pelanggaran ini yaitu anak jalanan yang
tidak sekolah, maka orang tua dan lingkungannya telah melanggar kewajiban sebagai warga
negara Indonesia.
5. Hak Asasi Manusia

Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Oleh karena itu, setiap warga
harus menghargai dan menghormati hak asasi orang lain. Sehingga akan tercipta suasana
yang kondusif. Salah satu warga negara yang melanggar hak asasi manusia yaitu membunuh
orang lain, berarti pelanggaran terhadap hak hidup.

6. Tidak Jujur dan Korupsi

Warga negara yang tidak jujur tentu tidak melaksanakan kewajibannya. Apalagi bagi warga
negara yang melakukan korupsi dimana hal tersebut sangat merugikan bagi negara dan warga
negara yang lainnya. Banyak kewajiban yang dilanggar dengan adanya korupsi seperti
kewajiban membela negara, ikut serta dalam pembangunan dan menghormati orang lain.

7. Fasilitas Umum dan Membuang Sampah

Menjaga fasilitas umum dan membuang sampah di tempatnya berarti telah melaksanakan
kewajiban warga negara terhadap lingkungan dan alam sekitar. Lingkungan sendiri berguna
bagi manusia. Namun jika ada warga negara yang merusak fasilitas umum dan membuang
sampah sembarangan, berarti warga negara sudah tidak menjalankan kewajibannya.

Contoh pelanggaran tersebut yaitu telepon umum sering kali di rusak, mencoret coret halte,
rusaknya kendaraan umum dan sebagainya. Sedangkan akibat dari membuang sampah
sembarangan akan mengakibatkan lingkungan menjadi kotor, tidak sehat dan bau. Hal paling
buruk yang akan terjadi yaitu terjadinya banjir.

Faktor Pelanggaran Hak dan Kewajiban WN

Faktor-faktor terjadinya kasus pelanggaran hak dan kewajiban warga negara yaitu

1. Rendahnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Rendahnya kesadaran seseorang yang berkaitan dengan berbangsa dan bernegara


menyebabkan seseorang bertindak sesuka hati. Seseorang bertindak tanpa adanya
menghormati dan berbuat segala sesuatu seenaknya. Sikap yang tanpa kesadaran inilah
menimbulkan terjadinya penyimpangan terhadap hak dan kewajiban.
2. Rendahnya toleransi

Hidup bermasyarakat yang jelas-jelas tidak hidup sendiri, sebagai warga negara tentu harus
melaksanakan kewajiban dan memiliki toleransi yang tinggi. Jika toleransi pada orang lain
rendah, sikap tersebut akan muncul perilaku tidak menghormati dan tidak menghargai
keberadaan orang lain. Pada akhirnya toleransi yang rendah akan menimbulkan diskriminasi
kepada orang lain.

3. Mementingkan Diri Sendiri

Adanya sikap mementingkan diri sendiri atau sifat egois yang tinggi mengakibatkan banyak
warga negara yang lebih menuntut haknya. Namun mereka lupa bahwa ada kewajiban yang
seharusnya mereka laksanakan terlebih dahulu. Kewajiban yang dilakukan tidak sebanding
dengan hak-hak yang mereka tuntut. Hal tersebut mendorong seseorang untuk melakukan
berbagai cara agar haknya bisa dipenuhi.

4. Penyalahgunaan Teknologi

Seiring dengan teknologi yang semakin maju, ternyata teknologi tidak hanya memberikan
dampak positif saja. Jika teknologi digunakan dengan cara yang salah, maka teknologi sendiri
akan memberikan dampak yang negatif. Contoh kasus akibat adanya teknologi yaitu
penipuan, pencurian, penculikan dan sebagainya yang menggunakan teknologi sebagai jalan
untuk berkomunikasi.

5. Penyalahgunaan kekuasaan

Pemimpin yang tidak amanah atau serakah akan menggunakan kekuasaannya untuk
kepentingan pribadi. Pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaan akan memicu timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban. Misalnya sikap seorang pemimpin yang tidak
memperhatikan, menghargai maupun menghormati hak dari bawahannya.

6. Aparat penegak hukum kurang tegas

Aparat penegak hukum berperan penting dalam terciptanya hak dan kewajiban yang setara.
Aparat tersebut tidak bertindak tegas pada pelanggaran yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban warga negara.
Hal tersebut mendorong terjadinya pelanggaran lain yang tidak diinginkan. Seharusnya aparat
bertindak tegas dan memberikan sanksi yang sesuai ketika ada warga negara yang melanggar
peraturan. Tidak hanya itu, terkadang aparat juga bertindak sewenang-wenang terhadap
seseorang yang sedang mengadukan permasalahannya. Hal itu juga termasuk bentuk
pelanggaran hak warga negara.

Wujud Hubungan Warga Negara dan Negara

Wujud Hubungan Warga Negara dan Negara agar terjalin hubungan yang baik tentu perlu
dilakukan beberapa peran. Peran tersebut merupakan tugas yang harus dilakukan oleh setiap
individu sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Hak Warga Negara telah disebutkan
dalam UUD 1945 pasal 27 – 34.

1. Hak membela negara Indonesia


2. Hak berpendapat secara lisan, tulisan atau yang lainnya
3. Hak atas pekerjaan yang diperoleh dan mendapatkan kehidupan yang layak.
4. Hak mendapatkan pengajaran yaitu mendapatkan pendidikan kurang lebih 9 tahun.
5. Hak berkeluarga dan memiliki keturunan
6. Hak untuk tetap hidup dan mempertahankan kehidupannya
7. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial yaitu tidak adanya rasa dikucilkan dalam
bermasyarakat.
8. Hak ekonomi untuk mendapatkan kesejahteraan sosial.
9. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional negara Indonesia.

Selain memperoleh hak sebagai warga negara, warga negara juga harus melaksanakan
beberapa kewajiban yaitu :

1. Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan yang berlaku


2. Kewajiban dalam upaya pertahanan dan menjaga negara
3. Kewajiban membela negara ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
4. Kewajiban mempertahankan negara dari ancaman yang datang dari luar
5. Kewajiban taat terhadap batasan-batasan yang ditetapkan dalam undang-undang yang
disahkan.

Hak dan kewajiban dari warga negara kepada negara sebenarnya juga menjadi hak dan
kewajiban negara kepada warga negara. Berikut ini beberapa hak dan kewajiban dari negara
pada warga negara :
1. Hak negara untuk dibela oleh warga negaranya sendiri
2. Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahannya oleh warga negaranya maupun
warga bangsa lain yang berkunjung ke negara.
3. Hak negara untuk menguasai air, bumi dan kekayaan negara untuk kepentingan rakyat
atau warga negaranya.
4. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi manusia pada setiap warga negaranya.
5. Kewajiban negara untuk memberikan jaminan sistem hukum yang adil.
6. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional pada warga
negaranya.
7. Kewajiban negara untuk memberikan kebebasan beribadah karena nusantara terdiri
dari beberapa agama yang telah disahkan.

Antara Hak dan Kewajiban Warga Negara harus ada keseimbangan. Warga negara tidak
diperkenankan menuntut haknya tanpa melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya.
Begitu juga sebaliknya, warga negara tidak terus saja melaksanakan kewajibannya tanpa
adanya hak yang seharusnya diterimanya.
DAFTAR PUSTAKA

 https://belajargiat.id/hak-kewajiban-wn/
 http://makalahhumaniora.blogspot.com/2016/11/makalah.html
 https://nuroniah17.wordpress.com/2012/08/09/manusia-sebagai-makhkuk-individu-
makhluk-sosial-dan-makhluk-tuhan/
 http://pgsd-pgsd.blogspot.com/2014/10/hakikat-manusia-sebagai-makhluk-tuhan.html
 http://eprints.walisongo.ac.id/6455/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai