Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HAKIKAT, MARTABAT DAN TANGGUNG JAWAB


MANUSIA
Dosen pengampu : Ahmad Hidayat, M. Si

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam)

Disusun oleh :
RAHMANIA OKTAVIA
(218610159)

Semester 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ARRAHMANIYAH
2021

KATA PENGANTAR

i
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas
petunjuk dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah “ Hakikat,
Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia ’’ dengan lancar tanpa kendala yang
berarti.
Tugas ini saya susun dengan tujuan memenuhi kebutuhan saya sebagai
mahasiswa untuk menambah pengetahuan tentang Hakikat, Martabat, dan
Tanggung Jawab Manusia. Dengan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber yang relevan, yang nantinya dapat bermanfaat bagi semua.
Tentunya dalam penyusunan tugas ini saya belumlah cukup sempurna.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk menjadikan isi
makalah ini menjadi lebih baik dan menjadi tolak ukur bagi saya untuk
menyusun makalah yang sesuai dengan harapan kita semua yang bermanfaat
untuk sekarang dan masa depan. Semoga segala ikhtiar kita diridhoi Allah SWT,
Aamiin.

Depok, 12 November 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
Kata pengantar..................................................................................ii

Daftar isi............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................1
C. Tujuan.................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................2

A. Pengertian Manusia...........................................................2
B. Hakikat Manusia.................................................................2
C. Martabat Manusia..............................................................3
D. Tanggung Jawab dan Macamnya........................................6

BAB III PENUTUP.................................................................................8

A. Kesimpulan..........................................................................8
B. Kritik dan Saran....................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia selalu menarik. Manusia
merupakan makhluk yang paling menakjubkan, makhluk yang unik multi
dimensi, serba meliputi, sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang
agung.
Manusia dalam pandangan kebendaan (materialis) hanyalah
merupakan sekepal tanah di bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi
dia berjalan, dari bumi dia makan dan ke dalam bumi dia kembali. Al-
Qur’an memberi keterangan tentang manusia dari banyak seginya. Dari
ayat-ayat Al-Qur’an, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk
fungsional yang bertanggung jawab.
Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang
mulia dan terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam
bentuk yang amat baik, sesudah itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para
malaikat disuruh sujud (memberi hormat) kepadanya. Tuhan memberi
manusia ilmu pengetahuan dan kemauan, dijadikan manusia di bumi dan
menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala apa yang ada di langit dan di
bumi, semuanya bekerja untuk kepentingan manusia, dan kepadanya
diberikan nikmat lahir dan batin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manusia ?
2. Apa hakikat manusia ?
3. Bagaimana martabat manusia ?
4. Bagaimana tanggung jawab manusia dan macam-macamnya ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari manusia
2. Untuk mengetahui apa hakikat manusia
3. Untuk mengetahui bagaimana martabat manusia
4. Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab manusia beserta
macamnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia
Secara umum pengertian manusia adalah manusia sebagai makhluk
pribadi dan makhluk sosial. karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi
manusia perlu bantuan dari orang lain.maka sebab itu manusia adalah
makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Manusia menurut pandangan islam adalah makhluk Allah SWT yang
memiliki unsur dan daya materi yang memiliki jiwa dengan ciri-ciri
berfikir, berakal, dan bertanggung jawab pada Allah SWT yang diciptakan
dengan memiliki akhlak.

B. Hakikat Manusia
Manusia diciptakan Allah SWT. Berasal dari saripati tanah, lalu
menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi
makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan.
Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah
diberikan Allah SWT.
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan sebaik-baik
ciptaan, yang diciptakan dari tanah dan disempurnakan dengan
ditiupkannya ruh, unsur-unsur yang ada pada manusia yaitu berupa fisik
atau jasmani yang bisa dilihat untuk menunjukan keberadaannya yang di
dalamnya terdapat jantung sebagai pusat hidup dan otak sebagai
lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidupan.
Yang kesemuanya itu bisa berfungsi jika ada ruh di dalamnya,
tidaklah diciptakan manusia melainkan supaya menyembah atau
beribadah kepada Allah, baik sebagai makhluk individual, makhluk sosial
(menjalin hubungan dengan orang lain) ataupun makhluk ekonomi
(memenuhi kebutuhan hidup).
Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang tepat menggerakan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial.
3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai selama hidupnya.
4. Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama
dalam bidang sosial.

C. Martabat Manusia
Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan
kedudukan yang terhormat, dan martabat saling berkaitan dengan
maqam, maksudnya adalah secara dasarnya maqam merupakan
tingkatan martabat seseorang hamba terhadap KhaliqNya, yang juga
merupakan sesuatu keadaan tingkatannya seseorang sufi di hadapan
Tuhannya pada saat dalam perjalanan spiritual dalam beribadah kepada
Allah SWT.
Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang
dalam hasil ibadahnya yang diwujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada
tingkatan maqam tersebut, secara umum dalam thariqat naqsyabandi
tingkatan maqam ini jumlahnya ada 7 (tujuh), yang dikenal juga dengan
nama martabat tujuh, seseorang hamba yang menempuh perjalanan
dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari seseorang yang alim yang
paham akan isi dari maqam ini setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak
dibenarkan sembarangan menggunakan tahapan maqam ini sebelum
menyelesaikan atau ada hasilnya pada riyadhah dzikir pada setiap
maqam, ia harus mendapat hasil dari amalan pada maqam tersebut.
Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah SWT melalui
beberapa proses sebagai berikut :
1. Taubat
2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubht dan apalagi
yang haram
3. Merasa miskin diri dari segalanya
4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
5. Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya
6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya

3
7. Melazimkan muraqabah (mengawasi atau intropeksi diri)
8. Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah SWT
9. Meningkatkan kedekatan diri terhadapNya dengan cara menetapkan
ingatan kepadaNya
10.Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah SWT
saja.

Dengan melalui latihan di atas melalui amalan dzikir pada maqamat,


maka seseorang hamba akan muncul sifat berikut :

 Ketenangan jiwa
 Harap kepada Allah SWT
 Selalu rindu kepadaNya dan suka meningkatkan ibadahNya
 Muhibbah, cinta kepada Allah SWT.

Seseorang hamba harus melalui beberapa tingkatan maqam di bawah


ini, tetapi melaluinya adalah amalan dzikir pada maqam yang ke 7
(tujuh), adapun hasilnya akan dapat diuraikan dengan beberapa maqam
sifat,yaitu :
1. Taubat
Taubat adalah berhenti melakukan kemaksiatan dan kembali
menuju ketaatan. Taubat yang sungguh-sungguh akan mendatangkan
limpahan ampunan Allah SWT atas dosa-doa seorang hamba.

2. Zuhud
Zuhud adalah meninggalkan kepentingan duniawi untuk akhirat.
Dalam perkara dunia itu hakikat zuhud adalah meninggalkan
kecenderungan hati kepada apa yang menjadi kesenangan dunia
dengan suka hati, bukan lantaran kosongnya tangan dari dunia
tersebut.

3. Sabar
Sabar adalah menahan diri ketika menghadapi sesuatu yang
kurang disukai.

4
4. Syukur
Syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang dikaruniakan
Allah SWT yang disertai dengan ketundukan kepadaNya dan
mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan kehendak Allah
SWT.

5. Khauf
Khauf adalah rasa takut kepada Allah SWT dengan memiliki
perasaan khawatir akan azab Allah SWT yang akan ditimpahkan
kepada kita (sebagai seorang hamba).

6. Raja’
Raja’ adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai
kenikmatan lainnya, sebagai buah dari ketaatan kepada Allah SWT
dan Rasul-Nya.

7. Tawakkal
Tawakkal adalah menyerahkan segala permasalahan kepada
Allah SWT. Dengan sepenuh hati dan berpegang teguh kepadanya
serta tetap berusaha semaksimal mungkin sehingga tidak merasa
sedih dan kecewa terhadap apapun keputusan yang diberikannya.

8. Ridha
Ridha adalah sikap menerima segala ketentuan Allah SWT, tenang
dalam menghadapi cobaan dengan senantiasa berusaha, dan tidak
mudah putus asa.

9. Muhibah
Muhibah adalah nilai harta yang tidak berwujud, berupa
kemampuan untuk memperoleh laba, seperti hubungan baik, letak
yang menguntungkan, nilai tersebut diikut sertakan dalam
menetapkan harga satu perusahaan yang baru dapat diperhitungkan
pada saat perusahaan dijual.

5
D. Tanggung Jawab Manusia dan Macamnya
Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan,
makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Dimana dalam
kehidupannya dibebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiban,
dituntut pengabdian dan pengorbanan.
Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam
diri manusia. Selaras dengan fitrah, tapi bisa juga tergeser oleh faktor
eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik
bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada
dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa
melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan
tanggung jawab.

Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing


individu berbeda, tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat
dengan perasaan. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Macam-macam tanggung jawab :
a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
Manusia dalam hidupnya mempunyai “ harga ’’, sebagai mana
kehidupan manusia mempunyai beban dan tanggung jawab masing-
masing.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan juga orang lain yang
menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab kepada keluarganya.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang
lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. karena
membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

6
d. Tanggung jawab terhadap bangsa/negara
Suatu kenyataan bahwa setiap manusia, setiap individu adalah
warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak,
bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-
ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat
semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus
bertanggung jawabkan kepada negara.
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan.
Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan
yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam
agama.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia telah dianugerahi potensi yang sempurnauntuk hidup di
dunia, yaitu akal, nafsu, dan qalbu. Manusia mempunyai hakikat,
martabat, serta tanggung jawabnya masing-masing.
Manusia itu tidak sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang
kita jalani pasti selalu ada masalah yang tidak bisa kita selesaikan, oleh
karena itu juga membutuhkan bantuan dari orang lain, karena manusia
adalah makhluk sosial sama seperti yang lain karena manusia tidak bisa
berdiri sendiri, dalam hal agama kita juga mempunyai . Maka dari itu kita
harus saling menghargai dan mengasihi karena kita sama-sama makhluk
yang diciptakan tidak ada bedanya. Maka dari itu jadilah manusia yang
berhakikat, bermartabat, dan bertanggung jawab yang baik.

B. Kritik dan Saran


Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda
supaya menjadi manusia yang berguna di dunia maupun di akhirat. Maka
harus tolong menolong dan janganlah bercerai berai, taatilah peraturan
dan jangan lupa kita sebagai umat islam harus selalu beribadah kepada
Allah SWT, menaati peraturan dan menjauhi segala laranganNya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab Manusia.


http://masyarakatdlmislam.blogspot.com/2015/06/hakikat-martabat-dan-tanggung-jawab.html?

Autari, Laila. 2012. Makalah PAI (Hakikat, Martabat, Tanggung Jawab Manusia)

http://lailaautari22.blogspot.com/2012/09/makalah-pai-hakikat-martabat-tanggung.html?m=1

Kurnisawan, Aris. 2019. Pengertian Tawakal.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-tawakal/

Hasan, Islmail. 2013. Makalah Hakikat Manusia Menurut Islam.

https://www.academia.edu/8454535/Makalah_Hakikat_Manusia_Menurut_Islam

Fakhri. 2018. Pengertian Manusia Menurrut Islam.

https://alfakhriensyklopedia.blogspot.com/2018/01/pengertian-manusia-menurut-islam.html?m=1

Anonim. 2019. Kamus Besar.

https://www.kamusbesar.com/muhibah

Anonim. 2016. Pengertian Khauf dan Tips Menumbuhkan Khauf Kepada Allah SWT

http://www.mutiarapublic.com/ragam-public/kumpulan-tips/pengertian-khauf-dan-tips-tips-
menumbuhkan-khauf-kepada-allah-swt/

Anda mungkin juga menyukai