Disusun
Oleh:
Dosen Pengampu:
Rawi Juanda, M.Pd
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada hakikatnya, manusia diciptakan untuk mengemban tugas-tugas
pengabdian kepada penciptanya. Paling tidak agar tugas-tugas dimaksud dapat
dilaksanakan dengan baik maka sang pencipta telah menganugrahkan manusia
seperangkat potensi yang dapat ditumbuhkembangkan. Potensi yang siap dipakai
tersebut dianugrahkan dalam bentuk kemampuan dasar, yang hanya mungkin
berkembang secara optimal melalui bimbingan dan arahan yang sejalan dengan
petunjuk sang pencipta.
Oleh karena itu, strategis jika pembahasan tentang hakikat manusia
ditempatkan pada seluruh pengkajian tentang pendidikan, dengan harapan menjadi
titik tolak bagi paparan selanjutnya. Untuk mencapai pengetahuan hakikat
manusia tersebut maka akan dikemukakan materi yang meliputi : Arti dan wujud
sifat hakikat manusia,Dimensi hakikat manusia serta potensi, keunikan, dan
dinamikanya, pengembangan dimensi hakikat manusia dan sosok manusia
seutuhnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Sifat Hakiki Manusia?
2. Apa saja Dimensi Hakikat Manusia?
3. Bagaimanakah Pengembangan dimensi manusia?
4. Bagaimanakah pengertian manusia indonesia seutuhnya?
1
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Mendeskripsikan Hakikat Manusia dan Pengembangannya.
2. Mengerti Tentang Dimensi Hakikat Manusia Dalam Kehidupan Bangsa
dan Negara
3. Mengetahui Masalah-Masalah Dalam Hakikat Manusia dan
Pengembangannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Kata Hati (Conscience Of man)
Kata hati sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, pelita
hati, dan sebagainya. Conscience ialah “pengertian yang ikut serta” atau
“pengertian yang mengikuti perbuatan”.
d. Moral
Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai
perbuatan, maka yang dimaksud moral (yang sering disebut juga etika)
adalah perbuatan itu sendiri. Moral yang singkron dengan kata hati yang
tajam yaitu yang benar-benar baik bagi manusia sebagai manusia
merupakan yang baik atau moral yang luhur.
e. Tanggung Jawab
Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang
menuntut jawab.
1) Wujud tanggung jawab:
2) Tanggung jawab kepada diri sendiri (menanggung tuntutan kata hati)
3) Bertanggung jawab kepada masyarakat (menanggung tuntutan norma
norma sosial)
4) Tanggung jawab kepada Tuhan (menanggung tuntutan norma-norma
agama)
f. Rasa Kebebasan
Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatun ).
Tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
g. Kewajiban dan hak
hak dan kewajiban merupakan suatu rangkaian yang tidak bisa
terlepas. Tidak ada hak tanpa kewajiban dan sebaliknya. Usaha menumbuh
kembangkan rasa wajib sehingga dihayati sebagai suatu keniscayaan dapat
ditempuh melalui pendidikan disiplin.
h. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan suatu integrasi pengalaman-pengalaman
yang menyenangkan dengan yang pahit. Kebahagiaan tidak terletak pada
keadaan secara factual ataupun pada rangkaian prosesnya, maupun pada
perasaan yang diakibatkannya tetapi terletak pada kesanggupan
4
menghayati dengan keheningan jiwa dan menundukkan hal tersebut dalam
ikatan tiga hal yaitu usaha, norna, dan takdir.
5
GBHN memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum di sekolah
mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi.
4. Dimensi Individu
Individu adalah unit terkecil pembentuk masyarakat dalam ilmu
sosial,individu berarti juga bagian terkeci dari kelompok masyarakat yang
tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.Setiap individu itu
memiliki sifat yang unik,tidak ada bandingannya,dengan adnanya
individualitas tersebut,maka setiap orang bebas untuk
berperasaan,mengapai cita – cita,kecendrrungan,semangat dan daya tahan
yang berbeda – beda.
6
diri saja. Kehadiran manusia lain dihadapannya, bukan saja penting untuk
mencapai tujuan hidupnya, tetapi juga merupakan sarana untuk pengenbangan
kepribadiannya.
3. Pengembangan manusia sebagai mahluk susila
Aspek yang ketiga dalam kehidupan manusia, sesudah aspek individual
dan social, adalah aspek kehidupan susila. Hanya manusialah yang dapat
menghayati norma-norma dalam kehidupannya sehingga manusia dapat
menetapkan tingkah laku yang baik dan bersifat susila dan tingkah laku mana
yang tidak baik dan bersifat tidak susila.
Penghayatan personifikasi atas norma, nilai, kaidah-kaidah social ini amat
penting dalam mewujudkan ketertiban dan stabilitas kehidupan masyarakat.
Sebenarnya aspek susila kehidupan manusia sangat berhubungan erat dengan
aspek kehidupan social. Karena penghayatan atas norma, nilai dan kaidah social
serta pelaksanaannya dalam tindakan dan tingkah laku yang nyata dilakukan oleh
individu dalam hubungannya dengan atau kehadirannya bersama orang lain.
Aspek susila ini tidak saja memerlukan pengetahuan atas norma, nila, dan kaidah-
kaidah yang terdapat dalam masyarakat, akan tetapi juga menuntut
dilaksanakannya secara konkret apa yang telah diketahuinya tersebut dalam
tingkah laku yang nyata dalam masyarakat.
4. Pengembangan manusia sebagai mahluk religius
Eksistensi menusia manusia yang keempat adalah keberadaanya dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.sebagai anggota masyarakat dan
bangsa yang memiliki filsafat Pancasila kita dituntut untuk menghayati dan
mengamalkan ajaran pancasila sebaik-baiknya. Sebagai anggota masyarakat yang
dituntut untuk menghayati dan mengamalkan ajaran Pancasila, maka kepada
masing-masing warga Negara dengan demikian juga dituntut untuk dapat
melaksanakan hubungan dengan Tuhan sebaik-baiknya menurut keyakinan yang
dianutnya masing-masing, serta untuk melaksanakan hubungan sebaik-baiknya
dengan sesama manusia.
7
D. Pembentukan Manusia Indonesia Seutuhnya
Di Indonesia dikenal pengertian manusia seutuhnya. Menurut Pedoman
dan Penghayatan Pancasila, setiap manusia memounyai keinginan untuk
mempertahankan hidup, dan menjaga kehidupan yang lebih baik. Ini merupakan
naluri yang paling kuat dalam diri manusia. Pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa dan Negara memberikan pedoman bahwa kebahagiaan hidup manusia itu
akan tercpai apabila kehidupan manusia itu diselaraskan dan keseimbangan, baik
hidup manusia sebagai pribadi, dalam hubungan manusia dengan masyarakat,
dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia dengan bangsa,
dan dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar
kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rokhaniah.
Pancasila menempatkan manusia dakam keseluruhan harkat dan
martabatnya mahluk Tuhan Yang Maha Esa. Manusialah yang menjadi titik tolak
dari usaha kita untuk memahami manusia itu sendiri, manusia dan masyarakatnya,
dan manusia dengan segenap lingkungan hidupnya. Adapun manusia yang kita
pahami bukanlah manusia yang luar biasa, melainkan manusia yang disamping
memiliki kekuatan juga manusia yang dilekati dengan kelemahan-kelemahan,
manusia yang disamping memiliki kemampuan-kemampuan juga mempunyai
keterbatasan-keterbatasan, manusia yang disamping mempunyai sifat-sifat yang
baik memounyai sifat-sifat yang kurang baik. Manusia yang hendak kita pahami
bukanlah manusia yang kita tempatkan di luar batas kemampuan dan kelayakan
manusia tadi.
Manusia sebagai mahluk Tuhan adalah mahluk pribadi, sekaligus mahluk
social. Sifat kodrati manusia sebagai individu dan sekaligus sebagai mahluk social
merupakan kesatuan bulat. Perlu dikembangkan secara seimbang, selaras dan
serasi.
Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya
dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia hanya mempunyai arti dan dapat
hidup secara layak diantara manusia lainnya. Tanpa ada manusia lainnya atau
tanpa hidup bermasyarakat , seseorang tidak dapat menyeenggararakan hidupnya
dengan baik. Dalam mempertahankan hidup dan usaha mengejar kehidupan yang
8
lebih baik, mustahil hal itu dikerjakan sendiri oleh seseoarang, tanpa bantuan dan
kerjasama dengan orang lain dalam masyarakat.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Kesimpulan Makalah ini yaitu .Manusia adalah hamba dan khalifah
Allah di bumi, maka manusia merupakan: makhluk ciptaan Tuhan, makhluk yang
terlahir dalam kondisi tidak berdaya (kertas bersih), membutuhkan bantuan dari
orang lain, makhluk yang memiliki kemampuan berpikir, makhluk yang memiliki
akal budi, makhluk yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu, makhluk yang
mempunyai kemampuan berbahasa, makhluk yang mampu membuat perangkat
peralatan, makhluk sosial yang mampu bekerja sama yang mempunyai hakikatnya
masing – masing baik dari individu maupun sosial.
10
DAFTAR PUSTAKA
11