KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
1. ASTUTI TANGAHU
2. CINDY FATIKASARI
3. ELFINA PEMBENGO
4. WAHYUNI MOHUNE
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Mengetahui
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
C. Manfaat.................................................................................................2
BAB II TUJUAN.............................................................................................3
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu adalah setiap manusia berbeda-
beda, karena dipengaruhi oleh potensi. Manusia sebagai makhluk
masyarakat memerlukan manusia lain. Implikasinya, pendidikan islam
harus dibangun konsep pendidikan qalbiah dan aqliah, pendidikan Islam
harus melakukan pengembangan potensi, menjadi sarana proses
transformasi ilmu dan budaya. Manusia dikatakan makhluk individu terdiri
dari unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis (Nawangsih &
Achmad, 2022).
Lahir dengan sejumlah potensi yang dimilikinya, yang menjadikan
dia makhluk unik dan berbeda dengan makhluk lainnya. Sebagai makhluk
individu berkonsep setiap manusia berbeda- beda, wajah boleh sama,
rambut boleh sama hitam tapi fikiran tetap berbeda. Ini berdasarkan dari
potensi atau bakat yang ditanamkan sejak lahir. Misalnya si A yang mahir
dalam pendidikan agama belum tentu mahir dalam matematika, atau si B
mahir dalam pendidikan matematika belum tentu juga dia mahir agama
(Murdiyamoko, 2014).
Perbedaan ini bukan untuk saling menyalahkan antar satu sama
lain, melainkan untuk saling melengkapi antara sesama manusia. Hakikat
manusia selain sebagai makhluk individu, dia sekaligus adalah makhluk
sosial juga. Individu berasal dari kata“in” dan divided” yang dapat
diartikan suatu kesatuan, tidak dapat dibagi-bagi atau tidak dapat
dipisahkan. Hal ini berarti manusia yang adalah makhluk individu
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara aspek jasmani dan
rohaninya (Raharjo et al., 2021)
Manusia sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk
sosial. Interaksi yang dibangun tiap-tiap individu atas dasar saling
ketergantungan tidak dapat dipungkiri dalam kenyataannya. Manusia
1
membutuhkan manusia lain untuk memperoleh kehidupan yang kolektif.
Secara fisik, manusia sama dengan makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur
pendukung yang dimiliki keduanya mampu membantu untuk hidup.
Penciptaan akal yang dimilikinya berfungsi untuk mengkategorisasikan
sesuatu konsep atau benda sehingga memiliki kemampuan berpikir. Jadi
fungsi akal dapat diartikan untuk berfikir (Ratulangi et al., 2023).
B. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian manusia sebagai makhluk individu?
2. Menjelaskan mengenai perkembangan individu?
3. Menjelaskan tentang dilema antara kepentingan individu dan
masyarakat?
4. Menjelaskan tentang hakekat manusia sebagai makhluk individual?
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui tentang pengertian manusia sebagai makhluk
individu
2. Dapat mengetahui mengenai perkembangan individu
3. Dapat mengetahui tentang dilema antara kepentingan individu dan
Masyarakat
4. Dapat mengetahui tentang hakekat manusia sebagai makhluk individual
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jika perilaku individu itu baik dan benar maka akan dinikmati
akibatnya, tetapi jika sebaliknya, akan diderita akibatnya. Contoh perilaku
Manusia Sebagai Mahluk Individu:
1. Berusaha untuk memenuhi hak-hak dasar sebagai manusia.
2. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan
hidup.
3. Menjaga dan Mempertahankan harkat dan martabatnya Sebagai
makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu
organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri
yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran
terhadap segala sesuatu (Theosofi & Islam, n.d.).
B. Perkembangan Individu
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna di antara makhluk
ciptaan Tuhan, terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Dalam rangka
perkembangan individu, diperlukan suatu keterpaduan antara pertumbuhan
jasmani dan rohani. Individu tidak mampu berdiri sendiri, melainkan
hidup dalam hubungan antar sesama individu (Darmadi, 2019).
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu:
a. Pandangan nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan
atas dasar faktor individu sendiri.
b. Pandangan empiris menyatakan pertumbuhan didasarkan atas
faktor lingkungan.
c. Pandangan konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas
dasar individu dan lingkungan (Fadhilah et al., 2021).
4
genotype adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan
faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir (Religi, 2019).
5
Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia.
Dengan demikian, dalam hidup dan kehidupannya manusia selalu
mengadakan kontak dengan manusia lain. Kesadaran diri tersebut meliputi
kesadaran diri di antara realita, self-respect, selfnarcisme, egoisme,
martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain,
khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi
self-realisation. Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai
perseorangan atau sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang
diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa (Gusti Siti et. al,
2023)
Manusia sebagai individu atau sebagai pribadi merupakan
kenyataan yang paling riil dalam kesadaran manusia. Sebagai individu,
manusia adalah satu kesatuan yang tak dapat dibagi, memiliki perbedaan
dengan manusia yang lainnya sehingga bersifat unik dan merupakan
subjek yang otonom. Sebagai individu, manusia adalah kesatuan yang tak
dapat dibagi antara aspek badani dan rohaninya (Gusti Siti et. al, 2023).
E. Soal Objektif!
1. Unsur- unsur yang dimiliki manusia sebagai makhluk individu,
kecuali…
A. Jasmani dan Rohani
B. Genotipe dan fenotipe
C. Jiwa dan raga
D. Jiwa dan psikis
E. Fisik dan psikis
2. Faktor yang dibawa individu sejak lahir dan merupakan faktor
keturunan disebut...
A. Fenotip
B. Genotip
C. Genetik
D. Idiopatik
E. Genotip dan fenotip
6
3. Individu berasal dari kata "Individuum" yang mempunyai arti...
A. Terpecah
B. Tak terbagi
C. Bersama-sama
D. Berkelompok
4. Sebagai makhluk individu, manusia memiliki ciri khas…
A. Selalu ingin berkumpul
B. Ada rasa membutuhkan dengan manusia yang lain
C. Manusia yang satu merupakan teman manusia yang lain
D. Setiap manusia memiliki ciri khas yang berbeda-beda
E. Setiap manusia mempunyai berbagai pendidikan dan karakter
5. Konsep individualitas menurut Thomas menunjukkan bahwa...
A. Manusia dan masyarakat tidak terpisah
B. Unsur-unsur manusia terpisah-pisah
C. Manusia memiliki keutuhan dalam dirinya sendiri
D. Manusia terarah pada sesamanya
E. Karakter termasuk kunci kesuksesan
6. Salah satu contoh manusia sebagai makhluk individual adalah...
A. Andi tidak suka berteman dengan Ucok
B. Andi memilih untuk bermain dengan bebas
C. Andi tidak mau ikut kerja bakti
D. Andi mementingkan kepentingannya sendiri
E. Andi selalu memilih untuk bermain sendiri dibandingkan teman-
teman lain
7. Manusia adalah makhluk individu. Apa yang dimaksud dari "manusia
sebagai makhluk individu"? Sebagai makhluk individu berarti manusia
sebagai makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-
pisahkan antara apakah?
A. Jiwa dan raganya
B. Individu dan sosialnya
C. Mental dan spiritual
7
D. Cita-cita dan harapan
E. Mental dan jiwa
8. Tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas menurut
corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-
kelemahannya. Yang bukan termasuk ciri-ciri manusia sebagai makhluk
individu adalah......
A. Warna rambut
B. Warna kulit
C. Berkerja sama dengan masyarakat
D. Kepandaian atau keahlian
E. Warna kulit dan keahlian
9. Unsur-unsur yang dimiliki manusia sebagai makhluk individu,
kecuali....
A. Jasmani dan rohani
B. Fisik dan psikis
C. Genotipe dan fenotipe
D. Jiwa dan raga
E. Jasmani dan rohani
10. Faktor yang dibawa individu sejak lahir dan merupakan faktor
keturunan disebut...
A. Fenotip
B. Genotip
C. Genetik
D. Idiopatik
E. Genotip dan genetik
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal,
jasmani dan rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunya tiga fungsi,
yaitu sebagai makhluk tuham, sebagai makhluk individu dan sebagai
makhluk sosial budaya. Peradaban merupakan bagian dan unsur
kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan santun, pergaulan, organisasi kenegaraan,
kebudayaan yang mempunya sistem teknologi dan m asyarakat kota yang
maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai
masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti.
B. SARAN
Kita sebagai manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus
dipenuhi dan dilakukan dengan baik. Dalam Interaksi sosial pasti akan
selalu muncul yang namanya streotip, prasangka dan diskriminasi. Oleh
karena itu kita sebagai manusia harus bisa meminimalisirkan hal tersebut
agar tidak terjadi konflik diantara manusia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, S. A. (2019). Arsitektur Akhlak dan Budi Pekerti dalam Interaksi Lintas
Budaya.
Fadhilah, I. A., Maunah, B., Islam, U., Sayyid, N., & Rahmatullah, A. (2021).
Manusia Sebagai Makhluk yang Perlu dan Dapat Dididik 1,2. 15(2), 254–
268. https://doi.org/10.30957/cendekia.v15i2.718.Manusia
Gusti Siti Salsabela Azzahro, Kharisma Rizky Amelia, Lusy Amanda Aurulia, S.
A., & Muhtar, Rizka Amaliya, R. A. (2023). Jurnal Religion: Jurnal Agama,
Sosial, dan Budaya https://maryamsejahtera.com/index.php/Religion/index
P-ISSN : 2962-6560 , E-ISSN : 2963-7139. 127–145.
Jebaru, F. E., Luh, N., & Tejawati, P. (2019). Dodo Sebagai Bentuk Kearifan
Lokal Untuk Memelihara Solidaritas Sosial Masyarakat Desa Meler
Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai. 07(2).
Kota, R., Publik, R. T., Pribadi, R., Space, U., Space, P. O., & Space, P. (2018).
Aspek Perilaku Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial. 5.
10
13 . إِ َ م أ ال ق ف ة ك ئ ل م ٱل ع م ه ض ر ع و.َ
Raharjo, R. P., S, A. K. A., Bahasa, P., Pendidikan, F. I., Hasyim, U., Bahasa, P.,
Pendidikan, F. I., & Hasyim, U. (2021). NILAI MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK HIDUP DALAM MITE DEWI KILISUCI SEBAGAI MEDIA
PENDIDIKAN MORAL MASYARAKAT. 1–6.
Ratulangi, A., Winanda, P., Sirait, M. T., & Nasution, J. M. (2023). Hakikat
Manusia Sebagai Individu Dan Keluarga Serta Masyarakat. 1(1), 15–19.
11