Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Disusun Oleh Kelompok V :


ANGGUN

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN PALU
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas yang berjudul “MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN
SOSIAL” ini tetap pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah yaitu “ALAMIAH SOSIAL BUDAYA”. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penyusun.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Gusnarib A. Wahab, M.Pd.


selaku dosen ALAMIAH SOSIAL BUDAYA yang telah memberikan tugas ini
sehingga menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik sehingga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Palu, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia..........................................................................................2
B. Manusia Sebagai Makhluk Individu.................................................................3
C. Manusia Sebagai Makhluk Sosial....................................................................3
D. Kasus dan Penyelesaiannya..............................................................................4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk yang hidup di muka bumi ini, manusia berperan
sebagia makhluk individu dan makhluk sosial dengan arti manusia
tergantung dan juga berinteraksi dengan sesama, maka dari itu manusia
senaniasa tidak terlepaskan dengan interaksi antara individu manusia,
interaksi antar kelompok dan interaksi dengan lainnya Perkembangan
manusia secara perorangan pun melalui tahapan – tahapan yang
memerlukan waktu yang sangat lama untuk bisa menjadi dewasa, untuk
perkembangan potensi pada diri semakin berkembang di perlukan proses
berupa pendidikan yang bermutu untuk bisa berkembang dengan baik
Secara umum sebenarnya manusia merupakan makhluk individu dan
makhluk sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai
hidup di kehidupan bermasyarakat, artinya setiap manusia memiliki hak,
kewajiban dan kesempatan yang sama untuk menguasai sesuatu
B. RUMUSAN MASALAH
 Apa itu manusia?
 Bagaimana peran manusia sebagai makhluk individu
 Bagaimana peran manusia sebagai makhluk sossial?
 Kasus Individual
 Kasus Sosial
C. TUJUAN
 Untuk memahami makna manusia
 Untuk memahami hakekat manusia sebagai makhluk individu
 Untuk memahami hakekat manusia sebagai makhluk sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia sebagai salah satu makhluk Allah memeiliki keistimewaan
sendiri.manusia merupakan makhluk yang istimewa karena di pandang
sebagai sebaik-baiknya ciptaan Tuhan. Sebagaimana yang telah ada di
dalam al-Quran, surat at-Tin, ayat 4-6, “ sesungguhnya aku (Allah) telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Aku
kembalikan ke temat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-
orang yang beriman dan beramal shaleh, maka bagi mereka pahala yang
tiada putus-putusnya”. Sebagai makhluk ciptaan tuhan maka manusia
memiliki sifat yang patuh terhadap peraturan tuhannya dan juga taat
beribadah kepada tuhannya, manusia juga memiliki hubungan atau interaksi
dengan alam dan linkungan berupa hubungan timbal balik antara yang satu
dengan yang lainnya, saling membutuhkan karena memiliki keterkaitan
social baik itu dalam segi positif maupun negatif. Sebagai makhluk ciptaan
tuhan yang berakal manusia di tuntut untuk bisa bersaing dengan lainya agar
tidak tertinggal oleh perkembangan zaman, manusia harus melewati massa
pembelajaran atau pengembangan otak mulai dari yang paling rendah
hingga yang paling tinggi untuk bisa bersaing. .Sebagai makhluk ciptaan
tuhan manusia juga memiliki keyakinan yang beragam yang terpecah-pecah
antara keyakinan yang satu dengan keyakinan yang lain, dengan adanya
perbedaan itu menjadiakan bukti bahwa manusia memiliki akal untuk
berfikir kritis atas apa keyakinan masing-masing, untuk bisa berfikir secara
kritis dan baik manusia harus menjalani pendidikan seperti yang di jelaskan
pada paragraf sebelumnya, dengan berfikir itu juga manusia bisa
berkembang dengan baik dan mempunyai dasar agar tidak terpengaruh oleh
hal-hal yang negatif. Manusia juga dapat di golongkan menjadi bermacam-
macam, yang paling umum mansia di golongkan berdasarkan gandernya
yaitu laki-laki dan perempuan, selain itu juga dapat di golongkan
berdasarkan ras, suku, umur, dan masih banyak lagi macam penggolongan
manusia.
B. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah swt. yang pada hakikatnya
mereka sebagai makhluk individu. Adapun yang dimaksud individu
menurut(Effendi, 2010: 37) adalah berasal dari kata in dan divided. Dalam bahasa
Inggris in mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi. Jadi
individu artinya tidak terbagi atau satu kesatuan. Dalam hal ini, artinya bahwa
manusia sebagai makhluk individu merupakan kesatuan aspek jasmani dan rohani
atau fisik dan psikologis, apabila kedua aspek tersebut sudah tidak menyatu lagi
maka seseorang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai individu.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki keunikan atau ciri khas masing-
masing, tidak ada manusia yang persis sama meskipun terlahir kembar. Secara fisik
mungkin manusia akan memiliki banyak persamaan namun secara psikologis akan
banyak menunjukan perbedaan.
Ciri khas dan perbedaan tersebut sering disebut dengan kepribadian.
Kepribadian seseorang akan sangan dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungannya.Adapun dalam hal ini sebagai pendidik baik orang tua maupun guru
kita harus memahami bahwa anak memiliki potensi untuk berkembang yang ingin
menjadi pribadinya sendiri. Anak dalam perkembangannya akan memperoleh
pengeruh dari luar, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, tetapi anak
akan mengambil jarak terhadap pengaruh-pengaruh tersebut. Dia akan memilihnya
sendiri.
C. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia selain sebagai makhluk individu, mereka juga
merupakan makhluk sosial. Adapun yang dimaksud Istilah sosial menurut adalah
”Sosial” berasal dari akar kata bahasa Latin Socius, yang artinya berkawan atau
masyarakat. Sosial memiliki arti umum yaitu kemasyarakatan dan dalam arti sempit
mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat. Adapun dalam hal ini yang
dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang hidup
bermasyarakat, dan pada dasarnya setiap hidup individu tidak dapat lepas dari
manusia lain. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial,
manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Menurut kodratnya manusia selain sebagai makhluk individu, mereka juga
merupakan makhluk sosial. Adapun yang dimaksud Istilah sosial menurut adalah
”Sosial” berasal dari akar kata bahasa Latin Socius, yang artinya berkawan atau
masyarakat. Sosial memiliki arti umum yaitu kemasyarakatan dan dalam arti sempit
mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat. Adapun dalam hal ini yang
dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang hidup
bermasyarakat, dan pada dasarnya setiap hidup individu tidak dapat lepas dari
manusia lain. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial,
manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa anusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
karena beberapaalasan:
 Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
 Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
 Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
 Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

D. Kasus Dan Penyelesainya


KASUS SOSIAL
Masalah sosial mengenai “Tawuran Antara Pelajar Indonesia”. mengapa
tawuran dikatakan sebagai suatu masalah sosial? Hal tersebut di karenakan dalam
perselisihan antar pelajar yang satu dengan yang lainnya menimbulkan
kekhawatiran bagi kalangan masyarakat di sekitarnya.
Biasanya penyebab terjadinya masalah ini dikarenakan tekanan dari lingkungan,
misalnya:
 Kesetiakawanan antar teman. Contoh-nya “siswa A dari sekolah X memiliki
masalah dengan siswa B dari sekolah Z, dikarenakan teman-teman siswa A
tidak senang dengan masalah yang di hadapi si A maka mereka melakukan
serangan terhadap siswa B”. Kejadian inilah yang mereka anggap sebuah
pembuktian akan nilai kesetiakawanan.
 Faktor tingkat emosi masa remaja yang labil dan selalu meledak-ledak.
 Adanya GENG di lingkungan tempat kehidupan remaja. “GENG sangatlah
meresahkan semua kalangan, yang namanya geng pasti selalu memiliki
tingkat gengsi yang sangat tinggi”.
 Serta faktor keluarga, “biasanya rumah tangga yang di penuhi kekerasan
akan berdampak buruk untuk anak. Ketika beranjak remaja, anak-anak
merasa kekerasan merupakan bagian dari dirinya ketika kecil dulu, sehingga
wajarlah mereka akan melakukan tindakan kekerasan pula ketika beranjak
remaja”.
Dalam penyelesaian masalah ini, pendidikan dan keluarga sangat berperan penting
sebagai landasan dasar pembentukan karakter sejak dini. Peran orang tua tidak
hanya sebatas ini, mereka juga harus senantiasa menjaga komunikasi dan
keharmonisan keluarga.
 Menjaga komunikasi, “di masa kini kebanyakan orang tua terlalu sibuk
dengan bekerja sehingga mereka tidak dapat membatasi anak-anaknya
dalam bermasyarakat.
 Menjaga keharmonisan keluarga, “emosi remaja sangatlah labil, sehingga
orang tua harus pintar dalam mendidik anak.
 Hilangkan budaya OSPEK di Sekolah, Terutama ospek yang berunsur
kekerasan.
 Ketatkan peraturan Sekolah bagi siswa yang sering tawuran, misalkan
keluarkan dari sekolah dan tidak di terima di sekolah manapun.

KASUS INDIVIDUAL
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang terikat
dengan adanya hubungan perkawinan atau darah. Keluarga yang terdiri dari Ayah,
ibu dan anak biasanya di sebut dengan keluarga inti. Contoh Kasus Keluarga :
 Broken Home / Pembuat masalah di rumah
Broken home atau pembuat masalah di rumah biasanya ini terjadi pada anak, faktor
ini di karenakan kurangya perhatian dari keluarga dari anak tersebut.
Dalam penyelesainya masalah ini, perhatian dari keluar berperan penting sebagai
landasan dasar pembentukan karakter si anak sejak dini.
 Menjaga komunikasi antara orang tua dan si anak, dengan cara
berkomunikasi, dengan cara ini biasanya kita tau keinginan anak itu apa.
 Jaga keharmonisan keluarga, orang tua sangatlah penting, jangan lah
bertengkar di depan karena si anak akan merasa terganggu jiwa nya jika si
anak melihat salah satu anak dari kelurganya ada yang bertengkar.
 Jangan sibuk dengan kepentingan sendiri, luangkanlah waktu untuk
bermain bersama anak dengan hal ini anak menjadi tahu karakter orang
tuanya sendiri.
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang memiliki akal
fikiran yang dapat di kembangakan melalui proses pembelajaran yang
bertahap yang akan membekali diri manusia itu sendiri untuk menatap
masa depan. Dalam kehidupan yang di jalani manusia berperan ganda
yaitu sebagai makhluk individu dan makhlluk sosial, sebagai makhluk
individu, manusia berperan dan bertanggung jawab atas kebutuhan
dirinya sendiri, kepribadian manusia sebagai makhluk individu dapat di
lihat dari sisi linkungan dan juga pergaulannya jika semua itu baik maka
baik. Manusia sebagai makhluk sosial, karena sebagai individu manusia
tidak akan bisa hidup sendiri maka dari itu manusia harus bersosialisasi
atau berinteraksi dengan lainnya akan tetapi juga harus menimbang
nimbang dan belajar agar tidak terjerumus kedalam interaksi sosial yang
tidak baik. Dampak dari perubahan sosial pada diri manusia sangat besar
sekali, bisa menjadi dampak positif dan juga dampak negatif. Agar bisa
melewati tahap-tahap sulit itu harus memiliki bekal yang baik.
B. Saran
Kita sebagai manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus
dipenuhi dan dilakukan dengan baik. Dalam Interaksi sosial pasti akan
selalu muncul yang namanya streotip, prasangka dan diskriminasi. Oleh
karena itu kita sebagai manusia harus bisa meminimalisirkan hal
tersebut agar tidak terjadi konflik diantara manusia
DAFTAR PUSTAKA :
 Ariska, I. (2013). Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial.
[Online]. Tersedia: (http://iraars-meandmyself.blogspot.com
/2012/03/manusia-sebagai-mahluk-individu-dan.html). [6 Februari 2013]
 Sujarwa. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tumangor, Rusmin. dkk. 2010. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta:
prenada. Sztompka, piotr. 2008. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta:
prenada
 Effendi, R. dan Setiadi, E.M. (2010). Pendidikan Lingkungan, Sosial,
Budaya dan Teknologi. Bandung: UPI Press.

Anda mungkin juga menyukai