Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGERTIAN INDIVIDU

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemahaman Individu


Dosen Pengampu :
Mohamad Thohir, S.Pd.I., M.Pd.I

Kelas : B4
Disusun oleh :

HENING RIDHO SWASONO (04040323097)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmatnya yang melimpah
curah, sehingga penulis mampu menyelesaikan paper ini secara maksimal. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat, serta
para pengikutnya dan semoga kita termasuk kedalamnya, serta dapat menjadikan penulis
lebih semangat untuk selalu berkarya. Dengan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengertian Individu”.
Didalam penyusunan ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan, baik dalam susunan kata atau pembahasan materi sehingga memerlukan
masukan-masukan atau kritik yang bersifat membangun menjadi pembendaharaan ilmu bagi
penulis.
Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan, nasihat, dan juga bimbingan karena tidak akan terwujud tanpa
adanya bimbingan dan bantuan. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen Mohamad Thohir, S.Pd.I., M.Pd.I selaku dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan hinggga makalah ini bisa terselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan memperluas
serta menambah wawasan. Khususnya kami selaku penulis.

Surabaya, 7 Februari 2024

Penulis

`i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2
BAB II : PENGERTIAN INDIVIDU......................................................................................3
A. Pengertian Individu.........................................................................................................3
B. Karakteristik Individu......................................................................................................4
C. Faktor penyebab perbedaan karakteristik individu..........................................................4
D. Ciri-Ciri Individu Normal dan Tidak Normal.................................................................7
BAB II : PENUTUP.................................................................................................................9
Kesimpulan.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

`ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu
berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah
merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke
dalam satuan yang lebih kecil.1

Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling
bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki
karakteristik yang sama dengan kelompok di mana dirinya bergabung. Individu berasal dari
kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang
dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan
berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat abdilah khusu Individu
menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.2

Individu merujuk kepada sebuah entitas tunggal, baik manusia maupun makhluk
hidup lainnya, yang memiliki keunikan dan identitas tersendiri. Secara umum, individu dapat
diidentifikasi berdasarkan karakteristik fisik, emosional, dan psikologisnya yang
membedakannya dari individu lainnya. Dalam konteks sosial, individu juga dapat dipahami
sebagai entitas yang memiliki hubungan dengan individu lainnya dalam sebuah masyarakat.

Dalam psikologi, individu sering dipelajari dari berbagai aspek termasuk kepribadian,
perilaku, dan perkembangannya sepanjang masa hidup. Konsep individu juga memegang
peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu lainnya seperti sosiologi, antropologi, dan
biologi. Sesuai konteks yang digunakan, pengertian individu dapat bervariasi namun intinya
selalu merujuk pada entitas tunggal yang memiliki keunikan dan identitasnya sendiri.

1
Pendidikan dan Masyarakat, Diakses 9 Juni 2010
2
Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Hal 19

`1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang dibahas dalam makalah ini
yaitu :
1. Apa pengertian individu?
2. Apa karakteristik individu?
3. Apa faktor penyebab perbedaan karakteristik individu?
4. Apa ciri-ciri individu normal dan tidak normal?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian individu.
2. Untuk mengetahui karakteristik individu.
3. Untuk mengetahi faktor penyebab perbedaan karakteristik individu.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri individu normal dan tidak normal.

`2
BAB II

PENGERTIAN INDIVIDU

A. Pengertian Individu
Individu merupakan bagian terkecil dari suatu kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan ke bagian kecil. Istilah “individu” ini berasal dari bahasa yunani, yakni
“individuum” yang artinya tidak terbagi. Dalam ilmu sosiologi, individu juga diartikan
sebagai sebuah organisasi atau perorangan yang bebas dan tidak terikat dengan organisasi
yang lain, baik itu tindakan, pikiran, atau tingkah laku. Setiap individu dalam masyarakat
berperan dengan statusnya yang berbeda-beda. Dalam lingkungan masyarakat individu
mempunyai peran sebagai makhluk sosial. Tidak hanya berperan di lingkungan
masyarakat saja, individu juga mempunyai peran di dunia politik. Peran individu dalam
dunia politik, misalnya sebagai seorang yang menyumbangkan pendapat, salah satu
seorang yang berperan dalam kegiatan politik, dan ikut serta dalam membantu
menyelesaikan masalah dalam organisasi maupun dunia politik.
1. Ciri-ciri individu :
a. Memiliki identitas dan karakteristik yang unik
b. Memiliki keinginan, pikiran, dan perilaku yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal
c. Mampu berinteraksi dengan lingkungannya
d. Memiliki potensi untuk berkembang dan berubah seiring waktu.
2. Pentingnya memahami individu
a. Memahami individu membantu dalam memahami perbedaan-perbedaan antar orang
b. Memahami individu membantu dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia
c. Memahami individu membantu dalam menciptakan hubungan interpersonal yang
lebih baik
Dalam berbagai bidang seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi, konsep individu
menjadi sangat penting karena membantu dalam memahami perilaku manusia dan interaksi
sosial.

`3
B. Karakteristik Individu
Karakteristik individu adalah perbedaan individu dengan individu lainnya. Sumber
daya yang terpenting dalam organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang
memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi agar suatu
organisasi dapat tetap eksistensinya.3 Karakteristik individu adalah ciri khas atau sifat khusus
yang dimiliki karyawan yang dapat menjadikan dirinya memiliki kemampuan yang berbeda
dengan karyawan yang lainnya untuk mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya.4

Menurut Ardana dkk, bahwa karakteristik individu adalah minat, sikap terhadap diri
sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan, kebutuhan individual, kemampuan atau kompetensi,
pengetahuan tentang pekerjaan dan emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai. 5
Menurut Gibson, James L yang dialih bahasakan oleh Nunuk Ardiani bahwa yang dimaksud
dengan karakteristik individu adalah kemampuan dan kecakapan, latar belakang dan
demografi.6 Tetapi ada pendapat lain yaitu Karakteristik Individu adalah orang yang
memandang berbagai hal secara berbeda akan berperilaku yang berbeda, orang yang memiliki
sikap yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda terhadap perintah, dan berbeda
berinteraksi dengan atasan, rekan kerja maupun bawahannya. Setiap manusia mempunyai
karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya.

C. Faktor penyebab perbedaan karakteristik individu


Menurut Miftah Thoha berkaitan dengan karakteristik individu, bahwa individu
membawa kedalam tatanan organisasi, kemampuan, kepercayaan pribadi, penghargaan
kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Ini semua adalah karakteristik yang dimiliki
individu dan karakteristik ini akan memasuki suatu lingkungan baru, yakni organisasi. 7
Sementara itu Bahwa dan Grant mengemukakan beberapa ciri-ciri pribadi meliputi: jenis
kelamin, status perkawinan, usia, pendidikan, pendapatan keluarga, dan masa jabatan.

3
Herianus Peoni, Pengaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan, Jurnal dari Universitas SAM RATULANGI, 2014, hal. 3.
4
Destia Aktarina, Pengaruh Karakteristik Individu, Pekerjaan dan Lingkungan Kerja
terhadap Motivasi dan Dampaknya terhadap Kinerja Anggota POLRI di POLRESTA Palembang,
hal. 43.
5
Andy Setiawan dan Tri Bodroastuti, Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor-Faktor
Pekerjaan terhadap Motivasi (Studi pada Karyawan CV. Bintang Timur Semarang), Jurnal STIE
Widya Manggala, hal. 8.
6
Nur Hayati dan Imelda Cristina Sinaga, Pengaruh Karakteristik Individu (Individual
Characteristics Team) Terhadap Kinerja Tim (Performance Team), 1 April 2014.
7
Herianus Poeni, Ibid., hal. 5.

`4
Sedangkan menurut Nimran bahwa karakteristik individu adalah ciri-ciri biografis,
kepribadian, persepsi dan sikap. Karakteristik individu adalah ciri khas yang menunjukkan
perbedaan seseorang tentang motivasi, inisiatif, kemampuan untuk tetap tegar menghadapi
tugas sampai tuntas atau memecahkan masalah atau bagaimana menyesuaikan perubahan
yang terkait erat dengan lingkungan yang mempengaruhi kinerja individu.8

Menurut Winardi karakteristik individual mencakup sifat-sifat berupa kemampuan


dan ketrampilan; latar belakang keluarga, sosial, dan pengalaman; umur, bangsa, jenis
kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografi tertentu; serta karakteristik
psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Menurut
Winardi cakupan sifat-sifat tersebut membentuk suatu nuansa budaya tertentu yang menandai
ciri dasar bagi suatu organisasi tertentu pula.

Robbins menyatakan bahwa: faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia,


data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dalam berkas
personalia seorang pegawai mengemukakan karakteristik individu meliputi usi, jenis kelamin,
status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi. Faktor
karakteristik, organisasi merupakan wadah bagi individu untuk mencapai tujuan, baik tujuan
pribadi maupun tujuan organisasi. Individu dengan karakter sendiri dan organisasi juga
memiliki karakter tertentu yang saling menyesuaikan berkaitan dengan karakteristik individu,
bahwa individu membawa kedalam tatanan organisasi, kemampuan kepercayaan pribadi dan
penghargaan kebutuhan dan pengalaman masa lainnya.

setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. perbedaan secara umum


disebabkan oleh dua faktor yakni bawaan dan faktor lingkungan. faktor bawaan merupakan
faktor biologis yang diturunkan melalui pewaris genetik oleh orang tua

Menurut Mathis ada empat karakteristik individu yang mempengaruhi bagaimana


orang-orang dapat berprestasi:

a. Minat, orang cenderung mengejar karir yang mereka yakini cocok dengan minat mereka.

b. Jati diri, karir merupakan perpanjangan dari jati diri seseorang juga hal yang membentuk
jati diri.

8
Abdur Rahman, Pengaruh Karakteristik Individu, Motivasi dan Budaya Kerja terhadap
Kinerja Pegawai pada Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten
Donggala, Vol. 1 No. 2, April 2013, hal. 76.

`5
c. Kepribadian, faktor ini mencakup orientasi pribadi karyawan (sebagai contoh karyawan
bersifat reliatis, menyenangkan dan artistik) dan kebutuhan individual, latihan, kekuasaan dan
kebutuhan prestis.

d. Latar belakang social, status sosial ekonomi dan tujuan pendidikan pekerjaan orang tua
karyawan merupakan faktor yang berfungsi dalam kategori. Hubungan antara kepuasan kerja
dan usia masih dalam perdebatan. Namun demikian pekerja profesional akan mengalami
peningkatan kepuasan sejalan dengan bertambahnya usia mereka, setidaknya sampai pada
usia 60 tahun.9

Setiap orang mempunyai pandangan, tujuan kebutuhan dan kemampuan yang berbeda
satu sama lain. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja yang akan menyebabkan
kepuasan satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja di tempat yang sama
karakteristik individu dalam penelitian ini meliputi:

a. Kemampuan (Ability)

Kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas


dalam suatu pekerjaan dengan kata lain bahwa kemampuan merupakan fungsi dan
pengetahuan serta ketrampilan (skill).

b. Nilai

Menurut Robbin, nilai seseorang berdasarkan pada pekerjaan uang memuaskan dapat
di nikmati, hubungan dengan orang-orang, pengembangan intelektual dan waktu untuk
keluarga.

c. Sikap (Attitude)

Sikap adalah pernyataan evaluative baik yang menguntungkan atau tidak


menguntungkan mengenai objek, orang atau peristiwa. Dalam penelitian ini sikap akan
difokuskan bagaimana seseorang merasakan atas pekerjaan, kelompok kerja, penyedia, dan
organisasi.

d. Minat (Interest)

Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan objek situasi atau ide-ide
tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang
disenangi

`6
9
Abdi Akbar, Ibid, hal. 186.

`7
itu. Pola-pola minat seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan kesesuaian
orang dengan pekerjaaannya minat orang terhadap jenis bekerjaan berbeda-beda.10

D. Ciri-Ciri Individu Normal dan Tidak Normal


Normal adalah keadaan sehat (tidak patologis) dalam hal fungsi secara keseluruhan.
Sedangkan Abnormal adalah menyimpang dari yang normal (tidak biasa terjadi). (Maramis,
1999). Perilaku Normal adalah perilaku yang adekuat (serasi dan tepat) yang dapat diterima
oleh masyarakat pada umumnya. Sedangkan Perilaku Pribadi Abnormal adalah sikap hidup
yang sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat seseorang berada sehingga tercapai
suatu hubungan interpersonal dan intersosial yang memuaskan. (Kartini Kartono, 1989)
Perilaku Abnormal adalah suatu perilaku yang berbeda, tidak mengikuti peraturan yang
berlaku, tidak pantas, mengganggu dan tidak dapat dipahami melalui kriteria yang biasa.

Ciri-ciri individu normal umumnya meliputi:


1. Keseimbangan emosional: Mampu mengelola emosi secara sehat dan stabil.
2. Interaksi sosial yang sehat: Mampu membentuk dan mempertahankan hubungan sosial
yang positif.
3. Kemandirian: Mampu menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari tanpa kesulitan berarti.
4. Kesadaran diri: Memiliki pemahaman yang realistis tentang diri sendiri dan lingkungan
sekitar.
Sementara itu, ciri-ciri individu tidak normal bisa mencakup:
1. Perubahan drastis dalam perilaku atau emosi: Misalnya, sering merasa cemas, depresi, atau
marah tanpa alasan yang jelas.
2. Gangguan interaksi sosial: Kesulitan dalam membentuk atau mempertahankan hubungan
dengan orang lain.
3. Kesulitan berfungsi secara normal: Misalnya, kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
sehari-hari atau menjaga keseimbangan kehidupan.
4. Ketidakmampuan untuk beradaptasi: Sulit menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan atau situasi.
Penting untuk diingat bahwa penilaian tentang apa yang dianggap normal atau tidak
normal dapat bervariasi berdasarkan budaya, nilai-nilai, dan konteks sosial. Jika ada
kekhawatiran tentang kesehatan mental seseorang. Sebagai pribadi yang utuh, individu

10
Arief Subyantoro, Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerja, Karakteristik Organisasi
dan Kepuasaan Kerja Pengurus yang di Mediasi oleh Motivasi Kerja (Studi pada Pengurus KUD
di Kabupaten Sleman), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, 18 Juni 2016, hal.13

`8
memiliki kesadaran diri yang baik, memiliki tujuan hidup yang jelas, mampu mengelola
emosi dengan baik, memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain, dan memiliki
keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan seperti fisik, emosional, sosial, dan spiritual.

`9
BAB II

PENUTUP
Kesimpulan

Setiap individu itu berbeda maka dari itu kita tidak boleh membandingkan satu sama
lain, karena setiap individu memiliki pendidikan yg berbeda, lingkungan yg berbeda, di
didik dengan cara yang berbeda, jadi tidak tepat bagi kita untuk membahas individu dengan
individu yg lain. Karena setiap individu memiliki keunikannya tersendiri dan individu
bersifat otonom atau lepas jadi kita boleh membandingkan yg sesuai dengan yang di sepakati
sesuai kemampuan yg sama tapi jika kemampuan tidak sama jangan di sama rata kan, karena
setiap individu pasti beda dan setiap manusia memiliki keunikannya masing masing. Kita
sebagai konseling harus bisa membedakan setiap watak dan karakter dari setiap individu
yang kita temui

`10
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan dan Masyarakat, Diakses 9 Juni 2010

Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Hal 19

Herianus Peoni, Pengaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan, Jurnal dari Universitas SAM RATULANGI, 2014, hal. 3.

Destia Aktarina, Pengaruh Karakteristik Individu, Pekerjaan dan Lingkungan Kerja

terhadap Motivasi dan Dampaknya terhadap Kinerja Anggota POLRI di POLRESTA Palembang,

hal. 43.

Andy Setiawan dan Tri Bodroastuti, Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor-Faktor

Pekerjaan terhadap Motivasi (Studi pada Karyawan CV. Bintang Timur Semarang), Jurnal STIE

Widya Manggala, hal. 8.

Nur Hayati dan Imelda Cristina Sinaga, Pengaruh Karakteristik Individu (Individual

Characteristics Team) Terhadap Kinerja Tim (Performance Team), 1 April 2014.

Nur Hayati dan Imelda Cristina Sinaga, Ibid., hal. 5.

Herianus Poeni, Ibid., hal. 5.

Abdur Rahman, Pengaruh Karakteristik Individu, Motivasi dan Budaya Kerja terhadap

Kinerja Pegawai pada Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten

Donggala, Vol. 1 No. 2, April 2013, hal. 76.

`11
Abdi Akbar, Pengaruh Karakteristik Pekerjaan, Krakteristik Organisasi, dan

Karakteristik Individu terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bank Swasta di Provinsi Sulawesi

Selatan, Analisis, Vol. 6. No. 2, 18 Juli 2016, hal. 185.

Abdi Akbar, Ibid, hal. 186.

Arief Subyantoro, Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerja, Karakteristik Organisasi

dan Kepuasaan Kerja Pengurus yang di Mediasi oleh Motivasi Kerja (Studi pada Pengurus KUD

di Kabupaten Sleman), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, 18 Juni 2016,
hal.13

`12

Anda mungkin juga menyukai