Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena berkat rahmat,hidayahnya, saya
mampu menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul Manusia sebagai Makhluk Individu
dan Makhluk Sosial. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Pendidikan Ilmu Sosial dan BudayaDasar.Sebagai makhluk individu manusia merupakan
bagian dan unit terkecil dari kehidupan sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai
makhluk sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, Manusia merupakan
kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya masing-masing dari kedua
hal tersebut secara seimbang, maka setiap individu harus mengetahui dari peranannya
masing-masing tersebut. Untuk itu, perlu kiranya penulis menulis sebuah makalah yang
mengemukakan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Semoga dengan
adanya makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.Makalah ini bukanlah karya
yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hasil maupun
sistematika dan teknik penulisannya. Olehsebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
KATAPENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................................................... 3
Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3
Tujuan .................................................................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI
Pengertian Manusia.............................................................................................................. 4
Pengertian Manusia Menurut Para Ahli............................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
Manusia Sebagai Makhluk Individu.................................................................................... 5
Manusia Sebagai Makhluk Sosial………………………………………………………… 6
Interaksi Sosial dan Sosialisasi............................................................................................ 6
Pegembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial ….…………………….... 11
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan
masalahsebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial?
2. Bagaimana interaksi sosial dan sosial dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial ?
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial;
2. Interaksi sosial dan sosialisasi dalam kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial;
3. Pegembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial.
BAB II
LANDASAN TEORI
3.3.3 Sosialisasi.
a. Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak
belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger,
1978:116). Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert
Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972).
Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi
dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game
sytage, dan tahap generalized other.
b. Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar
mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya. Pada tahap game stage
seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus tetapi telah pula
mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia
berinteraksi. Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu
mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu
mengambil peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain
dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-
orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
c. Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui
interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang
lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self. Cooley berpendapat looking-glass
self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi
mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya.
Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilain oreang
lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan
terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu. Pihak-
pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208)
mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media
massa, dan sistem pendidikan.
4.1 Kesimpulan
Manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial. Sebagai individu, ia
mempunyai kemauan dan kehendak yang mendorongnya berbuat dan bertindak. Dari apa
yang diperbuatnya dan dari sikap hidupnya, orang dapat mengetahui pribadi seseorang.
Sebagai makhluk idividu, manusia ingin hidup senang dan bahagia, dan menghindar dari
segala yang menyusahkan. Untuk itu ia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, baik
kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani yang dapat membawa kesenangan dan
kebahagiaan kepada dirinya. Akibat dari hal itu, timbullah hak seseorang atas sesuatu, seperti
hak milik atas sesuatu benda, hak menuntut ilmu, hak menikmati kesenangan dan lain-
lainnya. Hak itu tidak boleh diganggu oleh orang lain.
Akibatnya, orangpun merasa bahwa dialah yang berkuasa atas haknya itu dan
menyadari pula bahwa ia mempunyai rasa aku. Kesadaran ini mendorongnya untuk bertindak
sendiri, terlepas dari pengaruh orang lain. Hidup sebagai makhluk individu semata-mata tidak
mungkin tanpa juga sebagai makhluk sosial. Manusia hanya dapat dengan sebaik-baiknya dan
manusia hanya akan mempunyai arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya di
dalam masyarakat. Tidak dapat dibayangkan adanya manusia yang hidup menyendiri tanpa
berhubungan dan tanpa bergaul dengan sesama manusia lainnya. Hanya dalam hidup bersama
manusia dapat berkembang dengan wajar dan sempurna. Hal ini ternyata bahwa sejak lahir
sampai meninggal, manusia memerlukan bantuan orang lain untuk kesempurnaan hidupnya.
Bantuan ini tidak hanya bantuan untuk memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi juga untuk
kebutuhan rohani.
Manusia sangat memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri, pengakuan dan
tanggapan-tanggapan emosional yang sangat penting artinya bagi pergaulan dan
kelangsungan hidup yang sehat. Inilah kodrat manusia, sebagai makhluk individu dan juga
sebagai makhluk sosial. Tak ada seorangpun yang dapat mengingkari hal ini, karena ternyata
bahwa manusia baru dapat disebut manusia dalam hubungannya dengan orang lain, bukan
dalam kesendiriannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-ketahanan-budaya-
bangsa-2/
http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitas-pembelajaran-
sejarah-dan/
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-
daerah/
https://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html
Ahmadi, A. 1991. Ilmu Sosial Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Bouman. 1976. SOSIOLOGI
(Pengertian-Pengertian Dan Masalah-Masalah). Jakarta : Yayasan Kanisius Daldjoeni, N.
1997. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mahasiswa IKIP (FKIP) dan Guru Sekolah
Lanjutan.
Bandung : PT.
Alumni Darmayah.dkk.1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya : Usaha Offset
Priting. Diknas .2003. Modul Acuan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat Ilmu Sosial Dan Budaya
Dasar Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta : Diknas
Ahmadi, A. 1991. Ilmu Sosial Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Bouman. 1976. SOSIOLOGI
(Pengertian-Pengertian Dan Masalah-Masalah). Jakarta : Yayasan Kanisius Daldjoeni, N.
1997. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mahasiswa IKIP (FKIP) dan Guru Sekolah
Lanjutan.
Bandung : PT. Alumni
Darmayah.dkk.1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya : Usaha Offset Priting.