Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

INTI ATOM

DI SUSUN

OLEH : KELOMPOK 7
NURSAKINAH 20021

HIKMAH 2008

SMAN 1 TAPALANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah Inti Atom sebagai bahan belajar dalam mata kuliah Wawasan Sosial Budaya,
dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikiran
dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah Inti Atom ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Tapalang, 21 Februari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 5
1.3 Tujuan ................................................................................................ 5
1.4 Manfaat .............................................................................................. 5
BAB II Pembahasan

2.1 Partikel penyusun inti......................................................................... 6


2.2 Ukuran Atom...................................................................................... 6
2.3 Bentuk atom ....................................................................................... 7
2.4 Sifat Atom .......................................................................................... 7
2.5 Massa Atom........................................................................................ 8
2.6 Defek Massa dan Energi Ikat ............................................................. 8
2.7 Radioaktifitas...................................................................................... 9
2.8 Dampak dan Kegunaan Radioaktif..................................................... 11

BAB III Penutup


3.1 Simpulan ............................................................................................ 14
3.2 Saran .................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos), yang berarti
tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep
ini pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad ke-
19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan
komponen-komponen subatom di dalam atom, hal ini membuktikan bahwa ‘atom’
tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung
campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral
(terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada
sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Inti atom adalah sub materi yang dipelajari luas dalam bidang fisika dan
kimia, tapi dalam hal ini kita akan membahas inti atom dari segi ilmu fisikanya,
yaitu sebagai bagian dari mata kuliah fisika modern. Dalam inti atom ada
beberapa hal yang dibahas selain partikel penyusunnya yang telah disebutkan
sebelumnya, juga dibahas mengenai ukuran atom, bentuk atom, sifat atom, massa
atom, gaya inti, defek massa dan juga energi ikat inti.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka hal itulah yang menjadi
tujuan kami dalim pembuatan makalah ini yang berjudulkan inti atom ini yaitu
mengetahui partikel penyusun inti, ukuran atom, bentuk atom, sifat atom, massa
atom, gaya inti, defek massa, dan energi ikat inti.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang menjadi penyusun inti?
1.2.2 Bagaimana ukuran atom?
1.2.3 Bagaimana bentuk atom?
1.2.4 Bagaimana sifat atom?
1.2.5 Bagaimana massa dari atom?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan defek massa dan energi ikat inti?
1.2.7 Apa yang dimaksud dengan radioaktifitas?
1.2.8 Apa kegunaan dari radioaktifitas?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami partikel penyusun inti.
1.3.2 Untuk mengetahui ukuran atom.
1.3.3 Untuk mengetahui bentuk atom.
1.3.4 Untuk mengetahui sifat atom.
1.3.5 Untuk mengetahui massa dari atom.
1.3.6 Untuk mengetahui dan memahami defek massa dan energi ikat inti.
1.3.7 Untuk mengetahui tentang radioaktivitas.
1.3.8 Untuk mengetahui kegunaan dari radioaktofitas.
BAB II
PEMBAHASAN
INTI ATOM
Dengan ditemukannya partikel netron pada tahun 1932 oleh Chadwick,
seorang sarjana inggris ketika mengamati adanya jenis radiasi yang berbeda
dengan jenis radiasi-radiasi lainnya yaitu sebagai hasil tumbukan partikel alfa
dengan keeping Berilium. Ternyata partikel tersebut adalah netron yang memiliki
massa hampir sama dengan massa proton yaitu :
Massa proton = 1.67252 x 10-27 kg Massa
electron = 1.67482 x 10-27 kg
Dari hal tersebut diketahui bahwa partikel-partikel yang membangun inti
yaitu proton dan netron yang sering disebut nukleon. Proton bermuatan positif
sedangkan netron tidak bemuatan listrik sehingga secara keseluruhan inti atom
bermuatan positif.
2.1 Partikel Penyusun Inti
Setiap nuklida memiliki symbol kimia yang berbeda lambang dari unsur adalah:

zX
A

dimana:
X = lambang unsur
Z = nomor atom = jumlah proton (= p)
A = bilangan massa = jumlah proton dan neutron (= p + n)
Nomor atom suatu unsur adalah nomor yang menunjukkan jumlah
proton yang terdapat di dalam inti atom, sedangkan nomor massa adalah nomor
yang menunjukkan banyaknya nucleon (proton + neutron) jadi dari lambang
atom dapat ditentukan:
Banyaknya neutron = A-Z
Banyaknya electron = banyaknya proton = Z (atom netral)

2.2 Ukuran Atom


Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan 100.000
kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga
kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur
internal, seperti neutron dan proton tampaknya mengorbit sekitar satu sama
lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa magnetik
nuklir. Namun, percobaan menunjukkan bahwa inti sangat mirip dengan
bola atau elipsoid kompak 10-15 m (= 1 fm), yang tampaknya kepadatan
yang konstan. Tentu radius ini sangat bervariasi dengan jumlah proton dan
neutron, inti atom yang lebih berat dan partikel lebih agak lebih besar. Inti
atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron
Jari-jari inti : R = R0 . A1/3
R0 : Jari-jari atom 1,33 x 10-3 cm
A : Nomor massa (nucleon)

2.3 Bentuk Atom


Pada tahun 1661, Robert Boyle mempublikasikan buku The Sceptical
Chymist yang berargumen bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari
berbagai kombinasi "corpuscules" ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini
berbeda dengan pandangan klasik bahwa materi terdiri dari unsur udara, tanah,
api, dan air. Pada tahun 1789, istilah element (unsur) didefinisikan oleh
seorang bangsawan dan peneliti Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai bahan
dasar yang tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi dengan menggunakan
metode-metode kimia.
Pada tahun 1803, John Dalton menggunakan konsep atom untuk
menjelaskan mengapa unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan yang
bulat dan tetap dan mengapa gas-gas tertentu lebih larut dalam air
dibandingkan dengan gas-gas lainnya. Ia mengajukan bahwa setiap unsur
mengandung atom-atom tunggal unik yang dapat kemudian lebih jauh
bergabung menjadi senyawa-senyawa kimia. Sedangkan bentuk inti atom ada
yang berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom berkerja gaya Coulomb
dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka bentuknya bulat jika
> 0 maka bentuknya akan lonjong atau cakram.

2.4 Sifat Atom


Terdapat beberapa kelompok nuklida yang mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu :
➢ Isotop adalah atom-atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi
nomor massanya bebeda. Misalnya 6C13 ; 6C14
➢ Isoton yaitu nuklida-nuklida yang mempunyai nomor massa berbeda
tetapi memiki jumlah netron yang sama. Misalnya 6C13 ; _N14
➢ Isobar yaitu nuklida-nuklida yang memiliki nomor massa sama tetapi
nomor atom berbeda. Misalnya 6C14 ; _N14
➢ Isotop-isotop yaitu unsur-unsur yang memiliki sifat-siafat kimia sama
tetapi sifat-sifat fisika bebeda..
2.5 Massa Atom
Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah
keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa
atom pada keadaan diam sering diekspresikan menggunakan satuan massa atom
(u). Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12
netral, yang kira-kira sebesar 1,66 × 10 −27 kg. Atom memiliki massa yang kira-
kira sama dengan bilangan massanya dikalikan satuan massa atom.
Nama Lambang Nomor atom Nomor Massa (sma)
massa
Proton P 1 1 1,00728
Neutron N 0 1 1,00867
Elektron E -1 0 0,000549

2.6 Defek Massa dan Energi Ikat


Proton dan neuron dapat berkumpul dalam suatu inti atom karena adanya
energi ikat inti. Enegi ikat terjadi dalam inti disebabkan oleh adanya
penyusutan massa pada inti. Dengan demikian, massa ini akan lebih kecil
daripada jumlah massa proton dan neutron pembentuknya. Penyusutan massa
inti yang disebabkan oleh adanya perubahan massa inti menjadi energi ikat
yang disebut defek massa.
Inti atom disusun oleh proton dan neutron. Tetapi inti selalu lebih
kecil dari pada jumlah massa proton dan neutron pembentuk inti. “Selisih


massa”, m disebut defek massa. Defek massa akan menyatakan nilai

∆ E
energy ikat inti, , sesuai dengan hukum kesetaraan massa-energi

Einstein,

∆E = ∆ m c2

(1)

Jika defek massa m dinyatakan dalam sma, maka energi ikat inti,


E, dirumuskan dengan

∆ E = ∆
m = 931 MeV/sma

(2)

2.7 Radioaktifitas
2.7.1 Pengertian Radioaktif
Peristiwa pemancaran radiasi oleh suatu zat itu kemudian dikenal
dengan peristiwa radioaktif atau keradioaktifan. Sedangkan unsur yang
menyebabkannya disebut unsur radioaktif atau zat radioaktif (Karyadi, Benny,
1996: 181)
2.7.2 Jenis dan Sifat Radioaktif
Rutherford menemukan adanya 3 jenis sinar radioaktif yang
dipancarkan oleh unsur radioaktif.
1) Sinar alfa atau sinar α
Sinar alfa merupakan partikel yang bermuatan positif dan bermassa
empat kali massa atom Hidrogen. Partikel ini merupakan inti atom helium
yang terdiri atas 2 proton dan 2 neutron.
Sinar alfa mempunyai sifat:
a. Mempunyai daya tembus kecil. Sinar alfa hanya mempunyai daya
jangkauan 2,8 s/d 8,5 cm dalam bundaran.
b. Dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik.
c. Dapat mengionkan molekul yang dilaluinya. Sinar alfa dapat
menyebabkan satu atau lebih electron suatu molekul lepas sehingga
molekul menjadi ion.
Partikel ini dapat menghasilkan 50.000-100.000 pasangan ion (ion
positif dan elektron) per cm bila melewati udara.
2) Sinar Beta atau Sinar β
Sinar beta merupakan partikel yang identik dengan electron. Jadi,
sinar β bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil yaitu 5,5 x 10 -4 satuan
massa atom atau amu. Karena itu, diberi simbol β atau oe. Sifat-sifat sinar β
adalah sebagai berikut:
a. Bermuatan listrik negatif, karena itu dalam medan listrik membelok ke
kutub yang positif.
b. Bergerak dengan kecepatan tinggi, karena itu sinar β juga disebut
electron berkecepatan tinggi.
c. Mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar α (± 100 kali lebih
besar). Sinar β dapat melalui lempeng timbal setebal 1 mm atau lempeng
aluminium setebal 5 mm.
3) Sinar Gamma atau Sinar γ
Sinar γ merupakan gelombang electron magnetic, sejenis dengan
sinar X yaitu berpanjang gelombang pendek. Sifat-sifat sinar γ adalah:
a. Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan
listrik.
b. Tidak mempunyai massa.
c. Mempunyai daya tembus yang sangat kuat. Sinar γ dapat menembus
lempeng timbale setebal 20-25 cm (±10.000 kali lebih besar daripada
sinar α).

2.7.3 Peluruhan radioaktif


Peluruhan radioaktif adalah Peristiwa pemancaran sinar radioaktif secara
spontan. Inti atom yang tidak stabil selalu memancarkan secara spontan sinar
radioaktif, sehingga akhirnya akan diperoleh inti atom yang stabil. Unsur yang
selalu memancarkan sinar radiasi tersebut dinamakan unsur radioaktif (isotop
radioaktif).
a) Peluruhan Sinar Alfa
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih
ringan dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada
peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan
menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki
energi
ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.
Jika inti memancarkan sinar α (inti ), maka inti tersebut kehilangan
2 proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A
berkurang 4.
b) Peluruhan Sinar Beta
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron.
Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino.
Antineutrino merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi
tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar beta yang lain adalah
peluruhan proton. Proton akan meluruh menjadi neutron, positron, dan
neutrino. Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino.
Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan
neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap
stabil.
Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β ) maka nomor massa
inti tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah.
c) Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat
kembali ke keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan
memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar
gamma. Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang
memancarkan sinar alfa maupun sinar beta, karena pemancaran sinar
gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta.
Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak mengubah
susunan inti.
Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi,
yaitu keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan
dasarnya. Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda star (*).
Keadaan eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain.

2.8 Dampak Sinar Radioaktif


Zat radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom
atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah
radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup
di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga
berbahaya.
Radiasi sinar radioaktif sangat berbahaya karena radiasi sinar radioaktif
dapat mengubah kinerja gen. Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi
atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi
perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh
makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari sinar-sinar radioaktif
yang berlebihan antara lain yaitu:
1) Kerusakan somatik bentuk lokal. Ciri-cirinya adalah kerusakan kulit
berupa penyakit kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan
sifat saraf.
2) Kerusakan genesis yang mengakibatkan steril atau mandul atau terjadinya
kelainan pada keturunan.
3) Kerusakan pada lensa mata sehingga menjadi pudar.
4) Menyebabkan penyakit leukemia

2.8.1 Kegunaan Radioisotop


Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur
dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan
sebagai sumber radiasi /sumber sinar.Berikut beberapa contoh penggunaan
radioisotop dalam berbagai bidang:
1) Bidang Kimia
a. Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai
reaksi kimia seperti esterifikasi dan fotosintesis.
b. Penetapan struktur senyawa kimia seperti ion tiosulfat.
c. Analisis pengenceran isotop dan analisis pengaktifan neutron (dalam
bidang perminyakan, pengendalian polusi, obat-obatan, geologi,
elektronika, kriminologi, oseanografi dan arkeologi).
2) Bidang Kedokteran
Isotop natrium-24 digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam
tubuh manusia , mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid dengan isotop I-
131, menentukan tempat tumor otak dengan radioisotop fosfor, Fe-59
untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah. Kobalt-60 digunakan
untuk pengobatan kanker, teknetium-99 untuk alat diagnostik gambaran
jantung, hati dan paru-paru pasien.
3) Bidang Pertanian
Radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul dan
radiisotop fosfor untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman.
4) Bidang Industri
Untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam dalam tanah atau
beton, menentukan keausan atau keroposan yang terjadi pada bagian
pengelasan antar logam. Kegunaaan lainnya dalam bidang industry adalah
sebagai berikut:
a. Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan,
membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada
sayur dan buahbuahan.
b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi
cor, mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat
terbang, dan lain-lain.
c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.
d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin
selama mesin bekerja.

5) Bidang Arkeologi
Di bidang arkeologi, radioisotop memiliki peran yang masih sulit
digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia
sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop
karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan radioisotop
karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer
bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14
dpm (disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini
dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di
alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke
dalam siklus karbon di alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14
yang memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami peluruhan terus
menerus.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Partikel-partikel yang membangun inti yaitu proton dan netron yang sering
disebut nukleon. Proton bermuatan positif sedangkan netron tidak
bemuatan listrik sehingga secara keseluruhan inti atom bermuatan positif.
2. Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom (antara 10.000 dan 100.000
kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99% dari massa sehingga
kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki semacam struktur
internal, seperti neutron dan proton tampaknya mengorbit sekitar satu
sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa
magnetik nuklir.
3. Bentuk inti atom ada yang berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom
berkerja gaya Coulomb dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0
maka bentuknya bulat jika > 0 maka bentuknya akan lonjong atau cakram.
4. Sifat Atom umumnya terbagi menjadi tiga yaitu :
a. Isotop : Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa
berbeda.
b. Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda.
c. Isobar: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.
5. Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah
keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa.
Massa atom pada keadaan diam sering diekspresikan menggunakan satuan
massa atom (u). Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa
atom karbon-12 netral, yang kira-kira sebesar 1,66 × 10−27 kg. Atom
memiliki massa yang kira-kira sama dengan bilangan massanya dikalikan
satuan massa atom.
6. Selisih massa, ∆m disebut defek massa. Defek massa akan menyatakan
nilai energy ikat inti, ∆E.
7. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan aktivitas terjadinya
reaksi inti. Terdapat 3 jenis sinar radioaktif yaitu sinar alfa (α), sinar beta
(β), dan sinar gamma (γ) dengan sifat-sifat yang berbeda.
8. Adapun dampak dari sinar radioaktif yaitu kerusakan somatik bentuk
lokal, kerusakan genesis yang mengakibatkan steril atau mandul atau
terjadinya kelainan pada keturunan, kerusakan pada lensa mata sehingga
menjadi pudar, dan menyebabkan penyakit leukemia.
9. Radioisotop dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang
kehidupan, misalnya dalam bidang kimia, kedokteran, pertanian, industry,
arkeologi dan pertambangan.

3.2 Saran
Sesuai penjelasan diatas, sesungguhnya mempelajari Inti Atom dapat
membawa manfaat bagi kehidupan sehari-hari, pemahaman kita menjadi lebih
baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya.
Oleh karena itu, penyempurnaan makalah yang sudah ada dapat lebih
dikembangkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Gautreau, Ronald dan Savin, William. 2006. Schaum’s Outline Fisika Modern.
Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Jamal, Abdul. 2005.Pintar Fisika. Surabaya : Gitamedia Press.
Nanda, Ken Lisa, dkk. 2013. Makalah Fisika Inti Atom dan Radioaktivitas. Dalam
“http://dokumen.tips/documents/makalah-fisika-inti-atom-dan-
radioaktivitasdoc.html”. Diunduh pada tanggal 5 Desember 2016.
Trefil, James dan Robert Hazen. 2007. The Sciences an Integrated Approach.
Edisi ke enam. Printed in United States of America.

Anda mungkin juga menyukai