INTI ATOM
Sifat Atom.
Deffek Massa
dan Energi
Ikat.
2.1 STRUKTUR INTI
2.1.1.1 Proton
Pada tahun 1919, Rutherford melakukan percobaan
yang menghasilkan suatu konsep baru yang penting
tentang hal yang terdapat dalam inti atom.
Rutherford menembakkan sinar α (alfa) pada atom-
atom nitrogen dan ia mengamati hal apa yang terjadi.
Rutherford menemukan suatu partikel yang aneh
terpental keluar. Ketika diselidiki partikel ini mempunyai
muatan positif seperti partikel α, tetapi besar
muatannyasama dengan muatan elektron. Dan
Rutherford menamakan partikel ini sebagai proton yang
kemudian dikenal sebagai inti atom hidrogen. Nama
proton ini berasal dari bahasa Yunanai yaitu protos yang
artinya adalah pertama.
Karena muatan proton yang positif dan massanya
jauh lebih besar dari massa elektron, proton merupakan
suatu muatan paling kuat sebagai partikel yang
membentuk inti atom. Rutherford melalui pengamatan
spektrum atom hidrogennya dapat menyimpulkan bahwa
proton merupakan inti atom dari atom hidrogen.
Kemudian ia membuat pernyataan bahwa proton
merupakan pembentuk dari semua inti atom.
2.1.1.2 Neutron
Neutron merupakan partikel penyusun inti atom
yang tidak bermuatan atau netral. Menurut Rutherford
suatu proton di dalam inti dapat mengikat elektron
karena muatan positif akan dapat menarik muatan negatif
sehingga elektron tidak lagi bebas. Dan gabungan antara
elektron dengan proton tersebut akan membentuk
partikel netral yang dinamakan neutron.
W. G. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930
melakukan percobaan dengan menembakkan sinar α ke
atom-atom berilium. Mereka menemukan pancaran sinar
atau radiasi yang tidak tampak oleh mata namun dapat
diamati. Mereka beranggapan ini adalah pancaran dari
gelombang elektromagnet seperti sinar X atau sinar γ
yang pada waktu itu sinar-sinar tersebut dapat menembus
material yang cukup tebal. Namun beberapa fisikawan
meragukan anggapan mereka ini karena daya tembus
radiasi ini jauh lebih besar dibanding dengan daya
tembus sinar X maupun γ.
Pada tahun 1932, James Chadwick memberikan ide
bahwa yang menumbuk proton adalah partikel bermassa
yang netral, bukan merupakan sinar γ maupun gabungan
sinar yang telah diusulkan Rutherford sebelumnya.
Partikel yang netral inilah yang dikenal sebagai neutron.
Menurut Chadwick hanya partikel bermassa yang cukup
besar saja yang dapat menumbuk proton dengan keras
sehingga energi kinetik proton dapat sangat besar (Surya,
2009 : 96-98).
Gambar 1.1 Struktur Atom
Sumber : belajar-fun.blogspot.com
A
ZX
Jumlah proton :Z
Jumlah proton : Z = 26
Jumlah neutron : A – Z = 56 – 26 = 30
Contoh isotop : 20 22
10Ne dan 10Ne
∆E = ∆mc 2 …..(1-3)
dengan c = 3 × 108 m/s yang merupakan cahaya dalam vakum.
Misalkan defek massa dari inti 42He adalah 0,030 378 u, jadi
energi ikat inti 42He adalah :
MeV
∆E = ∆m x 931 u
0,030 378 u x 931 MeV
= = 28,2819 MeV
u
∆E 28,28 MeV
= = 7,07 MeV/nukleon
A 4 nukleon
Reaksi inti merupakan suatu reaksi yang terjadi pada inti atom
sehingga dapat membentuk suatu inti baru dan biasanya disertai dengan
munculnya energy yang sangat besar. Pada dasarnya reaksi inti sangat
berbeda dengan reaksi kimia. Pada reaksi inti diperlukan partikel lain
untuk menggoyahkan kesetimbangan inti atom sehingga kesetimbangan
ini tergganggu. Akibatnya, inti yaitu partikel proton atau neutron
Energi reaksi inti adalah energy yang dihasilkan atau diperlukan
dalam sebuah reaksi inti. Energy reaksi inti dihitung sesuai persamaan
reaksi inti karena pada dasarnya energy reaksi inti sama dengan perubahan
massa inti sebelum reaksi dan sesudah reaksi atau disebut sebagai
kesetaraan massa energi.
A + a → B + b atau A (a, b) B
Contoh reaksi inti adalah perubahan inti nitrogen menjadi inti oksigen oleh
penembakan partikel α
14
7N + 42He → 178O + 11H
14
7N + α → 178O + p
14 17
7N(α, p) 8O
a. Reaksi Fisi
Gambar 2.1 Reaksi Fisi
Sumber : s3-ap-southeast-1.amazonaws.com
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi
dua inti atom lain yang lebh ringan disertai dengan timbulnya
energy yang sangat besar.
235 148 85
U+n → La + Br + 3n
b. Reaksi Fusi
2
1𝐻 + 21𝐻 → 32𝐻𝑒 + 10𝑛 + 3,3 𝑀𝑒𝑉
c. Energi Reaksi
Dengan catatan :
d. Isotop Radioaktif
a. Sinar α (Alfa)
Sinar alfa merupakan sinar yang dipancarkan oleh radioaktif
yang ditemukan secara bersamaan dengan fenomena
radioaktivitas. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron.
Sinar alfa memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Sinar alfa merupakan inti dari He.
2. Memiliki daya ionisasi yang dapat menghiatamkan pelat
film.
3. Memiliki daya tembus paling lemah diantara sinar beta dan
gamma.
4. Dapat dibelokkan medan listrik maupun medan magnet.
5. Bermuatan positif (2+).
b. Sinar β (Beta)
Sinar beta merupakan elektron dengan energi tinggi berasal
dari inti atom. Sinar beta memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki daya ionisasi lebih kecil dari sinar alfa.
2. Daya tembus sinar beta lebih besar dari sinar alfa tetapi
lebih kecil dari gamma.
3. Dapat dibelokkan medan listrik maupun medan magnet.
4. Bermuatan negatif (1-).
c. Sinar γ (Gamma)
1. Memiliki daya ionisasi paling kecil dari sinar alfa maupun
beta.
2. Memiliki daya tembus paling besar.
3. Tidak membelok oleh medan listrik maupun medan
magnet.
4. Sinar gamma tidak bermuatan.
C. Peluruhan Gamma
Inti atom yang beradadalam keadaan eksitasi dapat
kembali ke keadaan dasar atau semula yang lebih stabil
dengan memancarkan sinar gamma, peristiwa tersebut
disebut dengan peluruhan sinar gamma. Pemancaran sinar
gamma biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar
alfa maupun sinar beta. Peluruhan gamma ini hanya
mengurangi energi saja tidak merubah susunan inti.
Inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi dimana
keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan
dasarnya. Keadaan eksitasi ini dihasilkan dari tumbukan
dengan partikel lain. Persamaan dari peluruhan sinar gamma
yaitu :
A
ZX* → AZX + γ
* = Keadaan eksitasi
Contoh sebagai berikut :
12
5B → 12
6C* + −10β
12
6C* → 12
6C + 00γ
a. Faktor waktu
Perencanaan dan persiapan harus dilakukan dengan hati-
hati agar waktu penyinaran sependek mungkin. Hal ini
memerlukan seorang pekerja tradisi yang terlatih dan terdidik
dan berpengalaman, sehingga dia terampil dan melaksanakan
pekerjaan pada waktu yang relative pendek namun tidak tergesa-
gesa.
Untuk tujuan proteksi radiasi pemanfaatan factor waktu
berlaku hubungan:
D=D ×t …..(2-3)
Keterangan :
D = dosis total
D = laju dosis
t = waktu penyinaran
Contoh :
1. Nilai Batas Dosis (NBD) = 50 mSv per tahun, satu tahun =
50 minggu, NBD dalam seminggu = (50 : 50) = 1 mSv =
1000 Sv. Berapa lama seorang pekerja radiasi harus bekerja
jika laku dosis = 50 Sv/jam ?
Jawab :
D=D ×t
1000 = 50 × t
t = 20 jam
2. Jika seorang pekerja radiasi bekerja selama 40 jam
seminggu. Berapa laju dosis yang diterima oleh pekerja
tersebut, bila tidak melampaui NBD mingguan ?
Jawab :
D=D ×t
1000 = D × 40
D = 1000 ÷ 40
D = 25 sv/jam
b. Faktor jarak
Suatu sumber berbentuk titik akan memancarkan radiasi secara
seragam ke segala arah. Fluks radiasi pada jarak r dari sumber
mengikuti hukum kebalikan jarak kwadrat. Oleh karena ; laju dosis
berhubung langsung dengan fluks, maka laju dosis juga mengikuti
hukum kebalikan jarak kwadrat. Hal ini hanya benar jika sumebr
radiasi berupa titik, dan mengabaikan penyerapan radiasi antara
sumber dan detector. Dalam pekerjaan radiografi diasumsikan
sumber berbentuk titik. Huku kebalikan kuadrat untuk dosis adalah:
k
D= …..(2-4)
r2
Keterangan :
k = konstanta untuk sumber tertentu.
Apabila laju dosis Di pada jarak r1 dari sumber dan D laju dosis
pada jarak r dari sumber, maka :
D1 ∙ r12 = D2 ∙ r22 …..(2-5)
D1 r 2
= (r1 ) …..(2-6)
D2 2
Contoh :
Laju dosis pada jarak 2 m dari sumber gamma adalah 400/u
Sv/jam. Hitung jarak pada laju dosis 25/uSv/jam
Jawab :
D1 ∙ r12 = D ∙ r 2
400
r2 = ( ) × 22
52
r = 8m
c. Penahan Radiasi
Metode ketiga untuk mengendalikan bahaya radiasi eksterna
adalah dengan menggunakan penahan radiasi. Metode ini yang
biasanya lebih disukai, oleh karena menciptakan kondisi kerja yang
aman. Disamping itu factor waktu dan jarak dapat dipantau terus
menerus pada waktu pelaksanaan kerja, agar pekerja radiasi dapat
terjamin keselamatannya.
Jumlah penahan radiasi yang diperlukan bergantung pada macam
tadiasi aktivitas dan laju dosis.
1. Penahan Radiasi untuk partikel alfa
Partikel alfa adalah sangat mudah diserap, cukup dengan
menggunakan sehelai kertas tipis sudah cukup untuk
menahannya. Penahan radiasi untuk partikel alfa tidak ada
masalah
2. Penahan Radiasi untuk partikel beta
Pertikel beta mempunyai daya tembus yang lebih besar dari
alfa. Jangkauan energy partikel beta biasanya terletak antar 1-
10 MeV yang memerlukan penahan radiasi setebal 10 mm
prespex untuk menyerapnya secara sempurna. Kadang-kadang
radiasi diperlakukan secara sederhana dengan menganggap
bahwa partikel beta bahayanya tidak seperti gamma dan
netron. Tetapi harus diingat bahwa sumber beta pada jarak 3
mm dengan aktivitas MBq menghailkan laju dosis kira-kira 1
Gy/jam.
Satu masalah penting yang harus diperhatikan dalam
memilih bahan penahan radiasi, untuk radiasi beta ialah radiasi
bremstrahlung yang dihasilkan pada waktu partikel beta
diperlambat dengan cepat oleh atom-atom penahan radiasi.
Fraksi partikel beta yang dapat menghasilkan bremstrahlung
diperkirakan ZE/3000 Z adalah nomor atom penahan radiasi
dan E adalah energy pertikel beta dalam MeV. Hal ini berarti
untuk menahan pertikel beta harus digunakan bahan dengan
nomor atom yang kecil seperti alumunium dan Perspex untuk
mengurangi keluarnya radiasi bremstrahlung.
3. Penahan Radiasi untuk radiasi sinar X dan gamma
Apabila radiasi sinar X gamma melalui sesuatu bahan dan
mengalami pelemahan secara exponensial. Laju dosis yang
disebabkan oleh radiasi sinar x dan gamma sesudah melalui
penahan radiasi adalah :
𝑒
𝐷𝑡 = 𝐷0 ∙ − 𝑢𝑡 …..(2-7)
Keterangan :
𝐷0 = laju dosis tanpa penahan radiasi
𝐷𝑡 = adalah laju dosis sesudah melalui penahan radiasi d
engan ketebalan t dan koefisien absorbs /u.
Contoh soal dan pembahasan :
1. Jika massa 21𝐻 = 2,009 sma, massa 31𝐻 =m3,018 sma,massa 42𝐻𝑒 = 4,003
sma, massa 10𝑛 = 1,009 sma dan 1 sma = 931 Mev, maka besar energy
yang dibebaskan pada reaksi :
2
1𝐻 + 31𝐻 → 42𝐻 + 10𝑛 + energy adalah… (Ujian Nasional Fisika SMA/MA
IPA 2014/2015)
A. 12,103 Mev
B. 13,965 Mev
C. 15,780 Mev
D. 16,122 Mev
E. 17,761 Mev
Pembahasan :
Defek massa :
= 0,015 sma
E = ∆m x 931 Mev
= 0,015x931
= 15,965 Mev
Jawaban : B
Rutherford Borh
A. Radiasi dipancarkan ketika electron Sebagian besar massa atom
pindah dari lintasan dengan energy berkumpul pada sebuah titik di
tinggi ke energy rendah. tengah-tengah atom.
B. Atom berbentuk bola padat dengan Electron mengelilingi inti atom
muatan listrik positif merata di dalam keadaan stasioner dan tidak
deluruh bagian bola dapat berpindah lintasan.
C. Electron mengelilingi inti atom Atom berbentuk bola padat
dalam keadaan stasioner dan tidak dengan muatan listrik positif
dapat berpindah lintasan. merata di seluruh bagian bola.
D. Sebagian besar massa atom Radiasi dipancarkan ketika
berkumpul pada sebuah titik di electron pindah daro lintasan
tngah-tengah atom. dengan energy tinggi ke rendah.
E. Atom berbentuk bola padat dengan Electron mengelilingi inti atom
muatan listrik positif merata di dalam keadaan stasioner dan tidak
seluruh bagian bola. dapat berpindah lintasan.
Pembahasan :
Jawaban : D
Jika massa 21𝐻 = 2,014 𝑠𝑚𝑎,massa 31𝐻 = 3,016 𝑠𝑚𝑎, massa partikel 𝛼 =
4,0026 𝑠𝑚𝑎 dan massa neutron = 1,0084 sma, maka energy yang
dihasilkan adalah… ( 1 ana setara dengah 931 MeV). (Ujian Nasional
Fisika SMA/MA 2013/2014 paket soal 1)
A. 18,62 MeV
B. 17,69 MeV
C. 16,76 MeV
D. 15,73 MeV
E. 14,89 MeV
Pembahasan :
E = ∆m x 931 MeV
= [0,019] . 931
Jawaban : B
Pembahasan :
Jawaban : D
Jika massa 21𝐻 = 2,0141 𝑠𝑚𝑎, massa 31𝐻 = 3,0160 𝑠𝑚𝑎, massa partikel
4 1
2𝐻𝑒 = 4,0026 𝑠𝑚𝑎, 0𝑛 = 1,0084 sma, maka energy yang dihasilkan
adalah….. ( 1 ana setara dengah 931 MeV). (Ujian Nasional Fisika
SMA/MA 2013/2014 paket soal
A. 8,2859 MeV
B. 12,2959 MeV
C. 14,5931 MeV
D. 15,4321 MeV
E. 17,5959 MeV
Pembahasan :
E = ∆m x 931 MeV
= [0,0189] . 931
= 17,5959 MeV
Jawaban : E
Bila massa 1 sma setara dengan energy 931 MeV, maka energy yang
terjadi pada reaksi inti tersebut adalah… (Ujian Nasional Fisika SMA/MA
2014 paket soal 4)
A. 5,5860 MeV
B. 6,1446 MeV
C. 6,1492 MeV
D. 6,2320 MeV
E. 6,2377 MeV
Pembahasan :
E = ∆m x 931 MeV
= 6,1446 Mev
Jawaban : B
Jawaban : B.
8. Jika massa 21𝐻 = 2,009 𝑠𝑚𝑎,massa 31𝐻 = 3,018 𝑠𝑚𝑎, massa 42𝐻𝑒 =
4,003 𝑠𝑚𝑎, massa 10𝑛 = 1,009 sma, dan 1 sma = 931 MeV, maka besar
energy yang dibebaskan pada reaksi :
12
1𝐻 + 31𝐻 → 4 1
2𝐻𝑒 + 0𝑛 + Energi adalahh…… (Ujian Nasional
Fisika SMA/MA 2014/2015)
A. 12,103 MeV
B. 13,965 MeV
C. 15,965 MeV
D. 16,122 MeV
E. 17,761 MeV
Pembahasan :
Deffek massa :
= 0,015 sma
E = ∆m x 931 MeV
= 0,015 x 931
= 15,965 MeV
Jawaban : B
10. Radiasi dari isotope Co-60 dimanfaatkan untuk… (Ujian Nasional Fisika
SMA/MA 2012/2013 PAKET SOAL 3)
A. Pengahancuran batu ginjal
B. Detector asap
C. Menentukan umur fosil
D. Terapi pada kelenjar gondok
E. Membunuh sel kanker
Pembahasan :
Jawaban : E
1 1 𝑛
= (2) n=3
8
n=3
𝑡
n=𝑇 t = n.T
jawaban : C
100
1 25 1
Nt = 32 (2) = 32 . (16) = 2g
Jawaban : A
13. Waktu paruh Uranium 238 sekitar 20 hari. Jika 128g Uranium disimpan
selama 100 hari, maka massa Uranium yang masih tersisa adalah…
(SOAL SBMPTN 2015)
A. 2g D. 16g
B. 4g E. 20g
C. 8g
Pembahasan :
𝑡
1 𝑇
Nt = N0(2)
100
1 25 1
Nt = 128 (2) = 128(32) = 4g
Jawaban : B
Electron tidak memancarkan radisi ketika mengorbit inti atom pada lintasan
stasionernya.
Pada pemancaran energy, electron loncat dari lintasan luar ke lintasan dalam,
sedangkan pada penyerapan energy, electron loncar dari lintasan dalam ke
lintasan luar.
Jawaban : E
15. Foton dapat diserap atau dipancarkan dari atom hirogen jika electron pada
atom hydrogen tersebut bertransisi dari suatu keadaan yang dinyatakan
dalam bilangan kuantum ke keadaan kuantum lain yang dinyatakan dalam
bilangan kuantum. Diantara daftar di bawah ini transisi dalam atom
hidrogeen yang memancarkan foton dengan energy yang paling rendah
adalah….. (SOAL SM UNY 2014)
A. Dari n1 = 1 ke n2 = 2
B. Dari n1 = 2 ke n2 = 1
C. Dari n1 = 2 ke n2 = 6
D. Dari n1 = 6 ke n2 = 2
E. Dari n1 = 1 ke n2 = 6
Pembahasan :
Energy foton akan terpancar, apabila electron berpidah dari kulit luar ke kulit
dalam atau dari bilangan kuantum yang lebih besar ke bilanan kuantum yang
lebih kecil. Maka jawaban yang paling mungkin adalah B atau D. sekarang
mari kita periksa satu persatu.
Dari n1 = 2 ke n2 = 1
13,6 13,6
∆𝐸 = E2 – E1 =- + = - 10,2 eV
12 22
Jadi yang memancarkan foton dengan energy yang paling rendah adalah dari
transisi electron n1 = 2 ke n2 = 1.
Jawaban : B
Pembahasan:
Jawaban : D
17. Dibandingkan dengan inti atom X yang bermassa atom 207, inti atom Y
yang bermassa 206 memiliki….. (SOAL SPMB 2006)
A. Lebih banyak neutron
B. Lebih sedikit neutron
C. Lebih banyak proton
D. Lebih sedikit proton
E. Lebih banyak electron
Pembahasan :
Karena Z = nomor atom = sama untuk kedua isotope, maka isotope X-206
memilikijumlah neutron yang lebih sedikit dari pada X-207.
11
11
4𝐵𝑒 5𝐵𝑒 + −10𝑏 + n
Jawaban : A
19. Bila isotope 63𝐿𝑖 dan 83𝐿𝑖 dipisahkan oleh spektometer massa akan didapat
R1
jari-jaro orbit R1 dan R2. Nilai perbandingan R2 adalah….. (SOAL
SBMPTN 2015)
A. 1 : 2 D. 4 : 3
B. 2 : 1 E. 1 : 1
C. 3 :4
Pembahasan :
R1 m1 6 3
= m2 = 8 = 4
R2
Jawaban : C
20. Suatu unsur radioaktif memiliki waktu paruh 20 hari. Berapa bagiankah dari
jumlah asallnya zat radioaktif yang belum meluruh setelah 60 hari?.... (SOAL
SBMPTN 2013)
A. 2,5 jam D. 20 jam
B. 5 jam E. 0,25 jam
C. 10 jam
Pembahasan:
𝑡
𝑁 1 𝑡1
= (2) 2
𝑁0
60
𝑁 1 20 1
= (2) = 8 = 0,125 bagian.
𝑁0
Jawaban : D
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2009. Fisika 3 Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.