Anda di halaman 1dari 41

2.

1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


KI (Kompetensi Inti ) KD (Kompetensi Dasar)

1. Menghayati dan mengamalkan 1. Bertambah keimanannya dengan


ajaran agama yang di anutnya. menyadari hubungan keteraturan
2. Menghayati dan mengamalkan dan kompleksitas alam dan jagad
perilaku jujur, disiplin, raya terhadap kebesaran Tuhan
tanggung jawab, peduli (gotong yang menciptakannya.
royong, kerjasama, toleran, 2. Menyadari kebesaran Tuhan
damai), santun, responsif dan yang menciptakan keseimbangan
pro-aktif dan menunjukan dan perubahan (seperti adanya
sikap sebagai bagian dari solusi struktur inti atom) yang saling
atas berbagai permasalahan berkaitan
dalam berinteraksi secara sehingga memungkinkan
efektif dengan lingkungan manusia mengembangkan
sosial dan alam serta dalam teknologi untuk mempermudah
menempatkan diri sebagai kehidupan.
cerminan bangsa dalam 3. Menunjukkan perilaku ilmiah
pergaulan dunia. (memiliki rasa ingin tahu;
3. Memahami, menerapkan, objektif; jujur; teliti; cermat;
menganalisis, dan tekun; hati-hati; bertanggung
mengevaluasi pengetahuan jawab; terbuka; kritis; kreatif;
faktual, konseptual, prosedural inovatif dan peduli lingkungan)
dan metakognitif dalam dalam aktivitas sehari-hari
pengetahuan teknologi, seni sebagai wujud implementasi
budaya dan humaniora dengan sikap dalam melakukan
wawasan kemanusiaan, percobaan , melaporkan, dan
kebangsaan, kenegaraan dan berdiskusi
keberadaban terkait penyebab 4. Menghargai kerja individu dan
fenomena dan kejadian dalam kelompok dalam aktivitas sehari-
bidang kerja yang spesifik hari sebagai wujud implementasi
untuk memecahkan masalah. melaksanakan percobaan dan
4. Mengolah, menalar, menyaji melaporkan hasil percobaan.
dan mencipta dalam ranah 5. Memahami inti atom, struktur
kongkret dan ranah abstrak atom, reaksi atom dalam
terkait dengan pengembangan kehidupan sehari-hari.
yang dilepajarinya disekolah
secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
PETA KONSEP

INTI ATOM

STRUKTUR REKASI RADIOAK TEKNOLIGI PROTEKSI


INTI INTI TIF NUKLIR RADIASI

Struktur Inti Macam- Jenis-jenis Kegunaan Nuklir Teknik Proteksi


Atom macam Sinar Radiasi.
Reaksi Inti Radioaktif.
Dampak Positif
Partikel
Kegunaan
Penyusun Inti
Hukum- Peluruhan Teknologi Nuklir
Atom.
hukum pada Radioaktivitas
Reaksi Inti.
Dampak Negatif
Penulisan Inti
Atom. Kegunaan Zat Kegunaan
Radioisotop. Teknologi Nuklir.

Sifat Atom.

Deffek Massa
dan Energi
Ikat.
2.1 STRUKTUR INTI

Model atom yang telah dikemukakan oleh Niels Bohr telah


memberikan pengertian mengenai struktur atom yag terdiri dari satu inti
yang bermuatan positif dengan elektron yang bergerak mengelilingi inti
atom tersebut.

2.1.1 Struktur Inti Atom

2.1.1.1 Proton
Pada tahun 1919, Rutherford melakukan percobaan
yang menghasilkan suatu konsep baru yang penting
tentang hal yang terdapat dalam inti atom.
Rutherford menembakkan sinar α (alfa) pada atom-
atom nitrogen dan ia mengamati hal apa yang terjadi.
Rutherford menemukan suatu partikel yang aneh
terpental keluar. Ketika diselidiki partikel ini mempunyai
muatan positif seperti partikel α, tetapi besar
muatannyasama dengan muatan elektron. Dan
Rutherford menamakan partikel ini sebagai proton yang
kemudian dikenal sebagai inti atom hidrogen. Nama
proton ini berasal dari bahasa Yunanai yaitu protos yang
artinya adalah pertama.
Karena muatan proton yang positif dan massanya
jauh lebih besar dari massa elektron, proton merupakan
suatu muatan paling kuat sebagai partikel yang
membentuk inti atom. Rutherford melalui pengamatan
spektrum atom hidrogennya dapat menyimpulkan bahwa
proton merupakan inti atom dari atom hidrogen.
Kemudian ia membuat pernyataan bahwa proton
merupakan pembentuk dari semua inti atom.
2.1.1.2 Neutron
Neutron merupakan partikel penyusun inti atom
yang tidak bermuatan atau netral. Menurut Rutherford
suatu proton di dalam inti dapat mengikat elektron
karena muatan positif akan dapat menarik muatan negatif
sehingga elektron tidak lagi bebas. Dan gabungan antara
elektron dengan proton tersebut akan membentuk
partikel netral yang dinamakan neutron.
W. G. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930
melakukan percobaan dengan menembakkan sinar α ke
atom-atom berilium. Mereka menemukan pancaran sinar
atau radiasi yang tidak tampak oleh mata namun dapat
diamati. Mereka beranggapan ini adalah pancaran dari
gelombang elektromagnet seperti sinar X atau sinar γ
yang pada waktu itu sinar-sinar tersebut dapat menembus
material yang cukup tebal. Namun beberapa fisikawan
meragukan anggapan mereka ini karena daya tembus
radiasi ini jauh lebih besar dibanding dengan daya
tembus sinar X maupun γ.
Pada tahun 1932, James Chadwick memberikan ide
bahwa yang menumbuk proton adalah partikel bermassa
yang netral, bukan merupakan sinar γ maupun gabungan
sinar yang telah diusulkan Rutherford sebelumnya.
Partikel yang netral inilah yang dikenal sebagai neutron.
Menurut Chadwick hanya partikel bermassa yang cukup
besar saja yang dapat menumbuk proton dengan keras
sehingga energi kinetik proton dapat sangat besar (Surya,
2009 : 96-98).
Gambar 1.1 Struktur Atom
Sumber : belajar-fun.blogspot.com

2.1.2 Partikel Penyusun Inti Atom

Gambar 1.2 Model Atom Rutherford


Sumber : zonasiswa.com

Rutherford menyimpulkan bahwa inti atom terdiri dari


proton-proton. Tetapi pendapat dari Rutherford ini menimbulkan
banyak pertanyaan menyangkut massa atom. Penemuan neutron
yang massanya hampir sama dengan massa yang dimiliki proton
dapat menjawab masalah tersebut. Fisikawan menganggap bahwa
inti atom tidak hanya terdiri dari proton saja, tetapi juga terdiri dari
neutron. Karena neutron yang menyebabkan massa atom lebih
besar dari massa total proton dalam inti. Penjelasan tersebut yang
membuat fisikawan sepakat bahwa partikel pembentuk inti atom
adalah proton dan neutron (Surya, 2009 : 100).
Gambar 1.3 Model Atom Bohr
Sumber : fisikazone.com

Karena model atom Rutherford gagal menjelaskan tentang


kestabilan atom dan terjadinya spektrum garis atom hidrogen,
model atom yang dikemukakan Niels Bohr dapat menjelaskannya.
Niels Bohr mengungkapkan tiga postulatnya yaitu :
1. Elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu tanpa
membebaskan energi. Lintasan ini disebut dengan lintasan
stasioner yang memiliki energi tertentu.
2. Elektron dapat berpindah ke lintasa yang lain. Jika elektron
berpindah dari lintasan dengan energi rendah ke energi tinggi,
elektron akan menyerap energi dan begitu pula sebaliknya.
Energi yang dipancarkan ataupun diserap oleh elektron sebesar
hf.
3. Lintasan yang dilewati elektron merupakan lintasan yang
h
mempunyai momentum sudut kelipatan bulat dari .

2.1.3 Penulisan Inti Atom

Jumlah dari proton dalam suatu inti atom disebut dengan


nomor atom dan dilambangkan dengan huruf Z. Unutk jumlah
nukleon (proton dan neutron) di dalam inti atom disebut dengan
nomor massa, dan dilambangkan dengan huruf A. Sebuah unsur
yang dilambangkan dengan huruf X, inti atom dengan nomor atom
dan nomor massanya disebut dengan nuklida. Secara umum nomor
massa diberikan oleh :

nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron


= nomor atom + jumlah neuron

Penulisan lambang nuklida :

A
ZX

Dari lambang nuklida tersebut dapat digunakan untuk menentukan


jumlah dari proton dan neutron dalam inti atom, dan dapat juga
segaligus untuk menentukan jumlah elektron yang mengitari inti.
Berikut penjabarannya :

Jumlah proton :Z

Jumlah neutron :A–Z

Jumlah elektron : Z (untuk atom netral)

Contoh untuk nuklida 56


26Fe :

Jumlah proton : Z = 26

Jumlah neutron : A – Z = 56 – 26 = 30

Jumlah elektron : Z = 26 (untuk atom netral)

2.1.4 Sifat Atom

Sifat-sifat dari atom terdiri dari isotop, isoton, dan isobar.


Isotop adalah atom-atom dengan unsur tertentu yang memiliki
nomor atom atau jumlah proton yang sama tetapi nomor massanya
berbeda. Sedangkan isoton adalah nuklida dengan jumlah neutron
yang sama tetapi nomor atom atau proton berbeda. Dan untuk
isobar adalah nuklida dengan nomor massa yang sama tetapi nomor
atomnya berbeda.

Contoh isotop : 20 22
10Ne dan 10Ne

Contoh isoton : 31H dan 42He

Contoh isobar : 31H dan 32He

2.1.4.1 Muatan dan massa partikel-partikel pembentuk atom


Proton memiliki satu muatan positif yang besarnya
sama dengan muatan elektron dengan |e| = 1,6 ×
10−19 C. Neutron tidak bermuatan, sehingga neutron
tidak dibelokkan ketika melalui suatu medan listrik atau
meda magnetik, itulah yang menyebabkan neutron lebih
susah untuk dideteksi.
Massa atom ditentukan dengan satuan u (atonomic
mass unit) :
1
1 anotomic mass unit (u) tepat sama dengan massa
12

isotop karbon = 12 ( 126C).


12
Masssa isotop 6C tepat sama dengan 12 u, dengan
1 u = 1,660 559 × 10−27 kg. Satu proton atau satu
neutron memiliki massa yang kira-kira bernilai 1u.
Elektron memiliki massa hanya sebagian kecil dari 1 u.
Massa proton = 1,007 276 u
Massa neutron = 1,008 665 u
Massa elektron = 0,000 549 u
Satuan massa dalam satuan energi ekivalen yaitu
MeV/c2, dengan :
1u = 1,660 559 × 10−27 kg = 931,50 MeV/c 2 .....(1-1)
108 m
c=3 × adalah cepat rambat cahaya dalam vakum.
s

2.1.4.2 Kestabilan Inti


Proton dan neutron dalam inti bergerombol bersama
dengan bentuk yang menyerupai bola. Jari-jari inti atom
r bergantung pada nomor massa A, sehingga persamaan
dari jari-jari inti atom :
1
𝑟 = (1,2 × 10−15 𝑚) 𝐴3 …..(1-2)
Keterangan :
10−15 𝑚 = satu femtometer (fm) tetapi lebih sering
disebut sebagai satu fermi, untuk
menghargai fisikawan dari Amerika yang
keturunan Italia bernama Enrico Fermi.
Misalkan terdapat jari-jari inti dari aluminium (𝐴 = 27),
adalah :
1
r = (1,2 × 1015 m)A3
1
r = (1,2 × 10−15 m) (273 )

r = (1,2 × 10−15 m)(3)


r = 3,6 × 10−15
r = 3,6 fm

2.1.5 Defek Massa dan Energi Ikat Inti

Massa atom netral termasuk juga Z elektron yang di


dalamnya dapat diukur dengan spektometer massa. Massa atom
yang terlalu kecil bila dinyatakan dalam satuan kg, sehingga massa
atom dapat dinyatakan dalam atomic mass unit (u). Atomic mass
unit ini sering juga disebut dengan satuan massa atom atau
disingkat sma. Hubungan antara satuan massa atom dalam u dan
dalam kg telah ditunjukkan sebelumnya dalam persamaan (1-1).
Gambar 1.4 Spektometer Massa
Sumber : sabiq038mercubuana.blogspot.com
4
Misalnya terdapat atom netral helium 2He yang
mengandung 2 proton, 2 neutron, dan 2 elektron. Massa atom 42He
sama dengan jumlah massa 2 proton, 2 neutron, dan 2 elektron.
Jadi,

Massa 2 proton = 2 × 1,007 276 u = 2,014 552 u


Massa 2 neutron = 2 x 1,008 665 u = 2,017 330 u
Massa 2 elektron = 2 x 0,000 549 u = 0,001 098 u

Jika hasilnya ditambahkan maka jumlah dari massa atom


4
2He = 4,032 980 u. Massa 42He adalah 4,032 980 u. Tetapi hasil
dari pengukuran spektometer massa diperoleh massa atom 42He
adalah 1,002 602 u. Ini merupakan contoh yang memberikan
kesimpulan umum. Massa sebuah inti stabil selalu lebih kecil
daripada gabungan massa nukleon-nukleon yang membentuknya.

Selisih antara gabbungan massa nukleon-nukleon yang membentuk


inti dengan massa inti disebut dengan defek massa atau mass
defect. Untuk inti atom 42He ini, defek massanya ∆m, adalah

∆𝑚 = 4,032 980 u – 4,002 602 u


= 0,030 378 u

Diperlukan energi untuk memisahkan sebuah inti yang


stabil menjadi proton dan neutron yang membentuknya. Semakin
stabil sebuah inti, semakin besar energi yang diperlukan untuk
memutuskan inti tersebut menjadi proton dan neutron yang
membentuknya. Energi yang diperlukan untuk memutuskan inti
menjadi proton-proton dan neutron-neutron yang membentuknya
ini disebut dengan energi ikat inti.

Hukum kesetaraan massa energi oleh Einstein menyatakan


bahwa massa yang hilang dapat berubah menjadi energi yang
mengikuti hukum E = mc2. Menurut hukum ini defek massa inti
∆m, berubah menjadi energi ikat inti ∆E, dengan persamaan :

∆E = ∆mc 2 …..(1-3)
dengan c = 3 × 108 m/s yang merupakan cahaya dalam vakum.

Massa inti biasa dinyatakan dalam satuan u, dan energinya


dinyatakan dalam jutaan elektron volt (MeV). Hubungan antara
satuan ini telah dinyatakan sebelumnya dalam persamaan (1-1),
yaitu1 u = 931 MeV/c 2 . Sehingga jika E dan ∆m dinyatakan
dalam MeV dan u, maka persamaan (1-3) menjadi :

∆E = ∆m × (931 MeV/u) …..(1-4)

Misalkan defek massa dari inti 42He adalah 0,030 378 u, jadi
energi ikat inti 42He adalah :

MeV
∆E = ∆m x 931 u
0,030 378 u x 931 MeV
= = 28,2819 MeV
u

inti dari helium 42He memiliki jumlah nukleon = 4 (nomor massa


A), sehinggan energi ikat rata-rata per nukleonya :

∆E 28,28 MeV
= = 7,07 MeV/nukleon
A 4 nukleon

(Kanginan, 2006 : 354-360).


2.2 REAKSI INTI

Reaksi inti merupakan suatu reaksi yang terjadi pada inti atom
sehingga dapat membentuk suatu inti baru dan biasanya disertai dengan
munculnya energy yang sangat besar. Pada dasarnya reaksi inti sangat
berbeda dengan reaksi kimia. Pada reaksi inti diperlukan partikel lain
untuk menggoyahkan kesetimbangan inti atom sehingga kesetimbangan
ini tergganggu. Akibatnya, inti yaitu partikel proton atau neutron
Energi reaksi inti adalah energy yang dihasilkan atau diperlukan
dalam sebuah reaksi inti. Energy reaksi inti dihitung sesuai persamaan
reaksi inti karena pada dasarnya energy reaksi inti sama dengan perubahan
massa inti sebelum reaksi dan sesudah reaksi atau disebut sebagai
kesetaraan massa energi.

Secara umum persamaan reaksinya :

A + a → B + b atau A (a, b) B

Contoh reaksi inti adalah perubahan inti nitrogen menjadi inti oksigen oleh
penembakan partikel α

14
7N + 42He → 178O + 11H

14
7N + α → 178O + p

14 17
7N(α, p) 8O

Dan persamaan energi menurut kesetaraan massa energi adalah :

Q = ∆m × 931 MeV …..(2-1)

2.2.1 Macam-macam Reaksi Inti, yaitu :

a. Reaksi Fisi
Gambar 2.1 Reaksi Fisi
Sumber : s3-ap-southeast-1.amazonaws.com
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi
dua inti atom lain yang lebh ringan disertai dengan timbulnya
energy yang sangat besar.

Contoh dari reaksi fisi :

235 148 85
U+n → La + Br + 3n

b. Reaksi Fusi

Gambar 2.2 Reaksi Fusi


Sumber : httppembelajaranfisikauny.blogspot.co.id
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua inti
atom yang ringan menjadi inti atom yang lebih berat dan
partikel elementer, disertai pelepasan energi yang sama
besar.

Contoh reaksi fusi :

2
1𝐻 + 21𝐻 → 32𝐻𝑒 + 10𝑛 + 3,3 𝑀𝑒𝑉

c. Energi Reaksi

Energi reaksi merupakan energi yang diperlukan atau


dilepas dalam sebuah reaksi. Besarnya energi rekasi yaitu :

𝐸 = {(𝑚𝑎 + 𝑚𝑥 ) − (𝑚𝑦 + 𝑚𝑏 )} ∙ 931,5 𝑀𝑒𝑉 ....(2-2)

Dengan catatan :

Jika E>0 maka terjadi reaksi eksoterm


Jika E<0 maka terjadi rekasi endoterm.

d. Isotop Radioaktif

Isotop radioaktif dapat dihasilkan dengan reaksi inti.


Partikel yang sering digunakan untuk menembak inti adalah
partikel neutron karena neutron tidak bermuatan sehingga
ditolak oleh inti atom.

2.2.2 Hukum-hukum pada Reaksi Inti

Terjadinya Reaksi Inti terjadi karena adanya beberapa hukum-


hukum fisika, yaitu:

1. Hukum kekekalan momentum, yaitu jumlah momentum


sebelum dan setelah tumbuka adalah sama.
2. Hukum kekekalan energi, yaitu jumlah energi sebelum dan
setelah tumbuka adalah sama.
3. Hukum kekekalan nomor atom, yaitu jumlah nomor atom
Csebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.
2.3 RADIOAKTIVITAS

Radioaktivitas yang juga sering disebut sebagai peluruhan


radioaktif, merupakan peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu
secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel α (alfa) yang
merupakan inti atom helium, partikel β (beta) yang merupakan elektron,
atau radiasi γ (gamma) yang merupakan gelombang elektromagnetik
gelombang pendek. Sinar yang dipancarkan dari peluruhan radioaktif
disebut sinar radioaktif, dan zat yang memancarkannya disebut dengan zat
radioaktif.

2.3.1 Jenis sinar radioaktif berdasarkan partikel penyusunnya :

a. Sinar α (Alfa)
Sinar alfa merupakan sinar yang dipancarkan oleh radioaktif
yang ditemukan secara bersamaan dengan fenomena
radioaktivitas. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron.
Sinar alfa memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Sinar alfa merupakan inti dari He.
2. Memiliki daya ionisasi yang dapat menghiatamkan pelat
film.
3. Memiliki daya tembus paling lemah diantara sinar beta dan
gamma.
4. Dapat dibelokkan medan listrik maupun medan magnet.
5. Bermuatan positif (2+).

b. Sinar β (Beta)
Sinar beta merupakan elektron dengan energi tinggi berasal
dari inti atom. Sinar beta memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Memiliki daya ionisasi lebih kecil dari sinar alfa.
2. Daya tembus sinar beta lebih besar dari sinar alfa tetapi
lebih kecil dari gamma.
3. Dapat dibelokkan medan listrik maupun medan magnet.
4. Bermuatan negatif (1-).
c. Sinar γ (Gamma)
1. Memiliki daya ionisasi paling kecil dari sinar alfa maupun
beta.
2. Memiliki daya tembus paling besar.
3. Tidak membelok oleh medan listrik maupun medan
magnet.
4. Sinar gamma tidak bermuatan.

Gambar 3.1 Pembelokkan sinar radioaktif dalam medan magnetik


Sumber : ilmukimia.org

2.3.2 Peluruhan Radioaktivitas


A. Peluruhan Sinar Alfa
Sinar alfa merupakan partikel inti helium yang
dipancarkan oleh suatu inti yang tidak stabil. Lambang
partikel alfa sama dengan lambang inti helium yaitu 42He.
Partikel alfa bermuatan positif (2+), ketika bergerak di udara
akan menimbulkan energi ionisasi yang cukup besar dan
terbesar diantara sinar beta maupun gamma. Tetapi daya
tembus sinar alfa merupakan yang paling rendah dibanding
dengan sinar beta maupun gamma dan bahkan sinar alfa tidak
dapat menembus kertas.
Dalam proses peluruhan partikel alfa, inti atom dari
suatu unsur yang memancarkan partikel alfa akan mengalami
pengurangan 4 nomor massa dan dua nomor atom. Dapat
dituliskan sebagai berikut :
A
ZX → A−4 4
Z−2Y + 2He + Q

Reaksi tersebut di atas menunjukkan bahwa inti X


meluruh menjadi inti Y dengan memancarkan partikel alfa
dan membebaskan energi sebesar Q.
B. Peluruhan Sinar Beta

Salah satu bentuk dari peluruhan sinar beta adalah


peluruhan neutron. Neutron meluruh menjadi proton,
elektron, dan antinetrino. Antineutrino adalah partikel netral
yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa. Bentuk
lain dari peluruhan beta adalah proton. Proton meluruh
menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino sendiri
memiliki sifat sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta
memiliki tujuan yaitu agar perbandingan antara proton dan
neutron di dalam inti atom menjadi seimbang agar inti atom
tetap stabil.
Jika inti dari radioaktif memancarkan sinar beta maka
nomor massa inti tetap atau jumlah nukleon tetap, tetapi
nomor atom berubah. Dan terjadi dua proses peluruhan :
A A
ZX → Z+1Y + −10β X = inti induk
A A
ZX → Z−1Y + +10β Y = inti induk
Contoh sebagai berikut :
14
6C → 147C + −10β
12
7N → 126C + +10β

C. Peluruhan Gamma
Inti atom yang beradadalam keadaan eksitasi dapat
kembali ke keadaan dasar atau semula yang lebih stabil
dengan memancarkan sinar gamma, peristiwa tersebut
disebut dengan peluruhan sinar gamma. Pemancaran sinar
gamma biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar
alfa maupun sinar beta. Peluruhan gamma ini hanya
mengurangi energi saja tidak merubah susunan inti.
Inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi dimana
keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan
dasarnya. Keadaan eksitasi ini dihasilkan dari tumbukan
dengan partikel lain. Persamaan dari peluruhan sinar gamma
yaitu :
A
ZX* → AZX + γ
* = Keadaan eksitasi
Contoh sebagai berikut :
12
5B → 12
6C* + −10β
12
6C* → 12
6C + 00γ

2.3.3 Kegunaan Zat Radioisotop


A. Bidang kedokteran
1. I-131 → mendeteksi fungsi atau kerusakan kelenjar gondok.
2. Co-60 → membunuh sel kanker.
3. Na-24 → mengetahui aktivitas kerja jantung.
4. Fe-59 → mengukur laju pembentukan sel darah.
5. C-11 → mengetahui metabolisme secara umum.
6. P-32 → mendeteksi penyakit mata, liver, dan tumor.
B. Bidang Industri
1. Pb-210 → untuk mengetahui pemalsuan keramik.
2. Sinar gamma → untuk mengawetkan makanan.
3. Mengukur ketebalan kertas.
C. Bidang kimia
1. Untuk menentukan asal molekul air yang terbentuk.
2. Untuk menganalisis pengaktifan neutron.
3. Untuk pembuatan unsur-unsur baru.
D. Bidang biologi
1. C-14 → untuk menentukan kecepatan dari pembentukan
senyawa pada proses fotosintesis.
2. F-38 → untuk mengetahui ATP sebagai penyimpan energi
dalam tubuh.
3. Untuk meneliti pergerakan air dalam batang tanaman.
Selain beberapa contoh dari kegunaan zat radioaktif di atas,
zat radiosotop C-14 dapat digunakan untuk menentukan usia
dari fosil.

2.4 TEKNOLOGI NUKLIR


2.4.1 Kegunaan Nuklir
Di era kemajuan teknologi yang semakin berkembang, para
ahli telah mampu memanfaatkan teknologi nuklir untuk bahan bakar.
Jenis energi terbarukan yang satu ini sangat efektif dan produktif,
juga dikenal sebagai energi yang ramah lingkungan, bila
dimanfaatkan untuk bahan bakar pembangkit listrik. Teknologi
nuklir yang popular lewat penggunaannya bagi persenjataan militer
ini, ternyata mempunya manfaat yang begitu besar bagi
kesejahteraan umat manusia terutama dalam penyediaan kebutuhan
energi listrik. Kalau penggunaan bahan bakar fosil untuk keperluan
pembangkit listrik, selain bisa menimbulkan polusi lingkungan, juga
sangat boros. Tetapi penggunaan bahan bakar nuklir sangat irit, dan
tidak membuat polusi lingkungan. Konon setengah kilogram
uranium yang sudah dimurnikan bisa menghasilkan energi yang
setara dengan belasan juta liter solar. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap harga jual listrik kepada konsumen. Di samping itu pun
persediaan bahan bakar ini cukup tersedia dalam jangka waktu yang
panjang.
2.4.2 Dampak Positif Penggunaan Teknologi Nuklir
Sinar-X pada abad XX ini telah menjadi pilihan utama untuk
diagnosa dalam praktek kedokteran modern. Cara ini
memungkinkan dokter untuk meningkatkan pemahaman atas
kondisi pasien tanpa harus melakukan pembedahan. Data di
organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukkan bahwa jutaan
manusia setiap tahunnya telah memperoleh manfaat dari teknologi
ini. Hampir semua orang tahu sinar-X dan manfaatnya, tetapi
belum banyak yang mengetahui kalau sinar-X adalah salah satu
hasil dari teknologi nuklir.
Di Indonesia, pengembangan teknologi nuklir telah diupayakan
dengan cara mendirikan Badan Atom Tenaga Nasional (BATAN)
yang bertugas mengoperasikan fasilitas penelitian teknologi nuklir
di Jakarta, Serpong, Bandung dan Yogyakarta. Hasil-hasil yang
diperoleh selama ini telah membantu meningkatkan kehidupan
rakyat Indonesia, diantaranya:
1. Bidang peternakan.
Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan
isotop radioaktif untuk mendayagunakan pakan sehingga
dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi
oleh lebih banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses
Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh
para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur
Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.
2. Bidang pertanian.
Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah
menghasilkan sejumlah varietas unggul yang baru dengan
cara mutasi oleh imbas radiasi, seperti varietas padi untuk
dataran rendah dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang
hijau.
3. Bidang Pertambangan.
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk
merunut alur-alur minyak bawah tanah dan kemudian
menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan
air ke dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar
minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang
sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan
minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini.
4. Bidang Kedokteran.
Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif
cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-sel kanker, sel-sel
ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu
terpengaruh selama pengobatan. Selain itu untuk
mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan
pembedahan, para dokter biasanya menggunakan sinar-X.
Tentunya perkembangan teknologi nuklir di negara-
negara lain lebih maju daripada di Indonesia. Salah
satunya adalah Kanada, negara yang mempelopori
penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi nuklir
yang aman.

2.4.3 Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Nuklir


Sebenarnya setiap pekerjaan mengandung resiko, apapun
yang kita kerjakan bila kita tidak berhati-hati maka akan timbul
bencana. Contoh sederhananya adalah pisau. Apabila pisau
digunakan dengan tidak hati-hati maka akan dapat melukai diri
penggunanya. Para pekerja yang bekerja di industri kimia juga
harus berhati-hati karena bila mereka ceroboh, mereka bisa
keracunan zat kimia. Demikian pula dengan industri nuklir seperti
reaktor nuklir. Kebocoran reaktor yang terjadi di Jepang
merupakan kelalaian manusia semata-mata.
Adapun mengenai masalah limbahnya telah ditemukan
suatu cara yang aman dan permanen seperti yang telah dilakukan
oleh Kanada. Limbah nuklir dikubur jauh di bawah tanah pada
lapisan batuan granit yang stabil. Penelitian geologi menunjukkan
bahwa formasi batuan granit dapat stabil hingga 1,5 juta tahun
atau bahkan lebih.
Faktor negatif lainnya adalah adanya kemungkinan
pembuatan bom atom melalui penguasaan teknologi nuklir.
Negara-negara barat pemilik senjata atom merupakan ancaman
bahaya besar bagi perdamaian dunia, dan tidak mustahil suatu
saat baik secara kebetulan maupun berdasarkan politik
militerisme mereka, negara-negara ini akan menciptakan tragedi
kemanusiaan yang jauh lebih dahsyat daripada tragedi yang
diakibatkan oleh bom atom Hiroshima dan Nagasaki.Bahaya
terorisme juga merupakan ancaman bagi dunia dengan adanya
nuklir ini. apat mengancam perdamaian dunia dan Negara-negara
lemah dan kecil dapat ditindas dan ditekan oleh Negara-negara
besar seperti Amerika yang dapat mengancam untuk menuruti
segala kehendaknya karena Negara kecil takut dengan senjata
nuklirnya.

2.5 PROTEKSI RADIASI


Proteksi radiasi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan teknik kesehatan lingkungan yaitu tentang proteksi yang
perlu diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang terhadap
kemungkinan diperolehnya akibat negatif dari radiasi pengion, sementara
kegiatan yang diperlukan dalam pemakaian sumber radiasi pengion masih
tetap dapat dilaksanakan.
Proteksi radiasi atau keselamatan radiasi ini biasa dikenal juga
sebagai proteksi radiologi. Proteksi radiasi adalah perlindungan
masyarakat dan lingkungan dari efek berbahaya dari radiasi pengion, yang
meliputi radiasi partikel energy tinggi dan radiasi elektromagnetik.
Proteksi radiasi adalah suatu sistem untuk mengendalikan bahaya radiasi
dengan menggunakan peralatan proteksi dan kerekayasaan yang canggih
serta mengikuti peraturan proteksi yang sudah dibakukan.

2.5.1 Teknik Proteksi Radiasi


Radiasi eksterna yang berasal dari zat radioaktif atau dari
pesawat sinar X yang dirancang khusus memproduksi sinar X baik
untuk keperluan diagnostic maupun terapi dan sumber lainnya.
Mengingat disamping manfaat dari radiasi eksterna yang
merupakan radiasi pangion potensial menimbulkan bahaya radiasi,
sedangkan secara teknik mustahil meniadakan sumber tersebut,
maka bahaya penyinaran radiasi eksterna terhadap petugas ataupun
lingkungannya dapat dikendalikan dengan tiga aturan dasar
proteksi radiasi
a. Memperkecil waktu penyinaran
b. Mengusahakan jarak dari sumber radiasi sejauh mungkin
c. Menggunakan penahan radiasi

a. Faktor waktu
Perencanaan dan persiapan harus dilakukan dengan hati-
hati agar waktu penyinaran sependek mungkin. Hal ini
memerlukan seorang pekerja tradisi yang terlatih dan terdidik
dan berpengalaman, sehingga dia terampil dan melaksanakan
pekerjaan pada waktu yang relative pendek namun tidak tergesa-
gesa.
Untuk tujuan proteksi radiasi pemanfaatan factor waktu
berlaku hubungan:
D=D ×t …..(2-3)
Keterangan :
D = dosis total
D = laju dosis
t = waktu penyinaran
Contoh :
1. Nilai Batas Dosis (NBD) = 50 mSv per tahun, satu tahun =
50 minggu, NBD dalam seminggu = (50 : 50) = 1 mSv =
1000 Sv. Berapa lama seorang pekerja radiasi harus bekerja
jika laku dosis = 50 Sv/jam ?
Jawab :
D=D ×t
1000 = 50 × t
t = 20 jam
2. Jika seorang pekerja radiasi bekerja selama 40 jam
seminggu. Berapa laju dosis yang diterima oleh pekerja
tersebut, bila tidak melampaui NBD mingguan ?
Jawab :
D=D ×t
1000 = D × 40
D = 1000 ÷ 40
D = 25 sv/jam
b. Faktor jarak
Suatu sumber berbentuk titik akan memancarkan radiasi secara
seragam ke segala arah. Fluks radiasi pada jarak r dari sumber
mengikuti hukum kebalikan jarak kwadrat. Oleh karena ; laju dosis
berhubung langsung dengan fluks, maka laju dosis juga mengikuti
hukum kebalikan jarak kwadrat. Hal ini hanya benar jika sumebr
radiasi berupa titik, dan mengabaikan penyerapan radiasi antara
sumber dan detector. Dalam pekerjaan radiografi diasumsikan
sumber berbentuk titik. Huku kebalikan kuadrat untuk dosis adalah:
k
D= …..(2-4)
r2

Keterangan :
k = konstanta untuk sumber tertentu.

Apabila laju dosis Di pada jarak r1 dari sumber dan D laju dosis
pada jarak r dari sumber, maka :
D1 ∙ r12 = D2 ∙ r22 …..(2-5)
D1 r 2
= (r1 ) …..(2-6)
D2 2

Contoh :
Laju dosis pada jarak 2 m dari sumber gamma adalah 400/u
Sv/jam. Hitung jarak pada laju dosis 25/uSv/jam
Jawab :
D1 ∙ r12 = D ∙ r 2
400
r2 = ( ) × 22
52
r = 8m
c. Penahan Radiasi
Metode ketiga untuk mengendalikan bahaya radiasi eksterna
adalah dengan menggunakan penahan radiasi. Metode ini yang
biasanya lebih disukai, oleh karena menciptakan kondisi kerja yang
aman. Disamping itu factor waktu dan jarak dapat dipantau terus
menerus pada waktu pelaksanaan kerja, agar pekerja radiasi dapat
terjamin keselamatannya.
Jumlah penahan radiasi yang diperlukan bergantung pada macam
tadiasi aktivitas dan laju dosis.
1. Penahan Radiasi untuk partikel alfa
Partikel alfa adalah sangat mudah diserap, cukup dengan
menggunakan sehelai kertas tipis sudah cukup untuk
menahannya. Penahan radiasi untuk partikel alfa tidak ada
masalah
2. Penahan Radiasi untuk partikel beta
Pertikel beta mempunyai daya tembus yang lebih besar dari
alfa. Jangkauan energy partikel beta biasanya terletak antar 1-
10 MeV yang memerlukan penahan radiasi setebal 10 mm
prespex untuk menyerapnya secara sempurna. Kadang-kadang
radiasi diperlakukan secara sederhana dengan menganggap
bahwa partikel beta bahayanya tidak seperti gamma dan
netron. Tetapi harus diingat bahwa sumber beta pada jarak 3
mm dengan aktivitas MBq menghailkan laju dosis kira-kira 1
Gy/jam.
Satu masalah penting yang harus diperhatikan dalam
memilih bahan penahan radiasi, untuk radiasi beta ialah radiasi
bremstrahlung yang dihasilkan pada waktu partikel beta
diperlambat dengan cepat oleh atom-atom penahan radiasi.
Fraksi partikel beta yang dapat menghasilkan bremstrahlung
diperkirakan ZE/3000 Z adalah nomor atom penahan radiasi
dan E adalah energy pertikel beta dalam MeV. Hal ini berarti
untuk menahan pertikel beta harus digunakan bahan dengan
nomor atom yang kecil seperti alumunium dan Perspex untuk
mengurangi keluarnya radiasi bremstrahlung.
3. Penahan Radiasi untuk radiasi sinar X dan gamma
Apabila radiasi sinar X gamma melalui sesuatu bahan dan
mengalami pelemahan secara exponensial. Laju dosis yang
disebabkan oleh radiasi sinar x dan gamma sesudah melalui
penahan radiasi adalah :
𝑒
𝐷𝑡 = 𝐷0 ∙ − 𝑢𝑡 …..(2-7)

Keterangan :
𝐷0 = laju dosis tanpa penahan radiasi
𝐷𝑡 = adalah laju dosis sesudah melalui penahan radiasi d
engan ketebalan t dan koefisien absorbs /u.
Contoh soal dan pembahasan :

1. Jika massa 21𝐻 = 2,009 sma, massa 31𝐻 =m3,018 sma,massa 42𝐻𝑒 = 4,003
sma, massa 10𝑛 = 1,009 sma dan 1 sma = 931 Mev, maka besar energy
yang dibebaskan pada reaksi :

2
1𝐻 + 31𝐻 → 42𝐻 + 10𝑛 + energy adalah… (Ujian Nasional Fisika SMA/MA
IPA 2014/2015)

A. 12,103 Mev
B. 13,965 Mev
C. 15,780 Mev
D. 16,122 Mev
E. 17,761 Mev
Pembahasan :

Massa sebelum reaksi : 2,009 sma + 3,018 sma = 5,027 sma

Massa setelah reaksi : 4,003 sma + 1,009 sma + 5,012 sma

Defek massa :

∆m = massa sebelum reaksi – massa sesudah reaksi

= 5,027 sma – 5,012 sma

= 0,015 sma

Energi yang dibebaskan :

E = ∆m x 931 Mev

= 0,015x931

= 15,965 Mev

Jawaban : B

2. Perbedaan model atom menurut Rutherford dan Borh adalah….. (Ujian


Nasional Fisika SMA/MA 2013/2014 paket soal 1)

Rutherford Borh
A. Radiasi dipancarkan ketika electron Sebagian besar massa atom
pindah dari lintasan dengan energy berkumpul pada sebuah titik di
tinggi ke energy rendah. tengah-tengah atom.
B. Atom berbentuk bola padat dengan Electron mengelilingi inti atom
muatan listrik positif merata di dalam keadaan stasioner dan tidak
deluruh bagian bola dapat berpindah lintasan.
C. Electron mengelilingi inti atom Atom berbentuk bola padat
dalam keadaan stasioner dan tidak dengan muatan listrik positif
dapat berpindah lintasan. merata di seluruh bagian bola.
D. Sebagian besar massa atom Radiasi dipancarkan ketika
berkumpul pada sebuah titik di electron pindah daro lintasan
tngah-tengah atom. dengan energy tinggi ke rendah.
E. Atom berbentuk bola padat dengan Electron mengelilingi inti atom
muatan listrik positif merata di dalam keadaan stasioner dan tidak
seluruh bagian bola. dapat berpindah lintasan.

Pembahasan :

Model Atom Rutherford menyatakan bahwa sebagian besar massa atom


berkumoul pada sebuah titik di tengah-tengah atom. Sedangkan model atom
Borh menyatakan bahawa suatu radiasi yang di pancarkan ketika electron
pindah dari lintasan tingga ke yang renddah.

Jawaban : D

3. Perhatikan reaksi inti fusi berikut ini :


2 3 4 1
1𝐻 + 1𝐻 2𝐻𝑒 + 0𝑛 + E

Jika massa 21𝐻 = 2,014 𝑠𝑚𝑎,massa 31𝐻 = 3,016 𝑠𝑚𝑎, massa partikel 𝛼 =
4,0026 𝑠𝑚𝑎 dan massa neutron = 1,0084 sma, maka energy yang
dihasilkan adalah… ( 1 ana setara dengah 931 MeV). (Ujian Nasional
Fisika SMA/MA 2013/2014 paket soal 1)

A. 18,62 MeV
B. 17,69 MeV
C. 16,76 MeV
D. 15,73 MeV
E. 14,89 MeV
Pembahasan :

E = ∆m x 931 MeV

= [(m 21𝐻 + m 31𝐻 ) – (m 42𝐻𝑒 + m 10𝑛)] . 931


= [{2,014 + 3,016) – (4,0026 + 1,0084)] . 931

= [0,019] . 931

= 17,689 Mev = 17,69 MeV

Jawaban : B

4. Zat radioaktif C-14 dapat digunakan untuk…. (Ujian Nasional Fisika


SMA/MA 2013/2014 paket soal 1)
A. Mendeteksi fungsi kelenjar gondok
B. Mengetahui efektivitas kerja jantung
C. Membunuh sel kanker
D. Mendeteksi pemalsuan keramik
E. Menentukan usia fosil

Pembahasan :

Mendeteksi fungsi kelenjar gondok = I-131

Mengetahui fungsi kelenjar gondo = Na-24

Membunuh sel kanker Co-60

Mendeteksi pemalsuan keramik = Pb-210

Menentuka usia fosil = C-14

Jawaban : D

5. Perhatikan reaksi inti fusi berikut ini :


2 3 4 1
1𝐻 + 1𝐻 2𝐻𝑒 + 0𝑛 + E

Jika massa 21𝐻 = 2,0141 𝑠𝑚𝑎, massa 31𝐻 = 3,0160 𝑠𝑚𝑎, massa partikel
4 1
2𝐻𝑒 = 4,0026 𝑠𝑚𝑎, 0𝑛 = 1,0084 sma, maka energy yang dihasilkan
adalah….. ( 1 ana setara dengah 931 MeV). (Ujian Nasional Fisika
SMA/MA 2013/2014 paket soal

A. 8,2859 MeV
B. 12,2959 MeV
C. 14,5931 MeV
D. 15,4321 MeV
E. 17,5959 MeV
Pembahasan :

E = ∆m x 931 MeV

= [(m 21𝐻 + m 31𝐻 ) – (m 42𝐻𝑒 + m 10𝑛)] . 931

= [{2,0141 + 3,0160) – (4,0026 + 1,0086)] . 931

= [0,0189] . 931

= 17,5959 MeV

Jawaban : E

6. Perhatikan reaksi inti fusi berikut ini :


13 2 14 1
6𝐶 + 1𝐻 6𝐶 + 1𝐻 + Energi

Jika diketahui massa inti :


13
6𝐶 = 13,0033 sma
2
1𝐻 = 2,0141 sma
14
6𝐶 = 14,0030 sma
1
1𝐻 = 1,0078 sma

Bila massa 1 sma setara dengan energy 931 MeV, maka energy yang
terjadi pada reaksi inti tersebut adalah… (Ujian Nasional Fisika SMA/MA
2014 paket soal 4)
A. 5,5860 MeV
B. 6,1446 MeV
C. 6,1492 MeV
D. 6,2320 MeV
E. 6,2377 MeV
Pembahasan :

E = ∆m x 931 MeV

= [(m 136𝐶 + m 21𝐻 ) – (m 146𝐶 + m 11𝐻 )] . 931

= [{13,0033 + 2,0141) – (14,0030 + 1,0078)] . 931


= [15,0174 – 15,0108] . 931

= 6,1446 Mev

Jawaban : B

7. Perhatikan pernyataan berikut :


1) Ti-201 digunakan untuk mendeteksi kerusakan jantung
2) Tc-99 digunakan untuk menghitung usia fosil
3) I-131 digunakan untuk terapi pada kelenjar gondok
4) Co-60 digunakan untuk mendeteksi penyumbatan peredaran darah

Pemanfaatan bahan radioaktif yang tepat ditunjukkan oleh nomor….


(Ujian Nasional Fisika SMA/MA 2014/2015)

A. (1) dan (2)


B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Pembahasan :

Ti-201 dan Tc-99 digunakan untuk mendeteksi kerusakan jantung

I-131 digubakan untuk terapi kelenjar gondok

C0-60 digunakan untuk membunuh sel kanker.

Sehingga jawaban yang tepat adalah (1) dan (3)

Jawaban : B.

8. Jika massa 21𝐻 = 2,009 𝑠𝑚𝑎,massa 31𝐻 = 3,018 𝑠𝑚𝑎, massa 42𝐻𝑒 =
4,003 𝑠𝑚𝑎, massa 10𝑛 = 1,009 sma, dan 1 sma = 931 MeV, maka besar
energy yang dibebaskan pada reaksi :
12
1𝐻 + 31𝐻 → 4 1
2𝐻𝑒 + 0𝑛 + Energi adalahh…… (Ujian Nasional
Fisika SMA/MA 2014/2015)
A. 12,103 MeV
B. 13,965 MeV
C. 15,965 MeV
D. 16,122 MeV
E. 17,761 MeV
Pembahasan :

Massa sebelum reaksi :

= 2,009 sma + 3,018 sma = 5,027 sma

Massa setelah reaksi :

= 4,003 sma + 1,009 sma = 5,012

Deffek massa :

∆m = massa sebelum rekasi – massa setelah reaksi

= 5,027 sma – 5, 012 sma

= 0,015 sma

Energy yang dibebaskan :

E = ∆m x 931 MeV

= 0,015 x 931

= 15,965 MeV

Jawaban : B

9. Kelemahan model atom Rutherford adalah…. (Ujian Nasional Fisika


SMA/MA 2012/2013 PAKET SOAL 5)
A. Electron terus berputr pada lintasannya
B. Atom bersifat netral tak bermuatan listrik
C. Electron tidak kehilangan energy saat mengelilingi inti atom
D. Tidak sesuai dengan eksperimen hamburan sinar-α
E. Electron akan jatuh ke inti karena kehilangan energy
Pembahasan :

Kelemahan teori atom Rutherford:


 Electron yang mengelilingi inti atom akan terus memancarkan energy
berupa gelombang electromagnet sehingga lintasannya berbentuk spiral
dan suatu saat akan jatuh ke dalam inti.
 Tidak dapat menjelaskan kestabilan atom
 Tidak dapat menjelaskan spectrum garis atom hydrogen.
Jawaban : E

10. Radiasi dari isotope Co-60 dimanfaatkan untuk… (Ujian Nasional Fisika
SMA/MA 2012/2013 PAKET SOAL 3)
A. Pengahancuran batu ginjal
B. Detector asap
C. Menentukan umur fosil
D. Terapi pada kelenjar gondok
E. Membunuh sel kanker
Pembahasan :

Pengancuran batu ginjal menggunakan sinar gamma, Sodium-24

Detector asap menggunakan Iridium-192

Menentukan umur fosil menggnakan Karbon-14

Terapi pada kelenjar gondok menggunakan Iodium-131

Membunuh sel kanker menggunakan Cobalt-60

Jawaban : E

11. Massa partikel radioaktif Nikel-56 yang diperkirakan tercipta dalam


Supernova sekitar 1,49 x 1028 kg, maka isotope tersebuttelah meluruh
selama…. (SOAL SBMPTN 2012)
A. 36,3 hari D. 12,7 hari
B. 24,4 hari E. 9,8 hari
C. 18,3 hari
Pembahasan:
𝑡
𝑚 1 𝑇
= (2)
𝑚0
1,86 ×1028 1 𝑛
= (2)
1,49 × 1029

1 1 𝑛
= (2) n=3
8

n=3
𝑡
n=𝑇 t = n.T

maka t = 3. 6,1 = 18,3 hari

jawaban : C

12. Waktu Paruh Thorium-234 sekitar 25 hari. Jika 32 gram Thorium


disimpan selama 100 hari, maka massa Thorium yang masih tersisa
adalah…. (SOAL SBMPTN 2013)
A. 2 g D. 16 g
B. 4 g E. 20 g
C. 8 g
Pembahasan :
𝑡
1 𝑇
Nt = N0 (2)

100
1 25 1
Nt = 32 (2) = 32 . (16) = 2g

Jawaban : A

13. Waktu paruh Uranium 238 sekitar 20 hari. Jika 128g Uranium disimpan
selama 100 hari, maka massa Uranium yang masih tersisa adalah…
(SOAL SBMPTN 2015)
A. 2g D. 16g
B. 4g E. 20g
C. 8g
Pembahasan :
𝑡
1 𝑇
Nt = N0(2)
100
1 25 1
Nt = 128 (2) = 128(32) = 4g

Jawaban : B

14. Pernyataan dibawah ini berhubungan dengan pemancaran dan penyerapan


energy oleh setiap atom. Pernyataan yang benar adalah….. (SOAL
SIMAK UI 2011)
A. Setiap electron bergerak pada lintasannya selalu memancarkan energy
B. Pada pemancaran dan penyerapan energy, electron loncat ke lintasan
yang lebih tinggi.
C. Pada pemancaran dan penyerapan energy, electron loncat ke lintasan
yang lebih dalam.
D. Pada pemancaran energy, electron loncat ke lintasan luar, sedangkan
pada penyerapan energy, electron loncat ke lintasan yang lebih dalam.
E. Pada pemancaran energy, electron loncat ke lintasan dalam, sedangkan
pada penyerapan energy, electron loncat ke lintasan yang lebih luar.
Pembahasan :

Menurut Postulat Borh :

Electron tidak memancarkan radisi ketika mengorbit inti atom pada lintasan
stasionernya.

Pemancaran dan penyerapan gelombang elektromagnetik dalam suatu atom


berhubungan erat dengan transisi electron dari dua lintasan stasioner.

Pada pemancaran energy, electron loncat dari lintasan luar ke lintasan dalam,
sedangkan pada penyerapan energy, electron loncar dari lintasan dalam ke
lintasan luar.

Jawaban : E

15. Foton dapat diserap atau dipancarkan dari atom hirogen jika electron pada
atom hydrogen tersebut bertransisi dari suatu keadaan yang dinyatakan
dalam bilangan kuantum ke keadaan kuantum lain yang dinyatakan dalam
bilangan kuantum. Diantara daftar di bawah ini transisi dalam atom
hidrogeen yang memancarkan foton dengan energy yang paling rendah
adalah….. (SOAL SM UNY 2014)
A. Dari n1 = 1 ke n2 = 2
B. Dari n1 = 2 ke n2 = 1
C. Dari n1 = 2 ke n2 = 6
D. Dari n1 = 6 ke n2 = 2
E. Dari n1 = 1 ke n2 = 6
Pembahasan :

Energy foton akan terpancar, apabila electron berpidah dari kulit luar ke kulit
dalam atau dari bilangan kuantum yang lebih besar ke bilanan kuantum yang
lebih kecil. Maka jawaban yang paling mungkin adalah B atau D. sekarang
mari kita periksa satu persatu.

Dari n1 = 2 ke n2 = 1
13,6 13,6
∆𝐸 = E2 – E1 =- + = - 10,2 eV
12 22

Dari n1= 6 ke n2= 2


13,6 13,6
∆E = E6 – E2 = - + = - 3,02 eV
22 62

Jadi yang memancarkan foton dengan energy yang paling rendah adalah dari
transisi electron n1 = 2 ke n2 = 1.

Jawaban : B

16. Suatu atom X mempunyai 42 proton, 42 elektron, dan 65 neutron. Simbol


untuk atom ini adalah….. (SOAL SPMB 2006)
A. 147
42𝑋 D. 107
42𝑋
65 107
B. 742𝑋 E. 84𝑋
C.
D. 147
84𝑋

Pembahasan:

Z = nomor atom = jumlah electron (atom netral) = jumlah proton = 42

A = jumlah proton + neutron = 42 + 65 = 107

Jawaban : D

17. Dibandingkan dengan inti atom X yang bermassa atom 207, inti atom Y
yang bermassa 206 memiliki….. (SOAL SPMB 2006)
A. Lebih banyak neutron
B. Lebih sedikit neutron
C. Lebih banyak proton
D. Lebih sedikit proton
E. Lebih banyak electron

Pembahasan :

Banyaknya neutron pada masing-masing isotope n1= 207 – Z dan n2 =206-Z

Karena Z = nomor atom = sama untuk kedua isotope, maka isotope X-206
memilikijumlah neutron yang lebih sedikit dari pada X-207.

18. Energy kinetic maksimum electron yang dipancarkan dalam peluruhan


partikel beta dari 114𝐵𝑒 adalah… (massa atom 114𝐵𝑒 = 11,0216 sma, 115𝐵𝑒=
11,0093 sma) (SOAL UM UGM 2002)
A. 11,4513 MeV D. 17,1923 MeV
B. 12,3456 MeV E. 20,4981 MeV
C. 13,2980 MeV
Pembahasan :
11
Reaksi inti peluruhan partikel beta dari 4𝐵𝑒

11
11
4𝐵𝑒 5𝐵𝑒 + −10𝑏 + n

Energy yang dibebaskan Q adalah

Q = [11,0216 – 11,093] . 931 = 11,4513 MeV

Jawaban : A

19. Bila isotope 63𝐿𝑖 dan 83𝐿𝑖 dipisahkan oleh spektometer massa akan didapat
R1
jari-jaro orbit R1 dan R2. Nilai perbandingan R2 adalah….. (SOAL
SBMPTN 2015)
A. 1 : 2 D. 4 : 3
B. 2 : 1 E. 1 : 1
C. 3 :4
Pembahasan :
R1 m1 6 3
= m2 = 8 = 4
R2

Jawaban : C

20. Suatu unsur radioaktif memiliki waktu paruh 20 hari. Berapa bagiankah dari
jumlah asallnya zat radioaktif yang belum meluruh setelah 60 hari?.... (SOAL
SBMPTN 2013)
A. 2,5 jam D. 20 jam
B. 5 jam E. 0,25 jam
C. 10 jam
Pembahasan:
𝑡
𝑁 1 𝑡1
= (2) 2
𝑁0

60
𝑁 1 20 1
= (2) = 8 = 0,125 bagian.
𝑁0

Jawaban : D
DAFTAR PUSTAKA

Surya, Yohanes. 2009. Fisika Modern. Tangerang: PT Kandel.

Kanginan, Marthen. 2009. Fisika 3 Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai