Anda di halaman 1dari 13

RIDHO ERWINSYAH, S.

Pd
NUPTK : 5460770671130173

Lembar Kerja Belajar Mandiri


LK 0.1: MODUL 1

Judul Modul MODUL 1


STRUKTUR ATOM DAN
SISTEM PERIODIK UNSUR
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Perkembangan Teori Atom
2. Atom, Molekul, dan Ion
3. Sistem Periodik Unsur
4. Sifat Keperiodikan Unsur
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 (Perkembangan Teori Atom)
yang dipelajari a. Model Atom Dalton
1) Dalton menyatakan bahwa atom tidak dapat dibagi lagi, kini
telah dibuktikan bahwa atom terbentuk dari partikel dasar
(yang lebih kecil dari atom) yakni elektron, proton dan
neutron.
2) Menurut Dalton, atom tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan.
3) Dalton menyatakan bahwa atom suatu unsur sama dalam
segala hal.
4) Perbandingan unsur dalam satu senyawa menurut Dalton
adalah bilangan bulat sederhana.

b. Model Atom Thomson


Dari hasil percobaan tetes minyak milikan, J.J Thomson
berkesimpulan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun
atom (partikel sub-atom) yang bermuatan negatif (1,6022 x 10-19
C) dan mempunyai massa 9,10 x 10 -28 gram, dan selanjutnya oleh
Stoney diusulkan nama elektron.

Model atom Thomson: “Atom merupakan sebuah bola kecil


bermuatan positif dan dipermukaannya tersebar elektron yang
bermuatan negatif”.
c. Model Atom Rutherford
Rutherford melakukan percobaan dengan menggunakan partikel α
untuk mengetahui struktur atom. Rutherford menemukan bahwa
partikel-partikel bermuatan positif dalam atom disebut proton
dengan massa 1, 67262 × 1024.

Berdasarkan percobaan tersebut Rutherford merumuskan teori


atom yang disebut model atom Rutherford “atom terdiri dari inti
yang bermuatan positif yang merupakan terpusatnya massa. Di
sekitar inti terdapat elektron yang bergerak mengelilinginya
dalam ruang hampa”

d. Model Atom Bohr


Model atom Bohr bertitik tolak dari model atom Rutherford dan
teori atom kuantum Planck yang didasarkan atas anggapan
sebagai berikut ini.
1) Atom terdiri atas inti bermuatan positif.
2) Elektron bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasan atau
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

orbit tertentu.
3) Lintasan yang diperlukan adalah lintasan dimana momentum
sudut elektron merupakan kelipatan dari ℎ2 𝜋 dengan ℎ ialah
tetapan Planck. Lintasan ini disebut “lintasan kuantum”.
4) Karena momentum sudut elektron (massa = m) yang
bergerak dengan kecepatan v dengan jari-jari r adalah m v r
maka, m v r =n ℎ2 𝜋 (n = 1, 2, 3,………)
5) Bila elektron bergerak dalam salah satu lintasan
kuantumnya, maka elektron tidak akan memancarkan energi.
Elektron dalam lintasan ini berada dalam keadaan stasioner
atau dalam tingkat energi tertentu.
6) Bila elektron pindah dari tingkat energi E1 ke tingkat energi
E2 yang lebih rendah, maka akan terjadi radiasi energi
sebanyak, E1 – E2 = h v

e. Model Atom Mekanika Gelombang


Menurut Louis de Broglie (1924), elektron dalam atom memiliki
sifat partikel dan sifat gelombang sehingga elektron mempunyai
sifat dualistik

Erwin Schrodinger (1927) menggunakan perhitungan matematika


untuk menjelaskan pola gelombang partikel yang bergerak, yang
dikenal dengan persamaan gelombang yang melibatkan perilaku
partikel dan perilaku gelombang dari elektron.

Menurut mekanika gelombang orbital merupakan tingkat energi


dari suatu ruang yang mempunyai peluang terbesar (kebolehjadian
terbesar) untuk menemukan elektron disekitar inti atom.

Model atom mekanika gelombang yaitu elektron berputar


mengelilingi inti atom membentuk gelombang, bukan berupa garis
lingkaran seperti yang dikemukakan oleh Bohr. Akibatnya
kedudukan elektron disekitar inti tidak diketahui dengan pasti,
yang diketahui hanya daerah kebolehjadian atau orbital.

1. Percobaan Tabung Sinar Katoda da penemuan partikel


negatif dalam atom
2. Percobaan penembakan sinar alfa pada lempeng emas dan
penemuan inti atom oleh Rutherford
3. Teori atom Bohr dan spketrum atom Hidrogen
4. teori mekanika kuantum oleh Max Planck, model atom
mekanika gelombang berdasar:
- ketidakpastian Heisenberg
- dualisme elektron Louis de Broglie, dan
- persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger.
5. Bilangan Kuantum
Bentuk dan ukuran orbital atom hidrogen dapat ditentukan
penerapan persamaan gelombang Schrodinger yang dinyatakan
dengan empat bilangan kuantum, yaitu:
1. Utama (n)
Bilangan kuantum utama dengan nilai 1, 2, 3 …
menunjukan ukuran dan energi orbital, makin besar n
makin besar ukuran dan energi orbitalnya.
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

2. Azimut (l)
Bilangan kuantum azimut menunjukan bentuk orbital,
yang dikenal dengan orbital s (l = 0) orbital p (jika l = 1),
orbital d (jika l = 2) dan orbital d (jika l = 3).
3. Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik (ml) menyatakan arah
orientasi elektron dalam ruang atau orbital dalam sumbu
x, y, dan z. nilai dalam bentuk bilangan bulat negatif, nol
dan positif
4. Spin (s)
Bilangan kuantum spin dengan nilai -1/2 dan +1/2
menujukan arah perputaran elekrton dalam sumbunya.

6. Bentuk orbital s, p, d, dan f


7. Aturan konfiggurasi elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan sebaran/susunan elektron
dalam suatu atom. Konfigurasi elektron dapat dituliskan
berdasarkan nomor atom unsur yang diketahui. Dalam membuat
konfigurasi elektron dari suatu unsur maka harus diikuti tiga
aturan, yaitu prinsip Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund

Prinsip Aufbau
Menurut prinsip Aufbau, elektron-elektron dalam atom sedapat
mungkin memiliki energi terendah. Oleh sebab itu, pengisian
elektron harus dimulai dari orbital yang rendah menuju ke yang
lebih tinggi tingkat energinya

Prinsip Larangan Pauli


Untuk atom berelektron banyak kita menggunakan prinsip
larangan Pauli (Pauli exclusion principle) untuk menentukan
konfigurasi elektron. Prinsip ini menyatakan bahwa tidak ada
elektron-elektron dalam satu atom yang mempunyai keempat
bilangan kuantum yang sama.

Aturan Hund
Aturan Hund menyatakan bahwa susunan elektron yang paling
stabil dalam sub kulit adalah susunan dengan jumlah spin paralel
terbanyakPartikel dasar penyusun atom.

KB 2 (Atom, Molekul dan Ion)


8. Partikel Penyusun Atom
Partikel materi adalah bagian terkecil dari suatu materi. Setiap
materi mengandung partikel-partikel kecil yang menyusun zat tersebut
yang dapat berupa atom, ion dan molekul.

Suatu atom terdiri dari sebuah inti (di pusat atom) yang sangat
padat yang tersusun atas proton dan neutron, dan elektron yang
bergerak di sekitar inti pada jarak yang relatif besar dari inti.
 Elektron
Elektron merupakan partikel penyusun atom bermuatan negatif
Massa elektron : m = 9,11 x 10-28 gram
 Proton
Proton merupakan partikel positif terpusat pada inti atom.
Massa 1 proton = 1,6726 x 10-24 gram. = 1 sma
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

Muatan 1 proton = +1 = +1,6 x 10-19 Coulomb


 Neutron
Neutron merupakan partikel yang tidak bermuatan/netral
Massa neutron yaitu 1,6749544 x 10-24 gram.
Massa 1 neutron = 1,6749544 x 10-24 gram = 1 sma
Proton dan neutron mempunyai massa yang kira-kira sama, yaitu
sekitar 1840 kali lebih besar dari pada massa elektron.

9. Nomor atom dan Nomor Massa


Nomor atom suatu unsur adalah jumlah proton dalam inti atom dari
unsur tersebut; nomor atom menentukan identitas suatu unsur.
Nomor massa adalah hasil penjumlahan antara jumlah proton dan
jumlah neutron dalam inti. Massa atom merupakan massa dari seluruh
partikel penyusun atom. Oleh karena sangat kecil, maka massa
elektron dapat diabaikan sehingga massa atom dianggap merupakan
jumlah massa proton dan neuron saja.

Notasi Nomor Massa dan Nomor Atom suatu Atom.


X = Lambang unsur; A = Nomor massa; dan Z = Nomor atom

10. Molekul dan Ion


Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang terdiri dari sedikitnya
dua atom dalam susunan tertentu yang terkait bersama oleh gaya-gaya
kimia (disebut juga ikatan kimia).
molekul diatomik (diatomic molecule) merupakan molekul yang
mengandung hanya dua atom.
Molekul poliatomik (polyatomic molecule) adalah molekul yang
mengandung lebih dari dua atom.

Ion adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai


muatan total positif atau negatif.
Atom netral yang kehilangan satu atau lebih elektronnya akan
menghasilkan kation (cation), ion dengan muatan total positif.
Anion adalah ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya
kenaikan jumlah elektron.
Senyawa ionik (ionic compound) adalah senyawa yang dibentuk dari
kation dan anion.
ion monatomik (monatomic ion) adalah ion-ion ini hanya
mengandung satu atom.
Ion poliatomik (polyatomic ion) seperti OH- (ion hidroksida), CN-
(ion sianida) dan NH4+ (ion amonium) adalah ion-ion yang
mengandung lebih daripada satu atom

11. Rumus Empiris da Rumus Senyawa


Rumus molekul menunjukkan jumlah eksak atom-atom dari setiap
unsur di dalam unit terkecil suatu zat.
Rumus empiris adalah rumus kimia yang paling sederhana; rumus ini
ditulis dengan memperkecil subkrip dalam rumus molekul menjadi
bilangan bulat terkecil yang mungkin.
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

12. Isotop, Isoton, Isobar, dan Isoelektron


Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama yang mempunyai
jumlah proton yang sama tetapi jumlah proton yang bereda.
Isobar adalah sejumlah unsur yang mempunyai nomor massa sama
(Z) tapi nomor atom berbeda.
Isoton adalah sejumlah unsur yang mempunyai jumlah neutron yang
sama tapi proton yang berbeda.
Isoelektron adalah atom atau ion yang memiliki jumlah elektron yang
sama, sehingga konfigurasi elektronnya juga sama.

KB 3 (Sistem Periodik Unsur)


Perkembangan sistem periodik unsur

13. Perkembangan sistem periodik unsur


a) Sistem Periodik Dobereiner
Johann W Dobereiner, pada tahun 1817 menemukan kelompok
tiga unsur yang mempunyai kemiripan sifat yang ada
hubungannya dengan massa atom relatif. Kelompok tiga unsur ini
disebut “Triad”.
Berdasarkan temuannya, Dobereiner menemukan suatu hukum:
Suatu triade adalah tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan
massa atom relatif (Ar)-nya, sehingga Ar unsur kedua kira-kira sama
dengan rata-rata Ar unsur pertama dan ketiga.

b) Sistem Periodik Newlands


John Newlands menyusun unsur dalam kelompok tujuh unsur dan
menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom
relatifnya, yaitu:
“Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya,
maka pada unsur kedelapan sifatnya mirip dengan unsur yang
pertama, dan unsur yang kesembilan dengan unsur yang kedua, dan
seterusnya”

c) Sistem Periodik Mendeleev


Mendeleev mengelompokkan semua unsur yang diketahui dalam
sebuah tabel di mana massa relatif meningkat dari kiri ke kanan
dan unsur-unsur dengan sifat serupa diselaraskan dalam kolom
vertikal yang sama (Tabel 3). Karena banyak unsur belum
ditemukan, tabel Mendeleev mengandung beberapa celah, yang
memungkinkannya untuk memprediksi keberadaan unsur yang
belum ditemukan.

d) Sistem Periodik Modern


Sistem periodik modern (disebut juga sistem periodik panjang)
disusun berdasarkan konfigurasi elektron unsur. Letak unsur
dalam sistem ini ditentukan oleh orbital yang terisi paling akhir.
Sistem periodik terdiri atas periode (baris/row, horizontal) dan
golongan (kolom vertikal). Dalam sistem periodik, tiap unsur
terletak pada kotak tertentu sehingga ada kelompok yang
mempunyai kemiripan sifat. Kemiripan itu terdapat dalam arah
vertikal, horizontal dan diagonal.

KB 4 (Sifat Keperiodikan Unsur)


RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua atom yang sama dalam
ikatan tunggal. Jari-jari atom unsur logam diukur dari jarak dua atom
kristal padatnya, sedangkan unsur non logam dari panjang ikatan
kovalen tunggal.

Muatan inti efektif atau muatan nuklir efektif (sering


dilambangkan sebagai Zef atau Z) adalah muatan positif bersih yang
dialami oleh sebuah elektron dalam atom polielektronik. Muatan inti
efektif yang dialami oleh elektron pada kulit terluar juga disebut
sebagai muatan pokok

Energi ionisasi

Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk


melepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan
dasarnya. Besarnya energi ionisasi merupakan ukuran usaha yang
diperlukan untuk memaksa satu atom untuk melepaskan elektronnya.
Makin besar energi ionisasi, makin sukar untuk melepaskan
elektronnya

Dalam satu periode, energi ionisasi pertama bertambah dari kiri ke


kanan dan dalam satu golongan energi ionisasi pertama bertambah
dari atas ke bawah. Bila jarak makin kecil maka daya tarik makin
besar. Akibatnya energi ionisasi makin besar. Sebaliknya, bila jarak
makin besar maka daya tarik makin kecil. Dari keperiodikan telah
diketahui bahwa dalam satu periode jari-jari bekurang dari kiri ke
kanan. Demikian pula, dalam satu golongan, energi ionisasi
pertamanya akan bertambah dari bawah ke atas, karena jari-jari
atomnya makin kecil

Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron pertama dari kulit


valensi atom berwujud gas disebut energi ionisasi pertama
Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua dari kulit
valensi atom berwujud gas disebut energi ionisasi kedua

Faktor-faktor yang mempengaruhi energi ionisasi adalah sebagi


berikut :
a. Semakin besar jari-jari atom suatu unsur, energi ionisasi semakin
bekurang.
b. Semakin besar muatan inti dalam inti atom, energi ionisasi semakin
bertambah

Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan bila
satu elektron masuk ke orbital terluar suatu atom.
Afinitas elektron didefinisikan sebagai besarnya energi yang
dilepaskan atau diserap oleh suatu atom dalam wujud gas untuk
membentuk anion.
Dalam satu periode, afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan dan
dalam satu golongan afinitas golongan afinitas elektron bertambah
dari atas ke bawah. Satuan afinitas elektron adalah elektron volt (eV).
Tanda negatif (-) pada (-200) berarti bahwa energi dilepaskan oleh
penambahan elektron
Faktor-faktor yang mempengaruhi afinitas elektron adalah :
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

a. Ukuran atom
Semakin besar jari-jari atom, afinitas elektron semakin
berkurang. Sama seperti pada energi ionisasi dan
elektronegativitas.
b. Muatan inti
Dengan semakin naiknya muatan inti afinitas elektron semakin
bertambah. Sama seperti pada energi ionisasi dan
elektronegativitas.

Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang menggambarkan
kecenderungan relatif suatu unsur menarik elektron ke pihaknya
dalam suatu ikatan kimia.

Dalam satu periode keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan,


dan dalam satu golongan keelektronegatifan bertambah dari atas ke
bawah
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

2 Daftar materi yang 1. Gelombag cahaya dan spektrum sinar


sulit dipahami di 2. Persamaan Rydberg dalam spektrum atom Hidrogen dan
modul ini garis emisi hydrogen (deret)
3. Efek Zeeman
4. Persamaan Gelombang
5. Bentuk orbital f
6. Sistem periodik mendelev
3 Daftar materi yang 1. Siswa masih sering menyimpulkan bahwa atom
sering mengalami merupakan partikel terkecil penyusun suatu zat, padahal
miskonsepsi di dalam atom terdapat partikel subatomik seperti proton,
neutron, da elektron.
2. Beberapa menganggap bahwa atom dapat dilihat
menggunakan mikroskop, atom merupakan benda yang
bulat dan berlapis-lapis karena ada kulit-kulit elektron.
Karena atom merupakan bagian terkecil suatu zat maka
siswa beranggapan ada alat pembesar yang mampu untuk
melihat atom padahal sampai sekarang belum dapat dibuat
alat untuk melihat atom. Dalam hal ini siswa menganggap
atom dapat sebagai atom tunggal yang berdiri sendiri,
padahal dalam kenyataannya atom belum pernah dapat
diisolasi suatu atom tuggal.
3. Miskonsepsi model atom Konsep kulit elektron oleh siswa
dibayangkan sebagai sesuatu yang konkret layaknya kulit
telur yang melindungi putih telur dan putih telur yang
melindungi kuning telur, padahal yang dimaksud kulit
merupakan suatu daerah dimana elektron mengelilingi inti.
4. Miskonsepsi mengenai konsep orbit dan orbital, dimana
kadag siswa menyamakan dua istiah tersebut, orbital
adalah lintasan elektron dalam mengelilingi inti atom.
5. Aturan aufbau (pada saaat menentukan mana yang lebih
dulu terisi elektron apakah 4s atau 3d, dan elektron di
orbital manakah yang akan lebih mudah dilepas apakah 4s
atau 3d)
6. Miskonsepsi antara pengisian elektron (seharusnya
penyusunan elektron), Pada pembelajaran mengenai
konfigurasi atom suatu unsur, masih sering ditemui istilah
‘pengisian elektron’ untuk mepelajari susunan-susunan
elektron di dalam suatu atom unsur. Penggunaan istilah
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

‘pengisian elektron’ ini kurang tepat sehingga perlu


diperbaiki. Istilah ‘pengisian’ seolah menggambarkan
bahwa elektron yang terdapat dalam suatu atom berasal
dari luar atom. Padahal tidak demikian. Elektron telah
tersusun di dalam atom sedemikian sehingga memberi
sifat khas pada atom tersebut yang membedakannya
dengan atom unsur-unsur lain.
7. Membuat konfigurasi elektron jika diketahui nomor massa
8. Miskonsepsi ketika menentukan nomor atom jika
diketahui konfigurasi elektron dari kation atau anion,
sering terbalik kapan elektronnya ditambah dan kapan
elektronnya dikurangi, dikarenakan siswa masih belum
paham konsep bagaimana eerbentuknya kation dan anion.
9. Miskonsepsi Bentuk Orbital Menurut model atom
mekanika gelombang, elektron berada dalam orbital-
orbital dengan bentuk orbital-orbital yang berbeda-beda.
Orbital s berbentuk bola. Karena probabilitas untuk
menemukan elektron dari inti mempunyai jarak yang
sama, sedangkan orbital-orbital p, d dan f mempunyai
bentuk yang unik. Semua ini merupakan kurva peluang
ditemukan elektron dari inti atom, dari hasil pemecahan
persamaan gelombang. Penggambaran tersebut dapat
menimbulkan terjadinya miskonsepsi terhadap bentuk
fisik atom, yaitu seakan-akan atom merupakan benda yang
seperti pada gambar bentuk orbital tersebut, miskonsepsi
ini terjadi karena misinterpretasi dan gambaran yang
bersifat matematis menjadi gambaran yang bersifat fisis.
10. miskonsepsi arah dari bilangan kuantum spin Miskonsepsi
terjadi dalam penentuan bilangan kuantum magnetik spin
bagi elektron tak berpasangan dalam suatu orbital.
Sebagian besar responden menganggap bahwa elektron
yang tidak berpasangan dalam suatu orbital pastilah
memiliki bilangan kuantum magnetik spin +1/2. Konsep
yang benar adalah bahwa harga bilangan kuantum
magnetik spin bagi elektron tak berpasangan adalah
mungkin +1/2 atau -1/2. Dalam hal ini, harga bilangan
kuantum magnetik spin bukanlah sebuah kepastian atau
diurutkan mulai dari +1/2 dulu kemudian -1/2, melainkan
sebuah kemungkinan. Perlu ditekankan bahwa tanda +1/2
dan -1/2 hanyalah merupakan sebuah konvensi untuk
menunjukkan bahwa jika terdapat dua elektron dalam satu
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

orbital, maka arah spin kedua elektron harus saling


berlawanan sesuai dengan prinsip Pauli.
11. miskonsepsi kata elektron terakhir dan perbedaan antara
elektron terluar dengan elektron valensi
12. Miskonsepsi dalam menentukan mana yang etrmasuk
molekul senyawa da molekul unsur (miskonsepsi
klasifikasional)
13. Miskonsepsi dalam menentukan ion monoatomik da ion
poliatomik

JAWABAN FORUM DISKUSI KB 1


1. John Dalton dikenal sebagai Bapak Ilmu Kimia dan teori atom Dalton
juga dianggap penting untuk dipelajari karena teori atom Dalton ini
dilahirkan berdasarkan percobaan, dimana dalam teori tersebut terdapat empat
hal penting yang kemudian menjadi dasar bagi banyak penelitian lebih lanjut.
Setelah Dalton mencetuskan teori dan model atom, selanjutnya banyak ilmuwan
yang melakukan penelitia lebih lanjut sehingga perkembangan model atom
sanga drastis dan sampai pada model atom yang dikenal saat ini.
2. Thomson meyakini bahwa sinar katoda bukan sinar biasa tetapi
merupakan partikel karena karena sinar katoda ini tertarik ke salah satu
lempeng yang bermuatan positif (anoda), dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sinar katoda ini bermuatan (berlawanan dengan muatan anoda).
3. hipotesis Ernest Rutherford setelah melihat fakta percobaan sinar alfa
yang dilakukan oleh Geiger dan Marsden untuk menemukan konsep inti
atom adalah:
- sebagian besar sinar alfa yang ditembakkan ternyata dapat menembus lempemg
emas da terlihat pada detektor, dari sini dapat disimpulkan bahwa sinar alfa
tidak menembus apa apa, yang artinya sebagian besar ruag di dalam atom
adalah ruag kosong
- sebagian kecil sinar alfa yang ditembakkan ternyata dibelokkan/dipantulkan,
terlihat dari detektor, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian sinar alfa
tersebut menumbuk sesuatu yang sangat kecil namun sangat berat (karena sinar
alfa memantul), dan bermuatan sama dengan sinar alfa (muatan berlawanan
akan tarik menarik, sedagan muatan yang sama akan tolak menolak), bagian
kecil yang tersebut kemudian dinamakan inti atom.
Analisis saya tentang teori atom Bohr yang dapat menjawab kelemahan
teori Rutherford, yaitu bahwa sebelumnya berdasar pada kedua teori atom
(Rutherford dan kuantum Planck), atom bermuatan positif da elektron
mengelilingi inti atom pada lintasan (orbit/kulit) tertentu, da dengan
memperhitungkan momentum sudut elektron ternyata didapatkan bahwa ketika
elektron bergerak dalam salah satu lintasan kuantumnya, elektron tidak
memancarkan energi 9atau dalam keadaan stasioner), dengan demikian elektron
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

akan tetap berada pada orbit tersebut dan tidak akan jatuh ke inti.
4. Deret dalam spektrum atom hidrogen adalah sebutan untuk garis-garis yang
berdekatan pada spektrum atom hydrogen. Spektrum atom hidrogen dapat
diperoleh dengan menguraikan cahata yang dipancarkan oleh tabung lucutan
gas yang terisi dengan gas hidrogen. Pengamatn ini dilakukan dengan
spektroskop. Spektrum unsur yang diamati merupakan spektrum garis yang
dapat tersusun dari satu atau beberapa garis tertentu. Garis-garis yang diamati
dalam daerah tampak disebut deret Balmer (karena penemunya Balmer 1885),
tetapi beberapa deret lainnya dapat diamati dalam daerah-daerah spektrum yang
berbeda. Deret Lyman pada daerah UV, deret Paschen, Bracket da Pfund pada
daerah IR.
5. Berdasarkan teori Max Planck, dualisme elektron de Broglie, asas
ketidakpastian Heisenberg dan persamaan gelombang Erwin Schrodinger, pada
model atom mekanika gelombang digambarkan elektron berputra
mengelilingi inti atom bukan berupa garis lingkaran, nemun membentuk
gelombang, sehingga kedudukan elektron di sekitar inti tidak dapat diketahui
dengan pasti, yang bisa dipastikan adalah daerah kebolehjadian dimana lektron
itu berada (orbital), jadi letak dan kecepatan elektron yang mengelilingi inti itu
tidak bisa dipastikan, sehingga digambarkan seperti awan elektron, dimana
awan elektron inilah daerah dengan kebolehjadian dimana elektron itu berada.

JAWABAN FORUM DISKUSI KB 2


1. Elektron, proton dan neutron adalah subpartikel penyusun suatu atom. Elektron adalah partikel
bermuatan negatif yang terkandung pada atom, proton adalah partikel bermuatan positif yang
terkandung pada atom, sedangkan neutron adalah partikel tidak bermuatan yang
menyeimbangakn proton di dalam inti atom.
2. Ya, atom adalah bagian penyusun suatu unsur, molekul dan ion. Sedangkan molekul adalah
gabungan dari 2 unsur atau lebih baik sejenis (molekul unsur) maupun berbeda jenis (molekul
senyawa), sedagkan ion adlaah atom yang bermuatan.
Penyusun materi yang ada di dunia ini adalah partikel subatomik dan atom.
3. Untuk memudahkan dalam memepelajari suatu unsur kimia, dengan menggunakan istilah
nomor atom (jumlah proton), dan nomor massa (jumlah proton dan neutron = massa inti)
nomor atom = jumlah proton
nomor massa (jumlah proton + neutron)
4. jumlah proton, elektron dan neutron dari atom dan ion tersebut.
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

5. yang termasuk isotop, isobar, isoton, dan isoelektron!


Isotop

Isobar

Isoton

Isoelektron

JAWABAN FORUM DISKUSI KB 3


1. Sistem Periodik Dobereiner: dikenal dengan sistem Triad, pengelompokan 3 unsur yag
memiliki kemiripan sifat dan berdasar pada massa atom relatif, dimana
Suatu triade adalah tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif (Ar)-nya,
sehingga Ar unsur kedua kira-kira sama dengan rata-rata Ar unsur pertama dan ketiga.
Sistem Periodik Newlands: dasar massa atom relatifnya, dimana unsur ke delapan mirip
dengan unsur pertama dan seterusnya, hukum Oktaf.
Sistem Periodik Mendeleev: dasar massa atom relatifnya
Sistem Periodik Modern: dasar nomor atom
2. ..
3. Beberapa kolom/tempat dikosongkan oleh Mendeleev untuk unsur–unsur yang belum
ditemukan pada waktu itu, jadi Mendeleev bisa memprediksikan akan ditemukannya unsur
dengan massa atom 44, 68, 72, dan 100.
4. ..
5. Karena unsur golongan transisi adalah unsur yang berada dalam blok d, artinya setiap unsur
transisi memiliki orbital d, dimana orbital d ini maksimal bisa terisi 10 elektron, sehingga akan
terdapat 10 unsur daam 1 periodenya. Sedangan golongan lantanida ada di blok f, yang mana
orbital f ini akan bisa terisi maksimal 14 elektron.
6. Berikut konfigurasinya 1s2 2s2 2p26 3s2 3p3
Unsur tersebut memiliki 5 elektron valensi, di orbital s dan p, sehingga termasuk dalam
golongan VA
RIDHO ERWINSYAH, S.Pd
NUPTK : 5460770671130173

7. Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat
disimpulkan sebagai berikut ini.
a) Nomor periode sama dengan jumlah kulit
b) Nomor golongan sama dengan elektron valensi Letak unsur dalam sistem periodik dapat
ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron.

JAWABAN FORUM DISKUSI KB 4


1. Sifat kecenderungan jari-jari atom dalam sistem periodik unsur adalah
Dalam 1 golongan dari atas ke bawah makin besar
Dalam 1 periode dari kiri ke kanan makin kecil
Jari-jari ion bukanlah sifat yang pasti dan tetap untuk ion tertentu, Seperti jari-jari
atom lainnya, jari-jari ion meningkat sepanjang golongan tabel periodik dari atas ke bawah.
Secara umum, jari-jari ion menurun seiring dengan kenaikan muatan positif, dan meningkat
seiring dengan kenaikan muatan negatif.
a. Ion nitrida lebih besar jari-jarinya dibanding ion fluorida (kedua unsur terletak dalam 1
periode, namun jumlah muatan negatif nitrogen lebih besar daripada fluorin.
b. Ion kalsium memiliki jari-jari lebih besar daripada ion magnesium (karena Kalsium da
Magnesium terletak dalam satu golongan namun periode kalsium lebih besar)
c. Ion besi(II) lebih besar jari-jarinya dibanding ionbesi (III) (jari-jari ion menurun seiring
dengan kenaikan muatan positif)
2. Oksigen. Oksigen dan belerag terletak dalam 1 golongan, namun oksigen berada periode 2,
sedangkan belerang pada periode 3, dimana kita ketahui bahwa dari atas ke bawah dalam 1
golonga jari-jari bertambah dan energi ionisasi berkurang. Jadi energi ionisasi kedua yang lebih
kecil adalah belerang.
3. Berilium, karena elektron valensi beriilium adalah 2, sehingga lebih mudah melepas 2 elektron.
4. Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan bila satu elektron masuk ke
orbital terluar suatu atom. Karena kecenderungan golongan alkali tanah adlah logam sehingga
melepas elektron valensi
5. Keelektronegatifan adalah daya tarik atom terhadap pasangan elektron yang dipakai
bersama dalam ikatan kovalen. Dalam 1 periode, nilai keelektronegatifan terbesar adlaah di
paliag kanan. Dalam 1 golongan nilai keelektronegatifan akan turun dari atas ke bawah.
Sehingga unsur yang paling elektronegatif adalah fluorin.

Anda mungkin juga menyukai