Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan
sebaran/susunan elektron dalam suatu atom.
Konfigurasi elektron dapat dituliskan
berdasarkan nomor atom unsur yang
diketahui. Dalam membuat konfigurasi
elektron dari suatu unsur maka harus diikuti
tiga aturan, yaitu prinsip Aufbau, larangan
Pauli, dan aturan Hund
Prinsip Aufbau
Menurut prinsip Aufbau, elektron-elektron
dalam atom sedapat mungkin memiliki energi
terendah. Oleh sebab itu, pengisian elektron
harus dimulai dari orbital yang rendah
menuju ke yang lebih tinggi tingkat energinya
Aturan Hund
Aturan Hund menyatakan bahwa susunan
elektron yang paling stabil dalam sub kulit
adalah susunan dengan jumlah spin paralel
terbanyak
Molekul
Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang
terdiri dari sedikitnya dua atom dalam susunan
tertentu yang terkait bersama oleh gaya-gaya
kimia (disebut juga ikatan kimia).
molekul diatomik (diatomic molecule) merupakan
molekul yang mengandung hanya dua atom.
Molekul poliatomik (polyatomic molecule) adalah
molekul yang mengandung lebih dari dua atom.
Ion
Ion adalah sebuah atom atau sekelompok atom
yang mempunyai muatan total positif atau
negatif.
Atom netral yang kehilangan satu atau lebih
elektronnya akan menghasilkan kation (cation),
ion dengan muatan total positif.
Anion adalah ion yang muatan totalnya negatif
akibat adanya kenaikan jumlah elektron.
Senyawa ionik (ionic compound) adalah senyawa
yang dibentuk dari kation dan anion.
ion monatomik (monatomic ion) adalah ion-ion
ini hanya mengandung satu atom.
Ion poliatomik (polyatomic ion) seperti OH- (ion
hidroksida), CN- (ion sianida) dan NH4+ (ion
amonium) adalah ion-ion yang mengandung lebih
daripada satu atom
Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama
yang mempunyai jumlah proton yang sama tetapi
jumlah proton yang bereda.
Isobar adalah sejumlah unsur yang mempunyai
nomor massa sama (Z) tapi nomor atom berbeda.
Isoton adalah sejumlah unsur yang mempunyai
jumlah neutron yang sama tapi proton yang
berbeda.
Isoelektron adalah atom atau ion yang memiliki
jumlah elektron yang sama, sehingga konfigurasi
elektronnya juga sama.
Energi ionisasi
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan
atau diperlukan bila satu elektron masuk ke
orbital terluar suatu atom.
Afinitas elektron didefinisikan sebagai besarnya
energi yang dilepaskan atau diserap oleh suatu
atom dalam wujud gas untuk membentuk anion.
Dalam satu periode, afinitas elektron bertambah
dari kiri ke kanan dan dalam satu golongan
afinitas golongan afinitas elektron bertambah dari
atas ke bawah. Satuan afinitas elektron adalah
elektron volt (eV). Tanda negatif (-) pada (-200)
berarti bahwa energi dilepaskan oleh
penambahan elektron
Faktor-faktor yang mempengaruhi afinitas
elektron adalah :
a. Ukuran atom
Semakin besar jari-jari atom, afinitas
elektron semakin berkurang. Sama seperti
pada energi ionisasi dan elektronegativitas.
b. Muatan inti
Dengan semakin naiknya muatan inti
afinitas elektron semakin bertambah. Sama
seperti pada energi ionisasi dan
elektronegativitas.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang
menggambarkan kecenderungan relatif suatu
unsur menarik elektron ke pihaknya dalam suatu
ikatan kimia.
KB 2. Ikatan Kovalen
Terdiri dari:
1. ikatan kovalen tunggal (orde 1)
2. ikatan kovalen rangkap 2 (orde 2)
3. ikatan kovalen rangkap 3 (orde 3)
KB 4. Persamaan Reaksi
KB 2. Kesetimbangan Kimia
1. Kesetimbangan dinamis : keadaan yang
setimbang tetapi didalamnya terjadi
perubahan yang terus menerus/
reaksinya bolak-balik(reversibel), reaksi
ke arah produk dan reaktan.
2. Konsatanta kesetimbangan :
perbandingan hasil kali konsentrasi
produk dipangkatkan koefisien reaksi
terhadap hasil kali konsentrasi reaktan
diapangkatkan koefisien untuk reaksi
yang telah mencapai kesetimbangan
3. Kesetimbangan kimia : kesetimbangan
dinamis dimana laju reaksi kearah
produk sama degan laju reaksi kearah
reaktan dan konsentrasi reaktan dan
produk konstan
4. Kesetimbangan fisika : kesetimbangan
antara dua fasa dari zat yang sama
5. Kesetimbangan homogen :
kesetimbangan yang semua zat pereaksi
dan hasil reaksinya berfase sama
6. Kesetimbangan heterogen :
kesetimbangan kimia yang fasa zat-zat
yang terlibat di dalamnya tidak sama
7. Hukum tetapan kesetimbangan : pada
keadaan setimbang, perbandingan hasil
kali konsentrasi produk yang
dipangkatkan dengan koefisiennya
terhadapa hasil kali konsentrasi reaktan
dipangkatkan koefisiennya adalah tetap
8. Tetapan kesetimbangan antara 2
reaksi melalui persamaan
stoikiometrinya: K2 = √K1
9. Kesetimbangan konsentrasi molar:
adalah nilai tetapan kesetimbangan
berdasarkan konsentrasi molar yang
dihitung dari konsentrasi komponen
pada keadaan setimbang.
10. Tetapan kesetimbangan tekanan
parsial(Kp): tetapan kesetimbangan
berdasarkan tekanan parsial gas dalam
campurannya dimana tekanan total gas
merupakan jumlah tekanan masing-
masing gas penyusunnya.
11. Hubungan Kp dan Kc: Kp = Kc.(RT)ᶺn
12. Reaksi disosiasi : penguraian senyawa
menjadi lebih sederhana dimana
terdapat satu jenis peraksi, sedangkan
hasil reaksinya dapat satu, dua, atau
tiga senyawa atau unsur.
13. Derajat disosiasi: jumlah mol pereaksi
yang terdisosiasi/ jumlah mol pereaksi
mula-mula, dengan nilai α berada antara
0 dan 1.
14. Faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan: konsentrasi, suhu,
volume, dan tekanan.
KB 3. Energetika Kimia
1. Sistem : bagian dari alam semesta yang
menjadi pusat perhatian atau yang akan
kita pelajari
2. Lingkungan : suatu yang berada di luar
sistem
3. Sistem terbuka : terjadinya perpindahan
kalor dan materi dari dalam sistem ke
lingkungan dan dari lingkungan kedalam
sistem
4. Sistem tertutup : terjadinya
perpindahan kalor dari sistem
kelingkungan dan dari lingkungan ke
sistem
5. Sistem terisolasi : tidak terjadi
perpindahan kalor maupun materi dari
dalam sistem ke lingkungan dan dari
lingkungan ke sistem
6. Kerja : setiap bentuk energi yang bukan
kalor yang dipertukarkan antara sistem
dan lingkungan. Dengan W= - p Δ V
7. Kalor : energi yang dipindahkan melalui
batas-batas sistem, akibat perbedaan
suhu dan sistem lingkungan. Dengan q=
m c Δt
8. Energi : kemampuan untuk melakukan
kerja
9. Energi potensial : energi yang
didasarkan pada posisi benda,
dipengaruhi oleh massa, tinggi dan gaya
gravitasi. Dengan Ep= mgh
10. Energi kinetika : energi pada benda
yang bergerak yang dipengaruhi oleh
massa dan kecepatan dari benda.
Dengan Ek= ½ mv2
11. Energi dalam : energi total ( energi
potensial dan energi kinetik ) yang
terkandung dalam suatu materi
12. Hukum pertama termodinamika :
hukum kekekalan energi yang berbunyi
“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, hanya dapat
dirubah dari suatu bentuk ke bentuk
yang lain”
13. Perubahan energi dalam terjadi dalam
berbagai macam proses : proses
isotermal, proses isovolum, proses
adiabatik, ekspansi isobarik reversibel,
ekspansi isotermal reversibel
14. Reaksi eksoterm : reaksi yang pada saat
berlangsung disertai pelepasan kalor
atau sistem melepaskan kalor ke
lingkungan
15. Reaksi endoterm : reaksi yang pada
saat berlangsung disertai penyerapan
kalor atau sistem menyerap kalor dari
lingkungan
16. Persamaan termokimia : persamaan
reaksi kimia yang telah setara dan
dilengkapi dengan perubahan entalpi
reaksi
17. Entalpi pembentukan standar
(standart entalphy of formation, ΔHf°)
suatu zat : perubahan entalpi yang
terjadi dalam pembentukan satu mol
zat/senyawa dari unsur-unsurnya
pada keadaan standar(T=298K, P=1
atm)
18. Entalpi penguraian standar : ΔH untuk
menguraikan 1 mol suatu senyawa
menjadi unsur-unsur penyusunnya pada
keadaan standar
19. Entalpi pembakaran standar : ΔH
dalam pembakaran sempurna 1 mol
suatu zat pada keadaan standar
20. Kalor reaksi (ΔH) yang dapat
ditentukan secara kalorimetri : reaksi-
reaksi berkesudahan (irreversibel)
seperti: reaksi pembakaran, reaksi
penetralan, dan reaksi pelarutan
21. Hukum Hess : “Kalor yang menyertai
suatu reaksi tidak bergantung pada jalan
yang ditempuh, tetapi hanya pada
keadaan awal (sebelum reaksi) dan
keadaan akhir (setelah reaksi)
22. Energi ikatan : energi yang terlibat
dalam pembentukan atau pemutusan
ikatan. Dimana energi disosiasi ikatan
(D) dan energi ikatan rata-rata(Ɛ)
23. Energi disosiasi ikatan : perubahan
entalpi yang terjadi dalam proses
pemutusan ikatan dalam molekul
dwiatom atau ikatan tertentu dalam
suatu senyawa dalam keadaan gas
24. Energi ikat rata-rata : energi rata-rata
yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan tertentu dalam semua senyawa
yang mengandung ikatan tersebut
25. Entalpi reaksi berdasarkan data energi
ikat: ditentukan dengan cara ΔHreaksi=
Σ(energi ikat pereaksi)- Σ(energi ikat
produk)
26. Entropi : banyaknya atom, molekul,
atau ion yang terdistribusi secara tidak
teratur dalam ruang tertentu dan dapat
dihitung dari perubahan entropinya, ΔS=
ΣS°produk - ΣS°reaktan.
27. Hukum kedua termodinamika : entropi
alam semesta (universe) akan meningkat
dalam proses spontan dan tidak berubah
dalam proses kesetimbangan.
28. Energi bebas : energi yang tersedia
untuk melakukan kerja, dengan G= H-TS
29. Perubahan energi bebas standar(ΔGf°=
Σ ΔGf°(produk-standard).
KB 2
1. Reaksi eliminasi unimolekuler (E1) dan
bimolekuler (E2)
2. Reaksi Substitusi SN1 dan SN2
KB 3
Pembentukan konformasi helix dan beta-
pleated sheet
KB 4
Glikolisis pada fermentasi alkohol.
3 Daftar materi yang sering KB 1
mengalami miskonsepsi 1. Senyawa organik hanya berasal dari
makhluk hidup
2. Senyawa yang mengandung karbon
adalah senyawa organik
KB 2
Hasil reaksi oksidasi dan reduksi senyawa
alkena
KB 3
Mekanisme radikal pada polimerisasi adisi
KB 4
Hujan asam.