Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

STRUKTUR ATOM
❖ Perkembangan Teori Atom
1) Teori Atom Democritos
Leucippus dan Democritus berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel kecil
yang tak terbagi. Democritus menyatakan bahwa jika suatu materi dibagi menjadi bagian yang
lebih kecil kemudian terus dibagi lagi maka akan sampai pada suatu saat di mana didapat bagian
yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan atau dibagi lagi yang disebut atom (‘atomos’
dalam bahasa Yunani yang artinya ‘tak terbagi’).

2) Teori Atom John Dalton (1766 - 1844)


Hipotesis Dalton tentang atom, adalah:
a) Unsur tersusun atas partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi yang disebut "atom".
b) Semua atom dari satu unsur yang sama adalah identik, namun atom unsur satu berbeda
dengan atom unsur-unsur lainnya.
c) Senyawa tersusun dari atom-atom yang terdiri dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan
tetap dan tertentu.
d) Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui reaksi kimia;
atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.

3) Teori Atom J. J Thomson


Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Eksperimen tersebut
menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan) oleh medan magnet maupun
medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel yang
bermuatan listrik. Pada eksperimen dengan medan listrik, sinar katoda terbelokkan menuju ke
arah kutub bermuatan positif. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi
partikel bermuatan negatif. Selanjutnya, partikel sinar katoda ini disebut sebagai elektron.
Penemuan elektron ini kemudian mengacu pada kesimpulan bahwa di dalam atom terdapat
elektron yang bermuatan negatif.
Menurut model atom Thomson, elektron bermuatan negatif tersebar dalam bola bermuatan
positif seperti model roti kismis, di mana kismis-kismis adalah elektron-elektron, dan roti adalah

Playbook Chemistry_X_HL 1|Page


bola bermuatan positif. Pada atom netral, jumlah muatan positif sama dengan jumlah
elektronnya.

4) Teori Atom Ernest Rutherford


Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen menembakkan partikel α — partikel
bermuatan positif — pada lempeng emas tipis. Ia menemukan bahwa sebagian besar partikel-
partikel α tersebut menembus melewati lempeng emas, namun ada sebagian yang mengalami
pembelokan bahkan terpantulkan. Hal ini mengacu pada kesimpulan model atom Rutherford:
model inti, di mana dalam atom yang sebagian besar merupakan ruang kosong terdapat inti yang
padat pejal dan masif bermuatan positif yang disebut sebagai inti atom; dan elektron-elektron
bermuatan negatif yang mengitari inti atom.
Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif (proton) dan elektron yang bermuatan negatif.
Elektron bergerak pada orbitnya mengelilingi inti atom. Pada atom netral, jumlah elektron sama
dengan jumlah proton pada inti atom.

5) Teori Atom Niels Bohr


Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom untuk menjelaskan fenomena
penampakan sinar dari unsur-unsur ketika dikenakan pada nyala api ataupun tegangan listrik
tinggi. Model atom yang ia ajukan secara khusus merupakan model atom hidrogen untuk
menjelaskan fenomena spektrum garis atom hidrogen. Bohr menyatakan bahwa elektron-
elektron bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif pada jarak
tertentu yang berbeda-beda seperti orbit planet-planet mengitari matahari. Oleh karena itu,
model atom Bohr disebut juga model tata surya. Setiap lintasan orbit elektron berada tingkat
energi yang berbeda; semakin jauh lintasan orbit dari inti, semakin tinggi tingkat energi. Lintasan
orbit elektron ini disebut juga kulit elektron. Ketika elektron jatuh dari orbit yang lebih luar ke
orbit yang lebih dalam, sinar yang diradiasikan bergantung pada tingkat energi dari kedua
lintasan orbit tersebut.
Pendapat Niels Bohr pada dasarnya menyempurnakan teori atom Rutherford. Niels Bohr
menjelaskan bahwa elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu dengan energi
tertentu.

Playbook Chemistry_X_HL 2|Page


Ketika ada elektron yang melepaskan energi, elektron akan berpindah ke lintasan/kulit elektron
yang lebih dalam. Sebaliknya, jika ada elektron yang menerima energi, elektron tersebut akan
berpindah ke lintasan/kulit yang lebih luar.
Di samping terdapat proton, di dalam inti atom terdapat partikel neutron yang tidak bermuatan
listrik. Orbit elektron tidak terdapat pada satu bidang datar, tetapi berada dalam ruang.
Banyaknya elektron pada tiap kulit mempunyai jumlah maksimum.
Artinya, jumlah elektron pada tiap kulit tidak pernah melebihi jumlah tertentu. Jumlah maksimum
elektron pada suatu kulit dinyatakan dengan rumus 2n 2, n adalah nomor kulit.
Kulit pertama merupakan kulit yang paling dekat dengan inti atom disebut kulit K, jumlah
maksimum elektronnya = 2 x 12 = 2 elektron.
Kulit kedua disebut kulit L, jumlah maksimum elektronnya = 2 x 22 = 8 elektron.
Kulit ketiga disebut kulit M, jumlah maksimum elektronnya = 2 x 32 = 18 elektron.
Kulit keempat disebut kulit N, jumlah maksimum elektronnya = 2 x 42 = 32 elektron.
Kulit kelima disebut kulit O, jumlah maksimum elektronnya = 2 x 52 = 50 elektron.
Kulit keenam disebut kulit P, jumlah maksimum elektronnya = 2 x 62 = 72 elektron.
Kulit ketujuh disebut kulitQ, jumlah maksimum elektronnya = 2 x 72 = 98 elektron.

6) Teori Atom Mekanika Kuantum


Pada tahun 1924, Louis de Broglie menyatakan hipotesis dualisme partikel-gelombang — semua
materi dapat memiliki sifat seperti gelombang. Elektron memiliki sifat seperti partikel dan juga
sifat seperti gelombang. Pada tahun 1926, Erwin Schrödinger merumuskan
persamaan matematis yang kini disebut persamaan gelombang Schrödinger, yang
memperhitungkan sifat seperti partikel dan seperti gelombang dari elektron. Pada tahun 1927,
Werner Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan bahwa posisi
elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, namun hanya dapat ditentukan peluang posisinya.
Teori-teori — dualisme partikel gelombang, asas ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan
Schrödinger—ini kemudian menjadi dasar dari teori atom mekanika kuantum. Penyelesaian
persamaan Schrödinger menghasilkan fungsi gelombang yang disebut orbital. Orbital biasanya
digambarkan seperti awan elektron, di mana kerapatan awan tersebut menunjukkan peluang
posisi elektron. Semakin rapat awan elektron maka semakin tinggi peluang elektron, begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itu, model atom mekanika kuantum disebut juga model awan elektron.

Playbook Chemistry_X_HL 3|Page


Sebelumnya, pada tahun 1919, Rutherford berhasil menemukan partikel bermuatan positif, yang
disebut proton, dari eksperimen penembakkan partikel α pada atom nitrogen di udara. Lalu, pada
tahun 1932, James Chadwick menemukan partikel netral, yang disebut neutron, dari eksperimen
bombardir partikel α pada berbagai unsur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam
model awan elektron, awan elektron terdiri dari elektron-elektron bermuatan negatif yang
bergerak sangat cepat mengelilingi inti atom yang tersusun dariproton yang bermuatan positif
dan neutron yang tak bermuatan.

❖ Gambar Model Atom


Model atom adalah model yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana keadaan suatu atom yang
sebenarnya berdasarkan fenomena (gejala-gejala) yang ditimbulkannya.

Latihan 1:
Tuliskan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing teori atom!

No Teori atom Kelebihan Kekurangan

1. Teori Democritus …. ….

2. Teori John Dalton …. ….

3. Teori J.J Thomson …. ….

4. Teori Rutherford …. ….

5. Teori Niels Bohr …. ….

6. Teori Mekanika Kuantum …. ….

Playbook Chemistry_X_HL 4|Page


❖ Struktur Atom
Penyelidikan tentang atom dimulai dengan ditemukannya sifat listrik dari suatu materi. Sebagai
contoh, bila sisir plastik digosokkan pada rambut yang tidak berminyak, sisir plastik tersebut akan
dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Peristiwa ini menunjukkan bahwa sisir mempunyai
sifat listrik. Sisir merupakan materi, maka sisir tersusun dari atom-atom. Dengan demikian atom
memiliki sifat listrik.

1. Partikel Penyusun Atom


Atom terdiri dari inti atom dan elektron yang berada diluar inti atom. Inti atom tersusun atas
proton dan neutron.
Partikel Muatan Penemu (Tahun) Massa Terdapat
Kg sma di
Elektron (e) -1 J.J athomson (1897) 9,1095 x 10-31 5,4859 x 10-4 Kulit Atom
Neutron (n) 0 J. Chadwick (1932) 1,6749 x 10-27 1,0087 Inti Atom
Proton (p) +1 E. Goldstein (1886) 1,6726 x 10-27 1,0073 Inti Atom

2. Notasi Atom
Notasi atom adalah lambang atom dengan nomor massa dan nomor atom.
✓ Nomor massa (A) menyatakan jumlah proton dan neutron.
✓ Nomor atom menyatakan banyaknya jumlah proton dalam inti atom.

Ket: X = lambang unsur


A
Z X A = nomor massa (jumlah proton +
jumlah neutron)
Z = nomor atom (jumlah proton)
A=p+n
n=A-p

✓ Untuk Atom Netral; jumlah proton sama dengan jumlah elektron (Z = p = e).

✓ Untuk Atom Bermuatan (Ion); jumlah proton tidak sama dengan jumlah elektron
(Z = p ≠ e).

Ion positif (Kation) → melepaskan e = Z – jumlah muatan


elektron, elektropositif (kelebihan atau
proton) e = p – jumlah muatan
Ion
Ion negatif (Anion) → menerima e = Z + jumlah muatan
elektron, elektronegatif atau
(kekurangan elektron) e = p + jumlah muatan
Playbook Chemistry_X_HL 5|Page
3. Isotop, Isobar, dan Isoton
✓ Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama tetapi mempunyai nomor massa
yang berbeda. Contoh: C-12 dan C-13 dan C-14; He-4 dan He-3; H-1 dan H-2 dan
H-3.
✓ Isbar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda tetapi mempunyai nomor massa
yang sama. Contoh: C-12 dan Na-12; K-40 dan Ar-40.
✓ Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda tetapi mempunyai jumlah
24 23 14 13
neutron yang sama. Contoh: 12Mg dan 11Na; 7N dan 6C.

4. Menentukan Partikel Penyusun Atom


1) Tentukan jumlah elektron, proton, dan neutron dalam spesi berikut ini:
14 40 +
a) 7N c) 19K
235 32 2-
b) 92U d) 16S

2) Berapa massa atom dan jumlah elektron suatu atom dengan jumlah proton 15 dan jumlah
neutron 16.
3) Suatu ion Y3+ memiliki 10 elektron dan 14 neutron. Tentukan nomor atom, nomor massa, dan
notasi dari atom Y tersebut?

Penyelesaian:

1) a. Jumlah e, p, n dari 𝟏𝟒𝟕𝐍 adalah: c. Jumlah e, p, n dari 𝟒𝟎 +


𝟏𝟗𝐊 adalah:
p=Z=7 p = Z = 19
e = 7 (karena atom netral, p = e) e = Z - muatan = 19 - 1 = 18 (karena ion, p ≠ e)
n = A - Z = 14 - 7 = 7 n = A - Z = 40 - 19 = 21

b. Jumlah e, p, n dari 𝟐𝟑𝟓


𝟗𝟐𝐔 adalah: d. Jumlah e, p, n dari 𝟑𝟐 2-
𝟏𝟔𝐒 adalah:
p = Z = 92 p = Z = 16
e = 92 (karena atom netral, p = e) e = Z + muatan = 16 + 2 = 18 (karena ion, p ≠
n = A - Z = 235 - 92 = 143 e) n = A - Z = 32 - 16 = 16

2) Dik: p = 15 3) Dik: ion Y3+; e = 10, n = 14


n = 16 Dit: Z, A, dan notasi atom?
Dit: A dan e? Jawab:
Jawab: 𝟐𝟕 3+
e = Z - muatan A=p+n 𝟏𝟑𝐘
A = p + n = 15 + 16 = 31 10 = Z - 3 = 13 + 14
e = p = 15 (karena atom netral) Z = 10 + 3 = 13 = 27

Playbook Chemistry_X_HL 6|Page


Latihan 2:
1. Kelompokkan atom-atom berikut kedalam isotop, isobar, dan isoton!
𝟏𝟑𝟏 𝟏𝟓 𝟐𝟑 𝟏𝟖 𝟐𝟒 𝟔𝟑.𝟓 𝟏𝟐𝟖
𝟓𝟒𝐗𝐞 𝟕𝐍 𝟏𝟏𝑵𝒂 𝟖𝐎 𝟏𝟐𝐌𝐠 𝟐𝟗𝑪𝒖 𝟓𝟒𝐗𝐞

𝟏𝟒 𝟔𝟑.𝟓 𝟏𝟐𝟖 𝟏𝟔 𝟐𝟕 𝟑𝟎 𝟐𝟒
𝟕𝐍 𝟑𝟎𝑪𝒖 𝟓𝟒𝐗𝐞 𝟖𝐎 𝟏𝟑𝐀𝐥 𝟏𝟓𝐏 𝟏𝟏𝑵𝒂

2. Lengkapi Tabel Berikut:


Notasi Massa Nomor Atom Proton
No Elektron (e) Neutron (n)
Atom Atom (A) (Z) (p)
1. 𝟓𝟔 3+ 56 26 26 e = 26 - 3 = 23 n = A - Z = 56 - 26 = 30
𝟐𝟔𝐅𝐞

2. 𝟐𝟐𝟐 ... ... ... ... ...


𝟖𝟔𝐑𝐧

3. 𝟓𝟑𝐈 ... ... ... ... 73,9

4. …𝐀𝐮 196.9 ... ... 79 ...
5. 𝟏𝟐𝟕,𝟔 2-
…𝐓𝐞 ... ... ... 54 ...

6. …𝐒𝐫 87,6 38 ... ... ...

7. …𝐂𝐞 ... ... 58 ... 82

3. Suatu atom jika melepaskan atau memberikan elektron akan berubah menjadi ion positif. Jika
atom 𝟓𝟓
𝟐𝟓𝐌𝐧 berubah menjadi ion Mn , berapakah jumlah proton, neutron dan electron untuk
2+

ion Mn2+ tersebut?

4. Suatu atom jika menangkap atau menerima elektron akan berubah menjadi ion electron. Jika
atom 𝟑𝟓.𝟓
𝟏𝟕𝐂𝐥 berubah menjadi ion Cl , berapakah jumlah proton, neutron dan electron untuk ion
-

Cl- tersebut?

Playbook Chemistry_X_HL 7|Page

Anda mungkin juga menyukai