Dosen pengampu
Disusun Oleh :
Nim : E1M022052
UNIVERSITAS MATARAM
2022/2023
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Pada beberapa abad sebelum masehi, filsuf-filsuf Yunani, di antaranya Leucippus dan
Democritus berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel kecil yang tak terbagi.
Democritus menyatakan bahwa jika suatu materi dibagi menjadi bagian yang lebih kecil
kemudian terus dibagi lagi maka akan sampai padasuatu saat di mana didapat bagian yang sangat
kecil yang tidak dapat dihancurkan atau dibagi lagi yang disebut atom (‘atomos’ dalam bahasa
Yunani yang artinya ‘tak terbagi’). Namun, pemikiran filosofis tersebut tidak begitu diterima
pada saat itu hingga pada awal abad ke-18, John Dalton merumuskan teori atom yang berhasil
menjelaskan hukum-hukum dasar kimia – hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap,
dan hukum kelipatan perbandingan.
1. Setiap unsur tersusun dari partikel yang sangat teramat kecil yang disebut atom.
2. Semua atom dari satu unsur yang sama adalah identik, namun atom unsur satu berbeda
dengan atom unsur-unsur lainnya.
3. Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui reaksi
kimia; atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.
4. Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsurunsur yang berbeda dengan
rasio atom yang spesifik.
5. Teori atom Dalton ini memberikan gambaran model atom seperti model bola pejal atau
model bola billiard.
2. Teori Atom J.J. Thomson
Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Eksperimen
tersebut menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan) oleh medan magnet
maupun medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi
partikel yang bermuatan listrik. Pada eksperimen dengan medan listrik, sinar katoda
terbelokkan menuju ke arah kutub bermuatan positif. Hal ini menunjukkan bahwa sinar
katoda merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Selanjutnya, partikel sinar katoda
ini disebut sebagai elektron. Penemuan elektron ini kemudian mengacu pada kesimpulan
bahwa di dalam atom terdapat elektron yang bermuatan negatif. Menurut model atom
Thomson, elektron bermuatan negatif tersebar dalam bola bermuatan positif seperti
model roti kismis, di mana kismis-kismis adalah elektron-elektron, dan roti adalah bola
bermuatan positif.
Setiap lintasan orbit elektron berada tingkat energi yang berbeda; semakin jauh lintasan
orbit dari inti, semakin tinggi tingkat energi. Lintasan orbit elektronini disebut juga kulit
elektron. Ketika elektron jatuh dari orbit yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam, sinar
yang diradiasikan bergantung pada tingkat energi dari kedua lintasan orbit tersebut.
turan Aufbau berprinsip bahwa pengisian elektron pada suatu orbital dimulai dari tingkat
energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Orbital s mempunyai tingkat energi
terendah, dan berturut-turut makin tinggi untuk orbital p, d, dan f. Pengisian elektron
pada orbital dapat digambarkan dengan diagram berikut.
Dengan mengacu pada gambar dan keterangan di atas, maka kita bisa menuliskan urutan
konfigurasi elektron sebagai berikut:
“Tidak boleh ada dua elektron dalam suatu atom yang memiliki empat bilangan kuantum
yang sama. Orbital yang sama akan memiliki bilangan kuantum n, l, dan m yang sama.
Yang membedakannya hanya bilangan kuantum spin (s).”
Hal ini berarti bahwa setiap orbital maksimum berisi dua elektron dengan arah spin yang
berlawanan.
B. Aturan Hund
Seorang ahli fisika dari Jerman, Friedrich Hund (1927) mengemukakan aturan pengisian
elektron pada orbital yaitu:
“Orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi terlebih dahulu oleh satu
elektron dengan arah (spin) yang sama, kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital
secara urut dengan arah (spin) berlawanan, atau dengan kata lain, dalam subkulit yang
sama, masing-masing orbital terisi satu elektron dengan arah panah yang sama, kemudian
elektron yang tersisa diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah yang
berlawanan”.
Untuk memahami pernyataan di atas, mari kita coba perhatikan contoh diagram elektron
berikut ini:
Bila kita perhatikan diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, tiga elektron
ditempatkan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas, kemudian 1 elektron
yang tersisa digambarkan dengan tanda panah ke bawah. Hal ini dilakukan mengikuti
aturan Hund.
Nah itulah penjelasan tentang aturan dalam membuat diagram orbital. Dengan mengikuti
aturan di atas, kamu bisa menuliskan diagram orbital dengan mudah. Apakah kamu
memiliki pertanyaan mengenai hal ini? Silakan tuliskan pertanyaan kamu di kolom
komentar ya. Dan jangan lupa untuk share pengetahuan ini.
Catatan :
Penemu Massa =
Thomson(Elektron)
Oldstein(Proton) Dan
Chadwick(Neutron).
Mereka Menemukannya Dengan Cara Percobaan