Anda di halaman 1dari 3

A.

B. aaaa
1. alat
a) botol kaca
b) corong
c) Cutter
d) ember
e) gelas ukur
f) gunting
g) labu takar
h) Pembakar bunsen
i) pipet tetes
j) selang
k) sendok
l) statis dan klem
m) sterofom
n) Tabung reaksi

2. Bahan
a) air aki (zuur)
b) Amplas
c) Aquades
d) Kertas Bening
e) Korek Api
f) Label
g) Larutan Naoh 0,5 Aluminium
h) Latex
i) Lidi
j) Seng
k) Tisu
C. Fffff
D. Ggggggg
E.
Praktikum kali ini memebahas tentang pembuatan gas hidrogen. Adapun
tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mempelajari cara pembuatan gas hidrogen dan
sifat-sifatnaya. Hidrogen adalah unsur yang paling ringan dan paling melimpah.
Hidrogen sebagai air sangat penting bagi kehidupan dan hidrogen ada dalam semua
senyawa organik. Gas hidrogen dulu digunakan sebagai pengisi balonuntuk
transportasi tapi ini sangat berbahaya karena resiko kebakaran(peristiwa Hindenburg).
Hidrogen adalah gas yang tidak beracun tapi berbahaya bila dicampur dengan udara
karena akan menimbulkan kebakaran dan ledakan (Sitohang,l,2017:57).
Praktikum kali ini dilakukan 2 macam percobaan, percobaan pertama
pembuatan hidrogen menggunakan zeng dan air aki (zuur). Percobaan ini bertujuan
untuk mengetahui pembuatan gas H2 melalui reaksi antara serbuk Zn dengan air aki
(zuur). Selain itu percobaan ini berfungsi untuk mengidentifikasi gas hidrogen dan
senyawanya. Secara berurutan dimasukkan air aki (zuur), dan serbuk seng (berwarna
abu – abu tua) dan kedalam tabungreaksi dengan jumlah air aki (zuur) seperempat
dari tabung reaksi. Dalam reaksi ini zn di potng kecil-kecil akan meningkatkan luas
permukaan, sehingga akan memperbesar peluang molekul-molekul tersebut untuk
saling bertumbukan dan berinteraksi dengan zat lainnya. Dengan demikian, reaksi
kimia dapat berlangsung lebih cepat karena meningkatnya frekuensi tumbukan antara
molekul-molekul zat tersebut. hal ini senada dengan teori kinetika molekul yang
menyatakan bahwa reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan antara molekul-
molekul zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Semakin sering molekul-molekul ini
bertumbukan, semakin cepat reaksi kimia akan berlangsung (nazar, m, 2017: 2).
Kemudian tabung reaksi ditutup dengan sterofom penutup yang berlubang tangahnya
dan dihubungkan dengan selang yang tersambung dengan botol kaca yanag berada
dalam emeber yang berisi air yang berguna sebagai penapung gas hidrogen yang
dihasilkan oleh reaksi pada tabung reaksi tersebut. Setelah itu air aki (zuur) dan
potongan zeng dipanaskan menggunakan bunsen dalam tabung reaksi secara vertikal,
warna campuran menjadi putih dan terdapat gelembung yang menandakan
reaksikimia sedang berlangsung (sutrisno, 2011: 55). Terdapat bau gas yang sedikin
menyengat . Selanjutnya gas yang dihasilkan di tampung dalam botol kaca yang berisi
air tadi akan terdorong oleh gas hidrogen yang di hasilkan oleh reaksi tadi. Kemudian
gas hidrogen diuji dengan api pada lidi. Terdapat api dan ledakan yang menandakan
adanya gas hidrogen pada botol kaca tersebut, hal ini sesuai degan teori yang
mengatakan Gas hidrogen adalah gas yang sangat mudah teroksidasi dan reaktif,
sehingga dapat dengan mudah bereaksi dengan oksigen dalam udara dan membentuk
api (sulianto, 2008 : 99).

Pada percobaan kedua dingunakan almunium dan basa kuat yaitu naoh 0,5 m.
percobaan kedua ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan gas H2 melalui reaksi
antara serbuk almunium dengan 5 ml naoh 0,5 m. Selain itu percobaan ini berfungsi
untuk mengidentifikasi gas hidrogen dan senyawanya. Dengan cara yang sama
dengan percobaan satu Secara berurutan dimasukkan 5 ml naoh 0,5 m dan 2 keping
almunium kedalam tabungreaksi. setelah di campurkan dan dipanaskan air menjadi
keruh dan terdapat gelembung yang menandakan reaksi kimia sedang berlangsung
(sutrisno, 2011: 55). Terdapat bau gas yang sedikin menyengat . Selanjutnya gas yang
dihasilkan di tampung dalam selang dan di uji mengunakan lidi yang di bakar. Namun
pada percobaan ini tidak terjadi ledakan, hal ini tidak sesuai teori dimana apabila basa
lemah naoh bereaksi dengan almunium seharusnya menghasilakn gas hidrogen. Hal
ini mungkin terjadi akibat sedikitnya almunium yang digunakan. Karena
semkainbanyak almuniumyang digunakan semakin banyak pula gas hidrogen yang
dihasilkan (hakim, l, 2016: 102 )
Sitohang, l ., Lukman, Hakim., & Fikri, Hasfita. ( 2017). Pemanfaatan Limbah Kaleng
Minuman Aluminium Untuk Produksi Gas Hidrogen Menggunakan
Katalis Kalium Hidroksida (Koh). Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 6(1), 55
– 67.
Nazar, m. (2017). identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Pada Konsep Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Laju Reaksi. Jurnal pendidikan kimia. 2(1), 1-5.
Sutrisno, e. t, dkk. (2011). penuntun praktikum kimia dasar.jurusan teknologi pangan
universitas pasundan : bandung.
Suliyanto & Latif, A, S.(2008). Pengujian Sistem Deteksi Gas Hidrogen. Jurnal Pusat
Teknologi Bahan Bakar Nuklir. 14(2), 49 - 105.
Hakim, l., Sri Wahyuni., & Fikri Hasfita. (2016). Pemanfaatan Limbah Kaleng
Minuman Aluminium Sebagai Penghasil Gas Hidrogen Menggunakan Katalis
Natrium Hidroksida (Naoh). Jurnal Teknologi Kimia Unima. 5(1), 92–104

Anda mungkin juga menyukai