Anda di halaman 1dari 2

Alat yang digunakan pada percobaan ini meliputi botol semprot, bulb, erlenmeyer, gelas

beaker 500 mL, hot plate, pipet tetes, pipet ukur, rak tabung reaksi, dan tabung reaksi.
Bahan yang digunakan meliputi akuades (H2O), amonia (NH3), Nikel Klorida heksahidrat
(NiCl2.6H2O)
Prosedur Kerja

Langkah kerja yang dilakukan pada percobaan ini yaitu mula-mula padatan nikel klorida
heksahidrat (NiCl2.6H2O) ditimbang sebanyak 1,1826 gram. Padatan dipindahkan ke dalam
gelas beaker dan dilarutkan dengan sedikit akuades. Larutan dipindahkan ke dalam labu ukur
50 mL dan ditepatkan dengan akuades hingga tanda batas. Nikel (II) klorida heksahidrat
berfungsi sebagai atom pusat pada percobaan ini. Larutan NiCl2 berwarna hijau muda.
NiCl2.6H2O dapat larut di dalam air karena memiliki sifat kepolaran yang sama
dengan air dimana hal ini sesuai dengan prinsip like dissolve like yang mengatakan
senyawa akan larut pada pelarut yang memiliki sifat kepolaran yang sama (Achyani
dkk, 2013; Mariana dkk, 2018). Larutan NiCl2.6H2O dimasukkan masing-masing ke dalam
3 tabung reaksi sebanyak 2 mL. Satu tetes larutan amonia dimasukkan secara perlahan ke
dalam masing-masing tabung reaksi lalu tabung diguncang secara perlahan-lahan, kemudian
perubahan warna yang terjadi diamati. Amonia berfungsi sebagai ligan yang
menggantikan air (H2O) ada percobaan ini (Tao et al, 2013). Amonia merupakan
cairan tak berwarna dengan rumus senyawa NH3 memiliki titik leleh -78 C, titik didih -
33,5 C, berbau tajam, dan bersifat racun (Mulyono, 2005). Larutan amonia ditambahkan
sebanyak tetes yang kedua, ketiga, keempat, kelima, dan keenam. Pada setiap penambahan
tetesan amonia ini tabung reaksi diguncang perlahan dan perubahan warna yang terjadi
diamati. Hasil yang terjadi pada setiap tabung setelah penambahan amonia sebanyak
satu tetes adalah tabung berwarna biru muda kehijauan, sedangkan tabung B dan C
berwarna biru muda. Hasil setelah penambahan amonia sebanyak 2 tetes yaitu tabung
A, B, dan C menjadi berwarna biru muda. Hasil setelah penambahan amonia sebanyak
3 tetes yaitu tabung A, B, C menjadi berwarna biru agak gelap. Hasil setelah
penambahan amonia sebanyak 4 tetes yaitu tabung A, B, C menjadi berwarna biru
lebih gelap. Berdasarkan literatur (Barke et al, 2009), saat ditambahkan amonia
larutan nikel klorida yang berwarna hijau akan berubah warnanya menjadi ungu.
(Knp ligan H2O bisa diganti dgn NH3). (Deret Fajans). (Nama senyawa dan rumusnya).
(Reaksi yang terjadi). Selanjutnya, tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air yang sudah
hampir mendidih selama 30 menit. Hasil warna dari masing-masing tabung dicatat pada
setiap 2 menit pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Achyani, R., Weliyadi, E., dan Rismawati., 2013, Analisis dan Evaluasi Kontaminasi Logam
Berat di Sedimen, Air dan Rumput Laut Euchema Cottoni di Kota Tarakan, Jurnal
Harpodon Borneo., 6(1): 1-11.
Barke, H.D., Hazari, A., Yitbarek, S., 2009, Misconceptions in Chemistry, Springer-Verlag,
Berlin.
Effendy., 2007, Perspektif Baru Kimia Koordinasi Jilid Satu , Bayumedia Publishing,
Malang.
Hermawati, E.S., Suhartana., dan Taslimah., 2016, Sintesis dan Karakterisasi Senyawa
Kompleks Zn(II)-8-Hidroksikuinolin, Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi., 19(3): 94-98.
Mariana, E., Cahyono, E., Rahayu, E.F., dan Nurcahyo, B., 2018, Validasi Metode Penetapan
Kuantitatif Metanol dalam Urin Menggunakan Gas Chromatography-Flame Ionization
Detector, Indonesian Journal of Chemical Science., 7(3): 277-284.
Mulyono., 2005, Kamus Kimia, Deepublish, Yogyakarta.
Saputro, A.N.C., 2015, Buku Ajar: Konsep Dasar Kimia Koordinasi, Edisi Satu, Deepublish
Publisher, Yogyakarta.
Spero, J.M., Devito, B., and Theodore, L., 2000, Regulatory Chemicals Handbook, Eastern
Hemisphere Distribution, Switzerland.
Tao, C., Liu, F., Zhu, Y., Liu, W., and Cao, Z., 2013, Copper-catalyzed Aerobic Oxidative
Synthesis of Aryl Nitriles from Benzylic Alcohols and Aqueous Ammonia, Journal
Organic & Biomolecular Chemistry., 11(20): 3349-3354.

Anda mungkin juga menyukai