- Mikroskop optik, memotret material berdasarkan interaksi foton (ahaya) dengan permukaan
material.
-Mikroskop elektron, memotret material berdasarkan interaksi elektron dengan permukaan
material, untuk melihat morfologi permukaan/pori
-Cahaya mampu mencapai 200 nm sedangkan elektron mencapai resolusi sampai 0,1-0,2 nm.
-Untuk objek dengan skala sub-micron (nm) = 10^-9 m digunakan SEM-TEM.
-Untuk mengamati objek dengan ukuran mikron (10^-6 m) dapat digunakan M-Optik.
Kegunaan SEM yaitu mempelajari morphology permukaan (sifat permukaan) suatu material:
-ukuran partikel/chanel/pori
-bentuk partikel/pori
-pada SEM yang dilengkapi dengan EDX dapat pula ditentukan komposisi internal dari
partikel
Dasar: interaksi bekas elektron-sample
Prinsip SEM :
-permukaan material padatan disinari atau terkena berkas elektron akan memantulkan
kembali berkas elektron atau dinamkan berkas elektron sekunder ke segala arah
-SEM: menggambarkan permukaan material padatan dengan berkas elektron yang
dipantulkan dengan energi tinggi
Kelebihan TEM:
-resolusi superior 0,1-0,2 nm, lebih besar dari SEM (1~3 nm)
-mampu mendapatkan informasi komposisi dari kristalografi dari bahan uji dengan resolusi
tinggi
-memungkinkan untuk mendapatkan berbagai signal dari satu lokasi yang sama
Kelemahannya:
-hanya meneliti area yang sangat kecil dari sampel
-preparasi sampel cukup rumit sampai bisa mendapatkan gambar yang baik
-elektron dapat merusak atau menginggalkan jejak pada sampel yg diuji
Perbedaan SEM&TEM
- Pada sem sampel tidak ditembus oleh elektron sehingga hanya pendaran hasil dari
tumbukan elektron dgn sampel yg ditangkap oleh detektor dan diolah.-
- Pada tem, sampel disiapkan sangat tipis sehingga elektron dpt menembus hingga bulk
dimana hasil dri tembusan elektron tersebut yg diolah menjadi image.