Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KUALITATIF UNSUR-UNSUR SENYAWA ORGANIK

I.

TUJUAN
1. Mengidentifikasi keberadaan unsur C, H dan O dalam gula dan atau amilum
2. Mengidentifikasi keberadaan unsur nitrogen dalam asam amino glisin

II.

TEORI DASAR
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembentuknya. Senyawa
dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Senyawa organik atau
senyawa karbon adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunya terdiri dari atom karbon dan atom-atom
hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor (Riswiyanto, 2009).
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung
karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Banyak diantara senyawa organik
seperti protein, lemak, dan karbohidrat merupakan komponen penting dalam biokimia.
Diantara beberapa golongan senyawa organik adalah senyawa alifatik (rantai karbon yang
dapat di ubah gugus fungsinya), hidrokarbon aromatik (senyawa yang mengandung paling
tidak satu cincin benzena), senyawa heterosiklik (yang mencakup atom-atom nonkarbon dan
struktur cincinnya), dan polimer (molekul rantai panjang gugus berulang) (wawan, 2009).
Sifat fisika senyawa organik seperti titik leleh, titik didih, kelarutan tergantung pada
struktur, gugus fungsi, dan berat molekul. Gugus fungsi suatu molekul organik sangat
menentukan sifat reaksinya. Seperti halide (alkil halida), hidroksil (alkohol dan karboksilat),
karbonil (aldehida dan keton), amino, dan sulfonil.
Ada dua jenis model analisis, yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif
membahas mengenai identifikasi zat zat. Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang
terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah
memisahkan

dan

mengidentifikasi

sejumlah

unsur

(Vogel,

1985).

Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur
kimia dalam cuplikan yang tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang
paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam
larutan.Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi,di antaranya
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik ( Miessler,1991 ).

Terdapat tiga pendekatan analisis kualitatif yang biasa dilakukan yaitu : perbandingan
antara data retensi solut yang tidak diketahui dengan data retensi baku yang sesuai pada
kondisi yang sama. Dengan cara spiking, yaitu dilakukan dengan menambah sampel yang
mengandung senyawa tertentu yang akan diselidiki pada senyawa baku pada kondisi yang
sama. Dan dengan cara menggabungkan alat kromatografi dengan spectrometer massa
(Gandjar, 2007).
Mengidentifikasi reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C, H, O dapat di lakukan dengan
metode analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis untuk melakukan identifikasi
elemen,spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif
berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu sampel (Gandjar, I.G. dan Rohman,
A.,2007).

III. PROSES PERCOBAAN


3.1
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi , statip, selang penghubung dan karet
penutup.
Bahan yang digunakan yaitu gula dan atau amilum, CuO, air kapur, pemanas, HCl pekat, glisin dan
larutan NaOH.
3.2
Cara Kerja
3.2.1 Analisis kualitatif kandungan unsur C, H dan O dalam sample senyawa organik
1. Alat dirancang seperti gambar di bawah
2. 50 mg gula dan atau amilum yang telah di campur dengan 150 mg CuO dalam tabung reaksi tertutup
dipanaskan secara perlahan
3. Gas yang terbentuk di alirkan kedalam tabung reaksi kedua yang telah berisi air kapur
3.2.2
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
3.
a.
b.

IV.

Analisis kualitatif unsur nitrogen dalam asam amino glisin


Bagian pertama
2 tetes HCl pekat ditambahkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi 0,1 gr glisin
Tabung reaksi dipanaskan selama 5 menit
Campuran reaksi dalam tabung reaksi diencerkan dengan 1 mL air suling
Basa (larutan NaOH) ditambahkan sampai dengan larutan campuran reaksi menjadi alkalis atau basa
Larutan didinginkan sampai temperatur kamar
Bagian kedua
Satu tetes larutan diatas di tempatkan ke dalam tabung reaksi
Satu tetes pereaksi nessler di tambahkan ke dalam tabung
Bagian ketiga
Tabung pereaksi yang mengandung alkalis (hasil percobaan bagian pertama) di panaskan
kertas lakmus merah ditempatkan pada mulut tabung

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1
4.1.1

Hasil
Analisis kualitatif kandungan unsur C, H dan O dalam sample senyawa organik
No.
1
2
3
4

4.1.2

Perlakuan
Tabung 1 diisi gula + CuO
Tabung 2 diisi air kapur
Alat dirancang
Tabung 1 di panaskan

Pengamatan

Gula + CuO meleleh berwarna hitam


Tercium bau karamel
Terjadi endapan kuning di tabung 2

Analisis kualitatif unsur N dalam senyawa organik


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Perlakuan
Bagian pertama
Tabung berisi 0,1 gr glisin
Di tmbahkan HCl pekat
Di panaskan 5 menit
Ditambahkan aquades hingga encer
Ditambahkan basa (larutan NaOH
10 %)
Di cek dengan kertas lakmus
didinginkan
Bagian ke-2
Tabung di tambahkan 1 tetes larutan
di atas
Di tambah 1 tetes nessler
Bagian ke-3
Larutan hasil bagian 1 di panaskan
Tempelkan kertas lakmus di mulut

Pengamatan
Larutan berwarna kuning
Larutan berwarna bening
Larutan terdapat buih
Kertas lakmus berubah biru
Terdapat endapan
Larutan berwarna jingga
Kertas lakmus berwarna biru

tabung
4.2

Pembahasan
Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung ikatan karbon
dengan hidrogen (kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon). Contoh senyawa organik :
protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, asam amino, asam format dan sebagainya
( Rudi,2010 ).
Analisis bahan dalam ilmu kimia melibatkan 2 macam analisis, yaitu analisiskualitatif, dan kuantitatif,.
Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan atau senyawasenyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif adalah analisis
yang selain mengidentifikasi unsur juga mengidentifikasi kadar absolut atau relatif dari suatu elemen atau
spesies yang ada di dalam sampel (Sudjadi, 2007).

Mengidentifikasi unsur C, H dan O dalam gula, gula dan CuO diletakan pada tabung pertama (gula lebih
banyak dari CuO), dan air kapur di letakan pada tabung ke dua. Kemudian tutup dengan karet penutup,
hubungkan tabung pertama dan kedua dengan selang penghubung. Panaskan tabung pertama hingga
berwarna hitam ke unguan, uap yang di hasilkan akan mengalir pada tabung kedua . pada tabung kedua yang
semula berwarna jernih lama kelamaan akan menjadi berwarna kuning keruh. Jika CO2 di alirkan secara terus
menerus maka endaan CaCO3 akan larut kembali karena terbentuk Ca(HCO)3 yang merupakan larutan tidak
berwarna. Unsur C dalam senyawa organik, melalui proses pemanasan akan bereaksi dengan CuO. Produk
reaksi berupa gas CO2. Gas CO2 akan bereaksi dengan air kapur (Ca(OH)2) membentuk endapan senyawa
CaCO3. Sedangkan unsur H dan O yang terkandung dalam senyawa organika akan berubah menjadi H2O
yang terkondensasi pada suhu ruang. Reaksi selengkapnya adalah
C12H22O11 + 24CuO
12 CO2 (g) + 11H2O (l) + 24CU (s)
CO2 + Ca(OH)2
CaCO3 (s) + H2O (air kapur berwarna keruh)
(Purwati, dkk, 2012)
Jika gas CO2 di alirkan terus menerus kedalam air kapur, akan mengakibatkan endapan CaCO3 larut
kembali akibat terbentuknya senyawa Ca (HCO3)2, sesuai reaksi berikut
CaCO3 + H2O (l) + CO2(g)
Ca(HCO3)2 (aq) (larutan tidak berwarna)
(Vogel, 1967)
Analisis kualitatif untuk mengidentifikasi adanya unsur N dalam glisin. Tahap pertam 0.1 gram glisin
ditambah HCl pekat larutan berwarna kuning. Lalu di panaskan 5 menit dan di tambahkan aquades
menjadikan larutan berwarna bening. Setelah itu di tambah NaOH 10% pada larutan terdapat buih, dan ketika
dicek dengan kertas lakmus, kertas lakmus berubah menjadi biru. Hal ini menunjukan bahwa larutan tersebut
bersifat basa. Setelah itu dinginkan.
Pada tahap ke dua, 1 tetes larutan di atas di tambah 1tetes Nessler, dalam larutan terdapat endapan dan
larutan berwarna jingga. Pereaksi Nessler berguna untuk mengidentifikasi warna dan untuk mengetahui
adanya amonia (Oshin, 2011). Tahap ke tiga, kertas lakmus di tempelkan pada bibir tabung yang berisi larutan
hasil tahap pertama lalu dipanaskan, kertas lakmus berubah menjadi biru, menunjukan bahwa larutan tersebut
bersifat basa.

V.
1.

KESIMPULAN
Unsur C, H dan O ada dan terdapat pada gula dan atau amilum
Kandungan C dalam campuran gula dan CuO yang dipanaskan ditandai dengan timbulnya warna hitam

dalam endapan.
Warna keruh air kapur menandakan adanya unsur O dalam senyawa CO2 pada asap yang ditimbulkan pada

proses pembakaran (pemanasan)


Uap air yang terlihat pada dinding tabung menandakan adanya unsur H dalam senyawa H2O yang

2.

diperoleh dari pemanasan gula dan CuO


Unsur nitrogen ada dan terdapat pada asam amino glisin

Unsur N dapat di deteksi dengan bukti berubahnya warna lakmus merah menjadi biru, karena sifat basa
dari unsur nitrogen.

VI.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1983, Techniques and Experiments for. Organic
Chemistry, a.b. Pudjaatmaka, Willard Grant Press, Boston.
Gandjar, I.G. dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Missler,G.L dan Tarr,D.A 1991. Inorganic Chemistry,Prentik.Hal inc . London
Sentot. B. R. 2008. Kimia Berbasis eksperimen 3. PT. Tiga Serangkai. Solo.
Sudjadi, Prof.Dr, Ms.,Apt. 2007. Kimia Farmasi Analisis. PustakaPelajar, Yogyakarta.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Edisi Kelima. Kalman Media
Pustaka, Jakarta. Vreeburg, J.H.G., Boxal, J.B. 2007
Vogel. A.L. 1967. A Text book of Practical Organic Chemistry. 2nd ed longman. London.

Anda mungkin juga menyukai